82945536-kebakaan

31
HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Kebakaan” yang disusun oleh : Nama : Novia Anugrah NIM : 091 404 046 Kelas/Kelompok : A / I Jurusan : Biologi Telah diperiksa dan diteliti oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima. Makassar, Desember 2009 Koordinator Asisten Suhaedir Bachtiar S. Pd Asisten M.IRWAN NIM: 061404008 Mengetahui Dosen Penanggung Jawab

Upload: ahmad-risman

Post on 10-Jul-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

risman

TRANSCRIPT

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Kebakaan” yang

disusun oleh :

Nama : Novia Anugrah

NIM : 091 404 046

Kelas/Kelompok : A / I

Jurusan : Biologi

Telah diperiksa dan diteliti oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka

dinyatakan diterima.

Makassar, Desember 2009

Koordinator Asisten

Suhaedir Bachtiar S. Pd

Asisten

M.IRWANNIM: 061404008

Mengetahui

Dosen Penanggung Jawab

Drs. H. Hamka. L, M.SNIP: 196212311987021005

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri khusus yang telah dianugrahkan

kepadanya sehingga dapat dibedakan dengan ciptaan lain (benda mati). Ciri yang

paling nyata dari kehidupan adalah kemampuan organisme untuk memeproduksi

jenisnya. Sejenis akan menghasilkan sejenis. Selanjutnya keturunan akan lebih

menyerupai orang tuanya dari pada individu yang lain yang spesiesnya sama

namun hubungannya lebih jauh. Walaupun antara orang tua dan keturunannya

memiliki kesamaan dalam hal bawaan,akan tetapi ada juga variasi yang di

munculkan . keturunan akan memiliki penampilan yang sedikit berbeda dari

orangtua atau saudara kandungnya.

Diantara saudara kandung terlihat banyak perbedaan disamping banyak

juga kemiripan yang diwariskan dari orang tuanya. Anak yang terlahir kambar saja

masih banyak perbedaan yang ditemukan,padahal mereka berasal dari telur yang

sama. Hal ini disebabkan karena setiap keturunan mempunyai keunikan tersendiri

dalam penampilannya,sehingga perbedaan itu pastilah ada. Mata berwarna

cokelat,biru,hijau atau abu-abu,rambut berwarna hitam,cokelat, pirang,atau

marahmerupakan contoh kecil dari variasi-variasi itu. Apakah sebenarnya yang

menyebabkan variasi-variasi itu?.

Sebanarnya dari zaman ketika mulai muncul kesadaran bahwa manusia itu

berbeda,keingintahuan akan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada

makhluk hidup punsudah berumur sama tuanya. Sehingga tidak berhenti usaha-

usaha manusia untuk menjawab pertnyaan-pertanyaan itu. Kemudiaan pada abat

ke-20 Groger Mandel berhasil menyumbangkan pemikirannya mengenai pola-

pola hereditas,dan dijadikan sebagai dasar dalam perkembangan ilmu genetika

lainnya.

Oleh karena itu agar kita memahami lebih jauh tentang penurunan sifat

pada makhluk hidup,khususnya manusia,pada percobaan ini kami mengangkat

judul kebakaan agar kita lebih mengerti makanisme dari pewarisan sifat.

B. Tujuan Percobaan

Membuktikan angka-angka genitife dan fenotife dari hukum Mendel dan

dasar genotif beberapa sifat baka.

C. Manfaat Percobaan

Mengetahui makanisme pewarisan sifat - sifat baka pada manusia.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Genetika merupakan telaah tentang kebakaan dan variasi dalam sistem

biologi. Asal usul teori modern , partikel, teori pewarisan sifat ditandai oleh karya G.

Mendel ,bersama banyak penyumbang lain kepada fase klasik genetika ini dan

didalam teori ini rasio fenotif dapat diuji penangkaran akhirnya diterangkan dalm

kaotannya dengan mikroorganisme dan fag,mengarahkan perhatian pada pemahaman

biokimia tentang genetika, isolasi DNA dan penentuan strukturnya. Akhirnya

memungkinkan manipulasi gen (gen manipulation). Genetika populasi (ekologi)

berupaya mengkuantitaskan peranan seleksi dan hanyautan genetika dalam

menentukan bentuk variasi gen (genetika variation) didalam populasi

(Abercrombie,dkk, 1993).

Mekanisme penurunan sifat dari parental kepada individu anak pertama kali

ditemukan oleh Gregor Mendel ( 1826-1884) dengan meneliti penurunan cirr-ciri

baka pada Kacang kapri (Pisum stivum). Dengan mengawinkan strain galur murni

dari suatu fenotif yang berbeda misalnya kacang kapri yang bunganya berwarna

merah disilangkan dengan yang bunganya berwarna putih. Hasil persilangan tersebut

menunjukan bahwa turunan pertama (F1) semuanya mempunyai warna bunga seperti

salah satu dari parientalnya (merah atau putih).kalau generasi tersebut dibiarkan

menyerbuk sendiri,maka warna bunga dari generasi F2 akan memisah dengan

perbandingan 3 bagian bunganya berwarna seperti parientalnya(generasi F1)dan 1

bagian seperti warna bunga kakek atau neneknya yang tidak muncul pada generasi

F1. Dengan demikian Menjelaskan bahwa masing-masing sifat baka diatur oleh

sepasang “factor” yang akan memisah pada waktu membentuk gamet,sehingga

masinh-masing gamet hanya mengandung satu “factor” untuk sifat baka tertentu.

Penelitian selanjutnya dengan mengahibrida dan mengamati mati dua sifat baka yang

berbeda ,mengungkapkan bahwa pada waktu pembentukan gamet, alel mengalami

segregasi secara bebas ,sehingga disebutnya “hukum pemisahan secara bebas”

( Tim Pengajar,2009 ).

Karya Mendel sangat luar biasa , karena hal itu merupakan pendekatan yang

sama sekali baru. Konsentrasi hanya pada satu fitur. Mendel ditetapkan oleh toko

besar evolusi propersi numerik hibrida dan ia menganalisis tanaman diperoleh

melalui hibridisasi secara mandiri. Ia menemukan itu juga penting untuk bekerja

bersama sebagai sejumlah besar sebagai tanaman mungkin untuk outrule kesempatan.

Risetnya memungkinkannya untuk mendeteksi tiga prinsip-prinsip hereditas

( Anonim, 2009 ).

Mendel dalam percobaanya beranggapan bahwa sifat yang tidak muncul

pada tanaman F1 itu sebenarnya ada didalam tanaman tersebut,tetapi tidak

terekspresikan atau tidak nampak ,sehingga ia kemudian menarik kesimpulan bahwa

sifat tertentu dapat menutup sifat lainnya. Sifat ini disebut sifat dominan. Sebaliknya

sifat yang tertutupi oleh sifat dominan disebut dengan sifat resesif .

( Henuhili dan Suratsi, 2003 ).

Dalam dominasi sempurana,, situsi yang diganbarkan Mendel,fenotif

heterozigot dan fenotif homozigot dominan tidak dapat dibedakan. Ini mewakili satu

titik ekstrim dari spectrum dalam hubungan dominasi/keresisifan antara alel. Titik

ekstrim lainnya adalah kodomain dimana kedua alel muncul secara terpisah didalam

fenotif ( Campbell, 2000 ).

Bentuk-bentuk alel sebuah gen nyaris selalau “diekspresikan” dengan

mengkodekan sintesis suatu protein. Protein itu sendiri mempengaruhi fenotif

organismenya. Jika sebuah fenotif tertentu berasosiasi dengan sebuah alel (a)hanya

jika alel alternatifnya (A) tidak ada dalam genotif, alel a disebit resesif. Fenotif yang

diberikan oleh alel dominan (A)dapat termati pada heterozigot maupun pada

homozigot,pada beberpa kasus ,dominasi dan sifat resesif dapat dianggap sebagai

keberadaan dan ketiadaan sebuah sifat , protein ataupun produk. Dominasi bukanlah

suatu cirri kausal yang dimiliki oleh sifat atau itu sendiri,tapi lebih merupakan

hubungan antara pasangan alel. Bentuk-bentuk hubungan alelik misalnya kodominasi

dan dominasi tak sempurna lebih sering ditemukan dari pada dominasi sempurna.

Frekuensi alel apapun dalam sebuah populasi individu alamiah pada dasarnya

ditentukan oleh proses evolusioner semisal seleksi alam,bukan oleh hubungannya

dengan alel lain ( Elrod dan Stansfield, 2006 ).

Untuk setiap karakter hubungan dominasi /keresisifan yang kita amati

tergantung pada tingkat mana kita mengujinya. Pada setiap alel tidak ada istilah

dominan karena karena alel tersebut entah bagaimana meredam alel resesif. Alel tidak

lain merupakan merupakan variasi yang terdapat dalam nukleotida sutu gen. ketika

alel dominan hadir bersama alel resesif didala suatu genotif heterozigot,alel-alel

tersebut sesungguhnya tidak berintekrasi satu sama lain. Dominasi dan keresesifan ini

baru hadir dalam jalur dari genotif ke fenotif ( Campbell, 2000 ).

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Jumat, 11 Desember 2009

Waktu : Pukul 13.30 s.d 15.30 WITA

Tempat : Lab. Biologi Lantai III Sebelah Timur FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Tidak ada alat yang digunakan dalam melakukan praktikum ini.

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu daftar fenotif

yang terdiri dari :

a. Ada lesung dagu (D), tidak ada lesung dagu (d).

b. Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e).

c. Ibu jari tangan kiri di atas (F), dfi bawah (f).

d. Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong

(b).

e. Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w).

f. Rambut pada jari (M), tak ada rambut (m).

g. Lesung pipi (P), tidak ada (p).

h. Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang

(l).

i. Gigi seri atas bercelah (G), gigi seri atas tidak bercelah (g).

C. Prosedur Kerja

1. Memeriksa fenotif dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotif pada diri

sendiri, dan jika mengalami kesulitan meminta bantuan teman dalam

kelompok, kemudian mencatatnya ke dalam tabel pengamatan yang dibuat.

2. Memberi tanda/huruf besar jika mempunyai fenotif dominan, dan huruf kecil

jika fenotifnya resesif.

3. Mencatat data dari teman kelompok yang lain dan menghitung persentasinya.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel Data Pribadi

Tabel Hasil Pengamatan

NO Ciri / Sifat Baka Genotip

1 Ada lesung dagu (D) tak ada (d) dd

2 Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e) ee

3 Ibu jari di atas (F), di bawah (f) ff

4Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong (b)

BB

5 Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w) WW

6 Rambut pada jari (M), tak ada rambut (m) MM

7 Lesung pipi (P), tidak ada (p) pp

8Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang (l)

ll

9 Gigi seri atas bercelh (G), gigi seri atas tidak bercelah (g) gg

2. Tabel Data Kelompok I

Tabel Hasil Pengamatan

NO SIFAT GENOTIP JUMLAH

1 Lesung dagu (D)Tidak berlesung (dd)

Ddd

-7

2 Daun telinga menggantung (E)Daun telinga menempel(e)

Eee

25

3 Ibu jari tangan kiri di atas(F)Ibu jari tangan kanan di atas(f)

Fff

25

4 Ruas jari kelengking menyerong (B)tidak menyerong (b)

Bbb

61

5 Rambut dahi menjorok (W) tidak menjorok (w)

Www

52

6 Rambut pada jari (M)Tidak ada rambut (m)

Mmm

34

7 Lesung pipi (P)Tidak ada lesung pipi (p)

Ppp

25

8Lidah dapat digulung (L) memenjangtidak dapat digulung (l)

Lll

34

9 Gigi seri bercelah (G)Gigi seri tidak bercelah(g)

Ggg

61

3. Table Data Kelas

Tabel Hasil Pengamatan

KEL

L. dagu

D. teling

a

IJ tanga

n

Ruas jari

Rambut dahi

Rambut pd jari

Lesung pipi

Lidah menggulu

ng

Gigi seri

D d E e F f B B W w M m P p L l G g

I 0 7 2 5 2 5 6 1 5 2 3 4 2 3 3 4 1 6

II 0 6 1 5 3 3 3 3 3 3 2 4 1 4 4 2 0 6

III 0 6 0 6 1 5 3 3 6 0 6 0 1 2 2 4 0 6

IV 0 7 3 4 4 3 3 4 6 1 1 6 2 4 4 3 1 6

V 0 7 4 3 5 2 4 3 5 2 0 7 1 3 3 4 0 7

VI 0 6 3 3 4 2 4 2 4 2 2 4 1 4 4 2 3 3

VII 0 6 5 1 3 3 4 2 5 1 3 3 1 2 2 4 2 4

VIII 0 8 2 6 4 4 5 3 7 1 4 4 0 6 6 2 2 6

Jum 0 5

320

33

26

27

32

21

41

12

21

32 9 44 25 28 9 4

4

B. Analisis Data

a. Data kelompok1. Lesung dagu

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 07

×100%

¿0 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 77

×100 %

¿100 %2. Daun telinga

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 27

×100 %

¿28,57 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 57

×100 %

¿71,43 %3. Ibu jari kiri di atas

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 27

×100 %

¿28,57 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 57

×100 %

¿71,43 %4. Ruas jari kelingking terujung

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 67

× 100 %

¿85,71 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 17

×100 %

¿14,29 %5. Rambut dahi

F rekuensi gen dominan= jumlah gen dominanjumlah mahasiswa

× 100%

¿ 57

×100 %

¿71,43 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 27

×100 %

¿28,57 %6. Rambut pada jari

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 37

×100 %

¿42,86 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 47

×100 %

¿57,14 %7. Lesung pipi

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 27

×100 %

¿28,57 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 57

×100 %

¿71,43 %

8. Lidah dapat digulung

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 37

×100 %

¿42,86 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 47

×100 %

¿57,14 %

9. Gigi seri bercelah

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 17

×100 %

¿14,29 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 67

× 100 %

¿85,71 %b. Data Kelas

1. Lesung dagu

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 053

×100 %

¿0 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 5353

×100 %

¿100 %

2. Daun telinga

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 2053

×100 %

¿37 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 3353

×100 %

¿62%3. Ibu jari kiri di atas

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 2653

×100 %

¿49%

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 2753

×100 %

¿51 %4. Ruas jari kelingking terujung

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 3253

×100 %

¿60%

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 2153

×100 %

¿40%5. Rambut dahi

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 4153

× 100 %

¿77%

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 1253

×100 %

¿23 %6. Rambut pada jari

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 2153

×100 %

¿40%

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 3253

×100 %

¿60%7. Lesung pipi

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 953

×100 %

¿17 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 4453

×100 %

¿83 %8. Lidah dapat digulung

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 2553

×100 %

¿47 %

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 2853

×100 %

¿53%

9. Gigi seri bercelah

Frekuensi gendominan= jumlah gen dominanjumlahmahasiswa

×100 %

¿ 953

×100 %

¿17%

Frekuensi genresesif = jumlah genresesifjumlahmahasiswa

× 100 %

¿ 4453

×100 %

¿83 %c. Data KeseluruhanI. Rata – rata kelompok

Frekuensi gen dominan ¿jumlahseluruh gen dominan

jumlahmahasiswa × sifat baka × 100%

¿0+2+2+6+5+3+2+3+1

7 ×9 × 100 %

=2463 × 100 %

=38,10 %

Frekuensi gen resesif =jumlah seluruh genresesif

jumlahmahasiswa × sifat baka × 100%

=7+5+5+1+2+4+5+4+6

7×9 ×100 %

=3963 × 100 %

=61,90 %II. Rata-rata kelas

Frekuensi gen dominan= jumlah seluruh gen dominan

jumlahmahasiswa × sifat baka× 100 %

=0+20+26+32+41+21+9+25+9

53× 9 × 100 %

=183477 × 100%

=38,36 %

Frekuensi gen resesif =jumlah seluruh genresesif

jumlahmahasiswa × sifat baka × 100 %

=53+33+27+21+12+32+44+28+44

53× 9 × 100 %

=294477 × 100 %

=61,64 %

C. Pembahasan

1. Data pribadi

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka diperoleh data sifat

kebakaan pada diri saya sendiri yaitu: lesung dagu bersifat resesif yaitu tidak ada

lesung dagu (dd). Daun telinga juga bersifat resesif yaitu ujung daun telinga

menempel (ee). Ibu jari pun bersifat resesif yaitu pada saat dijalinkan ibu jari

tangan kanan berada diatas ibu jari tangan kiri (ff). Sementara untuk ruas jari

kelingking terujung, bersifat dominan karena mengarah kedalam (B). Rambut

pada dahi juga dominan karena rambut dahi menjorok ke luar(W).begitupun

rambut yang tumbuh pada ruas jari bersifat dominan yaitu terdapat rambut pada

ruas-ruas jari (M). Kemudian tidak memiliki lesung pipih (pp)dan juga tidak

dapat menggulung lidah (ll) sehingga bersifat resesif. Celah antara gigi seri

bagian atas tidak ada sehingga juga bersifat resesif (gg). Jadi dari hasil

pengamatan yang telah dilakukan maka dapat dijelaskan bahwa sifat baka pada

diri saya umumnya terdiri atas dua alel yang sifatnya resesif.

2. Data kelompok

Pada percobaan ini yang diamati adalah Sembilan sifat baka yang ada pada

kelompok VIII dengan jumlah anggota 7 orang. Pengamatan ada tidaknya lesung

dagu menunjukkan 7 gen resesif dengan persentase 100% dan tidak terdapat gen

dominan. Kemudian pada pengamatan menggantung tidaknya anak telinga

menunjukkan 2 gen dominan dengan persentase 28,57% dan 5 gen resesif dengan

persentase 71,43%. Pengamatan selanjutnya dengan posisi ibu jari tangan kiri diatas

ketika jari-jari dijalinkan menunjukkan bahwa2 gen dominan dengan persentase

28,57% dan juga 5 gen resesif dengan persentase 71,43%. Pada pengamatan

menjorok tidaknya rambut dahi menunjukkan 5 gen dominan dengan persensate

71,43% dan 2 gen resesif dengan persentase 28,57%. Selanjutnya pada pengamatan

ada tidaknya rambut pada jari menunjukkan bahwa 3 gen dominan dengan persentase

42,86% dan 4 gen resesif dengan persentase 57,14%. Pada pengamatan jari

kelingking terujung menyerong ke dalam atau tidak menunjukkan 6 gen dominan

dengan persentase 85,71% dan juga 1 gen resesif dengan persentase 14,29%. Pada

pengamatan ada tidaknya lesung pipi menunjukkan 5 gen resesif dengan persentase

71,43% dan terdapat 2 gen dominan dengan persentase 28,57%. Dan pada

pengamatan apakah lidah dapat menggulung memanjang menunjukkan 3 gen

dominan dengan persentase 48,86% dan 4 gen resesif dengan persentase 57,14%.

Serta pada pengamatan terakhir yaitu bercelah tidaknya gigi seri atas menunjukkan 1

gen dominan dengan persentase 14,29% dan 5 gen resesif dengan persentase 85,71%.

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah gen resesif lebih banyak daripada gen dominan,

dimana frekuensi gen dominan dan gen resesif secara keseluruhan untuk kelompok

VIII adalah 38,10% dan 61,90%.

3. Data Kelas

Pada percobaan ini yang diamati adalah Sembilan sifat baka yang terdapat

pada kelas A Jurusan Biologi Tahun 2009 dengan jumlah 53 orang. Pada pengamatan

ada tidaknya lesung dagu menunjukkan 53 gen resesif dengan persentase 100% dan

tidak terdapat gen dominan. Kemudian pada pengamatan menggantung tidaknya anak

telinga menunjukkan 20 gen dominan dengan persentase 37,7% dan 33 gen resesif

dengan persentase 62,3%. Selanjutnya posisi ibu jari tangan kiri di atas ketika jari-jari

dijalinkan menunjukkan 26 gen dominan dengan persentase 49% dan 27 gen resesif

dengan persentase 51%. Pengamatan dengan ruas jari kelingking terujung menyerong

ke dalam atau tidak menunjukkan 32 gen dominan dengan persentase 60% dan 21 gen

resesif dengan persentase 40%. Untuk pengamatan menjorok tidaknya rambut dahi

menunjukkan 41 gen dominan dengan persentase 77% dan 12 gen resesif dengan

persentase 23%. Pengamatan ada tidaknya rambut pada jari menunjukkan 21 gen

dominan dengan persentase 40% dan 32 den resesif dengan persentase 60%. Pada

pengamatan ada tidaknya lesung pipi menunjukkan 9 gen dominan dengan persentase

17% dan 44 gen resesif dengan persentase 83%. Selanjutnya pada pengamatan

menggulung tidaknya lidah secara memanjang menunujukkan 25 gen dominan

dengan persentase 47% dan 28 gen resesif dengan persentase 53%. Dan pengamatan

terakhir yaitu bercelah tidaknya gigi seri atas menunjukkan 9 gen dominan dengan

persentase17% dan 44 gen resesif dengan persentase 83%.

Di dalam kelas A Jurusan Biologi angkatan 2009 dapat diamati bahwa jumlah

gen resesif lebih banyak dari pada gen dominan. Perbandingan jumlah gen dominan

dan gen resesif di dalam kelas A Jurusan Biologi angkatan 2009 adalah 38,36%

berbanding 61,64% . angka ini merupakan angka yang cukup signifikan. Namun hasil

analisis ini kita dapat mengetahui bahwa pada saat persilangan gen resesif lebih

menonjol dibandingkan dengan gen dominan. Hal ini dipengaruhi oleh sifat yang

dibawa oleh induk atau parental masing-masing individu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.Hukum Mendel.http://Wikipedia.com.Diakses tanggal 15 desember 2009

Abercrombie,dkk.1993.Kamus Lengkap Biologi.Jakarta:Erlangga.

Campbell.2000.Biologi.Jakarta:Erlangga.

Elrod,S dan Stansfield,w.2006.Genetika.jakarta:Erlangga.

Henuhili,S dan Suratsih.2003.Genetika.Jakarta:JICA.

Tim Pengajar.2009.Penuntun Praktikum Biologi Dasar.Makassar.UNM FMIPA

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, meka dapt disimpulkan

bahwa persentase frekuensi gen resesif lebih banyak dibandingkan persentase gen

dominan di dalam kelas A Jurusan Biologi ankatan 2009, dengan jumlah

perbandingannya yaitu 38,36% berbanding 61,64%. Keturunan suatu persilangan

yang memunculkan salah satu sifat induk disebut sifat dominan sedangkan sifat yang

tidak muncul atau tersembunyi disebut sifat resesif.

B. Saran

Adapun saran yang kami ajukan demi kelancaran praktikum selanjutnya, yaitu

sebaiknya:

1. Praktikan lebih teliti dalam melakukan pengamatan agar data yang diperoleh

lebih akurat.

2. Laboran menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang ada pada penuntun.

3. Sebaiknya asisten memetuhi peraturan lab,seperti memekai baju lab pada saat

membimbing.

LAMPIRAN

1. Berapa nilai frekuensi gen dominan dan resesif dalam kelas anda?

Jawaban:

Frekuensi gen dominan= jumlah seluruh gen dominan

jumlahmahasiswa × sifat baka× 100 %

=0+20+26+32+41+21+9+25+9

53× 9 × 100 %

=183477 × 100%

=38,36 %

Frekuensi gen resesif =jumlah seluruh genresesif

jumlahmahasiswa × sifat baka × 100 %

=53+33+27+21+12+32+44+28+44

53× 9 × 100 %

=294477 × 100 %

=61,64 %