3. riwayat sunan kalijaga

4
8/19/2019 3. Riwayat Sunan Kalijaga http://slidepdf.com/reader/full/3-riwayat-sunan-kalijaga 1/4 RIWAYAT SUNAN KALIJAGA Diceritakan kemudian tentang Adipati Tuban, Ki Rangga Wilwatikta, beserta permaisurinya, Sang Bunga Rêtna Dumillah, putri cantik pemberian dari Raja, Brawijaya ke tiga !Dari Kerat"n# $ajalengka !$ajapahit# Sang Dyah !Retna Dumilah# sudah berputra, lelaki dan perempuan yang sulung, Ki $as Sahid namanya, sangat tampan, gagah dan tinggi, memakai perhiasan kepala semakin tampan, halus tingkah lakunya, tak bercacat dan tak berciri, hanya satu kekurangannya Ra!ha#den Sahid, yaitu suka bermain judi %utra bungsu se"rang wanita cantik, bernama Dewi Rasawulan, bagaikan Dyah !Dewi# Ratih rupanya, sang ayu suka bertapa, bertambah cahayanya bagaikan bulan, memikat hati jika dilihat, s"pan bila berbicara, halus tingkah lakunya, setiap geraknya membuat getarnya hati, bahkan sesama wanitapun akan terpikat "lehnya Pupuh Asmaradana Waktu itu yang bagaikan Dewi Ratih !Dewi Rasawulan#, dipanggil "leh Ramanda, menghadap tepat berada disebelah kiri ibunya, sedangkan putra pria, !yaitu# Raden Sahid menghadap tepat didepan !Ramandanya#, Sang Adipati berkata lembut,

Upload: chayoinuyhassha

Post on 08-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. Riwayat Sunan Kalijaga

8/19/2019 3. Riwayat Sunan Kalijaga

http://slidepdf.com/reader/full/3-riwayat-sunan-kalijaga 1/4

RIWAYAT SUNAN KALIJAGA

Diceritakan kemudian tentang Adipati Tuban, Ki Rangga Wilwatikta, beserta

permaisurinya, Sang Bunga Rêtna Dumillah, putri cantik pemberian dari Raja,

Brawijaya ke tiga !Dari Kerat"n# $ajalengka !$ajapahit# Sang Dyah !Retna Dumilah#

sudah berputra, lelaki dan perempuan yang sulung, Ki $as Sahid namanya, sangat

tampan, gagah dan tinggi, memakai perhiasan kepala semakin tampan, halus tingkah

lakunya, tak bercacat dan tak berciri, hanya satu kekurangannya Ra!ha#den Sahid,

yaitu suka bermain judi

%utra bungsu se"rang wanita cantik, bernama Dewi Rasawulan, bagaikan Dyah

!Dewi# Ratih rupanya, sang ayu suka bertapa, bertambah cahayanya bagaikan bulan,

memikat hati jika dilihat, s"pan bila berbicara, halus tingkah lakunya, setiap geraknya

membuat getarnya hati, bahkan sesama wanitapun akan terpikat "lehnya

Pupuh

Asmaradana

Waktu itu yang bagaikan Dewi Ratih !Dewi Rasawulan#, dipanggil "leh

Ramanda, menghadap tepat berada disebelah kiri ibunya, sedangkan putra pria, !yaitu#

Raden Sahid menghadap tepat didepan !Ramandanya#, Sang Adipati berkata lembut,

Page 2: 3. Riwayat Sunan Kalijaga

8/19/2019 3. Riwayat Sunan Kalijaga

http://slidepdf.com/reader/full/3-riwayat-sunan-kalijaga 2/4

%utraku menikahlah %ilihlah diantara para putri, putri dari para Adipati, apabila ada

yang menarik hatimu, katakana kepada ibumu, aku yang akan melamar nanti, sang

putra tak menjawab, lantas pergi ke tempat judi Kembali berkata Sang Adipati, kepada

putra wanita, Rasawulan putriku, kamu saja menikahlah, kamu sudah dewasa, Dyah

Rasawulan menjawab, &anti saja saya akan menikah Apabila kangmas !Raden Sahid#

telah menikah, baru saya mau menikah, sekarang belum saatnya, saya masih suka

bertapa, keluar masuk gua yang sepi, Sang 'bu hanya bisa menangis !mendengar

pen"lakan kedua putranya#, tak bisa lagi menghalangi kehendak keduanya

Berganti cerita selain Sang Adipati Tuban, kini menceritakan putra beliau, yang

tengah pergi ke tempat perjudian, mengadu ayam sudah kalah, dadu dan kartu tak

mendapatkan kemenangan, harta yang dibawa habis sudah, ayamnya dijadikan

taruhan !Tapi tetap saja mengalami kekalahan# marahlah Ki $as Sahid, lantas pergi

menghadang setiap "rang ditengah jalan, meramp"k pekerjaannya, seperti itulah

pekerjaannya setiap hari, manakala kalah berjudi, meramp"g setiap "rang dijalan, tak

memiliki rasa takut sedikitpun

Sudah terkenal sang putra !Adipati# Tuban, digdaya saat menghadang setiap

"rang dijalan, meramp"g pekerjaannya, terdengar "leh Kangjêng Sunan Benang,

apabila putra !Adipati# Tuban menjadi peramp"g, membunuh "rang yang diramp"gnya

ditengah jalan, !Kang#jêng Sunan pelan berkata Kepada seluruh para murid, $ari ikut

aku untuk mengg"da, manusia yang kelak bakal menjadi se"rang wali terkenal, yaitu Ki

Sahid putra !Adipati# Tuban, sebenarnya dia adalah kekasih (yang !Agung#, akan tetapi

belum mendapatkan se"rang guru, makanya masih kebingungan batinnya

Kemudian lengkaplah berkumpul semua murid, !Kang#jêng Sunan Benang siap

sedia, sangat indah busana yang dikenakan, memakai s"rban yang direnda, jubahnya

dari sutra, t"ngkatnya sepuhan emas, ujungnya dihiasi dengan mutiara !Kang#jêngSunan lantas berjalan, diiringi para murid, dua puluh "rang jalan kaki semua, hendak

shalat ke $akkah, sampailah disebuah jalan, tempat dimana Sang Bagus berada, yaitu

Sang putra Tuban Ki $as Sahid melihat, bahwa ada se"rang ulama tengah lewat,

t"ngkatnya berkilauan, bersepuh emas dan berhias mutiara, segera diikuti, Ki $as

Sahid berkata, %aman mana t"ngkatmu )ang terlihat berkilauan aku minta, jika tidak

Page 3: 3. Riwayat Sunan Kalijaga

8/19/2019 3. Riwayat Sunan Kalijaga

http://slidepdf.com/reader/full/3-riwayat-sunan-kalijaga 3/4

diberikan akan aku rebut, jika hendak menusuk diriku, segeralah kamu tusuk, pilih

tubuh yang belakang atau yang depan, !Kang#jêng Sunan tersenyum dan berkata,

*êbeng kamu telah salah sasaran Kamu meminta t"ngkatku, hanya melelahkan dirimu

saja, sebab tidak begitu mahal harganya, jika kamu suka harta duniawi, intan dan

kencana, sekarang ambillah cuma+suma, kencana dan intan anugerah

Sebuah p"h"n k"lang+kaling, ditunjuk "leh Kangjêng Sunan !Benang#, berubah

menjadi emas berkilauan, menjadi intan dan mutiara, tergelar indah menyilaukan, Ki

$as Sahid terkesima melihatnya, terpaku tak bisa berkata+kata !Kang#jêng Sunan

lantas berjalan, pelan langkahnya, memang disengaja, maksudnya hendak menanti

yang tengah meramp"g, baru saja satu langkah, Ki $as Sahid seketika ingat, merasa

 jika kalah luhur !utama# Sudah menjadi takdir Ki $as Sahid, takdir (yang Suksmana

Kawêkas ! )ang $aha aibnya aib#, saat itulah sudah sampai waktunya, tergerak

hatinya pada keutamaan, pertanda dirinya adalah keturunan para bunga !para luhur

 juga#, terpikat ilmu sejati, keluhuran jiwa raga -epat dia mengikuti, langkah kaki Sunan

Benang, tak bersuara hanya mengikut saja, hingga tiba ditengah hutan, berhenti

Kangjêng Sunan !Benang#, dan berkata kepada yang tengah mengikuti !Raden Sahid#,

*êbeng !anakku# apa maumu. (ingga terus menguntit jalanku, mengikut "rang yang

hendak shalat, apa ingin menjadi makmum "h anakku, $as Sahid menjawab sambil

menyembah, (amba mengikut, jalan paduka "h Sang Wiku, hamba berkehendak untuk

berguru 'ngin menjadi seperti Sang )"gi, terlaksana apapun yang dikehendaki, m"h"n

hamba diwejang, berilah petunjuk kepada hamba, ilmu yang seperti *êng Sunan miliki,

hamba benar+benar mem"h"n untuk diwejang, hamba berjanji setia !menjalani sebagai

murid# Kangjeng Sunan !Benang# lantas berkata, Benarkah kamu anakku, tidak

b"h"ng kepada (yang $an"n !Tuhan#, tidak b"h"ng jika kamu sanggup untuk berguru,

ingin seperti diriku, terlaksana apa yang dikehendaki, apabila benar+benar mantap pasti

akan dikabulkan Tapi berat maharnya, untuk menjadi Wali utama, bukan harta untukdijadikan mahar, hanya rela setia dan pasrah, tak ingkar jika sudah berjanji, mengasihi

guru takut kepada (yang Agung !Tuhan#, aku tidak percaya jika hanya ucapan saja

 Aku percaya jika sudah dinyatakan, kenyataan sebagai bukti ucapan "rang yang

sanggup setia, apakah kamu berani anakku, aku tanam ditengah hutan belantara,

selama seratus hari, jika kamu berani, pasti akan menjadi Syeh Waliyullah !Wakil Allah#

Page 4: 3. Riwayat Sunan Kalijaga

8/19/2019 3. Riwayat Sunan Kalijaga

http://slidepdf.com/reader/full/3-riwayat-sunan-kalijaga 4/4

Ki $as Sahid menyembah sembari berkata, (amba mematuhi kehendak !Kangjêng#,

tak akan berb"h"ng kepada (yang $an"n, walau harus mati, hamba tidak akan takut

*êng Sunan lantas memeluk, sembari tersenyum dan berkata Sesungguhnya aku

hanya penunjuk jalan semata, kepada dirimu Ki Syeh $alaya !Raden Sahid#,

sesungguhnya kamu sendiri yang bisa menemukan kesejatian, pasrahlah kepada )ang

$aha Kuasa, wahai para murid segeralah, Ki *êbeng !Raden Sahid# buatkan l"bang

!untuk bertapa#

Waktu itu Ki *aka Tuban !Raden Sahid#, ditanam ditengah hutan belantara, hutan

êmbira namanya, yang tengah ditanam lantas ditinggalkan, *êng Sunan lantas shalat,

ke $akkah sekejap sudah tiba, seusai shalat *um/at 0antas pulang bertemu para

murid, kemudian mengembara mengitari dunia,111111111,