air tanah proses

22
5/24/2018 AirTanahProses-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/air-tanah-proses 1/22 Pemanfaatan Air Tanah Secara Tidak Terkontrol Putri Laksono Indah Budiasih 2013330011 Dosen : Dr. Dwi Nowo Martono, Ir. M.Si Mata Kuliah : Hidrologi Fakultas Teknik Teknik Lingkungan Universitas Sahid Jakarta

Upload: putri-laksono-indah-budiasih

Post on 14-Oct-2015

96 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Pemanfaatan Air Tanah Secara Tidak Terkontrol

Putri Laksono Indah Budiasih2013330011

Dosen : Dr. Dwi Nowo Martono, Ir. M.SiMata Kuliah : Hidrologi

Fakultas TeknikTeknik LingkunganUniversitas Sahid Jakarta

AIR TANAHA. Pengertian Air TanahMenurut Budhikuswansusilo, air tanah (Groundwater) adalah nama untuk menggambarkan air yang tersimpan di bawah tanah dalam batuan yang permeabel. Periode penyimpanannya dapat berbeda waktunya bergantung dari kondisi geologinya (beberapa minggu tahun). Pergerakan air tanah dapat muncul ke permukaan, dengan manifestasinya sebagai mata air (spring) atau sungai (river). (http://budhikuswansusilo.wordpress.com/2008/05/09/dinamic-geology-groundwater-air-tanah/)Menurut Herlambang (1996:5) air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh, aquiclude (kedap air). Ada pula lapisan kebal air (aquifuge) umumnya lapisan batuan / padas. Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer. (http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html)Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Dengan definisi tersebut, kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian zona air tanah menjadi dua zona besar:1. Zona air berudara (zone of aeration)Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zona ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler2. Zona air jenuh (zone of saturation)Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.Berdasarkan perlakukan batuan terhadap airtanah, maka batuan (sebagai media air) dapat dibedakan menjadi empat (Hendrayana, H, 1994). yaitu :1. Aquifer, adalah lapisan yag dapat menyipan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan ini bersifat permeable seperti kerikil, pasir, batugamping dan lava yang berlubang-lubang.2. Aquiclude, adalah lapisan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan ini bersifat semi permeabel seperti lempung, tuff halus dan silt.3. Aquifuge, adalah lapisan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air. Dengan demikian batuan ini bersifat kebal air, contohnya batuan granit dan batuan beku yang kompak dan padat4. Aquifard, adalah lapisan atau ormasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah yang terbatas.B. Asal Air TanahAir tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah dan terletak pada zona jenuh air.Air tanah berasal dari permukaan tanah, misalkan hujan, sungai, danau. Dan dari dalam bumi sendiri diamana air tersebut terjadi bersama-sama dengan batuannya, misalkan pada waktu terjadinya batuan endapan terdapat air yang terjebak oleh batuan endapan tersebut. Contohnya: air fosil yang biasanya asin air volkanik panas dan mengandung sulfur. (http://klastik.wordpress.com/2008/03/27/dari-mana-asal-air-tanah/)Air tanah juga berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, antara lain sebagai berikut:1. Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.2. Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).3. Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu musim hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.4. Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak daripada tanah yang pejal.5. Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.

C. Kedalaman Air TanahFaktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman air tanah adalah sebagai berikut:1. Permeabilitas TanahPermeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.2. Kemiringan LerengKemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air yang meresap sangat sedikit.D. Pembentukan Air TanahAir tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu peristiwa yang selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanih atau badan air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi, 1987). Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi termasuk bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup, serta manusia yang berada di permiukaan.Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi (pemompaan, pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi terhadap air permukaan, demikian sebaliknya. (http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html)

E. Wadah Air TanahSuatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan melalukan air tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air mata air disebut akuifer. Lapisan pasir atau kerikil adalah salah satu formasi geologi yang dapat bertindak sebagai akuifer. Wadah air tanah yang disebut akuifer tersebut dialasi oleh lapisan lapisan batuan dengan daya meluluskan air yang rendah, misalnya lempung, dikenal sebagai akuitard. Lapisan yang sama dapat juga menutupi akuifer, yang menjadikan air tanah dalam akuifer tersebut di bawah tekanan (confined aquifer). Di beberapa daerah yang sesuai, pengeboran yang menyadap air tanah tertekan tersebut menjadikan air tanah muncul ke permukaan tanpa membutuhkan pemompaan. Sementara akuifer tanpa lapisan penutup di atasnya, air tanah di dalamnya tanpa tekanan (unconfined aquifer), sama dengan tekanan udara luar.Semua akuifer mempunyai dua sifat yang mendasar: (i) kapasitas menyimpan air tanah dan (ii) kapasitas mengalirkan air tanah. Namun demikaian sebagai hasil dari keragaman geologinya, akuifer sangat beragam dalam sifat-sifat hidroliknya (kelulusan dan simpanan) dan volume tandoannya (ketebalan dan sebaran geografinya). Berdasarkan sifat-sifat tersebut akuifer dapat mengandung air tanah dalam jumlah yang sangat besar dengan sebaran yang luas hingga ribuan km2atau sebaliknya.Sebaran akuifer serta pengaliran air tanah tidak mengenal batas-batas kewenangan administratif pemerintahan. Suatu wilayah yang dibatasi oleh batasan-batasan geologis yang mengandung satu akuifer atau lebih dengan penyebaran luas, disebut cekungan air tanah. (http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html)F. Pengaliran Dan Imbuhan Air TanahSaat ini di daerah-daerah perkotaan yang pemanfaatan air tanah dalamnya sudah sangat intensif, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Medan, muka air tanah dalam (piezometic head)umumnya sudah berada di bawah muka air tanah dangkal (phreatic head). Akibatnya terjadi perubahan pola imbuhan, yang sebelumnya air tanah dalam memasok air tanah dangkal (karenapiezometic headlebih tinggi dariphreatic head), saat ini justru sebaliknya air tanah dangkal memasok air tanah dalam.Jika jumlah total pengambilan air tanah dari suatu sistem akuifer melampaui jumlah rata-rata imbuhan, maka akan terjadi penurunan muka air tanah secara menerus serta pengurangan cadangan air tanah dalam akuifer. (Seperti halnya aliran uang tunai ke dalam tabungan, kalau pengeluaran melebihi pemasukan, maka saldo tabungan akan terus berkurang). Jika ini hal ini terjadi, maka kondisi demikian disebut pengambilan berlebih(over exploitation) , dan penambangan air tanah terjadi. (http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html)G. Mutu Air TanahSifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu air tanah secara alami sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun akuifer, jenis tanah/batuan yang dilalui air tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu tersebut akan berubah manakala terjadi intervensi manusia terhadap air tanah, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, pembuangan libah, dll.Air tanah dangkal rawan (vulnerable)terhadap pencemaran dari zat-zat pencemar dari permukaan. Namun karena tanah/batuan bersifat melemahkan zat-zat pencemar, maka tingkat pencemaran terhadap air tanah dangkal sangat tergantung dari kedudukan akuifer, besaran dan jenis zat pencemar, serta jenis tanah/batuan di zona takjenuh, serta batuan penyusun akuifer itu sendiri. Mengingat perubahan pola imbuhan, maka air tanah dalam di daerah-daerah perkotaan yang telah intensif pemanfaatan air tanahnya, menjadi sangat rawan pencemaran, apabila air tanah dangkalnya di daerah-daerah tersebut sudah tercemar. Air tanah yang tercemar adalah pembawa bibit-bibit penyakit yang berasal dari air (water born diseases). (http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html)H. Siklus Air (Siklus Hidrologi)Defenisi tentang air tanah di atas menunjukkan keterkaitan erat dengan air permukaan (sungai, rawa, dan danau). Oleh karena itu, air tanah merupakan bagian dari siklus air (the water cycle).

Jika hari hujan maka air akan turun ke permukaan bumi. Air ini sebahagian akan mengalir ke permukaan bumi menuju ke daerah yang lebih rendah dan bermuara di laut atau di danau. Sebahagian lagi akan terserap oleh bumi dan mengalir di dalam tanah atau tersimpan di dalam tanah sebagai air tanah.Air yang telah sampai di laut ataupun di danau jika dikenai oleh sinar matahari akan menguap dan bergabung membentuk awan. Oleh karena adanya perbedaan tekanan dan temperatur di atas permukaan bumi maka terjadilah perpindahan udara atau pergerakan udara yang kita sebut angin.Angin ini akan membawa gumpalan-gumpalan awan ke daerah yang lebih rendah temperatur tekanannya. Jika awan yang dibawa oleh angin ini melalui daerah pegunungan, maka gerakannya akan terhalang dan didorong untuk naik lebih tinggi lagi. Karena temperatur akan semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut, maka awan yang mengandung uap air tadi mencapai titik embunnya dan terbentuklah butiran-butiran air yang kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai air hujan.Air hujan ini akan mengalir lagi di permukaan bumi, ke daerah yang lebih rendah, dan sebahagian diserap oleh bumi. Kemudian terus ke laut atau ke danau dan apabila kena sinar matahari akan menguap ke udara dan membentuk awan. Awan akan berkumpul dan kemudian dibawa oleh angin dan mengembun dan berubah menjadi hujan. Begitulah seterusnya siklus dari air yang berulang secara bergantian. (http://herrywidayat.wordpress.com/2009/01/09/115/)I. Macam-Macam Air TanahAir tanah dapat kita bagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.1. Air Tanah PreatisAir tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable. Air preatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air preatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air preatis akan bertambah. Air preatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.2. Air Tanah ArtesisAir tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air atau lapisan kedap air. Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis.Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990:41-42) bahwa macam-macam akifer sebagai berikut:1. Akifer Bebas (Unconfined Aquifer), yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.2. Akifer Tertekan (Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.3. Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.4. Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer), yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.(http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html)Sedangkan macam-macam air tanah secara umum terbagi menjadi:1. Air Bawah tanahAir bawah tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang tidak kedap air (preatis) dan air tanah dalam yang kedap air (artesis). Contoh air preatis adalah air sumur.2. GeiserGeiser adalah mata air dari dalam tanah yang menyemburkan uap dan air panas ke atas pada waktu-waktu tertentu. Pemanasan air ini berasal dari dalam bumi. Air tanah yang mencapai daerah panas bumi akan berubah menjadi uap air, karena uap air mempunyai kekuatan yang berupa tekanan, maka jika tekanannya sudah cukup tinggi, akan menyembur lepas ke permukaan bumi, jika persediaan air tanah dan panas buminya sudah habis, maka geiser akan berhenti. Geiser banyak terdapat di Eslandia, Selandia Baru dan Taman nasional Yellowstone, USA. Di Indonesia juga ada sumber-sumber air yang memancarkan air panas ke permukaan bumi, misalnya di Cisolok dekat Pelabuhan Ratu (Jawa Barat) dan di Kuwu, Purwodadi (Jawa Tengah).3. TravertinTravertin adalah endapan kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh mata air. Pada umumnya mata air travertin mengandung gamping. Contoh travertin di Indonesia terdapat di Pegunungan seribu Jawa Tengah dan Ciater Jawa Barat.4. Sungai Bawah TanahAir hujan yang masuk ke dalam tanah melalui lubang-lubang dan mengalir di bawah permukaan tanah di daerah kapur (karst) di sebut sungai bawah tanah. Sungai-sungai ini mengalir dan bermuara di laut.J. Gerakan Air TanahPergerakan air di bawah tanah dengan sumber airnya adalah air hujan dapat digambarkan dalam beberapa tahapan berikut: Sebidang tanah alami yang permukaannya ditumbuhi rerumputan dan sebatang pohon besar Ketika turun hujan, air hujan mulai membasahi permukaan tanah Tanah yang alami dengan tetumbuhan di atasnya menyediakan pori-pori, rongga-rongga dan celah tanah bagi air hujan sehingga air hujan bisa leluasa merembes atau meresap ke dalam tanah.Air itu akan turun hingga kedalaman beberapa puluh meter. Air yang berhasil meresap ke bawah tanah akan terus bergerak ke bawah sampai dia mencapai lapisan tanah atau batuan yang jarak antar butirannya sangat-sangat sempit yang tidak memungkinkan bagi air untuk melewatinya. Ini adalah lapisan yang bersifat impermeabel. Lapisan seperti ini disebut lapisan aquitard (gambar sebelah kanan bersifat impermeabel yang sulit diisi air, sementara yang kiri bersifat permeabel yang berisi air). Karena air tak bisa lagi turun ke bawah, maka air tadi hanya bisa mengisi ruang di antara butiran batuan di atas lapisan aquitard. Air yang datang kemudian akan menambah volume air yang mengisi rongga-rongga antar butiran dan akan tersimpan disana.Penambahan volume air akan berhenti seiring dengan berhentinya hujan. Air yang tersimpan di bawah tanah itu disebut air tanah. Sementara air yang tidak bisa diserap dan berada di permukaan tanah disebut air permukaanPermukaan air tanah disebutwater table, sementara lapisan tanah yang terisi air tanah disebut zona saturasi air.

Permukaan zona saturasi yang tak lain adalahwater tabletersebut selalu mengikuti bentuk topografi atau lekuk-lekuk permukaan bumi.

(http://taman.blogsome.com/category/air-tanah/)Disamping air tanah bergerak dari atas ke bawah, air tanah juga bergerak dari bawah ke atas (gayakapiler). Air bergerak horisontal pada dasarnya mengikuti hukum hidrolika, air bergerak horisontal karena adanya perbedaan gradien hidrolik. Gerakan air tanah mengikuti hukum Darcy yang berbunyi volume air tanah yang melalui batuan berbanding lurus dengan tekanan dan berbanding terbalik dengan tebal lapisan. (http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html)K. Kondisi Air Tanah Dataran AluvialDataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ketempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan tekstur batuan.Volume air tanah dalam dataran alluvial di tentukan oleh tebal dan penyebaran permeabilitas dari akifer yang terbentuk dalam aluvium dan dilluvium yang mengendap dalam dataran. Apabila suatu daerah materi penyusunnya atas materi halus (liat/berdebu) umumnya permeabilitasnya kecil, sedangkan suatu daerah yang tersusun atas pasir dan kerikil permeabilitasnya besar. Air tanah yang mengendap di dataran banjir ditambah langsung dari peresapan air susupan. Permukaan air tanahnya dangkal sehingga pengambilan air dapat dengan sumur dangkal.Dataran alluvial unsur-unsur yang dominan adalah unsur NO2, NO3, Ca, Mg, Si, dan Fe. Kelebihan Nitrit karena pengaruh zat buangan (urine), pembusukan organik dari hasil reduksi nitrat yang ada disekitar air tanah (Karmono dan Joko Cahyo, 1978:11). Hal ini selain dipengaruhi oleh faktor alam juga sebagai aktivitas manusia misalnya adanya lahan pertanian yang mengkonsumsi pupuk organik yang mengandung nitrat. (http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html)L. Metode Pencarian Air TanahTiap jenis air tanah memerlukan metode pencarian yang spesifik. Diantaranya adalah:1. Metode berdasarkan aspek fisika (Hidrogeofisika)Penekanannya pada aspek fisik yaitu merekonstruksi pola sebaran lapisan akuifer. Beberapa metode yang sudah umum kita dengar dalam metode ini adalah pengukuran geolistrik yang meliputi pengukuran tahanan jenis,induce polarisation(IP) dan lain-lain. Pengukuran lainnya adalah dengan menggunakan sesimik,gayaberat dan banyak lagi.2. Metode berdasarkan aspek kimia (Hidrogeokimia)Penekanannya pada aspek kimia yaitu mencoba merunut pola pergerakan airtanah. Secara teori ketika air melewati suatu media, maka air ini akan melarutkan komponen yang dilewatinya. Sebagai contoh air yang telah lama mengalir di bawah permukaan tanah akan memiliki kandungan mineral yang berasal dari batuan yang dilewatinya secara melimpah. (http://www.fishyforum.com/fishysalt/fishyronment/9689-airtanah-apa-dan-bagaimana-mencarinya.html)M. Sifat-Sifat Air TanahAir tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik tertentu tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat, pH dan lain-lainnya.1. Keuntungan:a. Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen.b. Dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut.c. Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membagikannya.d. Lapisan tanah yang menampung air biasanya merupakan tempat pengumpulan air alami.2. Kerugian:a. Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dllb. Biasanya membutuhkan pemompaan untuk menariknya ke permukaan. (Wardhana,1995).N. Dampak Pemanfaatan Air TanahPeningkatan eksploitasi air tanah yang sangat pesat di berbagai sektor di Indonesiatelah menuntut perlunya persiapan berupa langkah-langkah nyata untuk menanganinya, khususnya memperkecil dampak negatif yang ditimbulkannya. Air tanah sebagai salah satu sumberdaya air saat ini telah menjadi permasalahan nasional. Air tanah yang merupakan sumberdaya alam terbarukan (renewal natural resources) saat ini telah memainkan peran penting di dalam penyediaan pasokan kebutuhan air bagi berbagai keperluan, sehingga menyebabkan terjadinyapergeseran nilai terhadap airtanah itu sendiri. Airtanah pada masa lalu merupakanbarang bebas (free goods) yang dapat dipakai secara bebas tanpa batas danbelum memerlukan pengawasan pemanfaatan, tetapi pada era pembangunan saatini yang disertai dengan peningkatan kebutuhan airtanah yang sangat pesat telah merubah nilai air tanah menjadi barang ekonomis (economic goods), artinya airtanah diperdagangkan seperti komoditi yang lain, bahkan di beberapa tempat air tanah mempunyai peran yang cukup strategis.1. Pengembangan dan Pemanfaatan Air TanahSumberdaya airtanah mempunyai peran cukup penting sebagai pasokan air untuk berbagai sektor pembangunan, antara lain: Air minum perkotaan atau pedesaan Air industry Air irigasi,dll. Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi, Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan, Merupakan persediaan air bersih secara alami Untuk keperluan hidup manusia (minum, memasak dan mencuci),2. Keunggulan Sumber Daya Air Tanah Secara Hygienis lebih sehat karena telah mengalami proses filtrasi secara alamiah. Cadangan relatif tetap sepanjang tahun. Mutu relatif tetap. Apabila air tanah tersedia, dapat diperoleh di tempat tersebut tanpa peralatanmahal.3. Kekurangan Sumber Daya Air Tanah Terdapat di bawah permukaan tanah, untuk pemanfaatannya harus dilakukandengan membuat sumur gali / bor. Keterdapatan tidak merata pada setiap tempat. Cadangannya terbatas, untuk keperluan air minum perkotaan atau air irigasi /industri yang cukup besar, mungkin cadangan tidak mencukupiKerusakan sumber daya air tidak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya seperti kerusakan lahan, vegetasi dan tekanan penduduk. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dalam mempengaruhi ketersediaan sumber air. Kondisi tersebut diatas tentu saja perlu dicermati secara dini, agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah di kawasan sekitarnya. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan adalah:1. Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.2. Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air.3. Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.Pada kenyataannya pemanfaatan air untuk memenuhi kebutuhan sektor industri dan jasa masih mengandalkan airtanah secara berlebih dapat menimbulkan dampak negatifterhadap sumber daya air tanah maupun lingkungan, antara lain: Penurunan muka airtanah Intrusi air laut Amblesan tanah1. Penurunan Muka Air TanahPemanfaatan airtanah yang terus meningkat menyebabkan penurunan muka airtanah. Hasil rekaman muka airtanah pada sumur-sumur pantau didaerahpengambilan airtanah intensif seperti: Cekungan Jakarta,Bandung,Semarang,Pasuruan, Mojokerto menunjukkan kecenderungan muka airtanahnya yang terus menurun. Demikian juga di daerah DIY. Contoh perubahan kedudukan muka airtanah di cekungan Semarang periode 1993-1994 diuraikan berikut ini: Daerah Semarang Utara meliputi Pusat Kota, pemukiman Tanah Mas (Muka Air tanah Statis) dandaerah industri Kaligawe, MASnya antara 14,19 28,91m. bmt, denganpenurunan antara 0,6-1,9 m/tahun. Daerah Semarang Selatan meliputi daerah Candi, Banyumanik MASnya antara20,24 - 48,24 m.bmt dengan penurunan antara 0,37- 0,70 m/tahun. Daerah Kendal meliputi Kec. Kaliwungu, kota Kendal MAS nya antara +1,0hingga 21,16 m.bmt dengan penurunan antara 0,20 0,55 m/tahun. Daerah Demak meliputi Kota demak dan Mranggen MASnya antara + 0,50hingga 25,40 m.bmt dengan penurunan antara 0,15 0,45 m/tahun.2. Intrusi Air LautApabila keseimbangan hidrostatik antara airtanah tawar dan airtanah asin didaerah pantai terganggu, maka akan terjadi pergerakan airtanah asin/air laut ke arahdarat dan terjadilah intrusi air laut.Terminologi intrusi pada hakekatnya digunakan hanya setelah ada aksi, yaitupengambilan airtanah yang mengganggu keseimbangan hidrostatik. Adanya intrusi airlaut ini merupakan permasalahan pada pemanfaatan airtanah di daerah pantai,karena berakibat langsung pada mutu airtanah. Airtanah yang sebelumnya layak digunakan untuk air minum, karena adanyaintrusi air laut, maka terjadi degradasi mutu, sehingga tidak layak lagi digunakan untukair minum.Intrusi air laut teramati didaerah pantaiJakarta,Semarang, Denpasar,Medandan daerah-daerah pantai lainnya yang pemanfaatan airnya telah demikian intensif. Contoh intrusi air laut di daerah Semarang:Daerah Semarang bagian utara penyusupan air asin semakin meningkat sejak beberapa tahun terakhir, terutama pada daerah pemukiman pusat perkotaan, dan dibeberpa wilayah industri di bagian utara, miksalnya daerah sekitar Muara Kali Garang,Tanah Mas, Pengapon, Simpang Lima. Data penyusupan air asin tersebut diatasadalah berdasarkan hasil pemantauan dari beberapa sumur gali penduduk yangtersebar, maupun dari kualitas sumur bor di beberapa tempat. Didaerah Semarangpenyusupan air asin ini diperkirakan sudah mencapai sejauh 2 km ke arah selatan garispantai.3. Amblesan TanahPermasalahan amblesan tanah (land subsidence) dapat akibat pengambilanairtanah yang berlebihan dari lapisan akuifer yang tertekan (confined aquifers). Akibatpengambilan yang berlebihan (over pumpage), maka airtanah yang tersimpan dalampori-porilapisan penutup akuifer (confined layer) akan terperas keluar danmengakibatkan penyusutan lapisan penutup tersebut. Refleksinya adalah penurunanpermukaan tanah.Amblesan tanah tidak dapat dilihat seketika, tetapi teramati dalam kurun waktuyang lama dan berakibat pada daerah yang luas. Meskipun penyebab penurunan tersebut masih memerlukan penelitian dan pemantaun rinci, namun bila mengacu fenomena serupa beberapa kota dunia seperti Bangkok, Venesia, Tokyo maupunMeksiko dapat diyakini, bahwa penurunan tersebut adalah bukti amblesan tanah yangdisebabkan oleh pengambilan airtanah yang berlebihan.Amblesan tanah terjadi juga didaerah pantai utara Semarangdengan indikasitelah mulai tampak antara lain: Fondasi sumurbor pantau di kompleks Sekolah STM Perkapalan dekat Muara kaliGarang, Tambak Ikan seolah-olah terangkat kurang lebih 20 cm (Juli1994), namun pada kenyataan permukaan tanah di sekitarnya yang mengalamipenurunan. Terjadinya retakan-retakan pada lantai bangunan Sekolah Pelayaran Singosari,hampir pada semua bangunan di kompleks tersebut. Terjadinya genangan air laut di daerah pantai, dan banjir di bagian Muara KaliKarang yang sebelumnya belum pernah terjadi.(Hendrayana, Heru.2002.Dampak Pemanfaatan Air Tanah.Geologycal Engineering.Dept.Gajah Mada University/ www.heruhendrayana. staff.ugm.ac,id)O. Upaya Pengendalian Dan Aspek TeknisMengingat sebaran airtanah tidak dibatasi oleh batas-batas administratif suatudaerah, maka pengelolaan airtanah berdasarkan aspek teknis seharusnya mengacu padasuatu cekungan air tanah, yakni suatu wilayah yang ditentukan oleh batasan- batasanhidrogeologi, di mana semua event hidrolika (pengisian, pengambilan danpengaliran airtanah) berlangsung.Batasan-batasan teknis hidrogeologi ini menyangkut geometri dan parameterakuifer, jumlah dan mutu airtanah, pengaliran dan keterdapatan airtanah. Batasanbatasan tersebut menentukan berapa jumlah airtanah yang dapat dimanfaatkan danbagaimana upaya konservasi airtanah harus dilakukan.Beberapa tindakan upaya pengendalian dampak negatif akibat pemompaan airtanah secara berlebihan, antara lain:1. Penentuan Lokasi PemompaanMengingat keterdapatan lapisan pembawa airtanah tidak merata, makapenentuan lokasi pengambilan airtanah sangat menentukan, agar sumberdayaairtanah dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.Disamping itu, pengaruh pengambilan airtanah melalui sumur-sumur yangberdekatan akan mengakibatkan penurunan muka airtanah yang lebih dalam, makapenentuan lokasi dan jarak antar sumur, akan dapat mencegah pengaruh di atas.2. Pengaturan Kedalaman PenyadapanSuatu daerah sering mempunyai akuifer berlapis banyak (multi layer aquifer).Kondisi yang demikian sangat memungkinkan untuk dilakukan pengaturan kedalamanpenyadapan pada lapisan akuifer tertentuDengan pengaturan kedalaman penyadapan akan dapat dihindari terjadinyaeksploitasi airtanah yang terkonsentrasi hanya pada satu lapisan akuifer tertentu, yangdampaknya tentu berbeda dengan penyadapan yang dilakukan pada beberapa lapisan akuifer.Peruntukan airtanah untuk berbagai keperluan, diatur dengan mengambilairtanah dari berbagai kedalaman yang berbeda. Namun pada dasarnya pengaturankedalaman penyadapan airtanah tetap mengacu pada prioritas peruntukan airtanah,di mana air minum merupakan prioritas utama di atas segala-galanya.3. Pembatasan Debit PemompaanPembatasan besarnya airtanah yang disadap ini, bertujuan agar penurunanmuka airtanah dapat dibatasi pada kedudukan yang aman. Pengertian aman mempunyai artidapat mencegah terjadinya intrusi air laut pada pengambilanairtanah di daerah pantai, maupun kemungkinan terjadinya amblesan, serta untukmenyesuaikan dengan cadangan airtanah yang tersedia. Namun konsekuensi daripembatasan ini adalah, harus dapat disediakan sumber-sumber pasokan air yanglain, misalnya dari air permukaan.Kondisi hidrogeologi suatu daerah sangat menentukan besar cadangan dankualitas airtanah, sehingga berapa batas yang aman jumlah debit pengambilanairtanah, sangat berbeda dari suatu daerah ke daerah yang lain. Tetapi secarakualitatif dapat ditentukan, bahwa jumlah pengambilan airtanah hendaknya tidakmelebihi jumlah imbuhan airtanah.4. Penambahan ImbuhanBerdasarkan pada daur hidrologi, sumber utama airtanah adalah berasal dari air hujan. Indonesia yang beriklim tropis basah, umumnya mempunyai curah hujanyang relatif tinggi, lebih dari 1000 mm/tahun, dengan hari hujan yang relatif panjang.Kondisi ini sangat menguntungkan dalam imbuhan airtanah secara alami, di mana pada saat musim hujan terjadi pengisian dan penggantian dari defisit airtanah yangterjadi pada musim kemarau. Dengan demikian akuifer akan mendapat penambahancadangan airtanah.Permasalahannya adalah di daerah-daerah yang telah berkembang, terutamadi kota-kota besar, peristiwa pengisian kembali airtanah pada musim hujan terambatkarena adanya perubahan lingkungan. Daerah-daerah yang sebetulnya merupakandaerah imbuh airtanah telah berubah fungsi, sehingga hanya sebagian kecil air hujan yang meresap dan mengimbuh airtanah. Pada daerah yang demikian, perlu upaya penampungan air hujan untuk dimasukkan ke dalam sumur-sumur resapan.

5. Penentuan Kawasan LindungKawasan lindung airtanah mengarah kepada penataan ruang suatu daerahdengan maksud untuk melindungi jumlah dan mutu sumberdaya airtanah. Oleh sebabitu, untuk menentukan kawasan lindung airtanah, disamping kondisi hidrogeologi, maka penggunaan lahan dan keberadaan infrastruktur harus dipertimbangkan.Penentuan kawasan lindungini merupakan suatu hal yang tidak mudah untukdilaksanakan, karena sering terjadi pertentangan kepentingan. Misalnya, di daerahimbuh airtanah, sering terjadi tuntutan pembangunan sebagai daerah pemukiman,industri, buangan sampah, dan penggunaan lahan yang lain yang berdampaknegatif terhadap jumlah maupun mutu airtanah. Oleh sebab itu banyak kendala untukmemberlakukan secara efisien upaya perlindungan airtanah. Meskipun demikianusaha-usaha perlindungan airtanah dapat ditetapkan dari sudut pandanghidrogeologi dan geologi lingkungan.Untuk menjaga agar kelestarian air tanah tetap terjamin, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.1. Konsep reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yang diatur sesuai kebutuahan. Untuk menyiram tanaman tidak mengunakan air tanah sebaiknya menggunakan air permuakan (sungai/danau/waduk).2. Konsep reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan serta penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.3. Konsep recovery (mefungsikan) yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ dan danau serta menjaga fungsi hutan agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.4. Konsep recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi dan memperketat pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) khususnya terhadap air tanah.5. Konsep recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang biopori.P. Daftar Pustakahttp://budhikuswansusilo.wordpress.com/2008/05/09/dinamic-geology-groundwater-air-tanah/http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.htmlhttp://klastik.wordpress.com/2008/03/27/dari-mana-asal-air-tanah/http://herrywidayat.wordpress.com/2009/01/09/115/http://taman.blogsome.com/category/air-tanah/http://www.fishyforum.com/fishysalt/fishyronment/9689-airtanah-apa-dan-bagaimana-mencarinya.htmlHendrayana, Heru.2002.Dampak Pemanfaatan Air Tanah.Geologycal Engineering.Dept.Gajah Mada University/ www.heruhendrayana. staff.ugm.ac,id

18