alquran sumber utama
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ALQURAN SEBAGAI SUMBER UTAMA AJARAN ISLAM
Feni Malviowita
Oleh :
Kompetensi Dasar
Al-Qur’an Sumber Utama Ajaran Islam
MATERI
B.Sunah Atau HadistPengertian <Digambarkan >Kedudukan Terhadap Alquran Atau FungsiBeda Pokok Alquran Dengan Hadis
A.Pengertian Alquran Secara SederhanaBeda Alquran Dengan Kitab LainAquran Sebagai MukzizatKemuqzizatan Kemurnian Sebagai WahyuKandungan Dan Pokok” Al Quran
C. Ihtijad Pengertian kedudukanPeranan Kebutuhan
.
A.Pengertian Alquran Secara Sederhana
Beda Alquran Dengan Kitab Lain
Aquran Sebagai Mukzizat
Kemukzizatan Kemurnian Sebagai Wahyu
Kandungan Dan Pokok” Al Quran
A.Pengertian Alquran Secara Sederhana
Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau qur’anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dlammu). Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas
• Kesimpulan pengertian alquran secara sederhana
• Pengertian Al-Qur’an Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi
firman-firman Allah ta’âla yang diwahyukan dalam
bahasa Arab kepada rasul dan nabi terakhir yaitu Nabi
Muhammad SAW yang membacanya adalah ibadah
Beda Alquran Dengan Kitab Lain
AlquranSumbernya dari allah
swtMasuk akal, tidak hanya atas dasar pemikiran manusia dan tidak
dibuat oleh manusia.
Tidak dapat dipalsukan
Kitab Lain
Sumbernya berdasarkan atas pemikiran
manusia
Tidak ada
landasan
yang kuat tenta
ng kebenarany
a tersebut
Dapat dipalsukan
Al qur’an Sebagai Mukzizat Mukjizat memiliki arti
melemahkan, mengalahkan, atau membuat tidak kuasa. Al-Qur’an sebagai mukjizat berarti ia dapat mengalahkan atai melemahkan sehingga tida ada seorangpun yang kuasa melawannya. Mukjizat tersebut dapat berupa keindahan susunan bahasanya dan dari kedalaman isinya.
Kemukzizatan Kemurnian Sebagai Wahyu
Al-Qur’an adalah wahyu harfiah dari Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan bahasa Arab dan membacanya adalah ibadah. Sebagai Kalamullah, Al-Qur’an dalam bentuk aslinya berada dalam indu Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) dalam lindungan Tuhan. Lalu diturunkan kepada Nabi dalam bahasa kaumnya (bahasa Arab).
Kandungan Dan Pokok” Al Quran Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:
1. Pokok-pokok keimanan (tauhid) kepada Allah, keimanan kepada malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, hari akhir, qodli-qodor, dan sebagainya.
2. Prinsip-prinsip syari’ah sebagai dasar pijakan manusia dalam hidup agar tidak salah jalan dan tetap dalam koridor yang benar bagaiman amenjalin hubungan kepada Allah (hablun minallah, ibadah) dan (hablun minannas, mu’amalah).
3. Janji atau kabar gembira kepada yang berbuat baik (basyir) dan ancaman siksa bagi yang berbuat dosa (nadzir).
4. Kisah-kisa sejarah, seperti kisah para nabi, para kaum masyarakat terdahulu, baik yang berbuat benar maupun yang durhaka kepada Tuhan.
5. Dasar-dasar dan isyarat-isyarat ilmu pengetahuan: astronomi, fisika, kimia, ilmu hukum, ilmu bumi, ekonomi, pertanian, kesehatan, teknologi, sastra, budaya, sosiologi, psikologi, dan sebagainya.
B.Sunah Atau Hadist
Pengertian <Digambarkan >
Kedudukan Terhadap Alquran Atau Fungsi
Beda Pokok Alquran Dengan Hadis
Pengertian <Digambarkan >
•Pengertian Hadis Hadis adalah segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW berupa ucapan, perbuatan, dan persetujuan (takrir) serta penjelasan sifat-sifat beliau
Kedudukan Hadist Terhadap Alquran Atau Fungsi Hadist
• Kedudukan Hadis Al-Hadits merupakan sumber ajaran agama islam setelah Al-
Qur’an. Al-Qur’an sebagai sumber ajaran utama agama islam masih bersifat umum atau global sehingga membutuhkan penjelasan-penjelasan.
Fungsi hadis1. Mempertegas dan memperkuat hukum-hukum yang telah
disebutkan dalam Al-Qur’an
2.Menjelaskan, menafsirkan, dan merinci ayat-ayat Al-Qur’an yang masih umum dan samar
3.Mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an yang prinsipnya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an
Empat makna fungsi penjelasan (bayan) hadits terhadap al-
qur'an a. Posisi hadits memperkuat keterangan Al-Qur'an (ta'kid). b. Sebagai penjelas (bayan) terhadap Al-Qur'an. Penjelasan
yang diberikan ada tiga macam yaitu sebagai berikut. - memberi penjelasan secara terperinci (tafsil al-mujmal) - mengkhususkan ayat-ayat Al-Qur'an yang umum
(takhshish al-amm) - membatasi kemutlakan ayat Al-Qur'an (taqyid al-muthlaq) c. Hadits mencabang dari pokok dalam Al-Qur'an (tafri' 'ala
al-ashl) d. Menciptakan hukum syari'at yang belum dijelaskan
dalam Al-Qur'an (bayan tasyri')
Beda Pokok Alquran Dengan Hadist
Alquran itu merupakan firman dan wahyu ALLAH yang bersifat mutlak dan umum sehingga butuh penjelasan yang lebih terperinci tentang itu.
Sedangkan Hadist hanya sebagai penjelas dari makna dan isi alquran tersebut serta ada perantara ALLAH yaitu Nabi dan rasulnya yang memberikan panutan isi alquran adanya hadist itu sehingga manusia harus patuh baik perkataan, perbuatan maupun taqrir dari Nabi dan Rasul itu .
Macam-macam Hadist
Dua Segi Hadist :
1. Dari segi Kuantitas (jumlah
periwayatnya)
2. Dari segi kualitas (diterima dan
ditolaknya)
1. Hadits Mutawatir
diriwayatkan oleh sejumlah orang (minimal 8 orang) pada setiap
tingkatan/angkatan (sandaran periwayatan) yang menurut kebiasaan
mustahil mereka sepakat untuk berdusta
2. Hadits Ahad
diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak mencapai jumlah
mutawatir. Hadits Ahad ini terbagi kepada beberapa jenis, diantaranya
masyhur (terkenal, periwayatan 3-7 orang orang pertingkatan sanad),
Aziz (Baik, periwayatan 2 orang), dan Gharib (periwayatan seorang)
Dari segi kualitas atau dari segi jumlah periwayatnya, hadits :
Bila ditinjau dari kualitas periwayatannya, maka hadits dibagi menjadi tiga yaitu:
Hadits Shahih hadits yang diriwayatkan dari periwayat yang adil,
baik akhlaknya dan jauh dari sifat fasik, sempurna ingatannya, sanadnya bersambung, isinya tidak berbelit-belit, dan tidak janggal serta periwayatannya tidak ditolakoleh para ahli hadits.
Hadits Hasan
hadits yang memenuhi syarat Hadits shahih, tetapi orang yang meriwayatkannya kurang kuat ingatannya.
Hadits Dha’if hadits yang tidak lengkap syaratnya atau tidak
memiliki syarat yang terdapatdalam hadits Shahih dan Hadits Hasan.
IHTIJAD
Pengertian ihtijad
Kedudukan ihtijad
Peranan ihtijad
Kebutuhan ihtijad
Pengertian ihtijad
Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang berarti mencurahkan tenaga dan pikiran atau bekerja semaksimal mungkin.
Sedangkan ijtihad sendiri berarti mencurahkan segala kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar’i dari dalil-dalil syara, yaitu Alquran dan hadist.
Hasil dari ijtihad merupakan sumber hukum ketiga setelah Alquran dan hadist. Ijtihad dapat dilakukan apabila ada suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam Alquran maupun hadist, maka dapat dilakukan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu pada Alquran dan hadist.
Kedudukan ihtijad
Ijtihad merupakan sumber hukum ketiga setelah alquran dan hadist.
Peranan ihtijad
Dapat dilakukan apabila ada suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam alquran maupun hadist, maka dapat dilakukan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu pada alquran dan hadist.
Kebutuhan ihtijad
Islam menghargai ijtihad, meskipun hasilnya salah, selama ijtihad itu dilakukan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Dalam hubungan ini Rasulullah SAW bersabda:
E EْخHَطEَأ َا KَّمM ُث EَدEَهE َت HَاْجEَو EَّمE َحEَك WَذEَا َا Eَو Wَاِن EَرEْجE َا MُهE َفEَل EاَبEَصE َا KَّمM ُث EَدEَهE َت HاْجEَف EَّمWاِكEَحH َاْل EَّمE َحEَك WَذEَا َامسَلَّم ) ( َو َاْلبخارى رَوَاه jَرHْجE َا MُهE َفEَل
Artinya: “Apabila seorang hakim dalam memutuskan perkara melakukan ijtihad dan ternyata hasil ijtihadnya benar, maka ia memperoleh dua pahala dan apabila seorang hakim dalam memutuskan perkara ia melakukan ijtihad dan ternyata hasil ijtihadnya salah, maka ia memperoleh satu pahala.” (HR Bukhari dan Muslim
Macam-macam ihtijad
Ijma’, yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan menurut istilah adalah kebulatan pendapat ahli Ijtihad umat Nabi Muhammad SAW sesudah beliau wafat pada suatu masa, tentang hukum suatu perkara dengan cara musyawarah. Hasil dari Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.
Qiyas yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya.
Dengan kata lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk membandingkan suatu perkara dengan perkara lain yang mempunyai pokok masalah atau sebab akibat yang sama
Istihsan, yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya yang
lebih kuat atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk mencegah kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum suatu perkara yang menurut logika dapat dibenarkan.
Mushalat Murshalah, yaitu menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun menurut istilah
adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan manusia. Sududz Dzariah, yaitu menurut bahasa berarti menutup jalan, sedangkan menurut istilah adalah
tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi kepentingan umat.
Istishab, yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah ditetapkan di
masa lalu hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum tersebut. Urf, yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa
perkataan maupun perbuatan.
Thanks you for you attention
Please give opplouse !!!!