3. perubahan neonatus

33
PERUBAHAN FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR Dr.H.PRAMBUDI R, SpA

Upload: trio-wicaksono

Post on 08-Aug-2015

86 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. perubahan neonatus

PERUBAHAN FISIOLOGI BAYI BARU

LAHIR

Dr.H.PRAMBUDI R, SpA

Page 2: 3. perubahan neonatus

Pokok bahasan

• Perubahan fisiologis bayi baru lahir– Pernafasan– Kardiovaskuler– Termoregulasi– Pencernaan– Ginjal– Hepar– Imunologi– Kulit– Persarafan

Page 3: 3. perubahan neonatus

SISTEM KARDIOVASKULAR

Sirkulasi janin • Sirkulasi janin : 3 bypass

Duktus venosus menuju vena kava inferior

Foramen ovale : atrium kiri dan kanan

Duktus arteriosus : arteri pulmonalis dan aorta

Page 4: 3. perubahan neonatus

DUCTUS VENOSUSBY PASS I

Page 5: 3. perubahan neonatus

FORAMEN OVALE

BY PASS II

Page 6: 3. perubahan neonatus

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS

BY PASS III

Page 7: 3. perubahan neonatus
Page 8: 3. perubahan neonatus

…sistem kardiovaskular

Vena umbilikalis (kaya oksigen) duktus venosus atrium kanan atrium kiri (foramen ovale) ventrikel kiri aorta sirkulasi sistemik vena kava superior (miskin oksigen) ventrikel kanan* sebagian besar melalui duktus arteriosus aorta desendens arteri umbilikalis plasenta dstnya

• Ventrikel kanan* arteri pulmonalis (sebagian kecil) sirkulasi paru

Page 9: 3. perubahan neonatus

…sistem kardiovaskular

• Resistensi vaskular paru tinggi, resistensi vaskular sistemik rendah right to left shunt melalui foramen ovale dan duktus arteriosus

Page 10: 3. perubahan neonatus

Sirkulasi neonatus

• Setelah lahir :Tali pusat dipotong duktus venosus

menutup, resistensi vaskular sistemik Tarikan napas tekanan oksigen

resistensi vaskular paru sirkulasi darah ke paru aliran darah balik dari paru tekanan atrium kiri foramen ovale menutup

Page 11: 3. perubahan neonatus

… sirkulasi neonatus

Setelah lahir : Duktus arteriosus sensitif terhadap

kadar oksigen dalam darah pO2

darah meningkat duktus

arteriosus menutup

Page 12: 3. perubahan neonatus

… sirkulasi neonatus

• Darah miskin oksigen vena kava inferior/superior atrium kanan ventrikel kanan arteri pulmonal pertukaran oksigen dan karbondioksida di paru darah kaya oksigen vena pulmonalis atrium kiri ventrikel kiri aorta sirkulasi sistemik vena kava inferior/superior dstnya

Page 13: 3. perubahan neonatus

FETAL

CIRCULATION

NEONATAL

CIRCULATION

Page 14: 3. perubahan neonatus

Sistem Pernapasan

• Janin : paru-paru terisi cairan amnion, pembuluh darah paru konstriksi.

• Saat lahir : cairan di dalam alveolus terperas keluar, saat bernapas cairan di dalam alveolus diserap dan diganti oleh udara. Oksigen dan tekanan udara dalam paru-paru menyebabkan relaksasi pembuluh darah paru. Bayi berubah dari biru menjadi kemerahan.

Page 15: 3. perubahan neonatus
Page 16: 3. perubahan neonatus
Page 17: 3. perubahan neonatus

…sistem pernapasan

• Usia gestasi < 34 minggu : produksi surfaktan kurang saat lahir dan bernapas alveolus kolaps : hyaline membrane disease sesak napas berkurang 48-72 jam setelah surfaktan terbentuk

• Cairan dalam paru-paru tidak terperas dengan baik misal lahir dengan bedah kaisar, asfiksia berat wet lung syndrome sesak napas berkurang 24-48 jam setelah cairan dalam paru diserap

Page 18: 3. perubahan neonatus

Pengaturan suhu

• Janin : suhu tubuh tergantung lingkungan intrauterin

• Saat lahir : paparan terhadap lingkungan ekstrauterin kemampuan mengatur suhu terbatas

Page 19: 3. perubahan neonatus

… pengaturan suhu

Produksi panas < Kehilangan panas >

• Asupan makanan kurang

• Lemak coklat belum berkembang (26 minggu)

• Permukaan tubuh lebih luas

• Postur NKB : ekstensi

• Lemak subkutan sedikit

• Respons vasomotor kurang efektif

Mekanisme terjadinya hipotermi

Page 20: 3. perubahan neonatus

Mekanisme hilangnya panas

Page 21: 3. perubahan neonatus

… hilangnya panas

• Konduksi : perpindahan panas tubuh melalui kontak langsung pada permukaan alat di sekitarnya letakkan pada alas/pembungkus yang hangat

• Konveksi : hilangnya panas tubuh tergantung aliran udara bungkus bayi dan letakkan dalam ruangan yang hangat

Page 22: 3. perubahan neonatus

… hilangnya panas

• Evaporasi : panas tubuh menguap tergantung kelembaban udara keringkan bayi, atur kelembaban dan suhu ruangan

• Radiasi : perpindahan panas tubuh ke lingkungan di sekitarnya lampu penghangat

Page 23: 3. perubahan neonatus

37.5 C

36.5 C

36.0 C

32.0 C

Suhu normal

Stres dingin

Hipotermi sedang

Hipotermi berat

Temperatur tubuh neonatus

Page 24: 3. perubahan neonatus

Dampak hipotermi/hipertermi

• Hipotermi hipoksia, hipoglikemia,

asidosis metabolik, syok, DIC, kematian

• Hipertermi apne, dehidrasi, asidosis

metabolik, syok, kerusakan otak,

kematian

Page 25: 3. perubahan neonatus

Sistem Gastrointestinal

• Janin : kebutuhan nutrisi dan kalori langsung didapat dari ibu melalui plasenta, gerakan usus tidak aktif, tidak memerlukan enzim pencernaan, kolonisasi bakteri di usus (-)

• Setelah lahir : gerakan usus mulai aktif, memerlukan enzim pencernaan, kolonisasi bakteri di usus (+)

• Syarat pemberian minum : sirkulasi baik, bising usus (+), perut tidak kembung, pasase mekoneum (+), muntah (-), sesak napas (-)

Page 26: 3. perubahan neonatus

… sistem gastrointestinal

• Bayi asfiksia sirkulasi ke usus berkurang sementara dipuasakan

• Bayi dengan berat lahir < 1500 gram saat lahir dipuasakan

• Bayi usia gestasi < 34 minggu : refleks hisap < bila klinis baik beri minum dengan nasogastric tube

• Jumlah kebutuhan cairan hari pertama bayi sehat : 60- 80 mL/kg/hari

Page 27: 3. perubahan neonatus

Sistem Ginjal

• Janin : pembuangan toksin dan homeostasis cairan/elektrolit melalui plasenta

• Setelah lahir : ginjal berperan dalam homeostasis cairan/elektrolit, > 90% bayi BAK dalam usia 24 jam, produksi urin 1-2 mL/kg/jam

• Pematangan ginjal berkembang sampai usia gestasi 36 minggu neonatus cukup bulan

Page 28: 3. perubahan neonatus

… sistem ginjal

• Indikator abnormalitas sistem ginjal : – Oligohidramnion (cairan amnion

< 200 mL) agenesis ginjal– Polyhidramnion (cairan amnion > 2

liter) obstruksi esophagus/duodenum

– Jumlah cairan amnion dipengaruhi : proses menelan, diuresis

Page 29: 3. perubahan neonatus

… sistem ginjal

• Hati-hati pemakaian obat nefrotoksik (contoh : amikasin, gentamisin) periksa dulu fungsi ginjal (ureum, kreatinin)

• Kemampuan ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dalam tubuh terbatas hati-hati pemberian cairan terutama intravena

• Konsentrasi bikarbonat plasma lebih rendah dibandingkan orang dewasa (dalam keadaan asidosis metabolik ringan)

Page 30: 3. perubahan neonatus

Sistem Hepatik

• Fungsi hati : – Metabolisme karbohidrat, protein dan

lemak, asam empedu– Fungsi ekskresi (aliran empedu)– Detoksifikasi obat/toksin

• Hati-hati pemberian obat pada neonatus perhatikan dosis obat

• Bayi kuning > 2 minggu, buang air besar dempul kemungkinan atresia bilier operasi segera sebelum usia 8 minggu

Page 31: 3. perubahan neonatus

Sistem Neurologi

• Bayi telah dapat melihat dan mendengar sejak baru lahir stimulasi suara dan penglihatan

• Setelah lahir jumlah dan ukuran sel saraf tidak bertambah

• Pembentukan sinaps secara progresif sejak lahir sampai usia 2 tahun

• Mielinisasi (perkembangan serabut mielin) sejak janin 6 bulan sampai dewasa

Page 32: 3. perubahan neonatus

… sistem neurologi

• Pacu tumbuh otak (golden period) : trimester III sampai usia 2 tahun pertambahan lingkaran kepala (saat lahir rata-rata 36 cm, usia 6 bulan 44 cm, usia 1 tahun 47 cm, usia 2 tahun 49 cm, usia 5 tahun 51 cm, dewasa 56 cm)

• Saat lahir bobot otak 25% berat dewasa, usia 6 bulan hampir 50%, usia 2 tahun 75%, usia 5 tahun 90%, usia 10 tahun 100%

Page 33: 3. perubahan neonatus

Sistem Imunologi

• Janin : sel fagosit, granulosit, monosit mulai berkembang sejak usia gestasi 4 bulan

• Setelah lahir :– Imunitas neonatus cukup bulan lebih

rendah dari orang dewasa– Usia 3-12 bulan : keadaan imunodefisiensi

sementara– Bayi mudah terkena infeksi– Neonatus kurang bulan : kulit masih rapuh,

membran mukosa mudah cedera, pertahanan tubuh lebih rendah risiko infeksi lebih besar