9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

21
ر سي ي ت ل ا ب ل ج ت ة ق ش م ل ا ر سي ي ت ل ا ب ل ج ت ة ق ش م ل ا ال ز ير ر لض ا ال ز ير ر لض اOleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA

Upload: marhamah-saleh

Post on 30-Jun-2015

5.261 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

التيسير تجلب التيسير المشقة تجلب المشقةيزال يزال الضرر الضرر

Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MAOleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA

Page 2: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

التيسير تجلب التيسير المشقة تجلب المشقةمصدر - القاف وتشديد بالتحريك ومشقات :والجمع ّ،شق :المشقة مشاق

Al-Masyaqqah menurut ahli bahasa (etimologis) adalah al-ta’ab التعب yaitu kelelahan, kepayahan, kesulitan, dan kesukaran,

seperti terdapat dalam QS. An-Nahl ayat 7:أثقا ت لكموتحمل لم بلد *انوا كوإلى إال ب األنفس بشقلغیه

“Dan ia memikul beban-bebanmu kesuatu negeri yang tidak sampai ketempat tersebut kecuali dengan kelelahan diri (kesukaran)”. al-Taysir berarti kemudahan, hadits Nabi السمحة يسرالدين الحنفية ا الى الدين احب﴾﴿رواهالبخرى

“Agama itu memudahkan, agama yang disenangi Allah adalah agama yang benar dan mudah” 

Adapun arti kaidah ini: “kesulitan itu menjadi alasan munculnya kemudahan”.

: المكلف على حرج تطبيقها عن ينشأ التي األحكام إن لها االصطالح والمعنىدون المكلف قدرة تحت يقع بما تخففها فالشريعة ماله أو نفسه في ومشقة

إحراج أو .عسرPengertian secara istilah adalah bahwa hukum syari’at yang berlaku, apabila dalam pelaksanaanya terdapat kesusahan, kesulitan bagi diri

atau harta benda mukallaf, maka syari’at memberikan keringanan untuk melaksanakan sesuai dengan batas kemampuan mukallaf tanpa adanya kesulitan maupun kesusahan. Pengertian tersebut

dapat dipahami bahwa kesulitan yang ditemukan oleh mukallaf dalam melaksanakan perintah syara’ menjadi sebab syar’i adanya

kemudahan baginya.

Page 3: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

وأهميتها الفقهية القاعدة وأهميتها أدلة الفقهية القاعدة أدلةالعزيز • الكتاب من تعالى الدليل العسر  قال بكم يريد وال اليسر بكم الله .يريد

• QS. al-Baqarah: 185 “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”. QS. al-Hajj: 78 “Dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan”. QS. al-Maidah: 6 “Allah tidak menghendaki membuat kesulitan bagi kamu sekalian”. QS. al-Nisa’: 28 “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu”.

• Hadis Sح*ةTم Uالس SةU TفVي Vي ن Tح* ال Vالله Vل*ى إ VنT الدWي Xح*ب* ا Yر TسS ي SنT هريرة . الدّي أبى عن البخارى أخرجه“Agama itu mudah, agama yang disenangi Allah agama yang benar & mudah”.

وTا Sر Wع*سS ت * و*ال وTا Sر Wس* أنس .ي عن البخارى أخرجه “Mudahkanlah dan jangan mempersukar”.Tن* رVي Wع*سSم SوTا Tع*ُث Sب ت Tم* و*ل Tن* رVي Wس* مSي TمS Tت SعVُث ب Uم*ا Vن الشيخان .إ رواه

“Kalian semua (kaum muslimin dengan perantara Nabi SAW) diutus untuk memberi kemudahan; tidak untuk menyulitkan”. (HR. Bukhari dan Muslim)

: *ث̂ا *ال ث ، Yر TسS ي Vالله Tن* دVي UنV إ Uم* ل و*َس* VهT *ي ع*ل Sالله ص*لUى Vالله SلTو Sَس ر* ق*ال*“Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya agama Allah adalah agama yang mudah’. (Kata-kata itu) diucapkan tiga kali.” (HR. Ahmad)

T̂ما Vث إ TنS *ك ي Tم* ل م*ا هSم*ا Sر Tس* *ي أ Sر* تا Tاخ U Vال إ VنT ي مTر** أ Tن* *ي ب Uم* ل و*َس* VهT *ي ع*ل Sالله ص*لUى Vالله SلTو Sَس ر* Wر* ي Sخ م*ا

“Tidaklah Rasulullah diberi pilihan di antara dua perkara, kecuali beliau memilih yg lebih mudah / ringan, selama yg lebih mudah itu bukan perbuatan dosa.”

Page 4: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

Klasifikasi Kesulitan• Kesulitan Mu’tadah,Kesulitan Mu’tadah,adalah kesulitan yang alami, dimana manusia

mampu mencari jalan keluarnya sehingga ia belum masuk pada keterpaksaan. Karena itu Ibnu Abdi al-Salam mengatakan bahwa kesulitan semacam ini tidak mengugurkan ibadah dan ketaatan juga tidak meringankan, karena hal itu diberi keringanan berarti akan mengurangi kemaslahatan syariah itu sendiri. Sedang Ibnu Qayyim menyatakan bahwa bila kesulitan berkaitan dengan kepayahan, maka kemaslahatan dunia akhiran dapat mengikuti kadar kepayahan itu.

• Kesulitan Ghairu Mu’tadah, Kesulitan Ghairu Mu’tadah, adalah kesulitan yang tidak pada kebiasaan, dimana manusia tidak mampu memikul kesulitan itu, karena jika dia melakukannya niscaya akan merusak diri dan memberatkan kehidupannya, dan kesulitan-kesulitan itu dapat diukur oleh kriteria akal sehat, syariat sendiri serta kepentingan yang dicapainya. Kesulitan ini diperbolehkan menggunakan dispensasi (rukhshah). Seperti wanita yang selalu istihadhah, maka wudhunya cukup untuk shalat wajib serta untuk shalat sunah yang lainnya tidak diwajibkan, dan diperbolehkan shalat khauf bagi mereka yang sedang berperang, dan sebagainya.

Page 5: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

Tingkatan Kesulitan Dalam IbadahPara ulama membagi masyaqqah ini menjadi tiga bagian :• al-Masyaqqah al-‘Azhimahal-Masyaqqah al-‘Azhimah ( kesulitan yang sangat berat), seperti

kekhawatiran yang akan hilangnya jiwa dan/atau rusaknya anggota badan. Hilangnya jiwa dan /atau anggota badan mengakibatkan kita tidak bisa melaksanakan ibadah dengan sempurna. Masyaqqah semacam ini membawa keringanan.

• al-Masyaqqah al-mutawasithahal-Masyaqqah al-mutawasithah (kesulitan yang pertengahan, tidak sangat berat juga tidak ringan). Masyaqqah semacam ini harus dipertimbangkan, apabila lebih dekat kepada masyaqqah yang sangat berat, maka ada kemudahan disitu. Apabila lebih dekat kepada masyaqqah yang ringan, maka tidak ada kemudahan disitu.

• al-Masyaqqah al-Khafifahal-Masyaqqah al-Khafifah ( kesulitan yang ringan), seperti terasa lapar waktu puasa, terasa capek waktu tawaf dan sa’i, terasa pening waktu rukuk dan sujud, dsb. Masyaqqah semacam ini dapat ditanggulangi dengan mudah yaitu dengan cara sabar dalam melaksanakan ibadah. Alasannya, kemaslahatan dunia dan akhirat yang tercermin dalam ibadah tadi lebih utama daripada masyaqqah yang ringan ini.

Page 6: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

Kesulitan yang membawa kpd kemudahan ada tujuh macam

• Sedang dalam perjalanan (al-safar). Misalnya, boleh buka puasa, meng-qashar shalat, dan meninggalkan shalat jumat.

• Keadaan sakit (maradh). Misalnya, boleh tayamum ketika sulit dan sakit terkena air, shalat sambil duduk.

• Keadaan terpaksa (ikrah) yang membahayakan kepada kelangsungan hidupnya.

• Lupa (al-nisyan). Misalnya, seorang lupa makan pada waktu puasa, lupa memberi utang.

• Ketidaktahuan (al-jahl). Misalnya, orang yang baru masuk islam tidak tahu, kemudian makan makanan yang diharamkan.

• Kesulitan (‘umum al-Balwa). Misalnya, kebolehan bai’ al-salam. Kebolehan dokter melihat kepada yang bukan mahramnya demi

untuk mengobati.• Tidak memiliki cakap hukum atau kekurangan (al-nuqshan).

Misalnya, orang gila, anak kecil.

Page 7: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

Bentuk Keringanan Karena Masyaqqah• Takhfif isqath/rukhsah isqath, yaitu keringanan dalam bentuk penghapusan

seperti tidak shalat bagi wanita yang sedang menstruasi atau nifas. Tidak wajib haji bagi yang tidak mampu (Istitha’ah).

• Takhfif tanqish, yaitu keringanan berupa pengurangan, seperti shalat Qashar dua rakaat yang asalnya empat rakaat.

• Takhfif ibdal, yaitu keringanan yang berupa penggantian, sepertu wudhu dan/atau mandi wajib diganti tayamum, atau berdiri waktu shalat wajib diganti dengan duduk karena sakit.

• Takhfif taqdim, yaitu keringanan dengan cara didahulukan, seperti jama’ taqdim di Arafah; mendahulukan mengeluarkan zakat sebelum haul (batas waktu satu tahun); mendahulukan mengeluarkan zakat fitrah di bulan Ramadhan; jama’ taqdim bagi yang sedang bepergian yang menimbulkan masyaqqah dalam perjalanannya.

• Takhfif  ta’khir, yaitu keringanan dengan cara diakhirkan, seperti shalat jama’ ta’khir di Muzdalifah, qadha saum Ramadhan bagi yang sakit, jama’ ta’khir bagi orang yang sedang dalam perjalanan yang menimbulkan masyaqqah dalam perjalanannya.

• Takhfif tarkhis, yaitu keringanan karena rukhsah, seperti makan dan minum yang diharamkan dalam keadaan terpaksa, sebab bila tidak, bisa membawa kematian.

• Takhfif taghyir, yaitu keringanan dalam bentuk berubahnya cara yang dilakukan, seperti shalat pada waktu khauf (kekhawatiran), misalnya pada waktu perang.

Page 8: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

Turunan Kaidah Masyaqqah

• إذ و إتسع األمر ضاق ضاق اإذا إتسع"Apabila suatu perkara menjadi sempit maka hukumnya meluas dan Apabila suatu perkara menjadi meluas maka hukumnya menyempit"

• إ حده عن تجاوز ما ضده نكل إلي عكس "Setiap yang melampaui batas maka hukumnya berbalik kepada yang sebaliknya".

• بزواله بطل لعذر جاز ما"Apa yang di bolehkan karena uzur, maka batal dengan hilangnya halangan tadi".

• إلى اإذ يصار األصل ل تعذر البد"Apabila yang asli sukar di kerjakan maka berpindah kepada penggantinya"Misalnya, tayamum sebagai pengganti wudhu.

Page 9: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

• عنه معفو منه التحرز يمكن ال ما"Apa yang tidak mungkin menjaganya (menghindarkannya), maka hal itu dimaafkan".Misalnya, berkumur pada waktu shaum, darah pakaian yang sulit di hilangkan.

• لمعصى با تناط ال لرخص ا"Keringanan itu tidak dikaitkan dengan kemaksiatan"

• ز المجا إلى يصار لحقيقة ا تعذرت ذا إ"Apabila suatu kata sulit diartikan dengan arti yang sesungguhnya, maka kata tersebut berpindah artinya kepada arti kiasannya".Contohnya: seseorang berkata:" Saya wakafkan tanah saya kepada anak kyai Ahmad". Padahal semua tahu bahwa anak kyai Ahmad sudah lama meninggal, yang ada hanya cucunya, yaitu kata kiasannya, bukan kata sesungguhnya. Sebab tidak mungkin mewakafkan harta kepada yang sudah meninggal.

• يهمل الكالم ل إعما تعذر ذا إ"Apabila sulit mengamalkan suatu perkataan, maka perkataan tersebut

ditinggalkan".Contohnya: apabila seseorang menuntut warisan dan mengaku bahwa

dia adalah anak dari orang yang meninggal, kemudian setelah diteliti dari akta kelahirannya, ternyata dia lebih tua dari orang yang

meninggal yang diakuinya sebagai ayahnya. Maka perkataan orang tersebut ditinggalkan dalam arti tidak diakui perkataannya.

Page 10: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

• اإلبتداء في يغتفر ال ما الدوام في يغتفر"Bisa dimaafkan pada kelanjutan perbuatan dan tidak bisa

dimaafkan pada permulaanya".Contohnya: Orang yang menyewa rumah yang diharuskan

membayar uang muka oleh pemilik rumah. Apabila sudah habis pada waktu penyewaaan dan ingin memperpanjang sewanya, maka

dia tidak perlu membayar uang muka lagi.

• الدوام في يغتفر ال ما بتداء اإل في يغتفر“Dimaafkan pada permulaan tapi tidak dimaafkan pada

kelanjutannya".Contohnya, orang yang baru masuk Islam minum-minuman keras seperti kebiasaan sebelum Islam. Maka orang tersebut dimaafkan

untuk permulaan karena ketidaktahuan.• غيرها في يغتفر ال ما التوابع في يغتفر

"Dapat dimaafkan pada hal yang mengikuti dan tidak dimaafkan pada yang lainnya"

Page 11: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

Al-Masyaqqah Dalam Bidang Muamalah

• ‘Umum al-Balwa (kesukaran umum yang tidak dapat dihindarkan). Misalnya bai al-salam (uangnya dulu, barangnya belum ada).

Kebolehan muamalat ini karena ia diperlukan.• "Apabila yang asli sukar dikerjakan, maka berpindah kepada

penggantinya". Misalnya sesorang meminjam suatu benda, kemudian benda itu rusak atau hilang (misalnya buku), sehingga

tidak mungkin dikemablikan kepada pemiliknya, maka ia wajib menggantinya dengan buku yang sama baik judul, penerbit maupun cetakannya, atau diganti dengan harga buku tersebut dengan harga

di pasaran.• "Apabila suatu kata sulit diartikan dengan arti yang yang

sesungguhnya, maka kata tersebut berpindah artinya kepada arti kiasannya".

Misalnya, seseorang berkata “Saya wakafkan tanah saya ini kepada anak kyai Ahmad”. Padahal semua tahu anak kyai tersebut telah lama meninggal, yang ada adalah cucunya.

Maka dalam hal ini, kata anak harus diartikan cucunya, yaitu kata kiasannya bukan arti sesungguhnya. Sebab tidak

mungkin mewakafkan harta kepada orang yang sudah meninggal.

Page 12: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

• "Apabila sulit mengamalkan suatu perkataan, maka perkataan tersebut ditinggalkan"

Misalnya seseorang menuntut warisan dan mengaku bahwa dia adalah anak dari orang yang meniggal, kemudian setelah diteliti dari akta kelahirannya, ternyata dia lebih tua dari orang yang meninggal,

yang diakui sebagai ayahnya. Maka perkataan orang tersebut ditinggalkan dalam arti tidak diakui perkataannya.

• "Bisa dimaafkan pada kelanjutan perbuatan dan tidak bisa dimaafkan pada permulaannya".

Misalnya orang yang menyewa rumah diharuskan membayar uang muka oleh pemilik rumah. Apabila sudah habis pada waktu

penyewaan dan dia ingin memperbaharui sewaannya dalam arti melanjutkan sewanya, maka dia tidak perlu membayar uang muka

lagi. Demikian pula halnya, untuk memperpanjang izin perusahaan, seharusnya, tidak diperlukan persyaratan-persyaratan yang lengkap

seperti halnya waktu mengurus izin pertama dulu.• "Dapat dimaafkan pada hal yang mengikuti dan tidak dimaafkan pada

yang lainnya".Misalnya penjual boleh menjual kembali karung bekas tempat beras,

karena karung mengikuti kepada beras yang dijual. Demikian pula boleh mewakafkan kebun yang sudah rusak tanamamnya, karena

tanaman mengiktuti tanah yang diwakafkan.

Page 13: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

يزال يزال الضرر الضررالقاعدة • :أصل

: لله قوله ( أصلها ضرار) وال ضرر الموطأ ال في مالك أخرجه حديث وهو W مرسال أبيه عن يحيى بن عمرو .عن

أبي حديث من والبيهقي،والدارقطني المستدرك في الحاكم وأخـرجـهبن وعبادة عباس ابن حديث من ماجه ابن وأخرجه الخـــــدري، سعيد

عنهم الله رضي ـ .الصامتالحديث • :معنى

W: الضرر مطلقا بالغير مفسدة .إلحاقبالضرر: الضرار الضرر .مقابلة

الظلم؛ أنواع من نوع ألنه أنواعه؛ بشتى الضرر تحريم يفيد والحــديثوقوعه قبل ورفعه الممكنة، بالطرق وقوعه قبل دفعه ذلك ويشمل

الالزمة واإلجراءات .بالتدابيرالضرر؛ لدائرة توسيع ألنه بالضرر؛ الضرر مقابلة Wأيضا يجوز وال

بدليل eصfخ ما ذلك من ويستثنى لـضـــرورة، إال إليه يfلجأ ال فاإلضراركالقصاص األخرى والعقوبات الحدود مثل شرعية عقوبة .وكان

Page 14: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

الفقه أبواب من عليها يبنى الفقه ما أبواب من عليها يبنى ما

الفقه، • أبواب من ^ كُثيرا القاعدة هذه على الفقهاء يبني

:منها

الوصف اختالف من الخيارات أنواع وجميع بالعيب، الرد

بأنواعه، والحجر المشتري وإفالس والتعزير المشروط

والقصاص القسمة، ضرر لدفع شرعت ألنها والشفعة؛

ونصب والقسمة، المتلف وضمان والكفارات، والحدود

والبغاة، المشركين وقتال الصائل ودفع والقضاة، األئمة

ذلك غير أو اإلفساد أو بالعيوب النكاح وفسخ

Page 15: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

القاعدة بهذه تتعلق القاعدة قواعد بهذه تتعلق قواعدمنها قواعد، بها ويتعلق تحتها ويندرج القاعدة هذه عن :يتفرع

المحظورات • تبيح المحظورات الضرورات تبيح ::الضرورات

االضطرار حاالت في الكريم القرآن اَستُثناء من مستفادة القاعدة هذه

(( )) : VهT *ي إل TمS ت TرVرSطTاض م*ا U إال ـ تعالى ـ بقوله اَستُثنائية ظروف في الطارئة

: الكشف[ 119األنعام] للطبيب جاز لذا المحرمات، من طائفة ذكر بعد

عند الميتة أكل وجاز مداواتهم، عليها توقفت إذا األشخاص عورات على

الكفر بكلمة والتلّفظ الغصة، عند بالخمر اللقمة وإَساغة المخمصة،

ودفع إذنه، بغير الدين أداء من الممتنع مال وأخذ المال إتالف وكذا لإلكراه،

الشرع نظر في الضرورة نقصان عدم بشرط قتله إلى أدى ولو الصائل

كان فلو وغيرهم الشافعية اشترط كما إباحته اقتضت الذي المحظور عن

من الشرع نظر في أعظم حرمته ألن للمضطر؛ أكله يحل فال ^ نبيا الميت

مفسدة ألن منه؛ ينبش فال تكفين بال الميت دفن لو وكذا المضطر؛ مهجة

مقامه بالستر التراب قام الذي تكفينه عدم من أشد حرمته .هتك

Page 16: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

بقدرها تقدر بقدرها الضرورات تقدر الضرورات

من • يبيح إنما فاالضطرار لسابقتها؛ Wقيدا تعتبر القاعدة هذه

االسترسال؛ يجوز فال الخطر؛ يدفع ما مقدار المحظورات

العورة من يكشف فالطبيب الحظر؛ عاد الخطر زال ومتى

ال والمرأة فقط، كشفه إليه يحتاج الذي بالقدر لمداواتها

إذا رجل التوليد أو للتطبيب عورتها على يطلع أن يجوز

جنسه على الجنس اطالع ألن ذلك؛ تحسن امرأة وجدت

ال التي المجاالت في النساء شهادة وتقبل ،Wمحظورا أخف

ال ولكن الضرورة، بسبب وذلك عليها؛ الرجال اطالع يمكن

من أحد معهن يكون أن دون فقط النساء شهادة تقبل

ما ألن عليها؛ الرجال اطالع يمكن التي المحال في الرجال

بقدرها يfقدeر للضرورة .جاز

Page 17: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

بالضرر ) أو بمثله يزال ال بالضرر ) الضرر أو بمثله يزال ال ))الضرر

• ) ( : أوجبت التي يزال الضرر لقاعدة Wقيدا تعتبر القاعدة هذه

ال الضرر فإزالة وقوعه؛ بعد ودفعه وقوعه قبل الضرر إزالة

ومن إزالة؛ ليس هذا ألن مثله؛ ضرر بإحداث تكون أن يجوز

أن فالشرط منه؛ أعظم بضرر الضرر يزال ال أن أوtلى باب

منه فبأخف وإال أمكن فإن بالغير، إضرار بال الضرر .يزال

نفسه • عن الهالك دفع إلى محتاج إلنسان يجوز ال ذلك وعلى

على أfكره لمن يجوز ال كما مثله، محتاج مال يأخذ أن Wجوعا

حق وجه بغير Wمسلما قتله المراد كان إذا يقتل أن .القتل

عيب * المشتري عند وحدث قديم عيب المبيع في ظهر وإذا

بالعيب البائع لتضرر القديم بالعيب المبيع رد امتنع جديد

يرضى أن إال .القديم

Page 18: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

األخف بالضرر يزال األشد األخف الضرر بالضرر يزال األشد . . الضررالضررين أخف أو الشرين أهون الضررين اختيار أخف أو الشرين أهون ..اختيار

أعظمهما روعي مفسدتان تعارضت أعظمهما إذا روعي مفسدتان تعارضت إذاأخفهما بارتكاب Wأخفهما ضررا بارتكاب Wضررا

أحدهما • ضررين بين دار إذا األمر أن أي المعنى؛ ممتدة الثالث القواعد هذه

األشد يرتكب وال األخف فيتحمل اآلخر من .أشد

( : متساويتان وهما ببليتين ابتلي من إن قولهم القواعد هذه في واألصل

تجوز ال الحرام مباشرة ألن أهونهما؛ يختر اختلفتا وإن شاء، بأيتهما يأخذ

) الزيادة حق في ضرورة وال للضرورة، إال

ألن قاعـداW؛ ويصلـي يومـئ فإنه دمه سال سجد لو جرح برجل كان فلو

السجود وترك المحدث، مع الصالة ترك من أهون المحدث مع السجود تـرك

لو Wمصليا أن لو وكذا ونزفه، الدم خروج ضرر الجريح عن يدفـع Wأيضا هنـا

صلى ولو الصالة، جواز يمنع ما عورتـه من ينكشـف فإنه Wقائمـا صلى

أهون القيام ترك ألن قاعداW؛ يصلي فإنه شيء منه ينكشـف فال Wقاعـدا.

يمتلك أن اللؤلؤة فلصاحب لغيره؛ ثمينة لؤلؤة شخص} دجاجة ابتلعت ولو

الجنين إلخراج الميتة المرأة بطن شق جاز وكذا ليذبحها، بقيمتها الدجاجة

حياته ترجى كانت .إذا

Page 19: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

الضرر لدفع الخاص الضرر الضرر يتحمeل لدفع الخاص الضرر يتحمeلالعامالعام

مصالح • في الشرعية المقاصد على مبنية القاعدة هذه

ومعقول اإلجماع من المجتهدون واستخرجها العباد؛

وأنفسهم دينهم الناس على ليحفظ جاء فالشرع النصوص؛

اإلخالل إلى يؤدي ما فكل وأموالهم؛ وأنسابهم وعقولهم

للمقاصد Wتأييدا أمكن؛ ما إزالتها يجب مضرة فهو منها بواحد

الحكمة ولهذه األخص؛ بارتكاب األعم الضرر بدفع الشرعية

القصاص وشرع الحدود .شرعت

• : باألسرى تترسوا كفار رمي جواز القاعدة هذه فروع ومن

عن زحفهم ضرر لدفع نسائهم أو صبيانهم أو المسلمين من

العموم

Page 20: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

جلب من أوtلى المفاسد درءالمنافع

الشرع • اعتناء ألن المفسدة؛ رفع دeم{ fق ومصلحة مفسدة تعارضت فإذا

وإزالتها ورفعها المفاسد بدرء والمراد بالمأمورات، اعتنائه من أشد بالمنهيات

النهي في الشارع حكمة ينافي جسيم ضرر من المفاسد على يترتب ودليل .لما

( : ما منه فائتوا به أمرتكم وما فاجتنبوه، عنه نهيتكم ما لله قوله القاعدة هذه

استطعتم(

القاعدة • هذه أمثلة :ومن

W أرباحا فيها أن ولو وخنزير، ومخدرات خمر من المحرمات في التجارة منع

اقتصادية .ومنافع

منفعته فيها كان ولو جاره؛ نساء مقر على تطل نافذة فتح من الدار مالك .منع

فرن أو معصرة كاتخاذ بجيرانه؛ يضر Wتصرفا ملكه في التصرف من الجار منع

الدخان أو بالرائحة الجيران .يؤذي

( : إذا إال المانع، يfقدeم والمقتضي المانع تعارض إذا قولهم القاعدة هذه ومثل

: ) فوجود للفعل؛ الطالب األمر هنا بالمقتضي والمراد أعظم المقتضي كان

W غالبا الفعل من يمنع .المانع

( : الحرام غلب والمحرم المبيح أو والحرام الحالل اجتمع إذا Wأيضا )وقولهم

Page 21: 9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal

عامة ) الضرورة منزلة تنزل الحاجةخاصة )أو

ألن • القياس؛ خالف على اإلمارة جوزت القبيل هذا ومن

البطالن؛ والقياس معدوم؛ المنفعة وهو عليه المعقود

معدوم • بيع لكونه القياس؛ خالف على ل{م eالس تجويز ومنه

والدخول االستصناع، جواز ومنه المفاليس، لحاجة Wدفعا

يستعمل ما وجهالة فيه مكثه جهالة مع بأجرة الحمام إلى

الماء .من

أهالي • على الديون كثرت ا eلـم الوفاء بيع تجويز Wأيضا ومنه

جائز غير الوفاء بيع أن مع ذلك إلى الحاجة ومست بخارىWأصال.