202772876 pembahasan diare akut

8/20/2019 202772876 Pembahasan Diare Akut

1/67

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Diare akut merupakan keluhan yang sering dijumpai pada orangdewasa. Bila terjadi tanpa komplikasi, secara umum dapat diobati

sendiri oleh penderita. Namun, bila terjadi komplikasi akibat dehidrasi

atau toksik menyebabkan morbiditas dan mortalitas, meskipun

penyebab dan penanganannya telah diketahui dengan baik serta

prosedur diagnostiknya juga semakin baik.

Meskipun diketahui bahwa diare merupakan suatu respon tubuh

terhadap keadaan tidak normal, namun anggapan bahwa diare

sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk mengekskresikan

mikroorganisme keluar tubuh, tidak sepenuhnya benar. Terapi kausal

tentunya diperlukan pada diare akibat infeksi, dan rehidrasi oral

maupun parenteral secara simultan dengan kausal memberikan hasil

yang baik terutama pada diare akut yang menimbulkan dehidrasi

sedang sampai berat. Acapkali juga diperlukan terapi simtomatik

untuk menghentikan diare atau mengurangi volume feses, karena

berulang kali buang air besar merupakan suatu keadaankondisi yang

menggganggu akiti!tas sehari"hari.

1.2 TUJUAN

Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini antara lain untuk memenuhi salah satu penilaian

kognitif pada masa Kepaniteraan Klinik pada stase bagian Ilmu Penyakit Dalam. Selain

itu, tujuan penulisan Tinjauan Pustaka ini antara lain untuk menambah pengetahuan bagi

penulis dan bagi orang lain yang membacanya terutama mengenai diare akut.

#


2/67

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ANATOMI FISIOLOGI USUS HALUS DAN USUS BESARA. USUS HALUS

$anjang usus halus pada orang hidup % kaki, terbagi menjadi&

#. 'uodenum, panjang % () cm

(. *ejenum

+. leum

'inding usus halus paling luarlapisan serosa dibentuk oleh peritoneum

yang mempunyai lapisan viseral dan parietal. $aritoneum melipat dan

meliputi visera abdomen dengan hampir sempurna.

Mesinterium "- lipatan peritoneum yang lebar menyerupai

kipas menggantung jejunum dan ileum dari

dinding postenor abdomen.

mentum mayus "- lapisan ganda peritoneum, menggantung dari

kurvatura mayor lambung ke bawah di depan

visera abdomen.

mentum minus "- terbentang dari kurvatura minor dan bagian

atas duodenum, menuju hati membentuk liga

mentum hepatogastrikum dan ligamentum

hepatuduodenale.

tot yang meliputi usus halus ada ( lapis&

#. /apisan luar terdiri atas serabut"serabut longitudinal yang lebih

tipis.

(. /apisan dalam terdiri atas serabut"serabut sirkular.

/apisan mukosa dan sbumukosa usus halus membentuk lipatan"

lipatan sirlular dinamakan valvula koniventas. 0ulva koniventas

merupakan tonjolan"tonjolan seperti jari"jari dari mukosa dengan jumlah 1"

(


3/67

) juta dengan ukuran panjang 2.) dampai#.) mm. Mikromili tonjolan

seperti jari dengan panjang # m terletak pada permukaan luar setiap

vilkus. 0alvula koniventes vili dan mikromili menambah luas permukaan

absorpsi.

3pitel vilus terdiri dari ( jenis sel&

#. 4el gobet "- penghasil mucus

(. 4el"sel absorptive "- absorpsi bahan makanan yang telah dicernakan.

'isekililing vilus terdapat sumur kecil dinamakan kripta lieberkuin.

'uodenum diperdarahi oleh arteria gastro duodenalis dan arteria

dankreatikoduodenalis superior.

$eredaran darah kembali lewat vena mesentrika superior yang

membentuk vena porsa bersama dengan vena lienalis.

5ungsi usus halus yang utama ada (, yaitu&

#. $encernaan.

(. Absorpsi bahan"bahan nutrisi dan air.

B. USUS BESAR

Tabung muskular berongga dengan panjang % ) kali, diameter % (.)

inci. Terbagi jadi & sekum, kolon, rektum.

6olon terbagi menjadi& kolok asendes, transversum desendes, sigmoid.

6elokan tajam di kanan & 7eksura hepatika

6elokan tajam di kiri & 7eksura lienalis

/apisan otot longitudinalnya terkumpul dalam tiga pita dinamakan

faeniakoli arteri mesenterika.

6elenjar usus panjang"panjang dan banyak sel gobet, sel"sel absorptif

dan sedikit sel enteroendolon. 3pitel pelapisnya silindris yang sel"selnya

memiliki mikromili pendek dan tidak teratur.

/apisan kemina propia kaya akan limfosit dan limfonocluli. Muskularisdari usus besar terdiri dari otot longitudinal dan sirkular.

+


4/67

2.2 DEFINISI

'iare adalah buang air besar 8defekasi9 dengan tinja berbentuk cair

atau setengah cair 8setengah padat9, kandungan air tinja lebih banyak

dari biasanya lebih dari (22 gram atau (22 ml(1 jam. 'e!nisi lain

memakai criteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari +

kali per hari. Buang besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir

dan darah.

'iare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari #) hari.

4edangkan menurut World Gastroenterology Organization global

guidelines (22), diare akut dide!nisikan sebagai pasase tinja yang

cairlembek dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung

kurang dari #1 hari.

'iare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari #) hari.

4ebenarnya para pakar di dunia telah mengajukan beberapa criteria

mengenai batasan kronik pada kasus diare tersebut, ada yang #) hari,

+ minggu, # bulan, dan + bulan, tetapi di ndonesia dipilih waktu lebih

dari #) hari agar dokter tidak lengah, dapat lebih cepatmenginvestigasi penyebab diare dengan lebih tepat.

'iare persisten merupakan istilah yang dipakai di luar negeri yang

menyatakan diare yang berlangsung #)"+2 hari yang merupakan

kelanjutan dari diare akut 8peralihan antara diare akut dan kronik,

dimana lama diare kronik yang dianut yaitu yang berlangsung lebih

dari +2 hari9.

'iare infektif adalah bila penyebabnya infeksi. 4edangkan diarenoninfektif bila tidak ditemukan infeksi sebagai penyebab pada kasus

tersebut.

'iare organic adalah bila ditemukan penyebab anatomik,

bakteriologik, hormonal atau toksikologik. 'iare fungsional bila tidak

ditemukan penyebab organik.

Klasifkasi:

1


5/67

'iare dapat diklasi!kasikan berdasarkan & #. /ama waktu diare &

akut atau kronik, (. Mekanisme pato!siologis& osmotic atau sekretorik,

+. Berat ringan diare& kecil atau besar, 1. $enyebab infeksi atau tidak&

infektif atau non"infektif, ). $enyebab organic atau tidak& organic ataufungsional.

2. EPIDEMIOLOGI

/ebih dari ( juta kasus diare akut infeksius di Amerika setia

tahunnya yang merupakan penyebab kedua dari morbiditas dan

mortalitas di seluruh dunia. :ambaran klinis diare akut acapkali tidak

spesi!k. Namun selalu behubungan dengan hal"hal berikut & adanya

traveling 8domestik atau internasional9, kontak personal, adanya

sangkaan food-borne transmisi dengan masa inkubasi yang pendek.

*ika tidak ada demam, menunjukkan adanya proses mekanisme

enterotoksisn. 4ebaliknya, bila ada demam dan masa inkubasi yang

lebih panjang, ini karakteristik suatu etiologi infeksi. Beberapa jenis

toksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme 8seperti E.coli 0157:H79

membutuhkan beberapa hari masa inkubasi.

2.! ETIOLOGI

'iare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi

8bakteri, parasit, virus9, keracunan makanan, efek obat"obatan dan

lain"lain.

I"#eksi

1. E"$eral Bak$eri& Sigella s!" E.coli !atogen" Sal#onella s!" $ibrio

colera" %ersinia entero colytica" &o#!ylobacter 'e'uni"

$.!araae#oliticus" $.()G." Sta!ylococcus aureus"

Stre!tococcus" *lebsiella" +seudo#onas" )ero#onas" +roteus

dll.

)


6/67

Enteroto,igenic E.coli 83T3;9. Mempunyai ( faktor virulensi

yang penting yaitu faktor kolonisasi yang menyebabkan

bakteri ini melekat pada enterosit pada usus halus dan

enterotoksin 8eat labile 8


7/67


8/67

Bila terjadi kerusakan mukosa yang menimbulkan ulkus, akan

terjadi bloody diarrea

%ir&s& otavirus, Adenovirus, (oral/ irus" (oral/ li/eirus" &yto#egaloirus ;M09, ecoirus. 0irus"virus tersebut

merupakan penyebab diare akut terbanyak pada anak 82 C

D2E9.

2otairus: yang sering dijumpai adalah serotype #,(,D,dan ? &

terdapat pada manusia, 4edangkan serotype + dan 1 didapati

pada hewan dan manusia, serta serotype ),>, dan didapati

hanya pada hewan.

(oral/ irus & terdapat pada semua usia, umumnya akibat

food borne atau ater borne transmisi, dan dapat juga terjadi

penularan !erson to !erson.

)stroirus, didapati pada anak dan dewasa.

Parasi$& " protoFoa& Ente#oeba istolytica" Giardia la#blia"

&ry!tos!oridiu# !aru#" 3alantidiu# coli.

Giardia la#blia. $arasit ini menginfeksi usus halus. Mekanisme

patogensis masih belum jelas, tapi dipercayai mempengaruhi

absorbsi dan metabolisme asam empedu. Transmisi melalui

fecal"oral route. nteraksi host"parasite dipengaruhi oleh umur,

status nutrisi,endemisitas, dan status imun. 'idaerah dengan

endemisitas yang tinggi, giardiasis dapat berupa asimtomatis,

kronik, diare persisten dengan atau tanpa malabsorbsi. 'i

daerah dengan endemisitas rendah, dapat terjadi wabahdalam ) C D hari setelah terpapar dengan manifestasi diare

akut yang disertai mual, nyeri epigastrik dan anoreksia.

6adang"kadang dijumpai malabsorbsi dengan faty stools,nyeri

perut dan gembung.

Enta#oeba istolytica. $revalensi 'isentri amoeba ini

bervariasi,namun penyebarannya di seluruh dunia. nsiden

nya mningkat dengan bertambahnya umur,dan teranak pada

D


9/67

laki"laki dewasa. 6ira"kira ?2E infksi asimtomatik yang

disebabkan oleh 3.histolytica non patogenik 83.dispar9.

Amebiasis yang simtomatik dapat berupa diare yang ringan

dan persisten sampai disentri yang fulminant.

&ry!tos!oridiu#. 'inegara yang berkembang"

cry!tos!oridiosis ) C #)E dari kasus diare pada anak. nfeksi

biasanya siomtomatik pada bayi dan asimtomatik pada anak

yang lebih besar dan dewasa. :ejala klinis berupa diare akut

dengan tipe atery diarrea, ringan dan biasanya self"limited.

$ada penderita dengan gangguan sistim kekebalan tubuh

seperti pada penderita A'4, cryptosporidiosis merupakan

reemerging disease dengan diare yang lebih berat dan

resisten terhadap beberapa jenis antibiotik.

'(r): ).lu#brocoides" ;acing tambang, 4ricuris triciura"

S.strercoralis" cestodiasis dll. Strongyloides stercoralis. 6elainan pada mucosa usus akibat

cacing dewasa dan larva, menimbulkan diare.Scistoso#a s!!. ;acing darah ini menimbulkan kelainan

pada berbagai organ termasuk intestinal dengan berbagai

manifestasi, termasuk diare dan perdarahan usus..&a!ilaria !ili!!inensis. ;acing ini ditemukan di usus halus,

terutama jejunu, menyebabkan in7amasi dan atro! vili dengan

gejala klinis atery diarrea dan nyeri abdomen.4ricuris tricuria. ;acing dewasa hidup di kolon, caecum, dan

appendiG. nfeksi berat dapat menimbulkan bloody diarrea

dan nyeri abdomen.

F&"*&s: 6andidamoniliasis

2. Pare"$eral& titis Media Akut 8MA9, pneumonia, 4raelers

diarrea: E.coli" Giardia la#blia" Sigella" Enta#oeba istolytica

dll.

Makanan&

ntoksikasi makanan& makanan beracun atau mengandung

logam berat, makanan mengandung bakteritoksin&

?


10/67

&lostridiu# !erfringens" 3.cereus" S.aureus" Stre!tococcus

anae#oliticus lyticus dll. Alergi& susu sapi, makanan tertentu.

Malabsorbsimaldigesti& karbohidrat& monosakarida 8glukosa,

laktosa, galaktosa9, disakarida 8sakarosa, laktosa9, lemak&

rantai panjang trigliserida protein& asma amino tertentu,

celiacsprue gluten malabsorption, protein intolerance, cows

milk, vitamin dan mineral.

munode!siensi& hipogmaglobulinemia,

panhipogamaglobulinemia 8Bruton9, penyakit grnaulomatose

kronik, de!siensi gA, imunode!siensi gA heavycombinationa. Terapi obat, antibiotic, kemoterapi, antacid dll.

Tindakan tertentu seperti gastektomi, gastroenterostomi, dosis

tinggi terapi radiasi.

/ain"lain& 4indrom @ollinger"3llison, neuropati autonomic

8neuropati diabetic9

4ecara etiologi, diare akut dapat disebabkan oleh infeksi,

intoksikasi 8poisoning9, alergi, reaksi obat"obatan, dan juga faktor

psikis

2.+ PATOFISIOLOGI,PATOMEKANISME

'iare dapat disebabkan oleh satu atau lebih

pato!siologipatomekanisme sebagai berikut& #9. smolaritas

intraluminal yang meninggi, disebut diare osmoticH (9. 4ekresi cairan

dan elektrolit meninggi, disebut diare sekretorikH +9. Malabsorbsi asam

empedu, malabsorbsi lemakH 19. 'efek system pertukaran

aniontransport elektrolit aktif di enterositH )9. Motilitas dan waktu

transit usus abnormalH >9. :angguan permeabilitas ususH 9. n7amasi

dinding usus, disebut diare im7amatorikH D9. nfeksi dinding usus,

disebut diare infeksi.

#2


11/67

'iare osmotic& diare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan

osmotic intralumen dari usus halus yang disebabkan oleh obat"

obatFat kimia yang hiperosmotik 8a.l. Mg41, Mg8


12/67

'iare infeksi& infeksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering

dari diare. 'ari sudut kelaianan usus, diare oleh bakteri dibagi atas

non"invasif 8tidak merusak mukosa9 dan invasive 8merusak mukosa9.

Bakteri noninvasive menyebabkan diare karena toksin yang disekresioleh bakteri tersebut, yang disebut diare toksigenik. ;ontoh diare

toksigenik a.l. kolera. 3nterotoksin yang dihasilkan kuman $ibrio

colare6eltor merupakan protein yang dapat menempel pada epitel

usus, lalu membentuk adenosisn monofosfat siklik 8AM5 siklik9 di

dinding usus dan menyebabkan sekresi aktif anion klorida yang diikuti

air, ion bikarbonat dan kation natrium dan kalium. Mekanisme absorpsi

ion natrium melalui mekanisme pompa natrium tidak terganggu

karena itu keluarnya ino klorida 8diikuti ion bikarbonat, air, natrium, ion

kalium9 dapat dikompensasi eleh mneingginya absorsi ion natrium

8diiringi oleh air, ion kalium dan ion bikarbonat, klorida9. 6ompensasi

ini dapat dicapai dengan pemberian larutan glukosa yang diabsorpsi

secara aktif oleh dinding sel usus.

2.- PATOGENESIS

Iang berperan pada pathogenesis diare akut terutama karena

infeksi yaitu factor kausal 8agent9 dan factor pejamu 8host9. 5actor

pejamu adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri

terhadap organisme yang dapat menimbulkan diri terhadap organism

yang dapat menimbulkan diare akut, terdiri dari factor"fkator daya

tangkis atau lingkungan internal saluran cerna a.l keasaman lambung,

motilitas usus, imunitas dan juga lingkungan mikro7ora usus. 5aktro

kausal yaitu daya penetrasi yang dapat masuk sel mukosa,

kemampuan memproduksi toksin yang memperngaruhi sekresi cairan

usus halus serta daya lekat kuman. $athogenesis diare karena infeksi

bakteriparasit terdiri atas&a. 'iare karena bakteri Non"nvasif 83nterotoksigenik9.

Bakteri yang tidak merusak mukosa missal $.colerae Eltor"

Enteroto/sigenic E.coli E4E& dan &.!erfringens. $.&olerae Eltor

mengeluarkan toksin yang terikat pada mukosa usus halus #)"+2

menit sesudah diproduksi vibrio. 3nterotoksin ini menyebabkan

#(


13/67

kegiatan berlebihan nikotinamid adenine dinukleotid pada dinding

sel usus yang diikuti oleh air, ion bikarbonat, kation natrium dan

kalium.b. 'iare karen Bakteriparasit invasif 83nterovasif9.

Bakteri yang merusak 8invasive9 antara lain& Enteroinasif E.coli

EE&" Sal#onella" Sigelle" %ersinia" &.+erfringens ti!e ;. 'iare

disebabkan oleh kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan

ulserasi. 4ifat diarenya sekretorik eksudatif. ;airan diare dapat

tercampur lendir dan darah. Jalau demikian, infeksi kuman"kuman

ini dapat juga bermanifestasi sebagai diare koleriformis. 6uman

Sal#onella yang sering menyebabkan diare yaitu& S.!araty!i 3"

Sty!i#uriu#" S.entereiditis" S.coleraesuis. +enyebab parasit

yang sering yaitu E.istolitica dan G.la#blia.

2. DIGNOSIS

'iagnosis ditegakkan berdasrkan anamnesis, pemeriksaan !sik dan

pemeriksaan penunjang.

1. A"a)"esis

$asien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala klinik

tergantung penyebab penyakit dasarnya. 6eluhan diarenya

berlangsung kurang dari #) hari. 'iare karena penyakit usus halus

biasanya berjumlah banyak, diare air, dan sering berhubungan dengan

malabsorbsi, dan dehidrasi sering didapatkan. 'iare karena kelainan

kolon sering berhubungan dengan tinja berjumlah kecil tetapi sering,

bercampur darah dan ada sensasi ingin ke belakang. $asien dengan

diare akut infektif datang dengan keluhan khas yaitu& nausea, muntah,

nyeri abdomen, demam, dan tinja yang sering, bisa air, malabsorbtif,

atau berdarah tergantung bakteri pathogen yang spesi!k. 4ecara

umum, pathogen usus halus tidak invasive, dan patpgen ileokolon lebih

mengarah ke invasive. $asien yang memakai toksin atau pasien yang

mengalami infeksi toksigenik secara khas mengalami nausea dan

muntah sebagai gejala prominen bersamaan dengan diare air tetapi

jarang mengalami demam. Muntah yang mulai beberapa jam dari

masuknya makanan mengarahkan kita pada keracunan makanan

#+


14/67


15/67

'ehidrasi dapat timbul jika diare berat dan auspan oral terbatas karena

nausea dan muntah, terutama pada anak kecil dan lanjut usia. 'ehidrasi

bermanifestasi sebagai rasa haus yang meningkat, berkurangnya jumlah

buang air kecil dengan warna urin gelap, tidak mampu berkeringat, danperubahan ortostatik. $ada keadaan berat, dapat mengarah ke gagal

ginjal akut dan perubahan status jiwa seperti kebingungan dan pusing

kepala.

'ehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi + tingkatan&

De/i0rasi ri"*a" 8hilang cairan (")E BB9& gambaran klinisnya turgor

kurang, suara serak, pasien belum jatuh dalam presyok.De/i0rasi se0a"* 8hilang cairan )"DE BB9& turgor buruk, suara serak,

pasien jatuh dalam presyok atau syok, nadi cepat, napas cepat dan dalamDe/i0rasi era$ 8hilang ciaran D"#2E BB9& tanda dehidrasi sedang

ditambah kesadaran menurun 8apatis sampai koma9, otot"otot kaku,

sianosis9

Pe)eriksaa" Fisik

6elainan C kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan !sik sangatberguna dalam menentukan penyebab diare. 4tatus volume dinilai dengan

memperhatikan perubahan ortostatik pada tekanan darah dan nadi,

temperature tubuh dan tanda toksisitas. $emeriksaan abdomen yang

seksama merupakan hal yang penting. Adanya dan kualitas bunyi usus

dan adanya atau tidak adanya distensi abdomen dan nyeri tekan

merupakan Lclue8 bagi penentuan etiologi.

Pe)eriksaa" Pe"&"a"*$emeriksaan darah tepi lengkap& hemoglobin, hematokrit, leukosit, hitung

jenis leukosit, kadar elektrolit serum,reum dan ;reatinin& memeriksa adanya kekurangan volume cairan dan

mineral tubuh.$emeriksaan tinja& melihat adanya leukosit pada tinja yang menunjukkan

adanya infeksi bakteri, adanya telur cacing dan parasit dewasa.$emeriksaan 3/4A 8enzi#-lin/ed i##unosorbent assay 9& mendeteksi

giardiasis dan tes serologic amebiasis

#)


16/67

5oto G"ray abdomen

$asien dengan diare karena virus, biasanya memiliki jumlah dan hitung

jenis leukosit normal atau limfositosis. $asien dengan infeksi bakteri

terutama pada infeksi bakteri yang invasif ke mukosa, memilikileukositosis dengan kelebihan darah putih muda. Neutropenia dapat

timbul pada salmonellosis. ntuk mengetahui mikroorganisme penyebab

diare akut dilakukan pemeriksaan feses rutin dan pada keadaan dimana

feses rutin tidak menunjukkan adanya miroorganisme atau ova, maka

diperlukan pemeriksaan kultur feses dengan medium tertentu sesuai

dengan mikroorganisme yang dicurigai secara klinis dan pemeriksaan

laboratorium rutin.

ndikasi pemeriksaan kultur feses antara lain, diare berat, suhu tubuh -

+D,)2;, adanya darah danatau lender pada feses, ditemukan leukosit

pada feses, laktoferin, dan diare persisten yang belum mendapat

antibiotic.

Pe"e"$&a" 0eraa$ 0e/i0rasi

'erajat dehidrasi dapat ditentukan berdasarkan&

6eadaan kilnis& ringan, sedang, dan berat 8telah dibicarakan dia atas9Berat *enis $lasma& pada dehidrasi B* plasma meningkat'ehidrasi berat& B* plasma #,2+( C #,212'ehidrasi sedang & B* plasma #,2(D C #,2+('ehidrasi ringan & B* plasma #,2() C #,2(D$engukuran &entral $enous +ressure 8;0$9Bila ;0$ %1 sd %## cm


17/67

$o, colerica ( Turgor kulit menurun #Waser o#ens and #3kstremitas dingin #4ianosis (

mur )2 C >2 tahun #mur ->2 tahun (

PENATALAKSANAAN

'iare akut pada orang dewasa selalu terjadinya singkat bila tanpa

komplikasi, dan kadang"kadang sembuh sendiri meskipun tanpa

pengobatan. Tidak jarang penderita mencari pengobatan sendiri atau

mengobati sendiri dengan obat"obatan anti diare yang dijual bebas.

Biasanya penderita baru mencari pertolongan medis bila diare akut sudah

lebih dari (1 jam belum ada perbaikan dalam frekwensi buang air besar

ataupun jumlah feses yang dikeluarkan.

$enatalaksanaan pada diare akut antara lain&

Re/i0rasi :Bila pasien keadaan umum baik tidak dehidrasi, asupan cairan yang

adekuat dapat dicapai dengan minuman ringan, sari buah, sup dan keripikasin. Bila pasien kehilangan cairan yang banyak dan dehidrasi,

penatalkasanaan yang agresif seperti cairan intravena atau rehidrasi oral

dengan cairan isotonic mengandung elektrolit dan gula atau starch harus

diberikan. Terapi rehidrasi orla murah, efektif dan lebih praktis dairpada

cairan intravena. ;airan oral antara lain& ringer laktat dll. ;airan diberikan

)2"(22 mlkgBB(1 jam tergantung kebutuhan dan status dehidrasi.ntuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derjat

dehidrasi. 'ehidrasi terdiri dari dehidrasi ringan, sedang dan berat.

ingan bila pasien mengalami kekurangan cairan (")E dair BB. 4edang

bila pasien kehilangan cairan )"DE dari berat badan. Berat bila pasien

kehilangan cairan D"#2E dari berat badan.$rinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai

dengan jumlah cairan yang keluar dari tubuh. Macam C macam pemberian

cairan&B* plasma dengan rumus&

B* plasma C #,2()

#


18/67

6ebutuhan cairan O """"""""""""""""""""""""""""" G Berat Badan G 1 ml 2,22#

Metode pierce berdasarkan klinis&'ehidrasi ringan, kebutuhan cairan O )E G BB 8kg9

'ehidrasi sedang, kebutuhan cairan O DE G BB 8kg9'ehidrasi berat, kebutuhan cairan O #2E G BB 8kg9Metode 'aldiyono berdasarkan skor klinis a.l.

skor6ebutuhan cairan O """""""""""" G #2 E G kgBB G # liter

#)

Bila skor + dan tidak ada syok, maka hanya berikan cairan peroral

8sebanyak mungkin sedikit demi sedikit9. Bila skor P + disertai syok

diberikan cairan per intraven.;airan rehidrasi dapat diberikan melalui oral, enteral melalui selang,

nasogastrik atau intravena.Bila dehidrasi sedangberat sebaiknya pasien diberikan cairan melalui

infuse pembuluh darah. 4edangkan dehidrasi ringansedang pada pasien

masih dapat diberikan cairan per oral atau selang nasogastrik, kecuali bila

ada kontra indikasi atau oralsaluran cerna atas tak dapat dipakai.

$emberian per oral diberikan larutan oralit yang hipotonik dengan

komposisi (? g glukosa, +.) g Na;l, (.) g Natrium bikarbonat dan #.) g

6;l setiap liter. ;ontoh oralit generic, renalyte, pharolit dll.Die$$asien diare tidak dianjurkan puasa, kecuali bila muntah"muntah hebat.

$asien dianjurkan minum minuman sari buah, the, minuman tidak bergas,

makanan mudah dicerna seperti pisang, nasi, keripik, dan sup. 4usu sapi

harus dihindarkan karena adanya de!siensi lactase transien yang

disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Minuman berkafein dan alcoholharus dihindari karena dapat meningkatkan motilitas dan sekresi usus.Oa$ a"$i40iarebat"obat ini dapat mengurangi gejala"gejala. a9 yang paling efektif yaitu

derifat opiad missal loperamid, difenoksilat"atropin dan tinktur opium.

/operamid paling disukai karena tidak adiktif dan memiliki efek samping

paling kecil. Bismuth subsalisilat merupakan obat lain yang dapat

digunakan tetapi kontraindikasi pada pasien


19/67

harus hati"hati pada pasien disentri yang panas 8termasuk infeksi shigella9

bila tanpa disertai anti mikroba, karena dapat memperlama penyembuhan

penyakit. b9 obat yang mengeraskan tinja& atapulgit 1 G ( tabhari,

smectite + G # saset diberikan tiap diareBAB encer sampai diare berhenti.c9 obat anti sekretorik atau anti enkephalinase&


20/67

atau Ruinacine + G #22 mg selama

hari

ngtestinal )#ebiasis MetronidaFole + G )2 mg ) C #2

hari % pengobatan kista untukmencegah relaps&

'iiodohydroGySuin + G >)2 mg #2

hari atau $aramomycin + G )22 mg

#2 hari atau 'iloGanide furoate + G

)22 mg #2 hari&ry!tos!oridiosis ntuk kasus berat atau

immunocompromised &

$aromomycin + G )22 selama hari

sos!oriosis 6otrimoksaFole ( G #>2D22 hari

bat"obat $robiotik yang merupakan suplemen bakteri atau yeast banyak

digunakan untuk mengatasi diare dengan menjaga atau menormalkan

7ora usus. Namun berbagai hasil uji klinis belum dapat

merekomendasikan obat ini untuk diare akut secara umum. $robiotik

meliputi ;a/tobasilus" 3i


21/67

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

(#


22/67

'iare akut pada orang dewasa banyak ditemukan di klinik dalam praktek

sehari"hari. 4alah satu etiologinya adalah infeksi yang dapat disebabkan

oleh berbagai organisme seperti virus, bakteri, protoFoa, dan helminth.

$emahaman tentang pato!siologi diare akut dapat mengarahkan kitauntuk mencari dan mengetahui etiologi dan memberikan terapi yang

sesuai.

Terapi simtomatik sebagai tambahan terhadap terapi kausal kadang

diperlukan untuk mengurangi keluhan penderita yang mengganggu

akti!tas sehari"hari akibat diare aku

t.

Diare Akut Infek

s

ius Pada De

a

sa!mar "

e

in#akultas Kedokteran

Di$isi Penyakit Tropik dan Infeksi

%agian Ilmu Penyakit Dalam

!nie$rsitas Sumatera !tara

Pendahulua

n &

Diare

akut pada orang deasa m

erupakan

((


23/67

tanda dan gejala penyakit yang umum

dijum

p

ai dan bila terjadi tanpa komplikasi,

secara umum dapat di obati sendiri oleh

penderita.'

(a

m

un, bila terjadi komplikasi akibat

dehidrasi atau toksik m

e

nyebabkan

morbiditas dan mo

rtalitas, m

e

skipun penye

bab dan penanganannya telah d

i

ketahui

dengan baik serta prosedur di

agnostiknya juga sema

kin baik.

)eskipun diketahui baha diare m

e

rupakan

suatu respon tubuh terh

adap keadaan tidak

norm

al, na

mun angga

pan baha diare sebagai m

e

kanism

e

pertahanan tubuh untuk

m

engekskresikan m

(+


24/67

i

kroorganism

e keluar tubuh,

tidak sepenuhnya benar. Terapi kausal

tentunya diperlukan pada diare akibat infeksi, dan rehidrasi oral maupun parenteral

secara sim

u

ltan deng

an

kausal m

e

mberikan h

asil yang b

a

ik teru

tam

a

pada diare akut

yang m

e

ni

mbulkan dehidrasi sedang sam

p

ai

berat. Acapkali juga diperlukan terapi

sim

t

om

atik untuk m

e

nghentikan diare atau me

ngurangi $olum

e

fese

s, karena berulang

kali buang air besar merupakan suatu

keadaan*kondisi yang

m

enggganggu akitifitas

(1


25/67

sehari+ha

r

i.

Definisi &

Diareatau m

e

ncret didefinisikan sebagai bu

ang air besar dengan feses yang tida

k

berbentuk

unformed stools

- atau cair dengan frekensi lebih dari kali dalam /0 jam

.%ila diare berlangsung kurang dari / m

i

nggu, di

sebut sebagai Diare Akut. Apabila diare

berlangsung / m

i

nggu atau lebih, m

a

ka digolongkan pada

Diare Kronik

Pada feses dapat dengan atau tanpa lendir,

darah, atau pus. 1ejala ikutan dapat berupa

mual, m

unta

h, nyeri abdom

i

nal, m

u

la

s, te

nesm

us, dem

a

m dan tanda+tanda dehidrasi.',

/,

Klasifikasi

()


26/67

2 Patofisio

l

ogi &

Secara etio

logi, diare akut dapat di

sebabkan ol

eh infeksi, intoksikas

i poisoning-, alerg

i

,

reaksi obat+obatan, dan juga faktor psikis.0

%erikut ini akan diuraikan klasifikasi dan pa

tofisologi diare akutyang disebabkan oleh

proses infeksi pada usus atau

3nte

ric Infec

tion

Pendekatan klinis yang sederhana dan m

udah

adalah pem

bagian d

i

are akut berdas

arkan

proses patofisiologi enteri

c infection, yaitu m

e

mbagi di

are akut atas me

kanism

e

Inflamator

y

,

(on inflam

m

atory, dan

(>


27/67

Penetrating./,4

Tabel '

-

Inflamator y

diarrhea

ak

ibat proses

in$asion

dan

cytoto5in

di kolon dengan m

anifestasi

sindrom

a Disentri dengan diare yang dise

rtai lendir dan darah disebut juga

%loody

e+!S! 6epository 7/880 !n

i$ersitas Sumatera !tara

'

diarrhea-. %

i

asanya gejala klinis yang m

e

nyertai

adalah keluhan abdom

i

nal seperti mulas

sam

p

ai nyeri seperti kolik, m

u

al, muntah,

dem

a

m, tenesmus, serta gejala dan tanda

dehidrasi. P

a

da pem

(


28/67

e

riksaan tinja rutin s

ecara m

a

kroskopis ditemukan lendir dan*atau

darah, secara m

i

kroskopis didapati leukos

it polimorfonuklear. )ikroorganism

e penyebab

seperti, 3.

histolytica, Shigella

,3

n

tero In$as

i

$e 3.co

li

3I39-,:.

parahaemolitycus

,

9.

difficile

, dan 9.

jejuni.

(on Inflamatory diarrhea

dengan kelainan yang ditem

ukan di usus halus bagian

proksim

al, Proses d

iare adalah ak

ibat adanya

enterotoksin yang m

e

nga

kibatkan d

i

are cair

dengan $olume

(D


29/67

yang besar tanpa lend

ir dan darah, yang disebut dengan

;atery d

i

arrhea.Keluhan abdom

i

nal biasanya m

i

ni

m

a

l atau tida

k ada sama

sekali, nam

un gejala dan tanda

dehidrasi cepat tim

bul, terutam

a

pada kasus ya

ng tidak segera m

e

nda

pat cairan pengganti.

Pada pem

e

riksaan tinja secara ru

tin tidak

ditem

ukan leukosit. )ikroo

rganism

e penyebab

seperti, :.

cholerae, 3nteroto5igenic

3.

coli

3T39-,

Salmonella.

Penetrating diarrhea

lokasi pada bagian distal usushalus. Penyakit ini disebut juga

(?


30/67

3nteric

fe$

e

r

, 9hronic Septicemia

, dengan gejala klinis dem

a

m

dise

rtai diare. Pada

pem

e

riksaan tinja secara rutin didapati leukosit mononuclear. )ikr

ooragnism

e penyebab

biasanya

S.thypi, S.parathypi A,%, S.enteritid

is, S.cholerasuis,


31/67

a

m

a

t

or

y

I

n

f

l

a

m

at

o

r

y

P

e

n

e

t

r

a

t

i

n

g

1ambaran Tinja &

;at

e

r y

:olum

e

==

>eukosit +-

%loody, m

u

kus

:olume

+#


32/67

sedang

>eukosit P

)

(

)ukus:olum

e

sedikit

>eukosit )(

D

e

m

a

m

+

-

?

-

?

-

(yeri Perut

+-

?-

?-*+-

D

e

h

i

d

r a

s

i

?

?

?

-

?

+(


33/67

-

?

-

*

+

-

T

e

n

e

s

mu

s

+

-

?

-

+

-

K

o

m

p

l

i

k

as

i

@

i

p

o

$

o

le

++


34/67

m

i

k

T

ok

s

i

k

S

e

p

s

is

3pidemiolo

gi &

>ebih dari / juta kasus diare akut infeks

ius di Am

erika setia tahunnya yang m

e

rupakan

penyebab kedua dari m

o

rbiditas

dan mortalitas di seluruh dunia

1a

m

b

aran klinis diare akut acapkali tidak spesifik. (a

m

un selalu behubungan dengan

hal+ha

l ber

i

kut & adany

a

tra$e

ling d

omestik

+1


35/67

atau internasional-, kontak personal, adanya

sangkaan

food+borne

transm

isi dengan ma

sa inkubasi

yang pendek. Bika tidak ada

dem

a

m, m

e

nunjukkan adanya proses m

ekani

sm

e enterotoksisn. Sebaliknya, bila ada

dem

a

m dan m

a

sa inkubasi yang lebih panjang, in

i karakteristik suatu etiologi infeksi.

%eberapa jenis toksin yang dihasi

lkan oleh m

i

kroorganisme seperti

3

.

coli 8'4C&@C

-

m

embutuhkan beberapa hari m

a

sa inkubasi.C



/

3tiologi',

,E,

+)


36/67

'8

&

'. :irus &

)erupakan penyebab diare akut terbanyak pada

anak C8 F 8G-. %eberapa jenis $irus

penyebab diare akut &,

E

ƒ

6ota$irus

serotype ',/,,dan E & pada m

a

nusia.

Serotype dan 0 didapati pada

hean dan m

a

nusia. Da

n serotype 4,,

dan C didapati hanya pada hean.ƒ

(oralk $ir

u

s

& terdapat pada sem

ua usia, um

umnya akibat

food borne

atau

ater

borne

transm

isi, dan dapat juga terjadi penularan

person to person.ƒ

Astro$iru

s

, didapati pada anak dan deasaƒ

Adeno$irus

type 08, 0'-ƒ

Small boel structured $irus

ƒ9ytomegalo$irus

+>


37/67

/. %akteri &ƒ

3nteroto5

i

ge

nic 3.coli

3T39-. )em

punyai /

faktor

$irulensi yang penting yaitu

faktor kolonisasi yang m

e

nyebabka

n bakteri

ini m

e

lekat pada enterosit pada usus

halus dan enterotoksin

heat lab

ile

@>- dan

heat stabile

ST- yang me

nyebabka

n

sekresi cairan dan elektr

olit yang m

e

nghasilkan

atery diarrh

ea. 3T39 tidak

m

e

nyebabka

n kerusakan brush border atau m

e

ngin$asi m

ukos

a.ƒ

+


38/67

3nterophatogenic 3.coli

3P39-. )ekanism

e terjadinya diare belum

jelas.

Didapatinya proses perlekatan 3P39

ke

epitel usus m

e

nyebabkan kerusakan dari

m

e

mbrane m

ikro $ili yang akan m

e

ngganggu perm

uka

an absorbsi dan aktifitas

disakaridase.ƒ

3nteroaggregati$e 3.coli

3Agg39-. %akteri ini m

elekat kuat pada mukosa usus

halus dan m

e

nyebabka

n perubahan m

o

rfol

ogi yang khas. %agaim

anam

e

kanism

e

tim

bulnya diare m

a

sih belum

jelas, teta pi sitotoksin m

+D


39/67

ungkin m

e

megang peranan.ƒ

3nteroin$asi$e 3.coli

3I39-. Secara serolog

i

d

a

n biokim

i

a m

i

rip deng

an

Shigella

.

Seperti

Shigella

, 3I39 m

e

lakukan penetrasi dan m

ultip

likasi didalam

sel epitel ko

lon.ƒ

3nterohemorrhagic 3.coli

3@39-. 3@39 me

mproduksi

$er ocytoto

5

in

:T- ' dan /

yang disebut juga

Shiga+like to5in

yang m

e

nimbulkan edema

+?


40/67

dan perdarahan diffuse

di kolon. Pada anak se

ring berlanjut m

e

njadihemolytic

+ure

mic

syndrome.ƒ

Shigella spp

. Shigella m

e

ngin$asi dan m

u

ltip

lik

asi did

a

lam

sel e

p

ite

l kolon,m

e

nyebabka

n ke

m

a

tian sel m

ukos

a dan tim bulnya ulkus. Shigella jarang m

a

suk

kedalam

alian darah. #aktor $irulensi term

asuk &

smooth lipopolysaccharide cell+all

antigen

yang me

12


41/67

mpunyai aktifitas

endotoksin serta m

e

m

ban

tu proses in$asi dan

toksin

Shiga to5in

dan

Shiga+like to5in

- yang b

e

rsif at s

ito

to

ks

ik dan neurotoksik dan

mungkin m

e

nim

bulkan atery diarrheaƒ

9ampylobacter jejuni helicobacter jejuni-

. )anusia terinfeksi m

e

lalui kontak

langsung dengan hean unggas, anjing, kucing,

dom

ba dan babi- atau dengan feses

hean m

elalui m

a

kanan yang terkontam

i

nasi

seperti daging ay

am

dan air. Kadang+

kadang infeksi dapat me

1#


42/67

nyebar m

e

lalui kontak langsung

person to

person.

9.jejuni

mungkin m

e

nyebabkan diare m

e

lalui in$asi ke

dalam

usus halus dan usus besar.Ada /tipe toksin yang dihasilkan, yaitu

c

y

toto5

i

n

dan

heat+labile

entero

to5

i

n

. Perubahan

histopatologi yang terjadi m

i

rip dengan proses

u

l

cerati$e colitis.ƒ

:ibrio cholerae

8' dan

:.choleare

8'E. Air atau m

a

kanan ya

ng terkontami

1(


43/67

nasi oleh

bakteri ini akan m

e

nularkan

kolera. Penularan me

lalu

i

person to person

jarang te

rjad

i.



:.cholerae

m

e

lekat dan berkem

bang biak pada mukosa usus halus dan m

e

nghasilkan

enterotoksin yang m

e

nyebabkan diare.

Toksin kolera ini sangat m

i

rip dengan

heat+

labile to5in

>T- dari 3

T39. Penemuan terakhir

adanya enterotoksin yang lain yangm

e

mpunyai karakteristik tersendiri, seperti

acces

sory cholera

enteroto5in

A93- dan

Honular occludens to5in

"T-. Kedua toksin ini me

1+


44/67

nyebabkan sekresi cairan

kedalam

lum

e

n usus.ƒSalmonella non thypoid-

.

Salmonella

dapat m

e

ngin$asi sel epitel usus. 3nterotoksin

yang dihasilkan m

e

nyebabkan diare.

%ila terjadi kerusakan mukosa yang

m

e

ni

m

bulka

n ulkus, akan terjadi

bloody diarrhea

. ProtoHoa &ƒ

1iardia lam

b

lia.

Parasit ini m

e

nginfeksi usus halus. )ekanism

e patogensis ma

sih

belum

jelas, tapi dipercayai m

e

m

p

engaruhi

absorbsi dan me

11


45/67

tabolism

e

asam

e

m pedu.

Transm

isi m

e

lalui fecal+oral rou

t

e. Intera

ksi host+parasite dipengaruhi oleh u

mur,

status nutrisi,endem

i

sitas, dan status im

un. Didaerah dengan endem

i

sitas yang tinggi,

giardiasis dapat berupa asim

tom

a

tis, kr

onik, diare persisten dengan atau tanpa

m

a

labsorbsi. Di daerah dengan endem

i

sitas rendah, dapat terjadi abah dalam

4 F

hari setelah terpapar dengan ma

ni

festasi

diare akut yang disertai mual, nyeri

epigastrik dan anoreksia. Kadang+kada

ng dijum

p

ai malabsorbsi dengan faty

stools,nyeri perut dan gembung.ƒ

1)


46/67

3ntamoeba histolytica.

Pre$alensi Disentri am

oeba ini ber$ariasi,nam

u

n penyebarannya di seluruh dunia. Insi

den nya m

n

ingkat dengan bertam

bahnya

um

ur,dan teranak pada laki+laki deasa. Kira+kira E8G infksi asim

t

om

a

tik yang

disebabkan oleh 3.hist

olytica non patogenik 3.dispar-

. Amebiasis yang sim

t

om

atik

dapat berupa diare yang ringan dan pers

isten sampai disentri yang fulm

i

n

ant.ƒ

9ryptosporidium.

Dinegara yang berkem

bang

, cryptosporidiosis4 F '4G dari kasus

diare pada anak. Infeksi bias

anya siom

tom

a

tik pada bayi

d

a

n asimtom

1>


47/67

a

tik pada ana

k

yang lebih besar dan deasa

. 1ejala klinis b

e

rupa

diare akut dengan tipe

atery

diarrhea

, ringan dan biasanya self+lim

ited. Pa

da penderita dengan gangguan sistimkekebalan tubuh seperti pa

da penderita A

I

DS, cryptosporidiosis m

e

rupakan

reem

erging disease dengan diare yang lebih be

rat dan resisten terhadap beberapa jenis

antib

iotik.ƒ

)icrosporidium sppƒ

Isospora belliƒ

9yclospora cayatanensis

0. @elminth

s &ƒStrongyloides stercoralis.

Kelainan pada m

u

c

o

sa usus

akibat cacing deasa dan

lar$a, m

e

1


48/67

nimbulkan diare.ƒ

Schistosoma spp.

9acing darah ini m

enim

b

ulkan kelainan pada berbagai organ

term

asuk in

testinal den

g

an berbag

ai m

a

ni

festasi, term

asuk diare dan

perdarahan

usus..ƒ

9apilaria p

h

ilippi

nens

is

.

9acing ini ditem

ukan di usus halus, terutam

a

jejunu,

me

nyebabka

n inflam

asi dan atrofi $ili dengan gejala klinis

atery dia

rrh

ea

dan nyeri

abdomen.

1D


49/67



0ƒ

Trichuris trichuria.9acing deasa hidup di ko

lon,

caecum

,

dan appen

d

i5. Infeksi

berat dapat m

e

ni

m

bulka

n

bloody diarrhea

dan nyeri abdom

en.

Tabel / menunjukkan tipe diare yang ditim

bulkan oleh berbagai m

ikroorganism

e

penyebab infeksi &

Tabel / & Tipe Diare


50/67

ile

).tuberculosa

Aeromonas

?-

?-?-

?-

?-

?-

?-

+-

+-

+-

+-?-

?-

?-

?-

?-

?-

?-

+-

+-

+-

?-

?-

?-

?-

?-

+-

:irus &

6ota$irus

Adeno$irus type 08,0'-Smaal %oel Structured

$irus

9ytomegalo$irus

?-

?-

?-

?-

+-

+-+-

)2


51/67

+-

+-

+-

+-

+-ProtoH

oa &

1.lamblia

3.histolytica

9.par$um

)icrosporidium spp

Isospora belli

9yclospora cayatenensis

?-?-

?-

?-

?-

?-

+-

?-

+-

+-

+-

+-

?-

?-

?-

?-

?-

?-

9acing &

Strongyloides stercoralisSchistosoma spp

9apilaria p

h

ilipp

i

nens

is

Trichuris trichuria

+-+-

)#


52/67

?-

+-

+-

?-

+-?-

?-

?-

?-

?-

Pengobatan &

Diare akut pada orang deasa selalu terj

adinya singkat bila tanpa kom

plikasi, dan

kadang+kadang se

m

buh sendiri m

e

skipun

tanpa pengobatan. Tidak jarang penderita

m

e

ncari pengobatan sendiri atau m

e

ngobati se

ndiri dengan obat+obatan anti diare yang

dijual bebas./,'/

%iasanya penderita baru m

e

ncari pe

rtolongan m

e

dis bila diare akut sudah

lebih dari /0 jam

belum

ada perbaikan dala

m

frekensi buang air besar ataupun jum

l

ah

)(


53/67

feses yang dikeluarkan.Prinsip pengobata

n adalah m

e

nghilangkan kausa diare dengan

me

mberikan antim

i

kroba yang sesuai dengan

etiologi, terapi supporti$e atau f

l

uid

replacem

ent dengan intake cairan yang cukup atau dengan

ral 6ehidration Solution



4

6S- yang dikenal sebagai oralit, dan tid

ak jarang pula diperlukan obat sim

t

om

ati

k

untuk m

e

nyetop atau mengurangi frekensi

diare. !ntuk m

e

ngetahui m

i

kroorganisme

penyebab diare akut dilakukan pemeriksaan fe

ses rutin dan pada keadaan dim

a

na feses

rutin tidak m

e

nunjukka

n adanya mi

)+


54/67


55/67

erian antib

iotik

pada diare aku

t

deasa se

perti

terlihat pada table .

Tabel & Pe

doman Pemberian Antibiotik

Seca

ra 3mpiris Pada Diare Akut

)odifikasi dari '-

Indikasi

Pe

mberian Antibiot

ik

Pilihan Antibiotik

De

m

a

m

suhu oral =,48

9-, bloody

stools,leukosit, laktof

e

r

i

n

,

he

m

o

c

c

u

l

t

,sindrom

))


56/67

a disentri

Kuinolon F 4 hari

Kotrim

oksaHole F 4 hari

Tra$elerJs diarrheaKuinolon ' F 4 hari

Diare persisten kem

ungkinan 1iardiasis

-

)etronidaHole 5488 m

g

selam

a

C hariShigellos

i

s

Kotrim

oksaHole se

lam

a

hari

Kuinolon selam

a

hari

Intes

tina

l

Sa

lm

onellosis

Kloram

fenikol*Kotrimo

ksaHole*Kuinolon

selam

a

C hari

9a

m

pylobacteriosis

3ritromi

)>


57/67

sin selam

a

4 hari

3

P3

9

T

e

r

a

p

i

se

b

a

g

a

i

#ebrile Dysentry

3T39

Terapi sebagai Tra$elerJs diarrhea

3I39

Terapi sebagai Shigellosis

3@39

Peranan an

tibiotik b

e

lum jela

s

:ibrio

non koleraTerapi sebagai

feb

r

ile d

y

senter

y

Aeromonas

di

)


58/67

a

r

r

h

ea

T

e

r

a

p

i

s

e b

a

g

a

i

feb

r

ile d

y

senter

y


59/67

a

C hari

Ingtes

tina

lAmebiasis

)etronidaHole 5 C48 mg 4 F '8 hari ?

pengobatan kista untuk m

e

ncegah relaps&

Diiodohydro5yLuin 5 48 m

g

'8 hari

atau Paramo

mycin 5 488 m

g

'8 ha

ri atau

Dilo5anide f

u

roate 5 488 m

g

'8 hari

9ryptosporidiosis

!ntuk kasus berat atau

immunocomprom

ised &



Parom

omycin 5 488 selam

a

C hari

Isosporiosis

Kotrim

oksaHole / 5 '8*88 C hari

Terapi Supportif*Simtomatik &

Selam

a periode diare, dibutuhkan intake ka

)?


60/67

lori yang cukup bagi penderita yang berguna

untuk energi dan m

e

mbantu pem

ulihan enterosit yang rusak.'

bat+obatan

yang bersif

at antim

otiliti tidak dianjurkan pa

da diare de

ngan sindro

m

adisentri yang disertai dem

a

m. %eberapa go

longan obat yang bersifat sim

t

om

atik pada

diare akut dapat diberikan

dengan pertim bangan klinis yang m

a

tang terhadap cost+

effecti$e. K

ontro$ersial seputar obat sim

t

om

atik tetap ada, m

eskipun uji klinis telah

banyak dilakukan dengan hasil yang beragam

pul

a, tergantung jenis diarenya dan terapi

kom

b

inasi yang diberikan. Pada prinsipnya, oba

t sim

tom

>2


61/67

atik bekerja dengan m

e

ngurangi

$olum

e feses dan frekensi diare ataupunm

e

nyerap a

i

r. %eberapa obat seperti

>operamid, Difenoksilat, Kaolin, Pekti

n, Tannin albuminat, Aluminium silikat,

Attapulgite,

danDiosmectite

banyak beredar bahkan dijual bebas.'/

bat+obat Probiotik yang m

e

rupakan supl

em

en bakteri atau y

east banyak digunakan

untuk me

ngatasi diare dengan m

e

njaga atau

menorm

a

lkan flora usus. (a

m

un berbagaihasil uji klinis belum

dapat m

e

rekom

endasikan obat ini un

tuk diare ak

ut secara umum

.

Probiotik melipu

>#


62/67

ti

>aktobasilus, %ifidobakteri

um, Streptokokus spp,

yeast

Saccaromyces boulardi

-,dan lainnya.

Kesimpulan &

Diare akut pada orang deasa banyak ditem

ukan di klinik dalam

praktek sehari+hari.

Salah satu etiologinya adalah infeksi yang

dapat disebabkan oleh berbagai organisme

seperti $irus, bakteri, protoHoa, dan helminth.

Pe

m

a

ha

m

a

n tentang patofisiologi

diare akut dapat m

e

ngarahk

an kita untuk m

e

ncari dan

m

e

ngetahui etiologi dan m

e

mberikan terapi yang sesuai.

Terapi s

i

m

t

om

atik seba

gai tam

bahan terhad

>(


63/67


64/67

p

any,

Septem

ber /88'.

e+!S! 6epository 7/880 !ni$ersitas Sumatera !tara

C

.

Turgeon DK, #ritsche, T.6 & >a

boratory A

pproachs to Infectious Diarrhea,

1astroenterology 9linics, :olum

e

8, (o., ;% Saunders 9om

p

any, Septem

ber

/88'.

0.

Schiller >6 & Diarrhea, )edical 9lin

ics of (orth Am

e

r

ica, :ol.0, (o.4,

Septem

ber /888.

4.

Suthisarnsuntorn ! & %acteria 9ausi

ng Diarrheal Diseases 2 #ood Poisoning,

DT)2@ 9ourse /88/, #aculty of

Tropi

cal )edicine, )ahidol !n

i$ersity,

%angkok, Thailand.

.

)ontgom

ery > & ;

h

at

is the best ay toe$aluate acu

>1


65/67

te d

i

arrh

ea M

,Bournal of

#a

m

ily Practice, Bune, /88/,

#rom

& h

ttp&**.cebm

.

jr/.o5.ac.uk*docs*le$els.html

C.

1oroll A@, )ulley A1 & Acute and Tra$el

e

rJs Dia

rrhe

a

s

, In & P

r

im

ary 9are

)edicine, 0th

ed. >ippincort 3illia

m

s

2 ;

ilk in, A ;

a

lter Kluer 9om

p

any,

Philadep

i

hia, /888 %ookm

ark !6> & *das*book *$ie*/040E/*E/8*'.htm

>)


66/67

l*top

.

Tanti$anich S & :iruses 9ausing Dia

rrhea, DT)2@ 9ourse /88/, #aculty of

Tropical )edicine, )ahidol!ni$ersity, %angkok, Thailand.

E.

Siri$ichayak

ul 9 & Acute Diarrh

ea in 9hildren, In & Tropical Ped

i

atrics for

DT)2@ /88/, #aculty of Tropical )e

dicine, )ahidol !ni$esity, %angkok,Thailand,'+'.

'8.

Pitisu

t

tithu

m

P & Acute Dysentry,

DT)2@ 9ourse /88

/, #aculty of

Tropical

)edicine, )ahidol !ni$er

sity, %angkok, Thailand.

''.

;aikagul B, Thairungroj ), (ontasut

PA et al & )edical @elm

inthology,

Departm

e

nt of @elminthology, #aculty of

Tropical )edicine, )ahidol !ni$ersity,

%angkok, Thailand, /88/.

'/.

;

i

ngate D, Phillips SP, >eis SB, et al & 1uidelines f

o

r adults on self +m

>>


67/67

edication

for the treatm

e

nt of acut

ediarrhoea,

Alim

ent Pharm

acol Ther, /88'& '4NCC'+/.

'.

DuPont @>

& 1uidelines on Acute Inf

ectious Diarrhea in Adults, Am

ericanBournal of 1astroenterology, :ol.E/, (o.'', (o$em

b

er 'EEC.

OOOOOOOOOOOOOO



202772876 pembahasan diare akut

Documents