6. tumpangsari.pptx

48
DR. AGR. EKO SETIAWAN, SP., M.SI. PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI UNIVERSITAS TRUNOJOYO TUMPANGSARI (INTERCROPPING)

Upload: trunojoyoberkebun

Post on 14-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TUMPANGSARI (INTERCROPPING)

Dr. agr. Eko Setiawan, SP., M.Si.Program studi agroekoteknologiUniversitas TrunojoyoTUMPANGSARI(INTERCROPPING)A. Batasan TumpangsariPola tanam tumpangsari (intercropping) ialah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan, atau selama periode tanam, pada satu tempat yang sama.Pola tanam tumpangsari mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya :Daya guna tanaman yang baik terhadap waktu dan ruang tumbuhnya.Terdapat kompetisi (persaingan) terhadap faktor pertumbuhan pada sebagian atau seluruh pertumbuhan tanaman.Pengelolaan lebih dari satu tanaman pada waktu dan lahan yang sama.

B. TujuanMeningkatkan macam dan jumlah produksi per satuan luas per satuan waktu.Mengurangi resiko kegagalan panen.Meningkatkan produktivitas penggunaan tanah, waktu dan sumberdaya yang tersedia selama satu musim tanam.Mendapatkan total out put dalam arti nilai ekonomis yang tinggi.C. Prinsip TumpangsariPola tanam tumpangsari dapat berhasil dan berdaya guna apabila beberapa hal yang prinsip tidak ditinggalkan.Prinsip tumpangsari lebih banyak menyangkut tanamannya, diantaranya :Tanaman tumpangsari, dua tanaman atau lebih, sebaiknya mempunyai umur atau periode pertumbuhan yang tidak sama, misalnya tanaman annual dengan perenial, atau sesama tanaman annual tetapi umurnya berbeda.Prinsip Tumpangsari Apabila tanaman tumpangsari mempunyai umur yang hampir sama, sebaiknya fase pertumbuhannya, khususnya fase linearnya berbeda.Terdapat perbedaan kebutuhan terhadap faktor lingkungan seperti air, kelembaban, cahaya dan unsur hara.Prinsip Tumpangsari Tanaman mempunyai perbedaan architectur kanopi dan tinggi tanaman yang nyata.Tanaman mempunyai perbedaan perakaran, baik sifat, luas dan kedalaman perakarannya.Tanaman tidak mempunyai pengaruh Alollepaty.D. Bentuk TumpangsariBentuk pola tanam tumpangsari banyak sekali ragamnya.Bentuk ini berkembang dari waktu ke waktu, sesuai dengan tuntutan kebutuhan (ekonomi), budaya, kondisi lingkungan dan teknologi di bidang pertanian sendiri.Walaupun berbagai bentuk pola tanam tumpangsari telah dikembangkan, baik oleh masyarakat melalui percobaannya selama bertahun-tahun atau oleh instansi pemerintah, pada prinsipnya, pola tanam tumpangsari tetap berdasarkan dan menggunakan prinsip tumpangsari tersebut.Untuk lebih memudahkan, bentuk tumpangsari disini dibedakan dalam tiga hal pokok, yaitu berdasarkan (1) cara tanam, (2) waktu dan (3) tanamannya. 1. Cara TanamCara tanam yang dimaksud disini adalah cara penanaman atau pengaturan tata letak tanamannya, beberapa bentuk pola tanamnya disajika sebagai berikut :Mix intercropping. Yaitu penanaman dua tanaman atau lebih secara bersamaan (saat tanamnya), tanpa memandang arah dan jarak. Tanaman tercampur menjadi satu populasi tanpa terlihat suatu bentuk/barisan yang jelas (Gambar 1)Gambar 1. Diagram Pengaturan pola tanam tumpangsari dalam bentuk mix intercroppingxxxxxxXoooooooxxxxxxXoooooooxxxxxxxKeterangan : x = tanaman A; o = tanaman BRow intercropping. Penanaman dua tanaman atau lebih secara bersamaan, dimana terdapat satu baris tanaman lain yang teratur letak dan jaraknya, dimana pertanaman yang ada (Gambar 2)Strip intercropping. Penanaman dua tanaman atau lebih secara bersamaan, dimana terdapat lebih dari satu barisan tanaman yang teratur letak dan jaraknya, diantara pertanaman yang ada (Gambar 3).Gambar 2. Diagram Pengaturan pola tanam tumpangsari dalam bentuk row intercroppingKeterangan : x = tanaman A; o = tanaman BxxxXoooooooxxxXoooooooxxxxKeterangan : x = tanaman A; o = tanaman BGambar 3. Diagram Pengaturan pola tanam tumpangsari dalam bentuk strip intercroppingxxxXoooooooooooooooooooooxxxxAlley cropping. Pada bentuk strip intercropping, banyak modifikasi yang dapat dikembangkan. Hampir sama dengan bentuk inidiantaranya adalah pola tanam Alley Cropping.Disebut Alley Cropping karena apabila dilihat dari tegak lurus barisan tanaman, maka akan menyerupai lorong.Oleh sebab itu pola ini disebut juga pola budidaya lorong.Perbedaan yang pokok antara strip dan alley adalah pada jenis tanaman strip.Budidaya LorongLebih jelasnya budidaya lorong adalah suatu sistem pertanaman dalam lorong yang dibatasi oleh tanaman pagar/tegakan berupa tanaman pupuk hijau (pencegah erosi) yang ditanam menurut garis tinggi/kontur.Tanaman pagar tersebut harus bisa dipangkas dan pemangkasannya digunakan sebagai seresah (mulsa), atau dapat dibenamkan ke dalam tanah. Jarak tanam pagar disesuaikan dengan garis tinggi (kontur) dan kemiringan (slope) lahan.Jika lahan semakin miring, jarak tanaman pagar semakin rapat.Oleh karena adanya tanaman yang berfungsi sebagi pagar itu, budidaya lorong dapat disebut juga Hedge growth intercropping.Budidaya LorongBudidaya Lorong .Budidaya lorong ini secara naluriah telah dilakukan petani di Flores dengan penanaman lamtoro di atas galengan yang dibuat mengikuti kontur lahan mereka.Praktek ini telah dilakukan secara turun menurun.Pola usaha tani demikian hingga tahun 1980 terbatas di Nusa Tenggara Timur.Cara ini menari Kang Biauw Tjaw yang kemudian mengembangkan secara ilmiah di IITA, Ibadan, Nigeria.Budidaya Lorong .Cara tersebut baik sekali diterapkan di Benua Afrika yang beriklim tropik dan sub tropik.Budidaya lorong dapat disamakan dengan sistem wanatani (Agroforestry).Petani mengelola lahan diantara tegakan tanaman hutan yang masih muda, sekaligus bertanggung jawab memelihara tanaman hutan tersebut.Manfaat Budidaya LorongKonservasi tanah dan air. Tanaman pagar yang ditanam sejajar arah garis tinggi akan mengurangi erosi dan laju aliran permukaan (run off) sekaligus memberi kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan persimpanan di tanah dalam bentuk lengas tanah. Disamping itu, hasil pangkasan berfungsi sebagai penutup tanah pada saat bera, hal ini akan mengurangi penguapan air tanah (evaporasi) dan menahan hantaman (daya kinetik) air hujan terhadap tanah.Manfaat Budidaya Lorong Peningkatan kelestarian kesuburan tanah.Tanaman pagar dari famili Leguminoseae, misalnya tanaman lamtoro, mempunyai kemampuan penambahan nitrogen.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biomasa hasil pangkasan mampu mengurangi penggunaan pupuk an organik.Penambahan nitrogen ini diperoleh dari kemampuan tanaman menambat nitrogen dari udara (fiksasi nitrogen) karena adanya bintil akar (Rhizobium sp.) yang terdapat pada perakaran tanaman.Manfaat Budidaya Lorong Penambahan nitrogen juga diperoleh dari pembenaman seresah yang berasal dari pemangkasan batang/daun tanaman strip secara berkala, sehingga pengembalian hara dari pasokan pupuk hijau akan membentuk suatu proses daur ulang.Untuk itu, tanaman strip harus mempunyai daun yang banyak, tahan dipangkas, dan mempunyai kemampuan tumbuh kembali yang cepat, misalnya tanaman lamtoro (Leucaena sp.), kaliandra (Caliandra sp.) dan felemingia (Flemingia congesta)Manfaat Budidaya Lorong Penahan angin.Adanya tanaman pagar yang mempunyai tegakan tinggi akan menguranggi laju percepatan anggin sehingga tanaman semusim yang berada diantaranya terhindar dari kerusakan.Makanan ternakKayu bakar2. Waktu TanamIntercropping. Intercropping adalah penanaman dua tanaman atau lebih dengan waktu penanaman yang bersamaan (Gambar 4).Relay intercropping.Bentuk pola tanam ini disebut juga Relay cropping. Ialah penanaman suatu tanaman lain (tanaman kedua), setelah tanaman yang pertama melewati fase vegetatif, memasuki fase generatif, atau dapat juga beberapa saat sebelum tanaman pertama dipanen (Gambar 5).Gambar 4. Diagram pengaturan pola tanam tumpangsari dalam IntercroppingKeterangan : x = tanaman A; o = tanaman BxxxXoooooooxxxxoooooooxxxxDesJanFebMarAprMeiJunxxxXooooooOxxxxoooooooxxxxDesJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepGambar 5. Diagram pengaturan pola tanam tumpangsari dalam Relay intercroppingKeterangan : x = tanaman A; o = tanaman B3. Jenis TanamanTanaman seumur: ialah penanaman dua tanaman atau lebih, yang mempunyai umur hampir sama, secara bersamaan saat tanamnya.Tanaman beda umur: ialah penanaman dua tanaman atau lebih yang umumnya berbeda. Tanaman dapat ditanam bersamaan atau menyusul, misalnya penanaman tanaman semusim diantara tanaman tahunan.E. Keuntungan dan KerugianKeuntungan :Risk avoidance. Menghindari resiko kegagalan apabila tanaman yang pertama, atau tanaman pokok rusak akibat hama/penyakit atau juga menghindari resiko kerugian apabila salah satu tanaman nilai jualnya rendah.Efisiensi penggunaan air dan hara. Penanaman dua tanaman atau lebih akan memanfaatkan areal kosong (waste area) yang ada diantara pertanaman, baik pada saat tanaman masih muda ataupun saat tanaman mendekati panen.Keuntungan ..Efisiensi cahaya. Adanya tanaman lain diantara tanaman yang masih muda, yang kanopinya belum menutup tanah, akan memanfaatkan sinar matahari yang jatuh di permukaan. Pada tanaman dewasa yang mempunyai kanopi tidak melebar/ menutupi permukaan tanah, penanaman tanaman lain dapat mendayagunakan sisa cahaya.Distribusi CO2. Penanaman tanaman secara tumpangsari akan membentuk suatu architectur canopy, yang akan meningkatkan turbulensi udara dan meningkatkan ketersediaan CO2.Keuntungan ..Menghasilkan LAI yang lebih tinggi. Semakin banyak tanaman yang tumbuh pada suatu areal maka akan semakin semakin mempercepat penutupan permukaan tanaman dengan kanopi tanaman, dengan kata lain semakin cepat LAI yang dihasilkan pertanaman tersebut. Hal ini memberikan keuntungan dalam menekan pertumbuhan gulma.Keuntungan ..LAI = Leaf Area Indeks (luas area daun) yaitu = luas daun . luas tanah ternaungiNAR = Net Assimilation RateCGR = Carbon Growth RateRGR = Relative Growth RateKeuntungan ..Memelihara kesuburan tanah dan mengurangi erosi. Adanya pertanaman sepanjang periode tanam, akan menambah seresah. Hal yang penting dengan adanya tanaman diatas permukaan tanah ialah menghambat laju permukaan air, terlebih pada saat awal musim penghujan.Komplementer akar.Pertanaman tumpangsari akan memanfatkan ruang / daerah perakaran yang tidak dijangkau suatu tanaman.Salah satu tanaman yang mempunyai perakaran dalam, mengambil hara jauh kedalam tanah sedang tanaman lainnya memanfaatkan hara yang ada di permukaan tanah dengan perakarannya yang dangkal.Keuntungan ..Kemantapan komunitas.Aneka tanaman membentuk suatu ekosistem tertentu, dimana memungkinkan hidupnya predator bagi suatu hama.Akan berlaku hukum keseimbangan ekosistem yang mendukung kemantapan komunitas tersebut.Keuntungan ..Penahan angin.Tanaman semusim tertentu, seperti padi atau kentang sangat rawan terhadap tiupan angin kencang pada saat tanaman memasuki fase tertentu dalam periode pertumbuhannya.Penanaman tinggi diantara tanaman rendah akan membantu memperkecil kerusakan akibat tiupan angin kencang.Keuntungan ..Menekan biaya produksi. Dengan mengatur tata letak pertanaman serta waktu tanamnya, maka sarana produksi seperti pupuk dan obat-obatan, pengerjaan lahan dan tenaga kerja yang ada dapat dihemat.Meningkatkan hasil / produksi. Dengan bertambahnya jenis dan jumlah tanaman per satuan luas maka akan menambah jumlah hasil / produksi, demikian juga nilai jualnya.Keuntungan ..KerugianKeterampilan dan keahlian.Agar pola tanam tumpangsari berhasil baik diperlukan keterampilan dan keahlian dalam pengaturan tata letak tanaman berdasarkan pola tanam yang benar serta dikaitkan dengan situasi dan kondisi yang ada.Penanaman secara tumpangsari dengan hanya mengandalkan meniru atau mencontoh akan sangat rawan.Kesulitan penggunaan peralatan dan mekanisasi.Apabila biasa digunakan peralatan mekanis dalam budidaya tanaman tersebut secara monokultur, maka dalam pola tanam tumpangsari hal ini sangat sulit dilaksanakan.Sebagai contoh, penggunaan power sprayer sulit dilaksanakan karena kesulitan penempatan pipet penyemprot.Kerugian F. KompetisiKompetisi Terhadap Faktor Pertumbuhan.Tanaman secara garis besar terbagi atas bagian tanaman diatas permukaan tanah dan bagian tanaman dibawah permukaan tanah.Masing-masing bagian tanaman dipengaruhi beberapa faktor pertumbuhan agar tanaman dapat berkembang dengan baik.Bagian tanaman di atas permukaan tanah meliputi batang, cabang ranting bunga, daun dan buah.Bagian tanaman ini yang sangat dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan adalah daun.Daun tanaman memerlukan cahaya dan CO2 untuk proses fotosintesis tanaman.Hasil fotosintesis dikirim keseluruh bagian tanaman lewat jaringan tanaman.Bagian tanaman di bawahpermukaan tanah, yang pokok adalah akar.Akar tanaman berfungsi mengambil air, nutrisi dan O2 yang akan ditranslokasikan ke bagian tanaman, dalam hal ini daun untuk proses fotosintesis.Pola tanam tumpangsari bagaimanapun akan menimbulkan persaingan (competition) diantara tanaman terhadap faktor pertumbuhan yang diperlukan bagian tanaman diatas dan dibawah permukaan tanah.Kompetisi Terhadap Faktor PertumbuhanCahaya.Cahaya sangat dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis.Faktor cahaya yang penting meliputi lama penyinaran dan intensitasnya.Di tropis, Indonesia, lama penyinaran dalah satu hari sekitar 12 jam dengan intensitas penyinaran berkisar 350 cal/cm2/hari.Kompetisi Terhadap Faktor PertumbuhanPada pertanaman secara tumpangsari, tanaman yang lebih tinggi akan menerima cahaya lebih banyak daripada tanaman yang lebih rendah.Berkurangnya intensitas cahaya pada tanaman yang lebih rendah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman, diantaranya :Berkurangnya percepatan fotosintesisBerkurangnya percepatan respirasiBerkurangnya laju fotosintesis maksimalBerkurangnya rasio akar batangBertambahnya rasio luas daun berat daunTerjadinya early senesecence of leavesTerjadinya over extention of stemKarbondioksida (CO2)Secara teori, pertanaman secara tumpangsari dapat saja mengakibatkan terjadinya berkurangnya ketersediaan CO2 pada tanaman.Namun pengaruh adanya turbulensi udara yang terjadi dengan adanya pertanaman tumpangsari, menyebabkan ketersediaan CO2 lebih besar. Umumnya tanaman yang ditumpangsarikan adalah tanaman C3. Tanaman C3 mempunyai tanggapan stomata yang kurang terhadap CO2 dibandingkan tanaman C4.Dengan demikian dapat dikatan bahwa ketersedianya CO2 tidak terpengaruh oleh adanya pola tanam tumpangsari.Oksigen (O2)Oksigen merupakan unsur penting bagi pertanaman. Hampir sama dengan CO2, O2 tidak banyak terpengaruh dengan adanya kompetisi tanaman.Keberadaan O2 di dalam tanah