analisis keseimbangan ekonomi

15
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah : Teori Ekonomi Makro Islam Dosen Pengampu : Abdul Aziz M.A. Oleh : Biyah Siti Murbiyyah N I M : 1 0 5 0 1 0 1 8 SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI) AL-ISHLAH CIREBON

Upload: biyah-djauhar

Post on 21-May-2015

11.204 views

Category:

Economy & Finance


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

ANALISIS

KESEIMBANGAN EKONOMI

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Makro Islam

Dosen Pengampu : Abdul Aziz M.A.

Oleh :

Biyah Siti Murbiyyah

N I M : 1 0 5 0 1 0 1 8

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI) AL-ISHLAH

CIREBON

Page 2: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kepada Allah, atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

dengan Akhlaqul Karimah yang melekat dalam diri dan kehidupan beliau, kita

mendapatkan suri tauladan yang baik sebagai bekal kehidupan kita.

Makalah ini tersusun atas bantuan dari semua pihak , oleh karena itu segenap

rasa terima kasih penulis ucapkan kepada :

Umi Ikah dan Bapak Ohan di Ciwedus, atas cinta dan pendidikan kehidupan,

penanaman moral dan pembentukan karakter yang telah diberikan kepada

penulis semenjak kecil hingga kini. Semoga Allah senantiasa memuliakan

kalian di dunia dan akhirat.

The Djauhar Family, Tn. Dan Ny. Prayoga and Their lovely boy, Haeedal

Djauhar, Imoet Djauhar, Ali Djauhar, Muharror Djauhar, Zaki Djauhar, and

Obayakhi Djauhar.

Prof. Dr. Adang Jumhur M.A., selaku ketua STEI Al-Ishlah.

Bapak Abdul Aziz M.A., Selaku dosen pengampu mata kuliah Teori

Ekonomi Makro Islam.

Rekan-rekan mahasiswa STEI Al -Ihslah

Penulis sadar, makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu semua

kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis nantikan.

Cirebon, Juli 2011

Penulis

Page 3: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan ................................................................................................

Bab II Analisis Keseimbangan Ekonomi ....................................................

A. Keseimbangan Ekonomi Menurut Teori Klasik .....................................

1. Kurva Permintaan Agregat (AD) ...........................................................

2. Kurva Penawaran Agregat (A) ...............................................................

3. Keseimbangan Kegiatan Ekonomi (Dua Sektor) ....................................

B. Keseimbangan Ekonomi Menurut Aliran Keynessian ............................

1. Keseimbangan Ekonomi Tertutup (Tiga Sektor) ....................................

2. Keseimbangan Ekonomi Terbuka (Empat Sektor) .................................

C. Keseimbangan Ekonomi Di Pasar Barang Dan Pasar uang ....................

1. Keseimbangan Ekonomi Di Pasar Barang ..............................................

2. Keseimbangan Ekonomi Di Pasar Uang .................................................

3. Keseimbangan Ekonomi Di Pasar Barang Dan Pasar Uang ...................

D. Keseimbangan Ekonomi Dalam Perspektif Islam .................................

1. Pasar Barang Dalam Perspektif Islam ....................................................

2. Pasar Uang Dalam Perspektif Islam .......................................................

3. Keseimbangan Di Pasar Barang Dan Uang Dalam Perspektif Islam .....

Bab III Penutup ...........................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................

B. Saran ......................................................................................................

Daftar Pustaka .......................................................................................................

Page 4: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Bab I

Pendahuluan

Menurut pandangan para ekonom klasik, keseimbangan ekonomi dapat

dicapai dengan dua asumsi mendasar yaitu perekonomian tersusun dari pasar

berstruktur persaingan sempurna atau Perfect Competition. Asumsi lainnya

adalah uang yang beredar bersifat netral atau Money Neutrality, dimana uang

memegang peran utamanya sebagai medium of exchange atau alat pertukaran.

Pasar persaingan sempurna menyebabkan harga suatu barang bersifat

fleksibel atau Price Flexibility, sehingga mampu melakukan penyesuaian

seketika itu juga. Dengan demikian pasar akan senantiasa berada dalam

keseimbangan. Sementara uang yang netral, menjalankan fungsi dasarnya

sebagai alat tukar yang mampu mencerminkan nilai suatu barang.

Lebih jauh kalangan klasik berpendapat bahwa perekonomian akan selalu

mencapai tingkat kesempatan kerja penuh atau Full Employment dan tingkat

kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan oleh kemampuan faktor-

faktor produksi untuk menghasilkan dan menawarkan barang dan jasa dalam

perekonomian.

Hukum Says, salah satu teori pendukung kalangan klasik

mengukuhkannya dengan analisis mengenai keseimbangan ekonomi yang akan

tercapai karena perekonomian akan selalu berada dalam keadaaan Full

Employment. Pada gilirannya, Full Employment akan menyebabkan

perekonomian tidak akan pernah mengalami kekurangan permintaan. Inilah

yang ingin dikemukakan Baptise Says dengan “Suply Creates its own

demand”.

Untuk mengkritisi teori Adam Smith dan kawan-kawan dalam “rumah”

klasiknya, Keyness mengemukakan bahwa kegiatan perekonomian tergantung

kepada perbelanjaan atau pengeluaran agregat yang dilakukan dalam

perekonomian pada suatu waktu tertentu.

Pengeluaran atau perbelanjaan agregat adalah pengeluaran-pengeluaran

yang dilakukan untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu

perekonomian dalam suatu periode tertentu. Semakin tinggi tingkat

perbelanjaan agregat yang dilakukan maka semakin tinggi tingkat kegiatan

ekonomi dan kesempatan kerja yang dicapai.

Mengenai keseimbangan ekonomi, aliran Klasik dan aliran Keynessian

memiliki perbedaan. Pembahasan mengenai keseimbangan ekonomi dalam

makalah ini berdasarkan pada dua aliran ini, Klasik dan keynessian, serta

keseimbangan ekonomi dalam perspektif islam.

Page 5: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Bab II

Keseimbangan Ekonomi

B. Keseimbangan Ekonomi Menurut Teori Klasik

Para ekonom klasik berpendapat bahwa analisis penentuan kegiatan

ekonomi dilakukan dengan memperhatikan aspek permintaan dan penawaran

agregat dalam perekonomian.

Permintaan agregat adalah keseluruhan permintaan atau keinginan untuk

membeli barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Sedangkan

penawaran agreat adalah keseluruhan penawaran barang dan jasa yang

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Mekanisme

permintaan dan penawaran agregat ditentukan oleh tingkat harga barang dan

jasa yang berlaku.

1. Kurva Permintaan Agregat

Kurva permintaan agregat atau Agregat Demand (AD) menggambarkan

hubungan antara tingkat harga dengan barang dan jasa yang akan dibeli (dalam

nilai riil) dalam perekonomian.

Dalam analisis klasik, kurva AD dapat ditentukan dengan menggunakan

persamaan MV=PT. Kurva AD dapat dibentuk apabila diketahui nilai M dan

nilai V, karena AD=MV, yaitu nilai AD sama dengan nilai keseluruhan

transaksi.

Sebagai contoh, jika jumlah penawaran uang sebesar 50 triliun rupiah

dengan tingkat laju peredarannya sebesar 4, maka MV = 50×4 = 200. Karena

MV=PT, maka PT =200. Bagaimana jika M dinaikkan menjadi 100 triliun

rupiah dengan laju peredaran 4, maka akan terjadi pergeseran-pergeseran pada

kurva permintaan. Dengan membuat P dan T adalah berubah-ubah, dapatlah

ditentukan beberapa kombinasi P dan T seperti pada tabel di bawah ini:

P0 T0 P0T0 P1 T1 P1T1 10 20 200 20 20 400

8 25 200 8 50 400

5 40 200 5 80 400

4 50 200 4 100 400

Gambar I.1. Tabel Kombinasi P dan T

Dari tabel di atas, dapat dbentuk suatu kurva yang menggambarkan

permintaan agregat, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Page 6: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Gambar I.2. kurva AD=MV=200

2. Kurva Penawaran Agregat

Kurva penawaran agregat menggambarkan hubungan antara tingkat harga

dan nilai riil jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam perekonomian.

Dalam analisis perekonomian dua sektor dimana perekonomian tidak

melibatkan pemerintah, pendapatan nasional hanya terdiri dari konsumsi dan

tabungan, disederhanakan dengan persamaan :

Y= C+S

Sehingga keseluruhan barang dan jasa yang ditawarkan dalam perekonomian

secara langsung mencerminkan pendapatan riil masyarakatnya (Y) sehingga

Y=AS.

Menurut pendapat para ahli ekonomi klasik, perekonomian akan selalu

mencapa tingkat kesempatan kerja penuh dan perubahan-perubahan harga tidak

akan mempengaruhi keseimbangan ini. Dengan demikian pendapatan nasional

riil tidak akan dipengaruhi oleh perubahan harga.

Kurva penawaran pada dasarnya menggambarkan bahwa berapapun harga

barang yang berlaku dalam perekonomian, tingkat pendapatan nasional riil

tidak akan berubah.

Kurva di bawah ini menggambarkan penawaran agregat dan pendapatan

nasional riil pada berbagai tingkat harga.

Gambar I.3. Kurva Penawaran Agregat AS dan pendapatan nasional

Page 7: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

3. Keseimbangan Kegiatan Ekonomi (Dua Sektor)

Permintaan agregat AD menggambarkan perbelanjaan yang akan berlaku

dalam suatu perekonomian pada berbagai tingkat harga, manakala penawaran

agregat AS menggambarkan penawaran barang dan jasa yang terdapat dalam

perekonomian. Melalui interaksi antara permintaan agregat dan penawaran

agregat, maka keseimbangan ekonomi akan tercapai.

Keseimbangan ekonomi dengan bersandar pada interaksi antara

penawaran dan permintaan agregat dapat dituangkan daam sebuah kurva

keseimbangan ekonomi.

Gambar I.4. kurva keseimbangan AS =AD

C. Keseimbangan Ekonomi Menurut Aliran Keynessian

1. Keseimbangan Ekonomi Tertutup ( Tiga Sektor )

Dalam perekonomian tertutup, perbelanjaan agregat dibedakan menjadi

tiga komponen yaitu Konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah

(G). Keadaan ini dapa disederhanakan dengan persamaan :

Y=C+I+G

Keseimbangan dapat tercapai apabila pembelanjaan agregat sama dengan

penawaran agregat atau AE=AS. Kaitannya dengan kurva keseimbangan dalam

pereokonomian tertutup, keseimbangan ditunjukan dengan titik perpotongan

antara garis AE (Agregat Expenditure ) atau pembelanjaan agregat dengan garis

penawaran agregat (AS).

Yang perlu dijadikan catatan adalah telah diketahui bahwa AS

mencerminkan pendapatan nasional secara riil, dimana pendapatan nasional

tidak dapat dipengaruhi oleh tingkat harga sementara pembelanjaan agregat

berbanding lurus dengan pendapatan riil di masyarakat. Untuk lebih jelasnya,

dapat diperhatikan grafik di bawah ini:

Page 8: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Gambar I.5. kurva keseimbangan ekonomi tiga sektor

Dalam keseimbangan ekonomi tertutup berlaku keadaan Y=C+I+G,

ketika dalam perekonomian tersebut diberlakukan pajak sehingga komponen

pendapatan terdiri dari konsumsi (C), tabungan (S), dan pajak (T) maka

persamaannya adalah :

Y=C+S+T

Dengan demikian pada keseimbangan akan berlaku:

Keseimbangan awal sebelum ada pajak Y=C+I+G

Komponen pendapatan setelah ada pajak Y=C+S+T

Keseimbangan yang terjadi C+I+G=C+S+T

G+I = S+T

Secara grafik menunjukan keseimbangan ekonomi dengan menggunakan

pendekatan I+G=S+T ditunjukan oleh grafik di bawah ini.

Gambar I.6. kurva keseimbangan ekonomi tiga sektor dengan pendekatan

suntikan dan bocoran.

2. Keseimbangan Ekonomi Terbuka ( Empat Sektor )

Dalam perekonomian terbuka, perbelanjaan agregat adalah : AE =

C+I+G(X-M). Dengan demikian syarat keseimbangan dalam perekonomian

terbuka adalah Y=C+I+G(X-M). Keseimbangan dalam perekonomian terbuka

dapat dilihat dalam grafik di bawah ini dimana garis AE berpotongan dengan

garis Y:

Page 9: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Gambar I.7. keseimbangan ekonomi terbuka (empat sektor)

Ketika pajak diberlakukan, maka komponen pendapatnnya menjadi Y=

C+S+T sementara keseimbangan awal Y= C+I+G(X-M), dengan demikian :

C+S+T = C+I+G(X-M).

S+T+M= I+G+X

Simak grafik di bawah ini:

Gambar I.8. keseimbangan ekonomi terbuka dengan pendekatan suntikan dan

bocoran

C. Keseimbangan Ekonomi Di pasar Barang dan Pasar Uang

1. Keseimbangan Di Pasar Barang

Suku bunga memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi tingkat

investasi. Semakin tinggi tingkat suku bunga (r) akan meningkatkan tabungan

(S) dan menurunkan investasi (I). Perubahan dalam investasi dapat

mempengaruhi pembelanjaan agregat (AE) dan pendapatan nasional.

Rentetan pengaruh ini dapat disederhanakan dengan persamaan :

∆r ∆I ∆AE ∆Y

Keseimbangan dalam pasaran barag akan tercapai manakala jumlah

tabungan sama dengan invetasi, sederhananya S=I. Pada gilirannya persamaan

ini akan mempengaruhi tingkat pembelanjaan agregat (AE) dan pendapatan

riil. Secara tidak langsung, keseimbangan ekonomi yang dapat dicapai oleh

tabungan (S) dan Investasi adalah ketika perekonomian mencapai keadaan

AE=Y. Keadaan ini dapat dituangkan dalam grafik di bawah ini:

Page 10: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Gambar I.10. kurva keseimbangan di pasar barang

2. Keseimbangan Di Pasar Uang

Kondisi perekonomian suatu negara juga dipengaruhi oleh permintaan

dan penawaran uang. Permintaan uang adalah keseluruhan jumlah uang yang

ingin dipegang oleh masyarakat dan perusahaan, yang dilatar belakangi oleh

motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Sedangkan penawaran uang adalah

jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian yang digunakan untuk

membiayai transaksi.

Besarnya permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan nominal

sedangkan penawarannya merupakan otoritas dari bank sentral.

Dengan demikian, permintaan uang memiliki hubungan berbanding

terbalik dengan suku bunga (r) tetapi penawaran uang tidak terpengaruh. Oleh

karena itu, keseimbangan di pasar uang dapat terjadi ketika terjadi perpotongan

antara permintaan dan penawaran uang dalam perekonomian. Dapat

digambarkan dengan grafik di bawah ini:

Gambar I.11. keseimbangan di pasar uang.

3. Keseimbangan Di Pasar Barang Dan Pasar Uang

Keseimbangan di pasar barang dan pasar uang tercapai manakala terjadi

perpotongan antara kuva IS yang menggambarkan hubungan antar r dan Y pada

saat pasar dalam kondisi ekuilibrium dengan kurva LM yang menggambarkan

hubungan antara r dan Y pada saat pasar uang dalam keadaan ekuilibrium.

Perhatian grafik di bawah ini:

Page 11: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Gambar I.12. keseimbangan pasr barang dan pasar uang.

D. Keseimbangan Ekonomi Dalam perspektif Ekonomi Islam

Analisis keseimbangan ekonomi islam dalam makalah ini diadaptasi dari

pemikiran-pemikiran Fahim Khan yang ditulis olh Nurul Huda dkk dalam buku

mereka Ekonomi Makro Islam.

1. Pasar Barang Dalam Perspektif Islam

Dalam teori ekonomi konvensional, pasar barang memiliki komponen-

komponen seperti konsumsi (C), Investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

Secara matematis dapat digambarkan dalam persamaan IS=C(Y-T), I(Y-r) dan

G.

Karakteristik pasar barang dalam ekonomi konensional adanya peran

suku bunga (r) dalam menentukan tingkat investasi. Semnetara dalam ekonomi

Islam, bunga termasuk ke dalam riba (usury) yang dilarang. Sehingga ada

instrumen lain yang lebih realists yaitu Lost And Profit Sharing (LPS).

Jika interest rate (r) dapat menurunkan tingkat investasi, maka tidak

demikian dengan LPS. Tingkat LPS yang tinggi justru akan menambah

investasi masyarakat.

Ketersediaan seorang enterpreneur untuk menggeluti suatu bisnis akan

tergantung pada besaran resiko dan dan keuntungannya. Sementara besaran

resiko dan keuntungan berkaitan erat dengan besaran investasi yang

dilemparkan. Semakin besar investasi, maka prospek keuntungan semakin

besar, selain itu para enterpreneur ini tidak terbebani bunga dan menggantinya

dengan LPS yang berjalan secara sinergis dengan pertumbuhan usaha mereka.

2. Pasar Uang Dalam Perspektif Islam

Keyness mengemukakan bahwa motif dari permintaan terhadap uang

adalah untuk transaksi, beraga-jaga, dan spekulasi. Sedangkan dalam ekonomi

islam cukup dua saja yaitu motif transaksi dan berjaga-jaga. Sedangkan motif

spekulasi tidak sesuai dengan nilai-nilai agama islam.

Permintaan uang dalam eonomi islam juga dipengaruhi oleh tingkat

pendapatan. Besarnya persediaan uang tunai akan berhubungan dengan tingkat

pendapatan dan frekuensi pengeluaran.

Page 12: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Dalam islam juga dianjurkan kesederhanaan dan tidak berlebih-lebihan,

sehingga permintaan uang dengan motif berjaga-aga juga terbatas oleh nilai-

nilai islam tersebut.

Selain dipengaruhi oleh pendapatan, permintaan uang juga dipengaruhi

oleh Expected Return (ekspektasi return). Ekspektasi Return yang tinggi

menyebabkan berkurangnya permintaan uang tunai karena masyarakat lebih

tertarik untuk menginvestasikannya dalam Financial Asset.

Motif Altruistic adalah motif memegang uang untuk didedikasian bagi

pinjaman kebaikan. Pada saat ekspektasi return dari Financial Asset rendah

maka muncul dorongan untuk memegang uang dengan motif altruistik,

sebaliknya pada saat ekspektasi retun dari financial asset tinggi maka muncul

dorongan untuk menginvestasikan uang.

Dorongan motif altruistik dapat dijabarkan dalam zakat, infak, shadaqah,

qardlul hasan, yang merupakan pengendali dari permintaan uang untuk tujuan

spekulatif.

Keseimbangan di pasar uang islam dapat dicapai berdasarkan asumsi

bahwa jumlah uang yang beredar dan tingkat harga tetap sehingga jumlah uang

riil yang beredarpun tetap.

Jika dalam ekonomi konvensional dikenal kurva LM untuk menjelaskan

permintaan uang, maka dalam ekonomi islam dikenal kurva LAM yang

menjelaskan permintaan uang dalam islam.

Kurva LM dan kurva LAM sama-sama menjelaskan permintaan uang

akan tetapi memiliki pijakan yang berbeda. Kurva LM menggambarkan

hubungan antara tingkat bunga (r) dan pendapatan (Y) pada saat pasar uang

dalam keseimbangan, kurva ini dibangun berdasarkan permintaan uang dengan

motif spekulasi sebagai akibat dari fluktuasi tingkat suku bunga (r).

Sedangkan kurva LAM dibangun berdasarkan permintaan uang dengan

motif ekspektasi return dari Financial Asset dengan tetap mempertimbangkan

motif altruistik.

A sendiri melambangkan rasio Profit Sharing yang berasal dari ekspektasi

return yang dalam bentuk Financial Asset yang telah dijelaskan.

Dengan demikian dapat digambarkan contoh dari kurva LAM seperti di

bawah ini:

Page 13: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

a

LAM

Y

Gambar I.13. kurva LAM

3. Keseimbangan Di Pasar Uang Dan Pasar Barang Dalam Perspektif Islam

Keseimbangan pasar barang dan pasar uang dalam perspektif ekonomi

islam direpresentasikan dengan perpotongan antara kurva IS dengan kurva

LAM. Perotongan antara kedua kurva ini menunjukan tingkat bagi hasil atau

rasio profit sharing dengan pendapatan nasional.

Dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini:

a LAM

IS

Y

Gambar I. 14. Kurva keseimbangan IS dan LAM

Page 14: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Bab III

Penutup

A. Kesimpulan

Keseimbangan ekonomi memiliki dimensi yang beraneka ragam

tergantung kepada perspektif analisnya. Adam Smith, keyness dan Fahim Khan,

yang menjadi rujukan dalam penulisan makalah ini memiliki agumen ang

bebeda ketika menganalisis keseimbangan dalam perekonomian.

Adam smith tetap berpendirian bahwa perfect competition diperlukan

dalam perekonomian, dimana ada Invisible hand yang akan melakuakn

penyesuaian-penyesuaian sehingga dapat tercapai keseimbangan.

Sementara keyness berpendapat, perfect competition adalah hal yang

utopis sehingga dipelukan komponen lain dalam rangka mencapai

keseimbangan ekonomi yaitu pemerintah melalui kebijakan-kebijaknnya yaitu

kebijakan fiskal mauoun moneter.

Fahim Khan, salah seorang tokoh pemikir dan representasi dari ekonomi

islam serta menjadi rujukan atau referensi dalam makalah ini menekankan

adanya Profit and Lost Sharing dan menghapus bunga agar tercapai

keseimbangan.

B. Saran

Saran penulis, perlunya menelaah lebih mendalam mengenai

keseimbangan ekonomi dari ketga kubu tersebut, agar diperoleh solusi yang

terbaik untuk menciptakan keseimbangan ekonomi bagi kancah perekonomian

indonesia.

Page 15: ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI

Daftar Pustaka

Paul Samuelsen. William Nordhaus. (1992). Makro Ekonomi (14 ed.). (Y.

Sumiharti, Penyunt., & H. M. Tambunan., Penerj.) Jakarta: Erlangga.

Putong, I. (2003). Pengantar Ekonomi Mikro Dan Makro (2 ed.). (M.

Khadafi, Penyunt.) Jakarta: Ghalia Indonesia.

Soekirno, S. (2005). Makro Ekonomi Modern . Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Nurul Huda Dkk. 2008. Ekonomi Makro Islam. Jakarta : Kencana