aku anak awo

244
Aku Anak Awo #A3 1

Upload: m-nurul-ikhsan-saleh

Post on 19-Feb-2016

300 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Buku Aku Anak Awo’ diangkat dari catatan buku harian siswa SDN Nomor 30 Inpres Ulidang, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat. Di Sekolah Dasar yang ada di pelosok tersebut, Pengajar Muda (PM) V Majene, dari Gerakan Indonesia Mengajar membiasakan siswa membuat catatan di buku harian. Pembiasaan tersebut diadopsi dari pembelajaran pada film Freedom Writers.

TRANSCRIPT

Aku Anak Awo #A3 1

Aku Anak Awo #A3 2

Aku Anak Awo’ Catatan Harian Siswa SDN No. 30 Inp Ulidang Terbit tahun 2013

Aku Anak Awo #A3 3

Aku Anak Awo #A3 4

Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang Jl. Desa Awo’, Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat, Kode Pos 91452

Aku Anak Awo #A3 5

Daftar Isi Cover ---------------------------------------------------------------- 1 Daftar Isi ------------------------------------------------------------ 5

Kata Pengantar Editor ------------------------------------------- 8 Sambutan ------------------------------------------------------------ 15

Aku Anak Awo’ (1) Oleh Hilda Sri Mardawani -------------------------------------- 18

Aku Anak Awo’ (2) Oleh Dalilul Falihin ----------------------------------------------- 28

Aku Anak Awo’ (3) Oleh Nur Atika ----------------------------------------------------- 38

Aku Anak Awo’ (4) Oleh Siti Harlianti ------------------------------------------------- 53

Aku Anak Awo’ (5) Oleh Nur Rahma -------------------------------------------------- 69

Aku Anak Awo’ (6) Oleh Wahdania ----------------------------------------------------- 79

Aku Anak Awo’ (7) Oleh Aldi ------------------------------------------------------------ 87

Aku Anak Awo’ (8) Oleh Musripah ----------------------------------------------------- 98

Aku Anak Awo’ (9) Oleh Hasmaida ---------------------------------------------------- 106

Aku Anak Awo’ (10) Oleh Hasrul --------------------------------------------------------- 112

Aku Anak Awo’ (11) Oleh Ayuddin ------------------------------------------------------- 115

Aku Anak Awo’ (12) Oleh Hendri --------------------------------------------------------- 121

Aku Anak Awo #A3 6

Aku Anak Awo’ (13) Oleh Musfira -------------------------------------------------------- 127

Aku Anak Awo’ (14) Oleh Fina ------------------------------------------------------------ 133

Aku Anak Awo’ (15) Oleh Muh Rizal --------------------------------------------------- 137

Aku Anak Awo’ (16) Oleh Sinar Novianti ----------------------------------------------- 141

Aku Anak Awo’ (17) Oleh Erika ----------------------------------------------------------- 147

Aku Anak Awo’ (18) Oleh Jasman -------------------------------------------------------- 153

Aku Anak Awo’ (19) Oleh Dandi ---------------------------------------------------------- 157

Aku Anak Awo’ (20) Oleh Rahmat -------------------------------------------------------- 161

Aku Anak Awo’ (21) Oleh Sinta ------------------------------------------------------------ 167

Aku Anak Awo’ (22) Oleh Musdalipa ---------------------------------------------------- 172

Aku Anak Awo’ (23) Oleh Zainuddin ---------------------------------------------------- 177

Aku Anak Awo’ (24) Oleh Armiati -------------------------------------------------------- 182

Aku Anak Awo’ (25) Oleh Harliana ------------------------------------------------------ 186

Aku Anak Awo’ (26) Oleh Suaib ----------------------------------------------------------- 191

Aku Anak Awo’ (27) Oleh Nasril ---------------------------------------------------------- 196

Aku Anak Awo #A3 7

Aku Anak Awo’ (28) Oleh Mersi ----------------------------------------------------------- 200 Aku Anak Awo’ (29) Oleh Marliana ------------------------------------------------------ 205 Aku Anak Awo’ (30) Oleh Musfira -------------------------------------------------------- 206 Aku Anak Awo’ (31) Oleh Kila ------------------------------------------------------------- 207 Aku Anak Awo’ (32) Oleh Anriani -------------------------------------------------------- 208 Aku Anak Awo’ (33) Oleh Erwin ---------------------------------------------------------- 211 Aku Anak Awo’ (34) Oleh Harni Ibrahim ---------------------------------------------- 212 Aku Anak Awo’ (35) Oleh Henrawan ---------------------------------------------------- 213 Aku Anak Awo’ (36) Oleh Nurul Fitra --------------------------------------------------- 215 Aku Anak Awo’ (37) Oleh Arna ------------------------------------------------------------ 218 Aku Anak Awo’ (38) Oleh Subhan ------------------------------------------------------- 219 Aku Anak Awo’ (39) Oleh Putri Baswanti ---------------------------------------------- 220 Aku Anak Awo’ (40) Oleh Vebrianti ------------------------------------------------------ 221 Pendapat Para Tokoh --------------------------------------------- 225 Catatan Akhir ------------------------------------------------------- 235

Aku Anak Awo #A3 8

Mengasah Bakat dan Potensi Menulis Anak Sebuah Pengantar Editor

Setiap anak yang terlahir di muka bumi membawa bakat

dan potensi. Berkat bakat dan potensi yang diasah, seorang anak

bisa menjadi sukses dan terpandang. Tinggal bagaimana

kesungguhan seorang guru dan orang tua, menggali dan

mengasah, bakat dan potensi anak-anaknya. Ibaratkan pisau,

apabila ia sering diasah, akan menjadi tajam. Sebaliknya, apabila

tidak diasah, pisau tersebut tetap tumpul, bahkan tidak bisa

dimanfaatkan untuk memotong barang apapun. Otak manusia

pun begitu.

Salah satu bakat dan potensi yang perlu diasah dari diri

seorang anak adalah kemampuannya di bidang tulis menulis.

Ketika anak mulai diperkenalkan dengan dunia membaca, ia

perlu juga dikenalkan dengan dunia kepenulisan. Hal ini

bertujuan untuk membiasakan anak sejak dini mengenal dunia

menulis. Banyak orang dewasa yang merasa kesulitan ketika akan

menuangkan idenya dalam bentuk tulisan. Bahkan menuliskan

satu paragraf tulisan pun ia kesulitan. Hal inilah yang banyak

dirasakan oleh guru-guru Sekolah Dasar (SD) di pelosok.

Mereka sangat sulit mengeluarkan ide yang ada di kepala untuk

dituangkan ke dalam lembaran kertas. Padahal ada banyak ide di

otaknya.

Berangkat dari alasan itulah, Saya sebagai Pengajar Muda

angkatan V, dari Gerakan Indonesia Mengajar yang bertugas di

SD Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Desa Awo’, Kecamatan

Tammero’do, Kabupaten Majene tertarik dan tertantang untuk

Aku Anak Awo #A3 9

mengasah anak didik Saya di bidang kepenulisan sejak dini. Yaitu

dengan cara sederhana, membiasakan anak-anak menulis catatan

di buku harian. Anak-anak dibebaskan menuliskan apa saja yang

ada di pikiran mereka. Dari catatan di buku harian mereka,

kemudian diangkat menjadi buku Aku Anak Awo’ ini.

Pembiasaan membuat catatan harian seperti ini telah pernah

dilakukan oleh seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di

Amerika Serikat yang kemudian dikumpulkan menjadi sebuah

buku dan diangkat menjadi sebuah film berjudul Freedom Writers.

Dalam buku Freedom Writers tersebut, setiap siswa dalam satu

kelas bebas menuliskan apa saja yang terjadi, terutama apa saja

yang dialami siswa dalam keseharian.

Sedangkan mengenai pemilihan judul buku ini dengan

Aku Anak Awo’, hal tersebut berangkat dari satu alasan. Yaitu

karena semua siswa yang menulis di dalam buku ini tinggal dan

besar di Desa Awo’. Dalam bahasa Bugis, kata Awo’ berarti

bambu, sedangkan kata Awo’ oleh masyarakat di Desa Awo’

diartikan sungai. Harapannya setelah munculnya tulisan dari

anak-anak SD di pelosok ini, akan muncul juga tulisan-tulisan

baru dari siswa yang tinggal di daerah terpencil lain dengan

bermacam keterbatasan fasilitas.

Memang pada awalnya, menanamkan pembiasaan menulis

terhadap siswa tidaklah gampang. Apalagi pembiasaan tersebut

hampir belum pernah anak-anak lakukan sebelumnya. Oleh

karena itu, butuh kesabaran yang tinggi bagi seorang guru yang

ingin membiasakan anak didiknya menulis. Bahkan ketika di

awal-awal Saya mengajak anak didik Saya membuat sebuah

tulisan, jawaban yang selalu muncul dari mereka adalah kata-kata

“A’dē kuissa pak” (Tidak bisa pak), “Aih pak, maparri’” (Aih pak

Aku Anak Awo #A3 10

sulit). Bersyukur sekali dengan dorongan yang dilakukan secara

terus menerus, akhirnya anak-anak mau menuliskan juga.

Sehingga jadilah buku seperti yang ada di hadapan pembaca

sekalian. Tentu kualitas tulisan mereka masih perlu terus

ditingkatkan.

Langkah pertama yang selalu Saya katakan pada anak didik

di kelas ketika akan berlatih menulis adalah “Ketika kalian akan

menulis, tulislah apa saja yang ada di pikiran kalian. Itu saja.

Gampang kan? Tidak usah peduli apakah tulisan kalian layak

dibaca orang lain atau tidak”. Hal ini juga pernah diungkapkan

oleh seorang penulis terkenal, James Whitfield Ellison,

”Mulailah menulis, jangan berpikir. Berpikir itu nanti saja. Yang

penting menulis dulu. Tulis draf pertamamu itu dengan hati.

Baru nanti kamu akan menulis ulang dengan kepalamu. Kunci

utama menulis adalah menulis, bukannya berpikir.”

Ada banyak tantangan dalam penyelesaian penyusunan

buku ini. Beberapa tantangan yang dihadapi Saya ketika

mengumpulkan tulisan catatan harian siswa antara lain; Pertama,

tidak semua tulisan yang siswa buat berasal dari hasil karya

mereka sendiri, akan tetapi ada sebagian yang menyalin dari

buku. Kedua, ketika siswa diberikan satu buku catatan kosong,

sebagian mereka lebih tertarik membuat gambar, dari pada

menuliskan rangkaian kata-kata. Ketiga, ada tulisan yang sama

antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Keempat, buku

catatan siswa seringkali rusak/hilang. Kelima, tidak semua guru

bisa menyambut baik hasil karya tulis siswa, dan lain-lain.

Dari beberapa tantangan itulah, maka bagi seorang

pendidik yang berkomitmen dengan pengembangan dunia

kepenulisan anak-anak, harus benar-benar memiliki perhatian

Aku Anak Awo #A3 11

yang besar. Guru harus teliti mana tulisan yang dibuat siswa,

mana yang bukan. Guru sebisa mungkin selalu mengecek

perkembangan kemampuan siswa dalam menulis. Seorang guru

butuh memberikan pelajaran bagaimana cara menulis yang baik,

dari pemilihan kata yang benar sampai pada menyusun kalimat

yang runtut. Guru meminta siswa agar menulis sendiri secara

jujur. Terakhir yang tak kalah pentingnya adalah meyakinkan

siswa, pendidik dan orang tua bahwa anak-anak memiliki bakat

dan potensi untuk menulis.

***

Dalam mendidik siswa agar bisa menulis, jangka waktu

yang dibutuhkan antara satu siswa dengan yang lainnya tentu

berbeda-beda. Ada siswa yang hanya dijelaskan sebentar, sudah

bisa paham dan langsung mempraktekkan. Ada lagi yang sangat

lama, bisa saja butuh waktu berminggu-minggu, sampai

berbulan-bulan, baru kemudian bisa mempraktekkan. Oleh

karena itu, seorang guru harus selalu punya energi yang banyak

untuk mengasah potensi dan bakat anak didiknya. Seorang guru

yang memiliki kesungguhan hati untuk terus melatih,

bersungguh-sungguh dalam proses, tanpa takut akan kegagalan.

Karena kegagalan sendiri adalah pintu menuju kesuksesan.

Kalau kita lihat. Beberapa orang terkenal dalam

kepenulisan di Indonesia seperti Goenawan Mohamad, Rendra,

Kuntowijoyo, Umar Kayam, Gus Dur, Gus Mus, Nurcholis

Madjid, Emha Ainun Nadjib dan masih banyak lagi yang lainnya.

Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah lelah dalam

mengasah kemampuannya di bidang kepenulisan ketika awal-

awal mereka menjadi seorang penulis. Seandainya ketika di awal-

awal mereka belajar menulis kemudian menyerah, pastilah

Aku Anak Awo #A3 12

mereka tidak akan menjadi penulis yang baik seperti yang kita

kenal sampai detik ini.

Dari situ, timbul pertanyaan penting kemudian. Sudahkah

kita mengasah bakat dan potensi anak didik kita dengan baik?

Sudahkan kita mengasah bakat dan potensi diri kita sendiri

dengan baik? Atau pertanyaan yang tak kalah pentingnya,

sudahkah kita yakin bahwa anak didik kita atau diri kita memiliki

bakat dan potensi, terkhusus di bidang kepenulisan?.

Pertanyaan ini butuh kita jawab bersama-sama sebagai

pribadi yang telah diberikan bakat dan potensi oleh Tuhan.

Sebelum semuanya terlewati begitu saja tanpa kesadaran yang

mendalam. Mungkin saja ada yang memiliki bakat dan potensi

lain yang sangat menonjol, seperti menyanyi, menari, bermain

bulu tangkis, bola voli, sepak bola, catur, sampai kepada bakat

dan potensi berhitung. Itu semua butuh diasah. Semua bakat dan

potensi yang beragam tersebut apabila didukung dengan

kemampuan menulis, pastinya akan lebih baik, agar bisa

mengajarkan kepada orang lain yang lebih banyak.

Kuncinya, jika ingin mengajarkan anak didik menjadi

penulis yang handal. Tinggal disuruh latihan dan latihan. Suatu

waktu, kesuksesan pasti bisa diraih dari hasil latihan yang

dilakukan secara berkesinambungan. Jika ada dari pembaca

sekalian yang masih bingun dimana letak bakat Anda yang harus

diasah. Saya akan bercerita beberapa hal tentang pencarian bakat

dan potensi pada diri Saya pribadi. Terutama di bidang

kepenulisan. Begini ceritanya. Sewaktu Saya sekolah di jenjang

SMA sampai lulus tahun 2006, bahkan jauh sebelum itu, sejak

masih SD, Saya berpikir bahwa Saya tidak ada bakat dan potensi

Aku Anak Awo #A3 13

di bidang tulis-menulis. Padahal, waktu Saya SMA sudah

lumayan senang membaca buku di perpustakaan.

Saya mulai berlatih menulis ketika Saya tinggal di

Yogyakarta. Tepatnya pada pertengahan tahun 2007, yaitu

setahun sebelum menempuh perkuliahan. Saya belajar menulis di

Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Yogyakarta. Pondok

pesantren ini menampung mahasiswa dari golongan kurang

mampu secara finansial, atau mahasiswa yang memilih jalan

kemandirian. Pengasuh yang ada di pondok pesantren tersebut

adalah Zainal Arifin Thoha (almarhum), ia mengharuskan

mahasiswa mencari uang sendiri untuk kebutuhan hidup sehari-

hari dan biaya untuk kuliah. Salah satu jalan kemandirian yang

ditempuh oleh para santrinya yaitu dengan mencari honor lewat

menulis di media massa. Sebelum tulisannya mampu tembus di

media massa, para santri ada yang menjadi pengamen, loper

koran, berjualan di angkringan dan berjualan dengan asongan.

Saya sendiri pernah menjadi loper koran dan membantu

seseorang berjualan buku, keliling di beberapa kota.

Berkali-kali Saya menulis puisi. Tidak ada satu pun media

yang memuatnya. Suatu waktu Saya bertanya-tanya pada diri

pribadi apa yang membuat puisi Saya tidak dimuat, mungkin saja

karena Saya menggarapnya tidak serius. Akhirnya Saya menekuni

tulisan resensi buku. Resensi Saya, pertama kali dimuat pada

koran Lampung Pos akhir tahun 2007. Kemudian berlanjut

dimuat pada koran Seputar Indonesia, Media Indonesia, Bali

Post, Koran Jakarta, Bernas Jogja, Majalah Flamma, Malajah

Suluh dan juga tulisan yang dimuat dalam bentuk buku

kompilasi dan terakhir menulis buku berjudul Peace Education

tahun 2012.

Aku Anak Awo #A3 14

Bagi Saya, dalam menulis butuh rasa percaya diri dan

optimisme yang besar. Meskipun sebagian teman Saya

beranggapan bahwa tulisan Saya tidak bagus, tetap saja Saya

kirim ke media massa. Saya tidak tahu sudah berapa tulisan yang

ditolak redaksi media massa, tapi Saya tetap memberanikan diri

terus mengirim dan meningkatkan latihan. Bahkan mungkin

sampai mereka orang redaksi merasa kasihan dengan Saya. Itulah

sedikit cerita bagaimana Saya mengasah dunia kepenulisan

hingga akhirnya tulisan Saya bisa dimuat di koran dan berhasil

menulis buku.

Terakhir, sekali lagi Saya ingin tegaskan, bahwa setiap anak

memiliki bakat dan potensi untuk menulis, siapa pun itu. Tidak

ada kata terlambat untuk memulai menulis. Untuk itu, sebagai

pendidik, mari bersama-sama mengasah bakat dan potensi

menulis anak didik kita mulai dari sekarang. Setidaknya dengan

menulis, kita bisa berdakwah dan mengajar orang lain lewat

tulisan yang kita buat. Mengutip perkataan Al-Ghazali, “Kalau

Engkau bukan anak raja dan Engkau bukan anak ulama besar,

maka jadilah penulis”.

Awo’, 2 Mei 2013

Editor,

M Nurul Ikhsan Saleh, S.Pd.I @mnurulikhsan / hp 081 242 023 909 (Pengajar Muda V Majene, Gerakan Indonesia Mengajar)

Aku Anak Awo #A3 15

Sambutan Koordinator Pengajar Muda V Majene

Setiap anak adalah emas. Saya meyakini itu, terlebih setelah

ditugaskan menjadi Pengajar Muda, di Kabupaten Majane. Tidak

hanya kemampuan sains saja yang bisa dikembangkan, namun

juga kemampuan yang lain, seperti olahraga, berpuisi, dongeng,

menyanyi, tari-tarian dan sebagainya.

Buku ini kiranya cukup membuktikan kemampuan non-sains

yang dimiliki oleh anak-anak. Bukan cuma anak kota, bahkan

anak gunung, di daerah pelosok Majene. Rasa bangga dan haru

melihat anak-anak ini mengekspresikan apa yang ada di dalam

pikiran mereka, imajinasi mereka dan menggambarkan apa yang

mereka lihat serta rasakan setiap hari.

Setiap anak Indonesia mempunyai hak untuk

mengembangkan dirinya, mengekspresikan bakatnya. Tugas kita

sebagai gurulah untuk membantu dan memotivasi mereka untuk

maju.

Selamat membaca dan merasakan semangat untuk maju yang

luar biasa dari anak-anak Awo’.

Galung Sangalla, 15 Mei 2013

Yustika N. Arifa, S.IP. @tikayusuf (Kord. Pengajar Muda V Majene, Gerakan Indonesia Mengajar)

Aku Anak Awo #A3 16

SAMBUTAN

CAMAT TAMMERODO SENDANA

UNTUK BUKU AKU ANAK AWO’

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulilah. Marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan

syukur ke hadirat Ilahi Rabbi, Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT,

berkat rahmat dan karunia-Nya, kita semua masih diberikan

kesehatan dan kesempatan untuk terus melanjutkan pengabdian untuk

pendidikan.

Keberadaan pendidikan sangat penting untuk mencetak Sumber

Daya Manusia yang berkualitas. Maka untuk mendukung terwujudnya

pendidikan yang semakin baik, butuh perhatian pelaku pendidikan

agar terus mengembangkan anak-anaknya sejak dari Sekolah Dasar.

Terutama bagaimana membentuk peserta didik yang bisa berkarya.

Hadirnya karya tulis anak-anak Sekolah Dasar Negeri Nomor

30 Inpres Ulidang ini, menjadi salah satu bukti hasil kreativitas anak-

anak yang sangat baik. Saya atas nama Pemerintah Kecamatan

Tammero’do Kabupaten Majene sangat menyambut baik karya anak-

anak Sekolah Dasar yang berada dalam naungan Kecamatan

Tammero’do ini.

Semoga dengan terbitnya buku Aku Anak Awo’, akan

bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. Dimana anak-anak semakin

terpancing untuk terus meningkatkan kebiasaan menulis sejak dari

Sekolah Dasar. Tentu, anak-anak penulis di buku ini masih perlu terus

dilatih agar bisa melahirkan karya-karya yang lebih bagus di masa

depannya. Teruslah berkarya anak-anakku!

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Majene, 5 Juni 2013

Camat Tammerodo Sendana

Irhamniah Muis Mandra, SE.M.AP

Aku Anak Awo #A3 17

SAMBUTAN

BUPATI KABUPATEN MAJENE

UNTUK BUKU AKU ANAK AWO’

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur senantiasa Saya panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi,

Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya, kita semua

diberikan kesehatan serta kekuatan untuk terus belajar dan berkarya.

Melalui sambutan singkat ini Saya atas nama Pemerintah

Kabupaten Majene menyampaikan apresiasi yang setinggi – tingginya

atas diterbitkannya buku Aku Anak Awo’ karya anak-anak Sekolah

Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Desa Awo’, Kecamatan

Tammero’do Sendana, Kabupaten Majene.

Dengan terbitnya buku Aku Anak Awo’ hasil karya anak-anak

di Sekolah Dasar tersebut, telah menjadi bukti bahwa kemampuan

menulis seseorang bisa ditumbuhkan sejak anak masih dalam usia

dini. Tentunya dengan bimbingan secara terus-menerus, selain anak-

anak pintar membaca, mereka juga terlatih untuk menulis. Serta

menumbuhkan imajinasi, kreativitas, sikap kritis dan kepedulian

terhadap lingkungan sekitar.

Harapannya, buku ini dapat menumbuhkan inspirasi, untuk

para pembacanya, anak – anak, guru, orang tua, pelaku pendidikan

dan seterusnya. Segala daya, upaya terkait untuk perbaikan dan

kesempurnaan buku, ini akan sangat ditunggu. Untuk para penulis

cilik yang berkontribusi dalam penyelesaian buku ini, Saya berpesan

teruslah berkarya dan semakin bersemangat berlomba – lomba untuk

berprestasi. Kalian adalah generasi penerus Majene pada masa

mendatang.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh

Majene, 16 Mei 2013

Bupati Kabupaten Majene

H. Kalma Katta, S.Sos, M.M

Aku Anak Awo #A3 18

Aku Anak Awo #A3 19

Aku Anak Awo’ (1) Hallo teman-teman, perkenalkan namaku Hilda Sri

Mardawani. Biasanya teman-temanku memanggilku Hilda. Aku lahir di Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do Kabupaten Majene pada 4 Juni 2001. Ayahku bernama Subaer. Aku sekarang menimba ilmu di SDN No 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene, kelas VI.

Selain suka berhitung, Aku juga sangat suka membaca. Dalam sehari Aku bisa menghatamkan buku sampai tuntas. Pada bulan April 2013, Aku menjadi salah satu perwakilan sekolah untuk mengikuti Olimpiade Sains Kuark tingkat Kabupaten. Senang sekali rasanya. Selamat membaca karyaku. Semoga bermanfaat. Ceritaku: ANAK SULUNG DAN ANAK BUNGSU

Suatu hari, Aku pulang dari sekolah. Sesampainya di

rumah, Aku mendengar adik bungsuku meninggal karena dia

punya penyakit tumor. Aku adalah anak sulung. Umurku baru 11

tahun. Sedangkan adikku yang bungsu, mengidap penyakit

tumor, dia hanya berumur sampai tiga bulan.

Aku sangat marah pada Tuhan kenapa Dia mengambil dua

adikku. Adikku yang pertama meninggal namanya Hilman

Fariansa. Sedangkan adikku yang kali ini meninggal adalah

Ahmad Fijran. Aku bersaudara ada enam. Dua meninggal. Jadi

Aku tinggal berempat.

Aku berempat, ada tiga perempuan, yang pertama Aku

Hilda Sri Mardawani. Adikku yang pertama baru umur dua

tahun, kemudian meninggal. Ia adalah Hilman. Adikku yang

Aku Anak Awo #A3 20

kedua bernama Selfi Sri Lestari. Selfi ini orangnya cerewet

banget. Yang keempat adalah Alfatira Azzahra. Dia punya kakak

laki-laki yang bernama Alfiqra Alif Almubarak. Dia adik laki-

lakiku yang masih hidup.

Ya Allah, kenapa Aku dibuat sedih seperti ini? Adikku

yang terakhir meninggal pada 25 Januari 2013. Itu saja Ceritaku

hari ini, Aku sangat sedih sekali. Apabila Aku lanjutkan lagi,

takut Aku menangis terus. (Awo’, 25 Januari 2013).

Ceritaku: BANJIR

Banjir melanda desaku, tapi mengapa sampah yang

disalahkan padahal manusia yang membuang sampah. Aku

bertanya pada mereka, kenapa kalian membuang sampah

sembarangan? Gara-gara kalian bencana alam jadi datang seperti

banjir. Banjir datang karena kalian membuang sampah

sembarangan. Mengapa kalian membuang sampah sembarangan

ke selokan? lihat banjir datang melanda desa kita.

Mimpiku: AKU INGIN MENJADI BUPATI

Sebenarnya, Aku ingin jadi guru tapi di dalam hati kecilku,

Aku ingin menjadi bupati. Ternyata sepertinya sulit juga ya. Dulu

kepala sekolahku yang sudah pensiun berkata “Dulu Saya tidak

ingin jadi guru, eh ternyata jadi guru beneran, ya itu bisa dibilang

Aku Anak Awo #A3 21

takdir. Bukan takdir cinta ya anak-anak!”. Katanya dan kami

ketawa geli banget. Hehe

Puisiku: BUKU PENERANG MASA DEPANKU

Buku penerang masa depanku Buku membuatku pintar Buku membuatku memiliki segudang ilmu Kau seperti saudaraku Yang Aku bawa setiap hari Untuk Aku pelajari Terimakasih buku Kau penerang masa depanku Maka, bacalah terus buku Karena buku tempat berlindung kita belajar

Puisiku: LANGIT TERTUTUP AWAN

Sang pencipta tak akan menguji umat-Nya Apabila tak mampu menerima ujian-Nya Bapakku telah tiada Disusul ibuku tercinta Yang menyimpan bara Terenggut pula nyawa dari jasadnya Tinggal Aku berlima dengan keempat adikku Ditampung sepasang orang tua Aku renguk kasih Sayang mereka Tetapi ...

Aku Anak Awo #A3 22

Aku dan adik-adikku Terpisah karena waktu Kini dimana mereka berada Kemana Aku harus mencari? Kemana lagi harus kutelusuri? Kabar tiada kudengar Berita tiada kutelusuri Tiada alamat kuketahui Awan gelap masih menyelimuti Jejak mereka tiada kuketahui

Puisiku: MATAHARIKU

Matahariku Kau sangat berjasa Kau menerangi seluruh alam Kau tatasurya yang paling besar Kau menghangatkan seluruh planet Sekarang bulan akan tiba Matahari akan tenggelam Aku tak ingin berpisah denganmu Walaupun Aku suka dengan bulan Tapi matahari lebih Aku suka Semoga esok pagi lebih indah dari yang lalu

Aku Anak Awo #A3 23

Aku Anak Awo #A3 24

Puisiku: HUJAN

Air menetes satu demi satu Lama-lama jadi deras Basahi seluruh bajuku Seluruh tasku Hujan juga membasahi tanaman Hujan juga membasahi rumahku Hujan juga membasahi jalanan Semua serba basah Karena hujan ...

Puisiku: PAHLAWANKU

Pahlawanku Kau sangat berjasa untuk negara Jiwa raga kau pertaruhkan Hanya untuk negeri tercinta Wahai para pahlawanku Terima kasih atas semua jasa-jasamu Kami akan selalu mengenang Semua jasamu untuk selama-lamanya

Puisiku: MAKANAN

Roti roti roti roti ... Da ...ging Da ...ging Keju keju keju keju keju Te te lur ... te te lur ...

Aku Anak Awo #A3 25

Puisiku: BUMIKU TERCINTA

Bumi menurutku Tata surya yang paling indah

Aku punya teman Bumi juga punya teman

Aku punya ibu tercinta Bumi juga punya ibu tercinta

Aku punya lampu untuk menerangi malam Bumi juga punya bulan untuk menerangi malam

Sungguh indah ciptaan Tuhan Sungguh mulia hati Tuhan

Kami akan selalu memujamu

Puisiku: TUHANKU YANG MENCIPTAKANKU

Engkau Maha Pencipta Seluruh isi alam semesta Tuhan memberi kita telinga dan mata Menciptakan kaki tangan Dan terpenting otak

Puisiku: PELANGI

Pelangi, engkau pelangi Warnamu indah menarik Merah, kuning, hijau, dan ungu Pelangi terlihat di langit biru

Aku Anak Awo #A3 26

Aku Anak Awo #A3 27

Puisiku: BUNGA INDAH MEMPESONA

Bunga indah mempesona Silakan pandang Renguk keharumannya Dengan rasa santun dan Sayang Maka janganlah kiranya kau merusaknya Rawatlah Dengan cinta suci mulia Agar Allah ridha dan limpahkan karunia-Nya

Suratku: GURUKU INDONESIA MENGAJAR

Guruku pak Nurul adalah Indonesia Mengajar Dia datang ke sini jauh-jauh demi kami

Guruku Indonesia Mengajar Kami bersyukur Engkau ada Sehingga kami dapat menimba ilmu pengetahuan darimu

Usaha pak Nurul untuk kami sungguh mulia Pak Nurul membuat kami sadar Bahwa kami harus bisa bercita-cita tinggi

Pak Nurul bagaikan pahlawan Suka dan duka kita jalani bersama Canda, tawa, semua kita tanggung bersama

Terima kasih pak Nurul Do’a kami selalu menyertaimu Dimana pun bapak berada semoga kita bisa bertemu lagi

Aku Anak Awo #A3 28

Aku Anak Awo #A3 29

Aku Anak Awo’ (2) Assalamu’alaikum. Perkenalkan namaku Dalilul Falihin.

Panggil saja Dalilul ya. Aku lahir di Desa Awo’, pada 5 Juli 2001. Dari sejak lahir sampai besar, Aku tinggal di Dusun Awo’, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat. Aku sekolah di SDN Nomor 30 Inpres Ulidang, Majene, kelas VI.

Bapakku bernama Mahmud, ibuku bernama Mardiana. Mereka sangat rajin ke kebun setiap hari. Kecuali hari Jumat dia tidak pergi ke kebun. Bapak dan ibuku merawat kebun cokelat, kebun kemiri, dan kebun cengkeh. Dari hasil berkebun itulah Aku bersama kakak dan adikku bisa sekolah. Hobiku bermain sepak bola. Aku memiliki cita-cita ingin menjadi pemaian sepak bola handal. Itu saja perkenalanku ya. Selamat membaca catatan harianku. Semoga kalian menikmati. Ceritaku: PERGI KE KEBUN

Pada suatu pagi, Aku pergi ke kebun bersama ayah dan

kakak. Di tengah perjalanan, Aku bertemu babi yang besar. Aku

hampir diterjang. Aku lari ketakutan karena babi itu hampir

menerjang Aku. Aku tetap berjalan agar sampai di kebun ku.

Sesampainya di kebun, Aku melihat banyak burung. Aku

melihat ke kiri-ke kanan dan akhirnya Aku melihat monyet.

Monyet tersebut sedang makan cokelat. Saat Aku mendekatinya,

monyet itu pergi ke tempat lain karena takut pada Aku. Aku

tetap berjalan melihat-lihat pohon cokelat yang baru ditanam

oleh ayah.

Aku Anak Awo #A3 30

Ternyata. Pohon cokelat yang baru saja ditanam ayah,

lebih banyak hidup dari pada yang mati. Wah ternyata ayah

pintar menanam pohon cokelat. Buktinya pohon yang ditanam

ayah lebih banyak hidup dari pada yang mati.

Aku tetap berjalan melihat-lihat kebun. Ternyata kebun

ayah ditumbuhi banyak pohon cokelat dan buahnya pun ada

yang banyak. Ada juga yang sedikit. Kebun ayahku luas, tapi

kebanyakan pohon cokelat yang ditanam. Di situ tempatku

memetik cokelat yang sudah berwarna kuning. Setelah dipetik,

bapak menjualnya kalau sudah kering.

Aku tetap melihat-lihat kebun ayahku. Di kebun itu ada

juga pohon mangga dan pohon langsat. Jika pohon-pohon itu

berbuah maka pohon-pohon itu akan diambil buahnya dan akan

dimakan di kebun.

Di kebun, Aku dapat mendengar kokok ayam hutan

“Tuttu kuku...”. Aku pun mendengar bunyi binatang yang lain

seperti burung kutilang, burung pipit, dan lain-lain. Sekian dulu

Ceritaku. Terima kasih sudah membaca.

Puisiku: BINTANG BERSINAR

Bintang bersinar pada waktu malam Bintang terlihat sangat indah Sangat cerah di malam hari Bersinar bersama bulan Bintang bersinar bersama bulan Terlihat di malam hari

Aku Anak Awo #A3 31

Bintang tidak bersinar lagi di siang hari Bintang terlihat di malam hari

Puisiku: RAGAM HEWAN

Hewan ada yang bertanduk dan bertaring Rusa bertanduk dan singa bertaring Hewan juga bermacam-macam Juga berbeda-beda Ada hewan yang memakan tumbuhan Ada hewan yang pemakan daging Hewan juga punya nama sendiri Contohnya gajah, singa, harimau, dan lain-lain Tapi bisa disebut dengan satu kata yaitu hewan

Puisiku: IBUKU

Ibu yang telah mengandungku selama sembilan bulan Betapa kasihannya kau mengandungku serta melahirkanku Saat kecil kau ajariku dan merawatku Kau sungguh bersusah payah membesarkanku Sampai Aku dewasa dan sekolah Betapa baiknya kau merawatku Dari kecil sampai besar Kau tetap menyayangiku ibu

Aku Anak Awo #A3 32

Aku Anak Awo #A3 33

Puisiku: TUHAN SANG PENCIPTA

Tuhan Sang Pencipta Menciptakan alam semesta Menciptakan manusia, hewan dan tumbuhan Menciptakan isi bumi Tuhan Sang Pencipta Akan membalas perbuatan manusia di bumi Yang buruk maupun yang baik Tetap akan dibalas perbuatannya Tuhan mempunyai tempat pembalasan bagi manusia Yang baik akan ditempatkan di surga Yang buruk akan ditempatkan di neraka Itulah tempat pembalasan bagi manusia Tuhan Sang Pencipta Kita harus patuh kepada-Nya Karena Dia adalah Tuhan kita Kita harus lakukan apa yang diperintahkan-Nya

Puisiku: AIR SUMBER KEHIDUPAN

Air kau sumber kehidupan Tanpamu semua jadi sedih Kau merupakan minuman paling penting Jasamu sungguh besar Kau membangkitkan semua Serta menghidupkan semua

Aku Anak Awo #A3 34

Aku Anak Awo #A3 35

Pantunku: Buah nangka buah kedondong Jangan dimakan di siang terik Hai teman jangan berbohong Bohong itu tidak baik Kalau ada kembang yang baru Bunga kenanga dikupas jangan Kalau ada sahabat baru Sahabat lama ditinggalkan jangan Ada kancil di luar pagar Berbinar-binar mencari mangsa Sejak kecil malas belajar Sudah besar pasti sengsara terasa Kalau kita main catur Tidak lupa memegang kuda Kalau hidup kita teratur Badan sehat, sejahtera dan berada Kemana kancil akan dikejar Ke dalam pasar cobalah cari Ketika kecil rajin belajar Sesudah besar senanglah sendiri

Puisiku: SEPATUKU YANG SETIA

Sepatu adalah teman setiaku setiap hari Sepatuku yang berwarna hitam Setiap hari Aku bawa ke sekolah

Aku Anak Awo #A3 36

Sepatuku sangat berarti bagiku Sepatuku seperti temanku sendiri Meskipun sepatuku lusuh Aku tetap menyayanginya Membawa pulang pergi sekolah Sepatuku yang setia Di kala sepatuku kotor Aku mencucinya Di kala sepatuku basah Aku menjemurnya Di kala robek Aku menjahitnya Begitulah Aku mencintai sepatuku

Puisiku: PELANGI SUNGGUH INDAH

Pelangi sungguh indah Pelangi menyejukkan hatiku Pelangi terlihat seperti bunga terindah Seperti yang Aku inginkan Pelangi sungguh indah mempesona Di langit yang biru Pelangi Ciptaan Tuhan

Aku Anak Awo #A3 37

Aku Anak Awo #A3 38

Puisiku: NEGERI YANG KUCINTA

Negeri yang indah Berasal dari negeri yang aman Dan juga tertib Serta bersih Negeri yang kucinta Yaitu... Negeri yang bersih Serta tenteram

Puisiku: TUHANKU

Tuhanku Tuhanku Sang Pencipta Menciptakan isi bumi Menciptakan alam semesta Dan semuanya Tuhanku Tuhanku Sang Pencipta Menciptakan manusia dari segumpal darah Tuhan yang akan membalas perbuatan manusia Dan sebagainya

Aku Anak Awo #A3 39

Aku Anak Awo’ (3) Hallo teman-teman. Salam kenal dariku. Nama lengkapku Nur

Atika. Teman-temanku sekalian bisa memanggilku Tika. Aku dilahirkan di Dusun Awo’, Desa Awo’, Kabupaten Majene pada 18 Juli 2001. Aku anak pertama, adik pertamAku bernama Nurul Ainun dan terakhir Mirwan. Sedangkan bapakku bernama Abdul Rahim.

Bapakku menikah dengan Nur Haedah. Aku hobi menggambar. Cita-citaku menjadi dokter. Aku sekarang belajar di kelas enam pada Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Doakan ya teman-teman semoga cita-citaku untuk menjadi dokter bisa tercapai. Amien. Selamat membaca catatan harianku.

Ceritaku: BERLIBUR

Aku dan teman-temanku pergi berlibur ke sungai. Sungai

itu sangat bagus. Aku dan teman-temanku berlibur di sana. Kami

berenang di sungai tersebut.

Sungai itu sangat luas dan dalam. Aku dan teman-temanku

berenang. Ternyata ada satu teman yang tidak bisa berenang. Dia

takut tenggelam. Temanku yang tidak bisa berenang itu cuma

menonton kami yang sedang berenang. Kami menikmati

berlibur di sungai.

Besok panginya, jam 9 pagi, kami kembali berlibur. Kali

ini bukan di sungai, tapi di pantai. Pantai itu sangat indah. Kami

pun bermain di pantai. Kami bermain pasir. Sesudah bermain

pasir, kami berenang di laut.

Aku Anak Awo #A3 40

Tidak terasa, ternyata jam sudah menunjukkan jam 4 sore.

Kami pun pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di

rumah, Aku salat. Setelah itu, Aku pergi mengaji, sesudah

mengaji Aku belajar.

Aku sangat menikmati liburan kali ini. Pada liburan hari

ketiga, Aku bersama teman-teman pergi ke gunung. Aku melihat

pemandangan bagus. Dari atas gunung Aku merasakan segarnya

udara. Di gunung itu ada banyak burung berkicau ria dan

menari-nari.

Di tengah perjalanan pulang, Aku dan teman-teman

menemukan tempat peristirahatan. Kami pun beristirahat

sejenak untuk melepas lelah. Tidak diduga ada kupu-kupu

menghampiri Aku. Kupu-kupu tersebut sangat cantik dan indah.

Warnanya begitu menawan. Ada yang berwarna kuning hitam

dan ada pula berwarna kuning polos.

Begitulah Ceritaku di waktu liburan selama tiga hari. Hari

pertama ke sungai. Hari kedua ke laut. Hari ketiga ke gunung.

Wassalam.

Aku Anak Awo #A3 41

Aku Anak Awo #A3 42

Puisiku: KUPU-KUPU DAN BUNGA

Kupu-kupu yang indah Bunga yang cantik Kupu-kupu di taman menghampiri bunga Kupu-kupu dan bunga terlihat cantik Di taman kupu-kupu sangat indah Taman itu sangat indah Bunga sangat bersinar Setiap hari Aku pergi ke taman bunga Sesudah sekolah Aku pergi ke taman bunga Sesudah Aku pergi ke taman bunga Aku pergi ke taman yang dihinggapi kupu-kupu Meskipun taman bunga ada kupu-kupunya Aku akan selalu ke sana Aku selalu menyiram taman bunga Semua taman-taman itu akan kurawat Kupu-kupu dan bunga akan kurawat Mudah-mudahan bunga itu tetap tumbuh Kupu-kupu pun selalu menari-nari di pagi hari Hari minggu Aku puas menikmati bermain Sama kupu-kupu dan bunga cantik Kupu-kupu yang indah Warnamu sangat cantik Bunga-bunga Mekarmu sangat indah

Aku Anak Awo #A3 43

Aku Anak Awo #A3 44

Puisiku: BULAN BERSINAR

Bulan yang bersinar Di waktu malam Aku tidak bisa tidur karena melihat bulan Bulan Aku selalu mengingatmu Kalau Aku pergi ke sekolah Aku membayangkan bulan Bulan sinarmu sangat indah Sampai Aku tidak bisa tidur Oh bulan kenapa kamu begitu cerah Bulan andaikan kamu di sini Aku akan selalu bermain denganmu Oh bulan yang indah Andai saja kamu ada di sini Aku sangat menginginkanmu Bulan kenapa kamu begitu indah Sampai Aku senang Setiap hari Aku selalu senang Karena mengingatmu Kenapa Aku selalu mengingatmu Karena sinarmu begitu indah Oh bulan Bulan yang indah Kamu sangat membuat senang hatiku Oh bulan yang indah dan bersinar

Aku Anak Awo #A3 45

Aku Anak Awo #A3 46

Puisiku: GURU YANG BAIK

Guru adalah pahlawanku di sekolah Terima kasih guru karena sudah mengajari kami Guru yang baik Kalau tidak ada guru mana bisa kami pintar Ibu guru dan bapak guru yang baik Aku tidak akan sia-siakan belajar Karena belajar itu dapat menambah ilmu Maka janganlah malas belajar Kalau kita malas belajar Jangan harap bisa pintar Maka belajarlah Kalau mau mendapat ilmu Jangan lupa belajar Kita harus selalu belajar Karena belajar itu baik Guru yang baik Kami tidak akan malas belajar Kami akan selalu belajar Belajar, belajar dan belajar Guru yang baik Kalau kamu mengajari kami Kami tidak akan malas Kami akan selalu belajar Guru yang baik

Aku Anak Awo #A3 47

Kami akan sayang pada guru Kami akan selalu belajar Agar kami pandai

Puisiku: BUKU TEMPAT MENULIS

Buku adalah tempat menulis Tanpa buku kita tidak akan bisa menulis Tanpa buku kita tidak bisa menambah ilmu Aku Sayang pada buku

Kalau tidak ada buku Kita tidak bisa pintar Kalau ada buku Kita bisa menulis

Kita menulis Apa yang kita mau tulis Kita bisa menggambar Kita bisa menulis cerita Kita bisa juga menulis puisi

Buku adalah tempat menulis Menulis itu baik

Buku itu bisa membuat kita menuliskan cerita Janganlah selalu merobek buku Karena buku baik untuk kita

Aku sangat suka buku Tanpa buku kita tidak akan bisa pintar Aku suka buku Karena buku baik untuk kita Buku itu membuat kita pintar

Aku Anak Awo #A3 48

Suratku: BUAT PAK NURUL

Buat Pak Nurul yang baik hati Terima kasih karena sudah mengajar kami Engkau yang mengajar kami Engkau yang mendidik kami Sampai kami begitu cerdas Kami sulit cerdas tanpa ada guru Guru yang selalu mengajar kami Pak Nurul yang baik hati Engkau selalu mengajar kami Dan selalu mengajak kami rekreasi Sampai kami menikmati pergi rekreasi Kami tidak bosan belajar Karena kami ingin pandai dan cerdas Kami ingin pintar Dan pandai

Aku Anak Awo #A3 49

Ceritaku: PRI JINGGA

Datanglah Pri Jingga dan teman-temannya pada suatu pagi

di sungai. Pada saat itu, ada seorang anak yang membawa sapu

lidi. Kemudian anak itu melihat Pri Jingga dan teman-temannya

ada di sungai.

Setelah itu, teman-teman Pri Jingga langsung pulang dan

pada saat itu tinggal Pri Jingga yang belum pulang karena

selendangnya hilang di tiup angin. Anak itu mengambilkan

selendang milik Pri Jingga, selanjutnya anak itu pergi.

Saat perjalanan pulang, ada raksasa yang mengganngu anak

itu, bersyukur Pri Jingga datang menolong anak itu dan raksasa

itu kalah berperang.

Sehabis berperang. Pri Jingga memberikan biji-bijian

kepada anak itu. Pri Jingga berpesan “Kamu tanam bijian-bijian

ini di belakang rumahmu, pasti nanti biji-bijian ini akan tumbuh

bunga-bunga yang cantik. Bunga-bunga tersebut adalah bunga

yang ajaib”.

Ternyata memang betul adanya. Bunga itu setelah tumbuh

di belakang rumah anak itu. Kemudian membantu menyajikan

buah-buahan dan makanan yang lezat.

Tiba-tiba ada dua orang penjahat yang bermaksud

menebang bunga ajaib tersebut. Apa boleh dibuat, ternyata

bunga-bunga ajaib itu tidak bisa ditebang. Sampai akhirnya

penjahat itu kelelahan karena terus gagal menebang bunga-bunga

itu. Sehingga penjahat itu pulang dengan tangan hampa. Tidak

mendapatkan bunga. Maka dari itu jangan berniat jahat. Sudah

dulu ya ceritanya. Salam.

Aku Anak Awo #A3 50

Aku Anak Awo #A3 51

Ceritaku: BIDADARI

Bidadari turun dari kayangan. Bidadari yang cantik.

Bidadari begitu cantik. Saat Aku melihat bidadari Aku tidak bisa

tidur. Besok Aku akan pergi lagi ke tempat mandimu. Aku ingin

bermain denganmu.

Bidadari yang manis, Aku akan selalu mandi di sungai itu

bersamamu. Bidadari, Aku ingin ikut denganmu tapi tidak bisa.

Seandainya Aku bisa ikut denganmu pasti hatiku senang sekali.

Aku selalu membayangkanmu bidadari.

Setiap hari Aku mandi di sungai. Sungai itu sangat indah

dan bersih. Bidadari selalu mandi di sana. Karena bersih.

Bidadari yang mandi biasanya ada tujuh.

Saat mandi, semua Bidadari pulang. Kecuali Bidadari

merah. Dia tidak pulang sendiri. Tiba-tiba Bidadari merah

terhanyut aliran air di sungai. Ia mengangis menangis minta

tolong. Ia tidak bisa puang kembali ke kayangan. Bidadari itu

terus menangis. Pasti Bidadari merah akan sangat senang apabila

teman-temannya datang untuk menolong.

Bidadari merah terus bersedih karena kesepian. Dia sedih

karena kesepian sendiri di sungai. Tidak ada teman-temannya.

Lebih sedih lagi karena selendangnya ternyata hilang. Dia terus

mencarinya tapi tidak juga ditemukan. Ke esokan harinya, dia

kembali mencari. Dan belum juga ketemu.

Setelah beberapa hari kemudian. Datanglah teman-

temannya menolong. Selendangnya juga telah ditemukan oleh

teman-temannya. Bidadari merah sangat senang sekali karena

mendapatkan pertolongan. Akhirnya bidadari merah kembali

bersama-sama ke kayangan.

Aku Anak Awo #A3 52

Mimpiku: SEANDAINYA ...

Seandainya Aku menjadi bupati pastilah sangat

menyenangkan. Karena menurut cerita, apabila menjadi bupati

itu bisa pergi kemana-mana. Bahkan pergi ke luar negeri. Kalau

menjadi bupati bisa melihat kota-kota. Kota besar.

Kalau mau jadi bupati harus belajar. Belajar sampai

perguruan tinggi. Kalau ingin melihat kota-kota besar. Kalian

harus menjadi bupati.

Jika Aku menjadi bupati, Aku akan selalu melihat kota-

kota besar. Selalu pergi ke mana-mana. Menjadi bupati itu pasti

menyenangkan sekali. Tidak hanya keliling-keliling kota. Tapi

juga dapat melihat presiden langsung.

Aku Anak Awo #A3 53

Aku Anak Awo #A3 54

Aku Anak Awo’ (4) Salam sejahtera. Pekenalkan namaku Siti Harlianti. Untuk

memanggil namaku bisa dengan panggilan Atti saja. Tidak usah ditambah atau dikurangi. Aku lahir pada 28 Agustus 2001 di Dusun Awo’, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku dilahirkan oleh seorang Ibu yang bernama Sumiarni dan dari seorang bapak yang bernama Ahmad Idris.

Aku sangat senang belajar. Karena Aku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter kalau sudah besar. Bahkan Aku kadang dimarahin sama bapak kalau tidak belajar. Aku sekarang menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Duduk di kelas Akhir. Yaitu kelas VI. Puisiku: OMBAK

Ombak, Andai kamu tidak ada Pasti orang yang di Jawa Atau di Kaltim tidak akan bisa menyeberang

Ombak, Kamu sangat berharga Bagi orang-orang di Jawa Atau di Kaltim

Ombak, Engkaulah yang bisa membawa orang Jawa Atau orang luar bisa menyeberang Ke SDN No 30 Inpres Ulidang Atau sebaliknya

Aku Anak Awo #A3 55

Hanya ombaklah yang bisa membantu orang-orang Pergi ke mana-mana Ombak sangatlah berharga bagi manusia Ombak adalah tempat manusia untuk menyeberang

Puisiku: POHON

Pohon, Tanpa pohon pasti dunia akan hancur Tanpa pohon dunia akan banjir dan longsor Pohon, Terima kasih Berkat pohonlah manusia bisa hidup tenang Andai saja pohon tidak ada Pasti akan terjadi banjir dan longsor Itu semua berkat pohon Pohon tidak pernah bisa tumbang Kalau manusia tidak ceroboh Kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan Itu semua karena ulah manusia Manusia tidak akan pasti mengulang perbuatannya Apabila takut akan terjadi banjir dan longsor Harusnya manusia takut kalau terjadi banjir Banjir itu sangat berbahaya Pohon, Kami berterima kasih Karena berkat pohonlah

Aku Anak Awo #A3 56

Manusia hidup tenang Karena pohon itu menyelamatkan manusia Dari bencana alam

Puisiku: ADIKKU YANG KUSAYANG

Adik, Tanpamu Aku tidak akan bisa belajar bersama Adik, Terima kasih karena sudah mau menemani kakak Dalam suka ataupun duka Semua takkan kulupakan, adikku Kalau Aku pergi Pasti adik juga akan pergi

Puisiku: PADI

Padi memberikan kami makanan Apabila tidak ada padi manusia pasti tidak akan makan Padi tumbuh di sawah Manusia bisa makan padi Padi yang memberikan kepada manusia makanan Makanan adalah sumber kekenyangan

Aku Anak Awo #A3 57

Aku Anak Awo #A3 58

Puisiku: MELUKIS GUNUNG

Gunung, Aku ingin sekali melukismu Tetapi, Gunung tidak bisa terlihat jelas Gunung itu sangat tinggi Seolah-olah Aku ingin mendakinya Tetapi, Aku tidak bisa karena gunung sangat jauh Jadi, Aku hanya melukis gunung saja Seandainya gunung tidak jauh Pasti Aku akan naik ke gunung Tapi Sayang gunung sangatlah tinggi Seperti pepohonan Kalau saja gunung dekat pasti Aku akan menaiki Aku ingin hidup bersama dengan gunung

Puisiku: TUHAN

Tuhan, Yang memberi kita nikmat, kesuksesan dan kedamaian Berkat Tuhan Kami bisa ada di dunia ini Berkat Tuhan Kami bisa dapat makanan, pakaain, dan rumah

Aku Anak Awo #A3 59

Kami harus selalu mengikuti perintah Tuhan Karena Tuhan kami bisa hidup damai bersama-sama Kami tidak bisa melupakan itu semua Makanya kami harus mengikuti perintah Tuhan

Puisiku: BUKU

Buku, Aku tidak bisa melupakanmu Buku, Adalah sumber ilmuku Aku senang membaca buku Buku, Jangan kau sampai hilang Kalau buku hilang Aku tidak bisa lagi membaca Bagiku buku sangat berharga Kalau tidak ada buku Semua orang tidak akan membaca buku Buku, Kau sangatlah berharga Buku, Sumber ilmu bagi semua orang Seandainya tidak ada buku Orang-orang pasti tidak tahu membaca Dengan buku orang bisa membaca

Aku Anak Awo #A3 60

Aku Anak Awo #A3 61

Pusiku: PAHLAWAN

Engkau adalah pahlawan Kalau Aku minta pertolongan pasti pahlawan datang Itu sebabnya orang-orang memanggilnya pahlawan Tanpa pahlawan dunia akan lenyap Karena takkan ada yang berani melawan penjajah Makanya kita harus memberanikan diri menjadi pahlawan

Puisiku: GURU

Guru, Orang yang mendidik kami Guru, Kau juga yang membimbing kami Serta mengajarkan kami kedisiplinan Kalau tidak ada guru Kami pasti tidak akan mengenal satuan maupun ratusan Berkat guru Kami jadi bisa belajar dengan giat Kalau bukan karena guru siapa lagi Guru, Mengajari kami menjaga kebersihan “Kebersihan itu indah”

Aku Anak Awo #A3 62

Puisiku: AKU SAYANG IBU

Ibu yang melahirkan Aku hingga Aku besar Aku tidak akan besar kalau bukan karena ibu Berkat ibu juga Aku bisa lahir di dunia ini Aku sangat sayang pada ibu Di waktu kecil ibulah yang merawat Aku Mendidik Aku dan membimbing Aku Itu tidak bisa dilupakan selama-lamanya

Pusiku: MATAHARI

Matahari, Tanpamu bumi tidak akan pernah terang-benderang Matahari, Menerangi bumi di pagi hari Sampai akhirnya terbenam di sore hari Matahari, Memancarkan cahaya ke bumi Itulah yang membuat bumi tidak gelap gulita Manusia pun akan mati jikalau tidak ada matahari

Aku Anak Awo #A3 63

Aku Anak Awo #A3 64

Puisiku: PELANGI

Pelangi, Warnamu sangat indah Menghiasi langit di angkasa raya Ingin sekali Aku menangkapmu Bahkan mendekapmu di kala tidur Pelangi, Betapa indah campuran warnamu Keindahanmu melambangkan keindahan Tuhan

Puisiku: BULAN

Bulan, Memantulkan cahaya waktu malam hari Bumi menjadi terang lewat pantulan bulan Bisa dibayangkan Apabila pada malam hari tidak ada bulan Pastilah bumi menjadi gelap Mahluk hidup tidak akan terlihat Jikalau pantulan cahaya bulan tidak sampai di bumi Bulan, Hanya bercahaya di malam hari Cahaya bulan hilang di kala pagi hari

Aku Anak Awo #A3 65

Aku Anak Awo #A3 66

Puisiku: BUAT PAK NURUL DARI JAWA

Pak, kalau teringat waktu belajar bersama Aku sulit tidur karena selalu teringat Waktu dimana saat-saat Pak Nurul mengajar kami Pak Nurul dari Jawa yang mengajar kami Hingga kami bisa belajar dengan tekun dan disiplin Aku tidak bisa melupakan itu semua Karena Aku juga mengingat waktu kita pergi jalan-jalan Itu semua akan menjadi kenang-kenangan buat Aku Kita pernah ke sungai bersama-sama Waktu Aku tidur Aku terbangun Karena teringat waktu kita masih bersama-sama di kelas Jadi itu membuat Aku sempat tidak bisa tidur Lalu Aku tidur nyenyak Aku pun bangun kesiangan

Aku Anak Awo #A3 67

Aku Anak Awo #A3 68

Ceritaku: SUARA BURUNG

Suatu hari, Aku pergi jalan-jalan ke hutan. Bersama taman-

teman. Di tengah perjalanan, Aku ditinggalkan. Mungkin karena

Aku lambat dalam berjalan.

Tiba-tiba. Terdengar suara aneh dari kejauhan. Eh ternyata

itu hanya suara burung. Aku mendekati asal suara itu. Dan

terlihat burungnya dengan warna yang indah.

Ingin sekali Aku menangkapnya. Tapi dalam beberapa

detik saja burung itu menghilang. Entah kemana burung itu

terbang. Aku coba melihat kesana kemari. Mencari burung tadi.

Sampai Aku terasa lelah. Burung itu tetap saja tidak terlihat.

Beberapa saat kemudian Aku kembali berjalan mencari

teman-teman. Yang telah meninggalkan Aku. Tiba-tiba kembali

terdengar suara burung lagi. Ketika Aku lihat, ternyata burung

yang tadi Aku lihat.

Tidak tahu kenapa, burung itu menghampiriku. Hinggap

di kepalaku. Kemudian Aku bawa pulang ke rumah. Agar adikku

bisa melihat juga.

Ketika sudah sampai di rumah. Aku memberikan

makanan. Aku senang sekali bisa merawatnya. Tentu saja,

apabila Aku melepaskan burung itu. Aku akan menjadi kesepian.

Aku Anak Awo #A3 69

Ceritaku: KUCING DAN ANJING

Di saat pagi-pagi yang cerah ada kucing dan anjing sedang

berlari-lari. Awalnya, anjing mengajak kucing bermain lomba lari.

Tapi kucing menjawab hanya bisa pada waktu sore hari. Dengan

senang hati anjing menyetujuinya. Itulah yang akhirnya membuat

mereka berdua berlari.

Di saat sore hari itu. Dalam perlombaan lari pertama,

anjing yang menang. Anjing sangat cepat larinya. Kucing sangat

lambat jalannya. Anjing pun menghampiri kucing yang terlihat

capek.

Kucing ingin kembali berlomba. Keduanya bersiap-siap

kembali untuk berlomba lari. Mereka pun menghitung. “Satu...

dua... tigaaa...”. Mereka berdua langsung lari setelah selesai

menghitung.

Anjing berlari sangat kencang. Sedangkan Kucing pelan-

pelan saja. Di tengah perjalanan, anjing mencoba menunggu

kedatangan kucing. Hingga akhirnya anjing tertidur.

Kucing tetap terus berjalan dengan pelan. Hingga akhirnya

dia menyusul dan mendahului anjing. Ketika anjing bangun, dia

mencoba mengejar kucing yang mendahuluinya. Tapi apa daya.

Kucing telah sampai lebih dahulu di garis akhir. Anjing pun

kalah karena lengah.

Aku Anak Awo #A3 70

Aku Anak Awo’ (5) Apa kabar teman-teman semua. Perkenalkan ya namaku Nur

Rahma. Biasannya dipanggil Nur Rahma. Panggilanku sama dengan nama lengkapku. Karena kalau dipanggil Nur saja, takut tertukar dengan nama teman lain. Di desaku banyak nama yang awalnya di dahului nama Nur. Tapi ada teman juga yang memanggil Aku Sappĕ. Aku lahir pada tanggal 17 September 2001 di

Dusun Awo’, Desa Awo’, Kabupaten Majene. Cita-citaku menjadi guru di sekolah. Nama bapakku Jaenuddin. Ibuku namanya Jumrah. Ibuku sudah lama meninggal. Minta doanya ya semoga masuk surga. Dia meninggal waktu Aku masih kecil. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tamerodo, Kabupaten Majene, duduk di bangku kelas VI. Aku suka pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Selamat membaca ceritaku. Puisiku: NYAMUK

Nyamuk itu datang lagi Tidak takut kena tampar

Puisiku: REMBULAN

Rembulan Gemilang Oh, malam Riasilah tidurku Hiasilah mimpiku

Aku Anak Awo #A3 71

Aku Anak Awo #A3 72

Puisiku: KUPU-KUPU

Kupu-kupu yang indah Membuat orang tergoda Kupu-kupu yang indah dan bagus Terbang ke sana kemari Mencari makanan Kupu-kupu mencari makanan di bunga Kupu-kupu kau sangat indah

Puisiku: TUHAN

Tuhan, yang Maha Pencipta Lagi Maha Mengetahui Tuhan, yang telah menciptakan manusia Menciptakan isi dunia Sehingga kami bisa ada di bumi ini Tuhan, yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun Tuhan mengetahui semua perbuatan manusia Mengetahui segalanya Tuhan telah mengatur kehidupan manusia Di dunia dan akhirat Ya Tuhan, Yang Maha Mengetahui dan Maha Mendengar Ya Tuhan, Yang mengetahui semua perbuatan manusia

Aku Anak Awo #A3 73

Ya Tuhan, Yang mendengar semua percakapan manusia Ya Tuhan, Maafkanlah semua kesalahan kami Selama ini di dunia

Puisiku: BIDADARI

Kau bidadari yang turun ke bumi Tutur kamu membuat semua orang jadi terlena Termasuk Aku Andaikan bidadari menjadi kakakku Aku pasti bahagia Karena bidadari baik hati dan penyayang Kau cantik, baik dan penyayang Bila ada penjahat Kau menolong orang-orang yang dijahati

Puisiku: TEMPAT TIDUR

Setiap hari Aku bangun pagi-pagi Terus Aku membersihkan tempat tidur Agar ibu tidak lelah kalau kerja sendiri

Aku pergi ke sekolah Bapak pergi ke kebun Sedangkan ibu di rumah bersih-bersih Makanya, kalau Aku bangun pagi-pagi Langsung membersihkan tempat tidurku Biar ibu bangga padAku

Aku Anak Awo #A3 74

Aku butuh kasih sayangnya Ibu sama bapak

Ceritaku: AIR

Saat Aku masih kecil. Aku belum mengenal benda sama

sekali. Tapi sekarang Aku sudah mengenal benda termasuk air.

Andai saja air tidak ada. Pasti semua mahluk hidup akan mati

semua. Karena air banyak manfaatnya. Yaitu air bisa digunakan

memasak. Memasak nasi dan sayur gubis. Aku sangat bersyukur.

Kehidupan di sini baik dan sederhana. Bunga bisa tumbuh subur

karena air. Ya Allah, Aku sangat berterima kasih kepada-Mu.

Puisiku: CAHAYA

Ya Allah Kami semua sangat berterima kasih kepada-Mu Allah sudah menciptakan cahaya Andai saja cahaya tidak ada Pasti dunia ini akan gelap Aku sangat bersyukur kepada-Mu Ya Allah Allah yang menciptakan cahaya Cahaya ada bermacam-macam Cahaya matahari, cahaya bulan, cahaya lampu, dan senter

Aku Anak Awo #A3 75

Aku Anak Awo #A3 76

Puisiku: BUNGA DI HALAMAN RUMAHKU

Bunga indah Warnamu indah Bunga menghias halaman rumahku Setiap pagi dan sore Aku menyiram Biar tidak mati Kalau kamu mati Aku kurang kerjaan Bunga berwarna merah, kuring, pink, putih, ungu Aku akan merawat dan menyirami setiap hari

Ceritaku: CAHAYA MATAHARI

Cahaya matahari itu sangat panas. Bahkan lebih panas dari

neraka. Andai saja cahaya matahari itu tidak ada pasti dunia akan

gelap. Tetapi Aku sangat bersyukur karena matahari itu ada. Jadi

dunia ini tidak jadi gelap. Cahaya matahari telah menyinari bumi

ini. Makin lama makin panas. Kalau sudah sore matahari sudah

tidak panas lagi.

Apabila malam tiba. Hanya bulan dan bintang yang

bercahaya. Bulan memberi cahaya pada bumi. Meskipun kadang

tidak selalu terang. Karena bulan hanya memantulkan cahaya

dari matahari. Sedang matahari mengeluarkan cahaya sendiri.

Apabila cahaya matahari sudah tidak ada. Maka semua

menjadi gelap dan semua orang tidak terlihat lagi.

Aku Anak Awo #A3 77

Aku Anak Awo #A3 78

Puisiku: BINTANG

Bintang bercahaya di malam hari Ada beribu-ribu bintang di langit Menghiasi bumi meski cahayanya tidak terlalu terang Ada satu bintang yang lebih terang dari yang lain Bintang yang paling terang itu yang Aku suka Terimakasih Tuhan Aku sangat bersyukur dengan ciptaan-Mu

Puisiku: GURUKU

Guruku datang untuk mengajar kami Guruku mengajak kami jalan-jalan ke pantai Kalau kamu pergi kami pasti sedih Guruku kalau kami punya salah maapkan kami Kalau ada Pengajar Muda lagi kami senang Kami bisa belajar dan bermain bersama Guruku kami pasti bakalan senang Pak guru Nurul maapkan kami semua ya Kalau kami punya salah Termasuk Aku

Aku Anak Awo #A3 79

Aku Anak Awo #A3 80

Aku Anak Awo’ (6) Hai teman-teman semua. Salam kenal. Namaku Wahdania. Aku

biasa dipanggil oleh teman-teman dengan panggilan Wahda. Aku tinggal di Dusun Tippulu Barat, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 12 April 2002. Ayahku bernama Yahyuddin, ibuku bernama Jasnani. Bapakku sering menjadi imam di masjid. Aku bangga sama ayahku. Di sekolah

Aku memiliki kesenangan bermain bola voli. Cita-citaku ingin menjadi seorang guru di sekolah. Karena menjadi guru bisa bermanfaat bagi orang lain. Sekarang Aku kelas VI di SDN Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku suka teman yang baik, suka tersenyum dan bisa diajak jalan-jalan ke pantai. Terima kasih. Puisiku: GURU

Guru adalah pahlawan Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa Guru menjadi sumber Aku belajar Baik di kala Aku di sekolah atapun di luar sekolah Guru adalah pengganti orang tuaku Guru telah membimbingku Sampai akhirnya Aku menjadi pintar Bahkan berhasil menyelesaikan sekolah

Aku Anak Awo #A3 81

Aku Anak Awo #A3 82

Suratku: BUAT BAPAK NURUL

Halo. Selamat pagi bapak. Apa kabar? Aku mengucapkan

terima kasih banyak kepada bapak. Karena sudah mengajar kami.

Terima kasih juga kerena bapak akan membawa kami ke

museum, makam raja-raja, serta ke pantai Barane di Majene pada

tanggal 14 Mei 2013. Setelah selesai melaksanakan Ujian

Nasional di sekolah. Kami semua pasti senang bapak. Karena

semuanya diajak jalan-jalan ke Majene.

Kami mohon kepada bapak Nurul agar membimbing kami

untuk menghadapi Ujian Nasional nanti. Kami takut apabila

tidak lulus. Buat bapak Hammadong juga, mohon kami

dibimbing dalam menghadapi Ujian Nasional.

Kami mau melakukan apa yang bapak perintahkan. Kami

siap selalu membantu. Karena bapak telah baik pada kami. Kami

akan selalu sopan kepada bapak. Terima kasih banyak Bapak

Nurul. Sampai jumpa bapak.

Ceritaku: BUNGA TIDAK BAGUS LAGI

Aku tinggal di daerah dusun Tippulu Barat, Desa Awo’. Di

desa ini Aku dapat menjumpai berbagai macam bunga di taman.

Salah satunya ada bunga di taman yang menyerupai pohon.

Bunga itu bisa dibilang disukai sama orang-orang di dusunku.

Konon orang banyak menyebut bunga itu sebagai bunga

yang paling favorit di dusun. Disebabkan batangnya yang bagus,

Aku Anak Awo #A3 83

indah dan cantik. Namun, kini keberadaannya mulai terancam

karena banyak hewan yang menginjaknya.

Bunga menjadi banyak yang mati. Bahkan tidak berbunga

bagus lagi. Karena selalu diinjak hewan yang berkeliaran.

Ceritaku: AKU SUKA BUNGA

Bunga warnanya indah dan cantik. Aku suka warnanya

yang cantik. Ada yang berwarna hijau dan ada yang kuning. Ada

pula yang merah. Seperti layaknya pelangi yang berwarna warni

di angkasa. Agar tidak layu, setiap hari Aku selalu menyirami

bunga.

Walaupun tidak semua orang suka bunga. Tapi Aku sangat

suka sekali. Sukanya Aku berasal dari dalam hati. Aku

menganggap bunga itu seperti saudaraku. Juga teman bicarAku.

Setiap hari Aku menyiram dan membersihkan rumput-

rumput di dekat bunga. Tanpa ada bunga, Aku tidak bisa

mengajak bicara. Bunga itu membawa keindahan dan

keselamatan dalam sepanjang hidup.

Nanti. Apabila bunga sudah mati, Aku menjadi bersedih.

Bunga itu teman baikku. Keindahan bunga itu karena berkah

dari Allah SWT.

Hingga pada suatu waktu. Aku beberapa hari lupa

menyiramnya. Hingga akhirnya bunga itu tidak cantik dan tidak

indah lagi. Bahkan bunga itu menjadi mati. Mungkin juga karena

bunga itu sakit.

Aku Anak Awo #A3 84

Tapi tidak apa-apa. Meskipun bunga itu mati. Masih ada

lagi bunga di taman yang bisa Aku rawat kembali. Memang Aku

salah karena lupa merawat bunga yang telah mati. Aku pun

sedikit menyesal dan sedikit sedih.

Alasan Aku sedih karena bunga itu terkadang telah

menjadi tempat curhatku. Semoga bunga baru yang Aku rawat

nantinya bisa menjadi pengganti teman curhatku juga.

Aku Anak Awo #A3 85

Ceritaku: Rona dan Rini

Di sebuh desa pada dahulu kala. Hiduplah seorang ibu

dengan memiliki dua anak putri. Yang pertama bernama Rona

dan yang kedua Rini. Rona dan Rini selalu pergi ke sungai untuk

mencuci pakaian. Namun, di sungai Rini tidak mengerjakan apa-

apa.

Rini selalu menyuruh Rona mengerjakan semua

pekerjaannya itu. Rona selalu baik kepada Rini. Akan tetapi Rini

tidak pernah membalas kabaikannya Rona. Justru Rini terkadang

menyakiti hati Rona.

Tetapi Rona tetap saja baik sekali kepada Rini. Di hari

tertentu, Rini menyakiti Rona di sungai hingga kemudian Rona

tidak bisa pulang ke rumah. Rini memarahi Rona tanpa alasan

tertentu. Barang-barang yang dimiliki Rona diambil sama Rini.

Ternyata. Rini selalu menyakiti Rona karena Rona lebih

cantik ketimbang Rini. Rona dikenal baik oleh teman-temannya.

Bahkan teman-temannya sangat suka berteman dengan prilAku

Rona.

Sebaliknya. Rini selalu jahat sama teman-temannya.

Sehingga dia dijauhi oleh teman-temannya. Itu alasannya kenapa

Rini menjadi menyakiti Rona.

Pada suatu hari. Kedua orang tua Rona dan Rini

meninggal dunia. Yang terjadi adalah Rini menyuruh Rona

menjadi pembantu di rumahnya sendiri. Dia harus menyiapkan

makanan setiap hari dan mencuci pakaiannya.

Aku Anak Awo #A3 86

Ketika sudah banyak orang yang mengetahui perbuatan

jahat Rini terhadap Rona. Akhirnya semua orang yang mengenal

Rini kemudian menjauhinya.

Aku Anak Awo #A3 87

Aku Anak Awo #A3 88

Aku Anak Awo’ (7) Salam dariku. Salam kenal semua. Perkenalkan namaku Aldi.

Cukup pendek bukan. Jadi Aku bisa dipanggil Aldi saja. Gampang kan? Nama bapakku juga terdiri dari empat huruf. Yaitu Rudi. Bapakku bisa dipanggil Bapak Rudi. Dia adalah orang yang telah memberi namaku yang bagus. Aku lahir di dusun Tippulu Timur, Desa Awo’,

Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 10 Desember 2000. Aku bercita-cita menjadi guru suatu hari nanti. Aku di kelas selalu rangking tiga. Alhamdulillah Aku senang. Aku berdoa agar terus bisa mempertahankan rangking di kelas. Aku sekarang ada di kelas VI SDN Nomor 30 Inpres Ulidang. Puisiku: PAK GURU MAAPKAN AKU

Pak guru maapkan Aku Karena Aku tidak jujur di waktu ulangan Aku mencontek dari buku catatan Aku berdoa semoga tidak ketahuan oleh pak guru Pak guru maapkan Aku Tentu meskipun pak guru tidak tahu Tetap saja hatiku tidak menentu Sebenarnya Aku ingin berterus terang saja Sekali lagi Pak guru maapkan Aku Aku tidak akan mengulangi perbuatan jelek itu lagi Perbuatan tersebut menjadi pelajaran tersendiri Bahwa sifat jujur adalah cara menuju kesuksesan

Aku Anak Awo #A3 89

Aku Anak Awo #A3 90

Puisiku: BUNGA YANG TERBUANG

Sungguh kasihan Nasib sang bunga Bila layu karena terbuang Oh bunga mawar Disayang-sayang Dicinta-cinta Banyak daunnya Terlena diriku ini

Mimpiku: JIKA AKU MENJADI BUPATI

Jika Aku menjadi bupati. Aku ingin semuanya hidup damai

dan sejahtera. Serta sehat sentosa. Aku ingin semua anak

bersekolah dan memberikan baju secara gratis, tas gratis, buku

gratis, dan celana gratis. Terima kasih. Itulah keinginanku jika

Aku menjadi bupati.

Ceritaku: PUTRI LESTARI

Di suatu dusun, hiduplah seorang putri yang bernama

putri Lestari. Ia sangat cantik menawan. Dari saking cantiknya

dia terkenal sampai di beberapa dusun. Sayang sekali putri

Lestari terkenal sombong karena kecantikannya itu.

Pada suatu hari ketika dia jalan-jalan. Dia melihat

pemandangan indah dan luas. Tidak sengaja dia melihat seekor

Aku Anak Awo #A3 91

kelinci di depannya. Dengan dipenuhi bulu yang halus serta

indah mempesona.

Kemudia putri Lestari membawa ke rumahnya. Putri

Lestari sangat ingin memeliharanya.

Di saat sudah ada di rumahnya. Putri Lestari bermain

dengan kelincinya dari pagi sampai siang. Hingga lama-kelamaan

putri Lestari tertidur tanpa disengaja. Karena putri Lestari

tertidur ia lupa memasukkan kelincinya yang indah tersebut ke

dalam sangkarnya.

Setelah tuan putri bangun. Dia melihat banyak kotoran di

istananya. Dia menebak pasti kelincinya yang telah membuang

kotoran sembarangan di situ. Tuan putri pun berniat memberi

pelajaran kepada kelincinya. Kemudian tuan Putri Lestari

memukulnya. Sampai akhirnya tanpa disengaja kelinci tersebut

mati. Karena dipukul menggunakan kayu.

Keesokan harinya. Datanglah ke istana tuan putri, ibunya

kelinci yang sudah mati. Dia hendak mengutuk tuan putri

Lestari. Kelinci tersebut bilang “Tuan putri Lestari, kamu

keterlaluan. Kenapa kamu tega membunuh anakku. Maka oleh

karena itu. Aku kutuk kamu menjadi kelinci sebagai

hukumannya.”

Maka tidak lama kemudian. Tubuh tuan putri Lestari di

penuhi bulu-bulu yang lebat. Hingga lama-kelamaan tuan putri

Lestari menjadi kelinci. Tuan putri Lestari berkata dalam hatinya

“Kenapa Aku menjadi seekor kelinci? Pasti ini gara-gara kutukan

ibu kelinci yang anaknya Aku bunuh. Aku harus

mendatanginya”.

Aku Anak Awo #A3 92

Ketika tuan putri Lestari bertemu dengan ibu kelinci itu.

Tuan putri meminta tolong agar dibebaskan dari kutukannya.

Ibu kelinci menjawab permohonan tuan putri “Kutukan itu tidak

akan sembuh, kecuali ada seorang pria yang tertarik dengan

kamu”.

Tuan putri pun yang sudah menjadi kelinci mencoba pergi

ke hutan agar bisa bertemu dengan seseorang. Di tengah jalan

dia bertemu dengan seorang pemburu pria. Pria tersebut

mengambil kelinci tersebut karena tertarik dan menciumnya

karena keindahan bulunya.

Tiba-tiba kelinci yang dicium pemburu itu menjadi

seorang perempuan cantik. Ketika pemburu tersebut bertanya

“Kenapa kamu bisa jadi manusia”. Perempuan cantik pun

menjawab. “Aku dulunya tuan putri. Tapi karena kutukan Aku

menjadi seekor kelinci.” Akhirnya perempuan cantik itu yang

tiada lain adalah tuan putri, mengajak menikah dengan pemburu

yang tadinya telah menyelamatkannya.

Pernikahan kemudian dilangsungkan. Tuan putri Lestari

telah dikaruniai seorang anak. Dia berjanji menjadi orang baik

setelah terjadi kejadian pengutukan.

Aku Anak Awo #A3 93

Aku Anak Awo #A3 94

Puisiku: BUMI

Bumi adalah planet yang luas Bumi adalah planet yang kami tempati Bumi menyimpan kekayaan alam Bumi adalah planet yang sempurna Terimakasih Aku bangga kepada bumi Karena ... Bumi sedang-sedang saja Tidak terlalu panas Tidak terlalu dingin Berkat bumi Aku punya tempat tinggal Berkat bumi Aku bisa hidup Hatiku tidak akan melupakan bumi Jasa bumi begitu berharga bagiku

Puisiku: ALLAH

Allah yang membuat dunia dan akhirat Allah segala-galanya bagiku CintAku kepada Allah sangat abadi Aku berjanji bahwa Aku akan menjaga alam semesta ini Ya Allah ampunilah dosAku Allahlah satu-satunya tempat Aku berdoa Janjiku kepada Allah tidak akan Aku langgar Allah telah ada di hatiku

Aku Anak Awo #A3 95

Aku Anak Awo #A3 96

Ceritaku: BOLA AJAIB

Di sebuah rumah di tepian jalan. Pada saat malam hari

tiba. Datang suara bunyi aneh. Ternyata bunyi itu berasal dari

bola ajaib.

Pada pagi-pagi keesokan harinya, dua anak bersaudara

Toni dan Tini mengambil bola ajaib itu. Mereka membawa ke

rumahnya. Malam pun tiba. Mereka memasukkan bola ajaib itu

ke dalam tasnya.

Ke esokan harinya mereka berjalan ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, mereka berdua memperlihatkan bola

ajaib itu kepada teman-temannya. Sepulang sekolah Tini diculik

di jalanan. Karena dikira Tini yang membawa bola ajaibnya.

Padahal dibawa oleh Toni.

Setibanya di rumah. Toni berkata kepada ibunya bahwa

Tini diculik orang. Kemudian ibunya bilang, “Tini harus cepat

dicari sebelum terjadi apa-apa pada dia. Ayo cepat cari!”. Ibunya

pun langsung berangkat mencari.

Sudah dua hari. Tini tetap tidak ditemukan.

Tiba-tiba bola ajaib yang dipegang Toni bersinar. Ternyata

ada gambar Tini dalam bola ajaib itu. Tini terlihat dimana dia

berada. Bola ijaib itu sungguh hebat. Ia bisa menunjukkan

keberadaan Tini. Akhirnya Tini ditemukan di sebuah rumah tua.

Ketika keesokan harinya lagi, Toni dan Tini kembali pergi

ke sekolah. Toni memasukkan bola ajaibnya ke dalam tas. Ada

Aku Anak Awo #A3 97

seorang temannya mereka berdua, yang bernama Tono,

mengetahui bahwa Toni membawa bola ajaib di dalam tas.

Tono memiliki niat jahat. Ia berencana mengambilnya dari

Toni. Tono tahu bahwa bola ajaib itu memiliki kehebatan. Bola

ajaib itu bisa menemukan orang yang hilang.

Di saat istirahat sekolah. Toni pergi ke kantin untuk

membeli makan. Dia meninggalkan tasnya di dalam kelas.

Karena dia mengira tidak ada yang tahu bahwa di dalam tasnya

ada bola ajaib.

Tono tahu bahwa Toni lagi tidak ada di dalam kelas. Tono

kemudian mencari tas milik Toni. Ia mengambil bola ajaibnya.

Tanpa ada anak lain yang mengetahuinya.

Sesampainya di rumah. Tono mencoba melempar-

lemparkan bola ajaib ke lantai. Bola ajaib pun marah. Bola ajaib

membunuh Tono.

Toni tahu bahwa Tono terbunuh karena bola ajaib

tersebut. Sehingga Toni pun membuang bola ajaib itu jauh-jauh

agar tidak terjadi apa-apa lagi.

Suratku: BUAT ZAINUDDIN DARI ALDI

Halo apa kabar? Aku sedang sakit Tolong bilang pada guru Aku tidak bisa datang ke sekolah

Aku Anak Awo #A3 98

Aku Anak Awo #A3 99

Aku Anak Awo’ (8) Assalamu’alaikum. Perkenalkan namaku Musripah. Aku biasa

dipanggil teman-teman dengan panggilan Ipa. Nama bapakku Nurdin. Ibuku sudah meninggal 6 tahun yang lalu, namanya Nur Hayani. Aku tinggal di Dusun Awo’, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 2 Oktober tahun 2000.

Sekarang Aku sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Aku duduk di kelas VI. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Karena dokter bisa menyembuhkan orang lain. Aku suka makan ayam. Aku suka pelajaran Agama, Matematika dan Bahasa Indonesia. Puisiku: GURU PAHLAWANKU

Guru pahlawanku Kenapa Aku bilang begitu Karena guru membuat kami baik kepada orang tua Juga membuat kami baik kepada orang lain Berkat guru Kami menghargai orang lain Kalau tidak karena guru mungkin kami tidak menghargai

Kami berterimakasih kepada guru

Puisiku:

BEBEK Bebek itu indah Hampir semua orang melihat bebek

Aku Anak Awo #A3 100

Bebek itu lucu sekali kalau berenang Ia bersama anak-anaknya Berjalan-jalan ke sana kemari Bebek berenang menggunakan kakinya Kaki bebek berselaput Bebek bisa berenang karena kakinya berselaput

Puisiku:

MENJAGA HUTAN

Kita harus menjaga hutan Tidak boleh menebang pohon di hutan Kalau tidak ada pohon di hutan pasti kebanjiran

Jika pohon ditebang secara berlebihan Hutan akan rusak Karena tidak ada yang bisa menahan air

Kita harus menjaga lingkungan Dengan cara menjaga hutan

Puisiku:

MENJAGA LAUT

Laut sangat luas Ikan banyak sekali tinggal di laut Sehingga banyak ikan di laut ditangkap orang

Maka dari itu Orang justru tidak boleh membuang sampah di laut Agar laut tidak busuk dengan sampah Apabila sampah banyak tergenang Laut tidak lagi indah Jadi, setiap hari kita harus menjaganya agar terus bersih

Aku Anak Awo #A3 101

Aku Anak Awo #A3 102

Puisiku: PERGI KE KEBUN

Aku pergi ke kebun Melihat pemandangan yang ada Pastilah menyesal apabila tidak menikmati pemandangan Lebih baik nikmati dulu Dari pada menyesal kemudian Di kebun penuh pemandangan Banyak kayu-kayu yang besar Seperti di desaku Kebun yang indah dipenuhi dengan kebun kemiri Aku suka pasti kamu juga suka

Ceritaku: TIDAK BOLEH MENGGANGGU TEMAN

Setiap pagi kami pergi ke sekolah bersama teman-teman.

Kami selalu bercanda di jalanan sama teman-teman. Kalau kami

sudah sampai di sekolah, kami langsung menyapu sesuai dengan

piket kebersihan di kelas.

Kalau sudah bersih. Kami bermain di lapangan. Apabila

ada pelajaran olahraga, kami bermain voli sama teman-teman

sekelas. Biasanya perempuan melawan kelompok laki-lakinya.

Kelompok perempuan pernah dikalahkan. Tapi kelompok

laki-lakinya juga pernah dikalahkan.

Apabila kelas enam bagian olahraga. Kelas lain tidak boleh

mengganggu. Biasanya kalau mengganggu, kemudian terjadi

Aku Anak Awo #A3 103

ribut. Seperti yang terjadi di waktu yang lalu. Jadi lebih baik

sebagai teman tidak boleh ribut. Lebih baik kami belajar di

dalam kelas saja ketimbang ada ribut.

Tentunya, kita sebagai kakak kelas bagi anak-anak yang

lain. Kita harus menjadi contoh yang baik. Tidak boleh

menggangu teman. Apalagi bertengkar. Kita juga harus

memberikan contoh bagaimana membuang sampah kepada

tempatnya. Agar tidak ada kotor yang dilihat.

Mimpiku: JIKA AKU MENJADI BUPATI

Jika Aku menjadi bupati. Aku akan selalu membantu

orang-orang yang kesusahan seperti orang-orang yang

mengalami kerusakan rumah. Aku akan menolong orang-orang

yang miskin. Seperti orang yang tidak mampu membiayai

anaknya ke sekolah.

Aku akan menolong orang dan tidak sombong kepada

orang lain. Aku tidak boleh memarahi orang lain. Sebaliknya

Aku akan membantu orang-orang yang sedang mengalami

kebanjiran, mengalami longsor dan memperbaiki jalanan yang

rusak.

Jika Aku menjadi bupati akan menerima keputusan orang

lain yang benar. Aku tidak boleh mengucapkan dan tidak boleh

kasar kepada rakyat sendiri karena itu tugas bupati.

Sebagai bupati Aku akan menjaga lingkungan sekitar kita.

Aku sebagai bupati harus menghargai pahlawan dan selalu

mendoakannya agar bisa berada di sisi Allah SWT. Setiap hari

senin Aku akan mengadakan upacara agar pahlawan terdahulu

bisa selalu terkenang di sisi Allah dengan baik.

Aku Anak Awo #A3 104

Aku Anak Awo #A3 105

Aku Anak Awo #A3 106

Aku Anak Awo #A3 107

Aku Anak Awo’ (9) Hai apa kabar teman-temanku. Perkenalkan ya namaku

Hasmaida. Aku suka dipanggil dengan panggilan Maida. Bapakku bernama Muhammad, ibuku bernama Dasriah. Aku lahir pada tanggal 1 Agustus 2001. Aku tinggal di Dusun Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku sekarang duduk di kelas VI Sekolah Dasar

Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku memiliki hobi bermain bola voli. Aku memiliki cita-cita kalau sudah besar ingin menjadi seorang guru. Aku suka buah anggur dan durian. Itu saja perkenalan singkatku. Terima kasih. Ceritaku:

DI RUMAH

Ketika Aku di rumah. Aku senang membantu ibu. Aku

bisa membantu mengerjakan apa saja. Aku biasanya membantu

ibu mencuci piring, menyapu, dan mengepel. Sedangkan ibu

biasanya bekerja di dapur memasak nasi, memasak ikan,

termasuk juga memasak sayuran.

Terus biasanya Aku membantu menyiapkan makanan

sama ibu. Baik ketika akan makan siang maupun ketika makan

malam.

Sebenarnya bukan Saya saja yang membantu ibu, tapi juga

kakak. Apalagi ketika ibu sakit. Pasti Aku sama kakak yang

mengerjakan pekerjaan di rumah.

Apabila Aku bermain di rumah nenek, Aku senang.

Meskipun nenek tidak sakit, Aku tetap bermain. Aku senang di

Aku Anak Awo #A3 108

rumah nenek karena penuh keceriaan. Walaupun ibu mengajak

pulang, Aku sering tidak mau, karena dirumah nenek Aku

senang. Tapi ibuku bilang “Kamu harus cepat pulang karena

besok pagi harus ke sekolah”. Terus Aku jawab “Iya bu”.

Sebelum ke sekolah Aku selalu membersihkan tempat

tidurku dan tidak lupa mandi biar harum.

Puisiku: BULAN

Apabila malam akan tiba Bulan mulai muncul Bulan muncul di balik awan Bulan muncul sedikit demi sedikit semakin besar Bulan memberi cahaya Bulan memberikan cahaya bagi bumi Bulan Bulan hadir di antara beribu-ribu bintang Bulan memberikan cahaya benderang Cahayanya bulan mempercantik malam

Aku Anak Awo #A3 109

Aku Anak Awo #A3 110

Puisiku: BUNGA MAWAR

Bunga mawar Bunga mawar warnanya sangat bagus Bunga mawar berbatang penuh duri Bunga mawar Bunga mawar mempercantik rumahku Bunga mawar Bunga mawar membuat mataku melihat berkaca-kaca

Puisiku: GURU KAMI

Waktu guru datang ke sekolah kami Hati kami gembira melihatmu Kamu mengajar kami dengan baik Sehingga kami pintar Kami tidak tahu kapan Kamu akan pergi Kamu meninggalkan kami Kalau waktu kamu luang Kamu ajak kami jalan-jalan ke mana-mana Kami diajak jalan-jalan ke pantai bersama teman-teman Gembira sesudah itu Kami kembali ke sekolah

Aku Anak Awo #A3 111

Aku Anak Awo #A3 112

Aku Anak Awo #A3 113

Aku Anak Awo’ (10) Assalamu’alaikum semua. Perkenalkan namaku Hasrul. Panggil

saja namaku dengan panggilan Accu’. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri 30 Inpres Ulidang kelas VI. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Aku lahir di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 14 September 1998. Orang tuaku bernama

Rusdi. Ia adalah seorang petani yang sangat rajin, setiap hari pergi ke kebun coklat. Aku suka nasi goreng dan ayam goreng.

Puisiku: PAK BURHAN

Pak Burhan Seorang penjaga sekolah tercinta Pak Burhan Seorang pahlawan bagi kami Pak Burhan Selalu bersama kami Pak Burhan Selalu menebarkan senyum di pagi hari Pak Burhan Selalu menyapu halaman sampai bersih Pak Burhan Merawat halaman sampai tidak ada sampah yang tersisa Pak Burhan Terimakasih Assalamu’alaikum

Aku Anak Awo #A3 114

Aku Anak Awo #A3 115

Aku Anak Awo #A3 116

Aku Anak Awo’ (11) Apa kabar teman-teman? Salam kenal ya. Nama lengkapku

Ayuddin. Teman-teman semua bisa memang-gilku Ayu. Aku tinggal di Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 8 Agustus tahun 2000. Nama bapakku Abd. Rahman Hamma, ibuku Hudiah. Bapakku memiliki kebun coklat dan pohon langsat. Aku

sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang polisi. Aku suka pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Puisiku: TERIMA KASIH GURUKU

Terima kasih guruku Ketika teringat jasamu Terlintas di benakku untuk membalasnya Terima kasih guruku Telah menjadi guruku yang baik Serta menyayangiku Terima kasih guruku Berkat jasamu Kini Aku mengenal Tuhan Aku bisa menjalani hidup dengan sepenuh hati Terima kasih guruku Semoga Allah memberikan kesehatan Kepada guruku tercinta

Aku Anak Awo #A3 117

Aku Anak Awo #A3 118

Puisiku: TERIMA KASIH PAK EFRAT

Aku teringat Di saat kamu ajar kami Terlitas dalam benakku Kamu guru yang baik Kamu guru terSayang Terima kasih Pak Efrat Berkat jasa-jasamu Juga pelajaran darimu Kini hidupku penuh semangat Untuk belajar Dan terus belajar mandiri

Aku Anak Awo #A3 119

Aku Anak Awo #A3 120

Aku Anak Awo #A3 121

Aku Anak Awo #A3 122

Aku Anak Awo’ (12) Salam kenal semuanya. Perkenalkan ya namaku Hendri. Aku

sangat suka bernyanyi. Aku pernah menjadi pemenang juara dua lomba menyanyi di tingkat kecamatanku tahun 2012. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir tanggal 19 April 2002 di dusun Tippulu Timur, Desa Awo’

Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Bapakku bernama Sapiruddin, sedangkan ibuku bernama Icha. Aku memiliki cita-cita menjadi pemain bola yang handal. Sekarang Aku kelas VI.

Puisiku: TUHANKU

Tuhanku Dalam keadaan apapun Aku tetap selalu menyebut namamu Tuhanku Biarpun susah Aku tetap mengingatmu Tuhanku Bersinar Di kala malam hari Tuhanku Hanya kepada-Mu Aku meminta Tidak ada lain selain meminta kepada-Mu

Aku Anak Awo #A3 123

Aku Anak Awo #A3 124

Aku Anak Awo #A3 125

Aku Anak Awo #A3 126

Aku Anak Awo #A3 127

Aku Anak Awo #A3 128

Aku Anak Awo’ (13) Apa kabar semua. Perkenalkan namaku Musfira. Aku bisa

dipanggil Fira. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku duduk di kelas VI. Cita-citaku nanti kalau sudah besar ingin menjadi dokter. Aku suka buah anggur, durian dan apel. Aku lahir pada tanggal 26

April 2001 di dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Nama bapakku Muhammad Nur ibuku bernama Musdalipah. Ceritaku: WAKTU AKU LIBURAN

Waktu Aku liburan. Di pagi-pagi Aku mencuci baju.

Sedangkan pada sore hari Aku bemain bola voli. Setelah selesai

bermain voli Aku mandi. Karena terasa lapar kemudian Aku

makan. Saat di mesjid ada suara adzan. Aku pergi ke masjid

untuk bersalat magrib. Ketika selesai salat. Aku kemudian

membaca Alquran.

Ketika sudah malam. Aku tidur karena sudah sangat

mengantuk. Pagi harinya, Aku pergi ke kebun mengambil

lombok. Aku juga mengambil rambutan.

Setelah selesai pergi ke kebun. Aku langsung naik ke

rumahku dan mandi. Kemudian Aku menonton televisi sambil

tiduran. Sudah dulu ya. Sampai di sini saja Ceritaku waktu Aku

liburan.

Aku Anak Awo #A3 129

Aku Anak Awo #A3 130

Aku Anak Awo #A3 131

Aku Anak Awo #A3 132

Aku Anak Awo #A3 133

Aku Anak Awo #A3 134

Aku Anak Awo’ (14) Apa kabar semua. Perkenalkan namaku Fina. Karena nama

lengkapku pendek, jadi panggil Aku Fina saja. Aku bercita-cita ingin menjadi dokter. Aku lahir di Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 28 Mei 2000. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene

kelas VI. Nama bapakku sama dengan Fira karena kami berdua saudara, yaitu Muhammad Nur, ibuku Musdalipah. Puisiku: KUPU-KUPU

Pada sebuah taman Seekor kupu-kupu yang cantik datang Kupu-kupu itu mempunyai Sayap yang indah Setiap hari kupu-kupu itu membersihkan Sayapnya

Kupu-kupu itu bangga dengan kecantikannya Kupu-kupu itu mengepakkan Sayapnya

Setiap hari kupu-kupu itu membersihkan Sayapnya Tak lupa juga membersihkan kakinya

Kuku-kupu hinggap di daun mawar Kupu-kupu berharap akan kebagian wanginya dari mawar

Kupu-kupu merawat Sayapnya dengan baik Kupu-kupu akan mengikuti lomba Lomba kecantikan kupu-kupu Kupu-kupu berhadap menjadi juara Biar teman-temannya bangga padanya

Aku Anak Awo #A3 135

Aku Anak Awo #A3 136

Aku Anak Awo #A3 137

Aku Anak Awo #A3 138

Aku Anak Awo’ (15) Apa kabar semua. Perkenalkan namaku Muh Rizal. Panggil saja

Aku Rizal. Nama bapakku Muhammad Yusuf, ibuku bernama Harijah. Aku memiliki hobi bermain sepak bola. Aku bercita-cita ingin menjadi pemain sepak bola yang hebat. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku duduk

di bangku kelas VI. Aku lahir pada tanggal 6 Juni 2001 di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku suka pelajaran agama dan B. Indonesia. Puisiku: IBUKU

Ibuku Dalam setiap langkahmu Aku selalu mengingatmu Aku selalu mendoakanmu Agar ibu sehat selalu

Ibuku Aku akan siap selalu menjagamu Aku akan selalu bersamamu

Ibuku Janganlah pergi meninggalkanku Aku akan selalu hidup bersamamu

Ibuku Terima kasih untuk segalanya Ibu telah memberikan semuanya untukku Aku berjanji akan memberikan apa saja untuk ibu

Aku Anak Awo #A3 139

Aku Anak Awo #A3 140

Aku Anak Awo #A3 141

Aku Anak Awo #A3 142

Aku Anak Awo’ (16) Hallo apa kabar teman-teman. Perkenalkan namaku Sinar

Novianti. Kalian bisa memanggilku Sinar. Aku lahir di Tattibajo, pada tanggal 22 April tahun 2000. Sekarang Aku tinggal di Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku juga sekolah di Desa Awo’ yaitu Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang kelas VI.

Nama bapakku Alimuddin, ia sudah meninggal. Aku sekarang tinggal bersama tanteku Harda. Hobiku bermain bola voli. Ceritaku: KEHIDUPANKU DI RUMAH

Di pagi-pagi yang cerah. Aku pergi mengambil mangga bersama ibuku dan ayahku di kebun. Selepas dari kebun Aku langsung mandi karena Aku harus cepat-cepat menjaga adikku yang sedang sakit. Karena kalau tidak cepat pasti kakakku marah.

Kemudian Aku di suruh kakakku untuk membelikan obat buat adikku di toko. Aku pun membelinya. Bersyukur sekali seminggu kemudian, setelah adikku meminum obat setiap hari akhirnya sembuh.

Adikku sudah sehat. Aku mengajak adikku jalan-jalan ke laut untuk memancing ikan. Tapi kalau Aku diketahui oleh orang tuaku bahwa Aku pergi ke laut sama adik. Pasti ibuku dan ayahku memarahiku. Meskipun Aku pulangnya dari laut ke rumah membawa ikan.

Aku senang sekali pergi ke laut untuk memancing. Kalau Aku ke laut sering tidak memberi tahu kedua orang tuaku agar tidak dimarahi.

Aku Anak Awo #A3 143

Aku Anak Awo #A3 144

Aku Anak Awo #A3 145

Aku Anak Awo #A3 146

Aku Anak Awo #A3 147

Aku Anak Awo #A3 148

Aku Anak Awo’ (17)

Hai teman-teman semua. Perkenalkan namaku Erika. Teman-

teman bisa memanggilku Erika. Aku tinggal di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 20 Januari 2001. Aku sekarang kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Bapakku bernama H. Basir, sedangkan ibuku bernama Hj.

Syuhada. Bersyukur kedua orang tuaku bisa naik haji berkat berdagang coklat. Aku bercita-cita menjadi seorang Polwan. Pidatoku: AYOLAH MENUNTUT ILMU

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh Alhamdulillahi rabbil alamin assalatu wassalamu ala asrafil

ambiai warmursalin waala alihi washahbihi ajmain ammaba’du.

Puji syukur Saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kita nikmat sehingga kita bisa hadir dengan penuh mubarakah di tempat ini.

Salam dan shalawat buat nabi besar Muhammad SAW. Bapak guru dan teman-teman yang berbahagia izinkanlah

Saya membawakan sebuah pidato yang berjudul Ayolah Menuntut Ilmu.

Menuntut ilmu itu wajib bagi kita yang laki-laki maupun perempuan. Yaitu menuntut ilmu dari sejak kecil hingga besar nantinya. Agar kita semua mengerti bagaimana tata cara beribadah kepada Allah SWT.

Saya akhiri pidato singkat ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Terkhusus bagi diri Saya sendiri.

Saya akhiri dengan ucapan wabillahi taufik walhidayah Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Aku Anak Awo #A3 149

Aku Anak Awo #A3 150

Suratku: BUAT PAK NURUL DARI ERIKA

Pak Nurul yang baik hati terima kasih Karena Pak Nurul sudah mengajar kami Beberapa bulan lamanya Kami sangat berterimakasih Pak Nurul sudah mengajari kami Sampai kami bisa lulus Terima kasih pak yang baik hati Kami cuma bisa bilang Terima kasih Pak Nurul Nanti kalau Pak Nurul sudah pulang Pasti bapak dapat hadiah dari kelas enam Pak Nurul tunggu saja Pak Nurul akan tahu Pak Nurul sangat baik Pak Nurul adalah pahlawanku

Aku Anak Awo #A3 151

Aku Anak Awo #A3 152

Aku Anak Awo #A3 153

Aku Anak Awo #A3 154

Aku Anak Awo’ (18) Hallo apa kabar teman-teman. Perkenalkan namaku Jasman.

Teman-teman, Aku bisa dipanggil Jasman atau Acong. Aku tinggal di Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir di Tanjung Seloka, pada 31 Desember 2001. Nama bapakku Salim, sedangkan nama ibuku Kaicci’. Aku memiliki hobi bermain bola. Kalau sudah

besar nanti Aku bercita-cita ingin menjadi pembain sepak bola yang hebat. Aku suka pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia. Itu saja perkenalan singkatku. Terima kasih. Puisiku: PERPISAHAN

Kuhitung hari demi hari Kami terus berjuang Agar pak Efrat tidak marah lagi Terima kasih bapak Efrat Berkat jasa-jasamu ki Kami jadi rajin belajar Selamat berpisah Kuceritakan lagi Bahwa Aku telah hidup semangat Hidup dengan penuh energi

Aku Anak Awo #A3 155

Aku Anak Awo #A3 156

Aku Anak Awo #A3 157

Aku Anak Awo #A3 158

Aku Anak Awo’ (19) Assalamu’alaikum teman-teman. Perkenalkan namaku Dandi.

Teman-teman bisa memanggilku Dandi. Aku lahir di Tanjung Saloka pada tanggal 10 Oktober 1999. Aku pernah tinggal di Kalimantan karena ikut bapak bekerja di sana. Sekarang hanya ibuku yang tinggal di Kalimantan. Nama ibuku Nurmi. Aku sama bapak tinggal di Dusun Tippulu

Barat. Bapakku Jasrullah sekarang memilih mengurus kebun coklat untuk menghidupi keluarga. Aku belajar di Sekolah Dasar Nomor 30 Inpres Ulidang kelas VI. Tempat favoritku pantai. Puisiku: PAHLAWAN KECIL

Semenjak ibuku meninggal Aku tinggal bersama ayah dan kedua adikku Aku Sayang kedua adikku Sepulang sekolah Aku bersama adikku membantu ayah Adikku biasa membantu memasak Bapak selalu pergi ke kebun pagi-pagi Karena ibu tidak ada Kami selalu menyiapkan sarapan pagi Adikku biasa menyiapkan piring Bagiku adikku adalah pahlawan Adikku pahlawan kecil

Aku Anak Awo #A3 159

Aku Anak Awo #A3 160

Aku Anak Awo #A3 161

Aku Anak Awo #A3 162

Aku Anak Awo’ (20) Salam apakabar teman-teman. Perkenalkan namaku Rahmat.

Panggil saja Cerli. Tapi kalau di sekolah Aku sering dipanggil Talamma sama teman-teman sekelas. Aku tinggal dan lahir di Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 12 Oktober tahun 2000. Bapakku bernama Kurdin, ibuku bernama Nurbaya.

Aku biasa senang sekali bermain sepak bola di sekolah. Cita-citaku menjadi pemain sepak bola yang keren. Sekarang Aku kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang.

Puisiku: HATI

Cinta sejati Ia mendengar Apa saja yang tidak dikatakan

Cinta sejati Ia mengerti Apa yang tidak dijelaskan

Cinta sejati Ia tidak hanya dijelaskan dengan kata

Cinta sejati Ia tidak ada di dalam pikiran

Cinta sejati Ada di dalam HATI

Aku Anak Awo #A3 163

Aku Anak Awo #A3 164

Aku Anak Awo #A3 165

Aku Anak Awo #A3 166

Aku Anak Awo #A3 167

Aku Anak Awo #A3 168

Aku Anak Awo’ (21) Assalamu’alaikum. Salam kenal dariku. Nama lengkapku Sinta.

Namaku pendek sekali kan? Aku biasa dipanggil Sinta. Aku sekarang ada di kelas VI. Aku sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku lahir pada tanggal 30 Oktober 2000. Aku memiliki bapak bernama Abd. Rahman, ibuku Mahaliah. Rumahku ada di dusun Tippulu

Timur, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku senang memiliki guru yang baik. Kalau sudah besar Aku memiliki cita-cita menjadi seorang guru yang baik. Aku suka buah apel, rambutan dan durian. Puisiku: JALAN-JALAN KE PANTAI

Jalan-jalan ke pantai Bersama teman-teman Jalan-jalan ke pantai Berjalan kaki sambil mendaki Jalan-jalan ke pantai Membuat hati senang dan santai Jalan-jalan ke pantai Meski jauh tapi tidak terasa lelah karena ada teman Kapan-kapan Aku akan pergi lagi ke pantai

Aku Anak Awo #A3 169

Aku Anak Awo #A3 170

Aku Anak Awo #A3 171

Aku Anak Awo #A3 172

Aku Anak Awo #A3 173

Aku Anak Awo’ (22) Hallo teman-teman semua. Perkenalkan nama lengkapku

Musdalipa. Kalian bisa memanggilku Musda. Aku lahir di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 1 Juli 2001. Nama bapakku Gariting, sedangkan ibuku, Piya. Aku belajar di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang kelas VI. Sajak kecil Aku

memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Olahraga kesukaanku adalah olahraga bola voli. Aku suka pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Aku suka pergi ke pantai dan museum.

Puisiku:

RUMAHKU ISTANAKU Rumahku istanaku Rumahku seperti istana yang indah Meski tidak mewah Tetap saja rumahku adalah istanAku Rumahku istanaku Meski tidak megah Tetap saja rumahku bercahaya Bagaikan permata Rumahku istanaku Rumahku tidak ada duanya Rumahku membuat Aku aman bahagia Rumahku membuat Aku hidup bersama keluarga tercinta Selamanya rumahku istanaku

Aku Anak Awo #A3 174

Aku Anak Awo #A3 175

Suratku:

BUAT PAK NURUL DARI MUSDALIPA Pak Nurul yang baik Harap kamu mengajar dengan baik Tapi kamu harus banyak istirahat Kalau kamu tidak banyak istirahat Nanti kamu capek Kalau kami sudah lulus Kamu harus ingat kami Kalau kamu sudah pergi Kamu harus hati-hati Walaupun kami sudah lulus Kami harus mengingatmu Tapi ada satu hal Kamu harus mengajar adik-adik kami dengan baik Terima kasih pak Nurul Kau sudah mengajariku

Aku Anak Awo #A3 176

Aku Anak Awo #A3 177

Aku Anak Awo #A3 178

Aku Anak Awo #A3 179

Aku Anak Awo #A3 180

Aku Anak Awo #A3 181

Aku Anak Awo #A3 182

Aku Anak Awo’ (23) Salam kenal dariku. Nama lengkapku Zainuddin. Aku biasa

dipanggil sama teman-temanku dengan panggilan Zainuddin. Aku tinggal di Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 11 Januari 2001. Nama bapakku Hasman ibuku Eda. Aku memiliki hobi bermain bulu tangkis. Aku juga memiliki cita-cita menjadi pemain

bulu tangkis yang handal. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang kelas VI. Puisiku: IBU

Ibu bagiku adalah yang terbaik Ibu selalu ada di sisiku waktu Aku masih bayi Ibu merawatku sampai sekarang Ibu dengan susah payah mengandung sembilan bulan Sampai akhirnya Aku dilahirkan Aku tidak akan melupakan jasa-jasamu Aku pasti merawat ibu di hari tuamu

Ceritaku: ANJING YANG LUCU

Pada suatu hari Aku bermain dengan anjing yang lucu.

Aku berlari bersamanya sambil melemparkan kayu. Aku melemparkan kayu jauh-jauh. Lalu anjing itu mengambil dan membawanya kembali kepadaku. Berbeda dengan kucing. Aku pernah bermain dengan kucing. Ia berguling-guling. Aku ingin sekali memeliharanya. Tetapi ibuku tidak mengijinkannya. Ibuku bilang “Kucing tidak baik. Kucing ada di jalanan”.

Aku Anak Awo #A3 183

Aku Anak Awo #A3 184

Aku Anak Awo #A3 185

Aku Anak Awo #A3 186

Aku Anak Awo #A3 187

Aku Anak Awo’ (24) Selamat pagi semua. Perkenalkan namaku Armiati. Panggilanku

Armi. Cita-citaku jika sudah besar ingin menjadi guru. Hobiku bermain bola voli. Aku sekarang duduk di kelas VI di Sekolah Dasar Negeri nomor 30 Inpres Ulidang. Aku tinggal di Tippulu Barat, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 29 Desember tahun 2001. Aku memiliki bapak yang

bernama Hamaluddin, ibuku bernama Suharti. Aku suka pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Tempat favorit bermainku pantai.

Puisiku: GURU

Guru adalah seorang pahlawan Guru adalah tumpuan Aku belajar

Saat Aku ada di sekolah Guru menjadi pengganti kakakku

Guru adalah panduanku Guru yang menjadikan Aku bisa pintar Guru yang membuat Aku berani bercita-cita tinggi

Puisiku: KEBUN YANG INDAH

Di sekolah ada kebun yang indah Kebun yang dipenuhi pohon-pohon Pohon-pohon yang berjejer rapi Pohon-pohon yang dihinggapi burung-burung berkicau

Aku Anak Awo #A3 188

Aku Anak Awo #A3 189

Aku Anak Awo #A3 190

Aku Anak Awo #A3 191

Aku Anak Awo’ (25) Salam sejahtera. Perkenalkan teman-teman, namaku Harliana.

Aku bisa dipanggil dengan panggilan Lia. Aku sekarang duduk di bangku kelas Enam pada Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 16 Juni 2001 di dusun Tippulu Barat, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Nama

bapakku Hakim, sedangkan ibuku bernama Diana. Aku memiliki hobi bermain bola voli. Aku bercita-cita menjadi seorang guru.

Puisiku:

KITAB SUCI Kitab suci Kitab suci menjadi penerang hidupku Kitab suci menjadi panduan agamAku Dengan kitab suci Aku bisa mengerti arti hidup Kitab suci Tuntunlah terus hidupku Di dalam jalan kepada Tuhan Sehingga Aku bisa masuk ke dalam surga-Mu Kitab suci Apabila tidak ada kitab suci Tentu manusia tidak punya tuntunan hidup Manusia tidak akan mengenal Tuhannya Terimakasih kitab suci Karena telah hadir di muka bumi ini

Aku Anak Awo #A3 192

Aku Anak Awo #A3 193

Aku Anak Awo #A3 194

Aku Anak Awo #A3 195

Aku Anak Awo #A3 196

Aku Anak Awo’ (26) Hai teman-teman semua. Perkenalkan ya namaku Suaib. Aku

lahir dan tinggal di Dusun Awo’, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 28 Agustus 1999. Ibu yang telah melahirkanku bernama Asni, sedangkan bapakku bernama Muliadi. Aku sekarang duduk di kelas VI pada Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang,

Kabupaten Majene. Hobiku bermain sepak bola. Setiap hari Aku bermain sepak bola di sekolah dan di dusun. Cita-citaku nanti kalau sudah besar ingin menjadi pemain sepak bola yang hebat. Aku suka pelajaran Matematika, Agama, dan Bahasa Indonesia.

Puisiku:

AKU SENANG MEMBACA BUKU Aku senang membaca buku Aku membaca buku apa saja Karena semua ilmu ada di dalam buku Aku lebih suka membaca buku yang berwarna Karena buku yang berwarna terlihat indah Apalagi di dalam bukunya ada gambar Ada buku Upin dan Ipin, Si Kokoh dan lain-lain Aku senang sekali membaca Andai saja Aku sering membaca Pasti akan pandai Ketika lama tidak melihat buku Aku merasa rindu Aku ingin terus membaca

Aku Anak Awo #A3 197

Aku Anak Awo #A3 198

Aku Anak Awo #A3 199

Aku Anak Awo #A3 200

Aku Anak Awo #A3 201

Aku Anak Awo’ (27) Hallo apa kabar teman-teman. Perkenalkan namaku Nasril.

Teman-temanku biasa memanggilku Nacci. Aku lahir pada tanggal 10 Juni tahun 2000 di Dusun Awo’, Desa’ Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku adalah anak nomor ke sembilan dari jumlah saudaraku. Masih ada dua lagi adikku, keduanya laki-laki. Bapakku bernama Arsyad,

sedangkan ibuku bernama Ma’nawiyah. Sekarang Aku belajar di kelas VI Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Di sekolah Aku sangat suka bermain sepak bola. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang pemain sepak bola yang handal.

Ceritaku:

PERJALANAN KE SEKOLAH

Aku setiap pagi pasti pergi ke sekolah kecuali hari Minggu dan hari libur. Aku pergi ke sekolah bersama teman-teman juga dengan seorang guru kami. Guru kami bernama pak Nurul. Dia itu baik, sabar dan penolong. Aku senang sekali bisa mempunyai guru seperti pak Nurul.

Apabila dalam perjalanan dari kampung ke sekolah, kami selalu bertanya. Kami bertanya bahasa Jawa kepada pak Nurul. Saya ingin berterimakasih kepada pak Nurul yang sudah mengajari kami terlalu banyak.

Sering pak Nurul bilang ke Aku “Kamu itu anak pintar”. Tapi Saya bilang “Aku bodoh pak”. Pak Nurul bilang lagi “Tidak ada anak yang bodoh. Kamu itu pintar”. Aku jawab lagi bahwa Aku itu bodoh.

Terus pak Nurul bilang, “Kalau kamu bilang tidak pintar, kamu bukan muridku”. Aku kemudian bilang “Iya pak Aku pintar. Hehe”. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Aku Anak Awo #A3 202

Aku Anak Awo #A3 203

Aku Anak Awo #A3 204

Aku Anak Awo #A3 205

Aku Anak Awo’ (28) Hai teman-teman semua. Perkenalkan ya namaku Mersi bisa

dipanggil Ecci. Aku lahir dan tinggal di Dusun Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 7 Agustus 2002. Ibu yang telah melahirkanku bernama St. Nur, sedangkan bapakku bernama Hamsah. Aku sekarang duduk di kelas V pada Sekolah

Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Hobiku bermain bola voli. Cita-citaku nanti kalau sudah besar ingin menjadi seorang dokter. Aku suka warna ungu muda.

Ceritaku: MALAM YANG MENAKUTKAN

Pada malam itu, Aku dan keluargaku sedang tidur. Ketika

di pertengahan malam, Aku mendengar ketukan pada pintu. Aku

menjadi deg-degan. Jantungku terasa berdebar-debar seperti mau

meletus.

Ibu dan ayahku tidur pulas. Aku berkeringat karena aku

terlalu takut. Aku berkeinginan melihat siapa yang mengetuk

pintu. Aku ingin tahu siapakah orangnnya. Di waktu Aku akan

melihatnya, jantungku terus panik. Hatiku bertanya “Aku mau

melihatnya atau tidak ya?”.

Kalau Aku melihatnya, Aku akan tahu jawabannya. Kalau

Aku tidak melihatnya, pasti Aku akan sesal karena sampai kapan

pun Aku tidak tahu jawabannya. Maka Aku langsung beranjak

melihatnya. Aku bilang “Waduh apaan tuh? Ternyata itu hanya

Aku Anak Awo #A3 206

kucing”. Langsung aku mengambil senter. Aku senteri kucing

tersebut. “Wah, wah, ternyata bukan hanya kucing yang di situ,

tapi juga ular” kataku.

Akhirnya ketahuan yang membuat pintu terketuk adalah

ulah kucing dan ular. Keduanya yang telah menggangguku ketika

tidur. Pintu terketuk karena antara kucing dan ular saling

berkejar-kejaran.

Selanjutnya ibu dan ayahku terbangun. Ayahku bertanya

ke Aku “Apa itu nak?”, Kemudian Aku jawab “Itu ada kucing

dan ular”. Terus aku bertanya ke Ayah, “Lihat ayah, masa ada

ular dan kucing berkejar-kejaran, kan biasanya ular selalu makan

daging, kenapa dia tidak makan daging kucing itu ya yah?”. “Ular

itu semuanya tidak sama, termasuk ular ini, ular ini baik.

Sedangkan kucing itu yang selalu mengganggu ular” kata ayah.

Setelah itu kemudian ayah bilang lagi ke Aku “Makanya kalau

mau bermain, jangan bersama orang yang jahat seperti kucing itu

ya!”.

Akhirnya setelah ular dan kucing lari, Aku beserta ibu dan

ayah melanjutkan tidur kembali. Sedangkan kakakku tidak tahu

dengan apa yang terjadi, karena tidur terlalu pulas.

Ceritaku: WAKTU MENJAGA LANGSAT

Waktu Aku akan menjaga langsat. Aku dan ayah makan

dulu. Sesudah itu Aku duduk-duduk dulu. Beberapa saat

kemudian Aku dan ayah berangkat. Kami berangkat

menggunakan motor karena kebun langsatku lumayan jauh dari

rumah. Sehingga kami harus menggunakan motor.

Aku Anak Awo #A3 207

Setelah melewati perjalanan panjang. Aku dan ayah sampai

di kebun. Aku naik rumah-rumahan yang kecil. Rumah-rumahan

yang aku naiki terbuat terbuat dari kayu. Ia dibuat khusus untuk

berteduh ketika kami berjaga di kebun langsat.

Ketika di malam hari, Aku tidur. Sedangkan bapakku tidak

tidur, karena menjaga langsat. Beberapa saat kemudian, Aku

terbangun karena mendengar suara kelelawar. Aku bertanya ke

Ayah “Mengapa kelelawar itu ada di pohon langsat?”,

“Kelelawar itulah yang sukanya memakan langsat kita” jawab

ayah.

Lalu ayahku menarik tali yang dipasangkan ke pohon

langsat. Pohon langsat kemudian bergoyang dan kelelawarnya

pergi deh. Aku kembali tidur sampai kemudian bangun di pagi

hari ketika matahari mulai kelihatan.

Karena matahari sudah terbit, Aku langsung pergi ke

sungai. Aku mandi biar bersih. Setelah itu Aku dan ayah pulang

ke desa. Sebelum sampai di rumah, Aku berpuisi “Oh...langsat.

Aku senang menjaga langsat. Karena langsat juga bisa dijual dan

bisa mendapatkan uang. Terima kasih langsat”.

Puisiku:

MEMANDANG LAUT

Aku duduk di tepian pantai Aku memandangi laut Airnya bergoyang tenang

Kemudian digoyang angin Menjadi gelombang ombak Ombaknya menghantam karang Cantik sekali memandang laut itu

Aku Anak Awo #A3 208

Aku Anak Awo #A3 209

Puisiku:

BUAH

Buah mangga buah langsat Kalau ada yang mau Kasihlah dia

Buah durian buah rambutan Kalau makan rambutan jangan makan bijinya Buah mangga di potong-potong Aku jadikan rujak Malah adikku yang menghabiskan Mengapa cuma cabenya yang diberikan kepadaku?

Puisiku:

LIBURANKU

Aku membantu ibu Aku mengambil kayu Aku memasak Aku makan Aku mandi Aku belajar Aku membantu adik main-main Aku tidur Aku selesai liburan

Aku Anak Awo #A3 210

Aku Anak Awo’ (29) Assalamu’alaikum. Perkenalkan namaku Marliana. Panggil saja

Liana ya. Aku lahir di dusun Tippulu Timur pada tanggal 6 Apri 2002. Dari sejak lahir sampai besar, Aku tinggal di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat. Aku sekolah di SDN Nomor 30 Inpres Ulidang, Majene, kelas V.

Bapakku bernama Dato, ibuku bernama Wamina. Kalau sudah besar Aku bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Karena menjadi guru adalah tugas yang mulia. Aku hobi main dokter-dokteran. Warna kesukaanku merah.

Puisiku:

MENIKMATI PAGI

Ketika terdengar suara adzan subuh Aku terbangun dari tidur dan Aku nampak lusuh

Aku beranjak ke tempat wudhu Aku pergi ke masjid terlebih dahulu

Aku salat berjamaah Di mesjid sebelah rumah

Setelah itu Aku mengaji Membaca Alquran di pagi hari Bersama Abi dan Ummi

Setelah mengaji Aku berjalan-jalan Bersama adikku Farhad dan Burhan

Menghirup udara pagi Menikmati karunia pemberian Ilahi Yang diajarkan Abi dan Ummi

Aku Anak Awo #A3 211

Aku Anak Awo’ (30) Salam kenal. Pekenalkan namaku Musfira. Untuk memanggil

namaku bisa dengan panggilan Fira saja. Aku lahir pada tanggal 23 Maret 2002 di dusun Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku dilahirkan oleh seorang Ibu yang bernama Rusmini dan dari seorang bapak yang bernama Sarjan.

Aku sangat senang olah raga. Aku adalah salah satu pemain voli dari sekolah yang memenangkan pertandingan se-Kabupaten Majene dalam lomba O2SN. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter kalau sudah besar. Warna kesukaanku ungu. Aku sekarang menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Duduk di kelas Akhir. Yaitu kelas V. Puisiku: SAKIT GIGI

Aku sakit gigi Aku tidak bisa pergi ke sekolah hari ini Karena gigiku sakit sekali Aku tidak bisa mengikuti pelajaran Sehingga tidak tahu apa yang guru ajarkan Karena gigiku berlubang Aku tidak bisa ngomong

Aku Anak Awo #A3 212

Aku Anak Awo’ (31) Halo apa kabar teman-teman? Salam kenal ya. Nama lengkapku

Kila. Teman-teman semua bisa memanggilku Ila. Aku tinggal di Tippulu, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 25 Nopember 2002. Nama bapakku Rahman, ibuku Mahalia. Hobiku bermain bola voli. Cita-citaku apabila sudah besar nanti ingin menjadi sesorang guru

yang bisa mengajar anak-anak di sekolah. Aku suka warna ungu. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang kelas V.

Puisiku: KUCINTA KELUARGAKU

Kucinta keluargaku Tanpa keluargaku hidup pasti terasa hampa

Kucinta keluargaku Tanpa keluargaku hidup pasti terasa tak berguna

Kucinta keluargaku Keluargaku yang mengerti saat perasaan suka dan duka

Kucinta keluargaku Di kala Aku senang keluargaku juga senang

Kucinta keluargaku Di kala Aku sedih keluargaku juga sedih

Kucinta keluargaku Keluargaku bagian hidupku yang paling berguna Keluargaku pelita hidupku

Aku Anak Awo #A3 213

Aku Anak Awo’ (32) Hai apa kabar teman-temanku. Perkenalkan ya nama lengkapku

Anriani. Aku suka dipanggil dengan panggilan Ani oleh teman-temanku. Bapakku bernama Hamma Adil, ibuku bernama Asni. Aku lahir pada tanggal 10 Desember 2000. Aku tinggal di Dusun Tippulu Barat, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Sekarang Aku duduk di kelas V Sekolah Dasar

Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku memiliki hobi bermain bola voli. Aku memiliki cita-cita kalau sudah besar ingin menjadi seorang dokter. Aku suka dengan warna kuning dan pink. Puisiku: GIGIKU

Gigiku cantik Gigiku kurawat selalu Karena selalu Aku menyikat Gigiku sangat putih Aku memakai Pepsoden Gigiku putih dan wangi Semenjak Aku memakai Pepsoden Ketika aku tidak lagi menyikat gigiku Gigiku tidak putih lagi Gigiku ada lubangnya Aku kesakitan terus

Aku Anak Awo #A3 214

Pantun Lebaiku:

Buah manggis Di depan kaca Salam manis Buat yang baca Harum manis rasa merica Tersenyum manis sesudah membaca Cari durian di dalam meja Makan kelapa airnya basi Dari kemarin diam aja Ada apa sih Hujan di Solo Banjir di Semarang Kasihan deh lo Masih sendiri sampai sekarang Ada kolam banyak ikannya Malam-malam mau ke mana Beli kangkung di asongan Dari tadi kelimpungan Anak buruh masuk pabrik Biar butuh Aku tak panik Bis Patas lewat depan klinik Biar sudah gawat jangan panik

Aku Anak Awo #A3 215

Puisiku: SOPAN

Sikapku yang sombong Pada orang tua dan guru Bisa membuat Aku tinggal kelas

Aku akan merubah sikapku yang sombong Menjadi sikap sopan

Aku tidak mau jadi orang yang tidak sopan Aku harus sopan pada guru dan orang tua Serta pada orang lain Supaya Aku disukai teman Aku tidak mau dibenci sama teman

Puisiku: RAMBUTKU

Rambutku indah Ia bergelombang Dengan rambutku Aku terlihat cantik

Sewaktu Aku tidak merawat rambutku Ia menjadi merah Ia menjadi rontok Ia menjadi bercabang

Puisiku: UNTUNG ADA SOFFELL

Nyamuk selalu mengganggu waktu aku belajar Untung ada Soffell Aku bisa belajar lagi karena tidak ada nyamuk Aku akan membawa Soffell ketika Aku belajar

Aku Anak Awo #A3 216

Aku Anak Awo’ (33) Salam kenal semuanya ya. Perkenalkan namaku Erwin. Aku

sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene kelas V. Aku lahir tanggal 31 Desember 2003 di dusun Tippulu Timur, Desa Awo’ Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Bapakku bernama Sauding, sedangkan ibuku bernama

Halima. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang astronout. Hobiku bermain sepak bola. Aku menyukai warna ungu.

Puisiku: KUSAYANG IBUKU

Waktu aku di rumah Aku suka membantu ibuku Karena kusayang ibuku Waktu aku pergi mengaji ke masjid Aku berdoa “Ya Allah ampunilah dosaku Ampunilah dosa kedua orang tuaku Kasihanilah ibuku karena telah melahirkanku” Setelah salat di mesjid Aku segera pulang ke rumah Aku tidur lalu bangun membaca buku “Allahu akbar” Tanda salat magrib tiba Aku kemudian mandi lalu pergi ke masjid Aku mengaji dan berdoa untuk ibu karena kusayang ibu

Aku Anak Awo #A3 217

Aku Anak Awo’ (34) Apa kabar semua? Perkenalkan namaku Harni Ibrahim. Aku

bisa dipanggil Harni. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku duduk di kelas V. Cita-citaku nanti kalau sudah besar ingin menjadi seorang guru. Aku lahir pada tanggal 28 April 2002 di dusun Tippulu, Desa Awo’,

Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Nama bapakku Ibrahim ibuku bernama Naisa. Warna kesukaanku merah. Hobiku bermain bola voli. Aku termasuk anggota tim Voli sekolah yang menjadi tim terbaik di Kabupaten Majene. Puisiku: JAM DINDING

Teng teng teng Bunyi jam dinding di kamar Jam dinding mengingatkan perubahan waktu Jam dinding mengingatkan tentang kegiatan Keberadaan jam dinding menjadi peringatan Peringatan bagi apa-apa yang harus Aku kerjakan Jam dinding adalah penunjuk waktu Ia sangat Aku perlukan Jam dinding adalah penanda Ia selalu mengingatkanku tentang waktu belajarku

Aku Anak Awo #A3 218

Aku Anak Awo’ (35) Apa kabar semua teman-teman? Perkenalkan namaku

Henrawan. Panggil saja Aku Henra. Nama bapakku Baharuddin, ibuku bernama Salma. Aku memiliki hobi bermain bulu tangkis. Aku bercita-cita ingin menjadi pemain sepak bola yang handal. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene.

Aku duduk di bangku kelas V. Aku lahir pada tanggal 26 Maret 2001 di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku suka warna merah. Puisiku: LAYANG-LAYANG

Layang-layang terbang tinggi ke kanan ke kiri Bergeleng-geleng diterpa angin Layang-layang bagaikan benda hidup yang terbang Ia seperti bernyawa bebas merdeka Di angkasa layang-layang mengikuti kemauan yang punya Sampai kapan dia di udara Dan ketika sampai waktunya Layang-layang terputus dari benangnya Dia tidak dapat berbuat apa-apa Jatuh ke tanah tiada berdaya

Puisiku: SANDAL

Wahai sandal yang bagus Aku suka sama Kamu

Aku Anak Awo #A3 219

Waktu Aku melihat Kamu di Majene Aku kagum sekali melihat sandal yang bagus Aku membeli dengan harga 30 ribu Aku akan menjagamu sampai rusak

Puisiku: CERITA DARI PAGI SAMPAI TIDUR

Waktu Aku bangun tidur Aku langsung mandi Sesudah mandi Aku memakai baju dan celana Sesudah memakai baju dan celana Aku sarapan Aku sarapan bersama keluarga Sesudah sarapan Aku berangkat ke sekolah jam 06.30 Tiba di sekolah pada jam 07.00 Aku belajar bahasa Indonesia Kemudian Aku istirahat Aku main sepak bola Setelah itu Aku masuk kelas lagi Aku belajar IPS Akhirnya bunyi bel 3x pada pukul 12.00 Aku pulang ke rumahku dan menyimpan tas Aku melepaskan baju dan celana Aku makan siang Aku tidur siang Aku bangun dari tidur dan langsung mandi Sesudah mandi Aku memakai baju muslim Aku pergi shalat Magrib Setelah itu Aku makan malam Aku kemudian belajar Terakhir Aku langsung tidur

Aku Anak Awo #A3 220

Aku Anak Awo’ (36) Selamat pagi teman-teman. Pekenalkan namaku Nurul Fitra.

Untuk memanggil namaku bisa dengan panggilan Fitra saja. Aku lahir di Dusun Tippulu Tengah, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 5 Januari 2003. Aku dilahirkan oleh seorang Ibu yang bernama Hj. Harjuna dan dari seorang bapak yang bernama Saddang.

Aku memiliki cita-cita menjadi seorang guru kalau sudah besar. Karena Aku ingin mengajar anak-anak agar pintar. Aku sekarang menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene, duduk di kelas kelas V. Aku memiliki hobi membersihkan. Warna kesukaanku adalah hijau. Puisiku: BULAN

Bulan Di kala menjelang malam Engkau muncul di balik awan Kau nampak malu-malu Engkau menyelimuti bumi ini Dengan cahayamu Bulan Engkau hadir di antara seribu bintang-bintang Dia antara mereka Engkau kebanggaan hatiku Bulan Tak puas-puasnya Aku memandangmu

Aku Anak Awo #A3 221

Bulan Dekatkan Aku dengan Penciptamu

Ceritaku: PAGI SAMPAI MALAM

Waktu itu di pagi hari yang cerah. Aku bangun jam 6 pagi.

Aku mandi. Sesudah mandi Aku sarapan pagi. Aku kemudian berangkat ke sekolah jam 7. Aku sampai di sekolah jam 8. Aku belajar Matematika. Aku pulang sekolah jam 12. Sesampainya di rumah Aku mengganti pakaianku dan Aku makan. Sesudah makan Aku pergi mengaji. Sesudah mengaji Aku mandi dan melihat matahari mulai tenggelam.

Aku selanjutnya pergi salat Magrib sama teman-teman. Sesudah salat Aku pulang. Sesampainya di rumah Aku buka mukena. Aku makan dan belajar. Sehabis belajar Aku pergi ke rumah nenekku. Aku dan kakakku tidur di rumah nenek karena nenek sakit. Aku tidur sama nenekku jam 10 malam. Puisiku: IBUKU

Ibuku bangun pagi Menyiapkan makan pagi Untuk makan seluruh keluarga Agar badan sehat semua Ibuku tidak pernah marah Ibuku sayang padaku Ibuku selalu membimbingku Agar aku cepat dewasa

Aku Anak Awo #A3 222

Puisiku: MELATIKU

Warnamu putih Bungamu kecil Harummu semerbak mewangi Banyak kumbang menghinggapimu Kau tumbuh di taman Tak lupa selalu Aku siram Agar terus berkembang Menghiasi taman rumahku

Puisiku: TEMAN SEJATI

Teman sejati Selalu menemaniku dalam suka dan duka Kutulis dalam lembaranku kisah-kisah denganmu Pengalamanku dan perasaanku hanya kepadamu Kau selalu setia mendengarkan ceritaku Menjadi tempat curhatku dan menyimpan rahasiaku

Puisiku: GURUKU

Kau begitu berarti Membimbing kami sepenuh hati

Kau begitu berharga Membimbing kami sekuat tenaga

Semua ilmu kau berikan Segudang kasih kau arahkan

Lelahmu takkan menjadi derita Susahmu takkan menjadi petaka

Aku Anak Awo #A3 223

Aku Anak Awo’ (37) Assalamu’alaikum. Perkenalkan nama lengkapku Arna. Aku biasa

dipanggil teman-teman dengan panggilan Arna. Aku lahir pada tanggal 28 April 2001. Nama bapakku Usman sedangkan nama ibuku adalah Sukiati. Aku tinggal di Dusun Tippulu, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Sekarang Aku sekolah di Sekolah Dasar Negeri

Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene. Aku duduk di kelas V. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang guru. Yang nantinya bisa mengajar anak-anak di sekolah. Aku menyukai warna biru muda. Aku memiliki hobi bermain Voli. Alhamdulillah Aku bersama tim voliku di sekolah menjadi pemain terbaik di Kabupaten Majene pada pertandingan O2SN tahun 2013. Puisiku: PAK NURUL

Pak Nurul adalah Pengajar Muda dari Indonesia Mengajar Dia mengajar di Sulawesi Barat Karena supaya anak Sulawesi Barat pintar Dia selalu mengajar di kelas enam Terima kasih karena dia sudah mengajar di sini Kalau pulang dia akan selalu dirindu Dirindu oleh anak Sulawesi Barat Terima kasih Indonesia Mengajar

Aku Anak Awo #A3 224

Aku Anak Awo’ (38) Selamat pagi teman-temanku semua. Perkenalkan namaku

Subhan. Panggil saja namaku dengan panggilan Suban. Aku sekarang sekolah di Sekolah Dasar Negeri 30 Inpres Ulidang kelas V. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang pemain bola yang hebat. Aku lahir di Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene pada tanggal 15 Juli 2003. Bapakku

bernama H. Jalaluddin dan ibuku bernama Hj. Nurhawa. Hobiku adalah bermain kelereng. Sedangkan warna kesukaanku adalah ungu.

Puisiku: MEMBANTU IBU DI RUMAH

Waktu Aku di rumah Aku membantu ibu membereskan perabotan rumah Aku membersihkan halaman rumah Aku membantu membersihkan piring Aku membantu memungut sampah Waktu bapakku meninggal Aku harus berusaha mencari uang Supaya bisa membeli beras Juga membeli mobil, motor dan rumah mewah Sehingga Aku bisa memberi makanan-makanan mewah

Aku Anak Awo #A3 225

Aku Anak Awo’ (39) Halo teman-temanku semua. Pekenalkan nama lengkapku Putri

Baswanti. Untuk memanggil namaku bisa dengan panggilan Putri. Aku lahir di Dusun Tippulu Barat tanggal 8 Oktober 2002, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku dilahirkan oleh seorang Ibu yang bernama Nursanti dan dari seorang bapak yang bernama Basman.

Aku memiliki cita-cita menjadi seorang guru kalau sudah besar. Karena Aku ingin mengajar anak-anak di sekolah. Aku sekarang menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang, Kabupaten Majene, duduk di kelas kelas V. Aku memiliki hobi main bola voli. Warna kesukaanku adalah pink. Puisiku: MAMAKU

Mamaku yang telah melahirkanku Waktu Aku lahir Aku selalu dirawat sama mama Karena Aku masih kecil Ketika Aku umur lima tahun Aku diajari menggambar Pagi-pagi Aku selalu dimandikan Sesudah mandi Aku melihat ayam berkotek-kotek Ketika Aku umur tujuh tahun Mamaku pergi ke pasar membeli baju putih dan rok merah Kemudian Aku dibelikan kaos dan sepatu Supaya Aku bisa sekolah Beruntung Aku mendapatkan nilai Matematika 80

Aku Anak Awo #A3 226

Aku Anak Awo’ (40) Hai teman-teman semua. Salam kenal ya. Nama lengkapku

Vebrianti. Aku biasa dipanggil oleh teman-teman dengan panggilan Pebi. Aku tinggal di Dusun Tippulu Barat, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene. Aku lahir pada tanggal 4 April 2003. Ayahku bernama Muliadi, ibuku bernama Salmia. Di sekolah Aku memiliki kesenangan membaca dan

menulis. Cita-citaku ingin menjadi seorang guru di sekolah nantinya. Karena menjadi guru bisa mengajar orang lain. Sekarang Aku kelas V di SDN Nomor 30 Inpres Ulidang. Aku suka warna ungu. Sekian perkenalanku.

Puisiku: JALAN-JALAN KE PANTAI

Hari ini hari Minggu Aku dan keluargaku akan pergi ke pantai Sejak pagi kami bersiap-siap Bapak menyiapkan motor Ibu menyiapkan bekal untuk dibawa Aku, Panji, dan Ibran menyiapkan perlengkapan Ada tikar, hape dan payung Setelah siap kami segera berangkat Pemandangan di pantai sungguh indah Bapak dan ibu duduk bersantai Aku, Panji dan Ibran bermain pasir Kami bergembira Hari sudah sore Kami segera pulang

Aku Anak Awo #A3 227

Puisiku: SAKIT GIGI

[

Hari ini Aku sakit gigi Rasanya nyeri sekali

Aku tak bisa makan Duduk pun Aku tak nyaman

Aku tak bisa tidur Meskipun sudah di atas kasur

Tak ada guna meski menangis Semua karena salahku suka makan yang manis

Tapi jarang gosok gigi Sekarang Aku hanya menyesali diri

Puisiku: BAJU BARU

Aku mendapat baju baru Baju itu berwarna ungu Dibelikan ibu di pasar baru

Hati Aku sangat bahagia Aku memakainya sambil bergaya Ibu melihat tingkahku sambil tertawa Aku pun tak mati gaya

Puisiku: MATAHARI

Di ufuk timur cahayamu benderang Burung-burung mulai berdendang Kuncup bunga mengembang Pak tani pun berangkat ke ladang Matahari cemerlang Matahari gemilang Di ufuk barat sinarmu hilang Pertanda malam akan datang

Aku Anak Awo #A3 228

Ceritaku: TERJATUH DARI BECAK

Pada suatu hari, Aku dan ibu baru pulang dari rumah nenek. Karena membawa barang cukup banyak, Aku dan ibu memutuskan untuk naik becak. Pada waktu jalan menurun, pengemudi becak tidak dapat mengendalikan becaknya. Mungkin karena beban yang terlalu berat. Becak pun meluncur turun dengan cepat dan akhirnya terperosok di selokan. Aku dan ibu hanya lecet-lecet saja di bagian kaki dan tangan.

Pengemudi becak minta maaf pada ibu. Sebagian barang yang dibawa basah dan rusak. Meskipun begitu ibu tetap bersyukur karena selamat meskipun terluka. Ceritaku: PASAR MALAM

Hari Minggu, Aku, Fitra dan Hilda pergi ke pasar malam.

sampai di sana sudah banyak pengunjungnya. Aku mengajak kedua temanku naik Komidi Putar. Aku dan Fitra tertawa-tawa sambil menjerit-jerit sedangkan Hilda terlihat tegang.

Ketika Hilda turun dari Komidi Putar, ia nampak pucat. Aku segera mencari air minur hangat. Setelah Hilda minum air, ia tampak lebih baik. Saat ditanya Fitra, Hilda mengakui dirinya takut. Ia baru pertama kali naik Komidi Putar. Aku dan Fitra tertawa.

Saat diajak mencoba mainan lain, Hilda menolak. Akhirnya kami menonton pertunjukan Lenong Anak, di panggung terbuka.

Aku Anak Awo #A3 229

Aku Anak Awo #A3 230

Pendapat Para Tokoh Dengan Kehadiran Buku Aku Anak Awo’

“Kita sekarang ada program peningkatan mutu

pendidikan, seperti yang Saya canangkan di Majene yaitu terapi

Medali Emas, dimana di situ ada huruf ‘i’, yaitu Inovasi dan

Kreativitas. Termasuk masalah buku ini, anak-anak butuh dipacu

untuk meningkatkan wawasan. Terbitnya buku ini merupakan

gebrakan yang luar biasa. Jarang sekali anak-anak yang

menciptakan buku seperti ini. Saya ucapkan terima kasih kepada

Pengajar Muda yang telah membina dan mengembangkan

wawasan anak-anak lewat kreativitas kepenulisan. Buku ini akan

kami bedah untuk kita jadikan motivasi kepada seluruh sekolah.”

Drs. H. Abd. Hamid, MM (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majene)

“Saya sebagai ketua dewan pendidikan Kabupaten Majene

memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas karya dan upaya

yang sungguh-sungguh dilakukkan dalam rangka memberikan

motivasi, selain pada generasi Majene, maupun pada dunia

pendidikan pada umumnya. Menulis saja, Saya sangat salut,

masih terlalu sedikit generasi yang punya kemampuan dan

keinginan untuk menyalurkan ide-ide, gagasan-gagasan, pikiran-

pikirannya ke dalam bentuk buku. Mudah-mudahan dengan

lahirnya buku ini, memberi motivasi generasi muda untuk

menulis, sehingga dunia kepenulisan di Majene jadi berkembang.

Aku Anak Awo #A3 231

Banyak sekali gagasan yang kita dengar melalui lisan, tapi sangat

kurang kita baca melalui tulisan.

Setidaknya pengungkapan lewat tulisan akan menjadi bukti

sejarah yang akan menjadi pembelajaran bagi generasi yang akan

datang. Seperti halnya keberadaan Pengajar Muda di Majene,

tidak akan bisa dikenang, hanya kenangan bagi orang-orang yang

pernah mengalami. Tapi tidak akan menjadi kenangan bagi

orang-orang yang tidak berada pada saat Pengajar Muda ada di

Majene. Tetapi lewat dituangkan dengan tulisan sampai kapan

pun juga di masa depan, orang-orang nantinya akan bilang

bahwa di Mejene pernah ada Pengajar Muda, salah satunya

dengan keberaan buku ini. Sekali lagi Saya memberikan

penghargaan yang sangat tinggi pada Pengajar Muda yang ada di

Mejene dalam pengabdiannya.

Saya melihat bahwa upaya Pengajar Muda seperti adinda

Nurul ini sangat positif dalam melatih anak-anak menulis.

Sesungguhnya di kota pun generasi muda sangat minim

kebiasaan menulis. Mudah-mudahan dengan tulisan dari desa

lewat pencerahan para Pengajar Muda, lahir penulis dari anak-

anak di pedesaan. Sehingga out put yang baik akan muncul

seiring dengan munculnya buku ini. Seperti yang Saya lihat,

tulisan yang tertuang dalam buku ini murni pengalaman pribadi

anak-anak sekolah dasar.”

Drs. H.M. Rusbi Hamid, M.Si (Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Majene)

Aku Anak Awo #A3 232

“Alhamdulillah kami bangga, terus terang justru penulis

munculnya dari anak-anak SD, alhamdulillah semoga ke depan

ini akan muncul kembali anak Awo’ yang bisa menulis.

Kemudian insyaallah buku ini Saya akan jadikan bahan bacaan

referensi anak bacaan tiap sekolah. Sebagai referensi buku

perpustakaan. Insyaallah ini akan berjalan seterusnya. Setelah di

Majene, harapannya buku ini bisa dibawa ke kabupaten lain.

Semoga kedepan Majene sebagai ibu kota pendidikan di Propinsi

Sulawesi Barat akan terus tumbuh cikal bakal penulis muda.”

Drs. Bau Agung, M.Si (Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Majene)

“SelAku kepala bidang, Saya sangat merespon pembuatan

buku Aku Anak Awo’. Pendidikan anak-anak kita membutuhkan

kreativitas menulis. Buku ini harapannya nanti bisa diberikan

kepada tiap-tiap sekolah. Semoga apabila buku ini dibaca, ada

berupa pemahaman lebih lanjut untuk kembali membaca lebih

mendalam. Kemajuan anak-anak memang tergantung

pembinanya, apabila ada pembinaan secara khusus kepada siswa

di bidang menulis maka hal itu sangat berperan.”

H. Abd. Jalil, S.Pd (Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Majene)

Aku Anak Awo #A3 233

“Saya sangat berterima kasih atas adanya buku ini. Saya

sangat merespon dengan baik. Mudah-mudahan terbitnya buku

ini bisa memajukan anak-anak dalam dunia pendidikan. Dengan

buku ini membuktikan, bahwa anak-anak di desa pun dapat

berkarya seperti anak-anak di perkotaan. Meskipun buku-buku

pendukung sangat terbatas di desa. Harapannya buku ini dapat

dimanfaatkan di desa ini terutama di Kecamatan Tammero’do.”

Abd. Majid, S.Pd (Kepala UPTD Pendidikan Kec. Tammero’do Sendana)

“Pendapat Saya mengenai dibuatnya buku Aku Anak

Awo’, Saya sangat mendukung karena terbangun motivasi siswa

untuk belajar sebagai bekal masa depan anak, terutama pada

bidang bahasa Indonesia sangat terangkat dengan dukungan dari

Pengajar Muda atau sekaligus penganyom anak-anak di desa

Awo’. Saya sangat mendukung ada kerja keras Pengajar Muda

dalam hal prestasi siswa di Awo’. Kemudian lewat tulisan siswa,

terangkat nama baik SDN No 30 Inpres Ulidang.

Harapan Saya terhadap siswa yang lain supaya mereka juga

ikut terdorong motivasi untuk membuat tulisan, seperti contoh

Aku Anak Awo’ ini. Mudah-mudahan anak-anak yang lain bisa

terharu apabila membacanya. Saya perhatikan, anak-anak gunung

bisa bersaing dengan anak kota, yang penting anak-anak gunung

ini bisa kita bina betul-betul untuk membangun dirinya sebagai

bekal di masa depan. Saya sangat berterima kasih kepada

Pengajar Muda atas bimbingannya untuk anak-anak di sekolah

ini.”

Alisja, S.Pd.SD (Kepala Sekolah SDN No. 30 Inpres Ulidang)

Aku Anak Awo #A3 234

“Saya sangat merespon dan mendukung dengan positif

terbitnya buku ini. Mudah-mudahan anak-anak bisa lebih

mencintai dan termotivasi bagaimana menulis yang baik. Saya

berharap jangan hanya sebatas kelas di atas yang berkarya, akan

tetapi juga anak-anak yang di bawah seperti kelas tiga dan empat,

sehingga bisa berkesinambungan. Dengan anak-anak bisa

menulis, Saya pikir ini merupakan langkah yang sangat positif.

Harapan kami selalu perwakilan masyarakat, anak-anak bisa

berkreasi, mengembangkan bakat yang selama ini hanya

terpendam. Sehingga anak-anak lebih berprestasi. Dengan

menulis bisa mengangkat desa, dimana yang selama ini seakan-

akan kita masih terbelakang.

Buku ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak yang

berada di pelosok, setelah membaca, ternyata anak-anak dari

desa ini bisa berbuat dan berpotensi untuk menulis, bukan hanya

dari kota, tapi anak-anak dari desa juga bisa mampu melakukan

seperti yang dilakukan anak-anak di kota. Tapi ini semuanya

berkat dari dorongan, khususnya dari Pengajar Muda. Mudah-

mudahan nantinya apabila tidak adanya Pengajar Muda, kita

termotivasi baik pemerintah dan penentu kebijakan yang ada.

Mudah-mudahan anak-anak yang ada di desa, bukan hanya

di Desa Awo’ tapi mudah-mudahan yang ada di tempat lain

termotivasi. Ternyata anak-anak bisa mampu juga jika ada

bimbingannya. Saya berharap anak-anak yang ada di pelosok

jangan berkecil hati tapi kita harus selalu optimis, kenapa orang

kota bisa, kenapa kita tidak!”

Samsul Manjurai (Kepala Desa Desa Awo’)

Aku Anak Awo #A3 235

“Saya menyambut baik dengan terbitnya buku Aku Anak

Awo’, karena kebetulan Saya pribadi, pernah menjadi kepala

sekolah, sekaligus Saya adalah aku anak Awo’ juga. Dengan

terbitnya buku ini, merupakan sebuah jembatan untuk

memancing anak-anak masa depan selanjutnya untuk berkarya

lebih baik. Ini artinya sebuah cacatan bersejarah, anak desa pun

mampu menyatakan apresianya dalam membuat sebuah buku,

semoga Allah SWT menilainya sebagai sebuah ibadah, baik pada

anak didik itu sendiri, pun terhadap pribadi Saya.

Saya sangat berbangga karena masih sempat berhadapan

dengan Pengajar Muda. Saya berharap untuk selanjutnya buku

ini memberikan motivasi kepada anak-anak. Semoga dengan

buku ini membuka cakrawala baru, bisa tampil calon pemimpin-

pemimpin di masa depan”.

H. Abd. Majid, S.Ag (Mantan Kepala SDN No 30 Inpres Ulidang)

Tulisan-tulisan siswa SDN No 30 Inpres Ulidang ini

menyadarkan kita bahwa bibit-bibit pewarta warga sebenarnya

ada di mana-mana. Dari buku ini, hal penting untuk

digarisbawahi bukan hanya soal potensi kepenulisan anak-anak

Indonesia, tapi juga mungkin peran tulisan-tulisan ini untuk ikut

merekatkan berbagai unsur keindonesiaan melalui butir-butir

informasi, gagasan, dan cita-cita untuk sebuah kehidupan

kebangsaan yang lebih baik.

M. Mushthafa (Kepala Sekolah SMA 3 Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, alumnus Erasmus Mundus Masters Course in Applied Ethics Utrecht University, Belanda, dan NTNU, Norwegia.)

Aku Anak Awo #A3 236

Buku yang sungguh menginspirasi untuk orang banyak.

buku ini mengajari ada hal-hal luar biasa di balik kesederhanaan.

Sesederhana cerita dan puisi anak-anak tersebut, tapi Aku dapat

melihat kuatnya emosi, kepolosan, dan ketulusan mereka.

Mengajari kita bahwa tidak perlu menulis dalam bahasa yang

rumit untuk membuat cerita yang bagus.

Buku ini pun memperlihatkan kepada semua orang bahwa

anak bangsa kita memiliki kemampuan untuk mencipta. Bukan

menyalin atau mencontek, tetapi mereka mencipta. Mereka

menulis, mereka menghasilkan sesuatu, dan mereka memiliki

karya. Hal penting yang harus kita sadari dari sekarang. Pak

Nurul telah berhasil membuat anak-anaknya menciptakan karya.

Luar biasa. buku yang sungguh menginspirasi.

Ria Pesta Natalia @rianatalia (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Passau)

Buku ini membuktikan bahwa SEMUA ANAK BISA!

Semua orang bisa menginspirasi Alhamdulillah dan salute

kepada saudara Saya, Nurul, yang telah berhasil mendampingi

anak-anak Awo’ hingga terbitnya buku ini. Selamat Pak guru,

mutiara-mutiara terpendam itu telah ditemukan. Semoga dengan

hadirnya buku ini juga memotivasi masyarakat khususnya di

Majene untuk sama-sama melakukan akselerasi sehingga Majene

sebagai kota pendidikan segera tercapai.

Mega Tala Harimukthi @megatala (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Pundau)

Aku Anak Awo #A3 237

Buku yang jujur menggambarkan imajinasi anak-anak.

Awaludin Fatjri Ariyanto @din1188 (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Rura

Buku Aku Anak Awo’ bagi Saya adalah bukti bahwa anak

Majene di pegunungan juga memiliki kreativitas yang tidak kalah

dengan anak kota. Terbukti dari kayanya pemikiran dan imajinasi

mereka yang mereka tumpahkan dalam puisi, gambar maupun

cerita. Sederhananya gaya berpikir mereka sangat terlihat dan

orisinalitasnya pun terasa.

Besar harapan Saya buku ini akan menjadi pemantik karya

kreatif lainnya di Mejene dan bisa menjadi bukti nyata tentang

tidak ada batasan dalam memiliki impian. Buku ini pun menjadi

simbol kemerdekaan berpikir dan berkreasi bagi anak-anak di

tanah Mandar. Tentu saja selama tidak keluar dari norma yang

berlaku, setiap karya harus diapresiasi.

Semoga para penulis di dalam buku ini bisa mewujudkan

cita-cita dan impian mereka. Semoga setiap kalimat yang mereka

tulis dan gambar yang tergores dapat memberikan inspirasi bagi

pembacanya. Ini dia karya anak-anak dari wilayah Indonesia

Timur, “Aku Anak Awo’”.

Muhamad Fajar @muhamadfajar89 (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Tatibajo

Tulisan adalah tempat kita mencurahkan dan menyimpan

memori yang dapat bertahan lama dan dengan mudahnya kita

panggil kembali. Bagi beberapa orang, menulis merupakan

pekerjaan yang sulit. Merangkai kata, membangun kalimat dan

Aku Anak Awo #A3 238

memaknai apa yang dimaksud. Namun lewat buku ini, dapat

dilihat, menulis itu adalah hal yang mudah.

Tulisan anak-anak di Desa Awo’ ini dapat memberikan

inspirasi bagi siapa saja yang membaca buku ini. Semoga ini

menjadi inspirasi kita bersama karena buku ini merupakan karya

dan kejujuran hati anak-anak kita.

Alvino Yulian @alvinoyuliaaan (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Lombang

Buku Aku Anak Awo’ merupakan salah satu bentuk

apresiasi seorang guru terhadap murid-muridnya. Melaui buku

ini, Pak Nurul membuktikan bahwa menulis itu mudah. Setiap

anak bisa menjadi penulis. Selamat buat Pak Nurul yang berhasil

mendampingi anak didiknya menjadi penulis-penulis cilik.

Melalui tulisan, mereka mengenal dunia, melalui tulisannya juga

nantinya mereka akan dikenal dunia.

Lukvi Raharasi @raharasi (Pengajar Muda V Mejene penempatan dusun Bututtala

Ada kepolosan yang menghangatkan hati dan

menghanyutkan perasaan, terselip juga perasaan geli ketika

membaca tiap rangkaian curahan hati dan pikiran Aku Anak

Awo’. Pak guru Nurul berhasil memunculkan kilau anak Awo’

yang sebenarnya tanpa banyak mengedit tulisan anak-anak desa

Awo’. Salute

Nur Syarianingsih Syam @ayuaryaaryo (Ketua Gerakan Penyala Makassar)

Aku Anak Awo #A3 239

Aku Anak Awo #A3 240

**** Catatan Akhir: buku Aku Anak Awo’ ( #A3 ) edisi pertama alhamdulillah bisa terselesaikan dengan baik. #A3 diangkat dari catatan buku harian siswa SDN Nomor 30 Inpres Ulidang, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat. Di Sekolah Dasar yang ada di pelosok tersebut, Pengajar Muda (PM) V Majene, dari Gerakan Indonesia Mengajar membiasakan siswa membuat catatan di buku harian. Pembiasaan tersebut diadopsi dari pembelajaran pada film Freedom Writers. Dalam tulisan #A3 tentu masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu apabila ada apresiasi, saran, dan kritik dari pembaca sekalian, silahkan dikirim ke email editor, [email protected] atau bisa dikirim langsung ke alamat Sekolah Dasar Negeri Nomor 30 Inpres Ulidang. Jl. Desa Awo’, Dusun Tippulu Timur, Desa Awo’, Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat, Kode Pos 91452. Terima kasih banyak. Salam kebermaknaan.

Aku Anak Awo #A3 241

Kegiatan Menulis di Mading

Kegiatan Berkirim Surat untuk Presiden

Aku Anak Awo #A3 242

Pembelajaran menggambar di luar kelas

Permaianan garis (line game), dari film Freedom Writers

Aku Anak Awo #A3 243

Aku Anak Awo #A3 244

“Terbitnya buku ini merupakan gebrakan yang luar biasa. Jarang sekali anak-anak yang menciptakan buku seperti ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Pengajar Muda yang telah membina dan mengembangkan wawasan anak-anak lewat kreativitas kepenulisan. Buku ini akan kami bedah untuk kita jadikan motivasi kepada seluruh sekolah.” Drs. H. Abd. Hamid, MM (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majene) “Mudah-mudahan dengan lahirnya buku ini, memberi motivasi generasi muda untuk menulis, sehingga dunia kepenulisan di Majene jadi berkembang...Seperti yang Saya lihat, tulisan yang tertuang dalam buku ini murni pengalaman pribadi anak-anak sekolah dasar.” Drs. H.M. Rusbi Hamid, M.Si (Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Majene) “Alhamdulillah kami bangga, terus terang justru penulis munculnya dari anak-anak SD...buku ini Saya akan jadikan bahan bacaan referensi anak bacaan tiap sekolah. Sebagai referensi buku perpustakaan.” Drs. Bau Agung, M.Si (Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Majene) “SelAku kepala bidang, Saya sangat merespon pembuatan buku Aku Anak Awo’...Semoga apabila buku ini dibaca, ada berupa pemahaman lebih lanjut untuk kembali membaca lebih mendalam.” H. Abd. Jalil, S.Pd (Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Majene) “Dengan buku ini membuktikan, bahwa anak-anak di desa pun dapat berkarya seperti anak-anak di perkotaan.” Abd. Majid, S.Pd (Kepala UPTD Pendidikan Kec. Tammero’do Sendana)

Buku ini masih dalam bentuk soft file. Belum dicetak dan belum disebarluaskan secara luas. Apabila

ada yang tertarik menerbitkan silahkan menghubungi editor lewat email [email protected]