bersahabat dengan rezeki

Post on 19-Jul-2015

332 Views

Category:

Business

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

WELCOME

Bersahabat

Oleh: Risky Irawan, SE., MM., CPC

dengan Rezeki

Apa masalahnya?• Jika manusia menulis, kemampuan menulis itu

atas kehendak siapa?

• Kehendak Tuhan atau kehendak manusia?

• Jika manusia sholat, itu atas kehendak siapa?

• Kehendak Allah atau kehendak manusia?

• Jika manusia shodaqah, itu kehendak siapa?

• Kehendak Allah atau kehendak manusia?

• Jika manusia mencuri, itu kehendak siapa?

• Kehendak Allah atau kehendak manusia?

• Jika manusia berzina, itu kehendak siapa?

• Kehendak Allah atau kehendak manusia?

Konsekuensi jawaban:

• Jika jawabannya adalah: itu semua kehendak

Allah!

• Mengapa Allah menghendaki, ada manusia yang

“dipaksa” untuk berbuat baik?

• Mengapa ada manusia yang “dipaksa” untuk

berbuat jahat?

• Dimana keadilan Allah?

• Mengapa kalau manusia “dipaksa” berbuat jahat,

ketika di akherat harus disiksa di dalam neraka?

• Apakah Allah itu dzalim?

• Subhanallah, apakah demikian?

Jika sebaliknya:

• Itu semua adalah kehendak manusia!

• Berarti manusia mempunyai kebebasan untukberbuat.

• Jika manusia memiliki “lingkaran kebebasan” berbuat, maka kehendak Allah itu terbatas.

• Berarti Allah tidak akan mengetahui apa yang akan diperbuat manusia, apakah dia akan pulangke rumah atau terus pergi ke kantor?

• Berarti, Allah juga belum mengetahui, apakahseorang manusia itu akan masuk surga atau akanmasuk neraka nantinya.

• Berarti, Iradah (kehendak) Allah itu terbatas, termasuk Ilmu Allah itu juga terbatas?

• Subhanallah, apakah demikian?

Jika tidak:

• Berarti Allah Maha Berilmu, Allah Maha Mengetahui apa yang sudah terjadi, sedang terjadi maupun yang belumterjadi, termasuk yang lahir maupun yang batin.

• Berarti Allah pasti sudah mengetahui, apa yang belum dilakukan manusia, apakah nantinya akan menjadi baik atau akan menjadi jahat?

• Termasuk, Allah juga mengetahui secara pasti, manusia itu besok akan masuk surga atau masuk neraka.

• Jika Allah sudah tahu pasti, untuk apa sekarang manusia harus rajin beribadah? Harus rajin sholat? Harus rajin berdoa agar besuk dimasukkan ke dalam surga?

• Tidak ada gunanya! Karena Allah sudah tahu pasti surga dan nerakanya orang tersebut.

• Subhanallah, apakah demikian?

Hakikat Rejeki

PENGANTAR

• Banyak orang memahami bahwa rejeki itu

diperoleh dari hasil usahanya sendiri.

• Jika orang bekerja keras kemudian menerima

gaji, hal itu dianggap dari hasil usahanya.

• Pedagang yang memperoleh keuntungan,

dianggap karena hasil usahanya.

• Dokter yang menerima upah kerena mengobati

pasiennya, dianggap upah itu datang dari

dirinya.

Ini adalah pemahaman rejeki yang salah jenis pertama…

Marilah kita melihat faktanya

secara lebih mendalam

Benarkah Penyebab datangnya rejeki

itu atas usaha kita ?

APAKAH PEMAHAMAN

ITU BENAR?

Fakta rejeki ada 2 aspek:

Al-haal Al-asbab

Kondisi/keadaan yang

biasanya dapat

mendatangkan rizki

Bersifat kausalitas(sebab-akibat)

Masalah yang ghaib

bagi manusia

Membutuhkan dalil

yang bersifat pasti

Bersifat tidak pasti

Wilayah yang

diusahakan manusia

Bersifat pasti

Al-asbabsebab datangnya

Dalil harus qoth’i :

baik qoth’i Tsubut: Sumber

maupun qoth’i dilalah:penunjukan

berarti merujuk Al-Quran

Jadi sebab datangnya Rizki

Cuma satu yaitu dari

ALLAH AWT

Memunculkan sikap yang salah:

• Rejeki itu datangnya dari Allah semata.

• Usaha manusia itu tidak ada gunanya.

• Manusia cukup hanya pasrah pada Allah.

• Apapun yang diberikan Allah, itulah rejeki

kita.

• Manusia tidak perlu bersusah-payah

dalam mencari rejeki.

• Semua sudah ada jatahnya.

Ini adalah pemahaman rejeki yang salah jenis kedua…

MENGUASAI

MANUSIA

(AL-ASBAB)

DIKUASAI

MANUSIA

(AL-HAAL)

REJEKI

BERASAL DARI ALLAH

QODLO’ ALLAHHASIL USAHA

MANUSIA

TIDAK DIHISAB AKAN DIHISAB

BERASAL DARI MANUSIA

Makna Rejeki (secara bahasa)

• Rejeki (razaqa) itu bermakna A’tha = pemberian

• Rejeki tidak sama dengan kepemilikan

• Untuk memperolehnya bisa lewat jalan yang halal, juga

bisa dari jalan haram

• Semuanya tetap disebut sebagai rejeki

ALLAH SWT

AL-ASBAB

REJEKI

AL-HAAL

USAHA MANUSIA

USAHA

HALAL

REJEKI HALAL REJEKI HARAM

USAHA

HARAM

KEPEMILIKAN

PEMAHAMAN REJEKI DALAM 2 LINGKARAN MANUSIA

TAWAKKAL SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH IKHTIAR

MENGUASAI

MANUSIA

KEYAKINAN PADA REJEKI

BERASAL DARI ALLAH

MEMUNCULKAN SEMANGAT

DALAM MENCARI REJEKI

DIKUASAI

MANUSIA

SENANTIASA TERIKAT DENGAN

SYARI’AT ALLAH

YAKIN BAHWA ALLAH AKAN

SELALU MEMBANTU KITA

SENANTIASA TERIKAT DENGAN

SUNNATULLAH DALAM

MENCARI REJEKI

PENYANGGA

langkah-langkah kita

• Keyakinan yang mendalam akan rejeki dari Allah.

• Senantiasa berpegang teguh pada hukum syara’.

• Manusia harus terikat pada sebab-sebab kepemilikan, bukan sebab-sebab datangnya rejeki.

• Terikat pada sunnatullah (hukum sebab-akibat).

• Senantiasa berdo’a (Allah Maha Pemberi lagi MahaPenolong).

• Selalu optimis (karena dijamin Allah).

• Selalu terikat dengan hukum syara’ (karena jumlah

tidak ada hubungannya dengan cara yang dipakai).

• Tidak menghalalkan segala cara dalam mencari rejeki.

• Tidak takut menolak rejeki yang datang dengan cara

yang haram.

• Tidak mudah putus asa jika gagal dalam usahanya.

• Membuat kita tidak takut berjuang untuk Islam.

Fungsi memahami rejeki yang benar

Alhamdulillah

wassalamualaikum wr.wb.

08567705163

Twitter : @CoachRisky

top related