aku anak awo
DESCRIPTION
Buku Aku Anak Awo’ diangkat dari catatan buku harian siswa SDN Nomor 30 Inpres Ulidang, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat. Di Sekolah Dasar yang ada di pelosok tersebut, Pengajar Muda (PM) V Majene, dari Gerakan Indonesia Mengajar membiasakan siswa membuat catatan di buku harian. Pembiasaan tersebut diadopsi dari pembelajaran pada film Freedom Writers.TRANSCRIPT
Aku Anak Awo #A3 4
Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang Jl. Desa Awo’, Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat, Kode Pos 91452
Aku Anak Awo #A3 5
Daftar Isi Cover ---------------------------------------------------------------- 1 Daftar Isi ------------------------------------------------------------ 5
Kata Pengantar Editor ------------------------------------------- 8 Sambutan ------------------------------------------------------------ 15
Aku Anak Awo’ (1) Oleh Hilda Sri Mardawani -------------------------------------- 18
Aku Anak Awo’ (2) Oleh Dalilul Falihin ----------------------------------------------- 28
Aku Anak Awo’ (3) Oleh Nur Atika ----------------------------------------------------- 38
Aku Anak Awo’ (4) Oleh Siti Harlianti ------------------------------------------------- 53
Aku Anak Awo’ (5) Oleh Nur Rahma -------------------------------------------------- 69
Aku Anak Awo’ (6) Oleh Wahdania ----------------------------------------------------- 79
Aku Anak Awo’ (7) Oleh Aldi ------------------------------------------------------------ 87
Aku Anak Awo’ (8) Oleh Musripah ----------------------------------------------------- 98
Aku Anak Awo’ (9) Oleh Hasmaida ---------------------------------------------------- 106
Aku Anak Awo’ (10) Oleh Hasrul --------------------------------------------------------- 112
Aku Anak Awo’ (11) Oleh Ayuddin ------------------------------------------------------- 115
Aku Anak Awo’ (12) Oleh Hendri --------------------------------------------------------- 121
Aku Anak Awo #A3 6
Aku Anak Awo’ (13) Oleh Musfira -------------------------------------------------------- 127
Aku Anak Awo’ (14) Oleh Fina ------------------------------------------------------------ 133
Aku Anak Awo’ (15) Oleh Muh Rizal --------------------------------------------------- 137
Aku Anak Awo’ (16) Oleh Sinar Novianti ----------------------------------------------- 141
Aku Anak Awo’ (17) Oleh Erika ----------------------------------------------------------- 147
Aku Anak Awo’ (18) Oleh Jasman -------------------------------------------------------- 153
Aku Anak Awo’ (19) Oleh Dandi ---------------------------------------------------------- 157
Aku Anak Awo’ (20) Oleh Rahmat -------------------------------------------------------- 161
Aku Anak Awo’ (21) Oleh Sinta ------------------------------------------------------------ 167
Aku Anak Awo’ (22) Oleh Musdalipa ---------------------------------------------------- 172
Aku Anak Awo’ (23) Oleh Zainuddin ---------------------------------------------------- 177
Aku Anak Awo’ (24) Oleh Armiati -------------------------------------------------------- 182
Aku Anak Awo’ (25) Oleh Harliana ------------------------------------------------------ 186
Aku Anak Awo’ (26) Oleh Suaib ----------------------------------------------------------- 191
Aku Anak Awo’ (27) Oleh Nasril ---------------------------------------------------------- 196
Aku Anak Awo #A3 7
Aku Anak Awo’ (28) Oleh Mersi ----------------------------------------------------------- 200 Aku Anak Awo’ (29) Oleh Marliana ------------------------------------------------------ 205 Aku Anak Awo’ (30) Oleh Musfira -------------------------------------------------------- 206 Aku Anak Awo’ (31) Oleh Kila ------------------------------------------------------------- 207 Aku Anak Awo’ (32) Oleh Anriani -------------------------------------------------------- 208 Aku Anak Awo’ (33) Oleh Erwin ---------------------------------------------------------- 211 Aku Anak Awo’ (34) Oleh Harni Ibrahim ---------------------------------------------- 212 Aku Anak Awo’ (35) Oleh Henrawan ---------------------------------------------------- 213 Aku Anak Awo’ (36) Oleh Nurul Fitra --------------------------------------------------- 215 Aku Anak Awo’ (37) Oleh Arna ------------------------------------------------------------ 218 Aku Anak Awo’ (38) Oleh Subhan ------------------------------------------------------- 219 Aku Anak Awo’ (39) Oleh Putri Baswanti ---------------------------------------------- 220 Aku Anak Awo’ (40) Oleh Vebrianti ------------------------------------------------------ 221 Pendapat Para Tokoh --------------------------------------------- 225 Catatan Akhir ------------------------------------------------------- 235
Aku Anak Awo #A3 8
Mengasah Bakat dan Potensi Menulis Anak Sebuah Pengantar Editor
Setiap anak yang terlahir di muka bumi membawa bakat
dan potensi. Berkat bakat dan potensi yang diasah, seorang anak
bisa menjadi sukses dan terpandang. Tinggal bagaimana
kesungguhan seorang guru dan orang tua, menggali dan
mengasah, bakat dan potensi anak-anaknya. Ibaratkan pisau,
apabila ia sering diasah, akan menjadi tajam. Sebaliknya, apabila
tidak diasah, pisau tersebut tetap tumpul, bahkan tidak bisa
dimanfaatkan untuk memotong barang apapun. Otak manusia
pun begitu.
Salah satu bakat dan potensi yang perlu diasah dari diri
seorang anak adalah kemampuannya di bidang tulis menulis.
Ketika anak mulai diperkenalkan dengan dunia membaca, ia
perlu juga dikenalkan dengan dunia kepenulisan. Hal ini
bertujuan untuk membiasakan anak sejak dini mengenal dunia
menulis. Banyak orang dewasa yang merasa kesulitan ketika akan
menuangkan idenya dalam bentuk tulisan. Bahkan menuliskan
satu paragraf tulisan pun ia kesulitan. Hal inilah yang banyak
dirasakan oleh guru-guru Sekolah Dasar (SD) di pelosok.
Mereka sangat sulit mengeluarkan ide yang ada di kepala untuk
dituangkan ke dalam lembaran kertas. Padahal ada banyak ide di
otaknya.
Berangkat dari alasan itulah, Saya sebagai Pengajar Muda
angkatan V, dari Gerakan Indonesia Mengajar yang bertugas di
SD Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Desa Awo’, Kecamatan
Tammero’do, Kabupaten Majene tertarik dan tertantang untuk
Aku Anak Awo #A3 9
mengasah anak didik Saya di bidang kepenulisan sejak dini. Yaitu
dengan cara sederhana, membiasakan anak-anak menulis catatan
di buku harian. Anak-anak dibebaskan menuliskan apa saja yang
ada di pikiran mereka. Dari catatan di buku harian mereka,
kemudian diangkat menjadi buku Aku Anak Awo’ ini.
Pembiasaan membuat catatan harian seperti ini telah pernah
dilakukan oleh seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di
Amerika Serikat yang kemudian dikumpulkan menjadi sebuah
buku dan diangkat menjadi sebuah film berjudul Freedom Writers.
Dalam buku Freedom Writers tersebut, setiap siswa dalam satu
kelas bebas menuliskan apa saja yang terjadi, terutama apa saja
yang dialami siswa dalam keseharian.
Sedangkan mengenai pemilihan judul buku ini dengan
Aku Anak Awo’, hal tersebut berangkat dari satu alasan. Yaitu
karena semua siswa yang menulis di dalam buku ini tinggal dan
besar di Desa Awo’. Dalam bahasa Bugis, kata Awo’ berarti
bambu, sedangkan kata Awo’ oleh masyarakat di Desa Awo’
diartikan sungai. Harapannya setelah munculnya tulisan dari
anak-anak SD di pelosok ini, akan muncul juga tulisan-tulisan
baru dari siswa yang tinggal di daerah terpencil lain dengan
bermacam keterbatasan fasilitas.
Memang pada awalnya, menanamkan pembiasaan menulis
terhadap siswa tidaklah gampang. Apalagi pembiasaan tersebut
hampir belum pernah anak-anak lakukan sebelumnya. Oleh
karena itu, butuh kesabaran yang tinggi bagi seorang guru yang
ingin membiasakan anak didiknya menulis. Bahkan ketika di
awal-awal Saya mengajak anak didik Saya membuat sebuah
tulisan, jawaban yang selalu muncul dari mereka adalah kata-kata
“A’dē kuissa pak” (Tidak bisa pak), “Aih pak, maparri’” (Aih pak
Aku Anak Awo #A3 10
sulit). Bersyukur sekali dengan dorongan yang dilakukan secara
terus menerus, akhirnya anak-anak mau menuliskan juga.
Sehingga jadilah buku seperti yang ada di hadapan pembaca
sekalian. Tentu kualitas tulisan mereka masih perlu terus
ditingkatkan.
Langkah pertama yang selalu Saya katakan pada anak didik
di kelas ketika akan berlatih menulis adalah “Ketika kalian akan
menulis, tulislah apa saja yang ada di pikiran kalian. Itu saja.
Gampang kan? Tidak usah peduli apakah tulisan kalian layak
dibaca orang lain atau tidak”. Hal ini juga pernah diungkapkan
oleh seorang penulis terkenal, James Whitfield Ellison,
”Mulailah menulis, jangan berpikir. Berpikir itu nanti saja. Yang
penting menulis dulu. Tulis draf pertamamu itu dengan hati.
Baru nanti kamu akan menulis ulang dengan kepalamu. Kunci
utama menulis adalah menulis, bukannya berpikir.”
Ada banyak tantangan dalam penyelesaian penyusunan
buku ini. Beberapa tantangan yang dihadapi Saya ketika
mengumpulkan tulisan catatan harian siswa antara lain; Pertama,
tidak semua tulisan yang siswa buat berasal dari hasil karya
mereka sendiri, akan tetapi ada sebagian yang menyalin dari
buku. Kedua, ketika siswa diberikan satu buku catatan kosong,
sebagian mereka lebih tertarik membuat gambar, dari pada
menuliskan rangkaian kata-kata. Ketiga, ada tulisan yang sama
antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Keempat, buku
catatan siswa seringkali rusak/hilang. Kelima, tidak semua guru
bisa menyambut baik hasil karya tulis siswa, dan lain-lain.
Dari beberapa tantangan itulah, maka bagi seorang
pendidik yang berkomitmen dengan pengembangan dunia
kepenulisan anak-anak, harus benar-benar memiliki perhatian
Aku Anak Awo #A3 11
yang besar. Guru harus teliti mana tulisan yang dibuat siswa,
mana yang bukan. Guru sebisa mungkin selalu mengecek
perkembangan kemampuan siswa dalam menulis. Seorang guru
butuh memberikan pelajaran bagaimana cara menulis yang baik,
dari pemilihan kata yang benar sampai pada menyusun kalimat
yang runtut. Guru meminta siswa agar menulis sendiri secara
jujur. Terakhir yang tak kalah pentingnya adalah meyakinkan
siswa, pendidik dan orang tua bahwa anak-anak memiliki bakat
dan potensi untuk menulis.
***
Dalam mendidik siswa agar bisa menulis, jangka waktu
yang dibutuhkan antara satu siswa dengan yang lainnya tentu
berbeda-beda. Ada siswa yang hanya dijelaskan sebentar, sudah
bisa paham dan langsung mempraktekkan. Ada lagi yang sangat
lama, bisa saja butuh waktu berminggu-minggu, sampai
berbulan-bulan, baru kemudian bisa mempraktekkan. Oleh
karena itu, seorang guru harus selalu punya energi yang banyak
untuk mengasah potensi dan bakat anak didiknya. Seorang guru
yang memiliki kesungguhan hati untuk terus melatih,
bersungguh-sungguh dalam proses, tanpa takut akan kegagalan.
Karena kegagalan sendiri adalah pintu menuju kesuksesan.
Kalau kita lihat. Beberapa orang terkenal dalam
kepenulisan di Indonesia seperti Goenawan Mohamad, Rendra,
Kuntowijoyo, Umar Kayam, Gus Dur, Gus Mus, Nurcholis
Madjid, Emha Ainun Nadjib dan masih banyak lagi yang lainnya.
Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah lelah dalam
mengasah kemampuannya di bidang kepenulisan ketika awal-
awal mereka menjadi seorang penulis. Seandainya ketika di awal-
awal mereka belajar menulis kemudian menyerah, pastilah
Aku Anak Awo #A3 12
mereka tidak akan menjadi penulis yang baik seperti yang kita
kenal sampai detik ini.
Dari situ, timbul pertanyaan penting kemudian. Sudahkah
kita mengasah bakat dan potensi anak didik kita dengan baik?
Sudahkan kita mengasah bakat dan potensi diri kita sendiri
dengan baik? Atau pertanyaan yang tak kalah pentingnya,
sudahkah kita yakin bahwa anak didik kita atau diri kita memiliki
bakat dan potensi, terkhusus di bidang kepenulisan?.
Pertanyaan ini butuh kita jawab bersama-sama sebagai
pribadi yang telah diberikan bakat dan potensi oleh Tuhan.
Sebelum semuanya terlewati begitu saja tanpa kesadaran yang
mendalam. Mungkin saja ada yang memiliki bakat dan potensi
lain yang sangat menonjol, seperti menyanyi, menari, bermain
bulu tangkis, bola voli, sepak bola, catur, sampai kepada bakat
dan potensi berhitung. Itu semua butuh diasah. Semua bakat dan
potensi yang beragam tersebut apabila didukung dengan
kemampuan menulis, pastinya akan lebih baik, agar bisa
mengajarkan kepada orang lain yang lebih banyak.
Kuncinya, jika ingin mengajarkan anak didik menjadi
penulis yang handal. Tinggal disuruh latihan dan latihan. Suatu
waktu, kesuksesan pasti bisa diraih dari hasil latihan yang
dilakukan secara berkesinambungan. Jika ada dari pembaca
sekalian yang masih bingun dimana letak bakat Anda yang harus
diasah. Saya akan bercerita beberapa hal tentang pencarian bakat
dan potensi pada diri Saya pribadi. Terutama di bidang
kepenulisan. Begini ceritanya. Sewaktu Saya sekolah di jenjang
SMA sampai lulus tahun 2006, bahkan jauh sebelum itu, sejak
masih SD, Saya berpikir bahwa Saya tidak ada bakat dan potensi
Aku Anak Awo #A3 13
di bidang tulis-menulis. Padahal, waktu Saya SMA sudah
lumayan senang membaca buku di perpustakaan.
Saya mulai berlatih menulis ketika Saya tinggal di
Yogyakarta. Tepatnya pada pertengahan tahun 2007, yaitu
setahun sebelum menempuh perkuliahan. Saya belajar menulis di
Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Yogyakarta. Pondok
pesantren ini menampung mahasiswa dari golongan kurang
mampu secara finansial, atau mahasiswa yang memilih jalan
kemandirian. Pengasuh yang ada di pondok pesantren tersebut
adalah Zainal Arifin Thoha (almarhum), ia mengharuskan
mahasiswa mencari uang sendiri untuk kebutuhan hidup sehari-
hari dan biaya untuk kuliah. Salah satu jalan kemandirian yang
ditempuh oleh para santrinya yaitu dengan mencari honor lewat
menulis di media massa. Sebelum tulisannya mampu tembus di
media massa, para santri ada yang menjadi pengamen, loper
koran, berjualan di angkringan dan berjualan dengan asongan.
Saya sendiri pernah menjadi loper koran dan membantu
seseorang berjualan buku, keliling di beberapa kota.
Berkali-kali Saya menulis puisi. Tidak ada satu pun media
yang memuatnya. Suatu waktu Saya bertanya-tanya pada diri
pribadi apa yang membuat puisi Saya tidak dimuat, mungkin saja
karena Saya menggarapnya tidak serius. Akhirnya Saya menekuni
tulisan resensi buku. Resensi Saya, pertama kali dimuat pada
koran Lampung Pos akhir tahun 2007. Kemudian berlanjut
dimuat pada koran Seputar Indonesia, Media Indonesia, Bali
Post, Koran Jakarta, Bernas Jogja, Majalah Flamma, Malajah
Suluh dan juga tulisan yang dimuat dalam bentuk buku
kompilasi dan terakhir menulis buku berjudul Peace Education
tahun 2012.
Aku Anak Awo #A3 14
Bagi Saya, dalam menulis butuh rasa percaya diri dan
optimisme yang besar. Meskipun sebagian teman Saya
beranggapan bahwa tulisan Saya tidak bagus, tetap saja Saya
kirim ke media massa. Saya tidak tahu sudah berapa tulisan yang
ditolak redaksi media massa, tapi Saya tetap memberanikan diri
terus mengirim dan meningkatkan latihan. Bahkan mungkin
sampai mereka orang redaksi merasa kasihan dengan Saya. Itulah
sedikit cerita bagaimana Saya mengasah dunia kepenulisan
hingga akhirnya tulisan Saya bisa dimuat di koran dan berhasil
menulis buku.
Terakhir, sekali lagi Saya ingin tegaskan, bahwa setiap anak
memiliki bakat dan potensi untuk menulis, siapa pun itu. Tidak
ada kata terlambat untuk memulai menulis. Untuk itu, sebagai
pendidik, mari bersama-sama mengasah bakat dan potensi
menulis anak didik kita mulai dari sekarang. Setidaknya dengan
menulis, kita bisa berdakwah dan mengajar orang lain lewat
tulisan yang kita buat. Mengutip perkataan Al-Ghazali, “Kalau
Engkau bukan anak raja dan Engkau bukan anak ulama besar,
maka jadilah penulis”.
Awo’, 2 Mei 2013
Editor,
M Nurul Ikhsan Saleh, S.Pd.I @mnurulikhsan / hp 081 242 023 909 (Pengajar Muda V Majene, Gerakan Indonesia Mengajar)
Aku Anak Awo #A3 15
Sambutan Koordinator Pengajar Muda V Majene
Setiap anak adalah emas. Saya meyakini itu, terlebih setelah
ditugaskan menjadi Pengajar Muda, di Kabupaten Majane. Tidak
hanya kemampuan sains saja yang bisa dikembangkan, namun
juga kemampuan yang lain, seperti olahraga, berpuisi, dongeng,
menyanyi, tari-tarian dan sebagainya.
Buku ini kiranya cukup membuktikan kemampuan non-sains
yang dimiliki oleh anak-anak. Bukan cuma anak kota, bahkan
anak gunung, di daerah pelosok Majene. Rasa bangga dan haru
melihat anak-anak ini mengekspresikan apa yang ada di dalam
pikiran mereka, imajinasi mereka dan menggambarkan apa yang
mereka lihat serta rasakan setiap hari.
Setiap anak Indonesia mempunyai hak untuk
mengembangkan dirinya, mengekspresikan bakatnya. Tugas kita
sebagai gurulah untuk membantu dan memotivasi mereka untuk
maju.
Selamat membaca dan merasakan semangat untuk maju yang
luar biasa dari anak-anak Awo’.
Galung Sangalla, 15 Mei 2013
Yustika N. Arifa, S.IP. @tikayusuf (Kord. Pengajar Muda V Majene, Gerakan Indonesia Mengajar)
Aku Anak Awo #A3 16
SAMBUTAN
CAMAT TAMMERODO SENDANA
UNTUK BUKU AKU ANAK AWO’
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulilah. Marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan
syukur ke hadirat Ilahi Rabbi, Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT,
berkat rahmat dan karunia-Nya, kita semua masih diberikan
kesehatan dan kesempatan untuk terus melanjutkan pengabdian untuk
pendidikan.
Keberadaan pendidikan sangat penting untuk mencetak Sumber
Daya Manusia yang berkualitas. Maka untuk mendukung terwujudnya
pendidikan yang semakin baik, butuh perhatian pelaku pendidikan
agar terus mengembangkan anak-anaknya sejak dari Sekolah Dasar.
Terutama bagaimana membentuk peserta didik yang bisa berkarya.
Hadirnya karya tulis anak-anak Sekolah Dasar Negeri Nomor
30 Inpres Ulidang ini, menjadi salah satu bukti hasil kreativitas anak-
anak yang sangat baik. Saya atas nama Pemerintah Kecamatan
Tammero’do Kabupaten Majene sangat menyambut baik karya anak-
anak Sekolah Dasar yang berada dalam naungan Kecamatan
Tammero’do ini.
Semoga dengan terbitnya buku Aku Anak Awo’, akan
bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. Dimana anak-anak semakin
terpancing untuk terus meningkatkan kebiasaan menulis sejak dari
Sekolah Dasar. Tentu, anak-anak penulis di buku ini masih perlu terus
dilatih agar bisa melahirkan karya-karya yang lebih bagus di masa
depannya. Teruslah berkarya anak-anakku!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Majene, 5 Juni 2013
Camat Tammerodo Sendana
Irhamniah Muis Mandra, SE.M.AP
Aku Anak Awo #A3 17
SAMBUTAN
BUPATI KABUPATEN MAJENE
UNTUK BUKU AKU ANAK AWO’
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur senantiasa Saya panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi,
Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya, kita semua
diberikan kesehatan serta kekuatan untuk terus belajar dan berkarya.
Melalui sambutan singkat ini Saya atas nama Pemerintah
Kabupaten Majene menyampaikan apresiasi yang setinggi – tingginya
atas diterbitkannya buku Aku Anak Awo’ karya anak-anak Sekolah
Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Desa Awo’, Kecamatan
Tammero’do Sendana, Kabupaten Majene.
Dengan terbitnya buku Aku Anak Awo’ hasil karya anak-anak
di Sekolah Dasar tersebut, telah menjadi bukti bahwa kemampuan
menulis seseorang bisa ditumbuhkan sejak anak masih dalam usia
dini. Tentunya dengan bimbingan secara terus-menerus, selain anak-
anak pintar membaca, mereka juga terlatih untuk menulis. Serta
menumbuhkan imajinasi, kreativitas, sikap kritis dan kepedulian
terhadap lingkungan sekitar.
Harapannya, buku ini dapat menumbuhkan inspirasi, untuk
para pembacanya, anak – anak, guru, orang tua, pelaku pendidikan
dan seterusnya. Segala daya, upaya terkait untuk perbaikan dan
kesempurnaan buku, ini akan sangat ditunggu. Untuk para penulis
cilik yang berkontribusi dalam penyelesaian buku ini, Saya berpesan
teruslah berkarya dan semakin bersemangat berlomba – lomba untuk
berprestasi. Kalian adalah generasi penerus Majene pada masa
mendatang.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh
Majene, 16 Mei 2013
Bupati Kabupaten Majene
H. Kalma Katta, S.Sos, M.M
Aku Anak Awo #A3 19
Aku Anak Awo’ (1) Hallo teman-teman, perkenalkan namaku Hilda Sri
Mardawani. Biasanya teman-temanku memanggilku Hilda. Aku lahir di Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do Kabupaten Majene pada 4 Juni 2001. Ayahku bernama Subaer. Aku sekarang menimba ilmu di SDN No 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene, kelas VI.
Selain suka berhitung, Aku juga sangat suka membaca. Dalam sehari Aku bisa menghatamkan buku sampai tuntas. Pada bulan April 2013, Aku menjadi salah satu perwakilan sekolah untuk mengikuti Olimpiade Sains Kuark tingkat Kabupaten. Senang sekali rasanya. Selamat membaca karyaku. Semoga bermanfaat. Ceritaku: ANAK SULUNG DAN ANAK BUNGSU
Suatu hari, Aku pulang dari sekolah. Sesampainya di
rumah, Aku mendengar adik bungsuku meninggal karena dia
punya penyakit tumor. Aku adalah anak sulung. Umurku baru 11
tahun. Sedangkan adikku yang bungsu, mengidap penyakit
tumor, dia hanya berumur sampai tiga bulan.
Aku sangat marah pada Tuhan kenapa Dia mengambil dua
adikku. Adikku yang pertama meninggal namanya Hilman
Fariansa. Sedangkan adikku yang kali ini meninggal adalah
Ahmad Fijran. Aku bersaudara ada enam. Dua meninggal. Jadi
Aku tinggal berempat.
Aku berempat, ada tiga perempuan, yang pertama Aku
Hilda Sri Mardawani. Adikku yang pertama baru umur dua
tahun, kemudian meninggal. Ia adalah Hilman. Adikku yang
Aku Anak Awo #A3 20
kedua bernama Selfi Sri Lestari. Selfi ini orangnya cerewet
banget. Yang keempat adalah Alfatira Azzahra. Dia punya kakak
laki-laki yang bernama Alfiqra Alif Almubarak. Dia adik laki-
lakiku yang masih hidup.
Ya Allah, kenapa Aku dibuat sedih seperti ini? Adikku
yang terakhir meninggal pada 25 Januari 2013. Itu saja Ceritaku
hari ini, Aku sangat sedih sekali. Apabila Aku lanjutkan lagi,
takut Aku menangis terus. (Awo’, 25 Januari 2013).
Ceritaku: BANJIR
Banjir melanda desaku, tapi mengapa sampah yang
disalahkan padahal manusia yang membuang sampah. Aku
bertanya pada mereka, kenapa kalian membuang sampah
sembarangan? Gara-gara kalian bencana alam jadi datang seperti
banjir. Banjir datang karena kalian membuang sampah
sembarangan. Mengapa kalian membuang sampah sembarangan
ke selokan? lihat banjir datang melanda desa kita.
Mimpiku: AKU INGIN MENJADI BUPATI
Sebenarnya, Aku ingin jadi guru tapi di dalam hati kecilku,
Aku ingin menjadi bupati. Ternyata sepertinya sulit juga ya. Dulu
kepala sekolahku yang sudah pensiun berkata “Dulu Saya tidak
ingin jadi guru, eh ternyata jadi guru beneran, ya itu bisa dibilang
Aku Anak Awo #A3 21
takdir. Bukan takdir cinta ya anak-anak!”. Katanya dan kami
ketawa geli banget. Hehe
Puisiku: BUKU PENERANG MASA DEPANKU
Buku penerang masa depanku Buku membuatku pintar Buku membuatku memiliki segudang ilmu Kau seperti saudaraku Yang Aku bawa setiap hari Untuk Aku pelajari Terimakasih buku Kau penerang masa depanku Maka, bacalah terus buku Karena buku tempat berlindung kita belajar
Puisiku: LANGIT TERTUTUP AWAN
Sang pencipta tak akan menguji umat-Nya Apabila tak mampu menerima ujian-Nya Bapakku telah tiada Disusul ibuku tercinta Yang menyimpan bara Terenggut pula nyawa dari jasadnya Tinggal Aku berlima dengan keempat adikku Ditampung sepasang orang tua Aku renguk kasih Sayang mereka Tetapi ...
Aku Anak Awo #A3 22
Aku dan adik-adikku Terpisah karena waktu Kini dimana mereka berada Kemana Aku harus mencari? Kemana lagi harus kutelusuri? Kabar tiada kudengar Berita tiada kutelusuri Tiada alamat kuketahui Awan gelap masih menyelimuti Jejak mereka tiada kuketahui
Puisiku: MATAHARIKU
Matahariku Kau sangat berjasa Kau menerangi seluruh alam Kau tatasurya yang paling besar Kau menghangatkan seluruh planet Sekarang bulan akan tiba Matahari akan tenggelam Aku tak ingin berpisah denganmu Walaupun Aku suka dengan bulan Tapi matahari lebih Aku suka Semoga esok pagi lebih indah dari yang lalu
Aku Anak Awo #A3 24
Puisiku: HUJAN
Air menetes satu demi satu Lama-lama jadi deras Basahi seluruh bajuku Seluruh tasku Hujan juga membasahi tanaman Hujan juga membasahi rumahku Hujan juga membasahi jalanan Semua serba basah Karena hujan ...
Puisiku: PAHLAWANKU
Pahlawanku Kau sangat berjasa untuk negara Jiwa raga kau pertaruhkan Hanya untuk negeri tercinta Wahai para pahlawanku Terima kasih atas semua jasa-jasamu Kami akan selalu mengenang Semua jasamu untuk selama-lamanya
Puisiku: MAKANAN
Roti roti roti roti ... Da ...ging Da ...ging Keju keju keju keju keju Te te lur ... te te lur ...
Aku Anak Awo #A3 25
Puisiku: BUMIKU TERCINTA
Bumi menurutku Tata surya yang paling indah
Aku punya teman Bumi juga punya teman
Aku punya ibu tercinta Bumi juga punya ibu tercinta
Aku punya lampu untuk menerangi malam Bumi juga punya bulan untuk menerangi malam
Sungguh indah ciptaan Tuhan Sungguh mulia hati Tuhan
Kami akan selalu memujamu
Puisiku: TUHANKU YANG MENCIPTAKANKU
Engkau Maha Pencipta Seluruh isi alam semesta Tuhan memberi kita telinga dan mata Menciptakan kaki tangan Dan terpenting otak
Puisiku: PELANGI
Pelangi, engkau pelangi Warnamu indah menarik Merah, kuning, hijau, dan ungu Pelangi terlihat di langit biru
Aku Anak Awo #A3 27
Puisiku: BUNGA INDAH MEMPESONA
Bunga indah mempesona Silakan pandang Renguk keharumannya Dengan rasa santun dan Sayang Maka janganlah kiranya kau merusaknya Rawatlah Dengan cinta suci mulia Agar Allah ridha dan limpahkan karunia-Nya
Suratku: GURUKU INDONESIA MENGAJAR
Guruku pak Nurul adalah Indonesia Mengajar Dia datang ke sini jauh-jauh demi kami
Guruku Indonesia Mengajar Kami bersyukur Engkau ada Sehingga kami dapat menimba ilmu pengetahuan darimu
Usaha pak Nurul untuk kami sungguh mulia Pak Nurul membuat kami sadar Bahwa kami harus bisa bercita-cita tinggi
Pak Nurul bagaikan pahlawan Suka dan duka kita jalani bersama Canda, tawa, semua kita tanggung bersama
Terima kasih pak Nurul Do’a kami selalu menyertaimu Dimana pun bapak berada semoga kita bisa bertemu lagi
Aku Anak Awo #A3 29
Aku Anak Awo’ (2) Assalamu’alaikum. Perkenalkan namaku Dalilul Falihin.
Panggil saja Dalilul ya. Aku lahir di Desa Awo’, pada 5 Juli 2001. Dari sejak lahir sampai besar, Aku tinggal di Dusun Awo’, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat. Aku sekolah di SDN Nomor 30 Inpres Ulidang, Majene, kelas VI.
Bapakku bernama Mahmud, ibuku bernama Mardiana. Mereka sangat rajin ke kebun setiap hari. Kecuali hari Jumat dia tidak pergi ke kebun. Bapak dan ibuku merawat kebun cokelat, kebun kemiri, dan kebun cengkeh. Dari hasil berkebun itulah Aku bersama kakak dan adikku bisa sekolah. Hobiku bermain sepak bola. Aku memiliki cita-cita ingin menjadi pemaian sepak bola handal. Itu saja perkenalanku ya. Selamat membaca catatan harianku. Semoga kalian menikmati. Ceritaku: PERGI KE KEBUN
Pada suatu pagi, Aku pergi ke kebun bersama ayah dan
kakak. Di tengah perjalanan, Aku bertemu babi yang besar. Aku
hampir diterjang. Aku lari ketakutan karena babi itu hampir
menerjang Aku. Aku tetap berjalan agar sampai di kebun ku.
Sesampainya di kebun, Aku melihat banyak burung. Aku
melihat ke kiri-ke kanan dan akhirnya Aku melihat monyet.
Monyet tersebut sedang makan cokelat. Saat Aku mendekatinya,
monyet itu pergi ke tempat lain karena takut pada Aku. Aku
tetap berjalan melihat-lihat pohon cokelat yang baru ditanam
oleh ayah.
Aku Anak Awo #A3 30
Ternyata. Pohon cokelat yang baru saja ditanam ayah,
lebih banyak hidup dari pada yang mati. Wah ternyata ayah
pintar menanam pohon cokelat. Buktinya pohon yang ditanam
ayah lebih banyak hidup dari pada yang mati.
Aku tetap berjalan melihat-lihat kebun. Ternyata kebun
ayah ditumbuhi banyak pohon cokelat dan buahnya pun ada
yang banyak. Ada juga yang sedikit. Kebun ayahku luas, tapi
kebanyakan pohon cokelat yang ditanam. Di situ tempatku
memetik cokelat yang sudah berwarna kuning. Setelah dipetik,
bapak menjualnya kalau sudah kering.
Aku tetap melihat-lihat kebun ayahku. Di kebun itu ada
juga pohon mangga dan pohon langsat. Jika pohon-pohon itu
berbuah maka pohon-pohon itu akan diambil buahnya dan akan
dimakan di kebun.
Di kebun, Aku dapat mendengar kokok ayam hutan
“Tuttu kuku...”. Aku pun mendengar bunyi binatang yang lain
seperti burung kutilang, burung pipit, dan lain-lain. Sekian dulu
Ceritaku. Terima kasih sudah membaca.
Puisiku: BINTANG BERSINAR
Bintang bersinar pada waktu malam Bintang terlihat sangat indah Sangat cerah di malam hari Bersinar bersama bulan Bintang bersinar bersama bulan Terlihat di malam hari
Aku Anak Awo #A3 31
Bintang tidak bersinar lagi di siang hari Bintang terlihat di malam hari
Puisiku: RAGAM HEWAN
Hewan ada yang bertanduk dan bertaring Rusa bertanduk dan singa bertaring Hewan juga bermacam-macam Juga berbeda-beda Ada hewan yang memakan tumbuhan Ada hewan yang pemakan daging Hewan juga punya nama sendiri Contohnya gajah, singa, harimau, dan lain-lain Tapi bisa disebut dengan satu kata yaitu hewan
Puisiku: IBUKU
Ibu yang telah mengandungku selama sembilan bulan Betapa kasihannya kau mengandungku serta melahirkanku Saat kecil kau ajariku dan merawatku Kau sungguh bersusah payah membesarkanku Sampai Aku dewasa dan sekolah Betapa baiknya kau merawatku Dari kecil sampai besar Kau tetap menyayangiku ibu
Aku Anak Awo #A3 33
Puisiku: TUHAN SANG PENCIPTA
Tuhan Sang Pencipta Menciptakan alam semesta Menciptakan manusia, hewan dan tumbuhan Menciptakan isi bumi Tuhan Sang Pencipta Akan membalas perbuatan manusia di bumi Yang buruk maupun yang baik Tetap akan dibalas perbuatannya Tuhan mempunyai tempat pembalasan bagi manusia Yang baik akan ditempatkan di surga Yang buruk akan ditempatkan di neraka Itulah tempat pembalasan bagi manusia Tuhan Sang Pencipta Kita harus patuh kepada-Nya Karena Dia adalah Tuhan kita Kita harus lakukan apa yang diperintahkan-Nya
Puisiku: AIR SUMBER KEHIDUPAN
Air kau sumber kehidupan Tanpamu semua jadi sedih Kau merupakan minuman paling penting Jasamu sungguh besar Kau membangkitkan semua Serta menghidupkan semua
Aku Anak Awo #A3 35
Pantunku: Buah nangka buah kedondong Jangan dimakan di siang terik Hai teman jangan berbohong Bohong itu tidak baik Kalau ada kembang yang baru Bunga kenanga dikupas jangan Kalau ada sahabat baru Sahabat lama ditinggalkan jangan Ada kancil di luar pagar Berbinar-binar mencari mangsa Sejak kecil malas belajar Sudah besar pasti sengsara terasa Kalau kita main catur Tidak lupa memegang kuda Kalau hidup kita teratur Badan sehat, sejahtera dan berada Kemana kancil akan dikejar Ke dalam pasar cobalah cari Ketika kecil rajin belajar Sesudah besar senanglah sendiri
Puisiku: SEPATUKU YANG SETIA
Sepatu adalah teman setiaku setiap hari Sepatuku yang berwarna hitam Setiap hari Aku bawa ke sekolah
Aku Anak Awo #A3 36
Sepatuku sangat berarti bagiku Sepatuku seperti temanku sendiri Meskipun sepatuku lusuh Aku tetap menyayanginya Membawa pulang pergi sekolah Sepatuku yang setia Di kala sepatuku kotor Aku mencucinya Di kala sepatuku basah Aku menjemurnya Di kala robek Aku menjahitnya Begitulah Aku mencintai sepatuku
Puisiku: PELANGI SUNGGUH INDAH
Pelangi sungguh indah Pelangi menyejukkan hatiku Pelangi terlihat seperti bunga terindah Seperti yang Aku inginkan Pelangi sungguh indah mempesona Di langit yang biru Pelangi Ciptaan Tuhan
Aku Anak Awo #A3 38
Puisiku: NEGERI YANG KUCINTA
Negeri yang indah Berasal dari negeri yang aman Dan juga tertib Serta bersih Negeri yang kucinta Yaitu... Negeri yang bersih Serta tenteram
Puisiku: TUHANKU
Tuhanku Tuhanku Sang Pencipta Menciptakan isi bumi Menciptakan alam semesta Dan semuanya Tuhanku Tuhanku Sang Pencipta Menciptakan manusia dari segumpal darah Tuhan yang akan membalas perbuatan manusia Dan sebagainya
Aku Anak Awo #A3 39
Aku Anak Awo’ (3) Hallo teman-teman. Salam kenal dariku. Nama lengkapku Nur
Atika. Teman-temanku sekalian bisa memanggilku Tika. Aku dilahirkan di Dusun Awo’, Desa Awo’, Kabupaten Majene pada 18 Juli 2001. Aku anak pertama, adik pertamAku bernama Nurul Ainun dan terakhir Mirwan. Sedangkan bapakku bernama Abdul Rahim.
Bapakku menikah dengan Nur Haedah. Aku hobi menggambar. Cita-citaku menjadi dokter. Aku sekarang belajar di kelas enam pada Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Doakan ya teman-teman semoga cita-citaku untuk menjadi dokter bisa tercapai. Amien. Selamat membaca catatan harianku.
Ceritaku: BERLIBUR
Aku dan teman-temanku pergi berlibur ke sungai. Sungai
itu sangat bagus. Aku dan teman-temanku berlibur di sana. Kami
berenang di sungai tersebut.
Sungai itu sangat luas dan dalam. Aku dan teman-temanku
berenang. Ternyata ada satu teman yang tidak bisa berenang. Dia
takut tenggelam. Temanku yang tidak bisa berenang itu cuma
menonton kami yang sedang berenang. Kami menikmati
berlibur di sungai.
Besok panginya, jam 9 pagi, kami kembali berlibur. Kali
ini bukan di sungai, tapi di pantai. Pantai itu sangat indah. Kami
pun bermain di pantai. Kami bermain pasir. Sesudah bermain
pasir, kami berenang di laut.
Aku Anak Awo #A3 40
Tidak terasa, ternyata jam sudah menunjukkan jam 4 sore.
Kami pun pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di
rumah, Aku salat. Setelah itu, Aku pergi mengaji, sesudah
mengaji Aku belajar.
Aku sangat menikmati liburan kali ini. Pada liburan hari
ketiga, Aku bersama teman-teman pergi ke gunung. Aku melihat
pemandangan bagus. Dari atas gunung Aku merasakan segarnya
udara. Di gunung itu ada banyak burung berkicau ria dan
menari-nari.
Di tengah perjalanan pulang, Aku dan teman-teman
menemukan tempat peristirahatan. Kami pun beristirahat
sejenak untuk melepas lelah. Tidak diduga ada kupu-kupu
menghampiri Aku. Kupu-kupu tersebut sangat cantik dan indah.
Warnanya begitu menawan. Ada yang berwarna kuning hitam
dan ada pula berwarna kuning polos.
Begitulah Ceritaku di waktu liburan selama tiga hari. Hari
pertama ke sungai. Hari kedua ke laut. Hari ketiga ke gunung.
Wassalam.
Aku Anak Awo #A3 42
Puisiku: KUPU-KUPU DAN BUNGA
Kupu-kupu yang indah Bunga yang cantik Kupu-kupu di taman menghampiri bunga Kupu-kupu dan bunga terlihat cantik Di taman kupu-kupu sangat indah Taman itu sangat indah Bunga sangat bersinar Setiap hari Aku pergi ke taman bunga Sesudah sekolah Aku pergi ke taman bunga Sesudah Aku pergi ke taman bunga Aku pergi ke taman yang dihinggapi kupu-kupu Meskipun taman bunga ada kupu-kupunya Aku akan selalu ke sana Aku selalu menyiram taman bunga Semua taman-taman itu akan kurawat Kupu-kupu dan bunga akan kurawat Mudah-mudahan bunga itu tetap tumbuh Kupu-kupu pun selalu menari-nari di pagi hari Hari minggu Aku puas menikmati bermain Sama kupu-kupu dan bunga cantik Kupu-kupu yang indah Warnamu sangat cantik Bunga-bunga Mekarmu sangat indah
Aku Anak Awo #A3 44
Puisiku: BULAN BERSINAR
Bulan yang bersinar Di waktu malam Aku tidak bisa tidur karena melihat bulan Bulan Aku selalu mengingatmu Kalau Aku pergi ke sekolah Aku membayangkan bulan Bulan sinarmu sangat indah Sampai Aku tidak bisa tidur Oh bulan kenapa kamu begitu cerah Bulan andaikan kamu di sini Aku akan selalu bermain denganmu Oh bulan yang indah Andai saja kamu ada di sini Aku sangat menginginkanmu Bulan kenapa kamu begitu indah Sampai Aku senang Setiap hari Aku selalu senang Karena mengingatmu Kenapa Aku selalu mengingatmu Karena sinarmu begitu indah Oh bulan Bulan yang indah Kamu sangat membuat senang hatiku Oh bulan yang indah dan bersinar
Aku Anak Awo #A3 46
Puisiku: GURU YANG BAIK
Guru adalah pahlawanku di sekolah Terima kasih guru karena sudah mengajari kami Guru yang baik Kalau tidak ada guru mana bisa kami pintar Ibu guru dan bapak guru yang baik Aku tidak akan sia-siakan belajar Karena belajar itu dapat menambah ilmu Maka janganlah malas belajar Kalau kita malas belajar Jangan harap bisa pintar Maka belajarlah Kalau mau mendapat ilmu Jangan lupa belajar Kita harus selalu belajar Karena belajar itu baik Guru yang baik Kami tidak akan malas belajar Kami akan selalu belajar Belajar, belajar dan belajar Guru yang baik Kalau kamu mengajari kami Kami tidak akan malas Kami akan selalu belajar Guru yang baik
Aku Anak Awo #A3 47
Kami akan sayang pada guru Kami akan selalu belajar Agar kami pandai
Puisiku: BUKU TEMPAT MENULIS
Buku adalah tempat menulis Tanpa buku kita tidak akan bisa menulis Tanpa buku kita tidak bisa menambah ilmu Aku Sayang pada buku
Kalau tidak ada buku Kita tidak bisa pintar Kalau ada buku Kita bisa menulis
Kita menulis Apa yang kita mau tulis Kita bisa menggambar Kita bisa menulis cerita Kita bisa juga menulis puisi
Buku adalah tempat menulis Menulis itu baik
Buku itu bisa membuat kita menuliskan cerita Janganlah selalu merobek buku Karena buku baik untuk kita
Aku sangat suka buku Tanpa buku kita tidak akan bisa pintar Aku suka buku Karena buku baik untuk kita Buku itu membuat kita pintar
Aku Anak Awo #A3 48
Suratku: BUAT PAK NURUL
Buat Pak Nurul yang baik hati Terima kasih karena sudah mengajar kami Engkau yang mengajar kami Engkau yang mendidik kami Sampai kami begitu cerdas Kami sulit cerdas tanpa ada guru Guru yang selalu mengajar kami Pak Nurul yang baik hati Engkau selalu mengajar kami Dan selalu mengajak kami rekreasi Sampai kami menikmati pergi rekreasi Kami tidak bosan belajar Karena kami ingin pandai dan cerdas Kami ingin pintar Dan pandai
Aku Anak Awo #A3 49
Ceritaku: PRI JINGGA
Datanglah Pri Jingga dan teman-temannya pada suatu pagi
di sungai. Pada saat itu, ada seorang anak yang membawa sapu
lidi. Kemudian anak itu melihat Pri Jingga dan teman-temannya
ada di sungai.
Setelah itu, teman-teman Pri Jingga langsung pulang dan
pada saat itu tinggal Pri Jingga yang belum pulang karena
selendangnya hilang di tiup angin. Anak itu mengambilkan
selendang milik Pri Jingga, selanjutnya anak itu pergi.
Saat perjalanan pulang, ada raksasa yang mengganngu anak
itu, bersyukur Pri Jingga datang menolong anak itu dan raksasa
itu kalah berperang.
Sehabis berperang. Pri Jingga memberikan biji-bijian
kepada anak itu. Pri Jingga berpesan “Kamu tanam bijian-bijian
ini di belakang rumahmu, pasti nanti biji-bijian ini akan tumbuh
bunga-bunga yang cantik. Bunga-bunga tersebut adalah bunga
yang ajaib”.
Ternyata memang betul adanya. Bunga itu setelah tumbuh
di belakang rumah anak itu. Kemudian membantu menyajikan
buah-buahan dan makanan yang lezat.
Tiba-tiba ada dua orang penjahat yang bermaksud
menebang bunga ajaib tersebut. Apa boleh dibuat, ternyata
bunga-bunga ajaib itu tidak bisa ditebang. Sampai akhirnya
penjahat itu kelelahan karena terus gagal menebang bunga-bunga
itu. Sehingga penjahat itu pulang dengan tangan hampa. Tidak
mendapatkan bunga. Maka dari itu jangan berniat jahat. Sudah
dulu ya ceritanya. Salam.
Aku Anak Awo #A3 51
Ceritaku: BIDADARI
Bidadari turun dari kayangan. Bidadari yang cantik.
Bidadari begitu cantik. Saat Aku melihat bidadari Aku tidak bisa
tidur. Besok Aku akan pergi lagi ke tempat mandimu. Aku ingin
bermain denganmu.
Bidadari yang manis, Aku akan selalu mandi di sungai itu
bersamamu. Bidadari, Aku ingin ikut denganmu tapi tidak bisa.
Seandainya Aku bisa ikut denganmu pasti hatiku senang sekali.
Aku selalu membayangkanmu bidadari.
Setiap hari Aku mandi di sungai. Sungai itu sangat indah
dan bersih. Bidadari selalu mandi di sana. Karena bersih.
Bidadari yang mandi biasanya ada tujuh.
Saat mandi, semua Bidadari pulang. Kecuali Bidadari
merah. Dia tidak pulang sendiri. Tiba-tiba Bidadari merah
terhanyut aliran air di sungai. Ia mengangis menangis minta
tolong. Ia tidak bisa puang kembali ke kayangan. Bidadari itu
terus menangis. Pasti Bidadari merah akan sangat senang apabila
teman-temannya datang untuk menolong.
Bidadari merah terus bersedih karena kesepian. Dia sedih
karena kesepian sendiri di sungai. Tidak ada teman-temannya.
Lebih sedih lagi karena selendangnya ternyata hilang. Dia terus
mencarinya tapi tidak juga ditemukan. Ke esokan harinya, dia
kembali mencari. Dan belum juga ketemu.
Setelah beberapa hari kemudian. Datanglah teman-
temannya menolong. Selendangnya juga telah ditemukan oleh
teman-temannya. Bidadari merah sangat senang sekali karena
mendapatkan pertolongan. Akhirnya bidadari merah kembali
bersama-sama ke kayangan.
Aku Anak Awo #A3 52
Mimpiku: SEANDAINYA ...
Seandainya Aku menjadi bupati pastilah sangat
menyenangkan. Karena menurut cerita, apabila menjadi bupati
itu bisa pergi kemana-mana. Bahkan pergi ke luar negeri. Kalau
menjadi bupati bisa melihat kota-kota. Kota besar.
Kalau mau jadi bupati harus belajar. Belajar sampai
perguruan tinggi. Kalau ingin melihat kota-kota besar. Kalian
harus menjadi bupati.
Jika Aku menjadi bupati, Aku akan selalu melihat kota-
kota besar. Selalu pergi ke mana-mana. Menjadi bupati itu pasti
menyenangkan sekali. Tidak hanya keliling-keliling kota. Tapi
juga dapat melihat presiden langsung.
Aku Anak Awo #A3 54
Aku Anak Awo’ (4) Salam sejahtera. Pekenalkan namaku Siti Harlianti. Untuk
memanggil namaku bisa dengan panggilan Atti saja. Tidak usah ditambah atau dikurangi. Aku lahir pada 28 Agustus 2001 di Dusun Awo’, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku dilahirkan oleh seorang Ibu yang bernama Sumiarni dan dari seorang bapak yang bernama Ahmad Idris.
Aku sangat senang belajar. Karena Aku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter kalau sudah besar. Bahkan Aku kadang dimarahin sama bapak kalau tidak belajar. Aku sekarang menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Duduk di kelas Akhir. Yaitu kelas VI. Puisiku: OMBAK
Ombak, Andai kamu tidak ada Pasti orang yang di Jawa Atau di Kaltim tidak akan bisa menyeberang
Ombak, Kamu sangat berharga Bagi orang-orang di Jawa Atau di Kaltim
Ombak, Engkaulah yang bisa membawa orang Jawa Atau orang luar bisa menyeberang Ke SDN No 30 Inpres Ulidang Atau sebaliknya
Aku Anak Awo #A3 55
Hanya ombaklah yang bisa membantu orang-orang Pergi ke mana-mana Ombak sangatlah berharga bagi manusia Ombak adalah tempat manusia untuk menyeberang
Puisiku: POHON
Pohon, Tanpa pohon pasti dunia akan hancur Tanpa pohon dunia akan banjir dan longsor Pohon, Terima kasih Berkat pohonlah manusia bisa hidup tenang Andai saja pohon tidak ada Pasti akan terjadi banjir dan longsor Itu semua berkat pohon Pohon tidak pernah bisa tumbang Kalau manusia tidak ceroboh Kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan Itu semua karena ulah manusia Manusia tidak akan pasti mengulang perbuatannya Apabila takut akan terjadi banjir dan longsor Harusnya manusia takut kalau terjadi banjir Banjir itu sangat berbahaya Pohon, Kami berterima kasih Karena berkat pohonlah
Aku Anak Awo #A3 56
Manusia hidup tenang Karena pohon itu menyelamatkan manusia Dari bencana alam
Puisiku: ADIKKU YANG KUSAYANG
Adik, Tanpamu Aku tidak akan bisa belajar bersama Adik, Terima kasih karena sudah mau menemani kakak Dalam suka ataupun duka Semua takkan kulupakan, adikku Kalau Aku pergi Pasti adik juga akan pergi
Puisiku: PADI
Padi memberikan kami makanan Apabila tidak ada padi manusia pasti tidak akan makan Padi tumbuh di sawah Manusia bisa makan padi Padi yang memberikan kepada manusia makanan Makanan adalah sumber kekenyangan
Aku Anak Awo #A3 58
Puisiku: MELUKIS GUNUNG
Gunung, Aku ingin sekali melukismu Tetapi, Gunung tidak bisa terlihat jelas Gunung itu sangat tinggi Seolah-olah Aku ingin mendakinya Tetapi, Aku tidak bisa karena gunung sangat jauh Jadi, Aku hanya melukis gunung saja Seandainya gunung tidak jauh Pasti Aku akan naik ke gunung Tapi Sayang gunung sangatlah tinggi Seperti pepohonan Kalau saja gunung dekat pasti Aku akan menaiki Aku ingin hidup bersama dengan gunung
Puisiku: TUHAN
Tuhan, Yang memberi kita nikmat, kesuksesan dan kedamaian Berkat Tuhan Kami bisa ada di dunia ini Berkat Tuhan Kami bisa dapat makanan, pakaain, dan rumah
Aku Anak Awo #A3 59
Kami harus selalu mengikuti perintah Tuhan Karena Tuhan kami bisa hidup damai bersama-sama Kami tidak bisa melupakan itu semua Makanya kami harus mengikuti perintah Tuhan
Puisiku: BUKU
Buku, Aku tidak bisa melupakanmu Buku, Adalah sumber ilmuku Aku senang membaca buku Buku, Jangan kau sampai hilang Kalau buku hilang Aku tidak bisa lagi membaca Bagiku buku sangat berharga Kalau tidak ada buku Semua orang tidak akan membaca buku Buku, Kau sangatlah berharga Buku, Sumber ilmu bagi semua orang Seandainya tidak ada buku Orang-orang pasti tidak tahu membaca Dengan buku orang bisa membaca
Aku Anak Awo #A3 61
Pusiku: PAHLAWAN
Engkau adalah pahlawan Kalau Aku minta pertolongan pasti pahlawan datang Itu sebabnya orang-orang memanggilnya pahlawan Tanpa pahlawan dunia akan lenyap Karena takkan ada yang berani melawan penjajah Makanya kita harus memberanikan diri menjadi pahlawan
Puisiku: GURU
Guru, Orang yang mendidik kami Guru, Kau juga yang membimbing kami Serta mengajarkan kami kedisiplinan Kalau tidak ada guru Kami pasti tidak akan mengenal satuan maupun ratusan Berkat guru Kami jadi bisa belajar dengan giat Kalau bukan karena guru siapa lagi Guru, Mengajari kami menjaga kebersihan “Kebersihan itu indah”
Aku Anak Awo #A3 62
Puisiku: AKU SAYANG IBU
Ibu yang melahirkan Aku hingga Aku besar Aku tidak akan besar kalau bukan karena ibu Berkat ibu juga Aku bisa lahir di dunia ini Aku sangat sayang pada ibu Di waktu kecil ibulah yang merawat Aku Mendidik Aku dan membimbing Aku Itu tidak bisa dilupakan selama-lamanya
Pusiku: MATAHARI
Matahari, Tanpamu bumi tidak akan pernah terang-benderang Matahari, Menerangi bumi di pagi hari Sampai akhirnya terbenam di sore hari Matahari, Memancarkan cahaya ke bumi Itulah yang membuat bumi tidak gelap gulita Manusia pun akan mati jikalau tidak ada matahari
Aku Anak Awo #A3 64
Puisiku: PELANGI
Pelangi, Warnamu sangat indah Menghiasi langit di angkasa raya Ingin sekali Aku menangkapmu Bahkan mendekapmu di kala tidur Pelangi, Betapa indah campuran warnamu Keindahanmu melambangkan keindahan Tuhan
Puisiku: BULAN
Bulan, Memantulkan cahaya waktu malam hari Bumi menjadi terang lewat pantulan bulan Bisa dibayangkan Apabila pada malam hari tidak ada bulan Pastilah bumi menjadi gelap Mahluk hidup tidak akan terlihat Jikalau pantulan cahaya bulan tidak sampai di bumi Bulan, Hanya bercahaya di malam hari Cahaya bulan hilang di kala pagi hari
Aku Anak Awo #A3 66
Puisiku: BUAT PAK NURUL DARI JAWA
Pak, kalau teringat waktu belajar bersama Aku sulit tidur karena selalu teringat Waktu dimana saat-saat Pak Nurul mengajar kami Pak Nurul dari Jawa yang mengajar kami Hingga kami bisa belajar dengan tekun dan disiplin Aku tidak bisa melupakan itu semua Karena Aku juga mengingat waktu kita pergi jalan-jalan Itu semua akan menjadi kenang-kenangan buat Aku Kita pernah ke sungai bersama-sama Waktu Aku tidur Aku terbangun Karena teringat waktu kita masih bersama-sama di kelas Jadi itu membuat Aku sempat tidak bisa tidur Lalu Aku tidur nyenyak Aku pun bangun kesiangan
Aku Anak Awo #A3 68
Ceritaku: SUARA BURUNG
Suatu hari, Aku pergi jalan-jalan ke hutan. Bersama taman-
teman. Di tengah perjalanan, Aku ditinggalkan. Mungkin karena
Aku lambat dalam berjalan.
Tiba-tiba. Terdengar suara aneh dari kejauhan. Eh ternyata
itu hanya suara burung. Aku mendekati asal suara itu. Dan
terlihat burungnya dengan warna yang indah.
Ingin sekali Aku menangkapnya. Tapi dalam beberapa
detik saja burung itu menghilang. Entah kemana burung itu
terbang. Aku coba melihat kesana kemari. Mencari burung tadi.
Sampai Aku terasa lelah. Burung itu tetap saja tidak terlihat.
Beberapa saat kemudian Aku kembali berjalan mencari
teman-teman. Yang telah meninggalkan Aku. Tiba-tiba kembali
terdengar suara burung lagi. Ketika Aku lihat, ternyata burung
yang tadi Aku lihat.
Tidak tahu kenapa, burung itu menghampiriku. Hinggap
di kepalaku. Kemudian Aku bawa pulang ke rumah. Agar adikku
bisa melihat juga.
Ketika sudah sampai di rumah. Aku memberikan
makanan. Aku senang sekali bisa merawatnya. Tentu saja,
apabila Aku melepaskan burung itu. Aku akan menjadi kesepian.
Aku Anak Awo #A3 69
Ceritaku: KUCING DAN ANJING
Di saat pagi-pagi yang cerah ada kucing dan anjing sedang
berlari-lari. Awalnya, anjing mengajak kucing bermain lomba lari.
Tapi kucing menjawab hanya bisa pada waktu sore hari. Dengan
senang hati anjing menyetujuinya. Itulah yang akhirnya membuat
mereka berdua berlari.
Di saat sore hari itu. Dalam perlombaan lari pertama,
anjing yang menang. Anjing sangat cepat larinya. Kucing sangat
lambat jalannya. Anjing pun menghampiri kucing yang terlihat
capek.
Kucing ingin kembali berlomba. Keduanya bersiap-siap
kembali untuk berlomba lari. Mereka pun menghitung. “Satu...
dua... tigaaa...”. Mereka berdua langsung lari setelah selesai
menghitung.
Anjing berlari sangat kencang. Sedangkan Kucing pelan-
pelan saja. Di tengah perjalanan, anjing mencoba menunggu
kedatangan kucing. Hingga akhirnya anjing tertidur.
Kucing tetap terus berjalan dengan pelan. Hingga akhirnya
dia menyusul dan mendahului anjing. Ketika anjing bangun, dia
mencoba mengejar kucing yang mendahuluinya. Tapi apa daya.
Kucing telah sampai lebih dahulu di garis akhir. Anjing pun
kalah karena lengah.
Aku Anak Awo #A3 70
Aku Anak Awo’ (5) Apa kabar teman-teman semua. Perkenalkan ya namaku Nur
Rahma. Biasannya dipanggil Nur Rahma. Panggilanku sama dengan nama lengkapku. Karena kalau dipanggil Nur saja, takut tertukar dengan nama teman lain. Di desaku banyak nama yang awalnya di dahului nama Nur. Tapi ada teman juga yang memanggil Aku Sappĕ. Aku lahir pada tanggal 17 September 2001 di
Dusun Awo’, Desa Awo’, Kabupaten Majene. Cita-citaku menjadi guru di sekolah. Nama bapakku Jaenuddin. Ibuku namanya Jumrah. Ibuku sudah lama meninggal. Minta doanya ya semoga masuk surga. Dia meninggal waktu Aku masih kecil. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tamerodo, Kabupaten Majene, duduk di bangku kelas VI. Aku suka pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Selamat membaca ceritaku. Puisiku: NYAMUK
Nyamuk itu datang lagi Tidak takut kena tampar
Puisiku: REMBULAN
Rembulan Gemilang Oh, malam Riasilah tidurku Hiasilah mimpiku
Aku Anak Awo #A3 72
Puisiku: KUPU-KUPU
Kupu-kupu yang indah Membuat orang tergoda Kupu-kupu yang indah dan bagus Terbang ke sana kemari Mencari makanan Kupu-kupu mencari makanan di bunga Kupu-kupu kau sangat indah
Puisiku: TUHAN
Tuhan, yang Maha Pencipta Lagi Maha Mengetahui Tuhan, yang telah menciptakan manusia Menciptakan isi dunia Sehingga kami bisa ada di bumi ini Tuhan, yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun Tuhan mengetahui semua perbuatan manusia Mengetahui segalanya Tuhan telah mengatur kehidupan manusia Di dunia dan akhirat Ya Tuhan, Yang Maha Mengetahui dan Maha Mendengar Ya Tuhan, Yang mengetahui semua perbuatan manusia
Aku Anak Awo #A3 73
Ya Tuhan, Yang mendengar semua percakapan manusia Ya Tuhan, Maafkanlah semua kesalahan kami Selama ini di dunia
Puisiku: BIDADARI
Kau bidadari yang turun ke bumi Tutur kamu membuat semua orang jadi terlena Termasuk Aku Andaikan bidadari menjadi kakakku Aku pasti bahagia Karena bidadari baik hati dan penyayang Kau cantik, baik dan penyayang Bila ada penjahat Kau menolong orang-orang yang dijahati
Puisiku: TEMPAT TIDUR
Setiap hari Aku bangun pagi-pagi Terus Aku membersihkan tempat tidur Agar ibu tidak lelah kalau kerja sendiri
Aku pergi ke sekolah Bapak pergi ke kebun Sedangkan ibu di rumah bersih-bersih Makanya, kalau Aku bangun pagi-pagi Langsung membersihkan tempat tidurku Biar ibu bangga padAku
Aku Anak Awo #A3 74
Aku butuh kasih sayangnya Ibu sama bapak
Ceritaku: AIR
Saat Aku masih kecil. Aku belum mengenal benda sama
sekali. Tapi sekarang Aku sudah mengenal benda termasuk air.
Andai saja air tidak ada. Pasti semua mahluk hidup akan mati
semua. Karena air banyak manfaatnya. Yaitu air bisa digunakan
memasak. Memasak nasi dan sayur gubis. Aku sangat bersyukur.
Kehidupan di sini baik dan sederhana. Bunga bisa tumbuh subur
karena air. Ya Allah, Aku sangat berterima kasih kepada-Mu.
Puisiku: CAHAYA
Ya Allah Kami semua sangat berterima kasih kepada-Mu Allah sudah menciptakan cahaya Andai saja cahaya tidak ada Pasti dunia ini akan gelap Aku sangat bersyukur kepada-Mu Ya Allah Allah yang menciptakan cahaya Cahaya ada bermacam-macam Cahaya matahari, cahaya bulan, cahaya lampu, dan senter
Aku Anak Awo #A3 76
Puisiku: BUNGA DI HALAMAN RUMAHKU
Bunga indah Warnamu indah Bunga menghias halaman rumahku Setiap pagi dan sore Aku menyiram Biar tidak mati Kalau kamu mati Aku kurang kerjaan Bunga berwarna merah, kuring, pink, putih, ungu Aku akan merawat dan menyirami setiap hari
Ceritaku: CAHAYA MATAHARI
Cahaya matahari itu sangat panas. Bahkan lebih panas dari
neraka. Andai saja cahaya matahari itu tidak ada pasti dunia akan
gelap. Tetapi Aku sangat bersyukur karena matahari itu ada. Jadi
dunia ini tidak jadi gelap. Cahaya matahari telah menyinari bumi
ini. Makin lama makin panas. Kalau sudah sore matahari sudah
tidak panas lagi.
Apabila malam tiba. Hanya bulan dan bintang yang
bercahaya. Bulan memberi cahaya pada bumi. Meskipun kadang
tidak selalu terang. Karena bulan hanya memantulkan cahaya
dari matahari. Sedang matahari mengeluarkan cahaya sendiri.
Apabila cahaya matahari sudah tidak ada. Maka semua
menjadi gelap dan semua orang tidak terlihat lagi.
Aku Anak Awo #A3 78
Puisiku: BINTANG
Bintang bercahaya di malam hari Ada beribu-ribu bintang di langit Menghiasi bumi meski cahayanya tidak terlalu terang Ada satu bintang yang lebih terang dari yang lain Bintang yang paling terang itu yang Aku suka Terimakasih Tuhan Aku sangat bersyukur dengan ciptaan-Mu
Puisiku: GURUKU
Guruku datang untuk mengajar kami Guruku mengajak kami jalan-jalan ke pantai Kalau kamu pergi kami pasti sedih Guruku kalau kami punya salah maapkan kami Kalau ada Pengajar Muda lagi kami senang Kami bisa belajar dan bermain bersama Guruku kami pasti bakalan senang Pak guru Nurul maapkan kami semua ya Kalau kami punya salah Termasuk Aku
Aku Anak Awo #A3 80
Aku Anak Awo’ (6) Hai teman-teman semua. Salam kenal. Namaku Wahdania. Aku
biasa dipanggil oleh teman-teman dengan panggilan Wahda. Aku tinggal di Dusun Tippulu Barat, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 12 April 2002. Ayahku bernama Yahyuddin, ibuku bernama Jasnani. Bapakku sering menjadi imam di masjid. Aku bangga sama ayahku. Di sekolah
Aku memiliki kesenangan bermain bola voli. Cita-citaku ingin menjadi seorang guru di sekolah. Karena menjadi guru bisa bermanfaat bagi orang lain. Sekarang Aku kelas VI di SDN Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku suka teman yang baik, suka tersenyum dan bisa diajak jalan-jalan ke pantai. Terima kasih. Puisiku: GURU
Guru adalah pahlawan Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa Guru menjadi sumber Aku belajar Baik di kala Aku di sekolah atapun di luar sekolah Guru adalah pengganti orang tuaku Guru telah membimbingku Sampai akhirnya Aku menjadi pintar Bahkan berhasil menyelesaikan sekolah
Aku Anak Awo #A3 82
Suratku: BUAT BAPAK NURUL
Halo. Selamat pagi bapak. Apa kabar? Aku mengucapkan
terima kasih banyak kepada bapak. Karena sudah mengajar kami.
Terima kasih juga kerena bapak akan membawa kami ke
museum, makam raja-raja, serta ke pantai Barane di Majene pada
tanggal 14 Mei 2013. Setelah selesai melaksanakan Ujian
Nasional di sekolah. Kami semua pasti senang bapak. Karena
semuanya diajak jalan-jalan ke Majene.
Kami mohon kepada bapak Nurul agar membimbing kami
untuk menghadapi Ujian Nasional nanti. Kami takut apabila
tidak lulus. Buat bapak Hammadong juga, mohon kami
dibimbing dalam menghadapi Ujian Nasional.
Kami mau melakukan apa yang bapak perintahkan. Kami
siap selalu membantu. Karena bapak telah baik pada kami. Kami
akan selalu sopan kepada bapak. Terima kasih banyak Bapak
Nurul. Sampai jumpa bapak.
Ceritaku: BUNGA TIDAK BAGUS LAGI
Aku tinggal di daerah dusun Tippulu Barat, Desa Awo’. Di
desa ini Aku dapat menjumpai berbagai macam bunga di taman.
Salah satunya ada bunga di taman yang menyerupai pohon.
Bunga itu bisa dibilang disukai sama orang-orang di dusunku.
Konon orang banyak menyebut bunga itu sebagai bunga
yang paling favorit di dusun. Disebabkan batangnya yang bagus,
Aku Anak Awo #A3 83
indah dan cantik. Namun, kini keberadaannya mulai terancam
karena banyak hewan yang menginjaknya.
Bunga menjadi banyak yang mati. Bahkan tidak berbunga
bagus lagi. Karena selalu diinjak hewan yang berkeliaran.
Ceritaku: AKU SUKA BUNGA
Bunga warnanya indah dan cantik. Aku suka warnanya
yang cantik. Ada yang berwarna hijau dan ada yang kuning. Ada
pula yang merah. Seperti layaknya pelangi yang berwarna warni
di angkasa. Agar tidak layu, setiap hari Aku selalu menyirami
bunga.
Walaupun tidak semua orang suka bunga. Tapi Aku sangat
suka sekali. Sukanya Aku berasal dari dalam hati. Aku
menganggap bunga itu seperti saudaraku. Juga teman bicarAku.
Setiap hari Aku menyiram dan membersihkan rumput-
rumput di dekat bunga. Tanpa ada bunga, Aku tidak bisa
mengajak bicara. Bunga itu membawa keindahan dan
keselamatan dalam sepanjang hidup.
Nanti. Apabila bunga sudah mati, Aku menjadi bersedih.
Bunga itu teman baikku. Keindahan bunga itu karena berkah
dari Allah SWT.
Hingga pada suatu waktu. Aku beberapa hari lupa
menyiramnya. Hingga akhirnya bunga itu tidak cantik dan tidak
indah lagi. Bahkan bunga itu menjadi mati. Mungkin juga karena
bunga itu sakit.
Aku Anak Awo #A3 84
Tapi tidak apa-apa. Meskipun bunga itu mati. Masih ada
lagi bunga di taman yang bisa Aku rawat kembali. Memang Aku
salah karena lupa merawat bunga yang telah mati. Aku pun
sedikit menyesal dan sedikit sedih.
Alasan Aku sedih karena bunga itu terkadang telah
menjadi tempat curhatku. Semoga bunga baru yang Aku rawat
nantinya bisa menjadi pengganti teman curhatku juga.
Aku Anak Awo #A3 85
Ceritaku: Rona dan Rini
Di sebuh desa pada dahulu kala. Hiduplah seorang ibu
dengan memiliki dua anak putri. Yang pertama bernama Rona
dan yang kedua Rini. Rona dan Rini selalu pergi ke sungai untuk
mencuci pakaian. Namun, di sungai Rini tidak mengerjakan apa-
apa.
Rini selalu menyuruh Rona mengerjakan semua
pekerjaannya itu. Rona selalu baik kepada Rini. Akan tetapi Rini
tidak pernah membalas kabaikannya Rona. Justru Rini terkadang
menyakiti hati Rona.
Tetapi Rona tetap saja baik sekali kepada Rini. Di hari
tertentu, Rini menyakiti Rona di sungai hingga kemudian Rona
tidak bisa pulang ke rumah. Rini memarahi Rona tanpa alasan
tertentu. Barang-barang yang dimiliki Rona diambil sama Rini.
Ternyata. Rini selalu menyakiti Rona karena Rona lebih
cantik ketimbang Rini. Rona dikenal baik oleh teman-temannya.
Bahkan teman-temannya sangat suka berteman dengan prilAku
Rona.
Sebaliknya. Rini selalu jahat sama teman-temannya.
Sehingga dia dijauhi oleh teman-temannya. Itu alasannya kenapa
Rini menjadi menyakiti Rona.
Pada suatu hari. Kedua orang tua Rona dan Rini
meninggal dunia. Yang terjadi adalah Rini menyuruh Rona
menjadi pembantu di rumahnya sendiri. Dia harus menyiapkan
makanan setiap hari dan mencuci pakaiannya.
Aku Anak Awo #A3 86
Ketika sudah banyak orang yang mengetahui perbuatan
jahat Rini terhadap Rona. Akhirnya semua orang yang mengenal
Rini kemudian menjauhinya.
Aku Anak Awo #A3 88
Aku Anak Awo’ (7) Salam dariku. Salam kenal semua. Perkenalkan namaku Aldi.
Cukup pendek bukan. Jadi Aku bisa dipanggil Aldi saja. Gampang kan? Nama bapakku juga terdiri dari empat huruf. Yaitu Rudi. Bapakku bisa dipanggil Bapak Rudi. Dia adalah orang yang telah memberi namaku yang bagus. Aku lahir di dusun Tippulu Timur, Desa Awo’,
Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 10 Desember 2000. Aku bercita-cita menjadi guru suatu hari nanti. Aku di kelas selalu rangking tiga. Alhamdulillah Aku senang. Aku berdoa agar terus bisa mempertahankan rangking di kelas. Aku sekarang ada di kelas VI SDN Nomor 30 Inpres Ulidang. Puisiku: PAK GURU MAAPKAN AKU
Pak guru maapkan Aku Karena Aku tidak jujur di waktu ulangan Aku mencontek dari buku catatan Aku berdoa semoga tidak ketahuan oleh pak guru Pak guru maapkan Aku Tentu meskipun pak guru tidak tahu Tetap saja hatiku tidak menentu Sebenarnya Aku ingin berterus terang saja Sekali lagi Pak guru maapkan Aku Aku tidak akan mengulangi perbuatan jelek itu lagi Perbuatan tersebut menjadi pelajaran tersendiri Bahwa sifat jujur adalah cara menuju kesuksesan
Aku Anak Awo #A3 90
Puisiku: BUNGA YANG TERBUANG
Sungguh kasihan Nasib sang bunga Bila layu karena terbuang Oh bunga mawar Disayang-sayang Dicinta-cinta Banyak daunnya Terlena diriku ini
Mimpiku: JIKA AKU MENJADI BUPATI
Jika Aku menjadi bupati. Aku ingin semuanya hidup damai
dan sejahtera. Serta sehat sentosa. Aku ingin semua anak
bersekolah dan memberikan baju secara gratis, tas gratis, buku
gratis, dan celana gratis. Terima kasih. Itulah keinginanku jika
Aku menjadi bupati.
Ceritaku: PUTRI LESTARI
Di suatu dusun, hiduplah seorang putri yang bernama
putri Lestari. Ia sangat cantik menawan. Dari saking cantiknya
dia terkenal sampai di beberapa dusun. Sayang sekali putri
Lestari terkenal sombong karena kecantikannya itu.
Pada suatu hari ketika dia jalan-jalan. Dia melihat
pemandangan indah dan luas. Tidak sengaja dia melihat seekor
Aku Anak Awo #A3 91
kelinci di depannya. Dengan dipenuhi bulu yang halus serta
indah mempesona.
Kemudia putri Lestari membawa ke rumahnya. Putri
Lestari sangat ingin memeliharanya.
Di saat sudah ada di rumahnya. Putri Lestari bermain
dengan kelincinya dari pagi sampai siang. Hingga lama-kelamaan
putri Lestari tertidur tanpa disengaja. Karena putri Lestari
tertidur ia lupa memasukkan kelincinya yang indah tersebut ke
dalam sangkarnya.
Setelah tuan putri bangun. Dia melihat banyak kotoran di
istananya. Dia menebak pasti kelincinya yang telah membuang
kotoran sembarangan di situ. Tuan putri pun berniat memberi
pelajaran kepada kelincinya. Kemudian tuan Putri Lestari
memukulnya. Sampai akhirnya tanpa disengaja kelinci tersebut
mati. Karena dipukul menggunakan kayu.
Keesokan harinya. Datanglah ke istana tuan putri, ibunya
kelinci yang sudah mati. Dia hendak mengutuk tuan putri
Lestari. Kelinci tersebut bilang “Tuan putri Lestari, kamu
keterlaluan. Kenapa kamu tega membunuh anakku. Maka oleh
karena itu. Aku kutuk kamu menjadi kelinci sebagai
hukumannya.”
Maka tidak lama kemudian. Tubuh tuan putri Lestari di
penuhi bulu-bulu yang lebat. Hingga lama-kelamaan tuan putri
Lestari menjadi kelinci. Tuan putri Lestari berkata dalam hatinya
“Kenapa Aku menjadi seekor kelinci? Pasti ini gara-gara kutukan
ibu kelinci yang anaknya Aku bunuh. Aku harus
mendatanginya”.
Aku Anak Awo #A3 92
Ketika tuan putri Lestari bertemu dengan ibu kelinci itu.
Tuan putri meminta tolong agar dibebaskan dari kutukannya.
Ibu kelinci menjawab permohonan tuan putri “Kutukan itu tidak
akan sembuh, kecuali ada seorang pria yang tertarik dengan
kamu”.
Tuan putri pun yang sudah menjadi kelinci mencoba pergi
ke hutan agar bisa bertemu dengan seseorang. Di tengah jalan
dia bertemu dengan seorang pemburu pria. Pria tersebut
mengambil kelinci tersebut karena tertarik dan menciumnya
karena keindahan bulunya.
Tiba-tiba kelinci yang dicium pemburu itu menjadi
seorang perempuan cantik. Ketika pemburu tersebut bertanya
“Kenapa kamu bisa jadi manusia”. Perempuan cantik pun
menjawab. “Aku dulunya tuan putri. Tapi karena kutukan Aku
menjadi seekor kelinci.” Akhirnya perempuan cantik itu yang
tiada lain adalah tuan putri, mengajak menikah dengan pemburu
yang tadinya telah menyelamatkannya.
Pernikahan kemudian dilangsungkan. Tuan putri Lestari
telah dikaruniai seorang anak. Dia berjanji menjadi orang baik
setelah terjadi kejadian pengutukan.
Aku Anak Awo #A3 94
Puisiku: BUMI
Bumi adalah planet yang luas Bumi adalah planet yang kami tempati Bumi menyimpan kekayaan alam Bumi adalah planet yang sempurna Terimakasih Aku bangga kepada bumi Karena ... Bumi sedang-sedang saja Tidak terlalu panas Tidak terlalu dingin Berkat bumi Aku punya tempat tinggal Berkat bumi Aku bisa hidup Hatiku tidak akan melupakan bumi Jasa bumi begitu berharga bagiku
Puisiku: ALLAH
Allah yang membuat dunia dan akhirat Allah segala-galanya bagiku CintAku kepada Allah sangat abadi Aku berjanji bahwa Aku akan menjaga alam semesta ini Ya Allah ampunilah dosAku Allahlah satu-satunya tempat Aku berdoa Janjiku kepada Allah tidak akan Aku langgar Allah telah ada di hatiku
Aku Anak Awo #A3 96
Ceritaku: BOLA AJAIB
Di sebuah rumah di tepian jalan. Pada saat malam hari
tiba. Datang suara bunyi aneh. Ternyata bunyi itu berasal dari
bola ajaib.
Pada pagi-pagi keesokan harinya, dua anak bersaudara
Toni dan Tini mengambil bola ajaib itu. Mereka membawa ke
rumahnya. Malam pun tiba. Mereka memasukkan bola ajaib itu
ke dalam tasnya.
Ke esokan harinya mereka berjalan ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, mereka berdua memperlihatkan bola
ajaib itu kepada teman-temannya. Sepulang sekolah Tini diculik
di jalanan. Karena dikira Tini yang membawa bola ajaibnya.
Padahal dibawa oleh Toni.
Setibanya di rumah. Toni berkata kepada ibunya bahwa
Tini diculik orang. Kemudian ibunya bilang, “Tini harus cepat
dicari sebelum terjadi apa-apa pada dia. Ayo cepat cari!”. Ibunya
pun langsung berangkat mencari.
Sudah dua hari. Tini tetap tidak ditemukan.
Tiba-tiba bola ajaib yang dipegang Toni bersinar. Ternyata
ada gambar Tini dalam bola ajaib itu. Tini terlihat dimana dia
berada. Bola ijaib itu sungguh hebat. Ia bisa menunjukkan
keberadaan Tini. Akhirnya Tini ditemukan di sebuah rumah tua.
Ketika keesokan harinya lagi, Toni dan Tini kembali pergi
ke sekolah. Toni memasukkan bola ajaibnya ke dalam tas. Ada
Aku Anak Awo #A3 97
seorang temannya mereka berdua, yang bernama Tono,
mengetahui bahwa Toni membawa bola ajaib di dalam tas.
Tono memiliki niat jahat. Ia berencana mengambilnya dari
Toni. Tono tahu bahwa bola ajaib itu memiliki kehebatan. Bola
ajaib itu bisa menemukan orang yang hilang.
Di saat istirahat sekolah. Toni pergi ke kantin untuk
membeli makan. Dia meninggalkan tasnya di dalam kelas.
Karena dia mengira tidak ada yang tahu bahwa di dalam tasnya
ada bola ajaib.
Tono tahu bahwa Toni lagi tidak ada di dalam kelas. Tono
kemudian mencari tas milik Toni. Ia mengambil bola ajaibnya.
Tanpa ada anak lain yang mengetahuinya.
Sesampainya di rumah. Tono mencoba melempar-
lemparkan bola ajaib ke lantai. Bola ajaib pun marah. Bola ajaib
membunuh Tono.
Toni tahu bahwa Tono terbunuh karena bola ajaib
tersebut. Sehingga Toni pun membuang bola ajaib itu jauh-jauh
agar tidak terjadi apa-apa lagi.
Suratku: BUAT ZAINUDDIN DARI ALDI
Halo apa kabar? Aku sedang sakit Tolong bilang pada guru Aku tidak bisa datang ke sekolah
Aku Anak Awo #A3 99
Aku Anak Awo’ (8) Assalamu’alaikum. Perkenalkan namaku Musripah. Aku biasa
dipanggil teman-teman dengan panggilan Ipa. Nama bapakku Nurdin. Ibuku sudah meninggal 6 tahun yang lalu, namanya Nur Hayani. Aku tinggal di Dusun Awo’, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 2 Oktober tahun 2000.
Sekarang Aku sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Aku duduk di kelas VI. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Karena dokter bisa menyembuhkan orang lain. Aku suka makan ayam. Aku suka pelajaran Agama, Matematika dan Bahasa Indonesia. Puisiku: GURU PAHLAWANKU
Guru pahlawanku Kenapa Aku bilang begitu Karena guru membuat kami baik kepada orang tua Juga membuat kami baik kepada orang lain Berkat guru Kami menghargai orang lain Kalau tidak karena guru mungkin kami tidak menghargai
Kami berterimakasih kepada guru
Puisiku:
BEBEK Bebek itu indah Hampir semua orang melihat bebek
Aku Anak Awo #A3 100
Bebek itu lucu sekali kalau berenang Ia bersama anak-anaknya Berjalan-jalan ke sana kemari Bebek berenang menggunakan kakinya Kaki bebek berselaput Bebek bisa berenang karena kakinya berselaput
Puisiku:
MENJAGA HUTAN
Kita harus menjaga hutan Tidak boleh menebang pohon di hutan Kalau tidak ada pohon di hutan pasti kebanjiran
Jika pohon ditebang secara berlebihan Hutan akan rusak Karena tidak ada yang bisa menahan air
Kita harus menjaga lingkungan Dengan cara menjaga hutan
Puisiku:
MENJAGA LAUT
Laut sangat luas Ikan banyak sekali tinggal di laut Sehingga banyak ikan di laut ditangkap orang
Maka dari itu Orang justru tidak boleh membuang sampah di laut Agar laut tidak busuk dengan sampah Apabila sampah banyak tergenang Laut tidak lagi indah Jadi, setiap hari kita harus menjaganya agar terus bersih
Aku Anak Awo #A3 102
Puisiku: PERGI KE KEBUN
Aku pergi ke kebun Melihat pemandangan yang ada Pastilah menyesal apabila tidak menikmati pemandangan Lebih baik nikmati dulu Dari pada menyesal kemudian Di kebun penuh pemandangan Banyak kayu-kayu yang besar Seperti di desaku Kebun yang indah dipenuhi dengan kebun kemiri Aku suka pasti kamu juga suka
Ceritaku: TIDAK BOLEH MENGGANGGU TEMAN
Setiap pagi kami pergi ke sekolah bersama teman-teman.
Kami selalu bercanda di jalanan sama teman-teman. Kalau kami
sudah sampai di sekolah, kami langsung menyapu sesuai dengan
piket kebersihan di kelas.
Kalau sudah bersih. Kami bermain di lapangan. Apabila
ada pelajaran olahraga, kami bermain voli sama teman-teman
sekelas. Biasanya perempuan melawan kelompok laki-lakinya.
Kelompok perempuan pernah dikalahkan. Tapi kelompok
laki-lakinya juga pernah dikalahkan.
Apabila kelas enam bagian olahraga. Kelas lain tidak boleh
mengganggu. Biasanya kalau mengganggu, kemudian terjadi
Aku Anak Awo #A3 103
ribut. Seperti yang terjadi di waktu yang lalu. Jadi lebih baik
sebagai teman tidak boleh ribut. Lebih baik kami belajar di
dalam kelas saja ketimbang ada ribut.
Tentunya, kita sebagai kakak kelas bagi anak-anak yang
lain. Kita harus menjadi contoh yang baik. Tidak boleh
menggangu teman. Apalagi bertengkar. Kita juga harus
memberikan contoh bagaimana membuang sampah kepada
tempatnya. Agar tidak ada kotor yang dilihat.
Mimpiku: JIKA AKU MENJADI BUPATI
Jika Aku menjadi bupati. Aku akan selalu membantu
orang-orang yang kesusahan seperti orang-orang yang
mengalami kerusakan rumah. Aku akan menolong orang-orang
yang miskin. Seperti orang yang tidak mampu membiayai
anaknya ke sekolah.
Aku akan menolong orang dan tidak sombong kepada
orang lain. Aku tidak boleh memarahi orang lain. Sebaliknya
Aku akan membantu orang-orang yang sedang mengalami
kebanjiran, mengalami longsor dan memperbaiki jalanan yang
rusak.
Jika Aku menjadi bupati akan menerima keputusan orang
lain yang benar. Aku tidak boleh mengucapkan dan tidak boleh
kasar kepada rakyat sendiri karena itu tugas bupati.
Sebagai bupati Aku akan menjaga lingkungan sekitar kita.
Aku sebagai bupati harus menghargai pahlawan dan selalu
mendoakannya agar bisa berada di sisi Allah SWT. Setiap hari
senin Aku akan mengadakan upacara agar pahlawan terdahulu
bisa selalu terkenang di sisi Allah dengan baik.
Aku Anak Awo #A3 107
Aku Anak Awo’ (9) Hai apa kabar teman-temanku. Perkenalkan ya namaku
Hasmaida. Aku suka dipanggil dengan panggilan Maida. Bapakku bernama Muhammad, ibuku bernama Dasriah. Aku lahir pada tanggal 1 Agustus 2001. Aku tinggal di Dusun Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku sekarang duduk di kelas VI Sekolah Dasar
Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku memiliki hobi bermain bola voli. Aku memiliki cita-cita kalau sudah besar ingin menjadi seorang guru. Aku suka buah anggur dan durian. Itu saja perkenalan singkatku. Terima kasih. Ceritaku:
DI RUMAH
Ketika Aku di rumah. Aku senang membantu ibu. Aku
bisa membantu mengerjakan apa saja. Aku biasanya membantu
ibu mencuci piring, menyapu, dan mengepel. Sedangkan ibu
biasanya bekerja di dapur memasak nasi, memasak ikan,
termasuk juga memasak sayuran.
Terus biasanya Aku membantu menyiapkan makanan
sama ibu. Baik ketika akan makan siang maupun ketika makan
malam.
Sebenarnya bukan Saya saja yang membantu ibu, tapi juga
kakak. Apalagi ketika ibu sakit. Pasti Aku sama kakak yang
mengerjakan pekerjaan di rumah.
Apabila Aku bermain di rumah nenek, Aku senang.
Meskipun nenek tidak sakit, Aku tetap bermain. Aku senang di
Aku Anak Awo #A3 108
rumah nenek karena penuh keceriaan. Walaupun ibu mengajak
pulang, Aku sering tidak mau, karena dirumah nenek Aku
senang. Tapi ibuku bilang “Kamu harus cepat pulang karena
besok pagi harus ke sekolah”. Terus Aku jawab “Iya bu”.
Sebelum ke sekolah Aku selalu membersihkan tempat
tidurku dan tidak lupa mandi biar harum.
Puisiku: BULAN
Apabila malam akan tiba Bulan mulai muncul Bulan muncul di balik awan Bulan muncul sedikit demi sedikit semakin besar Bulan memberi cahaya Bulan memberikan cahaya bagi bumi Bulan Bulan hadir di antara beribu-ribu bintang Bulan memberikan cahaya benderang Cahayanya bulan mempercantik malam
Aku Anak Awo #A3 110
Puisiku: BUNGA MAWAR
Bunga mawar Bunga mawar warnanya sangat bagus Bunga mawar berbatang penuh duri Bunga mawar Bunga mawar mempercantik rumahku Bunga mawar Bunga mawar membuat mataku melihat berkaca-kaca
Puisiku: GURU KAMI
Waktu guru datang ke sekolah kami Hati kami gembira melihatmu Kamu mengajar kami dengan baik Sehingga kami pintar Kami tidak tahu kapan Kamu akan pergi Kamu meninggalkan kami Kalau waktu kamu luang Kamu ajak kami jalan-jalan ke mana-mana Kami diajak jalan-jalan ke pantai bersama teman-teman Gembira sesudah itu Kami kembali ke sekolah
Aku Anak Awo #A3 113
Aku Anak Awo’ (10) Assalamu’alaikum semua. Perkenalkan namaku Hasrul. Panggil
saja namaku dengan panggilan Accu’. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri 30 Inpres Ulidang kelas VI. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Aku lahir di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 14 September 1998. Orang tuaku bernama
Rusdi. Ia adalah seorang petani yang sangat rajin, setiap hari pergi ke kebun coklat. Aku suka nasi goreng dan ayam goreng.
Puisiku: PAK BURHAN
Pak Burhan Seorang penjaga sekolah tercinta Pak Burhan Seorang pahlawan bagi kami Pak Burhan Selalu bersama kami Pak Burhan Selalu menebarkan senyum di pagi hari Pak Burhan Selalu menyapu halaman sampai bersih Pak Burhan Merawat halaman sampai tidak ada sampah yang tersisa Pak Burhan Terimakasih Assalamu’alaikum
Aku Anak Awo #A3 116
Aku Anak Awo’ (11) Apa kabar teman-teman? Salam kenal ya. Nama lengkapku
Ayuddin. Teman-teman semua bisa memang-gilku Ayu. Aku tinggal di Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 8 Agustus tahun 2000. Nama bapakku Abd. Rahman Hamma, ibuku Hudiah. Bapakku memiliki kebun coklat dan pohon langsat. Aku
sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang polisi. Aku suka pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Puisiku: TERIMA KASIH GURUKU
Terima kasih guruku Ketika teringat jasamu Terlintas di benakku untuk membalasnya Terima kasih guruku Telah menjadi guruku yang baik Serta menyayangiku Terima kasih guruku Berkat jasamu Kini Aku mengenal Tuhan Aku bisa menjalani hidup dengan sepenuh hati Terima kasih guruku Semoga Allah memberikan kesehatan Kepada guruku tercinta
Aku Anak Awo #A3 118
Puisiku: TERIMA KASIH PAK EFRAT
Aku teringat Di saat kamu ajar kami Terlitas dalam benakku Kamu guru yang baik Kamu guru terSayang Terima kasih Pak Efrat Berkat jasa-jasamu Juga pelajaran darimu Kini hidupku penuh semangat Untuk belajar Dan terus belajar mandiri
Aku Anak Awo #A3 122
Aku Anak Awo’ (12) Salam kenal semuanya. Perkenalkan ya namaku Hendri. Aku
sangat suka bernyanyi. Aku pernah menjadi pemenang juara dua lomba menyanyi di tingkat kecamatanku tahun 2012. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir tanggal 19 April 2002 di dusun Tippulu Timur, Desa Awo’
Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Bapakku bernama Sapiruddin, sedangkan ibuku bernama Icha. Aku memiliki cita-cita menjadi pemain bola yang handal. Sekarang Aku kelas VI.
Puisiku: TUHANKU
Tuhanku Dalam keadaan apapun Aku tetap selalu menyebut namamu Tuhanku Biarpun susah Aku tetap mengingatmu Tuhanku Bersinar Di kala malam hari Tuhanku Hanya kepada-Mu Aku meminta Tidak ada lain selain meminta kepada-Mu
Aku Anak Awo #A3 128
Aku Anak Awo’ (13) Apa kabar semua. Perkenalkan namaku Musfira. Aku bisa
dipanggil Fira. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku duduk di kelas VI. Cita-citaku nanti kalau sudah besar ingin menjadi dokter. Aku suka buah anggur, durian dan apel. Aku lahir pada tanggal 26
April 2001 di dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Nama bapakku Muhammad Nur ibuku bernama Musdalipah. Ceritaku: WAKTU AKU LIBURAN
Waktu Aku liburan. Di pagi-pagi Aku mencuci baju.
Sedangkan pada sore hari Aku bemain bola voli. Setelah selesai
bermain voli Aku mandi. Karena terasa lapar kemudian Aku
makan. Saat di mesjid ada suara adzan. Aku pergi ke masjid
untuk bersalat magrib. Ketika selesai salat. Aku kemudian
membaca Alquran.
Ketika sudah malam. Aku tidur karena sudah sangat
mengantuk. Pagi harinya, Aku pergi ke kebun mengambil
lombok. Aku juga mengambil rambutan.
Setelah selesai pergi ke kebun. Aku langsung naik ke
rumahku dan mandi. Kemudian Aku menonton televisi sambil
tiduran. Sudah dulu ya. Sampai di sini saja Ceritaku waktu Aku
liburan.
Aku Anak Awo #A3 134
Aku Anak Awo’ (14) Apa kabar semua. Perkenalkan namaku Fina. Karena nama
lengkapku pendek, jadi panggil Aku Fina saja. Aku bercita-cita ingin menjadi dokter. Aku lahir di Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 28 Mei 2000. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene
kelas VI. Nama bapakku sama dengan Fira karena kami berdua saudara, yaitu Muhammad Nur, ibuku Musdalipah. Puisiku: KUPU-KUPU
Pada sebuah taman Seekor kupu-kupu yang cantik datang Kupu-kupu itu mempunyai Sayap yang indah Setiap hari kupu-kupu itu membersihkan Sayapnya
Kupu-kupu itu bangga dengan kecantikannya Kupu-kupu itu mengepakkan Sayapnya
Setiap hari kupu-kupu itu membersihkan Sayapnya Tak lupa juga membersihkan kakinya
Kuku-kupu hinggap di daun mawar Kupu-kupu berharap akan kebagian wanginya dari mawar
Kupu-kupu merawat Sayapnya dengan baik Kupu-kupu akan mengikuti lomba Lomba kecantikan kupu-kupu Kupu-kupu berhadap menjadi juara Biar teman-temannya bangga padanya
Aku Anak Awo #A3 138
Aku Anak Awo’ (15) Apa kabar semua. Perkenalkan namaku Muh Rizal. Panggil saja
Aku Rizal. Nama bapakku Muhammad Yusuf, ibuku bernama Harijah. Aku memiliki hobi bermain sepak bola. Aku bercita-cita ingin menjadi pemain sepak bola yang hebat. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku duduk
di bangku kelas VI. Aku lahir pada tanggal 6 Juni 2001 di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku suka pelajaran agama dan B. Indonesia. Puisiku: IBUKU
Ibuku Dalam setiap langkahmu Aku selalu mengingatmu Aku selalu mendoakanmu Agar ibu sehat selalu
Ibuku Aku akan siap selalu menjagamu Aku akan selalu bersamamu
Ibuku Janganlah pergi meninggalkanku Aku akan selalu hidup bersamamu
Ibuku Terima kasih untuk segalanya Ibu telah memberikan semuanya untukku Aku berjanji akan memberikan apa saja untuk ibu
Aku Anak Awo #A3 142
Aku Anak Awo’ (16) Hallo apa kabar teman-teman. Perkenalkan namaku Sinar
Novianti. Kalian bisa memanggilku Sinar. Aku lahir di Tattibajo, pada tanggal 22 April tahun 2000. Sekarang Aku tinggal di Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku juga sekolah di Desa Awo’ yaitu Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang kelas VI.
Nama bapakku Alimuddin, ia sudah meninggal. Aku sekarang tinggal bersama tanteku Harda. Hobiku bermain bola voli. Ceritaku: KEHIDUPANKU DI RUMAH
Di pagi-pagi yang cerah. Aku pergi mengambil mangga bersama ibuku dan ayahku di kebun. Selepas dari kebun Aku langsung mandi karena Aku harus cepat-cepat menjaga adikku yang sedang sakit. Karena kalau tidak cepat pasti kakakku marah.
Kemudian Aku di suruh kakakku untuk membelikan obat buat adikku di toko. Aku pun membelinya. Bersyukur sekali seminggu kemudian, setelah adikku meminum obat setiap hari akhirnya sembuh.
Adikku sudah sehat. Aku mengajak adikku jalan-jalan ke laut untuk memancing ikan. Tapi kalau Aku diketahui oleh orang tuaku bahwa Aku pergi ke laut sama adik. Pasti ibuku dan ayahku memarahiku. Meskipun Aku pulangnya dari laut ke rumah membawa ikan.
Aku senang sekali pergi ke laut untuk memancing. Kalau Aku ke laut sering tidak memberi tahu kedua orang tuaku agar tidak dimarahi.
Aku Anak Awo #A3 148
Aku Anak Awo’ (17)
Hai teman-teman semua. Perkenalkan namaku Erika. Teman-
teman bisa memanggilku Erika. Aku tinggal di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 20 Januari 2001. Aku sekarang kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Bapakku bernama H. Basir, sedangkan ibuku bernama Hj.
Syuhada. Bersyukur kedua orang tuaku bisa naik haji berkat berdagang coklat. Aku bercita-cita menjadi seorang Polwan. Pidatoku: AYOLAH MENUNTUT ILMU
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh Alhamdulillahi rabbil alamin assalatu wassalamu ala asrafil
ambiai warmursalin waala alihi washahbihi ajmain ammaba’du.
Puji syukur Saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kita nikmat sehingga kita bisa hadir dengan penuh mubarakah di tempat ini.
Salam dan shalawat buat nabi besar Muhammad SAW. Bapak guru dan teman-teman yang berbahagia izinkanlah
Saya membawakan sebuah pidato yang berjudul Ayolah Menuntut Ilmu.
Menuntut ilmu itu wajib bagi kita yang laki-laki maupun perempuan. Yaitu menuntut ilmu dari sejak kecil hingga besar nantinya. Agar kita semua mengerti bagaimana tata cara beribadah kepada Allah SWT.
Saya akhiri pidato singkat ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Terkhusus bagi diri Saya sendiri.
Saya akhiri dengan ucapan wabillahi taufik walhidayah Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Aku Anak Awo #A3 150
Suratku: BUAT PAK NURUL DARI ERIKA
Pak Nurul yang baik hati terima kasih Karena Pak Nurul sudah mengajar kami Beberapa bulan lamanya Kami sangat berterimakasih Pak Nurul sudah mengajari kami Sampai kami bisa lulus Terima kasih pak yang baik hati Kami cuma bisa bilang Terima kasih Pak Nurul Nanti kalau Pak Nurul sudah pulang Pasti bapak dapat hadiah dari kelas enam Pak Nurul tunggu saja Pak Nurul akan tahu Pak Nurul sangat baik Pak Nurul adalah pahlawanku
Aku Anak Awo #A3 154
Aku Anak Awo’ (18) Hallo apa kabar teman-teman. Perkenalkan namaku Jasman.
Teman-teman, Aku bisa dipanggil Jasman atau Acong. Aku tinggal di Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir di Tanjung Seloka, pada 31 Desember 2001. Nama bapakku Salim, sedangkan nama ibuku Kaicci’. Aku memiliki hobi bermain bola. Kalau sudah
besar nanti Aku bercita-cita ingin menjadi pembain sepak bola yang hebat. Aku suka pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia. Itu saja perkenalan singkatku. Terima kasih. Puisiku: PERPISAHAN
Kuhitung hari demi hari Kami terus berjuang Agar pak Efrat tidak marah lagi Terima kasih bapak Efrat Berkat jasa-jasamu ki Kami jadi rajin belajar Selamat berpisah Kuceritakan lagi Bahwa Aku telah hidup semangat Hidup dengan penuh energi
Aku Anak Awo #A3 158
Aku Anak Awo’ (19) Assalamu’alaikum teman-teman. Perkenalkan namaku Dandi.
Teman-teman bisa memanggilku Dandi. Aku lahir di Tanjung Saloka pada tanggal 10 Oktober 1999. Aku pernah tinggal di Kalimantan karena ikut bapak bekerja di sana. Sekarang hanya ibuku yang tinggal di Kalimantan. Nama ibuku Nurmi. Aku sama bapak tinggal di Dusun Tippulu
Barat. Bapakku Jasrullah sekarang memilih mengurus kebun coklat untuk menghidupi keluarga. Aku belajar di Sekolah Dasar Nomor 30 Inpres Ulidang kelas VI. Tempat favoritku pantai. Puisiku: PAHLAWAN KECIL
Semenjak ibuku meninggal Aku tinggal bersama ayah dan kedua adikku Aku Sayang kedua adikku Sepulang sekolah Aku bersama adikku membantu ayah Adikku biasa membantu memasak Bapak selalu pergi ke kebun pagi-pagi Karena ibu tidak ada Kami selalu menyiapkan sarapan pagi Adikku biasa menyiapkan piring Bagiku adikku adalah pahlawan Adikku pahlawan kecil
Aku Anak Awo #A3 162
Aku Anak Awo’ (20) Salam apakabar teman-teman. Perkenalkan namaku Rahmat.
Panggil saja Cerli. Tapi kalau di sekolah Aku sering dipanggil Talamma sama teman-teman sekelas. Aku tinggal dan lahir di Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 12 Oktober tahun 2000. Bapakku bernama Kurdin, ibuku bernama Nurbaya.
Aku biasa senang sekali bermain sepak bola di sekolah. Cita-citaku menjadi pemain sepak bola yang keren. Sekarang Aku kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang.
Puisiku: HATI
Cinta sejati Ia mendengar Apa saja yang tidak dikatakan
Cinta sejati Ia mengerti Apa yang tidak dijelaskan
Cinta sejati Ia tidak hanya dijelaskan dengan kata
Cinta sejati Ia tidak ada di dalam pikiran
Cinta sejati Ada di dalam HATI
Aku Anak Awo #A3 168
Aku Anak Awo’ (21) Assalamu’alaikum. Salam kenal dariku. Nama lengkapku Sinta.
Namaku pendek sekali kan? Aku biasa dipanggil Sinta. Aku sekarang ada di kelas VI. Aku sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku lahir pada tanggal 30 Oktober 2000. Aku memiliki bapak bernama Abd. Rahman, ibuku Mahaliah. Rumahku ada di dusun Tippulu
Timur, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku senang memiliki guru yang baik. Kalau sudah besar Aku memiliki cita-cita menjadi seorang guru yang baik. Aku suka buah apel, rambutan dan durian. Puisiku: JALAN-JALAN KE PANTAI
Jalan-jalan ke pantai Bersama teman-teman Jalan-jalan ke pantai Berjalan kaki sambil mendaki Jalan-jalan ke pantai Membuat hati senang dan santai Jalan-jalan ke pantai Meski jauh tapi tidak terasa lelah karena ada teman Kapan-kapan Aku akan pergi lagi ke pantai
Aku Anak Awo #A3 173
Aku Anak Awo’ (22) Hallo teman-teman semua. Perkenalkan nama lengkapku
Musdalipa. Kalian bisa memanggilku Musda. Aku lahir di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 1 Juli 2001. Nama bapakku Gariting, sedangkan ibuku, Piya. Aku belajar di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang kelas VI. Sajak kecil Aku
memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Olahraga kesukaanku adalah olahraga bola voli. Aku suka pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Aku suka pergi ke pantai dan museum.
Puisiku:
RUMAHKU ISTANAKU Rumahku istanaku Rumahku seperti istana yang indah Meski tidak mewah Tetap saja rumahku adalah istanAku Rumahku istanaku Meski tidak megah Tetap saja rumahku bercahaya Bagaikan permata Rumahku istanaku Rumahku tidak ada duanya Rumahku membuat Aku aman bahagia Rumahku membuat Aku hidup bersama keluarga tercinta Selamanya rumahku istanaku
Aku Anak Awo #A3 175
Suratku:
BUAT PAK NURUL DARI MUSDALIPA Pak Nurul yang baik Harap kamu mengajar dengan baik Tapi kamu harus banyak istirahat Kalau kamu tidak banyak istirahat Nanti kamu capek Kalau kami sudah lulus Kamu harus ingat kami Kalau kamu sudah pergi Kamu harus hati-hati Walaupun kami sudah lulus Kami harus mengingatmu Tapi ada satu hal Kamu harus mengajar adik-adik kami dengan baik Terima kasih pak Nurul Kau sudah mengajariku
Aku Anak Awo #A3 182
Aku Anak Awo’ (23) Salam kenal dariku. Nama lengkapku Zainuddin. Aku biasa
dipanggil sama teman-temanku dengan panggilan Zainuddin. Aku tinggal di Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 11 Januari 2001. Nama bapakku Hasman ibuku Eda. Aku memiliki hobi bermain bulu tangkis. Aku juga memiliki cita-cita menjadi pemain
bulu tangkis yang handal. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang kelas VI. Puisiku: IBU
Ibu bagiku adalah yang terbaik Ibu selalu ada di sisiku waktu Aku masih bayi Ibu merawatku sampai sekarang Ibu dengan susah payah mengandung sembilan bulan Sampai akhirnya Aku dilahirkan Aku tidak akan melupakan jasa-jasamu Aku pasti merawat ibu di hari tuamu
Ceritaku: ANJING YANG LUCU
Pada suatu hari Aku bermain dengan anjing yang lucu.
Aku berlari bersamanya sambil melemparkan kayu. Aku melemparkan kayu jauh-jauh. Lalu anjing itu mengambil dan membawanya kembali kepadaku. Berbeda dengan kucing. Aku pernah bermain dengan kucing. Ia berguling-guling. Aku ingin sekali memeliharanya. Tetapi ibuku tidak mengijinkannya. Ibuku bilang “Kucing tidak baik. Kucing ada di jalanan”.
Aku Anak Awo #A3 187
Aku Anak Awo’ (24) Selamat pagi semua. Perkenalkan namaku Armiati. Panggilanku
Armi. Cita-citaku jika sudah besar ingin menjadi guru. Hobiku bermain bola voli. Aku sekarang duduk di kelas VI di Sekolah Dasar Negeri nomor 30 Inpres Ulidang. Aku tinggal di Tippulu Barat, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 29 Desember tahun 2001. Aku memiliki bapak yang
bernama Hamaluddin, ibuku bernama Suharti. Aku suka pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Tempat favorit bermainku pantai.
Puisiku: GURU
Guru adalah seorang pahlawan Guru adalah tumpuan Aku belajar
Saat Aku ada di sekolah Guru menjadi pengganti kakakku
Guru adalah panduanku Guru yang menjadikan Aku bisa pintar Guru yang membuat Aku berani bercita-cita tinggi
Puisiku: KEBUN YANG INDAH
Di sekolah ada kebun yang indah Kebun yang dipenuhi pohon-pohon Pohon-pohon yang berjejer rapi Pohon-pohon yang dihinggapi burung-burung berkicau
Aku Anak Awo #A3 191
Aku Anak Awo’ (25) Salam sejahtera. Perkenalkan teman-teman, namaku Harliana.
Aku bisa dipanggil dengan panggilan Lia. Aku sekarang duduk di bangku kelas Enam pada Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 16 Juni 2001 di dusun Tippulu Barat, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Nama
bapakku Hakim, sedangkan ibuku bernama Diana. Aku memiliki hobi bermain bola voli. Aku bercita-cita menjadi seorang guru.
Puisiku:
KITAB SUCI Kitab suci Kitab suci menjadi penerang hidupku Kitab suci menjadi panduan agamAku Dengan kitab suci Aku bisa mengerti arti hidup Kitab suci Tuntunlah terus hidupku Di dalam jalan kepada Tuhan Sehingga Aku bisa masuk ke dalam surga-Mu Kitab suci Apabila tidak ada kitab suci Tentu manusia tidak punya tuntunan hidup Manusia tidak akan mengenal Tuhannya Terimakasih kitab suci Karena telah hadir di muka bumi ini
Aku Anak Awo #A3 196
Aku Anak Awo’ (26) Hai teman-teman semua. Perkenalkan ya namaku Suaib. Aku
lahir dan tinggal di Dusun Awo’, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 28 Agustus 1999. Ibu yang telah melahirkanku bernama Asni, sedangkan bapakku bernama Muliadi. Aku sekarang duduk di kelas VI pada Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang,
Kabupaten Majene. Hobiku bermain sepak bola. Setiap hari Aku bermain sepak bola di sekolah dan di dusun. Cita-citaku nanti kalau sudah besar ingin menjadi pemain sepak bola yang hebat. Aku suka pelajaran Matematika, Agama, dan Bahasa Indonesia.
Puisiku:
AKU SENANG MEMBACA BUKU Aku senang membaca buku Aku membaca buku apa saja Karena semua ilmu ada di dalam buku Aku lebih suka membaca buku yang berwarna Karena buku yang berwarna terlihat indah Apalagi di dalam bukunya ada gambar Ada buku Upin dan Ipin, Si Kokoh dan lain-lain Aku senang sekali membaca Andai saja Aku sering membaca Pasti akan pandai Ketika lama tidak melihat buku Aku merasa rindu Aku ingin terus membaca
Aku Anak Awo #A3 201
Aku Anak Awo’ (27) Hallo apa kabar teman-teman. Perkenalkan namaku Nasril.
Teman-temanku biasa memanggilku Nacci. Aku lahir pada tanggal 10 Juni tahun 2000 di Dusun Awo’, Desa’ Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku adalah anak nomor ke sembilan dari jumlah saudaraku. Masih ada dua lagi adikku, keduanya laki-laki. Bapakku bernama Arsyad,
sedangkan ibuku bernama Ma’nawiyah. Sekarang Aku belajar di kelas VI Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Di sekolah Aku sangat suka bermain sepak bola. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang pemain sepak bola yang handal.
Ceritaku:
PERJALANAN KE SEKOLAH
Aku setiap pagi pasti pergi ke sekolah kecuali hari Minggu dan hari libur. Aku pergi ke sekolah bersama teman-teman juga dengan seorang guru kami. Guru kami bernama pak Nurul. Dia itu baik, sabar dan penolong. Aku senang sekali bisa mempunyai guru seperti pak Nurul.
Apabila dalam perjalanan dari kampung ke sekolah, kami selalu bertanya. Kami bertanya bahasa Jawa kepada pak Nurul. Saya ingin berterimakasih kepada pak Nurul yang sudah mengajari kami terlalu banyak.
Sering pak Nurul bilang ke Aku “Kamu itu anak pintar”. Tapi Saya bilang “Aku bodoh pak”. Pak Nurul bilang lagi “Tidak ada anak yang bodoh. Kamu itu pintar”. Aku jawab lagi bahwa Aku itu bodoh.
Terus pak Nurul bilang, “Kalau kamu bilang tidak pintar, kamu bukan muridku”. Aku kemudian bilang “Iya pak Aku pintar. Hehe”. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Aku Anak Awo #A3 205
Aku Anak Awo’ (28) Hai teman-teman semua. Perkenalkan ya namaku Mersi bisa
dipanggil Ecci. Aku lahir dan tinggal di Dusun Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 7 Agustus 2002. Ibu yang telah melahirkanku bernama St. Nur, sedangkan bapakku bernama Hamsah. Aku sekarang duduk di kelas V pada Sekolah
Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Hobiku bermain bola voli. Cita-citaku nanti kalau sudah besar ingin menjadi seorang dokter. Aku suka warna ungu muda.
Ceritaku: MALAM YANG MENAKUTKAN
Pada malam itu, Aku dan keluargaku sedang tidur. Ketika
di pertengahan malam, Aku mendengar ketukan pada pintu. Aku
menjadi deg-degan. Jantungku terasa berdebar-debar seperti mau
meletus.
Ibu dan ayahku tidur pulas. Aku berkeringat karena aku
terlalu takut. Aku berkeinginan melihat siapa yang mengetuk
pintu. Aku ingin tahu siapakah orangnnya. Di waktu Aku akan
melihatnya, jantungku terus panik. Hatiku bertanya “Aku mau
melihatnya atau tidak ya?”.
Kalau Aku melihatnya, Aku akan tahu jawabannya. Kalau
Aku tidak melihatnya, pasti Aku akan sesal karena sampai kapan
pun Aku tidak tahu jawabannya. Maka Aku langsung beranjak
melihatnya. Aku bilang “Waduh apaan tuh? Ternyata itu hanya
Aku Anak Awo #A3 206
kucing”. Langsung aku mengambil senter. Aku senteri kucing
tersebut. “Wah, wah, ternyata bukan hanya kucing yang di situ,
tapi juga ular” kataku.
Akhirnya ketahuan yang membuat pintu terketuk adalah
ulah kucing dan ular. Keduanya yang telah menggangguku ketika
tidur. Pintu terketuk karena antara kucing dan ular saling
berkejar-kejaran.
Selanjutnya ibu dan ayahku terbangun. Ayahku bertanya
ke Aku “Apa itu nak?”, Kemudian Aku jawab “Itu ada kucing
dan ular”. Terus aku bertanya ke Ayah, “Lihat ayah, masa ada
ular dan kucing berkejar-kejaran, kan biasanya ular selalu makan
daging, kenapa dia tidak makan daging kucing itu ya yah?”. “Ular
itu semuanya tidak sama, termasuk ular ini, ular ini baik.
Sedangkan kucing itu yang selalu mengganggu ular” kata ayah.
Setelah itu kemudian ayah bilang lagi ke Aku “Makanya kalau
mau bermain, jangan bersama orang yang jahat seperti kucing itu
ya!”.
Akhirnya setelah ular dan kucing lari, Aku beserta ibu dan
ayah melanjutkan tidur kembali. Sedangkan kakakku tidak tahu
dengan apa yang terjadi, karena tidur terlalu pulas.
Ceritaku: WAKTU MENJAGA LANGSAT
Waktu Aku akan menjaga langsat. Aku dan ayah makan
dulu. Sesudah itu Aku duduk-duduk dulu. Beberapa saat
kemudian Aku dan ayah berangkat. Kami berangkat
menggunakan motor karena kebun langsatku lumayan jauh dari
rumah. Sehingga kami harus menggunakan motor.
Aku Anak Awo #A3 207
Setelah melewati perjalanan panjang. Aku dan ayah sampai
di kebun. Aku naik rumah-rumahan yang kecil. Rumah-rumahan
yang aku naiki terbuat terbuat dari kayu. Ia dibuat khusus untuk
berteduh ketika kami berjaga di kebun langsat.
Ketika di malam hari, Aku tidur. Sedangkan bapakku tidak
tidur, karena menjaga langsat. Beberapa saat kemudian, Aku
terbangun karena mendengar suara kelelawar. Aku bertanya ke
Ayah “Mengapa kelelawar itu ada di pohon langsat?”,
“Kelelawar itulah yang sukanya memakan langsat kita” jawab
ayah.
Lalu ayahku menarik tali yang dipasangkan ke pohon
langsat. Pohon langsat kemudian bergoyang dan kelelawarnya
pergi deh. Aku kembali tidur sampai kemudian bangun di pagi
hari ketika matahari mulai kelihatan.
Karena matahari sudah terbit, Aku langsung pergi ke
sungai. Aku mandi biar bersih. Setelah itu Aku dan ayah pulang
ke desa. Sebelum sampai di rumah, Aku berpuisi “Oh...langsat.
Aku senang menjaga langsat. Karena langsat juga bisa dijual dan
bisa mendapatkan uang. Terima kasih langsat”.
Puisiku:
MEMANDANG LAUT
Aku duduk di tepian pantai Aku memandangi laut Airnya bergoyang tenang
Kemudian digoyang angin Menjadi gelombang ombak Ombaknya menghantam karang Cantik sekali memandang laut itu
Aku Anak Awo #A3 209
Puisiku:
BUAH
Buah mangga buah langsat Kalau ada yang mau Kasihlah dia
Buah durian buah rambutan Kalau makan rambutan jangan makan bijinya Buah mangga di potong-potong Aku jadikan rujak Malah adikku yang menghabiskan Mengapa cuma cabenya yang diberikan kepadaku?
Puisiku:
LIBURANKU
Aku membantu ibu Aku mengambil kayu Aku memasak Aku makan Aku mandi Aku belajar Aku membantu adik main-main Aku tidur Aku selesai liburan
Aku Anak Awo #A3 210
Aku Anak Awo’ (29) Assalamu’alaikum. Perkenalkan namaku Marliana. Panggil saja
Liana ya. Aku lahir di dusun Tippulu Timur pada tanggal 6 Apri 2002. Dari sejak lahir sampai besar, Aku tinggal di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat. Aku sekolah di SDN Nomor 30 Inpres Ulidang, Majene, kelas V.
Bapakku bernama Dato, ibuku bernama Wamina. Kalau sudah besar Aku bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Karena menjadi guru adalah tugas yang mulia. Aku hobi main dokter-dokteran. Warna kesukaanku merah.
Puisiku:
MENIKMATI PAGI
Ketika terdengar suara adzan subuh Aku terbangun dari tidur dan Aku nampak lusuh
Aku beranjak ke tempat wudhu Aku pergi ke masjid terlebih dahulu
Aku salat berjamaah Di mesjid sebelah rumah
Setelah itu Aku mengaji Membaca Alquran di pagi hari Bersama Abi dan Ummi
Setelah mengaji Aku berjalan-jalan Bersama adikku Farhad dan Burhan
Menghirup udara pagi Menikmati karunia pemberian Ilahi Yang diajarkan Abi dan Ummi
Aku Anak Awo #A3 211
Aku Anak Awo’ (30) Salam kenal. Pekenalkan namaku Musfira. Untuk memanggil
namaku bisa dengan panggilan Fira saja. Aku lahir pada tanggal 23 Maret 2002 di dusun Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku dilahirkan oleh seorang Ibu yang bernama Rusmini dan dari seorang bapak yang bernama Sarjan.
Aku sangat senang olah raga. Aku adalah salah satu pemain voli dari sekolah yang memenangkan pertandingan se-Kabupaten Majene dalam lomba O2SN. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter kalau sudah besar. Warna kesukaanku ungu. Aku sekarang menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Duduk di kelas Akhir. Yaitu kelas V. Puisiku: SAKIT GIGI
Aku sakit gigi Aku tidak bisa pergi ke sekolah hari ini Karena gigiku sakit sekali Aku tidak bisa mengikuti pelajaran Sehingga tidak tahu apa yang guru ajarkan Karena gigiku berlubang Aku tidak bisa ngomong
Aku Anak Awo #A3 212
Aku Anak Awo’ (31) Halo apa kabar teman-teman? Salam kenal ya. Nama lengkapku
Kila. Teman-teman semua bisa memanggilku Ila. Aku tinggal di Tippulu, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 25 Nopember 2002. Nama bapakku Rahman, ibuku Mahalia. Hobiku bermain bola voli. Cita-citaku apabila sudah besar nanti ingin menjadi sesorang guru
yang bisa mengajar anak-anak di sekolah. Aku suka warna ungu. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang kelas V.
Puisiku: KUCINTA KELUARGAKU
Kucinta keluargaku Tanpa keluargaku hidup pasti terasa hampa
Kucinta keluargaku Tanpa keluargaku hidup pasti terasa tak berguna
Kucinta keluargaku Keluargaku yang mengerti saat perasaan suka dan duka
Kucinta keluargaku Di kala Aku senang keluargaku juga senang
Kucinta keluargaku Di kala Aku sedih keluargaku juga sedih
Kucinta keluargaku Keluargaku bagian hidupku yang paling berguna Keluargaku pelita hidupku
Aku Anak Awo #A3 213
Aku Anak Awo’ (32) Hai apa kabar teman-temanku. Perkenalkan ya nama lengkapku
Anriani. Aku suka dipanggil dengan panggilan Ani oleh teman-temanku. Bapakku bernama Hamma Adil, ibuku bernama Asni. Aku lahir pada tanggal 10 Desember 2000. Aku tinggal di Dusun Tippulu Barat, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Sekarang Aku duduk di kelas V Sekolah Dasar
Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku memiliki hobi bermain bola voli. Aku memiliki cita-cita kalau sudah besar ingin menjadi seorang dokter. Aku suka dengan warna kuning dan pink. Puisiku: GIGIKU
Gigiku cantik Gigiku kurawat selalu Karena selalu Aku menyikat Gigiku sangat putih Aku memakai Pepsoden Gigiku putih dan wangi Semenjak Aku memakai Pepsoden Ketika aku tidak lagi menyikat gigiku Gigiku tidak putih lagi Gigiku ada lubangnya Aku kesakitan terus
Aku Anak Awo #A3 214
Pantun Lebaiku:
Buah manggis Di depan kaca Salam manis Buat yang baca Harum manis rasa merica Tersenyum manis sesudah membaca Cari durian di dalam meja Makan kelapa airnya basi Dari kemarin diam aja Ada apa sih Hujan di Solo Banjir di Semarang Kasihan deh lo Masih sendiri sampai sekarang Ada kolam banyak ikannya Malam-malam mau ke mana Beli kangkung di asongan Dari tadi kelimpungan Anak buruh masuk pabrik Biar butuh Aku tak panik Bis Patas lewat depan klinik Biar sudah gawat jangan panik
Aku Anak Awo #A3 215
Puisiku: SOPAN
Sikapku yang sombong Pada orang tua dan guru Bisa membuat Aku tinggal kelas
Aku akan merubah sikapku yang sombong Menjadi sikap sopan
Aku tidak mau jadi orang yang tidak sopan Aku harus sopan pada guru dan orang tua Serta pada orang lain Supaya Aku disukai teman Aku tidak mau dibenci sama teman
Puisiku: RAMBUTKU
Rambutku indah Ia bergelombang Dengan rambutku Aku terlihat cantik
Sewaktu Aku tidak merawat rambutku Ia menjadi merah Ia menjadi rontok Ia menjadi bercabang
Puisiku: UNTUNG ADA SOFFELL
Nyamuk selalu mengganggu waktu aku belajar Untung ada Soffell Aku bisa belajar lagi karena tidak ada nyamuk Aku akan membawa Soffell ketika Aku belajar
Aku Anak Awo #A3 216
Aku Anak Awo’ (33) Salam kenal semuanya ya. Perkenalkan namaku Erwin. Aku
sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene kelas V. Aku lahir tanggal 31 Desember 2003 di dusun Tippulu Timur, Desa Awo’ Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Bapakku bernama Sauding, sedangkan ibuku bernama
Halima. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang astronout. Hobiku bermain sepak bola. Aku menyukai warna ungu.
Puisiku: KUSAYANG IBUKU
Waktu aku di rumah Aku suka membantu ibuku Karena kusayang ibuku Waktu aku pergi mengaji ke masjid Aku berdoa “Ya Allah ampunilah dosaku Ampunilah dosa kedua orang tuaku Kasihanilah ibuku karena telah melahirkanku” Setelah salat di mesjid Aku segera pulang ke rumah Aku tidur lalu bangun membaca buku “Allahu akbar” Tanda salat magrib tiba Aku kemudian mandi lalu pergi ke masjid Aku mengaji dan berdoa untuk ibu karena kusayang ibu
Aku Anak Awo #A3 217
Aku Anak Awo’ (34) Apa kabar semua? Perkenalkan namaku Harni Ibrahim. Aku
bisa dipanggil Harni. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku duduk di kelas V. Cita-citaku nanti kalau sudah besar ingin menjadi seorang guru. Aku lahir pada tanggal 28 April 2002 di dusun Tippulu, Desa Awo’,
Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Nama bapakku Ibrahim ibuku bernama Naisa. Warna kesukaanku merah. Hobiku bermain bola voli. Aku termasuk anggota tim Voli sekolah yang menjadi tim terbaik di Kabupaten Majene. Puisiku: JAM DINDING
Teng teng teng Bunyi jam dinding di kamar Jam dinding mengingatkan perubahan waktu Jam dinding mengingatkan tentang kegiatan Keberadaan jam dinding menjadi peringatan Peringatan bagi apa-apa yang harus Aku kerjakan Jam dinding adalah penunjuk waktu Ia sangat Aku perlukan Jam dinding adalah penanda Ia selalu mengingatkanku tentang waktu belajarku
Aku Anak Awo #A3 218
Aku Anak Awo’ (35) Apa kabar semua teman-teman? Perkenalkan namaku
Henrawan. Panggil saja Aku Henra. Nama bapakku Baharuddin, ibuku bernama Salma. Aku memiliki hobi bermain bulu tangkis. Aku bercita-cita ingin menjadi pemain sepak bola yang handal. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene.
Aku duduk di bangku kelas V. Aku lahir pada tanggal 26 Maret 2001 di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku suka warna merah. Puisiku: LAYANG-LAYANG
Layang-layang terbang tinggi ke kanan ke kiri Bergeleng-geleng diterpa angin Layang-layang bagaikan benda hidup yang terbang Ia seperti bernyawa bebas merdeka Di angkasa layang-layang mengikuti kemauan yang punya Sampai kapan dia di udara Dan ketika sampai waktunya Layang-layang terputus dari benangnya Dia tidak dapat berbuat apa-apa Jatuh ke tanah tiada berdaya
Puisiku: SANDAL
Wahai sandal yang bagus Aku suka sama Kamu
Aku Anak Awo #A3 219
Waktu Aku melihat Kamu di Majene Aku kagum sekali melihat sandal yang bagus Aku membeli dengan harga 30 ribu Aku akan menjagamu sampai rusak
Puisiku: CERITA DARI PAGI SAMPAI TIDUR
Waktu Aku bangun tidur Aku langsung mandi Sesudah mandi Aku memakai baju dan celana Sesudah memakai baju dan celana Aku sarapan Aku sarapan bersama keluarga Sesudah sarapan Aku berangkat ke sekolah jam 06.30 Tiba di sekolah pada jam 07.00 Aku belajar bahasa Indonesia Kemudian Aku istirahat Aku main sepak bola Setelah itu Aku masuk kelas lagi Aku belajar IPS Akhirnya bunyi bel 3x pada pukul 12.00 Aku pulang ke rumahku dan menyimpan tas Aku melepaskan baju dan celana Aku makan siang Aku tidur siang Aku bangun dari tidur dan langsung mandi Sesudah mandi Aku memakai baju muslim Aku pergi shalat Magrib Setelah itu Aku makan malam Aku kemudian belajar Terakhir Aku langsung tidur
Aku Anak Awo #A3 220
Aku Anak Awo’ (36) Selamat pagi teman-teman. Pekenalkan namaku Nurul Fitra.
Untuk memanggil namaku bisa dengan panggilan Fitra saja. Aku lahir di Dusun Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 5 Januari 2003. Aku dilahirkan oleh seorang Ibu yang bernama Hj. Harjuna dan dari seorang bapak yang bernama Saddang.
Aku memiliki cita-cita menjadi seorang guru kalau sudah besar. Karena Aku ingin mengajar anak-anak agar pintar. Aku sekarang menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene, duduk di kelas kelas V. Aku memiliki hobi membersihkan. Warna kesukaanku adalah hijau. Puisiku: BULAN
Bulan Di kala menjelang malam Engkau muncul di balik awan Kau nampak malu-malu Engkau menyelimuti bumi ini Dengan cahayamu Bulan Engkau hadir di antara seribu bintang-bintang Dia antara mereka Engkau kebanggaan hatiku Bulan Tak puas-puasnya Aku memandangmu
Aku Anak Awo #A3 221
Bulan Dekatkan Aku dengan Penciptamu
Ceritaku: PAGI SAMPAI MALAM
Waktu itu di pagi hari yang cerah. Aku bangun jam 6 pagi.
Aku mandi. Sesudah mandi Aku sarapan pagi. Aku kemudian berangkat ke sekolah jam 7. Aku sampai di sekolah jam 8. Aku belajar Matematika. Aku pulang sekolah jam 12. Sesampainya di rumah Aku mengganti pakaianku dan Aku makan. Sesudah makan Aku pergi mengaji. Sesudah mengaji Aku mandi dan melihat matahari mulai tenggelam.
Aku selanjutnya pergi salat Magrib sama teman-teman. Sesudah salat Aku pulang. Sesampainya di rumah Aku buka mukena. Aku makan dan belajar. Sehabis belajar Aku pergi ke rumah nenekku. Aku dan kakakku tidur di rumah nenek karena nenek sakit. Aku tidur sama nenekku jam 10 malam. Puisiku: IBUKU
Ibuku bangun pagi Menyiapkan makan pagi Untuk makan seluruh keluarga Agar badan sehat semua Ibuku tidak pernah marah Ibuku sayang padaku Ibuku selalu membimbingku Agar aku cepat dewasa
Aku Anak Awo #A3 222
Puisiku: MELATIKU
Warnamu putih Bungamu kecil Harummu semerbak mewangi Banyak kumbang menghinggapimu Kau tumbuh di taman Tak lupa selalu Aku siram Agar terus berkembang Menghiasi taman rumahku
Puisiku: TEMAN SEJATI
Teman sejati Selalu menemaniku dalam suka dan duka Kutulis dalam lembaranku kisah-kisah denganmu Pengalamanku dan perasaanku hanya kepadamu Kau selalu setia mendengarkan ceritaku Menjadi tempat curhatku dan menyimpan rahasiaku
Puisiku: GURUKU
Kau begitu berarti Membimbing kami sepenuh hati
Kau begitu berharga Membimbing kami sekuat tenaga
Semua ilmu kau berikan Segudang kasih kau arahkan
Lelahmu takkan menjadi derita Susahmu takkan menjadi petaka
Aku Anak Awo #A3 223
Aku Anak Awo’ (37) Assalamu’alaikum. Perkenalkan nama lengkapku Arna. Aku biasa
dipanggil teman-teman dengan panggilan Arna. Aku lahir pada tanggal 28 April 2001. Nama bapakku Usman sedangkan nama ibuku adalah Sukiati. Aku tinggal di Dusun Tippulu, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Sekarang Aku sekolah di Sekolah Dasar Negeri
Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Aku duduk di kelas V. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang guru. Yang nantinya bisa mengajar anak-anak di sekolah. Aku menyukai warna biru muda. Aku memiliki hobi bermain Voli. Alhamdulillah Aku bersama tim voliku di sekolah menjadi pemain terbaik di Kabupaten Majene pada pertandingan O2SN tahun 2013. Puisiku: PAK NURUL
Pak Nurul adalah Pengajar Muda dari Indonesia Mengajar Dia mengajar di Sulawesi Barat Karena supaya anak Sulawesi Barat pintar Dia selalu mengajar di kelas enam Terima kasih karena dia sudah mengajar di sini Kalau pulang dia akan selalu dirindu Dirindu oleh anak Sulawesi Barat Terima kasih Indonesia Mengajar
Aku Anak Awo #A3 224
Aku Anak Awo’ (38) Selamat pagi teman-temanku semua. Perkenalkan namaku
Subhan. Panggil saja namaku dengan panggilan Suban. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri 30 Inpres Ulidang kelas V. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang pemain bola yang hebat. Aku lahir di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 15 Juli 2003. Bapakku
bernama H. Jalaluddin dan ibuku bernama Hj. Nurhawa. Hobiku adalah bermain kelereng. Sedangkan warna kesukaanku adalah ungu.
Puisiku: MEMBANTU IBU DI RUMAH
Waktu Aku di rumah Aku membantu ibu membereskan perabotan rumah Aku membersihkan halaman rumah Aku membantu membersihkan piring Aku membantu memungut sampah Waktu bapakku meninggal Aku harus berusaha mencari uang Supaya bisa membeli beras Juga membeli mobil, motor dan rumah mewah Sehingga Aku bisa memberi makanan-makanan mewah
Aku Anak Awo #A3 225
Aku Anak Awo’ (39) Halo teman-temanku semua. Pekenalkan nama lengkapku Putri
Baswanti. Untuk memanggil namaku bisa dengan panggilan Putri. Aku lahir di Dusun Tippulu Barat tanggal 8 Oktober 2002, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku dilahirkan oleh seorang Ibu yang bernama Nursanti dan dari seorang bapak yang bernama Basman.
Aku memiliki cita-cita menjadi seorang guru kalau sudah besar. Karena Aku ingin mengajar anak-anak di sekolah. Aku sekarang menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene, duduk di kelas kelas V. Aku memiliki hobi main bola voli. Warna kesukaanku adalah pink. Puisiku: MAMAKU
Mamaku yang telah melahirkanku Waktu Aku lahir Aku selalu dirawat sama mama Karena Aku masih kecil Ketika Aku umur lima tahun Aku diajari menggambar Pagi-pagi Aku selalu dimandikan Sesudah mandi Aku melihat ayam berkotek-kotek Ketika Aku umur tujuh tahun Mamaku pergi ke pasar membeli baju putih dan rok merah Kemudian Aku dibelikan kaos dan sepatu Supaya Aku bisa sekolah Beruntung Aku mendapatkan nilai Matematika 80
Aku Anak Awo #A3 226
Aku Anak Awo’ (40) Hai teman-teman semua. Salam kenal ya. Nama lengkapku
Vebrianti. Aku biasa dipanggil oleh teman-teman dengan panggilan Pebi. Aku tinggal di Dusun Tippulu Barat, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 4 April 2003. Ayahku bernama Muliadi, ibuku bernama Salmia. Di sekolah Aku memiliki kesenangan membaca dan
menulis. Cita-citaku ingin menjadi seorang guru di sekolah nantinya. Karena menjadi guru bisa mengajar orang lain. Sekarang Aku kelas V di SDN Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku suka warna ungu. Sekian perkenalanku.
Puisiku: JALAN-JALAN KE PANTAI
Hari ini hari Minggu Aku dan keluargaku akan pergi ke pantai Sejak pagi kami bersiap-siap Bapak menyiapkan motor Ibu menyiapkan bekal untuk dibawa Aku, Panji, dan Ibran menyiapkan perlengkapan Ada tikar, hape dan payung Setelah siap kami segera berangkat Pemandangan di pantai sungguh indah Bapak dan ibu duduk bersantai Aku, Panji dan Ibran bermain pasir Kami bergembira Hari sudah sore Kami segera pulang
Aku Anak Awo #A3 227
Puisiku: SAKIT GIGI
[
Hari ini Aku sakit gigi Rasanya nyeri sekali
Aku tak bisa makan Duduk pun Aku tak nyaman
Aku tak bisa tidur Meskipun sudah di atas kasur
Tak ada guna meski menangis Semua karena salahku suka makan yang manis
Tapi jarang gosok gigi Sekarang Aku hanya menyesali diri
Puisiku: BAJU BARU
Aku mendapat baju baru Baju itu berwarna ungu Dibelikan ibu di pasar baru
Hati Aku sangat bahagia Aku memakainya sambil bergaya Ibu melihat tingkahku sambil tertawa Aku pun tak mati gaya
Puisiku: MATAHARI
Di ufuk timur cahayamu benderang Burung-burung mulai berdendang Kuncup bunga mengembang Pak tani pun berangkat ke ladang Matahari cemerlang Matahari gemilang Di ufuk barat sinarmu hilang Pertanda malam akan datang
Aku Anak Awo #A3 228
Ceritaku: TERJATUH DARI BECAK
Pada suatu hari, Aku dan ibu baru pulang dari rumah nenek. Karena membawa barang cukup banyak, Aku dan ibu memutuskan untuk naik becak. Pada waktu jalan menurun, pengemudi becak tidak dapat mengendalikan becaknya. Mungkin karena beban yang terlalu berat. Becak pun meluncur turun dengan cepat dan akhirnya terperosok di selokan. Aku dan ibu hanya lecet-lecet saja di bagian kaki dan tangan.
Pengemudi becak minta maaf pada ibu. Sebagian barang yang dibawa basah dan rusak. Meskipun begitu ibu tetap bersyukur karena selamat meskipun terluka. Ceritaku: PASAR MALAM
Hari Minggu, Aku, Fitra dan Hilda pergi ke pasar malam.
sampai di sana sudah banyak pengunjungnya. Aku mengajak kedua temanku naik Komidi Putar. Aku dan Fitra tertawa-tawa sambil menjerit-jerit sedangkan Hilda terlihat tegang.
Ketika Hilda turun dari Komidi Putar, ia nampak pucat. Aku segera mencari air minur hangat. Setelah Hilda minum air, ia tampak lebih baik. Saat ditanya Fitra, Hilda mengakui dirinya takut. Ia baru pertama kali naik Komidi Putar. Aku dan Fitra tertawa.
Saat diajak mencoba mainan lain, Hilda menolak. Akhirnya kami menonton pertunjukan Lenong Anak, di panggung terbuka.
Aku Anak Awo #A3 230
Pendapat Para Tokoh Dengan Kehadiran Buku Aku Anak Awo’
“Kita sekarang ada program peningkatan mutu
pendidikan, seperti yang Saya canangkan di Majene yaitu terapi
Medali Emas, dimana di situ ada huruf ‘i’, yaitu Inovasi dan
Kreativitas. Termasuk masalah buku ini, anak-anak butuh dipacu
untuk meningkatkan wawasan. Terbitnya buku ini merupakan
gebrakan yang luar biasa. Jarang sekali anak-anak yang
menciptakan buku seperti ini. Saya ucapkan terima kasih kepada
Pengajar Muda yang telah membina dan mengembangkan
wawasan anak-anak lewat kreativitas kepenulisan. Buku ini akan
kami bedah untuk kita jadikan motivasi kepada seluruh sekolah.”
Drs. H. Abd. Hamid, MM (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majene)
“Saya sebagai ketua dewan pendidikan Kabupaten Majene
memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas karya dan upaya
yang sungguh-sungguh dilakukkan dalam rangka memberikan
motivasi, selain pada generasi Majene, maupun pada dunia
pendidikan pada umumnya. Menulis saja, Saya sangat salut,
masih terlalu sedikit generasi yang punya kemampuan dan
keinginan untuk menyalurkan ide-ide, gagasan-gagasan, pikiran-
pikirannya ke dalam bentuk buku. Mudah-mudahan dengan
lahirnya buku ini, memberi motivasi generasi muda untuk
menulis, sehingga dunia kepenulisan di Majene jadi berkembang.
Aku Anak Awo #A3 231
Banyak sekali gagasan yang kita dengar melalui lisan, tapi sangat
kurang kita baca melalui tulisan.
Setidaknya pengungkapan lewat tulisan akan menjadi bukti
sejarah yang akan menjadi pembelajaran bagi generasi yang akan
datang. Seperti halnya keberadaan Pengajar Muda di Majene,
tidak akan bisa dikenang, hanya kenangan bagi orang-orang yang
pernah mengalami. Tapi tidak akan menjadi kenangan bagi
orang-orang yang tidak berada pada saat Pengajar Muda ada di
Majene. Tetapi lewat dituangkan dengan tulisan sampai kapan
pun juga di masa depan, orang-orang nantinya akan bilang
bahwa di Mejene pernah ada Pengajar Muda, salah satunya
dengan keberaan buku ini. Sekali lagi Saya memberikan
penghargaan yang sangat tinggi pada Pengajar Muda yang ada di
Mejene dalam pengabdiannya.
Saya melihat bahwa upaya Pengajar Muda seperti adinda
Nurul ini sangat positif dalam melatih anak-anak menulis.
Sesungguhnya di kota pun generasi muda sangat minim
kebiasaan menulis. Mudah-mudahan dengan tulisan dari desa
lewat pencerahan para Pengajar Muda, lahir penulis dari anak-
anak di pedesaan. Sehingga out put yang baik akan muncul
seiring dengan munculnya buku ini. Seperti yang Saya lihat,
tulisan yang tertuang dalam buku ini murni pengalaman pribadi
anak-anak sekolah dasar.”
Drs. H.M. Rusbi Hamid, M.Si (Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Majene)
Aku Anak Awo #A3 232
“Alhamdulillah kami bangga, terus terang justru penulis
munculnya dari anak-anak SD, alhamdulillah semoga ke depan
ini akan muncul kembali anak Awo’ yang bisa menulis.
Kemudian insyaallah buku ini Saya akan jadikan bahan bacaan
referensi anak bacaan tiap sekolah. Sebagai referensi buku
perpustakaan. Insyaallah ini akan berjalan seterusnya. Setelah di
Majene, harapannya buku ini bisa dibawa ke kabupaten lain.
Semoga kedepan Majene sebagai ibu kota pendidikan di Propinsi
Sulawesi Barat akan terus tumbuh cikal bakal penulis muda.”
Drs. Bau Agung, M.Si (Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Majene)
“SelAku kepala bidang, Saya sangat merespon pembuatan
buku Aku Anak Awo’. Pendidikan anak-anak kita membutuhkan
kreativitas menulis. Buku ini harapannya nanti bisa diberikan
kepada tiap-tiap sekolah. Semoga apabila buku ini dibaca, ada
berupa pemahaman lebih lanjut untuk kembali membaca lebih
mendalam. Kemajuan anak-anak memang tergantung
pembinanya, apabila ada pembinaan secara khusus kepada siswa
di bidang menulis maka hal itu sangat berperan.”
H. Abd. Jalil, S.Pd (Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Majene)
Aku Anak Awo #A3 233
“Saya sangat berterima kasih atas adanya buku ini. Saya
sangat merespon dengan baik. Mudah-mudahan terbitnya buku
ini bisa memajukan anak-anak dalam dunia pendidikan. Dengan
buku ini membuktikan, bahwa anak-anak di desa pun dapat
berkarya seperti anak-anak di perkotaan. Meskipun buku-buku
pendukung sangat terbatas di desa. Harapannya buku ini dapat
dimanfaatkan di desa ini terutama di Kecamatan Tammero’do.”
Abd. Majid, S.Pd (Kepala UPTD Pendidikan Kec. Tammero’do Sendana)
“Pendapat Saya mengenai dibuatnya buku Aku Anak
Awo’, Saya sangat mendukung karena terbangun motivasi siswa
untuk belajar sebagai bekal masa depan anak, terutama pada
bidang bahasa Indonesia sangat terangkat dengan dukungan dari
Pengajar Muda atau sekaligus penganyom anak-anak di desa
Awo’. Saya sangat mendukung ada kerja keras Pengajar Muda
dalam hal prestasi siswa di Awo’. Kemudian lewat tulisan siswa,
terangkat nama baik SDN No 30 Inpres Ulidang.
Harapan Saya terhadap siswa yang lain supaya mereka juga
ikut terdorong motivasi untuk membuat tulisan, seperti contoh
Aku Anak Awo’ ini. Mudah-mudahan anak-anak yang lain bisa
terharu apabila membacanya. Saya perhatikan, anak-anak gunung
bisa bersaing dengan anak kota, yang penting anak-anak gunung
ini bisa kita bina betul-betul untuk membangun dirinya sebagai
bekal di masa depan. Saya sangat berterima kasih kepada
Pengajar Muda atas bimbingannya untuk anak-anak di sekolah
ini.”
Alisja, S.Pd.SD (Kepala Sekolah SDN No. 30 Inpres Ulidang)
Aku Anak Awo #A3 234
“Saya sangat merespon dan mendukung dengan positif
terbitnya buku ini. Mudah-mudahan anak-anak bisa lebih
mencintai dan termotivasi bagaimana menulis yang baik. Saya
berharap jangan hanya sebatas kelas di atas yang berkarya, akan
tetapi juga anak-anak yang di bawah seperti kelas tiga dan empat,
sehingga bisa berkesinambungan. Dengan anak-anak bisa
menulis, Saya pikir ini merupakan langkah yang sangat positif.
Harapan kami selalu perwakilan masyarakat, anak-anak bisa
berkreasi, mengembangkan bakat yang selama ini hanya
terpendam. Sehingga anak-anak lebih berprestasi. Dengan
menulis bisa mengangkat desa, dimana yang selama ini seakan-
akan kita masih terbelakang.
Buku ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak yang
berada di pelosok, setelah membaca, ternyata anak-anak dari
desa ini bisa berbuat dan berpotensi untuk menulis, bukan hanya
dari kota, tapi anak-anak dari desa juga bisa mampu melakukan
seperti yang dilakukan anak-anak di kota. Tapi ini semuanya
berkat dari dorongan, khususnya dari Pengajar Muda. Mudah-
mudahan nantinya apabila tidak adanya Pengajar Muda, kita
termotivasi baik pemerintah dan penentu kebijakan yang ada.
Mudah-mudahan anak-anak yang ada di desa, bukan hanya
di Desa Awo’ tapi mudah-mudahan yang ada di tempat lain
termotivasi. Ternyata anak-anak bisa mampu juga jika ada
bimbingannya. Saya berharap anak-anak yang ada di pelosok
jangan berkecil hati tapi kita harus selalu optimis, kenapa orang
kota bisa, kenapa kita tidak!”
Samsul Manjurai (Kepala Desa Desa Awo’)
Aku Anak Awo #A3 235
“Saya menyambut baik dengan terbitnya buku Aku Anak
Awo’, karena kebetulan Saya pribadi, pernah menjadi kepala
sekolah, sekaligus Saya adalah aku anak Awo’ juga. Dengan
terbitnya buku ini, merupakan sebuah jembatan untuk
memancing anak-anak masa depan selanjutnya untuk berkarya
lebih baik. Ini artinya sebuah cacatan bersejarah, anak desa pun
mampu menyatakan apresianya dalam membuat sebuah buku,
semoga Allah SWT menilainya sebagai sebuah ibadah, baik pada
anak didik itu sendiri, pun terhadap pribadi Saya.
Saya sangat berbangga karena masih sempat berhadapan
dengan Pengajar Muda. Saya berharap untuk selanjutnya buku
ini memberikan motivasi kepada anak-anak. Semoga dengan
buku ini membuka cakrawala baru, bisa tampil calon pemimpin-
pemimpin di masa depan”.
H. Abd. Majid, S.Ag (Mantan Kepala SDN No 30 Inpres Ulidang)
Tulisan-tulisan siswa SDN No 30 Inpres Ulidang ini
menyadarkan kita bahwa bibit-bibit pewarta warga sebenarnya
ada di mana-mana. Dari buku ini, hal penting untuk
digarisbawahi bukan hanya soal potensi kepenulisan anak-anak
Indonesia, tapi juga mungkin peran tulisan-tulisan ini untuk ikut
merekatkan berbagai unsur keindonesiaan melalui butir-butir
informasi, gagasan, dan cita-cita untuk sebuah kehidupan
kebangsaan yang lebih baik.
M. Mushthafa (Kepala Sekolah SMA 3 Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, alumnus Erasmus Mundus Masters Course in Applied Ethics Utrecht University, Belanda, dan NTNU, Norwegia.)
Aku Anak Awo #A3 236
Buku yang sungguh menginspirasi untuk orang banyak.
buku ini mengajari ada hal-hal luar biasa di balik kesederhanaan.
Sesederhana cerita dan puisi anak-anak tersebut, tapi Aku dapat
melihat kuatnya emosi, kepolosan, dan ketulusan mereka.
Mengajari kita bahwa tidak perlu menulis dalam bahasa yang
rumit untuk membuat cerita yang bagus.
Buku ini pun memperlihatkan kepada semua orang bahwa
anak bangsa kita memiliki kemampuan untuk mencipta. Bukan
menyalin atau mencontek, tetapi mereka mencipta. Mereka
menulis, mereka menghasilkan sesuatu, dan mereka memiliki
karya. Hal penting yang harus kita sadari dari sekarang. Pak
Nurul telah berhasil membuat anak-anaknya menciptakan karya.
Luar biasa. buku yang sungguh menginspirasi.
Ria Pesta Natalia @rianatalia (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Passau)
Buku ini membuktikan bahwa SEMUA ANAK BISA!
Semua orang bisa menginspirasi Alhamdulillah dan salute
kepada saudara Saya, Nurul, yang telah berhasil mendampingi
anak-anak Awo’ hingga terbitnya buku ini. Selamat Pak guru,
mutiara-mutiara terpendam itu telah ditemukan. Semoga dengan
hadirnya buku ini juga memotivasi masyarakat khususnya di
Majene untuk sama-sama melakukan akselerasi sehingga Majene
sebagai kota pendidikan segera tercapai.
Mega Tala Harimukthi @megatala (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Pundau)
Aku Anak Awo #A3 237
Buku yang jujur menggambarkan imajinasi anak-anak.
Awaludin Fatjri Ariyanto @din1188 (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Rura
Buku Aku Anak Awo’ bagi Saya adalah bukti bahwa anak
Majene di pegunungan juga memiliki kreativitas yang tidak kalah
dengan anak kota. Terbukti dari kayanya pemikiran dan imajinasi
mereka yang mereka tumpahkan dalam puisi, gambar maupun
cerita. Sederhananya gaya berpikir mereka sangat terlihat dan
orisinalitasnya pun terasa.
Besar harapan Saya buku ini akan menjadi pemantik karya
kreatif lainnya di Mejene dan bisa menjadi bukti nyata tentang
tidak ada batasan dalam memiliki impian. Buku ini pun menjadi
simbol kemerdekaan berpikir dan berkreasi bagi anak-anak di
tanah Mandar. Tentu saja selama tidak keluar dari norma yang
berlaku, setiap karya harus diapresiasi.
Semoga para penulis di dalam buku ini bisa mewujudkan
cita-cita dan impian mereka. Semoga setiap kalimat yang mereka
tulis dan gambar yang tergores dapat memberikan inspirasi bagi
pembacanya. Ini dia karya anak-anak dari wilayah Indonesia
Timur, “Aku Anak Awo’”.
Muhamad Fajar @muhamadfajar89 (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Tatibajo
Tulisan adalah tempat kita mencurahkan dan menyimpan
memori yang dapat bertahan lama dan dengan mudahnya kita
panggil kembali. Bagi beberapa orang, menulis merupakan
pekerjaan yang sulit. Merangkai kata, membangun kalimat dan
Aku Anak Awo #A3 238
memaknai apa yang dimaksud. Namun lewat buku ini, dapat
dilihat, menulis itu adalah hal yang mudah.
Tulisan anak-anak di Desa Awo’ ini dapat memberikan
inspirasi bagi siapa saja yang membaca buku ini. Semoga ini
menjadi inspirasi kita bersama karena buku ini merupakan karya
dan kejujuran hati anak-anak kita.
Alvino Yulian @alvinoyuliaaan (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Lombang
Buku Aku Anak Awo’ merupakan salah satu bentuk
apresiasi seorang guru terhadap murid-muridnya. Melaui buku
ini, Pak Nurul membuktikan bahwa menulis itu mudah. Setiap
anak bisa menjadi penulis. Selamat buat Pak Nurul yang berhasil
mendampingi anak didiknya menjadi penulis-penulis cilik.
Melalui tulisan, mereka mengenal dunia, melalui tulisannya juga
nantinya mereka akan dikenal dunia.
Lukvi Raharasi @raharasi (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Bututtala
Ada kepolosan yang menghangatkan hati dan
menghanyutkan perasaan, terselip juga perasaan geli ketika
membaca tiap rangkaian curahan hati dan pikiran Aku Anak
Awo’. Pak guru Nurul berhasil memunculkan kilau anak Awo’
yang sebenarnya tanpa banyak mengedit tulisan anak-anak desa
Awo’. Salute
Nur Syarianingsih Syam @ayuaryaaryo (Ketua Gerakan Penyala Makassar)
Aku Anak Awo #A3 240
**** Catatan Akhir: buku Aku Anak Awo’ ( #A3 ) edisi pertama alhamdulillah bisa terselesaikan dengan baik. #A3 diangkat dari catatan buku harian siswa SDN Nomor 30 Inpres Ulidang, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat. Di Sekolah Dasar yang ada di pelosok tersebut, Pengajar Muda (PM) V Majene, dari Gerakan Indonesia Mengajar membiasakan siswa membuat catatan di buku harian. Pembiasaan tersebut diadopsi dari pembelajaran pada film Freedom Writers. Dalam tulisan #A3 tentu masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu apabila ada apresiasi, saran, dan kritik dari pembaca sekalian, silahkan dikirim ke email editor, [email protected] atau bisa dikirim langsung ke alamat Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Jl. Desa Awo’, Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat, Kode Pos 91452. Terima kasih banyak. Salam kebermaknaan.
Aku Anak Awo #A3 242
Pembelajaran menggambar di luar kelas
Permaianan garis (line game), dari film Freedom Writers
Aku Anak Awo #A3 244
“Terbitnya buku ini merupakan gebrakan yang luar biasa. Jarang sekali anak-anak yang menciptakan buku seperti ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Pengajar Muda yang telah membina dan mengembangkan wawasan anak-anak lewat kreativitas kepenulisan. Buku ini akan kami bedah untuk kita jadikan motivasi kepada seluruh sekolah.” Drs. H. Abd. Hamid, MM (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majene) “Mudah-mudahan dengan lahirnya buku ini, memberi motivasi generasi muda untuk menulis, sehingga dunia kepenulisan di Majene jadi berkembang...Seperti yang Saya lihat, tulisan yang tertuang dalam buku ini murni pengalaman pribadi anak-anak sekolah dasar.” Drs. H.M. Rusbi Hamid, M.Si (Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Majene) “Alhamdulillah kami bangga, terus terang justru penulis munculnya dari anak-anak SD...buku ini Saya akan jadikan bahan bacaan referensi anak bacaan tiap sekolah. Sebagai referensi buku perpustakaan.” Drs. Bau Agung, M.Si (Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Majene) “SelAku kepala bidang, Saya sangat merespon pembuatan buku Aku Anak Awo’...Semoga apabila buku ini dibaca, ada berupa pemahaman lebih lanjut untuk kembali membaca lebih mendalam.” H. Abd. Jalil, S.Pd (Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Majene) “Dengan buku ini membuktikan, bahwa anak-anak di desa pun dapat berkarya seperti anak-anak di perkotaan.” Abd. Majid, S.Pd (Kepala UPTD Pendidikan Kec. Tammero’do Sendana)
Buku ini masih dalam bentuk soft file. Belum dicetak dan belum disebarluaskan secara luas. Apabila
ada yang tertarik menerbitkan silahkan menghubungi editor lewat email [email protected]