akhlak terpuji dan akhlak tercela dalam hubungan dengan kehidupan berbangsa

33
AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA BAB I PENDAHULUAN A. Kata Pengantar Keberhasilan Rasulullah Saw dalam menyebarkan agama Islam benar-benar mengagumkan. Hanya dalam waktu kurang dari 25 tahun beliau berhasil mengubah masyarakat jahiliah yang sangat dekaden menjadi masyarakat yang berperadaban tinggi dan sangat disegani bangsa-bangsa di sekitarnya. Beliau berhasil menegakkan suatu negara yang oleh sosiolog modern seperti Robert M. Bella diakui sebagai negara yang boleh disebut sebagai negara modern. Konstitusinya yang dikenal dengan Piagam Madinah (Al-Shahifah Al-Madinah) dipandang oleh Cak Nur (Dr. Nurcholish Madjid) mirip dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur suatu masyarakat majemuk. Kemudian, tidak lebih dari 200 tahun bangsa Arab telah menjadi satu- satunya super power di dunia saat itu, tidak saja dalam bidang politik, tetapi juga dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga abad 18, karya-karya kaum Muslim zaman Abbasiah dipelajari dan dijadikan referensi di berbagai perguruan tinggi Eropa. Oleh karena itu, para sejarawan dan ahli-ahli dalam berbagai disiplin ilmu,

Upload: eka-syaputra

Post on 12-Aug-2015

54 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN

KEHIDUPAN BERBANGSA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Kata Pengantar

Keberhasilan Rasulullah Saw dalam menyebarkan agama Islam benar-benar

mengagumkan. Hanya dalam waktu kurang dari 25 tahun beliau berhasil mengubah

masyarakat jahiliah yang sangat dekaden menjadi masyarakat yang berperadaban

tinggi dan sangat disegani bangsa-bangsa di sekitarnya. Beliau berhasil menegakkan

suatu negara yang oleh sosiolog modern seperti Robert M. Bella diakui sebagai

negara yang boleh disebut sebagai negara modern.

Konstitusinya yang dikenal dengan Piagam Madinah (Al-Shahifah Al-

Madinah) dipandang oleh Cak Nur (Dr. Nurcholish Madjid) mirip dengan Undang-

Undang Dasar 1945 yang mengatur suatu masyarakat majemuk. Kemudian, tidak

lebih dari 200 tahun bangsa Arab telah menjadi satu-satunya super power di dunia

saat itu, tidak saja dalam bidang politik, tetapi juga dalam pengembangan ilmu

pengetahuan. Hingga abad 18, karya-karya kaum Muslim zaman Abbasiah dipelajari

dan dijadikan referensi di berbagai perguruan tinggi Eropa. Oleh karena itu, para

sejarawan dan ahli-ahli dalam berbagai disiplin ilmu, baik dari kalangan Islam sendiri

maupun dari luar Islam, terus-menerus mempelajari sejarah hidup Rasulullah saw.

Mereka yakin, di dalam dakwah Rasulullah saw., terdapat kunci-kunci sukses yang

dapat diteladani dan direaktualisasikan di zaman modern. Dengan semangat seperti

itulah tulisan ini disajikan.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini secara garis besar rumusan masalahnya adalah :

a. Apakah pengertian mora dan akhlaq (etika) ?

Page 2: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

b. Bagaimanakah cara untuk membangunan moral dan akhlak bangsa ?

c. Kenapa memperbaiki diri sendiri lebih diutamakan dari pada memperbaiki sistem

yang ada ?

d. Seberapa pentingkah akhlakul karimah dalam kehidupan modern dan makna

amanah dalam konteks akhlak bangsa ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Moral dan Akhlak (etika)

Moral adalah prinsip-prinsip yang berhubungan dengan benar atau salah,

pengertian tentang perbedaan antara salah dan benar. Sedangkan akhlak ialah

seperangkat tata nilai yang bersifat samawi dan azali, yang mewarnai cara berfikir,

bersikap dan bertindak seorang muslim terhadap alam lingkungannya.

Menurut Al-Ghazali :

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul

perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran

lebih dahulu.

Akhlak umumnya disama artikan dengan arti kata budi pekerti, kesusilaan

atau sopan santun dalam bahasa Indonesia, atau tidak berbeda pula dengan arti kata

ethic (etika).

Dimana-mana setiap kesempatan dan situasional orang berbicara tentang

etika. Memang etika ini menarik untuk dibicarakan, akan tetapi sulit untuk

dipraktekkan. Etika adalah sistem daripada prinsip-prinsip moral tentang baik dan

buruk. Baik dan buruk terhadap tindakan dan atau perilaku.

Page 3: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

Ethics dapat berupa etika (etik), yaitu berasal dari dalam diri sendiri (hati

nurani) yang timbul bukan karena keterpaksaan, akan tetapi didasarkan pada ethos

dan esprit, jiwa dan semangat. Ethics dapat juga berupa etiket, yaitu berasal dari luar

diri (menyenangkan orang lain), timbul karena rasa keterpaksaan didasarkan pada

norma, kaidah dan ketentuan. Etika dapat juga berarti tata susila (kesusilaan) dan tata

sopan santun (kesopanan) dalam pergaulan hidup sehari-hari baik dalam keluarga,

masyarakat, pemerintahan, berbangsa dan bernegara. Dalam kelompok tertentu

misalnya memiliki kode etik, rule of conduct, misalnya students of conduct, kode etik

kedokteran, dan atau kode etik masing-masing sesuai dengan profesinya.

Kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati manusia.

Kesusilaan mendorong manusia untuk kebaikan akhlaknya. Kesusilaan berasal dari

ethos dan esprit yang ada dalam hati nurani. Sanksi yang melanggar kesusilaan adalah

batin manusia itu sendiri seperti penyesalan, keresahan dan lain-lain.

Kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul karena ingin menyenangkan

orang lain, pihak luar, dalam pergaulan sehari-hari, bermasyarakat, berpemerintahan

dan lain-lain. Kesopanan dasarnya adalah kepantasan, kepatutan, kebiasaan,

kepedulian, kesenonohan yang berlaku dalam pergaulan (masyarakat, pemerintah,

bangsa dan negara). Kesopanan dititik beratkan kepada sikap lahiriah setiap subyek

pelakunya, demi ketertiban dan kehidupan masyarakat dalam pergaulan. Sanksi

terhadap pelanggaran kesopanan adalah mendapat celaan di tengah-tengah

masyarakat lingkungan dimana ia berada, misalnya dikucilkan dalam pergaulan.

Apabila kita berbicara tentang etika ini, maka akan kita temukan beberapa pengertian

antara lain :

a. Etika : sistem daripada prinsip-prinsip moral, dapat juga berarti rules of conduct,

kode sosial (social code), etika kehidupan. Dapat juga berarti ilmu pengetahuan

tentang moral atau cabang filsafat.

b. Ethos (jiwa) : karakteristik dari masyarakat tertentu atau kebudayaan tertentu.

Page 4: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

c. Esprit (semangat) : semangat d’corps, loyalitas dan cinta pada kesatuan, kelompok,

masyarakat, pemerintah dan lain-lain.

d. Rule (ketentuan, peraturan) : ketentuan-ketentuan dalam kebiasaan pergaulan

masyarakat yang memberi pedoman atau pengawasan atau kegiatan tentang benar

dan salah.

e. Norma : merupakan standar, pola, patokan, ukuran, kriteria yang mantap dari

masyarakat atau pemerintah.

f. Moral : prinsip-prinsip yang berhubungan dengan benar atau salah, pengertian

tentang perbedaan antara salah dan benar.

B. Pembangunan Moral dan Akhlak Bangsa

Keberhasilan dan kegagalan suatu negara terletak pada sikap dan prilaku dari

seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, DPR (wakil rakyat), pengusaha, penegak

hukum dan masyarakat. Apabila moral etik dijunjung oleh bangsa kita maka tatanan

kehidupan bangsa tersebut akan mengarah pada kepastian masa depan yang baik, dan

apabila sebaliknya maka keterpurukan dan kemungkinan dari termarjinalisasi oleh

lingkungan bangsa lain akan terjadi.

Bangsa kita terlalu terkonsentrasi dengan teori politik dan teori kehidupan

yang berkiblat pada dunia barat dan timur saat membangun masyarakat. Bahkan

kecenderungan untuk meninggalkan identitas timur religius lebih kentara. Di era 1950

- 1960 an negara kita berganti-ganti haluan politik seperti liberalisme, capitalisme

komunisme dan nasionalis agama (nasakom) pernah dilalui dengan menggunakan

pola trycle and error, sehingga mengalami keterlambatan sikap karena sering berganti

pola politik yang pada akhirnya kita mengalami keterpurukan dan mendapat label

negara terburuk baik di level regional, Asia maupun dunia. Hal ini terjadi diseluruh

aspek kehidupan; di dunia politik, ekonomi, sosial, budaya dan sistem penegakan

hukum.

Page 5: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

Selama ini pembangunan nasional meliputi bidang agama, sebagai buktinya

secara kuantitatif dan formalitas tempat ibadah kita dan seremoni keagamaan kita

tampak ramai. Namun krisis moral terjadi sampai kini, disinilah sebuah tantangan

bagi pemerintah dan pemuka agama, formalitas vs realitas.

Jalan keluarnya adalah bahwa kini harus mempunyai orientasi berbeda dengan

sebelumnya. Kalau masa lalu seluruh bentuk pembangunan, termasuk bidang agama,

berorientasi pada monoloyalitas politik, kini tentu harus diubah total. Orientasinya

hendaknya untuk memperbaiki moralitas bangsa kita dan untuk memberdayakan

masyarakat pemeluknya untuk hidup aman (hasanah) di dunia dan di akhirat kelak.

Dengan demikian maka perbaikan masa depan bangsa harus dimulai dengan

perbaikan etika moral yang berlandaskan agama, karena identitas bangsa kita adalah

identitas timur yang religius dimana hampir seluruh agama yang terlahir di dunia ini

semua berasal dari dunia timur; agama Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu,

Shinto berikut seluruh sektenya. Terutama harus dimulai dari perilaku para pemimpin

bangsa, karena perilaku masyarakat pada umumnya seperti lokomotif dan gerbong,

alurnya dari bawah hingga tingkat atas berjalan estafet mengikuti arah dan stratifikasi

sosial yang ada.

Etika berkuasa menurut Al-Ghazali

Seperti hikmah-hikmah yang diungkapkan Imam Al-Ghazali tentang perilaku

masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya :

"Jika penguasa korup, maka korupsi akan menjadi trend dikalangan para pengikutnya.

Keruntuhan dan kemakmuran suatu bangsa sangat bergantung pada perilaku dan etika

berkuasa pemimpinnya".

"Agama dan kekuasaan adalah saudara kembar seperti dua orang bersaudara

yang dilahirkan dari satu perut yang sama Oleh karena itu wajib bagi seorang

penguasa untuk menyempurnakan agamanya dan menjauhkan hawa nafsu, bid'ah,

kemungkaran, keragu-raguan dan setiap hal yang mengurangi kesempurnaan syariat".

Page 6: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

"sesungguhnya tabi'at rakyat merupakan tabi'at dari para penguasa".

Orang-orang awam melakukan perbuatan yang merusak karena mengikuti perbuatan

para pembesar, mereka meneladani dan mencontoh tabiat para pembesar, seperti yang

terjadi pada sejarah al-Wahid bin Abdul Malik dari keturunan bani Umayyah

memiliki kegemaran terhadap bangunan dan pertanian, maka dengan serta merta

rakyat dan bangsanya turut meneladani, tetapi ketika Sulaiman bin Abdul Malik

kegemarannya makan, jalan-jalan dan memperturutkankan syahwat maka seluruh

rakyatnya meneladani dan mengikutinya.

Jadi benang merah pembentukan masyarakat bangsa dan Negara berkehendak

membentuk tatanan kehidupan yang memiliki etika moral yang berlandaskan agama

adalah harus diawali dengan penataan kepemimpinan yang bersifat komprehensif,

tidak saja presidenya akan tetapi seluruh komponen kepemimpinan; wakil rakyat,

penegak hukum, pemegang kekuasaan di bidang perekonomian, pendidikan dan

seluruh unsur birokrasi pelayanan rakyat harus ditata kembali. Pemimpin negara,

wakil rakyat dan seluruh pemegang kekusaan dari gubernur sampai ke tingkat

pemerintahan dan tokoh masyarakat etika dan moralnya harus merujuk kepada

agama. Tidak ada lagi pemimpin yang dzalim kepada rakyat, bangsa dan negaranya.

Rasulullah bersabda yang diriwayatkan dari Umar :

" Sesungguhnya ketika Allah menurunkan Adam ke bumi, diwahyukan

kepadanya empat perkataan,. Allah berfirman , Wahai Adam, Ilmumu dan Ilmu

keturunanmu terdapat dalam empat perkataan, yaitu satu perkataan untuk-Ku, satu

perkataan untukmu, satu perkataan antara Aku dan engkau, serta satu perkataan

antara engkau dan manusia; Perkataan untuku adalah sembahlah Aku dan jangan

menyekutukan Aku, Perkataan untukmu adalah Aku akan menyelamatkanmu dengan

ilmumu, Perkataan antara engkau dan Aku adalah engkau berdoa dan Aku yang akan

mengabulkan, perkataan antara engkau dan manusia adalah berbuat adil dalam urusan

mereka, dan berbuat adil lah diantara mereka ".

Ibnu Qatadah berkata :

Page 7: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

Kedzaliman ada tiga jenis : Kedzaliman yang tidak ada ampunan bagi

pelakunya, kedzaliman yang tidak terus menerus, dan kedzaliman yang terdapat

ampunan bagi pelakunya; Kedzaliman yang tidak ada ampunan bagi pelakunya

adalah menyekutukan Allah, kedzaliman yang tidak terus menerus adalah kedzaliman

yang dilakukan sebagian manusia kepada sebagian lainnya. Sedangkan kedzaliman

yang terdapat ampunan adalah kedzaliman manusia atas dirinya karena melakukan

perbuatan dosa, kemudian ia bertobat dan kembali kepada rabbnya. Allah akan

mengampuni orang itu karena rahmat-Nya, dan memasukannya ke surga dengan

karunianya.

Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral,

spiritual dan etika dalam penyelenggaraan negara serta mengupayakan agar segala

peraturan perundang-undangan tidak bertentangan dengan moral agama-agama.

Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama bagi individu, keluarga,

masyarakat dan penyelenggara negara dan terbangunnya harmoni sosial guna

mempererat persatuan dan kesatuan nasional. Hal ini karena berkeyakinan bahwa

pengembangan pribadi, watak dan akhlak mulia selain dilakukan oleh lembaga

pendidikan formal, juga oleh keluarga, lembaga sosial keagamaan dan lembaga

pendidikan tradisional keagamaan serta tempat-tempat ibadah.

C. Memperbaiki Diri Sebelum Memperbaiki Sistem

Di antara prioritas yang dianggap sangat penting dalam usaha perbaikan

(ishlah) ialah memberikan perhatian terhadap pembinaan individu sebelum

membangun masyarakat; atau memperbaiki diri sebelum memperbaiki sistem dan

institusi. Yang paling tepat ialah apabila kita mempergunakan istilah yang dipakai

oleh Al Qur'an yang berkaitan dengan perbaikan diri ini; yaitu:

"...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (QS. Ar-Ra'd: 11)

Inilah sebenarnya yang menjadi dasar bagi setiap usaha perbaikan, perubahan,

dan pembinaan sosial. Yaitu usaha yang dimulai dari individu, yang menjadi fondasi

Page 8: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

bangunan secara menyeluruh. Karena kita tidak bisa berharap untuk mendirikan

sebuah bangunan yang selamat dan kokoh kalau batu-batu fondasinya keropos dan

rusak. Individu manusia merupakan batu pertama dalam bangunan masyarakat. Oleh

sebab itu, setiap usaha yang diupayakan untuk membentuk manusia Muslim yang

benar dan mendidiknya dengan pendidikan Islam yang sempurna harus diberi

prioritas atas usaha-usaha yang lain. Karena sesungguhnya usaha pembentukan

manusia Muslim yang sejati sangat diperlukan bagi segala macam pembinaan dan

perbaikan. Itulah pembinaan yang berkaitan dengan diri manusia.

Sejak badai krisis multi dimensi merasuki bangsa Indonesia, secara langsung

atau tidak langsung mempengaruhi cara hidup bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, sehingga secara realitas kita seperti kehilangan visi dan misi atau arah

keberadaannya. Fenomena kekerasan yang terkadang dibumbui sentimen agama,

maraknya Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) dan cara penyelesaian segala

persoalan yang pragmatis, menjadi pemandangan yang kontras dengan nilai-nilai

keberagamaan bangsa yang konon tersohor di mata dunia akan kerukunan dan

toleransinya. Lalu mengapa dengan cepat sekarang ini bangsa kita terkenal sebagai

bangsa yang bercitra negatif?

Krisis multi dimensi tidak segera lepas seperti negara lain yang mengalami

nasib sama, sebab utamanya adalah karena mengingkari aspek spiritualitas dan

religiusitas sebagai ciri dan kekayaan bangsa kita yang konon pluralis dalam agama

dan kepercayaan yang adalah sumber dan asal-usul dari spiritualitas. Spritualitas dan

religiusitas merupakan buah-buah atau rohnya umat beriman, dan jika tidak demikian

niscaya umat beragama akan kehilangan jati diri keberimanannya, yang akhirnya

akan jatuh pada aspek lahiriah yang berbaju formalitas, hirarkis, ritualis dan

apologetis. Semua ini tentu saja jauh dari apa yang disebut agama sebagai pemberi

inspirasi dan transubstansi yang kontekstual.

Lembaga pendidikan di segala tingkat sebagai wadah untuk meningkatkan

kualitas SDM yang mengajarkan pendidikan keagamaan, selama ini belum mampu

menjadi oase spritualitas karena metode pendidikan keberagamaan disampaikan

Page 9: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

seperti bidang studi lain, yang menekankan pengajaran dan transfer iptek dengan

segala sistem dogmatika kurikulumnya. Sehingga aspek spritualitas nyaris belum

tersentuh. Akibatnya peserta didik kurang respek terhadap hal-hal yang bernuansa

keberagamaan, dan lambat-laun bangsa ini akan mengalami fase pemiskinan

pengalaman beragama dalam entitasnya dengan kebersamaan.

Dan jika tidak segera tersolusi, maka di kemudian hari akan keropos, serta

eksesnya akan menjadi bangsa dengan citra temperamental dan emosional. Dalam

skala besar dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup berbangsa dan

bernegara. Namun jika tertangani sejak dini maka akan dapat menjadi jaminan

kokohnya keutuhan bersama sebagai anak bangsa. Semakin dini peserta didik harus

dicerahkan untuk melihat dan mengalami bahwa hidup bersama dibangun

berdasarkan pada kenyataan terutama dari aspek spritualitas. Berdasarkan itulah

kebenaran, kejujuran, dan kedamaian tumbuh dan berkembang subur.

Sesungguhnya keberagamaan mempunyai kemampuan luar biasa atau

“mukjizat” untuk memberi kontribusi guna memecahkan persoalan apapun yang

dialami bangsa atau umat manusia, sejauh para pemeluknya dapat

memberdayakannya. Kekuatan dahsyat keberagamaan yang tidak dimiliki kekuatan

lain ialah berupa kekuatan spiritual dan kekuatan sosial.

Sejauh ini hanya kekuatan sosial agama yang diberdayakan yang kentara bernuansa

politis, sedang aspek spritualnya dimarginalkan atau dialternatifkan, yang berakibat

ketidakseimbangan keberimanan terjadi dari hulu sampai ke hilir. Indikasi yang kasat

mata, dimana persoalan hidup berbangsa tidak berkurang tetapi malah bertambah

kuantitas dan kualitas kompleksitasnya, disamping itu para pemeluk agama berada

diambang krisis spiritual dan jika dibiarkan eksesnya akan lebih dramatis

dibandingkan dengan krisis-krisis lainnya.

Berdasarkan akan realitas kekinian sangat tepat jika aspek spritualitas

dikedepankan untuk memberi kontribusi mengatasi masalah sekarang ini. Dimana

kekuatan politik, hukum, ekonomi, keamanan setelah diberi limit waktu tidak mampu

mengentas apalagi menyembuhkan sakit kronis bangsa ini. Justru menjadi lahan

Page 10: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

konflik baru terutama di era otonomi daerah sekarang ini. Tidak ada jalan lain bagi

bangsa ini yang memproklamirkan sebagai bangsa religius, untuk merefleksikan

kembali secara bersama dan konsisten akan panggilan keberagamaannya dengan

panduan para tokoh spritual.

Tokoh spritual biasanya justru lahir ketika zaman dalam kondisi chaos atau krisis

seperti yang kita alami. Kelahirannya lebih dapat membawa harapan solusi dari pada

tokoh elit dan tokoh birokratik. Paradigma tokoh spiritual ialah pribadi beriman yang

konsekwen, sistematis merefleksikan panggilan keimanan dimana doa, dan

kedisiplinan menjadi nafas hidupnya. Sehingga memurnikan motivasi paritipasinya

bergulat dalam ziarah hidup bersama. Atau dengan kata lain pribadi yang

menjalankan prinsi-prinsip kenabian dalam situasi dan kondisi kekinian, berani

bersaksi dan bertindak atas nama kebenaran sekaligus menjadi mediator vertikal

dengan Sang Pencipta maupun horisontal dngan sesama.

Kemerdekaan menjadi kepribadiannya sekalipun tidak bisa tidak harus berdiri

pada basis latar belakang kontekstualnya. Ia hadir sebagai agen perubahan mental dan

sosial untuk memecahkan persoalan pada jamannya dan tidak pernah mengorbankan

martabat manusia apapun alasannya. Tetapi kita masih harus bersabar dalam doa,

karena sekalipun kondisi krisis sudah kronis belum ada tokoh spiritual yang

terpanggil dan berani tampil dipentas publik. Malahan yang hadir tokoh politik,

birokrat, pengusaha dan tokoh LSM yang selalu ironis dan tidak pernah bisa duduk

bersama guna menyelesaikan masalah, tetapi malah saling berlawanan dan tuding-

tudingan mencari pembenaran masing-masing.

Realitas tersebut membenarkan asumsi bahwa religiusitas dan spiritualitas kita

belum sampai pada tahap internalisasi tetapi baru formalisasi. Indikasi langsung

maupun tidak langsung yang terjadi adalah prestasi kebangsaaan kita terus berada

pada titik nadir. Kecuali itu paradigma hidup berbangsa menjadi bias karena tidak

mempunyai model spiritualitas yang legitim bagi semua anak bangsa.

Sebaliknya budaya KKN tumbuh subur, pelayanan dari negara tidak berjalan

sebagaimana seharusnya, hati nurani tumpul nyaris tidak ada lagi semangat

Page 11: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

pengorbanan. Lalu narkoba, maksiat, judi, kriminalitas takhayul dan gejala destruktif

lainnya dengan modus-operandi macam sindikat menjadi pemandangan sehari-hari.

Sedang gejala krisis spiritualitas intern dalam keberagamaan di era globalisasi

sekarang ini ialah umat beragama enggan, tabu dan tidak lagi mempercayai

“mukjizat” sebagai kekayaan iman, tetapi malah vulgar meyakini hal-hal yang

akrobatik dan spektakuler yang mudarat.

Sebagai orang beriman dan berdasarkan situasi kronis yang kita alami sebagai

bangsa, nihil dapat mengentas persoalan, apalagi hanya mengandalkan rasio dan akal

budi kecuali terjadi “mukjizat”. Oleh karena itu perlu adanya pemandangan baru

tentang mukjizat dari para beriman secara wajar dan proporsional tidak ditabukan

tetapi diberdayakan, bukan bagian sejarah masa lalu tetapi untuk sepanjang masa.

Sejarah Nabi memang sudah ditutup atau berakhir, tetapi spiritualitas kenabian tidak

akan pernah berakhir, justru harus semakin berkembang jumlah dan mutunya untuk

mengawal sejarah hidup manusia.

Setiap agama dan kepercayaan sesuai dengan visi dan misinya mempunyai

latar belakang pengalaman akan Sang Pencipta yang mempunyai mukjizat tinggi

bagaimana para orang beriman memberdayakannya. Pertobatan dapat menjadi awal

terjadinya mukjizat didukung sikap dan perilaku tidak dikotomis, artinya orang harus

taat pada kebenaran dan menolak tegas segala bentuk kejahatan bukan dengan

perkataan tetapi dengan konsekuensi. Apabila perilaku seperti itu yang terjadi

terutama bagi para elit berarti “mukjizat” mulai terjadi. Kontribusi keberagamaan

terealisir, spiritualitas meresapi selurruh pribadi, religiusitas tumbuh subur Indonesia

baru yang dicita-citakan niscaya menjadi kenyataan

Kita masih berada pada posisi sulit dihadapkan dengan aneka masalah

kebangsaan. Menginventarisasi masalah tentu mudah, namun meracik formula solusi

yang tepat, apalagi mengimplementasikannya tidaklah gampang karena ruwetnya

persoalan serba dimensi itu. Namun, tidak berarti bangsa ini pasrah saja karena selalu

ada jalan keluar untuk setiap masalah dengan kata kunci serius, kerja keras, padu,

mendahulukan kepentingan bangsa, dan rela berkorban. Karenanya, perlu upaya

Page 12: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

menembus kebuntuan masalah, baik dengan terobosan jangka pendek maupun

langkah strategis jangka panjang. Dalam beberapa segi pemerintah telah melakukan

hal itu, namun masalah utama yang tampak benderang adalah masih jauhnya bangsa

ini dari kata kunci di atas.

Tatanan sosial masyarakat di atas setidaknya dapat kita terjemahkan sebagai

masyarakat madani. Sebuah tata masyarakat yang diyakini sebagai "anak kandung"

dari peradaban Islam. Mengingat, karakteristik akhlak dan budi pekerti yang luhur,

bersumber pada nilai dan ajaran agama terlihat begitu kentara di dalamnya.

Masyarakat madani sejatinya bukanlah konsep yang ekslusif dan dipandang sebagai

dokumen usang. Ia merupakan konsep yang senantiasa hidup dan dapat berkembang

dalam setiap ruang dan waktu. Mengingat landasan dan motivasi utama dalam

masyarakat madani adalah Al Quran.

Meski Al Quran tidak menyebutkan secara langsung bentuk masyarakat yang

ideal namun tetap memberikan arahan atau petunjuk mengenai prinsip-prinsip dasar

dan pilar-pilar yang terkandung dalam sebuah masyarakat yang baik. Secara faktual,

sebagai cerminan masyarakat yang ideal kita dapat meneladani perjuangan rasulullah

mendirikan dan menumbuhkembangkan konsep masyarakat madani di Madinah.

D. Akhlakul Karimah dalam Kehidupan Modern

Saat ini kita berada di tengah pusaran hegemoni media, revolusi iptek tidak

hanya mampu menghadirkan sejumlah kemudahan dan kenyamanan hidup bagi

manusia modern, melainkan juga mengundang serentetan permasalahan dan

kekhawatiran. Teknologi multimedia misalnya, yang berubah begitu cepat sehingga

mampu membuat informasi cepat didapat, kaya isi, tak terbatas ragamnya, serta lebih

mudah dan enak untuk dinikmati. Namun, di balik semua itu, sangat potensial untuk

mengubah cara hidup seseorang, bahkan dengan mudah dapat merambah ke bilik-

bilik keluarga yang semula sarat dengan norma susila .

Kita harus kaya informasi dan tak boleh ketinggalan, jika tidak mampu

dikatakan tertinggal. Tetapi terlalu naif rasanya jika mau mengorbankan kepribadian

Page 13: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

hanya untuk mengejar informasi dan hiburan. Disinilah akhlak harus berbicara,

sehingga mampu menyaring “ampas negatif” teknologi dan menjaring saripati

informasi positif.

Dengan otoritas yang ada pada akhlakul karimah, seorang muslim akan

berpegang kuat pada komitmen nilai. Komitmen nilai inilah yang dijadikan modal

dasar pengembangan akhlak, sedangkan fondasi utama sejumlah komitmen nilai

adalah akidah yang kokoh, Akhlak, pada hakekatnya merupakan manifestasi akidah

karena akidah yang kokoh berkorelasi positif dengan akhlakul karimah.

Mencermati Fenomena aktual di tengah masyarakat kita dapat memperoleh

kesimpulan sementara bahwa sebagian hegemoni media secara umum, hegemoni

televisi terasa lebih memunculkan dampak negatif bagi kultur masyarakat kita. Tidak

dipungkiri adanya dampak positif dalam hal ini, meski terasa belum seimbang dengan

“pengorbanan” yang ada.

Televisi yang sarat muatan hedonistis menebarkan jala untuk menjaring

pemirsa dengan berbagai tayangan yang seronok penuh janji kenikmatan, keasyikan,

dan kesenangan. Belum lagi penayangan film laga yang berbau darah, atau iklan yang

mengeksploitasi aurat. Adanya sekat-sekat kultur dipandang tidak relevan di era

global ini, sehingga sensor dipandang sebagai sesuatu yang aneh dan tidak diperlukan

lagi.Menghadapi fenomena seperti ini hanya satu tumpuan harapan kita, yakni

pendarahdagingan akhlak melalui keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Adanya fenomena sosial yang muncul dalam beberapa tahun belakangan ini

membutuhkan terapi yang harus dipikirkan bersama. Banyaknya mall, maraknya

hiburan malam, beredarnya minuman keras dan obat terlarang, munculnya amukan

massa merupakan fenomena yang harus dicermati dan dicarikan solusi. Munculnya

mall di kota-kota besar, satu sisi membuat orang betah berbelanja di ruang-ruang

sejuk yang sarat dengan dagangan tertata rapi dan warna-warni, tetapi disisi lain

sebagian mall mulai difungsikan untuk mejeng bagi ABG dan mencari sasaran

“pasangan sesaat” dengan imbalan materi maupun kepuasan badani. Menghadapi

Page 14: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

kenyataan ini gerakan bina moral serentak untuk menanamkan akhlakul karimah

serasa tidak dapat ditunda lagi.

Belum lagi munculnya tempat hiburan malam yang dilengkapi dengan

minuman keras serta peredaran obat-obat terlarang yang banyak menimbulkan

korban-korban generasi muda. Menghadapi persoalan ini di samping perlunya

pengawasan orang tua terhadap putera-puterinya di rumah disertai contoh yang baik

dalam berakhlakul karimah, juga diperlukan tindakan represif dari aparat terkait.

Upaya menumbuhkan-kembangkan akhlakul karimah merupakan taggung

jawab bersama, yakni keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Keempat

institusi tersebut memiliki tanggung jawab bersama untuk mendarah-dagingkan

akhlakul karimah, terutama di kalangan generasi muda.

Hampir setiap hari melalui media masa kita disuguhi munculnya fenomena

amukan massa di beberapa kota besar yang ditandai dengan pembakaran pusat

pertokoan, penghancuran tempat ibadah, bahkan perusakan kantor polisi maupun

berbagai kalangan. Untuk menghindari terulangnya serangkaian peristiwa amukan

tersebut, di samping perlu dicari akar masalahnya dan diselesaikan, fenomena

tersebut hendaknya dijadikan pemicu gerakan pendidikan moralitas bangsa, dengan

menjadikan akhlakul karimah sebagai acuan utama.

Urgensi akhlak semakin terasa jika dikaitkan dengan maraknya aksi

perampokan, penjambretan, penodongan, korupsi, manipulasi, dan berbagai upaya

untuk cepat kaya tanpa kerja keras. Untuk mengatasi semua kenyataan tersebut tidak

cukup hanya dilakukan tindakan represif akan tetapi harus melalui penanaman

akhlakul karimah. Tanpa upaya prefentif, segala bentuk upaya represif tidak akan

mampu menyelesaikan masalah, karena semua pelaku kejahatan selalu patah tumbuh

hilang berganti.

Serangkaian fenomena “miring” tersebut merupakan dampak negatif dari

modernitas yang ada di tengah-tengah kita. Hidup di era global ini tidak

memungkinkan untuk melarikan diri dari kenyataan modernitas. Modernitas tidak

Page 15: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

perlu dijauhi, karena kesalahannya tidak terletak pada modernitasnya itu sendiri,

tetapi pada tingkat komitmen nilai dari moralitas bangsa dan umat dalam merespon

arus modernitas yang semakin sulit dibendung.

Di dalam menyongsong kemajuan zaman, bangsa Indonesia harus memiliki

moral kualitas unggul. Bangsa yang unggul dalam perspektif Islam adalah bangsa

yang berakhlakul karimah. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah

Artinya: “Sesungguhnya yang paling unggul di antara kamu adalah orang

yang paling baik akhlaknya” (H.R. Bukhari).

Bahkan dalam Hadits lain Rasulullah bersabda:

Artinya: “Yang disebut bagus adalah bagus akhlaknya”. (H.R. Muslim).

Akhirnya, jelas urgensi pendarah-dagingan akhlak bagi bangsa yang mayoritas

Muslim seperti bangsa Indonesia ini.

E. Makna Amanah Dalam Konteks Akhlak Bangsa

Dari segi bahasa, amanah ada hubungannya dengan iman dan aman.

Artinya sifat amanah itu dasamya haruslah pada keimanan kepada Alloh

SWT, dan dampak dari sifat amanah , atau pelaksanaan dari hidup

amanah itu akan melahirkan rasa aman, rasa aman bagi yang

bersangkutan dan rasa aman bagi orang lain. Seperti yang tersebut di

muka, dari Al Qur'an amanah dapat difahami sebagai sikap kepatuhan

kepada hukum, tanggung jawab dan sadar atas implikasi dari suatu

keputusan. Dalam hadis amanah dapat difahami sebagai titipan dan juga

sebagai komitmen. Dalam konteks kehidupan berbangsa amanah artinya

semangat kepatuhan kepada hukum, baik hukum Tuhan yang universal

maupun hukum positip (nilai maupun bunyinya), bertanggung jawab

kepada Tuhan, negara dan diri sendiri, serta sadar atas implikasi

dari suatu keputusan yang mungkin akan menimpa banyak pihak.

Page 16: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

1. Amanah Dalam arti Kepatuhan Kepada Hukum

Hukum, baik hukum agama maupun hukum negara dimaksud untuk

mengatur kehidupan manusia sebagai makhluk yang beradab, yang

membedakannya dari hewan. Pelaksanaan hukum dimaksud untuk membela

manusia agar mereka tetap terhormat sebagai manusia, menjamin agar setiap

orang dilindungi hak-haknya dan dijamin keberadaanya di jalan kebenaran dan

keadilan. Dengan hukum manusia bisa bergaul, berjuang dan bersaing secara fair

sehingga setiap orang berpeluang sama untuk meraih hak- haknya. Penegakan

hukum oleh aparat negara akan memberikan rasa aman dan rasa keadilan kepada

masyarakat, dan pada gilirannya akan menumbuhkan apresiasi hukum oleh

masyarakat. Pada masyarakat yang telah memiliki apresiasi hukum, pelanggaran

hukum oleh warga akan menimbulkan gangguan psikologis pada masyarakat.

Pengabaian penegakan hukum oleh aparat hukum akan mengusik rasa keadilan

masyarakat, yang pada gilirannya akan melahirkan protes atau malah frustrasi

sosial yang dapat mengkristal menjadi ledakan sosial.

Pada masyarakat yang paternalis seperti masyarakat Indonesia, contoh

kepatuhan kepada hukum oleh elit sosial akan sangat efektif dalam

menanamkan kesadaran hukum. Demikian juga penegakan hukum tanpa

pandang bulu —terutama kepada kelompok kuat— akan memberikan rasa

keadilan dan kedamaian yang luar biasa kepada masyarakat luas. Hadis

Nabi mengingatkan bahwa kehancuran suatu bangsa antara lain

diakibatkan oleh pelaksanaan hukum yang pilih kasih, jika yang

melanggar hukum orang lemah, hukum ditegakkan, tetapi jika

pelanggarnya orang kuat, hukum tidak ditegakkan. Nabi mengatakan:

Seandainya Fatimah putri Rasul mencuri pasti hukum potong tangan akan

dilaksanakan juga.

Masyarakat amanah secara hukum adalah masyarakat yang menjunjung

tinggi hukum-hukum yang telah disepakati mengatur kehidupan mereka,

mematuhi rambu-rambunya dan menegakkan sanksi hukum atas pelanggarnya.

Page 17: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

Bangsa yang memegang teguh amanah dalam perspektip hukum adalah bangsa

yang mampu mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara dengan sistem

hukum yang memenuhi rasa keadilan rakyatnya.

2. Amanah Sebagai Titipan

Sesuatu yang dititipkan adalah sesuatu yang penjagaannya dipercayakan

kepada orang yang dititipi hingga suatu saat sesuatu itu akan diambil oleh yang

menitipkan. Maksud menitipkan adalah agar sesuatu yang dititipkan itu tetap

terjaga dan terlindungi keberadaannya. Tanggung

jawab memelihara sesuatu yang dititipkan itulah yang disebut amanah.

Anak adalah amanah Allah kepada orang tuanya dimana orang tua

berkewajiban memelihara dan mendidiknya agar anak itu terpelihara dan

berkembang potensinya hingga ia kelak menjadi manusia yang

berkualitas sesuai derngan maksud penciptaannya. Isteri adalah amanah

Allah kepada suami dimana suami wajib melindunginya dari gangguan

yang datang, baik gangguan fisik maupun psikis' . Demikian juga suami

adalah amanah Allah kepada isteri dimana ia wajib memberikan sesuatu

yang membuatnya tenang, tenteram, aman dalam menjalankan tugas-tugas

hidupnya. Demikian seterusnya, mu-rid merupakan amanah bagi guru,

jabatan merupakan amanah bagi penyandangnya.

Dalam sebuah hadis tentang perkawinan dinyatakan bahwa seorang wanita

menjadi halal digauli oleh lelaki (suaminya) dengan menyebut kalimat Allah, dan

si suami mengambil oper tanggung jawab atas isterinya dengan amanat Allah (wa

akhodztumu hunna biamanatillah).

3. Amanah Sebagai Tanggung Jawab

Predikat manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi, disamping

mengandung makna kewajiban manusia menegakkan hukum Tuhan di muka bumi

juga mengandung arti hak manusia mengelola alam sebagai fasilitasnya. Apakah

alam, laut, udara dan bumi memberi manfaat kepada manusia atau tidak

Page 18: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

bergantung kepada kemampuannya mengelola alam ini. Banjir, kekeringan,

tandus, polusi dan sebagainya sangat erat dengan kualitas pengelolaan manusia

atas alam. Dalam al Qur'an, tegas disebutkan bahwa kerusakan yang nyata-nyata

timbul di daratan dan di lautan merupakan dampak dari ulah manusia yang tidak

bertanggung jawab(Q/30:41).

Demikian juga tidak berfungsinya sumberdaya alam bagi kesejahtreraan

hidup manusia merupakan akibat dari perilaku manusia yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan (Q/ 7:96)

Tanggungjawab artinya, setiap keputusan dan tindakan harus

diperhitungkan secara cermat implikasi-implikasi yang timbul bagi kehidupan

manusia dengan memaksimalkan kesejahteraan dan meminimalkan mafsadat dan

mudharat. Setiap keputusan mengandung implikasi-implikasi positif dan negatif,

yang mendatangkan keuntungan dan yang mendatangkan kerugian. Jika

peluangnya berimbang, maka mencegah hal yang merusak harus didahulukan atas

pertimbangan keuntungan (dar'u al mafasid muqaddamun 'al/1 jalb al masalih).

Contohnya: menebang hutan itu mudah dalam menambah keuangan negara, tetapi

kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat penebangan hutan lebih berat dan

lebih mahal biaya rehabilitasinya dibanding keuntungan yang diperoleh.

Pejabat publik (Presiden, Gubemur, Menteri dan seterusnya hingga jabatan

terendah) adalah pemegang amanah tanggung jawab. Otoritas yang dipegangnya

bukan pada aspek kekuasaan, tetapi pada aspek pengelolaan dan pelayanan,

sehingga seorang pemimpin disebut sebagai pelayan masyarakat (sayyid al qaumi

khodimuhum). Keputusan yang diambil oleh seorang pejabat publik berpeluang

untuk menimbulkan implikasi yang luas kepada kehidupan masyarakat luas. Jika

kepu tusannya tepat, maka manfaatnya akan dinikmati oleh banyak orang, tetapi

jika keputusannya keliru maka dampak negatipnya hams di tanggung oleh

masyarakat luas.

Page 19: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

Seorang pejabat publik dituntut untuk memiliki tanggung jawab besar

dalam membuat keputusan, yaknimendatangkan sebanyak-banyaknya manfaat

bagi masyarakat dan menekan sekecil mungkin resiko yang hams dipikul orang

banyak. Tanggung jawab bagi seorang pejabat publik juga berarti ia layak

memperoleh pujian dan penghormatan jika pekerjaannya baik, dan sebaliknya ia

dapat dikritik, dicaci, dipecat atau bahkan dihukum penjara jika keputusan dirinya

keliru. Pemerintah sebagai pemegang Amanah Penderitaan Rakyat artinya

Pemerinrtah dibebani tanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang dapat

mengurangi atau bahkan menghilang kan penderitaan yang dirasakan oleh

rakyatnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam sebagai sistem kehidupan yang syamil, kamil & mutakamil (Sempurna

dan paripurna) dengan dilandasi aqidah yang salim (Selamat) pada akhirnya

membentuk sebuah masyarakat utama. Maka tugas masyarakat yang pertama adalah

memelihara aqidah, menjaga dan memperkuat serta memancarkan sinarnya keseluruh

penjuru dunia. Bagaimana islam sebagai sebuah sistem dan landasan aqidah yang

kuat menghadapi persoalan kontemporer dan bagaimana pula islam memandang hal

al-fundamental pada sisi ruang, waktu dan aktivitas kehidupan manusia ? islam

sebagai manhaj (jalan/metodologi) memiliki banyak keunggulan yaitu :

1. Kebenaran manhaj islam telah teruji dan sejarah telah menjadi saksi atas

keunggulannya .

2. Manhaj islam telah berhasil mencetak umat paling kuat, paling utama, paling sarat

kasih sayang, dan paling diberkati diantara bangsa-bangsa yang ada.

3. Dengan kesucian manhaj islam telah berhasil mencetak umat islam dan telah

bersemayamnya manhaj ini dalam dada manusia, menjadikannya mudah diterima

semua kalangan, mudah dipahami, dan mudah diikuti pesan-pesannya. Apalagi

Page 20: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

islam juga membenarkan bahkan menanamkan kebanggaan berbangsa dan

memberikan bimbingan kepada manusia untuk mencintai tanah airnya. Mengapa

demikian ? karena kita harus membangun kehidupan ini diatas nilai-nilai

kehidupan kita sendiri, tanpa perlu mengambil milik orang lain. Dan pada yang

demikian itulah kita dapatkan hakikat kemerdekaan sosial dan kemuliaan hidup

setelah kemerdekaan secara politik.

4. Berjalan diatas jalan ini berarti mengokohkan persatuan arab secara khusus, dan

persatuan islam secara umum. Dunia islam dengan segenap jiwanya telah

memberikan kepada kita kepekaan perasaan, kelemah lembutan, dan dukungan,

sehingga kita menyaksikan sebuah jalinan yang demikian kuat antara kita dengan

islam, yang keduanya saling memberi dukungan dan saling menghormati. Pada

yang demikian itu ada sebuah keberuntungan (peradaban ) yang besar, yang tidak

mungkin diingkari oleh siapapun.

5. Manhaj islam adalah manhaj yang sempurna dan menyeluruh. Ia memuat sistem

paling utama untuk memandu kehidupan umat secara umum, baik kehidupan

lahiriah maupun batiniah. Inilah keistimewaan islam apabila dibandingkan dengan

ajaran lain, dimana ia islam meletakkan undang-undang kehidupan umat ini diatas

dua pondasi pokok : mengambil yang maslahat dan menjauhi yang madharat.

DAFTAR PUSTAKA

Hasyimsyah Nasution MA. Dr. Filsafat Islam ( Gaya Media Pratama Jakarta, 2002).

Mustofa H. Drs. Filsafat Islam (Pustaka Setia Bandung 1997) Ibrahim Madkour, el Farabi dalam MM Sharif 9 ( ed) A history of Muslim Philosophy 1963).

Tj. De Boer , Tarekh al- Falsafah fi al- Islam , terjemahan Arab oleh Abd al Hadi abu raidah 1988.

Dewan enseklopedi islam ,Ensiklopedi islam (Jakarta ichtiyar baru van hoeve ,1997).

Imam Munawwir ( Pt Bina Ilmu , Surabaya, 2006 ).

http://syofwatillah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1:esensi-ajaran-islam&catid=6:kumpulan-tulisan&Itemid=11

Page 21: Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungan Dengan Kehidupan Berbangsa

http://nasrulloh-one.blogspot.com/2009/06/moral-akhlak-berbangsa-dan-kerukunan.html