analisis rasio keuangan

208
MALANG PERIODE 2005-2009 SKRIPSI Oleh SITI MUTMAIDAH 06130006 PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010 i ANALISIS RASIO SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA KEUANGAN KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) JABUNG

Upload: warni-chan-wawa

Post on 27-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akuntansi keuangan

TRANSCRIPT

MALANG PERIODE 2005-2009

SKRIPSI

Oleh

SITI MUTMAIDAH

06130006

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK

IBRAHIM MALANG 2010

i

ANALISIS RASIO SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA

KEUANGAN KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) JABUNG

ANALISIS RASIO SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA

KEUANGAN KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) JABUNG

MALANG PERIODE 2005-2009

SKRIPSI

Ibrahim (UINMMI) Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

SITI MUTMAIDAH

06130006

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK

IBRAHIM MALANG 2010

ii

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik

ANALISIS RASIO SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA

KEUANGAN KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) JABUNG

MALANG PERIODE 2005-2009

SKRIPSI

Oleh

SITI MUTMAIDAH

06130006

Disetujui Oleh,

Dosen Pembimbing

Kusumadyah Dewi, M.AB LB 13016

Disahkan Pada Tanggal, 19 Juli 2010

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan IPS

Drs. Moh. Yunus, Msi. NIP.19690324 199603 1 002

iii

PERSEMBAHAN

Mutiara Kasih Takkan Terlupa dari ketulusan mereka, Yang senantiasa membantu di saat jatuh, Memapah ketika tertatih dan Menangis,

Bahagia disaat aku sampai tujuan.Tanpa adanya dorongan, motivasi, dan ketulusan Do’a mereka, Aku takkan Bisa seteguh ini. Thank’s To:

Ayahanda&Ibunda Tercinta

H. Mujiono and Hj. Sringatun Untuk Cinta, Kasih sayang dan kepercayaan serta kebebasan Untuk memilih

dan melakukan apapun yang terbaik bagi ku. Tiada yang bisa menggantikan kasih sayang mu, Perhatian&Bimbingan serta selalu

menyertai Ku dalam setiap doa-do’a mu.I ADORE YOU…..

My beloved Brother and younger sister Kakak (Nur Fathoni Sekeluarga) and adik (St. Jainingsih sekeluarga)

Adik (Safitri Handayani) Thank’s for your support serta do’anya.

Kemandirian mu menggugah ku untuk selalu menjadi yang terbaik Dalam hidup ini…

Sahabat

Yang sangat berarti dan setia dalam mengarungi mahligai ilmu Asmaul Husnah Thanks Atas semua kebaikan mu, Nistyowati (Terimakasih untuk kebersamaan kita, kalian selalu ada

saat suka dan duka). Dan semua Temen2 angkatan 2006 yang ga’ Bisa Wie sebutin Satu per

satu. Makacih atas kebersamaan dan persahabatannya selama ini.

Cahaya Terima kasih untuk Cinta dan kasih sayang tulus yang slama ini menyertai setiap langkah ku. Pada kenangan dan pelajaran berharga dalam hidupQ

yang akan slalu membuat aku tegar.. Kau tlah sinari dan hangatkan jiwa ku..

Moga cinta dan kasih sayang Kita selalu dalam naungan Ridho-Nya

Love U Dear…….

iv

MOTTO

kerjakan

(Qs.

v

Maka pada hari itu Seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu

tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu

Yassin: 54)

Kusumadyah Dewi, M.ABDosen Fakultas Tarbiyah

Ç

ÎÍÈ tb qè=yJ ÷è s?óO

çFZà2 $

tBžw

Î)šc

÷rt“øgéB Ÿw

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang NOTA DINAS PEMBIMBING Hal : Skripsi Siti Mutmaidah Malang, 19Juli 2010 Lamp : 4 (Empat) Eksemplar Kepada Yth. Dekan Fakultas tarbiyah UIN MMI Malang di Malang Assalamu’alaikum Wr. Wb

Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut dibawah ini:

Nama : Siti Mutmaidah NIM : 06130006 Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial Judul Skripsi : Analisis Rasio Sebagai Tolak Ukur Kinerja Keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang Periode 2005-2009

maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing,

Kusumadyah Dewi, M.AB

LB 13016

SURAT PERNYATAAN

vi

ur $ \«ø‹x© Ó§

øÿ tRãN

n=ôà è?

Ÿw tP

öqu‹ø9$$sù

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 19 Juli 2010

Siti Mutmaidah NIM: 06130006

LEMBAR PENGESAHAN

vii

MALANG PERIODE 2005-2009

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh Siti Mutmaidah (06130006)

Telah dipertahankan

pada tanggal: 2 Agustus 2010.

Panitia Ujian Ketua Sidang, Kusumadyah Dewi, M.AB : LB. 13016 Sekretaris Sidang, Umi Julaihah, M.Si : NIP. 19790728 200604 2 002 Pembimbing, Kusumadyah Dewi, M.AB : LB. 13016 Penguji Utama, Dr. Wahidmurni, M.Pd : NIP. 19690303 200003 1 002

Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. H. M. Zainuddin, MA

NIP. 196205071995031001

KATA PENGANTAR

viii

2010

Tanda Tangan

ANALISIS RASIO SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA KEUANGAN KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) JABUNG

di depan penguji pada tanggal 28 Julidan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan IPS (S.Pd.)

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT,

karena berkat rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulisan skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada nabi besar

Muhammad SAW, tang telah berjuang merubah kegelapan zaman menuju cahaya

kebenaran yang menjunjung nilai-nilai harkat dan martabat menuju insan

berperadaban.

Suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi penulis melalui kisah

perjalanan panjang, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis

menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak telepas dari bimbingan dan arahan

serta kritik konstuktif dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya serta

penghargaan setinggi-tinggginya kepada:

1. Bapakku (H. Mujiono) dan Ibuku (Hj. Sringatun) Tercinta, Terimakasih

banyak atas segala pengorbanan dan yang telah memberikan do’a dan

dorongan baik material maupun spiritual untuk keberhasilan penulis

2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, MA. selaku Rektor UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang

3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, MA, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang

ix

4. Bapak Drs. Moh. Yunus, Msi, selaku Ketua Jurusan IPS Tarbiyah UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang

5. Ibu Kusumadyah dewi, M.AB selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen dan segenap Staf Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang

7. Seluruh Pengurus dan Pengawas Koperasi Agro Niaga (KAN) JABUNG

yang telah bersedia memberikan izin untuk melakukan penelitian

8. Kakakku (Nur Fatoni sekeluarga ) dan Adikku (jainingsih, khabib dan Safitri

Handayani) yang selalu memberi motivasi dan Inspirasi serta semangat

untuk menjadi sukses

9. Keponakan ku tercinta (Raka lucy lutfiyan jaika dan Belva Clarinta Laudia

Gantari) kalian semua adalah inspirasiku untuk menjadi sukses.

10. Sahabat-sahabat Imut yang memberikan motivasi untuk selalu berusaha dan

berjuang demi masa depan (Zayyin Abid Muttaqi, Asmaul Husnah,

Nistiowaty, Dwi kurniaturrohima, St Umaria dan Safinaturrohmah) tidak

akan aku lupakan kalian semua

11. Teman-teman IPS angkatan 2006 (Khususnya Kelas A) kalian semua adalah

Teman Terbaikku

12. Segenap pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini

Hanya ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya yang penulis sampaikan,

semoga bantuan dan do’anya yang telah diberikan dapat menjadi catatan amal

kebaikan dihadapan Allah SWT.

x

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam penulisan skipsi ini. Karena itu penulis sangat berharap saran

dan kritik konstruktif dari para pembaca yang budiman untuk perbaikan dimasa

mendatang.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi yang

membacanya, dan kepada lembaga pendidikan guna untuk membentuk generasi

masa depan yang handal. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, taufiq,

hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Malang, 19 Juli 2010

Penulis

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGAJUAN

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN MOTTO

HALAMAN NOTA DINAS

HALAMAN PERNYATAAN

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR.............................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................iv

DAFTAR TABEL ...............................................................................vii

DAFTAR GRAFIK............................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ix

ABSTRAK ..............................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1

C. Tujuan Penelitian ......... ...............................................................4

I. Kajian Penelitian Terdahulu ......................................................... 6

B. Prinsip-prinsip Koperasi ............................................ 12

C. Karakteristik Koperasi ............................................... 13

xii

A. Latar Belakang ..... .......................................................................1

B. Rumusan Masalah . ......................................................................4

D. Manfaat Penelitian ....................................... ...............................4

E. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 6

II. Kajian Teoritis ............................................................................ 10

A. Pengertian Koperasi ................................................... 10

D. Pengertian Laporan Keuangan ................................... 14

F. Karakteristik Laporan Keuangan ............................... 19

G. Sifat Laporan keuangan...............................................20

J. Tujuan Analisi Laporan Keuangan ............................ 22

K. Jenis Analisi Rasio Keuangan ................................... 23

M. Keunggulan dan keterbatasanAnalisis laporan

keuangan........... ......................................................... 29

N. Pengukuran Kinerja ................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 35

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian........................................... 35

B. Lokasi Penelitian .................................................................. 35

D. Instrumen Penelitian............................................................. 36

1. Sejarah Perkembangan Koperasi Agro niaga (KAN) Jabung .......................................................................... 42

2. Landasan, Azas, tujuan dan Jati Diri Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung .................................................... 44

3. Visi dan Misi Koperasi Agro Niaga

5. Struktur Organisasi Koperasi Agro Niaga (KAN)

Jabung .......................................................................... 48

xiii

E. Tujuan Laporan keuangan .......................................... 18

H.Unsur-unsur laporan keuangan ................................... 21

I. Pengertian Analisi Laporan Keuangan ....................... 22

L. Dasar-dasar Laporan keuangan.......... ........................ 28

C. Data dan Sumber Data .......................................................... 36

E. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 37

F. Analisis Data ......................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................... 42

A. Hasil Penelitian .................................................................... 42

(KAN) Jabung ............................................................... 45

4. Legalitas ....................................................................... 47

9. Bidang Usaha .............................................................. 59

B. Perhitungan laporan Keuangan ........................................ 62

BAB VI PENUTUP ............................................................................. 92

SARAN ........................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

xiv

6. Tata Kerja Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung .......... 51

7. Kerjasama Usaha Koperasi Agro Niaga (KAN) .......... 56

8. Keanggotaan Koperasi Agro Niaga (KAN) ................. 58

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .............................. 73

A. Analisis Kinerja Keuangan Koperasi ................................... 73

KESIMPULAN ............................................................................... 92

DAFTAR TABEL

TABLE

TABLE 2.1 PERBEDAAN PENELITIAN TERDAHULU DAN

PENELITIAN SEKARANG .........................................................................

TABLE 4.1 STRUKTUR ORGANISASAI KOPERASI AGRO NIAGA.

TABLE 4.2 NAMA-NAMA PEGURUS KOPERASI AGRO NIAGA…...

TABLE 4.3 NAMA-NAMA PENGAWAS KOPERASI AGRO NIAGA..

TABLE 4.4 PERKEMBANGAN JUMLAH ANGGOTA …………...…...

TABLE 4.5 UNIT USAHA SAPI PERAH ……………………………......

TABLE 4.6 PRODUKTIFITAS SUSU ……………………………............

TABLE 4.7 UNIT USAHA PENUNJANG KOPERASI ………………….

TABLE 5.1 PERBANDINGAN RASIO LIKUIDITAS …………………..

TABLE 5.2 PERBANDINGAN RASIO SOLVABILITAS ………………

TABEL 5.3 PERBANDINGAN RASIO PROFITABILITAS…………….

TABEL 5.4 PERBANDINGAN RASIO AKTIVITAS........……………….

xv

8

49

50

51

58

59

59

60

74

79

84

89

HALAMAN

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK

GRAFIK 4.1 PERHITUNGAN CURRENT RATIO...................................

GRAFIK 4.2 PERHITUNGAN QUICK RATIO………….…....................

GRAFIK 4.3 PERHITUNGAN DEBT RATIO……………………………

GRAFIK 4.4 PERHITUNGAN DEBT EQUITY RATIO………………...

GRAFIK 4.5 PERHITUNGAN NET PROFIT MARGIN………..............

GRAFIK 4.6 PERHITUNGAN TOTAL ASSETS TRUN OVER………..

GRAFIK 4.7 PERHITUNGAN RETRUN ON TOTAL ASSETS..............

GRAFIK 4.8 PERHITUNGAN RETURN ON EQUITY…………………

GRAFIK 4.9 INVENTORY TURN OVER………………………………...

GRAFIK 4.10 FIXED ASET TURN OVER……………………………….

xvi

HALAMAN

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 2 : HASIL WAWANCARA.

LAMPIRAN 3 : LAPORAN KEUANGAN KOPERASI AGRO NIAGA

(KAN)

LAMPIRAN 4 : FOTO DUKUMENTASI PENELITIAN

LAMPIRAN 5 : BUKTI KONSULTASI

LAMPIRAN 6 : SURAT IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 7: SURAT KETERANGAN PENELITIAN

LAMPIRAN 8 : RIWAYAT MAHASISWA

xvii

ABSTRAK

Mutmaidah, Siti. 06130006. Analisis Rasio Sebagai Tolak Ukur Kinerja Keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang Periode 2005-2009. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Tarbiyah, Universitas Isalam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Kusumadyah Dewi, M.AB. Kata kunci: Analisis Rasio, Kinerja Keuangan, Koperasi Koperasi adalah suatu perkumpulan orang biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis masing-masing memberikan sumbangan setara terhadap modal yang diperlukan dan bersedia menanggung resiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja dari segi keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) dari tahun 2005- 2009. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana kinerja keuangan di Koperasi Agro Niaga dinilai dari hasil Analisis Rasio selama periode 2005-2009. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) jabung malang dinilai dari hasil laporan keuangan menggunakan analisis Rasio selama periode 2005-2009. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif metode deskriptif untuk mengukur kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN), dilakukan menggunakan analasisi rasio keuangan seperti: rasio likuiditas meliputi current rasio, quick rasio. Rasio solvabilitas meliputi debt ratio (DR), Debt to equity ratio (DER). Rasio profitabilitas yang meliputi Net Profit Margin (NPM), Ratio Total Assets Turnover, Return on Total Assets (ROA), Return on Equity (ROE). Rasio aktivitas meliputi Inventory Turn Over (rata-rata persediaan ), Receivable, Fixed Aset Turn Over, Total Aset Turn Over. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Time Series. Alat pengumpul data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara dan observasi. Dari hasil analisis diketahui bahwa rasio likuiditas perusahaan mengalami kenaikan walau dibahwah standar likuiditas untuk current rasio tetapi kinerja keuangan koperasi cudah cukup dianggap baik karena mendaki standar 2,0 dan dari quick rasio kinerja keuangan koperasi sangat baik karena sudah melebihi standar1,00. Rasio solvabilitas dari debt ratio dan debt equty ratio mengalami penurunan sehingga kenerja keuangan sudah dianggap baik karena koperasi sudah banyak melunasi hutangnya. Rasio Profitabilitas koperasi mengalami penurunan kecuali pada ratio total assets turnover koperasi mengalami kenaikan, penurunan rasio ini menunjukkan koperasi harus meningkatkan penjualan, total aktiva maupun modal agar kenaikan Profitabilitas dapat terlaksana. Rasio Aktivitas sangat baik karena koperasi mempunyai kemampuan menciptakan tingkat penjualan yang tinggi tiap tahunnya.

xviii

ABSTRACT

Mutmaidah, Siti. 06130006. Ratio Analysis Financial Performance As Reject Measure Cooperative Agro Niaga (KAN) Malang Jabung Period 2005-2009. Thesis, Department of Education Social Sciences (IPS), Faculty of Tarbiyah, Islamic State University of Malang Maulana Malik Ibrahim. Kusumadyah Dewi, M.AB. Keywords: Ratio Analysis, Financial Performance, Cooperative Cooperative is an association of people who usually have limited economic capabilities through a form of corporate organization that is democratically controlled each equivalent to contribute the necessary capital and are willing to bear the risks and receive the appropriate benefits to the business they do. This study aimed to describe the performance of financial cooperatives in terms of agro DOC (KAN) from year 2005 to 2009. The problem studied is how the financial performance of agro trade cooperatives judged from the results of ratio analysis for the period 2005-2009. The objective of this study was to measure the financial performance of Agro Trade Cooperatives (KAN) Jabung Malang judged from the results of the financial statements using ratio analysis over the period 2005-2009. Approaches and methods used in this study is a qualitative descriptive method for measuring the performance of agro-trade cooperatives (KAN), performed using financial analysis ratios such as liquidity ratios include current ratio, quick ratio. Solvency ratio includes debt ratio (DR), Debt to equity ratio (DER). The ratio of profitability that includes Net Profit Margin (NPM), Total Assets Turnover Ratio, Return on Total Assets (ROA), Return on Equity (ROE). The ratio of the activities include Inventory Turn Over (average inventory), Receivable , Fixed Asset Turn Over, Total Asset Turn Over. The method of data analysis used is Time Series Analysis. collecting data used is the documentation, interviews and observation. From the results of analysis show that the company's liquidity ratio has increased despite below standards for the current liquidity ratio, but the financial performance of cooperatives already considered good enough for a standard climb from a quick ratio of 2.0 and financial performance of cooperatives is very good because it exceeded the standard 1,00. The solvency ratio of the debt ratio and the Debt Ratio Equity decrease so the finance performance have been considered good because the cooperative has a lot of pay off debts. Profitability ratios of cooperatives has decreased except in Total Assets Turnover Ratio of cooperatives has increased, the decline in this ratio indicates the cooperative had to increase sales, total assets or capital in order to increase profitability can be accomplished. Activity ratio is very good because the cooperative has the ability to create a high level of sales each year.

xix

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hampir di seluruh dunia orang mengenal koperasi. Walaupun per definisi

koperasi dipahami dengan cara yang berbeda-beda, tetapi secara umum koperasi

dikenal sebagai suatu bentuk perusahan yang unik. Dilihat dari asal katanya,

istilah koperasi berasal dari bahasa inggris co-operation yang berarti usaha

bersama. Tetapi bukan dalam arti segala pekerjaan yang dilakukan bersama-sama

yang dimaksud dengan koperasi disini adalah suatu bentuk perusahaan yang

didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

tertentu, berdasarkan ketentuan dan tujuan tertentu pula.

Koperasi adalah suatu kumpulan yang beranggotakan orang-orang atau

badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan

keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk

mempertinggi kesejahteraan jasmaniah dan anggotanya1. Sebagai badan usaha,

maka koperasi harus memperolah laba, laba merupakan elemen kunci dalam suatu

sistem usaha bisnis, di mana sistem itu akan gagal bekerja tanpa memperolah laba.

Untuk mengetahui kekuatan ataupun kesehatan pada koperasi tersebut,

maka sebaiknya seorang manajer keuangan itu bisa menganalisis kinerja koperasi,

Karena dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan internal ataupun

eksternal koperasi secara tidak langsung juga menentukan sebuah keputusan yang

akan dijalankan pada masa yang akan datang pada sebuah koperasi. Kemampuan

1 Arifin sitio dan halomoan tamba. Koperasi teori dan praktek (Jakarta:erlangga, 2001) hlm17-18.

1

2

perusahaan dalam beroperasi dapat terlihat dalam kinerja yang diperolehnya yaitu

melalui laporan keuangan yang berisi informasi tentang data-data keuangan.

Seperti yang telah kita ketahui diatas pada umumnya setiap lembaga

keuangan standarnya memiliki laporan keuangan, karena laporan keuangan

merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi yang berhubungan

dengan kondisi keuangan dan hasil-hasil kegiatan koperasi. Semua kegiatan yang

berkaitan dengan transaksi keuangan harus dicatat dan secara periodik dibuat

laporan untuk kepentingan internal maupun eksternal. Analisa rasio dapat

digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yaitu digunakan untuk

mengetahui kondisi keuangan koperasi yang tujuan laporan ini dapat

memperlihatkan perkembangan atau kemunduran koperasi tersebut.

Koperasi Agro Niaga (KAN) merupakan salah satu koperasi yang bergerak

di bidang jasa diantara sejumlah koperasi yang ada di Indonesia, terutama dalam

pelayanan jasa keuangan melalui penyediaan jasa simpan-pinjam, susu, pertanian

dan swalayan bagi anggotanya. Sebagaimana layaknya, institusi ini menggunakan

berbagai sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya dalam rangka mencapai

tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Hal ini akan bersentuhan langsung dengan

kekuatan yang akan dimiliki oleh lembaga tersebut.

Koperasi Agro Niaga (KAN) yang berdiri didesa jabung tempet penulis

mengadakan penelitian, Koperasi Agro Niaga (KAN) berdiri sejak tahun 1980

pada saat itu terjadi kemunduran dimana penyebabnya keterbatasan sumber daya

manusia, sehingga keberadaan KUD JABUNG belum bisa dirasakan manfaatnya

3

oleh anggota dan masyarakat. Beberapa kali pergantian pengurus dan manajemen,

belumlah mampu menghasilkan perbaikan yang berarti.

Bahkan terjadi mismanajemen yang berkepanjangan sampai mencapai

klimaksnya pada tahun 1984, di mana KUD JABUNG pada waktu itu sudah tidak

mampu lagi membayar kewajiban-kewajibannya kepada anggota dan Bank.

Hutang yang banyak serta tunggakan kredit yang tak mampu dibayar, mewarnai

kondisi KUD JABUNG waktu itu.

Pada tahun 1985 dengan kepengurusan baru koperasi mampu berbenah diri

dengan menggunakan manajemen baru, dimulai dengan membangun kepercayaan

anggota terhadap koperasi. Menggunakan manajemen baru koperasi menawarkan

dengan cara datang kerumah para nggota atau disebut door to door dan

menawarkan fasilitas lain kepada anggota seperti susu perah sapi, simpan pinjam

dan unit tebu rakyat.

Dengan berjalannya waktu Koperasi Agro Niaga (KAN) dengan komitmen

yang kuat pengurus dan manajemen, didukung oleh segelintir karyawan serta para

anggota kepercayaan, koperasi berkembang pesat dengan dibuka beberapa unit

seperti pertokoan sehingga perekonomian dan kesejahteraan anggota berkembang

pesat.

Dari permasalahan di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan mengangkat judul “ANALISIS RASIO SEBAGAI TOLAK UKUR

KINERJA KEUANGAN KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) JABUNG

MALANG PERIODE 2005-2009”.

4

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis

mengajukan permasalahan yaitu Seberapa besar tingkat kinerja keuangan

di Koperasi Agro Niaga (KAN) dinilai dari hasil Analisis Rasio selama

periode 2005-2009?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengukur kinerja keuangan Koperasi

Agro Niaga (KAN) Jabung Malang dinilai dari hasil laporan keuangan

menggunakan analisis rasio selama periode 2005-2009.

Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan berguna bagi segala pihak

diantaranya:

1. Bagi peneliti, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan

baru bagi peneliti dan menambah Ilmu pengetahuan pada bidang

keuangan dan mengetahui kondisis keuangan sebuah koperasi dan

menerapkan teori-teori yang telah dipelajari khususnya analisis Rasio

Aktivitas rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas.

2. Bagi koperasi, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan

acuan atau bahan data dalam menjalankan kegiatan usaha dan dapat

digunakan sebagai masukan bagi koperasi, dalam merencanakan

seperti mengeluarkan pembiayaan ataupun kebijakan-kebijakan atau

B.

C.

D.

5

strategi yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dimasa

datang.

3. Bagi UIN Maulana Malik Ibrahim, dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan pengetahuan serta dapat dijadikan tambahan bacaan

ilmiah kepustakaan dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan

serta bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

E. Pembatasan Masalah

Oleh karena terdapat banyak aspek yang harus dihadapi oleh siswa

diantaranaya keterbatasan biaya dan data yang diberikan oleh perusahaan

maka dalam manganalisis keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung,

sebagaimana terlampir dalam analisis rasio, maka dalam penelitian ini

peneliti hanya akan mengkaji laporan keuangan dengan menggunakan

analisis rasio aktivitas, rasio profitabiliatas, rasio likuiditas dan rasio

solvabilitas.

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

I. Penelitian Terdahulu

1. Berdasarkan pada hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh saudari

Winarsih (UIN, 2004) dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan

Perbankan pada PT. Daya Artha Mentari Bangil – Pasuruan”, untuk

mengetahui kondisi dan kinerja keuangan PT. Daya Artha mentari

Bangil – Pasuruan dilihat dari laporan keuangan selama 3 tahun

terakhir.

Dari hasil analisis rasio, rasio likuiditas PT. Daya Artha Mentari Bangil

– Pasuruan dari Quick Ratio dan Loan To Asset Ratio belum memenuhi

dari ketentuan BI yakni 100% dan batas amannya pada tahun 2000

sehingga menunjukkan kurang produktif, namun untuk Loan To Deposit

Ratio sesuai ketentuan sudah dikatakan baik karena memenuhi

ketentuan BI yakni antara 80% - 100% dan ditolerir sampai 115%

besarnya yaitu 82% untuk tahun 2000,

Rasio Solvabilitas, cukup baik karena selama tahun 2000 – 2002 diatas

80% karena dari ketentuan BI sudah memenuhi yakni 8%.

Rasio Rentabilitas menunjukkan laba yang diperoleh belum maksimal

dibanding dengan asset yang dimiliki PT. DAYA ARTHA MENTARI

BANGIL – PASURUAN dilihat dari Return Of Asset yang dicapai

selama tahun 2000 – 2002.

6

7

Untuk rasio resiko usaha PT. DAYA ARTHA MENTARI BANGIL –

PASURUAN yang diukur dari jumlah permodalan dengan bagi hasil

yang dibayarkan masih tergolong tinggi dengan rata – rata 36%.

2. Penelitian terdahulu di ambil dari penelitian Enni Rohana 2004 dengan

judul “Analisis Rasio Keuangan Bank dengan Metode Camel untuk

Mengetahui Kinerja PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.”.

Penelitian ini mendeskripsikan kinerja dari PT. Bank Negara Indonesia,

dengan metode CAMEL, untuk melihat kinerja dari Bank untuk tahun

2002 dan tahun 2003.

Teknik analisa yang digunakan rasio permodalan, rasio kualitas,

perhitungan manajemen, rasio rentabilitas, dan rasio likuiditas. Hasil

analisis yang diperoleh adalah rasio permodalan mengalami kenaikan.

Rasio rentabilitas, pada ROA mengalami penurunan. Rasio likuiditas,

pada cash rasio mengalami kenaikan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Diana Fitria 2004. Dengan judul

“Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan

Perusahaan Rokok (Studi Kasus pada PT. Gudang Garam, Tbk dan Pt.

Hanjaya Mandala, Tbk)”.

Hasil dari analisis yang dilakukan adalah rasio likuiditas, untuk current

ratio, pada PT. Sampoerna nilai rata-ratanya 281,9% dan untuk PT.

Gudang Garam nilainya 209,3%. Sedangkan cash ratio untuk PT.

Sampoerna nilainya 42,56% dan untuk PT. Gudang Garam sebesar

5,84%. Rasio solvabilitas, untuk PT. Gudang Garam hanya

8

menggunakan 39,95% dari dana pinjaman, sedangkan untuk PT.

Sampoerna sebesar 5,84%. Net profit margin, pada PT. Gudang Garam

sebesar 12,19% dan PT. Sampoerna sebesar 9,32%. Gross profit

margin untuk PT. Gudang Garam sebesar 25,14% dan untuk PT.

Sampoerna sebesar 30,10%. Operating profit margin, untuk PT.

Gudang Garam sebesar 19,04% dan pada PT. Sampoerna sebesar

19,12%. Return on investment, untuk PT. Gudang Garam sebesar

16,57% dan untuk PT. Sampoerna sebesar 13%. Return on equity,

untuk PT. Gudang Garam sebesar 27,89% dan untuk PT. Sampoerna

sebesar 27,21%. Farning per share, untuk PT. Gudang Garam sebesar

Rp 1.112 dan untuk PT. Sampoerna sebesar Rp 267.

Tabel 2.1

Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu dengan sekarang

No Nama Judul Tempat Teknik Analisa 1 Winarsih Anlisis kinerja Bangil, Rasio Likuiditas,

(2004) keuangan

perbankan

Pasuruan Quick Ratio pada PT. Daya Artha Mentari Bangil- Banking Ratio pasuruab. Loans To Asset Ratio.

Rasio Solvabilitas

Capital Adequey Rate (CAR).

Rasio Rentabilitas

Return On Assets,

Biaya Operasi/Biaya operasional,

Gross Profit Margin

2 Enni Rohana (2004)

3 Eka Diana Fitria (2004)

4 Siti Mutmaidah (2010)

Analisis Rasio Keuangan Bank dengan Metode CAMEL Untuk Mengetahui Kinerja PT. Bank Negara Indonesia.

Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja keuangan Perusahaan Rokok (Studi pada PT. Gudang Garam, Tbk dan PT. Hanjaya Mandala, Tbk)

Analisis Rasio Sebagai Tolak Ukur Kinerja Keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang Periode 2005-2009.

Jln. Merdeka Utara No. 7 Malang

Pojok BEJ Brawijaya Malang

Jl. Suropati 4-6 Ds. Kemantren Kec. Jabung Kab. Malang

9

Net Profit Margin

Rasio Permodalan

Rasio Kualitas Perhitungan Manajemen,

Rasio Rentabilitas

Rasio Likuiditas.

Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas,

Net Profit Margin

Gross Profit Margin

Operating Profit

Return On Investment

Return On Equity

Farning Per Share.

Rasio Likuiditas

Current Ratio

Quick Ratio.

Rasio Solvabilitas

Debt Ratio

Debt to Equity Ratio.

Rasio Profitabilitas

Net Profit Margin

Total Assets Turnover

Return On total Assets

Return On Equity.

10

Rasio aktivitas

Inventory turn

Fixed Aset Trun

II. Kajian Teoritis

A. Pengertian Koperasi

Secara etimologi, koperasi itu berasal dari bahasa Inggris ”Co” dan

”operation”. Co memiliki arti bersama dan operation yang berarti

bekerja. Dengan demikian secara bahasa koperasi dapat diartikan sebagai

kerjasama. Dalam hal ini, koperasi berarti suatu wadah ekonomi yang

beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang bersifat terbuka dan

sukarela yang bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraan anggota

secara bersama-sama2.

Sedangkan pengertian koperasi menurut undang-undang No. 25

tahun 1992 adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Prinsip kolektif dalam ta’awun yang disyariat oleh islam dalam

lapangan perekonomian dapat diwujudkan dalam bentuk organisasi

koperasi. Kerjasama ekonomi dalam koperasi ini dilaksanakan

berdasarkan prinsip saling membutuhkan dan saling memperkuat serta

berdasarkan prinsip persamaan kepentingan anggota.

2 Abdul, Bashith, Islam Dan Manajemen Koperasi,(malang: UIN-malang pres, 2008), hlm. 42

11

Dalam al-Quran diisyaratkan, bahwa mereka yang bersatu akan

menang. Menang dalam konteks bisnis koperasi adalah mampu mencapai

sesuatu yang menjadi tujuannya yakni mensejahterakan anggotanya.

Sedangkan bersatu dalam konteks koperasi adalah prinsip kolektivitas

yang diwujudkan para anggota koperasi3.

“atau apakah mereka mengatakan : “kami adalah satu golongan yang

bersatu golongan yang bersatu yang pasti menang” (Q.s. al-Qamar:44)4

Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk saling tolong-

menolong dalam hal kebaikan antara satu dengan yang lain dalam islam

melarang untuk saling tolong menolong dalam hal kejahata. Seperti

halnya dalam koperasi hendaknya antar anggota saling tolong menolong

mengembangkan koperasi. Hal ini sesuai dengarn firman Alloh dalam

Q.S. Al-Maidah ayat 2.

3 Ibid., hlm 41 4 Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 2004) hlm 525

ÇÍÍÈ

׎ÅÇ tFZ•B

Óì ŠÏHsd

ß øtwU

tb qä9qà)tƒ

÷Pr&

©! $#

b Î)

(©! $#

(#qà) ?$#ur

4Èb ºurô‰ ãè ø9$#ur

ÉO øOM} $#

’ n?tã

(#qçRur$yè s?

Ÿw ur

(3“ uqø)-G 9$#ur

ÎŽÉ9ø9$#

’ n?tã

(#qçRur$yè s?ur

ÇËÈ

É> $s)Ïè ø9$#

߉ ƒÏ‰ x©

5 6

12

“dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat

siksa-Nya.”(Q.S.Al-Maidah: ayat 2)5

Tolong menolong atau bekerjasama dalam bentuk koperasi adalah suatu

kebaikan, karena bertujuan untuk mengatasi masalah kebutuhan ekonomi

anggota6. Dari ayat ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa tujuan utama

dari koperasi adalah unuk mensejahterakan anggota. Kebutuhan anggota

dalam bidang ekonomi akan terpenuhi dengan adanya koperasi, hal ini

sesuai dengan prinsip dan azas koperasi yang berdasarkan pada azas

kekeluargaan dan dapat memenuhi kebutuhan anggota menjadi prioritas

utama.

B. Prinsip-prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi yang dijadikan dasarkegiatan oleh koperasi

dunia adalah prinsip-prinsip koperasi Rochdale. Prinsip-prinsip tersebut

adalah:

1) Keanggotaan yang bersifat terbuka

2) Pengawasan secara demokratis

3) Bunga yang terbatas atas modal

4) Pembagian SHU yang sesuai dengan jasa anggota

5) Penjualan dilakukan sesuai dengan harga pasar yang berlaku

dan secara tunai

6) Tidak ada diskriminasi berdasarkan ras, suku, agama dan

politik

Ibid., 106Bashith Op.cit., hlm. 15

13

7) Barang-barang yang dijual harus merupakan barang-barang

yang asli, tidak rusak atau palsu

8) Pendidikan terhadap anggota secara kesinambungan.

C. Karakteristik Koperasi

Karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha

lain adalah7 bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual

identity of the member), yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus

pengguna jasa koperasi (user own oriented), oleh karena itu:

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar

sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

b. Koperasi didirikan dan kembangkan berlandaskan nilai percaya diri

untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri,

kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu

anggota-anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika kejujuran,

keterbukaan, tanggung jawab sosial, dan kepedulian terhadap orang

lain.

c. Koperasi didirikan, dimodali, dibayar, diatur, dan diawasi serta

dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya.

d. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan

ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan

anggota.

7 IAI, Standar Akuntansi Keuangan (Jakarta: Salemba Empat, 2004), hlm. 1-5

14

e. Jika mendapatkan kelebihan kemampuan pelayanan koperasi

kepada anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang non-

anggota koperasi

D. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah merupakan ikhtisar mengenai keadaan

keuangan suatu bank pada suatu periode tertentu8. Menurut Harahap

laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil suatu

perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu, secara

umum ada 4 bentuk laporan keuangan yang pokok pada suatu bank

yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahab modal, dan

laporan aliran kas. Dari keempat laporan tersebut yang digunakan

dalam dalam sebuah analisa rasio hanyalah laporan neraca dan laporan

laba rugi9.

Tidak jauh berbeda menurut Sundjaja dan Berlian bahwa laporan

keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses

akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data

keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut10.

Akuntansi adalah seni dari pada pencatatan, penggolongan dan

peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-

8 Martono, Bank & Lembaga Keuangan Lain (Yogyakarta: Ekonisia, 2002), hlm 62 9 Harapan, op.cit., hlm.105 10 Ridwan sundjaja, dkk. Manajemen Keuangan. Edisi Kelima (Bandung: Literata Lintas Media ,

2003), hlm. 76

15

tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-

tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta

penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya11.

Pencatatan dalam Islam dapat dilihat dari peradaban Islam yang

pertama yaitu Baitul Maal, merupakan lembaga keuangan. Pencatatan

dalam setiap transakasi atau akad telah diperintahkan dalam Islam

sebagaimana Surat Al-Baqarah ayat 282, yang berbunyi:

11 Munawir, 2000. Analisa Laporan Keuangan. Edisi ke IV, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Hlm 5

= çG õ3u‹ø9ur

4çnqç7çFò2 $$sù

‘ wK|¡ •B

9@ y_ r&

#’ n<Î)

Aûøïy‰ Î/

LäêZtƒ#y‰ s?

#sŒ Î)

(#þqãZtB#uä

šú ïÏ%©!$#

$yg•ƒr'»tƒ

ó= çG ò6 u‹ù=sù

4ª! $#

çmyJ =tã

$yJ Ÿ2

|= çFõ3tƒ

b r&

ë= Ï?%x.

z> ù'tƒ

Ÿw ur

4ÉA ô‰ yè ø9$$Î/

7= Ï?$Ÿ2

öNä3uZ÷•-/

“ Ï%©!$#

tb %x.

b Î*sù

4$\«ø‹x©

çm÷ZÏB

ó§ y‚ ö7tƒ

Ÿw ur

¼çm-/u‘

©! $#

È, -G u‹ø9ur

‘, ys ø9$#

Ïmø‹n=tã

“ Ï%©!$#

È@ Î=ôJ ãŠø9ur

4ÉA ô‰ yè ø9$$Î/

¼çm•‹Ï9ur

ö@ Î=ôJ ãŠù=sù

uqèd

@ ÏJ ãƒ

b r&

ßì ‹ÏÜ tG ó¡ o„

Ÿw

÷rr&

$ÿ ‹Ïè |Ê

÷rr&

$·gŠÏÿ y™

‘, ys ø9$#

Ïmø‹n=tã

` £J ÏB

Èb $s?r&z• öD$#ur

×@ ã_ t•sù

Èû÷ün=ã_ u‘

$tRqä3tƒ

öN©9

b Î*sù

(öNà6 Ï9%y Í‘

` ÏB

Èûøïy‰ ‹Íky-

(#r߉ Îhô± tFó™ $#ur

z> ù'tƒ

Ÿw ur

43“ t•÷z W{ $#

$yJ ßg1y‰ ÷n Î)

t•Å2 x‹ çFsù

$yJ ßg1y‰ ÷n Î)

@ ÅÒ s?

b r&

Ïä!#y‰ pk’¶ 9$#

z ÏB

tb öq|Ê ö•s?

16 Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,

hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di

antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis

enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka

hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu

mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa

kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun

daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah

akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu

öNä3Ï9

ZouŽÅÑ

Ÿw

ãNà6

ºsŒ 4¾

%tn

ur 4óO

ßJ

Ï&Î#y_ r& #’ n<Î)

#·Ž•Î7Ÿ2

÷rr&

#·Ž•Éó |¹

çnqç7çFõ3s?

b r&

(#þqßJ t«ó¡ s?

Ÿw ur

4(#qãã ߊ

$tB

#sŒ Î)

âä!#y‰ pk’¶ 9$#

ot•»yf Ï?

šc qä3s?

b r&

Hw Î)

((#þqç/$s?ö•s?

žw r&

#’ oT÷Š r&ur

Íoy‰ »pk¤¶ =Ï9

ãPuqø%r&ur

«! $#

y‰ ZÏã

äÝ |¡ ø%r&

çF÷è tƒ$t6s? #sŒ Î)

(#ÿr߉ Îgô© r&ur

3$ydqç7çFõ3s?

žw r&

îy $uZã_

ö/ä3ø‹n=tæ

}§ øŠn=sù

öNà6 oY÷•t/

$ygtRr㕃ω è?

Ï=yè ãƒur (©! $#

(#qà) ?$#ur

3öNà6 Î/

8- qÝ¡ èù

¼çmRÎ*sù

(#qè=yè øÿ s?

b Î)ur

4Ó‰ ‹Îgx©

Ÿw ur

Ò= Ï?%x.

§‘ !$ŸÒ ãƒ

ÇËÑËÈ

ÒO ŠÎ=tæ

>äóÓx«

È@ à6 Î/

ª! $#ur

3ª! $#

12 Al-

17

mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur.

dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki

(di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang

lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai,

supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya.

Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila

mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik

kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang

demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian

dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah

mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai

yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu,

(jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu

berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan.

jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu

adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah;

Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu

”(Surat Al-Baqoroh:282)12.

Sehingga laporan keuangan merupakan media yang paling penting

untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan.

Melalui ayat ini Allah SWT, memerintahkan adanya pencatatan dalam

setiap transaksi sebagai bukti memperkuat dan mengetahui kejadian

48

Qur’an op cit., hlm.

18

masa lalu dalam setiap transaksi yang dilakukan. Dan sebagai bentuk

menjaga dari setiap permasalahan yang timbul dimasa yang akan

datang yang tanpa diduga. Dari ayat tersebut bisa disimpulkan hal-hal

sebagai berikut:

a. Setiap transaksi atau akad tidak secara tunai diperlukan

pencatatan khusus

b. Hendaknya penulis merupakan orang yang jujur dan adil, dan

menuliskan hal yang benar.

c. Ketika terjadi transaksi dan dilakukan pencatatan, hendaknya

didatangkan 2 orang saksi laki-laki atau kalau tidak ada, maka

gantinya adalah satu laki-laki dan dua orang saksi perempuan.

E. Tujuan Laporan Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan yang ditulis oleh Ikatan Akuntan

Indonesia dijelaskan bahwa13, “tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi”.

Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa tujuan laporan

keuangan itu adalah :

a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya

mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

13 IAI, Standar Akuntansi Keuangan (Jakarta: Salemba Empat, 2004), hlm. 4

19

b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai

perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu

perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka

memperoleh laba.

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para

pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam

menghasilkan laba.

d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai

perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti

informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang

berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk

kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan

akuntansi yang dianut perusahaan.

F. Karakteristik Laporan Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia menetapkan 4 karakteristik kualitatif

laporan keuangan, yaitu14:

a. Dapat dipahami

Kualitas penting dari informasi yang ditampung dalam laporan

keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh

pemakai. Untuk pemakai disini diasumsikan memiliki pengetahuan

yang memadai tentang aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi,

14 Ibid., hlm. 7

20

serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan

yang wajar.

b. Relevan

Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi

keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka

mengevaluasi peristiwa masa lampau, masa kini, atau masa depan,

menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.

c. Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesehatan material, dan dapat diandalkan

pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang

seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat

disajikan.

d. Dapat diperbandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antar

periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan posisi dan

kinerja koperasi.

G. Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk

memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang

dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan

21

bersifat histories serta menyeluruh dan sebagian dari suatu laporan

kemajuan15.

H. Unsur-unsur Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi

dan peristiwa lain yang diklarifikasi dalam beberapa kelompok besar

menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan

unsur laporan keuangan. Unsur yang berkaitan langsung dengan

pengukuran posisi keuangan adalah :

a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai

akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi

dimasa depan diharapakan akan diperoleh.

b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang dapat

timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan

mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang

mengandung manfaat ekonomi.

c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah

dikurangi semua kewajiban16.

d. Rugi laba adalah suatu alat ukur hasil operasi perusahaan dengan

membandingan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang

dikeluarkannya, sedang unsur yang berkaitan dengan pengukuran

kinerja dalam laporan laba rugi yaiu : penghasilan dan beban17.

15 Munawir,. Analisa Laporan Keuangan. Edisi ke IV (Yogyakarta Penerbit Liberty, 2000). Hlm 6 16 Ibid., hlm. 9 17 Ibid., hlm. 12

18 19

22

e. Kinerja, penghasilan bersih seringkali digunakan sebagai ukuran

kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan

investasi.

I. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos – pos laporan

keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna

antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data

non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan

lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan

yang tepat18. Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses untuk

membedakan laporan keuangan kedalam unsur – unsurnya, menelaah

masing – masing unsur tersebut dan hubungan masing – masing unsur

dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang

baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

J. Tujuan analisis laporan keuangan

Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimksud untuk menambah

informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Adapun tujuan dari

dari analisis laporan keuangan menurut Harahap adalah sebagai berikut19

:

a. Memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang

terdapat dari laporan keuangan yang biasa.

hlm. 190

-197

Harahap. Op cit., Ibid., hlm.195

23

b. Menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari

suatu laporan keuangan.

c. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan

model-model dan teori yang terdapat dilaporan seperti untuk

prediksi peningkatan.

d. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para

pengambil keputusan.

e. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu

yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

f. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain

dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri

normal/ideal.

g. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami

perusahaan baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan

dan sebagainya.

h. Memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan

dimasa yang akan datang.

K. Jenis Analisa Rasio Keuangan

Menurut J. Courties ada tiga aspek penting dalam menganalisa laporan

keuangan20 yaitu :

a. Profitabilitas, kemampuan perusahaan menghasilkan laba

yang digambarkan oleh Return On Investment (ROI). Ia

20 Harapan op cit., hlm 299-300

24

melihat ROI ini digambarkan lebih rinci lagi oleh Rasio

Profit Margin dan Capital Turn Over.

b. Management Performance, adalah rasio yang dapat menilai

prestasi manajemen. Ia melihat dari segi kebijakan kredit,

persediaan, administrasi, dan struktur harta dan modal.

c. Solvency, kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya.

Solvency ini digambarkan oleh arus kas baik jangka pendek

maupun jangka panjang.

Umumnya rasio yang dikenal dan popular adalah rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Namun masih banyak lagi rasio

yang dapat dihitung dari laporan keuangan yang dapat memberikan

informasi bagi analisis, adapun rasio keuangan yang sering digunakan

adalah :

1. Rasio Likuiditas

Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Beberapa rasio

likuiditas ini adalah :

a. Current ratio

Kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera

dipenuhi dengan aktiva lancar.

21 22

25

b. Cash Ratio

Kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera

dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan

efek yang dapat segera diuangka.

c. Quick Ratio

Dipergunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam membayar deposit dengan jumlah cash assets yang

dimiliki21.

2. Rasio solvabilitas

Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban

– kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio

Solvabilitas antara lain :

a. Total Dept To Total Asset

Menurut Syamsudin rasio ini digunakan untuk

menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk

menjamin hutang perusahaan22.

b. Total Debt To Equity Ratio

Menurut Harahap rasio ini digunakan untuk

menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat

uangan Perusahaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2007), hlm. 71

Jumingan, analisi laporan keuangan (Jakarta: bumi aksara, 2006), hlm. 244Lukman Syamsuddin, Manajemen Ke

26

menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil

rasio ini maka semakin baik23.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini biasa disebut juga rasio rentabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua

kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan,

kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.

a. Margin laba kotor (Gross Profit Margin)

Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa besar laba

kotor yang dihasilkan dibanding dengan total nilai

penjualan bersih.

b. Margin laba operasi (Operating Profit Margin)

Rasio ini merupakan profit yang dihasilkan benar – benar

murni berasal dari hasil operasi perusahaan ebelum

diperhitungkan dengan kewajibanbesar lainnya.

c. Margin laba bersih (Net Profit Margin)

Rasio laba bersih digunakan untuk mengukur besarnya

laba bersih yang dicapai dari sejumlah penjualan tertentu.

d. Ratio Total Assets Turnover

Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari

volume penjualan. Semakin rasio ini semakin, berarti

aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba,

23 Harapan, op.cit., hlm. 303

27

e. Ratio Return on Investment (ROI/ROA)

Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh

perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.

f. Return on Equity (ROE)

Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba

bersih bila diukur dari modal pemilik.

g. Ratio laba perlembar saham (Earning Per Share)

Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah rupiah yang

diterima untuk setiap lembar saham biasa

4. Rasio Aktivitas.

Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan

dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan

pembelian dan kegiatan lainnya24. Rasio ini antara lain adalah:

a. Inventory Turn Over (rata-rata persediaan )

Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan

dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini

semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan

berjalan cepat.

b. Receivable Trun Over (rata-rata piutang)

Rasio ini menunjukkan barapa cepat penagihan piutang

semakin besar semakin baik karena penagihan piutang

dilakukan dengan cepat.

24 Ibid., hlm 308

28

c. Fixed Aset Turn Over

Rasio ini menunjukkan berapa kali aktiva berputar bila

diukur volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin

baik, artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan

tinggi.

d. Total Aset Turn Over

Rasio ini menunjukan perputaran total aktiva diukur dari

volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

e. Periode Penagihan Piutang

Angka ini menunjukkan barapa lama perusahaan melakukan

penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin

baik.

L. Dasar-dasar Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan25

antara lain:

1). Laporan laba rugi

Laporan laba rugi adalah laporan mengenai penghasilan, biaya laba

atau rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Pos-pos perkiraan yang dapat dilihat pada laporan laba rugi penjualan

kotor / Bruto

25 Sudjaja op cit., hlm 78

29

2). Neraca

Laporan posisi Keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu,26

Neraca adalah laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari

perusahaan pada suatu saat tertentu. Pos-Pos yang ada dalam Neraca

antara lain:

a) Aktiva Lancar

(1). Kas dan Setara Kas

(2). Surat Berharga

(3). Piutang

(4). Persediaan dll.

b) Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam

bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang

digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk

dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai

masa manfaat lebih dari satu tahun.

M. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan

Analisa rasio memiliki keunggulan-keunggulan dibanding tehnik

analisa lainnya. Disamping itu juga mempunyai beberapa keterbatasan

yang harus disadari suatu penggunaannya agar tidak salah dalam

penggunaannya27.

Keunggulan tersebut adalah : 26 Brigman, Eugene F dan Joel F. Houston.. Manajemen Keuangan (Jakarta: Erlangga, 2001)hlm

39 27 Ibid., hlm. 298-299

30

1) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih

mudah dibaca dan ditafsirkan.

2) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang

disajikan laporan keuangan yang sangat terinci dan rumit.

3) Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.

4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan prediksi.

5) Menstandarisir size perusahaan.

6) Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan

perusahaan yang lain atau melihat perkembangan perusahaan

secara periodik.

7) Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi

dimasa yang akan datang.

Adapun keterbatasan analisa rasio adalah :

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan

untuk kepentingan pemakainya.

2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga

menjadi keterbatasan teknik ini.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan

menimbulkan kesulitan menghitung rasio.

4. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja tehnik dan standar

akuntasi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan

perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.

31

N. Pengukuran Kinerja

Salah satu cara untuk mengetahui apakah kegiatan operasi

perusahaan telah sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah

dicapai dan ditentukan adalah dengan melakukan penilaian terhadap

kinerja perusahaan. Analisis rasio adalah suatu metode perhitungan dan

interprestasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan setatus suatu

perusahaan pada suatu tahun28.

Menurut keputusan Republik Indonesia nomer: 740 / KMK.00 / 1989

tanggal 28 Juni 1998 yang dimaksud kinerja perusahaan adalah prestasi

yang dicapai perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan

tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut.

Dari hasil analisis rasio keuangan maka akan memberikan gambaran baik

buruknya posisi perusahaan. Berarti laporan keuangan juga sebagai bahan

atau pengkoreksian pengevaluasian kinerja dan untuk mengetahui

keberhasilan atau kemunduran suatu perusahaan dengan kebijakan

manajemen yang sudah teraplikasikan dalam perusahaan satu tahun.

a. Evaluasi laporan keuangan digunakan sebagai bahan penilaian atas

kebijakan manajemen terhadap perusahaan apakah kinerja perusahaan

mengalami kemajuan atau malah mengalami kemunduran apakah

menunjukkan adanya kebijakan yang diterapkan dalam perusahaan

28 Sundjaja dkk op.cit., hlm. 128

29 11

b.

32

kurang tepat. Sesuai konsep islam yaitu keadilan29. Ini sesuai dengan

janji Allah pada Surat Ar-Ra’ad ayat 11 sebagai berikut:

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum

sehingga keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, (QS. Ar-

Ra’ad:11).

Penilaian disini harus secara obyektif agar dapat diketahui kondisi

perusahaan yang sebenarnya dan tidak hanya mengutamakan urusan

pribadi. Agar nantinya dapat menghasilkan kebijakan yang baik dan

tepat untuk perusahaan. Berhasil tidaknya suatu kebijakan perusahaan

banyak dipengaruhi oleh tindakan pihak manajemen yang benar.

Evaluasi kinerja sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan yang akan datang. Dalam konsep islam menjelaskan bahwa

setiap tindakan manusia hendaknya memperhatikan apa yang diperbuat

pada masa lalu sebagai perencanaan kedepan. Hal ini sesuai dengan

Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18 sebagai berikut:

Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah (Jakarta: Salemba Empat Edisi Pertama, 2002) hlm.

5Qöq

4 ©!

s) Î/ ª! $#

yŠ #u‘ r&

!#sŒ Î)ur

3öNÍkŦ àÿ Rr'Î/

$tB

(#rçŽÉ•tó ãƒ

4Ó®Lym

BQöqs)Î/

$tB

çŽÉ•tó ãƒ

Ÿw

©! $#

žc Î)

3

ÇÊÊÈ

@A #ur

` ÏB

¾ÏmÏRrߊ

` ÏB

O ßgs9

$tBur

4¼çms9

Š t•tB

Ÿx sù

#[äþqß™

$# (#qà)?$#ur

(7‰ tó Ï9

ôM tB£‰ s%

$B

Ó§ øÿ tR

ö•Ýà ZtFø9ur

©! $#

(#qà)®?$#

(#qãZtB#uä

šú ïÏ%©!$#

$pkš‰r'»tƒ

Ç

ÊÑÈtb

qè=yJ ÷è s?$

yJ Î/

7Ž•Î7yz ©!

$#b

Î)

30 31

-

33

Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah

SWT dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (Akhir) dan bertaqwalah kepada Allah

SWT, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjan,

(QS. Al-Husyr:18)30.

Evaluasi kinerja salah satunya dengan melihat laporan keuangan

dengan menggunakan rasio keuangan untuk mengetahui keadaan

keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini dan kemungkinannya

dimasa datang, dengan Kebijakan yang lama dijadikan pembelajaran

untuk mengambil kebijakan yang baru yang lebih baik dan disesuai

dengan perusahaan31. Ada beberapa faedah ataupun tujuan yang dapat

diperoleh dari pengukuran kinerja suatu perusahaan, yaitu :

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas suatu perusahaan, yaitu

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat Leverege suatu perusahaan, yaitu

kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan bila

perusahaan terkena likuidasi jangka panjang maupun jangka

pendek.

3. Untuk mengetahi tingkat profitabilitas perusahaan, yaitu

kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.

4. Untuk mengetahui stabilitas usaha perusahaan, yaitu

kemampuan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang

548

Al Qur’an op cit ., hlm. Syamsudin op.cit., hlm.37

34

diukur dengan pertimbangan kemampuan perusahaan

membayar beban bunga atas hutangnya, termasuk deviden

secara teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami

hambatan.

pengukuran kinerja pada Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung

peniliti menggunakan analisis rasio (likuiditas, solvabilitas,

profitabilitas dan aktivitas) dan Time series dengan perbandingan

laporan keuangan dari tahun 2005 sampai 2009.

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Ditinjau dari permasalahan yang diteliti yaitu penilaian kinerja

keuangan selama lima tahun, maka penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif, dengan pendekatan deskriptif32 yaitu: penelitian kuantitatif

merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data

berupa angka-angka. Pada penelitian kuantitatif lebih menekankan pada

pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian

dengan angka.33

Penelitian deskriptif adalah mengadakan kegiatan pengumpulan data

dan analisis data dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara

sistematis, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta., serta hubungan antara

fenomena yang diselidiki.

Dalam penelitian ini peneliti hanya mendeskripsikan tentang kinerja

perusahaan Koperasi Agro Niaga (KAN) dengan mengunakaan rasio

keuangan antara lain: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio

profitabilitas.

B. Lokasi penelitian

Adapun lokasi penelitian yang di gunakan adalah di Koperasi Agro Niaga

(KAN) Jabung, yang tepatnya berada Jl. Suropati 4-6 Ds. Kemantren Kec.

32 Suharsimi arikunto. 2002. prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Penerbit Rineka Cipta.

Jakarta Hlm. 344 33 Indrianto dkk. 2002. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen Edisi Pertama.

BPFE. Yogyakarta.

35

36

Jabung Kab. Malang. Adapun alasan peneliti memilih tempat penelitian ini

berdasarkan alasan karena Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung sudah lama

berdiri sejak dahulu dan mengalami perkembangan yang sangat pesat

dimana keuangan berperan sangat penting dalam perkembangan tersebut.

Selain itu alasan peneliti mengambil lokasi tersebut ingin mengetahui

perkembangan keuangan koperasi sejak tahun 2005-2009 mengalami

peningkatan atau mengalami kemunduran guna meningkatkan

perkembangan koperasi.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data adalah subjek dimana data dapat diperoleh. Jenis data

dikelompokkan menjadi dua :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari Tanya jawab

dengan informan (wawancara).

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perundang –

undangan, buku – buku, literature, laporan keuangan dan dokumen

lainyang relevan dengan penelitian yang dilakukan.

D. Instrumen Penelitian

1. Dokumentasi

Tehnik pengumpulan data yang diperoleh berdasarkan laporan dan

catatan keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang,

dengan jalan menyalin dan mencatat data yang berisi tentang:

a. Gambaran umum koperasi yang diteliti

b. Laporan keuangan Tahun 2005-2009

E.

34

37

2. Metode wawancara (interview)

Wawancara ini dipakai untuk melengkapi data yang telah diperoleh

melalui obsevasi. Dan penelitian ini peneliti melakukan wawancara

dengan Kabag Keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung,

Malang.

3. Observasi/pengamatan

Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek

(benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau

komunikasi dengan individu-individu yang diteliti Dalam hal ini

peneliti melakukan pengamatan secara langung lembaga yang terkait

(KAN Jabung), meliputi: Lokasi koperasi, kinerja para karyawan, dan

data-data keuangan Koperasi KAN Jabung Malang.

Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sukandarrumidi: yang dimaksud populasi adalah keseluruhan

dari obyek penelitian.34 Dari laporan tersebut diketahui bahwa populasi

merupakan keseluruhan subjek penelitian yang dapat ditarik kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan dari

semua unit usaha Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang selama

lima tahun yaitu tahun 2005-2009.

7.

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, ( Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002) hlm 4

F.

35

38

2. Sampel

Menurut Sukandarrumidi, yang dimaksud sampel adalah bagian dari

populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang

merupakan sumber data.35 Sampel dalam penelitian ini adalah data

laporan keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang selama

2005-2009 yang berupa laporan neraca, laporan laba rugi dan laporan

kekayaan bersih.

Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses pengorganisasian dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapa ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh

data. Untuk menganalisis digunakan, data yang telah dikumpulkan dan

diorganisasikan selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kesimpulan yang

tepat, pengumpulan data dan analisis data merupakan proses yang

bersamaan dalam penelitian kuantitatif. Sebagai implementasi peneliti

mengumpulkan data sesuai dengan masalah penelitian melalui observasi,

interview dan dokumentasi.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio

keuangan adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data–data yang dibutuhkan seperti laporan keuangan

2. Melakukan analisa rasio keuangan

3. Melakukan analisis kinerja keuangan secara Time Series

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, ( Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002) hlm 50.

39

Penelitian ini menggunakan analisis rasio sebagai berikut:

a. Analisa Rasio

Sebagai perbandingan laporan keuangan koperasi dari lima periode

2005-2009 menggunakan analisa rasio. Dalam hal ini rasio yang

digunakan adalah :

1. Rasio Likuiditas36

a) Current Ratio (CR)

Aktiva Lancar X 100% =………..%

Kewajiban Lancar

b) Quick Ratio (QR)

Aktiva Lancar - Persedian X 100% =………..%

Kewajiban Lancar

2. Rasio Solvabilitas

a) Debt Ratio (DR)

Total utang X 100% =………..%

Total aktiva

b) Debt to equity ratio (DER)

Kewajiban jangka panjang X 100% =………..%

Modal

36 Syamsudin op. cit., hlm. 71

37

40

3. Rasio Profitabilitas

a)Net Profit Margin (NPM)

kekayaan Bersih X 100% =………..% Penjualan

b)Ratio Total Assets Turnover

X 100% =………..% Total Aktiva

c)Return on Total Assets (ROA)

X 100% =………..% Total Aktiva

d) Return on Equity (ROE)

Laba Bersih X 100% =………..% Modal

4. Rasio Ativitas37

a. Inventory Turn Over (rata-rata persediaan )

X 100% =………..%

-309

Harapan op. cit., hlm. 308

Penjualan

Laba Bersih

Harga pokok penjualan

Rata-rata persediaan baranga

Rata-

2

b. Fixed Aset Turn Over

penjualan

Aktiva tetap bersih

41

X 100% =………..%

rata persediaan dihitung dengan

Persediaan awal + Persediaan akhir

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang

Koperasi ini berdiri sebagai amalgamasi dari BUUD JABUNG

menjadi KOPERASI UNIT DESA JABUNG (KUD JABUNG) pada

tanggal 28 Pebruari 1980. Dengan keterbatasan kemampuan sumber daya

manusia serta tidak adanya visi yang jelas, maka keberadaan KUD

JABUNG belum bisa dirasakan manfaatnya oleh anggota dan

masyarakat. Beberapa kali pergantian pengurus dan manajemen,

belumlah mampu menghasilkan perbaikan yang berarti. Bahkan terjadi

mismanajemen yang berkepanjangan sampai mencapai klimaksnya pada

tahun 1984, di mana KUD JABUNG pada waktu itu sudah tidak mampu

lagi membayar kewajiban-kewajibannya kepada anggota dan Bank.

Hutang yang banyak serta tunggakan kredit yang tak mampu dibayar,

mewarnai kondisi KUD JABUNG waktu itu.

Pada tahun 1985 dengan manajemen baru walaupun dengan

kualitas dan kuantitas SDM yang terbatas, KUD JABUNG mulai

berbenah diri dan mulai bangun dari keterpurukan. Dimulai dengan

upaya membangun kembali Kepercayaan Anggota manajemen baru tidak

segan-segan datang dari rumah ke rumah untuk meyakinkan anggota.

Begitu juga kewajiban-kewajiban dan tunggakan kredit kepada Bank

disusun kembali tahapan pembayarannya secara realistis sesuai dengan

42

43

kemampuan yang ada. Unit Tebu Rakyat, yaitu satu-satunya usaha yang

bisa dibangun kembali, sekuat tenaga diberdayakan. Kerja sama dengan

Bank dan Pabrik Gula menjadi fokus utama di samping pendekatan dan

pelayanan kepada petani tebu yang terus diperbaiki.

Alhamdulillah dengan komitmen yang kuat pengurus dan

manajemen, didukung oleh segelintir karyawan serta para petani tebu,

kepercayaan perbankan, pabrik gula, pemerintah serta anggota tumbuh

kembali. Momentum ini tidak disia-siakan oleh manajemen untuk terus

melakukan perbaikan dan pengembangan, agar KUD JABUNG bisa

dirasakan manfaatnya oleh lebih banyak anggota. Untuk itulah pada

tahun 1989 akhir, KUD JABUNG mulai mengembangkan usaha sapi

perah, menyusul usaha simpan pinjam dan pertokoan yang juga sama-

sama dalam proses perintisan.

Dengan perkembangan yang telah dicapai tersebut KUD JABUNG

sempat meraih penghargaan sebagai KUD TERBAIK NASIONAL tahun

1997.

Pada tahun 1998, KUD JABUNG berubah menjadi KOPERASI AGRO

NIAGA JABUNG atau KAN JABUNG setelah melalui proses

penggodokan dengan anggota dan tokoh masyarakat. Kembali ke Jati

Diri Koperasi dengan menata kembali penerapan NILAI-NILAI dan

PRINSIP-PRINSIP KOPERASI menjadi landasan utama pengembangan

KAN JABUNG pada tahap berikutnya.

44

Perbaikan dan pengembangan yang terus menerus (continious

Improvement & Development) menjadi tekad yang dipegang teguh oleh

pengurus, manajemen dan pengawas. Pada tahun 2001 upaya ini secara

terencana gencar dilakukan, mulai dari perubahan dibidang organisasi,

yaitu perubahan AD/ART, struktur organisasi, revitalisasi TUPOKSI

pengurus, heregistrasi anggota sampai pembenahan organisasi kelompok

anggota. Di bidang manajemen juga dilakukan perubahan-perubahan,

yaitu menata kembali desain bisnisnya. Untuk keberhasilan upaya ini,

KAN JABUNG tidak segan-segan bekerjasama dengan lembaga lain

yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing.

2. Landasan, azas, tujuan, dan jati diri Koperasi Agro Niaga (KAN)

Jabung

Sesuai dengan koperasi-koperasi yang lain maka Koperasi Agro Niaga

(KAN) Jabung mempunyai Landasan ,azas, tujuan, dan jati diri sebagai

berikut

a) Berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945

b) Berasaskan kekeluargaan

c) Bertujuan meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan

anggota khususnya dan daerah kerja pada umumnya

d) Dalam menjalankan organisasi/ kelembagaan dan usaha KAN

berpedoman pada jati diri koperasi yang merupakan kesatuan dari 3

Aspek yaitu sebagai berikut

1) Aspek nilai yang dianut koperasi

3.

45

2) Aspek pengertian koperasi

3) Aspek prinsip koperasi Indonesia

Visi dan Misi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung

KERANGKA PENGEMBANGAN KAN JABUNG

VISI & MISI

P

a O r r t g Ui a ss n ai i hp s a a a s s Ki i ua an S t g eg ho a t t a

JATI DIRI KOPERASI

Dalam rangka mewujudkan “The Real Cooperative” atau koperasi

yang sesungguhnya, dibangun dan dikembangkandengan pondasi jati diri

koperasi. Dalam menjalankan roda organisasi dan manajemen, pengurus

beserta manajemen selalu berdasar pada nilai-nilai dan prinsip koperasi.

Upaya internalisasi nilai dan prinsip- prinsip koperasi terus dilakukan baik

46

dijajaran pengawas, pengurus, dan karyawan serta anggota Koperasi Agro

Niaga (KAN) Jabung.

Pengelola dan pelaksana Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung

meyakini, bahwa untuk bisa berdiri kokoh dan tegak, koperasi harus

ditopang oleh tiga pilar yaitu organisasi yang kuat, usaha yang sehat, dan

partisipasi anggota yang tinggi. Agar kerja keras menumbuhkan Koperasi

Agro Niaga (KAN) Jabung terarah dengan jelas, maka telah lama

dirumuskan visi dan misi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung. Semua

upaya perbaikan dan pengembangan baik SDM maupun manajemen

sistem, serta penyusunan strategi selalu bermuarakan pada visi dan misi

tersebut.

Adapun visi da misi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung adalah

sebagai berikut:

visi

Menjadi koperasi agribisnis yang kompetitif dalam mengembangkan

kualitas hidup anggota masyarakat berdasarkan nilai-nilai Koperasi

Misi

1. Meningkatkan taraf hidup anggota dengan cara memenuhi

kebutuhan mereka dalam arti ekonomi, Sosial dan budaya dengan

prinsip-prinsip koperasi sebagai dasar atas semua kegiatan.

2. Melakukan perbaikan dan pengembangan secara terus menerus

terhadap Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sistem menuju

4.

47

terbentuknya budaya organisasi, guna meningkatkan benefit dan

produktifitas.

3. Menjalankan unit usaha agri dan penunjangnya secara profesional

dengan menyediakan produk berkualitas dan memberikan

pelayanan prima.

4. Menyediakan sarana produksi yang dibutuhkan oleh anggota,

berperan aktif dalam proses produksi, serta membantu proses

pemasarannya.

5. Meningkatkan daya beli anggota dengan cara mendorong

pertumbuhan skala usahanya dan perbaikan manajemen keuangan

keluarga.

ik.

Legalitas Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung

Sebagai lembaga usaha yang bergerak dalam lingkungan pemberdayaan

ekonomi rakyat KAN Jabung telah dilengkapi dengan perizinan yang

harus dipenuhi, yaitu :

- Badan Hukum Nomor : 4427/BH/II/1980

- SIUP : 510/014/421.107/2007

- TDUP : 13242600028

- NPWP : 01.426.021.0-651.000

- PKP : 623.023.140295

Tekad

Tumbuh dan berkembang bersama anggota menuju hari esok yang lebih

ba

48

- TDP : 132525100028

5. Struktur Organisasi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang

Struktur organisasi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang

1. Rapat Anggota merupakan lembaga tertinggi dalam koperasi. Rapat

anggota dapat memutuskan perubahan AD dan RT (Anggaran Dasar

dan Rumah Tangga), menetapkan susunan pengurus, pengawas dan

lain – lain.

2. Pengurus koperasi diangkat dan dipilih oleh anggota melalui

mekanisme Rapat Anggota. Pengurus mengemban amanah dari

anggota dan menjalankan program kerja yang telah ditetapkan dalam

Rapat Anggota. Pengurus berhak mengangkat Manajer atau Direktur

untuk menjalankan roda usaha koperasi. Pengangkatannya dituangkan

melalui kontrak kerja dengan batas waktu tertentu.

3. Pengawas memiliki kedudukan yang sejajar dengan pengurus yang

diangkat dan diberhentikan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

Susunan Pengawas terdiri atas Pengawas Bidang Manajemen,

Pengawas Bidang Keuangan, dan Pengawas Bidang usaha

4. Manajer diangkat dan diberhentikan oleh pengurus dengan sistem

kontrak kerja dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama.

Tugas utama Manajer adalah menjalankan usaha koperasi sesuai

dengan mekanisme kerja yang telah ditetapkan oleh pengurus. Dalam

menjalankan tugasnya, Manajer berkoordinasi dengan kepala – kepala

unit para karyawan.

5.

Unit

Inti

nal

Unit Usaha Sapronak

A

Tabel 4.1 Organisasi KAN JABUNG

Rapat Anggota

Pengurus

Manajer umum

Kabag Keuangan

akuntansi

Manager devisi

Unit Unit Unit usaha Unit usaha Usaha usaha KAN simpan

N G G O T A

49

dibantu

HRD

Kepala Unit diangkat dan diberhentikan oleh Manajer dengan

berkoordinasi dengan Pengurus. Kepala Unit diberi wewenang untuk

memimpin usaha pada unit yang telah ditentukan. Kepala Unit

oleh beberapa karyawan

Struktur

Pengawas

SE&Humas

Audit Inter

kasir

Manajer devisi agribisnisperdagangan dan jasa

ADMNADMN

Unit usaha angkutanUsaha

(CBP) Tebu

Rakyat saprotan trading pinjam

50

Sumber: profil KAN Jabung

: Garis Komando

: Garis Staf khusu

: Garis organisasi

:Garis Pelayanan

* Keterangan :

Pengurus terdiri dari :

Ketua I Koordinator Pengurus

Ketua II : Bidang Organisasi & Kelembagaan

Ketua III : Bidang Pengembangan SDM

Sekretaris : Bidang Kesekretariatan

Bendahara : Bidang Keuangan

Nama- nama Pengurus Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung

Tabel 4.2

Jabatan Nama

Ketua II Mishari

Ketua III Santoso

Sekretaris Yulistiayana

Bendahara Samsul Bachri

Manajer Umum Drs. Ec. A. Ali Suhadi

Manajer divisi Agribisnis Sugeng Widodo, drh

Manajer divisi Perdagangan dan jasa Didik Wijanarko

Ketua I Wahyudi, SH

51

Nama- nama Pengawas Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung

Tabel 4.3

Jabatan Nama Koordinator H. Zaenal Fanani Anggota Sutrisno Nugro Anggota Suwandi, Spt

6. Tata Kerja Koperasi Agro Niaga (KAN)

Dari bagan organisasi diatas penulis mengemukakan fungsi dari

masing-masing bagian yang terdapat dalam organisasi tersebut

a) Rapat Anggota merupakan lembaga tertinggi dalam koperasi. Rapat

anggota dapat memutuskan penetapan dan perubahan AD dan RT

(Anggaran Dasar dan Rumah Tangga), memilih, mengangkat, dan

memberhentikan pengurus dan badan pemeriksa, menetapkan dan

mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran koperasi serta

kebijaksanaan dalam bidang organisasi.

b) Pengurus koperasi diangkat dan dipilih oleh anggota melalui

mekanisme Rapat Anggota. Pengurus mengemban amanah dari

anggota dan menjalankan program kerja yang telah ditetapkan dalam

Rapat Anggota. Pengurus berhak mengangkat Manajer atau Direktur

untuk menjalankan roda usaha koperasi. Pengangkatannya dituangkan

melalui kontrak kerja dengan batas waktu tertentu. Pengurus terdiri

dari Ketua I, ketua II, ketua III, Sekretaris, dan Bendahara.

c) Pengawas memiliki kedudukan yang sejajar dengan pengurus yang

diangkat dan diberhentikan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

52

Susunan Pengawas terdiri atas Pengawas Bidang Manajemen,

Pengawas Bidang Keuangan, dan Pengawas Bidang usaha.

d) Manajer diangkat dan diberhentikan oleh pengurus dengan sistem

kontrak kerja dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama.

Tugas utama Manajer adalah menjalankan usaha koperasi sesuai

dengan mekanisme kerja yang telah ditetapkan oleh pengurus. Dalam

menjalankan tugasnya, Manajer berkoordinasi dengan kepala – kepala

unit para karyawan.

e) Kepala Unit diangkat dan diberhentikan oleh Manajer dengan

berkoordinasi dengan Pengurus. Kepala Unit diberi wewenang untuk

memimpin usaha pada unit yang telah ditentukan. Kepala Unit dibantu

oleh beberapa karyawan.

Adapun Pembagian Kerja (Job Descripton) Pengurus Koperasi

Agro Niaga (KAN) Jabung adalah:

1. Ketua I

a. Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan tugas anggota

pengurus dan manajer.

b. Melaksanakan pengendalian organisasi dan usaha berdasarkan

peraturan yang berlaku.

c. Memimpin rapat-rapat.

d. Menandatangi surat keputusan, surat perjanjian, surat keluar dan

surat-surat lain beserta sekretaris.

2.

3.

53

e. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap

unit usaha perah sapi dan sapronak (CBP).

Ketua II

a) Mengembangkan organisasi koperasi.

b) Memperkuat kelembagaan

c) Membentuk dan membina kelompok usaha dan kelompok

organisasi anggota.

d) Mengkoordinasikan terwujudnya buku simpanan anggota dan

Kartu Tanda Anggota (KTA).

e) Menandatangani surat-surat yang menurut sifat dan kebutuhannya

perlu ditandatangani.

f) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap

unit usaha Tebu Rakyat (TR) dan Saprotan.

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua I atau

organisasi.

Ketua III

a) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

b) Menginventarisir pelatihan-pelatihan yang diperlukan baik oleh

anggota, pengurus, karyawan, dan pengawas.

54

c) Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan atau penyuluhan dengan

pihak-pihak terkait.

d) Menandatangani surat-surat yang menurut sifat dan kebutuhannya

perlu ditandatangani.

e) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap

unit Usaha Swalayan.

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua I atau

organisasi.

4. Sekretaris

a) Mendampingi ketua dalam kegiatan rapat-rapat dan mencatat

seluruh hasil keputusannya dalam buku notulen rapat dan Berita

Acara Rapat bila diperlukan.

b) Membina Rumah Tangga Kantor.

c) Menyiapkan bahan-bahan rapat pengurus, Rapat Anggota atau

rapat dengan pihak lain.

d) Melaksanakan surat menyurat baik kedalam maupun keluar

organisasi koperasi.

e) Menghimpun arsip surat keluar/ masuk dan segala dokumen,

stempel serta buku-buku organisasi untuk dipelihara dengan tertib

dan teratur.

55

f) Bersama ketua menandatangani surat-surat.

g) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap

unit Usaha Simpan pinjam.

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua I atau

organisasi.

5. Bendahara

Bertanggung jawab atas aktifitas yang terkait dengan keuangan

(organisasi dan usaha)

a) Merencanakan Anggaran Belanja Koperasi bersama Manajer/

Kepala bagian keuangan.

b) Bersama-sama Ketua dan Manajer menggali permodalan Koperasi.

c) Mengendalikan keuangan/ Anggaran koperasi dan menyesuaikan

dengan rencana anggaran pada tahun berjalan.

d) Bersama-sama Ketua dan Manajer menandatangani laporan

keuangan dan semua bukti-bukti pengeluaran kas diatas batas

kewenangan manajer.

e) Membina dan mengawasi penyelenggaraan administrasi keuangan

koperasi.

f) Mengkoordinir penagihan piutang koperasi.

g) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap

unit Usaha Angkutan.

h)

6.

a.

b.

c.

d.

7.

1.

56

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua I atau

organisasi.

emen)

Bertanggung jawab secara kolektif kepada RAT dalam

melaksanakan tugas pengawasan dan/atau pemeriksaan kopersi

bidang manajemen dan adminidtrasi.

Mengadakan pengawasan atas kegiatan manajemen dan administrasi

organisasi dan usaha.

Mengadakan pemeriksaan pembukuan koperasi sedikitnya 3 bulan

sekali.

Memberikan laporan tertulis hasil pengawasan kepada anggota

dalam forum RAT / RAB.

Koperasi Agro Niaga (KAN)

Kerjasama Antar Koperasi :

a. Primkopad Brigif Linud 18, Primkopad Brigif Yonif 502,

KOPKAR PT. Panca Patriot (Mitra Kerja Unit Simpan Pinjam).

b. KUD Bantur, KUD Turen, KPSP Sidodadi Poncokusumo (Mitra

Kerja Unit sapronak).

c. KUD Pakis, KUD Tumpang, KOPKAR PT. Bank Yudha Bhakti

(BPR Bali Catur Mandiri).

d. KUD Ngajum, KUD Sumber Pucung, KUD Dau, KOP SAE

Pujon, dll (SPBU).

Pengawas I (Bidang Manaj

Kerjasama Usaha

2.

3.

4.

5.

57

Kerjasama Dengan Swasta , BUMN dan Lembaga Pemerintah

PT. Nestle Indonesia, PT. Greenfields Indonesia, PT. Bogasari, PT.

Charoen Pokphand, PG. Kebon Agung, PT. Sucofindo,

BBDAPTHT Songgoriti-Batu, BBIB Singosari. PT. Jatim Ventura.

Kerjasama Luar Negeri Yang Pernah Dilakukan

- CCA (Canadian Co-operative Association)

- CCD (Co-operative Centre Denmark)

- JICA (Japanese International Co-operative Agency)

- Victoria Government

- ABV (Australian Business Volunteer)

- ADB (Asian Development Bank)

Kerjasama bidang peningkatan SDM

- LP3 UNBRAW

- JPC Training & Consultancy

- BBDPTHT Batu

- BBIB Singosari

- Lapenkop

- PT. Trustco Cipta Madani Malang

- Universitas Merdeka Malang

Kerjasama Bidang Kesehatan

- Rumah Sakit Islam Unisma Malang

6. Kerjasama Bidang Keuangan

-

BANK MUAMALAT)

- Lembaga Keuangan Non Bank : (PT.

VENTURA)

8. Keanggotaan Koperasi Agro Niaga (KAN)

a. Perkembangan jumlah anggota

Table 4.4

No Desa Jumlah Jumlah Jumlah tahun tahun tahun 2005 2006 2007

1 Jabung 30 41 60 2 Kemiri 528 554 579 3 Slamparejo 181 202 212 4 Argosari 93 95 103 5 Kemantren 68 98 118 6 Gading 85 94 94

Kembar 7 Sidomulyo 61 66 80 8 Sidorejo - - - 9 Kenongo 9 9 11 10 Sukopuro 60 86 103 11 Pandansari 25 25 25 12 Ngadirejo 16 18 22 13 Taji - - - 14 Sukolilo 48 48 65 15 Gunung Jati 53 78 92 16 Singosari - 5 5 17 Pakis 10 10 19 Total 1267 1429 1588

b. Jumlah Kelompok Anggota:

- Kelompok Usaha : 75 Kelompok

- Kelompok Organisasi : 25 Kelompok

, PT.

tahun 2008 182 575 185 107 50 127

72 - - 61 31 7 - 43 25 21 21

1507

58

tahun 2009 186 586 195 115 50 136

77 - - 67 36 7 - 45 26 22 23

1571

Perbankan : (BUKOPIN, BCA, BNI, BANK PERMATA, PT.

SUCOFINDO JATIM

Jumlah Jumlah

59

c. Jumlah Kader Koperasi : 126 orang

9. Bidang Usaha Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung

a. Usaha Inti (Core Business) : Unit Usaha Sapi Perah

1. Jumlah Peternak : 1.571 orang

2. Jumlah Populasi sapi :

Tabel 4.5 Tahun Induk Dara Pedet Pedet jantan

Betina 2005 2.283 551 667 631 2006 2433 566 736 671 2007 2831 640 776 705 2008 2801 621 891 689 2009 3009 684 939 729

3. Produksi Susu :

Tabel 4.6

Tahun Jumlah Populasi Susu Segar Susu Segar Anggota Sapi Per Tahun Per Hari

2006 1125 4406 6.050 ton 16.6 ton 2007 1207 4952 9.936 ton 19 ton 2008 1238 5002 7.846 ton 21.5 ton 2009 1507 5361 9.132ton 25,2ton

Sumber: KAN Jabung

4. Pemasaran :

- PT. Nestle Indonesia : 22.899 Kg / hari (Maret 2009)

- Masyarakat Umum : 179 Kg / hari (Maret 2009)

5. Sarana & Prasarana :

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh unit CBP adalah :4 Pos

Penampungan tanpa cooler, 7 Pos penampungan dengan cooler, 10

unit cooler, perlengkapan penampungan susu, 3 unit Tangki Susu

No

1

2

3 (

6. Tenaga Kerja

Administrasi 4 orang.

b.

Tabel 4.7 NAMA UNIT SARANA

USAHA

uksi Sebuah Kantor pelayanan lengkap

dengan software dan hardware, sebuah gudang berkapasitas 300 ton pakan ternak, 3 unit mixer pakan ternak berkapasitas 36 ton per hari.

Sebuah kantor pelayanan terintegrasi dengan kantor pusat lengkap dengan software dan hardware dan didukung oleh tenaga yang ahli dibidangnya.

4 buah gedung Trading) pertokoan :

sebuah swalayan,

60

ing.

JENIS PRODUK

Pakan penguat produksi susu, konsentrat unggul, konsentrat super, feed supplement, CMR ( Calv Milk Replacer ), milkcan, ember perah, karerpet sapi dll.

Simpanan: Tabungan Sutera untuk anggota kelompok petani tebu, Tabungan Sigatera Sepakat untuk anggota kelompok peternak sapi perah, dan Tabungan Sigatera Mandiri, Sijaka (deposito), Si Tita (pendidikan, religi, dll) untuk masyarakat umum. Pinjaman: untuk masyarakat umum, pinjaman khusus untuk peternak sapi perah tanpa jaminan, pinjaman musim tanam khusus petani tebu, dan pinjaman aliansi. Barang-barang retail dan material bangunan.

Kapasitas 4.000, 5.000, 8.000 kg, 1 unit alat Pasteurisasi lengkap

dan 1 unit alat Homogenizer, 1 unit alat pack

Dokter Hewan 1 orang, Sarjana Kedokteran Hewan 1 orang, staff

Produksi susu 23 orang, tenaga Medis 4 orang dan staff

Unit Usaha Penunjang Koperasi

Saran ProdPeternakan

Simpan Pinjam

Perdagangan KAN

61

sebuah grosir, dan 2 buah material bangunan, dilengkapi dengan system komputerisasi

4 Angkutan Barang 6 buah truck Jasa angkutan ayam dan pakan barang roda enam, ternak, susu segar, dan material 2 buah truck bangunan. dilengkapi dengan transfer tank susu segar berkapasitas 12 ton

c. Unit Usaha Penunjang Tidak Langsung

1. Unit Usaha Tebu Rakyat

a. Sarana & Prasarana

- 1 unit gudang penyimpanan pupuk

- 1 unit sepeda motor

- Kantor beserta peralatannya

- Tenaga Kerja 2 orang

- Luas Areal Tebu 700 Hektar dengan produksi tebu

sebanyak 1.041.372 Ku dan produksi gula sebanyak

4.270.128 Kg untuk Tahun 2007 sedangkan produksi tebu

2008 1.013.682 Ku dan produksi gula 4.800.918 Kg.

2. Unit Usaha Sarana Produksi Pertanian (Saprotan)

a. Sarana & Prasarana

- (sarana & prasarana unit Tebu Rakyat)

- Tenaga Kerja 2 orang

d.

1.

2.

B.

1.

a.

62

- Jenis Komoditas : Pupuk UREA, ZA, SP, PHONSKA,

Obat-obatan dan Benih.

Usaha Kolaborasi

Dalam rangka kerjasama dengan beberapa koperasi KAN Jabung

telah :

Mendirikan BPR PT. Bali Catur Mandiri dengan mitra kerja KUD

Pakis, KUD Tumpang dan KOPKAR PT. Bank Yudha Bhakti

Mendirikan SPBU di Beji dengan mitra kerja KUD Ngajum, KUD

Sumber Pucung, KUD Dau, KOP SAE Pujon, dll.

Rasio keuangan

Current Ratio (CR)

Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang

atau tagihan jangka pendek dengan aktiva yang dapat ditunaikan

dalam waktu cepat.

Rumus:

Aktiva Lancar X 100% =.% Kewajiban Lancar

Tahun Aktiva lancar Kewajiban lancar Total 2005 6.782.992.274 4.817.550.006 140,8 % 2006

10.193.266.199 7.428.596.177 137,2 % 2007 12.222.651.989 7.346.603.805 166,4 % 2008 14.397.147.332 10.823.754.794 133 % 2009 19.920.853.712 12.523.738.254 159,1 %

Perhitungan

Rasio Likuiditas

Berdasarkan hasil analisis Current Rasio

2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi

bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 4.1

Perhitungan Current Rasio Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-

T i m e S e r i e sC u r r e n t R a tio

KO P E R A S I A G R O N IA G A (KA N )

1 .7

e 1 .6satnesp hauj 1 .4

1 .32 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8

Ta h u n

Sumber: diolah menggunakan Minitab (Time Series)

b. Quick Ratio (QR)

Quick Rasio

utang lancar.

Rumus:

Aktiva Lancar - Persedian X 100% =…%

Kewajiban Lancar

Tahun Aktiva lancar Persediaan Kewajiban lancar

2005 6.782.992.274 649.507.674 4.817.550.006 2006 10.193.266.199 458.897.798 7.428.596.177 2007 12.222.651.989 389.544.055 7.346.603.805 2008 14.397.147.332 946.854.017 10.823.754.794 2009 19.920.853.712 1.412.118.368 10.523.738.254

63

dalam

2 0 0 9

Total

127,3 % 131 % 161 % 124,3 % 175,9 %

dari tahun 2005 sampai

Agro Niaga (KAN)

2009

ini mengambarkan kemampuan aktiva lancar menutupi

re 1.5

ml

Berdasarkan hasil analisis Quick Ratio (QR)

2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi

bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 4.2 Perhitungan Quick Ratio

Koperasi

T im e S e r ie sQ u ick R a tio

KO P ER A S I A GR O N IA G A (KA N)

1.8

1.7

esnesp hauj

1.3

1.220 05 2 00 6 2 00 7 20 08

Ta h u n

2. Rasio Solvabilitas

a. Debt Ratio (DR)

Debt rasio (DR)

perusahaan yang dibiayai oleh kredit.

Rumus: Total Kewajiban

X 100% =…%

Total Aktiva

Tahun Total Kewajiban Total Aktiva 2005 7.010.747.190 12.566.359.501 2006 9.338.807.610 16.924.911.278 2007 11.629.331.033 20.630.972.408 2008 14.374.815.968 23.853.302.181 2009 12.168.623.589 29.997.456.799

64

-2009

2 0 09

Total 55,80% 55.18% 56,37 % 60,26% 40,56%

dari tahun 2005 sampai

Agro Niaga (KAN) dalam

(QR)Agro Niaga (KAN)Tahun 2005

digunakan untuk mengukur beberapa besar aktiva

at 1.6

re 1.5

ml 1.4

Berdasarkan hasil analisis Debt Ratio (DR)

2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi

bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 4.3 Perhitungan Debt Ratio (DR)

Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-

T im e S e r ie sDe b t R a tio

Kop e ra s i A g ro Nia ga (KA N) Ja bu ng

6 0

atnesr hauJ 4 5

4 0

20 05 20 06 20 07 20 08Ta h u n

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Total Equity

asset perusahaan yang dibelanjai oleh utang.

Rumus:

Kewajiban jangka panjang

X 100% =…% Modal

Tahun Kewajiban jangka Modal panjang

2005 2.193.197.184 5.555.612.331 2006 1.910.211.433 7.586.103.688 2007 4.282.727.228 9.001.641.375 2008 3.551.061.174 9.478.486.213 2009 1.644.885.335 17.828.833.210

65

20 09

Total

39,5% 25,2% 47,6% 37,5% 9,2%

dari tahun 2005 sampai

Agro Niaga (KAN) dalam

2009

digunakan untuk mengukur berapa persen

es 55

eP 50

ml

Berdasarkan hasil analisis Debt to Equity Ratio

2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja

(KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 4.4 Perhitungan

T im e S e r ie sDebt T o Equi ty R a tio

Kopera si A gro Nia ga (KA N)

50

e 40

satnesP ha

10

2005 2006 2007 2008Ta h un

3. Rasio Profitabilitas

1. Net Profit Margin (NPM)

pajak dibandingkan dengan volume penjualan

X 100% =…%

Tahun Laba bersih penjualan 2005 301.530.307 18.241.551.028

2006 332.766.911 20.441.089.781 2007 356.475.801 28.080.865.192 2008 358.085.262 43.346.774.282 2009 413.503.865 54.417.875.243

-

1,65%

1,62% 1,27% 0,83% 0,76%

66

009

(DER) dari tahun

Koperasi Agro Niaga

Debt to Equity Ratio (DER)Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005 2009

2

Net profit margin digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah

Total

re 30

mluJ 20

laba Bersih

Penjualan

Berdasarkan hasil analisis Net Profit Margin (NPM)

sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi

dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 4.5 Perhitungan Net Profit Margin

T i m e S e r ie sNe t P r o fit M a r g in (NP M )

KO P E R A S I A G R O N IA G A (KA N)

0 .0 1 7

0 .0 1 6

0 .0 1 5e

tsr

0 .0 0 9

0 .0 0 8

2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8Ta h u n

2. Ratio Total Assets Turnover

Pada rasio ini Total Asset Turnover

aktiva diukur dari volume penjualan

Rumus:

Penjualan

Total Aktiva

Tahun penjualan Total aktiva 2005 18.241.551.028 12.566.359.501 2006 20.411.089.781 16.924.911.278 2007 28.080.865.192 20.630.972.408 2008 43.346.774.282 23.853.302.181 2009 54.417.875.243 29.997.456.799

67

-2009

2 0 0 9

Total 1,452 kali 1,205 kali 1,361 kali 1,817 kali 1,814 kali

dari tahun 2005

Agro Niaga (KAN)

(NPM)Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005

menggambarkan perputaran

sa 0.014

ne 0.013

ep

0.012

ha 0.011ml

uj 0.010

X 100=.......kali

Berdasarkan hasil analisis

2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja

(KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 4.6 Perhitungan

KT i m e S e r i e s

R a tio T o ta l A s e t T u r n o ve rK O P E R A S I A G R O N IA G A ( KA N )

1 .9

1 .8

atsreha

j

1 .3

1 .2

2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8Ta h u n

3. Return on Total Assets (ROA)

Retrun on Total Assets

Rumus:

Laba Bersih X 100% =…% Total Aktiva

Tahun Laba bersih Total Aktiva 2005 301.530.307 12.566.359.501 2006 332.766.911 16.924.911.278 2007 356.475.801 20.630.972.408 2008 358.085.262 23.853.302.181 2009 413.503.865 29.997.456.799

68

dari tahun

Agro Niaga

-2009

2 0 0 9

.

Total 2,39 % 1,96% 1,72 % 1,50% 1,38%

Ratio Total Assets Turnover

Koperasi

Ratio Total Assets Turnoveroperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005

digunakan untuk mengukur tingkat

penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva perusahaan

es 1.7

ne 1.6

p 1.5

lmu 1.4

Berdasarkan hasil analisis Return on Total As

2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja

(KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 4.7 Perhitungan

T i m e S e r i e sR e tr u n o n T o ta l A s e t

KO P E R A S I A G R O N IA G A (KA N ) JA BU N G

0 .0 2 3

0 .0 2 2

e 0

.0

2

1

s

nre

h

0 .0 1 5

0 .0 1 4

2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8Ta h u n

4. Return on Equity (ROE)

Return on Equity

diinvestasikannya.

Rumus:

Laba Bersih X 100% =…%

Modal

Tahun Laba bersih modal 2005 301.530.307 5.555.612.331 2006 332.766.911 7.586.103.668 2007 356.475.801 9.001.641.375 2008 358.085.262 9.478.486.213 2009 413.503.865 17.828.833.210

69

dari tahun

Agro Niaga

-2009

2 0 0 9

Total 5,42% 4,39% 3,960% 3,78% 2,319%

sets (ROA)

Koperasi

Return on Total AssetsKoperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005

digunakan untuk menunjukkan berapa persen

laba bersih yang diperoleh koperasi atas modal yang

at 0.020

es 0.019

p 0.018

alm

0.017uj 0.016

Berdasarkan hasil analisis Return on Equity

sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja

(KAN

Grafik 4.8 Perhitungan

T i m e S e r i e sR e tr u n O n E q u ity (R O E )

KO P E R A S I A G R O N IA G A (KA N ) JA BU N G

0 .0 5 5

0 .0 5 0

atnrep

a

0 .0 2 5

0 .0 2 02 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8

Ta h u n

4. Rasio Aktivitas

a. Inventory Turn Over (rata-rata persediaan)

Rasio Inventory Turnover untuk menunju

perputaran persedian.

Rumus:

Harga Pokok Penjualan X 100% =…%

Rata-rata Persediaan

Tahun Harga pokok Rata-rata penjualan Persediaan

2005 17.255.616.308 902.652.792 2006 18.727.291.910 892.456.572 2007 25.941.020.33 680.669.825,5 2008 40.943.873.335 862.971.063,5 2009 51.180.948.615 1.652.913.201

70

Agro Niaga

-2009

2 0 0 9

Total

19,12XX 20,9XX 38,1XX 47,4XX 36,2XX

dari tahun 2005

Koperasi

) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Return on EquityKoperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005

kkan berapa cepat

es 0.045

es 0.040

h 0.035

ml

uj 0.030

b.

Inventory Turn Over

Maka dapat dilihat kinerja Koperasi

Grafik 4.9 Perhitungan Inv

Koperasi

T i m e S e r i e sIn v e n to r y T r u n O ve r

K o p e r a s i A g r o N ia g a ( K A N ) Ja b u n g

5 0

4 5

etneeP h

uJ

2 5

2 0

2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8T a h u n

Fixed Aset Turn Over

Fixed Asset Turnover

.

Rumus:

penjualan

Aktiva tetap

Tahun penjualan Aktiva tetap 2005 18.241.551.028 3.207.476.477 2006 20.411.089.781 3.519.661.420 2007 28.080.865.192 5.175.532.689 2008 43.346.774.282 5.543.784.292 2009 54.417.875.243 6.944.918.148

71

-2009

2 0 0 9

Total 5,68XX 5,79XX 5,42XX 7,81XX 7,83XX

Berdasarkan hasil analisis dari tahun 2005

sampai 2009. Agro Niaga (KAN)

dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

entory Turn OverAgro Niaga (KAN)Tahun 2005

digunakan untuk mengetahui berapa kali

aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan

X 100% =…%

sa 4 0

sr 3 5

alm

3 0

8 .0

7 .5

ratueP

6 .0

5 .5

2 0 0 5

Fix

Maka dapat dilihat kinerja

Grafik 4.10 Perhitungan

T i m e S e r i e sF ix e d A s e t T u r n O v e r

KO P E R A S I A G R O N IA G A (K A N ) JA B U

2 0 0 6 2 0 0 7T a h u n

G

2 0

72

dari tahun 2005

Agro Niaga (KAN)

-2009

8 2 0 0 9

Berdasarkan hasil analisis ed Aset Turn Over

sampai 2009. Koperasi

dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Fixed Aset Turn OverKoperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005

N

0

na 7.0

pr 6.5

73

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Analisis Kinerja Keuangan Koperasi

Data dalam penelitian ini adalah data dokumentasi yang dibuat atau

dikeluarkan oleh Koperasi Agro Niaga (KAN), yakni berupa data laporan

neraca, laporan laba rugi dan kekayaan bersih dari Koperasi Agro niaga

(KAN) tersebut yang kemudian diolah untuk memaparkan hasil kinerja

keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) dengan menggunakan rasio

likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan aktivitas dengan

perhitungan rasio dan menggunakan metode Time Series Analysis sebagai

standar penilaian kerja dengan tujuan mengetahui sejauh mana

perkembangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung. Dengan

membandingkan perkembangan kinerja keuangan koperasi mulai tahun

2005 sampai 2009.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek

perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap

hutang lancarnya38.

Penjelasan diatas ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh

Imam Ahmad sebagai berikut:

ھنع ض اف ھنی دب .ل اقف .هللاامھتع د أ نیر انی د آلإ ھنع تی د أدق اوسر ای س وبحم وھ

ةقحم اھن ءاف اھطع ا ل اقف ةنیب اھل سیلو ةأرما

38 Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Laporan Kauangan (yogyakarta: UPP AMP

YKPN. 2005), hlm. 79 73

74

Artinya:” Dia terbelenggu, maka bayarkanlah untuknya. Ia lalu

berkata: wahai Rasulullahs, aku telah membayarkan kecuali dua

dinar yang aku akui oleh seorang wanita tetapi ia tidak mempunyai

bukti. Rasullah bersabda: “Berikanlah kepadanya, dialah yang

berhak, (HR. Imam Ahmad)”.39

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam

menganjurkan kita untuk mempercepat pembayaran hutang. Dan

dapat dijadikan pijakan oleh koperasi dalam membayar hutang

jangka pendek. Hadist ini cocok dijadikan pedoman terhadap rasio

likuiditas.

Rasio likuiditas terdiri dari beberapa rasio antara lain:

Tabel 5.1 Perbandingan Rasio Likuiditas Tahun 2005-2009

Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang

Tahun Current ratio Quick Ratio 2005 140,8% 127,3% 2006 137,2% 131% 2007 166,4% 161% 2008 133% 124,3% 2009 159% 175,9%

a. Current Ratio (CR)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi hutang atau tagihan jangka pendek dengan aktiva

yang dapat ditunaikan dalam waktu cepat. Jelas semakin besar

39 Idatul lusiana. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan (Studi Pada PT.

HM. Sampoerna, Tbk Periode 2002-2006). Skripsi. 2007

75

aktiva lancar maka semakin tinggi kemampuan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Dari tabel diatas Current Ratio menunjukkan fluktuasi dari

tahun 2005 sampai 2009. Pada tahun 2005 jumlah Current

Ratio berjumlah140,8% dan pada tahun berikutnya yaitu tahun

2006 Current Ratio berjumlah 137,2%, kemudian pada tahun

2007 Current Ratio mengalami peninggkatan yang berjumlah

166.4% dan Current Ratio pada tahun 2008 mengalami

penurunan yang sangat drastis sebesar 133% tetapi pada tahun

2009 Current Ratio mengalami kenaikan sebesar 159,1%.

Dari kondisi Current Ratio Koperasi Agro Niaga (KAN) yang

mengalami peningkatan pada tahun 2005, 2006 dan 2009

sehingga koperasi mempunyai kemampuan tepat waktu dan

bahkan sebelum jatuh tempo untuk membayar kewajiban

jangka pendeknya dan aktiva lancar selalu lebih besar dari

pada kewajiban lancarnya sehingga koperasi mampu

membayar kewajiban. Walaupun ada penurunan pada tahun

2005 ketahun 2006 sebesar 3,6%. Penurunan ini disebabkan

koperasi mengalami peningkatan hutang jangka pendek pada

utang anggota dan utang Bank, dimana pada tahun 2005 ke

tahun 2006 utang anggota bertambah dari Rp178.175.317

menjadi Rp 467.338.938 pada tahun 2006. Penurunan juga

terjadi pada tahun 2007 ke 2008 sebesar 33,4% yaitu pada

76

tahun 2007 hutang sebesar 166,4% menjadi 133% disebabkan

karena Koperasi Agro Niaga (KAN) terjadi peningkatan pada

utang anggota dan utang pembagian SHU. Meningkatnya

hutang koperasi karena koperasi memberikan kredit pada

anggota, kredit anggota yang semakin meningkat mengingat

kebutuhan anggota yang bermacam-macam seperti untuk

biaya pendidikan, biaya kehidupan sehari-hari.

Koperasi juga mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2006

ke tahun 2007 sebesar 29,2% dan pada tahun 2008 ke 2009

sebesar 26,1% dikarenakan hutang jangka pendek berkurang

atau mengalami penurunan, koperasi pada tahun 2009

mengalami peningkatan dibidang produksi sehingga koperasi

mengurangi kewajiban atau hutang.

Berdasarkan pedoman umum tingkat current 2,00 sudah

dianggap baik (considered acceptable)40, kinerja keuangan

Koperasi Agro Niaga (KAN) berdasarkan current rasio sudah

cukup untuk dianggap cukup baik karena terjadi peningkatan

dan jumlah terbesar current ratio pada koperasi sebesar 1,66

mendekati 2,00.

Apabila suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan,

maka perusahaan tersebut mulai membayar tagihannya (utang

usaha) akan menjadi lebih lambat dan pinjaman ke Bank dan

40 Syamsudin op.cit., hlm. 44

41 42

b.

77

lainnya akan lebih banyak41. Jika kewajiban lancar ini tumbuh

lebih cepat daripada aktiva lancar, maka current rasio akan

merosot, dan hal ini dapat membahayakan koperasi. Karena

current rasio merupakan satu-satunya indikator terbaik yang

menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar dapat dipenuhi

dengan aktiva lancar, maka rasio ini paling lazim digunakan

sebagai ukuran dari jangka pendek. Alasannya adalah karena

rasio tersebut menunjukkan berapa besar aktiva yang dapat

menjadi kas pada saat kewajiban lancar jatuh tempo.

Quick Ratio (QR)

Rasio ini merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar

dikurangi persediaan dengan jumlah hutang lancar, rasio ini

lebih akurat untuk mengukur tingkat likuiditas. Persediaan

tidak dimasukkan dalam perhitungan ini, karena persediaan

merupakan komponen atau unsur aktiva lancar yang paling

kecil tingkat likuiditasnya.42

Dari tabel diatas laporan keuangan Koperasi Agro Niaga

(KAN) Jabung mengalami peningkatan Quick Ratio pada tahun

2005 berjumlah 127,3%, pada tahun 2006 Quick Ratio terjadi

peningkatan berjumlah 131%, dan tahun 2007 Quick Ratio juga

mengalami peningkatan sebesar 161% tetapi pada tahun

berikutnya Quick Ratio tahun 2008 mengalami penurunan

Brigman op cit., hlm. 80Ibid,. hlm. 45

78

sebesar 124,3% dan pada tahun 2009 Quick Ratio terjadi

kenaikan yang sangat pesat yang berjumlah 175,9%.

Koperasi mengalami penurunan pada tahun 2007 ke tahun

2008 sebesar 37% penurunan ini terjadi karena Koperasi Agro

Niaga (KAN) terlalu banyak menambah persediaan digudang

karena percaya sudah tidak ada resiko, tetapi koperasi juga

mengalami kenaikkan yang terjadi pada tahun 2005,2006,2007

dan 2009 disebabkan karena koperasi mengalihkan pada

persediaan yang banyak dibutuhkan oleh anggota seperti:

pupuk, pakan ternak.

Quick ratio sebesar 1,0 sudah dianggap baik43 sehingga quik,

ratio Koperasi Agro Niaga (KAN) dianggap sangat baik karena

sudah melebihi 1,0 terbukti pada tahun 2009 sebesar 1,759 dan

kinerja koperasi dilihat dari quik ratio sangat baik karena selalu

mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai 2009. Pada

Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung terjadi Kenaikan Quick

Ratio yang dikarenakan sedikitnya persediaan yang masih

tertanam di aktiva lancar dan terjadi penurunan hutang.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan

terhadap modal maupun asset. Rasio solvabilitas biasanya

digunakan untuk melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh

43 Ibid., 45

79

utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang

digambarkan oleh modal (Equity). Perusahaan yang baik mestinya

memiliki komposisi modal yang lebih besar daripada utang.

Penjelasan diatas ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh

Imam Muslim sebagai berikut:

دبع هللا نب ورمع نب اعلا ص ر يص هللا امھنع نأ يبنلا يلص هللا ھیلع نع

لاق :دیھشللورفغی لك د بن الا نیدلا ملسو

Artinya: ”Mati Syahid dijalan Allah SWT akan menghapus semua

dosa kecuali utang, (HR Muslim).44

Dari hadist diatas dijelaskan dan dianjurkan oleh Nabi untuk tidak

melupakan utang yang pernah dimilikinya karena terkait dengan

kemaslahatan umat itu sendiri.

Rasio aktivitas terdiri dari beberapa Rasio Debt Ratio (DR), dan

Debt To Equity Ratio (DER) antara lain:

Tabel 5.2 Perbandingan Rasio Solvabilitas Tahun 2005-2009

Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang

Tahun Debt Ratio (DR) Debt to Equity Ratio (DER)

2005 55,80% 39,5% 2006 55.18% 25,2% 2007 56,37 % 47,6% 2008 60,26% 37,5% 2009 40,56% 9,2%

44 Indatul Lusiana. Analisi rasio keuangan sebagai alat ukur kinerja keuangan (Studi Pada PT. HM.

Sampoerna, Tbk Periode 2002-2006). Skripsi. 2007

80

a. Debt Ratio (DR)

Debt rasio biasanya digunakan untuk mengukur beberapa

besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kredit. Semakin

tinggi Debt Rasio semakin besar jumlah modal pinjaman yang

digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi

perusahaan.

Laporan keuangan koperasi dilihat dari Debt Ratio

berdasarkan Time series mengalami fluktuasi dan cendrung

menurun pada tahun 2009, pada tahun 2005 Debt Ratio

berjumlah 55,80%, pada tahun 2006 Debt Ratio mengalami

penurunan sebesar 55,18% , dan Debt Ratio pada tahun 2007

terjadi naik berjumlah 56,37%, pada tahun 2008 Debt Ratio

juga terjadi kenaikan sebesar 60,26% dari tahun sebelumnya,

dan pada tahun 2009 Debt Ratio terjadi penurunan yang sangat

besar berjumlah 40,56%.

Koperasi juga juga pernah mengalami peningkatan pada tahun

2005 dari berjumlah 57,43 dari tahun sebelumnya menjadi

55,80%, dan pada tahun 2007 yang berjumlah 55,18%menjadi

56,37% dan pada tahun 2008 yang berjumlah 56,37%

meningkat sebesar 60,26 terjadi disebabkan utang berkurang

karena Koperasi Agro Niaga (KAN) sudah melunasi

pinjaman jatuh tempo satu tahun pada utang Bank dan utang

antar perusahaan.

81

Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutup oleh

aktiva dan lebih besar rasio lebih aman45. Dilihat dari analisis

diatas selama 5 tahun koperasi lebih banyak mengalami

kenaikan yang terjadi pada tahun 2005, 2007 dan 2008

sehingga menununjukkan kinerja keuangan koperasi baik

karena dengan meningkatnya debt ratio semakin besar jumlah

modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan

keuntungan bagi koperasi.

b. Debt to equity ratio (DER)

Berbeda dengan rasio yang diatas, Debt to Equity Ratio ini

menghitung perbandingan antara utang jangka panjang dengan

modal sendiri. Ratio ini juga menunjukkan hubungan antara

jumlah pinjaman jangka panjang

Dilihat dari table Time series diatas Debt to Equity Ratio

kinerja koperasi mengalami fluktuasi dan cenderung menurun,

Pada tahun 2005 dari jumalah 34% menjadi 39,5% dan 2007

debt to equity mengalami peningkatan sebesar 47,6% sehingga

menunjukkan perbandingan antara utang jangka panjang

dengan modal sendiri adalah 39,5%: 100 dan 47,6%: 100%.

Disebabkan karena naiknya utang jangka panjang dan naiknya

modal sendiri. Pada tahun 2006,2008,2009, Debt To Equity

Ratio mengalami penurunan pada tahun pada tahun 2006

45 Harapan. Op.cit,. hlm. 304

46 47

n.

82

sebesar 25,2% sehingga menunjukkan perbandingan antara

utang jangka panjang dengan modal sendiri adalah 25,2%:

100%, pada tahun 2008 bejumlah sebesar 37,5% menunjukkan

perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal

sendiri adalah 37,5%: 100%. Dan terus turun pada tahun 2009

sebesar 9,2% dan menunjukkan perbandingan antara utang

jangka panjang dengan modal sendiri adalah 9,2%: 100%.

Debt to Equity Ratio koperasi mengalami penurunan karena

berkurangnya utang koperasi dan koperasi telah melunasi

kewajiban utang pada PT. Sucofindo dan Bank pada utang

jangka panjang.

Besarnya hasil perhitungan rasio utang terhadap modal sendiri

menunjukkan seberapa besar utang jangka panjang yang dapat

dijamin dengan modal, semakin besar rasio utang terhadap

modal sendiri maka akan semakin besar resiko keuangan yang

ditanggung perusahaan46.

Dilihat dari tabel Debt ratio koperasi mengalami penurunan

hingga tahun 2009 sehingga menunjukkan kinerja keuangan

Koperasi Agro Niaga (KAN) sangat baik karena pada rasio ini

dinyatakan bahwa semakin kecil rasio ini semakin baik47 dan

bila rasio utang semakin tinggi maka akan menunjukkan

(Malang: Bayumedia Publishing. 2003.). Hlm. 36

Warsono. Manajemen Keuangan PerusahaanHarapa Op.cit., hlm. 303

48 Al-

3.

83

resiko keuangan yang dihadapi koperasi semaki tinggi, karena

utang membawa konsekuensi beban bunga tetap.

Rasio profitabilitas biasanya digunakan untuk mengetahui

kemampuan suatu perusahaan dalam men

ghasilkan laba

selama periode tertentu melalui penjualan, aktiva, dan modal

perusahaan. Penggunaan modal yang efisien sangatlah

penting, ini sesuai dengan penjelasan dalam Al-Qur’an surat

Al-Imron ayat 14 sebagai berikut:

artinya: ”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia

kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-

wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,

kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.

Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat

kembali yang baik (surga)”(Qs. Al- Imron: 14)48.

Rasio profitabilitas terdiri dari beberapa rasio antara lain

sebagai berikut:

Rasio Profitabilitas

Qur’an Op cit., 51

šÆ

Ío4qu‹ys

ÏB Íot•sÜ

ø9$# ßì »

Zs)ßJ

tFtB š•

ø9$# ÎŽ•ÏÜ »oYs)ø9$#ur

tûüÏZt6ø9$#ur

Ïä!$|¡ ÏY9$#

šÆ ÏB

ÏN ºuqyg¤± 9$#

•= ãm

Ä $Z=Ï9

z ΃ã—

Ï9ºsŒ 3Ï ö•ys ø9$#ur

ÉO »yè ÷RF{ $#ur

ÏptB§q|¡ ßJ ø9$#

È@ ø‹y‚ ø9$#ur

ÏpžÒ Ïÿ ø9$#ur

É= yd©%!$#

ÇÊÍÈ

É> $t«yJ ø9$#

ÚÆ ó¡ ãm

¼çny‰ YÏã

ª! $#ur

($u‹÷R‘‰ 9$#

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

84

Tabel 5.3 Perbandingan Rasio Profitabilitas Tahun 2005-2009

Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang

Net Profit Margin Ratio Total Assets ROA ROE Turnover

1,65% 1,452 kali 2,39 % 5,42% 1,62% 1,205 kali 1,96% 4,39% 1,27% 1,361 kali 1,72 % 3,960% 0,83% 1,817 kali 1,50% 3,78% 0,76% 1,814 kali 1,38% 2,319%

a. Net Profit Margin (NPM)

Net profit margin biasanya digunakan untuk mengetahui laba

bersih artinya penjualan setelah dikurangi biaya dan pajak

dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar Net profit

margin menunjukkan operasi perusahaan semakin baik.

Nilai rasio ini cenderung menurun, pada tahun 2005 berjumlah

1,65% sehingga menunjukkan bahwa laba bersih atau SHU

sesudah pajak yang dicapai sebesar 1,65% dari volume

penjualan , pada tahun 2006 berjumlah 1,62% menunjukkan

bahwa SHU sesudah pajak yang dicapai sebesar 1,62% dari

volume penjualan, pada tahun berikutnya terus menurun tahun

2007 berjumlah 1,27 menunjukkan bahwa SHU sesudah pajak

yang dicapai sebesar 1,27% dari volume penjualan, pada tahun

2008 berjumlah 0,83% menunjukkan bahwa SHU sesudah

pajak yang dicapai sebesar 0,83% dari volume penjualan dan

terus turun hingga tahun 2009 yang berjumlah 0,76%

85

menunjukkan bahwa SHU sesudah pajak yang dicapai sebesar

0,76% dari volume penjualan.

Kinerja Keuangan Koperasi dilihat dari Net Profit Margin

kurang baik hal ini ditunjukkan dari penurunan Net Profit

Margin mulai tahun 2005-2009.

b. Ratio Total Assets Turnover

Pada rasio ini Total Asset Turnover menggambarkan

perputaran aktiva diukur dari volume penjualan.

Nilai rasio ini pada setiap tahun mengalami fluktuasi dan

cenderung meningkat, masing-masing setiap tahun bernilai

145,2 kali pada tahun 2005, pada tahun 2006 turun hingga

berjumlah 120,5 kali, pada tahun 2007 mengalami kenaikan

berjumlah 136,5 kali dan pada tahun 2008 berjumlah 181,7kali

dan pada tahun 2009 mengalami penurunan tetapi tidak terlalu

tinggi sebesar181,4 Kali.

Terjadi penurunan pada tahun 2005 dan 2006 membuktikan

kurang efisien bila koperasi menggunakan aktivanya untuk

meningkatkan penjualan tetapi terjadi Kenaikan pada tahun

2007 sebesar 136,5 kali dan 2008 sebesar 181,7 kali

menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan aktiva koperasi di

dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Hal ini bahwa

Koperasi Agro Niaga (KAN) mampu menghasilkan pejualan

sebesar 1,365 pada tahun 2007 dan sebesar 1,817 pada tahun

c.

49 Sy

86

2008 dari total aktiva yang dimiliki, berarti dibandingkan

tahun-tahun lalu turnover sangat meningkat.

Kinerja keuangan koperasi dilihat Total Assets Trunover sangat

baik karena semakin tingginya rasio Total Asset Trunover

berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di

dalam menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi.

Return on Total Assets (ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penghasilan

bersih yang diperoleh dari total aktiva perusahaan. Semakin

tinggi nilai dari rasio Return On Total Assets maka kondisi

keuangannya semakin bagus49.

Nilai rasio diatas cederung menurun, pada tahun 2005

berjumlah 2,39%, pada tahun 2006 menurun berjumlah 1,96,

pada tahun 2007 berjumlah 1,72%, pada tahun berikutnya terus

menurun tahun 2008 berjumlah 1,50% dan pada tatun 2009

turun hingga 1,38%.

Penurunan nilai rasio diatas menunjukkan tingkat kekayaan

bersih yang dari total aktiva semakin menurun sehingga

kondisi keuangan koperasi menurun dan perputaran total aktiva

untuk mendapatkan laba tiap tahun menurun.

Beradasarkan analisis diatas dapat menunjukkan bahwa kinerja

keuangan koperasi tidak efisien bila koperasi mengukur jumlah

amsudin op.cit., hlm 63

87

laba bersih yang ada dan diukur menggunakan nilai aktiva

karena peputaran total aktiva dilihat dari rasio ini menurun.

d. Return on Equity (ROE)

Rasio ini menunjukkan berapa persen laba bersih yang

diperoleh koperasi atas modal yang diinvestasikannya.

Semakin besar rasio ini maka semakin bagus50.

Return on Equity (ROE) mengalami penurunan dari tahun

2005-2009, masing-masing jumlah setiap tahun adalah: pada

tahun 2005 berjumlah 5,42% maka menunjukkan bahwa

tingkat retrun yang diperoleh koperasi atas modal yang

diinvestasikan adalah sebesar 5,42, 4,39% terjadi pada tahun

2006 menunjukkan bahwa tingkat retrun yang diperoleh

koperasi atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 4,39%,

terus mengalami penurunan pada tahun 2007 brjumlah 3,960%

menunjukkan bahwa tingkat retrun yang diperoleh koperasi

atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 3,960%, pada

tahun 2008 berjumlah 3,78% dan pada tahun 2009 turun

hingga 2,319% dan menunjukkan bahwa tingkat retrun yang

diperoleh koperasi atas modal yang diinvestasikan adalah

sebesar 2,78% pada tahun 2008 dan 2,319% pada tahun 2009.

Return on Equity (ROE) Koperasi Agro Niaga (KAN)

cendrung mengalami penurunan karena koperasi menambah

50 Ibid., hlm 75

88

modal salah satunya dengan menambah beban operasional

sehingga mempengaruhi laba bersih sesudah pajak yang

didapat.

Salah satu penyebab nilai minus ROE adalah turunnya ROA,

turunnya marjin laba bersih, terjadinya kerugian bersih yang

besar dan kenaikan total biaya yang lebih besar dari penjualan

itu sendiri51.

4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur sejauh mana

efektivitas manajemen dalam mengelola assetnya. Artinya

mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola

persediaan, serta kebijakan manajemen dalam mengelola aktiva52 .

Penjelasan diatas ini sesuai dengan Al-Qur’an surat Al-Furqon

ayat 67 sebagai berikut:

Artinya:”Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta

mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak kikir dan adalah

membelanjakan itu ditengah-tengah keduanya, (QS. Al-Furqon:

67).53

51 http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=128749 tgl 3-07-10 52 Agus Martono Hartito.. Manajemen Keuangan. (Yogyakarta: Penerbit Ekonisa 2004) hlm. 56 53 Al-Qur’an op cit., hlm. 365

ÇÏÐÈ

$YB#uqs%

š• Ï9ºsŒ

šú ÷üt/

tb %Ÿ2 ur

(#rçŽäIø)tƒ

öNs9ur

(#qèù Ì•ó¡ ç„

öNs9

(#qà)xÿ Rr&

!#sŒ Î)

tûïÏ%©!$#ur

89

Sesuai dengan ayat tersebut dalam membelanjakan asset

perusahaan seperti untuk persedian harus sesuai dengan kapasitas

agar tidak terjadi pengangguran yang dapat merugikan perusahaan

nantinya. Dan ayat tersebut dapat dijadikan dasar dalam rasio

aktivitas bagi perusahaan.

Rasio aktivitas terdiri dari beberapa rasio antara lain: Inventory

Turnover, Fixed Aset Turn Over antara lain:

Tabel 5.4 Perbandingan Rasio Aktivitas Tahun 2005-2009

Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang

Tahun Inventory Turn Over Fixed Aset Turn Over 2005 19,12XX 5,68XX 2006 20,9XX 5,79XX 2007 38,1XX 5,42XX 2008 47,4XX 7,81XX 2009 36,2XX 7,83XX

a. Inventory Turn Over (rata-rata persediaan )

Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan

dalam siklus produksi normal dan mengukur aktivitas dari

persediaan perusahaan dan membandingkan perputaran

persediaan dengan industri lain atau perputaran persediaan

masa lalu54.

Rata-rata persediaan mengalami fluktuasi dan cenderung

mengalami peningkatan, koperasi mengalami peningkatan

mulai tahun 2005 sampai 2008, pada tahun 2005 Inventory

54 Ridwan,dkk, manajemen keuangan (Jakarta: literata lintas media, 2003).hlm. 136

90

Turnover sebesar 19,12XX menunjukkan bahwa dana yang

tertanam dalam persediaan berputar sebanyak 8,17X, pada

tahun 2006 mengalami peningkatan sebersar 20,9XX sehingga

menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam persediaan

berputar sebanyak 20,9 kali, dan pada tahun 2007 berjumlah

38,1XX dan pada tahun 2008 47,4XX sehingga menunjukkan

bahwa dana yang tertanam dalam persediaan sebanyak 38,1

kali dan 47,4 kali dan pada tahun ini terus mengalami

peningkatan sehingga menunjukkan tingkat kecepatan

persediaan menjadi kas atau piutang dagang.

Pada Inventory Trunover koperasi juga mengalami penurunan

pada tahun 2009 sebesar 36,2XX menunjukkan dana yang

tertanam dalam persediaan berputar hanya sebanyak 36,2 kali

dari perputaran sebanyak 47,4 kali. Dilihat dari jumlah

Inventory Turnover diatas kinerja keuangan koperasi dilihat

dari perputaran persediaan sangat baik karena terjadinya

peningkatan ratio dari tahun 2005 sampai 2008. Semakin besar

rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan

penjualan berjalan cepat.

b. Fixed Aset Turn Over

Rasio ini menunjukkan berapa kali aktiva berputar bila di ukur

dari volume penjualan dan semakin tinggi Fixed Asset

91

Turnover semakin baik, artinya perusahaan mempunyai

kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi.55

Perputaran aktiva mengalami kenaikan dari tahun 2005-2009,

perputaran aktiva pada tahun 2005 sebanyak 5,68 kali, pada

tahun 2006 sebanyak 5,79 kali, sedikit menurun pada tahun

2007 sebanyak 5,42 kali, pada tahun 2008 naik sebanyak 7,81

kali dan pada tahun 2009 sebanyak 7,83 kali.

Perputaran aktiva terjadi penurun dari tahun 2006 ke 2007

dimana aktiva tetap perputaran sebanyak 5,79 kali menjadi

5,42kali penurunan ini disebabkan koperasi menambah

bangunan baru, kendaraan, tanah, mesin dan peralatan

sehingga menambah aktiva tetap yang dimiliki koperasi,

Kondisi ini menggambarkan bahwa Koperasi Agro Niaga

(KAN) banyak menyimpan aktiva tetap untuk operasional

koperasi dan koperasi baru melakukan investasi sehingga

keuntungan yang didapat belum terlihat.

Pada tahun 2005, 2008 dan 2009 perputaran aktiva mengalami

peningkatan sehingga nilai rasio ini menunjukan bahwa aktiva

tetap Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam menciptakan

penjualan sangat tinggi sehingga dapat menggambarkan bahwa

kinerja keuangan koperasi dilihat dari Fixed Aset Trunover

sangat baik.

55 Harapan.op.cit., hlm. 309

92

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan kesimpulan yang dapat diambil dari penilitian laporan

keuangan koperasi adalah Rasio Likuiditas, Koperasi Agro Niaga (KAN)

Jabung dilihat dari Current Ratio dan Quick Ratio menunjukkan fluktuasi

dari tahun 2005 sampai 2009 dan cenderung mengalami peningkatan

sehingga kinerja keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang

sudah baik.

Pada Rasio solvabilitas Koperasi Agro Niaga (KAN), pada Debt

Ratio mengalami Penurunan terjadi pada tahun 2005, 2007 dan 2009

disebabkan berkurangnya utang koperasi dan aktiva koperasi mengalami

peningkatan karena Koperasi Agro Niaga (KAN) sudah melunasi pinjaman

jatuh tempo satu tahun pada utang Bank dan utang antar perusahaan. Debt to

Equity Ratio (DER) koperasi juga mengalami penurunan karena

berkurangnya utang koperasi sehingga menunjukkan kinerja keuangan

Koperasi Agro Niaga (KAN) dilhat dari Rasio Solvabilitas sangat baik.

Pada Rasio Profitabilitas laporan keuangan Koperasi Agro Niaga

(KAN) mengalami penurunan pada tahun 2005 sampai 2009 terjadi pada

semua rasio profitabilitas sehingga menggambarkan kemampuan koperasi

kurang efisien dalam menghasilkan laba selama periode tertentu melalui

penjualan, dan modal koperasi tetapi koperasi mengalami peningkatan pada

92

93

Total Asset Turnover sehingga Kinerja keuangan koperasi sangat baik

karena semakin tingginya rasio Total Asset Trunover berarti semakin efisien

penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan.

Pada Rasio Aktivitas mengalami Fluktuasi dan cenderung mengalami

peningkatan sehingga menunjukkan kinerja keuangan Koperasi Agro Niaga

(KAN) sangat baik dalam menjalankan operasinya untuk menciptakan

kegiatan penjualan dan pembelian, sehingga laba yang di hasilkan akan

mengalami peningkatan tiap tahunnya.

B. SARAN

Koperasi Agro Niaga (KAN) dilihat dari Rasio Likuiditas dan

Solvabilitas sebaiknya tidak terlalu banyak menggunakan utang dalam

kegiatan operasional. Salah satu cara mengurangi utang dengan menambah

modal sendiri, koperasi juga harus menjual aktiva tetap yang kurang

manfaat karena kalau dipertahankan bisa menambah beban yang harus

dikeluarkan oleh koperasi. Pengelolaan persediaan yang efisien perlu

ditingkatkan karena dengan pengeloaan persediaan yang baik akan

meningkatkan laba dan juga pengelolan persediaan yang kurang baik bisa

menghilangkan kesempatan dalam memperoleh laba.

Selebihnya dari analisis rasio profitabilitas Koperasi Agro Niaga

(KAN) menunjukkan penurunan yang mencerminkan kinerja perusahaan

kurang baik hal ini ditunjukkan pada tahun 2008 koperasi memperbesar

persediaan barangnya tetapi tidak disertai peningkatan penjualan dan

Koperasi kurang meminimkan biaya yang dikeluarkan. Sehingga koperasi

meningkatkan

selalu meningkat.

Rasio aktivitas koperasi

agar

-biaya

94

harus lebih meningkatkan penjualan dan meminimkan biaya agar

koperasi mampu memperoleh laba. harus terus

penjualan dan pembelian laba yang dihasilkan koperasi

95

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2004. Bandung: PT Syaamil Cipta Media Arikunto, Suharsimi .2002. prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.

Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Bashith, Abdul. 2008. Islam Dan Manajemen Koperasi. malang: UIN-malang

pres. Brigman, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan Jakarta:

Erlangga, Harahap, Sofyan, S. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada. http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=128749 Tgl 3-juli-

2010 Idatul lusiana. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan

(Studi Pada PT. HM. Sampoerna, Tbk Periode 2002-2006). Skripsi. 2007 Indrianto dkk. 2002. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen

Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta. Jumingan. 2006.Analisi Laporan Keuangan. Jakarta: bumi aksara.

IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.

Laporan Keuangan. 2005. Malang: Kopersi Agro Niaga (KAN).

Laporan Keuangan . 2006. Malang: Kopersi Agro Niaga (KAN).

Laporan Keuangan . 2007. Malang: Kopersi Agro Niaga (KAN).

Laporan Keuangan . 2008. Malang: Kopersi Agro Niaga (KAN).

Laporan Keuangan . 2009. Malang: Kopersi Agro Niaga (KAN).

Lusiana, Indatul. Analisi Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan (Studi Pada PT. HM. Sampoerna, Tbk Periode 2002-2006). Skripsi. 2007

Martono. 2002. Bank & Lembaga Keuangan Lain.Yogyakarta: Ekonisia

Martono. Harjito, Agus. 2004. Manajemen Keuangan.Yogyakarta: Penerbit Ekonisa

96

M. Hanafi. Mahmud dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Kauangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Muhammad, 2002. Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi Pertama. Jakarta:

Salemba Empat Munawir, 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi ke IV, Yogyakarta.: Penerbit

Liberty Ridwan sundjaja, dkk. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Kelima Bandung:

Literata Lintas Media Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi teori dan praktek Jakarta:

Erlangga Sukandarrumidi. 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: Bayumedia Publishing