a4 material dan metpel

32
1 MATERIAL DAN METODE PELAKSANAAN RUMAH SEDERHANA KELOMPOK IV Disusun Oleh : - Rachmad Harnadi 3112030073 - Luvi Puspitasari 3112030076 - Diaz Hafizhah Erkawati 3112030078 - Alfan A. M. Pratama 3112030079 - Hardani 3112030090 - Hafidz Firmanda Nadzmi 3112030096 - Ivanda Kurnianto 3112030099

Upload: munadi

Post on 08-Nov-2015

81 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

gfsdjafksfhsj

TRANSCRIPT

material dan metode pelaksanaan rumah sederhana

DAFTAR ISImaterial dan metode pelaksanaan rumah sederhana

KELOMPOK IVDisusun Oleh :

Rachmad Harnadi3112030073 Luvi Puspitasari3112030076 Diaz Hafizhah Erkawati 3112030078 Alfan A. M. Pratama3112030079 Hardani3112030090 Hafidz Firmanda Nadzmi3112030096 Ivanda Kurnianto3112030099

DAFTAR ISI11Pekerjaan Persiapan41.1Pembersihan Lapangan41.2Pemasangan Bowplank41.3Pemagaran42PEKERJAAN GALIAN DAN PONDASI42.1Galian tanah52.2Urugan Pasir Bawah Pondasi 1pc : 3kp : 10 ps52.3Bekisting Pondasi52.4Pasangan aanstampeng62.5Pengecoran pondasi (1PC : 2PS)62.6Urugan kembali73PEKERJAAN BETON74.11 m3 membuat Sloof 15/20 (1PC: 2PS : 3 Koral)74.21 m3 membuat Kolom Struktur 15/15 (1PC: 2PS : 3 Koral)84.31 m3 membuat Ring Balok 15/15 (1PC: 2PS : 3 Koral)94PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA, dan PENGGANTUNG104.1Pekerjaan Kusen104.2Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela114.3Penggantung125PEKERJAAN PASANGAN135.1Pasangan Bata Ringan135.2Plesteran Dinding156PEKERJAAN KAP DAN RANGKA ATAP157PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK188PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN KOTOR (SANITAIR)199PEKERJAAN LANTAI1910PEKERJAAN TEMBOK2110.11 m2 Pemasangan tegel Kamar Mandi keramik 20x 25 cm2110.2Pekerjaan Plesteran 1PC : 5PS, tebal 15 mm +acian2210.3Pekerjaan Pengecetan2211.1Pemasangan daun pintu atau jendela2311.3Pemasangan Kunci dan Grendel24

DENAH BANGUNAN

MATERIAL DAN METODE PELAKSANAAN1 Pekerjaan Persiapan1.1 Pembersihan Lapangana. Membersihkan lahan dari rumput, humus, pohon dan dari sampah.b. Arah pekerjaan ditentukan dengan mempertimbangkan urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan berikutnyac. Pembersihan yang merata.1.2 Pemasangan Bowplanka. Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan,b. Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20 ,c. Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku padabeberapa tempat untuk menarik benang-benang as,d. Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkutletak elemen bangunan, lebar pondasi dan tembok, kedalaman galian, danketinggian elemen bangunan (lantai, pintu, jendela, dll),e. Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapatdikosongkan untuk jalan pekerja1.3 PemagaranMaterial :a. Kayu dolkenb. Seng c. PakuMatode Pelaksanaan :a. Pagar terbuat dari seng gelombang dengan tinggi 2 m dan kayu dolken.b. Dipasang mengelilingi lahan proyek2 PEKERJAAN GALIAN DAN PONDASI

2.1 Galian tanaha. Gali tanah sesuai lebar pondasi bagian bawah dan kedalaman rencanab. Gali sisi-sisi miringnya sehinga dicapai sudut kemiringan yang tepat,c. Tanah hasil galian diletakkan di pinggir galian diluar bouwplank, yang nantinyauntuk pekerjaan pengurugan kembali.d. Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya, sesuai dengan rencana2.2 Urugan Pasir Bawah Pondasi 1pc : 3kp : 10 psa. Pengurugan untuk bekas galian pondasi, atau yang lainnya yang akan ditimbuntidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksa / disetujui Direksi pekerjaan,b. Semua pekerjaan urugan yang tidak memakai pasir urug, harus diapaki tanahyang bersih, bebas dari segala kotoran yang akan merugikan konstruksi,c. Ketebalan urugan sesuai dengan yang tertera pada gambar kerjaPasangan batu kosong dan batu kali,d. Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan .e. Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3kp : 10 ps dan kemudian diplester kasar , bagian bawah pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal 20 cm dengan sela- selanya disisi pasir urug, disiram airsampai Penuh dan ditumbuk hingga padat dan rata.f. Celah-celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocokpadatnya.g. Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat diantaranya hinga rapat.h. Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnyaminimal 75 cm,i. Cor stek kolom dan rapikan kembali,j. Setelah pasangan mengeras, tanah dapat diurug kembali2.3 Bekisting Pondasi Material :a. Kayu multipleks tebal 2-3 cm dengan lebar 15-20cmb. Balok kayu ukuran 5/7

Metode Pelaksanaan:a. Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi),b. Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu,c. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan dicor,d. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegaklurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass,e. Papan cetakan tidak boleh bocor,f. Papan - papan disambung dengan klem / penguat / penjepit,g. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.2.4 Pasangan aanstampengMaterial :a. Batu belah 15/20b. Pasir Urug2.5 Pengecoran pondasi (1PC : 2PS)Material :a. Pasir pasang: sebagai bahan utama dalam pembuatan campuranb. Semen: sebagai bahan perekat pada pembuatan campuranc. Air: sebagai bahan pengikat hindrolis semen dan pasird. Batu belah (uk. 10-15 cm dan 15-20cm): sebagai bahan dasar untuk pemasangan batu kali.Metode Pelaksanaana. Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cmx 160 cm dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x100 cm.b. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti:semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untukpengecoran.c. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volume split serta air secukupnya,d. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertamamasukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur keringdahulu dan baru kemudian ditambahkan air secukupnya,e. Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.f. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanahyang sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dandilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yangkosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk ke celah-celah tulangan.2.6 Urugan kembali a. Untuk penimbunan tanah didalam bangunan, tanah setelah digali dapat diurug kembali pada lubang-lubang bekas galian sesuai petunjuk dari Direksi.b. Penimbunan dengan lapisan pasir Dengan ketebalan 4 cm dilakukan secarateknis yaitu harus dilakukan lapis demi lapis, dimana setiap lapisnya 20 cm laludisiram hingga betul-betul basah kemudian dipadatkan dengan alatpemadat selam 4 kali pemadatan begitulah seterusnya hinga mencapaiketinggian yang direncanakan kemudian diatasnya ditutup dengan kerikil.c. Pemadatan dilakukan dengan alat pemadat mesin ringan (stamper) sampaikepadatan yang diinginkan tercapai. Setelah selesai dilakukan pekerjaan pemadatan akan dilakukan pengetesan kepadatan.3 PEKERJAAN BETON 4.1 1 m3 membuat Sloof 15/20 (1PC: 2PS : 3 Koral) (117.6000 kg besi + bekisting) dengan tulangan 4D10 beugel D6-15

Material :a. Bekisting albasiahb. Paku 5 cm s/d 7 cm/ paku reng-usukc. Minyak bekistingd. Kawat betone. Portland Cementf. Pasirg. Koral 2/3h. Airi. Besi beton =Tulangan Utama: 4D10 cmTulangan Begel: D6-15 cm

Metode Pelakasanaan:a. Besi sloof yang telah dipotong dan dirakit selanjutnya dipasang di atas pondasi.b. Buat stek besi untuk sambungan besi kolom di sloof.c. Bekisting sloof dipasang dengan skor kayu bekisting tiap 30 cm. d. Sebelum pengecoran sloof, semua jarak dan ukuran dicek kembali oleh pengawas. Baik itu jumlah dan jarak tulangan maupun ukuran sloof lantai. e. Sloof lantai dicor dengan campuran semen pasir dan kerikil. Pencampuran dilakukan dengan menggunakan alat concrete mixer. Terlebih dahulu pasir dengan kualitas baik yang rendah kadar lumpurnya dicampur dengan kerikil.Setelah itu ditambahkan semen dan dicampur rata lalu terakhir ditambahkan air. Bila campuran telah rata lalu dituang ke bak pencampuran dan diisi ke ember campuran untuk diangkut dan dituang ke bekisting sloof lantai.f. Rencana pengecoran sloof lantai hinga bekistingnya dilepas adalah selama 2 minggu.4.2 1 m3 membuat Kolom Struktur 15/15 (1PC: 2PS : 3 Koral)(211.2900 kg besi + bekisting) dengan tulangan 4D10 cm beugel D6-15 cmMaterial :a. Bekisting albasiahb. Paku 5 cm s/d 7 cm/ paku reng-usukc. Minyak bekistingd. Kawat betone. Portland Cementf. Pasirg. Koral 2/3h. Airi. Besi beton =Tulangan Utama: 4D10 cmTulangan Begel: D6-15 cmMetode Pelakasanaan:a. Diawali dengan pekerjaan pembesian kolom. Besi dipotong dan dirakit. Pemotongan besi harus tepat, agar setelah ditekuk (jangkar, radius tekuk),bentuk dan panjang jadi sesuai BBS (Bar Bending Schedule). Penekukan/pembengkokan (radius tekuk) besi harus menggunakan piringan tekuk/ rollersesuai kelompok/ jenis diameter besi. Periksa pemasangan kawat bendrat. (jika menggunakan metode sangkar). Besi yang belum & sudah dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanah dan hujan,b. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannya dengan gambar kerja. Setelah itu besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek yang terdapat pada sloof. Buat garis sipatan batas beton kolom pada lantai beton tempat bekisting kolom akan didirikan. Pastikan semuapembesian berada di dalam garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi struktur, serta sudah terpasang beton decking yang memadai. Semua bidang dalam plywood bekisting dinding (kolom harus diolesi minyakbekisting/mould oil sebelum didirikan. Jangan lupa dilakukan pengecekankembali terhadap instalasi yang masuk dalam struktur kolom. Baik itu instalasipembuangan ataupun instalasi elektrikal. Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana perkuatan bekisting seperti Tie rod, Form Tie, Steel wale dan Adjustad support dipasang. Kelurusan bidang bekisting dinding/kolom dicek denganbantuan unting-unting, waterpas dan alat ukur. Setelah bekisting terpasang baik,buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk batas/level pengecoran di sisi atas bekisting dinding/kolom.c. Setelah bekisting kolom dan tulangannya telah siap, dilanjutkan dengan pencampuran beton sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan,d. Pencampuran beton dengan menggunakan concrete mixer. Terlebih dahulu pasir dengan kualitas baik yang rendah kadar lumpurnya dicampur dengan kerikil. Setelah itu ditambahkan semen dan dicampur rata lalu terakhir ditambahkan air. Bila campuran telah rata lalu dituang ke bak pencampuran dan diisi ke ember campuran untuk diangkut dan dituang ke dalam bekisting kolom.e. Dibutuhkan waktu paling kurang 2 minggu sebelum beton mengering dan bekisting kolom bisa dilepas.

4.3 1 m3 membuat Ring Balok 15/15 (1PC: 2PS : 3 Koral)(172.9000 kg besi + bekisting) dengan tulangan 4D10 cm beugel D6-15 cmMaterial :a. Bekisting albasiahb. Paku 5 cm s/d 7 cm/ paku reng-usukc. Minyak bekistingd. Kawat betone. Portland Cementf. Pasirg. Koral 2/3h. Airi. Besi beton =Tulangan Utama: 4D10 cmTulangan Begel: D6-15 cmMetode Pelaksanaan :a. Diawali dengan pemasangan bekisting dasar ring balok berupa papan yang ditopang dengan perancah pekerjaan pembesian kolom.b. Besi dipotong dan dirakit. Pemotongan besi harus tepat, agar setelah ditekuk(jangkar, radius tekuk), bentuk dan panjang jadi sesuai BBS (Bar Bending Schedule). Penekukan/ pembengkokan (radius tekuk) besi harus menggunakanpiringan tekuk/ roller sesuai kelompok/ jenis diameter besi. Periksa pemasangankawat bendrat. (jika menggunakan metode sangkar).c. Besi yang belum & sudah dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanahdan hujan. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengangambar kerja. d. Besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stekyang terdapat pada ring balok. Pastikan semua pembesian berada di dalamgaris sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi struktur, serta sudah terpasang beton decking yang memadai.e. Semua bidang dalam plywood bekisting dinding (kolom harus diolesi minyak bekisting/mould oil sebelum didirikan.f. Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana perkuatan bekisting seperti Tierod, Form Tie, Steel wale dan Adjustad support dipasang.g. Kelurusan bidang bekisting ring balok dicek dengan bantuan unting-unting,waterpas dan alat ukur. Setelah bekisting terpasang baik, buat sipatan (atau tanda dari paku) untukbatas/level pengecoran di sisi atas bekisting dinding/kolom.4 PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA, dan PENGGANTUNG4.1 Pekerjaan KusenMaterial :Pintu Depan, Pintu Kamar Tidur, dan JendelaMaterial: Paku 8cm s/d 12cm Lem kayuTipe bahan: Kayu Merbau atau kayu lokal kelas II, balokDimensi: 7/15Pintu Kamar MandiTipe bahan: PVCDimensi: 7/15Metode Pelaksanaan Pemasangan Kusen :a. Menyiapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudahdijangkau.b. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.c. Pasang angker pada kusen secukupnya.d. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu/jendela.e. Setel kedudukan kusen pintu/jendela sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting.f. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.g. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadikokoh.Cek kembali kedudukan kusen pintu/jendela, apakah sudah sesuai padatempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.h. Bersihkan tempat sekelilingnya.

4.2 Pekerjaan Daun Pintu dan JendelaMaterial :a. Pintu utamaUntuk pintu depan menggunakan :Tipe Pintu: Pintu Dua Daun Pintu / Kupu-kupu Tipe Bahan: Kayu Merbau atau kayu lokal kelas II, papanDimensi pintu:Tinggi: 210 cm Lebar: 150 cm Tebal: 3,5 cmb. Pintu kamar mandiUntuk pintu kamar mandi menggunakan :Tipe: Satu Daun Pintu Tipe Bahan: PVCDimensi:Tinggi: 210 cm Lebar: 75 cm Tebal: 3,5 cmc. Pintu kamar tidurUntuk pintu kamar tidur menggunakan :Tipe : Satu Daun PintuTipe Bahan: Kayu Merbau atau kayu lokal kelas II, papanDimensi:Tinggi:210 cm Lebar: 85 cm Tebal: 3,5 cmd. Jendela Tipe: Hidup Tipe Bahan: Border: Kayu Merbau Kaca: Kaca Bening (Clear Float Glass)Dimensi:Tinggi: 140 cm Lebar: 60 cme. VentilasiTipe: PersegiTipe Bahan: Border : Kayu SungkaiDimensi: 20 cm x 20 cmMetode Pelaksanaan :a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela.b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela.c. Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).d. Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 35 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.e. Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)f. Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela.g. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen

h. Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.i. Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan pen.k. Stel lagi sampai daun pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen 4.3 PenggantungMaterial :a. Kunci tanamb. Grendelc. EngselMetode Pelaksanaan :a. Siapkan rumah kunci dan alat borb. Lakukan pemasangan rumah kunci dan grendelc. Setelah terpasang lakukan pengetesan buka tutup pintu dan kunci dan cek apakah ada yang kandas atau tidakd. Jika ada yang kandas, lakukan perbaikan

5 PEKERJAAN PASANGAN5.1 Pasangan Bata RinganMaterial :a. Batu bata ringan dengan ukuran 7,5 x 20 x 60 cmb. Semen Instan PM-200Pasangan batu bata a. Sloof dan posisi dinding Siapkan sloof dan pondasi Tarik benang antara sudut sudut dinding, gunakan waterpass

b. Lapisan dasar Gunakan adukan PM 200 atau setara Tebarkan adukan secara merata

c. Letakkan blok di atas adukan PM 200

d. Tekan hingga permukaan blok rata dengan benang

e. Periksa kerataan blok dengan waterpass

f. Letakkan blok pada masing masing ujung dinding, periksa kerataan waterpass

g. Bersihkan permukaan blok setiap akan memasang lapisan baru

h. Campur PM 100 dengan air dalam ember, aduk dengan cetak/mixer hingga rata

i. Tarik benang untuk kelurusan dinding Gunakan trowel sesuai lebar blok Letakkan adukan PM 100 pada arah vertikal, kemudian pada arah horizontal Tebarkan adukan untuk 1 blok saja

5.2 Plesteran DindingMateriala. Dinding biasa menggunakan 1PC:6PSb. Dinding lembab (kamar mandi) 1PC:4PSMetode Pelaksanaana. Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding yang akan di plester.b. Menyiram permukaan bata/bataco dengan air sampai basah secara merata (curing)c. Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan 1pc : 2 ps)d. Melakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuringdengan jaraklemparan 50 cm dari permukaan yangdikamprot dengan ketebalan 15~ 20mm. Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman (curing) selama 3 hari;pagi, siang & sore.e. Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 3 ps.f. Membuat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.g. Melanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mongeringh. Memastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.i. Membuat adukan 1 pc : 3 ps (untuk dinding lembab), gunakan pasir yang diayak ( halus ).j. Memasang plesteran pada bidang yang telah ada kepalaannya sampai selesai seluruh permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak 50 cmk. Mengunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.l. Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding sampai halus & rata.m. Dilanjutkan dengan curing selama 7 hari sampai permukaan plesteran benar-benar basah seluruhnya.n. Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari.o. Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus.p. Plamir bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yangbaik. Lakukan sebanyak 3 lapis (tiga kali pelaksanaan)sampai dinding benar-benar rata dan halus.6 PEKERJAAN KAP DAN RANGKA ATAPKuda-kudaMaterial:a. Kayu meranti balokb. Besi beugel/bautKaso + reng kayuMaterial:a. Reng kayu merantib. Usuk kruingPenutup atapMaterial:a. Genteng palentongBubung genteng palentongMaterial :a. Genteng bubung palentongb. Semen portlandc. Pasir pasangListplank (uk. 3x 20 cm), kayu local KLS 2Material :a. Kayu local kls II, Papanb. Paku 5cm s/d 7cm, paku reng-usukTalang datar/jurai seng BJLSMaterial:a. Seng plat BJLS, L=90 cmb. Paku 3 cmc. Kayu local kls II, papanRangka langit-langit (uk. 50x100 cm), kayu local kls IIMaterial:a. Kayu local klas II,Balokb. Paku 5 s/d 7 cm paku reng-usukLangit-langit eternit(1,00x1,00 m), tebal 4 mmMaterial:a. Eternitb. Paku 3cmList plafond pofil kayu local kls II 4/4Material:a. Kayu profilb. Paku 5 s/d 7 cm paku reng-usukMetode Pelaksanaan:1) Pekerjaan Persiapana) Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kudakuda, dan tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan. b) Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja). c) Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.2) Leveling dan markinga. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan selang air waterpass dan penyiku sebagai alat bantub. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya. c. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap. d. Mengukur jarak antar kuda-kuda3) Pemasangan kuda-kudaa. Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate, berdasarkan gambar kerjab. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan. c. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting) d. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 12 14 x 20 HEX. e. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah. f. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja. g. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter). h. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)i. Memasang balok nok. j. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng. k. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter l. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua) buahm. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kudakuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.

7 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIKMaterial :a. KabelKabel yang digunakan pada instalasi listrik rumah tinggal sesuai dengan PUIL 2000 adalah kabel dengan luas penampang 2,5 mm2 untuk daya arus maksimal 25 A, dan 4 mm2 untuk daya hantar maksimal 34 A, dan seterusnya di sesuaikan dengan standar yang tercantum pada PUIL 2000Untuk pelapisan kabel juga terdapat beberapa tipe, tapi yang biasa digunakan pada rumah tinggal adalah NYA dan NYM.b. PHB (Panel Hubung Bagi)Panel hubung bagi adalah alat standar yang diberikan oleh PLN untuk membagi listrik kedalam rumah, dalam PHB terdapat beberapa elemen, yaitu : MCB (miniatur cicuit breaker)/ sekring, KWH meter.c. Saklar lampu pijar (daya disesuaikan)d. Stop Kontak (daya disesuaikan)e. Instalasi GroundingPada instalasi grounding dibedakan menjadi dua, yaitu grounding untuk tegangan listrik terhadap sentuhan, dan grounding untuk penangkal petir.f. Pipa PVC 0,75Metode Pelaksanaan :a. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).b. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing.c. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan.d. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan). e. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.f. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel).g. Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir. Tidak boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda pentanahan dan ditanam sampai minimal mencapai air tanahh. Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada balok kayu rangka langit-langit.i. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).j. Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.8 PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN KOTOR (SANITAIR)Instalasi air bersihMaterial :a. Stop kran KITb. Pipa c. Seal taped. Pasir pasange. Semen PortlandInstalasi air kotorMaterial:a. Kitchen zink stainless non standard franke (2 lubang)b. Floordrain stainlessc. Closet jongkokd. Wastafel e. Semen Portlandf. Seal tapeg. Pasir pasangh. Bak kotrolSeptic TankMaterial:a. Pipa PVCb. Bio Tank/Septic TankMetode Pelaksanaan :a. Sebelum dipasang pipa pembuang air kotor terlebih dahulu dilakukan penggalian tanah pada garis pemasangan pipa, pipa kemudian ditanam supaya terhindar dari timpaan benda-benda lain, sedangkan untuk pemasangan pipa air bersih ditanam dalam dinding bata. Pipa yang digunakan untuk air kotor atau pembuang tinja adalah paralon PVC 3 yang tebal dan elastis , sedangkan pipa untuk air bersih digunakan pipa PVC 1/2.b. Pada sistem penyambungan lurus pipa tersebut menggunakan socket dan dilem dengan lem pipa, untuk disambungkan dipasang elbow dan juga menggunakan lem pipa. Pipa dipasang harus ada kemiringan ke arah pembuangan air. Pada lobang pembuangan air lantai pada kamar mandi dipasang saringan (floor drain) supaya tidak masuk kotoran atau binatang kedalam pipa yang bisa mengakibatkan penyumbatan. Pemasangan kran air pada drat dipasang lem atau isolasi tape khusus supaya tidak terjadi kebocoran. Septick tank dibuat pada tempat yang telah ditentukan dengan kapasitas 3 m3, konstruksi dari pada bangunan ini juga dari beton bertulang dengan penutup dari plat beton, lantai septik tank di pasang susun batu batu koral dan dinding dipasang pipa pembuang dari WC KM dan pipa pembuang ke resapan, pada ruang resapan pasang ijuk supaya air kotoran dalam septik tank tidak mudah penuh.

9 PEKERJAAN LANTAIMaterial:a. Ubin keramik 40x40 cmb. Semen Portlandc. Pasir pasangd. Semen warnaMetode Pelaksanaan :a. Urugan tanah dibawah lantaib. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan pengurugan terdiri dari tanah yang baik dan memenuhi syarat teknis serta bebas dari akar-akar, bahan-bahan organisc. Barang-barang bekas/sampah yang terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Jika dijinkan oleh Direksi Lapangan, pengurugan dapat mengunakan tanah bekas galian.d. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum + 20 cm dan dipadatkan dengan alat sederhana (stamper), disiram sampai jenuh hingga mencapai kepadatan maksimum, baru boleh dilanjutkan dengan lapisan berikutnya sampai mencapai ketinggian sesuai dengan gambar rencana. Urugan Pasir dibawah lantaie. Urugan pasir harus disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padatf. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan urugan pasir lainnya.g. Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug. Pekerjaan Keramik Lantaih. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air selama 1 jam.i. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan /tatakan keramik, setelah proses perendaman.j. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai.Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuank. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing.Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding.l. Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan,sepanjang garis dasar yang telah terpasangm. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan waterpass.n. Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lain nya dengan adukan / spesi.o. Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan supaya tidak ada las lasanp. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karetuntuk mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak / cacat.q. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpassr. Bersihkan permukaan pasangan keramik yangtelah terpasang dengan kain / lap basah sampai bersih.s. Untuk menghindari naiknya lantai ( menggelembungnya lantai ) maka buatlah delatasit. Kemudian siapkan isian / bahan cor nad pada bak air (ember) dan aduklah hingga ratau. Setelah adukan rata,isi selasela nad denganbahan cor nad dengan menggunakan sendok spesi ( sekop ).Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah keringv. Kemudian rapikan nad tersebut dengan cape.w. Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar -benar kering.x. Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipasang nad dari sisa-sisa bahan cor nad dengan menggunakan kain / lap basah sampai bersih.10 PEKERJAAN TEMBOK10.1 1 m2 Pemasangan tegel Kamar Mandi keramik 20x 25 cmMaterial :a. Keramik 20x25 cmb. Semen abu-abuc. Pasir pasangd. Semen warnaMetode Pelaksanaan :a. Memasang kermaik dinding sebaiknya dilakukan pada akhir, hal ini guna menghindari kerusakan akibat pekerjaan lain yang belum selesai.b. Permukaan lantai atau dinding yang akan dipasangi keramik harus bersih, tidak berminyak, cukup kering dan rata air.c. Cari dan tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan, tangga atau dinding yang ada. Cara memasang keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan ini.d. Rendam terlebih dahulu keramik dinding sebelum dipasang, agar lebih mudah menempel dengan adukan semen.e. Pasanglah benang panduan dan rata air di setiap jalur pemasangan, ini untuk membuat pemasangan bisa lurus dan rata.f. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus benar-benar penuh, jangan sampai ada rongga tersisa. Baik itu untuk permukaan dasar ataupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.g. Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan dalam memasang keramik adalah:h. Untuk keramik dinding,perbandingan Semen : Pasir adalah 1:4, dengan ketebalan rata-rata : 2,0 cmi. Lebar nat yang dianjurkan adalah sebagai berikut, untuk dinding lebar nat = 2 mm, dengan campuran pengisi nat (Grout) semen atau bahan khusus yang ada dipasaran. Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint.j. Khusus bagi dinding luar, mesti diberi tali air per jarak tertentu dengan mempertimbangkan desainnya supaya tidak menerima beban terlalu berat.k. Segera bersihkan bekas adukan atau grout dari permukaan keramik, bisa kita pakai bahan pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak melebihi 5%, sesudah itu segera bersihkan dengan air bersih.

10.2 Pekerjaan Plesteran 1PC : 5PS, tebal 15 mm + acianMaterial :a. Semen Portlandb. Pasir pasangMetode pelaksanaan :a. Perisiapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan. b. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian. c. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding. d. menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen. e. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan menggunakan cetok. f. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-benar rata dan halus.g. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.10.3 Pekerjaan PengecetanMaterial :a. Cat tembokb. Plamir tembokc. Rol catd. AmpelasMetode pelaksanaan :a. Bersihkan permukaan dinding dari debu , kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain lap.b. Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen / koran dan lakban.c. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak & kurang rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.d. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.e. Cek kerataan permukaan dinding.f. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas & dengan kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).g. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.h. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua / terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi ).i. Cek kerataan pengecatan yang terakhir.j. Apabila sudah rata, bersihkan cat yang mengotori bahan/pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.

23