analisis kemampuan pemecahan masalah matematis …lib.unnes.ac.id/25364/1/4101412115.pdf · dr....
TRANSCRIPT
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL
ELICITING ACTIVITIES DITINJAU DARI GAYA
BELAJAR SISWA KELAS VIII
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
oleh
Shofia Hanalia
4101412115
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 5-6)
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi
manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.” (Q.S. Yunus: 44)
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu
tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu. (Ali bin Abu Thalib)
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk.
1. Untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak
Khoiruddin dan Ibu Fatimah, Mas Abih, Mbak
Pipit, Dek Maziya, serta saudara-saudaraku
yang telah memberikan doa, dukungan, dan
semangat kepadaku.
2. Untuk sahabat dan teman-temanku yang telah
membantu serta memberikan doa dan semangat.
3. Untuk teman-teman seperjuangan Pendidikan
Matematika 2012.
vi
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang teah memberikan rahmat,
anugerah, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui
Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas
VIII”. Skripsi yang dibuat penulis ini merupakan tugas akhir yang dianjurkan
untuk memnuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada
Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang;
2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E, M.Si,Akt, selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang;
3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang;
4. Prof. Dr. Zaenuri, S.E, M.Si,Akt, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam menyusun
skripsi;
5. Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam
menyusun skripsi;
6. Drs. Sugiarto, M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan
dan masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi;
7. Nuke Martiarini, S.Psi., M.A., selaku Validator Instrumen Angket Gaya
Belajar yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis
dalam penyusunan Instrumen Angket Gaya Belajar;
vii
8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Matematika, yang telah memberikan bimbingan
dan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di Jurusan
Matematika;
9. Kepala MTs Negeri 1 Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian;
10. Salima Fridayanti, S.Pd., sebagai guru pengampu mata pelajaran Matematika
kelas VIII MTs Negeri 1 Semarang yang telah membantu dalam pelaksanaan
penelitian ini;
11. siswa-siswi kelas VIII MTs Negeri 1 Semarang yang telah berpartisipasi
dalam penelitian ini;
12. bapak, ibu, saudara yang selalu memberikan semangat kepada penulis;
13. sahabat-sahabatku yang telah memotivasi dan memberikan semanagat kepada
penulis;
14. teman-teman Pendidikan Matematika 2012 yang telah berjuang bersama-
sama penulis dalam melaksanakan kuliah; dan
15. semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Demi kesempurnaan skripsi ini, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan bantuan
kepada pihak yang membutuhkan.
Semarang, Juni 2016
Penulis
viii
ABSTRAK
Hanalia, S. 2016. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui
Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas
VIII. Skripsi, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Prof. Dr. Zaenuri, SE.,
M.Si.,Akt, dan Pembimbing Pendamping Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd.,
M.Sc.
Kata kunci: Kemampuan pemecahan masalah matematis, Model Eliciting
Activities, gaya belajar.
Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII yang masih
rendah dan perbedaan gaya belajar tiap siswa perlu dikaji lebih lanjut. Hal ini
dikarenakan gaya belajar yang berbeda dapat menyebabkan kemampuan
pemecahan masalah matematis yang berbeda pula. Tujuan penelitian ini adalah
untuk memperoleh deskripsi mengenai kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa kelas VIII berdasarkan gaya belajar yang dimiliki siswa yaitu
converger, diverger, accommodator, dan assimilator melalui pembelajaran
matematika dengan Model Eliciting Activities.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah angket, tes, wawancara, dan dokumentasi. Seluruh siswa kelas
VIII A diidentifikasi gaya belajarnya dengan menggunakan angket gaya belajar
Kolb. Data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis dan data hasil
wawancara dianalisis untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa berdasarkan indikator tahap kemampuan pemecahan masalah
matematis menurut Polya. Wawancara kemampuan pemecahan masalah
matematis dilakukan dengan 8 siswa yang terdiri dari 2 siswa pada tiap gaya
belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) siswa converger paling banyak
jumlahnya di kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang, 2) siswa converger, diverger,
accommodator, assimilator memahami masalah dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta menjelaskan masalah dengan kalimat
sendiri. Semua subjek penelitian membuat rencana dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Mereka melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam
bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses
penghitungan berlangsung. Siswa converger dan assimilator memeriksa kembali
tanpa melihat alternatif penyelesaian yang lain, siswa diverger
mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis dan membaca pertanyaan
kembali, siswa accommodator tidak melihat alternatif penyelesaian yang lain dan
tidak mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
PRAKATA ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxiii
BAB
1. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8
1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................................... 8
1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................ 9
1.5 Penegasan Istilah ...................................................................................... 10
1.5.1 Analisis ........................................................................................... 10
1.5.2 Masalah .......................................................................................... 10
1.5.3 Masalah Matematika ...................................................................... 10
1.5.4 Pemecahan Masalah Matematis ..................................................... 11
1.5.5 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ............................... 11
1.5.6 Model Eliciting Activities ............................................................... 11
1.5.7 Gaya Belajar ................................................................................... 11
1.6 Fokus Penelitian ....................................................................................... 12
2. LANDASAN TEORI ...................................................................................... 13
x
2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 13
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran ............................................................... 13
2.1.2 Teori Belajar ................................................................................... 14
2.1.2.1 Teori Vigotsky ................................................................... 14
2.1.2.2 Teori Piaget ........................................................................ 15
2.1.2.3 Teori Bruner ....................................................................... 17
2.1.2.4 Teori Van Hielle ................................................................ 17
2.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ........................................... 19
2.2.1 Pengertian Masalah Matematis ....................................................... 19
2.1.2 Pemecahan Masalah Matematis ..................................................... 21
2.3 Model Eliciting Activities ......................................................................... 25
2.3.1 Pengertian ....................................................................................... 25
2.3.2 Prinsip Model Eliciting Activities .................................................. 26
2.3.3 Bagian Utama Model Eliciting Activities ...................................... 28
2.3.4 Langkah-langkah Model Eliciting Activities .................................. 28
2.4 Gaya Belajar Siswa .................................................................................. 29
2.5 Penelitian yang Relevan ........................................................................... 36
3. METODE PENELITIAN ................................................................................. 40
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 40
3.2 Latar Penelitian ......................................................................................... 40
3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 40
3.2.2 Rentang Waktu Penelitian .............................................................. 41
3.2.3 Subjek Penelitian ............................................................................ 41
3.3 Data dan Sumber Data Penelitian ............................................................. 44
3.3.1 Data ................................................................................................ 44
3.3.2 Sumber Data ................................................................................... 45
3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 45
3.4.1 Angket ............................................................................................ 46
3.4.2 Tes ................................................................................................... 46
3.4.3 Wawancara ..................................................................................... 46
3.4.4 Dokumentasi ................................................................................... 47
xi
3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................. 47
3.5.1 Instrumen Angket Gaya Belajar ..................................................... 47
3.5.2 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 49
3.5.3 Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ........ 50
3.5.4 Instrumen Pedoman Wawancara .................................................... 51
3.6 Analisis Instrumen Penelitian ................................................................... 52
3.6.1 Validitas ......................................................................................... 53
3.6.2 Reliabilitas ...................................................................................... 53
3.6.3 Daya Pembeda Soal ........................................................................ 54
3.6.4 Tingkat Kesukaran .......................................................................... 55
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................ 56
3.7.1 Analisis Data Angket Gaya Belajar ................................................ 56
3.7.2 Analisis Data Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 58
3.7.3 Analisis Data Wawancara ............................................................... 58
3.8 Pengecekan Keabsahan Data .................................................................... 60
3.9 Tahap-tahap Penelitian ............................................................................. 62
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 64
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 64
4.1.1 Hasil Angket Gaya Belajar Siswa ................................................... 64
4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran .............................................................. 65
4.1.3 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ................ 71
4.1.4 Penentuan Subjek Penelitian .......................................................... 72
4.1.5 Pelaksanaan Wawancara ................................................................ 73
4.1.6 Proses Pengumpulan Data .............................................................. 74
4.1.7 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari
Gaya Belajar Siswa ......................................................................... 76
4.1.7.1 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Tiap Siswa Gaya Belajar untuk Masalah 1 ............ 76
4.1.7.2 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 2 ..................... 127
xii
4.1.7.3 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 3 ...................... 178
4.1.8 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap
Gaya Belajar ............................................................................... 227
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 236
4.2.1 Klasifikasi Gaya Belajar Siswa .................................................... 236
4.2.2 Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui
Pembelajaran Model Eliciting Activities Tiap Gaya Belajar ....... 238
4.2.2.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya
Belajar Converger ........................................................... 239
4.2.2.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya
Belajar Diverger ............................................................. 241
4.2.2.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya
Belajar Accommodator ................................................... 245
4.2.2.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya
Belajar Assimilator .......................................................... 248
4.2.3 Perolehan Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ...................................................................................... 251
4.2.4 Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematis .............. 253
4.2.5 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 255
5. PENUTUP ..................................................................................................... 258
5.1 Simpulan ................................................................................................. 258
5.2 Saran ....................................................................................................... 259
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 261
LAMPIRAN ....................................................................................................... 265
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Perbandingan Tahap Pemecahan Masalah................................................... 24
2.2 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Tahap Masalah
Oleh Polya .................................................................................................. 25
2.3 Tahap/Dimensi Gaya Belajar Kolb .............................................................. 34
3.1 Daftar Nama Validator Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .... 50
3.2 Daftar Nama Validator Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ................................................................................................... 51
3.3 Daftar Nama Validator Instrumen Pedoman Wawancara .......................... 52
3.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Untuk Tiap Tipe Gaya
Belajar ......................................................................................................... 59
4.1 Hasil Angket Gaya Belajar Kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang ........... 65
4.2 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran .............................................................. 66
4.3 Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 71
4.4 Hasil Tes Tulis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tertinggi
Tiap Gaya Belajar ....................................................................................... 73
4.5 Hasil Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ................ 74
4.6 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 .............................................................. 77
4.7 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1
pada Masalah 1 ........................................................................................... 81
4.8 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 .............................................................. 82
4.9 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2
pada Masalah 1 ........................................................................................... 87
4.10 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Converger pada Masalah 1 ......................................................................... 88
4.11 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 .............................................................. 90
xiv
4.12 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1
pada Masalah 1 ........................................................................................... 94
4.13 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 .............................................................. 95
4.14 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2
pada Masalah 1 ......................................................................................... 100
4.15 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Diverger pada Masalah 1 .......................................................................... 101
4.16 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 ............................................................ 102
4.17 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1
pada Masalah 1 ......................................................................................... 107
4.18 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 ............................................................ 108
4.19 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2
pada Masalah 1 ......................................................................................... 112
4.20 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Accommodator pada Masalah 1 ................................................................ 113
4.21 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 ............................................................ 115
4.22 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1
pada Masalah 1 ......................................................................................... 120
4.23 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 ............................................................ 121
4.24 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2
pada Masalah 1 ......................................................................................... 125
4.25 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Assimilator pada Masalah 1 ...................................................................... 126
4.26 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 ............................................................ 128
xv
4.27 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1
pada Masalah 2 ......................................................................................... 133
4.28 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 ............................................................ 134
4.29 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2
pada Masalah 2 ......................................................................................... 138
4.30 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Converger pada Masalah 2 ....................................................................... 139
4.31 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 ............................................................ 141
4.32 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1
pada Masalah 2 ......................................................................................... 145
4.33 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 ............................................................ 146
4.34 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2
pada Masalah 2 ......................................................................................... 151
4.35 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Diverger pada Masalah 2 .......................................................................... 152
4.36 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 ............................................................ 153
4.37 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1
pada Masalah 2 ......................................................................................... 157
4.38 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 ............................................................ 158
4.39 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2
pada Masalah 2 ......................................................................................... 163
4.40 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Accommodator pada Masalah 2 ................................................................ 164
4.41 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 ............................................................ 165
xvi
4.42 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1
pada Masalah 2 ......................................................................................... 170
4.43 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 ............................................................ 171
4.44 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2
pada Masalah 2 ......................................................................................... 176
4.45 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Assimilator pada Masalah 2 ...................................................................... 177
4.46 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 ............................................................ 178
4.47 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1
pada Masalah 3 ......................................................................................... 183
4.48 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 ............................................................ 184
4.49 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2
pada Masalah 3 ......................................................................................... 188
4.50 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Converger pada Masalah 3 ....................................................................... 189
4.51 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 ............................................................ 191
4.52 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1
pada Masalah 3 ......................................................................................... 195
4.53 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 ............................................................ 196
4.54 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2
pada Masalah 3 ......................................................................................... 200
4.55 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Diverger pada Masalah 3 .......................................................................... 201
4.56 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 ............................................................ 203
xvii
4.57 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1
pada Masalah 3 ......................................................................................... 207
4.58 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 ............................................................ 208
4.59 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2
pada Masalah 3 ......................................................................................... 213
4.60 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Accommodator pada Masalah 3 ................................................................ 214
4.61 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 ............................................................ 215
4.62 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1
pada Masalah 3 ......................................................................................... 220
4.63 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2
pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 ............................................................ 221
4.64 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2
pada Masalah 3 ......................................................................................... 225
4.65 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Assimilator pada Masalah 3 ...................................................................... 226
4.66 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar
untuk Masalah 1 ......................................................................................... 228
4.67 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar
untuk Masalah 2 ......................................................................................... 230
4.68 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar
untuk Masalah 3 ......................................................................................... 232
4.69 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya
Belajar ......................................................................................................... 234
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Daya Serap Ujian Nasional Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015 ......... 4
2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 37
3.1 Subjek Penelitian ........................................................................................ 44
3.2 Ploting gaya belajar menurut Kolb ............................................................. 57
3.3 Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 63
4.1 Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah 1 .......................................... 76
4.2 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek C1 ................... 78
4.3 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek C1 ....... 79
4.4 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek C1 80
4.5 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek C1 .......... 80
4.6 Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah 1 .......................................... 81
4.7 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek C2 ................... 84
4.8 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek C2 ....... 85
4.9 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek C2 86
4.10 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek C2 .......... 86
4.11 Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah 1 .......................................... 89
4.12 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek D1 ................... 92
4.13 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek D1 ....... 92
4.14 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek D1 93
4.15 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek D1 .......... 93
4.16 Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah 1 .......................................... 95
4.17 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek D2 ................... 97
4.18 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek D2 ....... 98
4.19 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek D2 98
4.20 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek D2 .......... 99
4.21 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 1 ...................................... 102
4.22 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek Ac1 ............... 104
4.23 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek Ac1 ... 105
xix
4.24 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek
Ac1 ............................................................................................................. 105
4.25 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek Ac1 ...... 106
4.26 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah 1 ...................................... 107
4.27 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek Ac2 ............... 109
4.28 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek Ac2 ... 110
4.29 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek
Ac2 ............................................................................................................ 111
4.30 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek Ac2 ...... 111
4.31 Hasil Tes Tertulis Subjek As1 untuk Masalah 1 ...................................... 115
4.32 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek As1 ............... 117
4.33 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek As1 ... 117
4.34 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek
As1 ............................................................................................................ 118
4.35 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek As1 ...... 119
4.36 Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah 1 ...................................... 120
4.37 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek As2 ............... 122
4.38 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek As2 ... 123
4.39 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek
As2 ............................................................................................................ 124
4.40 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek As2 ...... 124
4.41 Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah 2 ........................................ 128
4.42 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek C1 ................. 130
4.43 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek C1 ..... 130
4.44 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek
C1 .............................................................................................................. 131
4.45 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek C1 ........ 132
4.46 Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah 2 ........................................ 133
4.47 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek C2 ................. 135
4.48 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek C2 ..... 136
xx
4.49 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek
C2 .............................................................................................................. 136
4.50 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek C2 ........ 137
4.51 Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah 2 ........................................ 140
4.52 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek D1 ................. 142
4.53 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek D1 ..... 143
4.54 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek
D1 ............................................................................................................. 144
4.55 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek D1 ........ 144
4.56 Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah 2 ........................................ 146
4.57 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek D2 ................. 148
4.58 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek D2 ..... 148
4.59 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek
D2 ............................................................................................................. 149
4.60 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek D2 ........ 150
4.61 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 2 ...................................... 153
4.62 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek Ac1 ............... 155
4.63 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek Ac1 ... 155
4.64 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek
Ac1 ............................................................................................................ 155
4.65 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek Ac1 ...... 157
4.66 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah 2 ...................................... 158
4.67 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek Ac2 ............... 160
4.68 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek Ac2 ... 161
4.69 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek
Ac2 ............................................................................................................ 162
4.70 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek Ac2 ...... 162
4.71 Hasil Tes Tertulis Subjek As1 untuk Masalah 2 ...................................... 165
4.72 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek As1 ............... 167
4.73 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek As1 ... 168
xxi
4.74 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek
As1 ............................................................................................................ 169
4.75 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek As1 ...... 169
4.76 Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah 2 ...................................... 171
4.77 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek As2 ............... 173
4.78 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek As2 ... 173
4.79 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek
As2 ............................................................................................................ 174
4.80 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek As2 ...... 175
4.81 Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah 3 ........................................ 178
4.82 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek C1 ................. 180
4.83 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek C1 ..... 181
4.84 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek
C1 .............................................................................................................. 181
4.85 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek C1 ........ 182
4.86 Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah 3 ........................................ 183
4.87 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek C2 ................. 185
4.88 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek C2 ..... 186
4.89 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek
C2 .............................................................................................................. 187
4.90 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek C2 ........ 187
4.91 Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah 3 ........................................ 190
4.92 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek D1 ................. 192
4.93 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek D1 ..... 193
4.94 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek
D1 ............................................................................................................. 194
4.95 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek D1 ........ 194
4.96 Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah 3 ........................................ 196
4.97 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek D2 ................. 198
4.98 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek D2 ..... 198
xxii
4.99 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek
D2 ............................................................................................................. 199
4.100 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek D2 ........ 199
4.101 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 3 ...................................... 202
4.102 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek Ac1 ............... 205
4.103 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek Ac1 ... 205
4.104 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek
Ac1 ............................................................................................................ 206
4.105 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek Ac1 ...... 206
4.106 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah 3 ...................................... 208
4.107 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek Ac2 ............... 210
4.108 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek Ac2 ... 211
4.109 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek
Ac2 ............................................................................................................ 211
4.110 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek Ac2 ...... 212
4.111 Hasil Tes Tertulis Subjek As1 untuk Masalah 3 ...................................... 215
4.112 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek As1 ............... 217
4.113 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek As1 ... 217
4.114 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek
As1 ............................................................................................................ 217
4.115 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek As1 ...... 219
4.116 Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah 3 ...................................... 220
4.117 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek As2 ............... 222
4.118 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek As2 ... 223
4.119 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek
As2 ............................................................................................................ 223
4.120 Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek As2 ...... 224
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Kelas VIII H MTs Negeri 1 Semarang ...................... 265
2. Daftar Nama Siswa Kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang ...................... 267
3. Angket Gaya Belajar Kolb Versi Miamy University ................................. 269
4. Terjemahan Angket Gaya Belajar Versi Miamy University (Angket Gaya
Belajar Sebelum Validasi) ......................................................................... 270
5. Lembar Validasi Angket Gaya Belajar ...................................................... 273
6. Angket Gaya Belajar Sesudah Validasi ..................................................... 277
7. Hasil Perolehan Skor Pernyataan Angket Gaya Belajar Kelas VIII A ..... 281
8. Klasifikasi Gaya Belajar Siswa Kelas VIII A............................................ 285
9. Silabus ....................................................................................................... 286
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................................. 297
11. Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Kunci Jawaban LKS ............................ 325
12. Lembar Tugas Siswa (LTS) dan Kunci Jawaban LTS ............................ 339
13. Soal Kuis dan Kunci Jawaban Kuis .......................................................... 355
14. Soal Pekerjaan Rumah (PR) dan Kunci Jawaban PR ............................... 358
15. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................... 361
16. Lembar Penilaian Aktivitas Guru ............................................................. 367
17. Kisi-kisi Tes Uji Coba ............................................................................... 376
18. Soal Tes Uji Coba .................................................................................... 378
19. Indikator Tahap Kemampuan Pemecahan Masalah Tes Uji Coba ........... 381
20. Pedoman Penskoran Tes Uji Coba ............................................................ 390
21. Hasil Analisis Tes Uji Coba Kelas VIII H MTs Negeri 1 Semarang ....... 396
22. Lembar Validasi Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 408
23. Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ..................... 414
24. Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ........................... 416
25. Indikator Tahap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tes Tulis 418
26. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 423
27. Pedoman Wawancara ................................................................................ 427
xxiv
28. Lembar Validasi Pedoman Wawancara .................................................... 429
29. Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kelas Siswa
VIII A ........................................................................................................ 435
30. Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek
Wawancara ............................................................................................... 436
31. Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ........................................... 437
32. Surat Ijin Penelitian .................................................................................. 438
33. Surat Penelitian Penelitian ......................................................................... 439
34. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 440
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal penting bagi kemajuan negara karena tingkat
kemajuan suatu negara ditentukan oleh sistem pendidikan yang diterapkan di
negara tersebut. Sistem pendidikan yang baik tentunya akan menghasilkan sumber
daya manusia yang baik pula. Menurut UU. Nomor 20 Tahun 2003 pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari perkembangan
teknologi modern dan berperan penting dalam berbagai disiplin ilmu.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan permasalahan yang
dihadapi manusia semakin kompleks sehingga menuntut dunia pendidikan,
khususnya pendidikan matematika untuk selalu berkembang guna menjawab
tantangan dalam menghadapi permasalahan tersebut. Untuk itu, diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini melalui pemberian pelajaran
matematika kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar. Melalui pembelajaran
matematika, siswa diharapkan memiliki kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama (Depdiknas, 2006).
2
Salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa melalui pembelajaran
matematika adalah pemecahan masalah matematis. Menurut Aljaberi (2015: 152),
pemecahan masalah dianggap sebagai salah satu kegiatan kognitif yang penting
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan pemecahan masalah matematis
dianggap sebagai bagian terpenting dalam bidang matematika.
Branca, sebagaimana dikutip Syaiful (2012: 37) menegaskan pentingnya
kemampuan pemecahan masalah oleh siswa dalam matematika sebagai berikut:
(1) kemampuan menyelesaikan masalah merupakan tujuan umum pengajaran
matematika, bahkan sebagai jantungnya matematika, (2) pemecahan masalah yang
meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan proses inti dan utama dalam
kurikulum matematika, dan (3) penyelesaian masalah merupakan kemampuan
dasar dalam belajar matematika.
Menurut Polya (1973: 5-6), tahap pemecahan masalah meliputi: (1)
memahami masalah, (2) membuat rencana, (3) melaksanakan rencana, dan (4)
memeriksa kembali. Dengan tahap-tahap pemecahan masalah oleh Polya,
diharapkan siswa dapat lebih runtut dan terstruktur dalam memecahkan masalah
matematika. Hal ini dimaksudkan supaya siswa lebih terampil dalam memecahkan
masalah, yaitu suatu keterampilan siswa dalam menjalankan prosedur-prosedur
dalam menyelesaikan masalah secara cepat dan cermat seperti yang diungkapkan
Hudojo (Yuwono, 2010: 40).
Pemecahan masalah menjadi semakin penting karena kenyataan
menunjukkan, sebagian besar kehidupan manusia adalah berhadapan dengan
masalah. Seseorang perlu mencari penyelesaian dari masalah yang dihadapi.
3
Begitu juga masalah dalam pembelajaran matematika, siswa dituntut untuk
memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis. Siswa harus benar-benar
dilatih dan dibiasakan berpikir mandiri agar dapat menghadapi masalahnya, baik
masalah matematis maupun masalah atau tantangan di kehidupan nyata.
Pemecahan masalah matematis merupakan aspek yang penting tetapi
tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di Indonesia masih
tergolong rendah. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis ini
dapat dilihat dari hasil tes TIMSS (Trends in International Mathematic and
Science Study) tahun 2011 yang mengukur prestasi siswa di bidang kognitif dari
tiga aspek yaitu pengetahuan, penerapan, dan penalaran. Hasil TIMSS,
sebagaimana dikutip oleh Martin (2012: 40) menunjukkan bahwa skor rata-rata
prestasi siswa Indonesia di bidang matematika adalah 406, sedangkan standar
rata-rata internasional adalah 500.
Berdasarkan hasil survey PISA (OECD, 2013) tahun 2012, Indonesia
menempati peringkat ke-64 dari 65 negara yang di survei dengan nilai rata-rata
kemampuan matematisnya yaitu 375 dari nilai standar rata-rata yang ditetapkan
oleh PISA adalah 500. Pada survei tersebut, salah satu indikator kognitif yang
dinilai adalah kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil survei TIMMS
dan PISA menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
di Indonesia masih rendah.
MTs Negeri 1 Semarang merupakan salah satu sekolah yang terletak di
Kota Semarang. Hasil analisis daya serap Ujian Nasional tahun pelajaran
2014/2015 jenjang SMP/MTs pada ujian matematika menunjukkan bahwa materi
4
bangun datar menempati urutan kedua dari yang terendah daya serapnya di tingkat
nasional, yaitu 52,44%. Berikut adalah analisis daya serap Ujian Nasional siswa
MTs Negeri 1 Semarang, Kota Semarang tahun pelajaran 2014/2015 pada aspek
penguasaan materi soal matematika.
Gambar 1.1 Daya Serap Ujian Nasional Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru matematika di
MTs Negeri 1 Semarang pada bulan Januari 2016, Ibu Salima Fridayanti
menyatakan bahwa lebih dari 50% siswa yang diampunya memiliki kemampuan
pemecahan masalah matematis yang masih rendah. Guru mengungkapkan bahwa
sebagian besar siswa masih kesulitan untuk menyelesaikan soal matematika,
terlebih pada tahap memahami soal.
Lingkaran merupakan salah satu bagian dari materi bangun datar yang
diajarkan pada kelas VIII semester 2. Dari hasil wawancara, guru menyatakan
bahwa lingkaran merupakan materi yang sulit dipelajari. Menurut pengalaman
tahun sebelumnya, siswa megalami kesulitan pada materi lingkaran khususnya
pada soal pemecahan masalah yang berbentuk uraian. Siswa masih belum mantap
5
dalam memahami konsep lingkaran sehingga kesulitan dalam mempelajarinya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa dalam materi lingkaran masih rendah.
Melihat pentingnya pemecahan masalah matematis bagi siswa, maka guru
perlu untuk melakukan suatu upaya agar siswa mencapai hasil yang optimal dalam
menguasai kemampuan pemecahan masalah matematis. Salah satu upaya yang
dapat diusahakan oleh guru yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang
sesuai bagi siswa. Model pembelajaran yang digunakan diharapkan dapat
menumbuhkan keaktifan siswa sekaligus membangun motivasi sehingga
bermuara pada meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Model pembelajaran yang tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa yaitu Model Eliciting Activities.
Menurut Alfindah (2013: 17), Model Eliciting Activities adalah model
pembelajaran untuk memahami, menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsep-
konsep matematika yang terkandung dalam suatu sajian permasalahan melalui
pemodelan matematika. Kegiatan pembelajaran Model Eliciting Activities diawali
dengan penyajian suatu masalah untuk menghasilkan model matematika yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika, dimana siswa bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil selama proses pembelajaran. Hasil penelitian Yu
& Chang (2009: 9), menyatakan bahwa Model Eliciting Activities berguna untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Pembelajaran dengan
Model Eliciting Activities membiasakan siswa dengan proses siklis dari
pemodelan: menyatakan, menguji, dan meninjau kembali. Hal ini beririsan dengan
6
langkah pemecahan masalah menurut Polya. Salah satu prinsip dari Model
Eliciting Activities adalah the contruction principle yang menyatakan bahwa
penciptaan suatu model matematika membutuhkan suatu konsep yang kuat
tentang pemahaman masalah sehingga dapat membantu siswa untuk
mengungkapkan pemikiran mereka sendiri. Jadi, siswa diharapkan tidak hanya
sekedar menghasilkan model matematika tetapi juga mengerti konsep-konsep
yang digunakan dalam pembentukan model matematika dari permasalahan yang
diberikan.
Menurut Peker (2009: 335), berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa
banyak siswa memiliki kesulitan dalam belajar matematika serta lemah dalam
prestasi di bidang matematika seperti kemampuan pemecahan masalah. Ada
banyak faktor dan variabel yang mempengaruhi seperti kecemasan matematika,
gaya belajar, pelajaran, kurangnya rasa percaya diri, kepercayaan guru,
lingkungan, kurangnya perhatian orang tua, serta jenis kelamin.
Gaya belajar merupakan salah satu faktor penting dan menyangkut pada
cara belajar yang disukai oleh siswa. Ketika siswa mengetahui gaya belajarnya,
siswa akan mengintegrasikan dalam proses belajar sehingga dapat menjadikan
belajar khususnya belajar matematika itu lebih mudah dan cepat dengan gayanya
sendiri. Gaya belajar tiap-tiap siswa tentunya berbeda satu sama lain. Melihat
perbedaan tersebut, guru perlu mengenal gaya belajar tiap siswanya sehingga
diperoleh informasi-informasi yang dapat membantu guru dalam menentukan
strategi dan metode pembelajaran yang baik sehingga tercipta hasil belajar yang
optimal.
7
Menurut Kolb, sebagaimana dikutip oleh Ramadan, et al., (2011: 1-2),
gaya belajar siswa didasarkan pada empat tahapan belajar. Kebanyakan orang
melewati tahap-tahap ini dengan urutan concrete experience, reflective
observation, abstract conceptualization, dan active experimentation. Ini berarti
bahwa siswa memiliki pengalaman nyata, kemudian mengobservasi dan
merefleksikannya dari berbagai sudut pandang, kemudian membentuk konsep
abstrak dan menggeneralisasikan ke dalam teori-teori dan akhirnya secara aktif
mengalami teori-teori tersebut dan menguji apa yang telah mereka pelajari pada
situasi yang kompleks. Gaya belajar yang didasarkan pada empat tahapan tersebut
meliputi gaya belajar converger, diverger, accommodator, dan assimilator.
Gaya belajar berpengaruh pada kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa. Ozgen, et al. (2011: 172) menyatakan bahwa gaya belajar
sendiri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bagaimana siswa belajar
matematika. Bhat (2014: 2) juga mengungkapkan bahwa identifikasi gaya belajar
dapat membantu siswa untuk menjadi problem solver yang efektif.
Kemampuan pemecahan masalah matematis yang masih rendah perlu
dikaji lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah
matematis untuk tiap siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Agar
deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa matematis dapat diketahui
dengan lebih baik, maka dalam penelitian ini siswa diarahkan untuk menggunakan
tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya yang diberikan melalui
pembelajaran Model Eliciting Activities.
8
Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian berjudul “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa
Kelas VIII”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka dapat
dirumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana klasifikasi gaya belajar siswa kelas VIII A?
2. Bagaimana deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
untuk tiap gaya belajar melalui pembelajaran Model Eliciting Activities?.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui klasifikasi gaya belajar siswa kelas VIII A.
2. Untuk memperoleh deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa untuk tiap gaya belajar melalui pembelajaran Model Eliciting
Activities.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan adalah penelitian ini dapat menjadi
referensi untuk meningkatkan kemampuan matematis siswa serta mengetahui
9
gaya belajar siswa melalui pembelajaran Model Eliciting Activities. Diharapkan
pula hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian lanjutan
mengenai kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari gaya belajar untuk
pelajaran selain matematika.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti, mengaplikasikan materi yang diperoleh dari perkuliahan,
memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam melakukan penelitian
mengenai analisis kemampuan pemecahan masalah matematis dan gaya
belajar siswa sehingga dapat memberikan pembelajaran matematika yang
berkualitas.
2. Bagi siswa, hasil dari penelitian dapat digunakan untuk menemukan gaya
belajar yang sesuai dengan dirinya agar memudahkan dalam
menyelesaikan masalah matematika sehingga dapat menjadi pemecah
masalah yang efektif.
3. Bagi guru, hasil dari penelitian dapat digunakan untuk mengetahui gaya
belajar siswa sehingga guru dapat memilih strategi yang sesuai dengan
siswa dalam pembelajaran matematika agar tercapai hasil belajar yang
optimal.
4. Bagi sekolah, hasil dari penelitian dapat memberikan masukan bagi
sekolah dalam upaya perbaikan pembelajaran matematika sehingga dapat
meningkatkan kualitas pendidikan.
10
1.5 Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman mengenai istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa istilah yang perlu
didefinisikan, meliputi berikut ini.
1.5.1 Analisis
Analisis adalah suatu penyelidikan yang dilakukan guna meneliti sesuatu
secara mendalam. Jadi, maksud analisis dalam penelitian ini adalah penyelidikan
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII A MTs
Negeri 1 Semarang melalui pembelajaran dengan Model Eliciting Activities yang
ditinjau dari gaya belajar.
1.5.2 Masalah
Masalah adalah suatu situasi yang disadari keberadaannya terhalang dan
membutuhkan solusi atau pemecahan. Suatu soal atau pertanyaan dapat
merupakan masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu
tantangan yang tidak dapat dipecahkan oleh prosedur rutin yang telah diketahui
oleh seseorang tersebut.
1.5.3 Masalah Matematis
Masalah matematis adalah suatu situasi yang disadari keberadaannya
terhalang karena belum diberikannya algoritma dalam mencari solusi yang dicari
oleh guru kepada siswa. Ada dua macam masalah matematis, yaitu masalah
mencari dan masalah membuktikan. Masalah mecari bertujuan untuk mencari
nilai yang dicari, sedangkan masalah membuktikan bertujuan untuk membuktikan
suatu pernyataan dalam matematika benar atau tidak benar.
11
1.5.4 Pemecahan Masalah Matematis
Pemecahan masalah matematis adalah proses terencana yang dilakukan
sebagai usaha untuk mencari penyelesaian dari masalah matematis yang dihadapi
sehingga mencapai tujuan yang diinginkan dengan menggunakan bekal
pengetahuan matematika yang dimiliki.
1.5.5 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti sanggup dan bisa
melakukan sesuatu. Kemampuan pemecahan masalah matematis dalam hal ini
adalah kesanggupan siswa dalam memecahkan masalah matematis. Selanjutnya
dalam penelitian ini akan digunakan pemecahan masalah matematis menurut
Polya yang meliputi memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana, dan memeriksa kembali.
1.5.6 Model Eliciting Activities
Model Eliciting Activities adalah suatu model pembelajaran matematika
untuk memahami, menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsep-konsep
matematika yang terkandung dalam suatu sajian permasalahan matematika
melalui pemodelan matematika. Melalui pembelajaran Model Eliciting Activities,
siswa dapat mengembangkan ide-ide, membuat model matematika, dan
merasakan pengalaman matematis sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa.
1.5.7 Gaya Belajar
Gaya belajar merupakan cara seseorang dalam mengumpulkan,
mempelajari, dan menguasi informasi yang baru dan sulit selama proses
12
pembelajaran. Dalam hal ini gaya belajar yang dibahas adalah gaya belajar
menurut Kolb yang terdiri dari gaya belajar converger, diverger, accommodator,
dan assimilator.
1.6 Fokus Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII A MTs Negeri 1
Semarang. Materi yang diajarkan adalah lingkaran. Selanjutnya, dalam penelitian
tahap pemecahan masalah matematis yang digunakan adalah tahap pemecahan
masalah matematis menurut Polya yaitu meliputi: (1) memahami masalah; (2)
membuat rencana; (3) melaksanakan rencana; dan (4) memeriksa kembali.
Sedangkan gaya belajar siswa menggunakan Kolb Learning Style Inventory, yaitu
gaya belajar menurut Kolb yang terdiri dari gaya belajar converger, diverger,
accommodator, dan assimilator.
13
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran
Menurut Slameto (2003: 2), belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap
orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan
oleh seseorang (Rifa’i & Anni, 2012: 66).
Belajar dan pembelajaran adalah sesuatu hal yang berbeda. Menurut
Brigss, sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni (2012: 157), pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa (events) yang memengaruhi siswa sedemikian rupa
sehingga siswa itu memperoleh kemudahan. Menurut Wenger, sebagaimana
dikutip oleh Miftahul Huda (2013: 2), pembelajaran bukanlah aktivitas, sesuatu
yang dilakukan oleh seseorang ketika ia tidak melakukan aktivitas yang lain.
Pembelajaran juga bukanlah sesuatu yang berhenti dilakukan oleh seseorang dan
bisa terjadi di mana saja dengan level yang berbeda-beda secara individual,
kolektif, ataupun sosial.
Berdasarkan pengertian tentang belajar dan pembelajaran di atas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dapat memberikan
perubahan pada diri seseorang baik berupa pengetahuan, sikap, ataupun
14
keterampilan sebagai hasil dari praktik atau pengalaman, sedangkan pembelajaran
adalah cara yang digunakan untuk mempermudah seseorang dalam proses belajar.
2.1.2 Teori Belajar
Teori belajar yang mendukung dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
2.1.2.1 Teori Vigotsky
Vigotsky percaya bahwa kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial
dan kebudayaan. Oleh karena itu, kegiatan anak tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan sosial dan kultural. Menurut Rifa’i & Anni (2012: 39), teori Vigotsky
mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu diperngaruhi situasi dan bersifat
kolaboratif, artinya pengetahuan didistribusikan diantara orang dan lingkungan
yang mencakup obyek, alat, buku, dan komunitas tempat orang berinteraksi
dengan orang lain.
Menurut Vigotsky setiap anak memiliki Zone of proximal developmental
(ZPD) yang merupakan serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara
sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau anak yang
lebih mampu. Vigotsky juga berpendapat bahwa proses belajar akan terjadi secara
efisien dan efektif apabila si anak belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain,
suasana lingkungan yang mendukung (supportive), dalam bimbingan atau
pendampingan seseorang yang lebih mampu atau dewasa, misalnya seorang guru
(Asikin, 2014: 49). Bimbingan atau bantuan dari seseorang yang lebih dewasa
atau berkompeten dengan tujuan anak mampu mengerjakan tugas-tugas atau soal-
soal yang lebih tinggi tingkat kesulitannya daripada tingkat perkembangan
kognitif aktual anak yang bersangkutan disebut scaffolding.
15
Scaffolding berarti memberikan sejumlah besar bantuan kepada siswa
selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan
tersebut dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil alih
tanggung jawab yang semakin besar segera ia dapat melakukannya. Bentuk dari
bantuan itu berupa petunjuk, peringatan, dorongan, penguraian langkah-langkah
pemecahan, pemberian contoh, atau segala sesuatu yang dapat mengakibatkan
siswa sendiri.
Dalam penelitian ini, teori Vigotsky sangat mendukung pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif, karena model pembelajaran kooperatif menekankan
siswa untuk belajar dalam kelompok. Melalui kelompok ini siswa saling
berdiskusi memecahkan masalah yang diberikan dengan saling bertukar ide dan
temuan sehingga dapat meningkatkan kognitif siswa.
2.1.2.2 Teori Piaget
Menurut Piaget, pengetahuan dibentuk sendiri oleh siswa dalam
berhadapan dengan lingkungan atau objek yang sedang dipelajarinya. Oleh karena
itu, kegiatan siswa dalam membentuk pengetahuannya sendiri menjadi hal yang
sangat penting dalam sistem piaget. Proses belajar harus membantu dan
memungkinkan siswa aktif mengkonstruksi pengetahuannya. Siswa akan lebih
mengerti apabila siswa tersebut dapat mengemukakan sendiri pengetahuannya.
Oleh karena itu, proses pengajaran yang memungkinkan penemuan kembali suatu
hukum atau rumus menjadi penting (Suparno, 2001: 141).
Menurut Piaget sebagaimana dikutip dalam Rifa’i & Anni (2012: 170),
mengemukakan tiga prinsip pembelajaran, yaitu:
16
(1) Belajar aktif
Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan, terbentuk
dari dalam sumber belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif anak perlu
diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri.
(2) Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya
interaksi di antara subjek belajar. Piaget percaya bahwa belajar bersama, baik
antara sesama, anak-anak maupun dengan orang dewasa akan membantu
perkembangan kognitif mereka. Lewat interaksi sosial perkembangan kognitif
anak akan mengarah ke banyak pandangan.
(3) Belajar lewat pengalaman sendiri
Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada
pengalaman nyata dari pada bahasa yang digunakan berkomunikasi. Bahasa
memang memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif, namun bila
menggunakan bahasa yang digunakan dalam komunikasi tanpa pernah karena
pengalaman sendiri maka perkembangan kognitif anak cenderung ke arah verbal.
Dalam penelitian ini, teori belajar Piaget mendukung pelaksanaan
pembelajaran Model Eliciting Activities, karena pembelajaran Model Eliciting
Activities menekankan siswa untuk belajar aktif, belajar kelompok dan belajar
lewat pengalaman sendiri untuk memodelkan suatu masalah. Belajar dengan
pengalaman dapat lebih berarti untuk pemahaman siswa.
17
2.1.2.3 Teori Bruner
Menurut Bruner, sebagaimana yang dikutip oleh Asikin (2014:15), belajar
merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan
hal-hal baru di luar informasi yang diberikan kepada dirinya. Bruner juga
mengemukakan bahwa jika seseorang mempelajari sesuatu pengetahuan,
pengetahuan itu perlu dipelajari dalam tahap-tahap tertentu agar pengetahuan itu
dapat diinternalisasi dalam pikiran orang tersebut. Proses internalisasi akan terjadi
secara sungguh-sungguh jika pengetahuan tersebut dipelajari dalam tiga tahap
dengan urutan yaitu (1) tahap enaktif; (2) tahap ikonik; dan (3) tahap simbolik.
Pada tahap enaktif, anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi objek. Pada
tahap ikonik, kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang
merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasi. Pada tahap simbolik,
anak sudah mampu menggunakan notasi (pengetahuan direpresentasikan dalam
bentuk simbol-simbol abstrak) tanpa ketergantungan terhadap objek riil.
Dalam penelitian ini, teori belajar Bruner mendukung pelaksanaan
pembelajaran karena dalam penelitian menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS),
Lembar Tugas Siswa (LTS), dan alat peraga lingkaran sebagai media untuk
menyampaikan ide guna mendapatkan solusi dalam menyelesaikan permasalahan.
2.1.2.4 Teori Van Hielle
Menurut Van Hielle, sebagaimana dikutip dalam Asikin (2014:59-63)
berpendapat bahwa dalam mempelajari geometri siswa mengalami kemampuan
berpikir dengan melalui tingkat-tingkat sebagai berikut.
18
1. Tingkat 1: Tingkat Visualisasi
Pada tingkat ini, siswa memandang bangun geometri sebagai suatu
keseluruhan. Siswa belum memperhatikan komponen-komponen dari masing-
masing bangun. Dengan demikian, meskipun pada tingkat ini siswa sudah
mengenal nama suatu bangun namun siswa belum mengamati ciri-ciri bangun itu.
2. Tingkat 2: Tingkat Analisis
Pada tingkat ini, siswa sudah mengenal bangun-bangun geometri
berdasarkan ciri-ciri dari masing-masing bangun. Siswa sudah bisa menganalisis
bagian-bagian yang ada pada suatu bangun dan mengamati sifat-sifat yang
dimiliki oleh unsur-unsur tersebut.
3. Tingkat 3: Tingkat Abstraksi
Pada tingkat ini, siswa sudah bisa memahami hubungan antara ciri yang
satu dan ciri yang lain pada suatu bangun. Selain itu, pada tingkat ini siswa sudah
memahami perlunya definisi untuk tiap-tiap bangun dan hubungan antara bangun
yang satu dengan bangun yang lain.
4. Tingkat 4: Tingkat Deduksi formal
Pada tingkat ini, siswa sudah memahami peranan pengertian-pengertian
pangkat, definisi, aksioma-aksioma, dan teorema-teorema pada geometri. Pada
tingkat ini siswa sudah mampu menyusun bukti-bukti formal. Ini berarti bahwa
pada tingkat ini siswa sudah memahami proses berpikir yang bersifat deduktif-
aksiomatis dan mampu menggunakan proses berpikir tersebut.
19
5. Tingkat 5: Tingkat Rigor
Pada tingkat ini, siswa mampu melakukan penalaran secara formal tentang
sistem–sistem matematika (termasuk sistem-sistem geometri) tanpa membutuhkan
model-model yang konkret sebagai acuan.
Menurut Van Hielle, semua anak mempelajari geometri dengan tingkat-
tingkat tersebut dengan urutan yang sama dan tidak dimungkinkan adanya tingkat
yang diloncati, tetapi kapan anak mulai memasuki sesuatu tingkat yang baru tidak
selalu sama antara anak yang satu dengan yang lain.
Dalam penelitian ini, teori belajar Van Hielle mendukung pelaksanaan
pembelajaran karena materi dalam penelitian ini berhubungan dengan geometri
yakni bangun datar berupa lingkaran. Dalam mempelajari materi tersebut jelas
bahwa tingkatan kemampuan yang dimiliki tiap siswa berbeda. Proses
perkembangan dari tingkat satu ke tingkat berikutnya lebih bergantung pada
pengajaran dari guru dan proses belajar yang dilalui siswa.
2.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
2.2.1 Pengertian Masalah Matematis
Setiap persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat
sepenuhnya dikatakan masalah. Menurut Newell & Simon, sebagaimana dikutip
oleh Priyo (2010: 530), masalah adalah situasi dimana individu ingin melakukan
sesuatu tapi tidak tahu cara atau tindakan yang diperlukan untuk memperoleh apa
yang ia inginkan. Menurut Laster, sebagaimana dikutip oleh Priyo (2010: 530),
masalah adalah situasi dimana seseorang individu atau kelompok terbuka untuk
20
melakukan suatu tindakan tetapi tidak ada algoritma yang siap dan dapat diterima
sebagai suatu metode pemecahannya.
Menurut Hudoyo, sebagaimana dikutip oleh Yuwono (2010: 34), sesuatu
dikatakan masalah bila hal itu mengandung pertanyaan yang harus dijawab. Suatu
pertanyaan akan menjadi masalah bagi seorang siswa pada suatu saat, tetapi bukan
masalah bagi siswa tersebut untuk soal berikutnya bila siswa tersebut telah
mengetahui cara atau prosedur untuk menyelesaikannya. Menurut Hudojo,
sebagaimana dikutip oleh Yuwono (2010: 35), sesuatu disebut masalah bagi siswa
jika: (1) pertanyaan yang dihadapkan kepada siswa harus dapat dimengerti oleh
siswa tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan baginya untuk
menjawab, dan (2) pertanyaan tersebut tidak dapat dengan prosedur rutin yang
telah diketahui siswa.
Saad & Ghani (2008: 119) mendefinisikan masalah matematika sebagai
situasi yang memiliki tujuan yang jelas tetapi berhadapan dengan halangan akibat
kurangnya algoritma yang diketahui untuk menguraikannya agar memperoleh
sebuah solusi. Ruseffendi, sebagaimana dikutip oleh Fatimah (2015: 5)
mengartikan masalah dalam matematika sebagai suatu persoalan yang Ia (siswa)
sendiri mampu menyelesaikannya tanpa menggunakan cara/ algoritma yang rutin.
Polya (1973: 154-155) menyatakan masalah matematis ada dua macam,
yaitu masalah mencari (problem to find) dan masalah membuktikan (problem to
prove). Masalah mencari yaitu masalah yang bertujuan untuk mencari,
menentukan, atau mendapatkan nilai objek tertentu yang tidak diketahui dalam
soal dan memberi kondisi yang sesuai, sedangkan masalah membuktikan yaitu
21
masalah dengan suatu prosedur untuk menentukan suatu pertanyaan benar atau
tidak benar.
Berdasarkan pengertian tentang masalah matematis di atas, dapat
disimpulkan bahwa masalah matematis merupakan suatu situasi yang disadari
keberadaannya terhalang karena belum diberikannya algoritma dalam mencari
solusi yang dicari oleh guru kepada siswa. Ada dua macam masalah matematis,
yaitu masalah yang bertujuan untuk mencari nilai yang dicari dan masalah yang
bertujuan untuk membuktikan suatu pernyataan dalam matematika benar atau
tidak benar.
2.2.2 Pemecahan Masalah Matematis
Polya (1973: 4) mengemukakan bahwa “Solving problems is a pratical
skill like, let us say, swimming. We acquire any practical skill by imitation and
practice”. Menurut Saad & Ghani (2008: 120), pemecahan masalah adalah suatu
proses terencana yang perlu dilakukan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari
sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan segera. Menurut Dahar,
sebagaimana dikutip oleh Fadillah (2009: 554), pemecahan masalah merupakan
suatu kegiatan manusia yang menggabungkan konsep-konsep dan aturan-aturan
yang telah diperoleh sebelumnya, dan tidak sebagai suatu keterampilan generik.
Menurut Matlin, sebagaimana dikutip oleh Herlambang (2013: 17),
pemecahan masalah dibutuhkan bilamana kita ingin mencapai tujuan tertentu
tetapi cara penyelesaiannya tidak jelas. Dengan kata lain bila seseorang siswa
dilatih untuk menyelesaikan masalah, maka siswa itu menjadi mempunyai
keterampilan tentang bagaimana mengumpulkan informasi yang relevan,
22
menganalisis informasi dan menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil
yang diperolehnya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemecahan masalah matematis adalah proses terencana yang dilakukan sebagai
usaha untuk mencari penyelesaian dari masalah matematika yang dihadapi
sehingga mencapai tujuan yang diinginkan dengan menggunakan bekal
pengetahuan matematika yang dimiliki.
Polya (1973: 5-17) menyatakan bahwa ada empat tahap pemecahan
masalah yang diuraikan sebagai berikut.
1. Memahami masalah (understanding the problem)
Siswa perlu mengidentifikasi apa yang diketahui, apa saja data yang tersedia,
jumlah, hubungan dan nilai-nilai yang terkait serta apa yang sedang mereka cari.
Pada tahap ini, siswa dapat melakukan beberapa langkah yang diperlukan untuk
memahami masalah seperti: (1) memberikan pertanyaan mengenai apa yang
diketahui dan dicari, (2) menjelaskan masalah sesuai dengan kalimat sendiri, (3)
menghubungkannya dengan masalah lain yang serupa, (4) fokus pada bagian yang
penting dari masalah tersebut, (5) mengembangkan model, dan (6) menggambar
diagram.
2. Membuat rencana (devising a plan)
Siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Siswa dapat melakukan
hal tersebut dengan beberapa cara seperti: (1) menebak, (2) mengembangkan
sebuah model, (3) mensketsa diagram, (4) menyederhanakan masalah, (5)
23
mengidentifikasi pola, (6) membuat tabel, (7) eksperimen dan simulasi, (8)
bekerja terbalik, (9) menguji semua kemungkinan, (10) mengidentifikasi sub-
tujuan, (11) membuat analogi, dan (12) mengurutkan data/informasi.
3. Melaksanakan rencana (carrying out the plan)
Siswa menerapkan apa yang telah direncanakan sebelumnya dan juga
termasuk hal-hal berikut: (1) mengartikan informasi yang diberikan ke dalam
bentuk matematika, (2) melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan
yang berlangsung. Secara umum pada tahap ini siswa perlu mempertahankan
rencana yang sudah dipilih. Jika semisal rencana tersebut tidak bisa terlaksana,
maka siswa dapat memilih rencana lain.
4. Memeriksa kembali (looking back)
Siswa memeriksa langkah-langkah yang sebelumnya terlibat dalam
penyelesaikan masalah dengan memperhatikan aspek-aspek berikut: (1)
memeriksa kembali semua informasi yang penting yang telah teridentifikasi, (2)
memeriksa semua perhitungan yang sudah terlibat, (3) mempertimbangkan apakah
solusinya logis, (4) melihat alternatif penyelesaian yang lain, dan (5) membaca
pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaannya sudah
benar-benar terjawab.
Ide tentang tahap-tahap pemecahan masalah dirumuskan oleh beberapa
ahli yaitu John Dewey, George Polya, serta Krulik & Rudnick. Carson (2007: 8)
menuliskan perbandingan tahap-tahap dalam pemecahan masalah menurut
beberapa ahli tersebut yang disajikan dalam Tabel 2.1 berikut.
24
Tabel 2.1 Perbandingan Tahap Pemecahan Masalah
Tahap-tahap pemecahan masalah
John Dewey George Polya Krulick & Rudnick
1. Mengenali masalah
(confront problem)
1. Memahami
masalah
(understanding the
problem)
1. Membaca (read)
2. Diagnosis atau
pendefinisian masalah
(diagnose or define
problem)
2. Membuat rencana
(devising a plan)
2. Mengeksplorasikan
(explore)
3. Mengumpulkan
beberapa solusi
pemecahan (inventory
several solutions)
3. Melaksanakan
rencana (carrying
out the plan)
3. Memilih suatu
strategi (select a
strategy)
4. Menduga solusi
pemecahan (conjecture
consequences of
solutions)
4. Memeriksa
kembali (looking
back)
4. Penyelesaian (solve)
5. Mencobakan
dugaan(test
consequences)
5. Meninjau kembali
dan mendiskusikan
(review and extend)
Selanjutnya, pada penelitian ini akan menggunakan tahap pemecahan
masalah menurut Polya yaitu (1) memahami masalah, (2) membuat rencana, (3)
melaksanakan rencana, dan (4) memeriksa kembali. Hal ini disebabkan karena
tahap-tahap pemecahan masalah Polya sangat mudah dimengerti dan sangat
sederhana, kegiatan yang dilakukan pada setiap langkah jelas, dan secara eksplisit
mencakup semua langkah pemecahan masalah dari pendapat ahli lain.
Uraian indikator dari kemampuan pemecahan masalah berdasarkan
tahapan pemecahan masalah oleh Polya dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.
25
Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Berdasarkan Tahap Pemecahan Masalah Oleh Polya
Tahap Pemecahan
Masalah Oleh Polya Indikator
Memahami masalah (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri.
Membuat rencana (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat
eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari sub-
tuju, dan (4) mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
Memeriksa kembali (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan
yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang
diperoleh logis, (3) melihat alternatif penyelesaian
yang lain, (4) membaca pertanyaan kembali, dan (5)
bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah
terjawab.
2.3 Model Eliciting Activities
2.3.1 Pengertian
Menurut Alfindah (2013: 17), Model Eliciting Activities adalah model
pembelajaran matematika untuk memahami, menjelaskan, dan
mengkomunikasikan konsep-konsep matematika yang terkandung dalam suatu
sajian permasalahan melalui pemodelan matematika. Dalam pembelajaran Model
Eliciting Activities, kegiatan pembelajaran diawali dengan penyajian suatu
masalah untuk menghasilkan model matematika yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah matematika, dimana siswa bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil selama proses pembelajaran. Menurut hasil penelitian Yu &
26
Chang (2009: 9), Model Eliciting Activities berguna untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa.
Menurut Lesh, et al., sebagaimana dikutip oleh Chamberlin & Moon
(2008: 4), penciptaaan dan pengembangan Model Eliciting Activities terbentuk
pertengahan tahun 1970-an untuk memenuhi kebutuhan kurikuler yang belum
terpenuhi oleh kurikulum yang telah ada. Model Eliciting Activities dikembangkan
oleh guru matematika, professor, dan mahasiswa pasca sarjana di Amerika dan
Australia, untuk digunakan oleh para guru matematika. Mereka mengharapkan
siswa dapat membuat dan mengembangkan model matematika berupa sistem
konseptual yang membuat siswa merasakan beragam pengalaman matematis
tertentu. Jadi, siswa diharapkan tidak hanya sekadar menghasilkan model
matematika tetapi juga mengerti konsep-konsep yang digunakan dalam
pembuatan model matematika dari permasalahan yang diberikan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan Model Eliciting Activities
adalah suatu model pembelajaran matematika untuk memahami, menjelaskan, dan
mengkomunikasikan konsep-konsep matematika yang terkandung dalam suatu
sajian permasalahan matematika melalui pemodelan matematika. Melalui
pembelajaran Model Eliciting Activities, siswa dapat mengembangkan ide-ide,
membuat model matematika, dan merasakan pengalaman matematis sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
2.3.2 Prinsip Model Eliciting Activities
Menurut Chamberlin (2008), menyebutkan bahwa terdapat enam prinsip
dalam model pembelajaran Model Eliciting Activities yaitu sebagai berikut.
27
1. The Construction Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa kegiatan yang dikembangkan menghendaki
siswa untuk membuat suatu sistem atau model matematika untuk mencapai tujuan
pemecahan masalah.
2. The Reality Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa permasalahan yang disajikan sebaiknya realistis
dan dapat terjadi dalam kehidupan siswa yang membutuhkan model matematika
untuk memecahkan masalahnya.
3. The Generalizability
Prinsip ini menyatakan bahwa model harus dapat digeneralisasikan dan
dapat digunakan dalam situasi serupa.
4. The Self Assessment Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa siswa harus mampu mengukur kelayakan dan
kegunaan solusi tanpa bantuan guru. Siswa dapat menggunakan informasi untuk
menghasilkan respon dalam iterasi berikutnya. Jika siswa tidak mampu
mendeteksi kekurangan dalam cara berpikir mereka, siswa tidak mungkin
membuat usaha-usaha penting untuk mengembangkan cara berpikir mereka.
5. The Construct Documentasion Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa selain menghasilkan model siswa juga harus
menyatakan pemikiran mereka sendiri selama bekerja dalam Model Eliciting
Activities dan bahwa proses berpikir mereka harus ditanyakan sebagai sebuah
solusi.
28
6. The Effective Prototype Principle
Prinsip ini menyatakan bahwa model yang dihasilkan harus dapat ditafsirkan
dengan mudah oleh orang lain. Siswa dapat menggunakan model pada situasi
yang sama. Prinsip ini membantu siswa dalam memecahkan masalah.
2.3.3 Bagian Utama Model Eliciting Activities
Yu & Chang (2009: 2) menyatakan bahwa setiap kegiatan Model Eliciting
Activities terdiri atas empat bagian utama, yaitu lembar permasalahan, pertanyaan
kesiapan, permasalahan, dan proses berbagi solusi melalui kegiatan presentasi.
Tujuan dari lembar permasalahan dan pertanyaan kesiapan adalah untuk
memperkenalkan konteks permasalahan kepada siswa dan siswa bisa
mendapatkan gambaran permasalahan melalui membaca lembar permasalahan dan
pertanyaan kesiapan hanya seperti periode pemanasan untuk memastikan bahwa
siswa telah memiliki pengetahuan dasar yang mereka perlukan untuk
menyelesaikan permasalahan. Permasalahan harus menjadi bagian sentral dari
pembelajaran yang disajikan guru sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki.
Terakhir merupakan proses berbagi solusi atau presentasi.
2.3.4 Langkah-langkah Model Eliciting Activities
Menurut Chamberlin & Moon (2008: 5), Model Eliciting Activities
diterapkan dalam beberapa langkah sebagai berikut.
1. Guru membaca sebuah lembar permasalahan yang mengembangkan konteks
siswa.
2. Siswa siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan lembar permasalahan
tersebut.
29
3. Guru membacakan permasalahan bersama siswa dan memastikan bahwa
setiap kelompok mengerti apa yang sedang ditanyakan.
4. Siswa berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.
5. Siswa mempresentasikan model matematika mereka setelah membahas dan
meninjau ulang solusi.
Dalam penelitian ini, langkah-langkah pembelajaran Model Eliciting
Activities yang digunakan sebagai berikut.
1. Guru memberikan pengantar materi.
2. Siswa dikelompokkan dengan 3-4 orang tiap kelompok.
3. Guru memberikan lembar permasalahan Model Eliciting Activities berupa
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Tugas Siswa (LTS).
4. Siswa siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan permasalahan tersebut.
5. Guru membacakan permasalahan bersama siswa dan memastikan bahwa
setiap kelompok mengerti apa yang sedang ditanyakan.
6. Siswa berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan
tahap pemecahan masalah Polya.
7. Siswa mempresentasikan model matematik mereka setelah membahas dan
meninjau ulang solusi.
2.4 Gaya Belajar Siswa
Gaya belajar merupakan cara seseorang mempelajari informasi yang baru.
Cara belajar yang dimaksud adalah kombinasi dari bagaimana sesorang menyerap
dan mengolah informasi baru tersebut. Menurut Dunn dan Dunn, sebagaimana
30
dikutip oleh Cavas (2010: 48), mengartikan gaya belajar sebagai cara seseorang
untuk berkonsentrasi, memproses, dan menguasai informasi-informasi baru dan
sulit pada saat pembelajaran. Menurut Felder, sebagaimana dikutip oleh Sengul, et
al. (2013: 1), gaya belajar merupakan kecenderungan siswa dalam mengumpulkan
dan mengorganisasikan infomasi.
Dari beberapa pendapat ahli tentang pengertian gaya belajar, dapat
disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan cara seseorang dalam
mengumpulkan, mempelajari, dan menguasai informasi yang baru dan sulit
selama proses pembelajaran.
Menurut Mousa (2014: 25), guru atau pendidik dapat menggunakan
pemahaman akan gaya belajar untuk memaksimalkan hasil belajar siswa dan
mendukung pembelajaran yang efektif dengan menggunakan metode pengajaran
berbagai gaya belajar. Menurut Goklap (2013: 630), pembelajaran sebaiknya
didesain untuk meningkatkan gaya belajar siswa dan strategi pembelajaran untuk
semua tingkat. Jika siswa mengetahui gaya belajar mereka yang dimiliki maka
proses belajar di dalam kelas akan berjalan optimal. Demikian juga dengan guru
sebagai seorang pendidik seharusnya mampu mengetahui gaya belajar siswanya.
Dengan begitu, guru akan mudah dalam mengolah dan melaksanakan
pembelajaran di kelas. Guru akan lebih mudah memilih model, strategi,
pendekatan, dan metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Menurut Montgomery & Groat, sebagaimana dikutip oleh Rofiqoh (2015:
34-35), ada tiga model gaya belajar yang lazim digunakan dalam penelitian terkait
gaya belajar. Tiga model gaya tersebut adalah sebagai berikut.
31
1. Gaya Belajar Myers-Briggs
Model gaya belajar ini dikembangkan oleh Isubel Myers dan Katherine Cooks
Briggs. Profil kepribadian seseorang diidentifikasi melalui 4 dimensi, yaitu
orientasi hidup (extroverted/introverted), persepsi (sensing/intuitive), pengambilan
keputusan (thinking/feeling), dan sikap (judgement/perception). Seseorang
dikatakan termasuk pada salah satu kategori dari 16 kategori tersebut berdasarkan
preferensi mereka untuk tiap-tiap dimensi tersebut.
2. Gaya belajar Kolb
Model gaya belajar ini dikembangkan oleh Kolb dengan gaya belajar siswa
didasarkan pada 4 (empat) tahapan siklus/dimensi. Yaitu dimensi concrete
experience, reflective observation, abstract conceptualization, dan active
experimentation. Sedangkan gaya belajar model Kolb yang merupakan kombinasi
dari dua dimensi adalah: converger (abstract conceptualization-active
experimentation), diverger (concrete experience-reflective observation),
accommodator (concrete experience-active experimentation), dan assimilator
(abstract conceptualization-reflective observation).
3. Gaya belajar Felder Silverman
Model gaya belajar ini dikembangkan oleh Richard Felder dan Linda
Silverman yang menggabungkan 5 dimensi, 2 diantaranya merupakan replikasi
dari model gaya belajar Kolb dan Myers-Briggs. Lebih spesifiknya, dimensi
persepsi (sensing/intuitive) dianalogikan dengan persepsi pada Kolb dan Myers
Briggs. Dimensi proses (active/reflective) juga ditemukan di model Kolb. Felder
32
Silverman memposisikan 3 dimensi tambahan, yaitu input (visual/verbal),
organisasi (inductive/deductive), dan pemahaman (sequential/global).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan gaya belajar model Kolb.
Menurut Ramadan, et al. (2011: 1), gaya belajar ini didasarkan pada teori belajar
experiental learning dimana belajar merupakan proses terbentuknya pengetahuan
melalui transformasi pengalaman siswa dalam pembelajaran formal yang
diperoleh di sekolah. Dengan demikian ada keterkaitan antara pengalaman belajar
dengan pembelajaran di sekolah. Diharapkan setelah siswa diidentifikasi gaya
belajarnya, mereka akan menjadi lebih percaya diri, sukses, dan mudah dalam
belajar. Uraian lebih lanjut mengenai dimensi/tahap belajar pada gaya belajar
model Kolb menurut Kolb, sebagaimana dikutip oleh Ramadan (2011: 1-2) adalah
sebagai berikut.
1. Conrete Experience (CE)
Tahap ini fokus pada keterlibatan siswa pada situasi sehari-hari. Pada tahap
ini, siswa lebih mengandalkan perasaannya daripada mempertimbangkan masalah
dan situasi secara sistematis. Kemampuan untuk menjadi open-minded dan
fleksibel untuk melakukan perubahan sangat penting ketika belajar. Pendeknya,
concrete experience adalah tahap dimana proses belajar didapat dengan
menggunakan perasaan/feeling.
2. Reflective Observation (RO)
Pada tahap ini, siswa memahami ide-ide dan kondisi dari sudut pandang yang
berbeda. Siswa memiliki kecenderungan terhadap kesabaran, keobyektifan, dan
pertimbangan teliti tetapi mereka tidak memilih untuk mengambil tindakan.
33
Ketika membentuk opini, pikiran dan perasaan dipertimbangkan. Singkatnya,
tahap ini adalah tahap dimana proses belajar didapat melalui pengamatan atau
dengan menyimak suatu masalah (mengamati/watching).
3. Abstract Conceptualization (AC)
Belajar melibatkan penggunaan logika dan ide-ide daripada sekedar perasaan
ketika memahami situasi dan memecahkan masalah. Perencanaan sistematis dan
pengembangan teori serta ide-ide untuk penyelesaian masalah dipertimbangkan di
tahap ini. Singkatnya, tahap ini merupakan tahap dimana proses belajar didapat
melalui proses berpikir (thinking).
4. Active Experimentation (AE)
Siswa mulai menjadi aktif pada tahap ini. Ada sebuah pendekatan praktis
bahwa apa yang benar-benar dikerjakan adalah penting, tahap ini merupakan
tahap dimana belajar didapat dengan tindakan (doing).
Selanjutnya, Kolb menyatakan bahwa kebanyakan orang melewati tahap-
tahap ini dalam urutan concrete experiences, reflective observation, abstract
conceptualization, dan active experimentation. Ini berarti bahwa siswa memiliki
pengalaman nyata, kemudian mengamati lalu merefleksikannya dari berbagai
sudut pandang, kemudian membentuk konsep abstrak dan menggeneralisasikan ke
dalam teori-teori dan akhirnya secara aktif mengalami teori-teori tersebut dan
menguji apa yang telah mereka pelajari pada situasi yang kompleks.
Untuk lebih jelasnya, tahap/dimensi gaya belajar Kolb dapat dilihat dalam
Tabel 2.3 berikut.
34
Tabel 2.3 Tahap/Dimensi Gaya Belajar Kolb
Tahap Belajar Kegiatan Pelibatan
Concrete Experience
(CE)
Siswa melibatkan diri
sepenuhnya dalam pengalaman
nyata
Feeling
(perasaan)
Reflective
Observation (RO)
Siswa mengobservasi
pengalamannya dari berbagai
sudut pandang
Watching
(pengamatan)
Abstract
Conceptualization (AC)
Siswa membentuk konsep
abstrak dan
menggeneralisasikan ke dalam
teori-teori
Thinking
(pikiran)
Active Experimentation
(AE)
Siswa secara aktif
menggunakan teori-teori
tersebut untuk memecahkan
masalah-masalah dan
mengambil keputusan.
Doing
(tindakan)
Empat gaya belajar Kolb adalah sebagai berikut.
1. Converger
Golongan ini terdiri dari mereka-mereka yang memiliki skor tertinggi dalam
Abstract Conceptualization (AC) dan Active Experimentation (AE). Kekuatan
terbesar converger adalah aplikasi praktis dari ide-ide. Mereka sangat bagus
ketika ada solusi tunggal yang benar dari sebuah masalah dan mereka dapat
berpusat pada masalah atau situasi tertentu. Penelitian pada gaya belajar ini
menunjukkan bahwa orang dengan gaya belajar converger tak berperasaan secara
relatif, lebih suka berurusan dengan benda-benda daripada manusia.
2. Diverger
Golongan ini terdiri dari mereka-mereka yang memiliki skor tertinggi dalam
Concrete Experience (CE) dan Reflective Observation (RO). Diverger memiliki
karakter yang berlawanan dengan converger. Kekuatan terbesar mereka terletak
35
pada kemampuan berkreativitas dan berimajinasi. Mereka mampu melihat situasi
nyata dari banyak sudut pandang dan memunculkan ide-ide. Penelitian
menunjukkan bahwa orang dengan gaya belajar diverger tertarik pada manusia
dan cenderung berimajinasi dan emosional.
3. Accommodator
Golongan ini terdiri dari mereka-mereka yang memiliki skor tertinggi dalam
Concrete Experience (CE) dan Active Experimentation (AE). Accommodator
bentuk yang berlawanan dengan assimilator. Mereka bagus dalam melaksanakan
rencana dan percobaan dan melibatkan diri mereka pada pengalaman yang baru.
Mereka pengambil resiko dan unggul dalam situasi-situasi yang membutuhkan
keputusan dan adaptasi yang cepat. Mereka sering menyelesaikan masalah dengan
sebuah percobaan trial and eror, mengandalkan dengan sangat kepada orang lain
untuk memperoleh informasi. Accommodator senang dengan orang-orang tetapi
terlihat tidak sabar dan ambisius.
4. Assimilator
Golongan ini terdiri dari mereka-mereka yang memilki skor tertinggi dalam
Abstract Conceptualization (AC) dan Reflective Observation (RO). Assimilator
mampu memahami teori. Mereka bagus dalam penalaran induktif dan menyatukan
ide-ide yang bervariasi dan pengamatan ke dalam kesatuan yang utuh. Seperti
converger, mereka kurang tertarik pada orang-orang dan lebih memperhatikan
konsep-konsep yang abstrak, tetapi kurang memperhatikan praktik dari kegunaan
teori-teori yang ada. Bagi mereka yang lebih penting adalah bahwa sebuah teori
36
mejadi logis dan tepat, dalam sebuah situasi dimana sebuah teori atau rencana
tidak sesuai dengan kenyataan.
2.5 Penelitian yang Relevan
1. Herlambang (2013) menunjukkan bahwa distribusi kemampuan pemecahan
masalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepahiang merata mulai dari
tingkat I, tingkat II, tingkat III, dan tingkat IV. Tingkat I berarti siswa belum
dapat memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan
rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali hasil. Tingkat II berarti siswa
sudah mampu memahami masalah akan tetapi belum mampu menyusun
rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa
kembali hasil. Tingkat III berarti siswa sudah mampu memahami masalah,
menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian tetapi
belum memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Tingkat IV berarti siswa
sudah mampu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian masalah,
melaksanakan rencana penyelesaian masalah, dan memeriksa kembali hasil
yang diperoleh.
2. Alfindah, Setiasih (2013) menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan
masalah siswa dengan pembelajaran Model Eliciting Activities lebih baik
dibandingkan siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori.
3. Peker, Murat (2009) menunjukkan bahwa persentase jumlah mahasiswa
dengan gaya belajar converger dan assimilator lebih dari 70 persen. Gaya
37
belajar para calon guru ini baik pada tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah mencakup semua gaya belajar.
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti ingin
menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis kelas VIII jika siswa
dengan gaya belajar siswa melalui pembelajaran Model Eliciting Activities.
2.6 Kerangka Berpikir
Pemecahan masalah matematis merupakan salah satu kemampuan yang
penting dan perlu dikuasai siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini
disebabkan karena sehari-hari manusia selalu berhadapan dengan masalah.
Sehingga manusia perlu mencari penyelesaian dari masalah yang dihadapi agar
dapat menjawab setiap tantangan dalam kehidupan.
Meskipun pemecahan masalah matematis penting, namun tingkat
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih tergolong rendah. Hal ini
terlihat dari hasil TIMSS dan PISA, daya serap Ujian Nasional Matematika, serta
hasil wawancara dengan salah satu guru matematika. Hasil TIMSS dan PISA
menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Indonesia
masih berada di bawah standar. Berdasarkan hasil daya serap Ujian Nasional
Matematika dan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika di MTs
Negeri 1 Semarang, diperoleh bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam
memecahkan masalah matematika, salah satunya dalam materi lingkaran.
Pentingnya pemecahan masalah matematis, mengharuskan guru untuk
melakukan suatu upaya agar siswa mencapai hasil yang optimal dalam menguasai
38
kemampuan pemecahan masalah matematis. Guru dapat menggunakan model
pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa sekaligus membangun
motivasi sehingga bermuara pada kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa. Model pembelajaran yang tepat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan masalah matematis adalah Model Eliciting Activities. Model Eliciting
Activities membiasakan siswa dengan proses siklis dari pemodelan matematika:
menyatakan, menguji, dan meninjau kembali. Hal ini beririsan dengan tahap
pemecahan masalah menurut Polya. Dengan menerapkan pemecahan masalah
menurut Polya diharapkan siswa lebih terampil dalam menyelesaikan masalah
secara cepat dan cermat.
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa adalah gaya belajar. Gaya belajar merupakan faktor
yang berkaitan erat dengan diri siswa. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang
berbeda sehingga penting bagi guru untuk menganalisis dan mengetahui gaya
belajar siswa-siswanya. Hal ini disebabkan karena gaya belajar yang berbeda
dapat menyebabkan kemampuan pemecahan masalah matematis yang berbeda
pula. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang rendah serta
perbedaan gaya belajar siswa perlu dikaji lebih lanjut. Dengan mengarahkan siswa
pada pembelajaran melalui Model Eliciting Activities serta tahap kemampuan
pemecahan masalah matematis Polya, deskripsi kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa diharapkan dapat menjadi lebih baik. Selain itu, guru dapat
mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang rendah jika
39
setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Uraian kerangka berpikir di atas
dapat diringkas pada Gambar 2.1 berikut.
KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS
Kemampuan pemecahan
masalah matematis sebagian
besar siswa masih rendah
Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa Kelas
VIII A melalui Pembelajaran Model
Eliciting Activities
Memahami Masalah
Membuat rencana
Melaksanakan rencana
Memeriksa kembali
Gaya belajar siswa yang berbeda
menyebabkan kemampuan
pemecahan masalah matematis
yang berbeda
Analisis Gaya Belajar Siswa
Kelas VIII A
Converger
Diverger
Accommodator
Assimilator
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui
Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya
Belajar Siswa Kelas VIII
Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Kelas VIII untuk Tiap Gaya Belajar
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
40
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif. Menurut Moleong (2012: 6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan
lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah.
Menurut Moleong (2012: 8), ciri-ciri penelitian kualitatif adalah: (1)
mempunyai latar alamiah, (2) peneliti sebagai instrumen utama, (3) menggunakan
metode kualitatif, (4) analisis data secara induktif, (5) teori dari dasar, (6) bersifat
deskriptif, (7) lebih mementingkan proses daripada hasil, (8) adanya batas yang
ditentukan oleh fokus, (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, (10)
desain yang bersifat sementara, dan (11) hasil penelitian dirundingkan dan
disepakati bersama.
3.2 Latar Penilitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang yang
beralamatkan di Jalan Fatmawati Raya Semarang, Jawa Tengah.
41
3.2.2 Rentang Waktu Penelitian
Rentang waktu penelitian terbagi dalam beberapa tahap. Tahap-tahap
penelitian adalah sebagai berikut.
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi pengajuan topik, penyusunan proposal,
penyusunan instrumen penelitian dan pengajuan instrumen penelitian. Tahap
ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai bulan Maret 2016.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan April 2016.
c. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini dilakukan analisis data dan penyusunan laporan penelitian
dimulai bulan Maret sampai bulan Juni 2016.
3.2.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang menjadi sumber informasi mengenai kemampuan
pemecahan masalah matematis adalah 8 (delapan) orang siswa kelas VIII A MTs
Negeri 1 Semarang. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan teknik purposive
sampling. Sugiyono (2010: 300) menyebutkan bahwa purposive sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Penentuan
subjek penelitian berhubungan dengan pengambilan sampel penelitian. Menurut
Moloeng (2012: 224) pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif bermaksud
untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan
bangunannya (construction). Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan
diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam
42
generalisasi. Tujuannya untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan
konteks yang unik. Maksud kedua dari sampling adalah menggali informasi yang
akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada
penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive
sample). Penelitian ini berkepentingan untuk memunculkan simpulan deskripsi
pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajar, sehingga memerlukan
dasar berupa data-data dari gaya belajar siswa. Oleh karena itu, berdasarkan
konstruksi tujuan: (1) mengelompokkan siswa berdasarkan klasifikasi gaya
belajar; (2) menggali data dari siswa untuk mengetahui kemampuan pemecahan
masalah matematis berdasarkan gaya belajar; (3) mencari simpulan deskripstif
kemampuan pemecahan masalah matematis berdasarkan gaya belajar sehingga
digunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling).
Penentuan subjek penelitian sebanyak 8 (delapan) siswa tersebut
berdasarkan pengambilan sampel secara purposive sampling dari siswa kelas VIII
A. Berdasarkan klasifikasi gaya belajar dari Kolb akan diperoleh empat gaya
belajar siswa. Dalam penelitian kualitatif tidak ada ada aturan khusus tentang
banyak subjek yang harus diteliti, namun memperhatikan ketercukupan informasi
yang diperoleh. Menurut klasifikasi tersebut diambil masing-masing 2 (dua) orang
setiap gaya belajar untuk dijadikan subjek yang dipandang cukup untuk
memberikan gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis.
Untuk menentukan gaya belajar dilakukan cara dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
43
(1) Dari hasil klasifikasi gaya belajar, setiap kelompok gaya belajar dipilih 2
(dua) subjek penelitian secara purposive. Subjek dipilih dengan
mempertimbangkan hasil klasifikasi angket gaya belajar dan hasil tes
tertinggi kemampuan pemecahan masalah matematis.
(2) Pemilihan subjek secara bertahap dimulai dari menyiapkan instrumen angket
gaya belajar, melaksanakan pengisian angket gaya belajar, menganalis hasil
angket gaya belajar kemudian menyiapkan instrumen tes kemampuan
pemecahan masalah matematis, menetapkan kriteria pemilihan subjek,
melaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah matematis, menganalisis
hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis, dan terpilih subjek
penelitian yang memenuhi kriteria.
Selanjutnya, berikut akan dijelaskan tujuan (purpose) penentuan sampel
yang disebut dengan sebjek penelitian yang terdiri dari 8 (delapan) siswa.
(1) Peneliti meyakini bahwa di dalam kelas VIII A setiap siswa memiliki gaya
belajar yang berbeda dengan yang lainnya.
(2) Secara ideal subjek-subjek penelitian adalah seluruh siswa di kelas VIII A.
Namun karena keterbatasan peneliti tentang tenaga, waktu, kemampuan, dan
kondisi geografis sehingga cukup dipilih delapan subjek yang terdiri dari
masing-masing berjumlah dua dari gaya belajar converger, dua dari gaya
belajar diverger, dua dari gaya belajar accommodator, dan dua dari gaya
belajar assimilator.
44
(3) Secara umun, pemilihan 8 (delapan) subjek yang terdiri dari empat gaya
belajar tersebut diharapkan dapat memberi gambaran kemampuan pemecahan
masalah matematis ditinjau dari gaya belajar secara holistik.
Gambar 3.1 Subjek Penelitian
3.3 Data dan Sumber Data Penelitian
3.3.1 Data
Data penelitian ini sebagai berikut.
1. Klasifikasi Gaya Belajar Siswa
Data klasifikasi gaya belajar siswa merupakan data mengenai penggolongan
gaya belajar siswa yang meliputi conveger, diverger, accommodator, dan
assimilator.
32 Siswa Kelas VIII
A
Angket Gaya Belajar
Converger Diverger Assimilator Accommodator
2 Siswa
Gaya Belajar
Converger
2 Siswa
Gaya Belajar
Diverger
2 Siswa
Gaya Belajar
Assimilator
2 Siswa
Gaya Belajar
Accommodator
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
45
2. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa untuk Tiap
Gaya Belajar
Data deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk
tiap gaya belajar siswa merupakan data mengenai uraian tahap kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar siswa yang meliputi
uraian tahap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya
belajar conveger, uraian tahap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
dengan gaya belajar diverger, uraian tahap kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa dengan gaya belajar accommodator, uraian tahap kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar assimilator.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lainnya. Data
kualitatif dibedakan menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, sedangkan data
sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari subjek penelitian. Pada
penelitian ini, data yang digunakan adalah sumber data primer berupa dokumen
serta hasil wawancara dengan siswa yang ditentukan oleh peneliti sebagai subjek.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
melakukan suatu penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.
46
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
meliputi angket, tes, wawancara, dan dokumentasi.
3.4.1 Angket
Angket adalah alat pengumpul data dalam penelitian yang berupa
serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban.
Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada subjek penelitian untuk
mengklasifikasikan subjek berdasarkan gaya belajarnya.
3.4.2 Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan, latihan, atau alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2009: 150). Metode tes
digunakan untuk memperoleh hasil belajar matematika pada materi lingkaran
setelah dilakukannya pembelajaran dengan Model Eliciting Activities. Dalam
penelitian ini, tes diberikan kepada subjek penelitian untuk melihat kempuan
pemecahan masalah matematis pada subjek penelitian.
3.4.3 Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonsruksikan makna dalam suatu topik
tertentu (Sugiyono, 2010: 317). Moleong (2012: 186) menyatakan maksud dari
wawancara adalah mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi,
perasaan, motivasi, tuntunan, dan lain-lain. Sehingga melalui wawancara peneliti
akan mendapatkan informasi secara langsung yang mendalam tentang segala
sesuatu yang ada di dalam subjek penelitian. Wawancara dalam penelitian ini
47
dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa ditinjau dari gaya belajar. Keterangan-keterangan berupa
data/informasi selanjutnya akan diolah dengan teknik triangulasi teknik untuk
menyusun simpulan.
Pelaksanaan wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara berbasis
tes. Tes yang dimaksud adalah tes tertulis terkait kemampuan pemecahan masalah
matematis, sehingga kemampuan pemecahan masalah matematis akan dapat
diteliti lebih dalam pada wawancara tersebut. Hal itu bertujuan untuk
mendapatkan kevalidan data yang diperoleh dari subjek.
3.4.4 Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari arsip-arsip siswa.
Arsip-arsip siswa atau dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Pada penelitian ini dokumen yang digunakan hasil angket gaya belajar,
hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, rekaman audio
wawancara, dan foto-foto selama penelitian berlangsung. Metode ini dilakukan
untuk memperoleh deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
kelas VIII A ditinjau dari gaya belajar.
3.5 Instrumen Penelitian
3.5.1 Instrumen Angket Gaya Belajar
Instrumen lembar tugas pertama dalam penelitian ini adalah angket gaya
belajar yang akan digunakan saat pengisian angket gaya belajar siswa pada
48
pertemuan pertama. Instrumen angket ini bertujuan untuk memperoleh data gaya
belajar siswa menurut Kolb. Instrumen ini berupa angket KLSI (Kolb Learning
Style Inventory) yang diambil dari website Miami University yaitu
http://www.units.miamioh.edu/ dalam bahasa Inggris. Selanjutnya diterjemahkan
oleh peneliti ke dalam bahasa Indonesia dan dikaitkan dengan pelajaran
Matematika. KLSI berupa daftar pertanyaan yang terdiri dari 4 kolom, dimana
masing-masing kolom tersebut akan dihitung skornya. Adapun kolom-kolom
tersebut adalah sebagai berikut.
Kolom 1: dimensi CE (concrete experience)
Kolom 2: dimensi AE (active experimentation)
Kolom 3: dimensi AC (abstract conceptualization)
Kolom 4: dimensi RO (reflective observation).
Sementara itu, pedoman penskoran dari Kolb Learning Style Inventory
adalah sebagai berikut.
Skor 1: (kurang sesuai) dengan diri siswa ketika belajar.
Skor 2: (agak sesuai) dengan diri siswa ketika belajar.
Skor 3: (sesuai) dengan diri siswa ketika belajar.
Skor 4: (sangat sesuai) dengan diri siswa ketika belajar.
Tugas siswa adalah memberi skor untuk setiap pernyataan dalam 4
(empat) kolom dengan pilihan skor yang tersedia. Kemudian skor pada masing-
masing kolom dijumlahkan, kemudian dilakukan penghitungan skor kombinasi
untuk menentukan gaya belajar siswa.
49
Setelah instrumen dibuat, maka diperlukan validator dari ahli Psikologi
(satu orang) untuk menyesuaikan dengan bahasa ilmiah bidang psikologi.
Validasi diperoleh melalui penilaian dari ahli. Adapun yang dimaksud ahli dalam
hal ini adalah seorang dosen Jurusan Psikologi Unnes yang berkompeten
melakukan validasi terhadap instrumen. Validasi instrumen gaya belajar diarahkan
pada kesesuaian bahasa dan isi pernyataan.
Validator instrumen angket gaya belajar dalam penelitian ini adalah Nuke
Martiarini, S.Psi., M.A. yang merupakan dosen Jurusan Psikologi Unnes.
Validator memberikan komentar maupun saran yang langsung pada naskah
instrumen. Komentar mengarah pada revisi kata-kata dan perubahan bentuk
tampilan angket guna memudahkan pemahaman siswa dalam pengisian angket.
Validator juga menyarankan agar peneliti memperhatikan respon siswa saat
melakukan pengisisan angket yang telah diadaptasi. Lembar validasi oleh
validator dapat dilihat pada lampiran 5 dan instrumen gaya belajar yang telah
divalidasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 6.
3.5.2 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk tiga kali
pertemuan. RPP dibuat sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah
penelitian, yaitu kurikulum 2013. RPP dibuat menggunakan model pembelajaran
Model Eliciting Activities dengan materi lingkaran.
Sebelum digunakan, instrumen RPP divalidasi oleh dua dosen Jurusan
Matematika Unnes yang sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi. Penilaian
validasi RPP meliputi indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
50
materi pokok pembelajaran, model pembelajaran, sumber belajar, bahan dan alat,
langkah kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan penggunaan bahasa.
Daftar nama validator instrumen RPP dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Daftar Nama Validator Instrumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Validator Nama Keterangan
1. Prof. Dr. Zaenuri Mastur, SE.,
M.Si.,Akt.
Dosen Matematika Unnes
2. Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd.,
M.Sc.
Dosen Matematika Unnes
Secara umum berdasarkan hasil validasi terhadap instrumen RPP dapat
disimpulkan bahwa RPP dinyatakan valid oleh kedua validator. Meskipun
demikian, validator memberi saran dalam pembuatan RPP pada bagian kegiatan
inti disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran. Lembar validasi oleh
validator dapat dilihat pada lampiran 15 dan instrumen RPP secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 10.
3.5.3 Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis ini bertujuan
untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Instrumen
tes kemampuan pemecahan masalah matematis digunakan pada saat pelaksanaan
tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tes ini berupa tes tertulis
berbentuk soal uraian yang akan dikerjakan oleh siswa pada pertemuan keempat.
Sebelum digunakan, instrumen dikonsultasikan dan divalidasi oleh dua
dua dosen Jurusan Matematika Unnes yang sekaligus menjadi dosen pembimbing
skripsi. Validasi diarahkan pada kesesuaian masalah dengan tujuan penelitian,
keterbacaan, dan kesesuaian bahasa yang digunakan.
51
Daftar nama validator instrumen tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Daftar Nama Validator Instrumen Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis
Validator Nama Keterangan
1. Prof. Dr. Zaenuri Mastur, SE.,
M.Si.,Akt.
Dosen Matematika Unnes
2. Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd.,
M.Sc.
Dosen Matematika Unnes
Secara umum berdasarkan hasil validasi terhadap instrumen tes
kemampuan pemecahan masalah matematis dapat disimpulkan bahwa keenam
butir soal dinyatakan valid oleh kedua validator. Meskipun demikian, validator
menyarankan perlu adanya perbaikan terhadap struktur kalimat agar instrumen
menjadi lebih baik. Validator juga memberi saran agar peneliti melakukan uji
coba instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis terlebih dahulu
sebelum menggunakan instrumen dalam penelitian. Lembar validasi oleh validator
dapat dilihat pada lampiran 22 dan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah
matematis yang telah divalidasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 24.
3.5.4 Instrumen Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara merupakan salah satu instrumen untuk memperoleh
deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penyusunan
instrumen pedoman wawancara dilakukan dengan berpedoman kepada tahap
pemecahan masalah menurut Polya. Instrumen ini akan digunakan pada saat
pelaksanaan wawancara terkait dengan jawaban yang telah diperoleh dari hasil tes
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Wawancara dilaksanakan
52
setelah ada kesepakatan waktu antara peneliti dan subjek, dan diusahakan dalam
hari-hari yang berurutan.
Sebelum digunakan, instrumen ini divalidasi oleh dua dosen Jurusan
Matematika Unnes yang sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi. Dipilihnya
dua validator ini karena validator dipandang sebagai pakar dan praktisi yang telah
ahli dan berpengalaman dalam mengembangkan instrumen penelitian. Validasi
instrumen wawancara diarahkan pada kejelasan butir pertanyaan dan pertanyaan
sudah mengungkap tahap pemecahan masalah matematis siswa dari Polya.
Daftar nama validator instrumen pedoman wawancara dapat dilihat pada
Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Daftar Nama Validator Instrumen Pedoman Wawancara
Validator Nama Keterangan
1. Prof. Dr. Zaenuri Mastur, SE.,
M.Si.,Akt.
Dosen Matematika Unnes
2. Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd.,
M.Sc.
Dosen Matematika Unnes
Berdasarkan hasil validasi instrumen pedoman wawancara oleh kedua
validator maka instrumen tersebut dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan
tanpa revisi. Lembar validasi dapat dilihat pada lampiran 28 dan pedoman
wawancara yang telah divalidasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 26.
3.6 Analisis Instrumen Penelitian
Analisis instrumen pada penelitian ini meliputi validitas, reliabilitas, daya
pembeda soal, dan taraf kesukaran setiap butir soal uji coba tes kemampuan
pemecahan masalah matematis.
53
3.6.1 Validitas
Validitas soal ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product
moment dengan mengkorelasikan jumlah skor butir dengan skor total. Menurut
Arikunto (2009: 72), cara menghitung validitas suatu soal adalah sebagai berikut.
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
= koefisien korelasi product moment
= banyaknya peserta tes
= skor butir
= skor total
Hasil perhitungan kemudian diuji dengan harga kritik r product moment dengan
signifikansi 5%, apabila maka butir soal itu valid.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal, dari 6 soal yang
diujikan diperoleh 6 butir soal tersebut valid. Untuk perhitungan validitas butir
soal dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 21.
3.6.2 Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2010: 173), reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan mengahasilkan
data yang sama. Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Menurut Arikunto (2009: 109), reliabilitas soal
uraian ditentukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.
(
)(
∑
)
54
Keterangan:
= reliabilitas yang dicari.
= banyaknya butir soal
∑ = jumlah varian skor tiap-tiap butir
= varians total
Setelah didapatkan kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment
pada tabel. Jika maka soal yang diujikan reliabel.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai = 0,653.
Sedangkan dari r product moment untuk = 5% dengan n = 32 diperoleh =
0,349. Karena maka soal reliabel. Untuk perhitungan reliabilitas soal
dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 23.
3.6.3 Daya Pembeda Soal
Menurut Arifin (2012: 145), daya pembeda soal adalah kemampuan suatu
soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (menguasai materi) dengan
siswa yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai materi).Indeks daya pembeda
biasanya dinyatakan dengan proporsi. Semakin tinggi proporsi itu, maka semakin
baik soal tersebut membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang
kurang pandai. Menurut Arifin (2012: 146), rumus untuk menentukan daya
pembeda adalah sebagai berikut.
Keterangan:
= daya pembeda
= rata-rata kelompok atas
55
= rata kelompok bawah
= skor maksimum
Kriteria daya pembeda adalah sebagai berikut.
0,40 ke atas = sangat baik
0,30 – 0,39 = baik
0,20 – 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan
0,19 ke bawah = kurang baik, soal harus dibuang.
Berdasarkan perhitungan daya pembeda tiap butir soal diperoleh, soal
nomor 1 memiliki daya pembeda sangat baik, soal nomor 2 dan 5 memiliki daya
pembeda sangat baik, soal nomor 1 dan 4 memiliki daya pembeda soal baik,
sedangkan soal nomor 6 memiliki daya pembeda soal cukup, dan soal nomor 3
memiliki daya pembeda kurang baik. Perhitungan daya pembeda selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 21.
3.6.4 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini
biasa dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00.
Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah.
Menurut Arifin (2012: 148), untuk menghitung tingkat kesukaran soal dengan
rumus:
56
Kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut.
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = mudah
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh 2 soal dengan kriteria
mudah dan 4 soal dengan kriteria sedang. Soal dengan tingkat kesukaran mudah
yaitu soal nomor 1 dan 3. Sedangkan soal dengan tingkat kesukaran sedang yaitu
soal nomor 2, 4, 5, dan 6. Untuk perhitungan taraf kesukaran soal dapat dilihat
selengkapnya pada lampiran 21.
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Angket Gaya Belajar
Setelah siswa mengisi angket gaya belajar, maka langkah selanjutnya
adalah menganalisis data angket gaya belajar untuk mengidentifikasi serta
mengklasifikasikan gaya belajar siswa. Langkah ini dilakukan dengan
berpedoman pada Kolb Learning Style Inventory.
Skor CE diperoleh dari penjumlahan semua skor pada kolom pertama,
skor RO diperoleh dari semua skor pernyataan pada kolom kedua, skor AC
diperoleh dari penjumlahan semua skor pernyataan pada kolom ketiga, dan skor
AE diperoleh dari penjumlahan semua skor pernyataan pada kolom keempat.
Gaya belajar seseorang dapat diketahui dengan cara mencari skor
kombinasi, yaitu dengan menghitung skor AE dikurangi dengan skor CE serta
skor AC dikurangi skor CE. Menurut Kolb, sebagaimana dikutip oleh Cavas
57
(2010: 48), gaya belajar yang bersesuaian dengan seseorang dapat ditunjukkan
dengan memplotkan skor kombinasi seperti pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Ploting gaya belajar menurut Kolb (Cavas, 2010: 48)
Penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut.
a. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor untuk CE bertanda positif dan
skor AE dikurangi skor RO bertanda positif, maka gaya belajar yang
bersesuaian adalah gaya belajar Accommodator.
b. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor untuk CE bertanda positif dan
skor AE dikurangi skor RO bertanda negatif, maka gaya belajar yang
bersesuaian adalah gaya belajar Diverger.
c. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor untuk CE bertanda negatif dan
skor AE dikurangi skor RO bertanda negatif, maka gaya belajar yang
bersesuaian adalah gaya belajar Assimilator.
58
d. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor untuk CE bertanda negatif dan
skor AE dikurangi skor RO bertanda positif, maka gaya belajar yang
bersesuaian adalah gaya belajar Converger.
3.7.2 Analisis Data Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Analisis data tes kemampuan pemecahan masalah matematis dilakukan
berdasarkan kebenaran penyelesaian yang dilakukan siswa dengan dipandu
petunjuk penyelesaian dan rubrik penskoran.
3.7.3 Analisis Data Wawancara
Analisis data hasil wawancara dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1. Reduksi Data
Reduksi data mengarah pada proses pemilihan, pemusatan, perhatian,
penyederhanaan, pengabstraksian dan transformasi data mentah di lapangan.
Apabila terdapat data yang tidak valid, maka data dikumpulkan tersendiri dan
dapat digunakan sebagai verifikasi ataupun hasil samping lainnya.
2. Penyajian Data
Penyajian data meliputi pengklasifikasian dan identifikasi data, yaitu
menuliskan kumpulan data yang terorganisir dan terkategori sehingga
memungkinkan untuk menarik kesimpulan dari data tersebut.
3. Membuat Kesimpulan atau Verifikasi
Membuat kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dan
memverifikasi kesimpulan tersebut.
Hasil analisis wawancara akan digunakan sebagai triangulasi terhadap
hasil analisis tes dan digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan
59
masalah matematis siswa dengan masing-masing gaya belajarnya. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan tetap (The Constant
Comparative Method). Analisis ini melibatkan perbandingan satu segmen dengan
segmen lainnya untuk menentukan persamaan dan perbedaannya. Data
dikelompokkan bersama-sama dalam dimensi yang sama. Dimensi ini secara
tentatif diberikan suatu nama, yang kemudian menjadi kategori. Analisis ini
diusahakan agar unsur-unsur empirik yang membedakan satuan-satuan
pembanding berada pada data yang sama. Satuan-satuan yang memiliki ciri yang
sama diangkat menjadi teori-teori.
Dari hasil analisis angket gaya belaja siswa, tes kemampuan pemecahan
masalah matematis, dan wawancara yang telah dilakukan akan diperoleh
informasi atau data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
untuk tiap gaya belajar yang berbeda. Data yang ada tersebut akan ditabulasikan
ke dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap
Gaya Belajar
Converger Diverger Accommodator Assimilator
Memahami
Masalah
Membuat
Rencana
Melaksanakan
Rencana
Memeriksa
Kembali
60
3.8 Pengecekan Keabsahan Data
Peneliti harus melakukan pengecekan keabsahan data sebagai upaya
pertanggungjawaban atas penelitian yang dilaksanakannya. Penelitian kualitatif
dinyatakan absah jika memenuhi syarat kredibilitas, transferabilitas,
dependabilitas, dan konfirmabilitas.
Kredibilitas (derajat kepercayaan) mengacu pada pertanyaan apakah data
yang diperoleh sesuai dengan realitas yang ada (kenyataan di lapangan). Istilah ini
dapat disamakan dengan istilah validitas internal yang sering digunakan pada
penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini, untuk memenuhi kredibilitas data
dilakukan dengan observasi terus menerus, yaitu peneliti mewawancarai subjek
dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan dan mengadakan pengulangan
pertanyaan pada waktu berbeda terhadap informasi yang tidak jelas atau berbeda.
Peneliti juga mengadakan triangulasi untuk memvalidasi data. Menurut Miles, et
al. (2014: 299), triangulasi adalah suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data
dengan memanfaatkan sesuatu di luar untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data. Triangulasi terdiri dari empat macam, yaitu: (1)
triangulasi sumber data, (2) triangulasi metode, (3) triangulasi peneliti, dan (4)
triangulasi teori. Penelitian ini menggunakan triangulasi metode yaitu
membandingkan data hasil pekerjaan siswa dengan data hasil wawancara dan juga
triangulasi sumber data yaitu membandingkan serta memeriksa data wawancara
dari subjek yang berbeda dalam satu gaya belajar yang sama. Selain itu dilakukan
validasi terhadap tes kemampuan pemecahan masalah matematis apakah dapat
61
digunakan untuk mengetahui pemecahan masalah siswa oleh validator. Kegiatan
lain, peneliti mengadakan diskusi dengan dosen pembimbing.
Transferabilitas (keteralihan) merupakan upaya untuk membangun
generalisasi seperti dalam penelitian kuantitatif. Tetapi dalam penelitian kualitatif
hanya menyajikan hipotesis kerja disertai deskripsi yang terkait dengan waktu dan
konteks, tidak menggeneralisasi suatu penemuan yang dapat berlaku atau
diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama. Transferabilitas
dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan
konteks serta menguraikannya secara rinci. Penguraian rinci terhadap data-data
yang diperoleh akan memberikan pemahaman apakah simpulan yang diperoleh
dapat dialihkan pada konteks lain yang serupa. Pada penelitian ini yang dilakukan
adalah menguraikan secara rinci deskripsi kemampuan pemecahan masalah
matematis pada masing-masing gaya belajar.
Dependabilitas (kebergantungan) merupakan istilah yang disamakan
dengan reliabilitas pada penelitian kuantitatif, yaitu dapat tidak dibuat replikasi
atau uji ulang hasil penelitian. Pada penelitian kualitatif memandang realitas itu
terkait langsung dengan konteks dan waktu, sehingga kecil kemungkinan
mengadakan replikasi hasil studi. Pada penelitian ini untuk menjaga
dependabilitas dengan teknik-teknik seperti yang dijelaskan untuk menjaga
kredibilitas dan teknik audit yang menjaga kejujuran dan ketepatan sudut pandang
peneliti. Teknik audit dapat dilakukan dengan cara pembimbing mengaudit
keseluruhan aktivis peneliti dalam melakukan penelitian.
62
Konfirmabilitas (kepastian) menggantikan istilah objektivitas pada
penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif memandang realitas itu ganda, terkait
dengan konteks dan waktu. Objektivitas tidak berdasar kesepakatan atau
persetujuan oleh beberapa atau banyak orang, tetapi berdasar pada data. Pada
penelitian ini, kepastian dipenuhi karena berdasarkan data yang digali dengan
sebenarnya.
3.9 Tahap-Tahap Penelitian
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 3.3 berikut.
63
Gambar 3.3 Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanan Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Menentukan Subjek Penelitian
Menyiapkan Instrumen Angket Gaya Belajar, Rencana Proses Pembelajaran, Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, dan Pedoman Wawancara
Validasi Instrumen Angket Gaya Belajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, dan Pedoman Wawancara
Pelaksananaan Pembelajaran Model Eliciting Activities Disertai Penyelesaian
Masalah Matematis dengan Berpedoman Pada Tahap Pemecahan Masalah Polya
Secara Tidak Langsung dan Pengamatan Peneliti
Pelaksanaan Pengisian Angket Gaya Belajar Siswa Kelas VIII A
Klasifikasi gaya belajar menurut Kolb
Penentuan Subjek Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Analisis Data
Pelaksanaan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Pendeskripsian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Ditinjau dari
Gaya Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities
Penarikan Kesimpulan
Menentukan Fokus Penelitian
64
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
Penelitian analisis kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau
dari gaya belajar siswa kelas VIII pada materi lingkaran melalui pembelajaran
Model Eliciting Activities dilaksanakan di MTs Negeri 1 Semarang tahun ajaran
2015/2016. Pemilihan sekolah dan kelas dilakukan berdasarkan kemampuan
akademik siswa. MTs Negeri 1 Semarang memiliki 26 kelas yang terdiri dari 9
kelas VII, 8 kelas VIII, dan 9 kelas IX. Penelitian dilaksanakan hanya pada satu
kelas yaitu kelas VIII A.
4.1.1 Hasil Angket Gaya Belajar Siswa
Klasifikasi gaya belajar siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen
angket gaya belajar. Angket ini diunduh dari website Miamy University yaitu pada
http://www.units.miamioh.edu/ dalam Bahasa Inggris yang dapat dilihat pada
lampiran 4. Selanjutnya angket yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia dan dikaitkan dengan pelajaran matematika ini divalidasi oleh seorang
dosen Jurusan Psikologi yang ditunjukkan pada lampiran 6.
Berdasarkan hasil validasi, angket yang semula berbentuk 6 kolom
(meliputi kolom nomor, kolom aspek, kolom CE, kolom AE, kolom AC, dan
kolom RO) diubah menjadi 3 kolom (meliputi kolom nomor, kolom pernyataan,
dan kolom skor) yang terdiri dari 4 penskoran. Pernyataan yang sebelumnya
terpisah-pisah dalam kolom CE, AC, AE, dan RO dijadikan dalam satu kolom
65
yaitu kolom pernyataan dengan urutan berulang pernyataan CE, AC, AE,
dan RO, berlanjut sesuai urutan hingga pernyataan ke-48. Tugas siswa dalam
pengisian angket ini adalah memberi skor untuk setiap pernyataan dengan pilihan
skor yang tersedia pada masing-masing butir pernyataan.
Pengisian angket yang telah dilakukan oleh 32 siswa kelas VIII A MTs
Negeri 1 Semarang menggunakan instrumen angket gaya belajar yang telah
divalidasi. Hasil penelitian pada angket gaya belajar ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Angket Gaya Belajar Kelas VIII A
Gaya Belajar Jumlah Siswa
Converger 11
Diverger 7
Accommodator 5
Assimilator 9
Jumlah 32
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa ada siswa yang menempati
masing-masing gaya belajar Kolb. Banyak siswa yang diklasifikasikan ke dalam
gaya belajar converger sebanyak 11 siswa ( 34,38%), banyaknya siswa yang
diklasifikasikan ke dalam gaya belajar diverger sebanyak 7 siswa (21,88%),
banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam gaya belajar accommodator
sebanyak 5 siswa (15,62%), dan banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam
gaya belajar assimilator sebanyak 9 siswa (28,12%).
4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan 3 kali pertemuan
pada kelas VIII A di MTs Negeri 1 Semarang. Siswa di kelas VIII A berjumlah 32
siswa. Proses pembelajaran menggunakan Model Eliciting Activities dengan
pendekatan saintifik. Pembelajaran menggunakan bantuan Lembar Kerja Siswa
66
(LKS) yang dibagikan untuk setiap kelompok yang telah dibentuk. Permasalahan
yang ada pada LKS dikembangkan mengacu pada pendekatan saintifik sehingga
permasalahan sesuai kejadian atau situasi di kehidupan nyata. Selain itu, proses
pembelajaran juga menggunakan alat peraga pada setiap pertemuannya sesuai
dengan materi yang disampaikan. Selanjutnya, pada setiap pertemuan siswa juga
melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di
LKS dan nantinya dipilih perwakilan dari kelompok untuk menyajikan hasil
diskusinya di depan kelas.
Pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 21 Maret
2016. Materi yang diajarkan adalah keliling lingkaran. Pembelajaran pertemuan
kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2016 dengan materi yang diajarkan
adalah panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. Pembelajaran pertemuan
ketiga dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016 dengan materi yang diajarkan
adalah luas lingkaran. Jadwal penelitian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
4.2.
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan Hari dan tanggal Waktu (WIB) Sub Materi
1 Senin, 21 Maret
2016
10.40-12.00 Keliling lingkaran
2 Rabu, 23 Maret
2016
10.00-11.20 Panjang lintasan dari
perputaran roda
3 Senin, 28 Maret
2016
10.00-11.20 Luas lingkaran
Penjelasan aktivitas siswa untuk masing-masing pertemuan, mulai dari
pertemuan pertama, kedua, dan ketiga adalah sebagai berikut.
67
a) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Senin, 21 Maret 2016
diikuti oleh sebanyak 31 siswa. Terdapat 1 siswa bernama Luqman Al Faris Haq
yang tidak berangkat sekolah karena sakit. Pembelajaran dimulai pada pukul
10.00 WIB dan diakhiri pada pukul 11.20 WIB. Pertemuan pertama terdiri dari 2
aktivitas. Aktivitas 1 membahas mengenai menemukan rumus keliling lingkaran
dan aktivitas 2 menggunakan rumus keliling lingkaran dalam pemecahan masalah.
Dalam melaksanakan kedua aktivitas tersebut, siswa difasilitasi Lembar Kerja
Siswa (LKS 1) dan Lembar Tugas Siswa (LTS 1) yang dibagikan pada tiap
kelompok yang telah dibentuk.
Pada saat guru memberikan pengantar materi mengenai keliling dari
sebuah roda, siswa antusias mendengarkan dan memperhatikan guru. Beberapa
siswa mampu memberikan respon yang positif terhadap permasalahan yang
diajukan guru dengan bertanya tentang bagaimana cara menghitung keliling
sebuah roda. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap
materi yang disampaikan oleh guru.
Siswa bersama dengan kelompoknya mampu memahami apa yang
ditanyakan dalam LKS 1. Siswa juga mampu melakukan kegiatan sesuai dengan
apa yang diperintahkan dalam LKS 1 dengan baik. Melalui bimbingan guru, siswa
mampu menemukan rumus keliling lingkaran yaitu atau .
Setelah menemukan rumus keliling lingkaran, siswa mampu berdiskusi dan
mengerjakan permasalahan dalam LTS 1. Ada yang bekerja bersama-sama dan
ada pula yang bekerja dengan membagi tugas untuk tiap anggota kelompok. Siswa
68
mampu membuat model matematika sebagai penyelesaian dari permasalahan
dalam LTS 1.
Beberapa perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil diskusi tentang model penyelesaian kelompok masing-
masing. Dari perwakilan kelompok yang maju, semua model penyelesaian yang
dipresentasikan siswa adalah jawaban yang tepat. Mereka mampu menyampaikan
dengan baik hasil diskusi yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
sudah menguasai materi yang telah diajarkan.
b) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Maret 2016
diikuti oleh sebanyak 30 siswa. Terdapat 2 siswa bernama Luqman Al Faris Haq
dan Seftiyani Kurnia Putri yang tidak berangkat sekolah karena keduanya sakit.
Pembelajaran dimulai pada pukul 10.00 WIB dan diakhiri pada pukul 11.20 WIB.
Pertemuan kedua terdiri dari 2 aktivitas. Aktivitas 1 membahas mengenai
menemukan rumus panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan dan aktivitas
2 adalah menghitung panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. Dalam
melaksanakan kedua aktivitas tersebut, siswa difasilitasi Lembar Kerja Siswa
(LKS 2) dan Lembar Tugas Siswa (LTS 2) yang dibagikan pada tiap kelompok
yang telah dibentuk.
Pada saat guru memberikan pengantar materi mengenai panjang lintasan
dari perputaran roda sepeda, siswa antusias mendengarkan dan memperhatikan
guru. Siswa mampu memberikan respon yang positif terhadap permasalahan yang
diajukan guru dengan bertanya tentang bagaimana cara menghitung panjang
69
lintasan dari perputaraan roda sepeda. Ada juga siswa yang sudah memiliki
bayangan rumus panjang lintasan yang dicari.
Siswa bersama dengan kelompoknya mampu memahami apa yang
ditanyakan dalam LKS 2. Siswa mampu menemukan rumus panjang lintasan dari
perputaran roda kendaraan atau keliling roda dikalikan dengan banyaknya
putaran roda. Setelah menemukan rumus, siswa mampu berdiskusi dan
mengerjakan permasalahan dalam LTS 2. Ada yang bekerja bersama-sama dan
ada pula yang bekerja dengan membagi tugas untuk tiap anggota kelompok. Siswa
mampu membuat model matematika sebagai penyelesaian dari permasalahan.
Beberapa perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil diskusi tentang model penyelesaian kelompok masing-
masing. Dari perwakilan kelompok yang maju, 2 jawaban penyelesaian
permasalahan tepat dan 1 jawaban penyelesaian kurang tepat. Setelah guru
mengecek jawaban dari masing-masing kelompok terlihat bahwa untuk masalah
nomor 3 sebagian besar kelompok masih kurang tepat.
c) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada hari Senin, 28 Maret 2016
diikuti oleh sebanyak 32 siswa. Pembelajaran dimulai pada pukul 10.00 WIB dan
diakhiri pada pukul 11.20 WIB. Pertemuan pertama terdiri dari 2 aktivitas.
Aktivitas 1 membahas mengenai menemukan rumus luas lingkaran dan aktivitas 2
menggunakan rumus luas lingkaran dalam pemecahan masalah. Dalam
melaksanakan ketiga aktivitas tersebut, siswa difasilitasi Lembar Kerja Siswa
70
(LKS 3) dan Lembar Tugas Siswa (LTS 3) yang dibagikan pada tiap kelompok
yang telah dibentuk.
Pada saat guru memberikan pengantar materi mengenai luas dari sebuah
kaset DVD, siswa antusias mendengarkan dan memperhatikan guru. Beberapa
siswa mampu memberikan respon yang positif terhadap permasalahan yang
diajukan guru dengan bertanya tentang bagaimana cara menghitung luas bidang
kaset DVD. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap
materi yang disampaikan oleh guru.
Siswa bersama dengan kelompoknya mampu memahami apa yang
ditanyakan dalam LKS 3. Siswa juga mampu melakukan kegiatan sesuai dengan
apa yang diperintahkan dalam LKS 3 dengan baik. Dengan bimbingan guru, siswa
mampu menemukan rumus luas lingkaran yaitu atau
.
Siswa mampu berdiskusi dan menemukan rumus luas lingkaran, siswa
mengerjakan permasalahan dalam LTS 3. Ada yang bekerja bersama-sama dan
ada pula yang bekerja dengan membagi tugas untuk tiap anggota kelompok. Siswa
mampu membuat model matematika sebagai penyelesaian dari permasalahan
dalam LTS 3.
Beberapa perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil diskusi tentang model penyelesaian kelompok masing-
masing. Dari perwakilan kelompok yang maju, semua model penyelesaian yang
dipresentasikan siswa adalah jawaban yang tepat. Mereka mampu menyampaikan
dengan baik hasil diskusi yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
sudah menguasai materi yang telah diajarkan.
71
Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti diamati dan dinilai oleh satu
observer yaitu Ibu Salima Fridayanti yang merupakan guru matematika di MTs
Negeri 1 Semarang. Selain melakukan pengamatan, observer juga melakukan
penilaian yang ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
Hari dan tanggal Nilai Saran
Senin, 21 Maret 2016 92,4 -
Senin, 23 Maret 2016 92,4 -
Senin, 28 Maret 2016 98,6 -
Penilaian yang diberikan oleh observer dilakukan dengan mengacu pada
lembar pengamatan kemampuan penilaian guru dalam mengelola pembelajaran.
Observer menilai dan mengamati beberapa indikator pada aspek-aspek seperti
kemampuan membuka pelajaran, sikap guru dalam proses pembelajaran,
penguasaan bahan belajar, proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran,
kemampuan menutup pembelajaran, serta tindak lanjut. Hasil pengamatan dan
penilaian aktivitas pelaksanaan pembelajaran yang lebih lengkap dapat dilihat
pada lampiran 16.
4.1.3 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa diperoleh
berdasar hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan wawancara.
Tes kemampuan pemecahan masalah matematis berupa 3 soal berbentuk uraian
dengan materi lingkaran. Meskipun dalam pelaksanaan uji coba diperoleh 6 soal
valid tetapi dalam pelaksanaan tes kemampuan pemecahan masalah matematis
hanya menggunakan 3 soal saja. Hal ini berdasarkan adanya beberapa
72
pertimbangan yaitu: (1) tiap indikator sudah terpenuhi, (2) keterbatasan waktu, (3)
keterbatasan tenaga, dan (3) keterbatasan kemampuan.
Tes kemampuan pemecahan masalah matematis dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 30 Maret 2016 selama 40 menit. Tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dikerjakan oleh siswa secara individu dan jujur serta diamati
secara langsung oleh peneliti. Setelah dilakukan tes kemampuan pemecahan
masalah matematis, peneliti menganalisis kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa. Berdasarkan indikator-indikator tahapan kemampuan
pemecahan masalah matematis, peneliti membuat pedoman penskoran untuk
mengklasifikasikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada
lampiran 26 dan diperoleh data hasil kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa yang ditunjukkkan pada lampiran 29.
4.1.4 Penentuan Subjek Penelitian
Penentuan subjek penelitian ini berdasarkan klasifikasi gaya belajar siswa
dan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang tertinggi. Dari hasil
pengisian angket gaya belajar siswa, diperoleh klasifikasi gaya belajar siswa yang
ditunjukkan pada lampiran 8. Siswa dibagi menjadi empat gaya belajar yaitu gaya
belajar converger, gaya belajar diverger, gaya belajar accommodator, dan gaya
belajar assimilator.
Selanjutnya dari setiap gaya belajar akan diambil 2 siswa sebagai subjek
penelitian. Pemilihan dilakukan secara purposive sampling dengan masing-masing
gaya belajar sebanyak 2 siswa yang selanjutnya diberi inisial C1 dan C2 untuk
gaya belajar converger, inisial D1 dan D2 untuk gaya belajar diverger, Ac1 dan
73
Ac2 untuk gaya belajar accommodator, dan As1 dan As2 untuk gaya belajar
assimilator. Pemilihan ini berdasarkan pertimbangan dengan memperhatikan
kriteria: (1) gaya belajar (angket) yang dimiliki siswa dan (2) hasil tes
kemampuan pemecahan masalah matematis (tes tulis) tertinggi pada masing-
masing gaya belajar. Hasil tes tulis tertinggi dari masing-masing gaya belajar
dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Tes Tulis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Tertinggi untuk Tiap Gaya Belajar
Kode
Siswa
Soal 1 Soal 2 Soal 3 T N S
M1 M2 M3 M1 M2 M3 M1 M2 M3
T-01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 100 C1
T-12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 100 C2
T-11 3 2 2 3 3 2 3 3 3 24 88.9 D1
T-13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 26 96.3 D2
T-09 3 2 2 3 3 3 3 3 2 24 88.9 Ac1
T-32 3 2 2 3 3 2 3 3 3 24 88.9 Ac2
T-03 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26 96.3 As1
T-22 3 3 3 3 3 2 3 3 3 26 96.3 As2
4.1.5 Pelaksanaan Wawancara
Setelah terpilih 8 siswa sebagai subjek penelitian, selanjutnya
dilaksanakan wawancara terhadap subjek penelitian pada hari Kamis, 31 Maret
2016. Pelaksanaan wawancara bertujuan untuk memastikan kemampuan
pemecahan masalah matematis terhadap hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis. Subjek C1, C2, D1, D2, Ac1, Ac2, As1, dan As2 yang tercantum pada
Tabel 4.3 dan telah mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah matematis
serta wawancara. Selanjutnya dijabarkan kemampuan pemecahan masalah
matematis dari setiap subjek. Di dalam penelitian ini, teknik wawancara yang
digunakan adalah wawancara berbasis tes sehinga apabila dalam proses
74
wawancara subjek mampu menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan
permasalahan di dalam butir soal maka dapat disimpulkan bahwa subjek
memenuhi indikator tahap kemampuan pemecahan masalah matematis. Untuk
hasil wawancara mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis dapat
dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Hasil Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Gaya Belajar Subjek Pelaksanaan
Wawancara
Nilai
KPMM
Rata-
rata
Converger C1 Kamis, 31 Maret 2016 94,44 93,1
C2 Kamis, 31 Maret 2016 91,67
Diverger D1 Kamis, 31 Maret 2016 80,56 81,9
D2 Kamis, 31 Maret 2016 83,33
Accommodator Ac1 Kamis, 31 Maret 2016 80,56 80,6
Ac2 Kamis, 31 Maret 2016 80,56
Assimilator As1 Kamis, 31 Maret 2016 86,11 86,1
As2 Kamis, 31 Maret 2016 86,11
4.16 Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini pengumpulan data dibagi menjadi
empat tahap. Pengumpulan data yang pertama adalah observasi ke MTs Negeri 1
Semarang yang terletak di Jalan Fatmawati Raya Semarang pada hari Sabtu
tanggal 9 Januari 2016 pada pukul 09.00 WIB. Observasi ini dilakukan untuk
mendapatkan daftar nama siswa dari kelas VIII A. Selain itu, peneliti juga
melakukan wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran matematika di
kelas VIII A, Ibu Salima Fridayanti, S.Pd. Hasil wawancara dengan Ibu Salima
adalah mengenai kemampuan siswa kelas VIII A pada mata pelajaran matematika
terutama pada kemampuan pemecahan masalah matematis yang masih rendah
terutama pada materi lingkaran.
75
Pengambilan data kedua adalah pengambilan data klasifikasi gaya belajar
siswa. Pengambilan data dilakukan pada hari Senin, 21 Maret 2016 diikuti oleh 31
siswa. Pengambilan data ini menggunakan angket yang terdiri dari 48 butir
pernyataan yang setiap butir pernyataan terdapat empat pilihan skor. Siswa
diminta untuk mengisi angket gaya belajar. Sebelum mengisi angket, siswa
diinformasikan mengenai aturan dan tata cara pengisian angket. Kemudian siswa
mulai mengisi angket gaya belajar selama kurang lebih 25 menit dimulai pukul
11.30 sampai dengan pukul 11.55 WIB dan bertempat di ruang kelas VIII A MTs
Negeri 1 Semarang. Setelah selesai, siswa diminta mengumpulkan kembali angket
gaya belajar. Untuk satu orang siswa yang tidak berangkat diminta mengisi angket
pada hari Senin, 28 Maret 2016.
Pengambilan data ketiga adalah pengambilan data tes kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa. Tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dilakukan pada hari Rabu tanggal 30 Maret 2016 pada pukul 10.00
WIB sampai dengan pukul 10.40 WIB. Tes dilaksanakan selama 40 menit dan
diikuti oleh 32 siswa. Sebelum mengerjakan tes, guru memberikan instruksi dan
petunjuk pengerjaan tes kepada siswa. Setelah selesai diberikan informasi, siswa
dipersilahkan mengerjakan tes yang diberikan. Setelah waktu habis, siswa diminta
untuk mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.
Pengambilan data yang keempat adalah wawancara dengan subjek
penelitian. Pengambilan data dilakukan pada hari Kamis, 31 Maret 2016 pada
pukul 14.10 WIB sampai 15.30 WIB. Pada tahap wawancara, peneliti
memberikan serangkaian pertanyaan untuk mengetahui kemampuan pemecahan
76
masalah matematis siswa berdasarkan indikator tahap pemecahan masalah
matematis menurut Polya.
4.1.6 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui
Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya Belajar
Siswa
Bagian ini akan menunjukkan proses analisis kemampuan pemecahan
masalah matematis masing-masing subjek penelitian untuk tiap gaya belajar.
4.1.6.1 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Tiap Gaya
Belajar untuk Masalah 1
1. Gaya Belajar Converger Masalah 1
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C1
Gambar 4.1 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C1 untuk masalah 1.
Gambar 4.1 Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah 1
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, C1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.6 berikut.
77
Tabel 4.6 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik C1. C1
secara langsung menuliskan apa
yang diketahui dari masalah
yaitu dan
serta membuat gambar dari
masalah berupa bentuk stadion
lengkap dengan ukurannya. C1
juga secara langsung menuliskan
apa yang ditanyakan yaitu .
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi
muncul pada jawaban dari C1.
Dilihat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh C1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling persegi panjang dan
keliling lingkaran. C1 sudah bisa
mencari keliling persegi panjang
dan keliling lingkaran.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 1, C1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 1, C1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan
panjang dan lebar yang sudah
78
diketahui yaitu dan
. C1 juga menuliskan
apa yang ditanyakan dalam
masalah yaitu keliling stadion
sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M C1 sudah melaksanakan strategi
masalah 1 dengan baik dan
benar. C1 mampu menemukan
keliling stadion .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C1, terlihat bahwa C1
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek C1
Gambar 4.2 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami
masalah 1 subjek C1.
P : Coba yang nomor satu dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
C1 : Kan ada stadion yang bentuknya persegi panjang sama lingkaran
yang dibagi dua. Lebar ukurannya , panjang . Terus dicari
keliling persegi panjangnya panjang karena ini lebarnya termasuk
diameter lingkaran. Cari keliling stadion caranya keliling lingkaran
ditambah dua panjang.
P : Yang diketahui dari nomor satu apa?
C1 : Panjangnya , lebarnya .
P : Kalau yang ditanyakan apa?
79
C1 : Keliling stadion.
Gambar 4.2 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek C1
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. C1 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah, serta mampu menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat
sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.6 , tetapi C1 mampu menunjukkan indikator
tersebut pada saat wawancara.
Gambar 4.3 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 1 subjek C1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
C1 : Intinya disuruh mencari keliling stadion.
P : Disini kan harus mencari keliling stadion, bagaimana caramu mencari
keliling stadion?
C1 : Cari keliling persegi panjang dulu kemudian cari keliling lingkaran.
Keliling persegi panjangnya , terus
keliling lingkarannya . Keliling persegi
panjang dijumlahkan keliling lingkaran .
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
C1 : Sudah sesuai urutan informasi.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor satu?
C1 : Saya langsung mengerjakannya, kan kemarin sudah latihan soal.
Gambar 4.3 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1
Subjek C1
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. C1 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
80
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.5,
tetapi pada saat wawancara C1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.4 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 1 subjek C1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
C1 : Panjang dimisalkan dengan , lebar dimisalkan dengan . ,
, disuruh mencari .
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
C1 : Dapat, Bu.
Gambar 4.4 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1
Subjek C1
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. C1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
Gambar 4.5 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 1 subjek C1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
C1 : Mungkin ada, bedanya keliling lingkaran sama keliling setengah
lingkaran dikali dua.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
C1 : Sudah, Bu.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
C1 : Iya.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
C1 : Sudah cocok.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
C1 : Iya.
Gambar 4.5 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1
Subjek C1
81
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap memeriksa
kembali. C1 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh dengan
mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan
solusi yang diperoleh logis, melihat alternatif penyelesaian lain, membaca
pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah
terjawab.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek C1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa C1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C1 pada Masalah 1
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
1 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah, dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa (1) Mengecek semua informasi dan
82
kembali penghitungan yang terlibat, (2)
mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, (3) melihat alternatif penyelesaian yang
lain, (4) membaca pertanyaan kembali, dan (5)
bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C2
Gambar 4.6 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C2 untuk masalah 1.
Gambar 4.6 Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah 1
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, C2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.8 berikut.
Tabel 4.8 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik C2 . C2 secara
langsung menuliskan apa yang
diketahui dari masalah yaitu
dan serta
83
membuat gambar dari masalah
berupa bentuk stadion lengkap
dengan ukurannya. C2 juga
secara langsung menuliskan apa
yang ditanyakan yaitu kell
stadion.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari C2. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh C2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling persegi panjang dan
keliling lingkaran. Meskipun
dalam pengerjaannya C2
langsung mencari keliling stadion
namun C2 tetap menuliskan
keliling stadion sebagai
penjumlahan dan keliling
lingkaran. Hal ini berarti C2
mampu mencari subtujuan yaitu
keliling persegi panjang dan
keliling lingkaran.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 1, C2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 1, C2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan
panjang dan lebar yang sudah
diketahui yaitu dan
. C2 juga menuliskan
apa yang ditanyakan dalam
masalah yaitu keliling sebagai
84
.
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M C2 sudah melaksanakan strategi
masalah 1 dengan baik dan benar.
C2 mampu menemukan keliling
stadion .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C2, terlihat bahwa C2
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek C2
Gambar 4.7 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami
masalah 1 subjek C2.
P : Sekarang coba yang nomor satu dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
C2 : Kan lapangan sepak bola, lapangannya berbentuk gabungan persegi
panjang dan lingkaran. Disuruh mencari keliling stadion yaitu keliling
dari semua lapangan ini dijumlahkan.
P : Yang diketahui dari nomor satu apa?
C2 : Panjang lapangan yang berbentuk persegi panjang panjangnya ,
lebarnya .
P : Kalau yang ditanyakan apa?
C2 : Keliling stadion.
Gambar 4.7 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek C2
85
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. C2 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah, serta mampu menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat
sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.8 , tetapi C2 mampu menunjukkan indikator
tersebut pada saat wawancara.
Gambar 4.8 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 1 subjek C2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
C2 : Cari keliling semua lapangan terus diperoleh keliling stadion.
P : Disini kan harus mencari keliling stadion, bagaimana caramu mencari
keliling stadion?
C2 : Ini kan lebar dari lapangan yang berbentuk persegi panjang sama dengan
diameter. Terus dicari keliling lingkaran. Rumusnya . Keliling
= . Dijumlah sama x panjang. Keliling stadion
= + keliling lingkaran .
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
C2 : Saya langsung cari keliling stadion = + keliling lingkaran Bu.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor satu?
C2 : Saya langsung mengerjakan pada lembar jawaban Bu.
Gambar 4.8 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1
Subjek C2
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. C2 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan
mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada
Tabel 4.8, tetapi pada saat wawancara C2 mampu menyederhanakan masalah.
86
Gambar 4.9 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 1 subjek C2.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
C2 : Diketahui sama ditanya Bu? Berarti , , ditanya .
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
C2 : Maksudnya Bu?
P : Kamu tadi kan sudah tahu rumus-rumusnya, bisakah kamu menerapkan
rumus yang kamu ketahui sebagai strategi dalam menyelesaikan soal
nomor satu ini?
C2 : Sudah bisa, Bu.
Gambar 4.9 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1
Subjek C2
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. C2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika, dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
Gambar 4.10 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa
kembali masalah 1 subjek C2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
C2 : Kalau menurut saya caranya cuma ini.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
C2 : Sudah, Bu.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
C2 : Tidak.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
C2 : Sudah.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
C2 : Sempat, Bu.
Gambar 4.10 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1
Subjek C2
87
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap memeriksa
kembali. C2 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh dengan
mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, mempertimbangkan
solusi yang diperoleh logis, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek C2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa C2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.9 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C2 pada Masalah 1
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
1 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah, dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, (2)
mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
88
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Gaya Belajar Converger untuk Masalah 1
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 1 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek C1 dan C2 yang
merupakan subjek gaya belajar converger mampu memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana,
dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa converger mampu melaksanakan
keempat tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya pada masalah 1.
Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa converger saat
memecahkan masalah 1 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.10 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Converger pada Masalah 1
Subjek C1 Subjek C2 Simpulan Converger
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui
apayang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
89
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
masalah dalam bentuk
kalimat matematika,
dan (2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (3) melihat
alternatif penyelesaian
yang lain, (4) membaca
pertanyaan kembali, dan
(5) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (3) bertanya
kepada diri sendiri
bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (3) melihat
alternatif penyelesaian
yang lain, (4) membaca
pertanyaan kembali, dan
(5) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
2. Gaya Belajar Diverger Masalah 1
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D1
Gambar 4.11 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D1 untuk masalah 1.
Gambar 4.11 Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah 1
90
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, D1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.11 berikut.
Tabel 4.11 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik D1 . D1
secara langsung menuliskan apa
yang diketahui dari masalah
yaitu , , dan
. D1 juga secara
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan yaitu .
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi
muncul pada jawaban dari D1.
Dilihat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh D1.
Mencari subtujuan TM Subtujuan yang dicari yaitu
keliling persegi panjang dan
keliling lingkaran. Subtujuan
sudah ditemukan dan
diselesaikan, tetapi ada
kesalahan pada keliling persegi
panjang. Terlihat D1 masih
bingung antara menggunakan
keliling persegi panjang
atau .
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 1, D1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
91
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 1, D1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan
panjang dan lebar yang sudah
diketahui yaitu ,
. D1 menambahkan apa
yang diketahui yaitu ,
D1 juga menuliskan apa yang
ditanyakan dalam masalah yaitu
keliling sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M Strategi masalah 1 sudah
dilakukan dengan baik dan
benar. C1 mampu menemukan
keliling stadion .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D1, terlihat bahwa D1
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek D1
Gambar 4.12 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 1 subjek D1.
92
P : Coba yang nomor satu dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
D1 : Kan ada stadion berbentuk gabungan setengah lingkaran dan persegi
panjang. Panjangnya , lebarnya . Jadi diameter lingkarannya .
Terus yang ditanya keliling stadion.
P : Yang diketahui dari nomor satu apa?
D1 : Panjangnya , lebarnya , diameternya .
P : Kalau yang ditanyakan apa?
D1 : Keliling stadion.
Gambar 4.12 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. D1 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah, serta mampu menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat
sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.11 , tetapi D1 mampu menunjukkan indikator
tersebut pada saat wawancara.
Gambar 4.13 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 1 subjek D1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
D1 : Ada stadion disuruh cari kelilingnya.
P : Disini kan harus mencari keliling stadion, bagaimana caramu mencari
keliling stadion?
D1 : Keliling stadion yang lingkaran kan . Terus
nyari keliling persegi panjangnya
hasilnya . Keliling stadion = keliling lingkaran + panjang +
panjang, jadi .
P : Tadi keliling stadion sama dengan keliling lingkaran ditambah apa?
D1 : Panjang.
P : Lalu fungsinya kamu menghitung untuk apa?
D1 : Em, bingung Bu.
P : Berarti seharusnya tidak perlu digunakan ya karena kalau keliling kan
hanya batasnya saja dan lebarnya sudah menjadi diameter lingkaran.
D1 : Iya Bu, harusnya ndak usah pake yang itu ndak usah ditulis.
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
C1 : Sudah, Bu.
93
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor satu?
C1 : Em langsung saya coba kerjakan Bu.
Gambar 4.13 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1
Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. D1 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mampu mencari subtujuan, dan
mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada
Tabel 4.11, tetapi pada saat wawancara D1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.14 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 1 subjek D1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
D1 : Tadi , , , terus ditanya .
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
D1 : Sudah bisa, Bu.
Gambar 4.14 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
1 Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. D1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
Gambar 4.15 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 1 subjek D1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
D1 : Cuma ini kalau menurut saya.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
D1 : Tidak.
94
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
D1 : Iya dibaca.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
D1 : Sudah logis, Bu.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
D1 : Tidak.
Gambar 4.15 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1
Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. D1 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh
dengan membaca pertanyaan kembali dan mempertimbangkan solusi yang
diperoleh logis.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek D1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa D1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut.
Tabel 4.12 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D1 pada Masalah 1
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
1 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) membuat
eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari
subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi.
Melaksanakan (1) Mengartikan masalah dalam bentuk
95
rencana kalimat matematika dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis dan (2) membaca pertanyaan kembali.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D2
Gambar 4.16 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D2 untuk masalah 1.
Gambar 4.16 Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah 1
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, D2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.13 berikut.
Tabel 4.13 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik D2 . D2
secara langsung menuliskan apa
yang diketahui dari masalah
yaitu lapangan ,
lapangan , dan
. D2 juga secara
96
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan yaitu keliling.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi
muncul pada jawaban dari D2.
Dilihat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh D2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling persegi panjang dan
keliling lingkaran. Meskipun
dalam pengerjaan D2 langsung
mencari keliling stadion namun
D2 tetap menuliskan keliling
stadion sebagai penjumlahan
dan . Hal ini berarti D2
mampu mencari subtujuan yaitu
keliling persegi panjang dan
keliling lingkaran.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 1, D2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 1, D2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan
panjang dan lebar yang sudah
diketahui yaitu ,
. D2 juga
menambahkan apa yang
diketahui yaitu dan
.
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
M Strategi masalah 1 sudah
dilaksanakan dengan baik dan
benar. D2 mampu menemukan
keliling stadion .
97
berlangsung
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D2, terlihat bahwa D2
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek D2
Gambar 4.17 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 1 subjek D2.
P : Sekarang coba yang nomor satu dijelaskan menurut kalimatmu sendiri.
D2 : Nerangin caranya?
P : Maksudnya nomor satu itu apa?
D2 : Stadion kan berbentuk gabungan dua buah setengah lingkaran dan
persegi panjang. Stadionnya itu bentuknya kaya kapsul gitu. Gimana ya
Bu. Gabungan dua setengah lingkaran dijadikan satu kan satu
lingkaran. Yang persegi panjang itu di dalam lingkaran itu jadi lebarnya
itu diameter lingkaran. Panjangnya kan , lebarnya , itu
tu diameter lingkarannya karena lebarnya itu di diameter.
P : Yang diketahui dari nomor satu apa?
D2 : Panjangnya persegi panjang dan diameternya lingkaran .
P : Kalau yang ditanyakan apa?
D2 : Keliling stadion.
Gambar 4.17 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. D2 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang
98
diketahui danditanyakan pada masalah, serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.13 , tetapi D2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.18 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 1 subjek D2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
D2 : Mencari keliling stadion yang bentuknya kaya kapsul tadi.
P : Bagaimana cara kamu mencari keliling stadion?
D2 : Caranya . Hasil akhirnya .
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
D2 : Langsung Bu keliling stadion ndak satu-satu. Tapi ada .
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor satu?
D2 : Saya coba di oret-oretan dulu Bu.
Gambar 4.18 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1
Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. D2 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mampu mencari subtujuan, dan
mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada
Tabel 4.12, tetapi pada saat wawancara D2 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.19 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 1 subjek D2.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
D2 : Yang diketahui ya Bu. , , , sama
.
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
99
D2 : Sudah bisa kok, Bu.
Gambar 4.19 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
1 Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. D2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
Gambar 4.20 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 1 subjek D2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
D2 : Bisa , eh ndak ada Bu. Aku pakenya cuma ini.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
D2 : Ndak.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
D2 : Pertanyaannya ya dibaca.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
D2 : Kelihatannya sudah cocok, Bu.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
D2 : Ndak sempat, Bu.
Gambar 4.20 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1
Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. D2 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh
dengan membaca pertanyaan kembali dan mempertimbangkan solusi yang
diperoleh logis.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek D2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa D2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
100
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut.
Tabel 4.14 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D2 pada Masalah
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
1 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis dan (2) membaca pertanyaan kembali.
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Gaya Belajar Diverger untuk Masalah 1
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 1 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek D1 dan D2 yang
merupakan subjek gaya belajar diverger mampu memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana,
dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa diverger mampu melaksanakan
keempat tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya pada masalah 1.
101
Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa diverger saat
memecahkan masalah 1 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.15 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Diverger Pada Masalah 1
Subjek D1 Subjek D2 Simpulan Diverger
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
masalah dalam bentuk
kalimat matematika,
dan (2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan
masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan
(2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (2) membaca
pertanyaan kembali.
Memeriksa kembali:
(1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (2) membaca
pertanyaan kembali.
Memeriksa kembali:
(1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (2) membaca
pertanyaan kembali.
102
3. Gaya Belajar Accommodator Masalah 1
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1
Gambar 4.21 adalah hasil pekerjaan tertulis Ac1 untuk masalah 1.
Gambar 4.21 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 1
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, Ac1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.16 berikut.
Tabel 4.16 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik Ac1 . Ac1 secara
langsung menuliskan apa yang
diketahui dari masalah yaitu
, , serta
membuat gambar dari masalah
berupa bentuk stadion lengkap
dengan ukurannya. Ac1 juga
secara langsung menuliskan apa
yang ditanyakan yaitu .
Menjelaskan
masalah dengan
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
103
kalimat sendiri
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari Ac1. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh Ac1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari yaitu yaitu
keliling lingkaran dan keliling
persegi panjang sudah ditemukan
dan diselesaikan tetapi ada yang
salah. Ac1 sudah menemukan
keliling lingkaran dengan benar
sedangkan keliling persegi
panjang masih salah.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 1, Ac1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 1, Ac1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan
panjang dan lebar yang sudah
diketahui yaitu dan
. Ac1 juga menuliskan
apa yang ditanyakan dalam
masalah yaitu keliling sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M Ac1 sudah melaksanakan strategi
masalah 1 dengan baik tetapi
belum memperoleh jawaban yang
benar. Hal ini dikarenakan terjadi
kesalahan pada saat mencari
subtujuan.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
104
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac1, terlihat bahwa
Ac1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek Ac1
Gambar 4.22 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 1 subjek Ac1.
P : Coba yang nomor satu dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
Ac1 : Kan ada sebuah stadion bentuknya gabungan dua setengah lingkaran
dan persegi panjang, terus disuruh nyari keliling stadion. Jadi keliling
lingkaran ditambah keliling persegi panjang.
P : Yang diketahui dari nomor satu apa?
Ac1 : Panjang persegi panjangnya sama lebarnya.
P : Kalau yang ditanyakan apa?
Ac1 : Keliling stadion.
Gambar 4.22 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek
Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. Ac1 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat
sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak
terlihat pada Tabel 4.16 , tetapi Ac1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada
saat wawancara.
Gambar 4.23 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 1 subjek Ac1.
105
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
Ac1 : Nyari keliling stadion.
P : Disini kan harus mencari keliling stadion, bagaimana caramu mencari
keliling stadion?
Ac1 : Panjang stadion dikali dua, terus ditambah keliling lingkaran. Tapi ini
kemarin salah Bu yang keliling persegi panjang.
P : Salahnya dimana?
Ac1 : Yang lingkaran udah bener , tapi yang persegi panjang harusnya
pakai panjangnya saja.
P : Mengapa hanya panjangnya saja?
Ac1 : Karena keliling yang dipakai hanya tepinya, kemarin lupa lebarnya juga
saya pakai.
P : Kalau sekarang sudah paham kan?
Ac1 : Sudah Bu.
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
Ac1 : Sudah Bu.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor satu?
Ac1 : Langsung mengerjakan soal Bu.
Gambar 4.3 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1
Subjek Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. Ac1 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.16,
tetapi pada saat wawancara Ac1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.24 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 1 subjek Ac1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
Ac1 : Simbolnya, Bu? Berarti ya , sama , terus disuruh
nyari .
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
Ac1 : Bisa tapi masih salah, Bu. Lupa kalau keliling hanya tepinya.
Gambar 4.24 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
1 Subjek Ac1
106
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. Ac1 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses penghitungan berlangsung.
Gambar 4.25 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 1 subjek Ac1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
Ac1 : Tidak, cuma ini saja.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
Ac1 : Sudah.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
Ac1 : Ada beberapa saya baca.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
Ac1 : Belum, Bu.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
Ac1 : Iya sempat, Bu.
Gambar 4.25 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa kembali Masalah 1
Subjek Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. Ac1 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh
dengan mengecek semua perhitungan yang terlibat dan membaca pertanyaan
kembali.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek Ac1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa Ac1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
107
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut.
Tabel 4.17 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac1 pada Masalah 1
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
1 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika dan (2) melaksanakan
strategi selama proses penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, dan (2) membaca
pertanyaan kembali.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2
Gambar 4.26 adalah hasil pekerjaan tertulis Ac2 untuk masalah 1.
Gambar 4.1 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah 1
108
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, Ac2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.18 berikut.
Tabel 4.18 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik Ac2 . Ac2
secara langsung menuliskan apa
yang diketahui dari masalah
yaitu dan .
Ac2 juga secara langsung
menuliskan apa yang ditanyakan
yaitu
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi
muncul pada jawaban dari Ac2.
Dilihat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh Ac2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari yaitu yaitu
keliling lingkaran dan keliling
persegi panjang sudah
ditemukan dan diselesaikan
tetapi ada yang salah. Ac2 sudah
menemukan keliling lingkaran
dengan benar sedangkan keliling
persegi panjang masih salah.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 1, Ac2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan TM Indikator ini tidak muncul pada
109
masalah hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 1, Ac2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan
panjang dan lebar yang sudah
diketahui yaitu dan
, serta menuliskan apa
yang ditanyakan dalam masalah
yaitu keliling sebagai
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M Ac2 sudah melaksanakan
strategi masalah 1 dengan baik
tetapi belum memperoleh
jawaban yang benar. Hal ini
dikarenakan terjadi kesalahan
pada saat mencari subtujuan.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac2, terlihat bahwa
Ac2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek Ac2
Gambar 4.27 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 1 subjek Ac2.
P : Sekarang coba yang nomor satu dijelaskan menurut kalimatmu sendiri.
Ac2 : Kan persegi panjang panjangnya , lebarnya . Terus
disamping keduanya ada dua buah setengah lingkaran. Terus ditanya
110
keliling lapangan. Keliling lingkaran hasilnya .
Dan keliling persegi panjangnya hasilnya
. Terus keliling lingkaran ditambah keliling persegi panjang
hasilnya Jadi keliling lapangannya adalah .
P : Yang diketahui dari nomor satu apa?
Ac2 : Panjangnya persegi panjangnya dan lebarnya .
P : Kalau yang ditanyakan apa?
Ac2 : Keliling lapangan.
Gambar 4.27 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek
Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. Ac2 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.18 , tetapi Ac2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.28 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 1 subjek Ac2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
Ac2 : Cari keliling lapangan.
P : Bagaimana cara kamu mencari keliling stadion?
Ac2 : Keliling lingkaran ditambah keliling persegi panjang.
P : Coba sekarang perhatikan letak dari lebar persegi panjang. Apakah
dalam mencari keliling persegi panjang, lebarnya juga digunakan?
Ac2 : Iya kan rumusnya
P : Apa kamu yakin dengan jawabanmu?
Ac2 : Tidak jadi Bu hehe. Harusnya cuma panjangnya saja, lebarnya tidak
diikutkan.
P : Nah, sekarang sudah paham?
Ac2 : Sudah Bu.
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
Ac2 : Iya sesuai.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
111
untuk mengerjakan soal nomor satu?
Ac2 : Dicoba dulu di oret-oretan.
Gambar 4.28 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1
Subjek Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. Ac2 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, menacri subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.18,
tetapi pada saat wawancara Ac2 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.29 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 1 subjek Ac2.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
Ac2 : Diketahuinya , , sama ditanya .
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
Ac2 : Dapat tapi belum benar gara-gara rumus yang keliling persegi panjang
salah jadinya hasilnya salah.
Gambar 4.29 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
1 Subjek Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. Ac2 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses penghitungan berlangsung.
Gambar 4.30 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 1 subjek Ac2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
Ac2 : Kelihatannya tidak ada Bu.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
112
Ac2 : Iya sudah.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
Ac2 : Iya dibaca kembali.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
Ac2 : Belum, Bu.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
Ac2 : Iya agak ragu-ragu.
Gambar 4.30 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1
Subjek Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. Ac2 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh
dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, membaca
pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah
terjawab
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek Ac2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa Ac2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut.
Tabel 4.19 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac2 pada Masalah 1
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
1 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
113
rencana membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika dan (2) melaksanakan
strategi selama proses penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada
diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya
Belajar Accommodator untuk Masalah 1
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 1 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek Ac1 dan Ac2 yang
merupakan subjek gaya belajar accommodator mampu memecahkan masalah
yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa accommodator mampu
melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 1.
Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa accommodator
saat memecahkan masalah 1 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.20 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Accommodator Pada Masalah 1
Subjek Ac1 Subjek Ac2 Simpulan
Accommodator
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa
yang diketahui dan
114
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
ditanyakan pada
masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
yang diberikan dalam
bentuk kalimat
matematika dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
yang diberikan dalam
bentuk kalimat
matematika dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
masalah yang
diberikan dalam
bentuk kalimat
matematika dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses
penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali,
dan (3) bertanya kepada
diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
4. Gaya Belajar Assimilator Masalah 1
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As1
Gambar 4.31 adalah hasil pekerjaan tertulis As1 untuk masalah 1.
115
Gambar 4.31 Hasil Tes Tertulis Subjek As1 untuk Masalah 1
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, As1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.21 berikut.
Tabel 4.21 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik As1 . As1
secara langsung menuliskan apa
yang diketahui dari masalah
yaitu dan
serta membuat gambar dari
masalah berupa bentuk stadion
lengkap dengan ukurannya. As1
juga secara langsung menuliskan
apa yang ditanyakan yaitu
keliling.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat Membuat M Eksperimen dan simulasi
116
rencana eksperimen dan
simulasi
muncul pada jawaban dari As1.
Dilihat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh As1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling lingkaran dan keliling
persegi panjang. As1 sudah bisa
mencari keliling lingkaran dan
keliling persegi panjang dengan
baik dan benar.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 1, As1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 1, As1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan
panjang dan lebar yang sudah
diketahui yaitu dan
. Dalam
pengerjaannya, As1 juga
menuliskan apa yang ditanyakan
yaitu keliling sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M Strategi masalah 1 sudah
dilaksanakan dengan baik dan
benar. As1 mampu menemukan
keliling stadion = .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As1, terlihat bahwa
As1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
117
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek As1
Gambar 4.32 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 1 subjek As1.
P : Coba yang nomor satu dijelaskan dulu dengan kalimatmu sendiri.
As1 : Kan nyari keliling lingkaran dulu. Panjangnya lebarnya ,
diameternya . Kan keliling lingkaran diameter berarti pake
nya dikali hasilnya terus cara nyari keliling persegi
panjangnya kan lebarnya udah jadi diameter jadi disini terus
ditambah sama panjangnya terus tambah lagi hasilnya .
P : Yang diketahui dari nomor satu apa?
As1 : Panjang , lebar , terus diameternya .
P : Kalau yang ditanyakan apa?
As1 : Keliling stadion.
Gambar 4.32 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek
As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. As1 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.21 , tetapi As1 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.33 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 1 subjek As1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
As1 : Ada stadion disuruh nyari kelilingnya.
P : Disini kan harus mencari keliling stadion, bagaimana caramu mencari
118
keliling stadion?
As1 : Nyari keliling lingkaran dulu. Hasilnya terus nyari keliling
persegi panjang, panjangnya terus tambah lagi hasilnya
keliling stadion .
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
As1 : Sudah urut, keliling lingkaran, keliling persegi panjang, terus keliling
stadion.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor satu?
As1 : Iya di oret-oretan dulu.
Gambar 4.33 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1
Subjek As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. As1 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan
mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada
Tabel 4.21, tetapi pada saat wawancara As1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.34 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 1 subjek As1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
As1 : Berarti diketahuinya ada , lebar Terus nyari .
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
As1 : Sudah bisa, Bu.
Gambar 4.34 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
1 Subjek As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. As1 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
119
Gambar 4.35 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa
kembali masalah 1 subjek As1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
As1 : Cuma kepikiran cara ini, Bu.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
As1 : Belum ngecek, Bu.
P : Coba sekarang dicek jawabanmu, disesuaikan dengan lembar soalnya.
As1 : Oh iya Bu, ini yang satuan saya salah harusnya meter.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
As1 : Iya tapi cuma sekilas.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
As1 : Belum logis, gara-gara salah satuan jadi salah.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
As1 : Sudah, Bu.
Gambar 4.35 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1
Subjek As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. As1 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh
dengan membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek As1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa As1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut.
120
Tabel 4.22 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As1 pada Masalah 1
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
1 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) membaca pertanyaan kembali dan (2)
bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As2
Gambar 4.36 adalah hasil pekerjaan tertulis As2 untuk masalah 1.
Gambar 4.36 Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah 1
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, As2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.23 berikut.
121
Tabel 4.23 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik As2 . As2 secara
langsung menuliskan apa yang
diketahui dari masalah yaitu
, ,
, dan . As2 juga
secara langsung menuliskan apa
yang ditanyakan yaitu
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari As2. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh As2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling lingkaran dan keliling
persegi panjang. As2 sudah bisa
mencari keliling lingkaran dengan
baik dan benar.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 1, As2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 1, As2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan
panjang dan lebar yang sudah
diketahui yaitu dan
. As2 menambahkan apa
122
yang diketahui yaitu
dan . As2 juga
menuliskan apa yang ditanyakan
dalam masalah yaitu keliling
sebagai
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M As2 mampu melaksanakan
strategi masalah 1 dengan baik
dan benar. As2 menemukan
keliling stadion .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As2, terlihat bahwa
As2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek As2
Gambar 4.37 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 1 subjek As2.
P : Coba yang nomor satu ini dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
As2 : Ini disuruh nyari keliling stadionnya.
P : Yang diketahui dari nomor satu apa?
As2 : Panjang lapangan sama lebar lapangan.
P : Kalau yang ditanyakan apa?
As2 : Keliling stadion.
Gambar 4.37 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek
As2
123
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. As2 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.23 , tetapi As2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.83 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 1 subjek As2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
As2 : Intinya disuruh nyari keliling stadion.
P : Bagaimana cara kamu mencari keliling stadion?
As2 : Pertama nyari keliling lingkarannya, rumusnya
. Lalu dicari keliling lapangannya . Lalu
keliling stadionnya keliling lingkaran ditambah keliling lapangan
.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor satu?
As2 : Saya langsung mengerjakan di lembar jawaban.
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
As2 : Iya sesuai urutan.
Gambar 4.38 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1
Subjek Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. As2 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.23,
tetapi pada saat wawancara As2 mampu menyederhanakan masalah.
124
Gambar 4.39 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 1 subjek Ac2.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
As2 : Bentuk simbolnya Bu? Panjang disimbolkan , lebar , jari-jari terus
keliling .
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
As2 : Dapat, Bu.
Gambar 4.39 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
1 Subjek As2
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. As2 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam kalimat bentuk matematika dan melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
Gambar 4.40 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa
kembali masalah 1 subjek As2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
As2 : Ada, Bu.
P : Bagaimana caranya?
As2 : Emm
P : Apa cuma ini caranya?
As2 : Yang saya tahu cuma ini, Bu.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
As2 : Sudah Bu.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
As2 : Tidak.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
As2 : Logis.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
Ac2 : Iya.
Gambar 4.40 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1
Subjek As2
125
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. As2 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh
dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat,
mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan bertanya kepada diri sendiri
bahwa pertanyaan sudah terjawab.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek As2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa As2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.24 berikut.
Tabel 4.24 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As2 pada Masalah 1
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
1 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, (2)
mempertimbangkan solusi yang diperoleh
126
logis, dan (3) bertanya kepada diri sendiri
bahwa pertanyaan sudah terjawab.
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Gaya Belajar Assimilator untuk Masalah 1
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 1 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek As1 dan As2 yang
merupakan subjek gaya belajar assimilator mampu memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana,
dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa assimilator mampu melaksanakan
keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 1. Sementara itu
indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa assimilator saat memecahkan
masalah 1 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.25 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Assimilator Pada Masalah 1
Subjek As1 Subjek As2 Simpulan Assimilator
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahu apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
127
informasi. informasi. mengurutkan informasi.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
masalah dalam bentuk
kalimat matematika,
dan (2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Membaca pertanyaan
kembali, dan (2) bertanya
kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (3) bertanya
kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca
pertanyaan kembali,
dan (4) bertanya kepada
diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
4.1.6.2 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Tiap Gaya
Belajar untuk Masalah 2
1. Gaya Belajar Converger Masalah 2
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C1
Gambar 4.41 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C1 untuk masalah 2.
128
Gambar 4.41 Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah 2
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, C1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.26 berikut.
Tabel 4.26 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik C1. C1
menuliskan apa yang diketahui
dari masalah yaitu
dan serta membuat
gambar dari masalah berupa alas
kardus dan pizza lengkap
dengan ukurannya. C1 juga
secara langsung menuliskan apa
yang ditanyakan yaitu selisih .
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat Membuat M Eksperimen dan simulasi
129
rencana eksperimen dan
simulasi
muncul pada jawaban dari C1.
Dilihat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh C1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
luas alas kardus (persegi) dan
luas pizza (lingkaran). C1 sudah
bisa mencari luas alas kardus
dan luas pizza.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 2, C1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 2, C1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari yang sudah diketahui yaitu
dan menambahkan
apa yang diketahui dengan sisi
yaitu . C1 juga
menuliskan apa yang ditanyakan
dalam masalah yaitu selisih luas
sebagai selisih .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M Strategi masalah 2 sudah
dilaksanakan dengan baik dan
benar. C1 mampu menemukan
selisih alas kardus dan luas pizza
.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C1, terlihat bahwa C1
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
130
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek C1
Gambar 4.47 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 2 subjek C1.
P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri.
C1 : Ini kan sebuah pizza di atas kardus tempatnya itu Bu, alasnya berbentuk
persegi, pizzanya berbentuk lingkaran. Berarti ni kan sama saja satu
persegi dibagi empat jadi diketahui jari-jarinya , sisi perseginya
. Dicari luas pizza dan kardusnya.
P : Yang diketahui dari nomor dua apa?
C1 : Jari-jari , sisi .
P : Kalau yang ditanya apa?
C1 : Selisih luas.
Gambar 4.47 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek C1
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. C1 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.26 , tetapi C1 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.48 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 2 subjek C1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
C1 : Nyari luas keduanya terus dikurangkan.
P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza,
bagaimana caramu mencarinya?
131
C1 : Luas persegi atau eh . Terus
luas lingkaran . Terus
ditanyakan selisih luas luas persegi luas lingkaran. Selisihnya
.
P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya?
C1 : Iya urut.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor dua?
C1 : Dapat, cuma perhitungannya saya tulis di oret-oretan dulu.
Gambar 4.48 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2
Subjek C1
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. C1 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.26,
tetapi pada saat wawancara C1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.49 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 2 subjek C1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
C1 : Jari-jarinya dimisalkan , sisinya . , , terus
disuruh nyari selisih .
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
C1 : Sudah bisa.
Gambar 4.49 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
2 Subjek C1
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. C1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
132
Gambar 4.50 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 2 subjek C1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
C1 : Tidak, kan yang diajarkan seperti ini.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
C1 : Sudah.
P : Apakah pertanyaannya dibaca kembali?
C1 : Iya dibaca.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok?
C1 : Sudah cocok.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
C1 : Iya.
Gambar 4.50 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2
Subjek C1
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap memeriksa
kembali. C1 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh dengan
mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, mempertimbangkan
solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada
diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek C1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa C1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.27 berikut.
Tabel 4.27 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C1 pada Masalah 2
133
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
2 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah yang diberikan
dalam bentuk kalimat matematika, dan (2)
melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, (2)
mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan
(4) bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C2
Gambar 4.46 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C2 untuk masalah 2.
Gambar 4.46 Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah 2
134
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, C2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.28 berikut.
Tabel 4.28 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik C2. C2 menuliskan
apa yang diketahui dari masalah
yaitu dan
serta membuat gambar dari
masalah berupa alas kardus dan
pizza lengkap dengan
ukurannya. C2 juga secara
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan yaitu selisih luas alas
kardus dan luas pizza.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari C2. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh C2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
luas alas kardus (persegi) dan luas
pizza (lingkaran). C2 sudah bisa
mencari luas alas kardus dan luas
pizza.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 2, C2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
135
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 2, C2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari yang sudah diketahui yaitu
. C2 juga
menambahkan apa yang diketahui
dengan sisi yaitu .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M Strategi masalah 2 sudah
dilaksanakan dengan baik. C2
menemukan selisih alas kardus
dan luas pizza adalah .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C2, terlihat bahwa C2
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek C2
Gambar 4.47 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 2 subjek C2.
P : Coba jelaskan yang nomor dua dengan kalimatmu sendiri.
C2 : Disuruh nyari luas alas dan luas pizza. Luas alasnya ini luas kardus yang
berbentuk persegi. Tepi lingkarannya menyentuh mepet sama
kardusnya. Jari-jarinya berarti panjang kardus sisinya karena
136
kali jari-jari.
P : Yang diketahui dari nomor dua apa?
C2 : Jari-jarinya , sisinya .
P : Kalau yang ditanyakan apa?
C2 : Selisih luas alas kardus dan luas pizza.
Gambar 4.47 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek C2
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. C2 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.28, tetapi C2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.48 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 2 subjek C2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
C2 : Disuruh mencari luas alas dan luas pizza terus selisihnya.
P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza,
bagaimana caramu mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza?
C2 : Mencari luas kardusnya dulu, rumusnya luas persegi
. Kemudian mencari luas lingkaran
. Kemudian selisihnya luas kardus dikurangi
luas pizza.
P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya?
C2 : Sudah.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor dua?
C2 : Dapat langsung saya kerjakan nomor dua.
Gambar 4.48 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2
Subjek C2
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. C2 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan membuat
137
eksperimen dan simulasi, menyederhanakan masalah, mencari subtujuan, dan
mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada
Tabel 4.28, tetapi pada saat wawancara C2 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.49 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 2 subjek C2.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
C2 : Diketahuinya , .
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
C2 : Dapat, Bu.
Gambar 4.49 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
2 Subjek C2
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. C2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
Gambar 4.50 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa
kembali masalah 2 subjek C2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
C2 : Cuma ini aja.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
C2 : Sudah ngecek.
P : Apakah pertanyaannya dibaca kembali?
C2 : Dibaca cuma dikit.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok?
C2 : Sudah logis.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
C2 : Iya.
Gambar 4.50 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2
Subjek C2
138
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap memeriksa
kembali. C2 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh dengan
mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan
solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada
diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek C2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa C2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.29 berikut.
Tabel 4.29 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C2 pada Masalah 2
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
2 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, (2)
mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan
(4) bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
139
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Gaya Belajar Converger untuk Masalah 2
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 2 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek C1 dan C2 yang
merupakan subjek gaya belajar converger mampu memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana,
dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa converger mampu melaksanakan
keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 2. Sementara itu
indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa converger saat memecahkan
masalah 2 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.30 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Converger pada Masalah 2
Subjek C1 Subjek C2 Simpulan Converger
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan rencana: Melaksanakan rencana: Melaksanakan
140
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
rencana:
(1) Mengartikan
masalah dalam bentuk
kalimat matematika,
dan (2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca
pertanyaan kembali, dan
(4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca
pertanyaan kembali, dan
(4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca
pertanyaan kembali,
dan (4) bertanya kepada
diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
2. Gaya Belajar Diverger Masalah 2
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D1
Gambar 4.51 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D1 untuk masalah 2.
Gambar 4.51 Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah 2
141
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, D1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.31 berikut.
Tabel 4.31 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik D1. D1
menuliskan apa yang diketahui
dari masalah yaitu dan
. D1 juga secara
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan yaitu selisih persegi
lingkaran.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari D1. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh D1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
luas alas kardus (persegi) dan luas
pizza (lingkaran) sudah
ditemukan dan diselesaikan tetapi
ada yang tidak teliti. D1 sudah
mencari luas alas kardus dan luas
pizza tetapi ada kesalahan pada
penulisan satuan.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 2, D1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
142
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 2, D1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang sudah diketahui
dalam masalah, yaitu menuliskan
serta menambahkan
apa yang diketahui dengan
dan . D1
juga menuliskan apa yang
ditanyakan dalam masalah yaitu
selisih luas sebagai selisih .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M D1 sudah melaksanakan strategi
masalah 2 dengan baik tetapi ada
yang tidak teliti pada penulisan
satuan sehingga belum
memperoleh jawaban yang benar.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D1, terlihat bahwa D1
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek D1
Gambar 4.52 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 2 subjek D1.
P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri.
D1 : Kan ada pizza berbentuk lingkaran dengan jari-jari maka
143
diameternya . Lalu yang ditanyakan adalah selisih luas alas
kardus dan luas pizza. Caranya luas persegi
. Luas lingkaran
. Luas persegi luas lingkaran .
P : Yang diketahui dari nomor dua apa?
D1 : Jari-jari , sisi .
P : Kalau yang ditanya apa?
D1 : Selisih luas alas kardus dan luas pizza.
Gambar 4.52 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. D1 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.31 , tetapi D1 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.53 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 2 subjek D1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
D1 : Mencari luas persegi terus dikurangi luas lingkaran.
P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza,
bagaimana caramu mencarinya?
D1 : Cari luas alas kardus dulu, terus cari luas pizza. Jadi selisihnya luas alas
kardus dikurangi luas pizza.
P : Apakah kamu sudah bisa mencari luas alas kardus dan luas pizza?
D1 : Sudah bisa, Bu.
P : Coba sekarang perhatikan pada satuannya. Untuk satuan luas, apakah
sudah benar?
D1 : Oh iya lupa Bu, haruse .
P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya?
D1 : Sudah.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor dua?
144
D1 : Dapat.
Gambar 4.53 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2
Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. D1 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.31,
tetapi pada saat wawancara D1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.54 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 2 subjek D1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
C1 : Jari-jari , sisi , diameter , kalau luas .
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
C1 : Bisa tapi masih salah hasilnya, Bu.
Gambar 4.54 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
2 Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. D1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan yang berlangsung.
Gambar 4.55 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa
kembali masalah 2 subjek D1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
D1 : Tidak, cuma ini.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
D1 : Belum ngecek.
P : Apakah pertanyaannya dibaca kembali?
D1 : Iya.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok?
145
D1 : Sudah logis.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
D1 : Iya.
Gambar 4.55 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2
Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. D1 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh
dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan
kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek D1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa C1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.32 berikut.
Tabel 3.32 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D1 pada Masalah 2
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
2 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, dan
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
146
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D2
Gambar 4.56 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D2 untuk masalah 2.
Gambar 4.56 Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah 2
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, D2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.33 berikut.
Tabel 4.33 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik D2. D2
menuliskan apa yang diketahui
dari masalah yaitu dan
. D2 juga
secara langsung menuliskan apa
yang ditanyakan yaitu selisih alas
147
kardus dan pizza.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari D2. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh D2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
luas alas kardus (persegi) dan luas
pizza (lingkaran) tetapi ada yang
tidak teliti. D2 sudah mencari luas
alas kardus dan luas pizza.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 2, D2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 2, D2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang sudah diketahui
dalam masalah, yaitu menuliskan
, serta menambahkan
apa yang diketahui dengan
. D2 juga menuliskan
apa yang ditanyakan dalam
masalah yaitu selisih luas sebagai
selisih .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M D1 sudah melaksanakan strategi
masalah 2 dengan baik tetapi
belum menemukan jawaban yang
benar. Hal ini dikarenakan terjadi
kesalahan pada saat mencari
subtujuan.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
148
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D2, terlihat bahwa D2
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek D2
Gambar 4.57 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 2 subjek D2.
P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri.
D2 : Pizza kan berbentuk lingkaran. Jari-jari . Pizza tadi terletak di
dalam kardus, dan alasnya itu berbentuk persegi. Tiap tepi pizza itu
mepet perseginya gitu Bu.
P : Yang diketahui dari nomor dua apa?
D2 : Jari-jari lingkaran , perseginya sisinya jari-jari dikali .
P : Kalau yang ditanya apa?
D2 : Selisih luas alas kardus dan luas pizza.
Gambar 4.57 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. D2 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.33 , tetapi D2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.58 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 2 subjek D2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
149
D2 : Mencari selisih luasnya tadi.
P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza,
bagaimana caramu mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza?
D2 : Kan selisihnya luas persegi dikurangi luas lingkaran. Luas persegi
.Luas lingkaran
. Jadi selisih luasnya .
P : Apakah kamu sudah yakin dengan hasil akhirnya?
D2 : Belum tau Bu.
P : Coba yang luas lingkaran kamu hitung lagi.
D2 : Salah mengalikan Bu, yang benar 706,5 hehe.
P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya?
D2 : Iya urut.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor dua?
D2 : Dapat, saya kerjakan di oret-oretan dulu.
Gambar 4.58 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2
Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. D2 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.33,
tetapi pada saat wawancara D2 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.59 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 2 subjek D2.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
D2 : , , terus nyari persegi lingkaran.
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
D2 : Bisa tapi masih kurang teliti, Bu
Gambar 4.59 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
2 Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. D2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
150
dalam bentuk kalimat matematika dan dan melaksanakan strategi selama proses
penghitungan berlangsung.
Gambar 4.60 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 2 subjek D2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
D2 : Kayaknya ndak ada Bu.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
D2 : Ndak saya cek Bu.
P : Apakah pertanyaannya dibaca kembali?
D2 : Iya.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok?
D2 : Iya.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
C1 : Iya sempat.
Gambar 4.60 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2
Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. D2 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh
dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan
kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek D2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa D2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.34 berikut.
Tabel 4.34 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D2 pada Masalah 2
151
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
2 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan yang
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Gaya Belajar Diverger untuk Masalah 2
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 2 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek D1 dan D2 yang
merupakan subjek gaya belajar diverger mampu memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana,
dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa diverger mampu melaksanakan
keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 2. Sementara itu
indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa diverger saat memecahkan
masalah 2 adalah sebagai berikut.
152
Tabel 4.35 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Diverger Pada Masalah 2
Subjek D1 Subjek D2 Simpulan Diverger
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi..
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
masalah dalam bentuk
kalimat matematika,
dan (2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (2) membaca
pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (2) membaca
pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mempertimbangkan
solusi yangg diperoleh
logis, (2) membaca
pertanyaan kembali,
dan dan (3) bertanya
kepada diri sendiri
bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
153
3. Gaya Belajar Accommodator Masalah 2
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1
Gambar 4.61 adalah hasil pekerjaan tertulis Ac1 untuk masalah 2.
Gambar 4.61 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 2
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, Ac1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.36 berikut.
Tabel 4.36 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik Ac1. Ac1
menuliskan apa yang diketahui
dari masalah yaitu .
Ac1 juga secara langsung
menuliskan apa yang ditanyakan
yaitu selisih luas alas kardus dan
luas pizza.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat Membuat M Eksperimen dan simulasi
154
rencana eksperimen dan
simulasi
muncul pada jawaban dari Ac1.
Dilihat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh Ac1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
luas alas kardus (persegi) dan
luas pizza (lingkaran) sudah
ditemukan dan diselesaikan
tetapi ada yang tidak teliti. Ac1
sudah mencari luas alas kardus
dan luas pizza.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 2, Ac1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 2, Ac1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang sudah diketahui
dalam masalah, yaitu
menuliskan . Dalam
pekerjaan Ac1 juga menuliskan
apa yang ditanyakan dalam
masalah yaitu selisih luas
sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M Strategi masalah 2 sudah
dilakukan dengan baik dan
benar. Ac1 mampu menemukan
selisih alas kardus dan luas pizza
.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac1, terlihat bahwa
Ac1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
155
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek Ac1
Gambar 4.62 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 2 subjek Ac1.
P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri.
Ac1 : Kan disuruh mencari selisih luas alas kardus sama luas pizza. Pizzanya
berbentuk lingkaran terletak di atas kardus yang alasnya berbentuk
persegi.
P : Yang diketahui dari nomor dua apa?
Ac1 : Jari-jarinya pizza .
P : Kalau yang ditanya apa?
Ac1 : Selisih luas alas kardus sama luas pizza.
Gambar 4.62 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek
Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. Ac1 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.36 , tetapi Ac1 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.63 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 2 subjek Ac1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
Ac1 : Mencari selisih luas.
P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza,
bagaimana caramu mencarinya?
Ac1 : Cari luas lingkaran sama luas kardusnya. Terus luas kardus dikurangi
156
luas lingkarannya.
P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya?
Ac1 : Iya sudah.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor dua?
Ac1 : Langsung dijawab dicoba mengerjakan.
Gambar 4.63 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2
Subjek Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. Ac1 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.36,
tetapi pada saat wawancara Ac1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.64 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 2 subjek Ac1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
Ac1 : Maksudnya bentuk matematika itu simbol Bu? Berarti jari-jari
disimbolkan dengan kemudian disuruh mencari selisih .
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
Ac1 : Sudah bisa, Bu.
Gambar 4.64 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
2 Subjek Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. Ac1 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
Gambar 4.65 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 2 subjek Ac1.
157
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
Ac1 : Tidak ada.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
Ac1 : Tidak.
P : Apakah pertanyaannya dibaca kembali?
Ac1 : Iya.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok?
Ac1 : Sudah logis.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
Ac1 : Iya.
Gambar 4.65 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2
Subjek Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. Ac1 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh
dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan
kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek Ac1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa Ac1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.37 berikut.
Tabel 4.37 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac1 pada Masalah 2
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
2 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
158
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4) dan
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, dan (2) bertanya kepada diri sendiri
bahwa pertanyaan sudah terjawab.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2
Gambar 4.66 adalah hasil pekerjaan tertulis Ac2 untuk masalah 2.
Gambar 4.66 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah 2
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, Ac2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.38 berikut.
Tabel 4.38 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
159
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik Ac2. Ac2
menuliskan apa yang diketahui
dari masalah yaitu
dan . Ac2 juga secara
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan yaitu selisih luas.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi
muncul pada jawaban dari Ac2.
Dilihat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh Ac2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
luas alas kardus (persegi) dan
luas pizza (lingkaran) tetapi ada
yang tidak teliti. Ac2 sudah
mencari luas alas kardus dan
luas pizza.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 2, Ac2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 2, Ac2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari yang sudah diketahui yaitu
dan menambahkan
apa yang diketahui dengan sisi
yaitu . Dalam
pengerjaannya, Ac2 juga
menuliskan luas sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
M Ac2 sudah melaksanakan
strategi masalah 2 dengan baik
tetapi belum memperoleh
jawaban yang benar. Hal ini
160
berlangsung dikarenakanan terjadi kesalahan
pada saat mencari subtujuan.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac2, terlihat bahwa
Ac2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek Ac2
Gambar 4.67 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 2 subjek Ac2.
P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri.
Ac2 : Disini diketahui jari-jari sebuah pizza . Pizza tersebut terletak
pada kardus yang alasnya itu persegi. Sisi alas .
Ditanya selisih luas alas sama pizza.
P : Yang diketahui dari nomor dua apa?
Ac2 : Jari-jari , sisi .
P : Kalau yang ditanya apa?
Ac2 : Selisih luas alas sama pizza.
Gambar 4.67 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek
Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. Ac2 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
161
tidak terlihat pada Tabel 4.38 , tetapi Ac2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.68 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 2 subjek Ac2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
Ac2 : Mencari selisih luas.
P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza,
bagaimana caramu mencarinya?
Ac2 : Luas lingkaran . Terus mencari
luas persegi kardus rumusnya . Jadi selisih
.
P : Coba sekarang dihitung lagi yang luas lingkarannya.
Ac2 : Hasilnya .
P : Apakah hasilnya sama dengan jawabanmu kemarin?
Ac2 : Beda, Bu.
P : Berarti kamu kurang teliti ya.
Ac2 : Iya, Bu.
P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya?
Ac2 : Sudah.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor dua?
Ac2 : Sudah saya coba.
Gambar 4.68 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2
Subjek Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. Ac2 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.38,
tetapi pada saat wawancara Ac2 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.69 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 2 subjek Ac2.
162
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
Ac2 : Berarti jari-jari tadi sama sisi kardus .
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
Ac2 : Aslinya sudah bisa tapi masih ada yang salah..
Gambar 4.69 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
2 Subjek Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. Ac2 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
Gambar 4.70 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 2 subjek Ac2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
Ac2 : Menurut saya cuma ini, Bu.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
Ac2 : Belum.
P : Apakah pertanyaannya dibaca kembali?
Ac2 : Dibaca kembali.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok?
Ac2 : Kemarin waktu mengerjakan ngiranya ya sudah cocok tapi ternyata
masih salah.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
Ac2 : Iya ragu-ragu.
Gambar 4.70 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2
Subjek Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. Ac2 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh
dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan
kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek Ac2
163
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa Ac2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.39 berikut.
Tabel 4.39 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac2 pada Masalah 2
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
2 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya
Belajar Accommodator untuk Masalah 2
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 2 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek Ac1 dan Ac2 yang
164
merupakan subjek gaya belajar accommodator mampu memecahkan masalah
yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa accommodator mampu
melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 2.
Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa accommodator
saat memecahkan masalah 2 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.39 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Accommodator Pada Masalah 2
Subjek Ac1 Subjek Ac2 Simpulan
Accommodator
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
masalah dalam bentuk
kalimat matematika,
dan (2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
165
Memeriksa kembali:
(1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (2) membaca
pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (2) membaca
pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (2) membaca
pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
4. Gaya Belajar Assimilator Masalah 2
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As1
Gambar 4.71 adalah hasil pekerjaan tertulis As1 untuk masalah 2.
Gambar 4.71 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 2
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, As1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.41 berikut.
Tabel 4.41 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2
Tahap
Pemecahan
Masalah
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
166
Matematis
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik As1. As1
menuliskan apa yang diketahui
dari masalah yaitu dan
serta membuat
gambar dari masalah namun
masih salah. As1 juga secara
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan yaitu selisih luas alas
dengan luas pizza.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari As1. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh As1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
luas alas kardus (persegi) dan luas
pizza (lingkaran). As1 sudah bisa
mencari luas alas kardus dan luas
pizza.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 2, As1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 2, As1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari yang sudah diketahui yaitu
dan menambahkan
apa yang diketahui yaitu
. Dalam pengerjaannya,
As1 juga menuliskan luas sebagai
.
Melaksanakan M Strategi masalah 2 sudah
167
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
dilaksanakan dengan baik dan
benar. As1 mampu menemukan
selisih alas kardus dan luas pizza
.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As1, terlihat bahwa
As1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek As1
Gambar 4.72 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 2 subjek As1.
P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri.
As1 : Diketahui sebuah pizza berbentuk lingkaran jari-jarinya . Alasnya
berbentuk persegi. Pizza menyinggung tepi alas kardus. Ditanya selisih
alas kardus dan pizza. Jadi nyari luas alas kardus terus dikurangi luas
pizza.
P : Yang diketahui dari nomor dua apa?
As1 : Jari-jarinya , sisi alas sama dengan diameter pizza .
P : Kalau yang ditanyakan apa?
As1 : Selisih luas alas kardus dan luas pizza.
Gambar 4.72 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek
As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. As1 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang
168
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.41 , tetapi As1 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.73 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 2 subjek As1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
As1 : Nyari selisih luas.
P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza,
bagaimana caramu mencarinya?
As1 : Luas alasnya kan berbentuk persegi, jari-jarinya kan dari sini
sampai sini berarti sisi persegi .Cari luas alas kan luas alasnya
hasilnya . Terus luas pizzanya pake
hasilnya . Selisihnya dikurangi
hasilnya .
P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya?
As1 : Iya.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor dua?
As1 : Ya yang saya tulis pada jawaban saya.
Gambar 4.73 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2
Subjek As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. As1 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan
mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada
Tabel 4.41, tetapi pada saat wawancara As1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.74 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 2 subjek As1.
169
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
As1 : Jari-jarinya disimbolkan , sisinya . Tadi , terus
. Ditanya selisih luas.
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
As1 : Sudah bisa Bu.
Gambar 4.74 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
2 Subjek As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. As1 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
Gambar 4.75 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa
kembali masalah 2 subjek As1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
As1 : Baru menemukan ini.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
As1 : Sudah.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
As1 : Iya dibaca.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
As1 : Logis Bu.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
As1 : Sempat.
Gambar 4.75 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2
Subjek As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. As1 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh
dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat,
mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali,
dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
170
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek As1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa As1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.42 berikut.
Tabel 4.42 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As1 pada Masalah 2
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
2 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, (2)
mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan
(4) bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As2
Gambar 4.76 adalah hasil pekerjaan tertulis As2 untuk masalah 2.
171
Gambar 4.76 Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah 2
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, As2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.43 berikut.
Tabel 4.43 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik As2. As2
menuliskan apa yang diketahui
dari masalah yaitu
dan .
Meskipun As2 kurang teliti
dalam menuliskan apa yang
ditanyakan namun dalam
pengerjaannya As2 mampu
menemukan jawaban yang
benar. Hal ini berarti As2
memahami apa yang ditanyakan
dalam masalah.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi
muncul pada jawaban dari As2.
Dilihat dari pekerjaan yang
172
dilakukan oleh As2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
luas alas kardus (persegi) dan
luas pizza (lingkaran) tetapi ada
yang tidak teliti. As2 sudah bisa
mencari luas alas kardus dan
luas pizza.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 2, As2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 2, As2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari yang sudah diketahui yaitu
dan menambahkan
apa yang diketahui dengan sisi
yaitu .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M As2 sudah melaksanakan
strategi masalah 2 dengan baik
tetapi belum memperoleh
jawaban yang benar. Hal ini
dikarenakan terjadi kesalahan
pada saat mencari subtujuan.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As2, terlihat bahwa
As2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
173
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek As2
Gambar 4.77 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 2 subjek As2.
P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri.
As2 : Ini disuruh mencari luas kardus sama luas pizza. Pizza menyentuh tepi
kardus. Jari-jari pizza jadi sisinya .
P : Mencari luas apa selisih luas?
As2 : Selisih luasnya.
P : Yang diketahui dari nomor dua apa?
As2 : Jari-jarinya .
P : Kalau yang ditanyakan apa?
As2 : Selisih luas alas kardus sama luas pizza.
Gambar 4.77 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek
As2
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. As2 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.43 , tetapi As2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.73 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 2 subjek As2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
As2 : Ada kardus, di dalamnya ada pizza. Terus nyari luas keduanya terus
dikurangkan.
P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza,
174
bagaimana caramu mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza?
As2 : Pertama dicari luas kardusnya dulu. Luas kardus
. Lalu luas pizza .
Selisihnya luas kardus dikurangi luas pizza hasilnya
.
P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya?
As2 : Iya.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor dua?
As2 : Dapat.
Gambar 4.78 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2
Subjek As2
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. As2 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.43,
tetapi pada saat wawancara As2 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.79 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 2 subjek As2.
P : Dapatkah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat
matematika?
As2 : nya lalu nya .
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
As2 : Bisa tapi masih ragu-ragu, Bu.
Gambar 4.79 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
2 Subjek As2
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. As2 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses penghitungan berlangsung.
175
Gambar 4.80 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 2 subjek As2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
As2 : Belum tau cara yang lain.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
As2 : Belum, Bu.
P : Coba yang luas pizza diperhatikan. Apakah jawabanmu tersebut sudah
benar?
As2 : Belum tau, Bu.
P : Ini kan ada bilangan dan . Apakah kalau dicoret hasilnya ?
As2 : Tidak, Bu.
P : Berarti masih salah ya?
As2 : Hehe iya, Bu.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
As2 : Iya sekilas, Bu.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
As2 : Tidak logis, Bu.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
As2 : Iya.
Gambar 4.80 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2
Subjek As2
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. As2 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh
dengan membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek As2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa As2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
176
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.44 berikut.
Tabel 4.44 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As2 pada Masalah 2
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
2 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Membaca pertanyaan kembali, dan (2)
bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Gaya Belajar Assimilator untuk Masalah 2
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 2 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek As1 dan As2 yang
merupakan subjek gaya belajar assimilator mampu memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana,
dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa assimilator mampu melaksanakan
keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 2. Sementara itu
177
indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa assimilator saat memecahkan
masalah 2 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.45 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Assimilator Pada Masalah 2
Subjek As1 Subjek As2 Simpulan Assimilator
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan
(2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca
pertanyaan kembali, dan
Memeriksa kembali:
(1) Membaca pertanyaan
kembali dan (2) bertanya
kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca
pertanyaan kembali, dan
178
(4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
(4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
4.1.6.3 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Tiap Gaya
Belajar untuk Masalah 3
1. Gaya Belajar Converger Masalah 3
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C1
Gambar 4.81 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C1 untuk masalah 3.
Gambar 4.81 Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah 3
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, C1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.46 berikut.
Tabel 4.46 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik C1 . C1
secara langsung menuliskan apa
179
masalah yang diketahui dari masalah
yaitu ,
dan serta membuat
gambar dari masalah berupa
roda ban lengkap dengan
ukurannya. C1 juga secara
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan yaitu .
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi
muncul pada jawaban dari C1.
Dilihat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh C1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling ban (keliling lingkaran).
C1 sudah bisa mencari keliling
ban.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 3, C1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 3, C1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari roda dan banyak putaran
yang sudah diketahui yaitu
dan .
Dalam pengerjaannya, C1 juga
menuliskan keliling sebagai
dan menuliskan apa yang
ditanyakan dalam masalah yaitu
panjang lintasan sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
M C1 sudah melaksanakan strategi
masalah 3 dengan baik dan
benar. C1 mampu menemukan
180
penghitungan
berlangsung
panjang lintasan ban
.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C1, terlihat bahwa C1
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 3 Subjek C1
Gambar 4.82 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 3 subjek C1.
P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
C1 : Ini kan sebuah ban, roda jari-jarinya dan ketebalannya itu .
Diketahui juga jumlah putarannya . Yang ditanyakan panjang
lintasan.
P : Yang diketahui dari nomor tiga apa?
C1 : Jari-jari , ketebalan ban , jumlah putaran kali.
P : Kalau yang ditanyakan apa?
C1 : Panjang lintasan yang ditempuh.
Gambar 4.82 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek C1
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. C1 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
181
tidak terlihat pada Tabel 4.46 , tetapi C1 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.83 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 3 subjek C1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
C1 : Ada ban, disuruh mencari panjang lintasan yang ditempuh ban.
P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh, bagaimana
caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ?
C1 : Jari-jari roda tersebut ditambahkan ketebalan ban, kemudian mencari
kelilingnya. Kelilingnya terus dikali jumlah putaran.
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
C1 : Sudah.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor tiga?
C1 : Iya, dapat.
Gambar 4.83 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3
Subjek C1
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. C1 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.46,
tetapi pada saat wawancara C1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.84 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 3 subjek C1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
C1 : , . Kemudian mencari .
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
C1 : Sudah dapat.
Gambar 4.84 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
3 Subjek C1
182
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. C1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
Gambar 4.85 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 3 subjek C1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
C1 : Cuma kepikiran cara ini.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
C1 : Iya dicek.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
C1 : Iya.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
C1 : Sudah.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
C1 : Iya.
Gambar 4.85 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa kembali Masalah 3
Subjek C1
Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap memeriksa
kembali. C1 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh dengan
mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, mempertimbangkan
solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada
diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek C1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa C1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
183
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.47 berikut.
Tabel 4.47 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C1 pada Masalah 3
Masalah
ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
3 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan perhitungan
yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang
diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali,
dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C2
Gambar 4.86 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C2 untuk masalah 3.
Gambar 4.86 Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah 3
184
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, C2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.48 berikut.
Tabel 4.48 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik C2 . C2 secara
langsung menuliskan apa yang
diketahui dari masalah yaitu
,
serta membuat gambar
dari masalah berupa roda ban
lengkap dengan ukurannya. C2
juga secara langsung menuliskan
apa yang ditanyakan dari masalah
yaitu panjang lintasan ban.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari C2. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh C2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling ban (keliling lingkaran).
C2 sudah bisa mencari keliling
ban.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 3, C2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan TM Indikator ini tidak muncul pada
185
masalah hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 3, C2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari roda dan banyak putaran ban
yang sudah diketahui yaitu
dan .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M C2 sudah melaksanakan strategi
masalah 3 dengan baik dan benar.
C2 mampu menemukan panjang
lintasan ban .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C2, terlihat bahwa C2
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek C2
Gambar 4.87 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 3 subjek C2.
P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
C2 : Roda sepeda motor kan jari-jarinya , tebal bannya . Jari-
jari roda sepeda motor ditambah tebal ban jadinya . Terus cari
keliling ban, setelah itu panjang lintasan.
P : Yang diketahui dari nomor tiga apa?
C2 : Jari-jari , tebal ban , banyak putaran kali.
186
P : Kalau yang ditanyakan apa?
C2 : Panjang lintasan ban.
Gambar 4.87 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek C2
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. C2 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.48 , tetapi C2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.88 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 3 subjek C2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
C2 : Mencari panjang lintasan yang ditempuh ban.
P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh ban,
bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ban ?
C2 : Mencari keliling lingkaran dengan menggunakan jari-jari yang sudah
dijumlah tadi. Keliling lingkaran
. Mencari panjang lintasan berarti keliling lingkaran tadi dikali
dengan .
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
C2 : Urut, Bu.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor tiga?
C2 : Ya saya langsung coba mengerjakan ini.
Gambar 4.88 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3
Subjek C2
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. C2 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
187
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.48,
tetapi pada saat wawancara C2 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.89 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 3 subjek C2.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
C2 : , .
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
C2 : Dapat.
Gambar 4.89 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
3 Subjek C2
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. C2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
Gambar 4.90 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa
kembali masalah 3 subjek C2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
C2 : Tidak ada.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
C2 : Iya.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
C2 : Iya.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
C2 : Sudah logis.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
C2 : Iya.
Gambar 4.90 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3
Subjek C2
188
Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap memeriksa
kembali. C2 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh dengan
mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, mempertimbangkan
solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada
diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek C2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa C2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.49 berikut.
Tabel 4.49 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek C2 pada Masalah 3
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
3 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali, (3) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh logis, dan (4) bertanya
kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah
terjawab.
189
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya
Belajar Converger untuk Masalah 3
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 3 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek C1 dan C2 yang
merupakan subjek gaya belajar converger mampu memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana,
dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa converger mampu melaksanakan
keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 3. Sementara itu
indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa converger saat memecahkan
masalah 3 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.50 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Converger pada Masalah 3
Subjek C1 Subjek C2 Simpulan Converger
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
masalah dalam bentuk
190
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
kalimat matematika, dan
(2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali, (3)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (4) bertanya
kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali, (3)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (4) bertanya
kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali, (3)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (4) bertanya
kepada diri sendiri
bahwa pertanyaan sudah
terjawab.
2. Gaya Belajar Diverger Masalah 3
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D1
Gambar 4.91 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D1 untuk masalah 3.
Gambar 4.91 Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah 3
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, D1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.51 berikut.
191
Tabel 4.51 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik D1 tetapi ada yang
kurang teliti dalam penulisan. C1
secara langsung menuliskan apa
yang diketahui dari masalah yaitu
dan kali
putaran. D1 juga secara langsung
menuliskan apa yang ditanyakan
yaitu .
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari D1. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh D1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling ban (keliling lingkaran).
D1 sudah bisa mencari keliling
ban.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 3, D1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 3, D1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari roda yang sudah diketahui
yaitu . Dalam
pengerjaannya, D1 juga
192
menuliskan keliling sebagai
dan menuliskan apa yang
ditanyakan dalam masalah yaitu
panjang lintasan sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M D1 sudah melaksanakan strategi
masalah 3 dengan baik dan benar.
D1 mampu menemukan panjang
lintasan ban .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D1, terlihat bahwa D1
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 3 Subjek D1
Gambar 4.92 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 3 subjek D1.
P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
D1 : Ada sepeda motor, jari-jari roda dan tebal bannya . Jadi
jari-jarinya . Rodanya menggelinding lurus
kali putaran. Terus kita mencari panjang lintasan.
P : Yang diketahui dari nomor tiga apa?
D1 : Jari-jari roda , roda menggelinding kali
putaran.
P : Kalau yang ditanyakan apa?
D1 : Panjang lintasan.
Gambar 4.92 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek D1
193
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. D1 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.51 , tetapi D1 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.93 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 3 subjek D1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
D1 : Nyari itu ya, Bu. Panjang lintasan.
P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh, bagaimana
caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ?
D1 : Mencari keliling lingkaran caranya
.Setelah
dapat keliling kemudian mencari panjang lintasan dengan cara keliling
kali banyak putaran jadi tadi dikalikan dengan hasilnya
.
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
D1 : Sudah.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor tiga?
D1 : Saya langsung bisa mengerjakan nomor 3.
Gambar 4.93 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3
Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. D1 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.51,
tetapi pada saat wawancara D1 mampu menyederhanakan masalah.
194
Gambar 4.94 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 3 subjek D1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
D1 : Berarti jari-jari disimbolkan dengan . Yang banyak putaran
kemarin pas mengerjakan lupa, Bu.
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
D1 : Sudah.
Gambar 4.94 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
3 Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. D1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
Gambar 4.95 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 3 subjek D1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
D1 : Em, tidak ada.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
D1 : Sudah.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
D1 : Iya dibaca.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
D1 : Sudah.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
D1 : Tidak sempat, Bu.
Gambar 4.95 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3
Subjek D1
Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. D1 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh
dengan mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat,
195
mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan membaca pertanyaan
kembali.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek D1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa C1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.52 berikut.
Tabel 4.52 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D1 pada Masalah 3
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
3 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah sesuai dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, mencari
subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, (2)
mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, dan (3) membaca pertanyaan kembali.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D2
Gambar 4.96 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D2 untuk masalah 3.
196
Gambar 4.96 Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah 3
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, D2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.53 berikut.
Tabel 4.53 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik D2 . D2 secara
langsung menuliskan apa yang
diketahui dari masalah yaitu
dan
. D2 juga secara
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan dari masalah yaitu
.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari D2. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh D2.
197
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling ban (keliling lingkaran).
D2 sudah bisa mencari keliling
ban.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 3, D2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 3, D2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari roda dan banyak putaran ban
yang sudah diketahui yaitu
dan .
Dalam pengerjaannya, D2 juga
menuliskan keliling sebagai
dan menuliskan apa yang
ditanyakan dalam masalah yaitu
panjang lintasan sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M D2 sudah melaksanakan strategi
masalah 3 dengan baik dan benar.
D2 mampu menemukan panjang
lintasan ban .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D2, terlihat bahwa D2
dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk
melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,
198
selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 3 Subjek D2
Gambar 4.97 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 3 subjek D2.
P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
D2 : Roda sepeda motor jari-jarinya yang dalam , tebal ban itu yang
hitam tebalnya . Jadi jari-jari totalnya . Terus rodanya
menggelinding sebanyak kali putaran.
P : Yang diketahui dari nomor tiga apa?
D2 : dan kali.
P : Kalau yang ditanyakan apa?
D2 : Panjang lintasan
Gambar 4.97 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. D2 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.53 , tetapi D2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.98 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 3 subjek D2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
D2 : Panjang lintasan yang ditempuh.
P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh ban,
bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ban ?
D2 : Cari keliling lingkaran dulu, setelah itu hasil keliling tadi dikalikan
dengan .
199
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
D2 : Sesuai urutan, Bu.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor tiga?
D2 : Ya saya coba-coba dulu di oretan.
Gambar 4.98 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3
Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. D2 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.53,
tetapi pada saat wawancara D2 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.99 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 3 subjek D2.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
C2 : Ya tadi diketahui , . Ditanyakan lintasan.
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
C2 : Iya dapat.
Gambar 4.99 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
3 Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. D2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan berlangsung.
Gambar 4.100 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 3 subjek D2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
D2 : Yang saya tau cuma ini, Bu.
200
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
D2 : Ndak.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
D2 : Ndak.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
D2 : Sudah, Bu.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
D2 : Ndak, Bu.
Gambar 4.100 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa kembali Masalah 3
Subjek D2
Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. D2 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh
dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek D2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa D2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.54 berikut.
Tabel 4.54 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek D2 pada Masalah 3
Masalah
ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
3 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan
informasi.
201
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis.
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Gaya Belajar Diverger untuk Masalah 3
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 3 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek D1 dan D2 yang
merupakan subjek gaya belajar diverger mampu memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana,
dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa diverger mampu melaksanakan
keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 3. Sementara itu
indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa diverger saat memecahkan
masalah 3 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.54 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Diverger Pada Masalah 3
Subjek D1 Subjek D2 Simpulan Diverger
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
202
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan
(2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (3) membaca
pertanyaan kembali.
Memeriksa kembali:
(1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (3) membaca
pertanyaan kembali.
3. Gaya Belajar Accommodator Masalah 3
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1
Gambar 4.101 adalah hasil pekerjaan tertulis Ac1 untuk masalah 3.
Gambar 4.101 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 3
203
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, Ac1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.56 berikut.
Tabel 4.6 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada
lembar jawaban milik Ac1. Ac1
secara langsung menuliskan apa
yang diketahui dari masalah
yaitu ,
, , dan
. Ac1 juga secara
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan dari masalah yaitu .
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi
muncul pada jawaban dari Ac1.
Dilihat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh Ac1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling ban (keliling lingkaran)
sudah ditemukan dan
diselesaikan tetapi ada yang
tidak teliti. Ac1 sudah mencari
keliling ban.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 3, Ac1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
204
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 3, Ac1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari roda dan banyak putaran
ban yang sudah diketahui yaitu
dan
serta menambahkan apa yang
diketahui dengan
. Ac1 juga menuliskan
apa yang ditanyakan dalam
masalah yaitu panjang lintasan
sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M Ac1 sudah melaksanakan
strategi masalah 3 dengan baik
tetapi belum memperoleh
jawaban yang benar. Hal ini
dikarenakan terjadi kesalahan
pada saat mencari subtujuan.
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac1, terlihat bahwa
Ac1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 3 Subjek Ac1
Gambar 4.102 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 3 subjek Ac1.
205
P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
Ac1 : Nomor 3 disuruh mencari panjang lintasan yang ditempuh roda yang
diputar selama kali putaran.
P : Yang diketahui dari nomor tiga apa?
Ac1 : Jari-jarinya , tebal bannya. , putarannya kali.
P : Kalau yang ditanyakan apa?
Ac1 : Panjang lintasan.
Gambar 4.102 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek
Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. Ac1 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.55 , tetapi Ac1 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.103 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 3 subjek Ac1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
Ac1 : Ada roda berputar terus disuruh nyari panjang lintasan roda.
P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh ban,
bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ban ?
Ac1 : Mencari keliling dari roda dulu dengan jari-jari yang sudah
dijumlahkan.
P : Keliling rodanya berapa?
Ac1 : .
P : Coba dilihat lagi, apakah bilangan dan kalau dicoret hasilnya ?
Ac1 : Oh iya salah hitung harusnya .
P : Sekarang sudah tahu letak salahnya dimana?
Ac1 : Sudah.
P : Nah, kalau sudah dapat keliling rodanya tadi, cara mencari panjang
lintasannya bagaimana?
Ac1 : Keliling dikalikan dengan atau banyak putaran.
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
206
Ac1 : Sudah urut.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor tiga?
Ac1 : Dapat.
Gambar 4.103 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3
Subjek Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. Ac1 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.56,
tetapi pada saat wawancara Ac1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.104 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 3 subjek Ac1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
Ac1 : Jari-jari disimbolkan , banyak putaran disimbolkan dengan .
Diketahui , .
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
Ac1 : Sudah tapi masih salah tadi, salah hitung.
Gambar 4.104 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
3 Subjek Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. Ac1 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses penghitungan berlangsung.
Gambar 4.105 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 3 subjek Ac1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
Ac1 : Tidak ada.
207
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
Ac1 : Belum dicek.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
Ac1 : Iya.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
Ac1 : Belum cocok, terjadi kesalahan waktu mengerjakan.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
Ac1 : Iya sempat.
Gambar 4.105 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa kembali Masalah 3
Subjek Ac1
Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. Ac1 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh
dengan membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri apakah
pertanyaan sudah terjawab.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek Ac1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa Ac1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.56 berikut.
Tabel 4.56 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac1 pada Masalah 3
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
3 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
208
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika dan (2) melaksanakan
strategi selama proses penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Membaca pertanyaan kembali.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2
Gambar 4.106 adalah hasil pekerjaan tertulis Ac2 untuk masalah 3.
Gambar 4.106 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah 3
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, Ac2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.58berikut.
Tabel 4.58 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik Ac2 . Ac2 secara
langsung menuliskan apa yang
diketahui dari masalah yaitu
,
209
. Ac2 juga
secara langsung menuliskan apa
yang ditanyakan dari masalah
yaitu panjang lintasan.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari Ac2. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh Ac2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling ban (keliling lingkaran).
Ac2 sudah bisa mencari keliling
ban.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 3, Ac2 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 3, Ac2 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari roda yang sudah diketahui
yaitu . Dalam
pekerjaan Ac2, belum terlihat
penulisan banyak putaran sebagai
.
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M Ac2 sudah melaksanakan strategi
masalah 3 dengan baik dan benar.
Ac2 mampu menemukan panjang
lintasan ban .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
210
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac2, terlihat bahwa
Ac2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek Ac2
Gambar 4.107 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 3 subjek Ac2.
P : Sekarang coba yang nomor tiga dijelaskan menurut kalimatmu sendiri.
Ac2 : Disini kan diketahui roda sepeda motor mempunyai panjang jari-jari
, tebal ban . Rodanya menggelinding lurus kali putaran.
Ditanyakannya panjang lintasan ban.
P : Yang diketahui dari nomor satu apa?
Ac2 : , putarannya ada kali.
P : Kalau yang ditanyakan apa?
Ac2 : Panjang lintasan ban.
Gambar 4.107 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek
Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. Ac2 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.58 , tetapi Ac2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.108 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 3 subjek Ac2.
211
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
Ac2 : Mencari panjang lintasan yang ditempuh ban.
P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh ban,
bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ban ?
Ac2 : Cari keliling dulu, lalu dikali banyak putaran. Kan keliling lingkaran
. Lalu dikalikan dengan putaran
hasilnya . Jadi panjang lintasannya .
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
Ac2 : Sudah sesuai urutan.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor tiga?
Ac2 : Sudah dapat.
Gambar 4.108 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3
Subjek Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. Ac2 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.58,
tetapi pada saat wawancara Ac2 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.109 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 3 subjek Ac2.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
Ac2 : Diketahuinya jari-jari .
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
Ac2 : Dapat.
Gambar 4.109 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
3 Subjek Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. Ac2 melaksanakan rencana dengan mengartikan
212
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
Gambar 4.110 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 3 subjek Ac2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
Ac2 : Kelihatannya tidak ada Bu.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
Ac2 : Sudah dicek.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
Ac2 : Iya.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
Ac2 : Belum tau, masih ragu-ragu.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
Ac2 : Iya.
Gambar 4.110 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3
Subjek Ac2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. Ac2 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh
dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, membaca
pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah
terjawab.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek Ac2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa Ac2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.59 berikut.
213
Tabel 4.59 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek Ac2 pada Masalah 3
Masalah
ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
3 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan (4) dan mengurutkan
informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan penghitungan
yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali dan
(2) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya
Belajar Accommodator untuk Masalah 3
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 3 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek Ac1 dan Ac2 yang
merupakan subjek gaya belajar accommodator mampu memecahkan masalah
yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa accommodator mampu
melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya pada
masalah 3. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa
accommodator saat memecahkan masalah 3 adalah sebagai berikut.
214
Tabel 4.60 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Accommodator Pada Masalah 3
Subjek Ac1 Subjek Ac2 Simpulan Accommodator
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
masalah dalam bentuk
kalimat matematika,
dan (2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Membaca
pertanyaan kembali dan
(2) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali, dan
(3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
215
4. Gaya Belajar Assimilator Masalah 3
a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As1
Gambar 4.111 adalah hasil pekerjaan tertulis As1 untuk masalah 3.
Gambar 4.111 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 3
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, Ac1 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.61 berikut.
Tabel 4.61 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik As1. As1 secara
langsung menuliskan apa yang
diketahui dari masalah yaitu
, ,
, serta
membuat gambar dari masalah
berupa roda ban lengkap dengan
ukurannya. As1 juga secara
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan dari masalah yaitu
216
panjang lintasan ban.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari As1. Dilihat
dari pekerjaan yang dilakukan
oleh As1.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling ban (keliling lingkaran).
As1 sudah bisa mencari keliling
ban.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 3, As1 sudah
mengerjakan sesuai dengan
urutan permasalahan serta
informasi yang diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksanakan
rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
matematika
M Pada masalah 3, As1 mampu
menuliskan bentuk matematika
dari apa yang diketahui dalam
masalah, yaitu menuliskan jari-
jari roda dan banyak putaran ban
yang sudah diketahui yaitu
dan kali
putaran.
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M As1 sudah melaksanakan strategi
masalah 3 dengan baik dan benar.
As1 mampu menemukan panjang
lintasan ban .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As1, terlihat bahwa
As1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
217
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek As1
Gambar 4.112 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 3 subjek As1.
P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dulu dengan kalimatmu sendiri.
As1 : Roda sepeda motor nya eh . Tebal bannya . Roda
menggelinding lurus kali, ditanya panjang lintasan ban.
P : Yang diketahui dari nomor tiga apa?
As1 : 20 cm, tebal bannya , terus nya kali.
P : Kalau yang ditanyakan apa?
As1 : Panjang lintasan ban.
Gambar 4.112 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek
As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. As1 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.61 , tetapi As1 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.113 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 3 subjek As1.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
As1 : Disuruh nyari panjang lintasan.
P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang dilalui ban, bagaimana
caramu mencari panjang lintasan ban?
As1 : Cara mencarinya panjang lintasan keliling lingkaran . Keliling
218
lingkaran rumusnya . Kan , nya dijumlahkan
hasilnya . Tebal bannya kan , . Terus .
Pakai nya
.
P : Setelah dapat keliling, selanjutnya bagaimana?
As1 : Keliling dikali banyak putarannya berarti .
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
As1 : Iya sudah urut.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor satu?
As1 : Iya dapat Bu.
Gambar 4.113 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3
Subjek As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. As1 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan
mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada
Tabel 4.61, tetapi pada saat wawancara As1 mampu menyederhanakan masalah.
Gambar 4.114 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 3 subjek As1.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
As1 : Panjang jari-jarinya , banyak putaran .
P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
As1 : Bisa, Bu.
Gambar 4.114 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
3 Subjek As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. As1 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
219
Gambar 4.115 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 3 subjek As1.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
As1 : Ndak ada.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
As1 : Sudah.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
As1 : Iya.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
As1 : Sudah logis.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
As1 : Iya tanya, Bu.
Gambar 4.115 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa kembali Masalah 3
Subjek As1
Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. As1 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh
dengan mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat,
mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali,
dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek As1
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa As1 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.62 berikut.
Tabel 4.62 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As1 pada Masalah 3
220
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
3 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
perhitungan yang terlibat, (2)
mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan
(4) bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As2
Gambar 4.116 adalah hasil pekerjaan tertulis As2 untuk masalah 3.
Gambar 4.116 Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah 3
221
Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, As2 mampu melaksanakan
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel
4.63 berikut.
Tabel 4.63 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator Ket Penjelasan dan Uraian
Memahami
masalah
Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah
M Indikator ini muncul pada lembar
jawaban milik As2 tetapi kurang
lengkap. As2 secara langsung
menuliskan apa yang diketahui dari
masalah yaitu
. As2 juga secara
langsung menuliskan apa yang
ditanyakan dari masalah yaitu
panjang lintasan.
Menjelaskan
masalah dengan
kalimat sendiri
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Membuat
rencana
Membuat
eksperimen dan
simulasi
M Eksperimen dan simulasi muncul
pada jawaban dari As2. Dilihat dari
pekerjaan yang dilakukan oleh As2.
Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari
keliling ban (keliling lingkaran).
As2 sudah bisa mencari keliling
ban.
Mengurutkan
informasi
M Pada masalah 3, As2 sudah
mengerjakan sesuai dengan urutan
permasalahan serta informasi yang
diberikan.
Menyederhanakan
masalah
TM Indikator ini tidak muncul pada
hasil tertulis siswa.
Melaksana-
kan rencana
Mengartikan
masalah dalam
bentuk kalimat
M Pada masalah 3, C2 mampu
menuliskan bentuk matematika dari
apa yang diketahui dalam masalah,
222
matematika yaitu menuliskan jari-jari roda dan
banyak putaran ban yang sudah
diketahui yaitu . Dalam
pengerjaannya, As2 juga
menuliskan keliling sebagai .
Melaksanakan
strategi selama
proses
penghitungan
berlangsung
M As2 sudah melaksanakan strategi
masalah 3 dengan baik dan benar.
As2 mampu menemukan panjang
lintasan .
Keterangan:
Ket : keterangan
M : muncul
TM : tidak muncul
*Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As2, terlihat bahwa
As2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.
Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah
matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematis dengan wawancara.
e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 3 Subjek As2
Gambar 4.117 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memahami masalah 3 subjek As2.
P : Coba yang nomor tiga ini dijelaskan dengan kalimatmu sendiri.
As2 : Ini disuruh nyari panjang lintasan ban.
P : Yang diketahui dari nomor tiga apa?
As2 : Jari-jari roda dan tebal jadi jari-jarinya .
Banyak putarannya ada .
P : Kalau yang ditanyakan apa?
As2 : Panjang lintasan
Gambar 4.117 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek
As2
223
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap
memahami masalah. Ac2 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan
kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri
tidak terlihat pada Tabel 4.63 , tetapi As2 mampu menunjukkan indikator tersebut
pada saat wawancara.
Gambar 4.118 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat
rencana masalah 3 subjek As2.
P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.
As2 : Cari panjang lintasan.
P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh ban,
bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ban ?
As2 : Nyari keliling lingkarannya dulu
. Lalu keliling
dikalikan dengan putarannya .
P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?
As2 : Urut.
P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan
untuk mengerjakan soal nomor tiga?
As2 : Langsung saya coba kerjakan.
Gambar 4.118 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3
Subjek As2
Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap membuat
rencana. Ac2 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan
masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan
informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.62,
tetapi pada saat wawancara Ac2 mampu menyederhanakan masalah.
224
Gambar 4.119 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
melaksanakan rencana masalah 3 subjek Ac2.
P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika?
As2 : Jari-jari disimbolkan dengan , .
P : Kalau banyak putaran disimbolkan apa?
As2 : , Bu. Waktu itu saya ragu, agak lupa.
P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?
As2 : Dapat, Bu.
Gambar 4.119 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah
3 Subjek As2
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap
melaksanakan rencana. As2 melaksanakan rencana dengan mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan berlangsung.
Gambar 4.120 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap
memeriksa kembali masalah 2 subjek As2.
P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini?
As2 : Ndak tahu, Bu.
P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?
As2 : Iya, Bu.
P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak?
As2 : Iya, Bu.
P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok?
As2 : Logis.
P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau
jawabanmu benar?
Ac2 : Iya.
Gambar 4.120 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3
Subjek As2
Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap
memeriksa kembali. As2 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh
dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat,
225
mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali,
dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.
f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek As2
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil
tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa As2 memecahkan
masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan
rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah
matematis dapat dilihat pada Tabel 4.64 berikut.
Tabel 4.64 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Subjek As2 pada Masalah 3
Masalah ke-
Tahap
Pemecahan
Masalah
Matematis
Indikator
3 Memahami
masalah
(1) Mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat sendiri.
Membuat
rencana
(1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu
membuat eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan
rencana
(1) Mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2) melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
kembali
(1) Mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, (2)
mempertimbangkan solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan
(4) bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
226
g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Gaya Belajar Assimilator untuk Masalah 3
Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi
pada masalah 3 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek As1 dan As2 yang
merupakan subjek gaya belajar assimilator mampu memecahkan masalah yang
diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana,
dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa assimilator mampu melaksanakan
keempat tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya pada masalah 3.
Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa assimilator saat
memecahkan masalah 3 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.65 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Assimilator Pada Masalah 3
Subjek As1 Subjek As2 Simpulan Assimilator
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Memahami masalah:
(1) Mengetahui apa
yang diketahui dan
ditanyakan pada
masalah dan (2)
menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3) mampu
mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan
informasi.
Membuat rencana:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu
membuat eksperimen
dan simulasi, (3)
mampu mencari
subtujuan, dan (4)
mengurutkan informasi.
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
Melaksanakan rencana:
(1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
Melaksanakan
rencana:
(1) Mengartikan
227
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
matematika, dan (2)
melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
masalah dalam bentuk
kalimat matematika,
dan (2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
perhitungan yang terlibat,
(2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca
pertanyaan kembali, dan
(4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
perhitungan yang terlibat,
(2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, (3) membaca
pertanyaan kembali, dan
(4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Memeriksa kembali:
(1) Mengecek semua
informasi dan
perhitungan yang
terlibat, (2) membaca
pertanyaan kembali, (3)
mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis, dan (4) bertanya
kepada diri sendiri
bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
4.1.7 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya
Belajar
Setelah menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
untuk tiap subjek pada masing-masing gaya belajar terhadap tiga masalah yang
diberikan, maka diperoleh ringkasan mengenai kemampuan pemecahan masalah
matematis tiap gaya belajar untuk tiap masalah yaitu masalah 1, masalah 2, dan
masalah 3. Berdasarkan tiga ringkasan kemampuan pemecahan masalah
matematis tersebut, akan disimpulkan menjadi ringkasan kemampuan pemecahan
masalah matematis tiap gaya belajar yang ditunjukkan sebagai berikut.
228
Tabel 4.66 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 1
Converger Diverger Accommodator Assimilator
Memahami
Masalah
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan
pada masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apayang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Membuat
Rencana
Mampu membuat rencana
dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan informasi.
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
229
Melaksana-
kan Rencana
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika,
2) melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika,
2) melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk
kalimat matematika
2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika,
2) melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
Kembali
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
3) melihat alternatif
penyelesaian yang lain,
4) membaca pertanyaan
kembali,
5) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
2) membaca pertanyaan
kembali.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) membaca pertanyaan
kembali,
3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
3) membaca pertanyaan
kembali,
4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
230
Tabel 4.67 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 2
Converger Diverger Accommodator Assimilator
Memahami
Masalah
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Membuat
Rencana
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
231
Melaksanakan
Rencana
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk
kalimat matematika,
2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika,
2) melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk
kalimat matematika,
2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika,
2) melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
Kembali
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
3) membaca pertanyaan
kembali,
4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
2) membaca pertanyaan
kembali,
3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
2) membaca pertanyaan
kembali,
3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
3) membaca pertanyaan
kembali,
4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
232
Tabel 4.68 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 3
Converger Diverger Accommodator Assimilator
Memahami
Masalah
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Membuat
Rencana
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
233
Melaksanakan
Rencana
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk
kalimat matematika,
2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika,
2) melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk
kalimat matematika,
2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika,
2) melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
Kembali
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
3) membaca pertanyaan
kembali,
4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
3) membaca pertanyaan
kembali.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) membaca pertanyaan
kembali,
3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
3) membaca pertanyaan
kembali,
4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
234
Tabel 4.69 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar
Converger Diverger Accommodator Assimilator
Memahami
Masalah
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat
sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Mampu memahami
masalah dengan:
1) Mengetahui apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
masalah,
2) menjelaskan masalah
dengan kalimat sendiri.
Membuat
Rencana
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat
rencana dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat rencana
dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
Mampu membuat rencana
dengan:
1) Menyederhanakan
masalah,
2) membuat eksperimen
dan simulasi,
3) mencari subtujuan,
4) mengurutkan
informasi.
235
Melaksanakan
Renana
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk
kalimat matematika,
2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk
kalimat matematika,
2) melaksanakan
strategi selama proses
dan penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika,
2) melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Mampu melaksanakan
rencana dengan:
1) Mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat
matematika,
2) melaksanakan strategi
selama proses dan
penghitungan
berlangsung.
Memeriksa
Kembali
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
3) membaca pertanyaan
kembali,
4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
2) membaca pertanyaan
kembali.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) membaca pertanyaan
kembali,
3) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
Mampu memeriksa
kembali masalah dan
penyelesaiannya dengan:
1) Mengecek semua
informasi dan
penghitungan yang
terlibat,
2) mempertimbangkan
solusi yang diperoleh
logis,
3) membaca pertanyaan
kembali,
4) bertanya kepada diri
sendiri bahwa
pertanyaan sudah
terjawab.
236
4.2 Pembahasan
4.2.1 Klasifikasi Gaya Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 32 siswa kelas VIII A,
11 siswa memiliki gaya belajar converger, 7 siswa memiliki gaya belajar
diverger, 5 siswa memiliki gaya belajar accommodator, dan 9 siswa memiliki
gaya belajar assimilator. Persentase keberadaan gaya belajar converger, diverger,
accommodator, dan assimilator berturut-turut adalah 34,38%, 21,88%, 15,62%,
dan 28,12%. Ini berarti keberadaan gaya belajar converger paling banyak
dibandingkan dengan gaya belajar yang lain, kemudian disusul di posisi kedua
yaitu gaya belajar assimilator, posisi ketiga yaitu gaya belajar diverger, dan posisi
terakhir yaitu gaya belajar accommodator.
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Peker (2009) yang
menemukan bahwa keberadaan gaya belajar yang persentasenya paling tinggi di
antara gaya belajar yang lain adalah gaya belajar converger. Peker (2005) dan
Peker & Mirasyedioglu (2008) telah menemukan bahwa banyaknya siswa gaya
belajar diverger dan accommodator lebih sedikit daripada banyaknya siswa gaya
belajar converger dan assimilator. Hal yang serupa juga ditemukan pada
penelitian Cavas (2010) bahwa gaya belajar converger dan assimilator lebih
dominan diantara gaya belajar lainnya.
Hasil penelitian Peker (2005) menemukan bahwa 65,8% siswa memiliki
gaya belajar assimilator, 25,8% siswa memiliki gaya belajar converger, 5,2 %
siswa memiliki gaya belajar diverger, dan 3,2% siswa memiliki gaya belajar
237
accommodator. Sedangkan hasil penelitian Bahar & Sulun (2011) menemukan
bahwa 39,7% siswa memiliki gaya belajar converger, 34,2% assimilator, 15,2%
diverger, dan 10.9% memiliki gaya belajar accommodator.
Hasil penelitian ini setara dengan beberapa penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya dimana gaya belajar converger lebih dominan
dibandingkan dengan gaya belajar yang lain. Sementara itu banyaknya siswa
dengan gaya belajar accommodator dan diverger lebih sedikit dibandingkan
dengan siswa dengan gaya belajar converger dan assimilator. Dengan demikian,
penelitian ini dapat dikatakan mendukung literatur yang relevan.
Pada penelitian ini, gaya converger memiliki persentase keberadaan yang
paling dominan dibandingkan dengan gaya belajar yang lain. Kolb & Kolb (2005)
menyatakan bahwa siswa yang memiliki gaya belajar converger lebih menyukai
tugas dan masalah yang sifatnya teknis daripada masalah sosial dan masalah antar
pribadi. Kekuatan terbesar dari siswa converger terletak pada aplikasi praktis dari
ide-ide. Matematika pada dasarnya adalah sebuah pelajaran yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dimana siswa converger sangat
tertantang untuk melihatnya melalui pelajaran Matematika.
Kolb & Kolb (2005) juga menyatakan bahwa siswa yang memiliki gaya
belajar assimilator kurang terfokus pada orang-orang dan lebih tertarik pada ide-
ide dan konsep abstrak. Siswa assimilator menyukai pelajaran matematika karena
matematika merupakan kumpulan konsep-konsep yang abstrak. Hal ini berbeda
dengan siswa yang memiliki gaya belajar diverger. Menurut Kolb & Kolb (2005),
siswa yang memiliki gaya belajar diverger memiliki ketertarikan pada budaya
238
yang luas dan suka mengumpulkan informasi. Mereka kurang tertarik dengan
matematika, mereka lebih tertarik dengan pelajaran seperti bahasa dan sejarah
dimana mereka dapat mencari informasi-informasi yang lebih luas.
Siswa yang memiliki gaya belajar accommodator juga kurang menyukai
pelajaran matematika. Menurut Kolb & Kolb (2005), siswa yang memiliki gaya
belajar accommodator cenderung bertindak atas perasaan bukan pada analisis
logis. Mereka kurang pandai dalam pembelajaran yang sifatnya konsep dan
membutuhkan penalaran yang logis seperti matematika. Mereka lebih banyak
melibatkan perasaan dalam mengambil keputusan dan lebih menyukai
pembelajaran yang sifatnya lapangan.
Fokus penelitian ini adalah pada pelajaran matematika. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa banyaknya siswa kelas VIII A yang memiliki gaya belajar
converger dan assimilator lebih banyak daripada gaya belajar yang lain. Artinya
bahwa siswa converger dan assimilator memiliki ketertarikan yang lebih terhadap
pelajaran mtematika dibandingkan dengan siswa diverger dan accommodator.
Dengan demikian, penelitian ini dapat dikatakan mendukung pendapat yang
dikemukakan oleh Kolb & Kolb (2005).
4.2.2 Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui
Pembelajaran Model Eliciting Activities Tiap Gaya Belajar
Kemampuan pemecahan masalah matematis melalui pembelajaran Model
Eliciting Activities untuk tiap gaya belajar dapat dideskripsikan dan dibahas
sebagai berikut.
239
4.2.2.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Converger
Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa dengan gaya belajar converger adalah C1 dan C2.
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa C1 dan C2 mampu memecahkan
masalah dengan keempat tahap pemecahan Polya, yaitu memahami masalah,
membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Ringkasan
kemampuan pemecahan masalah matematis secara umum (berdasarkan hasil tes
tertulis dan wawancara kemampuan pemecahan masalah matematis) siswa untuk
gaya belajar converger dapat dilihat pada Tabel 4.69.
Richmond & Cummings (2005) menyatakan bahwa siswa converger
belajar melalui abstract conceptualization dan active experimentation. Belajar
melalui tahap abstract conceptualization membuat siswa converger mampu untuk
memfokuskan diri terhadap logika, ide, dan konsep. Hal ini termasuk konsep dari
suatu masalah yang diberikan mulai dari apa yang diketahui dan ditanyakan pada
masalah, sehingga pada penelitian ini siswa converger (C1 dan C2) mampu
memahami masalah dengan memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada
masalah serta menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri.
Siswa converger belajar melalui tahap abstract conceptualization sehingga
siswa akan menggunakan perencanaan yang sistematis (Richmond & Cummings,
2005). Siswa converger akan membuat rencana secara terkonsep, urut, dan
sistematis. Belajar melalui tahap active experimentation juga membuat siswa
converger untuk melakukan tindakan dan membuat simulasi terkait dengan
penyelesaian masalah. Pada penelitian ini, siswa converger (C1 dan C2) mampu
240
membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan
simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi.
Siswa converger belajar melalui tahap abstract conceptualization sehingga
siswa dapat memanipulasi simbol-simbol abstrak (Richmond & Cummings,
2005). Dalam hal ini yaitu simbol atau bentuk kalimat matematika. Pada
penelitian ini, siswa converger (C1 dan C2), mampu melaksanakan rencana
dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika. Jika siswa sudah
mampu melewati dua tahap pemecahan masalah matematis sebelumnya maka
siswa converger akan mampu melaksanakan strategi selama proses penghitungan
berlangsung. Pada penelitian ini, siswa converger (C1 dan C2) mampu
melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung dengan baik dan
benar.
Seseorang yang memiliki gaya belajar converger akan memberikan
penekanan dalam hal pengambilan keputusan (Richmond & Chummings, 2005).
Hal ini terlihat dari cara belajar siswa converger yang melalui tahap abstract
conceptualization. Siswa converger akan mengambil keputusan lain dalam
menyelesaikan masalah matematika. Siswa converger cenderung akan
menggunakan alternatif cara penyelesaian yang lain dalam menyelesaikan
masalah matematika ketika mereka tidak dapat menggunakan cara penyelesaian
yang sebelumnya dipakai. Pada penelitian ini, siswa converger (C1 dan C2)
menggunakan strategi atau cara penyelesaian yang sudah pernah digunakan
sebelumnya tetapi ketika keduanya diwawancara ditemukan bahwa C1 dapat
menemukan alternatif cara penyelesaian yang lain dalam menyelesaikan masalah
241
1. Hanya saja cara alternatif tersebut tidak digunakan dalam mengerjakan masalah
1 karena dia merasa sudah bisa menggunakan cara yang sebelumnya sudah pernah
digunakan.
Pada tahap memeriksa kembali, siswa converger mampu memeriksa
kembali masalah dan penyelesaiannya dengan mengecek semua informasi dan
penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis,
membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab. Indikator-indikator pemecahan masalah matematis ini merupakan
aktualisasi dari kekuatan terbesar siswa converger yang lebih menekankan pada
pengambilan keputusan (Richmond & Cummings, 2005).
Siswa converger adalah siswa yang teliti dalam melakukan pekerjaan,
sehingga siswa converger akan mengecek kembali pekerjaan yang telah dilakukan
dengan begitu mereka dapat melaksanakan strategi yang telah dipilihnya dalam
memecahkan masalah dengan benar. Siswa converger akan mempertimbangkan
segala sesuatu yang ia putuskan dalam menyelesaikan masalah. Siswa converger
juga membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab atau belum, sehingga mereka yakin bahwa masalah
yang diberikan benar-benar sudah dikerjakan dengan tepat.
4.2.2.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Diverger
Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa dengan gaya belajar diverger adalah D1 dan D2.
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa D1 dan D2 mampu memecahkan
masalah dengan keempat tahap pemecahan Polya, yaitu memahami masalah,
242
membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Ringkasan
kemampuan pemecahan masalah matematis secara umum (berdasarakan hasil tes
tertulis dan wawancara kemampuan pemecahan masalah matematis) siswa untuk
gaya belajar diverger dapat dilihat pada Tabel 4.69.
Richmond & Cummings (2005) menyatakan bahwa siswa diverger belajar
melalui concrete experience dan reflective observation. Concrete experience
merupakan tahap dimana siswa belajar melalui keterlibatan diri pada pengalaman
nyata, sedangkan reflective observation merupakan tahap dimana siswa belajar
melalui pengamatan. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa diverger,
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Siswa yang belajar melalui concrete experience, belajar melalui apa yang
sudah pernah dia alami saat pembelajaran berlangsung (Ramadan, 2011). Pada
saat pembelajaran matematika siswa diminta untuk dapat memahami masalah
dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah yang
diberikan, sehingga pada penelitian ini, siswa diverger (D1 dan D2) mampu
memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada
masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri.
Siswa diverger belajar melalui tahap concrete experience sehingga siswa
mampu membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat
eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Hal ini
karena pada saat proses pembelajaran matematika siswa sudah pernah diajarkan
oleh guru. Pada kasus tertentu (seperti yang dialami oleh D1 saat mengerjakan
243
masalah 1, serta D1 dan D2 saat mengerjakan masalah 2), siswa diverger sudah
mampu mencari subtujuan yang dicari tetapi belum memperoleh jawaban yang
benar. Hal ini diakibatkan oleh beberapa sebab seperti tidak teliti dan lupa atau
masih bingung dalam proses mengerjakan masalah yang diberikan.
Sebagaimana yang dialami D1 saat mengerjakan masalah 1, terlihat
bahwa D1 masih bingung dalam menggunakan keliling persegi panjang
atau padahal guru sudah memberi contoh masalah yang hampir serupa
dengan masalah 1 ketika pembelajaran matematika berlangsung. Kemungkinan
D1 lupa apa yang dijelaskan guru ketika pembelajaran berlangsung. Untuk
masalah 2, D1 tidak teliti ketika menuliskan satuan luas yaitu yang seharusnya
tetapi ditulis . D2 juga melakukan kesalahan saat mengerjakan masalah 2.
D2 tidak teliti dalam proses perhitungan
, sedangkan hasil perhitungan yang benar adalah .
Siswa diverger belajar melalui tahap reflective observation sehingga siswa
akan memiliki fokus terhadap pemahaman arti dari ide-ide matematika (Richmond
& Cummings, 2005). Hal ini memunginkan siswa diverger mampu untuk
mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika. Jika siswa diverger
sudah mampu melewati dua tahap pemecahan masalah sebelumnya dengan lancar,
maka dia akan mampu melaksanakan strategi selama proses penghitungan
berlangsung. Pada penelitian ini, siswa diverger (D1 dan D2) mampu
melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat
244
matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan
berlangsung.
Pada kasus tertentu, siswa diverger yang sudah mampu melaksanakan
strategi selama proses penghitungan yang berlangsung tetapi belum menemukan
jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan pada tahap sebelumnya (mencari
subtujuan pada tahap membuat rencana) siswa mengalami tidak teliti dalam
mencari subtujuan. Terlebih jika pada tahap memeriksa kembali siswa tidak
mengecek kembali. Hal ini seperti yang dialami oleh D1 dan D2, pada saat
mencari subtujuan tidak teliti sehingga belum menemukan jawaban yang benar
saat melaksanakan tahap selanjutnya.
Siswa diverger yang belajar melalui tahap reflective observation,
memungkinkan siswa mampu untuk merefleksikan kembali apa yang sudah
dikerjakan selama proses pemecahan masalah misalnya dengan melakukan
beberapa indikator pada tahap memeriksa kembali. Pada penelitian ini, siswa
diverger (D1 dan D2) memeriksa kembali masalah dengan mempertimbangkan
solusi yang diperoleh logis dan membaca pertanyaan kembali.
Pada penelitian ini, siswa diverger hanya melakukan dua indikator dari
tahap memeriksa kembali. Siswa diverger mampu untuk merefleksikan kembali
apa yang sudah dikerjakan selama proses pembelajaran akan tetapi perlu diingat
bahwa siswa diverger juga belajar melalui tahap concrete experience. Concrete
experience adalah tahap dimana yang memungkinkan bagi siswa untuk belajar
dengan melibatkan perasaan sehingga jika ada hal-hal yang mereka anggap
245
menarik dalam pembelajaran, mereka akan tertarik untuk menggali informasi dari
apa yang mereka amati, begitu juga sebaliknya. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi siswa diverger dalam merefleksikan kembali apa yang sudah
dikerjakan selama proses pembelajaran, sehingga menyebabkan siswa diverger
belum mampu melakukan indikator-indikator dari tahap memeriksa kembali
secara maksimal.
4.2.2.3 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar
Accommodator
Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa dengan gaya belajar accommodator adalah Ac1 dan
Ac2. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa Ac1 dan Ac2 mampu
memecahkan masalah dengan keempat tahap pemecahan Polya, yaitu memahami
masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali.
Ringkasan kemampuan pemecahan masalah matematis secara umum (berdasarkan
hasil tes tertulis dan wawancara kemampuan pemecahan masalah matematis)
siswa untuk gaya belajar accommodator dapat dilihat pada Tabel 4.69.
Richmond & Chummings (2005) menyatakan bahwa siswa dengan gaya
belajar accommodator belajar melalui tahap concrete experience dan active
experimentation. Concrete experience merupakan tahap dimana siswa belajar
melalui keterlibatan diri pada pengalaman belajar matematika. Active
experimentation merupakan tahap dimana siswa belajar melalui eksperimen dan
tindakan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa accommodator adalah sebagai berikut.
246
Siswa yang belajar melalui concrete experience, belajar melalui apa yang
telah pernah dia alami saat pembelajaran berlangsung (Ramadan, et al, 2011).
Pada saat pembelajaran matematika siswa diminta untuk dapat memahami
masalah dengan mengetahui apa yang ada dan ditanyakan dari masalah yang
diberikan sehingga pada penelitian ini, siswa accommodator (Ac1 dan Ac2)
mampu memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan
ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat
sendiri.
Siswa accommodator belajar melalui tahap active experimentation
sehingga memungkinkan mereka mampu dalam membuat eksperimen dan
simulasi terkait dengan penyelesaian masalah. Indikator seperti mampu
menyederhanakan masalah, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi
diperoleh melalui pengalaman saat mengikuti pembelajaran matematika di kelas.
Pada penelitian ini, siswa accommodator (Ac1 dan Ac2) mampu membuat
rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi,
mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi.
Pada kasus tertentu (seperti yang dialami oleh Ac1 dan Ac2 saat
mengerjakan masalah 1, Ac2 saat mengerjakan masalah 2, dan Ac1 saat
mengerjakan masalah 3), siswa accommodator mampu mencari subtujuan yang
dicari tetapi belum memperoleh jawaban yang benar. Hal ini diakibatkan oleh
beberapa sebab seperti lupa dan tidak teliti saat mengerjakan masalah yang
diberikan. Sebagaimana yang dialami Ac1 dan Ac2 saat mengerjakan masalah 1,
terlihat Ac1 dan Ac2 lupa mengenai konsep keliling sehingga mereka
247
menggunakan keliling persegi panjang dalam mencari keliling stadion.
Mereka mengikutsertakan lebar persegi panjang dalam perhitungan keliling
persegi panjang sedangkan letak lebar lapangan berada di dalam stadion. Padahal
saat pembelajaran matematika, guru sudah memberi contoh masalah yang hampir
serupa dengan masalah 1. Sedangkan untuk masalah 2, Ac2 tidak teliti dalam
proses perhitungan , sedangkan hasil
perhitungan yang benar adalah . Begitu juga dengan masalah 3, Ac1
tidak teliti dalam proses perhitungan
.
Siswa accommodator belajar melalui tahap conrete experience artinya
siswa sudah pernah memperoleh pengalaman belajar seperti memahami arti dari
ide-ide matematika, sehingga memungkinkan siswa mampu mengartikan masalah
dalam bentuk kalimat matematika. Pada penelitian ini, siswa accommodator (Ac1
dan Ac2), mampu melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam
bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi penghitungan berlangsung.
Pada kasus tertentu, siswa accommodator yang sudah mampu
melaksanakan strategi selama proses penghitungan yang berlangung tetapi belum
menemukan jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan pada tahap sebelumnya
(mencari subtujuan pada tahap membuat rencana) siswa mengalami tidak teliti
dalam mencari subtujuan. Hal ini seperti yang dialami oleh Ac1 dan Ac2, pada
saat mencari subtujuan tidak teliti sehingga belum menemukan jawaban yang
benar saat melaksanakan tahap selanjutnya.
Siswa accommodator belajar melalui tahap concrete experience, sehingga
memungkinkan mereka untuk merefleksikan kembali apa yang sudah mereka
248
lakukan saat pembelajaran matematika. Hal ini memungkinkan siswa
accommodator untuk memeriksa kembali penyelesaian yang sudah dilaksanakan
dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang berlangsung,
membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan
sudah terjawab.
Berbeda dengan gaya belajar yang lain, siswa accommodator hanya
melakukan tiga indikator dari tahap memeriksa kembali tanpa mempertimbangkan
solusi yang diperoleh logis. Kolb & Kolb (2005) menyatakan bahwa siswa yang
memiliki gaya belajar accommodator cenderung bertindak atas perasaan bukan
pada analisis logis. Pada umumnya, siswa accommodator kurang logis dan lebih
banyak melibatkan perasaan dan intuisi ketika belajar atau mengambil keputusan.
Hal ini setara dengan hasil dari penelitian yang menunjukkan siswa
accommodator tidak mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis sehingga
dapat dikatakan mereka belum mampu melakukan tahap memeriksa kembali
secara maksimal.
4.2.2.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Assimilator
Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa assimilator adalah As1 dan As2. Berdasarkan hasil
analisis disimpulkan bahwa As1 dan As2 mampu memecahkan masalah dengan
empat tahap pemecahan masalah Polya, yaitu memahami masalah, membuat
rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Ringkasan kemampuan
pemecahan masalah matematis secara umum (berdasarkan hasil tes tertulis dan
249
wawancara kemampuan pemecahan masalah matematis) untuk siswa assimilator
dapat dilihat pada Tabel 4.69.
Richmond & Cummings (2005) menyatakan bahwa siswa dengan gaya
belajar assimilator belajar dengan melalui tahap abstract conceptualization dan
reflective observation. Siswa yang belajar melalui abstract conceptualization
mampu memiliki fokus pada logika, ide, dan konsep. Hal ini memungkinkan
siswa assimilator mampu memahami konsep dari masalah yang diberikan yaitu
konsep masalah mulai dari apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah, serta
konsep masalah tersebut. Pada penelitian ini, diperoleh bahwa siswa assimilator
(As1 dan As2) mampu memahami masalah dengan mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada masalah serta menjelaskan masalah sesuai dengan
kalimat sendiri. Selain itu, dengan belajar melalui tahap reflective observation
memungkinkan siswa assimilator untuk memfokuskan diri terhadap pemahaman
makna dari ide-ide matematika, termasuk pemahaman makna dari masalah yang
diberikan.
Siswa yang memiliki gaya belajar assimilator biasanya memiliki
kemampuan untuk menjaga informasi menjadi terorganisir, sehingga
memungkinkan siswa assimilator untuk mengurutkan informasi yang ada dari
masalah. Pada penelitian ini, siswa dengan gaya belajar assimilator (As1 dan As2)
mampu membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat
eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi.
Siswa assimilator lebih tertarik untuk berpikir daripada bertindak akan
tetapi siswa assimilator mampu untuk melakukan eksperimen dan simulasi ketika
250
menyelesaikan masalah matematika yang diberikan. Demikian pula
menyederhanakan masalah dan mencari subtujuan yang perlu ditemukan terlebih
dahulu. Pada dasarnya siswa assimilator belajar dengan melalui abstract
conceptualization yang lebih memiliki ketertarikan terhadap hal-hal yang bersifat
konsep abstrak seperti yang ada dalam matematika. Pada penelitian ini, siswa
assimilator (As1 dan As2) mampu melakukan tahap membuat rencana dengan
menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari
subtujuan, dan mengurutkan informasi.
Pada kasus tertentu (seperti yang dialami oleh As2 saat mengerjakan
masalah 2), siswa assimilator sudah mampu mencari subtujuan yang dicari tetapi
belum memperoleh jawaban yang benar. Hal ini diakibatkan oleh As 2 yang tidak
teliti dalam proses mengerjakan masalah yang diberikan. Sebagaimana yang
dialami As2 saat mengerjakan masalah 2. As2 tidak teliti dalam proses
perhitungan , sedangkan hasil
perhitungan yang benar adalah .
Dengan belajar melalui tahap abstract conceptualization, siswa
assimilator mampu memanipulasi simbol-simbol abstrak (Richmond &
Cummings, 2005). Hal ini memungkinkan siswa assimilator untuk mengartikan
masalah dalam bentuk kalimat matematika. Belajar melalui tahap abstract
conceptualization juga memungkinkan siswa assimilator untuk menganalisis ide
dengan hati-hati sehingga mampu melaksanakan strategi selama proses
penghitungan berlangsung. Pada penelitian ini, siswa assimilator (As1 dan As2)
251
mampu melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk
kalimat matematika dan melaksanakan strategi untuk menyelesaikan masalah.
Pada kasus tertentu, siswa assimilator yang sudah mampu melaksanakan
strategi selama proses penghitungan yang berlangung tetapi belum menemukan
jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan pada tahap sebelumnya (mencari
subtujuan pada tahap membuat rencana) siswa tidak teliti, sehingga saat
melaksanakan tahap selanjutnya belum memperoleh jawaban yang benar.
Belajar melalui tahap reflective observation memungkinkan siswa
assimilator untuk merefleksikan kembali apa yang sudah dikerjakan selama
proses pemecahan masalah misalnya dengan melakukan beberapa indikator pada
tahap memeriksa kembali. Siswa assimilator juga belajar melalui abstract
conceptualization yang memungkinkan siswa tertarik pada konsep abstrak yang
dijelaskan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini semakin
memaksimalkan siswa assimilator dalam merefleksikan kembali apa yang sudah
dikerjakan sehingga pada penelitian ini, siswa assimilator mampu melakukan
tahap memeriksa kembali dengan mengecek semua informasi dan penghitungan
yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca
pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah
terjawab.
4.2.3 Perolehan Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Menurut Kolb & Kolb (2005), dengan mengetahui gaya belajar tiap siswa
membantu instruktur/guru untuk memilih model pembelajaran yang sesuai dalam
252
konteks pembelajaran yang beragam. Pada penelitian ini, model pembelajaran
yang digunakan adalah Model Eliciting Activities.
Pada penelitian ini, diperoleh bahwa rata-rata nilai kemampuan pemecahan
masalah matematis (hasil tes tulis dan wawancara) untuk gaya belajar converger,
diverger, accommodator, dan assimilator berturut-turut adalah 93,1; 81,9; 80,6;
86,1. Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah matematis untuk siswa
converger dan siswa assimilator masing-masing adalah 93,1 dan 86,1. Baik
converger maupun assimilator, keduanya belajar melalui tahap abstract
conceptualization. Siswa yang belajar melalui tahap abstract conceptualization
akan memiliki fokus terhadap logika, ide, dan konsep abstrak untuk menjelaskan
suatu kejadian. Siswa yang memiliki pemahaman mengenai abstrak dan
konseptual akan mampu untuk mentransfer pengetahuannya pada masalah. Siswa
juga menganalisis ide-ide matematika dengan hati-hati, sehingga mereka mampu
melaksanakan strategi penyelesaian dari masalah yang diberikan. Dengan begitu,
siswa converger dan assimilator baik dalam memecahkan masalah.
Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
memiliki gaya belajar diverger dan accommodator berturut-turut adalah 81,9 dan
80,6. Baik diverger maupun accommodator, keduanya belajar melalui tahap
concrete experience. Siswa yang belajar melalui tahap concrete experience lebih
memilih untuk merasakan dan mengalami daripada berpikir. Mereka bergantung
pada perasaan dalam memecahkan masalah apabila menggunakan teori dan
generalisasi (Kolb, 2005). Hal ini memungkinkan siswa yang belajar melalui
concrete experience, yaitu siswa dengan gaya belajar diverger dan accommodator
253
memiliki strategi yang kurang kuat dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
Siswa diverger dan accommodator juga belajar melalui tahap reflective
observation dan active experiment sehingga mereka juga mampu menyelesaikan
masalah yang diberikan. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa diverger dan accommodator berada di atas
80.
4.2.4 Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematis
Berdasarkan hasil analisis kemampuan pemecahan masalah matematis
untuk tiap gaya belajar, terlihat bahwa siswa dengan gaya belajar converger,
diverger, accommodator, dan assimilator mampu melaksanakan tiap tahap
pemecahan masalah menurut Polya dalam menyelesaikan masalah matematika
yang diberikan. Hanya saja pada penelitian ini, ditemukan bahwa beberapa
indikator belum dilaksanakan secara maksimal oleh siswa. Hal ini dikarenakan
adanya kesulitan yang dialami oleh masing-masing siswa.
Pada penelitian ini, ditemukan bahwa siswa untuk tiap gaya belajar tidak
mengalami kesulitan saat melakukan tahap memahami masalah yang diberikan.
Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Aljaberi (2015) yang
menemukan bahwa semua siswa untuk tiap gaya belajar baik converger, diverger,
accommodator, dan assimilator mampu melakukan tahap memahami masalah dari
tahap pemecahan masalah Polya.
Kemampuan pemecahan masalah matematis tiap siswa berbeda yaitu
bergantung pada kesulitan yang dialami oleh tiap siswa. Siswa converger tidak
mengalami kesulitan pada tahap membuat rencana. Siswa converger mampu
254
melaksanakan setiap indikator pada tahap membuat rencana dengan baik dan
benar. Berbeda dengan siswa yang memiliki gaya belajar lain, yaitu diverger,
accommodator, dan assimilator.
Siswa diverger mulai mengalami kesulitan pada saat melaksanakan tahap
membuat rencana, yaitu pada indikator mencari subtujuan. Hal ini dikarenakan
siswa tidak teliti dan dan tidak mengingat kembali penjelasan guru saat
pembelajaran berlangsung untuk menggunakan konsep yang tepat dalam mencari
subtujuan yang dicari pada masalah. Kesulitan yang sama juga dialami oleh siswa
accommodator dalam melaksanakan tahap membuat rencana. Kesulitan yang
dijumpai siswa adalah tidak teliti dan tidak mengingat penjelasan guru saat
pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk siswa gaya assimilator, sebenarnya
sudah mampu melaksanakan tahap membuat rencana dengan baik, hanya saja
siswa tidak teliti dalam melakukan perhitungan ketika mencari subtujuan.
Kesulitan yang dialami siswa saat tahap membuat rencana ini berdampak
pada tahap melaksanakan rencana. Akibatnya, siswa belum mampu menemukan
jawaban yang benar dari penyelesaian masalah yang telah dikerjakan. Lebih lanjut
lagi, pada tahap memeriksa kembali siswa belum melaksanakan tahap tersebut
secara maksimal. Misalnya, siswa tidak melakukan satu indikator dari tahap
memeriksa kembali yaitu mengecek kembali semua informasi dan penghitungan
yang terlibat, maka siswa juga tidak akan memecahkan masalah dengan baik.
Tarmizah & Meerah (2010) menyatakan bahwa siswa mulai mengalami
kesulitan dalam memecahkan masalah pada saat memasuki tahap kedua, yaitu
membuat rencana. Pada saat tahap membuat rencana, siswa perlu
255
mengorganisasikan strategi untuk menyelesaikan masalah dan menemukan
jawaban. Selama proses membuat rencana, siswa harus mampu membuat persepsi
dan keputusan yang tepat terhadap apa yang akan dilakukan. Hal yang serupa juga
dijumpai pada penelitian ini, meskipun siswa mampu melakukan tahap membuat
rencana tetapi belum terlaksana secara maksimal. Siswa mulai mengalami
kesulitan pada tahap membuat rencana dan berdampak pada tahap melaksanakan
rencana.
Pada proses pemecahan masalah matematis, ada beberapa kemampuan
yang harus dimiliki oleh siswa. Menurut Stendal, sebagaimana dikutip oleh
Tarmizah & Meerah (2010: 143) menyatakan bahwa kemampuan berkonsentrasi,
persepsi yang bermutu, berpikir logis, dan menggunakan ingatan secara efektif
merupakan faktor penting dalam belajar dan memecahkan masalah. Sementara itu,
pada penelitian ini, ditemukan bahwa kesulitan yang dialami siswa adalah siswa
kurang mampu berkonsentrasi (tidak teliti) dan tidak menggunakan ingatan secara
efektif.
4.2.5 Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan pada penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Waktu penelitian singkat
Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan suatu
kesanggupan dalam memecahkan masalah matematis yang dapat dimiliki karena
adanya tindakan kebiasaan memecahkan masalah matematis dalam belajar. Pada
penelitian ini, waktu yang digunakan untuk mengajarkan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa hanya sebatas 3 (tiga) kali pertemuan. Padahal untuk
256
mengajarkan kemampuan pemecahan masalah matematis bukan sesuatu yang
dapat dilakukan dalam waktu singkat. Seharusya kemampuan pemecahan masalah
matematis diajarkan sejak tingkat pendidikan paling awal yaitu sekolah dasar,
sehingga siswa akan terbiasa untuk memecahkan masalah matematis yang
diberikan. Hal ini serupa dengan pendapat Awad, sebagaimana dikutip oleh
Aljaberi (2015) yang menyatakan bahwa untuk mengajarkan kemampuan
pemecahan masalah matematis menurut Polya perlu dimulai sejak tingkat sekolah
dasar.
2. Tidak semua indikator dari tahap kemampuan pemecahan masalah matematis
menurut Polya digunakan.
Pada penelitian ini, analisis kemampuan pemecahan masalah matematis
yang dilakukan masih terbatas pada beberapa indikator dari tahap kemampuan
pemecahan masalah menurut Polya. Masih banyak indikator yang tidak
diikutsertakan dalam manganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa untuk tiap gaya belajar.
Sehingga ada kemungkinan kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa akan berbeda lagi jika dilakukan penelitian yang menggunakan indikator
pada tiap pemecahan masalah matematis menurut Polya yang berbeda. Menurut
Soancatl, et al., sebagaimana dikutip oleh Aljaberi (2014) menyatakan bahwa ada
banyak variasi masalah mengenai pemecahan masalah. Misalnya masalah yang
memerlukan sketsa gambar atau diagram untuk mempermudah proses pemecahan
masalah, masalah yang perlu diidentifikasi polanya pada saat membuat rencana,
257
atau masalah yang memerlukan pembuatan tabel terlebih dahulu untuk
menyelesaikannya.
3. Identifikasi gaya belajar hanya menggunakan angket gaya belajar siswa
menurut Kolb.
Pada penelitian ini, proses identifikasi gaya belajar siswa menurut Kolb
hanya dilakukan dengan menggunakan instrumen angket gaya belajar saja. Sejauh
ini belum ditemukan adanya instrumen lain untuk mengidentifikasi gaya belajar
siswa menurut Kolb selain angket gaya belajar.
258
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan berikut.
1. Berdasarkan penelitian, dari 32 siswa kelas VIII A diperoleh bahwa 11
siswa memiliki gaya belajar converger, 7 siswa memiliki gaya belajar
diverger, 5 siswa memiliki gaya belajar accommodator, dan 9 siswa
memiliki gaya belajar assimilator. Persentase keberadaan gaya belajar
converger, diverger, accommodator, dan assimilator berturut-turut adalah
34,38%, 21,88%, 15,62%, dan 28,12%. Dalam hal ini siswa dengan gaya
belajar converger lebih banyak jumlahnya daripada siswa dengan gaya
belajar yang lain.
2. Siswa converger, diverger, accommodator, dan assimilator mampu
memecahkan masalah dengan melalui tahap memahami masalah dengan
mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu
menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri.
Siswa converger, diverger, accommodator, dan assimilator mampu
memecahkan masalah dengan melalui tahap membuat rencana dengan
menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari
subtujuan, dan mengurutkan informasi.
Siswa converger, diverger, accommodator, dan assimilator mampu
memecahkan masalah dengan melalui tahap melaksanakan rencana dengan
259
mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan
strategi selama proses dan penghitungan berlangsung.
Siswa converger mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali dengan
mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat,
mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan
kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah
terjawab.
Siswa diverger mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali dengan
mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis dan membaca pertanyaan
kembali.
Siswa accommodator mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali
dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat,
membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa
pertanyaan sudah terjawab.
Siswa assimilator mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali dengan
mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat,
mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan
kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah
terjawab.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas dapat diberikan saran-saran sebagai berikut.
260
1. Guru sebaiknya mengajarkan kemampuan pemecahan masalah matematis
kepada siswa sejak pendidikan tingkat awal atau sekolah dasar agar siswa
terbiasa untuk memecahkan masalah matematis mulai usia dini.
2. Guru sebaiknya mendesain pembelajaran dengan menyesuaikan gaya
belajar yang dimiliki masing-masing siswa untuk memaksimalkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
3. Guru sebaiknya memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
siswa dalam pemecahan masalah matematis agar mampu mengingatkan
siswa agar tidak mengulangi kesalahan yang sama saat memecahkan
masalah matematis.
4. Dapat dikembangkan penelitian serupa dengan menggunakan semua
indikator dari tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya.
5. Dapat dikembangkan penelitian serupa dengan melakukan identifikasi
gaya belajar siswa menurut Kolb menggunakan instrumen selain angket
gaya belajar siswa.
6. Dapat dikembangkan penelitian lanjutan mengenai kemampuan
pemecahan masalah siswa ditinjau dari gaya belajar siswa untuk pelajaran
selain pelajaran Matematika.
261
DAFTAR PUSTAKA
Alfindah, Setiasih. 2013. Keefektifan Model Eliciting Activities Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X Pada Materi
Trigonometri. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Aljaberi, N. M. 2014. Pre-Service Elementary School Teachers’ learning styles
and their Ability to Solve Mathematical Problems according to Polya’s
Strategy. Journal of Education and Practice, Vol 5, No. 30, 150-162.
Aljaberi, N. M. 2015. University Students’ Learning Styles and Their Ability to
Solve Mathematical Problems. International Journal of Business and
Social Science, Vol 6, No. 4 (1), 152-165.
Arifin, Z. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Kementrian Agama
Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Asikin, M. 2014. Teori Belajar Matematika. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Bhat, M. A. 2014. The Effect of Learning Style on Problem Solving Ability
among High School Students. International Journal Advances in Social
Science and Humanities, 2(7): 1-6.
Bahar, H. H. & Sulun, A. 2011. The Learning Styles of Prospective Science
Teachers, The Correlation between Learning Styles and Gender and
Academic Achievment by Learning Styles. Kastamonu Education Jurnal,
19 (2), 379-386.
Carson, J. 2007. A Problem With Problem Solving: Teaching Thinking Without
Teaching Knowledge. The Mathematics Educator Journal, 17 (2), 7-14.
Cavas, B. 2010. A Study on Pre-service Science, Class, and Mathematics
Teachers’s Learning in Turkey. Science Education International Journal,
21(1): 47-61.
Chamberlin, S. A. & S. M. Moon. 2008. How Does the Problem Based Learning
Approach Compare to the Model-Eliciting Activity Approach In
Mathematic?. International Journal For Mathematics Teaching Teaching
and Learning. Tersedia di http://cimt.playmouth.ac.uk [diakses 20-12-
2015].
Depdiknas. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
262
Fadillah, S. 2009. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dalam
Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional, Pendidikan dan
Penerapan MIPA. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Fatimah, H. N. 2015. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Materi Perbandingan dan Skala di Kelas VII di MTs Negeri
Model Limboto. Jurnal. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Goklap, M. 2013. The Effect of Student’s Learning Styles to Their Academic
Succes. International Electronic Journal of Mathematics Education, 4,
(10), 627-632.
Herlambang, 2013. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepahiang Tentang Bangun Datar Ditinjau
Dari Teori Van Hielle. Tesis. Bengkulu: PPS Universitas Bengkulu.
Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 tahun
2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta:
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kolb, Y.A. & Kolb A. D. 2005. The Kolb Learning Style Inventory-Version 3.1.
Ohio: HayGroup.
Martin, O. M. 2012. TIMSS 2011 Internasional Result in Science. United States:
TIMSS & PIRLS International Study Center.
Miami University. The Learning Style Inventory. Tersedia di http://miamioh.edu/
[diakses 20-1-2016]
Miles, et al. 2014. Quantitative Data Analysis. Clifornia: SAGE Publications Ltd.
Moleong, L. J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Montgomey, S. M. & Groat, L. N. 1998. Student Learning Styles and Their
Implications for Teaching. Ann Arbor: The Center for Research on
Learning and Teaching at the University of Michigan.
Mousa, N. 2014. The Importance of Learning Styles in Education. International
Journal of Education, 1(2): 19-27. Tersedia di http://www.auburn.esu
[diakses 8 Januari 2016].
NCTM. 1989. Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics.
Reston, VA: NCTM.
263
OECD. 2012. PISA 2012: Assesment and Analitycal Framework Mathematics,
Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. Secretary
General of OECD. Online. Tersedia di http://www.oecd.org [diakses 15-
01-2016].
Ozgen, K., et al. 2011. An Examination of Multiple Intelligence Domains and
Learning Styles of Pre-Service Mathematics Teachers: Their Reflections
on Mathematics Education. Educational Research and Reviews Journal,
6(2): 168-181.
Peker, M. 2009. Pre-Service Teachers’ Teaching Anxiety about Mathematics and
Their Learning Style. Eurasia Journal of Mathematics, Science &
Technology Education, 5 (4), 335-345.
Peker, M. & Mirasyedioglu, S. 2008. Pre-Service Elementary School Teachers’
Learning Style and Attitudes towards Mathematics. Eurasia Journal of
Mathematics, Science & Technology Education, 4(1): 21-26.
Polya, G. 1973. How To Solve It. Princenton: Princenton University Press.
Tersedia di https://notendur.hi.is/hei2/teaching/Polya_HowToSolveIt.pdf
[diakses 20-12-2015].
Priyo, D. B. 2010. Peningkatan Kreativitas Dan Pemecahan Masalah Bagi Calon
Guru Matematika Melalui Pembelajaran Model Treffinger. Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ramadan, et al. 2011. An Investigation of The Learning Style of Prospective
Educators. The Online Journal of New Horizons in Education, 1, 1-6.
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Indonesia. Sekretarian Negara Jakarta.
Richmond, A.S. & Cummings. 2005. Implementing Kolb’s Learning Style into
Online Distance Education. International Journal of Technology in
Teaching and Learning, 1, 45-54.
Rifa’i, A. & Anni, C. T. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:Universitas
Negeri Semarang Press.
Rofiqoh, Z. 2015. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X
dalam Pembelajaran Discovery Learning Berdasarkan Gaya Belajar
Siswa. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Saad, N. S. & Ghani, A. S. 2008. Teaching Mathematics in Secondary School:
Theories and Practices. Perak: Universiti Pendidikan Sultan Idris.
Sengul, et al. 2013. Learning Styles of Prospective Teachers: Kocaeli University
Case. Journal of Educational and Instructural Studies, 3(2): 1-12.
264
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta:Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Paget. Yogyakarta:
Kanisius.
Syaiful. 2012. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui
Pendekatan Pendidikan Matematika Realsitik. Edumatica, 2 (1), 36-44.
Tarmizah, T. & Meerah, T. 2010. Students’ Difficulties in Mathematics Problem-
Solving: What do they say?. International Conference on Mathematics
Education Research, 142-151.
Yu, S. & Chang, C. 2009. What Did Taiwan Mathematics Teachers Think of
Model- Eliciting Activities and Modeling?. International Conference on the
Teaching of Mathematical Modeling and Applications, ICTMA Vol 14,
University of Hamburg, Hamburg.
Yuwono, A. 2010. Profil Siswa SMA Dalam Memecahkan Masalah Matematika
Ditinjau dari Tipe Kepribadian. Tesis. Surakarta: PPS Universitas Sebelas
Maret.
265
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA
KELAS VIII H
No. Nama Kode
1 AHMAD IRFAN MARZUKI U-01
2 AL ANNISSA SUKMA AMALIA U-02
3 AL RIZA KARUNIA U-03
4 ANISA RAHMAWATI NUGRAHA U-04
5 ANISYA MAULIDYA U-05
6 ARDILA FAIZ MAULIDA U-06
7 ARDITA NUR MUTIARASARI U-07
8 AZKA HIMMATUN ULYA U-08
9 CHELSEA DHIYA AFFAFI U-09
10 DENNY GUNAWAN MIFTACHURROZAQ U-10
11 DHEA BETA SYAFA KAMILA U-11
12 FADHILAH RAHMAWATI U-12
13 FADLILATUR RIF'AH U-13
14 FAIRUZ SALSABILA TSABITA U-14
15 FARCHA FAALIH ARDIANSYAH U-15
16 IHSAN MIFTAHUL HUDA U-16
17 IMAN NURDIANSYAH U-17
18 MAULANA MUHAMMAD WAHFIUDIN U-18
19 MUHAMMAD ALI RAHMAN U-19
20 MUHAMMAD LUTHFI MUTAMAR U-20
21 MUHAMMAD SYIFAURROSYIDIN U-21
22 NABILA ARISTAWIDYA U-22
23 NAUFALDO MAULIDI ACHMAD U-23
24 RAHMAWATI MELATI SANI U-24
25 RIFALDI DIAS YUDISTIRA U-25
266
26 RONA SYFA U-26
27 SALSA BILAL KHOIROH U-27
28 SALSABILA ADDINA SALWA U-28
29 TESSA MEILIA U-29
30 TSANIA ATTA AZZAHRO U-30
31 UMMUL I'ZZA JULIANI U-31
32 WILAKHANSA FANIASARI U-32
267
Lampiran 2
DAFTAR NAMA SISWA KELAS PENELITIAN
KELAS VIII A
No. Nama Kode
1 ACHMAD NURHADI T-01
2 AHMAD IVAN ANDRIAN T-02
3 AJENG LA FATIKHA NURJANA T-03
4 ANNISA FEBRIANA MAULIDA P. T-04
5 ANNISA WULANSARI T-05
6 CUT NANA T-06
7 DAFFA PRATAMA T-07
8 DIMAS ARYO LUKITO T-08
9 ENDAH ISMAYASARI HARUM P. T-09
10 FAHMA KAMILA T-10
11 FAIZARANI T-11
12 FEBBY AROFATUL AULIA T-12
13 HASNA AFIFAH SALSABILA WIBOWO T-13
14 ILHAM ABDUL QADIR T-14
15 KEISHA HALIMATUS AZKA T-15
16 KIRANA ADHA KHIRUNNISA T-16
17 LINDA LATIVAH T-17
18 LUQMAN AL FARIS HAQ T-18
19 M. IRHAM REIVANSA T-19
20 MILLAH HANIFAH T-20
21 MUCHAMMAD HABIBALLAH T-21
22 MUHAMAD NUR ROKHIM T-22
23 MUHAMMAD FAIQ FARDANY T-23
24 NABILA DESLI HENDRI T-24
25 NADIA MAHARANI T-25
268
26 NADIA SALSABILA T-26
27 RAHAYU KURNIAWATI T-27
28 SANDY TIRTA PRATAMA T-28
29 SEFTIYANI KURNIA PUTRI T-29
30 SHERLY APRILIA DIANA PUTRI T-30
31 SHOFI SAFINATUL J T-31
32 VICKY TRI ARMANSYAH T-32
269
Lampiran 3
270
Lampiran 4
271
272
273
Lampiran 5
274
275
276
277
Lampiran 6
278
279
280
281
Lampiran 7
HASIL SKOR PERNYATAAN ANGKET GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII A
NO S SKOR PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 T-01 3 2 4 4 3 3 4 2 4 3 2 1 2 3 4 4 3 2 3 3 2 3 4 4
2 T-02 3 3 2 4 4 3 2 1 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
3 T-12 2 1 2 3 3 2 4 4 2 2 1 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2
4 T-04 3 3 2 2 4 4 3 1 2 2 1 1 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1
5 T-05 3 2 3 4 3 3 4 1 3 3 1 2 3 1 4 2 3 3 3 2 4 3 1 4
6 T-06 3 3 4 2 4 4 3 2 4 3 2 1 2 2 3 2 4 4 3 2 2 4 3 4
7 T-07 1 2 4 3 3 2 1 4 2 3 1 4 4 1 3 2 2 1 3 4 1 2 4 3
8 T-08 3 3 2 4 3 3 4 1 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 4 2
9 T-09 2 2 3 2 2 2 4 2 2 4 1 2 3 2 4 2 1 2 3 2 4 3 3 3
10 T-10 1 2 3 3 2 2 1 2 4 2 2 1 1 3 4 2 3 2 1 3 2 2 3 4
11 T-11 2 3 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 4 4
12 T-03 3 3 4 4 4 4 3 1 3 2 1 1 4 4 4 1 3 3 1 1 3 4 4 3
13 T-13 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4
14 T-14 3 2 2 1 3 4 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 2 1 2 3 1 2
282
15 T-15 2 3 3 3 4 3 3 1 3 2 4 1 2 3 4 3 2 3 4 3 1 3 3 2
16 T-16 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 4 2
17 T-17 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 2 3 1 4 2 4 2 1 2 4 3 3 2
18 T-18 3 2 3 4 2 3 4 1 3 2 4 3 2 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 2
19 T-19 4 2 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3
20 T-20 4 1 3 2 2 3 4 1 4 3 1 2 4 1 3 2 4 2 1 3 1 3 2 4
21 T-21 3 3 4 2 2 3 4 2 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 2 2 1 2 4 3
22 T-22 4 2 3 3 3 2 1 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 3
23 T-23 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 1 1 4 1
24 T-24 4 1 2 3 2 2 3 1 3 3 4 3 3 4 3 3 1 2 2 3 2 1 3 4
25 T-25 2 2 3 2 2 2 4 2 2 4 1 2 3 2 4 2 1 2 3 2 4 3 3 3
26 T-26 3 2 1 3 4 2 3 1 2 4 1 1 4 2 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3
27 T-27 2 4 3 3 2 4 3 1 3 4 1 1 4 2 3 2 3 4 2 2 2 4 3 2
28 T-28 3 3 2 4 4 3 2 1 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3
29 T-29 4 3 3 2 3 3 1 1 2 1 1 3 4 1 1 4 2 2 1 4 4 2 1 2
30 T-30 2 1 4 3 2 4 4 2 2 3 2 1 3 2 4 4 1 3 1 4 3 2 4 4
31 T-31 3 2 3 4 2 4 4 1 3 3 2 1 2 3 4 2 3 2 3 4 2 2 3 4
32 T-32 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 2 1 3 2 4 2 3 3 2 2 1 3 3 2
283
NO S SKOR PERNYATAAN
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
1 T-01 3 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 1 4 3 4 4 4 3 2 1
2 T-02 4 2 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 4 3
3 T-12 4 2 3 3 3 1 3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 4
4 T-04 2 3 4 4 1 1 2 3 2 4 2 3 2 2 3 1 3 4 3 3 4 4 3 4
5 T-05 4 3 3 1 4 1 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3
6 T-06 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 1 2 2 2 3 4 4 4 3
7 T-07 1 2 3 4 2 1 3 4 4 1 2 3 1 3 2 4 1 2 3 4 4 3 2 1
8 T-08 3 4 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 3 4
9 T-09 1 2 4 2 1 1 2 3 4 2 4 3 4 4 4 1 1 2 4 3 3 2 4 3
10 T-10 3 2 2 3 3 1 1 3 3 2 3 4 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3
11 T-11 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
12 T-03 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 2 4 4 4 4 4 3
13 T-13 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 1 3 4 3 3 3 4
14 T-14 3 4 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 1 3 4 3 1 2 4
15 T-15 3 4 3 3 2 1 3 4 4 3 3 2 3 2 4 1 1 2 4 3 2 3 4 1
16 T-16 1 2 3 4 2 1 2 4 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 4 3
17 T-17 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 1 2 3 4 4 4 3 4
284
18 T-18 3 4 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 2 4 4
19 T-19 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 4 4 3
20 T-20 1 4 3 2 1 1 2 3 4 1 4 2 4 3 2 1 4 3 2 1 1 3 4 2
21 T-21 2 3 4 2 2 3 4 2 4 2 3 1 2 4 3 1 2 4 3 2 2 3 4 1
22 T-22 2 2 3 3 3 2 1 2 4 2 2 1 1 3 4 2 3 2 1 3 3 2 3 4
23 T-23 2 4 3 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 2
24 T-24 2 1 2 4 3 4 3 4 2 1 3 4 4 3 1 2 4 2 2 4 3 2 1 4
25 T-25 1 2 4 2 1 1 2 3 4 2 4 3 4 3 4 1 1 2 4 3 3 2 4 3
26 T-26 3 2 2 3 4 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 1 2 3 1 3 1 4 4
27 T-27 2 4 3 2 2 1 3 3 4 4 3 2 4 4 3 1 4 3 2 3 2 4 3 2
28 T-28 4 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3 4 4
29 T-29 1 2 2 1 3 1 3 3 4 2 1 4 3 4 1 1 2 1 3 2 3 3 4 3
30 T-30 1 3 4 4 1 2 3 4 2 4 4 4 3 3 2 1 2 2 3 4 3 4 3 4
31 T-31 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4
32 T-32 3 4 3 3 2 1 3 4 3 4 4 2 3 3 2 1 1 1 3 3 2 3 4 1
Keterangan
S : Subjek
285
Lampiran 8
KLASIFIKASI TIPE GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII A
NO S CE RO AC AE AC-
CE
AE-
RO
TIPE NO S CE RO AC AE AC-
CE
AE-
RO
TIPE
1 T-01 38 34 37 35 -1 1 Converger 17 T-17 37 32 36 33 -1 1 Converger
2 T-02 38 32 30 33 -8 1 Converger 18 T-18 36 34 38 35 2 1 Accommodator
3 T-12 32 38 31 23 -1 -15 Assimilator 19 T-19 37 42 42 41 5 -1 Diverger
4 T-04 32 27 30 35 -2 8 Converger 20 T-20 34 25 31 28 -3 3 Converger
5 T-05 40 34 36 33 -4 -1 Assimilator 21 T-21 28 21 40 38 12 17 Accommodator
6 T-06 39 29 36 40 -3 11 Converger 22 T-22 36 33 27 27 -9 -6 Assimilator
7 T-07 26 40 31 23 5 -17 Diverger 23 T-23 38 39 37 41 -1 2 Converger
8 T-08 38 32 37 38 -1 6 Converger 24 T-24 33 39 29 26 -4 -13 Assimilator
9 T-09 28 28 40 28 12 0 Accomodator 25 T-25 28 28 40 27 12 -1 Diverger
10 T-10 31 32 28 26 -3 -6 Assimilator 26 T-26 34 28 31 27 -3 -1 Assimilator
11 T-11 36 41 44 38 8 -3 Diverger 27 T-27 34 24 32 42 -2 18 Converger
12 T-03 42 32 37 36 -5 4 Converger 28 T-28 34 33 31 33 -3 0 Converger
13 T-13 33 39 36 34 3 -5 Diverger 29 T-29 35 30 22 25 -13 -5 Assimilator
14 T-14 29 30 27 28 -2 -2 Assimilator 30 T-30 25 39 38 33 13 -6 Diverger
15 T-15 29 27 42 32 3 5 Accomodator 31 T-31 38 36 37 34 -1 -2 Assimilator
16 T-16 29 36 36 26 7 -10 Diverger 32 T-32 31 26 36 34 5 8 Accommodator
Keterangan: S : Subjek, CE : Skor baris CE, AC : Skor baris AC, RO : Skor baris RO, AE : Skor baris AE, AC-CE : Skor baris AC
dikurangi skor baris CE, AE-RO : Skor baris AC dikurangi baris RO
286
Lampiran 9
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas : VIII (Delapan)
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
287
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
1.1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang
dianutnya.
Lingkaran
Pembelajaran KI 1 dan KI 2 dilakukan
secara tidak langsung (terintegrasi) dalam
pembelajaran KI 3 dan KI 4
Penilaian KI 1
dan KI 2
dilakukan melalui
penilaian
observasi
perkembangan
sikap spiritual dan
sikap sosial
berdasarkan
indikator yang
telah ditentukan
6 JP Buku Siswa
Matematika
SMP / MTs
Kelas VIII,
Kemdikbud.
Buku Teks
Matematika
(Konsep dan
Aplikasinya)
untuk kelas
VIII SMP
dan MTs,
Depdiknas.
2.2 Memiliki rasa ingin
tahu, percaya diri,
dan ketertarikan
pada matematika
serta memiliki rasa
percaya pada daya
dan kegunaan
matematika, yang
terbentuk melalui
pengalaman belajar.
3.7 Menurunkan rumus
untuk menentukan
keliling dan luas
daerah lingkaran
yang dihubungkan
dengan masalah
kontekstual.
Pertemuan Pertama
Pendahuluan (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam
dan berdoa.
2. Guru menyiapkan kondisi fisik dan
Sikap
Observasi
Mengamati
disiplin dan
rasa percaya
2 JP
288
4.7 Menyelesaikan
masalah kontekstual
yang berkaitan
dengan keliling dan
luas daerah
lingkaran.
psikis siswa.
3. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari.
4. Guru menjelaskan rencana kegiatan
pembelajaran.
5. Guru memberikan apersepsi.
Inti (65 menit)
6. Guru memberikan pengantar materi
dengan menampilkan gambar-gambar
yang berhubungan dengan keliling
lingkaran.
7. Siswa mengamati gambar tersebut.
(mengamati, menalar)
8. Dari hasil pengamatan, siswa bertanya
tentang gambar yang disajikan. Jika
tidak ada yang bertanya guru membuat
pertanyaan pancingan tentang gambar
tersebut (menanya)
9. Siswa dikelompokan menjadi beberapa
kelompok.
10. Guru membagikan LKS 1 dan alat
peraga lingkaran pada masing-masing
kelompok.
11. Siswa mendiskusikan LKS 1 dengan
diri dalam
mengerjakan
tugas,
menyimak
penjelasan,
atau presentasi
siswa
mengenai
lingkaran.
Pengetahuan
Penugasan
Tugas
terstruktur:
mengerjakan
latihan soal-
soal tugas atau
PR yang
berkaitan
dengan
lingkaran
Tes tertulis:
mengerjakan
289
bantuan alat peraga lingkaran bersama
kelompoknya. (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar)
12. Guru memastikan bahwa setiap
kelompk mengerti apa yang ditanyakan
pada LKS 1.
13. Siswa dari salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. (mengomunikasikan)
14. Guru memberikan penguatan tentang
konsep keliling lingkaran dengan
memberikan konfirmasi jawaban LKS
1.
15. Guru membagikan LTS 1 pada masing-
masing kelompok.
16. Siswa mendiskusikan LTS 1 bersama
kelompoknya. (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar)
17. Guru memastikan tiap kelompok
mengerti apa yang ditanyakan pada
LTS 1.
18. Siswa dari salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. (mengomunikasikan)
kuis yang
berkaitan
dengan
lingkaran
290
19. Guru memberikan konfirmasi jawaban
LTS 1.
20. Guru membrikan kuis untuk dikerjakan
secara individu.
21. Siswa dengan bantuan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran .
Penutup (5 menit)
22. Guru dan siswa melakukan refleksi
kegiatan pembelajaran.
23. Guru memberikan PR.
24. Guru memberi arahan pada siswa untuk
mempelajari materi pertemuan
selanjutnya yaitu tentang panjang
lintasan dari perputaran roda kendaraan.
25. Guru menutup pelajaran dengan salam
dan doa.
Pertemuan Kedua
Pendahuluan (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam
dan berdoa.
2. Guru menyiapkan kondisi fisik dan
psikis siswa.
3. Guru menyampaikan materi yang akan
2 JP
291
dipelajari.
4. Guru menjelaskan rencana kegiatan
pembelajaran.
5. Guru memberikan apersepsi.
Inti (65 menit)
6. Guru memberikan pengantar materi
dengan menampilkan gambar-gambar
yang berhubungan dengan keliling
lingkaran.
7. Siswa mengamati gambar tersebut.
(mengamati, menalar)
8. Dari hasil pengamatan, siswa bertanya
tentang gambar yang disajikan. Jika
tidak ada yang bertanya guru membuat
pertanyaan pancingan tentang gambar
tersebut (menanya)
9. Siswa dikelompokan menjadi beberapa
kelompok.
10. Guru membagikan LKS 2 dan alat
peraga lingkaran pada masing-masing
kelompok.
11. Siswa mendiskusikan LKS 2 bersama
kelompoknya. (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar)
292
12. Guru memastikan bahwa setiap
kelompk mengerti apa yang ditanyakan
pada LKS 2.
13. Siswa dari salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. (mengomunikasikan)
14. Guru memberikan penguatan tentang
konsep panjang lintasan dari perputaran
roda dengan memberikan konfirmasi
jawaban LKS 2.
15. Guru membagikan LTS 2 pada masing-
masing kelompok.
16. Siswa mendiskusikan LTS 2 bersama
kelompoknya. (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar)
17. Guru memastikan tiap kelompok
mengerti apa yang ditanyakan pada
LTS 2.
18. Siswa dari salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. (mengomunikasikan)
19. Guru memberikan konfirmasi jawaban
LTS 2.
20. Guru membrikan kuis untuk dikerjakan
293
secara individu.
21. Siswa dengan bantuan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran .
Penutup (5 menit)
22. Guru dan siswa melakukan refleksi
kegiatan pembelajaran.
23. Guru memberikan PR.
24. Guru memberi arahan pada siswa untuk
mempelajari materi pertemuan
selanjutnya yaitu tentang luas lingkaran.
25. Guru menutup pelajaran dengan salam
dan doa.
Pertemuan Ketiga
Pendahuluan (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam
dan berdoa.
2. Guru menyiapkan kondisi fisik dan
psikis siswa.
3. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari.
4. Guru menjelaskan rencana kegiatan
pembelajaran.
2 JP
294
5. Guru memberikan apersepsi.
Inti (65 menit)
6. Guru memberikan pengantar materi
dengan menampilkan gambar-gambar
yang berhubungan dengan keliling
lingkaran.
7. Siswa mengamati gambar tersebut.
(mengamati, menalar)
8. Dari hasil pengamatan, siswa bertanya
tentang gambar yang disajikan. Jika
tidak ada yang bertanya guru membuat
pertanyaan pancingan tentang gambar
tersebut (menanya)
9. Siswa dikelompokan menjadi beberapa
kelompok.
10. Guru membagikan LKS 3 dan alat
peraga lingkaran pada masing-masing
kelompok.
11. Siswa mendiskusikan LKS 3 dengan
bantuan alat peraga lingkaran bersama
kelompoknya. (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar)
12. Guru memastikan bahwa setiap kelompk
mengerti apa yang ditanyakan pada LKS
295
3.
13. Siswa dari salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. (mengomunikasikan)
14. Guru memberikan penguatan tentang
konsep luas lingkaran dengan
memberikan konfirmasi jawaban LKS 3.
15. Guru membagikan LTS 3 pada masing-
masing kelompok.
16. Siswa mendiskusikan LTS 3 bersama
kelompoknya. (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar)
17. Guru memastikan tiap kelompok
mengerti apa yang ditanyakan pada LTS
3.
18. Siswa dari salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. (mengomunikasikan)
19. Guru memberikan konfirmasi jawaban
LTS 3.
20. Guru membrikan kuis untuk dikerjakan
secara individu.
21. Siswa dengan bantuan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran .
296
Penutup (5 menit)
22. Guru dan siswa melakukan refleksi
kegiatan pembelajaran.
23. Guru memberikan PR.
24. Guru memberi arahan pada siswa untuk
mempelajari materi dari pertemuan
pertama sampai ketiga yaitu tentang
keliling lingkaran, panjang lintasan dari
perputaran roda kendaraan, dan luas
lingkaran karena pertemuan selanjutnya
akan diadakan tes.
25. Guru menutup pelajaran dengan salam
dan doa.
297
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MTs N 1 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Lingkaran
Pertemuan ke- : 1, 2, dan 3
Alokasi Waktu : 6 JP (6 x 40 menit)
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya.
1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah
kegiatan pembelajaran.
1.1.2 Mengucap salam pada saat awal dan
akhir kegiatan pembelajaran.
298
2.2 Memiliki rasa ingin tahu,
percaya diri, dan
ketertarikan pada
matematika serta memiliki
rasa percaya pada daya
dan kegunaan matematika,
yang terbentuk melalui
pengalaman belajar.
2.2.1 Datang tepat waktu.
2.2.2 Patuh pada tata tertib atau aturan
bersama/sekolah.
2.2.3 Mengerjakan atau mengumpulkan
tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan, mengikuti kaidah
berbahasa tulis yang baik dan benar.
2.2.4 Berpendapat atau melakukan
kegiatan tanpa ragu-ragu.
2.2.5 Berani mempresentasikan hasil kerja
di depan kelas.
2.2.6 Berani dalam menyampaikan
pendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan
materi keliling dan luas lingkaran.
3.7 Menurunkan rumus untuk
menentukan keliling dan
luas daerah lingkaran yang
dihubungkan dengan
masalah kontekstual.
3.7.1 Menemukan rumus keliling
lingkaran.
3.7.2 Menemukan rumus panjang lintasan
dari perputaran roda kendaraan.
3.7.3 Menemukan rumus luas lingkaran.
4.7 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan keliling
dan luas daerah lingkaran.
4.7.1 Menggunakan rumus keliling
lingkaran untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan keliling lingkaran.
4.7.2 Menyelesaikan masalah sehari-hari
yang berkaitan dengan panjang
lintasan dari perputaran roda
kendaraan.
4.7.3 Menggunakan rumus luas lingkaran
untuk menyelesaikan masalah
299
sehari-hari yang berkaitan dengan
luas lingkaran.
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Melalui pembelajaran Model Eliciting Activities, siswa diharapkan mampu:
1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran.
1.1.2 Mengucap salam pada saat awal dan akhir kegiatan pembelajaran.
2.2.1 Datang tepat waktu.
2.2.2 Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah.
2.2.3 Mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
2.2.4 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.
2.2.5 Berani mempresentasikan hasil kerja di depan kelas.
2.2.6 Berani menyampaikan pendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan materi keliling dan luas lingkaran.
Kompetensi Pengetahuan
Melalui pembelajaran Model Eliciting Activities pada materi keliling dan
luas lingkaran dengan pendekatan saintifik berbantuan Lembar Kerja Siswa
(LKS) dan Lembar Tugas Siswa (LTS), Alat Peraga Lingkaran, dan Media
Visual (MV) diharapkan:
Pertemuan 1
3.7.4 Dengan menggunakan LKS 1, Alat Peraga Lingkaran, dan MV.1,
siswa mampu menemukan rumus keliling lingkaran.
Pertemuan 2
3.7.5 Dengan menggunakan LKS 2 dan MV.2, siswa mampu menemukan
rumus panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan.
Pertemuan 3
3.7.6 Dengan menggunakan LKS 3, Alat Peraga Lingkaran, dan MV.3,
siswa mampu menemukan rumus luas lingkaran.
300
Kompetensi Keterampilan
Melalui pembelajaran Model Eliciting Activities pada materi keliling dan
luas lingkaran dengan pendekatan saintifik berbantuan Lembar Kerja Siswa
(LKS) dan Lembar Tugas Siswa (LTS), Alat Peraga Lingkaran, dan Media
Visual (MV) diharapkan:
Pertemuan 1
4.7.1 Dengan menggunakan LTS 1 dan MV.1, siswa mampu
menggunakan rumus keliling lingkaran untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan keliling lingkaran.
Pertemuan 2
4.7.2 Dengan menggunakan LTS 2 dan MV.2, siswa mampu
menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan panjang
lintasan dari perputaran roda kendaraan.
Pertemuan 3
4.7.3 Dengan menggunakan LTS 3 dan MV.3, siswa mampu
menggunakan rumus luas lingkaran untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan luas lingkaran.
D. Materi Pembelajaran
Keliling dan Luas Lingkaran.
E. Metode, Pendekatan, dan Model Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, penugasan, dan presentasi
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : MEA (Model Eliciting Activities)
Model Eliciting Activities adalah model pembelajaran untuk
memahami, menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsep-konsep yang
terkandung dalam suatu sajian masalah melalui pemodelan matematika
(Alfindah, 2013: 17). Pada kegiatan pembelajaran Model Eliciting Activities,
diawali dengan penyajian masalah yang akan memunculkan aktivitas untuk
301
menghasilkan model matematik yang akan digunakan untuk menyelesaikan
masalah matematika.
Dalam penelitian ini, langkah-langkah pembelajaran Model Eliciting
Activities yang digunakan sebagai berikut.
1. Guru memberikan pengantar materi.
2. Siswa dikelompokkan dengan 3-4 orang tiap kelompok.
3. Guru memberikan lembar permasalahan Model Eliciting Activities
berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Tugas Siswa (LTS).
4. Siswa siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan permasalahan
tersebut.
5. Guru membacakan permasalahan bersama siswa dan memastikan
bahwa setiap kelompok mengerti apa yang sedang ditanyakan.
6. Siswa berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.
7. Siswa mempresentasikan model matematika mereka setelah membahas
dan meninjau ulang solusi.
F. Alat dan Sumber Belajar
1. Media : LKS, LTS, Alat Peraga Lingkaran, Media Visual
2. Alat : Laptop, LCD, dan Proyektor
3. Sumber Belajar :
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2014.Buku Siswa:
Matematika SMP / MTs Kelas VIII.Jakarta:Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
b. Nuharini & Wahyuni.2008.Matematika (Konsep dan Aplikasinya)
untuk Kelas VIII SMP dan MTs.Jakarta:Depdiknas.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
Kegiatan Pembelajaran Saintifik Karakter
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
302
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam.
2. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa jika jam pelajaran pertama.
3. Guru menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
4. Guru mengkondisikan fisik, psikis, sarana
belajar siswa agar siap mengikuti
pembelajaran.
5. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari yaitu tentang keliling lingkaran.
6. Guru memberikan apersepsi tentang unsur-
unsur lingkaran yang menjadi materi
prasyarat untuk mempelajari keliling
lingkaran.
Religius
Religius
Kegiatan Inti (65 menit)
7. Guru memberikan pengantar materi tentang
keliling lingkaran dengan menampilkan
gambar sebuah mobil.
8. Siswa diminta mengamati gambar tersebut
dan dikaitkan dengan lingkaran.
9. Setelah mengamati, guru menanyakan apa
yang ada di benak siswa kemudian siswa
menyusun pertanyaan terkait apa yang
ditampilkan guru.
10. Siswa mengajukan pertanyaan yang telah
mereka susun kepada guru. Jika tidak ada
yang bertanya, guru membuat pertanyaan
pancingan tentang gambar tersebut.
“Berbentuk apakah roda mobil tersebut?”
Mengamati,
Menalar
Menanya
Disiplin
303
“Berapa keliling roda mobil tersebut?”
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk merespon pertanyaan guru dengan
mengumpulkan informasi terkait rumus
keliling lingkaran.
12. Guru membagi kelas ke dalam beberapa
kelompok dengan anggota 4 siswa tiap
kelompoknya.
13. Guru membagikan lembar permasalahan
berupa LKS 1 dan alat peraga lingkaran
pada masing-masing kelompok.
14. Guru membacakan permasalahan dan
memastikan bahwa setiap kelompok
mengerti apa yang ditanyakan pada LKS 1.
15. Siswa mendiskusikan LKS 1 dengan
menggunakan alat peraga lingkaran secara
berkelompok selama 20 menit untuk
mengumpulkan informasi konsep keliling
lingkaran.
16. Siswa mengolah informasi yang terdapat
pada LKS 1 dan hasil diskusi menggunakan
alat peraga untuk menemukan konsep
keliling lingkaran.
17. Guru meminta salah satu perwakilan dari
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas .
18. Guru memberi kesempatan bagi kelompok
lain untuk bertanya atau memberi tanggapan
dari presentasi yang dilakukan.
19. Guru memberi penguatan tentang konsep
keliling lingkaran dengan memberikan
Mengumpulkan
informasi
Mengamati,
Menanya,
Mengumpulkan
informasi,
Menalar
Mengkomuni-
kasikan
Disiplin,
Percaya
diri
Percaya
Diri
Percaya
Diri
304
konfirmasi jawaban yang benar dari LKS 1.
20. Guru membagikan lembar permasalahan
berupa LTS 1 pada tiap kelompok.
21. Guru membacakan permasalahan dan
memastikan setiap kelompok mengerti apa
yang ditanyakan pada LTS 1.
22. Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan
penyelesaian dari LTS 1 selama 20 menit
dengan menggunakan konsep yang telah
diperoleh setelah menyelesaikan LKS 1.
23. Guru meminta salah satu perwakilan dari
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi (model matematis) di depan kelas.
24. Guru memberi kesempatan bagi kelompok
lain untuk bertanya atau memberi tanggapan
dari presentasi yang dilakukan.
25. Guru memberi memberikan konfirmasi
jawaban yang benar dari LTS 1.
26. Guru memberikan Kuis 1 untuk dikerjakan
secara individu.
27. Guru mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran yang
telah dilakukan.
Mengamati,
Menanya,
Mengumpulkan
informasi,
Menalar
Mengkomuni-
kasikan
Mengkomuni-
kasikan
Disiplin,
Percaya
diri
Percaya
diri
Percaya
diri
Disiplin
Kegiatan Penutup (5 menit)
28. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama
membuat refleksi atas pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
29. Guru memberikan PR 1 tentang keliling
lingkaran.
30. Guru memberikan arahan pada siswa untuk
305
mempelajari materi pertemuan selanjutnya
yaitu tentang panjang lintasan dari
perputaran roda kendaraan.
31. Guru mengakhiri pelajaran dengan
mengucap salam dan berdoa jika jam
terakhir.
Religius
2. Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
Kegiatan Pembelajaran Saintifik Karakter
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam.
2. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa jika jam pelajaran pertama.
3. Guru menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
4. Guru mengkondisikan fisik, psikis, sarana
belajar siswa agar siap mengikuti
pembelajaran.
5. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari yaitu tentang panjang lintasan
yang dilalui perputaran roda kendaraan.
6. Guru memberikan apersepsi tentang keliling
lingkaran yang menjadi materi prasyarat
untuk mempelajari panjang lintasan yang
dilalui perputaran roda kendaraan.
Religius
Religius
Kegiatan Inti (65 menit)
7. Guru memberikan pengantar materi tentang
panjang lintasan dari perputaran roda
306
kendaraan dengan menampilkan gambar
seseorang yang sedang mengendarai sepeda.
8. Siswa diminta mengamati gambar tersebut
dan dikaitkan dengan keliling lingkaran.
9. Setelah mengamati, guru menanyakan apa
yang ada di benak siswa kemudian siswa
menyusun pertanyaan terkait apa yang
ditampilkan guru.
10. Siswa mengajukan pertanyaan yang telah
mereka susun kepada guru. Jika tidak ada
yang bertanya, guru membuat pertanyaan
pancingan tentang gambar tersebut.
“Pernahkah kalian mengendarai sebuah
sepeda?”
“Berapa keliling roda sepeda tersebut?”
“Berapa panjang lintasan yang ditempuh
sepeda jika roda berputar sebanyak N
kali?”
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk merespon pertanyaan guru dengan
mengumpulkan informasi terkait rumus
keliling lingkaran.
12. Guru membagi kelas ke dalam beberapa
kelompok dengan anggota 4 siswa tiap
kelompoknya.
13. Guru membagikan lembar permasalahan
berupa LKS 2 pada masing-masing
kelompok.
14. Guru membacakan permasalahan dan
memastikan bahwa setiap kelompok
mengerti apa yang ditanyakan pada LKS 2.
Mengamati,
Menalar
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Disiplin
307
15. Siswa mendiskusikan LKS 2 secara
berkelompok selama 20 menit untuk
mengumpulkan informasi konsep panjang
lintasan yang dilalui perputaran roda
kendaraan.
16. Siswa mengolah informasi yang terdapat
pada LKS 2 dan hasil diskusi untuk
menemukan konsep panjang lintasan yang
dilalui perputaran roda kendaraan.
17. Guru meminta salah satu perwakilan dari
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas .
18. Guru memberi kesempatan bagi kelompok
lain untuk bertanya atau memberi tanggapan
dari presentasi yang dilakukan.
19. Guru memberi penguatan tentang konsep
panjang lintasan yang dilalui perputaraan
roda kendaraan dengan memberikan
konfirmasi jawaban yang benar dari LKS 2.
20. Guru membagikan lembar permasalahan
berupa LTS 2 pada tiap kelompok.
21. Guru membacakan permasalahan dan
memastikan setiap kelompok mengerti apa
yang ditanyakan pada LTS 2.
22. Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan
penyelesaian dari LTS 2 selama 20 menit
dengan menggunakan konsep yang telah
diperoleh setelah menyelesaikan LKS 2.
23. Guru meminta salah satu perwakilan dari
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi (model matematis) di depan kelas.
Mengamati,
Menanya,
Mengumpulkan
informasi,
Menalar
Mengkomuni-
kasikan
Mengamati,
Menanya,
Mengumpulkan
informasi,
Menalar
Mengkomuni-
kasikan
Disiplin,
Percaya
diri
Percaya
Diri
Percaya
Diri
Disiplin,
Percaya
diri
Percaya
diri
308
24. Guru memberi kesempatan bagi kelompok
lain untuk bertanya atau memberi tanggapan
dari presentasi yang dilakukan.
25. Guru memberi memberikan konfirmasi
jawaban yang benar dari LTS 2.
26. Guru memberikan Kuis 2 untuk dikerjakan
secara individu.
27. Guru mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran yang
telah dilakukan.
Mengkomuni-
kasikan
Percaya
diri
Disiplin
Kegiatan Penutup (5 menit)
28. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama
membuat refleksi atas pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
29. Guru memberikan PR 2 tentang panjang
lintasan yang dilalui perputaran roda
kendaraan.
30. Guru memberikan arahan pada siswa untuk
mempelajari materi pertemuan selanjutnya
yaitu tentang luas lingkaran.
31. Guru mengakhiri pelajaran dengan
mengucap salam dan berdoa jika jam
terakhir.
Religius
3. Pertemuan 3 (2 x 40 menit)
Kegiatan Pembelajaran Saintifik Karakter
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam.
Religius
309
2. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa jika jam pelajaran pertama.
3. Guru menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
4. Guru mengkondisikan fisik, psikis, sarana
belajar siswa agar siap mengikuti
pembelajaran.
5. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari yaitu tentang luas lingkaran.
6. Guru memberikan apersepsi tentang keliling
lingkaran dan luas persegi panjang yang
menjadi materi prasyarat untuk mempelajari
luas lingkaran.
Religius
Kegiatan Inti (65 menit)
7. Guru memberikan pengantar materi tentang
luas lingkaran dengan menampilkan gambar
sebuah jam dinding.
8. Siswa diminta mengamati gambar tersebut
dan dikaitkan dengan lingkaran.
9. Setelah mengamati, guru menanyakan apa
yang ada di benak siswa kemudian siswa
menyusun pertanyaan terkait apa yang
ditampilkan guru.
10. Siswa mengajukan pertanyaan yang telah
mereka susun kepada guru. Jika tidak ada
yang bertanya, guru membuat pertanyaan
pancingan tentang gambar tersebut.
“Berbentuk apakah jam dinding tersebut?”
“Berapa luas jam dinding tersebut?”
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
Mengamati,
Menalar
Menanya
Mengumpulkan
Disiplin
310
untuk merespon pertanyaan guru dengan
mengumpulkan informasi terkait rumus luas
lingkaran.
12. Guru membagi kelas ke dalam beberapa
kelompok dengan anggota 4 siswa tiap
kelompoknya.
13. Guru membagikan lembar permasalahan
berupa LKS 3 dan alat peraga lingkaran
pada masing-masing kelompok.
14. Guru membacakan permasalahan dan
memastikan bahwa setiap kelompok
mengerti apa yang ditanyakan pada LKS 3.
15. Siswa mendiskusikan LKS 3 dengan
menggunakan alat peraga lingkaran secara
berkelompok selama 20 menit untuk
mengumpulkan informasi konsep luas
lingkaran.
16. Siswa mengolah informasi yang terdapat
pada LKS 3 dan hasil diskusi menggunakan
alat peraga untuk menemukan konsep luas
lingkaran.
17. Guru meminta salah satu perwakilan dari
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas .
18. Guru memberi kesempatan bagi kelompok
lain untuk bertanya atau memberi tanggapan
dari presentasi yang dilakukan.
19. Guru memberi penguatan tentang konsep
luas lingkaran dengan memberikan
konfirmasi jawaban yang benar dari LKS 3.
20. Guru membagikan lembar permasalahan
informasi
Mengamati,
Menanya,
Mengumpulkan
informasi,
Menalar
Mengkomuni-
kasikan
Disiplin,
Percaya
diri
Percaya
Diri
Percaya
Diri
311
berupa LTS 3 pada tiap kelompok.
21. Guru membacakan permasalahan dan
memastikan setiap kelompok mengerti apa
yang ditanyakan pada LTS 3.
22. Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan
penyelesaian dari LTS 3 selama 20 menit
dengan menggunakan konsep yang telah
diperoleh setelah menyelesaikan LKS 3.
23. Guru meminta salah satu perwakilan dari
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi (model matematis) di depan kelas.
24. Guru memberi kesempatan bagi kelompok
lain untuk bertanya atau memberi tanggapan
dari presentasi yang dilakukan.
25. Guru memberi memberikan konfirmasi
jawaban yang benar dari LTS 3.
26. Guru memberikan Kuis 3 untuk dikerjakan
secara individu.
27. Guru mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran yang
telah dilakukan.
Mengamati,
Menanya,
Mengumpulkan
informasi,
Menalar
Mengkomuni-
kasikan
Mengkomuni-
kasikan
Disiplin,
Percaya
diri
Percaya
diri
Percaya
diri
Disiplin
Kegiatan Penutup (5 menit)
28. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama
membuat refleksi atas pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
29. Guru memberikan PR 3 tentang luas
lingkaran.
30. Guru memberikan arahan pada siswa untuk
mempelajari materi dari pertemuan pertama
sampai ketiga yaitu tentang keliling
312
lingkaran, panjang lintasan dari perputaran
roda kendaraan, dan luas lingkaran sebagai
materi tes pada pertemuan selanjutnya.
31. Guru mengakhiri pelajaran dengan
mengucap salam dan berdoa jika jam
terakhir.
Religius
H. Penilaian
1. Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Kisi-kisi :
No Sikap/nilai Butir
Instrumen
1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan pembelajaran
1
1.1.2 Mengucap salam pada saat awal dan akhir
kegiatan pembelajaran.
1
Instrumen dan lembar penskoran : terlampir
Sikap Sosial
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Kisi-kisi :
No Sikap/nilai Butir
Instrumen
2.2.1 Datang tepat waktu. 1
2.2.2 Patuh pada tat tertib atau aturan bersama/sekolah. 1
2.2.3 Mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai
dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah
berbahasa tulis yang baik dan benar.
1
313
2.2.4 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa
ragu-ragu.
1
2.2.5 Berani mempresentasikan hasil kerja di depan
kelas.
1
2.2.6 Berani dalam menyampaikan pendapat, bertanya,
atau menjawab pertanyaan yang berkaitan
dengan materi luas keliling dan luas lingkaran.
1
Instrumen dan lembar penskoran: terlampir
2. Pengetahuan
Teknik Penilaian : Penugasan
Bentuk Instrumen : Isian berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kisi-kisi Instrumen :
KD 3.7 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling dan luas daerah
lingkaran yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.
No Indikator Butir
Instrumen
3.7.1 Menemukan rumus keliling lingkaran. 1
3.7.2 Menemukan rumus panjang lintasan yang dilalui
roda kendaraan. 1
3.7.3 Menemukan rumus luas lingkaran. 1
Instrumen dan lembar penskoran: terlampir
3. Keterampilan
Teknik Penilaian : Kinerja
Bentuk Instrumen : Uraian berupa Lembar Tugas Siswa (LTS)
Kisi-kisi Instrumen :
KD 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
keliling dan luas daerah lingkaran.
No Indikator Butir
Instrumen
4.7.1 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan keliling lingkaran.
3
314
4.7.2 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan panjang lintasan yang ditempuh
kendaraan.
3
4.7.3 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan luas lingkaran.
3
Instrumen dan lembar penskoran: terlampir
Semarang, Maret 2016
Guru Pengampu
Shofia Hanalia
NIM. 4101412115
315
LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1. Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang
Kelas/ Semester : VIII A/ 2
Tahun pelajaran : 2015/2016
Petunjuk :
Berilah tanda (√) jika indikator terpenuhi dan tanda (x) jika indikator tidak
terpenuhi.
No Nama Indikator Sikap Rekap
Berdoa
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Memberi
salam saat
awal dan akhir
kegiatan.
Pertemuan Ke-
1 2 3 1 2 3
1 Achmad Nurhadi
2 Ahmad Ivan Andrian
3 Ajeng La Fatikha N.
4 Annisa Febriana M. P.
5 Annisa Wulansari
6 Cut Nana
7 Daffa Pratama
8 Dimas Aryo Lukito
9 Endah I. H. P.
10 Fahma Kamila
11 Faizarani
12 Febby Arofatul Aulia
13 Hasna Afifah S. W.
14 Ilham Abdul Qadir
15 Keisha Halimatus A.
16 Kirana Adha K.
17 Linda Lativah
18 Luqman Al Faris Haq
316
19 M. Irham Reivansa
20 Millah Hanifah
21 M. Habiballah
22 M. Nur Rokhim
23 M. Faiq Fardany
24 Nabila Desli Hendri
25 Nadia Slsabila
26 Rahayu Kurniawati
27 Rahayu Kurniawati
28 Sandy Tirta Pratama
29 Seftiyani Kurnia Putri
30 Sherly Aprilia D. P.
31 Shofi Safinatul J.
32 Vicky Tri A.
317
Catatan Sikap Kurang Baik :
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
.........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Rekap :
Tidak baik : jika ada catatan sikap yang kurang baik
Baik : jika tidak ada catatan sikap yang kurang baik
Sangat Baik : jika tanda (√) yang terpenuhi ≥ dan tidak ada catatan
sikap yang kurang baik
318
2. Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang
Kelas/ Semester : VIII A/ 2
Tahun pelajaran : 2015/2016
Aspek
D1 : Datang tepat waktu.
D2 : Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah.
D3 : Menegerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai dengan teapt waktu yang
ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
P1 : Berpendapat atau melakukan kegatan tanpa ragu-ragu.
P2 : Berani mempresentasikan hasil kerja di depan kelas.
P3 : Berani dalam menyampaikan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan materi keliling dan luas lingkaran.
Petunjuk:
Berilah tanda (√) jika indikator terepenuhi dan tanda (x) jika indikator tidak terpenuhi.
No Nama
Indikator Sikap
Rekap
Disiplin Percaya Diri
D1 D2 D3 P1 P2 P3
Pertemuan Ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Achmad Nurhadi
2 Ahmad Ivan Andrian
3 Ajeng La Fatikha N.
4 Annisa Febriana M. P.
5 Annisa Wulansari
6 Cut Nana
7 Daffa Pratama
8 Dimas Aryo Lukito
9 Endah I. H. P.
10 Fahma Kamila
319
11. Faizarani
12. Febby Arofatul Aulia
13. Hasna Afifah S. W.
14 Ilham Abdul Qadir
15. Keisha Halimatus A.
16 Kirana Adha K.
17 Linda Lativah
18 Luqman Al Faris Haq
19 M. Irham Reivansa
20 Millah Hanifah
21 M. Habiballah
22 M. Nur Rokhim
23 M. Faiq Fardany
24 Nabila Desli Hendri
25 Nadia Slsabila
26 Rahayu Kurniawati
27 Rahayu Kurniawati
28 Sandy Tirta Pratama
29 Seftiyani Kurnia Putri
30 Sherly Aprilia D. P.
31 Shofi Safinatul J.
32 Vicky Tri A.
320
Catatan Sikap Kurang Baik :
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Rekap :
Tidak baik : jika ada catatan sikap yang kurang baik
Baik : jika tidak ada catatan sikap yang kurang baik
Sangat Baik : jika tanda (√) yang terpenuhi ≥ dan tidak ada catatan
sikap yang kurang baik
321
3. Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang
Kelas/ Semester : VIII A/ 2
Tahun pelajaran : 2015/2016
No. Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Teknik
Penilaian
1. 3.7 Menurunkan
rumus untuk
menentukan
keliling dan
luas daerah
lingkaran
yang
dihubungkan
dengan
masalah
kontekstual.
Keliling
lingkaran.
3.7.1 Menemukan
rumus keliling
lingkaran.
Penugasan
berupa LKS
(Lampiran 11)
2. Panjang
lintasan
dari
perputaran
roda
kendaraan.
3.7.2 Menemukan
rumus panjang
lintasan dari
perputaran
roda
kendaraan.
3. Luas
lingkaran.
3.7.3 Menemukan
rumus luas
lingkaran.
4. Kisi-kisi Penilaian Keterampilan
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang
Kelas/ Semester : VIII A/ 2
Tahun pelajaran : 2015/2016
No. Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Teknik
Penilaian
1. 4.7 Menyelesai-
kan masalah
kontekstual
yang
berkaitan
dengan
keliling dan
luas
lingkaran.
Keliling
lingkaran.
4.7.1 Menggunakan
rumus keliling
lingkaran untuk
menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan
dengan keliling
lingkaran.
Kinerja
berupa LTS
(Lampiran
12)
2. Panjang
lintasan
dari
perputaran
roda
kendaraan.
4.7.2 Menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan
dengan panjang
lintasan dari
perputaran roda
kendaraan.
322
3. Luas
lingkaran.
4.7.3 Menggunakan
rumus luas
lingkaran untuk
menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan
dengan luas
lingkaran.
323
MATERI PEMBELAJARAN
1. Keliling Lingkaran
Keliling lingkaran adalah panjang busur pembentuk lingkaran.
Menurut (2008: 142) menyatakan bahwa nilai perbandingan
menunjukkan bilangan yang sama atau tetap disebut . Karena
,
sehingga . Karena panjang diameter adalah 2 x jari-jari atau
, maka . Jadi, didapat rumus keliling lingkaran dengan
diameter atau jari-jari adalah
2. Panjang Lintasan dari Perputaran Roda Kendaraan
Jika keliling sebuah roda = K, roda itu berputar sebanyak N kali, maka
panjang lintasan yang dilalui roda itu ditunjukkan oleh
Panjang lintasan = K x N
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk setiap roda berlaku
rumus:
𝐾 𝜋𝑑 atau 𝐾 𝜋𝑟
Dengan 𝑑 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟, 𝑟 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 dan 𝜋
atau 𝜋
Berputar N kali
Panjang lintasan
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐾 𝑁
Dengan 𝐾 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 dan 𝑁 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑟𝑜𝑑𝑎
324
3. Luas Lingkaran
Luas lingkaran adalah luas daerah yang dibatasi oleh lengkung
lingkaran. Menurut (2008: 144) menyatakan bahwa luas lingkaran dengan
jari-jari sama dengan luas persegi panjang dengan panjang dan lebar ,
sehingga diperoleh
Karena
, maka (
)
(
)
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa luas lingkaran dengan jari-jari
atau diameter d adalah:
𝐿 𝜋𝑟 atau 𝐿
𝜋𝑑
Dengan 𝑑 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟, 𝑟 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 dan 𝜋
atau 𝜋
325
Lampiran 11
LEMBAR KERJA SISWA 1
Jenjang Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 20 menit
Anggota Kelompok:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
TUJUAN
Siswa dapat menemukan
rumus keliling lingkaran Petunjuk:
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan
cara berdiskusi bersama kelompokmu.
Ayo Ingat Kembali
1. Gambar di samping
berbentuk . . .
2. Titik O disebut . . .
3. 𝑨𝑶 , 𝑩𝑶 , 𝑪𝑶 , 𝑫𝑶
disebut . . .
4. 𝑨𝑪 disebut . . .
5. 𝒅 𝐱 𝒓
326
Tabel 1.1.
Lingkaran Keliling (K) Diameter (d)
(a) . . . . . . . . . . . . . . .
(b) . . . . . . . . . . . . . . .
(c) . . . . . . . . . . . . . . .
Ambil 3 model lingkaran (benda berbentuk lingkaran) dengan
diameter yang berbeda serta benang ukur atau meteran.
Lihat gambar 1!
(a) (b) (c)
Gambar 1.
Langkah-langkah kegiatan:
1. Lilitkan tali/ pita mengelilingi tepi benda itu. Beri tanda pada
tali tempat pertemuan ujung dan pangkalnya.
2. Lepaskan tali dan bentangkan, kemudan ukur panjangnya dengan
penggaris.
3. Catat hasilnya pada tabel 1.1.
Ayo Menemukan dengan Percobaan
327
a. Apakah perbandingan nilai 𝐾𝑎
𝑑𝑎 ,
𝐾𝑏
𝑑𝑏 ,
𝐾𝑐
𝑑𝑐 tetap?
Jawab: . . . . .
b. Berapa nilainya?
Jawab: . . . . .
Perhatikan kolom 𝑲
𝒅 .
Bilangan 𝟐𝟐
𝟕 atau 3,14 selanjutnya disebut dengan . . . . .
Jadi, 𝐾
𝑑 = . . . . . atau 𝐾 = . . . . . x . . . . .
Karena d =2 x … , maka dapat ditulis K = … x (2 x … ) = 2 x … x …
Lingkaran dengan panjang jari-
jari = r, panjang diameter = d,
dan keliling =K, maka K = . . .
atau K = . . .
Ayo Menyimpulkan
328
LEMBAR KERJA SISWA 2
Jenjang Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 20 menit
Anggota Kelompok:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
TUJUAN
Siswa dapat menemukan
rumus panjang lintasan yang
ditempuh oleh perputaran
roda kendaraan
Petunjuk:
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan
cara berdiskusi bersama kelompokmu.
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 1 adalah gambar dari sebuah sepeda dan gambar 2
adalah gambar dari roda sepeda.
Ayo Ingat Kembali
329
Perhatikan Gambar 3!
Gambar bangun di samping berbentuk . . .
Jari-jarinya = . . .
Kelilingnya = . . . x . . . x . . .
Jadi, lingkaran dengan jari-jari r dan
keliling K, maka K = . . . x . . . x . . .
r
Gambar 3
Keliling roda = . . . x . . . x . . .
Banyak putaran roda = . . .
Panjang lintasan yang dilalui roda = . . . x . . . x . . . x . . . = . . . x . . .
Ayo Menyimpulkan
Ayo Menemukan
Jika roda kendaraan dengan
keliling = K, dan banyak putaran
roda = N, maka
Panjang lintasan = . . . x . . .
r
330
LEMBAR KERJA SISWA 3
Jenjang Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 20 menit
Anggota Kelompok:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
TUJUAN
Siswa dapat menemukan
rumus luas lingkaran Petunjuk:
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan
cara berdiskusi bersama kelompokmu.
Ayo Ingat Kembali
Perhatikan Gambar 1!
Gambar bangun di samping berbentuk . . .
Jari-jarinya = . . .
Kelilingnya = . . . x . . . x . . .
Jadi, lingkaran dengan jari-jari r dan
keliling K, maka K = . . . x . . . x . . .
r
Gambar 1.
Perhatikan Gambar 2!
Gambar bangun di samping berbentuk . . .
Panjangnya = . . .
Lebarnya = . . .
Luasnya = . . . x . . .
Jadi, persegi panjang dengan panjang p,
lebar l, maka L = . . . x . . .
l p
Gambar 2.
331
Ayo Menemukan
Gambar 3.
Buatlah sebuah lingkaran seperti Gambar 3, lingkaran tersebut
dibagi menjadi 𝟏𝟔 bagian sama besar. Sehinga ∠ POQ = 𝟐𝟐 𝟓𝟎
Luas Lingkaran dengan Pendekatan Persegi
Panjang
Gambar 4.
P
Q
1. Ambil sebuah juring POQ (Gambar 3),
∩ PQ 0
0 𝑥 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
. . .
2. Kemudian susun juring-juring pada lingkaran tersebut menjadi
persegi panjang (Gambar 4). Terbentuk persegi panjang
dengan
Panjang = . . . x panjang ∩ PQ = . . . x . . . = . . .
Lebar = . . .
Luas persegi panjang = . . . x . . . = . . . . = . . . .
Ayo Menyimpulkan
Jika suatu lingkaran dengan
panjang jari-jari = r, dan luas
=L, maka
L = . . . x . . .
r
332
KUNCI JAWABAN LKS 1
Jenjang Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 20 menit
Anggota Kelompok:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
TUJUAN
Siswa dapat menemukan
rumus keliling lingkaran Petunjuk:
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan
cara berdiskusi bersama kelompokmu.
Ayo Ingat Kembali
1. Gambar di samping
berbentuk lingkaran
2. Titik O disebut titik
pusat
3. 𝐴𝑂 , 𝐵𝑂 , 𝐶𝑂 , 𝐷𝑂 disebut
jari-jari (r )
4. 𝐴𝐶 disebut diameter (d)
5. 𝑑 𝑟
333
Tabel 1.1.
Lingkaran Keliling (K) Diameter (d)
(a) 22 7
(b) 44 14
(c) 66 21
Ambil 3 model lingkaran (benda berbentuk lingkaran) dengan
diameter yang berbeda serta benang ukur atau meteran.
Lihat gambar 1!
(a) (b) (c)
Gambar 1.
Langkah-langkah kegiatan:
1. Lilitkan tali/ pita mengelilingi tepi benda itu. Beri tanda pada
tali tempat pertemuan ujung dan pangkalnya.
2. Lepaskan tali dan bentangkan, kemudan ukur panjangnya dengan
penggaris.
3. Catat hasilnya pada tabel 1.1.
Ayo Menemukan
334
a. Apakah perbandingan nilai 𝐾𝑎
𝑑𝑎 ,
𝐾𝑏
𝑑𝑏 ,
𝐾𝑐
𝑑𝑐 tetap?
Jawab: iya, tetap
b. Berapa nilainya?
Jawab: 𝟐𝟐
𝟕
Perhatikan kolom 𝑲
𝒅 .
Bilangan 𝟐𝟐
𝟕 selanjutnya disebut dengan 𝝅 (phi)
Jadi, 𝑲
𝒅 = 𝝅 atau 𝑲 𝝅 𝐱 𝒅
Karena 𝒅 𝟐 𝐱 𝒓, maka dapat ditulis 𝑲 𝝅 𝐱 𝟐 𝐱 𝒓 𝟐 𝐱 𝝅 𝐱 𝒓
𝑲
𝒅𝝅 𝑲 𝝅 𝐱 𝒅
𝒅 𝟐 𝐱 𝒓 𝑲 𝝅 𝐱 𝟐 𝐱 𝒓 𝟐 𝐱 𝝅 𝐱 𝒓
Lingkaran dengan panjang jari-
jari = r, panjang diameter = d,
dan keliling =K, maka 𝑲 𝝅 𝐱 𝒅
atau 𝑲 𝟐 𝐱 𝝅 𝐱 𝒓
Ayo Menyimpulkan
335
KUNCI JAWABAN LKS 2
Jenjang Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 20 menit
Anggota Kelompok:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
TUJUAN
Siswa dapat menemukan
rumus panjang lintasan yang
ditempuh oleh perputaran
roda kendaraan
Petunjuk:
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan
cara berdiskusi bersama kelompokmu.
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 1 adalah gambar dari sebuah sepeda dan gambar 2
adalah gambar dari roda sepeda.
Ayo Ingat Kembali
336
Perhatikan Gambar 3!
Gambar bangun di samping berbentuk lingkaran
Jari-jarinya = 𝒓
Kelilingnya = 𝟐 𝐱 𝝅 𝐱 𝒓
Jadi, lingkaran dengan jari-jari r dan
keliling K, maka 𝑲 𝟐 𝐱 𝝅 𝐱 𝒓
r
Gambar 3
Keliling roda = 𝟐 𝐱 𝝅 𝐱 𝒓
Banyak putaran roda = 𝑵
Panjang lintasan yang dilalui roda = 𝟐 𝐱 𝝅 𝐱 𝒓 𝐱 𝑵 𝑲 𝐱 𝑵
Ayo Menyimpulkan
Ayo Menemukan
Jika roda kendaraan dengan
keliling = K, dan banyak putaran
roda = N, maka
Panjang lintasan = 𝑲 𝐱 𝑵
r
337
KUNCI JAWABAN LKS 3
Jenjang Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 20 menit
Anggota Kelompok:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
TUJUAN
Siswa dapat menemukan
rumus luas lingkaran Petunjuk:
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan
cara berdiskusi bersama kelompokmu.
Ayo Ingat Kembali
Perhatikan Gambar 1!
Gambar bangun di samping berbentuk
lingkaran
Jari-jarinya = 𝒓
Kelilingnya = 𝟐 𝐱 𝝅 𝐱 𝒓
Jadi, lingkaran dengan jari-jari r dan
keliling 𝑲, maka 𝑲 𝟐 𝐱 𝝅 𝐱 𝒓
r
Gambar 1.
Perhatikan Gambar 2!
Gambar bangun di samping berbentuk
persegi panjang
Panjangnya = 𝒑
Lebarnya = 𝒍
Luasnya = 𝒑 𝐱 𝒍
Jadi, persegi panjang dengan panjang 𝒑,
lebar 𝒍, maka 𝑳 𝒑 𝐱 𝒍
l p
Gambar 2.
338
Ayo Menemukan
Gambar 3.
Buatlah sebuah lingkaran seperti Gambar 3, lingkaran tersebut
dibagi menjadi 𝟏𝟔 bagian sama besar. Sehinga ∠ POQ = 𝟐𝟐 𝟓𝟎
Luas Lingkaran dengan Pendekatan Persegi
Panjang
Gambar 4.
P
Q
1. Ambil sebuah juring POQ (Gambar 3),
∩ PQ 𝟐𝟐 𝟓𝒐
𝟑𝟔𝟎𝒐 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
𝟐𝟐 𝟓𝒐
𝟑𝟔𝟎𝒐 𝟐 𝐱 𝝅 𝐱 𝒓
𝟏
𝟖 𝝅 𝐱 𝒓
2. Kemudian susun juring-juring pada lingkaran tersebut menjadi
persegi panjang (Gambar 4). Terbentuk persegi panjang
dengan
Panjang = 𝟖 panjang ∩ PQ = 𝟖 𝐱 𝟏
𝟖𝐱 𝝅 𝐱 𝒓 = 𝝅 𝐱 𝒓
Lebar = 𝒓
Luas persegi panjang = 𝒑 𝐱 𝒍 = 𝝅 𝐱 𝒓 𝐱 𝒓 = 𝝅 𝐱 𝒓𝟐
Ayo Menyimpulkan
Jika suatu lingkaran dengan
panjang jari-jari = r, dan luas
=L, maka
L = 𝝅 𝐱 𝒓𝟐
r
339
Lampiran 12
1. Budi mengukur keliling kolam
yang berbentuk lingkaran dengan
tali. Setelah diukur, ternyata
panjang tali 18,84 m. Berapakah
jari-jari kolam tersebut?
2. Sebuah stadion berbentuk
gabungan antara dua buah setengah
lingkaran dan persegi panjang. Jika
panjang dan lebar dari lapangan
yang berbentuk persegi panjang
berturut-turut 110 m dan 60 m,
berapakah keliling stadion tersebut?
3. Sebuah komedi putar mempunyai
bidang alas berbentuk lingkaran
dengan diameter 14 m. Jika
sekeliling komedi putar akan
dibangun pagar besi seharga Rp
150.000,00/m, berapakah biaya
yang dibutuhkan untuk membangun
pagar tersebut?
LEMBAR TUGAS SISWA 1
Jenjang Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 20 menit
Anggota Kelompok:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
TUJUAN
Siswa dapat menyelesaikan
soal-soal yang berkaitan
dengankeliling lingkaran
Petunjuk:
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan
cara berdiskusi bersama kelompokmu.
340
Penyelesaian 1:
Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal!
Diketahui : .................................................................................................
.................................................................................................
Ditanya : .................................................................................................
Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 3 : Laksanakan perhitungan!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!
Penyelesaian 2:
Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal!
Diketahui : .................................................................................................
.................................................................................................
Ditanya : .................................................................................................
Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
341
Tahap 3 : Laksanakan perhitungan!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!
Penyelesaian 3:
Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal!
Diketahui : .................................................................................................
.................................................................................................
Ditanya : .................................................................................................
Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 3 : Laksanakan perhitungan!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!
342
1. Seorang pembalap sepeda sedang
mengendarai sepeda. Jika panjang jari-
jari roda 15 cm, tebal ban 5 cm, dan ban
berputar sebanyak 4000 kali, berapakah
panjang lintasan yang ditempuh
pembalap tersebut?
2. Roda sepeda motor mempunyai panjang
jari-jari 21 cm dan tebal ban 10 cm. Jika
roda itu menggelinding lurus 52 kali
putaran, berapakah panjang lintasan
yang dilalui ban?
3. Ali ke sekolah naik sepeda menempuh
jarak 706,5 m. Jika ban sepedanya
berputar 500 kali untuk sampai ke
sekolah dan tebal ban 4 cm, berapakah
panjang jari-jari roda sepeda?
LEMBAR TUGAS SISWA 2
Jenjang Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 20 menit
Anggota Kelompok:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
TUJUAN
Siswa dapat menemukan
rumus panjang lintasan yang
dilalui roda kendaraan
Petunjuk:
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan
cara berdiskusi bersama kelompokmu.
343
Penyelesaian 1:
Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal!
Diketahui : .................................................................................................
.................................................................................................
Ditanya : .................................................................................................
Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 3 : Laksanakan perhitungan!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!
Penyelesaian 2:
Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal!
Diketahui : .................................................................................................
.................................................................................................
Ditanya : .................................................................................................
Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
344
Tahap 3 : Laksanakan perhitungan!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!
Penyelesaian 3:
Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal!
Diketahui : .................................................................................................
.................................................................................................
Ditanya : .................................................................................................
Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 3 : Laksanakan perhitungan!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!
345
LEMBAR TUGAS SISWA 3
Jenjang Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 20 menit
Anggota Kelompok:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
TUJUAN
Siswa dapat menemukan
rumus luas lingkaran
Petunjuk:
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan
cara berdiskusi bersama kelompokmu.
1. Sebuah gelanggang olahraga berbentuk
lingkaran mempunyai diameter 60 m. Di
sekeliling gelanggang olahraga akan
dibangun taman yang lebarnya 5 m.
Berapa luas taman yang mengelilingi
gelanggang olahraga tersebut?
2. Sebuah kolam berbentuk lingkaran
dengan panjang jari-jari 2 m. Kolam
tersebut terletak pada papan kayu
berbentuk persegi dengan sisi berukuran
6 m, berapakah selisih luas papan kayu
dan luas kolam?
3. Sebuah taman berbentuk persegi panjang
berukuran berukuran 9 m x 8 m. Di
taman itu terdapat sebuah kolam yang
berbentuk lingkaran dengan diameter 7
m. Di luar kolam akan ditanami rumput
dengan harga Rp 5.000,00/m2. Jika biaya
pemasangan rumput sebesar Rp
4.000,00/m2, berapa biaya keseluruhan
penanaman rumput tersebut?
346
Penyelesaian 1:
Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal!
Diketahui : .................................................................................................
.................................................................................................
Ditanya : .................................................................................................
Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 3 : Laksanakan perhitungan!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!
Penyelesaian 2:
Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal!
Diketahui : .................................................................................................
.................................................................................................
Ditanya : .................................................................................................
Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
347
Tahap 3 : Laksanakan perhitungan!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!
Penyelesaian 3:
Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal!
Diketahui : .................................................................................................
.................................................................................................
Ditanya : .................................................................................................
Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 3 : Laksanakan perhitungan!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!
348
PEDOMAN PENSKORAN LTS 1
No. Penyelesaian Skor
1. Diketahui: Keliling (K) kolam berbentuk lingkaran adalah
18,84 m.
Ditanya: jari-jari (r) kolam?
Jawab:
Jari-jari (r) kolam = jari-jari (r) lingkaran
Jadi panjang jari-jari kolam adalah 3 m.
1
1
2
4
2
2. Diketahui: Sebuah stadion berbentuk gabungan antara dua
buah setengah lingkaran dan persegi panjang yang
mempunyai panjang (p) = 110 m , lebar (l) = 60 m.
Ditanya: Berapa keliling (K) stadion?
Jawab:
Keliling setengah lingkaran
Keliling stadion
= (2 x keliling setengah lingkaran) + (2 x panjang persegi
panjang)
= (2 x
) + (2 x p)
= (2 x
) + (2 x 110)
= 188,4 + 220
= 408,4
Jadi keliling stadion tersebut adalah 408,4 m.
1
1
2
4
2
3. Diketahui: Sebuah komedi putar mempunyai bidang alas
berbentuk lingkaran dengan diameter (d) = 14 m.
Jika sekeliling komedi putar akan dibangun pagar
besi seharga Rp 150.000,00/m.
Ditanya: Berapa biaya yang harus dibutuhkan untuk
membangun pagar?
Jawab:
Keliling lingkaran =
Keliling alas komedi putar ( ) =
1
1
2
349
=
= 44 m
Biaya untuk membangun pagar = x 150000
= 44 x 150000
= 6600000
Jadi biaya untuk membangun pagar adalah Rp 6.600.000,00
4
2
Total Skor 30
Kriteria Penilaian:
350
PEDOMAN PENSKORAN LTS 2
No. Penyelesaian Skor
1. Diketahui: Roda sepeda berjari-jari (r) = 15 cm, tebal ban = 5
cm, dan ban berputar (N) = 4000 kali.
Ditanya: Berapa panjang lintasan yang ditempuh?
Jawab:
Keliling roda = keliling lingkaran
Jari-jari ban = jari-jari roda + tebal ban = 15 + 5 = 20 cm
Keliling roda =
=
= 125,6 cm
Panjang lintasan yang ditempuh = x N
= 125,6 x 4000
= 502400 cm
= 5,024 km
Jadi panjang lintasan yang ditempuh oleh pembalap tersebut
adalah 5,024 km.
1
1
2
4
2
2. Diketahui: Roda sepeda motor mempunyai panjang jari-jari (r)
= 21 cm dan tebal ban = 10 cm. Roda
menggelinding lurus (N) = 52 kali putaran.
Ditanya: Berapa panjang lintasan yang dilalui ban?
Jawab:
Keliling lingkaran =
Jari-jari ban = jari-jari roda + tebal ban = 21 + 10 = 31 cm
Keliling ban =
=
= cm
Panjang lintasan ban =
Panjang lintasan ban =
Panjang lintasan ban = cm
Panjang lintasan ban = m
Jadi panjang lintasan yang dilalui ban sepeda motor adalah
m.
1
1
2
4
2
3. Diketahui: Ali ke sekolah naik sepeda menempuh jarak 706,5
m. Ternyata sebuah ban sepedanya berputar 500
kali untuk sampai ke sekolah dan tebal ban = 4 cm.
Ditanya: Berapa panjang jari-jari roda?
1
1
351
Jawab:
Jarak yang ditempuh = banyak putaran (N) x keliling ban (K).
Keliling ban =
=
= 1,413 m
= 141,3 cm
Keliling ban = keliling lingkaran
Keliling ban =
=
=
= cm
ban = roda + tebal ban
roda = ban – tebal ban
roda = 22,5 – 4
roda = 18,5 cm
Jadi panjang jari-jari roda 18,5 cm.
2
2
2
2
Total Skor 30
Kriteria Penilaian:
352
PEDOMAN PENSKORAN LTS 3
No. Penyelesaian Skor
1. Diketahui: gelanggang berbentuk lingkaran dengan diameter
(d) = 60 m, di sekelilingnya akan dibangun taman
yang lebarnya (l) = 5 m.
Ditanya: Luas taman ( ) yang mengelilingi gelanggang?
Jawab:
Luas gelanggang ( ) = luas lingkaran berjari-jari 30 m
Luas taman ) = luas gelanggang dan taman
(
)
(
)
Jadi luas taman yang mengelilingi gelanggang olahraga tersebut
adalah m2.
1
1
2
4
2
2. Diketahui: Kolam berbentuk lingkaran dengan panjang jari-jari
(r) = 2 m. Kolam tersebut terletak pada papan kayu
berbentuk persegi dengan ukuran sisi (s) = 6 m.
Ditanya: Berapakah selisih luas papan kayu dan luas kolam?.
Jawab :
1
1
𝑟𝑔
𝒓𝒕 l
353
Luas persegi =
Luas lingkaran =
Luas papan kayu =
= 6 x 6
= 36 m2
Luas kolam =
=
= 3,14 x 4
= 12,56 m2
Selisih luas papan kayu dan luas kolam = –
= 36 – 12,56
= 23,44 m2
Jadi selisih luas papan kayu dan luas kolam adalah 23,44 m2
2
4
2
3. Diketahui: Sebuah taman berbentuk persegi panjang
berukuran berukuran (p) = 9 m , lebar (l) = 8 m. Di
taman terdapat sebuah kolam berbentuk lingkaran
dengan diameter (d) = 7 m. Di luar kolam akan
ditanami rumput dengan harga Rp 5.000,00/m2.
Biaya pemasangan rumput sebesar Rp 4.000,00/m2.
Ditanya: Biaya keseluruhan untuk menanam rumput?
Jawab:
Luas persegi panjang = p x l
Luas lingkaran =
Luas taman ( ) =
=
= 72 m2
Luas kolam ( ) =
=
= 38,5 m2
Luas daerah yang ditutupi rumput = –
= 72 – 38,5
1
1
2
4
6 m
354
= 33,5 m2
Biaya pembelian rumput = L x 5000
= 33,5 x 5000
= 167500
Biaya pemasangan rumput = L x 4000
= 33,5 x 4000
= 134000
Biaya keseluruhan penanaman rumput
= biaya pembelian rumput + biaya pemasangan rumput
= 167500 + 134000
= 301500
Jadi biaya untuk menanami rumput adalah Rp 301.500,00
2
Total Skor 30
Kriteria Penilaian:
355
Lampiran 13
KUIS 1
1. Pak Joko mempunyai sebuah taman berbentuk
lingkaran dengan diameter 10 m yang terletak di
halaman rumahnya. Di dalam taman itu terdapat
kolam berbentuk lingkaran berdiameter 7 m. Jika di
luar kolam akan ditanami rumput, berapa luas
taman yang ditanami rumput?
KUIS 3
1. Panjang diameter roda sepeda motor 43 cm
dan tebal ban 10 cm. Jika panjang lintasan
yang ditempuh sepeda motor 3,96 km,
berapa kali ban berputar?
KUIS 2
1. Sebuah komedi putar mempunyai bidang
alas berbentuk lingkaran dengan diameter 21
m. Jika sekeliling komedi putar akan
dibangun pagar besi seharga Rp
100.000,00/m, berapakah biaya yang
dibutuhkan untuk membangun pagar?
356
PEDOMAN PENSKORAN KUIS 1
No. Penyelesaian Skor
1. Diketahui: Sebuah komedi putar mempunyai bidang alas
berbentuk lingkaran dengan diameter (d) = 21 m.
Jika sekeliling komedi putar akan dibangun pagar
besi seharga Rp 100.000,00/m.
Ditanya: Berapa biaya yang harus dibutuhkan untuk
membangun pagar?
Jawab:
Keliling lingkaran =
Keliling alas komedi putar ( ) =
=
= 66 m
Biaya untuk membangun pagar = x 100000
= 66 x 100000
= 6600000
Jadi biaya untuk membangun pagar adalah Rp 6.600.000,00
1
1
2
4
2
Total Skor 10
Kriteria Penilaian:
PEDOMAN PENSKORAN KUIS 2
No. Penyelesaian Skor
1. Diketahui: Sepeda motor mempunyai diameter (d) = 43 cm dan
tebal ban = 10 cm. Panjang lintasan yang ditempuh
sepeda motor = 3,96 km.
Ditanya: Berapa kali ban berputar (N) ?
Jawab:
Panjang lintasan yang ditempuh = N x keliling ban
Keliling ban = keliling lingkaran =
Diameter ban = d roda + d ban = 43 + 20 = 63 cm
Keliling ban
cm
Panjang lintasan yang ditempuh = N x K
1
1
2
4
357
Jadi ban berputar sebanyak 2000 kali.
2
Total Skor 10
Kriteria Penilaian:
PEDOMAN PENSKORAN KUIS 3
No. Penyelesaian Skor
1. Diketahui: Taman berbentuk lingkaran dengan diameter (d) =
10 m. Di dalam taman akan dibuat kolam berbentuk
lingkaran berdiameter (d) = 7 m. Di luar kolam
akan ditanami rumput.
Ditanya: Berapa luas taman yang ditanami rumput?
Jawab:
Luas lingkaran =
Luas taman ( ) =
=
= 78,5 m2
Luas kolam ( ) =
=
= 38,5 m2
Luas daerah yang ditutupi rumput = –
= 78,5 – 38,5
= 40 m2
Jadi luas taman yang ditanami rumput adalah 40 m2.
1
1
2
4
2
Total Skor 10
Kriteria Penilaian:
358
Lampiran 14
1. Di pusat kota terdapat sebuah kolam air
mancur yang berbentuk lingkaran dengan
diameter 14 m. Jika di tepi kolam akan
dipasang pagar dengan biaya Rp
30.000,00/m, berapakah biaya yang
harus dikeluarkan oleh dinas tata kota
untuk memasang pagar?
Pekerjaan Rumah 1
1. Ali ke sekolah naik sepeda menempuh jarak
800 m. Jika sebuah ban sepedanya berputar 400
kali untuk sampai ke sekolah dan tebal ban 5
cm, berapakah panjang jari-jari roda sepeda?
Pekerjaan Rumah 2
1. Sebuah tempat tidur modern berbentuk lingkaran
berjari-jari 1,5 m. Tempat tidur tersebut
diletakkan di dalam kamar berbentuk persegi
dengan ukuran sisi 4 m, berapa selisih luas kamar
dan luas tempat tidur?
Pekerjaan Rumah 3
359
PEDOMAN PENSKORAN PR 1
No. Penyelesaian Skor
1. Diketahui: Kolam berbentuk lingkaran dengan diameter (d) = 14
m. Di tepi kolam itu akan dipasang pagar dengan
biaya Rp 30.000,00/m.
Ditanya: Biaya untuk memasang pagar?
Jawab:
Keliling lingkaran =
Keliling kolam ( ) =
=
= 44 m
Biaya untuk memasang pagar = K x 30000
= 44 x 30000
= 1320000
Jadi biaya untuk memasang pagar adalah Rp 1.320.000,00
1
1
2
4
2
Total Skor 10
Kriteria Penilaian:
PEDOMAN PENSKORAN PR 2
No. Penyelesaian Skor
1. Diketahui: Ali ke sekolah naik sepeda menempuh jarak 800 m.
Ternyata sebuah ban sepedanya berputar 400 kali
untuk sampai ke sekolah dan tebal ban 5 cm.
Ditanya: Panjang jari-jari roda?
Jawab:
Jarak yang ditempuh = banyak putaran (N) x keliling ban (K).
Keliling ban =
=
= 2 m
= 200 cm
Keliling ban = keliling lingkaran
Keliling ban =
=
1
1
2
2
2
360
=
= cm
Jari-jari ban = jari-jari roda + tebal ban
roda = ban – tebal ban
roda = – 5
roda =
Jadi panjang jari-jari roda 26,8 cm.
2
Total Skor 10
Kriteria Penilaian:
PEDOMAN PENSKORAN PR 3
No. Penyelesaian Skor
1. Diketahui: Tempat tidur berbentuk lingkaran dengan jari-jari (r)
= 1,5 m. Tempat tidur tersebut diletakkan di dalam
kamar berbentuk persegi dengan ukuran sisi (s) = 4 m.
Ditanya: Berapa selisih luas kamar dan luas tempat tidur?
Jawab:
Luas lingkaran =
Luas persegi = s x s
Luas tempat tidur ( ) =
=
= 3,14 x 2,25
= 7,0625 m2
Luas kamar ( ) =
=
= 16 m2
Selisih luas kamar dan tempat tidur =
=
= 8,9375 m2
Jadi selisih luas kamar dan tempat tidur adalah 8,9375 m2
1
1
2
2
2
2
Total Skor 10
Kriteria Penilaian:
361
Lampiran 15
362
363
364
365
366
367
Lampiran 16
368
369
370
371
372
373
374
375
376
Lampiran 17
KISI-KISI
TES UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Satuan Pendidikan : MTs Negeri 1 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Waktu : 80 menit
Banyak/Bentuk Soal : 6 butir/Uraian
Kompetensi Dasar Materi Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Indikator Soal
Kemampuan
yang Diukur Nomor Butir
3.6 Memahami
unsur,
keliling, dan
luas lingkaran.
Lingkaran Menghitung keliling
lingkaran.
Siswa dapat menghitung keliling
taman yang mengelilingi sebuah
gelanggang olahraga berbentuk
lingkaran.
Pemecahan
Masalah
1
Siswa dapat menghitung keliling 2
377
stadion yang berbentuk gabungan
antara dua buah setengah lingkaran
dan persegi panjang.
Menghitung panjang
lintasan dari
perputaran roda
kendaraan.
Menghitung banyak putaran roda
belakang untuk setiap putaran
penuh roda depan.
3
Menghitung panjang lintasan ban
jika jika diketahui panjang jari-jari
roda, tebal ban, dan banyak putaran
roda
4
Menghitung luas
lingkaran.
Siswa dapat menghitung selisih
luas alas kardus berbentuk persegi
yang di dalamnya terdapat pizza
berbentuk lingkaran.
5
Siswa dapat menghitung biaya yang
diperlukan untuk menanam rumput
di taman yang berbentuk lingkaran,
dan di tengah taman ada kolam
yang berbentuk lingkaran.
6
378
Lampiran 18
TES UJI COBA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Sub Materi : Keliling dan Luas Lingkaran
Waktu : 80 menit
PETUNJUK PENGERJAAN:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
2. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban.
3. Bacalah soal dengan cermat, kemudian kerjakan soal pada lembar jawaban
yang sudah disediakan.
4. Kerjakan soal-soal secara individu dengan jujur, cermat, dan teliti.
5. Kertas buram (oret-oretan) dikumpulkan bersama lembar jawaban.
SOAL TES
1. Sebuah gelanggang olahraga yang
berbentuk lingkaran berdiameter
100 m. Jika di sekeliling
gelanggang olahraga akan
dibangun taman yang lebarnya 10
m, berapakah keliling taman yang
mengelilingi gelanggang olahraga
tersebut?
379
2. Sebuah stadion berbentuk
gabungan antara dua buah
setengah lingkaran dan persegi
panjang. Jika panjang dan lebar
dari lapangan yang berbentuk
persegi panjang berturut-turut 100
m dan 50 m, berapakah keliling
stadion tersebut?
3. Pedal sebuah sepeda tahun 1870
berada di depan. Diameter roda
depan 140 cm dan diameter roda
belakang 28 cm. Jika sepeda
tersebut dikayuh, berapa kali roda
belakang berputar penuh untuk
setiap satu putaran penuh roda
depan?
4. Roda sepeda motor mempunyai panjang
jari-jari 20 cm dan tebal ban 8 cm. Jika
roda itu menggelinding lurus 42 kali
putaran, berapakah panjang lintasan
yang dilalui ban?
5. Sebuah pizza berbentuk lingkaran
dengan panjang jari-jari 15 cm.
Pizza tersebut terletak pada kardus
dengan alas berbentuk persegi.
Jika tepi pizza tepat menyinggung
tepi alas kardus, berapakah selisih
luas alas kardus dan luas pizza?
380
6. Di halaman rumah Pak Joko ada sebuah
taman berbentuk lingkaran dengan
diameter 14 m. Di dalam taman itu
terdapat kolam berbentuk lingkaran
berdiameter 7 m. Jika di luar kolam
ditanami rumput dengan biaya Rp
30.000,00/m2, berapakah biaya yang
dikeluarkan oleh Pak Joko untuk
menanam rumput tersebut?
Selamat Mengerjakan
381
Lampiran 19
INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TES UJI COBA
TAHAP PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA
Memahami Masalah Membuat Rencana Melaksanakan Rencana Memeriksa Kembali
Indikator:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada
masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat
sendiri.
Indikator:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu membuat
eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan, dan
(4) mengurutkan informasi.
Indikator:
(1) Mengartikan masalah yang
diberikan dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2)
melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan
berlangsung.
Indikator:
(1) Mengecek semua informasi
dan penghitungan yang
terlibat, (2) mempertimbangkan
apakah solusinya logis, (3)
melihat alternatif penyelesaian
yang lain, (4) membaca
pertanyaan kembali, dan (5)
bertanya kepada diri sendiri
apakah pertanyaan sudah
terjawab.
382
INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TES UJI COBA
No SOAL PENYELESAIAN ALASAN
1 Sebuah
gelanggang
olahraga yang
berbentuk
lingkaran
berdiameter 100
m. Di sekeliling
gelanggang
olahraga akan
dibangun taman
yang lebarnya
10 m.
Berapakah luas
taman yang
mengelilingi
gelanggang
olahraga
tersebut?
Diketahui: gelanggang berbentuk lingkaran dengan
diameter (d) = 100 m, di sekelilingnya akan
dibangun taman yang lebarnya (l) = 10 m.
Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk
matematika)
Luas taman ( ) yang mengelilingi gelanggang?
Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan
simulasi, serta melaksanakan strategi.
Luas gelanggang = luas lingkaran berjari-jari 50 m =
Luas taman ) = luas gelanggang dan taman
Indikator Memahami Masalah: (1)
(1): siswa memahami masalah dengan
mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari
masalah yang diberikan. (melalui menuliskan
diketahui dan ditanya)
Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4)
(1): dengan menyederhanakan masalah, siswa
diharapkan mampu merumuskan rencana
penyelesaian
(2): siswa membuat rencana dengan membuat
eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di
kertas buram
(3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa
mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian
masalah (siswa mampu menuliskan kembali
perintah soal)
(4): dengan mengurutkan informasi yang ada,
siswa mampu menggunakan dan mengaitkan
informasi-informasi tersebut saat membuat
rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan
kembali informasi pada soal)
Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2)
(1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui
bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat
menjawab masalah yang diberikan)
𝑟𝑔
𝒓𝒕 l
383
Jadi luas taman yang mengelilingi gelanggang olahraga
tersebut adalah 3454 m2.
(2): siswa dapat melaksanakan strategi selama
proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa
dapat mengerjakan dengan teliti)
2 Sebuah stadion
berbentuk
gabungan antara
dua buah
setengah
lingkaran dan
persegi panjang.
Jika panjang dan
lebar dari
lapangan yang
berbentuk
persegi panjang
berturut-turut
100 m dan 50 m,
berapakah
keliling stadion
tersebut?
Diketahui: Sebuah stadion berbentuk gabungan antara
dua buah setengah lingkaran dan persegi
panjang yang mempunyai panjang (p) = 100
m dan lebar (l) = 50 m.
Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk
matematika)
Berapa keliling (K) stadion?
Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan
simulasi, serta melaksanakan strategi.
Keliling setengah lingkaran
Keliling lingkaran = 2 x
Keliling stadion = keliling lingkaran +
(2 x panjang persegi panjang)
Indikator Memahami Masalah: (1)
(1): siswa memahami masalah dengan
mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari
masalah yang diberikan. (melalui menuliskan
diketahui dan ditanya)
Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4)
(1): dengan menyederhanakan masalah, siswa
diharapkan mampu merumuskan rencana
penyelesaian
(2): siswa membuat rencana dengan membuat
eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di
kertas buram
(3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa
mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian
masalah (siswa mampu menuliskan kembali
perintah soal)
(4): dengan mengurutkan informasi yang ada,
siswa mampu menggunakan dan mengaitkan
informasi-informasi tersebut saat membuat
rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan
kembali informasi pada soal)
50 m
100 m
384
= ( ) + (2 x p)
= ( ) + (2 x 100)
= 157 + 200
= 357
Jadi keliling stadion tersebut adalah 357 m.
Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2)
(1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui
bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat
menjawab masalah yang diberikan)
(2): siswa dapat melaksanakan strategi selama
proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa
dapat mengerjakan dengan teliti)
3 Pedal sebuah
sepeda tahun
1870 berada di
depan. Diameter
roda depan 140
cm dan diameter
roda belakang
28 cm. Jika
sepeda tersebut
dikayuh, berapa
kali roda
belakang
berputar penuh
untuk setiap satu
putaran penuh
roda depan?
Diketahui: diameter roda depan ( ) = 140 cm dan
diameter roda belakang ( ) = 28 cm.
Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk
matematika)
Berapa kali roda belakang berputar penuh untuk setiap
satu putaran penuh roda depan?
Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan
simulasi, serta melaksanakan strategi.
Keliling lingkaran ( ) =
Keliling roda depan:
Indikator Memahami Masalah: (1)
(1): siswa memahami masalah dengan
mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari
masalah yang diberikan. (melalui menuliskan
diketahui dan ditanya)
Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4)
(1): dengan menyederhanakan masalah, siswa
diharapkan mampu merumuskan rencana
penyelesaian
(2): siswa membuat rencana dengan membuat
eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di
kertas buram
(3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa
mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian
masalah (siswa mampu menuliskan kembali
perintah soal)
(4): dengan mengurutkan informasi yang ada,
siswa mampu menggunakan dan mengaitkan
informasi-informasi tersebut saat membuat
rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan
140 cm 28 cm
385
0
Keliling roda belakang:
Banyak putaran roda belakang untuk setiap satu putaran
penuh roda depan:
Jadi roda belakang berputar penuh sebanyak 5 kali untuk
setiap satu putaran penuh roda depan.
kembali informasi pada soal)
Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2)
(1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui
bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat
menjawab masalah yang diberikan)
(2): siswa dapat melaksanakan strategi selama
proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa
dapat mengerjakan dengan teliti)
Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2)
(1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui
bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat
menjawab masalah yang diberikan)
(2): siswa dapat melaksanakan strategi selama
proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa
dapat mengerjakan dengan teliti)
4 Roda sepeda
mempunyai
panjang jari-jari
20 cm dan tebal
ban 8 cm. Jika
roda itu
menggelinding
lurus 42 kali
putaran,
berapakah
panjang lintasan
Diketahui: Panjang jari-jari roda (r) = 20 cm dan tebal
ban (t) = 8 cm. Ban menggelindinglurus (N)
= 42 kali putaran.
Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk
matematika)
Berapa panjang lintasan yang dilalui ban?
Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan
simulasi, serta melaksanakan strategi.
Indikator Memahami Masalah: (1)
(1): siswa memahami masalah dengan
mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari
masalah yang diberikan. (melalui menuliskan
diketahui dan ditanya)
Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4)
(1): dengan menyederhanakan masalah, siswa
diharapkan mampu merumuskan rencana
penyelesaian
(2): siswa membuat rencana dengan membuat
eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di
386
ban?
Panjang lintasan =
Keliling lingkaran =
Jari-jari ban = jari-jari roda + tebal ban
= 20 + 8
= 28 cm
Keliling ban =
=
= cm
Panjang lintasan =
S =
S = cm
S = m
Jadi panjang lintasan yang dilalui ban adalah 73,92 m.
kertas buram
(3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa
mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian
masalah (siswa mampu menuliskan kembali
perintah soal)
(4): dengan mengurutkan informasi yang ada,
siswa mampu menggunakan dan mengaitkan
informasi-informasi tersebut saat membuat
rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan
kembali informasi pada soal)
Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2)
(1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui
bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat
menjawab masalah yang diberikan)
(2): siswa dapat melaksanakan strategi selama
proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa
dapat mengerjakan dengan teliti)
5. Sebuah pizza
berbentuk
lingkaran
dengan panjang
jari-jari 15 cm.
Diketahui: Sebuah pizza berbentuk lingkaran dengan
panjang jari-jari (r) = 15 cm. Pizza terletak
pada kardus dengan alas berbentuk persegi
dan tepi pizza tepat menyinggung tepi alas
kardus.
Indikator Memahami Masalah: (1)
(1): siswa memahami masalah dengan
mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari
masalah yang diberikan. (melalui menuliskan
diketahui dan ditanya)
t r
387
Pizza tersebut
terletak pada
kardus dengan
alas berbentuk
persegi. Jika
tepi pizza tepat
menyinggung
tepi alas kardus,
berapakah
selisih luas alas
kardus dan luas
pizza?
Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk
matematika)
Berapa selisih luas alas kardus ( ) dan luas pizza ( )?
Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan
simulasi, serta melaksanakan strategi.
Luas persegi =
Luas lingkaran =
Luas alas kardus =
= 30 x 30
= 900 cm2
Luas pizza =
=
= 3,14 x 225
= 706,5 cm2
Selisih luas alas kardus dan luas pizza = –
= 900 – 706,5
= 193,5 cm2
Jadi selisih luas alas kardus dan luas pizza adalah 193,5
cm2.
Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4)
(1): dengan menyederhanakan masalah, siswa
diharapkan mampu merumuskan rencana
penyelesaian
(2): siswa membuat rencana dengan membuat
eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di
kertas buram
(3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa
mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian
masalah (siswa mampu menuliskan kembali
perintah soal)
(4): dengan mengurutkan informasi yang ada,
siswa mampu menggunakan dan mengaitkan
informasi-informasi tersebut saat membuat
rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan
kembali informasi pada soal)
Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2)
(1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui
bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat
menjawab masalah yang diberikan)
(2): siswa dapat melaksanakan strategi selama
proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa
dapat mengerjakan dengan teliti)
30 cm
388
6 Di halaman
rumah Pak Joko
rencananya akan
dibuat sebuah
taman berbentuk
lingkaran
dengan jari-jari
14 m. Di dalam
taman itu akan
dibuat kolam
berbentuk
lingkaran
berjari-jari 7 m.
Jika harga
rumput Rp
3.500,00/m2
dan biaya
tukang Rp
700.000,00,
berapakah biaya
yang harus
dikeluarkan oleh
Pak Joko untuk
menanam
rumput
tersebut?
Diketahui: Taman berbentuk lingkaran dengan jari-jari
( ) = 14 m. Di dalam taman itu akan dibuat
kolam berbentuk lingkaran berdiameter ( )
= 7 m. Jika di luar kolam akan ditanami
rumput dengan harga rumput Rp
3.500,00/m2
dan biaya tukang Rp
700.000,00.
Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk
matematika)
Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menanam
rumput?
Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen
dansimulasi, serta melaksanakan strategi.
Luas lingkaran =
Luas taman ( ) =
=
= 616 m2
Indikator Memahami Masalah: (1)
(1): siswa memahami masalah dengan
mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari
masalah yang diberikan. (melalui menuliskan
diketahui dan ditanya)
Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4)
(1): dengan menyederhanakan masalah, siswa
diharapkan mampu merumuskan rencana
penyelesaian
(2): siswa membuat rencana dengan membuat
eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di
kertas buram
(3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa
mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian
masalah (siswa mampu menuliskan kembali
perintah soal)
(4): dengan mengurutkan informasi yang ada,
siswa mampu menggunakan dan mengaitkan
informasi-informasi tersebut saat membuat
rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan
kembali informasi pada soal)
Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2)
(1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui
bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat
menjawab masalah yang diberikan)
(2): siswa dapat melaksanakan strategi selama
proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa
dapat mengerjakan dengan teliti)
𝑚
𝑚
389
Luas kolam ( ) =
=
= 154 m2
Luas daerah yang ditutupi rumput = –
= 616 – 154
= 462 m2
Harga rumput = L x 3500
Biaya membeli= 462 x 3500
Biaya membeli= 1617000
Biaya tukang = 700000
Total biaya = harga rumput + biaya tukang
Total biaya = 1617000 + 700000
Total biaya = 2317000
Jadi biaya untuk menanami rumput adalah Rp
2.317.000,00
390
Lampiran 20
PEDOMAN PENSKORAN TES UJI COBA
NO
SOAL
TAHAP
PEMECAHAN
MASALAH
SKOR KRITERIA
1 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika indikator pada tahap memahami
masalah sudah dipenuhi oleh siswa
namun belum lengkap
2 Jika indikator pada tahap memahami
masalah sudah dipenuhi oleh siswa
dengan lengkap namun belum tepat
3 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
dengan tepat oleh siswa
Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika satu indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
2 Jika dua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
3 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
Melaksanakan
rencana
0 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana belum
dipenuhi oleh siswa
1 Jika minimal satu indikator pada
tahap melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa
2 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa namun
perhitungan belum tepat
3 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa dengan
perhitungan yang tepat
2 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap
391
memahami masalah belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika indikator pada tahap memahami
masalah sudah dipenuhi oleh siswa
namun belum lengkap
2 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa
Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika satu indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
2 Jika dua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
3 Jika tiga indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
4 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
Melaksanakan
rencana
0 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana belum
dipenuhi oleh siswa
1 Jika minimal satu indikator pada
tahap melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa
2 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa namun
perhitungan belum tepat
3 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa dengan
perhitungan yang tepat
3 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika indikator pada tahap memahami
masalah sudah dipenuhi oleh siswa
namun belum lengkap
2 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
392
oleh siswa
Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika satu indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
2 Jika dua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
3 Jika tiga indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
4 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
Melaksanakan
rencana
0 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana belum
dipenuhi oleh siswa
1 Jika minimal satu indikator pada
tahap melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa
2 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa namun
perhitungan belum tepat
3 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa dengan
perhitungan yang tepat
4 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika indikator pada tahap memahami
masalah sudah dipenuhi oleh siswa
namun belum lengkap
2 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa
Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika satu indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
2 Jika dua indikator pada tahap
393
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
3 Jika tiga indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
4 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
Melaksanakan
rencana
0 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana belum
dipenuhi oleh siswa
1 Jika minimal satu indikator pada
tahap melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa
2 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa namun
perhitungan belum tepat
3 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa dengan
perhitungan yang tepat
5 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika indikator pada tahap memahami
masalah sudah dipenuhi oleh siswa
namun belum lengkap
2 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa
Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika satu indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
2 Jika dua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
3 Jika tiga indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
4 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
394
Melaksanakan
rencana
0 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana belum
dipenuhi oleh siswa
1 Jika minimal satu indikator pada
tahap melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa
2 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa namun
perhitungan belum tepat
3 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa dengan
perhitungan yang tepat
6 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika indikator pada tahap memahami
masalah sudah dipenuhi oleh siswa
namun belum lengkap
2 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa
Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika satu indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
2 Jika dua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
3 Jika tiga indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
4 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa
Melaksanakan
rencana
0 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana belum
dipenuhi oleh siswa
1 Jika minimal satu indikator pada
tahap melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa
2 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
395
dipenuhi oleh siswa namun
perhitungan belum tepat
3 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa dengan
perhitungan yang tepat
NILAI TES TULIS
NILAI TES TULIS
+ WAWANCARA
396
Lampiran 21
HASIL ANALISIS TES UJI COBA KELAS VIII H
Kode
Siswa
BUTIR SOAL ∑ (∑ )
1 2 3 4 5 6
U-01 7 8 7 5 8 4 39 1521
U-02 6 7 8 6 3 3 33 1089
U-03 3 3 4 8 4 3 25 625
U-04 8 4 7 8 7 5 39 1521
U-05 8 4 8 7 4 2 33 1089
U-06 8 2 8 8 7 4 37 1369
U-07 6 3 6 6 4 3 28 784
U-08 9 9 9 9 9 5 50 2500
U-09 7 2 7 4 3 4 27 729
U-10 7 6 8 3 8 3 35 1225
U-11 4 3 6 3 6 3 25 625
U-12 8 6 6 6 8 4 38 1444
U-13 7 8 5 7 8 8 43 1849
U-14 8 4 6 4 4 3 29 841
U-15 8 3 6 8 8 3 36 1296
U-16 8 8 8 9 9 4 46 2116
U-17 3 4 3 5 6 3 24 576
U-18 8 4 5 5 4 3 29 841
U-19 6 4 6 5 4 3 28 784
U-20 4 2 7 2 4 3 22 484
U-21 8 3 8 8 6 4 37 1369
U-22 9 3 8 3 9 4 36 1296
U-23 7 5 7 3 7 3 32 1024
U-24 9 3 9 9 2 4 36 1296
U-25 8 4 8 9 9 4 42 1764
U-26 9 4 9 4 2 5 33 1089
U-27 7 7 8 9 3 2 36 1296
U-28 7 2 7 4 2 4 26 676
U-29 9 3 9 3 8 4 36 1296
U-30 8 4 8 8 6 8 42 1764
U-31 7 9 8 9 9 5 47 2209
U-32 3 3 6 4 6 4 26 676
JUMLAH 1095 39063
397
VA
LID
ITA
S
∑ 224 144 225 191 186 124
∑ 1668 790 1649 1305 1256 536
Validitas
per Butir
0,651 0,684 0,535 0,646 0,630 0,544
r tabel Dengan taraf signifikan 5% dan N=32 diperoleh 0,349
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
RE
LIA
BIL
ITA
S
Varians per butir 3,125 4,437 2,093 5,155 4,967 1,734
Varians butir total ∑ 21,512
Varians total 47,280
0,653
0,349
Keterangan Reliabel
DA
YA
PE
MB
ED
A 7,78 6,67 7,33 7,78 8,11 5,22
4,78 2,89 5,78 4,56 4,33 3,33
Skor maks per butir 9 9 9 9 9 8
DP 0,33 0,42 0,17 0,36 0,42 0,24
Keterangan Baik Sangat
Baik
Kurang
Baik
Baik Sangat
Baik
Cukup
TIN
GK
AT
KE
SU
KA
RA
N
Jumlah skor per
butir
224 142 225 188 184 124
Jumlah siswa 32 32 32 32 32 32
Rata-rata 7,00 4,50 7,03 5,97 5,84 3,88
Skor maks per butir 9 9 9 9 9 8
TK 0,78 0,50 0,78 0,66 0,65 0,48
Keterangan Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang
398
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS
Menurut Arikunto (2009: 72), cara menghitung validitas suatu soal adalah
sebagai berikut.
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
= koefisien korelasi product moment
= banyaknya peserta tes
= skor butir
= skor total
Hasil perhitungan kemudian diuji dengan harga kritik r product moment dengan
signifikansi 5%, apabila maka butir soal itu valid, dan jika sebaliknya
maka butir soal tidak valid.
Contoh hasil perhitungan validitas.
Berikut ini perhitungan untuk soal nomor 1.
No Kode
1 U-01 7 39 49 1521 273
2 U-02 6 33 36 1089 198
3 U-03 3 25 9 625 75
4 U-04 8 39 64 1521 312
5 U-05 8 33 64 1089 264
6 U-06 8 37 64 1369 296
7 U-07 6 28 36 784 168
8 U-08 9 50 81 2500 450
9 U-09 7 27 49 729 189
399
10 U-10 7 35 49 1225 245
11 U-11 4 25 16 625 100
12 U-12 8 38 64 1444 304
13 U-13 7 43 49 1849 301
14 U-14 8 29 64 841 232
15 U-15 8 36 64 1296 288
16 U-16 8 46 64 2116 368
17 U-17 3 24 9 576 72
18 U-18 8 29 64 841 232
19 U-19 6 28 36 784 168
20 U-20 4 22 16 484 88
21 U-21 8 37 64 1369 296
22 U-22 9 36 81 1296 324
23 U-23 7 32 49 1024 224
24 U-24 9 36 81 1296 324
25 U-25 8 42 64 1764 336
26 U-26 9 33 81 1089 297
27 U-27 7 36 49 1296 252
28 U-28 7 26 49 676 182
29 U-29 9 36 81 1296 324
30 U-30 8 42 64 1764 336
31 U-31 7 47 49 2209 329
32 U-32 3 26 9 676 78
Jumlah 224 1095 1668 39063 7925
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
√{ }{ }
400
Pada = 5% dengan n = 32 diperoleh = 0,349
Karena maka soal tersebut valid.
Untuk validitas butir soal nomor 2, 3, 4, 5 dan 6 cara perhitungannya sama dengan
perhitungan validitas butir soal nomor 1.
401
HASIL PERHITUNGAN RELIABILITAS
Menurut Arikunto (2009: 109), rumus yang digunakan untuk menguji
reliabilitas suatu tes yaitu rumus Alpha Cronbach.
(
) (
∑
)
Keterangan:
= reliabilitas yang dicari.
= banyaknya butir soal
∑ = jumlah varian skor tiap-tiap butir
= varians total
Rumus varians butir soal yaitu.
∑
∑
dengan
∑ = jumlah skor butir soal
∑ = jumlah kuadrat skor butir soal
= banyak siswa yang mengikuti tes
Rumus varians butir total yaitu.
∑ ∑
dengan
∑ = jumlah skor soal
∑ = jumlah kuadrat skor soal
= banyak siswa yang mengikuti tes
402
Kriteria: instrumen dikatakan reliabel jika .
Perhitungan
, ∑ ,
(
) (
∑
)
(
) (
)
Pada = 5% dengan n = 32 diperoleh = 0,349, sedangkan dari perhitungan
diperoleh .
Karena maka soal reliabel.
403
HASIL PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL
Menurut Arifin (2012: 146) untuk menghitung daya pembeda soal digunakan
rumus sebagai berikut.
Keterangan:
= daya pembeda
= rata-rata kelompok atas
= rata-rata kelompok bawah
= skor maksimum
Kriteria daya pembeda adalah sebagai berikut.
0,40 ke atas = sangat baik
0,30 – 0,39 = baik
0,20 – 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan
0,19 ke bawah = kurang baik, soal harus dibuang.
Berikut adalah perhitungan daya pembeda untuk butir nomor 1.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor Soal
No 1
1 U-8 9
2 U-31 7
3 U-16 8
4 U-13 7
5 U-25 8
6 U-30 8
7 U-1 7
8 U-4 8
9 U-12 8
No Kode Skor Soal
No 1
1 U-19 6
2 U-7 6
3 U-9 7
4 U-28 7
5 U-32 3
6 U-11 4
7 U-3 3
8 U-17 3
9 U-20 4
404
Karena daya pembeda = 0,33 maka butir soal nomor 1 termasuk kategori baik.
Untuk daya pembeda butir soal nomor 2, 3, 4, 5, dan 6 cara perhitungannya sama
dengan perhitungan daya pembeda butir soal nomor 1.
405
HASIL PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL
Adapun menurut Arifin (2012: 148), rumus untuk menghitung tingkat
kesukaran adalah sebagai berikut.
Kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut.
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = mudah
Berikut ini perhitungan tingkat kesukaran untuk soal nomor 1.
Karena tingkat kesukaran = 0,78 maka butir soal nomor 1 termasuk kriteria soal
mudah. Untuk tingkat kesukaran butir soal nomor 2, 3, 4, 5, dan 6 cara
perhitungannya sama dengan perhitungan tingkat kesukaran butir soal nomor 1.
406
REKAPITULASI HASIL ANALISIS SOAL TES UJI COBA
Jenis
Soal
No
Soal
Validitas Reliabilitas Daya
Pembeda
Tingkat
Kesukaran
Keterangan
UR
AIA
N
1 Valid
Reliabel
Baik Mudah Dapat
digunakan
2 Valid Sangat
baik Sedang
Dapat
digunakan
3 Valid Kurang
baik Mudah
Tidak dapat
digunakan
4 Valid Baik Sedang Dapat
digunakan
5 Valid Sangat
baik Sedang
Dapat
digunakan
6 Valid Cukup Sedang Dapat
digunakan
Catatan:
Meskipun keenam soal valid tetapi peneliti hanya menggunakan tiga soal dalam
penelitian. Hal ini berdasrkan beberapa pertimbangan meliputi: (1) tiap indikator
sudah terpenuhi, (2) keterbatasan waktu, (3) keterbatasan tenaga, dan (3)
keterbatasan kemampuan. Peneliti menggunakan tiga soal yaitu nomor 2, 4, dan 5.
Untuk perhitungan reliabilitas tiga soal yang digunakan dalam penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut.
RE
LIA
BIL
ITA
S
Varians per butir 4,621 5,296 5,688
Varians butir total ∑ 15,037
Varians total 19,996
0,372
0,349
Keterangan Reliabel
407
Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
N Taraf sigifikan N Taraf sigifikan N Taraf sigifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
0,997
0,950
0,878
0,811
0,754
0,707
0,666
0,632
0,602
0,576
0,553
0,532
0,514
0,497
0,482
0,468
0,456
0,444
0,433
0,423
0,413
0,404
0,396
0,388
0,999
0,990
0,959
0,917
0,874
0,834
0,798
0,765
0,735
0,708
0,684
0,661
0,641
0,623
0,606
0,590
0,575
0,561
0,549
0,537
0,526
0,515
0,505
0,496
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
0,381
0,374
0,367
0,361
0,355
0,349
0,344
0,399
0,334
0,329
0,325
0,320
0,316
0,312
0,308
0,304
0,301
0,297
0,294
0,291
0,288
0,284
0,281
0,279
0,487
0,478
0,470
0,463
0,456
0,499
0,442
0,436
0,430
0,424
0,418
0,413
0,408
0,403
0,398
0,393
0,389
0,384
0,380
0,376
0,372
0,368
0,364
0,361
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
125
150
175
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0,266
0,254
0,244
0,235
0,227
0,220
0,213
0,207
0,202
0,195
0,176
0,159
0,148
0,138
0,113
0,098
0,088
0,080
0,074
0,070
0,065
0,062
0,345
0,330
0,317
0,306
0,296
0,286
0,278
0,270
0,263
0,256
0,230
0,210
0,194
0,181
0,148
0,128
0,115
0,105
0,097
0,091
0,086
0,081
408
Lampiran 22
409
410
411
412
413
414
Lampiran 23
KISI-KISI
TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Satuan Pendidikan : MTs Negeri 1 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Waktu : 40 menit
Banyak/Bentuk Soal : 3 butir/Uraian
Kompetensi Dasar Materi Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Indikator Soal
Kemampuan
yang Diukur Nomor Butir
3.6 Memahami
unsur,
keliling, dan
Lingkaran Menghitung keliling
lingkaran.
Siswa dapat menghitung keliling
stadion yang berbentuk gabungan
antara dua buah setengah lingkaran
dan persegi panjang.
Pemecahan
Masalah
1
415
luas lingkaran. Menghitung panjang
lintasan dari
perputaran roda
kendaraan.
Menghitung panjang lintasan ban
jika jika diketahui panjang jari-jari
roda, tebal ban, dan banyak putaran
roda
3
Menghitung luas
lingkaran.
Siswa dapat menghitung selisih
luas alas kardus berbentuk persegi
yang di dalamnya terdapat pizza
berbentuk lingkaran.
2
416
Lampiran 24
TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Sub Materi : Keliling dan Luas Lingkaran
Waktu : 40 menit
PETUNJUK PENGERJAAN:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
2. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban.
3. Bacalah soal dengan cermat, kemudian kerjakan soal pada lembar jawaban
yang sudah disediakan.
4. Kerjakan soal-soal secara individu dengan jujur, cermat, dan teliti.
5. Kertas buram (oret-oretan) dikumpulkan bersama lembar jawaban.
SOAL TES
1. Sebuah stadion berbentuk
gabungan antara dua buah
setengah lingkaran dan persegi
panjang. Jika panjang dan lebar
dari lapangan yang berbentuk
persegi panjang berturut-turut
100 m dan 50 m, berapakah
keliling stadion tersebut?
417
2. Sebuah pizza berbentuk lingkaran
dengan panjang jari-jari 15 cm.
Pizza tersebut terletak pada
kardus dengan alas berbentuk
persegi. Jika tepi pizza tepat
menyinggung tepi alas kardus,
berapakah selisih luas alas kardus
dan luas pizza?
3. Roda sepeda motor mempunyai panjang
jari-jari 20 cm dan tebal ban 8 cm. Jika
roda itu menggelinding lurus 42 kali
putaran, berapakah panjang lintasan
yang dilalui ban?
Selamat Mengerjakan
418
Lampiran 25
INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TES TULIS
TAHAP PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA
Memahami Masalah Membuat Rencana Melaksanakan Rencana Memeriksa Kembali
Indikator:
(1) Mengetahui apa yang
diketahui dan ditanyakan pada
masalah dan (2) menjelaskan
masalah dengan kalimat
sendiri.
Indikator:
(1) Menyederhanakan
masalah, (2) mampu membuat
eksperimen dan simulasi, (3)
mampu mencari subtujuan,
dan (4) mengurutkan informasi.
Indikator:
(1) Mengartikan masalah yang
diberikan dalam bentuk
kalimat matematika, dan (2)
melaksanakan strategi selama
proses dan penghitungan
berlangsung.
Indikator:
(1) Mengecek semua informasi
dan penghitungan yang
terlibat, (2) mempertimbangkan
apakah solusinya logis, (3)
melihat alternatif penyelesaian
yang lain, (4) membaca
pertanyaan kembali, dan (5)
bertanya kepada diri sendiri
apakah pertanyaan sudah
terjawab.
419
INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TES TULIS
No SOAL PENYELESAIAN ALASAN
1. Sebuah stadion
berbentuk
gabungan antara
dua buah
setengah
lingkaran dan
persegi panjang.
Jika panjang dan
lebar dari
lapangan yang
berbentuk
persegi panjang
berturut-turut
100 m dan 50 m,
berapakah
keliling stadion
tersebut?
Diketahui: Sebuah stadion berbentuk gabungan antara
dua buah setengah lingkaran dan persegi
panjang yang mempunyai panjang (p) = 100
m dan lebar (l) = 50 m.
Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk
matematika)
Berapa keliling (K) stadion?
Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan
simulasi, serta melaksanakan strategi.
Keliling setengah lingkaran
Keliling lingkaran = 2 x
Keliling stadion = keliling lingkaran +
(2 x panjang persegi panjang)
= ( ) + (2 x p)
= ( ) + (2 x 100)
= 157 + 200
= 357
Indikator Memahami Masalah: (1)
(1): siswa memahami masalah dengan
mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari
masalah yang diberikan. (melalui menuliskan
diketahui dan ditanya)
Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4)
(1): dengan menyederhanakan masalah, siswa
diharapkan mampu merumuskan rencana
penyelesaian
(2): siswa membuat rencana dengan membuat
eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di
kertas buram
(3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa
mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian
masalah (siswa mampu menuliskan kembali
perintah soal)
(4): dengan mengurutkan informasi yang ada,
siswa mampu menggunakan dan mengaitkan
informasi-informasi tersebut saat membuat
rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan
kembali informasi pada soal)
Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2)
(1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui
bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat
50 m
100 m
420
Jadi keliling stadion tersebut adalah 357 m. menjawab masalah yang diberikan)
(2): siswa dapat melaksanakan strategi selama
proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa
dapat mengerjakan dengan teliti)
2. Sebuah pizza
berbentuk
lingkaran
dengan panjang
jari-jari 15 cm.
Pizza tersebut
terletak pada
kardus dengan
alas berbentuk
persegi. Jika
tepi pizza tepat
menyinggung
tepi alas kardus,
berapakah
selisih luas alas
kardus dan luas
pizza?
Diketahui: Sebuah pizza berbentuk lingkaran dengan
panjang jari-jari (r) = 15 cm. Pizza terletak
pada kardus dengan alas berbentuk persegi
dan tepi pizza tepat menyinggung tepi alas
kardus.
Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk
matematika)
Berapa selisih luas alas kardus ( ) dan luas pizza ( )?
Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan
simulasi, serta melaksanakan strategi.
Luas persegi =
Luas lingkaran =
Luas alas kardus =
= 30 x 30
Indikator Memahami Masalah: (1)
(1): siswa memahami masalah dengan
mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari
masalah yang diberikan. (melalui menuliskan
diketahui dan ditanya)
Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4)
(1): dengan menyederhanakan masalah, siswa
diharapkan mampu merumuskan rencana
penyelesaian
(2): siswa membuat rencana dengan membuat
eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di
kertas buram
(3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa
mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian
masalah (siswa mampu menuliskan kembali
perintah soal)
(4): dengan mengurutkan informasi yang ada,
siswa mampu menggunakan dan mengaitkan
informasi-informasi tersebut saat membuat
rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan
kembali informasi pada soal)
Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2)
(1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui
30 cm
421
= 900 cm2
Luas pizza =
=
= 3,14 x 225
= 706,5 cm2
Selisih luas alas kardus dan luas pizza = –
= 900 – 706,5
= 193,5 cm2
Jadi selisih luas alas kardus dan luas pizza 193,5 cm2.
bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat
menjawab masalah yang diberikan)
(2): siswa dapat melaksanakan strategi selama
proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa
dapat mengerjakan dengan teliti)
3. Roda sepeda
mempunyai
panjang jari-jari
20 cm dan tebal
ban 8 cm. Jika
roda itu
menggelinding
lurus 42 kali
putaran,
berapakah
panjang lintasan
ban?
Diketahui: Panjang jari-jari roda (r) = 20 cm dan tebal
ban (t) = 8 cm. Ban menggelindinglurus (N)
= 42 kali putaran.
Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk
matematika)
Berapa panjang lintasan yang dilalui ban?
Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan
simulasi, serta melaksanakan strategi.
Indikator Memahami Masalah: (1)
(1): siswa memahami masalah dengan
mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari
masalah yang diberikan. (melalui menuliskan
diketahui dan ditanya)
Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4)
(1): dengan menyederhanakan masalah, siswa
diharapkan mampu merumuskan rencana
penyelesaian
(2): siswa membuat rencana dengan membuat
eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di
kertas buram
(3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa
mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian
masalah (siswa mampu menuliskan kembali
perintah soal)
(4): dengan mengurutkan informasi yang ada,
siswa mampu menggunakan dan mengaitkan
t r
422
Panjang lintasan =
Keliling lingkaran =
Jari-jari ban = jari-jari roda + tebal ban
= 20 + 8
= 28 cm
Keliling ban =
=
= cm
Panjang lintasan =
S =
S = cm
S = m
Jadi panjang lintasan yang dilalui ban adalah 73,92 m.
informasi-informasi tersebut saat membuat
rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan
kembali informasi pada soal)
Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2)
(1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui
bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat
menjawab masalah yang diberikan)
(2): siswa dapat melaksanakan strategi selama
proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa
dapat mengerjakan dengan teliti)
423
Lampiran 26
PEDOMAN PENSKORAN
TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
NO
SOAL
TAHAP
PEMECAHAN
MASALAH
SKOR KRITERIA
1 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah belum dipenuhi
oleh siswa.
1 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa namun belum lengkap.
2 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa namun belum tepat.
3 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa dengan tepat.
Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana belum dipenuhi
oleh siswa.
1 Jika satu indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa.
2 Jika dua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa.
3 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa.
Melaksanakan
rencana
0 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana belum
dipenuhi oleh siswa.
1 Jika minimal satu indikator pada
tahap melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa.
2
Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa namun
perhitungan belum tepat.
3 Jika semua indikator pada tahap
424
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa dengan
perhitungan yang tepat.
2 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah belum dipenuhi
oleh siswa.
1 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa namun belum lengkap.
2 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa namun belum tepat.
3 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa dengan tepat.
Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana belum dipenuhi
oleh siswa.
1 Jika satu indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa.
2 Jika dua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa.
3 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa.
Melaksanakan
rencana
0 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana belum
dipenuhi oleh siswa.
1 Jika minimal satu indikator pada
tahap melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa.
2 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa namun
perhitungan belum tepat.
3 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa dengan
perhitungan yang tepat.
3 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah belum dipenuhi
oleh siswa.
1 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
425
oleh siswa namun belum lengkap.
2 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa namun belum tepat.
3 Jika semua indikator pada tahap
memahami masalah sudah dipenuhi
oleh siswa dengan tepat.
Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana belum dipenuhi
oleh siswa.
1 Jika satu indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa.
2 Jika dua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa.
3 Jika semua indikator pada tahap
membuat rencana sudah dipenuhi
oleh siswa.
Melaksanakan
rencana
0 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana belum
dipenuhi oleh siswa.
1 Jika minimal satu indikator pada
tahap melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa.
2 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa namun
perhitungan belum tepat.
3 Jika semua indikator pada tahap
melaksanakan rencana sudah
dipenuhi oleh siswa dengan
perhitungan yang tepat.
Memeriksa Kembali 0 Jika semua indikator pada tahap
memeriksa kembali belum dipenuhi
oleh siswa
1 Jika minimal satu indikator pada
tahap memeriksa kembali sudah
dipenuhi oleh siswa
2 Jika minimal tiga indikator pada
tahap memeriksa kembali sudah
dipenuhi oleh siswa
3 Jika semua indikator pada tahap
memeriksa kembali sudah dipenuhi
oleh siswa
426
NILAI TES TULIS
NILAI TES TULIS
+ WAWANCARA
427
Lampiran 27
PEDOMAN WAWANCARA
A. Tujuan Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk megetahui sejauh mana kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan masalah
matematis.
B. Metode Wawancara
Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak
terstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan
sebagai berikut.
1. Wawancara dilakukan secara face to face, yaitu terjadi kontak langsung
antara peneliti dan informan.
2. Wawancara dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat
pelaksanaan wawancara antara peneliti dan informan.
3. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok
permasalahan yang sama.
C. Pelaksanaan
1. Pada awalnya, siswa diminta untuk menjelaskan proses pengerjaan yang
dilakukan.
2. Untuk mengetahui tahap memahami masalah dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
a. Apa saja yang diketahui dari masalah?
b. Apa saja yang ditanyakan dari masalah tersebut?
c. Coba jelaskan masalah sesuai dengan kalimatmu sendiri.
3. Untuk mengetahui tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah.
428
Pertanyaan:
a. Dapatkah kamu menyederhanakan masalah tersebut? Coba jelaskan.
b. Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi terkait dengan
penyelesaian masalah tersebut? Coba jelaskan.
c. Dapatkah kamu mengidentifikasi tujuan-tujuan yang dicari dari
permasalahan tersebut? Coba jelaskan.
d. Dapatkah kamu mengurutkan informasi yang tersedia pada masalah
tersebut? Coba jelaskan.
4. Untuk mengetahui tahap melaksanakan rencana dalam pemecahan
masalah.
Pertanyaan:
a. Dapatkah kamu mengartikan semua informasi yang diberikan ke
dalam kalimat/bentuk matematika? Coba jelaskan.
b. Bagaimana kamu melaksanakan strategi selama proses perhitungan
berlangsung? Coba jelaskan.
5. Untuk mengetahui tahap melihat kembali.
Pertanyaan:
a. Dapatkah kamu mengecek perhitungan yang ada? Bagaimana kamu
mengeceknya? Coba jelaskan.
b. Dapatkah kamu mempertimbangkan apakah solusinya logis?
Bagaimana kamu mengeceknya? Coba jelaskan.
c. Dapatkah kamu menemukan alternatif penyelesaian yang lain? Coba
jelaskan.
d. Apakah saat mengerjakan kamu membaca pertanyaan kembali?
e. Apakah saat mengerjakan kamu bertanya kepada diri sendiri bahwa
jawabannya sudah benar-benar terjawab?
429
Lampiran 28
430
431
432
433
434
435
Lampiran 29
DAFTAR NILAI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS KELAS VIII A
No S Soal 1 Soal 2 Soal 3
T N GB Rata-
rata M1 M2 M3 M1 M2 M3 M1 M2 M3
1 T-01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 100 C 93.27
2 T-02 3 2 2 3 3 3 3 3 3 25 92.6 C
3 T-12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 100 C
4 T-04 3 2 3 1 3 3 1 3 3 22 81.5 C
5 T-06 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 96.3 C
6 T-08 3 2 2 3 3 2 3 3 3 24 88.9 C
7 T-17 3 2 2 3 3 3 3 3 3 25 92.6 C
8 T-20 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 96.3 C
9 T-23 3 3 3 3 3 2 3 3 3 26 96.3 C
10 T-27 3 2 2 3 3 2 3 3 3 24 88.9 C
11 T-28 3 2 3 3 3 3 3 2 3 25 92.6 C
12 T-07 3 1 1 3 2 2 3 2 2 19 70.4 D 83.09
13 T-11 3 2 2 3 3 2 3 3 3 24 88.9 D
14 T-13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 26 96.3 D
15 T-16 3 1 2 3 3 2 3 2 3 22 81.5 D
16 T-19 3 1 1 3 3 2 3 2 2 20 74.1 D
17 T-25 3 2 2 3 3 3 3 2 2 23 85.2 D
18 T-30 3 2 2 3 3 2 3 2 3 23 85.2 D
19 T-09 3 2 2 3 3 3 3 3 2 24 88.9 Ac 80.02
20 T-15 3 2 2 3 3 3 3 3 2 24 88.9 Ac
21 T-18 3 1 2 1 1 1 2 1 2 14 51.9 Ac
22 T-21 3 2 2 3 3 2 3 2 2 22 81.5 Ac
23 T-32 3 2 2 3 3 2 3 3 3 24 88.9 Ac
24 T-05 3 2 2 3 3 3 3 2 2 23 85.2 As 89.83
25 T-10 3 2 2 3 3 3 3 3 3 25 92.6 As
26 T-03 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26 96,3 As
27 T-14 3 2 2 3 2 2 3 3 3 23 85.2 As
28 T-22 3 3 3 3 3 2 3 3 3 26 96.3 As
29 T-24 3 2 2 3 3 3 3 3 3 25 92.6 As
30 T-26 3 2 2 3 3 2 3 2 2 22 81.5 As
31 T-29 3 2 2 3 3 3 3 3 2 24 88.9 As
32 T-31 3 3 3 3 3 2 3 3 3 26 96.3 As
Keterangan: M1 : Tahap Memahami Masalah N : Nilai C : Converger
M2 : Tahap Membuat Rencana GB : Gaya Beajar D : Diverger
M3 : Tahap Melaksanakan Rencana S : Subjek Ac : Accommodator
T : Total skor Subjek wawancara : As : Assimilator
wawanc
436
Lampiran 30
DAFTAR NILAI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
SUBJEK WAWANCARA
No S Soal 1 Soal 2 Soal 3
T N M GB M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
1 T-01 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 34 94,44 93,1
C
2 T-12 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 33 91,67 C
3 T-11 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3 3 2 29 80,56 81,9
D
4 T-13 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 1 30 83,33 D
5 T-09 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 29 80,56 80,6
Ac
6 T-32 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 29 80,56 Ac
7 T-03 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 31 86,11 86,1
As
8 T-22 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 31 86,11 As
Keterangan:
S : Subjek GB : Gaya Belajar
M1 : Tahap Memahami Masalah N : Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah
M2 : Tahap Membuat Rencana MatematisHABIBU
M3 : Tahap Melaksanakan Rencana C : Converger
M4 : Tahap Memeriksa Kembali D : Diverger
T : Total Skor Tahap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ac : Accommodator
M : Mean (Rata-rata) As : Assimilator
437
Lampiran 31
438
Lampiran 32
439
Lampiran 33
440
Lampiran 34
DOKUMENTASI PENELITIAN
Tes uji coba kemampuan pemecahan Pengisian angket gaya belajar siswa di
masalah matematis di kelas VIII H. kelas VIII A.
Kegiatan guru mengajar di kelas VIII A. Siswa berdiskusi dengan kelompok
masing-masing.
Siswa berdiskusi dengan kelompok Guru membimbing setiap kelompok.
masing-masing.
441
Siswa mengerjakan soal di depan kelas. Perwakilan kelompok presentasi
jawaban di depan kelas.
Guru mengkonfirmasi jawaban siswa. Tes kemampuan pemecahan masalah
matematis di kelas VIII A.
Wawancara dengan subjek C1. Wawancara dengan subjek C2.
442
Wawancara dengan subjek D1. Wawancara dengan subjek D2.
Wawancara dengan subjek Ac1. Wawancara dengan subjek Ac2.
Wawancara dengan subjek As1. Wawancara dengan subjek As2.