kajian bahasa indonesia sd i

Post on 07-Jul-2015

2.384 Views

Category:

Education

16 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

materi pertemuan 1

TRANSCRIPT

PERTEMUAN I TEORI PEMEROLEHAN DAN PERKEMBANGAN

BAHASA ANAK

Membicarakan pengajaran bahasa, terutamadi sekolah dasar tidak akan terlepas daripembahasan psikolinguistik, sebab masalahpengajaran bahasa adalah masalahpsikolinguistik. Psikolinguistik merupakanurat nadi pengajaran bahasa(Simanjutak,1982).

Pemerolehan bahasa (language acquisition) adalah proses-proses yang berlaku di dalamotak seorang anak ketika memperolehbahasa ibunya.

Apakah manusia memperoleh bahasa karenadia dilahirkan dengan dilengkapipengetahuan khusus tentang kebahasaan? Atau mereka dapat belajar bahasa karenamereka adalah binatang yang sangat pintarsehingga mampu memecahkan berbagaimacam masalah?

Pada tahun 1901, di Eropa, Albert Thumb seorang ahli linguisstik telah bekerja samadengan seorang ahli psikologi Karl Marbe untukmenerbitkan buku yang kemudian dianggapsebagai buku psikolinguistik pertama yang diterbitkan, tentang penyelidikan eksperimentalmengenai dasar-dasar psikologi pembentukananalogi pertuturan.

Kedua sarjana itu menggunakan kaidah-kaidahpsikologi eksperimental untuk menelitihipotesis-hipotesis linguistik.

Psikolinguistik benar-benar dianggap sebagaidisiplin baru, sebagai ilmu tersendiri padatahun 1963, yaitu ketika Osgood menulis satuartikel dalam jurnal American Psychology yang berjudul On understanding and creating sentences.

(1) terdapatnya pusat-pusat yang khasdalam otak manusia;

(2) perkembangan bahasa yang sama bagisemua bayi;

(3) kesukaran yang dialami untukmenghambat pertumbuhan bahasa padamanusia;

(4) bahasa tidak mungkin diajarkan kepadamakhluk lain.

Tahukah Anda bahwa sebenarnya manusiasejak lahir sudah dikaruniai oleh Tuhandengan apa yang disebut sebagai bakatbahasa? Mungkin Anda akan bertanya, apabuktinya? Secara relatif, agak mudah untukmenunjukkan bahwa manusia secara bawaandiprogram untuk memperoleh bahasa. Bagian yang sukar adalah menemukan secaratepat apa sebenamya bakat atau bawaan(innate) itu.

Krashen (1981) dalam (Harras danBachari, 2009) dengan tegas membedakanpemerolehan bahasa dan belajar bahasa. Pemerolehan bahasa merupakan proses yang subsadar. Si pemeroleh bahasa biasanyatidak menyadari adanya fakta bahwa merekamemperoleh bahasa.

Proses-proses ketika anak sedangmemperoleh bahasa ibunya terdiri dari duaaspek: pertama aspek performance yang terdiri dari aspek-aspek pemahaman danpelahiran , kedua aspek kompetensi. Keduajenis proses ini berlainan.

Pembelajaran bahasa menyangkut proses-proses yang berlaku pada masa seseorangsedang mempelajari bahasa baru setelah iaselesai memperoleh bahasa ibunya. Dengankata lain pemerolehan bahasa melibatkanbahasa pertama sedangkan pembelajaranbahasa melibatkan bahasa kedua atau jugabisa bahasa asing.

Apakah sesungguhnya benda yang diperolehjika kita berbicara tentang pemerolehanbahasa?

Kemudian alat apa yang digunakan anak-anak dalam proses pemerolehan itu?

Berdasarkan pengamatan dan kajian para ahlibahasa dapat disimpulkan bahwa manusiatelah dilengkapi sesuatu yang khusus dansecara alamiah untuk dapat berbahasadengan cepat dan mudah. Miller danChomsky (1957) menyebutnya LAD (language acquisition device) yang intinyabahwa setiap anak telah memiliki LAD yang dibawa sejak lahir.

Karakteristik Pemerolehan Bahasa MenurutTarigan dkk. (1998):

a) Berlangsung dalam situasi informal, anak-anak belajar bahasa tanpa beban, dan di luarsekolah;

b) Tidak melalui pembelajaran formal (sekolah, kursus)

c) Dilakukan spontan/tanpa sadar

Faktor biologis Faktor intelegensi Faktor lingkungan sosial Faktor motivasi (Tarigan dkk., 1998)

Kemampuan berbahasa secara lancartidaklah terjadi secara tiba-tiba.

Djarwowidjojo (dalam Tarigan dkk., 1998) mengungkapkan bahwa pemerolehan bahasaanak tidaklah tiba-tiba atau sekaligusmelainkan bertahap. Kemajuan kemampuanberbahasanya berkembang seiring denganperkembangan fisik, mental, intelektual, danlingkungannya.

Menurut Piaget dan Vygotsky (dalamTarigan, 1988), tahap-tahap perkembangan bahasa anakadalah sebagai berikut:

Usia Tahap Perkembangan Bahasa 0,0-0,5 Tahap Meraban (Pralinguistik) Pertama 0,5-1,0 Tahap Meraban (Pralinguistik) Kedua: Kata

nonsense 1,0-2,0 Tahap Linguistik I: Holofrastik;Kalimat Satu Kata 2,0-3,0 Tahap Lingistik II: Kalimat Dua Kata 3,0-4,0 Tahap Linguistik III: Pengembangan Tata Bahasa 4,0-5,0 Tahap Linguistik IV: Tata Bahasa Pra-Dewasa 5,0- Tahap Linguistik V: Kompetensi Penuh.

Dimulai dari tangisan bayi yang sudahmengisayaratkan nilai komunikatif.

Kemudian menghasilkan bunyi-bunyi bahasa Bunyi-bunyi berupa vokal/konsonan yang

tidak bermakna/nonsense. 7-12 bulan ocehan yang meningkat pesat.

Masa ini anak mulai belajar menggunakan satukata yang mewakili keseluruhan idenya

Contoh: “juju” (sambil memegang baju) maksudnya “ini

baju” atau “mau pakai baju” “gi” (sambil menunjuk keluar) maksudnya “ingin

pergi” atau “keluar” “bum-bum” (menunjuk motor) maksudnya “ini

motor” atau “naik motor” Jangan mengajarkan bicara bayi pada masa ini.

Anak sudah mulai mengkombinasikan duakata

Contoh: “Ma, pelgi” maksudnya “Mama, saya mau

pergi” Pada tahap ini anak juga mulai mengenal

berbagai makna kata Penting mengajarkan makna dari ujaran yang

diucapkan

Pada masa ini anak sudah semakin kaya perbendaharaan kosakata

Mulai mampu membuat kalimat Tuturan mulai lebih panjang Bisa menghibur dan bercana dengan

kalimat/bahasa menyerupai orang dewasa.

Fase Fonologis (lahir-2 tahun) Fase Sintaktik (2-7 tahun) Fase Semantik (7-11 tahun)

top related