5b bg2 struktur org 200509 bb

25
Akreditasi sekolah/madrasah dilaksanakan oleh suatu badan nonstruktural yang dibentuk pemerintah, bersifat nirlaba dan mandiri serta bertanggung jawab kepada Mendiknas. Kelembagaan akreditasi terdiri dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah (BAN-S/M) dan Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M). Apabila diperlukan BAP-SM dapat membentuk Unit Pelaksana Akreditasi Sekolah/ Madrasah (UPA-S/M) Kabupaten/Kota. BAN-S/M berkedudukan di ibukota negara, BAP-S/M berkedudukan di ibukota provinsi, UPA-S/M dibentuk oleh BAP-S/M sesuai keperluan dan kondisi pada masing-masing provinsi. Struktur organisasi lembaga akreditasi sekolah/madrasah seperti ditunjukkan pada diagram Gambar 1.1 berikut. BAN-S/M Ketua Sekretaris Anggota BAP-S/M Ketua Sekretaris Anggota UPA-S/M Koordinator Staf Pendukung Staf Operasional Staf Operasional Sekretariat Sekretariat Asesor Gambar 1.1: Struktur Organisasi Lembaga Akreditasi Sekolah/madrasah Diagram Gambar 1.1 di atas memperlihatkan bahwa pada prinsipnya struktur organisasi lembaga akreditasi sekolah/madrasah terdiri atas tiga tingkat yaitu tingkat nasional, disebut BAN-S/M, tingkat provinsi disebut BAP-S/M, dan tingkat Kabupaten/ Kota disebut UPA-S/M. hal. 14 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

Upload: fariz-azki-maulana

Post on 26-Nov-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Akreditasi sekolah/madrasah dilaksanakan oleh suatu badan nonstruktural yang

    dibentuk pemerintah, bersifat nirlaba dan mandiri serta bertanggung jawab kepada

    Mendiknas. Kelembagaan akreditasi terdiri dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/

    Madrasah (BAN-S/M) dan Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M).

    Apabila diperlukan BAP-SM dapat membentuk Unit Pelaksana Akreditasi Sekolah/

    Madrasah (UPA-S/M) Kabupaten/Kota. BAN-S/M berkedudukan di ibukota negara,

    BAP-S/M berkedudukan di ibukota provinsi, UPA-S/M dibentuk oleh BAP-S/M sesuai

    keperluan dan kondisi pada masing-masing provinsi. Struktur organisasi lembaga

    akreditasi sekolah/madrasah seperti ditunjukkan pada diagram Gambar 1.1 berikut.

    BAN-S/M Ketua

    Sekretaris Anggota

    BAP-S/M Ketua

    Sekretaris Anggota

    UPA-S/M Koordinator

    Staf Pendukung

    Staf Operasional

    Staf Operasional

    Sekretariat

    Sekretariat

    Asesor

    Gambar 1.1: Struktur Organisasi Lembaga Akreditasi Sekolah/madrasah

    Diagram Gambar 1.1 di atas memperlihatkan bahwa pada prinsipnya struktur

    organisasi lembaga akreditasi sekolah/madrasah terdiri atas tiga tingkat yaitu tingkat

    nasional, disebut BAN-S/M, tingkat provinsi disebut BAP-S/M, dan tingkat Kabupaten/

    Kota disebut UPA-S/M.

    hal. 14 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • A. Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja BAN-S/M

    1. Visi, Misi, dan Moto BAN-S/M

    Visi BAN-S/M adalah:

    ah/madrasah yang profesional dan terpercaya.

    (a) mengembangkan sistem penyelenggaraan akreditasi yang efektif dan efisien

    ri penjaminan mutu pendidikan nasional;

    reditasi;

    (d) ngkan jejaring akreditasi dengan berbagai pemangku kepentingan;

    .

    Moto BAN-S .

    ingga hasilnya dapat

    k.

    2. Kea ergantian Anggota BAN-S/M

    eanggotaan, masa jabatan, dan pergantian anggota BAN-S/M tertuang dalam

    terwujudnya lembaga akreditasi sekol

    Misi BAN-S/M adalah:

    sebagai bagian da

    (b) mengembangkan perangkat akreditasi dan mekanisme yang tepat dan

    bermutu;

    (c) mengembangkan integritas dan kompetensi pengelola dan pelaksana ak

    mengemba

    (e) mengembangkan sistem informasi akreditasi sebagai bagian dari akuntabilitas

    publik dan mendukung pengambilan keputusan; serta

    (f) mengembangkan jejaring dan kemitraan dengan institusi akreditasi negara lain

    /M adalah profesional, terpercaya, dan terbuka

    profesional artinya akreditasi sekolah/madrasah dilakukan oleh orang-orang

    yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi;

    terpercaya artinya akreditasi dilakukan dengan menggunakan instrumen

    yang teruji, proses yang adil dan obyektif seh

    dipertanggungjawabkan; dan

    terbuka artinya proses akreditasi dilakukan secara transparan dan hasilnya

    dapat diakses oleh semua piha

    nggotaan, Masa Jabatan, dan P

    K

    Permendiknas Nomor 29 Tahun 2005.

    (a) Anggota BAN-S/M berjumlah gasal paling sedikit 11 orang dan paling banyak 15

    orang [pasal 3 ayat (2)].

    (b) Anggota BAN-S/M terdiri atas ahli-ahli di bidang evaluasi pendidikan,

    kurikulum, manajemen pendidikan, dan unsur masyarakat pendidikan yang

    memiliki wawasan, pengalaman, dan komitmen untuk peningkatan mutu

    pendidikan [Pasal 4 ayat (1)].

    (c) Keanggotaan BAN-S/M ditetapkan oleh Menteri [Pasal 4 ayat (4)].

    hal. 15 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • (d) Masa jabatan keanggotaan BAN-S/M dalam satu periode selama lima tahun dan

    dapat diangkat kembali untuk satu kali periode berikutnya [Pasal 4 ayat (5)].

    (e) a Dalam hal terjadi pergantian keanggotaan BAN-S/M karena habis mas

    jabatannya, Menteri mengangkat kembali minimal empat orang dari anggota

    BAN-S/M yang habis masa jabatannya untuk menjadi anggota BAN-S/M periode

    berikutnya [Pasal 4 ayat (6)].

    (f) S/M dapat dilakukan antara lain karena: Penggantian keanggotaan BAN-

    mengundurkan diri;

    meninggal dunia;

    menjalani hukuman;

    tidak sehat jasmani dan/atau rohani; dan

    berhalangan tetap.

    . Tugas dan Fungsi BAN-S/M

    un 2005 pasal 7 ayat (1) dinyatakan bahwa BAN-

    rumuskan kebijakan dan menetapkan akreditasi sekolah/madrasah;

    (c) bijakan, kriteria, dan perangkat akreditasi

    (d) engevaluasi pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah;

    l;

    m mengangkat tim ahli, tim asesor, dan

    . Hak dan Kewajiban Anggota BAN-S/M

    erikut.

    3

    Dalam Permendiknas Nomor 29 Tah

    S/M memiliki tugas merumuskan kebijakan operasional, melakukan sosialisasi

    kebijakan, dan melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah. Pada pasal 7 ayat (2)

    disebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas tersebut, BAN-S/M mempunyai fungsi

    untuk:

    (a) me

    (b) merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi sekolah/madrasah untuk

    diusulkan kepada Menteri;

    melaksanakan sosialisasi ke

    sekolah/madrasah;

    melaksanakan dan m

    (e) memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut hasil akreditasi;

    (f) mengumumkan hasil akreditasi sekolah/madrasah secara nasiona

    (g) melaporkan hasil akreditasi sekolah/madrasah kepada Menteri, dan

    (h) melaksanakan ketatausahaan BAN-S/M.

    Dala menjalankan tugasnya BAN-S/M dapat

    panitia ad-hoc sesuai kebutuhan seperti tercantum pada pasal 7 ayat (6).

    4

    Setiap anggota BAN-S/M memiliki hak sebagai b

    hal. 16 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • (a) Hak suara, hak mengeluarkan pendapat, dan hak untuk memilih serta hak

    untuk dipilih.

    (b) Hak untuk mengikuti kegiatan, dan

    (c) Hak untuk memperoleh layanan dan fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung

    jawabnya.

    Kewajiban anggota BAN-S/M adalah sebagai berikut.

    (a) Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik badan akreditasi.

    (b) Memegang teguh kebenaran dan objektivitas.

    (c) Mengikuti kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.

    (d) Mentaati dan melaksanakan semua ketentuan dan peraturan yang berlaku.

    5. Prinsip dan Tata Cara Pembentukan BAN-S/M

    BAN-S/M dibentuk berdasarkan prinsip transparan, akuntabel, dan demokratis.

    Transparan, artinya BAN-S/M dibentuk secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat

    luas mulai dari tahap pembentukan panitia persiapan, proses sosialisasi oleh panitia

    persiapan, kriteria calon anggota, proses seleksi calon anggota, pengumuman calon

    anggota, proses pemilihan, dan penyampaian hasil pemilihan. Akuntabel, berarti

    bahwa panitia persiapan hendaknya menyampaikan laporan pertanggungjawaban

    kinerjanya kepada pihak-pihak yang relevan. Demokratis, berarti bahwa dalam

    proses pemilihan anggota dan pengurus dilakukan dengan musyawarah mufakat.

    Tata cata pembentukan BAN-S/M diatur dalam Permendiknas Nomor 29 tahun 2005

    pasal 4 ayat (2) dan (3), yang menjelaskan hal-hal berikut.

    (a) Pemilihan keanggotaan BAN-S/M dilakukan melalui seleksi oleh suatu tim yang

    terdiri dari:

    (1) Sekretaris Jenderal sebagai ketua merangkap anggota;

    (2) Sekretaris Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai

    Sekretaris merangkap anggota;

    (3) Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai

    anggota;

    (4) Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    sebagai Anggota;

    (5) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan sebagai anggota;

    (6) Sekretaris Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

    Kependidikan sebagai anggota; dan

    (7) Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan sebagai anggota.

    hal. 17 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • (b) Tim Seleksi mengusulkan calon anggota BAN-S/M sebanyak dua kali jumlah

    anggota maksimal kepada Menteri [Permendiknas No. 29 Tahun 2005 Pasal 4,

    ayat (3)].

    Pasal 5 ayat (1) menjelaskan bahwa persyaratan keanggotaan BAN-S/M adalah:

    (a) warga negara indonesia (WNI);

    (b) berbadan sehat;

    (c) berkelakuan baik;

    (d) tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan; dan

    (e) memiliki wawasan, pengalaman, dan komitmen untuk meningkatkan mutu

    sekolah/madrasah.

    6. Tata Cara Pemilihan Ketua dan Sekretraris BAN-S/M

    Pada pemilihan Ketua dan Sekretaris BAN-S/M, untuk pertama kali rapat pleno BAN-

    S/M dipimpin oleh seorang anggota tertua dan didampingi oleh seorang anggota

    termuda, masing-masing bertindak sebagai pejabat sementara Ketua dan Sekretaris

    BAN-S/M. Pejabat sementara Ketua BAN-S/M bertugas memimpin rapat pleno untuk

    memilih Ketua dan Sekretaris BAN-S/M. Berdasarkan Permendiknas Nomor 29 Tahun

    2005 pasal 3 ayat (3) Ketua dan Sekretaris BAN-S/M dipilih oleh dan dari anggota

    berdasarkan suara terbanyak.

    7. Susunan Organisasi BAN-S/M

    Sesuai Permendiknas Nomor 29 Tahun 2005 pasal 3 ayat (1) BAN-S/M memiliki

    susunan organisasi yang terdiri dari: (a) Ketua merangkap anggota; (b) Sekretaris

    merangkap anggota; dan (c) Anggota.

    (a) Tugas pokok Ketua, Sekretaris, dan Anggota BAN-S/M adalah menyusun:

    kebijakan akreditasi;

    sistem dan mekanisme akreditasi/madrasah;

    perangkat akreditasi untuk semua jenjang dan jenis sekolah/madrasah; dan

    program kerja kegiatan akreditasi.

    (b) Tugas pokok Ketua BAN-S/M adalah:

    mengelola pelaksanaan tugas BAN-S/M;

    bertindak untuk dan atas nama BAN-S/M;

    memimpin rapatrapat anggota BAN-S/M; dan

    melakukan penandatanganan surat-surat atas nama BAN-S/M.

    hal. 18 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • (c) Tugas pokok Sekretaris BAN-S/M adalah:

    memimpin Sekretariat BAN-S/M;

    mewakili tugas-tugas ketua dalam hal ketua berhalangan;

    bertindak untuk dan atas nama ketua, bilamana ketua karena sesuatu hal

    berhalangan tetap sampai akhir masa jabatannya;

    menyimpulkan keputusan rapat BAN-S/M; dan

    melaksanakan tugas-tugas pengawasan internal BAN-S/M.

    8. Sekretariat BAN-S/M

    Dalam Permendiknas Nomor 29 Tahun 2005 pasal 3 ayat (4) dinyatakan bahwa

    untuk mendukung BAN-S/M dibentuk sebuah sekretariat, dan dalam ayat (5)

    disebutkan bahwa Kepala Sekretariat BAN-S/M dijabat oleh Sekretaris Badan

    Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional.

    Sekretariat BAN-S/M bertugas memberikan dukungan kesekretariatan kepada Ketua,

    Sekretaris, dan Anggota BAN-S/M dalam melaksanakan tugas pengembangan dan

    pelaksanaan akreditasi sesuai dengan kewenangannya, meliputi urusan ketatausahaan,

    administrasi, keuangan, pengolahan data hasil akreditasi sekolah/madrasah, publikasi

    hasil akreditasi serta monitoring dan evaluasi. Sekretariat BAN-S/M terdiri atas: (a)

    Seksi Umum dan (b) Seksi Administrasi dan keuangan.

    (a) Tugas pokok Kepala Sekretariat adalah:

    menyusun program kerja kesekretariatan dan mempersiapkan

    penyusunan program kerja BAN-S/M;

    melaksanakan administrasi kesekretariatan BAN-S/M;

    melaksanakan administrasi keuangan BAN-S/M;

    melaksanakan administrasi kerumah tanggaan BAN-S/M;

    melaksanakan administrasi kepegawaian BAN-S/M;

    melaksanakan publikasi, dokumentasi, dan informasi; dan

    menyusun laporan kesekretariatan dan mempersiapkan laporan BAN-S/M.

    (b) Tugas pokok Seksi Umum adalah:

    menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja BAN-S/M;

    mengelola data akreditasi;

    mengelola informasi dan publikasi akreditasi;

    mengkoordinasikan penggandaan bahan dan dokumen akreditasi;

    mengelola dan memelihara sarana dan fasilitas kantor;

    melaksanakan urusan kehumasan dan kerja sama kelembagaan; dan

    menyiapkan bahan laporan pelaksanaan program kegiatan.

    hal. 19 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • (c) Tugas pokok Seksi Administrasi dan Keuangan adalah:

    menyusun rencana anggaran;

    melaksanakan dan mengadministrasikan anggaran;

    melaksanakan administrasi persuratan;

    memfasilitasi administrasi kegiatan;

    menyusun kebutuhan, penempatan, dan pengelolaan pegawai;

    mengkoordinasikan pengembangan dan pembinaan pegawai; dan

    menyusun laporan pelaksanaan anggaran.

    BAN-S/M dapat membentuk Tim Teknis yang diangkat oleh Ketua BAN-S/M guna

    membantu secara teknis pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah. Tugas pokok Tim

    Teknis adalah:

    menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis akreditasi;

    mengolah data akreditasi;

    melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan akreditasi;

    memberikan bantuan teknis kepada BAP-S/M; dan

    menyusun laporan teknis akreditasi.

    9. Rapat Pleno BAN-S/M

    Rapat pleno BAN-S/M diselenggarakan untuk memutuskan dan menetapkan hal-hal

    yang berkaitan dengan kebijakan, perubahan mekanisme, keanggotaan, dan laporan

    pelaksanaan kegiatan akreditasi sekolah/madrasah.

    Prosedur pelaksanaan rapat pleno BAN-S/M adalah sebagai berikut.

    (a) Undangan dan bahan rapat disampaikan kepada anggota BAN-S/M selambat-

    lambatnya satu minggu sebelum jadwal pelaksanaan rapat.

    (b) Setiap anggota BAN-S/M yang hadir menandatangani daftar hadir.

    (c) Rapat pleno dianggap sah apabila memenuhi kuorum yaitu lebih dari separuh

    jumlah anggota.

    (d) Apabila dalam waktu satu jam kuorum belum tercapai, maka rapat ditunda satu

    minggu berikutnya, dan rapat secara otomatis dinyatakan sah.

    (e) Keputusan rapat pleno diambil sedapat mungkin atas dasar musyawarah untuk

    mencapai mufakat. Apabila tidak dapat tercapai mufakat, keputusan diambil

    atas dasar pemungutan suara atau voting.

    hal. 20 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • B. Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja BAP-S/M

    Pelaksanaan akreditasi pada dasarnya dilakukan pada tingkat sekolah/madrasah oleh

    BAN-S/M. Dalam pelaksanan akreditasi tersebut BAN-S/M dibantu oleh BAP-S/M,

    sesuai Permendiknas Nomor 29 Tahun 2005. Untuk keperluan tersebut, maka

    dibentuk BAP-S/M pada setiap provinsi.

    1. Keanggotaan, Masa Jabatan, dan Pergantian Anggota BAP-S/M

    (a) Idealnya anggota BAP-S/M berjumlah gasal, paling sedikit 9 orang dan paling

    banyak 15 orang disesuaikan dengan kondisi setempat seperti luas wilayah

    serta besarnya sasaran akreditasi atau banyaknya satuan pendidikan formal di

    provinsi yang bersangkutan.

    (b) Panitia seleksi memilih dan mengusulkan calon anggota BAP-S/M kepada

    Gubernur sebanyak dua kali jumlah anggota yang akan diangkat dan

    dikukuhkan.

    (c) Gubernur mengangkat, menetapkan, dan mengukuhkan keanggotaan BAP-S/M

    melalui Surat Keputusan.

    (d) Masa jabatan BAP-S/M satu periode selama lima tahun dan dapat diangkat

    kembali untuk satu kali periode berikutnya.

    (e) Untuk periode keanggotaan BAP-S/M pertama, dapat diangkat kembali

    maksimal empat orang anggota dari badan akreditasi provinsi periode

    sebelumnya.

    (f) Pergantian keanggotaan BAP-S/M dilakukan oleh Gubernur apabila:

    berakhir masa jabatan;

    mengundurkan diri;

    meninggal dunia;

    menjalani hukuman;

    tidak sehat jasmani dan/atau rohani;

    berhalangan tetap; dan

    dipromosikan menjadi pejabat struktural.

    Bila terjadi hal tersebut, BAP-S/M disarankan menyampaikan laporan kepada

    Gubernur.

    2. Tugas BAP-S/M

    Dalam Permendiknas Nomor 29 Tahun 2005 pasal 7 ayat (4) dinyatakan bahwa

    dalam melaksanakan tugas akreditasi sekolah/madrasah, BAN-S/M dibantu oleh BAP-

    S/M. Adapun tugas BAP-S/M meliputi:

    hal. 21 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • (a) melakukan sosialisasi kebijakan dan pencitraan lembaga BAN-S/M dan BAP-S/M

    kepada pemerintah Provinsi, Kantor Wilayah Departemen Agama (Kanwil

    Depag), Kabupaten/Kota, Kantor Departemen Agama (Kandepag), satuan

    pendidikan, dan masyarakat pendidikan pada umumnya;

    (b) merencanakan program akreditasi sekolah/madrasah yang menjadi sasaran;

    (c) menugaskan asesor untuk melakukan visitasi;

    (d) mengadakan pelatihan asesor sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh

    BAN-S/M;

    (e) menetapkan hasil peringkat akreditasi melalui Rapat Pleno Anggota BAP-S/M;

    (f) menyampaikan laporan pelaksanaan program dan pelaksanaan akreditasi serta

    rekomendasi tindak lanjut kepada BAN-S/M dengan tembusan disampaikan

    kepada Gubernur;

    (g) menyampaikan laporan hasil akreditasi dan rekomendasi tindak lanjut kepada

    Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi, Kanwil Depag, dan Lembaga Penjaminan

    Mutu Pendidikan (LPMP);

    (h) menyampaikan laporan hasil akreditasi dan rekomendasi tindak lanjut kepada

    masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan dan satuan

    pendidikan dalam rangka penjaminan mutu sesuai lingkup kewenangan masing-

    masing;

    (i) mengumumkan hasil akreditasi kepada masyarakat, baik melalui pengumuman

    maupun media massa;

    (j) mengelola sistem basis data akreditasi;

    (k) melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan akreditasi secara terjadwal;

    (l) melaksanakan kesekretariatan BAP-S/M;

    (m) membuat tugas pokok dan fungsi sesuai kerangka tugas pokok BAP-S/M; dan

    (n) melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan BAN-S/M.

    3. Hak dan Kewajiban Anggota BAP-S/M

    Setiap anggota BAP-S/M memiliki hak sebagai berikut.

    (a) Hak suara, hak mengeluarkan pendapat, dan hak untuk memilih serta hak

    untuk dipilih.

    (b) Hak untuk mengikuti kegiatan.

    (c) Hak untuk memperoleh layanan dan fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung

    jawabnya.

    hal. 22 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • Kewajiban anggota BAP-S/M adalah sebagai berikut.

    (a) Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik badan akreditasi sekolah/madrasah.

    (b) Memegang teguh kebenaran dan objektivitas.

    (c) Mengikuti kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.

    (d) Mentaati dan melaksanakan semua ketentuan dan peraturan yang berlaku.

    4. Tata Cara Pembentukan BAP-S/M

    Tata cara pembentukan BAP-S/M dilakukan melalui suatu proses sebagai berikut.

    (a) Kepala Disdik Provinsi memprakasai pembentukan panitia seleksi yang

    anggotanya terdiri atas unsur: Disdik Provinsi, Kanwil Depag, dan LPMP.

    (b) Panitia melakukan penjaringan calon anggota BAP-S/M diumumkan melalui

    media massa, Perguruan Tinggi, Disdik Kabupaten/Kota, dan Kandepag. Hal-hal

    yang perlu dilakukan berkenaan dengan penjaringan adalah:

    (1) Calon anggota BAP-S/M terdiri atas ahli-ahli di bidang Evaluasi Pendidikan,

    Kurikulum, Manajemen Pendidikan, dan keahlian bidang pendidikan

    lainnya.

    (2) Calon anggota BAP-S/M berasal dari unsur:

    dosen/guru;

    widyaiswara;

    pengawas sekolah/madrasah;

    organisasi profesi kemasyarakatan yang bergerak di bidang

    pendidikan; dan

    unsur masyarakat pendidikan yang memiliki wawasan, pengalaman

    serta komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan.

    (3) Syarat calon anggota BAP-S/M adalah:

    warga negara indonesia (WNI);

    berpendidikan minimal sarjana (S1);

    bukan pejabat struktural di tingkat provinsi;

    berbadan sehat;

    berkelakuan baik;

    memiliki wawasan, pengalaman, dan komitmen untuk meningkatkan

    mutu sekolah/madrasah; dan

    memperoleh ijin tertulis dari institusi tempat kerja bagi yang terikat

    oleh hubungan kerja.

    hal. 23 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • 5. Susunan Organisasi BAP-S/M

    (a) Susunan organisasi BAP-S/M

    (1) Susunan organisasi BAP-S/M meliputi:

    seorang Ketua merangkap anggota;

    seorang Sekretaris merangkap anggota;

    anggota;

    sekretariat;

    UPA-S/M Kabupaten/Kota; dan

    kelompok asesor.

    (2) Ketua dan Sekretaris BAP-S/M dipilih oleh anggota berdasarkan suara

    terbanyak dalam suatu rapat pleno Anggota.

    (3) Sekretariat BAP-S/M terdiri dari:

    Kepala Sekretariat;

    Staf urusan administrasi dan keuangan; serta

    Staf urusan informasi dan pendataan.

    (4) Unsur Sekretariat BAP-S/M terdiri dari unsur LPMP, Disdik Provinsi, dan

    Kanwil Depag. Kepala Sekretariat dijabat oleh unsur dari Disdik

    Provinsi.

    (5) UPA-S/M Kabupaten/Kota terdiri dari:

    Seorang Koordinator;

    Seorang Sekretaris; dan

    Staf sesuai dengan kebutuhan.

    (6) Kelompok asesor terdiri dari kelompok profesional yang sesuai dengan

    kriteria asesor yang dapat ditugaskan oleh BAP-S/M melalui UPA-S/M

    Kabupaten/Kota.

    (b) Tugas pokok Ketua, Sekretaris, dan Anggota BAP-S/M adalah:

    (1) menyusun kelengkapan organisasi untuk melaksanakan tugas setiap

    satuan/bagian struktur organisasi BAP-S/M;

    (2) menetapkan hasil akreditasi TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,

    SMK/MAK, dan SLB; dan

    (3) menyusun program kerja untuk pelaksanaan akreditasi;

    (c) Tugas pokok Ketua BAP-S/M adalah:

    (1) mengelola pelaksanaan tugas BAP-S/M;

    (2) memimpin rapatrapat anggota BAP-S/M; dan

    (3) melakukan penandatanganan surat-surat atas nama BAP-S/M.

    hal. 24 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • (d) Tugas pokok Sekretaris BAP-S/M adalah:

    (1) memimpin Sekretariat BAP-S/M;

    (2) mewakili tugas-tugas ketua dalam hal ketua berhalangan;

    (3) bertindak untuk dan atas nama Ketua, bilamana ketua karena sesuatu

    hal berhalangan tetap sampai akhir masa jabatannya;

    (4) menyimpulkan keputusan rapat BAP-S/M; dan

    (5) melaksanakan tugas-tugas pengawasan internal BAP-S/M;

    6. Sekretariat BAP-S/M

    Sekretariat BAP-S/M terdiri dari:

    (a) Kepala Sekretariat;

    (b) Staf urusan administrasi dan keuangan; dan

    (c) Staf urusan informasi dan pendataan.

    Unsur Sekretariat BAP-S/M terdiri dari unsur LPMP, Disdik Provinsi, dan Kanwil

    Depag. Kepala Sekretariat dijabat oleh unsur dari Disdik Provinsi.

    7. Rapat Pleno BAP-S/M

    Rapat pleno BAP-S/M diselenggarakan untuk memutuskan dan menetapkan hal-hal

    yang terkait dengan kebijakan, perubahan tata kerja, keanggotaan, laporan pelaksanaan

    program, dan pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah. Prosedur pelaksanaan rapat pleno

    BAP-S/M adalah sebagai berikut.

    (a) Undangan dan bahan rapat disampaikan kepada anggota BAP-S/M selambat-

    lambatnya satu minggu sebelum jadwal pelaksanaan rapat.

    (b) Setiap anggota BAP-S/M yang hadir menandatangani daftar hadir.

    (c) Rapat pleno dianggap sah apabila memenuhi kuorum yaitu lebih dari separuh

    jumlah anggota.

    (d) Apabila dalam waktu satu jam kuorum belum tercapai, maka rapat ditunda satu

    minggu berikutnya, dan rapat secara otomatis dinyatakan sah.

    (e) Keputusan rapat pleno diambil sedapat mungkin atas dasar musyawarah untuk

    mencapai mufakat. Apabila tidak dapat tercapai mufakat, keputusan diambil

    atas dasar pemungutan suara atau voting.

    C. UPA-S/M

    Jika diperlukan BAP-S/M dapat membentuk UPA-S/M Kabupaten/Kota atau satu UPA-

    S/M untuk lebih dari satu kabupaten/kota, yang bertugas membantu BAP-S/M dalam

    hal:

    hal. 25 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • 1. sebagai penghubung antara BAP-S/M dengan Disdik Kabupaten/Kota dan

    Kandepag untuk mendapatkan data sekolah/madrasah yang akan diakreditasi;

    2. menerima usul akreditasi dari BAP-S/M untuk diumumkan secara terbuka

    kepada sekolah/madrasah;

    3. mengusulkan jumlah asesor yang dibutuhkan untuk kabupaten/kota yang

    bersangkutan;

    4. menyusun data sekolah/madrasah yang telah dan akan diakreditasi di tingkat

    kabupaten/kota;

    5. mengkoordinasikan sasaran penugasan asesor;

    6. mengkoordinasikan jadwal pemberangkatan asesor;

    7. menyiapkan perangkat akreditasi dan administrasi bagi asesor;

    8. menyusun bahan laporan BAP-S/M yang bersifat administratif; dan

    9. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh BAP-S/M.

    UPA-S/M tidak diberikan wewenang untuk menetapkan hasil akreditasi.

    D. Asesor

    Asesor adalah tenaga profesional yang telah memenuhi persyaratan untuk diangkat

    dan ditugasi oleh BAN-S/M sebagai lembaga akreditasi untuk melakukan penilaian

    dan visitasi di sekolah/madrasah sebagai bagian dari proses akreditasi.

    1. Tanggung jawab asesor

    Tanggung jawab asesor meliputi:

    (a) melaksanakan tugas secara sungguh-sungguh dengan berpedoman kepada

    norma-norma pelaksanaan visitasi, sehingga hasil akreditasi yang diberikan

    kepada sekolah/madrasah benar-benar mencerminkan tingkat kelayakan

    sekolah/madrasah yang sesungguhnya; dan

    (b) menjaga kerahasiaan hasil visitasi dan melaporkannya secara objektif kepada

    BAP-S/M.

    2. Wewenang asesor

    Wewenang asesor meliputi:

    (a) menilai satuan pendidikan di tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,

    SMK/MAK, dan SLB yang terdiri dari TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB baik di

    tingkat provinsi maupun kabupaten/kota; dan

    (b) menggali data dan infomasi dari berbagai sumber di sekolah/madrasah melalui

    wawancara, penyebaran instrumen, mengcopi, dan menelaah dokumen yang

    diperlukan untuk proses akreditasi.

    hal. 26 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • 3. Tata cara perekrutan asesor

    Tata cara perekrutan calon asesor dilakukan melalui suatu proses sebagai berikut.

    (a) Ketua BAP-S/M memprakasai pembentukan panitia seleksi calon asesor yang

    anggotanya terdiri atas orang-orang yang memiliki kemampuan untuk

    menyeleksi calon-calon asesor yang berkualitas.

    (b) Panitia melakukan penjaringan calon asesor diumumkan melalui media massa,

    Perguruan Tinggi, Disdik Provinsi, Disdik Kabupaten/Kota, Kanwil Depag,

    Kandepag, Dewan Pendidikan, BMPS, LPMP dan/atau instansi terkait. Hal-hal

    yang perlu dilakukan berkaitan dengan penjaringan calon asesor adalah sebagai

    berikut.

    (1) Calon asesor memiliki latar belakang atau pengalaman di bidang evaluasi

    pendidikan, kurikulum, manajemen pendidikan, teknologi pendidikan, dan

    bidang pendidikan lainnya.

    (2) Calon asesor berasal dari unsur:

    dosen/guru;

    widyaiswara;

    pengawas sekolah/madrasah;

    organisasi profesi kemasyarakatan yang bergerak di bidang

    pendidikan; dan

    unsur masyarakat pendidikan yang memiliki wawasan, pengalaman

    serta komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan.

    (3) Syarat asesor:

    memiliki pengetahuan tentang sekolah/madrasah;

    memiliki etika moral dengan menjunjung tinggi kejujuran;

    memiliki kemampuan, kompetensi, dan integritas diri serta komitmen

    untuk melaksanakan tugas;

    berpengalaman minimal lima tahun dalam pelaksanaan dan/atau

    pengelolaan pendidikan, dengan reputasi baik yang dibuktikan dengan

    keterangan atau rekomendasi unit kerja yang relevan;

    kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya adalah sarjana (S1) atau

    yang sederajat. Dalam kasus-kasus khusus, untuk jenjang SLB dan

    SMK dapat mengangkat tenaga profesional dalam bidang tertentu yang

    bukan berpendidikan S1;

    berusia maksimal 65 tahun;

    berbadan sehat;

    hal. 27 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • tidak sedang menduduki jabatan struktural di lingkungan Disdik dan

    Kanwil Depag;

    tidak sedang menjadi anggota BAP-S/M;

    memahami dan menguasai konsep serta prinsip-prinsip dasar

    akreditasi sekolah/madrasah termasuk mekanisme pelaksanaan

    visitasi;

    mampu menggunakan berbagai perangkat akreditasi secara benar;

    memiliki kemampuan untuk menggali berbagai data dan informasi

    yang esensial, akurat, dan valid serta komprehensif untuk

    menggambarkan kelayakan sekolah/madrasah;

    telah mengikuti pendidikan dan pelatihan, serta berhasil memperoleh

    sertifikat yang dikeluarkan oleh BAN-S/M dan ditandatangan Ketua

    BAP-S/M.

    (4) Sertifikat asesor

    sertifikat asesor diberikan kepada mereka yang telah lulus mengikuti

    pelatihan asesor;

    sertifikat asesor berlaku sesuai dengan satuan dan/atau program

    pendidikan;

    sertifikat asesor diterbitkan oleh BAP-S/M;

    sertifikat asesor berlaku selama 3 tahun.

    (5) Masa tugas asesor

    Masa tugas asesor sesuai dengan surat keputusan (SK) yang dikeluarkan

    oleh BAP-S/M.

    E. Tata Hubungan Kerja Lembaga Akreditasi Sekolah/Madrasah

    Tata hubungan kerja lembaga yang terkait dengan akreditasi sekolah/madrasah ini

    digunakan sebagai acuan untuk membentuk dan menjalankan tugas serta

    kewenangan organisasi BAP-S/M. Tata hubungan kerja antara Mendiknas, Gubernur,

    Bupati/Walikota serta dengan Menteri Agama dan jajarannya sampai ke daerah

    dengan BAN-S/M, BAP-S/M mengikuti alur seperti ditunjukkan pada diagram Gambar

    1.2 berikut.

    hal. 28 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • MENAG MENDIKNAS

    BAN-S/M

    Keterangan:

    Gambar 1.2: Tata Hubungan Kerja Akreditasi Sekolah/Madrasah

    Pelimpahan dan pembagian kewenangan pengelolaan pendidikan jalur sekolah/

    madrasah sesuai jenjang dan jenis pendidikan baik sekolah negeri maupun swasta,

    telah diatur melalui perundang-undangan dan perangkat peraturan yang

    mengikutinya. Selain itu, penyelenggaraan akreditasi sekolah/madrasah dilaksanakan

    oleh BAN-S/M, BAP-S/M serta instansi yang terkait sesuai kewenangannya. Dengan

    demikian terbentuk struktur, tatanan, dan hubungan baik vertikal maupun horisontal

    yang jelas antara badan akreditasi dengan instansi lain. Hubungan-hubungan

    tersebut bisa berupa koordinasi atau instruksi, konsultasi, serta kerjasama dalam

    pelaksanaan akreditasi seperti tergambar pada diagram Gambar 1.2.

    DITJEN PENDIS

    GUBERNUR

    DITJEN MANDIKDASMEN

    DITJEN PMPTK

    BALITBANG BSNP

    BAP-S/M KANWIL DEPAG

    DISDIK PROV

    LPMP

    BUPATI/ WALIKOTA

    KANDEPAG

    MADRASAH

    DISDIK KAB/KOTA

    SEKOLAH

    UPA-S/M KAB/KOTA

    ASESOR

    Konsultasi

    Koordinasi dan Konsultasi

    Koordinasi Instruksi

    Alur Akreditasi

    hal. 29 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • Berikut ini akan dijelaskan tata hubungan kerja BAN-S/M dengan institusi lainnya.

    1. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen

    Mandikdasmen)

    Hubungan kerja antara BAN-S/M dengan Ditjen Mandikdasmen dalam rangka

    koordinasi dan konsultasi pelaksanaan tugas akreditasi di lingkungan sekolah

    yang berada di bawah pembinaan Ditjen Mandikdasmen. Masukan BAN-S/M ke

    Ditjen Mandikdasmen dapat dijadikan bahan program pembinaan pendidikan

    dasar dan menengah.

    2. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen

    PMPTK)

    Hubungan kerja antara BAN-S/M dengan Ditjen PMPTK adalah meningkatkan

    kebermanfaatan akreditasi sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidik

    dan tenaga kependidikan. Masukan BAN-S/M ke Ditjen PMPTK dapat dijadikan

    bahan pembinaan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

    3. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis)

    Hubungan kerja antara BAN-S/M dengan Ditjen Pendis Depag dalam rangka

    koordinasi dan konsultasi dalam melaksanakan tugas akreditasi di lingkungan

    madrasah yang berada di bawah pembinaan Ditjen Pendidikan Islam Depag.

    Masukan BAN-S/M ke Ditjen Pendidikan Islam dapat dijadikan bahan masukan

    dalam pembinaan madrasah.

    4. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)

    Hubungan kerja dengan Balitbang dalam rangka koordinasi dan konsultasi

    khususnya berkaitan dengan penyusunan program, penganggaran, pelaporan,

    dan penelitian/pengembangan akreditasi sekolah/madrasah.

    5. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

    Sesuai peran BSNP dalam hal pengembangan Standar Nasional Pendidikan,

    BAN-S/M melakukan koordinasi dan konsultasi dalam rangka aplikasi Standar

    Nasional Pendidikan untuk pengembangan instrumen akreditasi.

    6. Gubernur

    Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 87 ayat (2),

    Gubernur berwenang membentuk BAP-S/M. Di sisi lain, BAP-S/M mempunyai

    tugas membantu BAN-S/M untuk melakukan akreditasi sekolah/madrasah. BAP-

    hal. 30 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • S/M di samping melaporkan ke BAN-S/M juga mempertanggungjawabkan hasil

    kerjanya kepada Gubernur.

    7. Disdik Provinsi

    BAP-S/M melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Disdik Provinsi dalam

    menyiapkan data sekolah yang akan diakreditasi, serta penyampaian tindak

    lanjut hasil akreditasi untuk bahan pembinaan sekolah di provinsi yang

    bersangkutan.

    8. Kanwil Depag

    BAP-S/M melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kanwil Depag dalam

    menyiapkan data madrasah yang akan diakreditasi, serta penyampaian tindak

    lanjut hasil akreditasi untuk bahan pembinaan madrasah di provinsi yang

    bersangkutan.

    9. LPMP

    Sesuai dengan Peraturan Mendiknas Nomor 7 Tahun 2007 tentang Organisasi

    dan Tata Kerja LPMP, BAP-S/M memberikan masukan hasil akreditasi untuk

    kepentingan pemetaan mutu dan penjaminan mutu pendidikan.

    10. Bupati/Walikota

    BAP-S/M melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Bupati/Walikota dalam

    persiapan dan pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah serta pemberian

    informasi tentang hasil akreditasi dan tindak lanjut di kabupaten/kota yang

    bersangkutan.

    11. Disdik Kabupaten/Kota

    BAP-S/M melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Disdik Kabupaten/Kota

    dalam menyiapkan data sekolah yang akan diakreditasi, serta penyampaian

    tindak lanjut hasil akreditasi untuk bahan pembinaan sekolah di kabupaten/kota

    yang bersangkutan.

    12. Kandepag

    BAP-S/M melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kandepag dalam

    menyiapkan data madrasah yang akan diakreditasi, serta penyampaian tindak

    lanjut hasil akreditasi untuk bahan pembinaan madrasah di kabupaten/kota

    yang bersangkutan.

    hal. 31 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • 13. Sekolah/Madrasah

    Hasil dan rekomendasi tindak lanjut akreditasi yang disampaikan kepada

    sekolah/madrasah menjadi masukan penjaminan mutu untuk satuan pendidikan

    yang bersangkutan.

    hal. 32 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • Penggunaan logo BAN-S/M, kop surat, dan stempel untuk keperluan ketatalaksanaan

    administrasi kegiatan akreditasi sekolah/madrasah mengacu pada ketentuan yang

    telah diberlakukan oleh BAN-S/M. Penetapan logo BAN-S/M, kop surat, dan stempel

    ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan BAN-S/M Nomor 01/BAN-SM/LL/VII/

    2008, tanggal 2 Juli 2008.

    A. Logo, Cover, dan Publikasi Umum BAN-S/M

    1. Logo BAN-S/M

    Makna logo BAN-S/M adalah sebagai berikut.

    (a) BAN-S/M merupakan singkatan dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/

    Madrasah.

    (b) Lingkaran bermakna keutuhan seluruh aspek yang dinilai.

    (c) Delapan garis berwarna putih bermakna delapan Standar Nasional

    Pendidikan sebagai acuan.

    (d) Warna merah pada checklist bermakna obyektif, komprehensif, adil,

    transparan, dan akuntabel.

    (e) Warna biru pada lingkaran bermakna sebagai bagian dari Sisdiknas yang

    memberikan layanan secara profesional.

    (f) Tanda checklist bermakna BAN-S/M sebagai penilai kelayakan sekolah/

    madrasah terhadap standar; dan

    (g) Warna kuning pada tulisan BAN-S/M bermakna harapan masa depan yang

    lebih cerah dan lebih baik.

    hal. 33 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • 2. Cover terbitan BAN-S/M

    BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

    Kompleks Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas, Gedung F Lantai 2

    Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 12001

    Telepon & Fax (021) 75914887

    Website: http://www.ban-sm.or.id

    Email: [email protected]

    2009

    hal. 34 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • 3. Publikasi umum BAN-S/M

    PELATIHAN UNTUK PELATIH (TOT) ASESOR

    AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH (SD/MI DAN SMP/MTs)

    TINGKAT NASIONAL

    TAHUN 2009

    B. Kop Surat dan Stempel

    Petunjuk penggunaan logo dalam kop surat dan stempel adalah sebagai berikut.

    1. Kop surat BAN-S/M dan BAP-S/M.

    (a) Kop surat memuat logo BAN-S/M, alamat, dan garis penutup.

    (b) Alamat lengkap dicetak pada baris terakhir.

    (c) Kop surat BAN-S/M ditutup dengan menggunakan garis tebal.

    (d) Contoh kop surat seperti berikut.

    Contoh 1: Kop surat BAN-S/M

    BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH Kompleks Ditjen Mandikdasmen, Gedung F Lantai 2 Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan, Telepon/Fax: (021) 75914887 Website: http://www.ban-sm.or.id. Email: [email protected]

    Contoh 2: Kop surat BAP-S/M

    BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

    BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea, Makassar 90245, Sulawesi Selatan Telp. (0411) 583841; Fax. (0411) 584082

    hal. 35 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • Berikut ini beberapa ketentuan terkait dengan Kode Surat BAN-S/M.

    (a) Setiap surat yang dikeluarkan oleh BAN-S/M dan BAP-S/M harus

    menggunakan kode surat yang terdiri atas Jabatan, Kode Unit, dan Kode

    Perihal. Apabila surat tersebut bersifat rahasia diberi kode RHS.

    (b) Kode Jabatan merupakan tanda jabatan dari pejabat atau pengurus BAN-

    S/M DAN BAP-S/M yang menandatangani surat.

    (c) Kode Unit merupakan tanda unit kerja BAN-S/M dan BAP-S/M yang

    membuat atau mengeluarkan surat.

    (d) Kode perihal merupakan tanda perihal atau subyek surat.

    (e) Kode Jabatan untuk Ketua BAN-S/M digunakan BAN-SM dan untuk Ketua

    BAP-S/M digunakan BAP-SM, sedangkan untuk Sekretaris BAN-S/M

    digunakan BAN-SM-1 dan untuk Sekretaris BAP-S/M digunakan BAP-SM-1.

    (f) Kode Surat ditulis setelah nomor urut surat dengan urutan kode Jabatan,

    Kode Unit, Kode RHS (apabila bersifat rahasia), Kode Perihal, bulan

    pembuatan surat dalam angka Romawi dan tahun pembuatan surat yang

    penulisannya masing-masing dibatasi dengan garis miring.

    (g) Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris BAN-S/M atas nama Ketua

    BAN-S/M atau Sekretaris BAP-S/M atas nama Ketua BAP-S/M dengan

    penyebutan a.n. menggunakan Kode Jabatan Ketua BAN-S/M atau Ketua

    BAP-S/M, dibatasi tanda titik dan diikuti Kode Unit kerja penandatangan

    surat.

    (h) Surat yang ditandatangani oleh Kepala Sekretariat atas nama Sekretaris

    BAN-S/M atau Sekretaris BAP-S/M dengan penyebutan a.n.

    menggunakan Kode Jabatan Sekretaris, dibatasi tanda titik dan diikuti

    Kode Unit kerja penandatangan surat.

    (i) Kode Perihal berisi kode yang memuat isi surat sesuai dengan sistem

    pengkodean yang berlaku di Depdiknas. Contoh kode perihal seperti pada

    daftar berikut.

    Perihal Kode

    Hubungan Masyarakat

    Kerjasama Luar Negeri

    Organisasi dan Tata Kerja

    Perlengkapan

    Perencanaan

    HM

    LN

    OT

    LK

    PR

    hal. 36 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • Perihal Kode

    Ketatausahaan

    Kepegawaian

    Keuangan

    Hukum

    Pengawasan

    Pendidikan Dasar

    Pendidikan Menengah

    Kelembagaan Pendidikan Tinggi

    Pendidikan dan Pengajaran (Dikti)

    Prasarana dan Sarana Akademik (Dikti)

    Penelitian (Dikti)

    Pengabdian pada Masyarakat (Dikti)

    Kuliah Kerja Nyata

    Pengembangan Kepustakaan (Karya Ilmiah) Kemahasiswaan

    Pendidikan Masyarakat

    Pembinaan Keolahragaan

    Pengembangan Generasi Muda

    Pendidikan Tenaga Teknis (Diklusepora)

    Permuseuman

    Kesenian

    Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

    Kepustakaan dan Perbukuan

    Peninggalan Sejarah dan Purbakala

    Pembinaan Penghayat Kepercayaan

    Kesejahteraan dan Nilai Tradisional

    Penelitian dan Pengembangan

    Teknologi Komunikasi Pendidikan

    Kegrafikan

    Lain-lain

    TU

    KP

    KU

    HK

    WS

    DS

    MN

    KL

    PP

    PS

    PL

    PM

    KN

    PK

    KM

    MS

    OR

    GM

    TT

    MM

    KS

    PB

    PT

    SP

    BH

    SN

    PG

    TP

    KG

    LL

    Contoh pemberian kode surat dinas:

    (a) Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Ketua BAN-S/M

    5 / BAN-SM / LL / IV / 2009

    Nomor Urut Surat Keluar

    Kode Jabatan Ketua BAN-S/M

    Kode Perihal Organisasi dan Tata Kerja

    Bulan Pembuatan Surat

    Tahun Pembuatan Surat

    hal. 37 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah

  • (b) Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Sekretaris BAN-S/M

    6 / BAN-SM-1 / KU / V / 2009

    Nomor Urut Surat Keluar

    Kode Jabatan Sekretaris BAN-S/M

    Kode Perihal Keuangan

    Bulan Pembuatan Surat

    Tahun Pembuatan Surat

    2. Stempel

    (a) Contoh (spesimen) stempel BAN-S/M.

    BAN-SM/

    Spesimen stempel

    BAN-S/M

    (b) Contoh (spesimen) stempel BAP-S/M.

    BAP-SM/ Sul awesi Sel at an

    Spesimen stempel

    BAP-S/M

    hal. 38 Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah