ahmadiyah pocket book

99
r KEBENARAN MASIH MAU‘UD ‘ALAIHIS SALAM Jawaban terhadap keberatan-keberatan Para Ulama Ghair Ahmadi (bukan Ahmadiyah) berkenaan dengan kebenaran Hadhrat Masih Mauud 'alaihis salam. Keberatan-keberatan terhadap Wahyu Pertama:Anta minni wa ana minka( َ تْ نَ يِ نِ مَ و اَ نَ َ ك ْ نِ م) , artinya Engkau dari-Ku dan Aku dari engkau. Jawab: a. Hadhrat Masih Mauud as menyatakannya sebagai istiarah (kiasan). (Lihat Haqiqatul-Wahyi hal. 86, catatan kaki).”Tafsirul-qauli bimaa laa yardha bihi qailuhu” ( ُ ر يِ سْ فَ ت لْ وَ قْ ل اَ مِ $ بِ َ لا يَ ضْ رَ ي هِ $ ب هُ لِ انَ ق) , tidak benar. b. Di dalam bahasa Arab ungkapan ini digunakan dalam arti menyatu dalam kecintan (ittihat dan mahabbat). Di dalam Al-Quanul-Karim terdapat ayat: Man Syariba minhu falaisa minni (Al-Baqarah, 2:250)yakni siapa pun yang meminum air dari sungai ini, maka dia bukan dariku. Dan “Faman tabi’ani fainnahu minni” (Ibrahim, 14:37), yakni siapa pun yang mengikutiku, maka dia dariku. c. Di dalam Hadis pun terdapat: i. Yang Mulia Rasulullah saw bersabda kepada Sayyidina Ali: “Anta minni wa ana minka” (Misykat babul-Manaqib, hal. 564 dan Bukhari Jilid II,Kitabus-Sulh, bab Kaifa yuktabu hadza. ii. Beliau saw bersabda kepada qabila Asy’ari: “Hum minni wa ana mihum”. (Bukhari, Jilid III, hal. 4, bab Qudumul-Asy’ariyin, Qisah ‘Aman wal-Bahrain. Dan Tirmidzi, Jilid II, hal. 234, mujtabai dan Bukhari, Jilid II, hal. 47 Kitabul-Mazhalim, bab 1

Upload: thaifurrahman

Post on 07-Feb-2016

115 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Buku ini menjawab keberatan dan kesalahpahaman tentang Ahmadiyah, isi buku Tadzkirah dan sabda2 Hz Mirza Ghulam Ahmad as.Berisi sekitar 46 pertanyaan dan jawabannya.

TRANSCRIPT

Page 1: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

KEBENARAN MASIH MAU‘UD ‘ALAIHIS SALAM

Jawaban terhadap keberatan-keberatan Para Ulama Ghair Ahmadi (bukan Ahmadiyah) berkenaan dengan kebenaran Hadhrat Masih Mauud 'alaihis salam.

Keberatan-keberatan terhadap Wahyu

Pertama:Anta minni wa ana minka( �ت� �ن �ي أ �ا و� م�ن �ن �ك� أ م�ن ) , artinya Engkau dari-Ku dan Aku dari engkau.Jawab:a. Hadhrat Masih Mauud as menyatakannya sebagai istiarah

(kiasan). (Lihat Haqiqatul-Wahyi hal. 86, catatan kaki).”Tafsirul-qauli bimaa laa yardha bihi qailuhu” ( ير� �ف�س�� ت

�ق�و�ل �م�ا ال � �ب ض�ى ال �ر� �ه ي �ه ب �ل ق�ائ ) , tidak benar.b. Di dalam bahasa Arab ungkapan ini digunakan dalam arti

menyatu dalam kecintan (ittihat dan mahabbat). Di dalam Al-Quanul-Karim terdapat ayat: Man Syariba minhu falaisa minni (Al-Baqarah, 2:250)yakni siapa pun yang meminum air dari sungai ini, maka dia bukan dariku. Dan “Faman tabi’ani fainnahu minni” (Ibrahim, 14:37), yakni siapa pun yang mengikutiku, maka dia dariku.

c. Di dalam Hadis pun terdapat:i. Yang Mulia Rasulullah saw bersabda kepada Sayyidina

Ali: “Anta minni wa ana minka” (Misykat babul-Manaqib, hal. 564 dan Bukhari Jilid II,Kitabus-Sulh, bab Kaifa yuktabu hadza.

ii. Beliau saw bersabda kepada qabila Asy’ari: “Hum minni wa ana mihum”. (Bukhari, Jilid III, hal. 4, bab Qudumul-Asy’ariyin, Qisah ‘Aman wal-Bahrain. Dan Tirmidzi, Jilid II, hal. 234, mujtabai dan Bukhari, Jilid II, hal. 47 Kitabul-Mazhalim, bab Syirkat fith-tha’am), yakni mereka dari saya dan saya dari mereka.

iii. Di dalam Hadis disebutkan ungkapan demikian itu:

�ام�ن� �ن %ه� أ �ون� و�ج�ل& ع�ز& الل �م�ؤ�م�ن -ي و�ال �ذ�ى ف�م�ن� م�ن 1ا أ �ي ف�ق�د� م�ؤ�م�ن �ذ�ان �ي و�م�ن� أ �ذ�ان �ذ�ى ف�ق�د� أ أو�ج�ل& ع�ز& الله�

Yang Mulia Rasulullah saw bersabda: Aku dari Allah ‘Azza wa Jalla dan orang-orang mukmin dariku, maka siapa pun yang menyakiti orang mukmin lainnya berarti ia menyakitiku dan siapa pun yang menyakitiku, maka berarti ia menyakiti Allah Azza Wa Jalla

1

Page 2: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

(Firdausul-Akhbar Dailami, hal. 11, babul-alif diriwayatkan oleh Hadhrat Abdullah bin Jarad ra)iv. Hadis di bawah ini lebih jelas lagi:

�ق�ول� �الس&خ�ي3 و�ج�ل& ع�ز& الله� ي -ي ا �ا م�ن �ن �ه� و�أ م�نYakni Yang Mulia Rasulullah saw bersabda bahwa Allah Azza Wa Jalla berfirman: Orang dermawan itu dari-Ku dan Aku darinya (Fardausul-Akhbar Dailami, hal. 291, baris ke 4, bab Ya, diriwayatkan Hadhrat Anas bin Malik ra)

Dari kutipan ini, Allah Ta’ala menggunakan ungkapan ‘Min’ berkenaan dengan manusia.v. Dalam satu Hadis lain tertulis

�د� �ع�ب �ل �ه� و�ه�و� الله� م�ن� ا م�نYakni Yang Mulia Rasulullah saw bersabda bahwa seorang hamba itu dari Allah dan Dia darinya (Al-Baihaqi, Syu’bil-Iman, dikutip dari Jami’us-Shaghir Imam Suyuthi ra, babul-‘Ain, jilid II, hal.68, Cetakan Mesir)vi. Di dalam riwayat lainnya, Yang Mulia Rasulullah saw bersabda:

�ر8 �ك �وب ب� -ي أ �ا م�ن �ن �ه� و�أ م�ن

(Al-Firdausul-Akhbar Dailami, dikutip dari Jami’us-Shaghir Imam Suyuthi, babul-Alif, Jilid I, hal.6)

vii. Dalam sebuah Hadis disebutkan:�ن& &اس� إ �ع�ب -ي ال �ا م�ن �ن �ه� و�أ م�ن

(Musnad Imam Ahmad bin Hanbal ra, dikutip dari Kunuzul-Haqaiq fi Hadisil-khairil-khalaiq, karya Imam Abdur-Rauf Al-Minawi, babul-Alif, catatan kaki Jamius-Shaghir, Jilid I hal. 65, Mesir.

viii.Dalam sebuah Hadis lagi tertulis:�و �ن �ة8 ب ي �اج� -ي ن �ا م�ن �ن �ه�م� و�أ م�ن

(Kunuzul-Haqaiq fi Hadisil-khairil-khalaiq, karya Imam Abdur-Rauf Al-Minawi, babul-Alif, catatan kaki Jamius-Shaghir, Jilid I hal. 99, Mesir).

d. i. Di dalam Tafsir Baidhawi berkenaan dengan penjelasan ayat Al-Quran:

(Al-Baqarah, 2:250)Tertulis:

�س� �ي �ل &ح�د8 أ �م�ت �ي ب ب

2

Page 3: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Yakni Siapa yang minum air, maka dia tidak bersatu denganku.(Baidhawi, di bawah ayat tersebut di atas, cetakan Mathba’ Ahmadi, Jilid I, hal. 118).

ii. Di dalam Tafsir Abus-Saud, di bawah ayat tersebut di atas tertulis:

�س� �ي &ص�ل8 ل �م�ت �ي ب &ح�د8 ب �ه�م� م�ن� م�ع�ي و�م�ت �نD ق�و�ل -ي ف�ال &ه م�ن �ن �أ �ع�ض�ه ك �م�ال� ب �ك �ط�ه�ا ل �ال ت اخ�(Catatan kaki Tafsir Kabir Imam Ar-Razi, Jilid II, hal. 440.)

iii. Di dalam penjelasan Hadis tertulis:-ي ه�م� ق�و�ل�ه �ا م�ن �ن �ه�م� و�أ اد� – م�ن �ر� �ه� ي -ص�ال� ب �ت �إل �ي ا �ع�ن &ص�ل�ون� ه�م� أ �ي م�ت ب

Yakni maksudnya ialah ‘Al-Ittishal”yaitu dia dekat denganku (Catatan kaki Bukhari, Jilid II, hal. 629, cetakan Hasymi Mirth)

iv. Yang Mulia Rasulullah saw bersabda tentang sifat santun, akhlak yang mulia dan ketaqwaan:

Dث� �ال �م� م�ن� ث �ن� ل �ك �س� ف�يه� ت �ي -ي ف�ل � م�ن الله� م�ن� و�ال(Mu’jam Shaghir Thabrani, halaman 146).

v. Dalam Wafiytul-I’yan tertulis:�ل� �م�ا ه�ذ�ا ب �ق�ال� ك �ا م�ا ي �ن �ن8 م�ن� أ � ف�ال �نD و�ال -ي ف�ال �ر�يد�ون� م�ن �ه� ي �ع�د� ب �ب ة� ال &ف�ر� ذ�ا و�م�ن� و�الن و�ل� ه��� ق���

�ي- &ب �ه� الله� ص�ل&ى الن �ي &م� ع�ل ل �د� و�س� �ا و�ل ن �س� الز- �ي &ا ل -ي و�ع�ل�يW م�ن �ا م�ن �ن �ه� و�أ م�نArtinya perkataan Abu Tamam ‘Lastu min Sau’din’ adalah demikian sebagaimana dikatakan: Saya bukan dari si Fulan dan dia bukan dariku. Menurut para Ahli bahasa maksudnya ialah menzhahirkan kerenggangan dan kebencian. Dan demikian juga sabda Rasulullah saw: Anak zina bukan dari kami, dan Ali dariku dan aku darinya (Wafiyatul-I’yan, Jilid I, dzikir Abut-Tamam Ath-Tha’i)

vi. Penyair Arab, Amar bin Syasy berkata kepada istrinya:

�ن� �ت� ف�إ �ن -ي ك و� م�ن� �ر�يد�ين� أ �ي ت �ت ب ص�ح�

Kalau engkau dariku dan menghendaki hubungan denganku (Mujtaba’i, hal.77)Jadi, arti dari ‘Anta minni wa ana minka’ ialah engkau mencintaiku dan aku adalah tujuanmu yang juga keinginanku.

vii. Maulwi Tsanaullah Amrithsari menulis dalam Tafsirnya ‘Tsana’i’ berkenaan dengan terjemahan ayat :

sebagai berikut: Siapa pun yang minum air dari sungai ini, berarti ia bukan dariku, dan siapa yang tidak meminumnya, maka dia adalah temanku (Tafsir Tsana’i, jilid I, hal. 195)

3

Page 4: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Kedua: Anta minni bimanzilati auladi�ت� �ن -ي أ �ا م�ن �ن �ك� و�أ م�ن

Masalah:A. Anta minni bimanzilati auladi

�ت� �ن -ي أ �ة� م�ن �ز�ل �م�ن �د�ي ب و�ال� أ

B. Anta minni bimanzilati waladi�ت� �ن -ي أ �ة� م�ن �ز�ل �م�ن �د�ي ب و�ل

Jawaban:1. Hadhrat Masih Mauud as bersabda:”Allah swt suci dari

mempunyai anak (Haqiqatul-Wahyi, catatan kaki hal. 89)Hadhrat Masih Mauud as menjelaskan wahyu ini: “Ingatlah bahwa Allah swt suci suci dari mempunyai anak. Ia tidak mempunyai sekutu, tidak mempunyai anak dan tak seorang pun yang berhak mengatakan: “Aku Tuhan atau anak Tuhan, akan tetapi kalimat ini pada tempat ini merupakan qiasan. Di dalam Al-Quranul-Karim Allah swt menyatakan bahwa Rasulullah saw adalah tangan-Nya sebagaimana firman-Nya:

�د� �د�يه�م� ف�و�ق� الله� ي ي� أ

(Al-Fath, 48:11).

Demikianlah, bukannya mengunakan:�ا ق�ل� �اد� ي ب الله� ع�

Yakni wahai hamba-hamba Allah, tapi menggunakan:�ا ق�ل� �اد�ي ي ب ع�

(Az-Zumar, 39:54), yakni “Wahai Nabi, katakanlah kepada mereka: Wahai hamba-hambaku!.Dia pun berfirman:

وا �ر� �م� الله� ف�اذ�ك �ر�ك �ذ�ك �م� ك آبآء�ك(Al-Baqarah, 2:201), maka bacalah dengan bijak dan hati-hati firman-firman Allah ini. Dan percayailah sebagai jenis mutasyabihat(yang mempunyi bermacam-macam makna). Dan yakinilah bahwa Tuhan suci dari mengambil anak dan tentangku wahyu ini menjadi dalil yang tertulis di dalam Barahin Ahmadiyah

&م�ا ق�ل� �ن �ا إ �ن رD أ �ش� �م� ب �ك �ل �وح�ى م�ث �ي& ي �ل &م�ا إ �ن �م� أ �له�ك �لهD إ �ر� و�اح�دD إ ي �خ� 3ه و�ال �ل آن� ف�ى ك �ق�ر� ال(Arba’in, Jilid II, hal. 8, dikutip dari Barahin Ahmadiyah, hal.411\202), yakni katakanlah bahwa akupun manusia seperti kamu yang diberi wahyu. Tidak diragukan lagi Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa, semua kebaikan ada dalam Al-Quran (Dafi’ul-Bala, catatan kaki, hal. 6, Tadzkirah hal. 297)

4

Page 5: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

2. Ada dalam Al-Quran:وا �ر� �م� الله� ف�اذ�ك �ر�ك �ذ�ك �م� ك آبآء�ك

Bahwa Ingatlah Tuhan sedemikian rupa seolah-olah kamu mengingat bapak-bapak kamu. Tuhan bukan Bapak kita, tapi dudukkan sebagai bapak. Sebagaimana satu anak mengakui hanya satu bapak. Dalam pemahaman inilah pernyataan ketauhidan-Nya. Demikian pula, Tuhan juga menginginkan bahwa Ia diyakini tidak memiliki sekutu. Dan dalam pemahaman inilah pernyataan ketauhidan Allah swt. Dan Ia memiliki ghairat (kecemburuan) bahwa Allah berkedudukan sebagai..

3.Wahyu ini bukannya ‘Anta waladi’, tetapi ‘bimanzilati waladi’yang jelas sekali menafikan bahwa Allah memiliki anak.

4. Yang Mulia Rasulullah saw bersabda:a. Dalam Hadis:

�ق� ل �خ� �ل �ال� ا ي ح�ب3 الله� ع�� ل�ق� ف�أ �خ� �ل�ى ال �ح�س�ن� م�ن� الله� إ �ل�ى أ �ه إ �ال ي ع�

(Misykat, babus-Safa’ah, mathbu’ Nizhami, ha. 363 dan mathbu’ Mujtaba’i hal. 425). Bahwa semua manusia keluarga Allah, maka sebaik-baik manusia adalah orang yang berbuat baik kepada keluarga-Nya.b. Dalam Hadis:

�ن& اء� إ �ف�ق�ر� �ال� ال ي الله� ع�Sesungguhnya orang-orang kafir itu keluarga Allah (Tafsir Kabir, Imam Razi, jilid 4, hal. 673, cetakan Mesir) (Lihat juga Jamius-Shaghir, Imam Sayuthi, cetakan Mesir, Jilid II, hal. 12)

5.Syah Waliyullah Sahib Muhaddis Delhi menulis tentang kata ‘Ibnu Allah’: Kalau ungkapan anak digunakan selain untuk menyatakan rasa kecintaan adalah sesuatu yang aneh (Al-Fauzul-Kabir, hal. 8 dan juga lihat Hujatul-Balighah, bab XXXVI, Jilid I, Terjemahan Urdu, mausumah bih sumusullah al-Bajighah, cetakan Himayat-Islam Pres, Lahore, Jilid I, hal. 109). Beliau bersabda:

ل�ف� �ع�د�ه�م� م�ن� ف�خ� �م� خ�ل�فD ب �ف�ط�ن� ل �و�ج�ه� ي &ة� ال م�ي &س� �اد�وا الت ع�ل�ون� و�ك �ج� �و&ة� ي �ن �ب ح�ق�يق�ة1 الYakni sesudah masa permulaan kaum Nasrani, munculah generasi baru yang mana mereka tidak memahami sebab penamaan Al-Masih sebagai anak Allah dan mereka memahami ungkapan anak itu dalam arti hakiki.

6. Yang Mulia Mulwi rahmatullah Sahib Muhajir Makki berkata dalam bukunya ‘Izalatul-Auham’hal. 520. Yang dimaksud dengan

5

Page 6: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

farzan adalah Hadhrat Isa as yang dianggap orang Nasrani sebagai anak yang sebenarnya. Namun semua orang Islam mempercayai bahwa Isa as yang dijuluki sebagai anak Allah itu adalah kekasih pilihan Allah. Seolah-olah kata ‘anak Allah’mengandung arti sebagai kekasih pilihan Tuhan. Dan dalam pengertian ini orang-orang Islam juga mempercayai bahwa Al-Masih itu ebagai anak Allah.Ketiga: Anta minni bimanzilati tauhidi wa tafridi

�ت� �ن -ي أ �ة� م�ن �ز�ل �م�ن �و�ح�يد�ي ب �ف�ر�يد�ي ت و�تJawab:

1. Kata ‘tauhid’ dan’tafrid’ adalah bentuk masdar yang artinya mempertunggal dan meng-Esa Allah, maka maksud ilham tersebut adalah bahwa Tuhan itu Tunggal dan Esa, yaitu pada zamannya beliau adalah seorang Muwahhid yang besar. Dalam arti demikian ada masalah.

2. Hadhrat Mirza Sahib berkenaan dengan ungkapan itu menjelaskan: Engkau disisi-Ku begitu dekat, demikian pula Aku menghendaki engkau seperti Kemanunggalan-Ku dan Ke-Esaan-Ku (Arba’in III, hal. 25)

3. Hadhrat Bayazid Bustomi rahmatullah ‘alaihi berkata: “Setelah Allah swt meletakkan mahkota kemuliaan di atas kepalaku, maka terbukalah pintu ketauhidan bagiku”. Ketika sifat-sifatku dan sifat-sifat-Nya menyatu, maka larutlah kepribadianku ke dalam Kepribadian-Nya. Dua pribadi lenyap dan yang nampak Kemanunggalan. Kemudian Tuhan berfirman: “Apa yang menjadi keridhaanmu itulah yang menjadi Keridhaan-Ku ... Setelah posisi kemanusianku secara lahir dan batin telah lenyap maka dianugerahkan kepadaku bahasa tajrid dan tauhid. Maka sekarang lidahku dengan kelezatan kemandirian dan hatikuku dengan cahaya Ketuhanan serta penglihatanku hanyalah menyaksikan kecucian. Aku berkata: “Aku bergerak. Ketika aku hidup dengan-Nya, maka sekali-kali aku tidak akan mati. Ketika aku menpai ke maqam ini, maka isyaratku adalah azali dan ibadahku adalah kekal abadi dan lidahku adalah Lidah tauhid Ilahi dan ruhku semata-mata Ruh Ilahi. Saya tidak berkata tentang diri saya bahwa saya yang berkata dan tidak juga saya menyebutkan bahwa saya menyebutkan. Dialah Yang menggerakkan lidah saya adalah sebagai penerjemah, pada hakikatnya Dia bukan saya (Zahirul-Ashfiya’, terjemah Urdu Tadzkiratul-Auliya, bab XIV, Dzikir Mi’raj

6

Page 7: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Syah Bayazid Bastomi, cetakan Matba’ul-Islamiyah, Lahore, Barshoum cetakan ke III, hal. 186-187. Tadzkiratul-Auliya, Cetakan bahasa Urdu, edisi Seh Barkat Ali, cetakan Mathba’ul-Ilmi Lahore, hal. 130. ).

4. Catatan tentang kepribadian agung Hadhrat Bayazid Bastomi ada tertulis ditempat lain dengan judul ‘Hajar Aswad Manam’, hal. 642 dan 662 tertulis seperti ini.

Keempat: Anta min maa’ina wa hum min fasyal�ت� �ن �او�ه�م� م�ن� أ �ن ل8 م�ن� م�ائ ف�ش�

Jawaban:1. Hadhrat Masih Mauud as menerangkan mafhumnya

seperti ini. Di tempat ini arti dari ‘air’adalah air keimanan, air istiqamah, air ketaqwaan, air kesetiaan, air kebenaran, air kecintaan kepada Allah yang didapatkan dari Tuhan. Dan ‘fasyal’berarti pengecutan yang berasal dari setan (Anjam atham, catatan hal. 56).

2. Di dalam Al-Quranul- Majid terdapat ayat:�ق� ل ان� خ� �س� �ن �إل ع�ج�ل8 م�ن� ا

(Al-Anbiya, 21:38). Tentang Tafsirnya Hadhrat Jalaluddin Sayuthi menerangkan:

&ه �ن ة� إ �ر� �ث �ك �ه ل ل �ه ف�ى ع�ج� �ح�و�ال &ه أ �ن �أ ل�ق� ك �ه خ� م�نManusia dalam berbagai keadaan selalu menempuh cara yang tergesa-gesa seolah-olah ia diciptakan dari ketergesaan. Bukankah manusia itu anak dari ketergesa-gesaan.

3. Air Tuhan dikatakan ilham Ilahi dan kecintaan kepada-Nya sebagaimana Hadhrat Masih Mauud as sendiri bersabda: ‘Satu alam telah mati tanpa air-Mu, wahai Tuhan, palingkanlah aliran sungai itu ke arah sini! (Barahin Ahmadiyah Jilid V, hal. 99). Di lain tempat beliau bersabda:

�ن� �ت� ف�إ ئ �اه�ل�ي ف�اق�ص�د� الله� م�اء� ش� �ع�ط�يك� م�ن �ن8 م�ن� ف�ي �نD ع�ي �و&ر� و�ع�ي �ن تApabila engkau menginginkan air Tuhan, maka datanglah ke sumber mata air-ku ini, maka Dia akan memberikan mata air kepada engkau, dan engkau akan diterangi dengan mata ruhani. (Karamatus-Shadiqin, hal. 39). (Lihat juga Durus-Samin Arabi, hal. 33). Di tempat ini juga maksud dari ‘air Tuhan’ini adalah keridhaan Ilahi. Maka demikian pula maksud dari judul Ilham tersebut.

Kelima: Robbuna ‘ajjun

7

Page 8: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

&م�ا ب ع�اجW ر�Jawab: Lafazh ‘Ajjun’ bukan berarti gading gajah, melaikan ‘Ajjun’ yang tertulis tasydid di atas jim yang berarti orang yang memanggil. Lafazh ‘Ajj’ adalah isim musytaq. Lihatlah dalam Kamus: Ajja – Ajjan dan Ajijan

ا jع�ج - ا ع�ج& و�ع�ج�يج1Artinya, panggilah olehmu.

�ه� �ح�د�يث� و�م�ن �ف�ض�ل� ال �ح�ج- أ �ع�ج3 ال �ل &ج3 ا و�الثSebagaimana dalam suatu Hadis Rasulullah saw bersabda: ‘bahwa Haji yang paling utama adalah mengumandangkan talbiyah dan memberikan pengorbanan. Ilham tersebut juga berarti: ‘Tuhan kami adalah Penyeru ahli dunia ke sisi-Nya

Keenam: Isma’ waladiy.م�ع� �س� �د�ي ا و�ل

Wahai anak-Ku, dengarkanlah! (Al-Busyra, Jilid I, hal. 49)Jawaban:

a. Tuduhan ini sungguh salah bahwa Hadhrat Masih Mauud as menerima ilham tersebut. Perlihatkanlah dari salah satu kitab beliau dan kalau ada ambilah hadiah ini.

b. Ilham yang diterima Hadhrat Aqdas as berbunyi: م�ع� س�

� ى أ ر�� و�أ

Artinya Aku Allah mendengar dan melihat (Maktubah Ahmadiyah, jilid I, halaman 23 dan Anjami Atham, hal. 54 (Asma’u wa Ara terdapat dalam Al-Quran, surat Thaha, ayat 47)

c. Rujukan buku yang diberikan oleh Penentang bukannya tulisan Hadhrat Aqdas as, tetapi tulisan Babu Manshor Ilahi. Di dalamnya ia memberkan rujukan jilid I, hal. 49 bahwa wahyu ini dikutip dari Maktubat Hadhrat Aqdas as Jilid I, hal. 23. Akan tetapi ternyata wahyu ‘Isma’ waladiy’ itu tidak terdapat dalam Maktubat Hadhrad Aqdas as, yang ada adalah wahyu yang berbunyi ‘Asma’u wa ara”. Di dalam kitab Al-Busyra ada kesalahan tulis yang seharusnya ‘wa ara’ ditulis menjadi ‘waladiy’. Di kitab manapun dari Hadhrat Aqdas 'alaihis salam tidak ada kata ‘waladiy’. Babu Manshor Ilahi mengakui kesalahan ini dan dimuat dalam Al-Fazal, jilid IX, hal.96 bahwa di dalam Al-Busyra Jilid I, hal. 49, baris ke 10 secara keliru telah tercetak satu wahyu yang diterima Hadrat Masih Mauud 'alaihis salam yang berbunyi ‘Asma’u wa Ara’, menjadi

8

Page 9: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

‘Isma’ waladiy’ dan terjadi juga kesalahan pada terjemahannya.

Ketujuh: Anta ismiyal-a’la�ت� �ن �س�م�ي� أ �ع�ل�ى ا �أل ا

Diterjemahkan engkau adalah nama-Ku yang tertinggi, yaitu Tuhan.Jawab:

a. Terjemahan itu salah.Hadhrat Masih Mauud as sendiri telah menerjemahkannya yaitu: ‘Engkau adalah mazhhar penzhahiran sifat a’la-Ku, yang artinya engkau selalu mendapatkan keunggulan (Taryakul-Qulub, hal. 81, Taqthi Kalla, hal. 192, cetakan 1922 dan hal. 162 terbitan Book Depo).

b. Jadi, di dalam ilham ini terdapat isyarat kepada ayat Al-Quranul-Karim:

�ب� �ت �ن& الله� ك �ب �غ�ل �ا أل� �ن ل�ي أ س� و�ر�Allah swt telah menetapkan Aku dan para Rasul-Ku pasti menang.c. Syeh Abdul Qadir Jailani rahimahullah mendapatkan ilham

sebagai berikut:اء� �خ�ط�اب� ف�ج� ب- م�ن� ال �ق�د�ير� الر& �ط�ل�ب� ال �ط�ل�ب� م�ا ا �اك� ف�ق�د� ت �ن �ع�ط�ي ار� ع�ن� ع�و�اض1ا أ �ك�س� �ك� ان �ب ق�ل

اء�ه� �خ�ط�اب� ف�ج� �ق�د�ير� الله� م�ن� ال م�آء�ك� ف�ج�ع�ل�ت� ال س�� �ل� أ �ي م�ث م�آئ س�

� &و�اب� ف�ى أ �ير� الث �ث أ و�م�ن� و�الت��&� أ م1ا ق�ر� �س� م�آء�ك� م�ن� ا س�

� �م�ن� ف�ه�و� أ � ك أ م1ا ق�ر� �س� �ي م�ن� ا م�آئ س�� أ

Kemudian Allah berfirman kepada Syeh Abdul Qadir: ‘Disebabkan karena kerendahan hati engkau, Aku berfirman kepadamu ‘mintalah apa yang kamu inginkan, Aku akan memberikan kepadamu. Kemudian Allah swt berfirman kepadanya: ‘Wahai Abdul Qadir, Aku telah menjadikan sifat-sifatmu seperti sifat-sifat-Ku dalam memberikan pahala dan kemuliaan, maka orang yang menyebut sifat-sifat apa saja dari sifat-sifat engkau seolah-olah ia telah menyebut sifat-Ku (Risalah Haqiqatul-Haqaiq, merujuk kepada Kitab manaqif Tajul-Auliya wa burhanul-Asfiya’il-Kutubil-r-Rabbani wal-Ghaiutsis-Shaldani As-Sayid Abdul Qadir Al-Kaelani, karyatulis Allamah Abdul Qadir bin Muhyiddin Al-Arbili, cetakan Mathba’i Isa Al-Babi Al-Halabi, cetakan Mesir, hal. 17) d. Hadhrat Imam Muhyiddin Ibnu Arabi menulis dalam

bukunya Kitab Khususul-Hikam bahwa Hadhrat Amirul Mukminin Imamul Muttaqin Ali bin Abi Thalib karramahullahu wajhah menyampaikan khutbah kepada orang-orang ‘Diberikan kepadaku gelar ismullah, yaitu

9

Page 10: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Lambung Tuhan yang di dalamnya kamu bersikap berlebihan (ifrath dan tafrith), aku adalah Pena Tuhan, aku Lauh Mahfuzh, dan aku adalah Arsy, aku adalah Kursyi, dan aku adalah Tujuh lapis langit dan Tujuh lapis bumi (Khususul-Hikam, yang telah dicetak dalam bahasa urdu oleh Syeh Jalaluddin Sirajuddin Tajiran Kutub Lahore, tahun 1321 H, terbitan Mathba’ Majtaba’i, hal. 60 – 61, Muqaddimah, pasal 6, ‘Alam Insani Ka Hakikat’ )

e. Arti isim dalam wahyu ilham ini adalah sifat, sebagaimana tersebut dalah sebuah Hadis yang berbunyi:

�ن& م�آء1 ل�ي إ س�� �ا أ �ن �م�اح�ي .... و�أ ال

Aku mempunyai beberapa sifat ... aku adalah Mahi yang dengan itu aku menghapus kekafiran. Ini adalah sifat dari Rasulullah saw. Kemudian dalam wahyu ini mengisyaratkan kepada sifat Allah Yang Maha-tinggi, yaitu Yang Maha mengungguli segala sesuatu. Oleh karena setiap Nabi merupakan penampakan dari sifat Tuhan ini. Allah swt juga telah menetapkan Hadhrat Masih Mauud as sebagai penampakan sifat ini.

Kedelapan: I’mal ma syi’ta fainni qad ghafartu laka�ع�م�ل� �ت� م�ا ا ئ -ي ش� �ن ت� ق�د� ف�إ ل�ك� غ�ف�ر�

Jawab:a. Yang mulia Rasulullah saw bersabda:

�ع�ل& �ع� الله� ل �ط&ل �ه�ل� ع�ل�ى ا �د�ر8 أ ب�و�ا و�ق�ال� �ع�م�ل �م� م�ا ا �ت ئ �ت� ف�ق�د� ش� �م� و�ج�ب �ك &ة� ل ن �ج� و� ال

� ت� ق�د� أ �م� غ�ف�ر� �ك لAllah swt telah menampakkan pertolongan kepada Ahli Badar seraya berfirman: ‘Kerjakan apa yang engkau inginkan, sekarang Sorga telah ditetapkan untukmu atau Aku telah memaafkanmu (Bukhari, Kitabul-Maghazi, bab Fadhlu Man Syahida Badran, jilid III, hal. 5, Mathba’ Ilahiyah, Mesir dan Muslim, bab Fadhail Ahli Badr, Jilid II, hal. 259 dan Misykat, Majtaba’i, hal. 577). Fakta membuktikan bahwa telah datang suatu keadaan atas orang-orang yang telah diterima Allah swt ketika mereka telah dijauhkan dari keburukan dan dosa. Dan telah dimasukkan ke dalam fithrah mereka kebencian yang sangat terhadap itu.

b. Hadhrat Masih Mauud as telah menafsirkan sendiri wahyu ini: ‘Kalimat ini tidak bermaksud telah dihalalkan atasmu apa-apa yang telah dilarang oleh Syariat. Bahkan, maksudnya adalah telah ditanamkan dalam pandanganmu kebencian terhadap apa-apa dilarang dan dimasukkan

10

Page 11: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

kedalam fithrahmu kecintaan untuk beramal saleh seolah-olah kemauan Tuhan sudah menjadi kemauan hamba-Nya. Segala aspek keimanan dan kecintaan telah ditanamkan ke dalam pandangannya sebagai tuntutan dari fithrahnya.

�ك� �ع�ط�يه� الله� ف�ض�ل� و�ذ�ل آء� م�ن� ي �ش� ي(Al-Maidah, 5:55) (Barahin Ahmadiyah, Jilid IV, hal. 561, catatan atas catatan jilid IV, juga pidato Hadhrat Aqdas Masih Mauud as Al-Hakam, Jilid VII, No. 31, hal. 4.

Kesembilan: Kun Fa Yakun�ن� �ون� ك �ك ف�ي

Jawaban:a. Wahyu Masih Mauud as ini memang ada, tapi sebelumnya

ada kata ‘Qul’ yang makhdzuf (dibuang). Sebagaimana sebelum surat Al-Fatihah kata ‘Qul’ makhdzuf, yakni berkenaan dengan ini Allah swt berfirman tentang Diri-Nya. Keberatan ini sama dengan seorang Aria atau Kristen yang berkata: ‘Lihatlah Muhammad saw telah mendakwakan diri bahwa Tuhan pun menyembahku, karena Tuhan telah berfirman kepada beliau:

&اك� �ي �د� إ �ع�ب �م� ه�و� م�ا – ن �ك �ا ف�ه�و� ج�و�اب �ن ج�و�ابDemikian juga Hadhrat Masih Mauud as telah menulis: ‘Ini adalah firman Tuhan yang diturunkan kepadaku, bukan karanganku (Barahin Ahmadiyah, jilid V, hal. 104)

b. Apabila tidak menerima jawaban di atas, maka Syeh Abdul Qadir jaelani berkata: “Allah swt berfirman dalam sebagian Kitab-Nya:

�ا �ن� ي �ا آد�م� اب �ن � الله� أ �له� ال & إ �ال �ا إ �ن �ق�ول� أ �ئ8 أ ي �ن� ل�ش� �ون� ك �ك �ي ف�ي �ط�ع�ن ك� أ �ج�ع�ل��� ول� أ �ق��� �ئ8 ت ي �ن� ل�ش��� ك�ون� �ك �ك� ف�ع�ل� ف�ق�د� ف�ي �ير8 ذ�ل �ث �ك �آء�ه م�ن� ب �ي �ب ن

� �ي م�ن� و�خ�و�اص�ه أ �ن آد�م� بWahai anak adam, Aku adalah Allah, tiada tuhan kecuali Aku, Aku berfirman kepada sesuatu: ‘Jadilah, maka ia ada. Ta’atlah kepada-Ku, Aku akan menjadikan engkau. Engkau berkata kepada sesuatu: ‘Jadilah, maka ia ada. Maka, sungguh Dia telah berbuat demikian begitu sering kepada sebagian Nabi-Nya dan orang-orang pilihan keturunan Adam (Futuhul-Ghaib, Maqalah, no. 16, catatan kaki Qalaidul-Jawahir Fi Manaqibil Syeh Abdul Qadir, cetakan Mesir, hal. 31)

�م& د3 ث �ر� �ك� ي �ي �و�ين� ع�ل &ك �و-ن� الت �ك �ذ�ن� و�ت �إل �ا %&ذ�ي الص&ر�يح� ب � ال �ر� ال �ه� غ�ب �ي ع�لSingkatnya, sesudah itu engkau akan dianugerahi tingkat penciptaan, yakni kemampuan untuk menciptakan dan engkau atas

11

Page 12: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

perintah sendiri dan dengan izin yang jelas akan dapat menciptakan (Nidae Ghaib, hal. 24)

c. Dr. Muhammad Iqbal mengatakan di dalam buku Bali Jibril: Mantapkanlah kepribadianmu sampai sedemikian rupa, sehingga sebelum setiap taqdir Tuhan datang, Tuhan Sendiri bertanya kepada hamba-Nya: ‘Beritahukanlah apa yang kamu inginkan!’

Kesepuluh: Laulaka lama Khalaqtul-Aflaq�ك� �و�ال �م�ا ل �ق�ت� ل ل �ك� خ� �ف�ال �أل ا

Jawaban:a. Hadhrat Masih Mauud as menjelaskan wahyu ini sebagai

berikut: Pada masa setiap Pembaharu yang Agung,secara ruhani diciptakan langit dan bumi baru. Yakni para malaikat ditugaskan untuk melayani maksud-maksud tersebut, sedangkan di bumi diciptaan jiwa – jiwa yang selalu tanggap. Jadi, wahyu ini mengisyaratkan kepada hal tersebut (Haqiqatul-Wahyi, catatan kaki, hal.99).

b. Syeh Abdul Qadir Jaelani Al-Kaelani rahmatullah ‘alaih, menjelaskan tentang wli-wali Allah dan orang-orang yang mendapatkan qurb Ilahi, sebagai berikut:

�ه�م� �ات� ب �ب ر�ض� ث� �أل م�آء� ا ار� و�الس& �ى و�ق�ر� و�ت �م��� اء� ال ي��� �ح� �أل �ذ� و�ا �ه�م� إ �ه�م� ج�ع�ل �يك اد1ا م�ل و�ت���

� ر�ض� أ� ��أل �ي ل &ت ال

ح�ى �لW ر� �ل� ف�ك ب �لج� �ا &ذ�ي ك ا ال س� ر�Dikarenakan merekalah, maka dikuatkan bumi dan langit, dan ditetapkan orang-orang yang hidup dan mati, ketika mereka dijadikan oleh Pemilik mereka sebagai tonggak bumi yang berputar, jadi, semuanya seperti gunung tegak (Futuhul-Ghaib, Maqalah 14, baris terakhir, juga Qawa’idul-Jawahir, catatan hal. 28)

c. Syeh Abdul Qadir Jaelani berkata ditempat lain�ه�م� �م�ط�ر� �ب م�آء� ت �ت� الس& �ب �ن ر�ض� و�ت

� �أل م�ن� و�ه�م� ا �د�و� ش� �ب �اد� ال �ع�ب �ه�م� و�ال �د�ف�ع� ب �ء� ي �ال �ب ل�ق� ع�ن� ال �خ� الKarena mereka langit menurukan hujan dan bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan mereka menjadi pemelihara negeri-negeri dan mausia dan dikarenakan mereka makhluk dihindarkan dari bencana (Risalah Al-Fathurrabbani wal-Faidhur-rahmani Kalamus-Syeh Abdil-Qadir Jaelani, Mathbu’ah Mimiyah, Mesir, Jilid XII, XIV)d. Hadhrat Imam Rabbani Alfi Tsani rahmatullah‘alaih

berkata:

12

Page 13: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

�ه�م� ون� ب �م�ط�ر� �ه�م� ي ق�ون� و�ب ز� �ر� يKarena mereka para makhluk dikaruniai hujan dan karena mereka para makhluk diberi rejeki (Maktubat, Jilid II, Maktub hal. 92)

e. Dr. Muhammad Iqbal berkata: ‘Alam jagat raya ini

hanyalah merupakan warisan bagi orang mukmin pejuang. Bukanlah seorang mukmin, jika tidak menjadi pewaris jagat raya ini. Semua jagat rayaini adalah warisan bagi orang yang beriman. Jagat raya adalah merupakan hujah bagi ucapanku.

Kesebelas: Ra’aituni fil-manami ‘ainallah�ن�ي �ت �ي أ � ف�ى ر� �ام �م�ن �ن� ال الله� ع�ي

Aku melihat diriku dalam mimpi sebagai Allah (Ainah Kamalati Islam, hal. 564, dan Kitabul-Bariyah, hal. 79)

Jawaban:a. Ini pemandangan yang dilihat dalam mimpi dan

menganggap impian sebagai suatu yang lahiriyah adalah kezhaliman, contoh impian Nabi Yusuf. Jika dikatakan bahwa seorang Nabi tidak dapat melakukan sesuatu di dalam mimpi, diwaktu jaga pun tak layak dilakukannya, maka untuk hal ini bacalah Hadis Muslim berikut:

i. Dalam Hadis riwayat Muslim tertulis:�ت� �ي أ �د�ي& ف�ى ر� �ن� ي ي و�ار� ذ�ه�ب8 م�ن� س�

Aku melihat pada dua tanganku dua buah gelang dari emas.ii. Dalam Hadis riwayat Bukhari, kitabur Ru’yah, babun-

nafhi fil-manam, jilid IV, hal. 134, dan Jilid II, hal. 49 percetakan Ilahiyah, Mesir tertulis:

س�ول� �إن& �ه� الله� ص�ل&ى الله� ر� �ي &م� ع�ل ل ال� و�س� �ن� ق��� �ي ا ب �ن��� �مD أ ائ �ت� ن��� �ي أ د�ي& ف�ى ر� �ن� ي��� ي و�ار� م�ن� س���ذ�ه�ب8

Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: Di waktu tidur aku melihat dua gelang emas pada dua tanganku.

Memakai emas bagi seorang laki-laki dalam keadaan jaga diharamkan.

iii. Berkenaan dengan Hadhrat Imam Abu Hanifah rahmatullah ‘alaihi, Hadhrat Syeh Fariduddin Ath-Thar rahmatullah ‘alaihi berkata:

Suatu malam beliau (Imam Abu Hanifah) melihat dalam mimpi bahwa beliau sedang mengumpulkan tulang-belulang Hadhrat Rasulullah saw dari dalam

13

Page 14: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

liang lahat. Sebagian tulang-tulang itu beliau senangi dan sebagian lagi beliau buang. Dikarenakan dahsyatnya mimpi itu beliau terbangun dan menjelaskan impian itu kepada salah seorang dari teman Ibnu Sirin. Beliau ini menjawab bahwa impian itu sangat beberkah, yaitu tuan akan memiliki ilmu Rasulullah saw dan menjaga sunnah beliau sedemikian rupa, sehingga dapat memisahkan antara yang sahih dan yang tidak sahih. (Tadzkiratul Auliya, bab XVIII, hal. 145-146, diterbitkan oleh Syeh Barkat Ali And Suns, cetakan Ilmi Pers Lahore dan Zhahirul-Asfiya, Terjemahan Urdu Tadzkiratul-Auliya, hal 182, diterbitkan Haji Ceraaghdiin Siraj diin, cetakan Jalal Printing Pers Lahore).

Berkenaan dengan ini pula Data Ganj Bakhsy menulis: ‘Maka pada suatu malam beliau (Imam Abu Hanifah) melihat dalam mimpi bahwa beliau sedang mengupulkan tulang-belulang beberkah Hadhrat Rasulullah saw, dari tiang lahat dan sebagiannya beliau ambil. Karena dahsyat nya impianitu, beliau terjaga dari mimpinya. Beliau menanyakan ta’birnya kepada salah seorang sahabat yang bernama Muhammad Ibnu Sirin, maka beliau ini menjawab: ‘engkau akan mencapai derajat yang sangat agung di dalam memelihara ilmu dan sunnah Yang Mulia Rasulullah saw. Sehingga engkau akan mendapatkan kemampuan sedemikian rupa untuk membedakan yang sahih dan yang salah’ (Kasyful-Mahjub, Terjemahan Urdu, diterbitkan oleh Syeh Ilahi Baskhsy Muhammmad Jalaluddin, Taajraane Kutub, Kasymiri Bazar Lahore tahun 1322 H, hal. 106)

b. Hadhrat Masih Mauud as lebih lanjut menulis tentang ta’bir mimpi itu: ‘Kenapa kalian berkeberatan tentang masalah itu’

� �ي و�ال �ع�ن �هذ�ه� ن �و�اق�ع�ة� ب �م�ا ال �ى ك �ع�ن �ب� ف�ى ي �ت ص�ح�اب� ك� �و�ج�ود� و�ح�د�ة� أ �ي و�م�ا ال �ع�ن �ك� ن �ذ�ل ا ب و� م��� ه���

-ين� م�ذ�ه�ب� �ي �ول ل �ح� �ل� ال �و�اق�ع�ة� هذ�ه� ب �و�اف�ق� ال �ي- ح�د�يث� ت &ب �ه� الله� ص�ل&ى الن �ي &م� ع�ل ل �ي و�س� �ع�ن �ك� أ �ذ�ل بار�ي- ح�د�يث� �خ� �ب �ان� ف�ى ال �ي �ة� ب �ب ت ب� م�ر� &و�اف�ل� ق�ر� �اد� الن �ع�ب �ح�ين� الله� ل الص&ال

Kami tidak memaknakan peristiwa ini sebagaimana yang dimaknakan dalam kitab-kitab para pengikut Wihdatul-Wujud

14

Page 15: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

(yakni aku sendiri adalah Tuhan), dan kami tidak memaknakan hal itu seperti pendapat para Hululiyin, bahkan peristiwa ini sesuai dengan Hadis Nabi saw, yaitu Hadis Bukhari tentang penjelasan martabat hamba-hamba Allah yang shaleh yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan ibadah nafal.

Maksud Hadis tersebut adalah seorang hamba-Ku yang berusaha mendekat kepada-Ku dengan mengerjakan ibadah nafal, maka Aku akan mencintainya, apabila aku telah mencintainya maka Aku akan menjadi telinganya yang dengannya ia mendengar, Aku akan menjadi matanya yang dengannya ia melihat, Aku akan menjadi tangannya yang dengannya ia memegang, Aku akan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan (Bukhari, kitabur-riqaq, babut-Tawadhih, jilid IV, hal. 80, cetakan Mathbu’ Ilahiyah Mesir)

c. Juga terdapat di dalam Ta’tirul-Anam fi Ta’biril-Manam, hal. 9, karya Allamah Sayid Abdul Ghani An-Nablusi, cetakan Mesir; Kitab ini adalah yang terbaik dalam ta’bir mimpi:

�ى م�ن� أ � ر� �ام �م�ن &ه ف�ىال �ن �أ �ح�ق& ص�ار� ك �ه� ال ان �ح� ب �ع�ال�ى س� �د�ى و�ت �ه�ت �ل�ى ا اط� إ � ص�ر� �ق�يم ت �م�س� الSeorang yang melihat dalam mimpi bahwa ia seolah-olah menjadi Tuhan, maka artinya ialah Allah swt akan segera menyampaikannya ke tujuan petunjuk.(kutipan ini terdapat pada kitab Ta’birul-Anam, cetakan Mathba’ Ijazi, Kairo, hal. 90)

Kedua belas: Zamiin aor aasmaan ko banaayaArtinya: Telah menciptakan bumi dan langit

Jawaban:a. Ini pun bagian dari kasyaf yang tersebut di

atas; dan Hadhrat Masih Mauud as berkenaan dengan mimpi tersebut menulis: “Aku di dalam mimpi telah menciptakan bumi dan langit”. Beliau as jugalah yang telah mena’birkannya dan tertulis di dalam buku beliau bernama ‘Aina Kamaalaate Islaam’ hal. 566.Sambil mengutip mimpi tersebut beliau menulis:

�ن& ل�ق� هذ�ا إ �خ� &ذ�ي ال �ه ال �ت �ي أ ة1 ر� ار� �ش� �ل�ى إ �يد�ات8 إ ي� �أ &ة8 ت م�او�ي &ة8 س� ض�ي ر�

� و�أ

15

Page 16: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Penciptaan bumi dan langit yang saya lihat di dalam mimpi, ini adalah isyarat tentang dukungan-dukungan langit dan bumi yang akan menyertaiku.

b. Kemudian beliau as dalam kitabnya yang bernama Casymae Masiihi, hal. 35, pada catatan kaki menulis: “Suatu kali di dalam keadaan kasyaf aku melihat diriku menciptakan bumi dan langit baru, kemudian aku mengatakan dalam kasyaf itu, ‘marilah kini kami akan menciptakan manusia’. Para mula (sebutan bagi para Kyai di India) yang tuna ilmu menciptakan keributan karenanya dengan mengatakan lihatlah orang ini telah mendakwakan diri menjadi Tuhan. Padahal arti dari kasyaf ini adalah bahwa Tuhan akan mengadakan suatu perobahan melalui tanganku sedemikian rupa sehingga nampak langit dan bumi menjadi baru dan akan memunculkan insan yang hakiki”

c. Kemudian beliau as bersabda: Tuhan telah beriradah untuk membuat bumi baru dan langit baru. Apakah yang dimaksudkan dengan lngit baru dn apakah yang dimaksudkan dengan bumi baru? Yang dimaksud dengan bumi baru ialah hati yang suci yang disiapkan Tuhan dengan Tangan-Nya sendiri dimana mereka akan zhahir dari Tuhan dan Tuhan pun akan nampak dari mereka. Sedangkan langit baru adalah tanda-tanda yang zhahir melalui tangan hamba-Nya dengan seidzin-Nya. (Kisyti Nuh, hal. 7).

Pada setiap masanya seorang pembaharu ruhani, maka secara ruhanidiciptakan langit baru dan bumi baru (Haqiqatul-Wahyi, hal. 95).

d. Dalam pengertian inilah ungkapan seperti ini terdapat di dalam kitab-kitab terdahulu seperti Injil ‘sesuai dengan janji ini kami menantikan langit baru dan bumi baru yang

16

Page 17: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

di dalamnya terus-menerus tinggal orang-orang suci.(2 Petrus, 3:12). Dr. Muhammad Iqbal berkata: Dari hati yang hidup tidak akan tersembunyi rahasia taqdir. Di dalam mimpi melihat gambaran dan ketika suara adzan membangunkannya. Dia membangun yang nampak di dalam mimpi. (Zarrobkalim Nazm yang berjudul Almeno)

Ketiga belas: Hakikatnya beliau as menjadi Ibnu Maryam

Penjelasan tentang Haid, kehamilan dan sakit ketika melahirkan.Hadis Rasulullah saw riwayat Bukhari:

�ود8 م�ن� م�ا �د� م�و�ل �ول & ي �ال �ط�ان� إ ي �م�س3ه و�الش& د� ح�ين� ي �ول�� �ه�ل3 ي ت �س�� ار�خ1ا ف�ي �ط�ان� م�س- م�ن� ص�� ي الش�&&اه� �ي & إ �ال �م� إ ي �ه�ا م�ر� �ن و�اب

Tiada anak yang dilahirkan kecuali setan menyentuhnya sewaku dilahirkan maka ia menjerit karena sentuhan setan kecuali Maryam dan anaknya tidak disentuh setan.Dalam hal ini akan timbul pertanyaan, apabila hanya Maryam dan anaknya terbebas dari sentuhan setan, maka bagaimana keadaan Nabi yang lain pada umumnya, dan bagaimana khususnya sentuhan setan kepada Yang Mulia rasulullah saw. Menjawab pertanyaan ini Az-Zamakhsari dalam Tafsir Kasysyafnya menjelaskan:

�اه� �ن& م�ع�ن �ل& إ �ود8 ك �ط�م�ع� م�و�ل �ط�ان� ي ي �غ�و�اع�ه ف�ى الش& & إ �ال �م� إ ي ر� ا م��� �ه��� �ن ا و�اب �ان��� &ه�م�اك �ن �ن� ف�إ وم�ي م�ع�ص����ذ�ال�ك� �ل3 و�ك �ان� م�ن� ك �ه�م�ا ف�ى ك ص�ف�ات

Maksud Hadis ini adalah setiap anak yang dilahirkan setan menginginkan untuk menyesatkannya kecuali terhadap Maryam dan anaknya, karena mereka itu suci (ma’shum). Dan demikian juga setiap anak yang memiliki sifat-sifat mereka, yaitu Maryam dan anaknya.Dalam Hadis Yang Mulia Rasulullah saw bahwa yang dimaksud Maryam dan Ibnu Maryam tidak hanya dua macam manusia saja. Tetapi, maksudnya kaum mukmin dan para Nabi, yang mereka itu oleh lisan yang Mulia Nabi saw dijuluki dengan sebutan Maryam dan Ibnu Maryam. Lebih lanjut sifat mereka itu dijelaskan dalam ayat Al-Quran berikut:

ب� 1 الله� ض�ر� �ال &ذ�ين� م�ث �ل �وا ل ء�ة� آم�ن و�ن� ام�ر� ع��� �ذ� ف�ر� ال�ت� إ ب- ق��� �ن� ر� د�ك� ل�ي اب ا ع�ن��� �ت��1 �ي ة� ف�ى ب ن��& �ج� ال�ي ن �ج- و�ن� م�ن� و�ن ع��� ه ف�ر� �ي و�ع�م�ل��� ن �ج- � م�ن� و�ن �ق��و�م �م�ين� ال ال �م� الظ��& ي ر� �ت� و�م��� �ن ان� اب ر� �ي ع�م��� &ت ال

�ت� �ح�ص�ن ج�ه�ا أ �ا ف�ر� ن �ف�خ� �ا م�ن� ف�يه� ف�ن ن وح� �م�ات� و�ص�د&ق�ت� ر� �ل �ك -ه�ا ب ب �ه ر� �ب �ت �ت� و�ك �ان �ين� من� و�ك �ت �ق�ان الDan Allah telah membuat perumpamaan bagi orang-orang beriman istri Firaun, ketika ia berkata, ‘wahai Tuhanku, dirikanlah untukku

17

Page 18: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

satu rumah di sisi Engkau dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan peliharalah aku dari kaum yang aniaya, dan begitu juga Maryam binti Imran yang telah menjaga kesuciannya, kemudian Kami meniupkan padanya ruh Kami dan membenarkan firman dan Kitab Tuhannya dan termasuk orang yang patuh (At-Tahrim, 66:12-13)

Dalam ayat sebelumnya, orang-orang kafir dimisalkan dua perempuan, yaitu istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth ‘alaihimas salam. Oleh karena kedua suaminya mukmin, namun mereka sendiri kafir. Sedangkan ayat-ayat tersebut ini menjelaskan bahwa mukmin itu ada dua macam. Pertama adalah mukmin yang memiliki sifat Asia istri Firaun; kedua mukmin yang memiliki sifat Maryam.

Mukmin yang pertama seorang yang berada dibawah kekuasaan seorang kafir. Dan ia memanjatkan doa untuk mendapatkan keselamatan dari kezhalimannya, sedangkan mukmin kedua adalah yang dahulu kala di mana keburukan tidak dapat menguasainya. Potongan ayat yang berbunyi:

&ت�ي �ل �ت� ا �ح�ص�ن ج�ه�ا أ ف�ر�Artinya orang yang menjaga kemaluannya. Mukmin bentuk inilah yang oleh Al-Quran disebut dengan nama Maryam. Kemudian dari keadaan Maryam meningkat ke derajat Ibnu Maryam,sesuai dengan ayat Al-Quran yang berbunyi:

�ا ن �ف�خ� �ا م�ن� ف�يه� ف�ن ن وح� ر�(Al-Anbiya’, 21:92)Karena maqam Maryam adalah derajat siddiqiyah, sedangkan maqam Ibnu Maryam adalah derajat Kenabian. Setiap Nabi mengalami dua zaman, pertama maqam Maryam. Keadaan maqam ini diisyaratkan oleh ayat Al-Quran yang berbunyi:

�ت� ف�ق�د� �ث �ب �م� ل ا ف�يك �ه م�ن� ع�م�ر1 �ل ق�ب(Yunus, 10:17)Sesudah keadaan Maryam ini meninggkat ke maqam kenabian dan di dalam kedua keadaan ini dia suci dari sentuan setan. Arti inilah yang didimaksudkan oleh Hadis Bukhari tersebut di atas.Ayat-ayat surat Al-Tahrim membuktikan bahwa sebagaimana Hadhrat Maryam Siddiqah mencapai maqam kesucian yang sangat tinggi kemudian mengandung dan melahirkan Hadhrat Isa as yang menjadi Nabi Allah. Demikian juga, seorang mukmin laki-laki pun mengalami keadaan Maryam kemudian akan mengandung secara keruhanian dan mengandung secara qiasan menyebabkan

18

Page 19: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

kelahiran Ibnu Maryam secara Majazi atau qiasan. Mukmin laki-laki itu disebut Maryam dalam majaz dan istiarah.

Demikian juga dia mengandung dalam makna majaz dan istiarah, dan dalam makna ini menyebabkan kelahiran Ibnu Maryam. Allah swt telah membuat perumpamaan orang –orang kafir dan mukmin dengan 4 orang wanita. Memang laki-laki itu bukan perempuan, tapi dalam arti istiarah dan majaz mereka disamakan dengan perempuan. Inilah sebabnya Syeh Fariduddin Ath-Thar rahmatullah ‘alaih telah mengutip perkataan Hadhrat Abbasiyah Thasi rahmatullah ‘alaih: Pada hari Qiamat ketika datang seruan Wahai laki-laki, kalian dari shaf laki-laki yang paling pertama harus mengikuti jejak langkah Maryam” (Tadzkiratul Auliya, Dzikir Hadhrat Rabiah Bashra, Bab 9, hal. 51. Cetakan Syeh Barkat Ali, Edisinal Lahore wa Zhahirul Asfiya, Terjemahan Urdu, Tadzkiratul Auliya hal. 55)

Kearah poin ma’rifat inilah Hadhrat Masih Mauud as mengisyaratkan melalui syair-syair dalam bahasa Parsi yang terjemahannya sebagai berikut ini:Sesedah mencapai maqam MaryamKemudian Tuhan Yang Maha Kuasa meniupkan ruh Isa ke dalam Maryam Sesudah mengalami keadaan yang sulit (Haqiqatul-Wahyi, hal. 339)Kemudian bersabda ‘Yakni sifat-sifat Maryam telah berpindah kepada sifat-sifat Isa (Kisyti Nuh, hal. 45).

Dalam kesempatan ini hendaknya membaca Kisyti Nuh sesuai dengan kontek aslinya.

Keempat belas: Ruuhaanii HamilGuna memahami hamil secara ruhani dan hamil secara haqiqi, hendaknya memperhatikan rujukan-rujukan dibawah ini:

a. Seorang Sufi termasyhur Hadhrat Sahl rahmatullah ‘alaih berkata:

�خ�و�ف� �ل �رD ا اء� ذ�ك ج� �ى و�الر- �ث �ن �ه�م�ا أ &د� م�ن �و�ل �ت �ق� ي �يم�ان� ح�ق�ائ �إل ا “Takut itu mudzakkar (laki-laki), sedang pengharapan adalah muannats (perempuan), dari keduanya melahirkan hakikat-hakikat keimanan (Syarah At-Ta’arruf, hal. 57)

19

Page 20: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

b. Demikian pula Imam Ath-Thaifah Syeh Syehrwardi berkata:

ير� �س� �م�ر�يد� ي ء� ال يخ� ج�ز� �م�ا الش& �ن& ك د� أ �و�ل��� ء� ال ز� د� ج��� �و�ال��� �د�ة� ف�ى ال و�ال ة� ال��� �ع�ي��& ير� و� الط&ب �ص��� ه��ذ�ه� ت�د�ة� �و�ال �ف1ا ال �د�ة1 آن &ة1 و�ال �و�ي م�ع�ن

Seorang berjalan sesuai dengan langkah seorang guru, sebagaimana seorang anak merupakan bagian ayah dalam kelahiran secara alami dan kelahiran ini akan menjadi kelahiran secara maknawi di masa kini (Awariful-Ma’arif, Jilid I, hal. 45)c. Lafazh Hamil dalam Al-Quran juga dipergunakan

berkaitan dengan Allah, yaitu:�ا و�م�م&ن� �ن �وح8 م�ع� ح�م�ل ن

(Maryam, 19:59). Kemudian kata Haml juga dipergunakan berkaitan dengan orang-orang beriman, yaitu:

� �ح�م�ل� ال �ا ت �ن �ي ا ع�ل �ص�ر1 �م�ا إ �ه ك �ت &ذ�ين� ع�ل�ى ح�م�ل �ا م�ن� ال �ن �ل ق�ب(Al-Baqarah, 2:287) Di sini lafazh haml mengandung arti membawa. Maka tidak diperkenankan memperolok-olokkan lafzh haml. Hadhrat Masih Mauud as menulis dengan jelas: “Telah dipergunakan lafazh haml pada diriku dalam makna istiarah atau qiasan (Kisyti Nuh, hal. 47). Dan lafazh haml tidak dipergunakan dalam arti hakiki dan umum, melainkan dipergunakan dalam pengertian haml dalam sifat Isa. Sabda beliau as:”Sifat-sifat Maryam berpindah kepada sifat-sifat Isa (Kisyti Nuh, hal. 45)Dengan demikian memperolok-olok tanpa alasan jauh dari sifat terpuji.

Kelima belas: HaidBacalah beberapa rujukan di bawah ini!a. Kdh

ا �م��� �ن& ك آء� أ -س��� �لن ا ل �ض��1 ي اه�ر� م�ح� �الظ��& و� و� ب وج�ب� ه��� ان� م��� �ق�ص��� �ه�ن& ن ان �يم��� �ع�ه�ن& إ �م�ن �ة� ع�ن� ل ال الص��&

� �ك� و�الص&و�م �ذ�ال ج�ال� ف�ك �لر- �اط�ن� ف�ى م�ح�يضD ل �ب و� ال وج�ب� و�ه��� ان� م��� �ق�ص��� �ه�م� ن ان �يم��� �ع�ه�م� إ �م�ن ع�ن� ل�ة� ح�ق�يق�ة� الص&ال

Sebagaimana wanita-wanita datang haid secara lahir yang itu menyebabkan kerugian bagi keimanan mereka karena mereka terhalang untuk mendirikan shalat dan puasa, demikian juga datangnya haid secara batiniah bagi laki-laki menyebabkan kerugian bagi keimanan mereka, yaitu menyebabkan mereka terhalang dari hakikat shalat.

Orang yang buta dari hakikat shalat dalam istilah Sufi dikatakan dalam kondisi haid.

20

Page 21: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

b. Sebagaimana orang perempuan mengalami haid begitu juga para murid mengalami haid dalam hubungan iradat. Dan di dalam hubungan para murid haid yang dialami mereka maka mereka mengalami dalam hubungan kemandirian dan ada seorang murid yang dinyatakan bahwa dia itu dinyatakan haid dan tidak pernah dinyatakan suci dari haid.(Anwarul-Azqiya, terjemahan Urdu, Tadzkiratul- Auliya, Karangan Fariduddin Ath-Thar, cetakan Majidi Kan Fur, hal. 450,Darudz-Dikr Abu Bakar Wasti rahimahullah)

Ghair Ahmadi telah menghilangkan kalimat-kalimat dalam cetakan baru terjemahan ‘Tadzkiratul-Auliya’ akan tetapi dalam terjemahan cetakan tahun 1928 kalimat-kalimat ini ada tertulis. Seolah-olah mereka ini telah menggenapi ayat Al-Quran yang berbunyi:

ف�ون� �ح�ر- �م� ي �ل �ك م�و�اض�ه ع�ن� الc. Hadhrat Syeh Fariduddin Ath-Thar rh menulis tentang

Hadhrat Bayazid Bastomi rh: “Suatu hari beliau (Hadhrat Bayazid Bastomi) berjalan sampai di pintu masjid sambil menangis. Orang-orang bertanya ‘mengapa engkau menangis?’, maka beliau menjawab: “Bahwa saya mendapati diri saya seperti wanita yang sedang dalam keadaan haid yang merasa takut masuk masjid karena ketidak suciannya”.(Tadzkiratul-Auliya, Jilid XIV, bab Dzikir Khawaja Bayazid Bastomi rh, cetakan Syeh Barkat Ali edisions, hal. 108 Wa Zhahirul Asfiya, terjemahan Urdu, Tadzkiratul-Auliya, terbitan Haaji Caraghdiin Sirajuddin,hal. 108)

Kebesaran pribadi Hadhrat Bayazid Bastomi raKetahuilah bahwa Hadhrat Bayazid Bastomi adalah seorang manusia besar yang berkenaan dengannya Daata Ganj Bakh rh menulis dalam bukunya Kasyful Mahjub: “Langitnya ma’rifat dan bahteranya cinta Abu Yazid Tighur bin Ali Bastomi rh adalah seorang yang besar diantara para Syeh. Dan keadaannya sangat besar dan kemuliaannya sangat agung sehingga Junaid rh berkata demikian:

�و �ب �ز�يد� أ &ا ي �ة� م�ن �ز�ل �م�ن �ر�يل� ب ب �ة� م�ن� ج� �ك �ئ �م�ال الAbu Yazid di tengah-tengah kami adalah berkedudukan seperti Jibril dari kalangan Malaikat ... Penjelasan-penjelasannya sangat bernilai tinggi diantaranya berupa Hadis-hadis Yang Mulia Rasulullah saw. Dan beliau adalah termasuk 10 Imam Ahli

21

Page 22: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Tashawwuf dan sebelumnya tidak ada seorang pun seperti beliau dalam memiliki keluasan pemahaman hakikat ilmu Tashawwuf. Dan dalam berbagai keadaan beliau sangat mencintai ilmu dan menjunjung tinggi syariat. (Kasyful-Mahjub, bab Dzikir pengikut para Syeh Imam Tharikat, terjemah Urdu, cetakan tahun 1332 H, hal 122).

d. Orang-orang Ghair Ahmadi berkata: “Apakah ada seorang Nabi yang menggunakan lafazh haid untuk laki-laki?”. Jawabannya adalah simaklah Hadis berikut ini:

�ذ�ب� �ك �ل �ض� ا ج�ل� ح�ي �غ�ف�ار� الر& ت �س� �إل �ه و�ا ت ط�ه�ار�Dusta itu haidnya seorang laki-laki, sedangkan istighfar itu thaharahnya.(Firdausul-Akhbar Daelami, hal. 161, alinea 17, diriwayatkan Muslim).

Maksud wahyu Hadhrat Masih Mauud as itu hanyalah demikian, yaitu bahwa musuh menghendaki engkau terjerumus dalam kebohongan dan keburukan.Namun, dengan karunia Allah swt dalam diri engkau tidak terdapat keburukan sedikitpun.e. Hadhrat Masih Mauud as di dalam kitab manapun tidak

pernah menulis: “Aku haid”. Bahkan beliau as telah menafikannya.

f. Di samping Hadhrat Masih Mauud as menolak lafazh haid, beliau as juga menerangkan tentang mafhumnya, sebagai berikut: “Orang-orang ingin melihat dalam engkau darah haid, yakni mencari-cari ketidak sucian, kotoran dan keburukan-keburukan” .(Arbain, nomor 4, hal. 19)

Di sini, maksudnya bukan haid perempuan melainkan haid laki-laki. Sebagaimana rujukan pada: a, b, c dan lain-lain yang telah diperlihatkan oleh para Shufi dan Hadis.

Keenam belas: Sakit di waktu melahirkan.Demikian pula ungkapan ‘rasa sakit di waktu melahirkan’ yang mengandung arti kesakitan dan musibah telah dipergunakan juga untuk laki-laki beberapa ribu tahun yang lalu.a. Hadhrat Aqdas as sendiri telah menjelaskannya:

”Makhadh” yang artinya rasa sakit waktu melahirkan, maksudnya adalah suatu keadaan yang mengakibatkan rasa takut.

Ungkapan itu berarti: “pendakwaan yang sangat menyakitkan yang mengakibatkan kaumnya menjadi musuh yang sangat

22

Page 23: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

keras”.(Barahin Ahmadiyah, jilid V, hal. 53, lihat juga Kisyti Nuh catatan hal. 74)

b. Di dalam Injil tertulis: ”Oleh karena kami mengetahui seluruh makhluk bersatu-padu sampai sekarang dalam keadaan yang sangat menjijikkan” (Roma, 8:22) CEK INJIL !

c. Dalam Taurat tertulis, Tuhan berfirman: “Aku berdiam diri sejak dahulu kala, Aku juga berdiam diri dan menahan diri, namun sekarang Aku seperti seorang wanita yang mengadu karena sakit melahirkan dan Aku menggigil serta menarik napas dingin sedalam-dalamnya”. (Yesaya, 42:24).

Guna penjelasan lebih rinci, lihatlah Kebenaran Masih Mauud as dalam menjawab keberatan-keberatan kaum Nasrani hal. 92).

Injil dan Taurat yang ada sekarang sebagai kalam Ilahi atau bukan, namun dalam bentuk muhawarah ungkapan terpaksa harus mempercayainya. Hadhrat Mirza Sahib as tidak mencetuskan ungkapan itu sendiri, namun beliau temukan diantara kitab-kitab terdahulu. Kemudian dilontarkan kritikan terhadapnya, padahal secara khusus Hadhrat aqdas as menjelaskannya sendiri.

Ketujuh belas: Kasyfi surkhi ke chiinthe

Artinya:Kasyaf percikan tinta merah

Jawaban:a. Melihat Tuhan dalam bentuk manusia di waktu mimpi

adalah jaiz. Yang Mulia Rasulullah saw bersabda:�ت� �ي أ -ي ر� ب اب8 ص�ورة� ف�ى ر� م�ر� ش�

� �ه د�ق�ط�ةD أ ةD ل ع�ر8 م�ن� و�ف�ر� �ه� و�ف�ى ش� �ي ل �ن� ر�ج� �ع�ال ذ�ه�ب8 م�ن� نAku melihat Tuhanku dalam bentuk seorang pemuda di waktu mimpi yang tidak berkumis dan berjenggot, yang memiliki rambut panjang dan lebat dan pada kedua kakinya mengenakan trompah dari emas (Al-Yawaqit wal-Jawahir, Jilid I, hal. 71, Thabrani wa Maudhu’ati Kabir, hal 46.)

Ini adalah Hadis shahih. Mulla Ali Qari rh sebagaimana Jalilul Qadri Ahli Hadis telah memperkuat dengan mengutip Hadis Ibnu Abbas ra sebagai berikut:

23

Page 24: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

� ه� ال �ك�ر� �ن & ي �ال �ي3 إ ل �ز� �م�ع�ت الTidak ada orang yang mengingkarinya kecuali orang Mu’tazilah (Maudhu’at Kabir, hal. 46)

Mulla Ali Qari memberikan makna kepada Hadis itu dengan makna:

�ن� � ع�ل�ى ح�م�ل� إ �ام �م�ن � ال �ال� ف�ال ك �ش� � ف�ى أ �م�ق�ام الJika Dia Allah dibawa dalam mimpi, maka tiada bentuk dalam tempat itu (Maudhu’at Kabir, hal. 46).Hadis ini terdapat dalam sebagian edisi Maudhu’at dan rujukannya terlampir pada hal. 39, yakni apabila kejadian ini dilihat dalam mimpi maka kesulitan apa lagi yang dihadapi, sedang permasalahannya sudah jelas.

b. Syeh Abdul Qadir Jaelani rh berkata:�ت� �ي أ ب& ر� ة� ر� �ع�ز& � ف�ى ال �ام �م�ن ة� ع�ل�ى ال م-ي ص�ور�

� أAku melihat Tuhan Yang Maha Perkasa dalam mimpi dalam rupa ibuku.

c. Hadhrat Mulwi Muhammad Kasim (Nanotwi pendiri Diyobandi) di masa kanak-kanaknya telah melihat mimpi ini: “Seolah-olah saya duduk di pangkuan Allah Yang Maha Tinggi”.

Kakeknya memberikan ta’birnya bahwa Allah swt akan memberikan ilmu kepada kamu dan akan menjadikan seorang yang sangat alim dan akan mencapat puncak kemasyhuran (Biografi Kehidupan Maulwi Muhammad Kasim Sahib, karangan Maulwi Muhammad Yakub Nanotwi, hal. 30)

d. Kemudian beliau menulis:&ك� �ن ى إ �ر� � ف�ى ت �ام �م�ن �و�ج�ود� و�اج�ب� ال &ذ�ي ال � ال �ل� ال �ق�ب ة8 ف�ى الص3و�ر� ي �ق�ول� ص�ور� �ك� ي -ر� ل � م�ع�ب �ام �م�ن ال

�ت� م�ا ص�ح�يح� �ي أ �ك�ن� ر� �ه و�ل و�يل� �أ �ذ�ا ت �ذ�ا ك و�ك

Sesungguhnya engkau melihat dalam mimpi Tuhan Yang wajib ada yang menerima bentuk, maka Juru ta’bir akan mengatakan kepada engkau bahwa mimpi engkau itu benar, namun ta’wilnya begini dan begitu.e. Kejadian dalam mimpi bagaimana dapat menjilma

menjadi kenyataan? Untuk itu lihatlahungkapan berikut ini: Dalam buku Tadzkiratul-Auliya, hal. 40 ada tertulis suatu kejadian berkenaan dengan keadaan Hadhrat Hasan Bishri rahmatullah ‘alaihi: Ada seorang tetangga beliau bernama Sam’un seorang penyembah api. Hadhrat

24

Page 25: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Hasan rahmatullah ‘alaihi mendengar bahwa ia sakit keras dan sedang sekarat, beliau bertabligh kepadanya dan dengan satu sarat ia masuk Islam, sarat itu adalah Hadhrat Husen telah menulis burung Sorga baginya, setelah tulisan itu ditanda tangani oleh seorang suci di Bashra, kemudian pergi ke kuburan Samun ketika ia mati dan diletakkannya pada tangannya supaya di alam akhirat kelak menjadi saksi. Demikianlah apa yang telah diperbuat oleh Hasan ra. Namun setelah itu ada suatu pertanyaan ‘apa yang telah saya tulis ini?’. Kenapa saya menuliskan burung Sorga untuknya? Tertulis bahwa dalam keadaan berfikir yang demikian itu, lalu ia tertidur. Ia telah melihat Samun bahwa di atas kepalanya ada mahkota yang bersinar dan ia memakai pakaian yang indah yang sedang berjalan-jalan di Taman Sorgawi... Dia berkata kepada Hadhrat Hasan: “Dengan karunia Allah swt, Dia telah memasukkanku ke dalam Istana-Nya dan memperlihatkan wujudnya kepadaku ... Sekarang beliau sudah terhindar dan bebas dari tanggung jawabnya. Ambillah surat perjanjian ini karena tidak diperlukan lagi. Ketika Hadhrat Hasan rh terbangun dari tidurnya,maka surat itu ada pada tangannya.(Anwarul-Azkiya, terjemahan Urdu, Tadzkiratul-Auliya. Hal. 40, Dzikrul-Hasan Bishri)

f. Ibnu Sirin dalam Muntakhobul-Kalam Fi Ta’biril-Ahlam, cetakan Meshr, hal. 100 tertulis sebagai berikut:

�ل� �د� ق�ا �ن� الله� ع�ب �ء� اب �ج�ال �ة� د�خ�ل�ت� ال س�ول� م�د�ين �ي الله� ر� ةD و�ب د&م�ت� ف�اق��� �ق��� �ل�ى ف�ت ر� إ ول� ق�ب��� س��� ر��يه� الله� ص�ل&ى الله� &م� ع�ل ل &م�ت� و�س� ل �ه� و�س� �ي �ه� و�ع�ل�ى ع�ل �ي ب �م& ص�اح� �ا ق�ل�ت� ث س�ول� ي �ي الله� ر� ةD ب ف�اق����ا �ن �ف�ك� و�أ �م& ض�ي �ت� ث ي �ح& �ن �م�ت� ت �ر� د�ون� و�ن �ق�ب �ت� ال �ي أ �ي& ف�ر� &ب ل&ى الن �ي��ه� الل�ه� ص��� &م� ع�ل ل اء� و�س�� �ل�ي& ج��� إ

�ي& ف�د�ف�ع� ف�ق�م�ت� �ل غ�يف1ا إ �ل�ت� ر� �ك �ع�ض�ه ف�أ �ه�ت� ب �ب �ت �د�ي و�ف�ى و�ان �ع�ض� ي غ�يف� ب الر&Hadhrat Abdullah bin Jala berkata: Pada suatu kali saya masuk ke kota Rasulullah saw dan saya sangat lapar sekali, kemudian saya pergi ke kuburan Rasulullah saw, lalu aku mengucapkan salam kepadanya dan kedua sahabatnya, lalu saya berkata ‘Wahai Rasulullah, saya sangat lapar dan saya adalah tamu engkau, lalu aku pergi dan tertidur di samping kuburan, lalu aku melihat Nabi saw datang mendekat kepadaku, maka aku berdiri, lalu beliau saw memberi roti kepadaku, lalu aku memakan sebagian. Ketika aku terbangun, ternyata sisa roti itu ada di tangan saya” (Ungkapan ini diterjemahkan oleh Hadhrat Syeh Fariduddin Ath-Thar, termuat dalam kitab Tadzkiratul-Auliya, Dzikir Abdullah bin Jala)

25

Page 26: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

g. Hadhrat Sayid Ismail Syahid rh telah menulis di dalam bukunya “Shirathal-Mustaqim”: “Yang Mulia Rasulullah saw telah melihat dalam mimpi bahwa beliau memakan 3 buah kurma satu demi satu ... ketika beliau bangun dsatubri tenar-benar merasakan lezatnya buah itu dalam mulutnya.

h. Hadhrat Daata Ganj Bakhsy rh melihat kasyaf berikut ini:

�ى أ �ن� ف�ر� �ي � ب &و�م �ق�ظ�ة� الن �ي �ن& وال �غ�و�ث� إ �د�ه ج�اء� ق�د� ال �ي �اجD و�ب �ح�م�ر� ت ةD أ اء� و�ع�م�ام��� ر� �ل� خ�ض��� �ق�ب ت ف�اس����خ� ي �ح�م�د� الش& ة� أ �غ�و�ث� ح�ض�ر� �ا ال �ه� ف�د�ن �ي �ل &اج� ف�و�ض�ع� إ �ح�م�ر� الت �أل �س�ه ع�ل�ى ا أ �ه� و�ل�ف& ر� �ي ة� ع�ل �ع�م�ام��� ال

اء� �خ�ض�ر� د�ه� ال �ي��� ة� ب ك��� �ار� �م�ب ال� ال ا ف�ق��� د�ي ي��� د� و�ل��� �ح�م��� �ت� أ �ن ال� م�ن� أ اب� الل��ه� ر�ج��� ر�ه ع�ن� و�غ��� �ظ��� ن�ق�ظ� �ي ت �خ� ف�اس� ي �ح�م�د� الش& &اج� ف�و�ج�د� أ �ع�م�ام�ة� الت �س�ه ع�ل�ى و�ال أ �ر� ر� ك �ع�ال�ى الله� ف�ش� ت

Hadhrat Daata Ganj Bakhsy rh melihat dalam keadaan antara tidur dan jaga bahwa Hadhrat Ghautsul-A’zham Syeh Abdul Qadir Jelani rh datang sambil memegang mahkota warna merah dan surban warna hijau di tangannya, lalu Daataa sahib rh berdiri untuk menghormati di hadapan Hadhrat Ghautsil-A’zham Syeh Abdul Qadir Jelani. Kemudian Hadhrat Ghautsil-A’zham memanggil Daata sahib rh agar datang ke sisinya, maka Daata sahib rh mendekat kepada beliau, kemudian Hadhrat Ghautsil-A’zham memberikan mahkota berwarna merah kepada Daata Ganj Bakhsy dan meletakkannya di atas kepalanya dan melilitkan sorban hijau dengan tangannya yang penuh berkat seraya berkata ‘wahai anakku Ahmad, engkau adalah seorang hamba Allah’, setelah berkata demikian Hadhrat Ghautsil-A’zham menghilang, kemudian Daata Ganj Bakhsy sahib terbangun dan mendapatkan mahkota serta sorbannya di atas kepalanya. Maka, beliau bersyukur kepada Allah swt (Manaqib, Tajul-Auliya wa Burhanul-Ashfiya, cetakan Meshr, karangan Allamah Abdul Qadir Al-Irdili, hal. 41)

Orang-orang ghair Ahmadi mengajukan keberatan atas kasyaf percikan tinta merah: “Pabrik mana yang membuat kertas tersebut, di mana tinta dan pena dibuat?”.

Coba ceriterakan juga pabrik mana yang membuat sorban dan terbuat dari apa mahkota itu.i. Hadhrat Muhyiddin Ibnu Arabi rh menulis sebagai

berikut:“Para waliyullah mendapatkan wahyu dengan beragai macam cara: Ada yang melalui pemikiran, melalui perasaan, melalui

26

Page 27: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

hati dan kadang-kadang mendapatkan melalui tulisan. Dengan cara seperti inilah kebanyakan para wali mendapatkan wahyu.Abu Abdullah Qadhiul-Baan dan Taki Ibnul Mukhallid murid Imam Ahmad ra mendapatkan wahyu berupa tulisan dengan bahasa malaikat. Dan ketika ia terbangun dari tidurnya, maka ia mendapatkan tulisan di atas lembaran kertas. Saya sendiri melihat tulisan itu. Ia adalah seorang fakir di Muthaf yang turun kepadanya wahyu dalam corak seperti itu. Di dalamnya tertulis bahwa ia akan diselamatkan dari api Neraka. Ketika orang umum melihatnya, mereka yakin bahwa itu bukan tulisan manusia. Inilah peristiwa yang terjadi pada seorang wanita fakir dari antara murid-murid saya. Ia melihat dalam mimpi bahwa Allah Ta’ala telah memberi kepadanya selembar kertas, ketika ia bangun tangannya mengepal, tidak ada seorang pun yang dapat membukanya. Saya mendapatkan ilham, supaya saya berkata kepadanya: Apabila tangan kamu terbuka nanti, maka hendaknya tulisan itu ditelan. Kemudian ia pun sesuai dengan niatnya mendekatkan tangannya ke mulutnya. Setelah itu tiba-tiba tangannya terbuka dan seketika itu juga tulisan itu ditelannya. Orang-orang berkata kepada saya dari mana kamu mengetahui hal itu? Saya menjawab: “Allah swt telah mengilhamkan kepada saya bahwa seorangpun tidak boleh membaca tulisn”. (Fubtuhat Makkiyah, bab XV, rujukan terjemah Urdu Khususul-Hikam, Tadzkirah Syeikh Akbar Ibnul-Arabi, hal. 22)

Delapan belas: Seakan-akan Allah turun dari langitن&� �أ ل� الله� ك �ز� م�آء� م�ن� ن الس&

Jawab:a. Hadhrat Masih Mauud as mengartikannya: “Kegagah-

perkasaan Tuhan dan keunggulan kebenaran.(Ainah Kamalati Islam, ha. 95)

�ظ�ه�ر� �ظ�ه�ور�ه ي �ل� ب ب- ج�ال �م�ين� ر� �ع�ال ال“Akan tampil penampakan keperkasaan Tuhan”(Haqiqatul-Wahyi, hal. 95).

b. Di dalam Hadis tertera:�ن& و�ل� أ س� �ه� الله� ص�ل&ى الله� ر� �ي &م� ع�ل ل �ز�ل� ق�ال� و�س� �ن �ا ي 3ن ب ك� ر� �ار� �ب �ع�ال�ى ت �ل& و�ت �ة8 ك �ل �ي �ل�ى ل م�آء� إ الس&

�ا �ي الد3نYang Mulia Rasulullah saw bersabda: “Tuhan kami Yang Maha beberkat dan Maha-Tinggi turun setiap malam ke langit bumi”.(Bukhari, kitabus-Shalah, babud-Doa wash-shalah min Akhiril-lail,

27

Page 28: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

jilid I, hal. 133, Mathba’ Ilahiyah, Meshr dan Misykat Majtaba’i, hal. 109)

Apa yang dimaksudkan dengan “Tuhan kami turun setiap malam ke langit bumi?”.Jawab: “

ول� 3ز� �لن �وط� ا �ه�ب ع�ود� و� و�ال اة� الص�3 ك�� �ح�ر� ف�ات� م�ن� و�ال � الص�- ام �ج�س�� �أل ال�ى و�الل�ه� ا �ع�� ال8 ت �ع�� ه� م�ت ع�ن��اد� �م�ر� ول� و�ال �ز� ح�م�ة� ن �ه الر& ب �ع�ال�ى و�ق�ر� ت

Turun, naik dan bergerak adalah merupakan kata sifat dari tubuh kasar, Allah swt suci dari memiliki sifat-sifat tersebut. Adapun yang dimaksud dengan:

1. “Turun” di sini yaitu turunnya rahmat dan kedekatan dengan Tuhan.(Catatan kaki Misykat Mahabbati, hal. 109)

2. Hadhrat Syah Waliyullah Muhaddas Dehlwi rh. Menjelaskan Hadis tersebut demikian:

�ه� الله� ص�ل&ى ق�و�ل�ه �ي &م� ع�ل ل �ز�ل� و�س� �ن �ا ي 3ن ب ك� ر� �ار� �ب �ع�ال�ى ت �ل�ى و�ت م�آء� إ �ا الس& �ي الد3ن

�وا �ةD هذ�ا ق�ال �اي �ن �ه�يؤ� ع�ن� ك 3ف�وس� ت ال� الن �ز� �ن ت �س� ح�م�ة� �إل د�ي الله� ر� ه ... و�ع�ن��� �ن��& ع� إ ك� م��� ةD ذ�ال��� �اي��� ن ع��ئ8 ع�ن� ي �ج�د-د8 ش� �ن� م�ت �ر� أ �ب �ع�ت �ه� ي ول� ع�ن 3ز� �الن ب

“Yang Mulia Hadhrat Rasulullah saw bersabda: “Tuhan kami Yang Maha-beberkat dan Maha Tinggi turun ke langit bumi”, yakni ketika sepertiga bagian malam tersisa Allah berfirman: “Wahai hamba-Ku mintalah kepada-Ku Aku akan mengabulkan permohonanmu”. Para Ulama mengartikan Hadis ini demikian, bahwa jiwa manusia mampu menerima turunnya rahmat Ilahi. Menurut pendapat saya dapat juga diartikan demikian: “Akan lahir sesuatu hal yang baru dlam hati yang dengan turunnya itu dapat mengambil pelajaran”. (Al-Hujjatul-Balighah, hal. 37, terjemahan Urdu oleh Jemaat Islam Pers, Babun-Nawafil, catatan lembaran 37).c. Di dalam kitab Muwaththa’ Imam Malik, catatan

halaman 44, bab Ma Ja’a Fi Dzikrillah tertulis: �ز�ل� ق�و�ل�ه �ن �ا ي 3ن ب ي� ر�

� ول� أ �ز� ح�م�ة8 ن ر�Bahwa yang dimaksud dengan kalimat :”Tuhan kami turun”, yakni turunnya rahmat Allah swt.

d. Dalam kitabTalkhisul-Mihtah, hal. 26 tertulis: �ط�ل�ق� و�ق�د� از� ي �م�ج� �ح�ذ�ف� ال �ف�ظ8 ... ب و� ل

� �اد�ة� أ �ف�ظ8 ز�ي �ه ل �ق�و�ل �ع�ال�ى ك آء� ت 3ك� ج� ب ي� ر�� م�ر� ... أ

� -ك� أ ب ر�Ada kalanya dalam “Majaz” ada sesuatu kata yang dibuang atau ditambah sepeti firman Allah:( اء� 3ك� ج� ب ر� ), maksudnya ( اء� 3ك� ج� ب ر� م�ر�

� أ ).

28

Page 29: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Jadi, maksud ayat tersebut adalah: “Rahmat Allah atau hukum Allah turun dari langit.

Kesembilan belas: Namamu sempurna dan namaku tidak sempurna.

�م3 �ت � اس�م�ك� يي �م3 و�ال �ت اس�م�ي يJawab:a. Hadhrat Masih Mauud as sendiri menjelaskan wahyu ini

sebagai berikut:�ا �ح�م�د� ي �م3 أ �ت � اس�م�ك� ي �م3 و�ال �ت ي� اس�م�ي ي

� �ت� أ �ن ان8 أ ع� ف��� �ق�ط��� �ن �ح�م�ي��د�ك� ي � ت �ه�ي و�ال �ت �ن د� ي الل��ه� م�ح�ام���&ه�ا �ن � ف�إ �ع�د3 ال � ت �ح�ص�ى و�ال ت

Wahai Ahmad namamu akan tamat, berakhir dan nama-Ku tidak akan tamat, tetap abadi, yakni engkau akan binasa, kesempurnaan dan pujianmu akan habis, sedangkan pujian Tuhanmu tidak terbatas dan tetap abadi. Oleh karena Dia tidak terbatas dan tidak dapat dihitung.(Barahin Ahmadiyah, jilid IV, hal. 242, catatan kaki dibawah catatan kaki)

b. Di dalam buku Khutbah Ilhamiyah hal. 10 Hadhrat Masih Mauud as menulis demikian:

�ذ�ا �ار� إ �ن &اس� أ �ور� الن �ن -ه ب ب و� ر�� �غ� أ �ل �م�ر� ب �أل �ق�د�ر� ا �ة� ب �ك�ف�اي �ذ8 ال �ئ �ن ي �م3 ف�ح� �ت م�ه ي د�ع�وه� اس� ه و�ي��� ب��3 ع� ر� ف��� �ر� و�ي

وح�ه �ل�ى ر� �ه� إ �ق�ط�ت &ة� ن ي &ف�س� النYakni, ketika manusia dikenakan pakaian-pakaian khilafat secara sempurna dan setelah hamba ini tinggal di bumi sampai waktu waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kemauan Tuhan supaya manusia disinari cahya petunjuk, dan ketika manusia telah disinari cahaya Tuhan atau permasalah pertablighan telah menjadi sempurna, maka ketika itu namanya menjadi sempurna dan Tuhan memanggilnya serta ruhnya diangkat nuqthah-nafs.

Jadi, maksud wahyu tersebut adalah engkau akan mati sedangkan Aku (Tuhan), tidak akan pernah mati dan akan tetap abadi.

Dua puluh satu: Maqam engkau telah digelar di tempat yang tertinggi.Tera takht sabse uuper bchaayagia

Jawab:a. Yang dimaksud dalam wahyu ini adalah maqam tertinggi

dalam umat ini setelah Yang Mulia Rasulullah saw. Di dalamnya tidak termasuk wujud Yang Mulia Rasulullah saw. Sebagaimana Hadhrat Masih Mauud as menulis:

29

Page 30: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

“Pendek kata akulah salah satu pribadi di antara umat ini yang mendapatkan keistimewaan sebagian besar wahyu Ilahi dan hal-hal yang ghaib. Begitu banyak para wali, abdal dan akthab yang telah berlalu sebelum aku dalam umat ini, namun sebagian besar dari nikmat ini tidak diberikan kepada mereka, karena aku telah diberi keistimewaan kenabian.

Ini adalah satu hal yang telah menjadi kenyataan, begitu sering Allah swt telah berwawan-sabda dengan aku, dan betapa banyak hal-hal yang gaib dibukakan kepadaku, namun sejak 13 abad hingga hari ini tiada seorang pun yang telah diberi nikmat kenabian ini.(Haqiqatul-Wahyi, hl.391).

b. Di dalam Arba’in I dan II yang telah dicetak menjadi satu di halaman 9, dan Arba’in IV yang dicetak tersendiri hal. 7 ada tertulis wahyu Hadhrat Masih Mauud as yang berbunyi demikian:

�ن-ي �ك� إ �ت �م�ين� ع�ل�ى ف�ض&ل �ع�ال ال Hadhrat Masih Mauud as sendiri telah menjelaskan wahyu tersebut dalam 2 edisi hal. 17 sebagai berikut: “Aku telah melebihkanmu di atas mereka semua pada zamanmu”. Jadi, jelaslah bahwa maqam engkau menempati posisi yang tertinggi, yakni yang tertinggi di antara umat Yang Mulia Muhammad Rasulullah saw.c. Dengan karunia Allah swt Hadhrat Masih Mauud as

adalah Nabiyullah dan kedudukan beliau lebih tinggi dari kedudukan Isa Al-Masih Israili. Hadhrat Syeh Abdul Qadir Jelani menulis:

�ا �ن اء� م�ن� أ �م� و�ر� �ك � ع�ق�ول �ي ف�ال ون �ق�يس� �ح�د8 ع�ل�ى ت � أ وا و�ال �ق�يس� �ح�د1ا ت ع�ل�ي& أSaya berada di atas akal kalian, maka janganlah saya dibandingkan dengan yang lain dan janganlah yang lain dibandingkan dengan saya.

Dua puluh dua:Ata’jabina li amrillah.�ين� ب �ع�ج� �ت �م�ر� أ الله� �أل

Bahasa Arab dalam wahyu ini salah, seharusnya:” م�ر� م�ن�� الله� أ ”.

Sebab setelah kata ‘ ع�ج�ب� ’ tidak dapat disambung dengan kata ‘ Dم� .’ ال

Jawab: Setelah kata ‘Ajab’ dapat dipakai kata penyambung laam. Coba perhatikan syair seorang penyair terkenal bernama

30

Page 31: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Ja’far bin Al-Balul Hartsi ketika beliau dipenjara di kota Mekah menulis:

�ت� ب اه�ا ع�ج� ر� �م�س� &ى ل �ن ل&ص�ت� و�أ �خ� ت-ي �ن �اب� إ �ي الس-ج�ن� و�ب م�غ�ل&قD د�ون

Artinya: Aku benar-benar heran atas kedatangan sang kekasih kepadaku, padahal saat itu pintu penjara dalam keadaan terkunci.(Humasah, hal. 8).Di dalam syair itu setelah kata ‘ajaba’ digunakani kata penghubung ‘Laam’. Jadi, gugurlah keberatan di atas tadi.

Kedua puluh dua: Yahmadukallah min arsyihi.�ح�م�د�ك� ش�ه م�ن� الله� ي ع�ر�

Kata ‘hamd’ tidak digunakan kecuali bagi Allah swt.

Jawaban:Kata ‘hamd’ dapat juga digunakan untuk selain Allah.a. Nama Yang Mulia Rasulullah adalah Muhammad saw.b. Pada suatu ketika ada seorang datang mengajukan

pertanyaan kepada Rasulullah saw, beliau tertegun sejenak dan berkata: “Manakah penanya tadi?”. Tentang orang tersebut Bukhari menuliskan begini:

&ه �ن �أ ح�م�د�ه كSeolah-olah beliau saw memuji orang itu (Bukhari, babus-Shadaqah ‘alal-yatama, jilid I, hal. 169, cetakan Mesir dan Muslim bab Takhauwuf maa Takhruju min Zumratil-Anbiya, Jilid I, hal. 387, cetakan Mesir) c. Tentang “Maqaman mahmuda disebutkan:

�ف�ع�ل� &ذ�ي هذ�ا إ �ك� ال ت م�ر�� �ه أ ك� ب �ق�يم��� �ن و�م� ل ة� ي��� �ام��� �ق�ي ا ال ود1ا م�ق�ام��1 د�ك� م&ح�م��� �ح�م��� ق� ي �ئ��� �خ�ال 3ه�م� ال �ل ك

�ق�ه�م� ال ك� و�خ� �ار� �ب �ع�ال�ى ت و�ت( Tafsir ibnu Katsir jilid 6 hal 92 )Maksud dari:

�ك� �ع�ث �ب 3ك� ي ب م&ح�م�ود1ا م�ق�ام1ا ر�Adalah, Allah swt berfirman: “Apa yang Aku perintahkan kepadamu laksanakanlah itu agar supaya pada hari Qiamat nanti engkau ditempatkan di ‘maqaman mahmudan’, artinya tempat yang mulia”. Seluruh di dunia dan Pencipta dua alam, yaitu Allah swt pun akan memuimu.

d. Syeh Akbar Muhyiddin Ibnu Arabi rahmatullah ‘alaihi berkata:

�ح�م�د�ن�ي �ح�م�د�ه ف�ي �ي و�أ �د�ن �ع�ب �د�ه و�ي �ع�ب و�أ

31

Page 32: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Artinya: Allah swt memujiku dan aku memuji-Nya, Dia menyembahku dan akupun menyembah-Nya.

Hadhrat Imam Sya’rani ra mengulas tentang ungkapan di atas sebagai berikut:

�ن& �ى إ �ي م�ع�ن �ح�م�د�ن &ه ي �ن �ي "أ ن �ر� ك �ش� �ذ�ا ي �ه إ �ط�ع�ت �م�ا أ �ه ف�ى ك �ي ق�و�ل ون �ر� �ذ�ك �ع�ال�ى"ا م&ا ت� " و�أ �م� ك �ر� ذ�ك

� أ�ه ف�ي �ي ق�و�ل �د�ن �ع�ب ي� "ف�ي

� �د�ه" أ �ع�ب �ي و�أ �ط�يع�ن �ه ي �ت اب �ج� �إ �ي ب �م�ا د�ع�ائ ال� ك ال�ى الل��ه� ق��� �ع��� � ت د�وا "ال �ع�ب��� تي�

� " أ �ط�ان� ي � الش& �ط�يع�وه� ال & ت �ال �س� و�إ �ي �ح�دD ف�ل �د� أ �ع�ب يط�ان� ي �م�ا الش& �د� ك �ع�ب الله�" يMaksud dari ungkapan Syeikh Akbar Muhyiddin Ibnu Arabi rahmatullah ‘alaihi di atas bahwa Allah memujiku ialah Dia menyatakan rasa terima kasih-Nya kepadaku karena ketaatan dan kepatuhanku kepada-Nya, sebagaimana Dia berfirman: “Ingatlah kepada-Ku, pasti Aku akan mengingatmu”.

Apa yang dikatakan Syeikh Akbar rahmatullah ‘alaihi bahwa “Dia menyembahku dan akupun menyembah-Nya.” Maksudnya adalah Dia mengabulkan doa-doaku dan memenuhi keinginanku, sebagaimana firman-Nya: “Janganlah kamu menyembah setan, yakni janganlah kamu mengikuti keinginan setan, sebab di dunia ini tak seorang manusia pun yang menyembah setan sedemikian rupa sebagaimana ia menyembah Allah swt. Jadi, kata ‘hamd’ berdasarkan uraian di atas persis seperti itu pula digunakannya sebagaimana yang diutarakan oleh Syeikh Akbar Muhyiddin Ibnu Arabi rahmatullah ‘alaihi di atas.

e. Di dalam Al-Quran surat Ali Imran, ayat 189 disebutkan:3ون� ب �ح� �ن� و�ي �ح�م�د�وا أ �م�ا ي �م� ب �وا ل �ف�ع�ل ي

Dan mereka senang dipuji dengan tanpa berbuat apapun. Sebenarnya masih banyak contoh yang lain, namun dikhawatirkan terlalu panjang, karena itu tidak kami cantumkan.

Dua puluh empat: Sebuah wahyu dalam bahasa Farsi: Hajar Aswad Manm.

منم اسود حجرHadhrat Masih Mauud as bersabda: “Di dalam mimpi seseorang telah mencium kakiku. Aku berkata Akulah Hajar aswad”.

Jawab:

32

Page 33: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

a. Hadhrat Masih Mauud as sendiri menjelaskan sebagai berikut:

�ن-ي �ا و�إ �ن �ح�ج�ر� أ و�د� ال �س� �أل &ذ�ي ا �ه و�ض�ع� ال �ول� � ل �ق�ب ر�ض� ف�ى ال� �أل &اس� ا ه و�الن �م�س3 �ون� ي ك �ر& �ب �ت ي

( Al-Istiftah, hal. 41)Di dalam catatan kakinya, beliau menulis:

ون� ق�ال� -ر� �م�ع�ب �ن& ال اد� أ �م�ر� �ح�ج�ر� م�ن� ال و�د� ال �س� �أل � ف�ى ا �م ء� ع�ل �م�ر� �اال ؤ�ي �ف�ق�يه� الر3 �م�ال �ع�ال �ح�ك�يم� ال الBahwa aku adalah hajar aswad yang telah Allah swt terima di dunia ini yang mana manusia menciumnya untuk memperoleh berkat. Di dalam catatan kaki ditulis:

ون� ق�ال� -ر� �م�ع�ب �ن& ال اد� أ �م�ر� �ح�ج�ر� م�ن� ال و�د� ال �س� �أل � ف�ى ا �م ء� ع�ل �م�ر� �اال ؤ�ي �م� الر3 �ع�ال �ف�ق�يه� ال �ح�ك�يم� ال ال

“Dua orang pakar Ta’bir mimpi menulis bahwa di dalam ilmu ru’ya hajar aswad artinya Alim / Ulama, Faqih / Ahli Fiqih dan Hakim / Ahli hukum. Seperti itu pula Hadhrat Masih Mauud as mena’wilkan wahyu tesebut.

b. Rasulullah saw bersabda kepada Sayyidina Ali ra sebagai berikut:

�ا �ت� ع�ل�ي3 ي �ن �ة� أ �ز�ل �م�ن �ة� ب �ع�ب �ك الWahai Ali, engkau berada pada maqam kemuliaan Ka’bah (Firdaus Al-Akhbar Delmi, hal. 314, bab Al-Ya’u).

c. Syeikh Muhyiddin Ibnu Arabi ra menulis: “Hadhrat Amirul Mu’munin Imamul- Muttaqin Ali bin Abi Thalib karramahullahu wajhahu berkata kepada orang-orang dalam khuthbah bahwa Allah swt telah memberikan julukan ‘ismullah’ kepadaku dan aku adalah ‘junubillah’, artinya lambung Allah, yang terkadang kamu bersikap berlebihan, dan akulah ‘qalam’ dan aku ‘lauhil-mahfuzh’ dan aku adalah ‘arsy dan kursi’ dan aku adalah ‘langit yang ketujuh dan bumi yang ketujuh’(Muqaddimah Khususul-Hukm, fasal VII, terjemahan Urdu, hal. 60-61).

d. Hadhrat Bayazid Busthomi rahmatullahi ‘alaihi mengatakan: “Untuk beberapa lama aku thawaf, tetapi ketika aku mencapai Tuhan, maka Ka’bah pun mulai mengelilingiku (Tadzkiratul-Auliya, bab XXXCVIII, hal. 297)

33

Page 34: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Keagungan pribadi Hadhrat Bayazid Busthomirahmatullahi ‘alaihi

Mungkin saja ada seseorang ingin meolak hal ini dengan mengatakan bahwa perkataan beliau itu tidak memenuhi hujah argumentasi, namun hendaknya diingat bahwa kepribadian Hadhrat Bayazid Busthomi rahmatullahi ‘alaihi begitu tinggi dan luhur sampai-sampai Hadhrat Daata Ganj Bakhs pun mengakuinya. Beliau menulis sebagai berikut: “Langit ma’rifat dan bahtera mahabbat Abu Yazid Thaifur bin Ali Basthomi ra tergolong Syeikh yang sangat besar menduduki kehormatan yang tinggi dan sangat terpandang begitu rupa sehingga.

Junaid rh mengatakan:�و �ب �د� أ �ز�ي &ا ي �ة� م�ن �ز�ل �م�ن �ر�يل� ب ب �ة� م�ن� ج� �ئك �م�ال ال

Artinya: Abu Yazid di antara kami menempati kedudukan Jibril di kalangan malaikat. Salah satu dari 10 Imam besar Tashawwuf sebelum itu tidak ada orang yang memiliki hakikat ilmu Tashawwuf sederajat beliau dan disetiap sisi apapun beliau sangat mencintai ilmu dan memuliakan syariat (Kasyful-Mahjub, terjemahan Urdu, hal. 122, Dzikir Imam Masyayikh Taba’ Tabi’in).

e. Khadhrat Syeikh Fariduddin Ath-Thar dalam kitab Tadzkiratul-Auliya menulis tentang Hadhrat Rabi’ah Bishri sebagai berikut:

“Sekali dua kali kesempatan ketika beliau Hadhrat Rabi’ah Bishri sedang beribadah haji di satu hutan apa yang terlihat? Ka’bah mukarramah datang menyambut beliau. Aku tidak memerlukan tempat dan Pemilik tempat itu sudah kumiliki. Setelah melihat keindahan dan kecintaan Ka’bah apa yang aku lakukan? (Tadzkiratul- Auliya, terjemahan Urdu, bab IX, hal 54, Cetakan Ilmi Pers).

f. Hadhrat At-Thar ra mengomentari tentang Hadhrat Sibli rh sebegai berikut: “Suatu ketika ia pergi menuju Ka’bah dengan membawa api seraya mengatakan agar orang-orang bertawajjuh kepada Tuhannya Ka’bah (Tadzkiratul-Auliya, bab XIV, hal. 122)

g. Mengenai Hadhrat Abul-Qasim Nasir Abadi rh ditulis sebagai berikut: “Suatu ketika orang-orang thawaf di

34

Page 35: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Ka’bah dan satu sama lain saling mengobrol, maka pada saat itu juga membawa kayu bakar dan api, orang-orang bertanya ‘Ada apa ini? Untuk apa api dan kayu bakar di sini?.Beliau menjawab: Aku akan bakar Ka’bah supaya orang-orang yang lalai itu segera rujuk dan kembali kepada Allah”. (Tadzkiratul-Auliya, terjemahan Urdu, bab VIC, hal. 318)

Kedua puluh lima.بيجي بيجي

Wahyu Hadhrat Masih Mauud as berbunyi “Tici - Tici”.

Jawab: Itu sama sekali tidak benar. Tidak ada wahyu beliau seperti itu. Kalau mimpi, ya memang ada dimana ia melihat seorang laki-laki yang berwujud malaikat yang mengaku namanya “Tici”. Di dalam bahasa Punjabi artinya ialah yang datang tepat pada waktunya”. Jadi, ta’bir mimpi itu ialah Allah swt akan menolong Islam dengan mengutus Hadhrat Masih Mauud as tepat pada waktunya dan demikianlah kenyataannya. Kesulitan-kesulitan yang beliau hadapi berkenaan dengan pengeluaran biaya Langgar Khana (dapur umum) yang dihadapi mereka sebelum wahyu ini diturukan, maka setelah turun wahyu tersebut kesulitan tersebut segera hilang. Jadi, kesimpulannya bila dikatakan menerima ilham “Tici – Tici” itu perbuatan usil semata.

a. Apakah Tici Tici itu malaikat?Jawab: Sebagaimana di atas telah dijelaskan bahwa Hadhrat Masih Mauud as dimanapun tidak pernah menyebutkan itu sebagai malaikat, tetapi beliau menyebutkannya manusia yang bersifat malaikat. Tetapi coba anda jelaskan sedikit saja apakah ada malaikat yang matanya buta sebelah? Di dalam Hadis Bukhari dikatakan:

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ض�ي� ه�ر� �ه� الله� ر� س�ل� ع�ن ر�

� �م�و�ت� م�ل�ك� أ �ل�ى ال �يه� م�وس�ى إ �م� ع�ل ال ا الس�& �م�& اء�ه ف�ل ج��&ه �ه ف�و�ض�ع� ص�ك �ن ج�ع� ع�ي �ل�ى ف�ر� -ه إ ب �ي ف�ق�ال� ر� �ن �ت ل س� ر�

� �ل�ى أ �د8 إ �ر�يد� ع�ب �ي و�ت� ال �م��� د& ال ر� ه� الل��ه� ف��� �ي��� ع�ل�ه �ن ج�ع� و�ق�ال� ع�ي �ر� �ه ف�ق�ل� ا �ض�ع� ل �د�ه ي �ن� ع�ل�ى ي �و�ر8 م�ت �ه ث �ل- ف�ل �ك غ�ط&ت� م�ا ب

�ه �د�ه ب �ل- ي �ك ة8 ب ع�ر� �ةD ش� ن ي� ق�ال� س�� ب- أ �م& ر� �م�و�ت� ق�ال� م�اذ�ا ث ال

(Bukhari, Ktabus-Shalah, bab Man Ahabbad-Dafna Fil-Ardhil-Muqaddasati, jilid I, hal. 153, Mathba’ Ilaihi Mesir. Begitu jugaMisykat, bab Bad’ul-Khalqi Wa Dzikrul-Anbiya, hal. 507, Ashkhul-Mathabi’)

35

Page 36: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Terjemahannya: Catatan Bukhari terbitan bahasa Urdu yang dikutip dari Maulvi Ferozuddin & Son, Lahore: “Abu Hurairah mengatakan bahwa malaikatul-maut diutus kepada nabi Musa as,ketika ia mendatanginya, maka ia meninjunya sehingga satu bola matanya keluar, lalu malaikat itu kembali kepada Allah dan memprotes-Nya ‘wahai Allah mengapa Engkau mengutusku kepada seorang hamba-Mu yang menolak untuk mati, lalu Allah mengembalikan bola matanya, kemudian berfirman: “Kembalilah dan katakan kepadanya:Letakkanlah tanganmu diatas sapi jantan, maka sebanyak bulu yang ada di bawah tanganmu sebanyak itu padanya setiap bulu akan diganti dengan umur satu tahun, kemudian Nabi Musa bertanya kepada Tuhan: Wahai Tuhan setelah itu bagaimana?, Allah berfirman: Barulah kamu akan dimatikan. Maka jawab Nabi Musa kalau begitu sekarang sajalah aku mati”.(Tajridul-Bukhari Urdu, jilid I, hal. 150)Tici itu hanya sekedar nama saja, di sisi lain kalian mempercayai bahwa malaikat Izrail itu buta sebelah matanya.

b. Hadhrat Masih Mauud as tidak mengatakan bahwa itumalaikat, tapi beliau mengatakan sepertinya dia itu malaikat (Mukasyifat, hal. 38). Begitu pula dalam jawabannya, beliau menyebutkan malaikat dalam bentuk manusia itu menyebutkan namanya hanya “Tici” saja. Tetapi karena kenakalanmu kamu katakan menjadi Tici – Tici, menjadi pembenaran semisal orang Yahudi dalam ayat yang berbunyi:

ف�ون� �ح�ر- �م� ي �ل �ك م&و�اض�ع�ه ع�ن� الMereka merobah firman dari tempatnya ( 0)Pemukulan Izrail sehingga bola matanya keluar terdapat dalam Bukhari, Jilid II, hal. 154, Kitab bada’ul-Khalqi, wafat Musa wa Zakatu ba’dahu dan juga Muslim Jilid II, hal. 225, Mathbaul-Amirah, Mesir, Kitabul-Fadhail, bab Fadhailu Musa, juga Misykat hal. 499, Mathba Hadhri, bab Bad’ul-Khalqi, fasal I)c. Hadhrat Masih Mauud as menjelaskan terjemahannya

sebagai berikut: “Tici itu bahasa Punjabi yang artinya tepat waktu, yakni datang tepat pada waktu yang diperlukan (Haqiqatul-Wahyi, hal. 332)

36

Page 37: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

d. Jika hal ini diakui bahwa itu adalah malaikat, maka apakah keberatan kalian? Itu hanya sekedar nama sifat. Nabi itu diutus dalam bahasanya sendiri. Seakan-akan Allah swt menurunkan ilham dan kalian menertawakannya dan mencemoohkannya, sebaliknya jika tidak diilhamkan dalam bahasanya sendiri kalian mengajukan keberatan mengapa wahyu diturunkan dalam bahasa asing? Allah swt dengan perantaraan wahyu ini telah menjadikan kamu dikecam dan dicekal. Bahasa Punjabi kalian itu (bahasa daerah di India) itu adalah bahasa yang kebanyakan digunakan untuk lelucon dan kelakar. Oleh karena itu pada umumnya Allah swt menurunkan wahyu kepada Hadhrat Masih Mauud as dalam bahasa yang paling fasih di dunia ini (bahasa Arab). Di karenkan oleh tuntutan zaman dan fithrah sang mulham (penerima wahyu) memenuhi panggilan fithrat yang sejati, maka beliau dianugerahi mu’jizat kefasihan dan daya penyampaian bahasa yang hebat. Akan tetapi bahasa Punjabi tidak memiliki potensi untuk itu. Oleh karena itu kebanyakan dari wahyu beliau diturunkan dalam bahasa Arab.

e. Yang tinggal sekarang adalah pernyataan kalian: “Dia telah berbohong, mula-mula katanya dia tidak punya nama, tapi ketika ditanya kedua kalinya, barulah menyebutkan namanya.

Jawabannya adalah “Tici” sebagaimana yang telah diterangkan diatas bukan sebagai nama dzanya, melainkan nama sifatnya, yang menolak nama aslinya, tapi mengukuhkan nama sifatnya. Ketika dia mengatakan “aku tidak bernama” dan ketika dikatakan padanya: “beritahukan namamu!”, sesuai dengan tugasnya (datang tepat pada waktunya), maka ia menyebutkan nama sifatnya. Jadi, menyebutkan itu sebagai kebohongan hanyalah pekerjaan orang-orang yang menyatakan bahwa Nabi-nabi itu tukang berkata bohong, seakan-akan setiap perkataan yang diucapkan nampaknya selalu bohong saja.

f. Di dalam Hadis Bukhari bab I, Hadis kedua disebutkan:س�ول� ف�ق�ال� �ه� الله� ص�ل&ى الله� ر� �ي &م� و� ع�ل ل 1ا س� �ان ي �ح� �ي أ �ين �ت �أ �ل� ي �ة� م�ث �ج�ر�س�� ص�ل�ص�ل ال

Malaikat sering kali menyampaikan wahyu kepadaku dengan suara yang melengking bagaikan lonceng yang nyaring bunyinya. (Bukhari, kitab Kaifa kana bad’ul-wahyi.). Di sini lonceng bukanlah malaikat melainkan gambaran bagaimana

37

Page 38: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

tanda-tanda kedatangannya; begitu pula Tici disini yang dijelaskan itu adalah tentang sifat-sifatnya.

g. Malaikat itu mempunyai nama sifati disamping nama pribadi. Di dalam Hadis dikatakan :

م� �س� �ر�يل� ا ب �د� ج� م� الله� ع�ب �س� �ائيل� و�ا �يد� م�يك م� الله� ع�ب �س� اف�يل� و�ا ر� �س� �د� ا ح�من� ع�ب الر&Rasulullah saw bersabda bahwa Jibril bernama Abdullah, Mikail Ubaidullah dan Israfil Abdurrahman (Delmi, hal. 55, bab Alif, riwayat dari Abu Umamah ra). Begitu pula ada Hadis lain: Diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri Rasulullah saw bersabda: “Ketika aku kembali dari Baitul-Muqaddas, waktu itu aku mi’raj ... Jibril yang menyertaiku membawaku keatas kepintu langit dunia yang disebut dengan Babul-hifzh dan penjaganya seorang malaikat bernama Ismail, dia mengepalahi 12 000 malaikat. (Sirah Ibnu Hisam, jilid I, bab Isra’ wa Mi’raj, terjemahan Urdu, hal. 140). Dari situ terbukti bahwa malaikat pun mempunyai nama sifati sesuai dengan tugasnya masing-masing. Rasulullah saw menamakan Jibril as dengan Abdullah. Jika seseorang karena ejekan dan karena olokannya mengatakan tentang Jibril as itu dengan Tuan Abdullah atau Tuan Ismail, maka apapun jawaban saudara, demikian juga jawaban kami.

Kedua puluh enamKamterin ka ber gark ho geya

(bahasa Urdu)Kambing-kambing paling hina tenggelam (Al-Busyra, jilid II)

Kalian berusaha mau menipu atau berbohong, wahyu tersebut tertulis dalam buku Al-Busyra yang di dalamnya terdapat juga penjelasan sebagai berikut: “Kelompok orang-orang yang hina itu sudah tenggelam” (Al-Busyra, Jilid II, hal. 12). Wahyu itu mengisyaratkan kepada seseorang mungkin yang dimaksud dengan “Kamtarin” atau orang yang paling hina, maksudnya seorang penentang yang jahat”. (Al-Busyra, Jilid II, hal. 12). Kalian membaca ayat:

� ب� ال �ق�ر� �ة� ت الص&ال Sedangkan, firman Allah tentang larangan mabuk engkau abaikan:

�م� �ت �ن ى و�أ �ار� ك س�

Kedua puluh tujuh

38

Page 39: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Me sote-sote Jahannemme pargea(Sedang enak-enaknya tidur, tahu-tahu aku dijerumuskan ke dalam Neraka)

Jawaban:a. Jangan dikutip satu bagiannya saja (jangan engkau

mendekati shalat), hendaknya wa antum sukara pun harus dibaca. Dalam Al-Busyra Jilid II hal. 95 tertulis: Setelah wahyu itu terdengarlah satu suara ruh yang jahat, yang bunyinya “Me sote-sote Jahannemme pargea”. Wahyu ini seakan-akan menerangkan tentang ruh jahat itu yang seperti kalian yang di dalam keasyikan menentang Hadhrat Masih Mauud as, sama sekali mengetahui akan adzab Tuhan dan dalam keadaan tidur pulas itu Dia telah mendatangkan sarana Neraka menimpa dirimu. Sadarlah dan ambillah pelajaran olehmu.

Di dalam Al-Busyra jilid II, hal. 65 ada sebuah ilham tentang Hadhrat Masih Mauud as dalam bahasa Parsi sebagai berikut: “Khosy Pasy keh akibat neko khawahit bud”

b. Hadhrat Masih Mauud as menyatakan, bahwa wahyu tersebut berkaitan dengan gempah bumi yang terjadi di Quetta pada akhir musim bunga tanggal 13 Mei 1935 (Al-Washiyat, hal. 13 catatan kaki), ketika orang-orang tengah tidur lelap di malam hari, yang akibat dari amal perbuatan buruk dan kejahatan beberapa orang, terjadilah gempah bumi hebat yang membinasakan mereka dan dari antara mereka itu banyak yang sedang tidur lelap, tahu-tahu mereka digiring ke dalam Neraka (diantara para korban itu banyak juga orang-orang shaleh yang mati, seperti halnya ketika topan Nabi Nuh as melanda, korban yang tenggelam ditelan banjir diantaranya anak-anak singa buas perempuan-perempuan dan binatang-binatang buas pun pada mati.(Lihat selebaran tanggal 18 April 1905 yang berjudul Al-Indzar, pada halaman terakhir). Jadi, di dalam wahyu tersebut diterangkan bahwa gempah bumi itu akan datang secara tiba-tiba di waktu malam sementara orang-orang jahat itu tengah asyik tidur terlena, tahu-tahu mereka digiring ke Neraka (Tadzkirah hal. 452).

Kedua puluh delapanHam Mekkah me marengge, ya Madinah me (Urdu)

39

Page 40: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Artinya: Kami akan meninggal di Mekkah atau di Madinah.

Jawaban:Mengenai wahyu tersebut, Hadhrat Masih Mauud as menjelaskannya sendiri sebagai berikut: “Yakni kematianmu tidak seperti kematian yang penuh dengan ketakutan dan kesedihan dan kalimat yang berbunyi: “Ham Mekkah me marengge, ya Madinah me (Urdu)”. Artinya ialah sebelum kematian tiba, kami akan meraih kemenangan Mekah seperti halnya musuh-musuh di sana di kalahkan, begitu juga disinipun musuh-musuh akan dikalahkan dengan tanda-tanda kegagahan. Makna yang kedua adalah, sebelum kematian tiba, kami akan memperoleh kemenangan. Dengan sendirinya hati manusia akan condong kepada kami.

Adapun kalimat:�ب� �ت �ن& الله� ك �ب �غ�ل �ا أل �ن ل�ي أ س� و�ر�

Kalimat tersebut mengisyratkan ke kota Mekkah, sedangkan:�م1ا ال �م1ا س� ال س�

Mengisyaratkan ke kota Madinah.(Al-Busyra, jilid II, hal. 106 dan Tadzkirah hal. 526 dan Al-Hakam,jilid X, poin 2).

Kedua puluh sembilan

Keempat puluh satu

Keberatan terhadap beberapa wahyu Hadhrat Masih Mauud as dalam bahasa Inggeris.

Sebuah ilham Hadhrat Masih Mauud as dalam Maktubat jilid I, ha. 68 disebarluaskan dalam bentuk kalimat sebagai berikut: a. “You have to go Amritsar”.Artinya: Tidak boleh tidak, Anda harus pergi ke Amritar. Atas hal tersebut diajukan keberatan bahwa kata to harus ada di antara kata go dan kata Amritsar; Jadi, kalimat tersebut seharusnya berbunyi begini: “You have to go to Amritsar”.

Jawaban:Dengan terlewatkannya kata “To” dalam wahyu tersebut hanyalah akibat dari kekhilafan semata yang sebenarnya tidak

40

Page 41: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

hilang dari wahyu aslinya. Hadhrat Masih mauud as sendiri atas wahyu tersebut menuliskan penjelasannya sebagai berikut:“Aturan yang tepat kalimat mana yang di depan dan mana yang dibelangkang pun tidak tahu dan di beberapa wahyu terkadang susunannya pun jadi ke depan ke belakang hal tersebut perlu dicermati dengan baik (Maktubat jilid I, hal. 68, Tadzkirah 119). Selanjutnya beliau bersabda: “Dikarenakan wahyu ini diturunkan dalam bahasa asing dan wahyu Ilahi itu datang dengan sangat cepatnya, oleh karena itu ada kemungkinan terdapat kekeliruhan dalam pengejaannya (Haqiqatul-Wahyi, hal. 304, catatn kaki). Satu bukti dengan tidak tertuliskannya kata “To” setelah kata “Go” merupakan satu kelalaian penulisan semata. Sebelum ilham tersebut beliau terima Hadhrat Masih mauud as telah menerima satu ilham lain yang benar-benar serupa dengan ilham tersebut yang di dalamnya kata “To” digunakan setelah kata ‘Go”. Wahyu tersebut tertera dalam buku Barahin Ahmadiyah, jilid IV,hal. 469 dan 470, catatan kaki 2, dan Tadzkirah, hal. 54). Wahyu tersebut berbunyi: “Than you go to Amritsar”. (Setelah itu kamu pun akan pergi ke Amritsar). Di dalam wahyu tersebut digunakan kalimat “Go to Amritsar”. Dari situ dapat dimaklumi bahwa Allah swt Yang mewahyukan kepada beliau itu mengetahui sekali bahwa kalimat “go to” harus ada dalam kalimat tersebut, namun dikarenakan lalai dalam penulisan wahyu tersebut maka kata “tu” tertinggal. Kealpaan semacam itu sangat umum terjadi sehingga tidak perlu dukungan dalil apapun untuk itu, tetapi kami mengajukan satu wahyu beliau yang lain tadi sebagai dalil bahwa keberatan para pengeritik itu benar-benar batil.

b. Kata “Zilla” digunakan dalam bahasa Inggris. Wahyu beliau berbunyi sebagai berikut: “He helts in the Zilla Peshawar”. Artinya ia tinggal di Kabupaten Peshawar (Tadzkirah hal. 119). Keberatan yang diajukan terhadap wahyu tersebut adalah bahwa di dalam bahasa Inggris tidak ada kata “Zilla”.Jawaban:1. Itu tidak benar. Dalam bahasa Inggris kata Zilla digunakan:

“Zilla”: administrative district (Oxford Dictionary, hal. 507).2. The Public Service Enquiries Act, pasal 8. Di dalamnya kata

Zilla digunakan dalambahasa Inggris, lihat The Punjab Courts Act, terbitan dan cetakan Shamir Chand Breistrite

41

Page 42: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Law, cetakan 1933, hal. 83 dan Oxford Dictionari, hal. 933 didapati kata Zilla.

3. By yang berarti bersama.Salah satu wahyu Hadhrat Masih Mauud as “God is coming by His Army” (Tadzkirah hal. 63), artinya Tuhan sedang datang bersama tentara-Nya.

Keberatan atas wahyu tersebut bahwa kata “By” disitu tidak tepat penempatannya, seharusnya digunakan kata “With". Jawabannya adalah keberatan ini timbul karena kedangkalan akan pemahaman berbahasa Inggris, sebab di dalam bahasa inggris kata “By” juga digunakan dalam pengertian “with” sebagai bukti silakan lihat English Dialec Dictionary karangan Josep Right hal. 470. Di situ tertulis “By to gether with, in company with – I will go if you go by me, come a long by me”. Arti dari “By” adalah bersama atau seperjalanan seperti halnya dikatakan: “Aku akan pergi bila engkau pergi denganku, marilah pergi bersamaku!”. Kamus tersebut merupakan sebuah Kamus yang sangat lengkap, sebagaimana dikatakan “Complete Vocabulary of All English Dialec”artinya sebuah khazanah kamus yang terlengkap dari segala kamus kamus dialek di dalam bahasa Inggeris yang ada”, selain itu sebuah Kamus Bahasa Inggris yang terbesar yang ditulis oleh Mr. Webster yang berjudul “International Dictionary of English Language, cetakan tahun 1907, hal. 282, dibawah kata “Come” tertulis: “Come by: To pass.”By way of”. Arti dari “Come by” adalah dengan perantaraan. Jadi, pengertian wahyu tersebut adalah “Kedatangan Allah swt dengan perantaraan tentara yang kuat perkasa”. Maka di dalam bahasa Inggris kata “By” jelas berarti “With” artinya dengan.

Jadi, terbuktilah bahwa wahyu Hadhrat Masih Mauud as adalah benar, sesuai dengan kaedah sastra bahasa Inggris dan tepat penggunaannya.

4. Exchange berarti “change”. Salah satu wahyu Hadhrat Masih Mauud as bebunyi: “Words of God can not exchange” (Tadzkirah, hal. 101 dan 109) artinya firman Allah tidak dapat berobah.

Atas wahyu tersebut telah dilontarkan keberatan bahwa kata “exchange” telah digunakan dalam arti “change”, pada hal dari segi sastra dan grammar bahasa Inggris tidak dapat diartikan

42

Page 43: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

dengan change. Jika wahyu tersebut kata“exchange”diganti dengan kata“change” barulah kalimat itu benar. Jawaban keberatan itu adalah keraguan itu timbul sebagai akibat dari minimnya serta ketidak fahamannya akan bahasa Inggris. Padahal di dalam bahasa Inggris kata “exchange” juga berarti“change”.

Di dalam kamus bahasa Inggris terkenal dan kamus umum Oxford Dictionary di dapati di dalamnya kata “exchange” berarti “change”. Selain itu di dalam kamus Marrcy‘s Dictionary, di bawah kata“exchange” digunakan juga dalam arti “change” (ganti). Dan sebagai bukti penggunaannya kami kutip kalimat sebagai berukut: “I return again just to the time, not the time exchange, artinya saya telah kembali tepat pada waktu yang ditetapkan tidak pada waktu yang telah di robah”. Kesimpulannya, di dalam bahasa Inggris kata“exchange” jelas dapat digunakan dalam arti change. Sebagaimana terdapat dalam wahyu Hadhrat Masih Mauud as dan keberatan atas hal itu telah membuktikan akan kedangkalan dan ketidak pahaman mereka yang tidak mengerti akan bahasa Inggris.

Ada satu arti yang lain“exchange”juga diakui secara umum berarti “inter change”. Dari sisi itu, jika kalimat wahyu tersebut diperhatikan, maka makna wahyu tersebut artinya di antara firman dan kata-kata Allah itu tidak dapat berobah satu sama lain. Maksudnya, kalam dan firman Allah swt begitu fasih dan baligh (luas sekali), setiap kata-kata-Nya berada dalam posisi yang senantiasa tepat pada tempatnya dan di manapun kata itu digunakan, maka itu akan memberikan arti yang tepat. Dan jika satu kata digeser dari tempatnya lalu digantikan dengan kata yang lain, maka makna dan maksud dari kalimat itu akan menjadi berobah dan kacau balau. Sesuai dengan itu, keistimewaan kata-kata yang luhur itu diakui bahwa setiap katanya mengandung arti dan makna pada tempatnya.

Jadi, kenyataannya khusus bagi orang-orang yang memahami ilmu Al-Quran pasti mengetahui bahwa balaghah (jangkauan makna itu), kata itu bila satu kata diganti, maka ayat tersebut menjadi kacau balau dan tidak sesuai dengan kontek yang ada. Kesimpulannya adalah wahyu Hadhrat Masih Mauud as bila makna yang akan diambil itu“exchange”, “change”ataupun“inter change”, bahasa wahyu tersebut benar-

43

Page 44: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

benar tepat dan sesuai dengan pendapat dan nalar para Ahli bahasa. Mengajukan keberatan tersebut hanyalah menunjukkan kedangkalan para penentang yang tidak membuahkan hasil apapun.

Keempat puluh duaWahyu –wahyu yang memerlukan penjelasan.

a.Kalian menertawakan bentuk susunan wahyu yang janggal bunyinya,sama keadaannya sepeti orang - orang yang menertawakan Huruf – huruf Muqoththa’ah di dalam Al-Qur’an seperti :

س�طسم – طس – كهيعص يس – ق – ن – حم – ج�ر�dan lain – lain.

b. Para penentang Al- Qur’an seperti halnya anda juga megggap itu sebagai sesuatu yang janggal.Seperti anda juga, para penentang Nabi Syu’aib pun menyatakan bahya wahyu wahyu engkau tidak karuan dan benar benar kami tidak dapat mengerti. Di dalam Al-Qur’an disebukan:

�ا �ب� ي ع�ي �ف�ق�ه م�ا ش� ا ن �ير1 �ث �ق�ول� م�م&ا ك ت( Surat Hud ),yangartinya :” Wahai Syu’aib, kebanyakan dari kata – kata yang engkau ucapkan itu, kami tidak dapat memahaminya.

c.Hadhrat Imam Ghazali rahmatullah ‘alaihi dalam bukunya Al-Iqtishad fil I’tiqad menuliskan sebagai berikut : ”Kami tidak disusahkan untuk harus dapat memahami seluruh makna Al-Qur’anul Karim. Huruf – huruf Muqoththa’ah di dalam Al-Qur’an merupakan huruf – huruf atau kata kata yang dalam istilah bahasa Arab tidak selaras untuk satu arti apapun. ( Ilmul Kalam, terjemahan Urdu, Al- I’qtishad fil i’tiqad, hal 66 )

d. Syah Waliyullah Sahib Muhaddis rohimahullah, di dalam bukunya Al- Fauzul Kabir, berkenaan dengan ayat- ayat Al-Qur’an yang tidak ada pengkhususan, telah menulis sebuah syair di dalam bahasa Farsi yang artinya begini : ”Bahwa di dalam wahyu wahyu seperti itu terbukalah bagi

44

Page 45: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

kita pintu ijtihad dan membukakan peluang untuk diikutkan dalam menguraikan penjelasan ayat – ayat di beberapa kisah sejarah masa lalu”

e.Imam Razi di dalam Tafsir Kabirnya jilid I, hal 227 menuliskan :

ه ال�ى و�ق�و�ل��� �ع��� ا الم ت ري و�م��� �ج��� اه� ي ر� �ح� م�ن� م�ج��� و�ات �ف��� �ن� ال و�ال �ن& ق��� �مD ه��ذ�ا إ �ورD ع�ل ت رW م�س��� و�س���Dه� م�ح�ج�وب �ر� ث

� �أ ت �س� ك� الله� ا �ار�8 �ب ال�ى ت �ع�� ه و�ت ال� – ب�� و ق�� �ب�� ر� أ �ك�� د-يق� ب �الص�- ل- ف�ى ن اب8 ك�� �ت�� رW ك س��ه ر3 آن� ف�ى و�س� �ق�ر� �ل� ال و�ائ

� و�ر� أ الس3”Terdapat dua ungkapan berkenaan dengan Alif - Lam – Mim() , dan huruf – huruf Muqoththa’at lainnya. Perkataan pertama adalah, bahwa ini merupakan ilmu yang tersembunyi dan merupakan penghalang ( selubung ) arti rahasia yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah swt.

Abu Bakar Siddiq ra berkata, bahwa pasti ada saja rahasia pada setiap kitab suci dan di dalam Al-Quran rahasia itu terdapat di dalam hurus-huruf “Muqaththa’ah” pada permulaan surat dalam Al-Quran.

f. Dalam kitab As-Sirajul Wahhaj tertulis:� �ع�د� ال � ف�ى ب 3م �ل �ك �ع�الى الله� ت 8 ت �م �ال �ك ه� ف�ى م�ف�يد8 ب �ف�س� � ن �يل� ال ب �ح�د8 س� �ل�ى �أل �ه إ �س�ت� م�ع�ر�ف�ت �ي �ل أ

�ح� و�ر� ف�و�ات �يل� هذ�ا م�ن� الس3 �ق�ب �ج�وز� و�ه�ل� ال �ح�د8 ي �ن� �أل �ق�ول� أ &ه ي �ن �مD إ �ال �ر� ك �ح�د8 و�ه�ل� م�ف�يد8 غ�ي �ألDيل� ب �ل�ى س� ك�ه إ د�ر�

Yakni hal ini tidak jauh dari kemungkinan bahwa turunnya wahyu dan ilham dari Allah swt seperti itu yang bermanfaat di dalam wahyu itu sendiri, akan tetapi tidak ada orang yang dapat mengerti akan artinya. Apakah huruf Muqaththa’ah tidak seperti itu?. Bolehkah seseorang mengatakan bahwa hal itu sia-sia dan tidak ada gunanya? Adakah seseorang yang dapat memperoleh penjelasan tentang itu? Tentu saja tak seorang pun dapat melakukannya. Pendek kata, wahyu-wahyu Masih Mauud as berkenaan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa yang khusus hanya beliau sendirilah yang dapat mengomentari dan memberikan penjelasan tentang hal itu. Perkara itu berkaitan dengan nubuwatan yang terjadi masa mendatang dan akan menjadi sempurna pada waktunya kelak. Dan artinya akan terbuka sesuai dengan terjadinya peristiwa itu, sebagaimana di dalam Al-Quran dinyatakan :

45

Page 46: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Artinya: Kami akan memperlihatkan tanda-tanda Kami dan kamu sekalian akan mengenalnya (An-Naml, 27:94)

Dan sejumlah wahyu-wahyu yang umum terbuka pintu ijtihad guna menjelaskan dn menafsirkannya sebagaimana kutipan Syeh Waliyullah Sahib sebagaimana yang telah dituliskan tadi. Pendek kata menyatakan bahwa wahyu-wahyu itu kacau balau dan menyatakan itu merupakan hal yang tidak berguna membuktikan akan kekerasan hati dan kekotoran batin orng tersebut. Di bawah ini kami tuliskan beberapa wahyu beserta penjelasannya:1. Yaitu:

�م� �م� غ�ث �م� - غ�ث - غ�ثIni merupakan wahyu yang tidak bermakna sama sekali.Jawabnya: Orang-orang yang lancang seperti kalian telah mengajukan keberatan yang sama seperti kepada Nabi Syu’aib as:

�ا �ب� ي ع�ي �ف�ق�ه� م�ا ش� ا ن �ير1 �ث �ق�ول� م-م&ا ك تWahai Syu’aib kebanyakan ucapanmu itu tidak dapat kami mengerti (Hud, 11:92)

Hadhrat Imam Ghazali ra mengatakan: “Kita tidak dibebani harus dapat memahami seluruh arti Al-Quran... hurur Muqaththa’ah dalam Al-Quran merupakan huruf-hurut atau kata-kata di dalam bahasa Arab itu tidak cocok untuk arti manapun.(Ilmul-Kalam, terjemah Urdu, Al-Iqtishad fil-I’tiqad hal, 56). Tidak ada wahyu yang berbunyi :

�م� �م� غ�ث �م� - غ�ث - غ�ثYang ada adalah:

�م� �م� غ�ث �م� غ�ث �ه غ�ث لArtinya: Sekaligus harta diberikan kepadanya.Di dalam wahyu itu, diwahyukan pula terjemahannya sebagai berikut:

�م� �م� غ�ث �م� غ�ث �ه غ�ث �ه� د�ف�ع� ل �ي �ل �ه م�ن� إ د�ف�ع�ة�1 م&ال(Tadzkirah hal. 311). Artinya: Kepadanya diberikan hartanya sekaligus.

Di dalam Al-Munjid di bawah kata ( �م� ,( غ�ث artinya: Kepadanya diberikan harta sekaligus. Dalam Kamus bahasa Arab Inggris, Al-Faraidud-Dariyah ) Kata ( �م� (غ�ث artinya to give at once any one artinya memberikan harta kepada seseorang sekaligus. Jadi wahyu

46

Page 47: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

tersebut bukan tidak bermakna apa-apa. Pengejaan wahyu tersebut oleh para penentang diucapkan dengan ( م� �م غ�ث غ�ث ) sama halnya dengan musuh-musuh Islam yang berlidah kotor kata () , mereka baca dengan ( �ل�م �م أ �ل أ ) sebagai olok-olokan. Coba simaklah juga kalimat yang tertulis dalam Lisanul Arab:

&م� �م�ال� م�ن� غ�ث �م�ة1 ال �ذ�ا – غ�ث �ه د�ف�ع� إ د�ف�ع�ة1 ل

Seakan-akan arti dari kata ( �م� �ه غ�ث ل ) di dalam lughat, wahyu itu pula yang diturunkan kepada Masih Mauu as. Lihat juga Aqrabul Mawarid.

2. Ek haftah tak koi baqi nah rahega (Urdu).Artinya: Hingga satu minggu tak seorang pun yang tetap tinggal. Wahyu ini dianggap tidak ada artinya.

Jawab:Di dalam Al-Quran Allah swt berfirman:

Bahwa satu hari di sisi Tuhanmu sama dengan 1000 tahun perhitungan kamu (Al-Hajj, 22:48) Dan di dalam Injil juga disebutkan: “Satu perkara khusus ini tidak akan tersembunyi darimu bahwa di sisi Tuhan sehari itu sama dengan 1000 tahun lamanya dan 1000 tahun itu sama dengan sehari. Tuhan tidak lambat dalam memenuhi janjinya (Petrus,3:8).

2. a.Allah swt memberitahukan kepada Hadhrat Masih Mauud 'alaihis salam bahwa umur dunia itu 7000 tahun dan sesudah 7000 tahun dunia akan qiamat. Tentang hal itu tertulis dalam Hujajul-Kiramah dalam bahasa Farsi, hal. 38 yang berbunyi:

Tempel bhs Farsinya!

Di dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa umur dunia itu 7000 tahun. Di dalam Turmudzi riwayat Hadis itu sangat panjang … Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

… umur dunia sejak makhluk diciptakan sampai dunia ini menjadi fana, masa iunitu adalah 7000 tahun … Anas bin Malik ra berkata … bahwa umur dunia itu 7000 tahun (Ibnu Asakir dalam Tarihnya,

47

Page 48: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Danizdi bahwa umur dunia itu 7 hari, tetapi riwayatkan yang benar dari Ibnu Abbas ra bahwa dunia itu 7 hari dan satu hari itu sama dengan 7 tahun).

2.b.Mengenai wahyu itu Hadhrat Masih Mauud 'alaihis salam menjelaskannya sendiri sebagai berikut:“Dan umur duniapun dijelaskan 1 Minggu dan maksud satu minggu di sini 7000, satu hari itu sama dengan 1000 tahun sebagaimana disebutkan di dalam Al-Quran:

(Al-Hajj, 22:38) Dikutip dari Badar, 28 Februari 1907.

2.c.Bahasan tentang 7000 tahun umur dunia secara panjang lebar dapat dilihat dalam buku Tuhfah Ghalarwiyah dan Barahin Ahmadiyah jilid V.

3. Pehle behosyi, pher ghasysyi, pher maut (Urdu)

Tempel urdunya!

Artinya:Mula-mula pingsan, lalu koma kemudian mati. Tuduhannya: Wahyu ini tidak bermakna.

Jawaban:Hadhrat Masih Mauud as menjelaskan sendiri wahyu tersebut sebagai berikut: “Pada tanggal 30 Juni 1899 M, telah turun wahyu kepadaku; “Pertama-tama pingsan, lalu koma, kemudian mati”. Pengertian wahyu ini berkaitan dengan seorang teman yang mukhlis yang mana kami akan berduka-cita atas kewafatannya. Kemudian wahyu itu diperdengarkan kepada banyak orang dari warga Jemaat beliau, lalu disebarluaskan dalam buku Al-Hakam tanggal 30 Juni 1899. Maka pada akhir Juli 1899 seorang sahabat kami yang sangat mukhlis yakni dr Muhammad Bure Khan, asisten ahli bedah secara tiba-tiba wafat di Qusur. Mula-mula ia pingsan, lalu koma, kemudian meninggalkan dunia yang fana ini. Kematiannya itu dengan wahyu tersebut hanya selisih 20 sampai 22 hari saja (Haqiqatul-Wahyi, hal. 213 dan 214 dan kitab Nuzulul-Masih, hal. 231).

Akan dicek ulang!

48

Page 49: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

4. Maut tera maah haal ko, - eik dam me dam rukhsat hua, peit phat geya. ( Urdu ). Artinya: kematian tiga belas bulan berjalan, secara tiba-tiba meninggal dunia, perutnya pecah. pertanyaannya : wahyu itu tentang siapa ? (Sampai di sini!)

Jawab : Wahyu tersebut diterima pada tanggal 5 Sya’ban 1324 H. Hadhrat Masih Mauud as bersabda: ”Pada tanggal 30 Juli l906 dan beberapa hari kemudiannya, dengan perantaraan wahyu diberitahukan kepadaku bahwa ada seorang angauta Jemaat secara tiba tiba akan meninggalkan jemaat ini, perutnya akan pecah dan akan meninggal pada bulan Sya’ban . Ternyata sesuai dengan wahyu tersebut, pada bulan Sya’ban 1324 H Mia Sahib Nur Muhajir salah seorang dari anggota kelompok Sahibzadah Abdul Latif secara tiba tiba perutnya pecah lalu meningal dunia ( Tatimmah Hakikatul Wahyi hal 4 )5. Eili Aus ( اوس ايلي )Jawab : Eili artinya wahai Tuhan dan Aus artinya hadiah atau pemberian. Menurut Al Munjid ( ا – آس� و�س1

� ا أ �اس1 �ي و�إ ) (�ع�ط�ى ( أ atau ( ,( ع�و&ض� yakni pemberian atau pahala, sedangkan ( � &ة� ا �ع�ط�ي �ل ا : و�س�

� �أل ) artinya pemberian atau hadiah ( Al Munjid ).

Jadi arti dari ( اوس ايلي ) adalah, Ya Tuhanku, berikanlah aku nikmat atau berikanlah aku imbalan atau pahala.

6. Wahyu yang berbunyi: ( ا ه�و�� ع�ن ا ش� �ع�س1 ن )Jawaban:a. Arti dari ( �ا ه�و� ع�ن ا ش��� �ع�س��1 ن ) adalah, selamatkanlah dengan

belas kasih!

Wahai Tuhanku aku sangat mengharapkan keselamatan, maka: “selamatkanlah dengan belas kasih!” (Zabur, 25:118).

b. Di dalam Injil, cetakan 1928 M, dikatakan kepada Ibnu Daud: ( �ا ه�و� ع�ن ش� ). Di dalam kalimat tersebut pada catatan kakinya tertulis: “Dengang belas kasih, selamatkanlah!” (Matius, 21:9). ا) �ع�س��1 (ن dalam bahasa Ibrahi maknanya “terkabul”. Seolah-olah di dalam kalimat ( و� �ا ه��� ع�ن ش��� ) mengandung suatu doa dalam kalimat bersamaan dengan

49

Page 50: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

kata ا) �ع�س���1 .(ن Diberitahukan secara wahyu tentang pengabulannya.

c. Hadhrat Masih Mauud as menulis tentang terjemahan wahyu tersebut, sebagaimana firman Allah swt dalam wahyu itu: ( �ا ه�و� ع�ن ا ش� �ع�س1 ن ), yang artinya: Wahai Tuhan aku berdoa: “Anugerahkanlah keselamatan kepadaku dan bebaskanlah aku dari kesulitan-kesulitan!”.Kedua kalimat ini terdapat dalam bahasa Ibrani yng mengandung sebuah nubuwwatan yang berbentuk doa dan akan dizhahirkan pengabulannya. Kesimpulannya adalah kesulitan-kesulitan yang dialami di tengah-tengah kesendirian, ketidak berdayan dan ketidakmampuan itu akan dijauhkan dariku di masa yang akan datang. Maka, setelah 25 tahun berlalu wahyu inipun terpenuhi kebenarannya. Dan sekarang kesulita-kesulitan itu hilang sirna (Barahin Ahmadiyah, jilid V, hal. 80)

7. Asman, mithi bhar reh geya.(Urdu ). Jawaban:Maksud dari wahyu itu adalah satu tanda kehebatan dari langit segera akan zhahir, dalam satu syair bahasa Urdu, beliau mengatakan:

Ditempelkan!“Asmaan ee ghafelo ab aag bersaneko he”, artinya: Wahai orang-orang yang lalai sebentar lagi langit akan menyemburkan apinya.

Selanjutnya, sehubungan dengan akan terjadinya peperangan Eropa, beliau menulis sebuah bait syair bahasa Urdu sebagai berikut:

Ditempelkan!

Artinya: Langit akan menyerang dengan cambuknya, itu sebagai satu tanda kemarahan Tuhan. (Barahin Ahmadiyah, jilid V).

8. “Eik daanah kis kisne khaana he?” (Urdu )

tempel urdunya!

50

Page 51: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Artinya : “ Ini sebuah benih, siapa siapa sajakah yang akan memakannya?”

Jawaban:a. Wahyu ini diterima oleh Hadhrat Masih Mauud as pada

tanggal 8 Februari 1906. Sebelum kalimat wahyu tersebut ada sebuah kalimat sebagai berikut:

�ا �ي& ي �ب �ت� الله� ن �ن � ك �ع�ر�ف�ك� ال �خ�ر�ج� أ م�اع�يل� د�و�ح�ة� و�غ�م3ه� ه�م3ه� ي �س� &ى ف�اخ�ف�ه�ا إ ج� ح�ت �خ�ر� ي

Wahai Nabi Allah aku tidak mengenalmu, kesedihan dan kedukaannya ini (Masih Mauud as) akan menjadi faktor tumbuhnya pohon Ismail, maka sembunyikanlah sampai tiba saat kemunculannya (barulah wahyu dalam bahasa Urdu): “Ini satu benih, siapa siapa saja yang akan memakannya?”. Jadi, jelaslah yang dimaksud dengan benih itu adalah pohon Ismail, yakni pohon kesedihan dan rasa kepiluan terhadap bangsanya yang bersemayam di dalam kalbu Hadhrat Masih Mauud as, yang berstatus sebagai benih dan pada suatu hari kelak akan menjadi sebatang pohon Ismail yang sangat besar; yakni yang akan menjadi penyebab zhahirnya keagungan Islam dan seluruh dunia kelak akan meraih keberkatan dari padanya. Kesimpulannya, Al-Masih Tuhan yang pada hari ini tengah memakannya seorang diri suatu hari akan menjadi pohon yang berbuah berkat dan rahmat. Dan seluruh dunia semuanya akan memakan buah itu. Inilah maksud dari kalimat: “Inilah benih yang daripadanya setiap orang akan memakannya”.

b. Benih ini dapat juga berarti Al-Quran. Kendati bagaimanapun ringkas dan singkatnya, namun tetap saja dia itu akan menjadi makanan ruhani bagi seluruh dunia yang akan menghilangkan lapar mereka sebab pohon Ismail (keagungan garis keturunan Muhammad saw) yang paling tinggi dan paling indah adalah Al-Quranul-Karim.

9. Pechis din, ya pechis din tak ( Urdu )Tempelkan Urdunya!

Artinya: 25 hari atau sampai25 hari . Wahyu ini turun pada tanggal 7 Maret 1907 (Lihat Badar, jilid VI, poin 11, hal. 3 dan Al-Hakam, jilid 11, poin 9, kutipan Tadzkirah hal. 649.). Hadhrat Masih Mauud as mwnjelaskan tentang hal itu sebagai berikut:

51

Page 52: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Eik haul naak yaa ta’ajjub anggeez waaqi’ah hoga ( Urdu ) Artinya :” Satu peristiwa yang sanat mengerikn atau sati peristiwa yang sangat menakjubkan aan terjadi” (Badr 14 Maret hal 3, tahun l907 ). Ternyata peristiwa itu persis terjadi 25 hari setelah wahyu tersebut diturunkan yakni pada tanggal 31 Maret l907, yakni beberapa hari setelah Wahyu tersebut disebar luaskan ). Satu bola api yang sangat dahsyat dan sangat mengerikan jatuh dari langit dapat disaksikan oleh orang-orang dari berbagai kota. Sebua h surat kabar berbahasa Inggris di Lahore bernama “Civil & Military Gazzette” juga telah menulis tentang liputan peristiwa itu.Banyak reporter yang menulis surat kepada kami tentang jatuhnya meteor itu pada hari Minggu sore pukul 16 45, pada tanggal 31 Maret 1907 M. Bintang berekoritu diikuti gas asap yang sangat panjang.( Civil & Military Gazzette). Catatan: Di dalam wahyu yang berbunyi: “Association” merupakan kabar gaib tentang berdirinya Jemaat Ahmadiyah.

10. Wahyu yang berbunyi: “Mudhir sehat” (Urdu). Artinya: Kesehatan terganggu.

Wahyu ini tercntum dalam Al-Hakam, jilid 9, poin 21, hal.1, tanggal 17 Juni 1905 M.disebutkan tentang kerja keras dan tetap terjaganya Hadhrat Masih Mauud as hingga larut malam. Dan di dalam wahyu yang lain diberitahukan kepada beliau tentang akan pulihnya kembali yang untuk orang itu beliau berdoa. Wahyu tersebut berbunyi: “Atsare sehat”, artinya pengaruh kesehatan.(Lihat dalam Badar, jilid II, hal. 16, tanggal 8 Mei 1903M).

11. Zindegi ke fesyen se duur jaa pare ( Urdu )

Tempelkan Urdunya!

Artinya: “Mereka terlempar jauh dari model kehidupan”.

Bersamaan dengan itu ada lagi satu wahyu yang berbunyi:ح-ق�ه�م� ح�يق1ا ف�س� �س� ت

Artinya: “Ya Tuhanku, hancurkanlah mereka dengan sehancur-hancurnya! (Lihat, Tadzkirah hal. 472).

52

Page 53: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Di dalam buku itu Hadhrat Masih Mauud as menjelaskan tentang doa beliau: “Wahai Tuhanku hancurkanlah musuh-musuhku sehancur-hancurnya!”. Maka Allah swt mewujudkan pengabulan doa itu dalam bentuk wahyu tersebut. Wahyu ini, beliau terima pada tahun 1904 M. Penyakit Taun (Pes) menyebar luas di India dan ratusan ribu binasa.

Penyempurnaan ini digambarkan secara umum dan tidak ditetapkan bagi orang tertentu.

12. Wahyu yang berbunyi:ر3 &ذ�ين� ش� �ع�م�ت� ال �ن �ه�م� أ �ي ع�ل

Artinya: “Kejahatan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka”.Jawaban:Wahyu ini tertulis dalam Badar, jilid I, poin 8, tanal 25 Mei 1905 M dan juga Al-Hakam, jilid IX, poin 18, hal. 1, tanggal 24 Mei 1905 M dan juga disebutkan untuk Syeikh Rahmatullah Sahib (yang kemudian menyeberang menjadi Ahmadiyah Lahore).

Hadhrat Masih Mauud as berdoa: “Maka sebagai jawabannya, telah diwahyukan kepada beliau:

ر3 &ذ�ين� ش� �ع�م�ت� ال �ن �ه�م� أ �ي ع�لDi dalam wahyu tersebut diterangkan bahwa orang – orang yang kepada mereka Hadhrat Masih Mauud as telah melimpahkan banyak kebaikan kepada mereka, kelak pada satu hari mereka itu akan meremehkan kemuliaan beliau dan selalu akan berupaya untuk menimpahkan kerugian-kerugian misi beliau as, lalu timullah fitnah dari para penentang itu dan juga Syeikh Rahmatullah Sahib yang kemudian mejadi anggota Ahmadiyah lahore.

13. Wahyu dalam bahsa Urdu: “Lahore me eik be syarm he”

Tempel Urdunya!

Artinya: “ Di Lahore ada seorang yang tidak punya malu “

Wahyu tersebut diturunkan pada tanggal 13 Maret 1907 M dan diterbitkan dalam Badar, jilid VI, poin 11, 14 Maret 1907 M, hal. 3 dan Al-Hakam jilid XI, poin 9, tanggal 17 Maret 1907, hal. 1 dan Tadzkirah hal. 651).

53

Page 54: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Untuk kejelasannya, di sini dicantumkan wahyu secara lengkap: “Lahore me eik be syarm he” baru dilanjutkan dengan wahyu dalam bahasa Arab yang berbunyi:

Dل� &ك� و�ي �ف�ك�ك� ل -ي و��إل �ن �ت� إ �ع�ي -ي ن �ن �ا إ �ن � الله� أ �له� ال & إ �ال �ا إ �ن �ن& أ الص&اد�ق�ين� م�ع� الله� إLalu disambung dengan wahyu dalam bahasa Udru, eik imtihaan he, ba’az usme pakre jaengge, aur ba’az chor diye jaengge, lalu disambung lagi dengan wahyu dalam bahasa Arab yang berbunyi:

&م�ا �ن �ر�يد� إ �ذ�ب� الله� ي �ي �م� ل �ك ج�س� ع�ن �ه�ل� الر- �ت� أ �ي �ب �م� ال ك �ط�ه-ر� ا و�ي �ط�ه�ير1 تDi Lahore ada seorang yang tak punya malu. Wahai orang yang tak bermalu, dirimu dan atas kedustaanmu. Aku telah memberitahukan atas kematian seseorang. Sungguh aku adalah Tuhan dan tidak ada Tuhan selain aku. Allah beserta orang-orag yang benar. Satu ujian. Sebagian dari mereka akan ditangkap dan sebagian lagi akan dilepaskan. Wahai Ahlul-Bait, Allah menghendaki agar segala kekotornmu dijauhkan darimu dan mensucikanmu dengan sesuci-sucinya”.

Wahyu-wahyu tersebut semua turun pada tanggal 13 Maret 1907M. Juga disebutkan dalam wahyu tersebut tentang kebohongan dan fitnah; setelah barulah disebutkan tentang kematian seseorang. Sekarang coba cermati bagaimana kabar gaib itu telah tergenapi dengan sempurna? Wahyu tersebut diturunkan kepada beliau pada tanggal 13 maret 1907 M, dan tepat pada tanggal13 Maret 1914, yakni pada hari wahyu tersebut diturukan diberitahukan tentang kewafatan Hadhrat Khalifatul Masih Awwal ra dan ( �ن-ي �ع�يت� إ ن ) Aku Allah memberitahu tantang kematian seseorang. Sebelum kewafatan beliau ra, Muhammad Ali MA, LLB Amir Jemaat Ahmadiyah Lahore sudah mencetak secara sembunyi-sembunyi sebuah pamflet dan disimpannya untuk kemudian akan dibagikan pada saat apabila Khadhrat Khalifatul-Masih Awwal wafat. Di dalam pamflet tersebut, mereka telah melakukan penipuan/kelicikan atas ajaran Hadhrat Masih Mauud as dan Al-Washiyat. Pamflet tersebut disebarluaskan pada tanggal 13 Maret 1914 M pada saat kewafatan Hadhrat Khalifatul-Masih Awwal yang karenanya Jemaat Ahmadiyah terjebak dalam satu ujian yang sangat berat.

Jemaat Ahmadiyah terpecah menjadi dua kubu. Maulvi Muhammad Ali dan kelompoknya (Jemaat Ahmad Lahore) ingin menghapuskan Khilafat untuk masa yang akan datang dan mereka berupaya agar jangan ada pengganti Khalifatul-Masih

54

Page 55: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Awwal yang terpilih. Namun dipihak lain ada satu kelompok yang menyatakan perlu adanya pemilihan Kholifatul-Masih sesuai dengan ajaran Masih Mauud as dan sesuai dengan washiyat Hadhrat Khalifatul-Masih Awwal. Keluarga Hadhrat Masih Mauud as juga mempunyai pandangan yang sama dengan kelompok kedua ini. Kesimpulannya, kelompok kedua meraih kesuksesan dan kelompok Ahmadiyah Lahor menemui kegagalan dan Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad sebagai Khalifatul-Masih Tsani.

Orang benar telah memperoleh pertolongan dari Allah swt dan janji tuduhan palsu yang dilontarkan mereka terhadap Ahlul-Bait Hadhrat Masih Mauud as janji Allah akan mensucikan mereka pun menjadi sempurna. Kesimpulannya semua kabar gaib itu telah tergenapi dengan penuh keagungan yang menjadi sebuah bukti yang sangat luar biasa atas kebenaran Hadhrat Masih Mauud as.

Sekalipun sudah jelas dan nyata dan sangat mendetail wahyu itu terpenuhi secara sempurna bila masih ada juga orang yang tidak dapat memahami akan makna dari wahyu yang berbunyi: “Di Lahore ada seorang yang tidak punya malu”. Lalu apa lagi obatnya bagi orang seperti itu? 14. “Eikh imtihaan he, ba’az usme pakre kiye jaengge.”

( Urdu ), terjemahannya : “Sebuah ujian, sebagian orang dalam ujianitu akan ada yang di cekal “

Jawaban:Silakan lihat jawaban terdahulu sebagaimana yang sudah dijelaskan pada poin ke 13 di atas.

15. “ Jidher deikhta hu, udher tu hi tu he “ ( Urdu ). Terjemahnya : Ke arah manapun aku melihat, dimana-mana hanya engkau yang nampak.”

Jawaban :Wahyu ini diturunkan pada tanggal 12 April 1904 M dan sebelumnya ada satu lagi yang berbunyi : E, basa khanah dusyman, keh tu wiran kar di “ artinya : “Wahai musuh yang menempati tempat tinggal, engkau telah membuat kehancuran.”

55

Page 56: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Wahyu tersebut ditulis dalam Al-Hakam jilid IV, poin 13, hal. 1 tanggal 24 April 1904 di sana tertulis juga bahwa wahyu itu tentang penyakit pes. Jadi, maksud dan makna wahyu tersebut sangat jelas. Catatan: Ketika penyakit ini melanda suatu kawasan, maka kematian tersebar di mana-mana; jadi, di mana mana berjangkit penyakit pes.

16. Wahyu beliau berbunyi sebagai berikut : “ Loog ae, aur da’wa kar bethe, syeere Khuda unko pakra ( Urdu ) artinya : Orang orang datang dan berdakwah, maka singa Tuhanpun menerkam mereka “.

Bersama Hadhrat Masih Mauud as ada sebuah tangan kelemah lembutan dan kesantunan orang-orang Inggeris. Allah swt disana, dimana beliau berada.Orang-orang yang melihat kearah langit tidak merasa takutdan khawatir. Allah akan membereskan segala pekerjaanmu dan segala keinginanmu akan dipenuhi.Pemilik lasykar-laykar itu akan datang menuju kesini. Jika dilihat kearah Al-Masih Nashiri, maka akan diketahui bahwa tempat ini ( Qadian ), tidaklah kurang keberkatannya dibandingkan dengan tempat suci beliau.

Janganlah menakut-nakuti aku dengan api, sebab api adalah budak dan budak dari budak kami. Orang-orang datang dan berdakwah dan singa Tuhan menerkamnya dan singa Tuhan akan meraih kemenangan. ( Arba’in hal 38. Tadzkirah hal 370-372 ).

Di dalam wahyu-wahyu itu hubungan antara Jemaat Ahmadiyah dengan Inggris dimasa itu disebukan dengan sighah madhi ( masa lalu/bentuk past tense) , yang artinya kelak akan tiba satu masa, dimana masa krisis akan datang dan hubungan baik yang dahulu pernah terjalin dengan harmonisnya, sekarang ini akan menjadi lagenda dan tinggal kenangan semata. Akan terjadi satu perobahan yang sangat penting & menakjubkan. Tentara Pemerintah dan lasykar kelompok Ahrar yang bathil akan menimpakan “kesedihan “kepada Jema’at Ahmadiyah, namun Allah swt berfirman bahwa sebagaimana terhdap Al-Masih Nashiri dan Jemaatnya Pemerintah pada masa itu menentang dan orang-orang Yahudi pun bersatu-padu menentang beliau, namun tetap saja Allah swt memberikan kesuksesan kepada beliau.Sekarang pun begitu pula, Dia akan menolong Jemaat Ahmadiyah dan akan menjadikannya menang dan sukses dengan bantuan dari langit yang tak terhitung banyaknya.

56

Page 57: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Di dalam kaitan ini, setelah menyitir bualan dan kesombongan kaum Ahrar dan para penentang lainnya Dia berfirman : “Orang-orang itu mendakwakan bahwa mereka akan menghancur leburkan Jema’at Ahmadiyah, akan tetapi singa Tuhan ( Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. dengan keberanian dan tekadnya yang luar biasa akan melawan dan pada akhirnya berhasil mengalahkan mereka. Kini, cobalah anda perhatikan dan saksikanlah betapa agung nubuwwatan-nubuwwatan itu, karena telah tergenapi setelah 45 tahun wahyu tersebut diturunkan. Sedangkan dilain fihak, Kaum Ahrar secara telak telah menelan kegagalan. Cukuplah hal itu menjadi satu bukti yang nyata bagi orang yang mampu berfikir dan merenungkannya.

17. Wahyu Masih Mauud as berikutnya:

�ع�ط�يت� �اء� ص�ف�ت� �أ �ف�ن �إل �اء� ا ي �ح� �إل و�اArtinya : “Aku dianugerahi sifat memfanakan (mematikan) dan juga menghidupkan . Wahyu ini dianggap tidak masuk akal.

Jawaban : a. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as menda’wakan diri beliau

sebagai Al-Masih yang dijanjikan.Kalian mengakui bahwa sifat Al-Masih terdahulu itu dapat menghidupkan? dan bukankah kalian tidak berkeberatan terhadap hal itu? Lalu mengapakah kalian berkeberatan terhaap Al-Masih Muhammadi? Apakah ucapan Al-Masih terdahulu itu tidak pernah disebutkan di dalam Al-Quran?, yang berbunyi:

�ح�ي� �ى أ �م�و�ت �ذ�ن� ال �إ الله� ب

Artinya: Bahwa aku menghidupkan dan mematikan dengan izin Allah? Hadhrat Masih Mauud as bersabda :

�ع�ط�يت� �اء� ص�ف�ت� أ �ف�ن �إل �اء� ا ي �ح� �إل ب- م�ن� و�ا �ف�ع&ال� ر& ال

Aku dianugerahi Allah Yang Maha Kuasa sifat mematikan dan menghidupkan. Lalu, mengapa kalian berkeberatan atas hal itu ?

57

Page 58: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

b. Jika kalian menyatakan bahwa menghidupkan orang yang mati hal itu sungguh merupakan satu sifat ke Al-Masihan, akan tetapi sifat mematikan tidak terdapat di dalam sifat Al-Masih terdahulu. Mengapa dapat begitu ?

Jawabannya ialah, Allah swt telah mengangerahkan sifat itu kepada Al-Masih Muhammadi-Nya, sebagaimana di dalam Hadis disebutkan bahwa Al-Masih Muhammadi dianugerahi sifat menghancurkan musuh –musuh , sebagaimana tertulis :

� �ح�ل3 ف�ال �اف�ر8 ي �ك �ج�د� ل �ح� م�ن� ي ي ه ر& �ف�س� & ن �ال م�ات� إArtinya: Tidak boleh bagi seorang kafir mendapatkan tiupan ruhnya, kecuali setelah ia mati. ( Muslim, Mirqat Mulla Ali Qari), jilid V, hal. l97 dan Misykat hal 473. Mathba Ashabul Mathabi, bab I ‘alamat baina yadayis saa’ah.)

Maksud dari Hadis tersebut adalah Orang orang kafir yang terkena hembusan Al-Masih, pasti akan mati. Fakta telah menunjukkan bahwa ratusan musuh Hadhrat Masih Mauud as yang mati karena hembusan beliau di antaranya: Lekhram, Abdullah Atham, Alexander Dowie, Saadullah dan lain lainnya.

c. Kutipan sabda Hadhrat Masih Mauud as yang kalian ajukan sebagai keberatan adalah merupakan kutipan dari buku Khutbah Ilhamiyyah. Setelah itu, Hadhrat MasihMauud as sendiri mmberikan komentar arti membunuh dan menghidupkan sebagai berikut:

�ئي ا �يز� �انD إ ن بD س� �ي – م�ذ�ر& بD د�و�اءD و�د�ع�ائ ر�ي – م�ج�ر&� 1 ق�و�م1ا أ �ال �1 آخ�ر�ين� و�ق�و�م1ا – ج�ال ج�م�اال

�د�ي �ي �ةD و�ب ب �يد� ح�ر� ب� �ه�ا أ � ع�اد�ات� ب �م �وب� الظ3ل ى و�ف�ى و�الذ3ن �خ�ر� �أل �ةD ا ب ر� �ع�يد� ش� �ه�ا أ �اة� ب ي �ق�ل�وب� ح� – ال

Dاء� ف�اس� �ف�ن �إل �ف�اسD – ل �ن �اء� و�أ ي �ح� ��إل ل Terjemahannya:” Menyakiti aku itu sama dengan pedang tajam dan do’aku adalah obat yang sangat manjur. Kepada satu kaum aku menunjukkan kejalalan (kegagahan )ku dan kepada kaum yang lain aku menunjukkan keindahanku ( sifat keelokan dan kelembutan budiperkertiku ). Di tanganku yang satu ada sebilah senjata yang dengan itu kuhancurkan segala kebiasaan perlakuan aniaya, dan perlakuan dosa, sedangkan di tangan yang lain ada minuman yang menghidupkan kembali segala kalbu yang sudah mati; seolah-olah di tanganku ada satu kampak yang mematikan dan satu nafas yang yang menghidupkan” (Khutbah Ilhamiyyah hal 28 ).

58

Page 59: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Sekarng, coba lihatlah di dalam Khutbah Ilhamiyyah, Hadhrat Masih Mauud as betapa indahnya penjelasan beliau mengenai sifat mematikan dan menghidupkan. Mematikan adalah membunuh kekafiran, dosa dan kezaliman dan sifat menghidupkan maksudnya menganugerahkan kerohanian dan menghidupkan kembali, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Al-Masih terdahulu. Beliau as tidak pernah menghidupkan orang mati secara lahiriyah, dan tida pula Al-Masih yang kedua akan dapat melakukan hal yang sama. Selain Allah tak seorang manusia yang dapat menghidupkan kembali secara lahiriyah orang yang sudah mati.Namun secara rohani, di dalam diri setiap Nabi didapati daya dan kemampuan ini. Inilah maksud pernyataan yang dikemukakan di dalam kutipan diatas.

Keempat Puluh Tiga

Mirza Sahib ko syeithani ilhaam hote the (Urdu )Tempelkan Urdunya!

Artinya Wahyu wahyu syetan turun kepada Mirza Sahib.” Jawaban :

a. Di dalam Al-Qur’an dinyatakan:

Artinya : Wahyu-wahyu Syetan turun kepada setiap penjahat dan pendosa “ (Asy Syura,26 :223 ).

Sebaliknya, Hadhrat Masih Mauud as justeru mengajukan tantangan di dalam bukunya yang berjudul Tadzkiratusy Syahadatain hal 62, yang isinya antara lain:

Kalian tidak akan dapat melontarkan keaiban, celaan, pendustaan dan penipuan apapun terhadap awal kehidupan sebelum penda’waanku. Adakah seseorang yang sanggup mengajukan celaan terhadap perjalanan hidupku? Seorang musuh besar seperti Muhammad Hussein Batalwi pun sudah mengajukan pengakuan positif terhadap perjalanan hidup Masih Mauud as sebelum penda’waannya.

b. Di dalam Al-Quran dinyatakan:

59

Page 60: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Artinya: Kebanyakan dari mereka itu adalah pendusta (Asy-Syu’ara, 26:223)

Kebanyakan wahyu-wahyu syetan itu adalah bohong dan dusta semata. Namun, pada kenyataannya wahyu-wahyu Hadhrat Masih Mau’ud as kebanyakan sudah tergenapi secara sempurna, yang mana kalian tidak dapat mengajukan kritikan-kritikan atasnya; Sebaliknya tidak berkutik, diam seribu bahasa. c. Dalam buku Anjami Athem hal. 51 Hadhrat Masih Mauud as

telah menantang bermubahalah para Ulama Ghair Ahmadi bahwa wahyu-wahyu yang telah beliau terima itu adalah datang dari Allah swt. Lalu, mengapa kalian tidak tampil pada tantangan mubahalah waktu itu?.

d. Kalian menganut keyakinan akan adanya bisikan syetan pada setiap Nabi sampai-sampai berkenaan dengan Rasulullah saw pun sebagian Ulama kalian mengakui bahwa wahyu-wahyu setan telah turun pula kepada beliau saw, apalagi kepada Hadrat Mirza Ghulam Ahmad as.

Diriwayatkan bahwa dalam suatu majlis Musyrik Quraisy Rasulullah saw membaca ayat Al-Quaran :

Bagaimana pendapat kalian tentang Allata, Aluzza dan Manata yang ketiga lainnya (An-Najm, 53:20-21)

Setelah Rasulullah saw berjumpa dengan berhala Lata dan Uzza, beliau berkomentar:

�ك� �ل �يق� ت ان �ع�ل�ى غ��ر� �ن& ال �ه�ن& و�إ ف�اع�ت �ج�ى ش� ت �ر� �ت لBahwa ini adalah berhala yang sangat luar biasa dan pada hari Qiamat nanti kalian harus mengharapkan syafaatnya. Mendengar pujian beliau saw terhadap berhala itu mereka menjadi sangat gembira. Selanjutnya ada tertulis bahwa Jibril datang dan ia mengatakan kepada Rasulullah saw bahwa ini bukanlah wahyu Ilahi, melainkan wahyu bisikan setan. Sebagian mufassirin kalian menerjemahkan ayat berikut ini:

Terjemahkan !(Al-Haj, 22:53)

60

Page 61: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Mereka menafsirkannya begini, bahwa setiap Nabi dan Rasul itu selalu saja dibisiki wahyu-wahyu setan, bahkan mereka itu menisbahkan tuduhan yang sia-sia itu kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam (Astaghfirullah, al-‘iyadzu billah) Tafsir Husaini, Jilid II, hal. 84 terjemahan bahasa Urdirkan ayat berikut:

Terjemahkan !(Al-Haj, 22:53)

Manakala Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam tengah menilawatkan ayat tersebut, maka setan yang bernama Abyadh meniru suara Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam maka setan pun membacakan syair sebagai berikut:

�ك� �ل �يق� ت ان �ع�ل�ى غ��ر� �ن& ال �ه�ن& و�إ ف�اع�ت �ج�ى ش� ت �ر� �ت لJadi, kalau kalian yang mencintai Rasulullah saw Sang pemimpin semua Rasul itu dengan sepenuh hati, menganggap beliau saw tidak luput dari bisikan setan, maka kenapa harus aku pedulikan, jika kalian mengatakan bahwa Mirza Sahib mendapatkan wahyu bisikan setan? Karena kalian adalah musuhku. Sementara kalian terus saja memperlakukan orang-orang yang mulia dengan pandangan seperti itu.

Keempat puluh Empat Wahyu Wahyu yang diterima didalam bahasa asing:

�ا و�م�ا �ن ل س� ر�� س�ول8 م�ن� أ & ر& �ال ان� �إ �ل�س� -ن� ق�و�م�ه ب �ي �ب �ي �ه�م� ل ل

Artinya:” Dan tidaklah Kami mengutus seorang Rasul, melainkan dengan wahyu dalam bahasa bangsanya sendiri, supaya dapatlah ia segalanya jelas bagi mereka .“Jawab :1. a. Didalam wahyu ini dimana disebutkan bahwa Rasul itu

mendapatkan wahyu didalam bahasa kaumnya sendiri. Para Mufassirin mengartikan demikian :

& �ال ان� إ �ل�س� ي� ق�و�م�ه ب� -م1ا أ �ل �ك �غ�ة� م�ت �ل س�ل� م�ن� ب ر�

� �ه�م� أ �ي �ل � م�ن� إ �م�م �أل ا� & �ال ان� إ �ل�س� ق�و�م�ه ب artinya; kecuali dengan bahasa kaumnya sendiri maksudnya, Nabi itu berbicara dengan bahasa pada kaum dimana ia diutus atau dibangkitkan ( Ruhul Ma’ani jilid 4 hal 209 )

b. � & ان� إال �ل�س� & ق�و�م�ه ب �ال -م1ا إ �ل �ك �ه�م� م�ت �غ�ت �ل ب

61

Page 62: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Artinya Nabi itu berbicara dengan bahasa kaumnya sendiri.( Tafsir Madarik at Tanzil dibawah ayat ا و�م�ا� �ن ل س� ر�

� س�ول8 م�ن� أ ر& dan dibawah catatan kaki Khazan jilid 3 hal 82 )Hadhrat Mas Mauud as berbicara didalam bahasa Urdu dan juga bahasa Punjabi.

2. Didalam ayat tersebut diatasmenjelaskan tentang Nabi- nabi dan Rasul-rasul yang terdahulu sebagaimana didalam ayat tersebut digunakan “Madhi sighah” yang artinya kat kerja masa lalu/past tense.

Dengan kata “arsalnaa”yang artinya telah Kami utus.Sebagai dukungan penjelasan dari ayat tersebut Ada kata “qaumihi” yang artinya “kaumnya”.AdapunNabi-nabi dan Rasul-rasul terdahulu diutus hanya kepada kaum dan bangsanya yang tertentu saja, sedangkan Nabi kita Muhammad saw diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam dan diutus bagi seluruh umat manusia tidaklah dimaksudkan didalam ayat ini.Kalau saja kalan memaksudkan “Qaumihi “ itu adalah kebangsaan Nabi itu, yakni orang-orang itu memiliki kebangsaan Nabi itu sebagaimana Rasulullah saw berasal dri bangsa Quraisy, maka pendapat demikian itu keliru,sebab seluruh Al Qur’an itu tidak diturunkan didalam bahasa Quraisy, sebagaimana ayat didalam satu ayat ada dikatakan : ن�� ان� هذ�ان� إ اح�ر� ل�س� artinya sesungguhnya ialah dua penyihir ( Surah Thaha:64 ).3. Kalau dikatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat ini, Nabi itu

seharusnya diwahyukan kepadanya didalam bahasa kaumnya sendiri. Apakah wahyu itu ada terdapat dalam ayat itu ataupun tidak, itupun salah. Tentang Nabi Sulaiman dikatakan ا� -م�ن ع�ل

�ط�ق� �ر� م�ن الط&ي artinya : “Kami ajarkan kepadanya bahasa burung.” Allah swt seakan-akan mengajarkan segala macam bahasa burung seperti burung merpati, elang, perkutut, hud-hud dan segala bahasa binatang-binatang, telah diturunkan bahasa binatang-binatang kepada beliau. Bagaimanapun juga bahasa-bahasa, Inggris, Arab, Parsi, dll adalah bahasa manusia, yang juga diturunkan kepada beliau wahyu dalam bahasa-bahasa itu. Kwak-kwak-kwak adalah bahasa burung gagak, itu bukanlah bahasa manusia. Didalam bahasa itupun nabi bisa memperoleh wahyu itu, lalu apa keberatan kalian atas hal itu. Pada akhirnya Allah swt mungkin saja telah mengajarkan bahasa burung kepada Nabi Sulaiman, tentunya kepada beliau diajarkan pula kaidah-kaidah bahasa burung dan kata-kata lainnya. Dan hal itu tidak bisa kita pungkiri.

62

Page 63: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Catatan: a. Mengatakan bahwa didalam kata ا� -م�ن mengandung arti ع�ل

paham dan pemahaman, tidak cukup untuk melepaskan saingan dari kata ا و�م�ا� �ن ل س� ر�

� أ sebab didalam bahasan kalimat itu, tidak disebutkan kata ilham maupun wahyu, jadi sebaiknya kita memanggil maksud pemahaman alami, yaitu yang diperuntukkan secara umum saja, itu didalam bahasa nabi itu sendiri petunjuk bagi kaumnya sendiri, sedangkan bagi bangsa yang lain bisa diwahyukan dalam bentuk bahasa yang lain.

b. Mengatakan bahwa Nabi Sulaiman telah diberikan wahyu dalam bahasa burung, itu bukanlah petunjuk bagi umat manusia, hanya merupakan upaya penipuan saja sebab hal itu tidak bisa menjadi petunjuk bagi siapapun juga. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah wahyu tersebut didalam bahasa kaum Nabi Sulaiman atau bukan?

Apakah bahasa burung itu bahasa kaumnya ? bukan, sama sekali bukan. Dari pemahaman kalian itu, terbuktilah bahwa maksud dari ayat ا و�م�ا� �ن ل س� ر�

� أ (dan tidaklah Kami utus) bukanlah seperti yang kalian jelaskan, tetapi maksudnya ialah bahwa setiap berbicara didalam bahasa kaumnya supaya ia bisa mempersiapkan para pengikutnya untuk dapat menyebarkan tabligh.

Disana sama sekali tidak disebutkan tentang bahasa wahyunya. Dan ayat tersebut diatas menyebutkan tentang Rasul-rasul sebelum Rasulullah saw. Kalian pahamilah hal itu.

c. Hadhrat Masih Mau’ud as sama sekali tidak memahami satu katapun bahasa Inggris, bagaimanapun juga dengan diwahyukannya kepada beliau wahyu dalam bahasa Inggris itu merupakan suatu mukjizat, khususnya pada masa itu di Qadian tak seorangpun ahli berbahasa Inggris. Dalil ini diberikan oleh Allah swt kepada beliau sebagai dalil bagi orang-orang yang menganggap bahwa wahyu beliau itu merupakan hasil buah pikirannya.Wahyu-wahyu yag diturunkan kepada para penerima Ilham ( Mulham ),yang dinyatakan oleh para penentangnya dianggap sebagai buah dari khayalan mereka, supaya mereka benar benar mengetahui bahwa didalam wahyu wahyu tersebut sama sekali tidak ada campur tangan khayalan Nabi itu. Lalu

63

Page 64: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

kebanyakan Allah swt sendiri yang menjelaskan kepada sang penerima wahyu itu tentang artidan makna dari wahyu wahyu yang diberikanNya itu dalam waktu dekat atau dlam waktu ang lama seperti banyak wahyu ag diberikan kepada HazratMasih Mauud as.

d. Apa yang kami tuliskan;bahwa dalam ayat ا و�م�ا� �ن ل س� ر�� س�ول8 م�ن� أ ر&

& �ال ان� �إ �ل�س� ق�و�م�ه ب adalah bahasa tentang Rasul-rasul sebelum Rasulullah saw, sebab mereka diutus hanya terbatas kepada bangsa dan kaumnya sendiri yang hal tersebut didukung oleh hadist-hadist sebagaimana didalam misykat terdapat sebuah hadist yang menerangkan tentang keunggulan nabi-nabi.

�ن� ع�ن� &اس8 اب �ع�ال�ى الله� ق�ال� ع�ب ه� الله� ص�ل&ى م�ح�م&د1ا ف�ض&ل� ت �ي��� &م� و� ع�ل ل اء� ع�ل�ى س��� �ي��� �ب �ن �أل ال� ا ق����ع�ال�ى الله� �ا م�ا - و� ت �ن ل س� ر�

� س�ول8 م�ن� أ & ر& �ال ان� �إ �ل�س� -ن� ق�و�م�ه ب �ي �ب �ي �ه�م� ل �ض�ل3 ل آء� م�ن� الله� ف�ي &ش��� ... ي�ع�ال�ى الله� و�ق�ال� �م�ح�م&د8 ت �ه� الله� ص�ل&ى ل �ي &م� و� ع�ل ل �اك� م�ا و� س� �ن ل س� ر�

� & أ �ال �اف&ة1 إ &اس� ك -لن �ه� – ل ل س�� ر�� ف�أ

�ل�ى الله� �ج-ن- إ �س� ال �ن �إل و�ا(Misykat kitabul Fitn bab Fazail Nabiyyina saw, pasal 3, hal 515) cetakan mujtaba’i wa quyumi kanfur), bahwa Ibnu Abbas berkata, “Allah swt menerangkan berkenaan tentang nabi-nabi terdahulu, tidak mengutus seorang Rasul, melainkan dalam bahasa kaumnya supaya ia dapat menjelaskan dengan terang dihadapan kaumnya, tetapi berkenaan dengan nabi kita saw, Dia berfirman : “Kami telah mengutus beliau kepada segenap umat manusia, seolah-olah beliau diutus kepada segenap jin dan manusia.” (hadist ini sanadnya sangatlah sahih, dikutip dari mustadrakh lilhakim cetakan haidar abad Jilid VI hal 360)Dari penjelasan tersebut diatas terbukti ada 4 hal :

1. �ا و�م�ا �ن ل س� ر�� س�ول8 م�ن� أ & ر& �ال ان� �إ �ل�س� ق�و�م�ه ب itu berkaitan dengan

Rasul-rasul terdahulu2. Rasulullah saw tidak termasuk dalam rasul-rasul itu3. Yang dimaksud dengan kaum atau bangsa adalah

orang-orang, yang kepada mereka Nabi dan Rasul-rasul itu diutus.

4. Kaum dan bangsa Nabi Muhammad saw adalah seluruh dunia, sebab beliaudiutus oleh Allah swt bagi seluruh alam. Jadi didalam ayat tersebut Hadhrat Masih Mauud as juga termasuk, sebab beliau tidak diutus hanya kepada kaum tertentu saja melainkan diutus kepada seluruh dunia.

Pertanyaan dari seorang ghair ahmadi :

64

Page 65: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Hadhrat Masih Mau’ud as didalam buku beliau Chasyma e Ma’rifat hal 209 menulis bahwa ini benar-benar tidak tepat dan merupakan hal yang sia-sia bahwa bahasa aslinya penerima wahyu itu lain kepadanya melainkan diturunkan wahyu dalam bahasa yang dia sendiri sama sekali tidak bisa memahaminya. Maka ia mendapati kesulitan yang tidak bisa diatasi

Jawab :Demi Allah, janganlah memfitnah atau mengada-ada, didalam Chasyma e Ma’rifat sama sekali tidak disebutkan bahwa bahasa yang tidak bisa dimengerti oleh penerima wahyu didalam bahasa itu wahyu tidak bisa turun padanya. Yang disebutkan disana adalah bahwa orang Aria mengatakan bahwa Kitab Ilham hendaknya turun didalam bahasa itu yang bukan merupakan bahasa seseorang agar supaya jangan dikatakan Dewa itu tidak berlaku adil. Itulah sebabnya kitab suci Wedha diturunkan didalam bahasa Sansakerta yang tidak digunakan sekarang ini dimana-mana. Hadhrat Masih Mau’ud as telah memberikan jawaban bahwa hal ini sama sekali sia-sia dan tidak masuk akal, bahwa bahasa orang yang diberi wahyu itu lain bahasanya dan wahyu yang diturunkan kepadanya dalam bahasa lain yang tidak bisa dipahami oleh umat manusia. Hal itu merupakan kesulitan yang tidak bisa diatasi karena penerima ilham tidak bisa memahami sekalipun ia bertanya kepada orang lain, tetapi apabila wahyu itu diturunkan dengan bahasa manusia, hal itu bukanlah satu kesulitan yang tidak bisa diatasi, sebab jika bahasa wahyu tidak bisa dipahami oleh penerima wahyu sendiri maka ia bisa menanyakan kepada orang lain. Sebagai misal Hadhrat Masih Mau’ud as dalam menerangkan topik ini, pada hal 210 beliau menulis “kepadaku telah diturunkan wahyu dalam berbagai bahasa.” Untuk jawaban pertanyaan perlu ditelaah buku Chasyma e Ma’rifat hal 208-210 dan fitnah ini bisa terjawab hanya dengan membaca dari naskah aslinya.

Keempat puluh lima

Beberapa wahyu tidak bisa dipahami oleh Hadhrat Mirza Sahib dan sebagian beliau salah memahaminya.

Jawab :

65

Page 66: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

1. Hadhrat Masih Mau’ud as menulis “para nabi dan penerima wahyu hanya bertanggung jawab pada kebenaran wahyu itu dan beliau-beliau tidak bisa menempuh suatu ijtihad yang bertentangan dengan peristiwa yang terjadi, sebab pendapat itu adalah pendapat pribadi mereka dan merupakan kalam ilahi. (I’jazi Ahmadi hal 8.)

Pada dasarnya keyakinan yang tertancapkan didalam kalbu Nabi berkenaan dengan Kenabian, dalil dalil kebenaran itu sangat terang an berkilauan seperti terang benderangnya matahari dan sedemikian berkumpul diturunkan secara bertubi tubi dan berturut-turut, sehingga perkara dan masalah yang diwahyukanitu menjadi sangat jelas dan kemudian jka salah dalam berijtihad dalam beberapa bagian dari wahyu itu, maa tidak akan ada kerugian menimpa keyakinan yangada, sebab sebagaimana sesuatu benda yang dibawa didepan manusia dan dihadirkan secara nyata dihadapan matanya,, amata siapapun tidak akan salah didalam mengenalinya. Dan secara mutlak ia akan menyatakan bahwa itu adalah benda anu, begini besar kecil atau berat ringan bendanya dan benar benar itulah bendanya.Kebalikannya bila sesuatu benda tidak didekatkan, misalkan l km atau beberapa ratus meter jauhnya dari dia,lalu orang itu ditanya, Benda putih itu apakah yang kamu lihat itu, maka bisa saja, seseorang yang berpakaian putih itu oleh yang melihat itu dikira seekor kuda putih, atau seekor kuda putih terlihat sebagai seorang manusia yang berpakaian putih. Jadi seperti itu pulalah halnya kepada para nabi dan rasul berkenaan dengan dakwah dan ajaran-ajarannya diperlihatkan dengan dekat dan dicermati secara terus menerus sehingga benar-benar tidak ada keraguan yang tinggal sedikitpun. Tetapi ada sebagian perkara-perkara yang tidak merupakan hal yang penting, hal tersebut itu mereka saksikan melalui kasyaf dan tidak secara terus menerus. Oleh karena itulah terkadang mereka mengalami kekeliruan.

2. didalam sebuah hadist diriwayatkan �بو ق�ال� �ي- ع�ن� م�وس�ى أ &ب �ه� الله� ص�ل&ى الن �ي &م� و� ع�ل ل -ي س� �ن �ه�اج�ر� إ &ة� م�ن� أ �ل�ى م&ك ر�ض8 إ

� �ه�ا أ �خ�لD ب ن�ل�ى و�ه�ل�ي ف�ذ�ه�ب� �ل�ى إ &ه�ا إ ن

� �م�ام�ة� أ �ي و� ال� �ذ�ا ه�ج�رD أ �ة� ه�ي� ف�إ �ن �م�د�ي �ب� ال �ر�ي �ث ي

66

Page 67: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Diriwayatkan dari Abu Musa bahwa Rasulullah saw bersabda aku melihat didalam mimpi bahwa aku sedang hijrah dari Mekkah menuju sebuah tempat yang banyak kurmanya. Pikiranku tertuju ke Yamamah atau Hijr, tetapi kenyataannya itu adalah Madinah (Yasrib) ( Bukhari bab Hijratun Nabi wa ashabi ilal Madinati hal 204) Rukya nabi itu adalah wahyu ( Bukhari jilid hal 3 dan jilid 4 hal 24 catatan kaki). Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad saw dan yang beliau saksikan adalah Rukya shadiqah ( mimpi yang benar ).Oleh karena itu didalam Bukhari dikatakan, bahwa kepada Nabi Muhammad saw dari antara wahyu wahyu yang beliau itu dimulai dari rukya shadiqah artinya mimpi yang benar.

3. Nabi Muhammad saw berkata kepada isteri-isteri beliau�ن& ع�ك ر� س�

� �ح�وق1ا أ �ي� ل �ن& ب �ك ط�و�ل� �د1ا أ , ي

4. bahwa sepeninggal aku nanti, diantara kalian yang pertama-tama akan berjumpa denganku di Akhirat nanti ialah yang terpanjang tangannya.Maka para isteri Rasulullah saw masing- masing mulai mengukur tangannya dihadapan beliau. Dan yang terpanjang tangangnya adalah Hadhrat Saodah, tetapi yang pertama meninggal dunia adalah hadhrat Zainab. Dari situ dapat diketahui bahwa yang terpanjang tangan bukan secara lahiriah, tetapi adalah perempuan yang paling dermawan. (Bukhari & Muslim, dikutip dari Misykat hal 165 matba’u ashul mathobi babul infaq)

5. Didalam Al-Qur’an juga disebutkan tentang peristiwa Nabi Nuh:

�ع� �ف�ل�ك� و�اص�ن �ا ال �ن �ن ع�ي� �أ ��ا ب ين � و�و�ح� �ي و�ال �ن �خ�ط�ب �ن� ف�ى ت &ذ�ي �م�وا ال &ه�م� ظ�ل �ن ق�ون� إ م�غ�ر�

Artinya : “Allah swt mewahyukan kepada Nabi Nuh dan Allah memerintahkan bahwa atas perintah Kami, buatlah olehmu sebuah bahtera dibawah pengamatan Kami. Janganlah engkau bertanya kepada Kami sesuatu tentang orang-orang zalim itu, sebab mereka itu adalah orang-orang yang akan tenggelam (Surat Al-Hud : 38). Selanjutnya Dia berfirman :

�ا �ن �ه�ا اح�م�ل� ق�ل �ل- م�ن� ف�ي �ن� ك ي و�ج� �ن� ز� �ي �ن �ه�ل�ك� اث & و�أ �ال �ق� م�ن� إ ب �ه� س� �ي �ق�و�ل� ع�ل آم�ن� و�م�ن� ال (Surat Hud : 41)Artinya : Kami berkata “wahai Nuh, naiklah ke atas bahtera itu, dua dari setiap jenis jantan dan betina dan keluarga engkau, kecuali mereka yang keputusannya telah ditetapkan dan mereka yang telah beriman.

67

Page 68: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Ketika topan yang dahsyat melanda dan putra nabi Nuh (seorang yang zalim) yang tentangnya sudah Kami putuskan atasnya :

& �ال �ق� م�ن� إ ب �ه� س� �ي �ق�و�ل� ع�ل الKetika ia sudah hampir tenggelam, maka Allah berfirman :

�اد�ى �وح� و�ن �ه ن �ن �ان� ناب �ي& م�ع�ز�ل8 ف�ى و�ك �ن %ب �ب� ي ك �ا ار� م&ع�ن42. dan Nuh memanggil anaknya,[719] sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir."

[719] nama anak nabi Nuh a.s. yang kafir itu Qanaan, sedang putra-putranya yang beriman ialah: Sam, Ham dan Jafits.

Selanjutnya Allah Swt berfirman

QS Al-Hud : 45-4645. Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan Sesungguhnya janji Engkau Itulah yang benar. dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya."46. Allah berfirman: "Hai Nuh, Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."

Dari ayat tersebut terbukti dengan jelas bahwa nabi pada satu waktu dapat keliru dalam memahami suatu wahyu, tetapi atas kekeliruan itu, Allah swt tidak menetapkan beliau sebagai orang yang salah. Sebagaimana Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda : “Kalau timbul pertanyaan berapa lamakah Nabi Nuh berada dalam ijtihad dan bersiteguh pada pendirian yang salah itu? Maka untuk itu bacalah tafsir Husaini dimana dituliskan Ketika kepada Nabi Nuh diwahyukan :

� و� �ي ال �ن �خ�اط�ب &ذ�ين� ف�ى ت �م�وا ال &ه�م� ظ�ل �ن ق�ون� إ م3غ�ر�

68

Page 69: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

Sesudah itu ia menanam pohon dan dari kayu itu dibuatnya perahu dan pohon itu 20 tahun baru bisa digunakan. Kayu itu beliau tebang dan potong-potong lalu selama 2 tahun beliau membuat perahu itu. Topan melanda menderu-deru selama 40 hari dan perahu itu berada 6 bulan di dalam badai itu seolah-olah dari mulai turunnya wahyu tentang keluarga sampai turunnya perahu itu sekurang-kurangnya masa itu 22.5 tahun lamanya. Tafsir Qadri yang dikenal sebagai tafsir Husaini terjemahan bahasa Urdu jilid halaman 463-464. QS Hud ruku ke-4 juz ke-12 hal 292.

Kemudian dalam sebuah buku terkenal, Ahli sunnah wal jamaah nibras syarhussyarah al-akaid nisfi tertulis sebagai berikut :

�ن& �ي& إ &ب �ه� الله� ص�ل&ى الن �ي &م� و� ع�ل ل �ه�د� ق�د� س� ت �ج� �ون� ي �ك 1 ف�ي �م�ا خ�ط�أ ه ك �ر� 3ون� ذ�ك �ي ص�ول� �أل �ان� ا �ي3 و�ك &ب الن

�ه� الله� ص�ل&ى �ي &م� و� ع�ل ل او�ر� س� �ش� �ة� ي اب �م� الص&ح� �م� ف�ي �وح� ل ه� ي �ي��� �ل ه و�ه�م� إ اج�ع�ون��� �ر� ك� ف�ى ي و�ف�ى ذ�ال����ح�د�يث� �ه� الله� ص�ل&ى ال �ي &م� و� ع�ل ل �م� م�ا س� �ك �ت �ت �ه الله� ع�ن� ح�د&ث ان �ح� ب م�ن� ف�ي��ه� ق�ل�ت� و�م�ا ح�قW ف�ه�و� س�

�ل� �ف�س�ي ق�ب &م�ا ن �ن �ا ف�أ �ن رD أ �ش� �خ� ب �ص�يب� ط�ئ�أ و�أArtinya : Rasulullah saw kadang-kadang menempuh ijtihad dan terkadang beliaupun berbuat kekeliaruan sebagaimana kaum fundamentalis menulis : “berkenaan dengan hal-hal yang tidak diturunkan wahyu tentang hal itu beliau selalu bermusyawarah dengan para sahabat beliau. Dan didalam hadits beliau bersabda bahwa hal yang saya katakan dari Allah itu adalah benar (yakni didalam itu tidak mungkin terdapat kesalahan) tetapi dalam hal beliau menjelaskan mengenai wahyu, yang aku katakan dari diriku, maka ingatlah bahwa aku hanyalah manusia biasa. Didalam berijtihad terkadang aku salah dan terkadang benar)

KEEMPAT PULUH ENAM

Nabi ka ilham bhul jaana (urdu) , artinya kelupaan nabi akan wahyuTuduhan :Mirza Ghulam Ahmad telah melupakan wahyunya Jawab:pertama:Wahyu itu ada 2 macam :a. sebagai tanda bagi umat manusia yang diturunkan sebagai

hidayah dan petunjuk bagi mereka.

69

Page 70: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

b. Wahyu tersebut berkenaan dengan dirinya sendiri dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan orang-orang lain.

Pertama-tama nabi itu tidak meluapakan wahyunya, tetapi terkadang Allaj swt demi untuk melahirkan hikmah dia telah melupakan wahyu tersebut dari hatinya, sebagaimana didalam Al-Qur’an didapatkan ayat

6. Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa,7. Kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.” Jawaban kedua :

Yamhullahu maa yasyaa u wa yutsbitu 9 Surah Ar Ra’ad ayat 40 artinya : “ Allah swt menghapuskan dan menetapkan apa yang Dia kehendaki dan padaNya sumber segala hukum.”Jawaban ketiga :

ة� ع�ن� م�ع� ق�ال�ت� ع��ائش� �ي& س� &ب �ه� الله� ص�ل&ى الن �ي &م� و� ع�ل ل 1 س� ج�ال � ر� أ �ق�ر� ج�د� ف�ى ي �م�س� ح�م�ه� ف�ق�ال� ال ر��ق�د� الله� �ر� ل ذ�ك

� �ذ�ا ف�ى أ �ذ�ا و� ك �ة1 ك �ه�ن& آي ق�ط�ت س�� ة8 م�ن� أ �ذ�ا س�ور� �ذ�ا و� ك ك

Artinya :” Hadhrat Aisyah berkata, Raslullah shallallaahu ‘alaihi wasallam mendengar seseorang membaca Al Qur’an di mesjid,kemudian beliau berdo’a semoga Allah merahmatinya, dia telah membaca surah anu ayat anu, yang sudah saya melupakannya dan dia telah mengingatkan itu kembali kepadaku” ( Bukhari Kitabs-sy Syahadatulia’ma wa amarana, jilid II, hal 24 Cetakan Mesir )

JAWABAN Keempat : Tidaklah mesti bahwa wahyu itu yang turun kepada Nabi itu disampaikan kepada semua orang. Banyak sekali terbukti didalam Al Qur’an wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah saw yang langsung disebutkan dan tidak dikatakan min ( dari ) ataupun “an ( dari ) didalam Al Qur’an, diebutkan seperti : (Dimanakah janji yang benar benar asli yang dijanjikan Allah swt itu.? Begitupula disebutkan didalam ayat Surah Tahrim ayat ayat 4 ) dan Surah Al Hasyr ayat 6 )

70

Page 71: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

(Surah Al Anfal ayat 8 : “ Dimanakah janji Allah yang sebenarnya?”

(At-Tahrim, 66:4)

(Al-Khasyr, 59:6)Begitu pula ayat yang berbunyi :” Pohon –pohon kurma manapun

yang kamu tebang, atau yang kamu membiarkannya berdiri pada akar-akarnya .

Jawaban Kelima :” Didalam Bukhari disebutkan :” ( )�ا ف�ق�ال� �ف�ن �ك �ع�ت �ي& م�ع� ا &ب ه� الل��ه� ص�ل&ى الن �ي��� &م� و� ع�ل ل ر� س��� �ع�ش��� ط� ال و�س���

� �أل ان� م�ن� ا م�ض��� ج� ر� ر� ف�خ����ة� ب ر�ين� ص�ح� �ا ع�ش� �ن -ي ف�ق�ال� ف�خ�ط�ب �ن ر�يت� إ

� �ة� أ �ل �ي �ق�د�ر� ل �م& ال �ه�ا ث يت �س� �ن و� أ� �ه�ا أ يت �س��� وه�ا ن �م�س��� �ت ف�ى ف�ل

ر� �ع�ش� و�اخ�ر� ال� �أل �ر� ف�ى ا �و�ت ال

Artinya :”Hadhrat Sa’id al Khudri berkata : kami beri’tikaf bersama Rasulullah saw pada pertengahan l0 hari di bulan Ramahan. Lalu pada malam ke 20 pagi beliau keluar dan bersabda kepada kami dan berkata, bahwa telah diperlihatkan Alah swt kepadaku Lailatul Qadar kemudian dilupakannya ia dariku atau belau bersabda : “aku lupa” Maka kalian carilah itu pada bulan Ramadhan pada l0 malam akhir yang ganjil. Dalam Bukhari terdapat Hadis yang lebih jelas lagi dari itu. ( dari riwayat Hadhrat Ubadah bin Tsamit, Kitab Bukhari Babush sholat wat- Tarawikh Babut-Tamasi Lailatul Qadri fis Sab’il-a wakhir jilid I, hal. 225).

Di dalam Bukhari ada satu Hadis yang jauh lebih jelas dari riwayat tadi, dalam bab itu Hadhrat Ubadh bin Ash-Shamid meriwayatkan sbb:

ج� �ي& ف�خ�ر� &ب ه� الله� ص�ل&ى الن �ي��� &م� و� ع�ل ل ا س��� ن��� �ر� ب �خ� �ي ة� ل �ل��� �ي �ل د�ر� ب �ق��� �ح� ال �ال �نD ف�ت �نD و� ف�ال ف�ع�ت� ف�ال ر� ف����ن� و�ع�س�ى �ون� أ �ك ا ي �ر1 ي �م� خ� &ك ل

Artinya: Pada satu hari Rasulullah saw keluar daroi rumah beliau untuk memberitahukan kepada kami tentang Lailatul-Qadr beliau melihat dua orang laki-laki muslim tengah bertengkar, beliau bersabda: Aku datang keluar rumah agar supaya aku beritahukan

71

Page 72: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

tentang Lailatul-Qadar, tetapi dua orang laki-laki sianu dan si anu bertengkar mulut. Oleh karena itu Lailatul-Qadar itu dilupakan dari ingatanku, hampir saja pengetahuan tentang itu akan bermanfaat bagimu atau dengan lupanya hal itu berguna bagimu.(Bukhari, Kitabut-Tarawih, bab Raf’i ma’rifati Lailatil-Qadri, jilid I, hal. 255, cetakan Mesir).

Habis!!!!

Bab Syahadatul A’ma wa amrinaa jilid

72

Page 73: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

�ا ف�ق�ال� �ف�ن �ك �ع�ت �ي& م�ع� ا &ب �ه� الله� ص�ل&ى الن �ي &م� و� ع�ل ل ر� س� �ع�ش� و�س�ط� ال� �أل م�ض�ان� م�ن� ا ج� ر� �ة� ف�خ�ر� ب ص�ح�

ر�ين� �ا ع�ش� �ن -ي ف�ق�ال� ف�خ�ط�ب �ن ر�يت� إ� �ة� أ �ل �ي �ق�د�ر� ل �م& ال �ه�ا ث يت �س� �ن و� أ

� �ه�ا أ يت �س� وه�ا ن �م�س� �ت ر� ف�ى ف�ل �ع�ش��� الو�اخ�ر�

� �أل �ر� ف�ى ا �و�ت الج� �ي& ف�خ�ر� &ب ل&ى الن ه� الل�ه� ص��� �ي��� &م� و� ع�ل ل ا س�� ن��� �ر� ب �خ� �ي ة� ل �ل�� �ي �ل د�ر� ب �ق�� �ح� ال �ال �نD ف�ت �نD و� ف�ال ف�ع�ت� ف�ال ر� ف���

�ن� و�ع�س�ى �ون� أ �ك ا ي �ر1 ي �م� خ� &ك لSelesaai !!!

ة1 ف�ذ�ه�ب� �غ�س�ل� م�ر& �ه ف�و�ض�ع� ي �و�ب �ح�ج�ر� ف�ف�ر& ح�ج�ر8 ع�ل�ى ث �ه ال �و�ب �ث ج� ب �ر�ه ف�ى م�وس�ى ف�خ�ر� ث� �ق�ول� أ ي

�ي �و�ب eث �ح�ج�ر� � �ي� ال �و�ب �ح�ج�ر� ث ال�ت� ق�د� �ب �ن& ث �م� أ �اف�ع� الط-يب� ع�ل &ة� و�م�ن د�و�ي

� �أل ه�ا ا &م�ا و�م�ض�ار& �ن �و�ح�ي� ع�ر�ف�ت� إ �ال بr

30�ف�ط�ر� ص�وم� أ

� و�أ�ى ع�ن� ب

� ة� أ �ر� ي ض�ي� ه�ر� �ع�ال�ى الله� ر� �ه� ت س�ول� ق�ال� ق�ال� ع�ن ل&ى الله� ر� ه� الل��ه� ص��� �ي��� &م� و� ع�ل ل �ن& س��� إ�ق�ول� و�ج�ل& ع�ز& الله� �و�م� ي �ام�ة� ي �ق�ي �ا ال �ن� ي �م� م�ر�ض�ت� آد�م� اب �ي ف�ل �ع�د�ن �ا ت �ن� ... ي �ك� آد�م� اب �ط�ع�م�ت ت اس��م� �ى ف�ل �ط�ع�م�ن �ا ت �ن� ... ي �ك� آد�م� اب �ت ق�ي �س� ت �م� اس� �ي ف�ل ق�ن �س� ت

�خ�ط�ئ�31 �ص�يب� أ و�أد&د�ت� و�م�ا �ر� يئ8 ع�ن� ت �ا ش� �ن ��ه أ ل د3د�ي ف�اع� �ر� �ف�س� ع�ن� ت �م�ؤ�م�ن� ن ال

32 .&ا �ن �وا إ �ار�ك �ت �ا ل �ن �ه�ت اع�ر� آل �ون�8 ل�ش� ن اح�رD م�ج� �ذ&ابD س� ك

ر3 &ذ�ين� ش� �ع�م�ت� ال �ن �ه�م� أ �ي ع�ل�ق�ول� ي �ع�د�و3 س� �1 ل�س�ت� ال ال س� م�ر�

�م� ع�ج�ب8 و�م�ن� ف�ك ر- �ش� �د�ع�و أ و�أ�ك� &ة� و�م�ن ف�ي ر� �م�ش� م�اح� ال و�الر-

32�ة� �ع�ن �ين� ع�ل�ى الله� ل �اذ�ب �ك ال

�ذ�ه�ب� -ي أ ج�س� ع�ن �ي الر- ن ا و�ط�ه-ر� �ط�ه�ير1 ت36�ا �ن -د� أ ي �د� س� آد�م� و�ل

37-ي �ن �ك� إ �ع�ت �اي �ي ب �ع�ن �اي -ي ب ب ر��ن& ى الله� إ �ر� ت �ين� م�ن� اش� �م�ؤ�م�ن ه�م� ال �ف�س� �ن �ه�م� أ م�و�ال

� ن& و�أ� �أ �ه�م� ب &ة� ل ن �ج� ال

ه�ر�38 س�� �ام� أ �ن و�أ�ر�39 �ص�ب غ� ا �ف�ر� ن �ا س� ا ي ز� م�ر�

غ� �ف�ر� ن �م� س� �ك 3ه�ا ل ي� &ق�لن� أ الث

40

ح�من� �لر& � ا ح�يم � مل�ك� الر& �و�م &اك� الد-ين� ي �ي �د� إ �ع�ب &اك� ن �ي �ع�ين� و�إ ت �س� ن

73

Page 74: AHMADIYAH POCKET BOOK

r

&ذ�ي و�الله� س�ل� ال ر�� �اح� أ ي ير� الر- �ش� 1ا ف�ت اب ح� ق�نه س� �ل�ى ف�س� �د8 إ �ل -ت8 ب م&ي

&ذ�ي ل� و�ال �ز& م�آء� م�ن� ن �ق�د�ر8 م�آء1 الس& �ا ب ن ر� �ش� �ن �ه ف�أ �د�ة1 ب �ل 1ا ب -ت م�ي&ذ�ي ه�و� و� ل� ال �ز� �ن م�آء� م�ن� أ �ا م�آء1 الس& ن ج� �خ�ر� �ات� به ف�أ �ب �ل- ن �ئ8 ك ي ش�

�ان� م�ا �ذ�ر� الله� ك �ي �ين� ل �م�ؤ�م�ن �م� م�ا ع�ل�ى ال �ت �ن �ه� أ �ي ع�ل� ال� ال �ز� �د�ي ي ب� ع�ب �ق�ر& �ت �ي& ي �ل &و�اف�ل� إ �الن &ى ب 3ه� ح�ت ب ح�

� �ذ�ا أ إ ه ف��� �ت��� �ب ب �ح� �ت� أ �ن ه ك م�ع1ا ل��� د1ا س��� ا و�ي��� ر1 �ص��� و�ب-د1ا 1ا و�م�ؤ�ي ان �ي و�ل�س� م�ع� ف�ب �س� �ي ي �ص�ر� و�ب �ب �ي ي �ط�ش� و�ب �ب �ي ي �ط�ق� و�ب �ن ي

�ع�ظ�م� م�ا �ي أ �ن أ ش�

�ح�ق3 �ل �ط�ق� ا �ن ان� ع�ل�ى ي ع�م�ر� ل�س�

74