analisis anatomi sistem saraf

23
ANATOMI SISTEM SARAF Struktur dan Fungsi Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron dan jaringan penunjang yang disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh dapatmengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi perubahan berlangsung melalui kegiatan saraf yang dikenal sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit. Stimulasi dapat Menghasilkan Suatu Aktifitas Stimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf yang selanjutnya akan dihantarkan oleh sistem saraftepi dalam bentuk impuls listrik ke sistem saraf pusat. Bagian sistem saraf tepi yang menerima rangsangan disebut reseptor, dan diteruskan menuju sistem saraf pusat oleh sistem saraf sensoris. Pada sistem saraf pusat impuls diolah dan diinterpretasi untuk kemudian jawaban atau respon diteruskan kembali melalui sistem saraf tepi menuju efektor yang berfungsi sebagai pencetus jawaban akhir.

Upload: catri-dwi-utari-pramasari

Post on 30-Nov-2015

90 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Anatomi Sistem Saraf

ANATOMI SISTEM SARAF

Struktur dan Fungsi

Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron dan jaringan penunjang yang

disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST).

SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi merupakan susunan saraf

diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi

dalam mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap

mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari

lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh

dapatmengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi perubahan

berlangsung melalui kegiatan saraf yang dikenal sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh tidak

mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit.

Stimulasi dapat Menghasilkan Suatu Aktifitas

Stimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf yang selanjutnya akan dihantarkan oleh sistem

saraftepi dalam bentuk impuls listrik ke sistem saraf pusat. Bagian sistem saraf tepi yang

menerima rangsangan disebut reseptor, dan diteruskan menuju sistem saraf pusat oleh sistem

saraf sensoris. Pada sistem saraf pusat impuls diolah dan diinterpretasi untuk kemudian

jawaban atau respon diteruskan kembali melalui sistem saraf tepi menuju efektor yang berfungsi

sebagai pencetus jawaban akhir. Sistem saraf yang membawa jawaban atau respon adalah sistem

saraf motorik. Bagian sistem saraf tepi yang mencetuskan jawaban disebut efektor. Jawaban

yang terjadi dapat berupa jawaban yang dipengaruhi oleh kemauan (volunter) dan jawaban yang

tidak dipengaruhi oleh kemauan (involunter). Jawaban volunter melibatkan sistem saraf somatis

sedangkan yang involunter melibatkan sistem saraf otonom. Efektor dari sitem saraf somatik

adalah otot rangka sedangkan untuk sistem saraf otonom, efektornya adalah otot polos, otot

jantung dan kelenjar sebasea.

Fungsi Saraf

1. Menerima informasi (rangsangan) dari dalam maupun dari luar tubuh melalui saraf sensori .

Saraf sensori disebut juga Afferent Sensory Pathway.

2. Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat.

3. Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat medula spinalis maupun di otak untuk

selanjutnya menentukan jawaban atau respon.

Page 2: Analisis Anatomi Sistem Saraf

4. Mengantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik ke organ-organ tubuh sebagai

kontrol atau modifikasi dari tindakan. Saraf motorik disebut juga Efferent Motorik Pathway.

Sel Saraf (Neuron)

Merupakan sel tubuh yang berfungsi mencetuskan dan menghantarkan impuls listrik. Neuron

merupakan unit dasar dan fungsional sistem saraf yang mempunyai sifat exitability artinya siap

memberi respon saat terstimulasi. Satu sel saraf mempunyai badan sel disebut soma yang

mempunyai satu atau lebih tonjolan disebut dendrit. Tonjolan-tonjolan ini keluar dari sitoplasma

sel saraf. Satu dari dua ekspansi yang sangat panjang disebut akson. Serat saraf adalah akson dari

satu neuron. Dendrit dan badan sel saraf berfungsi sebagai pencetus impuls sedangkan akson

berfungsi sebagai pembawa impuls. Sel-sel saraf membentuk mata rantai yang panjang dari

perifer ke pusat dan sebaliknya, dengan demikian impuls dihantarkan secara berantai dari satu

neuron ke neuron lainnya. Tempat dimana terjadi kontak antara satu neuron ke neuron lainnya

disebut sinaps. Pengahantaran impuls dari satu neuron ke neuron lainnya berlangsung dengan

perantaran zat kimia yang disebut neurotransmitter

Jaringan Penunjang

Jaringan penunjang saraf terdiri atas neuroglia. Neuroglia adalah sel-sel penyokong untuk

neuron-neuron SSP, merupakan 40% dari volume otak dan medulla spinalis. Jumlahnya lebih

banyak dari sel-sel neuron dengan perbandingan sekitar 10 berbanding satu. Ada empat jenis sel

neurogliayaitu: mikroglia, epindima, astrogalia, dan oligodendroglia

Mikroglia

Mempunyai sifat fagositosis, bila jaringan saraf rusak maka sel-sel ini bertugas untuk mencerna

atau menghancurkan sisa-sisa jaringan yang rusak. Jenis ini ditemukan diseluruh susunan saraf

pusat dan di anggap berperan penting dalam proses melawan infeksi. Sel-sel ini mempunyai sifat

yang mirip dengan sel histiosit yang ditemukan dalam jaringan penyambung perifer dan

dianggap sebagai sel-sel yang termasuk dalam sistem retikulo endotelial sel.

Epindima

Berperan dalam produksi cairan cerebrospinal. Merupakan neuroglia yang membatasi sistem

ventrikel susunan saraf pusat. Sel ini merupakan epitel dari pleksus choroideus ventrikel otak.

Astroglia

Berfungsi sebagai penyedia nutrisi esensial yang diperlukan oleh neuron dan membantu neuron

mempertahankan potensial bioelektris yang sesuai untuk konduksi dan transmisi sinaptik.

Page 3: Analisis Anatomi Sistem Saraf

Astroglia mempunyai bentuk seperti bintang dengan banyak tonjolan. Astrosit berakhir pada

pembuluh darah sebagai kaki I perivaskuler dan menghubungkannya dalam sistem transpot cepat

metabolik. Kalau ada neuron-neuron yang mati akibat cidera, maka astrosit akan berproliferasi

dan mengisi ruang yang sebelumnya dihuni oleh badan sel saraf dan tonjolan-tonjolannya. Kalau

jaringan SSP mengalami kerusakan yang berat maka akan terbentuk suatu rongga yang dibatasi

oleh astrosit

Oligodendroglia

Merupakan sel yang bertanggungjawab menghasilkan myelin dalam SSP. Setiap oligodendroglia

mengelilingi beberapa neuron, membran plasmanya membungkus tonjolan neuron sehingga

terbentuk lapisan myelin. Myelin merupakan suatu komplek putih lipoprotein yang merupakan

insulasi sepanjang tonjolan saraf. Myelin menghalangi aliran ion kalium dan natrium melintasi

membran neuronal .

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinalis. SSP dibungkus oleh selaput meningen

yang berfungsi untuk melindungi otak dan medula spinalis dari benturan atau trauma. Meningen

terdiri atas tiga lapisan yaitu durameter, arachnoid dan piamater.

Rongga Epidural

Berada diantara tulang tengkorak dan durameter. Rongga ini berisi pembuluh darah dan jaringan

lemak yang berfungsi sebagai bantalan. Bila cidera mencapai lokasi ini akan menyebabkan

perdarahan yang hebat oleh karena pada lokasi ini banyak pembuluh darah sehingga

mengakibatkan perdarahan epidural

Rongga Subdural

Berada diantara durameter dan arachnoid, rongga ini berisi berisi cairan serosa.

Rongga Sub Arachnoid

Terdapat diantara arachnoid dan piameter. Berisi cairan cerebrospinalis yang salah satu

fungsinya adalah menyerap guncangan atau shock absorber. Cedera yang berat disertai

perdarahan dan memasuki ruang sub arachnoid yang akan menambah volume CSF sehingga

dapat menyebabkan kematian sebagai akibat peningkatan tekanan intra kranial (TIK).

Otak

Otak, terdiri dari otak besar yang disebut cerebrum, otak kecil disebut cerebellum dan batang

otak disebut brainstem. Beberapa karateristik khas Otak orang dewasa yaitu mempunyai berat

Page 4: Analisis Anatomi Sistem Saraf

lebih kurang 2% dari berat badan dan mendapat sirkulasi darah sebenyak 20% dari cardiac out

put serta membutuhkan kalori sebesar 400 Kkal setiap hari. Otak merupakan jaringan yang

paling banyak menggunakan energi yang didukung oleh metabolisme oksidasi glukosa.

Kebutuhan oksigen dan glukosa otak relatif konstan, hal ini disebabkan oleh metabolisme otak

yang merupakan proses yang terus menerus tanpa periode istirahat yang berarti. Bila kadar

oksigen dan glukosa kurang dalam jaringan otak maka metabolisme menjadi terganggu dan

jaringan saraf akan mengalami kerusakan. Secara struktural, cerebrum terbagi menjadi bagian

korteks yang disebut korteks cerebri dan sub korteks yang disebut struktur subkortikal. Korteks

cerebri terdiri atas korteks sensorik yang berfungsi untuk mengenal ,interpretasi impuls sensosrik

yang diterima sehingga individu merasakan, menyadari adanya suatu sensasi rasa/indra tertentu.

Korteks sensorik juga menyimpan sangat banyak data memori sebagai hasil rangsang sensorik

selama manusia hidup. Korteks motorik berfungsi untuk memberi jawaban atas rangsangan yang

diterimanya.

Struktur sub kortikal

a. Basal ganglia; melaksanakan fungsi motorik dengan merinci dan mengkoordinasi gerakan

dasar, gerakan halus atau gerakan trampil dan sikap tubuh.

b. Talamus; merupakan pusat rangsang nyeri

c. Hipotalamus; pusat tertinggi integrasi dan koordinasi sistem saraf otonom dan terlibat dalam

pengolahan perilaku insting seperti makan, minum, seks dan motivasi

d. Hipofise

Bersama dengan hipothalamus mengatur kegiatan sebagian besar kelenjar endokrin

dalam sintesa dan pelepasan hormon.

Cerebrum

Terdiri dari dua belahan yang disebut hemispherium cerebri dan keduanya dipisahkan oleh fisura

longitudinalis. Hemisperium cerebri terbagi menjadi hemisper kanan dan kiri. Hemisper kanan

dan kiri ini dihubungkan oleh bangunan yang disebut corpus callosum. Hemisper cerebri dibagi

menjadi lobus-lobus yang diberi nama sesuai dengan tulang diatasnya, yaitu:

1. Lobus frontalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang frontalis

2. Lobus parietalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang parietalis

3. Lobus occipitalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang occipitalis

4. Lobus temporalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang temporalis

Page 5: Analisis Anatomi Sistem Saraf

Cerebelum (Otak Kecil)

Terletak di bagian belakang kranium menempati fosa cerebri posterior di bawah lapisan

durameter Tentorium Cerebelli. Di bagian depannya terdapat batang otak. Berat cerebellum

sekitar 150 gr atau 8-8% dari berat batang otak seluruhnya. Cerebellum dapat dibagi menjadi

hemisper cerebelli kanan dan kiri yang dipisahkan oleh vermis. Fungsi cerebellum pada

umumnya adalah mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot sehingga gerakan dapat terlaksana

dengan sempurna.

Batang Otak atau Brainstern

Terdiri atas diencephalon, mid brain, pons dan medula oblongata. Merupakan tempat berbagai

macam pusat vital seperti pusat pernafasan, pusat vasomotor, pusat pengatur kegiatan jantung

dan pusat muntah, bersin dan batuk.

Komponen Saraf Kranial

a. Komponen sensorik somatik : N I, N II, N VIII

b. Komponen motorik omatik : N III, N IV, N VI, N XI, N XII

c. Komponen campuran sensorik somatik dan motorik somatik : N V, N VII, N IX, N X

d. Komponen motorik viseral

Eferen viseral merupakan otonom mencakup N III, N VII, N IX, N X. Komponen eferen

viseral yang 'ikut' dengan beberapa saraf kranial ini, dalam sistem saraf otonom tergolong

pada divisi parasimpatis kranial.

1. N. Olfactorius

Saraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu, yang terletak dibagian atas dari mukosa

hidung di sebelah atas dari concha nasalis superior.

2. N. Optikus

Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf eferen sensori khusus. Pada

dasarnya saraf ini merupakan penonjolan dari otak ke perifer.

3. N. Oculomotorius

Saraf ini mempunyai nucleus yang terdapat pada mesensephalon. Saraf ini berfungsi sebagai

saraf untuk mengangkat bola mata

4. N. Trochlearis

Pusat saraf ini terdapat pada mesencephlaon. Saraf ini mensarafi muskulus oblique yang

berfungsi memutar bola mata

Page 6: Analisis Anatomi Sistem Saraf

5. N. Trigeminus

Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu saraf optalmikus, saraf maxilaris dan saraf

mandibularis yang merupakan gabungan saraf sensoris dan motoris. Ketiga saraf ini

mengurus sensasi umum pada wajah dan sebagian kepala, bagian dalam hidung, mulut, gigi

dan meningen.

6. N. Abducens

Berpusat di pons bagian bawah. Saraf ini menpersarafi muskulus rectus lateralis. Kerusakan

saraf ini dapat menyebabkan bola mata dapat digerakan ke lateral dan sikap bola mata

tertarik ke medial seperti pada Strabismus konvergen.

7. N. Facialias

Saraf ini merupakan gabungan saraf aferen dan eferen. Saraf aferen berfungsi untuk sensasi

umum dan pengecapan sedangkan saraf eferent untuk otot wajah.

8. N. Statoacusticus

Saraf ini terdiri dari komponen saraf pendengaran dan saraf keseimbangan

9. N. Glossopharyngeus

Saraf ini mempersarafi lidah dan pharing. Saraf ini mengandung serabut sensori khusus.

Komponen motoris saraf ini mengurus otot-otot pharing untuk menghasilkan gerakan

menelan. Serabut sensori khusus mengurus pengecapan di lidah. Disamping itu juga

mengandung serabut sensasi umum di bagian belakang lidah, pharing, tuba, eustachius dan

telinga tengah.

10 N. Vagus

Saraf ini terdiri dari tiga komponen: a) komponen motoris yang mempersarafi otot-otot

pharing yang menggerakkan pita suara, b) komponen sensori yang mempersarafi bagian

bawah pharing, c) komponen saraf parasimpatis yang mempersarafi sebagian alat-alat dalam

tubuh.

11. N. Accesorius

Merupakan komponen saraf kranial yang berpusat pada nucleus ambigus dan komponen

spinal yang dari nucleus motoris segmen C 1-2-3. Saraf ini mempersarafi muskulus

Trapezius dan Sternocieidomastoideus.

12. Hypoglosus

Page 7: Analisis Anatomi Sistem Saraf

Saraf ini merupakan saraf eferen atau motoris yang mempersarafi otot-otot lidah. Nukleusnya

terletak pada medulla di dasar ventrikularis IV dan menonjol sebagian pada trigonum

hypoglosi.

Medula Spinalis

Medula spinalis merupakan perpanjangan medula oblongata ke arah kaudal di dalam kanalis

vertebralis mulai setinggi cornu vertebralis cervicalis I memanjang hingga setinggi cornu

vertebralis lumbalis I - II. Terdiri dari 31 segmen yang setiap segmennya terdiri dari satu pasang

saraf spinal. Dari medula spinalis bagian cervical keluar 8 pasang , dari bagian thorakal 12

pasang, dari bagian lumbal 5 pasang dan dari bagian sakral 5 pasang serta dari coxigeus keluar 1

pasang saraf spinalis. Seperti halnya otak, medula spinalispun terbungkus oleh selaput meninges

yang berfungsi melindungi saraf spinal dari benturan atau cedera.

Gambaran penampang medula spinalis memperlihatkan bagian-bagian substansia grissea dan

substansia alba. Substansia grisea ini mengelilingi canalis centralis sehingga membentuk

columna dorsalis, columna lateralis dan columna ventralis. Massa grisea dikelilingi oleh

substansia alba atau badan putih yang mengandung serabut-serabut saraf yang diselubungi oleh

myelin. Substansi alba berisi berkas-berkas saraf yang membawa impuls sensorik dari SST

menuju SSP dan impuls motorik dari SSP menuju SST. Substansia grisea berfungsi sebagai pusat

koordinasi refleks yang berpusat di medula spinalis.Disepanjang medulla spinalis terdapat jaras

saraf yang berjalan dari medula spinalis menuju otak yang disebut sebagai jaras acenden dan dari

otak menuju medula spinalis yang disebut sebagai jaras desenden. Subsatansia alba berisi berkas-

berkas saraf yang berfungsi membawa impuls sensorik dari sistem tepi saraf tepi ke otak dan

impuls motorik dari otak ke saraf tepi. Substansia grisea berfungsi sebagai pusat koordinasi

refleks yang berpusat dimeudla spinalis.

Refleks-refleks yang berpusat di sistem saraf puast yang bukan medula spinalis, pusat

koordinasinya tidak di substansia grisea medula spinalis. Pada umumnya penghantaran impuls

sensorik di substansia alba medula spinalis berjalan menyilang garis tenga. ImPuls sensorik dari

tubuh sisi kiri akan dihantarkan ke otak sisi kanan dan sebaliknya. Demikian juga dengan impuls

motorik. Seluruh impuls motorik dari otak yang dihantarkan ke saraf tepi melalui medula spinalis

akan menyilang.

Upper Motor Neuron (UMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari korteks motorik

serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di dalam sistem saraf

Page 8: Analisis Anatomi Sistem Saraf

pusat. Lower motor neuron (LMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem saraf

pusat tetapi serat-serat sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi

dan berakhir di otot rangka. Gangguan fungsi UMN maupun LMN menyebabkan kelumpuhan

otot rangka, tetapi sifat kelumpuhan UMN berbeda dengan sifat kelumpuhan UMN. Kerusakan

LMN menimbulkan kelumpuhan otot yang 'lemas', ketegangan otot (tonus) rendah dan sukar

untuk merangsang refleks otot rangka (hiporefleksia). Pada kerusakan UMN, otot lumpuh

(paralisa/paresa) dan kaku (rigid), ketegangan otot tinggi (hipertonus) dan mudah ditimbulkan

refleks otot rangka (hiperrefleksia). Berkas UMN bagian medial, dibatang otak akan saling

menyilang. Sedangkan UMN bagian Internal tetap berjalan pada sisi yang sama sampai berkas

lateral ini tiba di medula spinalis. Di segmen medula spinalis tempat berkas bersinap dengan

neuron LMN. Berkas tersebut akan menyilang. Dengan demikian seluruh impuls motorik otot

rangka akan menyilang, sehingga kerusakan UMN diatas batang otak akan menimbulkan

kelumpuhan pada otot-otot sisi yang berlawanan.

Salah satu fungsi medula spinalis sebagai sistem saraf pusat adalah sebagai pusat refleks. Fungsi

tersebut diselenggarakan oleh substansia grisea medula spinalis. Refleks adalah jawaban individu

terhadap rangsang, melindungi tubuh terhadap pelbagai perubahan yang terjadi baik

dilingkungan internal maupun di lingkungan eksternal. Kegiatan refleks terjadi melalui suatu

jalur tertentu yang disebut lengkung refleks

Fungsi medula spinalis

1. Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu dikornu motorik atau kornu ventralis.

2. Mengurus kegiatan refleks spinalis dan refleks tungkai

3. Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju cerebellum

4. Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh.

Lengkung refleks

o Reseptor: penerima rangsang

o Aferen: sel saraf yang mengantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat (ke pusat

refleks)

o Pusat refleks : area di sistem saraf pusat (di medula spinalis: substansia grisea), tempat

terjadinya sinap ((hubungan antara neuron dengan neuron dimana terjadi pemindahan

/penerusan impuls)

Page 9: Analisis Anatomi Sistem Saraf

o Eferen: sel saraf yang membawa impuls dari pusat refleks ke sel efektor. Bila sel efektornya

berupa otot, maka eferen disebut juga neuron motorik (sel saraf /penggerak)

o Efektor: sel tubuh yang memberikan jawaban terakhir sebagai jawaban refleks. Dapat berupa

sel otot (otot jantung, otot polos atau otot rangka), sel kelenjar.

Sistem Saraf Tepi

Kumpulan neuron diluar jaringan otak dan medula spinalis membentuk sistem saraf tepi (SST).

Secara anatomik digolongkan ke dalam saraf-saraf otak sebanyak 12 pasang dan 31 pasang saraf

spinal. Secara fungsional, SST digolongkan ke dalam: a) saraf sensorik (aferen) somatik :

membawa informasi dari kulit, otot rangka dan sendi, ke sistem saraf pusat, b) saraf motorik

(eferen) somatik : membawa informasi dari sistem saraf pusat ke otot rangka, c) saraf sesnsorik

(eferen) viseral : membawa informasi dari dinding visera ke sistem saraf pusat, d) saraf mototrik

(eferen) viseral : membawa informasi dari sistem saraf pusat ke otot polos, otot jantung dan

kelenjar. Saraf eferen viseral disebut juga sistem saraf otonom. Sistem saraf tepi terdiri atas saraf

otak (s.kranial) dan saraf spinal.

Saraf Otak (s.kranial)

Bila saraf spinal membawa informasi impuls dari perifer ke medula spinalis dan membawa

impuls motorik dari medula spinalis ke perifer, maka ke 12 pasang saraf kranial menghubungkan

jaras-jaras tersebut dengan batang otak. Saraf cranial sebagian merupakan saraf campuran artinya

memiliki saraf sensorik dan saraf motorik

Saraf Spinal

Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari medula apinalis dan kemudian dari kolumna

vertabalis melalui celah sempit antara ruas-ruas tulang vertebra. Celah tersebut dinamakan

foramina intervertebrelia. Seluruh saraf spinal merupakan saraf campuran karena mengandung

serat-serat eferen yang membawa impuls baik sensorik maupun motorik. Mendekati medula

spinalis, serat-serat eferen memisahkan diri dari serat –serat eferen. Serat eferen masuk ke

medula spinalis membentuk akar belakang (radix dorsalis), sedangkan serat eferen keluar dari

medula spinalis membentuk akar depan (radix ventralis). Setiap segmen medula spinalis

memiliki sepasang saraf spinal, kanan dan kiri. Sehingga dengan demikian terdapat 8 pasang

saraf spinal servikal, 12 pasang saraf spinal torakal, 5 pasang saraf spinal lumbal, 5 pasang saraf

spinal sakral dan satu pasang saraf spinal koksigeal. Untuk kelangsungan fungsi integrasi,

Page 10: Analisis Anatomi Sistem Saraf

terdapat neuron-neuron penghubung disebut interneuron yang tersusun sangat bervariasi mulai

dari yang sederhana satu interneuron sampai yang sangat kompleks banyak interneuron. Dalam

menyelenggarakan fungsinya, tiap saraf spinal melayani suatu segmen tertentu pada kulit, yang

disebut dermatom. Hal ini hanya untuk fungsi sensorik. Dengan demikian gangguan sensorik

pada dermatom tertentu dapat memberikan gambaran letak kerusakan.

Sistem Saraf Somatik

Dibedakan 2 berkas saraf yaitu saraf eferen somatik dan eferen viseral. Saraf eferen somatik :

membawa impuls motorik ke otot rangka yang menimbulkan gerakan volunter yaitu gerakan

yang dipengaruhi kehendak. Saraf eferen viseral : membawa impuls mototrik ke otot polos, otot

jantung dan kelenjar yang menimbulkan gerakan/kegiatan involunter (tidak dipengaruhi

kehendak). Saraf-saraf eferen viseral dengan ganglion tempat sinapnya dikenal dengan sistem

saraf otonom yang keluar dari segmen medula spinalis torakal 1 – Lumbal 2 disebut sebagai

divisi torako lumbal (simpatis). Serat eferen viseral terdiri dari eferen preganglion dan eferen

postganglion. Ganglion sistem saraf simpatis membentuk mata rantai dekat kolumna vertebralis

yaitu sepanjang sisiventrolateral kolumna vertabralis, dengan serat preganglion yang pendek dan

serat post ganglion yang panjang. Ada tiga ganglion simpatis yang tidak tergabung dalam

ganglion paravertebralis yaitu ganglion kolateral yang terdiri dari ganglion seliaka, ganglion

mesenterikus superior dan ganglion mesenterikus inferior. Ganglion parasimpatis terletak relatif

dekat kepada alat yang disarafinya bahkan ada yang terletak didalam organ yang dipersarafi.

Semua serat preganglion baik parasimpatis maupun simpatis serta semua serat postganglion

parasimpatis, menghasilkan asetilkolin sebagai zat kimia perantara. Neuron yang menghasilkan

asetilkolin sebagai zat kimia perantara dinamakan neuron kolinergik sedangkan neuron yang

menghasilkan nor-adrenalin dinamakan neuron adrenergik. Sistem saraf parasimpatis dengan

demikian dinamakan juga sistem saraf kolinergik, sistem saraf simpatis sebagian besar

merupakan sistem saraf adrenergik dimana postganglionnya menghasilkan nor-adrenalin dan

sebagian kecil berupa sistem saraf kolinergik dimana postganglionnya menghasilkan asetilkolin.

Distribusi anatomik sistem saraf otonom ke alat-alat visera, memperlihatkan bahwa terdapat

keseimbangan pengaruh simpatis dan parasimpatis pada satu alat. Umumnya tiap alat visera

dipersarafi oleh keduanya. Bila sistem simpatis yang sedang meningkat, maka pengaruh

parasimpatis terhadap alat tersebut kurang tampak, dan sebaliknya. Dapat dikatakan pengaruh

simpatis terhadap satu alat berlawanan dengan pengaruh parasimpatisnya. Misalnya peningkatan

Page 11: Analisis Anatomi Sistem Saraf

simpatis terhadap jantung mengakibatkan kerja jantung meningkat, sedangkan pengaruh

parasimpatis menyebabkan kerja jantung menurun. Terhadap sistem pencernaan, simpatis

mengurangi kegiatan, sedangkan parasimpatis meningkatkan kegiatan pencernaan. Atau dapat

pula dikatakan, secara umum pengaruh parasimpatis adalah anabolik, sedangkan pengaruh

simpatis adalah katabolik.

Sirkulasi Darah pada Sistem Saraf Pusat

Sirkulasi darah pada sistem saraf terbagi atas sirkulasi pada otak dan medula spinalis. Dalam

keadaan fisiologik jumlah darah yang dikirim ke otak sebagai blood flow cerebral adalah

20%cardiac out put atau 1100-1200 cc/menit untuk seluruh jaringan otak yang berat normalnya

2% dari berat badan orang dewasa. Untuk mendukung tercukupinya suplai oksigen, otak

mendapat sirkulasi yang didukung oleh pembuluh darah besar.

Suplai Darah Otak

1. Arteri Carotis Interna kanan dan kiri

– Arteri communicans posterior

Arteri ini menghubungkan arteri carotis interna dengan arteri cerebri posterior

– Arteri choroidea anterior, yang nantinya membentuk plexus choroideus di dalam

ventriculus lateralis

– Arteri cerebri anterrior

Bagian ke frontal disebelah atas nervus opticus diantara belahan otak kiri dan kanan. Ia

kemudian akan menuju facies medialis lobus frontalis cortex cerebri. Daerah yang

diperdarahi arteri ini adalah: a) facies medialis lobus frontalis cortex cerebro, b) facies

medialis lobus parietalis, c) facies convexa lobus frontalis cortex cerebri, d) facies

convexa lobus parietalis cortex cerebri, e) Arteri cerebri media

– Arteri cerebri media

2. Arteri Vertebralis kanan dan kiri

Arteri Cerebri Media

Berjalan lateral melalui fossa sylvii dan kemudian bercabang-cabang untuk selanjutnya menuju

daerah insula reili. Daerah yang disuplai darah oleh arteri ini adalah Facies convexa lobus

frontalis coretx cerebri mulai dari fissura lateralis sampai kira-kira sulcus frontalis superior,

Page 12: Analisis Anatomi Sistem Saraf

facies convexa lobus parielatis cortex cerebri mulai dari fissura lateralis sampai kira-kira sulcus

temporalis media dan facies lobus temporalis cortex cerebri pada ujung frontal.

Arteri Vertebralis kanan dan kiri

Arteri vertebralis dipercabangkan oleh arteri sub clavia. Arteri ini berjalan ke kranial melalui

foramen transversus vertebrae ke enam sampai pertama kemudian membelok ke lateral masuk ke

dalam foramen transversus magnum menuju cavum cranii. Arteri ini kemudian berjalan ventral

dari medula oblongata dorsal dari olivus, caudal dari tepi caudal pons varolii. Arteri vertabralis

kanan dan kiri akan bersatu menjadi arteri basilaris yang kemudian berjalan frontal untuk

akhirnya bercabang menjadi dua yaitu arteri cerebri posterior kanan dan kiri. Daerah yang

diperdarahi oleh arteri cerbri posterior ini adalah facies convexa lobus temporalis cortex cerebri

mulai dari tepi bawah sampai setinggi sulcus temporalis media, facies convexa parietooccipitalis,

facies medialis lobus occipitalis cotex cerebri dan lobus temporalis cortex cerebri. Anastomosis

antara arteri-arteri cerebri berfungsi utnuk menjaga agar aliran darah ke jaringan otak tetap

terjaga secara continue. Sistem carotis yang berasal dari arteri carotis interna dengan sistem

vertebrobasilaris yang berasal dari arteri vertebralis, dihubungkan oleh circulus arteriosus

willisi membentuk Circle of willis yang terdapat pada bagian dasar otak. Selain itu terdapat

anastomosis lain yaitu antara arteri cerebri media dengan arteri cerebri anterior, arteri cerebri

media dengan arteri cerebri posterior.

Suplai Darah Medula Spinalis

Medula spinalis mendapat dua suplai darah dari dua sumber yaitu: 1) arteri Spinalis anterior yang

merupakan percabangan arteri vertebralis, 2) arteri Spinalis posterior, yang juga merupakan

percabangan arteri vertebralis.

Antara arteri spinalis tersebut diatas terdapat banyak anastomosis sehingga merupakan anyaman

plexus yang mengelilingi medulla spinalis dan disebut vasocorona. Vena di dalam otak tidak

berjalan bersama-sama arteri. Vena jaringan otak bermuara di jalan vena yang terdapat pada

permukaan otak dan dasar otak. Dari anyaman plexus venosus yang terdapat di dalam spatum

subarachnoid darah vena dialirkan kedalam sistem sinus venosus yang terdapat di dalam

durameter diantara lapisan periostum dan selaput otak.

Cairan Cerebrospinalis (CSF)

Page 13: Analisis Anatomi Sistem Saraf

Cairan cerebrospinalis atau banyak orang terbiasa menyebutnya cairan otak merupakan bagian

yang penting di dalam SSP yang salah satu fungsinya mempertahankan tekanan konstan dalam

kranium. Cairan ini terbentuk di Pleksus chroideus ventrikel otak, namun bersirkulasi

disepanjang rongga sub arachnoid dan ventrikel otak. Pada orang dewasa volumenya berkisar

125 cc, relatif konstan dalam produksi dan absorbsi. Absorbsi terjadi disepanjang sub arachnoid

oleh vili arachnoid. Ada empat buah rongga yang saling berhubungan yang disebut ventrikulus

cerebritempat pembentukan cairan ini yaitu: 1) ventrikulus lateralis , mengikuti hemisfer cerebri,

2) ventrikulus lateralis II, 3) ventrikulus tertius III dtengah-tengah otak, dan 4) ventrikulus

quadratus IV, antara pons varolli dan medula oblongata.

Ventrikulus lateralis berhubungan dengan ventrikulus tertius melalui foramen monro.

Ventrikulus tertius dengan ventrikulus quadratus melalui foramen aquaductus sylvii yang

terdapat di dalam mesensephalon. Pada atap ventrukulus quadratus bagian tengah kanan dan kiri

terdapat lubang yang disebut foramen Luscka dan bagian tengah terdapat lubang yang disebut

foramen magendi. Sirkulasi cairan otak sangat penting dipahami karena bebagai kondisi

patologis dapat terjadi akibat perubahan produksi dan sirkulasi cairan otak. Cairan otak yang

dihasilkan oleh flexus ventrikulus lateralis kemudian masuk kedalam ventrikulus lateralis, dari

ventrikulus lateralis kanan dan kiri cairan otak mengalir melalui foramen monroi ke dalam

ventrikulus III dan melalui aquaductus sylvii masuk ke ventrikulus IV. Seterusnya melalui

foramen luscka dan foramen megendie masuk kedalam spastium sub arachnoidea kemudian

masuk ke lakuna venosa dan selanjutnya masuk kedalam aliran darah.

Fungsi Cairan Otak

1. Sebagai bantalan otak agar terhindar dari benturan atau trauma pada kepala

2. Mempertahankan tekanan cairan normal otak yaitu 10 – 20 mmHg

3. Memperlancar metabolisme dan sirkulasi darah diotak.

Komposisi Cairan Otak

1. Warna : Jernih , disebut Xanthocrom

2. Osmolaritas pada suhu 30 C : 281 mOSM

3. Keseimbangan asam basa

a. PH : 7,31

b. PCO2 : 47,9 mmHg

c. HCO3 : 22,9 mEq/lt

Page 14: Analisis Anatomi Sistem Saraf

d. Ca : 2,32mEq/lt

e. Cl : 113 –127 mEq/lt

f. Creatinin : 0,4 –1,5 mg%

g. Glukosa : 54 – 80 mg%

h. SGOT : 0 - 19 unit

i. LDH : 8 – 50 unit

j. Posfat : 1,2 – 2,1 mg%

k. Protein : 20 –40 mg% pada cairan Lumbal

15 25 mg% pada cairan Cisterna

5 – 25 mg% pada cairan Ventrikuler

l. Elektroporesis Protein LCS:

– Prealbumin : 4,6 %

– Albumin : 49,5%

– Alpha 1 Globulin : 6,7%

– Alpha 2 Globulin : 8,7%

– Beta dan Lamda Globulin : 18,5%

– Gamma Globulin : 8,2%

• Kalium : 2,33 – 4,59 mEq/lt

• Natrium : 117 – 137 mEq/lt

• Urea : 8 –28 mg%

• Asam urat : 0,07 –2,8 mg%

• Sel : 1 - 5 limposit/mm3

Refrensi :

1. Neuroanatomi Klinik, Snell, EGC, 2007

2. Diagnosis topik Neurologi, Peter duus, EGC, 2007