3 pedoman pelajar muhammadiyah

100
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 81 PEDOMAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Upload: warjoko

Post on 19-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 81

PEDOMANPELAJAR MUHAMMADIYAH

Page 2: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

82 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 83

Page 3: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

82 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 83

Page 4: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

84 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 85

PEDOMAN ADMINISTRASIIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam keputusan ini yang di maksud dengan:1. Kesekretariatan adalah kegiatan/aktivitas organisasi yang berkaitan dengan

ketatausahaan dan surat-menyurat organisasi.2. Surat khusus adalah surat yang memiliki bentuk tersendiri dengan tidak ada

pencantuman nomor, lampiran dan hal di bagian kiri surat, malainkan pecan-tuman jenis surat di bagian tengah dan digunakan untuk kepentingan tertentu, meliputi surat keputusan, surat instruksi, surat mandat dan surat keterangan.

3. Administrasi perbekalan adalah kegiatan atau aktifitas organisasi yang me-nyangkut bidang pengadaan barang-barang organisasi/kantor, pemeliharaan, dan pengelolaan termasuk kearsipan.

Pasal 2Tujuan

Untuk memberikan petunjuk demi kesamaan dan keseragaman pengelolaan administrasi IPM dalam rangka menuju tertib organisasi.

BAB IIADMINISTRASI PERSURATAN

Pasal 3Surat terdiri atas surat umum dan surat khusus

Pasal 4Bagan surat umum terdiri dari:1. Kop/kepala surat berisi logo, tingkat dan nama Organisasi dengan perincian

sebagai berikut:a. Logo berada rata tengah dengan posisi paling atas.b. Warna logo sebagaimana terdapat dalam anggaran rumah tangga.c. Tulisan tingkat dan nama organisasi rata tengah, menggunakan bahasa

indonesia dengan jenis huruf arial ukuran font 12 dipertebal berada di bawah logo.

d. Warna tulisan tingkat dan nama organisasi adalah hijau.2. Alamat sekretariat ditulis lengkap dengan nama jalan, nomor telepon, electronic

mail (e-mail) kota kedudukan dan kode pos dengan perincian sebagai berikut:

Page 5: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

84 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 85

a. di tulis dengan warna hijau.b. berada di paling bawah kertas surat.c. di tulis rata tengah.

3. Kalimat Basmallah ditulis rata tengah. Kalimat Basmalah dapat ditulis dengan huruf Arab berada di bawah kop/kepala surat.

4. Nomor surat :a. Setiap nomor surat berlaku untuk satu perihal (satu pokok surat) dan satu

tujuan.b. Nomor yang sama hanya berlaku untuk tujuan yang bersifat kolektif, Mis-

alnya:Yth. PW IPM se-IndonesiaYth. PD IPM se-Kalimantan Timur

5. Lampiran Surat :a. Lampiran tidak disertai kop surat.b. Tulisan lampiran tidak dicantumkan apabila dalam surat tersebut tidak ada

lampiran atau tidak menyertakan lampiran.6. Perihal berisi; maksud surat, ditulis pendek menyebutkan isi surat.7. Tanggal pembuatan surat terbagi atas dua macam; Hijriah ditempatkan pada

bagian atas dan Miladiyah ditempatkan pada bagian bawah. Kota tempat pembuatan surat dicantumkan apabila mempunyai dua kantor.

8. TujuanDitulis mulai dari pinggir kiri, disesuaikan dengan panjangnya rangkaian kata tujuan surat.

9. Salam PembukaAssalamu’alaikum Wr. Wb. ditulis dengan huruf latin dimulai dari bagian kiri.

10. Isi surat singkat, padat, menunukkan perihal surat ditulis dengan mengacu pada bentuk lurus (rata kanan kiri) dan ditulis dengan jenis huruf Arial Narrow 12, spasi satu.

11. Semboyan IPM “Nuun Walqolami Wamaa Yasthuruun” digunakan pada tiap surat IPM dan ditulis dengan huruf latin

12. Salam penutupWassalamu’alaikum Wr. Wb. ditulis dengan huruf latin dimulai dari bagian kiri.

13. Penandatangan surat :a. Penandatangan surat umum terdiri atas; Ketua Umum dan sekretaris

jenderal/sekretaris umum.b. Jika salahsatu dari keduanya berhalangan, maka di penandatangan

di lakukan oleh Ketua umum dan sekretaris atau ketua dan sekretaris jenderal/sekretaris umum.

c. Jika ketua umum dan sekretaris jenderal/sekretaris umum sama-sama berhalangan, maka penandatangan dilakukan oleh ketua dan sekretaris.

d. Khusus untuk urusan keuangan kecuali permohonan dana, penandatan-

Page 6: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

86 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 87

gan di lakukan oleh ketua umum dan bendahara umum, jika berhalangan maka pemberlakukannya berdasarkan jabatan hierarki seperti poin b dan c ayat ini.

e. Nama Ketua Umum/Ketua dan Sekretaris Jenderal/Sekretaris Umum/Sekretraris atau dengan Bendahara Umum / Bendahara, ditulis di bagian bawah.

f. Penulisan nama sebagaimana poin e tersebut diikuti dengan NBA (Nomor Baku Anggota) ditulis tebal tanpa garis bawah.

g. Penulisan nama sebagaiman poin e tersebut dilarang menggunakan gelar akademik, agama, profesi dan kebangsawanan dalam pembuatan surat-surat IPM.

14. Bila surat memerlukan tembusan, penulisan ditempatkan pada bagian bawah kiri.

15. Bila surat memerlukan catatan untuk tambahan dan atau nomor personal un-tuk konfirmasii surat, penulisan ditempatkan pada bagian paling bawah, jenis huruf cetak yang dibedakan dengan isi surat.

16. Kertas untuk surat resmi berwarna putih (HVS) ukuran A4.17. contoh bagan surat umum terdapat dalam lampiran yang merupakan bagian

tak terpisahkan dari pedoman ini.

Pasal 5Kode surat terdiri atas kode klasifikasi jenis kepentingan surat, kode klasifikasi tujuan surat, kode indeks wilayah yang mengeluarkan surat, tingkat pimpinan yang mengeluarkan surat, nomor urut surat dalam satuan tahunan, dan tahun surat di keluarkan.

Pasal 6Keterangan kode Indeks surat adalah sebagai berikut :1. kode klasifikasi jenis kepentingan surat berisi huruf dari A sampai C.2. kode klasifikasi tujuan berisi angka 1 dan 2.3. kode indeks wilayah yang mengeluarkan surat berisi angka romawi.4. tingkat pimpinan berisi singkatan pimpinan IPM.5. nomor urut berisi angka yang berurutan dari satu surat ke surat yang lain.6. tahun surat berisi angka tahun yang menunjukkan tahun surat di buat.

Pasal 7Kode klasifikasi jenis kepentingan surat adalah sebagai berikut:1. A : urusan Organisasi.2. urusan organisasi yang di maksud angka 1 pasal ini meliputi : permusy-

awaratan, acara/kegiatan, laporan aktivitas, perlengkapan, serta hal lain yang berkaitan dengan urusan keorganisasian.

Page 7: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

86 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 87

3. B : Urusan Personalia, pimpinan dan penghargaan.4. urusan personalia, pimpinan, dan penghargaan yang di maksud angka 3

pasal ini meliputi : pendaftaran, skorsing, mutasi, pemberhentian, alumnus, pengesahan anggota, pengesahan pimpinan, pemberian mandat, penghar-gaan, pengangkatan anggota kehormatan, piagam penghargaan, serta hal lain yang berkaitan dengan urusan perseorangan, personalia, atau pimpinan.

5. C : urusan keuangan.6. urusan keuangan yang di maksud angka 5 pasal ini meliputi: sumbangan,

iuran, infaq anggota/pimpinan, uang pangkal, donasi, utang/tagihan piutang, rekening bank/giro pos, tabungan/simpanan, kerjasama dalam bidang keuan-gan dengan pihak luar, laporan keuangan, dan hal lain yang berkaitan dengan laporan keuangan.

Pasal 8Kode klasifikasi tujuan surat adalah sebagai berikut:1. 1: Ditujukan kepada institusi atau individu yang dilihat dari jabatannya adalah

dari pihak Intern IPM dan Persyarikatan.2. 2: Ditujukan kepada individu atau intsitusi di luar IPM dan Persyarikatan.

Pasal 9Keterangan kode indeks wilayah adalah sebagai berikut:1. I : Nangroe Aceh Darussalam.2. II : Sumatera Utara.3. III : Sumatera Barat.4. IV : Jambi.5. V : Riau.6. VI : Bengkulu.7. VII : Sumatera selatan.8. VIII : Lampung.9. IX : DKI Jakarta.10. X : Jawa Barat.11. XI : Jawa Tengah.12. XII : Daerah Istimewa Yogyakarta.13. XIII : Jawa Timur.14. IVX : Bali.15. XV : Nusa Tenggara Barat.16. XVI : Nusa Tenggara Timur.17. XVII : Kalimantan Barat.18. XVIII : kalimantan Tengah.19. XIX : Kalimantan Selatan.20. XX : Kalimantan Timur.

Page 8: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

88 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 89

21. XXI : Sulawesi Utara.22. XXII : Sulawesi Tengah.23. XXIII : Sulawesi Selatan.24. XXIV : Maluku.25. XXV : Sulawesi Tenggara.26. XXVI : Papua.27. XXVII : Maluku Utara.28. XXVIII : Banten.29. XXIX : Bangka Belitung.30. XXX : Gorontalo.31. XXXI : Kepulauan Riau.32. XXXII : Sulawesi Barat.33. XXXIII : Papua Barat

Pasal 10Contoh kode surat umum terdapat dalam lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pedoman ini.

Pasal 11Bagan surat khusus terdiri dari :1. Kop/kepala surat sama formatnya sebagaimana pasal 4 angka 1 di atas.2. Alamat surat sama formatnya sebagaimana pasal 4 angka 2 di atas.3. Khusus untuk Surat Keputusan, tidak menggunakan alamat surat.4. Judul Surat (Surat Keputusan, Instruksi, Surat Mandat dan Surat Keterangan/

Syahadah/Penghargaan) ditulis di tengah dengan huruf cetak kapital dan bergaris bawah.

5. Kode surat dan nomor dicantumkan dibawah judul surat.6. Untuk Surat Keputusan dan Instruksi, dicantumkan inti atau tema surat tersebut

dengan mencantumkan kata tentang. Sekaligus menjelaskan maksud surat. 7. Isi surat, ditulis dengan mengacu pada bentuk lurus (rata kanan kiri) dan

ditulis dengan jenis huruf Arial Narrow 12, spasi satu. 8. Tidak mencantumkan jumlah satuan lampiran dalam surat.9. Tidak mencantumkan salam pembuka dan penutup.10. Tanggal surat diletakan di bagian akhir isi surat, sebelah kanan, diatas tanda

tangan pejabat berwenang di bagian kanan. Dengan mencantumkan tempat dan waktu ditetapkannya surat tersebut.

11. Penandatangan surat khusus di lakukan oleh ketua umum dan sekretaris jenderal/sekretaris umum.

12. kecuali untuk keputusan, instruksi, syahadah, dan penghargaan, maka pen-andatangan surat khusus dapat dilakukan sesuai hirarki struktur sebagaimana pasal 4 angka 13 huruf b dan c.

Page 9: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

88 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 89

13. Contoh bagan surat khusus terdapat dalam lampiran pedoman ini.

Pasal 12Kode surat khusus berisi nomor urut, kode jenis surat khusus, kode wilayah, tingkat pimpinan, tahun di keluarkan surat.

Pasal 13Kode jenis surat sebagaimana pasal di atas adalah sebagai berikut.1. Surat Keputusan : KEP.2. Surat Instruksi : INS.3. Surat Mandat : MAN.4. Surat Keterangan : KET.

Pasal 14Contoh kode surat khusus terdapat dalam lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan darii pedoman ini.

Pasal 15Untuk melegaliasi, surat wajib di stempel yang menunjukkan keterangan institusi pembuat surat.

Pasal 16Untuk efesiensi waktu, surat dapat disampaikan melalui Internet dengan elektron-ik mail dan atau faksimile, akan tetapi surat yang asli harus tetap disampaikan.

BAB IIIARSIP SURAT

Pasal 17Seluruh surat keluar dan surat masuk di catat berdasarkan klasifikasi jenis surat maupun asal surat.

Pasal 18Klasifikasi sebagaimana pasal 17 di atas adalah sebagai berikut:1. berdasarkan Jenis Surat, yaitu: surat masuk dan keluar disimpan secara ter-

pisah dengan dasar sesuai nomor urut, nomor dikeluarkan atau nomor masuk pada surat yang diterima.

2. berdasarkan Asal Surat, yaitu: surat yang masuk disimpan berdasarkan asal surat yang diterima menurut klasifikasi lembaga yang mengirimkan. Misalnya dengan klasifikasi sebagai berikut :a. Intern IPM (Wilayah, Daerah, Cabang, Ranting)

Page 10: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

90 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 91

b. Intern Persyarikatan (Muhammadiyah, Majelis, Ortom lain, Lembaga Amal Usaha)

c. Pemerintah dan Militerd. Ormas/OKP, Parpol

3. berdasarkan Pokok isi/hal, yaitu surat disimpan menurut isi pokok surat, dengan diklasifikasikan terlebih dahulu berdasarkan isi surat tersebut, seb-agaimana ada pada jenis/macam-macam surat.

Pasal 19Untuk menghemat ruangan atau tempat penyimpanan arsip, maka perlu ada penyusutan surat yang sudah tidak diperlukan lagi.

Pasal 20Penyusutan surat di lakukan terhadap:1. Arsip/warkat yang telah berusia 2 sampai 3 tahun lebih.2. Warkat yang sudah tidak berguna atau digunakan lagi (non aktif).

Pasal 21Cara Penyusutan dilakukan dengan cara penjilidan atau pemusnahan arsip (di-bakar) bila tidak digunakan lagi.

BAB IVADMINISTRASI PERBEKALAN

Pasal 22Untuk melakukan aktivitas-aktivitas kantor diperlukan administrasi perbekalan yaitu tentang buku administrasi yang menunjang bekal kantor.

Pasal 23Buku administrasi terdiri dari:1. Buku tamu yang berfungsi untuk mengisi daftar tamu masuk dan kritik, saran.2. Buku Agenda Surat yang berfungsi untuk mencatat surat masuk dan keluar. 3. Buku Notulen Sidang yang berfungsi untuk mencatat hasil-hasil rapat/sidang. 4. Buku Presensi Rapat yang berfungsi memuat daftar hadir Pimpinan dalam

setiap rapat/sidang.5. Buku Inventaris yang berfungsi untuk mencatat barang-barang yang menjadi

milik organisasi/inventaris.6. Buku Data Base yang berfungsi utuk memuat data yang diperlukan organisasi

seperti;a. Data pribadi personal pimpinanb. Data Wilayah/Daerah/Cabang/Ranting

Page 11: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

90 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 91

c. Data jumlah anggota masing-masingd. Data potensi Wilayah/Daerah/Cabang/Rantinge. Lain-lain yang diperlukan

7. Buku Catatan Kegiatan yang berfungsi untuk mencatat kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

8. Buku Inventaris yanng berfungsi untuk mencatat barang-barang yang menjadi milik organisasi/inventaris.

Pasal 24Untuk melakukan aktivitas-aktivitas kantor diperlukan alat-alat perkantoran, antara lain; pc (personal computer), scanner, modem, camera teleconfrence, pesawat telepon, faksimile.

BAB VADMINISTRASI KEANGGOTAAN

Pasal 25Administrasi keanggotaan adalah administrasi yang menyangkut segala aspek keanggotaan IPM. Termasuk dalam hal ini adalah pendataan anggota, herregis-trasi dan pemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA).

Pasal 26Kartu Tanda Anggota dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat, yang berfungsi sebagai tanda bukti bahwa seseorang secara resmi telah menjadi anggota IPM.

Pasal 27Prosedur pemilikan/permohonan KTA diatur dengan cara mengajukan permo-honan kepada pimpinan pusat di lengkapi:1. Blangko permohonan KTA2. Pas foto berwarna menghadap ke depan (putri wajib berjilbab) dengan ukuran

2x3 sebanyak 2 lembar3. Biaya administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.4. Surat Pengantar dari Pimpinan yang bersangkutan.5. Blanko resmi permohonan KTA dikeluarkan oleh PP IPM dan dapat di down-

load di www.ipm.or.id atau langsung ke sekretariat PP IPM.

Pasal 28Buku anggota sementara/ harian digunakan sebagai pencatat anggota yang bersifat sementara sebelum diproses lebih lanjut dalam buku induk tetap kolom yang diperlukan antara lain:1. Nomor urut2. Nama

Page 12: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

92 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 93

3. Asal Daerah (PD. IPM yang bersangkutan)4. Kolom chek list pengajuan kartu baru5. Kolom chek list pembaharuan kartu6. Tempat/Tanggal lahir7. Pendidikan8. Alamat9. Keterangan

Pasal 29Buku induk tetap merupakan buku yang berisi data seseorang yang sudah men-jadi anggota tetap. Kolom buku tersebut antara lain :1. Nomor Urut2. Nomor Baku Anggota3. Nama4. Asal daerah (PD. IPM yang bersangkutan)5. Tempat Tanggal lahir6. Pendidikan7. Alamat8. Keterangan

Pasal 30Buku mutasi digunakan khusus untuk mencatat anggota yang pindah dari satu daerah ke daerah yang lain diluar wilayah kepemimpinannya. Kolom Yang diper-lukan antar lain:1. Nomor urut.2. Nama.3. Tempat Tanggal lahir.4. Jabatan terakhir (sebelum mutasi).5. Masa jabatan/keanggotaan (sebelum mutasi).6. Kota tujuan mutasi.7. Alamat dan kontak person setelah mutasi.8. Keterangan

Pasal 31Macam - Macam Bentuk Mutasi:1. Mutasi Domisili: perubahan status domisili pimpinan/anggota dari suatu tem-

pat ke tempat yang lain.2. Mutasi Jabatan: perubahan status jabatan fungsional pada tingkatan pimpinan.

Pasal 32

Prosedur Mutasi:1. Mutasi Domisili

Page 13: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

92 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 93

a. Yang bersangkutan memohon surat keterangan mutasi dari Pimpinan Ranting/Cabang/ Daerah atau Wilayah asal mutasi

b. Pimpinan Ranting/Cabang/Daerah atau wilayah asal mutasi memberikan surat keterangan mutasi kepada yang bersangkutan dengan tembusan kepada Pimpinan IPM tujuan mutasi dan diatasnya.

c. Selanjutnya yang besangkutan melaporkan diri kepada pimpinan IPM tujuan mutasi.

2. Mutasi JabatanPimpinan yang bersangkutan melaporkan adanya mutasi jabatan ditingkatnya kepada Pimpinan diatasnya.

BAB VILAPORAN ORGANISASI

Pasal 33Ketentuan mengenai Laporan organisasi adalah sebagai berikut :1. Masing-masing tingkat pimpinan wajib melaporkan kegiatan yang dilak-

sanakan kepada pimpinan di atasnya secara berkala.2. Masing-masing bidang wajib melaporkan kegiatan bidang dalam rapat pimpi-

nan.3. Setiap personal yang melakukan kegiatan yang menyangkut organisasi atau

tidak, wajib melaporkan kegiatannya pada sidang organisasi.4. Masing - masing tingkat kepemimpian membuat laporan pertanggungjawaban

untuk disampaikan dalam forum permusyawaratan tertinggi di tiap tingkatan. Laporan tersebut setidaknya terdiri atas;a. Pendahuluanb. Kondisi Obyektifc. Keputusan Permusyawaratan Terdahulud. Konsep Dasar Programe. Pelaksanaan Program f. Problematika yang Dihadapi g. Saran h. Penutup

BAB VIIATRIBUT ORGANISASI

Pasal 34Atribut Ikatan Pelajar Muhammaiyah adalah sebagai berikut :1. Lambang organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah 2. Stempel/cap organisasi

Page 14: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

94 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 95

3. Papan nama organisasi4. Kartu tanda anggota5. Bendera6. Pin7. Jaket/jas8. Batik Nasional dan Batik Daerah

Pasal 35Lambang organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah memiliki ciri;1. Bentuk segi lima perisai, runcing dibawah merupakan deformasi bentuk

pena.2. Ukuran satu berbanding dua.3. Warna kuning berarti keagungan dan ketuhanan; putih berarti kesucian;

merah berarti keberanian.4. Isi : ada lima jalur penurun. Tiga besar dan dua jalur kecil, jalur tengah, runc-

ing di bawah berwarna kuning; lebar seperempat lebar perisai lambang dan diapit dua jalur kecil berwarna merah dengan lebar seperduapuluh (1/20) lebar perisai, dan dua jalur besar berwarna merah dengan lebar 1⁄4 lebar perisai.

5. Gambar matahari bersinar ( berjumlah 12 sinar ) yang terletak ditengah (se-dikit agak keatas) perisai, merupakan lambang Muhammadiyah. Gambar ma-tahari yang berwarna kuning yang menunjukan bahwa IPM adalah keluarga Muhammadiyah. Di tengah bulatan matahari terdapat gambar buku berarti pengetahuan. Atau bisa juga berarti Al-Qur’an yang suci (putih). Warna hijau menunjukan agar ilmu yang didapatkan dapat mempertebal iman. Di bawah bulatan matahari terdapat tulisan ayat Al-quran, surat Al Qalam ayat 1 yang berbunyi “Nun walqalami wamaa yasthuruun” (dalam tulisan arab). Artinya: Demi pena apa yang dituliskannya.

6. Tulisan Al-Quran tersebut ditulis dengan menggunakan huruf Arab, warna hitam dan merupakan semboyan IPM. Huruf IPM berwarna merah dengan kontur hitam. Merah berarti berani serta aktif menyampaikan dakwah Islam karena IPM mengemban tugas sebagai pelopor, pelangsung dan penyem-purna amal usaha Muhammadiyah.

Pasal 36Stempel /Cap IPM mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :1. Bentuk : oval, tegak lurus vertikal2. Tinta : berwarna biru3. Ukuran : garis tengah, tinggi ( panjang) 4,7 cm dan lebar 3,2 cm4. Tulisan : di tengah - tengah lingkaran dalam tertera lambang IPM

dan diatasnya terdapat kode wilayah bersangkutan. Lingkaran luar bagian atas tertulis “Ikatan Pelajar Muhammadiyah”. Lingkaran luar bagian bawah

Page 15: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

94 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 95

tertulis tingkatan organisasi bersangkutan; misalnya, Cabang Duren Sawit. Antara tulisan bagian atas ( IPM ) dengan tulisan bawah (tingkat organisasi) dipisahkan dengan tanda * (bintang/asterik )

Pasal 37Pimpinan dapat menggunkan papan nama, dengan ketentuan sebagai berikut :1. Bentuk; empat persegi panjang, dengan perbandingan 4:32. Ukuran maksimum;

a. Tingkat Pusat/Nasional : 200 cm : 150 cmb. Tingkat Wilayah/Propinsi : 180 cm : 135 cmc. Tingkat Daerah/Kota/Kabupaten : 160 cm : 120 cmd. Tingkat Cabang/Kacamatan : 140 cm : 105 cme. Tingkat Ranting/Kelompok : 120 cm : 90 cm

3. Isi;a. Lambang organisasib. Nama organisasi disertai tingkat dan ruang lingkupc. Alamat lengkap organisasi

4. Warna; Warna dasar kuning telur, tulisan berwarna merah.

Pasal 38Ketentuan mengenai kartu anggota adalah sebagai berikut :1. Bentuk : empat persegi panjang2. Ukuran : panjang 8.5 cm dan lebar 5.5 cm3. Warna : dasar kuning muda, dengan tulisan warna hitam4. Isi

a. Muka Depan :- Di pojok kiri atas; lambang IPM - Sebelah atas; tertera maksud dan tujuan IPM- Di sebelah bawah kanan ditempel pas foto ukuran 2 x 3 cm - Di sebelah bawah kiri mencantumkan masa berlaku.

b. Belakang- Data pribadi anggota bersangkutan: nomor baku anggota, nama, tem-

pat dan tanggal lahir, pendidikan dan alamat.- Di bawah bagian tengah mencantumkan Pimpinan Pusat Ikatan Pela-

jar Muhammadiyah, Ketua Umum dan Sekretris Jenderal.c. Di kedua muka (depan dan belakang) KTA; ada tulisan Ikatan Pelajar

Muhammadiyah secara transparan (bayang-bayang).

Pasal 39Ketentuan mengenai bendera adalah sebagai berikut :1. Bentuk : empat persegi panjang

Page 16: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

96 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 97

2. Ukuran : 120 cm x 90 cm, Lambang : 25 cm x 40 cm3. Warna : warna dasar kuning, tulisan merah dan lambang

sesuai dengan ketentuan.4. Jarak tulisan : dari tepi kanan dan kiri : 10 cm dari tepi atas bawah : 5 cm dari lambang : 5 cm5. Isi

a. Lambang yang terletak di tengah-tengahb. Tulisan “IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH” Di atas lambang

Pasal 401. Emblim (lencana) adalah lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan

bentuk yang telah disahkan. Adapun ukuran lencana tersebut: garis tengah; tinggi 3,5 cm, lebar 2,5 cm dan dibuat dari besi/logam

2. Bentuk Emblim, di tengah-tengahnya lambang IPM, dilingkari tulisan Ikatan Pelajar Muhammadiyah, atau keluarga besar Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan pinggirnya diberi garis berwarna hitam.

3. Bagde adalah lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang berbentuk empat persegi panjang dan terbuat dari kain. Ukuran kain; tinggi 12 cm dan lebar 8 cm dengan warna dasar kuning. Di tengah-tengah tertera gambar lambang IPM dengan ukuran tinggi 10 cm dan lbar 5,5 cm. Warna lambang sesuai dengan petunjuk.

Pasal 41Ketentuan mengenai jas IPM adalah sebagai berikut :1. Pengertian : adalah jas khas IPM yang berlaku bagi seluruh anggota dan

pimpinan IPM.2. Warna jas : kuning (seperti warna kuning pada bendera IPM)3. Model : berbentuk jas dengan

a. Kerah : terbukab. Bagian bawah : setengah lingkaranc. Bentuk saku : luar tanpa tutup di bawah, kanan kiri.d. Bentuk belakang : tengah terbelah bawah.

4. Jenis kain : bahan celana5. Bentuk Bagde : bentuk lingkaran dengan bordir6. Setelan bawah : warna gelap7. Pemakaian : pada waktu acara resmi.

Pasal 421. Pimpinan Pusat mengeluarkan batik untuk IPMawan dan IPMawati yang ber-

laku secara nasional dengan bentuk, corak, motif dan warna yang ditentukan

Page 17: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

96 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 97

oleh Pimpinan Pusat.2. Batik dapat dipakai pada kegiatan IPM baik formal maupun semi formal dan

atau menghadirii undangan – undangan dari organisasi lain seperti diskusi, perjamuan dsb.

BAB VIIIADMINISTRASI KEUANGAN

Pasal 43Pedoman tentang administrasi keuangan dibuat dan disusun secara khusus dan tersendiri dalam Pedoman Adminsitrasi keuangan yang dibuat oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah

BAB IXPENUTUPPasal 44

1. Hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini akan ditentukan kemudian oleh Pimpinan Pusat.

2. Pedoman ini berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Page 18: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

98 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 99

Surat UmumLampiran: Sebagaimana Pasal 4 angka 17

Page 19: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

98 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 99

Lampiran sebagaimana pasal 10

Contoh Kode Surat Masuk : A.1-IX/PR IPM 047/2009Keterangan : A : Kode klasfikasi untuk urusan Organisasi.

1 : Kode klasifikasi tujuan untuk intern IPM dan MuhammadiyahIX : Kode indeks wilayah DKI Jakarta.PR IPM : Kode Pimpinan Ranting yag mengeluar- kan surat047 : Nomor urut surat dalam satuan tahunan.2009 : Tahun pembuatan.

Kalau kode di atas jika di cermati akan terklasifikasikan atas tiga bagian, yang masing-masing bagian di pisahkan dengan garis miring, dengan keterangan sebagai berikut:- Bagian pertama : memuat tetang kepentingan surat di suatu wilayah.- Bagian kedua : memuat no urut di pimpinan.- Bagian ketiga : tahun pembuatan surat.

Page 20: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

100 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 101

Lampiran sebagaimana pasal 11 angka 13

Page 21: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

100 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 101

Page 22: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

102 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 103

Lampiran sebagaimana pasal 11 angka 13

Page 23: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

102 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 103

Lampiran sebagaimana pasal 11 angka 13

Page 24: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

104 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 105

Lampiran sebagaimana pasal 11 angka 13

Page 25: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

104 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 105

Lampiran sebagaimana pasal 14

Contoh KodeSurat Keputusan 25/SK/PP IPM-340/2009

Keterangan

25 Nomor surat keluarSK Kode surat khusus

PP IPM Kode Pimpinan Pusat yang mengeluarkan surat

340 Nomor urut surat dalam satuan tahunan.2009 Tahun pembuatan.

Contoh KodeSurat Keterangan 001/KET/A.1-XII/PW IPM-295/2009

Keterangan

001 Nomor surat keluarKET Kode surat khususA Kode klasfikasi untuk urusan Organisasi

1 Kode klasifikasi tujuan untuk intern IPM dan Muhammadiyah

XII Kode Indeks Wilayah DIY

PW IPM kode Pimpinan Wilayah yang mengeluarkan surat

295 Nomor urut surat dalam satuan tahunan2009 Tahun pembuatan

Contoh KodeSurat Mandat 006/MAN/A.1-XI/PD IPM-279/2009

Keterangan

006 Nomor surat keluarMAN Kode surat khususA Kode klasfikasi untuk urusan Organisasi

1 Kode klasifikasi tujuan untuk intern IPM dan Muhammadiyah

XI Kode indeks wilayah jawa tengah

PW IPM Kode Pimpinan Wilayah yang mengeluarkan surat

279 Nomor urut surat dalam satuan tahunan2009 Tahun pembuatan

Page 26: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

106 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 107

Contoh KodeSurat Instruksi 005/INS/A.1/PP IPM-278/2009

Keterangan

005 Nomor surat keluarINS Kode surat khususA Kode klasfikasi untuk urusan Organisasi

1 Kode klasifikasi tujuan untuk intern IPM dan Muhammadiyah

PP IPM Kode Pimpinan Pusat yang mengeluarkan surat

278 Nomor urut surat dalam satuan tahunan2009 Tahun pembuatan

Page 27: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

106 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 107

PEDOMAN PEMBENTUKAN, PELEBURANDAN PEMEKARAN ORGANISASI

IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Page 28: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

108 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 109

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Pengertian

1. Yang dimaksud Pedoman Pembentukan, Peleburan, dan Pemekaran Or-ganisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah, yang selanjutnya disebut P4O IPM adalah seperangkat aturan umum mengenai ketentuan, proses, dan tata cara pembentukan, peleburan dan pemekaran wilayah, daerah, cabang dan rant-ing Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

2. Yang dimaksud dengan pembentukan organisasi dalam P4O IPM ini adalah pemberian status sebagai wilayah, daerah, cabang dan ranting IPM yang baru dibentuk.

3. Yang dimaksud dengan peleburan organisasi dalam P4O IPM ini adalah pe-nyatuan wilayah, daerah, cabang dan ranting IPM kepada wilayah, daerah, cabang dan ranting IPM lainnya.

4. Yang dimaksud dengan pemekaran organisasi dalam P4O IPM ini adalah pemecahan wilayah, daerah, cabang dan ranting IPM menjadi lebih dari satu wilayah, daerah, cabang dan ranting IPM

5. Ranting adalah kesatuan anggota-anggota dalam satu sekolah atau ma-drasah atau pondok pesantren atau desa/kelurahan atau masjid atau panti asuhan atau

6. Cabang adalah kesatuan ranting-ranting di tingkat Kecamatan atau sekurang-kurangnya tiga ranting.

7. Daerah adalah kesatuan cabang-cabang di tingkat Kabupaten/Kota atau sekurang-kurangnya tiga cabang.

8. Wilayah adalah kesatuan daerah-daerah di tingkat Provinsi atau sekurang-kurangnya tiga daerah.

9. Pusat adalah kesatuan wilayah-wilayah dalam negara.

Pasal 2Landasan

Kaidah Umum P4O IPM disusun berdasarkan:1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Pelajar Muhammadiyah.2. Tanfidz Muktamar XVI Ikatan Remaja Muhammadiyah.

Pasal 3Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan ditetapkannya Kaidah Umum P4O IPM ini adalah :MaksudTerciptanya suasana atau keadaan infra struktur yang kondusif dan kualitas

Page 29: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

108 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 109

sumber daya kader pimpinan yang memadai dalam pelaksanaan gerakan Ika-tan Pelajar Muhammadiyah secara terpadu dan berkesinambungan di seluruh tingkatan kepemimpinan IPM.Tujuan

a. Terbentuknya struktur organisasi IPM yang mandiri dalam melaksanakan kewenangan dan program kerja di tingkatan masing-masing.

b. Terbentuknya struktur Pimpinan IPM yang memiliki legitimasi dan refre-sentatif dalam melaksanakan fungsi kepemimpinan.

c. Terciptanya sumber daya kader pimpinan di semua tingkatan yang memi-liki militansi dan kecakapan sebagai Pimpinan IPM.

BAB IIPEMBENTUKAN ORGANISASI IPM

Pasal 4Pembentukan Ranting

1. Ranting didirikan dan atau dibentuk atas rekomendasi Pimpinan Ranting Mu-hammadiyah atau kepala sekolah kemudian disahkan oleh Pimpinan Daerah IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 di atas ditembus-kan kepada Pimpinan Cabang, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Pusat IPM serta Kepala Sekolah dan atau Pimpinan Ranting Muhammadiyah setempat.

3. Pendirian Ranting bisa dilakukan atas inisiatif Pimpinan Ranting Muhammadi-yah/ kepala sekolah dan atau Pimpinan Cabang IPM.

4. Syarat pendirian Ranting sekurang-kurangnya mempunyai:a. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-kurangnya sekali dalam sebulanb. Pengajian umum secara rutin sekurang-kurangnya sekali dalam sebulanc. Memiliki sekolah atau masjid/mushalla sebagai pusat kegiatan

5. Prosedur pembentukan ranting sebagai berikut :a. Inisiator pembentukan ranting melakukan konsolidasi dan sosialisasi

pembentukan ranting, b. Konsolidasi dan sosialisasi dalam point a. di atas melibatkan Pimpinan

Ranting Muhammadiyah/ kepala sekolah dan Pimpinan Cabang IPM dan kader/anggota IPM pada ranting yang bersangkutan

c. Persiapan penyelenggaraan Musyawarah Ranting dengan membentuk komisi/panitia penyelenggara musyawarah ranting.

d. Musyawarah Ranting diselenggarakan atas undangan komisi/panitia pe-nyelenggara musyawarah ranting dengan Pimpinan Cabang IPM sebagai penanggung jawabnya.

e. Penyelenggaraan Musyawarah Ranting dengan agenda pokok : pemben-tukan ranting, program kerja Pimpinan Ranting, pemilihan pimpinan dan

Page 30: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

110 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 111

agenda lain yang dianggap penting.f. Pimpinan Daerah IPM berdasarkan Surat Pemohonan Pimpinan Cabang

serta hasil Musyawarah Ranting dan Rekomendasi Pimpinan Ranting Muhammadiyah/kepala sekolah mengesahkan pendirian ranting

Pasal 5Pembentukan Cabang

1. Cabang didirikan dan atau dibentuk atas rekomendasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah, dan atau musyawarah cabang kemudian disahkan oleh Pimpinan Wilayah IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 di atas ditem-buskan kepada Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Pusat IPM serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat.

3. Pendirian Cabang bisa dilakukan atas inisiatif Pimpinan Cabang Muham-madiyah dan atau pimpinan daerah IPM dan atau pimpinan ranting IPM yang berada dalam Cabang tersebut

4. Syarat pendirian Cabang sekurang-kurangnya mempunyai:a. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-kurangnya sekali dalam sebulanb. Pengajian umum secara rutin tingkat Cabang sekurang-kurangnya sekali

dalam sebulanc. Pembahasan masalah agama dan pengembangan pemikiran Islamd. Pelatihan kader Pimpinan tingkat Cabang

5. Prosedur pembentukan cabang sebagai berikut :a. Inisiator pembentukan cabang melakukan konsolidasi dan sosialisasi

pembentukan cabang. b. Konsolidasi dan sosialisasi dalam point a. di atas melibatkan Pimpinan

Cabang Muhammadiyah dan atau Pimpinan Daerah IPM dan atau Pimpi-nan Ranting IPM yang berada dalam Cabang tersebut.

c. Persiapan penyelenggaraan Musyawarah Cabang dengan membentuk komisi/panitia penyelenggara Musyawarah Cabang.

d. Musyawarah Cabang diselenggarakan atas undangan komisi/panitia pe-nyelenggara Musyawarah Cabang dengan Pimpinan Daerah IPM sebagai penanggung jawabnya.

e. Musyawarah Cabang dengan agenda pokok : pembentukan Cabang, pro-gram kerja Pimpinan Cabang, pemilihan pimpinan dan agenda lain yang dianggap penting.

f. Pimpinan Wilayah berdasarkan Surat Permohan Pimpinan Daerah serta hasil Musyawarah Cabang dan Rekomendasi Pimpinan Cabang Muham-madiyah mengesahkan pendirian cabang.

Page 31: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

110 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 111

Pasal 6Pembentukan Daerah

1. Daerah didirikan dan atau dibentuk atas rekomendasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah, dan atau Musyawarah Daerah kemudian disahkan oleh Pimpinan Pusat IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 di atas ditembuskan kepada Pimpinan Pusat IPM dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah setempat.

3. Pendirian Daerah bisa dilakukan atas inisiatif Pimpinan Daerah Muhammadi-yah dan atau Pimpinan Wilayah IPM dan atau Pimpinan Cabang IPM yang berada dalam daerah tersebut.

4. Syarat pendirian Daerah sekurang-kurangnya mempunyai:a. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-kurangnya sekali dalam sebulanb. Pengajian umum secara rutin tingkat Daerah sekurang-kurangnya sekali

dalam sebulanc. Pembahasan masalah agama dan pengembangan pemikiran Islamd. Pelatihan kader Pimpinan tingkat Daerah

5. Prosedur pembentukan daerah sebagai berikut :a. Inisiator pembentukan daerah melakukan konsolidasi dan sosialisasi

pembentukan daerah.b. Konsolidasi dan sosialisasi dalam point a. di atas melibatkan Pimpinan

Daerah Muhammadiyah dan atau pimpinan wilayah IPM dan atau pimpi-nan cabang IPM yang berada dalam Daerah tersebut

c. Persiapan penyelenggaraan Musyawarah daerah dengan membentuk komisi/panitia penyelenggara musyawarah daerah

d. Musyawarah Daerah diselenggarakan atas undangan komisi/panitia pe-nyelenggara Musyawarah Daerah dengan Pimpinan Wilayah IPM sebagai penanggung jawabnya.

e. Musyawarah Daerah dengan agenda pokok : pembentukan daerah, pro-gram kerja Pimpinan Daerah, pemilihan pimpinan dan agenda lain yang dianggap penting.

f. Pimpinan Pusat IPM berdasarkan Surat Permohonan Pimpinan Wilayah IPM serta hasil Musyawarah Daerah dan Rekomendasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah mengesahkan pendirian daerah.

Pasal 7Pembentukan Wilayah

1. Wilayah didirikan dan atau dibentuk atas rekomendasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan atau Musyawarah Wilayah kemudian disahkan oleh Pimpinan Pusat IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 di atas ditembus-

Page 32: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

112 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 113

kan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat.3. Pendirian wilayah bisa dilakukan atas inisiatif Pimpinan Wilayah Muham-

madiyah dan atau Pimpinan Pusat IPM dan atau Pimpinan Daerah IPM yang berada dalam wilayah tersebut.

4. Syarat pendirian Wilayah sekurang-kurangnya mempunyai:a. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-kurangnya sekali dalam sebulanb. Pengajian umum secara rutin tingkat Daerah sekurang-kurangnya sekali

dalam sebulanc. Pembahasan masalah agama dan pengembangan pemikiran Islamd. Pelatihan kader pimpinan tingkat Wilayah

5. Prosedur pembentukan Wilayah sebagai berikut :a. Inisiator pembentukan wilayah melakukan konsolidasi dan sosialisasi

pembentukan wilayah. b. Konsolidasi dan sosialisasi dalam point a. di atas melibatkan Pimpinan

Wilayah Muhammadiyah dan atau Pimpinan Pusat IPM dan atau Pimpi-nan Daerah IPM yang berada dalam wilayah tersebut.

c. Persiapan penyelenggaraan Musyawarah Wilayah dengan membentuk komisi/panitia penyelenggara Musyawarah Wilayah.

d. Musyawarah Wilayah diselenggarakan atas undangan komisi/panitia pe-nyelenggara Musyawarah Wilayah dengan Pimpinan Pusat IPM sebagai penanggung jawabnya.

e. Musyawarah Wilayah dengan agenda pokok : pembentukan wilayah, pro-gram kerja Pimpinan Wilayah, pemilihan pimpinan dan agenda lain yang dianggap penting

f. Pimpinan Pusat berdasarkan hasil Musyawarah Wilayah dan Rekomen-dasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah mengesahkan pendirian wilayah.

BAB IIIPELEBURAN ORGANISASI IPM

Pasal 8Peleburan Ranting

1. Usul peleburan ranting IPM disampaikan oleh Pimpinan Ranting IPM yang bersangkutan kepada Pimpinan Cabang IPM dengan persetujuan permusy-awaratan ranting (musyran) yang akan melebur kemudian disahkan oleh Pimpinan Daerah IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. di atas disampaikan kepada Pimpinan Daerah, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Pusat IPM serta Ke-pala Sekolah dan atau Pimpinan Ranting Muhammadiyah setempat.

3. Prosedur peleburan ranting adalah sebagai berikut :a. Pimpinan Ranting IPM membahas usulan peleburan ranting dalam Musyran.

Page 33: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

112 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 113

b. Berdasarkan persetujuan dari Musyran, Pimpinan Ranting IPM menyam-paikan usulan peleburan kepada Pimpinan Cabang.

c. Pimpinan Cabang IPM meminta pertimbangan Kepala Sekolah dan atau Pimpinan Ranting Muhammadiyah yang ranting IPM-nya akan melebur ataupun yang ranting IPM-nya akan menerima peleburan.

d. Pimpinan Cabang IPM meminta tanggapan kepada Pimpinan Ranting yang akan menerima peleburan tentang penerimaan ranting yang akan melebur kepada rantingnya.

e. Pimpinan Ranting yang akan menerima peleburan membuat keputusan mengenai penerimaan ranting yang akan melebur kepada rantingnya.

f. Pimpinan Daerah IPM mengesahkan peleburan ranting 4. Pimpinan cabang IPM atas inisiatif sendiri dan atau masukan dari pimpinan cabang

Muhammadiyah dapat menyarankan peleburan satu ranting kepada ranting lainnya

Pasal 9Peleburan Cabang

1. Usul peleburan cabang IPM disampaikan oleh Pimpinan Cabang IPM yang bersangkutan kepada Pimpinan Daerah IPM dengan persetujuan permusy-awaratan cabang (musycab) yang akan melebur kemudian disahkan oleh Pimpinan Wilayah IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. di atas disampaikan kepada Pimpinan Wilayah, Pimpinan Pusat IPM serta Pimpinan Cabang Mu-hammadiyah setempat.

3. Prosedur peleburan cabang adalah sebagai berikut:a. Pimpinan Cabang IPM membahas usulan peleburan cabang dalam Musy-

cab.b. Berdasarkan persetujuan dari Musycab, Pimpinan Cabang IPM menyam-

paikan usulan peleburan kepada Pimpinan Daerah.c. Pimpinan daerah IPM meminta pertimbangan Pimpinan Cabang Muham-

madiyah yang cabang IPM-nya akan melebur ataupun yang cabang IPM-nya akan menerima peleburan.

d. Pimpinan Daerah IPM meminta tanggapan kepada Pimpinan Cabang yang akan menerima peleburan tentang penerimaan cabang yang akan melebur kepada cabangnya.

e. Pimpinan Cabang yang akan menerima peleburan membuat keputusan mengenai penerimaan cabang yang akan melebur kepada cabangnya.

f. Pimpinan Wilayah IPM mengesahkan peleburan cabang. 4. Pimpinan Daerah IPM atas inisiatif sendiri dan atau masukan dari Pimpinan

Daerah Muhammadiyah dapat menyarankan peleburan satu cabang kepada cabang lainnya.

Page 34: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

114 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 115

Pasal 10Peleburan Daerah

1. Usul peleburan daerah IPM disampaikan oleh Pimpinan Daerah IPM yang bersangkutan kepada Pimpinan Pusat IPM dengan persetujuan permusy-awaratan daerah (musyda) yang akan melebur kemudian disahkan oleh Pimpinan Pusat IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. di atas disampaikan kepada Pimpinan Wilayah IPM, serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-tempat.

3. Prosedur peleburan daerah adalah sebagai berikut :a. Pimpinan Daerah IPM membahas usulan peleburan daerah dalam

Musyda.b. Berdasarkan persetujuan dari Musyda, Pimpinan Daerah IPM menyam-

paikan usulan peleburan kepada Pimpinan Wilayah.c. Pimpinan Wilayah IPM meminta pertimbangan Pimpinan Daerah Muham-

madiyah yang daerah IPM-nya akan melebur ataupun yang daerah IPM-nya akan menerima peleburan.

d. Pimpinan Wilayah IPM meminta tanggapan kepada Pimpinan Daerah yang akan menerima peleburan tentang penerimaan daerah yang akan melebur kepada daerahnya.

e. Pimpinan Daerah yang akan menerima peleburan membuat keputusan mengenai penerimaan daerah yang akan melebur kepada daerahnya.

f. Pimpinan Pusat IPM mengesahkan peleburan daerah. 4. Pimpinan Wilayah IPM atas inisiatif sendiri dan atau masukan dari Pimpinan

Wilayah Muhammadiyah dapat menyarankan peleburan satu daerah kepada daerah lainnya.

Pasal 11Peleburan Wilayah

1. Usul peleburan wilayah IPM disampaikan oleh Pimpinan Wilayah IPM yang bersangkutan kepada Pimpinan Pusat IPM dengan persetujuan permusy-awaratan wilayah (musywil) yang akan melebur kemudian disahkan oleh Pimpinan Pusat IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. di atas disampaikan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat.

3. Prosedur peleburan wilayah adalah sebagai berikut :a. Pimpinan Wilayah IPM membahas usulan peleburan daerah dalam Musywilb. Berdasarkan persetujuan dari Musywil, Pimpinan Wilayah IPM menyam-

paikan usulan peleburan kepada Pimpinan Pusat IPM.c. Pimpinan Pusat IPM meminta pertimbangan Pimpinan Wilayah Muham-

madiyah yang wilayah IPM-nya akan melebur ataupun yang wilayah IPM-

Page 35: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

114 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 115

nya akan menerima peleburan.d. Pimpinan Pusat IPM meminta tanggapan kepada Pimpinan Wilayah yang

akan menerima peleburan tentang penerimaan wilayah yang akan me-lebur kepada wilayahnya.

e. Pimpinan Wilayah yang akan menerima peleburan membuat keputusan mengenai penerimaan wilayah yang akan melebur kepada wilayahnya.

f. Pimpinan Pusat IPM mengesahkan peleburan wilayah 4. Pimpinan Pusat IPM atas inisiatif sendiri dan atau masukan dari Pimpinan

Pusat Muhammadiyah dapat menyarankan peleburan satu wilayah kepada wilayah lainnya.

BAB IV

PEMEKARAN ORGANISASI IPM

Pasal 12Pemekaran Ranting

1. Usul pemekaran ranting IPM disampaikan oleh Pimpinan Ranting IPM yang bersangkutan kepada Pimpinan Cabang IPM dengan persetujuan permusy-awaratan ranting (musyran) kemudian disahkan oleh Pimpinan Daerah IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. di atas disampaikan kepada Pimpinan Cabang, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Pusat IPM serta Ke-pala Sekolah dan atau Pimpinan Ranting Muhammadiyah setempat.

3. Prosedur pemekaran ranting adalah sebagai berikut :a. Pimpinan Ranting IPM membahas usulan pemekaran ranting dalam

Musyran.b. Berdasarkan persetujuan dari Musyran, Pimpinan Ranting IPM menyam-

paikan usulan pemekaran kepada Pimpinan Cabang.c. Pimpinan Cabang IPM meminta rekomendasi Kepala Sekolah dan atau

Pimpinan Ranting Muhammadiyah.d. Pimpinan Daerah IPM mengesahkan pemekaran ranting berdasarkan

hasil musyawarah ranting dan rekomendasi Kepala Sekolah dan atau Pimpinan Ranting Muhammadiyah

4. Pimpinan Cabang IPM atas inisiatif sendiri dan atau masukan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah dapat menyarankan pemekaran satu ranting.

Pasal 13Pemekaran Cabang

1. Usul pemekaran cabang IPM disampaikan oleh Pimpinan Cabang IPM yang bersangkutan kepada Pimpinan Daerah IPM dengan persetujuan permusy-awaratan cabang (musycab) kemudian disahkan oleh Pimpinan Wilayah IPM

Page 36: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

116 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 117

dengan Surat Keputusan.2. Surat keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. di atas disampaikan ke-

pada Pimpinan Pusat IPM serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat.3. Prosedur pemekaran cabang adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan Cabang IPM membahas usulan pemekaran cabang dalam Musycab

b. Berdasarkan persetujuan dari Musycab, Pimpinan Cabang IPM menyam-paikan usulan pemekaran kepada Pimpinan Daerah.

c. Pimpinan Daerah IPM meminta rekomendasi Pimpinan Cabang Muham-madiyah.

d. Pimpinan Wilayah IPM mengesahkan pemekaran cabang berdasarkan hasil Musyawarah Cabang dan Rekomendasi Pimpinan Cabang Muham-madiyah serta surat Permohonan Pimpinan Daerah IPM.

4. Pimpinan Daerah IPM atas inisiatif sendiri dan atau masukan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah dapat menyarankan pemekaran satu cabang.

Pasal 14Pemekaran Daerah

1. Usul pemekaran daerah IPM disampaikan oleh Pimpinan Daerah IPM yang bersangkutan kepada Pimpinan Wilayah IPM dengan persetujuan permusy-awaratan daerah (musyda) kemudian disahkan oleh Pimpinan Pusat IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. di atas disampaikan kepada Pimpinan Wilayah IPM serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-tempat

3. Prosedur pemekaran daerah adalah sebagai berikut :a. Pimpinan Daerah IPM membahas usulan pemekaran daerah dalam

Musydab. Berdasarkan persetujuan dari Musyda, Pimpinan Daerah IPM menyam-

paikan usulan pemekaran kepada Pimpinan Wilayah.c. Pimpinan Wilayah IPM meminta rekomendasi Pimpinan Daerah Muham-

madiyah.d. Pimpinan Pusat IPM mengesahkan pemekaran wilayah berdasarkan hasil

Musyawarah daerah dan Rekomendasi Pimpinan Daerah Muhammadi-yah serta Surat Permohonan dari Pimpinan Wilayah

4. Pimpinan Wilayah IPM atas inisiatif sendiri dan atau masukan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dapat menyarankan pemekaran satu daerah.

Pasal 15Pemekaran Wilayah

Page 37: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

116 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 117

1. Usul pemekaran wilayah IPM disampaikan oleh Pimpinan Wilayah IPM yang bersangkutan kepada Pimpinan Pusat IPM dengan persetujuan permusy-awaratan wilayah (musywil) kemudian disahkan oleh Pimpinan Pusat IPM dengan Surat Keputusan.

2. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. di atas disampaikan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat.

3. Prosedur pemekaran daerah adalah sebagai berikut :a. Pimpinan Wilayah IPM membahas usulan pemekaran wilayah dalam

Musywil.b. Berdasarkan persetujuan dari Musywil, Pimpinan Wilayah IPM menyam-

paikan usulan pemekaran kepada Pimpinan Pusat.c. Pimpinan Pusat IPM meminta rekomendasi Pimpinan Wilayah Muham-

madiyah.d. Pimpinan Pusat IPM mengesahkan pemekaran wilayah berdasarkan hasil

Musyawarah Wilayah dan Rekomendasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. 4. Pimpinan Pusat IPM atas inisiatif sendiri dan atau masukan dari Pimpinan

Pusat Muhammadiyah dapat menyarankan pemekaran satu wilayah.

BAB VKetentuan Penutup

Pasal 16Hal- hal yang belum diatur dalam Pedoman Pembentukan, Peleburan dan Peme-karan wilayah, daearah, cabang dan ranting ini dapat diatur berdasarkan kes-epakatan antara unsur terkait bersama dengan pimpinan di atasnya sepanjang tidak bertentangan dengan AD dan ART IPM.

Pasal 17Pedoman ini berlaku setelah diputuskan dalam permusyawaratan tingkat nasi-onal yang selanjutnya disahkan oleh PP IPM dengan Surat Keputusan serta di tanfidzkan oleh Pimpinan Pusat.

Page 38: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

118 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 119

KATA PENGANTARPEDOMAN PENGELOLAAN RANTINGIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Alhamdulillah, segala puji senantiasa kita haturkan kepada zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Alloh SWT. Berkat rahmatNya lah, Buku Pan-duan Pengelolaan Ranting (BPPR) Ikatan Pelajar Muhammadiyah akhirnya bisa diterbitkan. Buku ini adalah penyempurnaan dari buku panduan yang pada peri-ode sebelumnya sudah diterbitkan dalam jumlah terbatas.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai salah satu ortom Muham-madiyah, mempunyai tanggungjawab yang besar untuk mendidik dan mencetak kader persyarikatan. Dari Pimpinan Ranting lah, proses pengkaderan dalam tubuh IPM dimulai. Akan tetapi, sungguh miris memang. Melihat kenyataan beberapa Pimpinan Ranting IPM di SMP/Mts, SMA/SMK/MA Muhammadiyah se-Indonesia. Beberapa belum bisa menjalankan fungsi ke-organisasiannya secara optimal. Bahkan, di beberapa sekolah, belum terbentuk Pimpinan Ranting. Ka-laupun sudah terbentuk, sering terjadi ketidakselarasan antara Pimpinan Ranting IPM, Pembina IPM, dan pihak sekolah.

Buku ini mencoba mengurai apa saja yang dibutuhkan dan apa saja yang harus dilakukan oleh Pimpinan Ranting IPM. Tidak hanya itu, buku ini bisa men-jadi pegangan Pimpinan Ranting IPM, Pembina Pimpinan Ranting IPM, dan pihak sekolah dalam menyelaraskan gerak IPM di sekolah. Sedangkan untuk Pimpinan Ranting non Sekolah Muhammadiyah, buku ini juga dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan ranting dengan penyesuaian terhadap kondisi dan kebutuhan rant-ing yang dikoordinasikan kepada Pimpinan Cabang atau Pimpinan Daerah IPM dan Pimpinan Cabang atau Pimpinan Daerah Muhammadiyah setempat.

Akhirnya, semoga buku panduan ini bisa memberikan manfaat bagi Ikatan Pelajar Muhammadiyah khususnya Pimpinan Ranting IPM. Sehingga harapan dan cita-cita IPM untuk menguatkan basis ikatan dapat terwujud. Tak lupa, kami mohon maaf bila masih ada kekurangan dalam buku ini, serta ucapan terimaka-sih kepada semua pihak yang telah membantu menyempurnakan panduan rant-ing ini. Semoga Allah senantiasa mempermudah jalan dakwah kita. Amin.

Nun Wal Qalami Wa Maa Yasthurun

Yogyakarta, 23 Desember 2009Ketua Bidang Perkaderan PP IPM

Ariati Dina Puspitasari

Page 39: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

118 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 119

PEDOMAN PENGELOLAAN RANTINGIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

PENDAHULUAN

Latar belakang berdirinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tidak terlepas dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan sebagai konsekuensi dari banyaknya sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina dan mendidik kader.

Di samping itu situasi dan kondisi politik di Indonesia tahun 60-an, di mana orde lama dan PKI berjaya. Muhammadiyah mendapat tantangan yang sangat berat untuk menegakkan dan menjalankan misinya. Oleh karena itu, IPM ter-panggil untuk mendukung misi Muhammadiyah dan menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah. Dengan demikian, kelahiran IPM mempunyai 2 nilai strategis. Pertama, IPM sebagai aksentuator gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pelajar. Kedua, IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah yang dapat membawa misi Muhammadiyah di masa mendatang.

Keinginan dan upaya para pelajar untuk membentuk organisasi pelajar Mu-hammadiyah sebenarnya telah dirintis sejak 1919. Akan tetapi selalu mendapat halangan dan rintangan dari berbagai pihak. Keinginan untuk membentuk organ-isasi pelajar Muhammadiyah baru mendapat titik terang pada tahun 1958, yaitu ketika Konferensi Pemuda Muhammadiyah (PM) di Garut. Organisasi pelajar Muhammadiyah akan ditempatkan di bawah pengawasan PM.

Keputusan Konferensi PM di Garut tersebut diperkuat pada Muktamar PM II yang berlangsung pada tanggal 24-28 Juli 1960 di Yogyakarta yakni dengan memutuskan untuk membentuk IPM (Keputusan II/ no.4). Setelah ada kesepaka-tan antara PP Pemuda Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah Majlis Pendi-dikan dan Pengajaran pada tanggal 15 Juni 1961 ditanda tanganilah peraturan bersama tentang organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Rencana pendirian IPM tersebut dimatangkan secara nasional pada Konferensi Pemuda Muham-madiyah di Surakarta tanggal 18 – 20 Juli 1961.

Tanggal 5 Shafar 1381 H bertepatan tanggal 18 Juli 1961 M ditetapkan sebagai hari kelahiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dengan Ketua Umum Herman Helmi Farid Ma’ruf dan Sekretaris Umum Muh. Wirsyam Hasan. Akh-irnya, Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi otonom Mu-hammadiyah yang bergerak di bidang dakwah dan kaderisasi dikalangan pelajar Muhammadiyah.

Dalam KONPIWIL IPM 1992 di Yogyakarta, Menpora Akbar Tanjung secara implisit menyampaikan kebijakan pemerintah pada IPM untuk melakukan penye-

Page 40: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

120 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 121

suaian tubuh organisasi. Usai KONPIWIL PP IPM diminta Depdagri mengisi for-mulir direktori organisasi dengan disertai catatan agar pada waktu pengembalian formulir tersebut nama IPM telah berubah. Tim eksistensi PP IPM yang bertugas membahas masalah ini,melakukan pembicaraan intensif. Akhirnya diputuskan perubahan nama Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar Muham-madiyah, dengan pertimbangan :1. Keberadaan pelajar sebagai kader persyarikatan, umat dan bangsa selama ini

belum mendapat perhatian sepenuhnya dari persyarikatan Muhammadiyah2. Perlunya pengembangan jangkauan IPM3. Adanya kebijakan pemerintah RI tentang tidak diperbolehkannya penggunaan

kata “Pelajar” untuk organisasi berskala nasional. Keputusan pergantian nama oleh PP IPM ini tertuang dalam SK PP IPM

Nomor VI/PP.IPM/1992 yang selanjutnya perubahan tersebut disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanggal 22 Jumadil Awal 1413 H/18 November 1992 tentang pergantian nama Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dengan demikian secara resmi perubahan IPM menjadi IPM adalah sejak 18 November 1992.

Seiring perkembangan organisasi IPM, mucul berbagai reaksi dari tubuh persyarikatan, bahwa IPM dinilai kurang fokus terhadap pembinaan pelajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Maka, Tanwir Muhammadiyah tahun 2007 merekomendasikan IPM untuk berubah kembali menjadi Ikatan Pelajar Muham-madiyah (IPM).

Pembahasan mengenai basis masa dan lokus gerakan sebenarnya sudah mengemuka sejak Muktamar IPM ke-14 di Lampung. Pada Muktamar IPM ke-15 pun, Muktamar mengamanatkan untuk membentuk tim eksistensi yang bertu-gas untuk membahas masalah ini. Tim eksistensi PP IPM juga meminta saran pendapat dari PP Muhammadiyah dan ortom-ortom di dalamnya.

Tak lama berselang, PP Muhammadiyah mengeluarkan SK PP Nomor 60/KEP/I.0/B/2007 tentang perubahan nomenklatur IPM menjadi IPM. Bermacam reaksi muncul akibat SK PP Muhammadiyah tersebut. PP IPM dengan segera mengadakan Pleno diperluas dengan mengundang PP Muhammadiyah dan seluruh PW IPM Se-Indonesia. Setelah melalui dialog intensif, maka PP Muham-madiyah mengeluarkan Maklumat berkenaan dengan SK PP Nomor 60/KEP/I.0/B/2007. Bahwasanya, perubahan IPM menjadi IPM membutuhkan proses, dan berlaku efektif setelah Muktamar tahun 2008.

Page 41: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

120 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 121

MENGENAL IPM RANTING

A. IPM Sebagai Satu-Satunya Organisasi Kesiswaan di Seko-lah/Madrasah/Pondok Pesantren Muhammadiyah

Sebagaimana tertuang dalam SK PP Muhammadiyah Majelis Pendidi-kan Dasar dan Menengah No. 510/SK. PP/III.A/16/1997 tertanggal 3 Oktober 1997 tentang Qoidah Pendidikan Dasar Dan Menengah Muhammadiyah, Bab VI Pasal 24 dijelaskan bahwa:

“Pimpinan Sekolah/Pondok Pesantren/Madrasah Muhammadiyah berkewajiban membina Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang menjadi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam Sekolah/ Madrasah/ pondok Pesantren Muhammadiyah.”

Kemudian dalam Bab VIII pasal 32 dituliskan,“Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sekolah/Madrasah/Pon-dok Pesantren Muhammadiyah adalah Ikatan Pelajar Muhamma-diyah.” Jadi, jelaslah bahwasanya keberadaan IPM di sekolah/Madrasah/

Pondok Pesantren Muhammadiyah adalah wajib. Sedangkan tanggungjawab atas keberadaan dan keberlangsungannya berada pada Pimpinan Sekolah/Madrasah/Pondok Pesantren yang bersangkutan.

B. Organisasi IPM RantingIPM Ranting merupakan bagian dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah secara keseluruhan. Secara hierarkhis IPM Ranting akan berada dibawah kepe-mimpinan IPM diatasnya. Berikut penjenjangan dalam Organisasi IPM :1. Pimpinan Pusat (PP)2. Pimpinan Wilayah (PW)3. Pimpinan Daerah (PD)4. Pimpinan Cabang (PC)5. Pimpinan Ranting (PR)Konsekuensi dari penjenjangan tersebut bagi IPM Ranting adalah:1. PR IPM dilantik, disahkan dan ditetapkan oleh Pimpinan IPM diatasnya,

yaitu PC IPM atau PD IPM setempat.2. PR IPM terikat untuk melaksanakan kebijakan Pimpinan IPM diatasnya.3. PR IPM sebagai bagian dari Pimpinan IPM diatasnya berkewajiban turut

menghidupkan aktivitas Pimpinan IPM diatasnya4. PR IPM sebagai bagian dari Pimpinan IPM diatasnya berhak untuk ambil

bagian dalam aktivitas Pimpinan IPM diatasnya5. PR IPM sebagai bagian dari Pimpinan IPM diatasnya berhak turut serta

dalam menentukan kebijakan pimpinan diatasnya melalui jalur-jalur yang telah diatur.

Page 42: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

122 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 123

6. Menjadi ujung tombak perjuangan IPM, sehingga harus senantiasa di-penuhi sikap istiqamah dalam berjuang dengan cara-cara terbaik demi terwujudnya tujuan ikatan.

C. Komponen IPM Ranting (Pembina, pimpinan, anggota, ka-der, simpatisan)Komponen IPM Ranting merupakan unsur-unsur yang menyusun berdirinya sebuah organisasi IPM Ranting. Komponen tersebut adalah:1. Pembina IPM Ranting

Pembina adalah orang yang mempunyai tugas untuk membina jalan-nya IPM Ranting. Secara Konstitusional keberadaan pembina ranting mengacu pada SK Dikdasmen No. III. A/1.6/48/1993 dan amandemen AD/ART IPM pasal 9 a 3.

Mengingat kedudukan Ranting, maka pembina ranting dapat dibeda-kan menjadi :a. Pembina IPM Ranting Sekolah terdiri dari :

• Kepala Sekolah sebagai Ketua Pembina Ranting• Wakil Kepala Sekolah (bidang Kesiswaan) sebagai Wakil Ketua

Pembina Ranting• Tenaga Pengajar.sebagai anggota Pembina RantingDalam melakukan fungsi pembinaan, Pembina ranting harus selalu

berkoordinasi dengan Pimpinan Cabang atau Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah setempat.

Adapun yang menjadi tugas dari Pembina Ranting IPM adalah sebagai berikut:a. Bersama PC atau PD IPM bertanggung jawab dalam pembinaan dan

pengembangan IPM di ranting.b. Melakukan pemantauan secara kontinyu dinamika kepemimpinan

Ranting IPM.c. Mengarahkan penyusunan progam kerja PR IPM.d. Memberikan saran/petunjuk yang berkaitan dengan proses

pengambilan kebijakan PR IPM.e. Memberikan kemudahan atas penggunaan fasilitas-fasilitas yang

tersedia di lingkungan sekolah untuk kepentingan kegiatan PR IPM.f. Memberikan dorongan dan motivasi kepada PR IPM untuk berkreasi

dalam mengembangkan progam IPM Ranting.g. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas IPM Ranting.

2. Pimpinan Ranting IPMPimpinan Ranting adalah anggota dan atau kader IPM yang ditetap-

kan dalam permusyawaratan ranting untuk menduduki jabatan kepe-mimpinan di ranting dalam periode jabatan satu tahun, dan disahkan oleh

Page 43: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

122 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 123

PC atau PD IPM setempat. Kepengurusan Pimpinan Ranting dibentuk dalam Musyawarah Ranting (MUSYRAN) yang diselenggarakan satu tahun sekali.

Di IPM tidak dikenal istilah pengurus, akan tetapi pimpinan seb-agaimana Muhammadiyah. Ini mengandung pengertian bahwa yang menjadi Pimpinan IPM adalah pribadi-pribadi terpilih yang akan senan-tiasa berikhtiar dengan cara-cara yang terbaik untuk menjadi pribadi yang terbaik. Berjuang dengan upaya-upaya terbaik untuk mencapai tujuan gerakan dengan hasil yang terbaik pula.

Hak Dan Kewajiban Pimpinan Ranting IPM adalah :a. Pimpinan Ranting berhak atas fasilitas-fasilitas di lingkungan sekolah

untuk keperluan aktivitasnya.b. Pimpinan Ranting IPM berhak mendapatkan kondisi yang kondusif

untuk dapat mengembangkan progam Ranting.c. Pimpinan Ranting IPM berhak dan berkewajiban memberikan pendapat

dan masukan kepada Pimpinan sekolah untuk kepentingan kemajuan sekolah.

d. Pimpinan Ranting IPM berkewajiban memberikan laporan atas aktivi-tasnya kepada anggota ranting, serta kepada pihak sekolah bagi yang berkedudukan di sekolah.

3. Anggota IPM RantingDi dalam sebuah organisasi, anggota adalah objek garapan dari

organisasi. Namun IPM memandang, anggota merupakan objek dari garapan dakwah ikatan, sekaligus menjadi subyek pelaku dakwah yang membawa identitas ikatan. Secara resmi, keanggotaan dalam IPM di-buktikan dengan Kartu Tanda Anggota yang dikeluarkan oleh Pimpinan Daerah IPM atau Pimpinan Pusat IPM. Khusus untuk mendapatkannya dapat diajukan secara tertulis kepada pimpinan Daerah IPM melalui rant-ing atau cabang.

Sesuai dengan AD ART IPM anggota IPM adalah mereka :a. Pelajar muslim yang bersekolah di perguruan Muhammadiyah tingkat

SLTP/sederajat dan atau SMU/sederajat.b. Pelajar Muslim yang berusia minimal 12 tahun dan maksimal 21 tahun.

(yang menyatakan diri masuk dalam IPM dan memenuhi persyaratan-nya).

c. Mereka yang pernah menjadi anggota sebagaimana ketentuan a dan b, dan atau seseorang yang diperlukan oleh organisasi dengan usia maksimal 24 tahun.

Adapun syarat untuk mendapatkan status keanggotaan IPM seb-agaimana diatur dalam AD/ART IPM adalah sebagai berikut:a. Pelajar Muslim warga negara Indonesia , yang menyetujui maksud dan

Page 44: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

124 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 125

tujuan IPM bersedia mendukung kebijakan organisasi dan berperan aktif melaksanakan tugas IPM.

b. Pelajar yang bersekolah di perguruan tinggi Muhammadiyah tingkat SLTP/sederajat dan SMU/sederajat.Setiap anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah berkewajiban untuk:

a. Setia pada perjuangan IPM ( memuliakan Islam yang benar )b. Tunduk dan taat pada keputusan dan peraturan IPM.c. Sanggup menjaga nama baik IPM, dan menjadi teladan yang utama

sebagai pelajar muslim.d. Turut mendukung dan melaksanakan kebijakan dan amal usaha IPM.e. Membayar iuran dana abadi dan iuran anggota serta infaq yang

ditetapkan oleh pimpinan Pusat IPM.4. Kader

Kader adalah anggota IPM yang telah mengikuti pelatihan pengkaderan Taruna Melati IPM, serta mampu dan pernah menjadi penggerak inti ikatan.

5. SimpatisanSimpatisan IPM adalah mereka yang menyetujui maksud dan tujuan IPM tetapi tidak memenuhi syarat sebagai anggota. Simpatisan dapat diun-dang dalam permusyawaratan IPM serta berhak menyatakan pendapat tetapi tidak mempunyai hak untuk memilih dan dipilih.

MENGELOLA IPM RANTING

A. Musyawarah Ranting Adalah permusyawaratan tertinggi di tingkat ranting, diadakan atas

undangan Pimpinan Ranting. Musyawarah Ranting diikuti oleh : 1. Peserta, yang terdiri dari:

a. Personal Pimpinan Ranting.b. Ranting Sekolah: Ketua kelas, dan perwakilan kelas yang dipilih oleh

kelas, dengan jumlah tertentu yang telah ditentukan.c. Ranting Non Sekolah: Seluruh anggota Ranting, atau perwakilan dari

unsur-unsur pendukung ranting (jika ranting dibangun dari kumpulan pelajar masjid/unsur lain seperti pedukuhan,desa, dll) dengan jumlah tertentu yang telah ditentukan.

Peserta Musyawarah Ranting memiliki hak bicara dan hak suara. Hak bicara adalah hak untuk mengemukakan pendapat di dalam persidangan, sedangkan hak suara adalah hak untuk menentukan pilihan jika dalam persi-dangan dilakukan pemungutan suara.2. Peninjau

Page 45: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

124 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 125

Adalah selain peserta yang diundang oleh pimpinan ranting untuk mengikuti musyawarah ranting. Peninjau Musyawarah ranting hanya memiliki hak bicara saja.

Agenda pokok dalam Musyawarah Ranting adalah sebagai berikut:a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Rantingb. Tanggapan atas Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Rantingc. Pemilihan Pimpinan Ranting Periode Berikutnya.d. Penyusunan Arahan Kerja Pimpinan Ranting periode Berikutnya.

Tahapan-tahapan dalam penyelenggaraan Musyawarah Ranting secara runtun dapat dijabarkan seperti berikut ini:1. Persiapan

a. PR IPM membentuk:1) Tim materi, yang bertugas menyusun materi yang akan dibahas.

Seperti: arahan kerja Pimpinan Ranting, Rekomendasi, serta hal lain yang menjadi sikap pimpinan ranting.

2) Panitia pemilihan (PanLih), berfungsi sebagai lembaga pemilihan ketua dan atau formatur Pimpinan Ranting selanjutnya. Tugas PanLih adalah:a) Penjaringan calon dari unsur rantingb) Verifikasi syarat calonc) Menetapkan bakal calon ketua dan atau formatur yang berhak

bersaing dalam Musyrand) Menyusun tata tertib pemilihan, untuk diajukan dalam pleno

Musyrane) Mempersiapkan segala keperluan pemilihan dalam Musyran

3) Tim verifikasi, bertugas mengaudit keadaan keuangan Pimpinan Ranting selama periode berjalan, untuk kemudian dilaporkan ke-pada Musyran.

4) Panitia Musyran dengan melibatkan perwakilan tiap kelas, menjadi wakil Pimpinan Ranting yang bertanggungjawab atas terselengga-ranya Musyran secara keseluruhan.

b. PR IPM menyusun Laporan Pertanggungjawaban kepemimpinannya selama 1 periode

Beberapa kelengkapan administratif yang harus disiapkan panitia musy-awarah ranting dalam penyelenggaraan musyawarah ranting meliputi:a. Rancangan tata tertib musyawarah rantingb. Rancangan tata tertib persidanganc. Blangko Keputusan Persidangan Musyawarah Rantingd. Blangko Keputusan Induk Musyawarah Rantinge. Daftar Peserta Musyawarah Rantingf. Daftar Peninjau Musyawarah Ranting

Page 46: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

126 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 127

g. Presensi Peserta Persidanganh. Presensi Peninjau Persidangan

2. PelaksanaanSelain hal-hal yang telah disebutkan diatas, Pimpinan Ranting berke-

wajiban mengundang peserta beberapa waktu sebelum pelaksanaan musyawarah ranting, serta hendaknya dilampiri dengan materi musy-awarah ranting hasil penyusunan tim materi.

Berikut ini diberikan contoh manual acara Musyawarah Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dalam contoh ini Musyawarah Ranting diselenggarakan selama satu hari penuh.

Pukul Acara Sub AcaraPenanggung

jawabKeterangan

07.30-08.00 Registrasi - Panitia Didaftar dan dibedakan an-

tara peserta dan peninjau

08.00-09.00

Upacara Pembukaan

1. Pembukaan2. Tilawah3. Menyanyikan Lagu:

a. Indonesia Rayab. Sang Suryac. Mars IPM Berjaya

4. Prakata Panitia5. Sambutan-sambutan:

a. PR IPMb. Kepala Sekolah/PRMc. PC IPM sekaligus

membuka Musyran6. Pengajian Pembukaan7. Lain-lain8. Penutup

Panitia

09.00-10.00

Pleno I : Pembahasan Tata Tertib Musyawaran ranting dan Tata Tertib Persidangan

1. Pembukaan, (basmalah, ketok palu)

2. Pembahasan (ditawarkan kepada peserta)

3. Penutupan (baca keputusan sidang, tutup dg hamdalah, ketok palu)

Pimpinan Ranting

Sidang dipimpin pimpinan sidang sementara dari Pimpinan Ranting, serta diakhirii dengan memilih pimpinan dan sekretaris sidang selanjutnya dari peserta sidang

10.00-10.30

Pleno II : pidato Iftitah Ketua Umum PR IPM

1. Pembukaan, (dg basmalah, ketok palu)

2. Mendengarkan pidato (ketua dipersilahkan)

3. Penutupan, (baca keputusan sidang, tutup dengan hamdalah, ketok palu)

Pimpinan Ranting

Diawali mengisi daftar hadir persidangan, cek kuorum, dan diakhiri dengan memilih pimpinan dan sekretaris sidang berikutnya dari peserta

10.30-11.00 Rehat Coffee Break, Dhuha Panitia

Page 47: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

126 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 127

11.00-11.45

Pleno III: Lapo-ran pertang-gungjawaban PR IPM1

1. Pembukaan (dg basmalah, ketok palu)

2. Mendengarkan laporan pertanggunjawaban (seluruh/perwakilan PR IPM ddipersilahkan ke depan)

3. Sidang dibreak untuk ibadah..... ( sidang sementara ditunda, ketok palu)

Pimpinan Ranting

Diawali mengisi daftar hadir persidangan, cek kuorum, dan diakhiri dengan memilih pimpinan dan sekretaris sidang berikutnya dari peserta

11.45-12.30 Rehat Makan Siang, Dzuhur Panitia

12.30-13.30

Lanjutan Pleno III

1. Pembukaan (dg basmalah, ketok palu)

2. Melanjutkan LPJ, Tanggapan dari peserta sidang (forum dibuka untuk peserta sidang menanggapi)

3. Penutupan (sda)

Pimpinan Ranting

13.30-14.15

Pleno IV: Pembahasan Tata Tertib Pemilihan

1. Pembukaan (dg bas-malah, ketok palu)

2. Forum diserahkan kepada Panlihran:

3. Pembahasan Tata tertib Pemilihan

4. Penutupan(baca kepu-tusan sidang, tutup dg hamdalah, ketok palu)

Panilhran

Diawali mengisi daftar hadir persidangan, cek kuorum, dan diakhiri dengan memilih pimpinan dan sekretaris sidang berikutnya dari peserta

14.15-15.00

Pleno V : Pe-milihan Ketua Umum dan atau Formatur

1. Pembukaan(dg bas-malah, ketok palu)

2. Forum diserahkan kepada Panlihran:

3. Prosesi Pemilihan4. Penetapan Pemenang5. Penutupan(baca kepu-

tusan sidang, tutup dg hamdalah, ketok palu)

Panlihran

Diawali mengisi daftar hadir persidangan, cek kuorum, dan diakhiri dengan memilih pimpinan dan sekretaris sidang berikutnya dari peserta

15.00-15.30 Break

Coffee Break, ‘Asar, Pembagian Anggota Komisi

PanitiaPR IPM membagi Peserta dan peninjau dalam komisi-komisi yang memilki tugas khusus

15.30-16.00

Pleno VI: Pembentukan Komisi

1. Pembukaan (dg basmalah, ketok palu)

2. Pengumuman anggota komisi

3. Penutupan(baca keputusan sidang, tutup dg hamdalah, ketok palu)

Panitia

Diawali mengisi daftar hadir persidangan, cek kuorum, dan diakhiri dengan memilih pimpinan dan sekretaris sidang berikutnya dari peserta Komisi A: Arahan Kerja

Pimpinan, Kesekretariatan, Keuangan

Komisi B: Arahan Kerja Bidang

Komisi C: Rekomendasi

Page 48: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

128 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 129

16.00-16.45 Sidang Komisi

Masing-masing Komisi:1. Pemilihan Ketua dan

Sekretaris Komisi.2. Pembukaan(dg

basmalah, ketok palu)3. Pembahasan Materi

Komisi4. Penutupan(baca

keputusan sidang, tutup dg hamdalah, ketok palu)

Pimpinan Ranting Isi presensi, cek kuorum,

16.45-17.30

Pleno VII: Laporan Komisi

1. Pembukaan (dg basmalah, ketok palu)

2. Laporan Komisi (bergantian wakil komisi melaporkan hasil pembahasannya)

3. Penuntupan(baca keputusan sidang, tutup dg hamdalah, ketok palu)

Panitia

Diawali mengisi daftar hadir persidangan, cek kuorum, dan diakhiri dengan memilih pimpinan dan sekretaris sidang berikutnya dari peserta

17.30-17.45

Pleno VIII: Pembacaan Keputusan Induk Musyawarah Ranting

1. Pembukaan (dg basmalah, ketok palu)

2. Pembacaan 3. Penutupan(baca

keputusan sidang, tutup dg hamdalah, ketok palu)

Panitia

Diawali mengisi daftar hadir persidangan, cek kuorum, dan diakhiri dengan memilih pimpinan dan sekretaris sidang berikutnya dari peserta

17.45-18.15

UpacaraPenutupan

1. Pembukaan2. Tilawah3. Menyanyikan Lagu:

a. Indonesia Rayab. Sang Suryac. Mars IPM Berjaya

4. Prakata Panitia5. Sambutan PC IPM

sekaligus menutup Musyawarah Ranting

6. Lain-lain7. Penutup

Panitia

B. Struktur IPM Ranting IPM mengenal struktur baku pimpinan yang diatur oleh Pimpinan Pusat

Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Adapun struktur pimpinan ranting adalah sebagai berikut:1. Ketua-ketua:

Ketua UmumKetua Bidang PerkaderanKetua Bidang Kajian Dakwah IslamKetua Bidang Pengkajian Ilmu PengetahuanKetua Bidang IPMawatiKetua Bidang Apresiasi Seni, Budaya dan Olahraga

2. Sekretaris-sekretaris:

Page 49: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

128 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 129

Sekretaris UmumSekretaris Bidang PerkaderanSekretaris Bidang Kajian Dakwah IslamSekretaris Bidang Pengkajian Ilmu PengetahuanSekretaris Bidang IPMawatiSekretaris Bidang Apresiasi Seni, Budaya dan Olahraga

3. Bendahara:Bendahara UmumWakil Bendahara

4. Anggota BidangAnggota Bidang PerkaderanAnggota Bidang Kajian Dakwah IslamAnggota Bidang Pengkajian Ilmu PengetahuanAnggota Bidang IPMawatiAnggota Bidang Apresiasi Seni, Budaya dan Olahraga

Untuk Pimpinan Ranting Sekolah yang umumnya memiliki wadah kesiswaan yang spesifik serta memiliki kepengurusan (misal Peleton Inti, Palang Merah Pelajar, dll), maka sebagai satu-satunya organisasi kesiswaan, IPM menjadi payung bagi masing-masing kelompok kegiatan tersebut dengan menempatkannya dalam departemen di bawah bidang yang sesuai, atau menjadi Badan Semi Otonom yang secara struktural ada dibawah Pimpinan Ranting IPM. Sehingga Struktur Pimpinan ranting Sekolah menjadi seperti berikut ini:1. Ketua-ketua:

Ketua UmumKetua Bidang PerkaderanKetua Bidang Kajian Dakwah IslamKetua Bidang Pengkajian Ilmu PengetahuanKetua Bidang IPMawatiKetua Bidang Apresiasi Seni, Budaya dan Olahraga

2. Sekretaris-sekretaris:Sekretaris UmumSekretaris Bidang PerkaderanSekretaris Bidang Kajian Dakwah IslamSekretaris Bidang Pengkajian Ilmu PengetahuanSekretaris Bidang IPMawatiSekretaris Bidang Apresiasi Seni, Budaya dan Olahraga

3. Bendahara UmumWakil Bendahara

4. Anggota Bidang:

Page 50: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

130 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 131

Bidang Perkaderan:Dept. Peleton Inti

Bidang KDI:Dept. Dakwah

Sie Kajian RutinSie Hari Besar Islam

Dept. Pustaka MushallaBidang PIP:

Dept. KIRDept. PMRDept. English Study ClubDept. MathholicDept. Media:

Sie MadingSie Majalah SiswaSie Radio Sekolah

Bidang IPMawati:Dept. Kajian KeputrianDept. Korps Da’iyah

Bidang ASBO:Dept. Seni:

Sie TeaterSie Seni MusikSie Seni Lukis

Dept. Olahraga:Sie BolavoliSie Karate

Pembagian tugas untuk masing-masing jabatan dalam struktur Pimpinan Ranting adalah sebagai berikut:1. Ketua Umum

a. Memimpin dan bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas pimpinan ranting.

b. Mengkoordinasikan struktur kepemimpinan.c. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan

oleh aparat kepengurusan.(Menandatangani surat)d. Memimpin rapat.e. Menetapkan kebijakan dan mengambil keputusan berdasarkan musy-

awarah dan mufakat.f. Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan.

2. Ketua Bidanga. Bersama-sama ketua umum menetapkan kebijakan.

Page 51: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

130 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 131

b. Memberikan saran kepada ketua umum dalam rangka mengambil keputusan.

c. Menggantikan ketua, bila ketua umum berhalangan.d. Memimpin dan mengkoordinasikan serta bertanggungjawab atas

pelaksanaan tugas bidang.e. Mengawasi, mengarahkan, membimbing dan mengkoordinasikan

anggota bidangnya.3. Sekretaris Umum

a. Memberikan saran dan masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan.

b. Mendampingi ketua dalam memimpin rapat.c. Membuat serta menandatangani surat-surat yang berhubungan

dengan Organisasi.d. Menyiapkan, mendokumentasikan, mendistribusikan dan menyimpan

surat (yang keluar dan masuk) serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

e. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan.4. Sekretaris Bidang

a. Aktif membantu tugas kesekretariatan.b. Menggantikan sekretaris bila sekretaris umum berhalangan.c. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan

bidangnya.5. Bendahara dan Wakil Bendahara

a. Bertanggungjawab dan mengetahui segala pemasukan/pengeluaran biaya yang diperlukan.

b. Membuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukan/pengeluaran uang untuk pertanggungjawaban.

c. Bertanggungjawab atas inventaris dan perbendaharaan.d. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.e. Bersama ketua menandatangani surat yang berkaitan dengan dana/

keuangan.6. Anggota Bidang

a. Bersama ketua bidang dan sekretaris bidang, menjalankan kebijakan bidang

b. Bertanggungjawab atas aktivitas kesiswaan khusus yang ditangani.

Seperti telah dijelaskan dimuka, IPM Ranting adalah bagian dari IPM secara keseluruhan, yang secara hierarkhi ada dibawah Pimpinan-Pimpinan diatasnya. Oleh karena itu untuk mendapatkan pengesahan, Pimpinan Ranting yang telah terbentuk harus mengajukan surat permohonan pelantikan Pimpinan Ranting kepada Pimpinan Cabang IPM atau Pimpinan Daerah IPM

Page 52: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

132 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 133

setempat, dengan diketahui oleh Pimpinan Sekolah yang bersangkutan, serta melampirkan susunan personalia Pimpinan Ranting yang akan dilantik.

C. Rapat Kerja PimpinanSetelah struktur kepemimpinan IPM Ranting terbentuk dan siap bekerja,

maka kerja pimpinan yang pertama adalah Rapat Kerja Pimpinan. Rapat kerja pimpinan ini diikuti oleh seluruh personalia Pimpinan Ranting, serta bisa mengundang pihak lain untuk menjadi narasumber bagi Pimpinan. Agenda Pokok dalam Rapat kerja Pimpinan Ranting adalah sebagai berikut:1. Penyusunan program kerja, yang meliputi: Bidang kepemimpinan (Ketua

Umum), Bidang Kesekretariatan (Sekretaris Umum), Bidang Keuangan (Bendahara), dan program kerja masing-masing bidang.

2. Penyusunan Time Schedule (Perencanaan Jadwal Kegiatan Selama Satu Periode)

3. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pimpinan Rant-ing (Berdasarkan program kerja dan kebutuhan Rutin Pimpinan)

4. Membahas hal-hal yang urgen lainnyaDalam menyusun program kerja tentu saja harus ada pembagian yang

jelas mengenai kewenangan dan bidang kerja masing-masing bidang.Hasil dari Rapat Kerja ini kemudian disusun kembali secara rapi untuk

kemudian disampaikan dalam rapat kerja ranting.

D. Rapat Kerja Ranting Rapat Kerja Ranting adalah sarana untuk mengkomunikasikan kebijakan

(program kerja) pimpinan ranting kepada seluruh anggota ranting, dalam hal ini bisa diwakili oleh perwakilan unsur ranting (kelas, masjid, kampung/pedukuhan, dll). Agenda pokok dalam Rapat Kerja Ranting adalah sebagai berikut:1. Presentasi/paparan program kerja dari Pimpinan Ranting2. Tanggapan dari peserta Rapat Kerja Ranting3. Perumusan Kembali Program Kerja, Time Schedule dan RAPB Pimpinan

Ranting.Hasil dari Rapat Kerja ini kemudian disusun kembali secara rapi dan

disampaikan kepada perwakilan unsur ranting sebagai tanfidz hasil rapat kerja ranting. Tanfidz inilah yang menjadi pedoman Pimpinan Ranting dalam menyelenggarakan kegiatan Ranting.

E. Manajemen Kegiatan RantingDalam melaksanakan suatu kegiatan, ranting hendaknya menggunakan

prinsip-prinsip manajemen kegiatan yang meliputi:1. Perencanaan

Page 53: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

132 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 133

Sebuah kegiatan hendaknya direncanakan dengan matang oleh Pimpi-nan. Perkirakan dengan sedetil mungkin pelaksanaan dari kegiatan tersebut. Dalam tahap perencanaan ini akan dihasilkan proposal kegiatan yang berisi:a. Pendahuluan : menjabarkan latar belakang dilaksanakannya

kegiatan tersebutb. Nama Kegiatan : untuk menegaskan kegiatan tersebutc. Tujuan Kegiatan : yang diharapkan bisa dicapai dari adanya kegi-

atan tersebutd. Landasan kegiatan : yang menjadi dasar pijakan pelaksanaan kegi-

atan tersebut. (misal al Qur’an, al Hadits, AD/ART IPM, program kerja, hasil rapat pimpinan, dll)

e. Bentuk kegiatan : menunjukkan bentuk kegiatan dimaksud (misal pengajian umum, seminar, training outbound, dll)

f. Sasaran : siapa saja yang dituju untuk menjadi partisipan dalam kegiatan tersebut (misal siswa kelas 1, pelajar masjid se-desa, dll)

g. Target : tentukan seperti apa target dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Misal jumlah peserta, atau cakupan wilayah peserta, dll.

h. Pelaksanaan : Kapan, dimana, bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan, jika perlu masukkan pula time schedule yang akan menunjukkan tahapan-tahapan kerja serta target waktu dan hasil dari pelaksanaan tahapan tersebut

i. Pelaksana : Siapakah yang melaksanakan kegiatan tersebut, jika dibentuk kepanitiaan, tulis daftar panitia (atau lampirkan)

j. Anggaran : mencakup rincian rencana asal dan jumlah pemasukan serta peruntukan dan jumlah penge-luaran.

k. Penutup

Dalam tahap perencanaan ini juga dilakukan pembagian tugas dalam kepanitiaan. Letakkan orang-orang yang akan melaksanakan kegiatan itu menurut potensi dan kemampuan masing-masing, sehingga akan lebih efektif dalam bekerja.

2. PelaksanaanInti dari sebuah kegiatan adalah pelaksanaannya. Untuk itu, setelah

perencanaan selesai, selanjutnya adalah proses pelaksanaan (termasuk proses persiapan dan lain-lain sebelum hari H). Harus ada pengawasan yang cermat dari Pimpinan Ranting atau ketua Panitia atas kerja

Page 54: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

134 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 135

kepanitiaan tersebut. Gunakan Proposal kegiatan sebagai acuan untuk menilai pencapaian target. Lakukan penilaian berkala secara rutin dalam bentuk pertemuan koordinasi untuk mendapat laporan sementara dan menilai apakah tahapan yang semestinya telah dicapai sudah tercapai. Jika belum cek apa kendalanya dan usahakan sesegera mungkin dicari penyelesaiannya, sehingga saat pelaksanaan, hal-hal yang mungkin akan mengganggu sudah diminimalisir.

Demikian juga saat pelaksanaan, Ketua Panitia atau Pimpinan Ranting harus senantiasa mengecek dan memperkirakan hal-hal yang mungkin terkendala dan segera mencari solusinya.

3. EvaluasiBila kegiatan sudah selesai dilaksanakan, bukan berarti kerja kepani-

tiaan sudah selesai, tetapi masih ada satu hal yang harus dilakukan, yaitu evaluasi. Pada tahap evaluasi ini, panitia harus bisa melihat jalannya keg-iatan itu secara obyektif dan menilai kekurangan, kelebihan, hambatan, dan faktor pendukung yang ditemui selama tahapan kegiatan mulai dari setelah perencanaan. Kemudian dari hal itu dibuat laporan kegiatan yang berisi:a. Pendahuluan : Berisi pengantar laporanb. Nama Kegiatan c. Tujuan Kegiatan d. Landasan kegiatane. Bentuk kegiatan f. Sasarang. Targeth. Pelaksanai. Realisasi kegiatan : Berisi paparan mengenai realisasi kegiatan,

seperti kapan, dimana, berapa jumlah peserta, bagaimana pencapaian target, bagaimana jalannya kegiatan, paparan mengenai hal-hal yang menjadi hambatan dalam melaksanakan kegiatan tersebut, upaya-upaya yang dilakukan dalam menanggulangi hambatan-hambatan tersebut.

j. Laporan Keuangan : Berisi laporan realisasi pendapatan dan belanja panitia yang merinci sumber dan jumlah pemasu-kan serta peruntukan dan jumlah pengeluaran.

k. Penutup : Berisi kesimpulan panitia mengenai kegiatan yang telah terselenggara apakah telah terse-lenggara dengan baik dan memuaskan, serta saran bagi pelaksanaan kegiatan serupa yang akan datang.

Page 55: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

134 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 135

KOMPONEN PENDUKUNG AKTIVITAS IPM RANTING

A. Rapat Rutin Pimpinan Rapat rutin Pimpinan merupakan suatu mekanisme untuk mengontrol

kinerja pimpinan ranting. Dalam rapat rutin pimpinan ini disampaikan mengenai aktivitas Pimpinan di masing-masing bidang, laporan surat masuk, serta pembahasan masalah-masalah aktual yang mendesak yang kemudian disampaikan dalam rapat pleno berikutnya untuk diambil keputusan. Dalam rapat rutin ini cukup megundang Ketua-ketua, Sekretaris-sekretaris dan bendahara saja, sehingga untuk keputusan-keputusan yang penting harus menunggu Rapat Pleno Pimpinan. Berikut ini contoh Susunan Acara dalam Rapat rutin Pimpinan:a. Pembukaanb. Tilawahc. Kultumd. Inti Acara, berisi:

1) Laporan kegiatan bidang mencakup paparan aktivitas sejak pertemuan sebelumnya, dan rencana aktivitas sampai pertemuan berikutnya

2) Laporan kondisi keuangan3) Pembahasan surat masuk (bukan surat yang memerlukan keputusan

pleno pimpinan) dan Pendelegasian undangan e. Lain-lainf. Penutup

B. Rapat Pleno PimpinanRapat Pleno Pimpinan pada dasarnya juga merupakan mekanisme untuk

mengontrol kinerja pimpinan ranting. Hanya saja, rapat pleno pimpinan men-gundang seluruh personal Pimpinan Ranting sehingga memiliki legitimasi un-tuk pengambilan keputusan yang penting, termasuk pembahasan mengenai sikap IPM Ranting terhadap kondisi aktual. Dalam rapat pleno pimpinan se-lain pemaparan aktivitas Pimpinan di masing-masing bidang, juga dilakukan evaluasi kinerja berdasarkan rencana kerja yang telah dibuat dalam program kerja Pimpinan Ranting. Berikut ini contoh susunan acara dalam Rapat Pleno Pimpinan:1. Pembukaan2. Tilawah3. Kultum4. Inti Acara, berisi:

a. Laporan Kegiatan sejak Pleno Sebelumnya b. Evaluasi Kegiatan sejak Pleno Sebelumnynac. Laporan Keuangan

Page 56: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

136 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 137

d. Rencana Kegiatan sampai Pleno berikutnyae. Pembahasan Masalah yang Urgen (termasuk hal-hal yang telah

dibahas dalam rapat rutin pimpinan sebelumnya dan membutuhkan persetujuan pleno)

f. Laporan, pembahasan, dan pendelegasian surat masuk sejak perte-muan sebelumnya

5. Lain-lain6. Penutup

C. Up Grading PimpinanUp grading pimpinan ini adalah sebuah pelatihan yang diadakan khusus

untuk pimpinan IPM guna membantu meningkatkan kualitas diri sebagai pimpinan. Up Grading pimpinan sebaiknya dilakukan pada awal kepemimpi-nan sebagai kegiatan pertama kepemimpinan. Kegiatan ini dapat pula di-lakukan sebagai rangkaian pelantikan pimpinan. Up Grading bisa dilakukan dengan beberapa materi diantaranya:1. Keorganisasian2. Kepemimpinan3. Team Work4. Komunikasi Efektif5. Managemen Kepemimpinan Ranting6. Management Konflik7. Managemen Administrasi8. Out bond9. Achievement and Motivation10. dan lainya

Up Grading selain bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pimpinan juga bertujuan untuk menciptakan chemistry pada setiap diri pimpinan sehingga dapat lebih dinamis dan harmonis dalam menjalankan amanah. Pemateri dalam kegiatan ini bisa diambil dari sekolah, Pimpinan diatasnya, atau pihak lain yang dianggap kompeten dan tidak bertentangan ide.

D. Administrasi KesekretariatanSecara sederhana, perangkat administrasi kesekretariatan yang

diperlukan oleh sebuah pimpinan ranting meliputi:1. Buku Tamu, digunakan untuk mencatat tamu-tamu yang datang. Buku ini

memuat kolom-kololm berikut:a. hari/tanggalb. waktuc. nama tamud. alamat asal (rumah/kantor/instansi)

Page 57: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

136 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 137

e. ingin bertemu denganf. maksud kedatangang. tanda tanganh. keterangan

2. Buku Agenda Surat, adalah buku untuk mencatat surat-surat masuk dan keluar.

3. Buku Notulen, adalah buku yang digunakan untuk mencatat hasil-hasil rapat/sidang, memuat:a. Nomor urut Rapat/Sidangb. Deskripsi Rapat/Sidang yang meliputi: Nama Rapat/Sidang, Hari/

tanggal, Tempatc. Bahasan dalam Rapat/Sidang d. Keputusan-keputusan Rapat/Sidange. Nama dan tanda tangan Notulis

4. Buku Presensi Rapat, adalah buku yang memuat daftar hadir dalam setiap rapat/sidang, memuat:a. Nomor Urut Rapat/Sidangb. Deskripsi Rapat/Sidang yang meliputi: Nama Rapat/Sidang, Hari/

tanggal, tempatc. Kolom-kolom yang terdiri dari: Nomor urut, Nama Pimpinan, Tanda

tangan.5. Buku Presensi Harian/Piket, adalah buku daftar hadir pimpinan ke kantor,

baik untuk menjalankan piket maupun untuk melaksanakan pekerjaan-pe-kerjaan kantor, memuat:a. Bulan periode penggunaan daftar hadir b. Kolom-kolom yang terdiri dari: Nomor Urut Pimpinan, Nama Personal

Pimpinan, Kolom-kolom tanggal dari 1 sampai 31, Kolom jumlah hadir dalam satu bulan, Keterangan

6. Buku Inventaris, adalah buku yag mencatat barang-barang yang menjadi inventaris/milik Ranting IPM.

7. Buku Catatan Kegiatan, adalah buku yang digunakan untuk mencatat kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, memuat koloom-kolom sebagai berikut:a. Nomor Urutb. Hari/tanggal kegiatanc. Nama Kegiatand. Volume Kegiatane. Biaya Kegiatanf. Lokasi Kegiatang. Keterangan

Page 58: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

138 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 139

SERBANEKA IPM RANTING

A. Forum Taaruf dan Orientasi (FORTASI) SiswaMuhammadiyah

Forum Taaruf dan Orientasi (FORTASI) Siswa Muhammadiyah adalah rangkaian kegiatan yang terprogram secara sistemik untuk menumbuhkan dan mengembangkan keberagamaan, minat, dan potensi pelajar muslim serta merangsang kesadaran berkarya kreatif dan kepekaan sosial ketika memasuki sekolah Muhammadiyah dan terlibat dalam segala aktivitas yang tersedia di sekolah. Adapun tujuan dari penyelenggaraan Forum Taaruf dan Orientasi (FORTASI) Siswa Muhammadiyah adalah terciptanya pelajar muslim yang memiliki minat dan kemauan untuk mengembangkan potensi diri serta kesadaran untuk selalu kreatif dan peka terhadap lingkungan social yang dilandasi oleh semangat keberagamaan guna membantu mengorienta-sikan proses pendidikannya di sekolah-sekolah Muhammadiyah.

Forum Taaruf dan Orientasi (FORTASI) Siswa Muhammadiyah berisi materi-materi umum dan materi-materi khusus IPM. Pokok-pokok materi khas dalam FORTASI meliputi:1. Materi ke-Islaman: Ma’rifatullah, Ma’rifaturrasul, Dienul Islam, ibadah

praktis.Tujuan: memotivasi kehidupan keberagamaan peserta

2. Materi pergerakan: Ke-Muhammadiyahan, ke-IPM-an, Motivasi berjuang dalam jamaah.Tujuan: memotivasi semangat berjamaah, mengenalkan IPM sebagai pilihan jamaah.

3. Materi praktik keorganisasian: manajemen organisasi, kepemimpinanTujuan: memberi pengetahuan dasar berorganisasi

4. Materi pengembangan diri: akhlaq, psikologi pelajar, motivasi diri, kiat belajar.Tujuan: mendorong peserta menjadi pribadi yang mampu mengembang-kan potensi dirinya.

5. Materi tambahan: lagu-lagu, perlombaan, rihlah, dsbTujuan: sebagai pengayaan materi, suplemen pengetahuan baru, pe-nyuluhan, penyegaranSelanjutnya, untuk lebih memperjelas pelaksanaan Fortasi di sekolah

dapat dilihat pada Panduan Fortasi Siswa Muhammadiyah.

B. Taruna Melati 1Taruna Melati merupakan nama prosesi pengkaderan formal yang dipakai

oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Atau dengan kata lain, seseorang bisa disebut kader IPM bila telah pernah mengikuti pengkaderan Taruna Melati.

Page 59: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

138 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 139

Di IPM dikenal beberapa tingkatan pengkaderan Taruna Melati, yakni Taruna Melati 1, Taruna Melati 2, Taruna Melati 3, dan Taruna Melati Utama. Peng-kaderan formal IPM di tingkat ranting dan atau cabang adalah Taruna Melati 1, dengan tanggung jawab dan kewenangan dalam melaksanakan Taruna Melati 1 ada pada Pimpinan Cabang.

Dengan demikian jika Pimpinan ranting bermaksud menyelenggarakan perkaderan Taruna Melati 1 maka harus melibatkan secara aktif Pimpinan Ca-bang tempat dimana Pimpinan ranting tersebut berada. Format acara dan alur kegiatan ditentukan oleh Pimpinan Cabang. Jika tidak ada Pimpinan Cabang, maka Pimpinan Ranting harus berkonsultasi dengan Pimpinan Daerah.

C. Forum Ranting (Road to Pimpinan Cabang)Ada kalanya komunikasi antar Pimpinan Ranting yang lokasinya ti-

dak terlalu jauh tidak pernah terjalin. Akibatnya, sesama anggota bahkan pimpinan IPM bisa tidak saling kenal, atau bahkan bisa berselisih faham sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu diperlu-kan sebuah mekanisme untuk mempertemukan kader-kader terbaik sekolah Muhammadiyah/ranting IPM dalam forum yang tertata, berkelanjutan, dan bermakna.

Forum ranting bisa menjadi wahana untuk pertemuan tersebut. Kegiatan ini idealnya diselenggarakan atas inisiatif Pimpinan Cabang IPM. Namun jika tidak ada Pimpinan Cabang atau kegiatan ini belum terlaksana, forum ranting bisa diselenggarakan atas inisiatif beberapa atau dari salah satu Pimpinan Ranting IPM yang kebetulan lokasinya relative dekat (misal satu kecamatan).

Bentuk kegiatan yang diselenggarakan bisa berupa kajian rutin pimpinan yang kadang diselingi dengan kegiatan-kegiatan alternative seperti kemah ilmiah bersama, petualangan bersama, pertandingan olahraga, pentas seni, membentuk kelompok seni bersama, dsb.

Kepengurusan forum ranting bisa dibuat dengan komposisi campuran perwakilan ranting-ranting yang bergabung, atau bisa juga dengan bergilir bergantian mengurus kegiatan forum ranting misalnya untuk jangka waktu satu bulan.

Berikut contoh format muatan dalam kajian rutin forum ranting:Pertemuan

ke-Penanggung

jawab Tempat Materi Pemateri

1 (Okt 2010) PR IPM SMPM 1 Ruang Multi Media SMPM 1

Kajian Pembuka: Mengapa Memilih Islam?

Dr. H. Dadap, Lc.(PC Muhammadiyah)

2 (Nov 2010) PR IPM SMAM 4 Student Center SMAM 4 Menjadi Pelajar Tangguh Mas Mahendra

(PD IPM)

3(Des 2010) PR IPM SMPM 3 Aula SMPM 3 Kiat Belajar EfektifUst. Putra Batu Bara (Alumni SMPM 3, Dekan FIP IKIP)

Page 60: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

140 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 141

4 (Jan 2011) PR IPM SMAM 2PR IPM SMPM 2

Jembatan Kalikuning Outbound, Repling Kwarcab HW

5 (Feb 2011) PR IPM SMPM 4 SMPM 4Muhammadiyah sebagai Gerakan IslamPersiapan Pengajian Akbar

Bpk. Ridho Al-Hamdi(PD Muhammadiyah)

6 (Mar 2011) PR IPM SMAM 3 Masjid al Amin SMAM 3

Menjadi Pelajar Gaul, so what gitu loch?Persiapan Pengajian Akbar

Mb Ariati Dina Puspitasari(PD IPM)

7 (Apr 2011) Panitia bersama Pendopo Kabupaten

Pengajian Akbar Isra’ Mi’raj“Membangun Generasi Muda Muslim Paripurna”

Prof. Dr. HM. Naya, Ph.D.

8 (Mei 2011) PR IPM SMAM 1 SMAM 1 Menjadi Seorang PemenangDo’a Jelang Ujian Kenaikan

Bpk. Drs. Restu Aji, MA.(Psikolog)

PROTOKOLER IPM

A. Bentuk Umum Seremonial IPMSeremonial dalam IPM bukan hanya sekedar efek samping dari adanya

formalitas kegiatan, akan tetapi juga merupakan sebuah kebutuhan bagi dina-misasi gerak organisasi. Seremonial bisa menjadi wajah bagi IPM di hadapan pihak-pihak yang bersinggungan dengan IPM.

Berikut ini bentuk umum susunan acara dalam seremonial yang diseleng-garakan oleh pimpinan IPM di berbagai tingkatan. 1. Pembukaan2. Pembacaan Kalam Illahi3. Menyanyikan Lagu:

a. Indonesia Rayab. Sang Suryac. Mars IPM

4. Prakata Panitia5. Sambutan-sambutan6. Inti Acara7. Lain-lain8. Penutup

Keterangan:1. Pembawa acara mengucapkan salam kepada seluruh hadirin dan ucapan

selamat datang dan terimakasih atas kehadiran orang-orang penting yang diundang.

2. Acara dibuka dengan lafadz Basmalah dipimpin oleh pembawa acara.3. Pembawa acara memberi tahu bahwa acaea selanjutnya adalah pemba-

caan Kalam Illahi dan mempersilahkan seorang petugas untuk membaca al Qur’an di depan. Petugas memulai dengan menyampaikan salam ke-

Page 61: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

140 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 141

pada hadirin, dan diakhiri dengan salam.4. pembawa acara memberitahu hadirin bahwa acara selanjutnya adalah

menyanyikan lagu dan mempersilahkan hadirin untuk berdiri sejenak, serta mempersilahkan seorang petugas dirigen memimpin di depan. Di-rigen mengawali dengan memberi komando sebagai berikut:a. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, setelah hitungan ketiga kita mu-

lai…hiduplah Indonesia Raya… (ketukan 4/4)b. Menyanyikan lagu Sang Surya, setelah hitungan ketiga kita mulai….

Muhammadyah gerakanku…(ketukan 4/4)c. Menyanyikan lagu Mars IPM setelah hitungan kedua kita mulai…. Ikrar-

kan bersama IPM berjaya…(ketukan 2/4)d. Dirigen kembali ketempat semula dan pembawa acara mempersilakan

hadirin untuk duduk kembali.5. Pembawa acara memberitahu bahwa acara selanjutnya adalah sambutan

yang akan disampaikan oleh ketua panitia. Dan mempersilakan ketua pani-tia untuk memberikan sambutannya. Ketua panitia menyampaikan sambu-tan singkat berisi ucapan selamat datang, ucapan terima kasih atas pihak-pihak yang membantu terselenggaranya acara dan permohonan maaf bila dalam menjalankan kegiatan terdapat hal-hal yang tidak semestinya.

6. Sambutan-sambutan selanjutnya dimulai dari pihak yang dianggap memi-liki kedudukan lebih rendah terus ke yang lebih tinggi (bila pembukaan/penutupan suatu acara, pihak yang diharap membuka/menutup dipersi-lahkan sekalian).

7. Inti acara adalah apa yang menjadi inti dari acara tersebut. Bila hanya merupakan seremoni, pembukaan/penutupan secara simbolis dapat di-tiadakan.

8. Acara lain-lain, bisa digunakan untuk pengumuman dari panitia.9. Pembawa acara menutup acara dengan lafadz hamdalah dan diakhiri

dengan salam.Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pembawa acara:1. Dihindari penyebutan ”waktu dan tempat kami persilahkan”, yang benar

”kepada saudara/i/bapak/ibu.......disilakan”. Sebisa mungkin sebutkan nama, gelar dan jabatan secara lengkap.

2. Dihindari kata-kata ”menginjak acara berikutnya”, yang benar ”acara se-lanjutnya atau acara berikutnya adalah..”

3. Pembawa acara berpenampilan rapi dan menarik serta membawakan acara dengan semangat dan totalitas.

B. Seremonial Pelantikan Pimpinan RantingKhusus untuk prosesi pelantikan ada beberapa perbedaan dibandingkan

dengan seremonial-seremonial yang lain. Susunan acara untuk seremonial

Page 62: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

142 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 143

pelantikan Pimpinan Ranting adalah sebagai berikut:1. Pembukaan2. Pembacaan Kalam Illahi3. Menyanyikan Lagu:

a. Indonesia Rayab. Sang Suryac. Mars IPM

4. Prakata Panitia5. Prosesi Pelantikan6. Pidato Ketua Umum PR IPM lama7. Pidato Ketua Umum PR IPM baru8. Sambutan-sambutan

a. Kepala Sekolah/Ketua Takmir Masjid/Pimpinan Ranting Muhammadi-yah

b. Kepala Desa (Ranting Desa)c. PC IPM

9. Lain-lain10. Penutup

Keterangan:1. Pembawa acara menyerahkan kepada Pimpinan Cabang IPM untuk

melaksanakan prosesi pelantikan. Sekretaris Pimpinan Cabang akan mengambil alih sementara jalannya acara. Susunan Acara Prosesi Pelan-tikan (tidak perlu dibacakan):a. Sekretaris Pimpinan Cabang mengawali dengan salam, kemudian

melakukan Pembacaan Surat Keputusan PC IPM Nomor sekian seki-an tentang penetapan susunan personal Pimpinan Ranting IPM mana periode kapan dan lampiran yang memuat susunan personal Pimpinan Ranting IPM mana periode kapan. (Sebelum pembacaan lampiran, sekretaris PC mempersilahkan nama-nama yang akan disebut agar maju ke depan).

b. Pengambilan bai’at pimpinan (oleh ketua Pimpinan Cabang IPM),c. Pembacaan Berita Acara Pelantikan (Oleh Sekretaris PC IPM) ke-

mudian sekretaris PC IPM mempersilahkan Ketua dan Sekretaris PR IPM lama, Ketua dan Sekretaris PR IPM baru, untuk menandatangani berita acara, Ketua PC IPM, Ketua PRM/Kepala Sekolah, Pembina PR IPM untuk menjadi saksi penandatanganan berita acara.

d. Sekretaris Pimpinan Cabang mengakhiri dengan ucapan selamat dan salam

Page 63: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

142 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 143

BEBERAPA HAL PENTING

A. Mekanisme Pemilihan PR IPM SekolahAda beberapa mekanisme pemilihan Pimpinan Ranting IPM Sekolah yang

bisa diambil. Mekanisme-mekanisme tersebut adalah:1. Model Pemilihan Ketua Umum

Pemilihan ketua umum, berarti pemilih memilih orang yang akan me-nerima jabatan ketua umum Pimpinan Ranting jika mendapatkan suara terbanyak.a. Secara Langsung oleh seluruh siswa

Musyawarah Ranting hanya memilih dan menetapkan calon-calon ketua umum yang berhak mengikuti pemungutan suara dari seluruh anggota ranting (siswa). Panitia Pemilihan Ranting berkewajiban menyelenggarakan pemilihan dengan menyusun jadwal pemilihan, membuat surat suara, hingga menetapkan pemenang yang berhak menjabat sebagai ketua umum PR IPM berdasarkan tata tertib pemili-han yang telah disepakati dalam musyawarah ranting.

Konsekuensi dari pemilihan model ini, ketua umum terpilih memiliki keleluasaan penuh dalam menentukan susunan personalia Pimpinan Ranting.

b. Secara tidak langsung melalui perwakilan kelasPemilihan Ketua Umum dilaksanakan dalam forum musyawarah rant-ing yang hanya diikuti oleh perwakilan kelas. Bisa diselenggarakan dalam satu putaran saja, yakni jika suara terbanyak otomatis menjadi ketua umum PR IPM, atau dalam dua putaran atau lebih jika dalam pe-milihan kemudian disyaratkan jumlah minimal perolehan suara terban-yak agar bisa menjadi ketua umum PR IPM (misalnya lebih dari 50%)

2. Model Pemilihan FormaturPemilihan formatur berarti, pemilihan dilakukan untuk memilih anggota tim yang akan menyusun personalia Pimpinan Ranting IPM. Jumlah anggota formatur hendaknya ganjil, agar jika dalam persidangan formatur harus dilakukan voting tidak terjadi suara berimbang.

a. Secara Langsung oleh seluruh siswaMusyawarah Ranting hanya memilih dan menetapkan calon-calon for-matur yang berhak mengikuti pemungutan suara dari seluruh anggota ranting (siswa). Panitia Pemilihan Ranting berkewajiban menyeleng-garakan pemilihan dengan menyusun jadwal pemilihan, membuat surat suara, hingga menetapkan calon yang lolos sebagai anggota tim formatur berdasarkan tata tertib pemilihan yang telah disepakati dalam musyawarah ranting.

Page 64: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

144 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 145

b. Secara tidak langsung melalui perwakilan kelasPemilihan anggota tim formatur dilaksanakan dalam forum musy-awarah ranting yang hanya diikuti oleh perwakilan kelas.

3. Model CampuranModel campuran maksudnya, dalam pemilihan tersebut dipilih ketua umum dan anggota tim formatur. Hendaknya ketua umum terpilih secara otomatis menjadi ketua tim formatur. Model campuran bisa dilaksanakan dengan dua mekanisme yakni:a. Pemilihan terpisah

Pemilihan terpisah maksudnya, antara pemilihan ketua umum dan pe-milihan tim formatur diselenggarakan secara terpisah. Dengan demiki-an akan ada dua pemilihan. Bisa secara langsung oleh seluruh siswa, bisa juga hanya diselenggarakan di forum musyawarah ranting.

b. Pemilihan tunggalMaksudnya, pemilihan Ketua Umum dan pemilihan tim formatur diselenggarakan dalam satu kali pemilihan saja. Biasanya metode menempatkan calon dengan suara terbanyak sebagai ketua umum, sedang calon dengan suara terbanyak berikutnya sampai urutan ter-tentu menjadi anggota tim formatur.

B. Contoh Time Schedule Pimpinan RantingBerikut ini contoh tabelisasi time schedule program kerja Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah:

TIME SCHEDULEPIMPINAN RANTING IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAHSEKOLAH MUHAMMADIYAH MANA PERIODE 2006-2007

No Program KerjaPenang-

gung jawab

Angga-ran

(Rp.)

Waktu PelaksanaanTahun 2009 Tahun 2010

September Oktober … Januari …I II III IV I II III IV … I II III IV I …

I BIDANG KEPEMIMPIN-AN

a. Rapat Kerja pimpinan Imam(Ketua Umum) 75.000,- X

b. Rapat Kerja Ranting Imam(Ketua Umum) 150.000,- X

c. Rapat rutin Imam(Ketua Umum) 250.000,- X X X

d. ……….. .. ………..,-

IIBIDANG MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN

a. Menyusun tanfidz musyran

Andi(SekUm) 35.000,- X

b. Menyusun tanfidz rakerran

Andi(SekUm) 35.000,-

Page 65: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

144 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 145

c. ………… …….…,-III BIDANG KEUANGAN

a.Menyelenggarakan pelatihan administrasi keuangan

Lika Muflika(Bndhr Umm) 250.000,-

b. ………… …………,-IV BIDANG KPSDM

a. Taruna Melati 1 Fuad(Ket. KPSDM) 500.000,-

b. OutboundIki tabah

(AngbidK-PSDM)

1.000.000,-

V ……………….a. ………………. …

Total anggaran .…………,-

Keterangan: Diwarnai : kegiatan direncanakanDisilang : kegiatan telah dilaksanakan

C. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan RantingLaporan pertanggungjawaban Pimpinan Ranting merupakan bentuk

pertanggungjawaban akhir Pimpinan Ranting atas kepemimpinannya selama satu tahun. Dalam laporan pertanggungjawaban berisi:1. Pendahuluan, berisi gambaran kondisi Pimpinan Ranting dan susunan

Pimpinan Ranting2. Program Kerja Pimpinan Ranting3. Laporan Kerja Pimpinan Ranting, yakni realisasi dari program kerja.

Disusun per bidang, sehingga bisa dievaluasi kinerja masing-masing bidang. Bidang tidak hanya melaporkan program yang terlaksana saja, akan tetapi juga program-program yang tidak terlaksana serta alasan mengapa tidak dapat dilaksanakan. Tuliskan hambatan-hambatan yang menghadang selama pelaksanaan dan upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasinya, serta masukan bagi kepemimpinan berikutnya agar sukses dalam melaksanakan program tersebut. Bila ada, laporkan pula kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan akan tetapi diluar program kerja yang telah disusun.

4. Laporan Keuangan, berisi laporan arus keluar-masuk uang selama periode kepemimpinan Pimpinan Ranting, sampai dengan kondisi terakhir sebelum pelaksanaan musyawarah ranting.

5. Penutup

Page 66: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

146 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 147

Page 67: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

146 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 147

LAGU-LAGU IPM

IPM BERJAYA (MARS IPM) Cipt: M. Izzul Muslimin

Bersatu Berpadu Menjalin UkhuwahDi dalam Ikatan pelajar MuhammadiyahTerampil berilmu Berakhlak MuliaPelopor dan Pelangsung Penyempurna Amanah

Berjuang Dengan Sekuat tenagaTegakkan Islam Yang UtamaMenjadi Kader Yang Siap SediaUntuk Umat dan Bangsa

Berdiri Tegaklah Tampilah DimukaIkrarkan Bersama IPM berjaya

SENANDUNG PERJUANGANCipt. Baskoro Tri Caroko

Bangunlah Hai Kamu Para Kader SemuaDari Lelapmu Tentang Mimpi-mimpiLihatlah Sang fajar Telah Menyingsing

Singsingkan Lengan Satukan LangkahTeguhkan Jihad Fi-SabilillahBersama Kita tegakkanKeadilan....Kebenaran

Tuhan Beri Petunjuk-MuJalan Kemenangan Umat IslamBerilah Kami KekuatanAmalkan Al-Qur’an Dalam Kehidupan.

JANJI KADERCipt. M. Izzul Muslimin

Dikala Akhir Taruna melatiAda Tanya Yang Menyentuh Dalam HatiSudah Siapkah Aku KiniMenjadi Kader Yang Sejati

Page 68: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

148 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 149

Telah Banyak Yang Aku DapatkanTentang Arti Hidup dan PerjuanganFi Sabilillah Di TegakkanLewat Hati Kata dan perbuatan

Kumohon kekuatan Ya AllahAgar dapat KujalankanAmanah Umat dan IkatanDemi Agama Islam

Kini Tiba Saat DiwujudkanApa Yang Telah DiberikanSemoga Allah MeridloiNiat Hati Yang Tulus Ini.

RENUNGAN KADERCipt: Ahmad Aris Muryasani

Seusai tahajud Kumerenung LagiSiapa Dimana Diri Hina IniLama Ku tertidur Dalam DuniakuNanarku Memandang Alan Sekelilingku

Beribu Mujahid Berguguran SudahBeribupun nampak Semakin MerentaNamun Kebatilan Tiada Kunjung SirnaBahkan Semakin Menyesakkan Dunia

Kini Tiba Waktu Tuk Tampilkan DiriGelisah Umatku Tak Sabar Menanti

Dalam Ikatanku Tlah Bersemi JanjiHidup Di Jalan-Nya atau Mati

AKU CINTA IPMCipt: Baskoro Tri Caroko

Demi pena dan Sgala Yang DituliskanQur’an Surat Al –Qolam Ayat SatuItulah Semboyan Kita SemuaDalam Jihad Tegakkan Kalimah-Nya

Page 69: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

148 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 149

IPM Aku Suka KamuIPM Aku Seneng KamuIPM Aku Sayang KamuPokoknya Ku Cinta Padamu

MARI MENGAJICipt: Juniardi Firdaus/Hepia Restu

Bocah-Bocah Kecil BerjalanKitab Suci DidadanyaDengan Senyum Yang TulisOh, Bocah KecilKini Mereka GembiraDan Bernyanyi Riang RiaMemuji Pada-NyaDengan Hati Yang DamaiMari Kita MengajiTuntut Ilmu IslamiMenggapai Cita-citaUntuk bekal NantiMari Kita MengajiTuntut Ilmu IslamiAgar Kita bahagiaSelama-Lamanya

SUJUDLirik: ThoifArr: Junairdi Firdaus & Fadilah a.z

Di Keheningan MalamKubersujud Di Hadapanmu oh TuhanKu Memohon PetunjukMuDalam Hidupku Yang fana IniDunia Yang Penuh LikuBanyak Menggoda Ke Jalan KealfaanKu Alfa PadamuKhilafkan Dosaku Ikuti Kemana Angin pergiKepadamu Kuserahkan DiriKepangkuanmu Ku Berharap AmpunanSemoga Do’aku Sampai PadamuHingga Segala Dosaku Kan Hilang

Page 70: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

150 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 151

SANG SURYACipt: H. Djarnawi Hadikusumo

Sang Surya Telah BersinarSyahadat Dua MelingkarWarna yang Hijau BerseriMembuatku Rela HatiYa Allah Tuhan RabbikuMuhammad JunjungankuAl-Islam AgamakuMuhammadiyah Gerakanku

Ditimur Fajar Cerah GemerlapanMengusik Kabut HitamMenggugah Kaum MusliminTinggalkan Peraduan

Lihatlah Mata Hari Telah TinggiDiufuk Timur SanaSeruan Illahi RobbiSami’na Wa Atha’na

Ya Allah Tuhan RabbikuMuhammad JunjungankuAl-Islam AgamakuMuhammadiyah Gerakanku

Page 71: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

150 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 151

CONTOH PROPOSAL KEGIATAN IPM

PROPOSALSEKOLAH FASILITATOR “INSPIRATOR” 2009

“Burning Your Creativity”

A. Dasar Pemikiran Lembaga Pengembangan Sumber Daya Insani (LaPSI) merupakan

salah satu lembaga yang bergerak pada bidang pelatihan dan kefasilitatoran dengan salah satu programnya mengadakan pelatihan dan pendampingan komunitas. Alasan mengapa terminology fasilitator lebih diinginkan setelah munculnya ide untuk bebas berekspresi di Indonesia termasuk dalam hal dakwah agama di IPM adalah adanya konflik yang terjadi dan membutuhkan seorang fasilitator untuk membantu memecahkan masalah yang ada tanpa kekerasan.

Oleh karena itu dibutuhkan fasilitator yang handal dan teruji kompeten-sinya yang mampu mengelaborasikan antara idealisme dengan realitas, antara egoisme dan solidaritas, akan tetapi wahana untuk mewujudkan hal itu masih sangat kurang. Sekolah-sekolah telah kehilangan maknanya, yang hanya berorientasi pada kerja dan terjebak oleh kurikulum-kurikulum nasional. Institusi pendidikan pun semakin mahal dan hanya menghasilkan budak, tidak menciptakan pemimpin yang berkarakter kuat, berwawasan luas, mandiri, dan tidak mutungan. Sehingga dibutuhkan sekolah alternative untuk fasilitator sebagai wahana pengembangan karakter yaitu sekolah sang juara dan sekolah calon trainer handal.

B. Tema Kegiatan “Burning Your Creativity”

C. Target 1. Peserta mampu menjadi fasilitator yang handal bagi sesama2. Terbentuknya rasa percaya diri dan komitmen sosial3. Lahirnya fasilitator dan trainer yang siap diterjunkan ke masyarakat4. Mengelola dan mengembangkan beragam komunitas kreatif5. Dapat mengaktualisasikan apa yang telah didapat dari kegiatan ini

D. Nama Kegiatan Rangkaian kegiatan ini bertajuk Sekolah Fasilitator ”Inspirator”

Lembaga Pengembangan Sumber Daya Insani 2009.

Page 72: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

152 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 153

E. Waktu dan Tempat Kegiatan Rangkaian kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkala selama 4 minggu setiap hari Sabtu mulai tanggal 06 – 27 Juni 2009 di Rumah Panggung Nitiprayan Yogyakarta.

F. Materi 1. Dasar-dasar kefasilitatoran

a. Peran fasilitatorb. Teknik-teknik kefasilitatoran

2. Profesionalisme dan etika fasilitasia. Sikap yang harus dimiliki fasilitatorb. Tata bahasa yang digunakan dalam memfasilitasi

3. Seni memfasilitasia. Bagaimana mengakomodir ide pesertab. Bagaimana menggunakan media alternatif untuk diskusic. Bagaimana setting tempat yang menarik

4. Micro-Learning

G. Peserta Adapun syarat calon peserta adalah sebagai berikut :1. Berkeinginan untuk maju2. Minat belajar tinggi3. Aktivis komunitas LaPSI, Radja FM, Kuntum, dan Gudeg4. Bersedia menjadi peserta aktif selama training

H. Pengorganisasian Penanggungjawab : Direktur LaPSIKetua Panitia : Amelia ZaharaSekretaris : Ria Eka LestariBendahara : Amalia Destika

Sie Acara : Cahya Maulana Ari Kusuma Paksi

Sie Pubdekdok : Abdullah Faishal Fida Afif

Sie Konsumsi : Nur Arina Hidayati Amin Hasanah

Tim Fasilitator Pendamping : David Efendi Diyah Puspitarini Ridho Al-Hamdi Ari Kusuma Paksi Masmulyadi Moh. Mudzakkir

Page 73: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

152 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 153

I. Agenda Kegiatan Terlampir

J. Estimasi Dana Terlampir

K. Penutup Demikian kerangka acuan ini dibuat dengan sebenarnya, semoga dapat digunakan sebagai acuan awal Sekolah Fasilitator ”Inspitrator” 2009.

Nuun wal qolami wamaa yasthuruun.

LaPSI – ”Ikhtiar Mencerdaskan Bangsa”

Panitia Sekolah Fasilitator “Inspirator” 2009Ketua, Sekretaris,

Amelia Zahara Ria Eka Lestari

Mengetahui,Direktur LaPSI

David Efendi, S.IP.

Page 74: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

154 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 155

Lampiran 1

AGENDA KEGIATANSekolah Fasilitator ”Inspirator” 2009

Hari/tanggal Pukul Materi Fasilitator PemateriSabtu,06 Juni 2009 15.30 – 16.30 Dasar-dasar

kefasilitatoran Cahya Maulana Masmulyadi

Sabtu,13 Juni 2009 15.30 – 16.30 Profesionalisme dan

etika fasilitasi Amelia Zahara

Sabtu,20 Juni 2009 15.30 – 16.30 Seni memfasilitasi Fida Afif Ahmad Muntaha

Sabtu, 27 Juni 2009 15.30 – 16.30 Micro-Learning Tim Fasilitator

PendampingTim Fasilitator Pendamping

Page 75: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

154 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 155

Lampiran 2ESTIMASI DANA

Sekolah Fasilitator ”Inspirator” 2009

URAIAN VOLUME FREKUENSI HARGA SATUAN

JUMLAH HARGA

A. Kesekretariatan1. Penggandaan proposal 10 eks 1 kali 5000 500002. Surat-menyurat 50 eks 1 kali 1000 50000Sub total 100000

B. Pubdekdok1. Backdrop 1 paket 1 kali 100000 1000002. Dokumentasi 1 paket 4 kali 25000 1000003. Listrik 1 paket 4 kali 50000 200000Sub total 400000

C. Materi1. Penggandaan materi 3 paket 1 kali 10000 300002. Vakasih pemateri 3 paket 1 kali 50000 150000Sub total 180000

D. Konsumsi1. Snack pemateri 3 paket 1 kali 5000 150002. Snack peserta 25 paket 4 kali 3000 300000Sub total 315000Total 995000

Page 76: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

156 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 157

KATA PENGANTARPEDOMAN PELAKSANAAN

FORUM TA’ARUF DAN ORIENTASI (FORTASI)SISWA MUHAMMADIYAH

Rasa syukur dan terimakasih senantiasa kami haturkan kepada zat Yang Maha Pengasih dan Maha Penolong, pemberi kekuatan dan kemudahan dalam menyelesaikan sebuah karya yang insyaAllah akan menjadi jalan penerang un-tuk meningkatkan kualitas kader-kader IPM di tingkat ranting dalam pelaksanaan FORTASI. Panduan ini adalah penyempurnaan dari panduan periode sebelum-nya yang sudah diterbitkan dalam jumlah terbatas.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai salah satu ortom Muhammadi-yah, mempunyai tanggungjawab yang besar untuk mendidik dan mencetak kader persyarikatan. Dari Pimpinan Ranting lah, proses pengkaderan dalam tubuh IPM dimulai. FORTASI sebagai agenda awal pengenalan IPM kepada calon anggota IPM sangat mempengaruhi pola pikir dan cara pandang peserta terhadap Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Orang bijak mengatakan bahwa perkenalan awal kita terhadap sesuatu menentukan keberlanjutannya. Jika awal pertemuan membawa kesan baik dan menarik, maka akan muncul motivasi untuk semakin mengenal lebih dekat. Namun bila sebaliknya, maka akan menjauh.

Panduan ini mencoba mengurai apa saja yang dibutuhkan dan apa saja yang harus dilakukan oleh Pimpinan Ranting IPM dalam pengelolaan FORTASI. Tidak hanya itu, panduan ini bisa menjadi pegangan Pimpinan Ranting IPM, Pembina Pimpinan Ranting IPM, pihak sekolah, Pimpinan Cabang dan Pimpinan Daerah IPM dalam mengelola FORTASI IPM di sekolah. Sedangkan untuk Pimpinan Ranting non Sekolah Muhammadiyah, panduan ini juga dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan ranting dengan penyesuaian terhadap kondisi dan kebutuhan ranting yang dikoordinasikan kepada Pimpinan Cabang atau Pimpinan Daerah IPM dan Pimpinan Cabang atau Pimpinan Daerah Muhammadiyah setempat.

Akhirnya, semoga panduan ini bisa memberikan manfaat bagi Ikatan Pelajar Muhammadiyah khususnya Pimpinan Ranting IPM. Sehingga harapan dan cita-cita IPM untuk membentuk generasi yang bertaqwa dan berintelektual tinggi dalam menegakkan agama Allah dapat terwujud. Tak lupa, kami mohon maaf bila masih ada kekurangan dalam panduan ini, serta ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyempurnakan panduan FORTASI ini. Semoga Allah senantiasa mempermudah langkah dan gerak kita dalam menegakkan agamaNya. Amin.

Nun Wal Qalami Wa Maa Yasthurun

Yogyakarta, 23 Desember 2009Ketua Bidang Perkaderan PP IPM

Ariati Dina Puspitasari

Page 77: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

156 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 157

PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM TA’ARUF DAN ORIENTASI (FORTASI)

SISWA MUHAMMADIYAH

PengertianForum Ta’aruf dan Orientasi (FORTASI) siswa Muhammadiyah adalah rangkaian kegiatan yang terprogram secara sistemik untuk menumbuhkembangkan minat, bakat, dan potensi siswa dalam rangka pengenalan terhadap dunia pendidikan, sekolah dan organisasi. Siswa diharapkan dapat bersikap kritis, memiliki kepe-kaan sosial, mampu berkarya secara kreatif, serta terlibat dalam segala aktivitas yang ada di sekolah.

Maksud dan Tujuan Membentuk pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka mengembangkan kesadaran dan potensi diri untuk selalu kreatif dan peka terhadap lingkungan sosialnya, terutama pada persoalan pendidikan, demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Target1. Terbentuknya pelajar muslim yang memiliki wawasan keilmuan yang luas,

baik keagamaan maupun keilmuan lainnya.2. Terbentuknya pelajar muslim yang memiliki budi pekerti mulia baik terhadap

orang tua, guru, sesama teman, maupun lingkungan sosialnya.3. Terbentuknya pelajar muslim yang mampu menjalankan ajaran Islam secara

baik dan benar.4. Terbentuknya pelajar muslim yang memiliki pemahaman yang baik dan benar

tentang Muhammaiyah beserta Ortomnya.5. Terbentuknya pelajar muslim yang memiliki minat dalam berorganisasi, khu-

susnya dalam menghidupkan dan mengembangkan IPM di masing-masing sekolahnya.

6. Terciptanya keakraban antarsiswa baru dengan dilandasi ukhuwah Islami-yah.

Sasaran PesertaKegiatan FORTASI diperuntukkan bagi siswa-siswa baru di sekolah Muhammadi-yah yang telah diterima secara resmi sebagai siswa baru.

Waktu PenyelenggaraanKegiatan FORTASI dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan penyelenggara, dimulai saat menjelang dimulainya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Page 78: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

158 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 159

Pengorganisasian1. Penanggung Jawab

a. Kepala Sekolahb. Pimpinan Ranting

Pimpinan Ranting IPM berkoordinasi dengan Kepala Sekolah setempat untuk mengelola dan melaksanakan FORTASI di sekolahnya. Sedangkan Pimpinan Cabang IPM dan Pimpian Daerah IPM sebagai fasilitator pelak-sanaan fortasi di lingkungan kerjanya masing-masing.

2. PengelolaFORTASI di sekolah dikelola oleh Pimpinan Ranting IPM setempat yang dikoordinasikan oleh Pimpinan Cabang dan Pimpinan Daerah.

3. Panitia PelaksanaPanitia pelaksana FORTASI adalah Panitia Pelaksana Kegiatan yang diben-tuk oleh Pimpinan Ranting IPM setempat.

Petunjuk Teknis Pengelolaan1. Dua bulan sebelum acara dilaksanakan, PD IPM membentuk tim dan kepa-

nitiaan yang akan menangani proses pelaksanaan FORTASI di lingkungan Pimpinan Daerah.

2. PD IPM mengumpulkan PC IPM untuk membentuk panitia FORTASI di tingkat Cabang. Jika tidak ada PC IPM, pengelolaan ditangani langsung oleh PD IPM.

3. Panitia Cabang menginstruksikan Ranting untuk membentuk panitia FOR-TASI di sekolah berkoordinasi denngan Kepala Sekolah masing-masing.

4. Pengelolaan diserahkan kepada Ranting masing-masing dan tetap berkoordi-nasi dengan Pimpinan Cabang atau Pimpinan Daerah IPM.

5. Pemateri fortasi dapat berasal dari Pimpinan Cabang/Daerah/Civitas Sekolah/pihak lain yang berkompeten dalam materi yang akan disampaikan tanpa mengurangi esensi dari pelaksanaan fortasi.

Pengelolaan

1. Pendekatan PengelolaanFORTASI untuk jenjang pertama (SLTP) menggunakan metode gabungan antara paedagogi dan andragogi dengan penekanan pada metode Paeda-gogi (perbandingan 90% : 10%). Sedangkan untuk jenjang kedua (SLTA) menggunakan metode gabungan antara paedagogi dan andragogi dengan menekankan pada paedagogi (perbandingan 70% : 30%).

2. Metode Pengelolaan Jenjang SLTPa. Ceramahb. Cerita

Page 79: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

158 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 159

c. Resitasid. Tanya Jawabe. Dinamika kelompok f. Sosiodrama

Jenjang SLTAa. Ceramahb. Diskusic. Resitasid. Brainstorminge. Sosiodramaf. Dinamika kelompok g. Case Study

Materi-materiMateri-materi FORTASI diklasifikasikan menjadi dua, yaitu materi wajib dan ma-teri pendukung. Tiap-tiap materi ada waktu yang telah ditentukan berdasarkan SKS. Setiap satu SKS terdiri dari 45 menit. Untuk materi FORTASI SMP dan SMA tidak ada pembedaan, hanya saja perlu ada perbedaan dalam hal teknik dan media penyampaian materi. Berikut ini adalah penjelasannya: 1. Materi Wajib

Ada tiga materi utama yang tidak boleh ditinggalkan salah satunya selama pelaksanaan FORTASI berlangsung. Ketiga materi itu adalah sebagai beri-kut: a. Keislaman 2 sksb. Kemuhammadiyahan 2 sksc. Ke IPM an 2 sks

(TOR masing-masing materi terlampir)

2. Materi PendukungMateri pendukung bias dipilih sesuai dengan keterbatasan waktu dan kebutu-han di masing-masing sekolah. Berikut ini adalah pilihan materinya berdasar-kan urutan paling dibutuhkan dari perspektif muatan materinya: a. Keorganisasian 2 sksb. Kepemimpinan 2 sksc. Who am I 2 sksd. Mengenal Sekolah 2 skse. Mengenal Ekstrakurikuler 2 sksf. Muatan Lokal 2 sksg. Games Menyesuaikanh. Lomba-lomba Menyelesaikan

Page 80: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

160 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 161

Atribut PesertaFORTASI

Pengenalan atribut IPM harus dimulai sejak menjadi siswa baru. Sehingga mer-eka sudah tidak asing lagi dengan atribut dan lambang IPM semisal seragam sekolah, batik, jas, emblem, KTA, bendera, papan nama, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan FORTASI, para siswa diarahkan agar akrab dengan atribut tersebut dan dengan persamaan atribut tersebut, di antara mereka tumbuh rasa solidaritas untuk saling membantu. Adapun atribut dalam FORTASI adalah seb-agai berikut:1. Pakaian

a. Siswa memakai seragam IPM lengkap, yaitu baju warna krem dan celana/rok warna coklat tua. Bersepatu hitam dan berkaos kaki putih serta memakai ikat pinggang. Apabila seragam IPM belum jadi, maka panitia berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk dapat mengganti seragam tersebut.

b. Atribut peserta diusahakan adalah atribut yang wajar, tidak sulit untuk didapatkan dan memberikan muatan pendidikan bagi peserta.

c. Sangat tidak dianjurkan untuk pengenaan atribut yang sifatnya adalah mubadzir dan tidak memberikan efek pendidikan bagi peserta apalagi sampai sangat memberatkan peserta untuk mendapatkan atribut tersebut (harga mahal, tidak ada di pasaran, dll).

2. Perlengkapana. Al-Qur’anb. Alat Tulisc. Alat sholatd. Dll, sesuai dengan kebutuhan.

Page 81: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

160 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 161

CONTOH SILABUS MATERI FORTASISISWA SMP MUHAMMADIYAH

MATERI Ke-ISLAMan1. Sejarah Rosulllah SAW

Tujuan Para siswa paham tentang sejarah serta pribadi Rosulullah SAW, sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan saat ini. Pokok Pembahasana. Sejarah Ringkas Rosulullah SAW

a. kelahiran Nabib. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadic. Akhlak rosulullahd. Perubahan yang dibawa (Agama, politik, social masyarakat)

b. Cerita Rosul dan para sahabatnyaa. Ashobiqul awwalulb. Hubungan Rosul dengan para sahabatnya

Alokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali).Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, carita, dan diskusi.

2. Kepribadian MuslimTujuan Para siswa mampu mempraktekkan ajaran Islam dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Pokok Pembahasan1. Implementasi pribadi Rosulullah dalam kehidupan sehari-hari.2. Akhlak terhadap orang tua, tetangga, guru, sesama teman, dan terhadap

orang non-muslim3. Menghadapi tantangan masa muda demi kebaikan masa depanAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali).Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, dan diskusi.

MATERI keMUHAMMADIYAHan1. Mengenal Muhammadiyah

Tujuan Para siswa mengenal dan paham apa itu Muhammadiyah Pokok Pembahasan

Page 82: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

162 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 163

a. Pengertian muhammadiyahb. Sejarah berdirinya Muhammadiyah c. Maksud dan tujuan muhammadiyahd. Lambang muhammadiyahe. Mengenal tokoh-tokoh Muhammadiyah f. Amal Usaha MuhammadiyahAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, dan diskusi.

2. ORTOM-ORTOM MUHAMMADIYAHTujuan Para siswa paham tentang peran ORTOM MUHAMMADIYAH untuk muham-madiyah dan umat islam. Pokok Pembahasana.. Ortom-Ortom Muhammadiyah b. Peran ortom untuk muhammadiyah dan umat islam (Lebih ditekankan IPM

nya)c. Lagu-lagu ortom MuhammadiyahAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, dan diskusi.

MATERI Ke-IPM-an1. Berkenalan dengan IPM

Tujuan Para siswa paham tentang seluk beluk IPM dan tertarik untuk bergabung menjadi kader dan inti penggerak IPM. Pokok Pembahasana. Sejarah berdiri dan perkembangan IPMb. Struktur dan program kerja IPMc. Maksud Janji Pelajar Muhammadiyahd. Peran IPM menghadapi permasalahan pelajar dan pendidikan e. Lagu-lagu perjuangan IPM Alokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, dan diskusi.

Page 83: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

162 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 163

2. MENGENAL IPM RANTING Tujuan Para siswa tahu tentang kegiatan IPM di rantang setempat dan menjadi ter-tarik untuk mengikuti dan meramaikan kegiatannya.Pokok Pembahasana. Siapa saja para pengurusnya b. Apa saja program-program dan kegiatannyac. Dinamika IPM di Rantingd. Cara menjadi anggota dan pengurus IPM RantingAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, dan diskusi.

MATERI KEORGANISASIAN Tujuan Para siswa paham bahwa organisasi itu penting dalam sekolah sebagai saran untuk mengembangkan potensi diri. Pokok Pembahasan1. Pengertian organisasi dan macam-macamnya2. Manfaat berorganisasi3. Tantangan dalam berorganisasiAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, permainan, dan diskusi.

MATERI KEPEMIMPINAN Tujuan Para siswa menjadi paham bagaimana seorang pemimpin yang baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pokok Pembahasan1. Pengertian pemimpin dan kepemimpinan2. Tipe-tipe kepemimpinan beserta contoh orangnya (misal presiden atau pe-

mimpin organisasi tertentu)3. Tipe kepemimpinan Rasulullah SAW (shidiq, tabligh, amanah, fathonah)4. Syarat-syarat menjadi seorang pemimpin yang baikAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, permainan, dan diskusi.

Page 84: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

164 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 165

MATERI PSIKOLOGI REMAJA Tujuan Para siswa paham tentang perkembangan diri seorang remaja dan mampu menghadapi masa remajanya demi masa depan hidupnya. Pokok Pembahasan1. Apa itu psikologi remaja dan macam-macamnya2. Perkembangan remaja secara fisik dan non fisik3. Dunia remaja dan perkembangannya4. Bagaimana cara remaja dalam menghadapi hidupnyaAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, permainan, dan diskusi.

MATERI MENGENAL SEKOLAHTujuan Para siswa bisa mengenal sekolah lebih dekat, siapa dan bagaiaman karakter gurunya, bagaimana mata pelajarannya, serta lingkungan di sekitar sekolah. Pokok Pembahasan1. Sejarah sekolah2. Mengenal kurikulum pendidikan, sistem, dan pengajarannya3. Prestasi sekolah4. Memahami tata tertib sekolah5. Lika-liku menjadi siswa di sekolah tersebutAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianPendampingan, Tanya jawab dan diskusi.

MATERI MENGENAL EKSTRAKURIKULER Tujuan Para siswa mengerti macam-macam ekstrakulikuler serta mampu memilih mana ekstra yang cocok bagi merekaPokok Pembahasan1. Macam-macam ekstrakulikuler di sekolah 2. Cara tepat untuk memilih ekstrakulikuler3. Bagaimana kegiatan ekstrakulikulernya di sekolah 4. Prestasi ekstra kulikuler sekolah tersebutAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada 2 jam Metode Penyampaian

Page 85: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

164 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 165

Show (penampilan) seluruh ekstra kulikuler di depan peserta, lokasi bisa di la-pangan sekolah

MUATAN LOKAL Tujuan Para siswa paham tentang sesuatu hal yang dianggap penting di internal sekolah.Pokok PembahasanSesuai kebutuhan penyelenggaraAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, permainan, dan diskusi.

LOMBA-LOMBA Tujuan Sebagai ajang kreativitas dan adu kepintaran di antara sesama siswa dan men-cari bakat masing-masing peserta. Pokok PembahasanBerupa lomba-lomba, seperti: Lomba pidato/debat, lomba bulu tangkis, lomba scramble, lomba balap karung, dan lain sebagainya (sesuai kebutuhan dan waktu).Alokasi WaktuWaktu disediakan selama satu hari.Metode PenyampaianDitentukan oleh penyelenggara.

Page 86: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

166 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 167

CONTOH JADWAL ACARA FORTASI SISWA SMP MUHAMMADIYAH

Hari Pertama 07.00 – 07.30 Pembukaan07.30 – 08.15 Orientasi08.15 – 09.00 Personal Introduction 09.00 – 10.30 Materi I (Sejarah Rosul)10.30 – 12.00 Materi II (Kepribadian Muslim)12.00 – 13.00 Ishoma 13.00 – 14.30 Materi III (Mengenal Muhammadiyah)14.30 – Besok Apel sore dan pulang

Hari Kedua07.00 – 07.30 Absen dan Tadarus07.30 – 09.00 Materi IV ( Ortom-Ortom Muhammadiyah)09.00 – 10.30 Materi V (Berkenalan dengan IPM)10.30 – 12.00 Materi VI (Mengenal IPM Ranting)12.00 – 13.00 Ishoma13.00 – 14.30 Kepemimpinan/Keorganisasian 14.30 – Besok Apel sore dan pulang

Hari Ketiga07.00 – 07.30 Absen dan Tadarus07.30 – 09.00 Psikologi Remaja 09.00 – 10.30 Mengenal Sekolah 10.30 – 12.00 Mengenal Ekstrakulikuler12.00 – 13.00 Ishoma 13.00 – 14.30 Muatan Lokal 14.30 – Besok Apel sore dan pulang

Hari Empat07.00 – 14.00 Torseni/Rekreasi/Study Tour 14.00 – 15.30 Sholat Ashar15.30 – 16.30 Penutupan FORTASI

Page 87: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

166 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 167

CONTOH SILABUS MATERI FORTASISISWA SMA MUHAMMADIYAH

MATERI Ke-ISLAMan1. Islam Kontemporer

Tujuan Para siswa paham tentang issue islam saat ini, dan mampu memberikan solusinya.Pokok Pembahasana. RUU APP dalam pandangan Islamb. Penyimpangan-penyimpangan pemahaman Islam (munculnya aliran-ali-

ran sesat)c. issue islam teroris Alokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali).Metode PenyampaianPendampingan dan Diskusi.

2. Kepribadian MuslimTujuan Para siswa mampu mempraktekkan ajaran Islam dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Pokok Pembahasana. Implementasi pribadi Rosulullah dalam kehidupan sehari-hari.b. Akhlak terhadap orang tua, tetangga, guru, sesama teman, dan terhadap

orang non-muslimc. Menghadapi tantangan masa muda demi kebaikan masa depanAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali).Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, dan diskusi.

MATERI keMUHAMMADIYAHan1. Mengenal Muhammadiyah

Tujuan Para siswa mengenal dan paham seluk beluk Muhammadiyah Pokok Pembahasana. Pengertian dan sejarah berdirinya muhammadiyahb. Ideilogi muhammadiyahc. Mengenal tokoh-tokoh Muhammadiyah d. sepak terjang Muhammadiyah baik nasional maupun internasional

Page 88: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

168 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 169

e. Muhammadiyah di masa yang akan datang (motivasi untuk peserta)Alokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, dan diskusi.

2. Ortom-ortom MuhammadiyahTujuan Para siswa paham tentang peran ORTOM MUHAMMADIYAH untuk muham-madiyah dan umat islam. Pokok Pembahasana. Ortom-Ortom Muhammadiyah b. Peran ortom untuk muhammadiyah dan umat islam (Lebih ditekankan

IPM nya)c. Lagu-lagu ortom MuhammadiyahAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, dan diskusi.

MATERI Ke-IPM-an1. Berkenalan dengan IPM

Tujuan Para siswa paham tentang seluk beluk IPM dan tertarik untuk bergabung menjadi kader dan inti penggerak IPM. Pokok Pembahasana. Sejarah berdiri dan perkembangan IPMb. Struktur dan program kerja IPMc. IPM sebagai basis gerakan pelajar muhammadiyahd. Peran IPM menghadapi permasalahan pelajar dan pendidikan e. Pelajar menghadapi dunia Globalf. Lagu-lagu perjuangan IPM Alokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, dan diskusi.

2. Mengenal IPM Ranting Tujuan Para siswa tahu tentang kegiatan IPM di rantang setempat dan menjadi ter-tarik untuk mengikuti dan meramaikan kegiatannya.

Page 89: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

168 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 169

Pokok Pembahasana. Siapa saja para pengurusnya b. Apa saja program-program dan kegiatannyac. Prestasi IPM (organisasi maupun personal)d. Dinamika IPM di Rantinge. Cara menjadi anggota dan pengurus IPM RantingAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab, dan diskusi.

MATERI KEORGANISASIAN Tujuan Para siswa paham bahwa organisasi itu penting dalam sekolah sebagai saran untuk mengembangkan potensi diri. Pokok Pembahasan1. Pengertian organisasi dan macam-macamnya2. Manfaat berorganisasi3. Tantangan dalam berorganisasi4. Management waktu dan diri dalam berorganisasiAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, permainan, dan diskusi.

MATERI KEPEMIMPINAN Tujuan Para siswa menjadi paham bagaimana seorang pemimpin yang baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pokok Pembahasan1. kepemimpinan Rasulullah SAW (shidiq, tabligh, amanah, fathonah).2. Analisis kepemimpinan khulafaurrosyidin3. Analisis kepemimpinan pemimpin-pemimpin dunia (barrack obama, ahmad

dinejad, soekarno, tan malaka, che Guevara, dll)4. Syarat-syarat menjadi seorang pemimpin yang baikAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, permainan, dan diskusi.

Page 90: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

170 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 171

MATERI PSIKOLOGI REMAJA Tujuan Para siswa paham tentang perkembangan diri seorang remaja dan mampu menghadapi masa remajanya demi masa depan hidupnya. Pokok Pembahasan1. Apa itu psikologi remaja dan macam-macamnya2. Reproduksi remaja3. Dunia remaja dan perkembangannyaAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, tanya jawab dan diskusi.

MATERI MENGENAL SEKOLAH Tujuan Para siswa bisa mengenal sekolah lebih dekat, siapa dan bagaiaman karakter gurunya, bagaimana mata pelajarannya, serta lingkungan di sekitar sekolah. Pokok Pembahasan1. Sejarah sekolah2. Mengenal kurikulum pendidikan, sistem, dan pengajarannya3. Prestasi sekolah4. Memahami tata tertib sekolah5. Lika-liku menjadi siswa di sekolah tersebutAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianPendampingan, Tanya jawab dan diskusi.

MATERI MENGENAL EKSTRAKURIKULER Tujuan Para siswa mengerti macam-macam ekstrakulikuler serta mampu memilih mana ekstra yang cocok bagi merekaPokok Pembahasan1. Macam-macam ekstrakulikuler di sekolah 2. Cara tepat untuk memilih ekstrakulikuler3. Bagaimana kegiatan ekstrakulikulernya di sekolah 4. Prestasi ekstra kulikuler sekolah tersebutAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada 2 jam Metode PenyampaianShow (penampilan) seluruh ekstra kulikuler di depan peserta, lokasi bisa di la-pangan sekolah

Page 91: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

170 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 171

MUATAN LOKAL Tujuan Para siswa paham tentang sesuatu hal yang dianggap penting di internal sekolah.Pokok PembahasanSesuai kebutuhan penyelenggaraAlokasi WaktuWaktu yang disediakan ada dua sks (45 menit x 2 kali). Metode PenyampaianCeramah, permainan, dan diskusi.

LOMBA-LOMBA Tujuan Sebagai ajang kreativitas dan adu kepintaran di antara sesama siswa dan men-cari bakat masing-masing peserta. Pokok PembahasanBerupa lomba-lomba, seperti: Lomba pidato/debat, lomba bulu tangkis, lomba scramble, lomba balap karung, dan lain sebagainya (sesuai kebutuhan dan waktu).Alokasi WaktuWaktu disediakan selama satu hari.Metode PenyampaianDitentukan oleh penyelenggara.

Page 92: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

172 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 173

CONTOH JADWAL ACARA FORTASISISWA SMA MUHAMMADIYAH

Hari Pertama 07.00 – 07.30 Pembukaan07.30 – 08.15 Orientasi08.15 – 09.00 Personal Introduction 09.00 – 10.30 Materi I (Islam Kontemporer)10.30 – 12.00 Materi II (Kepribadian Muslim)12.00 – 13.00 Ishoma 13.00 – 14.30 Materi III (Mengenal Muhammadiyah)14.30 – Besok Apel sore dan pulang

Hari Kedua07.00 – 07.30 Absen dan Tadarus07.30 – 09.00 Materi IV ( Ortom-Ortom Muhammadiyah)09.00 – 10.30 Materi V (Berkenalan dengan IPM)10.30 – 12.00 Materi VI (Mengenal IPM Ranting)12.00 – 13.00 Ishoma13.00 – 14.30 Kepemimpinan/Keorganisasian 14.30 – Besok Apel sore dan pulang

Hari Ketiga07.00 – 07.30 Absen dan Tadarus07.30 – 09.00 Psikologi Remaja 09.00 – 10.30 Mengenal Sekolah 10.30 – 12.00 Mengenal Ekstrakulikuler12.00 – 13.00 Ishoma 13.00 – 14.30 Muatan Lokal 14.30 – Besok Apel sore dan pulang

Hari Empat07.00 – 14.00 Torseni/Rekreasi/Study Tour 14.00 – 15.30 Sholat Ashar15.30 – 16.30 Penutupan FORTASI

Page 93: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

172 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 173

Istilah-istilah- Resitasi adalah penugasan. Yang bermaksud tugas yang diberikan panitia

kepada peserta FORTASI.- Braindstorming adalah curah pendapat. Yang bermaksud untuk membangkit-

kan keberanian peserta untuk mengungkapkan pendapat dan perasaannya.- Case study adalah study kasus. Yang bermaksud sebagai arena saling tukar

informasi (sharing) dan memecahkan masalah bersama.- Paedagogi adalah serangkaian seni dan pengetahuan dalam mengajar anak-

anak. Didalam paedagogi, Guru dan segala yang dimilikinya adalah sumber belajar utama.

- Andragogi adalah serangkaian seni dan pengetahuan dalam mengajar orang dewasa. Dalam andragogi, pengalaman dan diri pembelajar adalah sumber belakar utama.

- Sosiodrama adalah drama yang diperankan oleh manusia. Bermaksud untuk menggugah kreatifitas peserta dalam memaknai materi yang diwujudkan dalam bentuk drama (penampilan/pentas)

Page 94: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

174 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 175

MEMBANGUN DAN MENGELOLA KOMUNITAS DALAM IPMOleh : Washian Bilhaq Fani Dirgantara

Latar BelakangIkatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi berbasis Pelajar disekolah

muhammadiyah secara khusus dan disekolah Negeri dan Swasta secara umum semakin tumbuh dan berkembang, hal tersebut menjadikan gerakan IPM mulai diperhitungkan sebagai wadah meningkatkan potensi, softskill, dan membina Pela-jar di Indonesia yang membantu Indonesia mencerdaskan anak bangsa sehingga melahirkan dalam jiwa Pelajar yang berkarakter, berfikir kritis dan beretika. Selain itu, perubahan zaman yang sangat cepat menjadikan banyak tantangan yang harus dilalui oleh IPM. Oleh karena itu, IPM dengan secara inovatif melakukan perbaikan dalam memperbaiki dan memperbaharui strategi gerakan di dalam organisasi.

Pada masa-masa sebelumnya IPM sangat fokus terhadap pembinaan pelajar dalam bidang kepemimpinan dengan memberikan pengetahuan dan pengalaman untuk menjadi pemimpin yang mempunyai wawasan keislaman dan keilmuan sehingga banyak menghasilkan pelajar yang dibina dan ajarkan sebagai kader pemimpin dalam sebuah organisasi di IPM, pada perkembangan zaman saat ini, IPM sangat membutuhkan kader yang mempunyai softskill (ke-ahlian) yang spesifik dalam suatu bidang tidak hanya kemampuan dalam bidang kepemimpinan sehingga seorang kader IPM selain pandai dalam memimpin sebuah organisasi, juga memiliki keahlian (sofskill).

Pada masa akan datang IPM membutuhkan kader-kader Intelektual yang tidak hanya menjadi pemimpin, tapi menjadi Penulis yang handal, Jurnalis yang kritis, sastrawan yang puitis, Budayawan yang artistik, seniman yang kreatif, teknolog yang inovatif, musician yang inspiratif, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, IPM harus menggembangkan sayap dalam melakukan pembinaan terhadap seorang kader, selain mempunyai ideology yang kuat juga mempunyai keahlian (softskill) tertentu. Agar dapat menjembatani semua tujuan kader-kader intelek-tual IPM harus dapat mewadahi semua potensi-potensi para pelajar dengan cara IPM pada level Pimpinan Daerah membentuk, membina dan mengembangkan Komunitas yang sesuai dengan bakat dan hobby pelajar tersebut, Pimpinan Wilayah menerjemahkan konsep-konsep pembentukan dan pembinaan komuni-tas sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan lokal wilayah tersebut.

Komunitas di IPM terbentuk dari kumpulan pelajar yang telah tergabung dalam Kegiatan Ektrakulikuler di setiap sekolah dan diwadahi oleh Pimpinan Daerah di seluruh Indonesia. Dalam suatu komunitas Siapa saja boleh berparti-sipasi asalkan sesuai dengan minat dan bakat yang komunitas tersebut pelajari. Setiap anggota komunitas dapat memberikan masukan, menyuarakan pendapat untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan potensi. Hasilnya, kum-

Page 95: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

174 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 175

pulan pikiran, perasaan dan tindakan yang berkembang dan menyebar pesat secara positif. Manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh pelajar yang tergabung dalam komunitas tersebut.

Nama Agenda AksiGerakan 1000 Komunitas

Definisi Komunitas Komunitas (community) berarti Kumpulan orang (lebih dari 3 orang) yang mem-punyai kesamaan hobby (minat dan Bakat) untuk mengembangkan potensi yang terdapat pada setiap individu. Komunitas tidak bersifat mengikat (bebas) dalam mengekspresikan diri.

Orientasi Mewadahi minat dan bakat pelajar dalam keahlian (softskill) khusus yang mempunyai nilai-nilai Intelektualitas dan kreatifitas dalam meningkatkan dan menggembangkan potensi dan keahlian.

Tujuan1. Menciptakan wadah untuk mengapresiasi potensi dan minat pelajar dalam

bidang keilmuan dan kreatifitas.2. Mengembangkan dan meningkatkan berbagai ragam minat dan potensi kader

Ikatan sehingga terwujud kader-kader yang kompeten dalam berbagai bidang Ilmu Pengetahuan.

3. Pelajar dapat menyalurkan minat dan bakat dengan membentuk komunitas4. Pelajar mempunyai keahlian (softskill) khusus.5. Terbinanya pelajar yang dapat mengokohkan organisasi dalam bidang Keil-

muan, kesenian, kebudayaan, dan teknologi.6. Pelajar memiliki kecakapan ketrampilan khusus sebagai bekal kemampuan

managemen organisasi.

Target1. Timbulnya kesadaran pada Pimpinan Daerah IPM untuk membentuk Komuni-

tas.2. Terbentuknya komunitas berbasis hobby sesuai dengan kebijakan dan kebu-

tuhan lokal di setiap level Pimpinan Daerah IPM Se-Indonesia minimal 1 buah komunitas

3. Komunitas menjadi wadah proses pembinaan dan kaderisasi kader IPM.

Unsur-unsur Pembangun komunitas:1. Pemberdayaan (Empowerment)

Page 96: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

176 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 177

Pemberdayaan dalam artian pengembangan konsep diri secara positif, serta konstruksi pemahaman yang lebih kritis dan analitis mengenai kondisi ling-kungan social sekitarnya.

2. PartisipasiPartisipasi adalah proses keikutsertaan. Keikutsertaan menjadi mutlak dilaku-kan untuk mengembangkan atau membangun komunitas. Tanpa adanya par-tisipasi dari pihak-pihak yang terlibat mustahil komunitas tersebut terbentuk dan bergerak. Tahap-Tahap Partisipasi adalah sebagai berikut :a. Tahap partisipasi dalam pengambilan keputusan

Pada umumnya, dalam hal ini lebih mencerminkan sifat kebutuhan kelom-pok-kelompok pada anggota komunitas. Karena itu, partisipasi anggota komunitas dalam pengembangan potensi (minat dan bakat) perlu ditum-buhkan melalui dibukanya forum yang memungkinkan anggota komunitas banyak berpartisipasi langsung di dalam proses pengambilan keputusan tentang program-program kegiatan di dalam komunitas tersebut.

b. Tahap partisipasi dalam perencanaan kegiatanPartisipasi dalam tahap perencanaan merupakan tahapan yang pal-

ing tinggi tingkatannya diukur dari derajat keterlibatannya. Dalam tahap perencanaan, anggota komunitas sekaligus diajak turut membuat keputu-san yang mencakup merumusan tujuan, maksud dan target.

sistem perencanaan harus didesain sesuai dengan respon anggota komunitas, bukan hanya karena keterlibatan mereka yang begitu esensial dalam meraih komitmen, tetapi karena mereka yang mempunyai informasi yang relevan yang dapat dijangkau perencanaan teknis sesuai dengan need asessment.

c. Tahap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatanPartisipasi anggota komunitas seringkali diartikan sebagai partisipasi sebagian anggota komunitas (yang lebih berpengetahuan) untuk secara sukarela menyumbangkan tenaganya di dalam kegiatan (program). Di lain pihak, anggota komunitas yang kurang berpengetahuan lebih banyak memperoleh manfaat dari hasil kegiatan (program), tidak dituntut sum-bangannya secara proposional. Karena itu, partisipasi anggota komunitas dalam tahap pelaksanaan kegiatan harus diartikan sebagai pemerataan partisipasi pada seluruh anggota komunitas baik yang berpengatahuan luas maupun yang minim pengetahuan.

d. Tahap partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi kegiatanKegiatan pemantauan dan evaluasi kegiatan (program) sangat diperlukan. Bukan saja agar tujuannya dapat dicapai seperti yang diharapkan, tetapi juga diperlukan untuk memperoleh umpan balik tentang masalah-masalah dan kendala yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan dalam komunitas yang bersangkutan. Dalam hal ini, partisipasi seluruh anggota komunitas

Page 97: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

176 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 177

mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan perkembangan kegiatan (program).

e. Tahap partisipasi dalam pemanfaatan hasil kegiatanPartisipasi dalam pemanfaatan hasil kegiatan (program), merupakan un-sur terpenting yang sering terlupakan. Sebab tujuan kegiatan (program) adalah untuk menigkatkan potensi minat dan bakat dalam anggota komu-nitas sehingga terdapat pengembangan keahlian (skill). Di samping itu, pemanfaaatan hasil kegiatan (program) akan merangsang kemauan dan kesukarelaan anggota komunitas untuk selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan (program) yang akan datang.

3. AktivitasHal utama untuk membentuk komunitas adalah komitmen. Selanjutnya adalah pengorganisasian.Setelah memiliki komitmen bersama untuk membentuk ko-munitas dan dirasa bisa saling berbagi rasa dan bergerak bersama, maka baru kemudian mengorganisir komitmen tersebut dalam sebuah komunitas yang memiliki visi, misi serta aktivitas yang mesti dijalankan bersama. Dalam mengorganisir komunitas disandarkan atas analisis kebutuhan (need assess-ment) yang merupakan kebutuhan bersama.Macam-macam need assessment :a. Felt Needs, yaitu kebutuhan nyata (riil) yang dirasakan pada saat ter-

tentu (temporal).b. Actual needs, yaitu kebutuhan nyata dan jelas dibutuhkan pada saat ini.c. Anticipated needs, kebutuhan-kebutuhan yang akan dirasakan di waktu

mendatang.4. Perencanaan

Melakukan sistematisasi sebuah rencana yang disesuaikan dengan kebutu-han yang ada serta kondisi sekitar.

5. PelaksanaanMelakukan kegiatan nyata sesuai dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan ketika dihadapi saat itu.

6. Evaluasi (feed back)Sesuatu yang bisa mengontrol pelaksanaan kegiatan/ agenda yang telah teraksana secara nyata (real) dan kesuksesan proses perencanaan, pelaksa-naan dan hasil yang telah dilaksanakan sebagai umpanbalik bahan masukan (saran) untuk pengembangan kegiatan komunitas berikutnya.

Pengorganisasian KomunitasPengorganisasian komunitas merupakan proses untuk membangun kekua-

tan komunitas dengan melibatkan anggota komunitas melalui proses pembinaan, meningkatkan potensi bakat, merumuskan alternatif pemecahan masalah serta membangun organisasi sosial yang demokratis, berdasarkan aspirasi, keinginan,

Page 98: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

178 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 179

kekuatan dan potensi yang tumbuh dalam komunitas. Dalam bahasa Inggris, sebutan bagi pelaksana pengorganisir komunitas adalah Community Orga-nizer.

Beberapa nilai yang dibangun dalam proses pengorganisasian komunitas yaitu:1. Perencanaan, Fondasi pertama dalam setiap langkah adalah melakukan

perencanaan komunitas apa yang akan dibentuk dan melakukan strategi agar anggota dalam komunitas tersebut mempunyai potensi dan bakat yang sesuai dengan minat. Mengumpulkan pelajar yang mempunyai hobby sejenis minimal 3 orang dengan mempersiapkan perencanaan konsep pembinaan dan pendampingan yang jelas dengan materi-materi pengembangan keahlian (softskill) sesuai dengan minat anggota.

2. Mulai dari apa yang ada, proses pengorganisasian berawal dan dibangun di tingkat lokal, kecil, terdapat isu konkret yang digali di atas komunitas dimana sekelompok orang mau terlibat. Menekankan pada intensitas dan persiapan yang matang dari sekian banyak orang terlibat. Keterlibatan tersebut mulai dari pembinaan, pemberdayaan, identifikasi isu, pengambilan keputusan, evaluasi, dan refleksi dari proses yang telah dijalani bersama. Pengorganisasian komunitas merupakan sebuah proses dinamis, berkelanjutan dan bisa dikembangkan ke langkah-langkah selanjutnya dari lingkup lokal sampai ke lingkup nasional bahkan internasional, dan dari isu yang konkret ke isu yang lebih makro bahkan global.

3. Membangun kesadaran, kesadaran melalui proses belajar dari pengalaman (Experience Learning). Inti dari proses pengorganisasian komunitas adalah pengembangan kesadaran dan pemahaman untuk bertindak sesuai dengan kenyataan. Conscientisasi (ketersadaran) tidak bisa dicapai melalui mekanisme hafalan yang biasa diterapkan oleh sistem pendidikan bermodel bank system menganggap manusia sebagai obyek yang pikirannya bisa diisi apa saja. Pencapaian Conscientisasi diperoleh melalui tindakan dengan belajar dari pengalaman-pengalaman hidup. Oleh karena itu, pengorganiasian komunitas memberikan penekanan pada proses belajar dengan melakukan pencarian kebenaran (seeking the truth) dan pencerahan (enlightment) secara terus menerus melalui media-media aktivitas bersama. Sesuatu yang benar sekarang belum tentu benar untuk masa yang akan datang, manusia dituntut untuk terus mencari kebenaran yang hakiki dari proses dialektika antara teori dan praktek.

4. Keterlibatan dan Keteladanan, pengorganisasian komunitas mempunyai kecenderungan untuk membela yang lemah/ miskin/ bodoh, yang tidak berdaya dan tertindas. Tetapi sikap tersebut tidaklah cukup. Perubahan harus dicapai melalui suatu proses partisipatif dimana keseluruhan anggota komunitas terlibat untuk mempunyai pengalaman dalam mengorganisir.

Page 99: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

178 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 179

5. Kepemimpinan, mereka yang melakukan pengorganisasian komunitas (com-munity organizer) bukanlah pemimpin, juga bukan individu dan kepribadian. Community organizer (CO) adalah pusat dari kelompok, tetapi tidak berori-entasi untuk menjadi pemimpin. Pemimpin sebaiknya teridentifikasi, muncul dan telah diuji dalam tindakan dan bukan terpilih karena kekuatan dari luar kelompok. Pemimpin harus mampu mempertanggungjawabkan tindakannya pada publik.

Tujuan Pengorganisasian KomunitasMembangun kekuatan organisasi : Pengorganisasian komunitas bertujuan

untuk mendorong secara efektif modal sosial organisasi agar mempunyai kekua-tan untuk menyelesaikan permasalahannya secara mandiri. Melalui proses CO, anggota komunitas diharapkan mampu belajar untuk menyelesaikan ketidakber-dayaannya dan mengembangkan potensinya dalam mengontrol lingkungannya dan memulai untuk menentukan sendiri nasibnya di masa depan.

Memperkokoh kekuatan komunitas basis: Pengorganisasian komunitas bertujuan untuk membangun dan menjaga keberlanjutan sebuah organisasi yang kokoh yang dapat memberikan pelayanan terhadap permasalahan-permasalah-an dan aspirasi di atas komunitas. Organisasi komunitas dapat menjamin tingkat partisipasi, pada saat bersamaan, mengembangkan dan memperjumpakan dengan organisasi atau kelompok lain untuk semakin memperkokoh kekuatan komunitas.

Langkah Dalam Pengorganisasian KomunitasSebuah proses dimana seorang CO mencoba untuk terlibat bersama seluruh anggota komunitas dan menjalin komunikasi serta relasi dengan cara belajar dari kebiasaan sehari-hari dari komunitas. Akan lebih baik jika CO mempunyai minat dan bakat sejenis dalam komunitas untuk membangun kepercayaan dan mempe-lajari segala potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh komunitas.1. Investigasi Komunitas: Investigasi komuitas merupakan sebuah proses

pembelajaran dan analisa yang sistematis mengenai struktur pembelajaran dan kekuatan atau potensi yang terdapat pada anggota komunitas yang diorganisir. Dari proses ini diharapkan menghasilkan peningkatan potensi bakat dan pemberdayaan keilmuan anggota komunitas.

2. Membangun Rencana & Strategi: perencanaan merupakan sebuah proses untuk mengidentifikasi tujuan dan menterjemahkan tujuan tersebut ke dalam kegiatan yang nyata/konkret dan spesifik. Perencanaan akhir dan pengambilan keputusan akhir dilakukan oleh komunitas yang diorganisir. Membuat kurikulum materi-materi yang sesuai dengan bakat dan kebutuhan komunitas tersebut.

3. Groundwork: Proses penajaman dari langkah pengorganisasian, merupakan

Page 100: 3 Pedoman Pelajar Muhammadiyah

180 Berita Resmi Pelajar Muhammadiyah

proses dialogis dan transformatif. Pendekatan yang dilakukan bukan lagi orang per orang tetapi sudah dengan melakukan kelompok-kelompok kecil dengan melakukan dialog mengenai pandangan, impian, analisis, keper-cayaan, prilaku yang berkaitan dengan isu/persoalan yang dikeluhkan oleh komunitas. Proses ini bertujuan untuk memastikan keterlibatan kelompok dalam melakukan analisa, pemecahan masalah, dan aksi bersama untuk memecahkan permasalahan tersebut.

4. Role Play: Merupakan sebuah proses dimana anggota kelompok di aras komunitas melakukan simulasi peran melalui dialog, diskusi, lobi, negoisasi, atau bahkan konfromtrasi dalam sebuah studi kasus terkait dengan isu yang diangkat. Berbagai skenario sebaiknya didesain sehingga memberikan proses pembelajaran bagi komunitas dalam proses penyelesaian masalah.

5. Integrasi: mengintegrasikan berbagai keahlian tertentu (spesifik) potensi yang dimiliki oleh berbagai individu-individu untuk berbagi (share) pengetahuan kepada orang lain dalam suatu kominitas.

6. Partisipasi : keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang berkaitan den-gan keadaaan lahiriahnya. berperan secara aktif dalam proses atau alur taha-pan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pedampingan kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materil dan spiritual.

7. Mobilisasi: Merupakan sebuah langkah aksi dari komunitas untuk mencoba menyelesaikan permasalahan yang muncul. Bekaitan dengan isu yang diangkat mungkin ini bisa berupa negoisasi dan atau dialog disertai dengan taktik-taktik yang telah dipersiapkan. Tindakan mobilisasi anggota dalam komunitas untuk berpartisipasi dalam memulai kegiatan-kegiatan yang dapat menyelesaiakan permasalahan mereka.

8. Evaluasi: Sebuah proses dimana anggota kelompok menilai tentang proses pembelajaran apa yang mereka dapat dari serangkaian kegiatan yang dilakukan, apa yang tidak diraih terkait dengan indikator / hasil yang ditetapkan dalam perencanaan, apa kelebihan dan kelemahan dari proses pelaksanaan aksi yang telah dilakukan dan bagaimana cara meminimalkan segala kelemahan dan kesalahan yang telah dilakukan.

9. Refleksi: Sebuah langkah yang seringkali dianggap sepele tetapi disinilah kekuatan spirit sebuah gerakan dalam proses pengorganisasian. Proses refleksi adalah sebuah proses dimana dimensi rasa lebih mengutama untuk kemudian mendorong proses kesadaran diri dari anggota kelompok dalam komunitas. Dalam refleksi, proses pencerahan apa yang terjadi di masing-masing anggota kelompok komunitas dibagikan berbasis pada pengalaman mereka ketika berproses pada saat melakukan aksi.