kerusakan pada perkerasan flexibel

Post on 07-Aug-2015

93 Views

Category:

Presentations & Public Speaking

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PERKERASAN FLEXIBELKelompok :1. Dyan Radite W. I01110292. Ibnu Setiadi I01120763. Rifqi Surya D. I01121254. Yahya Abdurohim I0112139

Perkerasan Flexibel

Perkerasan flexibel / lentur merupakan struktur perkerasan dengan lapis permukaan campuran agregat yang bergradasi rapat dan aspal, atau disebut juga campuran beraspal. Kedua bahan ini dicampur dalam keadaan panas (sehingga dikenal dengan nama hot mix, dihamparkan serta dipadatkan dalam keadaan panas pula.

Agar struktur perkerasan lentur ini berfungsi dengan baik, maka selain perkerasan harus terpelihara dengan baik, bahu jalan dan saluran samping juga harus terpelihara.

Data-dataLokasi : Jalan Raya Maospati-Solo (Depan gardu induk palur)Panjang jalan tersurvei : 600 mLebar Jalan : ± 14 mKelas Jalan : Arteri III A

Metode Survei : asphalt-surfaced pavements

Lokasi Survei

Sket Section

Keterangan : Section 7-10 dan 17-20 tidak masuk dalam pembahasan ini karena tidak terdapat kerusakan perkerasan yang berarti.

SECTION 1

Slippage Cracking (L)

Rutting (M)

Patching (H)

Perhitungan Section 1

Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Slippage Cracking 0,14 2

Patching 0,21 9

Rutting 0,29 9,5

Deduct Values Total q CDV

9,5 9 2 20,5 3 10

9,5 9 2 20,5 2 15

9,5 2 2 13,5 1 13,5

Perhitungan Deduct Value

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar, untukSection 1 : CDV = 15

Perhitungan densityAmbil contoh kerusakan patching :Density level =

= = 0,21 %

Untuk nilai deduct value didapat berdasarkan grafik dalam appendix B yang terdapat pada buku “Pavement Management for Airports, Roads, and Parking Lots Second Edition”, M.Y. Shahin

Kerusakan Patching dengan severity level high Dari grafik tersebut didapat nilai deduct value = 9

Dengan cara yang sama akan diperoleh nilai density dan deduct value untuk jenis – jenis kerusakan lainnya.

Untuk nilai CDV (Correction Deduct Value) diperoleh dari grafik pada halaman terakhir dalam appendix B yang terdapat pada buku “Pavement Management for Airports, Roads, and Parking Lots Second Edition”, M.Y. Shahin

Dari grafik tersebut akan diperoleh nilai CDV yang dibutuhkan.

Treatment Section 1Jenis Kerusakan Treatment

Slippage Cracking Ditambal di kulit permukaan perkerasan saja (tanpa agregat). Karena slippage cracking pada section 1 masih pada kondisi Low, setidaknya kerusakan tersebut dapat diperlambat agar tidak menjadi lebih parah. (Partial patch)

Patching Dibongkar, dan dilakukan penambalan kembali, karena kerusakan Patching pada section 1 sudah pada kondisi High, jadi perlu dibongkar. (Replace patch)

Rutting Dilakukan penambalan permukaan agar kondisi permukaan bisa rata kembali.

SECTION 2

Transversal Cracking (L)

Slippage Cracking (L) & Ravelling (M)

Section 2Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Slippage Cracking 0,05 0

Weathering/Ravelling 0,07 4

Transversal Cracking 0,29 0

Deduct Values Total q CDV

4 0 0 4 1 4

Perhitungan Deduct Value

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 2 : CDV = 4

Treatment Section 2Jenis Kerusakan Treatment

Slippage Cracking Ditambal di kulit permukaan perkerasan saja (tanpa agregat). Karena slippage cracking pada section 1 masih pada kondisi Low, setidaknya kerusakan tersebut dapat diperlambat agar tidak menjadi lebih parah

Weathering/Ravelling Diperbaiki dengan Fog seal / dengan Lapis penutup yang berupa aspal emulsi tipis dengan tipe ikatan lambat yang tanpa agregat penutup, karena Ravelling pada section 2 belum terlalu parah.

Transversal Cracking Diperbaiki dengan Crack Sealing, agar lebar retakan tidak bertambah. Retak pada section 2 ini celahnya antara 6 – 20 mm, maka perbaikan dibuat kira-kira 3 mm lebih besar dari lebar rata-rata retakan, dan dibersihkan dan ditutup dengan penutup larutan (slury seal).

SECTION 3

Longitudinal (L)

Patching (H)

Section 3Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Longitudinal Cracking 0,58 0

Patching 0,17 9

Deduct Values Total q CDV

9 0 9 1 9

Perhitungan Deduct Value

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 3 : CDV = 9

Treatment Section 3Jenis Kerusakan Treatment

Longitudinal Cracking Diperbaiki dengan Crack Sealing, agar lebar retakan tidak bertambah. Retak pada section 3 ini celahnya antara 6 – 20 mm, maka perbaikan dibuat kira-kira 3 mm lebih besar dari lebar rata-rata retakan, dan dibersihkan dan ditutup dengan penutup larutan (slury seal).

Patching Dibongkar, dan dilakukan penambalan kembali, karena kerusakan Patching pada section 3 sudah pada kondisi High, jadi perlu dibongkar.

SECTION 4

Pothole (L)

Section 4

Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Pothole 0,29 8

Deduct Values Total q CDV

8 8 1 8

Perhitungan Deduct Value

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 4 : CDV = 8

Treatment Section 4Jenis Kerusakan Treatment

Pothole Dilakukan penambalan permukaan (dengan agregat). Karena pothole pada section 4 masih pada kondisi Low, setidaknya kerusakan tersebut dapat diminimalisasi.

SECTION 5

Longitudinal Cracking (L)

Section 5Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Longitudinal Cracking 0,14 0

Deduct Values Total q CDV

0 0 0 0

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 5 : CDV = 0

Perhitungan Deduct Value

Treatment Section 5Jenis Kerusakan Treatment

Longitudinal Cracking Diperbaiki dengan Crack Sealing, agar lebar retakan tidak bertambah. Retak pada section 5 ini celahnya antara 6 – 20 mm, maka perbaikan dibuat kira-kira 3 mm lebih besar dari lebar rata-rata retakan, dan dibersihkan dan ditutup dengan penutup larutan (slury seal).

SECTION 6

Edge Cracking (M)

Pothole (L) & Patching (H)

Section 6Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Edge Cracking 0,43 5

Pothole 0,14 4

Patching 0,17 8

Deduct Values Total q CDV

8 5 4 17 3 0

8 5 2 15 2 9

8 2 2 12 1 12

Perhitungan Deduct Value

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 6 : CDV = 12

Treatment Section 6Jenis Kerusakan Treatment

Edge Cracking Perbaikan dilakukan dengan Seal Crack, mengisi material ke dalam celah dan dilakukan penambalan, agar celah dapat terisi penuh.

Pothole Dilakukan penambalan permukaan (dengan agregat). Karena pothole pada section 6 masih pada kondisi Low, setidaknya kerusakan tersebut dapat diminimalisasi.

Patching Dibongkar, dan dilakukan penambalan kembali, karena kerusakan Patching pada section 6 sudah pada kondisi High, jadi perlu dibongkar.

SECTION 11

Lane/Shoulder Drop Off (M)

Section 11Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Lane/Shoulder Drop Off 0,71 0

Deduct Values Total q CDV

0 0 0 0

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 7 : CDV = 0

Perhitungan Deduct Value

Treatment Section 11Jenis Kerusakan Treatment

Lane/Shoulder Drop Off Perbaikan dilakukan dengan membuat campuran aslpal lagi dan mengisi bahu jalan untuk mencocokkan ketinggian bahu jalan agar tidak terlalu tinggi terhadap permukaan tanah disampingnya.

SECTION 12

Transversal Cracking (L)

Pothole (L)

Section 12Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Transversal Cracking 0,05 2

Pothole 0,29 8

Deduct Values Total q CDV

8 2 10 2 0

8 2 10 1 10

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 12 : CDV = 10

Perhitungan Deduct Value

Treatment Section 12Jenis Kerusakan Treatment

Transversal Cracking Diperbaiki dengan Crack Sealing, agar lebar retakan tidak bertambah. Retak pada section 12 ini celahnya antara 6 – 20 mm, maka perbaikan dibuat kira-kira 3 mm lebih besar dari lebar rata-rata retakan, dan dibersihkan dan ditutup dengan penutup larutan (slury seal).

Pothole Dilakukan penambalan permukaan (dengan agregat). Karena pothole pada section 12 masih pada kondisi Low, setidaknya kerusakan tersebut dapat diminimalisasi.

SECTION 13

Alligator Cracking (L)

Alligator Cracking (M)

Edge Cracking (L)

Section 13Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Alligator Cracking 1,11 10,5

Alligator Cracking 1,71 27,5

Edge Cracking 0,70 2,5

Deduct Values Total q CDV

27,5 10,5 2,5 40,5 3 25

27,5 10,5 2 40 2 30

27,5 2 2 31,5 1 31,5

Perhitungan Deduct Value

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 13 : CDV = 31,5

Treatment Section 13Jenis Kerusakan Treatment

Aligator Cracking Low Perbaikan dilakukan dengan penambalan permukaan saja (tanpa pembongkaran), karena aligator cracking masih pada kondisi Low

Aligator Cracking Medium Perbaikan dilakukan dengan penambalan permukaan saja (tanpa pembongkaran), walaupun aligator cracking pada kondisi Medium, tapi belu terlalu parah.

Edge Cracking Perbaikan dilakukan dengan Seal Crack, mengisi material ke dalam celah dan dilakukan penambalan, agar celah dapat terisi penuh.

SECTION 14

Alligator Cracking (H)

Alligator Cracking (M)

Edge Cracking (L)

Section 14Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Alligator Cracking 0,5 18

Alligator Cracking 0,43 21

Edge Cracking 0,29 8

Deduct Values Total q CDV

21 18 8 47 3 29

21 18 2 41 2 31

21 2 2 25 1 25

Perhitungan Deduct Value

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 14 : CDV = 31

Treatment Section 14Jenis Kerusakan Treatment

Aligator Cracking High Perbaikan dilakukan dengan penambalan permukaan saja (tanpa pembongkaran), walaupun sudah high, tapi belum perlu dibongkar, karena masih pada zona yang kecil

Aligator Cracking Medium Perbaikan dilakukan dengan penambalan permukaan saja (tanpa pembongkaran), walaupun aligator cracking pada kondisi Medium, tapi belu terlalu parah.

Edge Cracking Perbaikan dilakukan dengan Seal Crack, mengisi material ke dalam celah dan dilakukan penambalan, agar celah dapat terisi penuh.

SECTION 15

Alligator Cracking (M)

Pothole (M)

Section 15Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Alligator Cracking 1,29 10,5

Pothole 0,29 8

Deduct Values Total q CDV

10,5 8 18,5 2 11

10,5 2 10,5 1 10,5

Perhitungan Deduct Value

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 15 : CDV = 11

Treatment Section 15Jenis Kerusakan Treatment

Aligator Cracking Medium Perbaikan dilakukan dengan penambalan permukaan saja (tanpa pembongkaran), walaupun aligator cracking pada kondisi Medium, tapi belum terlalu parah.

Pothole Dilakukan penambalan permukaan (dengan agregat). Karena pothole pada section 6 masih pada kondisi Low, setidaknya kerusakan tersebut dapat diminimalisasi.

SECTION 16

Patching (H)

Ravelling (M)

Section 16Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value

Pathcing 0,278 10

Ravelling 0,14 4

Deduct Values Total q CDV

10 4 14 2 9

10 2 12 1 12

Perhitungan Deduct Value

Perhitungan Correction Deduct Value

Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.Section 16 : CDV = 12

Treatment Section 16Jenis Kerusakan Treatment

Patching Dibongkar, dan dilakukan penambalan kembali, karena kerusakan Patching pada section 16 sudah pada kondisi High, jadi perlu dibongkar.

Ravelling Diperbaiki dengan Fog seal / dengan Lapis penutup yang berupa aspal emulsi tipis dengan tipe ikatan lambat yang tanpa agregat penutup, karena Ravelling pada section 16 tidak terlalu parah.

Hitungan PCI

• PCI • PCI • PCI 11,96• PCI

Kesimpulan :

Dari perhitungan didapat nilai PCI = 88,04. Berdasarkan skala standar

PCI, angka tersebut menunjukkan perkerasan masih dalam kondisi yang

Bagus, sehingga tidak diperlukan perkerasan tambahan/overlay dan

hanya diperlukan preventive maintenance treatment seperti

pembahasan di atas.

SELESAI

top related