8. protein ii

Upload: tresna-wuri-aprisali

Post on 05-Apr-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 8. Protein II

    1/23

    LAPORAN

    PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN

    PROTEIN II

    Diajukan untuk memenuhi salah satu TugasPraktikum Biokimia Pangan

    Oleh :

    Nama : Tresna Wuri AprisaliNRP : 093020001No. Meja : 1 (Satu)Kelompok : A

    Asisten : Astri Ayodhia Yaman., ST

    LABORATORIUM BIOKIMIA PANGANJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PASUNDAN

  • 8/2/2019 8. Protein II

    2/23

    BANDUNG2011

    Kamis, 24 Maret 2011

    LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGANKARBOHIDRAT II

    Tresna Wuri Aprisali (093020001)Ade Kusnadi (093020005)

    INTISARI

    Percobaan yang dilakukan dalam Protein II adalah DenaturasiProtein, Uji Salting Out, dan Uji Logam Berat.

    Tujuan dari percobaan Denaturasi Protein adalah untukmengendapkan protein dengan pemanasan dan penambahan asam dan

    basa. Tujuan Uji Salting Out adalah untuk mengetahui terjadinyaendapan protein akibat penambahan garam amonium sulfat. Tujuan UjiLogam Berat adalah untuk mengendapkan protein denganmenambahkan ion logam berat dan untuk mengetahui kereaktifan logamberat tertentu dalam suatu protein.

    Hasil dari percobaan Uji Denaturasi Protein didapatkan hasil bahwapada sampel Soy Fresh Kedelai, Bubur Bayi Promina, Sosis so Good,dan Tepung Terigu positif terdenaturasi, sedangkan Esquis, Pepton 1%,dan Kaldu Maggie tidak terdenaturasi. Hasil dari percobaan Uji SaltingOut didapatkan bahwa pada sampel Pepton 1%, Kaldu Maggie, BuburBayi Promina, Sosis so Good, dan Tepung Terigu positif mengandungikatan peptida Hasil dari percobaan Uji Logam Berat didapatkan hasilbahwa Fe>Pb>Cu>Hg>Ag, semakin banyak endapan yang terbentukmaka endapan semakin aktif.

  • 8/2/2019 8. Protein II

    3/23

    I PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakanbagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalahprotein, separonya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulangdan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Protein mempunyai fungsikhas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu

    membangun serta memlihara sel-sel dan jaringan tubuh (Almatsier,2001).

    Protein di dalam kehidupan memegang peranan yang sangatpenting. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baikkarena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagaibiokatalis. Di samping itu hemoglobin dalam butir-butir darahmerah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigendari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenisprotein. (Poedjiadi, 2005).

    Kita memperoleh protein dari makanan yang berasal darihewan atau tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebutprotein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebutprotei nabati. Beberapa makanan sumber protein ialah daging,telur, susu, ikan, beras, kacang, kedelai, gandum, jagung, danbuah-buahan (Poedjiadi, 2005).

    Protein dalam tubuh manusia, terutama dalam jaringan,bertindak sebagai bahan membran sel, dapat membentuk jaringanpengikat, misalnya kolagen dan elastin, serta membentuk protein

    yang inert seperti rambut dan kuku. Kekurangan protein dalamwaktu lama dapat mengganggu berbagai proses dalam tubuh danmenurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Winarno, 1992).

    2. Tujuan Percobaan

    Tujuan dari percobaan Denaturasi Protein adalah untukmengendapkan protein dengan pemanasan dan penambahanasam dan basa.

    Tujuan Uji Salting Out adalah untuk mengetahui terjadinyaendapan protein akibat penambahan garam amonium sulfat.

  • 8/2/2019 8. Protein II

    4/23

    Tujuan Uji Logam Berat adalah untuk mengendapkan proteindengan menambahkan ion logam berat dan untuk mengetahui

    kereaktifan logam berat tertentu dalam suatu protein.3. Reaksi Percobaan

    Uji Denaturasi Protein

    Gambar 1. Reaksi Uji Denaturasi Protein

    Uji Salting Out

    Gambar 2. Reaksi Uji Salting Out

    Uji Logam Berat

    Gambar 3. Reaksi Uji Logam Berat

    Obj100

    Obj101

    Obj102

  • 8/2/2019 8. Protein II

    5/23

    II TINJAUAN PUSTAKA

    Protein merupakan zat makanan yang amat penting bagi tubuh,karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan bakar dalamtubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandungunsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak ataukarbohidrat (Winarno, 1992).

    Keistimewaan lain dari protein ini adalah strukturnya yangmengandung N, di samping C, H, O (seperti juga karbohidrat danlemak), S, dan kadang-kadang P, Fe, dan Cu (sebagai senyawakompleks dengan protein). Dengan demikian maka salah satu caraterpenting yang cukup spesifik untuk menentukan jumlah proteinsecara kuantitatif adalah dengan penentuan kandungan N yangada di dalam bahan makanan atau bahan lain. Protein dalambahan makanan sangat penting dalam proses kehidupanorganisme yang heterotrof seperti hewan dan manusia

    (Sudarmadji, 1989).Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentukjaringan-jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh. Protein jugamengganti jaringan tubuh yang rusak dan yang perlu dirombak.Fungsi utama protein bagi tubuh ialah untuk membentuk jaringanbaru dan mempertahankan jaringan yang telah ada. Protein jugadigunakan sebagai bahan bakar apabila keperluan energy tubuhtidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Protein ikut pulamengatur berbagai proses tubuh. Protein mengatur keseimbangancairan dalam jaringan dan pembuluh darah, yaitu denganmenimbulkan tekanan osmotic koloid yang dapat menarik cairandari jaringan kedalam pembuluh darah. Sifat amfoter protein yangdapat bereaksi dengan asam dan basa, dapat mengaturkeseimbangan asam-basa dalam tubuh.dalam setiap sel hidup,protein merupakan bagian yang sangat penting. Pada sebagianbesar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesarsetelah air. Diperkirakan separuh atau 50% dari berat kering seldalam jaringan seperti misalnya hati dan daging terdiri dari protein,dan dalam tenunan segar sekitar 20%. Protein dalam tubuhmanusia, terutama dalam jaringan, bertindak sebagai bahan

  • 8/2/2019 8. Protein II

    6/23

    membrane sel, dapat membentuk jaringan pengikat misalnyakolagen dan elastin serta membentuk protein yang inert seperti

    rambut dan kuku. Disamping itu protein dapat bekerja sebagaienzim, bertindak sebagai plasma, membentuk antibodi,membentuk kompleks dengan molekul lain, serta dapat bertindaksebagai bagian sel yang bergerak (protein otot). Kekuranganprotein dalam waktu lamadapat mengganggu berbagai prosesdalam tubuh dan menurunkan daya tahan tubuh dan menurunkandaya tahan tubuh terhadap penyakit (Winarno, 1992).

    2.2. Ciri-ciri Molekul ProteinBeberapa ciri utama molekul protein yaitu :

    Berat molekulnya besar (ribuan sampai jutaan, sehinggamerupakan suatu makromolekul), umumnya terdiri atas 20 macamasam amino. Asam amino berikatan (secara kovalen) satu denganyang lain dalam variasi urutan yang bermacam-macam,membentuk suatu rantai polipeptida. Ikatan peptida merupakan

    ikatan antara gugus -karboksil dari asam amino yang satu

    dengan gugus -amino yang lainnya. Terdapatnya ikatan kimia lain

    yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai polipetida menjadi struktur tiga dimensi protein.

    Sebagai contoh misalnya ikatan hidrogen, ikatan hidrofob (ikatanapolar), iakatan ion atau ikatan elektrostatik dan ikatan Van derWaals (Wirahadikusumah, 1989).

    2.3. Klasifikasi Protein2.3.1. Menurut struktur susunan molekulProtein fibriler atau skleroprotein

    Protein yang berbentuk serabut, tidak larut dalam pelarut-pelarut encer baik larutan garam, asam, basa, ataupun alkohol,berat molekulnya yang besar belum dapat ditentukan dengan pastidan sukar dimurnikan. Susunan molekulnya terdiri dari rantaimolekul yang panjang sejajar dengan rantai utama, tidakmembentuk kristal dan bila rantai ditarik memanjang, dapatkembali pada keadaan semula.

  • 8/2/2019 8. Protein II

    7/23

    Protein globuler/sferoproteinProtein yang berbentuk bola. Protein ini banyak terdapat pada

    bahan pangan seperti susu, telur dan daging. Protein ini larutdalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan basadibandingkan protein fibriler. Protein ini mudah terdenaturasi, yaitususunan molekulnya berubah yang diikuti dengan perubahan sifatfisik dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh enzim dan hormon(Winarno, 1992).2.3.2. Menurut tingkat kelarutanAlbumin

    Larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contohnyaalbumin telur, albumin serum, dan laktalbumin dalam susu.Globulin

    Tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, larut dalamlarutan garam encer, dan mengendap dalam larutan garamkonsentrasi tinggi (salting out). Contoh globulin : miosinogen dalamotot, ovoglobulin dalam kuning telur, amandin dari buah almonds,legumin dalam kacang-kacangan.Glutelin

    Tidak larut dalam pelarut netral tetapi larut dalam asam/basaencer. Contoh glutenin dalam gandum dan orizenin dalam beras.Prolamin atau gliadin

    Larut dalam alkohol 70-80% dan tak larut dalam air maupunalkohol absolut. Contohnya gliadin dalam gandum, hordain dalambarley, dan zein pada jagung.Histon

    Larut dalam air dan tidak larut dalam amonia encer. Histondapat mengendap dalam pelarut protein lainnya. Histon yangterkoagulasi karena pemanasan dapat larut lagi dalam larutan

    asam encer. Contohnya globulin dalam hemoglobin.Protamin

    Protein paling sederhana dibandingkan protein-protein lain,tetapi lebih kompleks daripada pepton dan peptida. Protein ini larutdalam air dan tidak terkoagulasi oleh panas. Larutan protaminencer dapat mengendapkan protein lain, bersifat basa kuat, dandengan asam kuat membentuk garam kuat. Contohnya salmindalam ikan salmon, klupein pada ikan herring, skombrin (scombrin)pada ikan mackerel, dan siprinin (cyprinin) pada ikan karper

    (Winarno, 1992).

  • 8/2/2019 8. Protein II

    8/23

    2.3.3. Protein konyugasiProtein yang mengandung senyawa lain yang nonprotein

    disebut protein konyugasi, sedang protein yang tidak mengandungsenyawa nonprotein disebut protein sederhana. Ada bermacam-macam protein konyugasi, yang perbedaannya terletak padasenyawa nonprotein yang bergabung dengan molekul proteinnya.Beberapa jenis protein konyugasi antara lain nukleoprotein,glikoprotein, fosfoprotein, kromoprotein, dan lipoprotein (Winarno,1992).2.3.4. Tingkat degradasi

    Degradasi biasanya merupakan tingkat permulaan denaturasiProtein alami adalah protein yang dalam keadaan seperti proteindalam sel.Turunan protein yang merupakan hasil degradasi protein padatingkat permulaan denaturasi. Dapat dibedakan sebagai proteinturunan primer (protean, metaprotein) dan protein turunansekunder (proteosa, pepton, dan peptida) (Winarno, 1992).

    2.4. Fungsi ProteinProtein mempunyai bermacam-macam fungsi biologinya bagi

    tubuh, yaitu sebagai enzim, zat pengatur pergerakan, pertahanan

    tubuh, alat pengangkut dan lain-lain,Protein pengangkut mempunyai kemampuan mengikat molekul

    tertentu dan melakukan pengangkutan berbagai macam zatmelalui aliran darah (Wirahadikusumah, 1989).

    Protein merupakan komponen utama daging ; gerakan ototterjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.Pergerakan flagela sperma disebabkan oleh protein (Winarno,1992).

    Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan

    adanya kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudahmembentuk serabut (Winarno, 1992).Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu

    protein khusus yang dapat mengenal dan menempel ataumengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh sepertivirus, bakteria, dan sel-sel asing lain. Protein ini pandai sekalimembedakan benda-benda yang menjadi anggota tubuh denganbenda-benda asing (Winarno, 1992).

    Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk

    reseptor; misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai

  • 8/2/2019 8. Protein II

    9/23

    reseptor/penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata(Winarno,1992).

    Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapatmempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dankarakter bahan (Winarno, 1992).

    III METODE PERCOBAAN

    Uji Denaturasi Protein

    Prinsip percobaan Denaturasi Protein adalah berdasarkan padaperubahan pH protein menjadi tidak stabil sehingga mudahdiendapkan dengan pemanasan dan hasil endapan ini bersifatreversibel.Metode Percobaan :

    Gambar 4. Metode Percobaan Uji Denaturasi Protein

    Uji Salting OutPrinsip percobaan Uji Salting Out adalah berdasarkan pada

    garam ammonium sulfat yang bersifat dapat menarik air dimanamineral air dari protein ditarik sehingga kestabilan proteinterganggu dan mengendap.

    Metode Percobaan :

    Gambar 5. Metode Percobaan Uji Salting Out

    Obj103

    Obj104

  • 8/2/2019 8. Protein II

    10/23

    Uji Logam BeratPrinsip percobaan Uji Logam Berat adalah berdasarkan pada

    pH tertentu (asam atau basa) yang menyebabkan protein akanbermuatan negatif (anion) sehingga dapat bereaksi dengan ionlogam positif.Metode Percobaan :

    Gambar 6. Metode Percobaan Uji Logam Berat

    IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Denaturasi Protein4.1.1. Hasil Pengamatan Uji Denaturasi Protein

    Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Denaturasi Protein

    BahanPh

    Awal

    pH Setelah

    Dipanaskan

    pHSetelah

    Ditambah

    Asam

    pHSetelah

    Ditambah

    Basa

    Keterangan

    Soy

    Fresh

    Kedelai

    6 6 4 13(-) Tidak

    Terdenaturasi

    Esquis 5 5 3 14(-) Tidak

    Terdenaturasi

    Obj105

  • 8/2/2019 8. Protein II

    11/23

    Pepton

    1%6 6 3 14

    (-) Tidak

    Terdenaturasi

    KalduMaggie

    5 5 3 14 (-) TidakTerdenaturasi

    (Sumber : Tresna dan Ade, Kelompok A, Meja 01, 2011)

    Gambar 7. Foto Hasil Pengamatan Uji Denaturasi Protein

    4.1.2. Pembahasan Uji Denaturasi ProteinHasil dari percobaan Uji Denaturasi Protein didapatkan hasil

    bahwa pada sampel Soy Fresh Kedelai, Bubur Bayi Promina,Sosis so Good, dan Tepung Terigu positif terdenaturasi, sedangkanEsquis, Pepton 1%, dan Kaldu Maggie tidak terdenaturasi.

    Denaturasi dapat diartikan suatu perubahan atau modifikasiterhadap struktur sekunder, tersier, dan kuarterner terhadapmolekul protein, tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan kovalen(Winarno, 1992).

    Adanya gugus amino dan karboksil bebas pada ujung-ujungrantai molekul protein, menyebabkan protein mempunyai banyakmuatan (polielektrolit) dan bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan

    asam maupu basa). Pada pH tertentu yang biasa disebut titikisolistrik (pI), yang muatan gugus amino dan karboksil bebas akansaling menetralkan sehingga molekul bermuatan nol (Winarno,1992).

    Penambahan pelarut organik tertentu, seperti etanol danaseton, ke dalam larutan protein dalam air akan menyebabkanberkurangnya kelarutan protein, sehingga memungkinkanpengendapannya. Kejadian ini disebabkan oleh kelarutan proteinyang pada pH dan kekuatan ion tertentu merupakan fungsi

    konstanta dielektrik daripada medium, dan adanya kecenderungan

  • 8/2/2019 8. Protein II

    12/23

    menurunnya hidratasi gugus ion dengan masuknya pelarut organiktersebut (Wirahadikusumah, 1989).

    Suatu protein mempunyai arti bagi tubuh apabila proteintersebut di dalam tubuh dapat melakukan aktivitas biokimiawi yangmenunjang kebutuhan tubuh. Aktivitas ini banyak tergantung padastruktur dan konformasi molekul protein yang tepat. Apabilakonformasi molekul protein berubah, misalnya oleh perubahansuhu, pH, atau karena terjadinya suatu reaksi dengan senyawalain., ion-ion logam, maka aktivitas biokimiawinya akan berkurang.Protein yang mengalami perubahan konformasi alamiah menjadisuatu konformasi yang tidak menentu merupakan suatu prosesyang disebut denaturasi. Di samping oleh pH, suhu tinggi, dan ionlogam berat, denaturasi dapat pula terjadi oleh adanya gerakanmekanik, alkohol, aseton, eter, dan detergen (Poedjiadi, 2005).

    Protein akan mengalami koagulasi apabila dipanaskan padasuhu 500C atau lebih. Koagulasi ini hanya terjadi apabila proteinberada pada titik isolistriknya (Poedjiadi, 2005).

    Denaturasi kadang-kadang dapat mengakibatkan flokulasiprotein bola tetapi dapat juga mengakibatkan terbentuknya gel.Makanan dapat didenaturasi, dan proteinnya diawastabilkan, padasaat pembekuan dan penyimpanan beku (deMan, 1997).

    4.2. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Salting Out4.2.1. Hasil Pengamatan Salting Out

    Tabel 2. Hasil Pengamatan Salting OutBahan Pereaksi Warna Hasil Keterangan

    Soy Fresh

    Kedelai

    Amonium

    SulfatAbu-abu (-)

    Tidak Memiliki

    Ikatan Peptida

    EsquisBiru

    Keunguan(+)

    Tidak Memiliki

    Ikatan Peptida

    Pepton 1% Biru

    Keunguan

    (+) Tidak Memiliki

    Ikatan Peptida

  • 8/2/2019 8. Protein II

    13/23

    Kaldu MaggieBiru

    Keunguan(+)

    Tidak Memiliki

    Ikatan Peptida

    (Sumber : Tresna dan Ade, Kelompok A, Meja 01, 2011)

    Gambar 8. Foto Hasil Pengamatan Uji Salting Out

    4.2.2. Pembahasan Uji Salting OutHasil dari percobaan Uji Salting Out didapatkan bahwa pada

    sampel Pepton 1%, Kaldu Maggie, Bubur Bayi Promina, Sosis soGood, danTepung Terigu positif mengandung ikatan peptida.

    Senyawa warna ungu yang terbentuk pada Uji Salting Outdisebabkan karena endapan yang telah dilarutkan oleh aquadest

    bereaksi dengan larutan biuret (NaOH dan CuSO4) sehinggalarutan protein menjadi bersifat basa (bermuatan negatif) danbereaksi dengan ion Cu2+ membentuk kompleks.

    Pada Uji Salting Out dilakukan penambahan (NH4)2SO4 karenaamonium sulfat merupakan garam netral yang tidak mempengaruhikonsentrasi dan jumlah muatan pada tiap ion dalam larutanprotein.

    Pengendapan protein dengan cara penambahan garamdidasarkan pada pengaruh yang berbeda-beda daripada

    penambahan garam tersebut pada kelarutan beberapa proteinglobular. Bila konsentrasi garam netral yang ditambahkan tersebutdinaikkan terus, maka kelarutan protein menjdi berkurang; sampaipada konsentrasi garam yang sangat tinggi, protein akanmengalami pengendapan. Efek ini disebut salting-out(Wirahadikusumah, 1989).

    Proses kristalisasi protein sering dilakukan dengan jalanpenambahan garam amoniumsulfat atau NaCl pada larutandengan pengaturan pH pada titik isolistriknya. Kadang-kadang

    dilakukan pula penambahan aseton atau alkohol dalam jumlah

  • 8/2/2019 8. Protein II

    14/23

    tertentu. Pada dasarnya semua usaha yang dilakukan itudimaksudkan untuk menurunkan kelarutan protein dan ternyata

    pada titik isolistrik kelarutan protein paling kecil, sehingga mudahdapat dikristalkan dengan baik (Poedjiadi, 2005).Umumnya, proses kristalisasi dilakukan dengan perlakuan

    pemanasan dan bertujuan untuk memperoleh kembali zat yangtelah dilarutkan menjadi bentuk solid. Inilah yang membedakandengan proses salting-out yang hanya menambahkan danmelarutkan garam amonium sulfat.

    Kristalisasi adalah proses pengendapan yang berlangsungsangat-sangat lambat sehingga molekul- molekul dapat tersusundalam kisi-kisi kristal. Sekali inti kristal terbentuk pertumbuhankristal selanjutnya akan lebih mudah dan lebih cepat.

    Pada Uji Salting Out ini dilakukan Uji Biuret. Hal ini dilakukanuntuk membuktikan dan memperjelas bahwa ada senyawa proteindalam suatu bahan (ikatan peptida) yang akan membentuksenyawa ungu dengan ion positif dari larutan biuret.

    4.3. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Logam Berat4.3.1. Hasil Pengamatan Uji Logam Berat

    Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Logam Berat

    Bahan PereaksiLarutan Logam Berat Keterang

    an

    FeCl3 PbCl2 HgCl2 CuSo4 AgNO3Semakin

    banyak

    endapan

    yang

    terbentuk

    maka

    endapan

    semakin

    aktif

    Soy

    Fresh

    Kedelai

    Na2CO3

    (+) (+++) (++++) (+++++) (++)

    Esquis (++) (+++ (++++) (+) (+++++)

    Pepton1%

    (+++++) (+++) (++) (+) (++++)

    Kaldu

    Maggie(+++) (++++) (+) (++) (+++++)

    (Sumber : Tresna dan Ade, Kelompok A, Meja 01, 2011)

  • 8/2/2019 8. Protein II

    15/23

    Gambar 9. Foto Hasil Pengamatan Uji Logam Berat denganSampel Soy Fresh Kedelai

    Gambar 10. Foto Hasil Pengamatan Uji Logam Berat denganSampel Esquis

    Gambar 11. Foto Hasil Pengamatan Uji Logam Berat denganSampel Pepton 1%

  • 8/2/2019 8. Protein II

    16/23

    Gambar 12. Foto Hasil Pengamatan Uji Logam Berat dengan

    Sampel Kaldu Maggie

    4.3.2. Pembahasan Uji Logam BeratHasil dari percobaan Uji Logam Berat didapatkan hasil bahwa

    Fe>Pb>Cu>Hg>Ag, semakin banyak endapan yang terbentukmaka endapan semakin aktif.

    Sebagian besar protein dapat diendapkan dari larutan airdengan penambahan asam tertentu, seperti misalnya, asamtriklorasetat dan asam perklorat. Penambahan asam inimenyebabkan terbentuknya garam protein yang tidak larut. Zatpengendap lainnya adalah asam tungstat, fosfotungstat, danmetafosat. Protein dapat juga diendapkan dengan kation tertentuseperti Zn2+ dan Pb2+ (Wirahadikusumah, 1989).

    Protein mempunyai titik isolistrik yang berbeda-beda denganyang lainnya. Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karenapada umumnya sifat fisika dan kimia erat hubungannya dengan pHisolistrik ini. Pada pH di atas titik isolistrik protein bermuatannegatif, sedangkan di bawah titik isolistrik protein bermuatanpositif. Oleh karena itu untuk mengendapkan suatu protein denganion logam, diperlukan pH larutan di atas titik isolistrik, sedangkanpengendapan oleh ion negatif memerlukan pH di bawah titikisolistrik. Ion-ion positif yang dapat mengendapkan protein antaralain ialah Ag+, Ca++, Zn++, Hg++, Fe++, Cu++, dan Pb++ (Poedjiadi,2005).

    Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapatditempa, dan liat. Ia melebur pada 10380C. Karena potensialelektrode standarnya posotif, (+0,34V untuk pasangan Cu/Cu2+), iatak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun

    dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. Garam-garamtembaga(II) umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat,padat, maupun dalam larutan air (Svehla, 1985).

    Perak yang direaksikan dengan natrium karbonat akanmenghasilkan endapan putih kekuningan membentuk perakkarbonat (Svehla, 1985).

    Merkurium adalah logam cair yang putih keperakan pada suhubiasa, dan mempunyai rapatan 13, 534 g ml-1 pada 250C. Ia takdipengaruhi oleh asam klorida atau asam sulfat encer (2M), tetapi

    mudah bereaksi dengan asam nitrat (Svehla, 1985).

  • 8/2/2019 8. Protein II

    17/23

    Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yangkukuh dan liat. Ia melebur pada 15350C. Jarang terdapat besi

    komersial yang murni; biasanya besi mengandung sejumlah kecilkarbida, silisida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta sedikit grafit.Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting dalam kekuatanstruktur besi. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encerdapat melarutkan besi (Svehla, 1985).

    Timbel adalah logam yang berwarna abu-abu kebiruan, denganrapatan yang tinggi (11,48 g ml-1 pada suhu kamar). Ia mudahmelarutkan dalam asam nitrat yang pekatnya (8M), dan terbentuk

    juga nitrogen oksida. Dengan natrium karbonat akan membentukendapan putih campuran timbel karbonat dan timbel hidroksida(Svehla, 1985).

    Komposisi Sampel :Tepung Terigu

    Gambar 13. Tepung Terigu

    Tepung Terigu mengandung Pati 70%, air 13%, Protein tidaklarut 11%, Protein larut 2%, Gula 2,5%, Lemak 1%, Mineral 0,5%,glutamate 3,826%, prolin 1,514%, arginin 0,725%, dan fenilalanin0,614%.

    Tepung Terigu mengandung protein dalam bentuk gluten, suatusenyawa yang elastis, liat, dan dapat direnggangkan untukmemberikan struktur bagi adonan makanan yang terbuat daritepung terigu. Tepung terigu mengandung protein yang unik yangtidak terdapat pada tepung yang lain. Glutein ini tidak larut dalamair.Sosis

  • 8/2/2019 8. Protein II

    18/23

    Gambar 14. Sosis

    Komponen utama sosis terdiri dari daging, lemak, dan air.Selain itu, pada sosis juga ditambahkan bahan tambahan sepertigaram, fosfat, pengawet (biasanya nitrit/nitrat), pewarna, asamaskorbat, isolat protein, dan karbohidrat.

  • 8/2/2019 8. Protein II

    19/23

    V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. KesimpulanHasil dari percobaan Uji Denaturasi Protein didapatkan hasil

    bahwa pada sampel Soy Fresh Kedelai, Bubur Bayi Promina,Sosis so Good, dan Tepung Terigu positif terdenaturasi, sedangkanEsquis, Pepton 1%, dan Kaldu Maggie tidak terdenaturasi.

    Hasil dari percobaan Uji Salting Out didapatkan bahwa padasampel Pepton 1%, Kaldu Maggie, Bubur Bayi Promina, Sosis soGood, dan Tepung Terigu positif mengandung ikatan peptide.

    Hasil dari percobaan Uji Logam Berat didapatkan hasil bahwaFe>Pb>Cu>Hg>Ag, semakin banyak endapan yang terbentukmaka endapan semakin aktif.

    5.2. SaranPraktikan diharapkan saat melakukan percobaan harus lebih

    teliti dan sesuai prosedur.

  • 8/2/2019 8. Protein II

    20/23

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2011. Albumin. www.google.com/Korantempo. 26 Maret2011.

    Anonim. 2011. Protein. http://ms.wikipedia.org/wiki/Protein. 26Maret 2011.

    Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

    deMan, John. 1997. Kimia Makanan. Penerbit ITB. Bandung.

    Poedjiadi, Anna. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. PenerbitUniversitas Indonesia. Jakarta.

    Sudarmadji, Slamet, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan danPertanian. Edisi kedua, cetakan pertama. Penerbit Liberty,Yogyakarta.

    Svehla, G. 1985. Analisis Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisikelima. Penerbit PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta.

    Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Cetakan ke

    delapan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

    Wirahadikusumah, Muhammad. 1989. Biokimia: Protein, Enzim,dan Asam Nukleat. Penerbit ITB, Bandung.

    http://ms.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Protein
  • 8/2/2019 8. Protein II

    21/23

    LAMPIRAN

    Tabel Hasil Pengamatan Uji Denaturasi ProteinBahan Hasil Keterangan

    Soy Fresh Kedelai (+) (+)Terdenaturasi

    Esquis (-) (-) Tidak Terdenaturasi

    Pepton 1% (-) (-) Tidak Terdenaturasi

    Kaldu Maggie (-) (-) Tidak Terdenaturasi

    Bubur Bayi Promina (+) (+)Terdenaturasi

    Sosis So Good (+) (+)Terdenaturasi

    Tepung Terigu (+) (+)Terdenaturasi

    (Sumber : Laboratorium Biokimia Pangan, 2011)

    Tabel Hasil Pengamatan Salting OutBahan Pereaksi Hasil Keterangan

    Soy Fresh

    Kedelai

    Amonium

    Sulfat(-) Tidak Memiliki Ikatan Peptida

    Esquis (-) Tidak Memiliki Ikatan Peptida

    Pepton 1% (+) Memiliki Ikatan Peptida

    Kaldu Maggie (+) Memiliki Ikatan Peptida

  • 8/2/2019 8. Protein II

    22/23

    Bubur Bayi

    Promina

    (+) Memiliki Ikatan Peptida

    Sosis So Good (+) Memiliki Ikatan Peptida

    Tepung Terigu (+) Memiliki Ikatan Peptida

    (Sumber : Laboratorium Biokimia Pangan, 2011)

    Tabel Hasil Pengamatan Uji Logam BeratBahan Pereaksi Keterangan

    Soy Fresh Kedelai

    Na2CO3

    Semakin banyak

    endapan yang

    terbentuk maka

    endapan semakin aktif

    Esquis

    Pepton 1%

    Kaldu Maggie

    Bubur Bayi Promina

    Sosis So Good

    Tepung Terigu

    (Sumber : Laboratorium Biokimia Pangan, 2011)

    LAMPIRAN SAMPEL

    Tepung Terigu

  • 8/2/2019 8. Protein II

    23/23

    Gambar 13. Tepung Terigu

    Tepung Terigu mengandung Pati 70%, air 13%, Protein tidak

    larut 11%, Protein larut 2%, Gula 2,5%, Lemak 1%, Mineral 0,5%,glutamate 3,826%, prolin 1,514%, arginin 0,725%, dan fenilalanin0,614%.

    Tepung Terigu mengandung protein dalam bentuk gluten, suatusenyawa yang elastis, liat, dan dapat direnggangkan untukmemberikan struktur bagi adonan makanan yang terbuat daritepung terigu. Tepung terigu mengandung protein yang unik yangtidak terdapat pada tepung yang lain. Glutein ini tidak larut dalamair.

    Sosis

    Komponen utama sosis terdiri dari daging, lemak, dan air.Selain itu, pada sosis juga ditambahkan bahan tambahan sepertigaram, fosfat, pengawet (biasanya nitrit/nitrat), pewarna, asamaskorbat, isolat protein, dan karbohidrat.