analisis perancangan arsitektur sistem pakar penyakit padi

12
1 Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi di Sleman Yogyakarta Febrianta Surya Nugraha* 1 , Febryan Hari Purwanto 2 , Mayadi 3 , Miftahul Huda 4 , Muhammad Misbahul Munir 5 , Riski Tri Puji 6 , Ema Utami 7 1, 7 Magister Teknik Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta, 2 Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu, 3 STMIK Bumigora Mataram, 4 SMA YPM Diponegoro Kutai Kartanegara , 5 Primemobile Yogyakarta, 6 Creatia Indonesia E-mail: 1 ubingg@gmail.com, 2 [email protected], 3 [email protected], 4 [email protected], 5 [email protected], 6 [email protected], 7 [email protected] Abstrak Pertanian di Indonesia khususnya pertanian padi merupakan salah satu sektor penting karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mengkonsumsi makanan pokok nasi Penyakit pada tanaman padi merupakan salah satu faktor menurunnya hasil panen. Kurangnya penyuluh pertanian di daerah sleman yogyakarta ikut berpengaruh dalam kurang efektifnya perkembangan pertanian. Perancangan atau pembuatan sistem pakar dengan tema penyakit padi sudah banyak dibuat, akan tetapi sistem pakar masih belum memperhatikan target pengguna maupun pihak terkait didalam pengembangan sistem pakar di bidang pertanian. Tahapan dari penelitian ini antara lain yaitu identifikasi masalah yang berkaitan dengan penyakit padi, analisis pengguna dan pihak terkait, analisis perancangan fitur tambahan sistem pakar, perancangan sistem pakar penyakit padi, dan analisis kelebihan maupun kekurangan rancangan sistem pakar penyakit padi. Pada penelitian ini mencapai rancangan arsitektur sistem pakar penyakit padi yang terdiri dari struktur menu, diagram alur diagnosa, relasi tabel, pohon keputusan, rancangan arsitektur jaringan, rancangan antar muka sistem, dan analisis kelebihan dan kekurangan rancangan sistem pakar penyakit padi. Kata KunciSistem Pakar, Penyakit Padi, Aplikasi Berbasis Web, Forward Chaining Abstract Agriculture in Indonesia, especially rice farming is one of important sectors because the majority of Indonesian people are the people who consume rice as their staple food. Rice disease is one of the factors decreasing yields. The lack of agricultural extension in the area of Sleman Yogyakarta takes effect in less effectiveness of agricultural development. The design or development of the expert system with the theme of rice disease has been a lot made, but developers still have not included the target users and stakeholders in the development of agriculture expert systems. The stages of this research are the identification of problems related to rice diseases, user and stakeholder analysis, analysis design of the additional features expert system, design of rice diseases expert system, and analysis of strengths and weaknesses of rice diseases expert system design. This research reaches the architectural design of rice diseases expert system that consists of the menu structure, diagnosis flowchart, table relation, decision tree, network architecture design, interface system design and analysis of strengths and weaknesses of rice diseases expert system design. KeywordsExpert system, Rice disease, Web Application, Forward Chaining

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

1

Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar PenyakitPadi di Sleman Yogyakarta

Febrianta Surya Nugraha*1, Febryan Hari Purwanto2, Mayadi3, Miftahul Huda4,Muhammad Misbahul Munir5, Riski Tri Puji6, Ema Utami7

1, 7 Magister Teknik Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta,2Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu, 3STMIK Bumigora Mataram,

4SMA YPM Diponegoro Kutai Kartanegara , 5Primemobile Yogyakarta, 6Creatia IndonesiaE-mail: [email protected], [email protected], [email protected],

[email protected], [email protected], [email protected],[email protected]

AbstrakPertanian di Indonesia khususnya pertanian padi merupakan salah satu sektor penting

karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mengkonsumsi makananpokok nasi Penyakit pada tanaman padi merupakan salah satu faktor menurunnya hasil panen.Kurangnya penyuluh pertanian di daerah sleman yogyakarta ikut berpengaruh dalam kurangefektifnya perkembangan pertanian. Perancangan atau pembuatan sistem pakar dengan temapenyakit padi sudah banyak dibuat, akan tetapi sistem pakar masih belum memperhatikantarget pengguna maupun pihak terkait didalam pengembangan sistem pakar di bidangpertanian. Tahapan dari penelitian ini antara lain yaitu identifikasi masalah yang berkaitandengan penyakit padi, analisis pengguna dan pihak terkait, analisis perancangan fiturtambahan sistem pakar, perancangan sistem pakar penyakit padi, dan analisis kelebihanmaupun kekurangan rancangan sistem pakar penyakit padi. Pada penelitian ini mencapairancangan arsitektur sistem pakar penyakit padi yang terdiri dari struktur menu, diagram alurdiagnosa, relasi tabel, pohon keputusan, rancangan arsitektur jaringan, rancangan antar mukasistem, dan analisis kelebihan dan kekurangan rancangan sistem pakar penyakit padi.

Kata Kunci— Sistem Pakar, Penyakit Padi, Aplikasi Berbasis Web, Forward Chaining

AbstractAgriculture in Indonesia, especially rice farming is one of important sectors because the

majority of Indonesian people are the people who consume rice as their staple food. Ricedisease is one of the factors decreasing yields. The lack of agricultural extension in the area ofSleman Yogyakarta takes effect in less effectiveness of agricultural development. The design ordevelopment of the expert system with the theme of rice disease has been a lot made, butdevelopers still have not included the target users and stakeholders in the development ofagriculture expert systems. The stages of this research are the identification of problems relatedto rice diseases, user and stakeholder analysis, analysis design of the additional features expertsystem, design of rice diseases expert system, and analysis of strengths and weaknesses of ricediseases expert system design. This research reaches the architectural design of rice diseasesexpert system that consists of the menu structure, diagnosis flowchart, table relation, decisiontree, network architecture design, interface system design and analysis of strengths andweaknesses of rice diseases expert system design.

Keywords— Expert system, Rice disease, Web Application, Forward Chaining

Page 2: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

2

1. PENDAHULUANPertanian di Indonesia khususnya pertanian padi merupakan salah satu sektor penting

karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mengkonsumsi makanan pokoknasi. Kota Sleman Yogyakarta pada tahun 2015 menghasilkan 326.819 ton padi, meningkat daritahun sebelumnya yaitu 312.981 ton pada tahun 2014 [1]. Meskipun mengalami peningkatan,hama padi masih menjadi momok bagi petani. Hama adalah segala jenis hewan atau binatangyang merusak tumbuhan serta merugikan manusia dari segi ekonomi.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Sleman Widi Sutiknomengatakan, saat ini jumlah penyuluh pertanian sebanyak 65 orang sementara jumlah desa diSleman sebanyak 86 desa. Kondisi penyuluh pertanian, perikanan dan lainnya di Sleman saat inikurang memadai. Padahal, untuk memajukan pertanian di suatu daerah, idealnya satu desamemiliki satu penyuluh [2]. Untuk meningkatkan sektor pertanian di daerah Sleman, peranpenyuluh pertanian sangatlah penting khususnya sebagai educator bagi petani. Hasil-hasilpenelitian dibidang pertanian akan dapat tersampaikan dan terimplementasikan oleh petaniapabila penyuluh pertanian dapat menyampaikan informasi maupun pengetahuan kepada petaniuntuk menghilangkan penggunaan insting maupun ajaran turun-temurun nenek moyang dalampemberantasan hama maupun pengobatan tanaman padi.

Sistem pakar adalah sistem komputer yang ditujukan untuk meniru semua aspek(emulates) kemampuan pengambilan keputusan (decision making) seorang pakar. Sistem pakarmemanfaatkan secara maksimal pengetahuan khusus selayaknya seorang pakar untukmemecahkan masalah [3].

Beberapa penelitian yang dijadikan tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah Azizahet all (2013) yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit TanamanPadi Berbasis Web [4] dengan hasil pengembangan sistem dirancang dengan berbasis aturandengan metode inferensi forward chaining dan backward chaining serta diimplementasikanberbetuk web untuk memberikan kemudahan akses bagi pengguna.Yulianto et al (2015) yangberjudul Model Sistem Pakar Diagnosa Hama Tanaman Padi Untuk Memberikan SolusiPenanggulangan [5] dengan hasil model alat bantu yang akan dibuat adalah model sistem pakarmenggunakan metode inferensi forward chaining yang menjadi alternatif sebagai penggantipenyuluhan yang mengatasi hama dan memberikan solusi penanggulangan dengan 10 hamautama tanaman padi di Indonesia. Pada penelitan tersebut belum memperlihatkan rancangansistem pakar yang akan dibangun. Saepulloh et al (2016) yang berjudul Pengembangan SistemPakar Diagnosis Penyakit dan Hama pada Tanaman Padi Varietas Sarinah Berbasis Android [6]dengan hasil sistem pakar dengan menggunakan metode inferensi forward chaining ini khususmendiagnosis hama dan penyakit pada tanaman padi serta memberikan informasi mengenaisolusi pengobatan atau penanggulangan pada serangan hama dan penyakit yang telah berhasildiuji dengan metode Black Box dan telah divalidasi oleh pakar tanaman padi. Pada penelitiantersebut hanya terbatas pada pengguna dengan menggunakan telepon seluler dengan sistemoperasi android. Pratama et al (2012) yang berjudul Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis HamaDan Penyakit Tanaman Padi [7] dengan hasil sistem pakar yang dibuat dengan menggunakanMicrosoft Visual Basic 6.0 dapat menghasilkan solusi yang dibutuhkan sesuai dengan gejalayang diinputkan pengguna dan adanya pembatasan hak akses yang dilakukan oleh sistem yangdimaksud agar pengetahuan yang ada dalam sistem hanya dapat diubah oleh pakar. Kekurangandalam penelitan tersebut adalah sistem pakar yang dibangun hanya dapat berjalan padakomputer atau notebook dengan sistem operasi Windows.

Sistem pakar dengan tema penyakit padi sudah banyak dirancang maupun dibangun,akan tetapi dalam perancangan atau pembuatan sistem pakar masih belum memperhatikanpihak-pihak terkait dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan penyakit padi. Atas dasarini maka perlu dilakukan penelitian analisis perancangan arsitektur sistem pakar penyakit padidi Selman Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat konsep rancangan arsitektursistem pakar penyakit padi sebagai pengembangan sistem pakar penyakit padi yang telah

Page 3: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

3

banyak dibangun atau dirancang dengan memperhatian pihak yang terkait maupun masalahyang mungkin muncul pada sistem pakar penyakit padi.

2. METODE PENELITIANSelain mengumpulkan data tentang penyakit padi baik dari pakar maupun buku,

penelitian ini juga mempelajari sistem maupun jurnal yang telah dibuat dengan tema serupa.Dari hasil pembelajaran jurnal maupun sistem, muncul masalah-masalah yang menjadi dasarpenelitian ini yaitu bagaimanakah rancangan arsitektur sistem pakar jika dibuat berdasarkananalisis pengguna dan pihak terkait maupun masalah lain yang berhubungan dengan penyakitpadi. Sistem pakar maupun jurnal yang dipelajari dipilih kemudian dianalisis bagaimanakelebihan maupun kekurangan sistem sebagai bekal pengembangan perancangan sistem.Kerangka kerja pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1. Analisis Pengguna dan Pihak Terkait3.1.1. Petani

Menurut data sensus pertanian tahun 2013 dari badan pusat statistik, petani diYogyakarta berjumlah 495.871. Rincian tabel data petani berdasarkan umur dapat dilihat padatabel 1 berikut ini [8].

Tabel 1.Petani Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Kelompok UmurJenis Kelamin Petani Utama

Laki-laki Perempuan Jumlah<15 15 3 1815-24 901 177 1,07825-34 24,243 2,226 26,46935-44 86,719 8,634 95,35345-54 119,532 15,792 135,32455-64 98,205 19,068 117,27365+ 89,160 31,106 120,266JUMLAH 418,775 77,006 495,781

Berdasarkan tabel diatas, petani didominasi oleh kelompok umur 45 sampai 65 tahunkeatas. Mayoritas petani di Yogyakarta yang berumur tua dapat diasumsikan kurang memahamiteknologi informasi. Atas dasar ini diperlukannya pihak luar sebagai perantara yaitu penyuluhpertanian, KUD dan toko pertanian supaya petani yang tidak memahami teknologi masih dapatmerasakan manfaat dari penggunaan sistem pakar pada penyakit padi.3.1.2. KUD (Koperasi Unit Desa) dan Toko Pertanian

Analisis kelebihan dan kekurangan rancangan sistem pakar penyakit padi

Perancangan sistem pakar penyakit padi

Analisis perancangan fitur tambahan pada sistem pakar penyakit padi

Analisis pengguna dan pihak terkait pada sistem pakar penyakit padi

Identifikasi masalah yang berkaitan dengan penyakit padi

Page 4: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

4

KUD pertanian dan toko pertanian dijadikan pengguna alternatif untuk membantupetani dalam penyaluran informasi tentang penyakit padi dari sistem pakar. Selain sebagaipengguna, KUD dan toko pertanian juga dapat berpartisipasi langsung kedalam sistem pakardengan menyediakan daftar dan harga obat pada penyakit padi yang akan diinputkan kedalamsistem oleh admin sistem.3.1.3. Dinas Pertanian

Dinas Pertanian sebagai badan yang bertanggung jawab pada bidang pertanianmempunyai dua peran, yaitu sebagai pakar penyakit padi maupun informasi terkait pertanianpadi dan penyuluh pertanian sebagai educator maupun penyalur sistem pakar ke petani. Peranpenyuluh pertanian didalam rancangan arsitektur ini sangat vital, selain mengedukasi penyuluhpertanian sebagai penyalur juga bertugas untuk mensosialisasikan sistem pakar kepada petani.Sistem pakar penyakit padi mempunyai manfaat meringankan tugas penyuluh pertanian dalammengidentifikasi masalah penyakit padi dan menghilangkan kesalahan penyampaian baikinformasi tentang penyakit maupun diagnosa penyakit padi.3.1.4. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)

Peranan BMKG dalam sistem adalah penyedia data dan analisis perkiraan hujanbulanan, ketersediaan air tanah, perkiraan musim, dan informasi cuaca yang akan diolah olehadmin sistem menjadi prediksi-prediksi yang berhubungan dengan pertanian.3.2. Analisis Perancangan Fitur Sistem

Permasalahan yang muncul dan fitur-fitur pendukung pada sistem pakar penyakit padidapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Tabel identifikasi Masalah dan FiturNo Masalah Fitur1 Petani tidak mengetahui lokasi toko dan

harga obatPemberian lokasi toko dan daftarberserta harga obat penyakit padi

2 Pengguna kesulitan menggunakansistem

Pemberian halaman tutorialpenggunaan sistem dan FAQ(frequently asked questions)

3 Pengguna kurang memahami outputyang dihasilkan sistem

Pemberian fitur chat

4 Cuaca dan musim yang tidak menentu Prediksi cuaca dan musim

3.3. Perancangan SistemGambaran umum dari rancangan sistem pakar penyakit padi dapat dilihat pada gambar 2

berikut ini.

BMKG

SIstem

Pakar

PenyuluhPertanian

KUD danToko Pertanian

Petani

DinasPertanian

Page 5: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

5

Gambar 2. Gambaran Umum Rancangan Sistem Pakar Penyakit Padi

Pakar dinas pertanian memindahkan pengetahuan tentang ciri-ciri dan diagnosapenyakit padi, pengobatan dan penanggulangan penyakit padi dan metode-metode baru bidangpertanian kedalam sistem pakar. KUD dan toko pertanian memasukan data daftar nama obatatau pestisida berserta harga untuk penyakit padi dan alamat toko kedalam sistem pakar. Sistemmengambil data-data tentang perkiraan cuaca maupun iklim dari website BMKG. Keluaran atauoutput sistem pakar kepada pengguna meliputi diagnosa penyakit padi, daftar penyakit bersertacara pengobatan, penanggulangan maupun pencegahan, peta lokasi toko pertanian, harga obat,informasi ramalan cuaca dan berita maupun informasi tentang pertanian. Pengguna terdiri daripetani, penyuluh pertanian, KUD dan toko pertanian.3.3.1. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem pakar penyakit padi ini menggunakan metode waterfall.Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering dinamakan siklus hidupklasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan jugaberurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan penggunalalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling),konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan atau pengguna(deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan[9].

Pemilihan platform pengembangan sistem didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu, yaitukemudahan akses perangkat keras yang berbeda jenis, mudah untuk digunakan, tidakbergantung pada sistem operasi tertentu, dan mudah untuk diintegrasi ke sistem lain.Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan, maka dipilihlah sistem pakar yang akan dibangundengan berbasis web.

Sistem pakar akan menggunakan penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning)untuk mempermudah dalam merepresentasikan pengetahuan penyakit padi ke dalam sistem.Teknik inferensi yang digunakan adalah forward chaining. Penggunaan teknik inferensi forwardchaining digunakan karena data penyakit padi yang tergolong masih sedikit dan mudahmempermudah dalam pembuatan aturan di dalam sistem pakar penyakit padi.3.3.2. Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem

Kebutuhan fungsional sistem baik untuk pengguna maupun admin sistem antara lainsebagai berikut.1. Sistem dapat mendiagnosa penyakit padi sesuai dengan ciri-ciri penyakit yang dimasukkan

oleh pengguna.2. Sistem dapat menampilkan ciri-ciri penyakit sesuai dengan pilihan penyakit yang

dimasukan oleh pengguna.3. Sistem dapat menyampaikan informasi lokasi toko dan harga obat.4. Sistem dapat menerima dan menyimpan chat dari pengguna.5. Sistem dapat menyampaikan informasi tentang prediksi cuaca dan musim.6. Admin dapat merubah, memasukan, dan menghapus data pada sistem.3.3.3. Perancangan Sistem Pakar

Gambaran struktur menu pada sistem pakar penyakit padi dapat dilihat pada gambar 3berikut ini.

Gambar 3. Struktur Menu

MENUUTAMA

BERANDA DIAGNOSA BERITA DANINFORMASI

DAFTARPENYAKIT

HARGA DANLOKASI OBAT KONTAK Tutorial dan

FAQ

Page 6: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

6

Pada menu beranda, pengguna dan admin dapat melihat 5 berita maupun informasiterbaru dan informasi prediksi cuaca dan iklim. Pada menu diagnosa, pengguna dapatmelakukan diagnosa penyakit padi yaitu memilih gejala yang timbul pada tanaman padi untukdiproses kemudian akan ditampilkan hasil diagnosa penyakit, cara penanggulangan danpengendalian beserta daftar obat yang bisa digunakan. Apabila daftar obat di klik maka akanmenuju halaman daftar harga dan lokasi obat. Pada menu Berita dan Informasi pengguna dapatmelihat berita dan informasi yang berkaitan dengan pertanian khususnya tanaman padi,informasi kegiatan, bantuan, penyuluhan yang dapat diikuti atau infomasi lainnya yangberkaitan dengan teknologi pertanian.

Pada menu daftar penyakit, pengguna dapat melihat daftar penyakit pada padi serta carapengendalian dan penanggulangannya serta menampilkan link daftar obat yang bisa digunakan,jika obat diklik akan menampilkan detail obat, cara penggunaan, harga obat dan lokasipenjualan obat tersebut. Pada menu Harga dan lokasi obat, pengguna dapat melihat lokasi tokodan daftar obat pada toko yang dipilih. Pada tampilan kontak pengguna dan admin dapat salingbertukar chat sebagai media komunikasi bagi pengguna untuk menyampaikan saran ataumenanyakan informasi lebih lanjut. Pada tutorial dan FAQ, pengguna dapat melihat daftarpertanyaan yang umum berserta jawaban dan video tutorial penggunaan sistem pakar.

Gambaran diagram alur pada sistem pakar penyakit padi dapat dilihat pada gambar 4dan rancangan basis data digambarkan dengan diagram relasi tabel yang dapat dilihat padagambar 5 berikut ini.

Gambar 4. Diagram Alur Sistem Pakar Penyakit Padi

Page 7: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

7

Gambar 5. Diagram Relasi Tabel

3.3.4. Rancangan Penalaran Berbasis AturanTabel penyakit dan tabel gejala pada sistem pakar penyakit padi dapat dilihat pada tabel

3 dan 4 berikut ini.

Tabel 3. Tabel PenyakitP1 TungroP2 Kerdil RumputP3 Kerdil HampaP4 BlastP5 Bercak CoklatP6 Hawar PelepahP7 Hawar BakteriP8 Daun JinggaP9 Kerdil Kuning

Tabel 4. Tabel GejalaG1 Tanaman kerdilG2 Anakan berkurang / sedikitG3 Daun menguning sampai jingga dari pucuk ke pangkalG4 Daun muda terllihat seperti mottleG5 Daun tua seperti bintik-bintik coklat bekas ditusukG6 Bercak bercak warna coklatG7 Anakan bertambah banyakG8 Daun pendek dan sempit

Page 8: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

8

G9 Daun berwarna hijau pucat / kekuning kuninganG10 Bercak menyerang daunG11 Anakan tumbuh tegakG12 Daun melingkar seperti terpilinG13 Helai daun bergerigiG14 Daun bendera robek robek / berombak ombak sepanjang pembuluhG15 Daun berwarna hijau tuaG16 Gabah yang dihasilkan hampa / kosongG17 Malai keluar sebagianG18 Bercak berbentuk oval / elipsG19 Bercak berwarna kelabu / keputihanG20 Bercak dilingkari warna coklat / merah kecoklatanG21 Pangkal leher malai berwarna coklat keabu abuanG22 Daerah dekat leher panikel berwarna coklatG23 Bercak hitam / coklat pada kulit gabahG24 Bercak pada pelepah daun bagian bawahG25 Bercak berwarna abu abu kehijauan / hijau keabu abuanG26 Tepi daun luka berupa garis bercak kebasahanG27 Daun keriput dan layu seperti tersiram air panasG28 Daun menggulung dan mengeringG29 Daun berwarna abu abu keputih putihanG30 Daun tua normal, daun muda pucat klorosisG31 Daun berwarna jinggaG32 Akar tanaman lebih sedikitG33 Daun berwarna hijau pucat / kuning pucatG34 Anakan tumbuh lemas

Untuk mempermudah dalam pembuatan sistem, maka aturan pada sistem pakar penyakitpadi digambarkan dengan diagram pohon keputusan. Diagram pohon keputusan sistem pakarpenyakit padi dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini.

Page 9: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

9

Gambar 6. Diagram Pohon Keputusan Sistem Pakar Penyakit Padi

3.3.5. Perancangan Arsitektur JaringanRancangan arsitektur jaringan pada sistem pakar penyakit padi dapat dilihat pada

gambar 7 berikut ini.

Gambar 7. Rancangan Arsitektur Jaringan

Kebutuhan perangkat lunak bagi pengguna adalah web browser dan kebutuhanperangkat keras adalah perangkat yang mendukung penggunaan web browser sepertismartphone, komputer dan notebook.3.3.6. Perancangan Antar Muka Sistem

Rancangan antar muka sistem pada halaman diagnosa penyakit padi dan halaman hargaobat dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini.

Page 10: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

10

Gambar 8. Rancangan Antar Muka Halaman Diagnosa Penyakit Padi dan Halaman Harga Obat3.3.7. Analisis Kelebihan dan Kekurangan Rancangan Sistem Pakar Penyakit Padi

Analisis dilakukan dengan mencari kelebihan dan kekurangan dari pemilihan metodeinferensi sistem pakar, pemilihan platform pengembangan sistem, dan fitur pada sistem pakarpenyakit padi. Tabel analisis kelebihan dan kekurangan rancangan dapat dilihat pada tabel 5berikut ini.

Tabel 5. Tabel Analisis Kelebihan dan Kekurangan RancanganNo Sistem Pakar penyakit padi Kelebihan Kekurangan

1 Penggunaan forward chainingpada teknik inferensi sistempakar

Kemudahan dalampembuatan aturan sistempakar

Kurang efisien dalampencarian dan apabilaciri penyakit padibertambah dalam jumlahyang besar akankesulitan dalammerepresentasikan data

2 Penggunaan Web sebagaiplatform pengembangan sistem

Mendukung bermacam-macam perangkat lunakyang mendukung webbrowser

Membutuhkan koneksiinternet

3 Fitur harga obat Memberikan informasibagi petani tentang hargaobat penyakit padi

Harga dapat berubahsewaktu-waktu sehinggamembutuhkanpembaharuan data hargaobat secara berkala

4 Fitur lokasi KUD dan tokoPertanian

Memberikan informasilokasi beberapa tokosehingga petani dapatmendapatkan alternatiftoko dalam pembelianobat penyakit padi

Membutuhkan waktusurvei lokasi yang lamaapabila sistemdiimplementasikandengan jangkauan yangluas

Page 11: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

11

5 Fitur chat Pengguna dapatmenanyakan lebih lanjuttentang penyakit padikepada pakar dinaspertanian denganperantara sistem pakar danadmin sistem sebagaipengurus sistem

Penyampaian informasiatau komunikasi tidaksecara langsungsehingga dapatmenyebabkanketerlambatan balasandari chat pengguna

4. KESIMPULANKesimpulan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut.

1. Penggunaan forward chaining pada teknik inferensi sistem pakar memudahkan pembuatan aturanpada sistem pakar, akan tetapi teknik infernsi ini kurang efisien dalam pencarian dan apabila dataaturan berjumlah besar teknik infernsi ini tidak cukup handal untuk mengakomodasi aturan yangberjumlah besar.

2. Penggunaan Web sebagai platform pengembangan sistem pakar memiliki keuntungan dapat diaksesoleh beragam jenis perangkat keras, akan tetapi untuk mengakses sistem pakar berbasis webmembutuhkan koneksi internet.

3. Penambahan fitur harga obat dan lokasi toko pertanian membantu petani mengetahui rentang hargaobat yang dibutuhkan dan memberikan alternatif dalam pemilihan toko pembelian obat. Hambatandari fitur ini adalah perubahan harga oat penyakit padi yang dapat berubah sewaktu-waktu dankebutuhan waktu yang lama untuk melakukan survei lokasi KUD dan toko pertanian apabila sistemdiimplementasikan pada jangkauan wilayah yang luas.

4. Penambahan fitur chat dapat membantu pengguna dalam memberikan masukan saran, menanyakaninformasi lebih lanjut, dan menjembatani pengguna untuk dapat berkonsultasi dengan pakar DInaspertanian Sleman Yogyakarta.

5. SARANSaran dari penelitian ini adalah pembuatan dan implementasi sistem pakar penyakit padi

pada penelitian ini, karena dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan perancangan sistempakar penyakit padi. Penggunaan teknik inferensi yang lain pada sistem pakar untukmeningkatkan efisiensi dalam pencarian. Pengembangan dan penambahan fitur-fitur pendukungpada sistem pakar penyakit padi.

DAFTAR PUSTAKA[1] Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman., 2016, Kabupaten Sleman Dalam Angka 2016, :

http://pertanian.slemankab.go.id/core/wp-content/uploads/2015/04/Kabupaten-Sleman-Dalam-Angka-2016.pdf, diakses tanggal 16 Maret 2017.

[2] Razak, A. H., 2017, Tingkatkan Hasil Pertanian, Peran Penyuluh Swadaya Dioptimalkan,:http://www.harianjogja.com/baca/2017/02/28/pertanian-sleman-tingkatkan-hasil-pertanian-peran-penyuluh-swadaya-dioptimalkan-797206, diakses tanggal 17 Maret 2017.

[3] Rosenelly, R., dan Utama, U. P., 2012, Sistem Pakar : Teori dan Konsep, Andi Offset,Yogyakarta.

[4] Aziah, N., Syarah, dan Setiawati, P. D., 2013, Rancang Bangun Aplikasi Sistem PakarDiagnosa Penyakit Tanaman Padi Berbasis Web, Jurnal Computer Science Research andIts Development, Vol. 5 No. 1, 63-74, : http://csrid.potensi-utama.ac.id/index.php/CSRID/article/view/37/36.

[5] Yulianto, Setiadi, A., Firmansyah, I., Maulana, I., Asmoro, D., , dan Kamal, H., 2015,Model Sistem Pakar Diagnosa Hama Tanaman Padi Untuk Memberikan SolusiPenanggulangan, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK

Page 12: Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Penyakit Padi

12

AMIKOM Yogyakarta, Vol. 3 No. 1, 7-12, :http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/810.

[6] Saepulloh, A., dan Fatimah, D. D. S., 2016, Pengembangan Sistem Pakar DiagnosisPenyakit dan Hama pada Tanaman Padi Varietas Sarinah Berbasis Android, JurnalAlgoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut, Vol. 13 No. 1, 149-156, :http://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/view/318.

[7] Pratama, A. N., dan Sukadi, 2012, Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Hama Dan PenyakitTanaman Padi, Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol. 4 No. 1,9-17, : http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1231.

[8] Badan Pusat Statistik, 2013, Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut KelompokUmur Dan jenis Kelamin Petani Utama Tahun 2013,http://st2013.bps.go.id/dev2/index.php/site/tabel?tid=25&wid=3400000000, diaksestanggal 16 Maret 2017.

[9] Pressman, R. S , 2012, Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi), Edisi 7 : Buku 1,Andi, Yogyakarta.