17. kak_ren jln rumbia - buyat_ok

Upload: yunitan-teguh

Post on 14-Apr-2018

262 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    1/37

    KAK 1

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)LAYANAN JASA KONSULTANSI UNTUK PEKERJAAN

    PAKET : PERENCANAAN TEKNIS JALAN RUMBIA - BUYATTAHUN ANGGARAN 2012

    A. LATAR BELAKANGPembangunan jaringan jalan dan jembatan sebagai urat nadi perekonomian nasional diharapkanmampu menghubungkan jalan lintas di pulau-pulau besar seperti Pulau Sumatera, Kalimantan,Jawa, Sulawesi dan Papua, maupun meningkatkan penanganan non lintas agar senantiasa dapatberfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa dalam rangka percepatanpemulihan ekonomi dengan tetap menjaga lingkungan.

    Dalam pendekatan kebijakan pemerintah khususnya penanganan infrastruktur, DirektoratJenderal Bina Marga menitik beratkan pada peningkatan jalan lintas pulau sepanjang 10.790km, serta melaksanakan preservasi terhadap jalan-jalan nasional lainnya sepanjang 23.838 km.

    Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi (civil works) jalan Tahun Anggaran 2010-2015,

    diperlukan perencanaan teknik jalan dan jembatan ruas-ruas jalur lintas utama dan non lintasutama, dan sudah dipersiapkan mulai pada Tahun Anggaran 2010.

    Untuk Tahun Anggaran 2012, akan dilakukan perencanaan teknis jalan di wilayah Minahasa,Bolaang Mongondow, Sangihe dan Talaud yang merupakan salah satu Ruas yang masuk dalamruas jalur lintas utama, dimana desain ini akan digunakan untuk pelaksanaan konstruksi fisikpada Tahun Anggaran 2012.

    B. MAKSUD DAN TUJUANJasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Direktorat Jenderal Bina Marga cq P2JN dalamrangka melaksanakan pekerjaan perencanaan teknik jalan pada ruas-ruas jalur lintas utama dannon lintas utama.

    Tujuan dari kegiatan ini adalah ketersediaan perencanaan teknik jalan dan jembatan yangberwawasan lingkungan, serta dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana menggunakanstandar prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan perencanaan, tercapainyapenyelesaian penanganan masalah-masalah yang sifatnya khusus serta memenuhi tingkatperekonomian yang tinggi sehingga tingkat pelayanan jalan yang diinginkan selama ini dapattercapai.

    C. SASARANSasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah :

    1. Tersedianya perencanaan teknik jalan dan jembatan di jalur lintas utama dan nonlintas pada provinsi sebagai berikut :

    - Nangroe Aceh Darussalam- Sumatera Utara- Riau- Jambi- Sumatera Selatan- Lampung- Banten

    - Kalimantan Timur- Kalimantan Selatan- Sulawesi Selatan- Sulawesi Tenggara- Sulawesi Barat- Sulawesi Tengah- Sulawesi Utara

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    2/37

    KAK 2

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    - Jawa Barat- Jawa Tengah- DI Yogyakarta- Jawa Timur- Kalimantan Barat- Kalimantan Tengah

    - Gorontalo- Maluku- Maluku Utara- Papua- Irian Jaya Barat

    2. Tercapainya penyelesaian penanganan masalah sehingga tingkat pelayanan jalanyang diinginkan selama umur rencana dapat tercapai.

    3. Ketersediaan dokumen perencanaan teknik jalan dan jembatan serta dokumenpelelangan.

    D. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASAPengguna jasa adalah Satuan Kerja Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jalan NasionalSulawesi Utara

    Struktur Organisasi Konsultan Perencanaan Teknis Jalan Rumbia - Buyat wilayah Sulawesi UtaraTahun Anggaran 2012 dapat dilihat pada LAMPIRAN 1.

    E. SUMBER PENDANAANUntuk pelaksanaan kegiatan ini tersedia pagu anggaran sebesar Rp. 1.321.329.000,- (SatuMilyar Tiga Ratus Dua Puluh Satu Juta Tiga Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah), termasukPPN, sumber dana APBN Tahun Anggaran 2012.

    F. RUANG LINGKUP, LOKASI KEGIATAN DAN JASA PENUNJANGF.1. RUANG LINGKUPLingkup jasa konsultansi berupa konsultansi teknik. Tanggung Jawab Konsultan PerencanaanTeknik Jalan dan Jembatan adalah sebagai berikut :

    1. Melaksanakan survey dan perencanaan teknik jalan dan jembatan pengguna jasasesuai standar perencanaan;

    2. Menyediakan dokumen pelelangan pengadaan jasa konstruksi, daftar kuantitas dangambar tipikal pada bulan Nopember 2012 sebagai bahan pelelangan konstruksi;

    3. Menyediakan perencanaan teknik detail, gambar detail, dan perhitungan volumepekerjaan pada bulan Nopember 2012;

    4. Merevisi perencanaan teknik jalan dan jembatan sesuai kebutuhan setelahpemeriksaan final dari pengguna jasa, serta menyiapkan Addendum DokumenKontrak yang diperlukan pada saat 3 bulan pertama pada tahap pelaksanaankonstruksi fisik.

    5. Mengidentifikasi dampak lingkungan dan sosial serta permasalahan road safety(keselamatan jalan), menyusun rekomendasi penanganannya dan memastikan bahwarekomendasi tersebut dituangkan dalam rencana teknik detail, gambar detail danperhitungan volume pekerjaan.

    Konsultan juga harus berkoordinasi dengan Konsultan Manajemen Proyek / Project Management

    Consultant (PMC) yang berdomisili di masing-masing Balai serta menggunakan rekomendasinyadan membantu penyediaan informasi sesuai kebutuhan, dengan sepengetahuan pengguna jasa.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    3/37

    KAK 3

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    F.2. LOKASILokasi jasa pelayanan ini di Provinsi Sulawesi Utara dengan daftar ruas jalan sebagai berikut :

    No. No. Ruas Nama Ruas Panjang Pekerjaan

    1 Rumbia - Buyat 45,609 km DED

    2

    3

    4

    5

    Dan daftar jembatan sebagai berikut :

    No. No. Ruas Nama Jembatan Panjang Pekerjaan

    1

    2

    F.3. FASILITAS LAINNYAFasilitas-fasilitas lain yang harus dicantumkan dalam estimasi biaya antara lain :

    Kantor (sewa) Peralatan kantor (Komputer, Printer) untuk Konsultan (sewa) Perjalanan dinas Konsultan untuk kegiatan survey. Perjalanan darat (Inland Travel). Biaya Perlengkapan, Bahan dan data untuk kegiatan Survey. Biaya Pembuatan Laporan dan Dokumen Tender.

    G. METODOLOGIG.1. PERSIAPAN PELAKSANAAN DESAING.1.1. TujuanPersiapan desain ini bertujuan :

    a. Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.b. Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai panduan survey

    pendahuluan.c. Menetapkan ruas yang akan disurvey.

    G.1.2. Lingkup PekerjaanKegiatan pekerjaan ini meliputi :

    a. Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan dan jembatan yang akan didesain.

    b. Mempersiapkan peta-peta dasar berupa ; (sesuai dengan jenis pekerjaan)1. Citra Satelit dan photo udara (bila diperlukan terutama untuk jalan baru)2. Peta Topografi skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000 atau yang lebih besar.3. Peta Geologi skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000.4. Peta Tata guna tanah.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    4/37

    KAK 4

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    c. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait baik di pusat maupun didaerah termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan/ upah untuk disekitarlokasi proyek terutama pada proyek yang sedang berjalan.

    d Mengumpulkan dan mempelajari laporanlaporan yang berkaitan denganpermasalahan lingkungan dan sosial pada wilayah yang dipengaruhi ataumempengaruhi jalan/ jembatan yang akan direncanakan termasuk laporan lokasirawan kecelakaan lalu-lintas.

    G.2. SURVEY DAN INVESTIGASISurvey lapangan dan investigasi harus dilaksanakan untuk mendapatkan data di lapangan sampaidengan tingkat ketelitian tertentu dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti kondisilapangan aktual yang ada dan sasaran penanganan yang hendak dicapai. Konsultan Perencanadengan persetujuan Pengguna Jasa harus menghindarkan suatu kondisi bahwa informasi terlaluberlebihan atau terlalu minimal.

    Jenis-jenis survey atau investigasi yang harus dilaksanakan tersebut bergantung kepada jenispekerjaan penanganan yang akan dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana Konstruksi kelak. Sebagai

    acuan dasar, apabila tidak ditentukan lain oleh Pengguna Jasa pada saat review hasil SurveyPendahuluan, jenis-jenis survey dan investigasi yang harus dilaksanakan oleh KonsultanPerencana adalah sebagaimana tabel di bawah ini.

    Tabel Ruang Lingkup Survey dan Investigasi

    No. Jenis survey atau investigasi

    Pelapisanulang

    perkerasanlama

    Pelebaran perkerasan Rekonstruksi

    perkerasan

    Realinyemen Konstruksi baru (jalan

    atau jembatan)

    Penggantian jembatan1 Survey Pendahuluan ya ya

    2 Inventarisasi Jalan dan Jembatan Jika diperlukan ya

    3 Investigasi Perkerasan Jalan ya ya

    4 Survey Topografi dan Guna Lahan ya ya

    5 Investigasi Geoteknik & Geologi ya ya

    6 Survey Hidrologi & Hidrolika ya ya

    7 Survey Lalu Lintas dan Angkutan Berat Jika diperlukan ya

    8 Survey Kebutuhan Lahan dan Sosial ya ya

    G.2.1. Survey Pendahuluan1. Tujuan

    Sasaran Survey Pendahuluan atau Reconnaissance Surveyatau Preliminary Surveyadalah :

    i) Pengumpulan informasi menyangkut ruas jalan dan bangunan struktur yang ada,termasuk data sekunder dari berbagai sumber yang relevan, untuk maksudmenetapkan survey detail berikutnya yang diperlukan

    ii) Pencatatan kondisi perkerasan secara umum dan prakiraan penyebab kerusakanyang telah dan mungkin akan terjadi

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    5/37

    KAK 5

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    iii) Perkiraan secara umum tentang penanganan yang diperlukan, baik pada perkerasanmaupun pada pekerjaan-pekerjaan lainnya di luar perkerasan, seperti bahu jalan,lajur pedestrian, drainase, perbaikan lereng timbunan dan galian, perbaikan geometri

    jalan, jembatan dan bangunan-bangunan struktur lainnya, dan peningkatankeselamatan jalan

    iv) Identifikasi lebar ruang milik jalan, dan perkiraan kebutuhan pembebasan lahanv) Identifikasi dampak penting lingkungan, sebagai bahan pertimbangan dalam

    pelingkupan, dalam proses penyaringan lingkungan yang akan menghasilkan outputberupa jenis dokumen lingkungan yang dibutuhkan.

    vi) Identifikasi lokasi-lokasi yang memerlukan penanganan khusus untuk peningkatankeselamatan jalan

    2. Ruang Lingkup

    Sebelum Survey Pendahuluan dilaksanakan, terlebih dahulu Tim Survey harus menyiapkandan mempelajari data pendukung, yang meliputi tetapi tidak terbatas pada antara lain :

    i) dokumen studi-studi terdahulu (jika ada), seperti studi kelayakan atau studilingkungan;

    ii) as built drawings di lokasi yang bersangkutan dari pekerjaan penanganansebelumnya (jika ada);

    iii) peta-peta dasar yang relevan;iv) data kecelakaan dari POLRIv) dan sebagainya.

    Survey Pendahuluan dilaksanakan dengan menggunakan kendaraan survey dan berjalan kaki,sesuai dengan kebutuhan, untuk memperoleh data atau informasi yang ditargetkansebagaimana ditentukan di dalam sasaran tersebut di atas

    Pengambilan data lapangan untuk maksud Survey Pendahuluan harus dilaksanakansepanjang ruas jalan (dari titik stasion awal ruas sampai dengan titik station akhir ruas),dengan interval paling jauh setiap 50 meter atau setiap kali ada perubahan kondisi lapangan

    3. Keluaran

    Laporan mengenai jenis survey detail berikutnya yang harus dilaksanakan, yang mengutara-kan antara lain lokasi survey dan cakupan yang diperlukan.

    Diagram strip longitudinal, mulai dari titik awal ruas sampai dengan titik akhir ruas, yangmemuat gambaran :

    i) Kondisi perkerasan, termasuk jenis-jenis kerusakan yang terjadiii) Lokasi dan kondisi jembatan dan bangunan-bangunan struktur lainnyaiii) Lokasi yang membutuhkan perbaikan/peningkatan penampang melintang

    Informasi dalam bentuk tabel atau daftar, yang lebih memerinci hal-hal tersebut dalam

    diagram strip longitudinal tersebut dalam butir 3.a di atas

    Gambar-gambar atau peta-peta yang menunjukkan :

    i) Sketsa alinyemen horisontal dan alinyemen vertikalii) Batas-batas ruang milik jalan dan kemungkinan diperlukannya pengadaan tanahiii) Lokasi deposit material jalan yang diperkirakan dapat dimanfaatkan, seperti quarry

    pasir, batu, atau bahan timbunan

    iv) Kondisi alam tertentu yang dapat atau akan mempengaruhi konstruksi jalan, sepertimisalnya sungai, danau, laut, lembah, jurang, bukit, gunung, dan sebagainya

    v) Lokasi bangunan-bangunan tertentu sepanjang ruas jalan yang diperkirakan dapatatau akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun pelayanan lalulintas jalan

    b. Foto-foto lapangan, sesuai dengan keperluan.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    6/37

    KAK 6

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    G.2.2. Inventarisasi Jalan dan Jembatan1. Tujuan

    Sasaran kegiatan ini adalah pengumpulan data secara umum menyangkut fitur-fitur utamadan bangunan-bangunan struktur utama pada ruas jalan yang sedang akan didisain, danmelengkapi hasil Survey Pendahuluan yang sudah dilaksanakan, sebagai bahan masukanuntuk perencanaan survey detail yang akan dilakukan berikutnya.

    2. Ruang Lingkup

    a. Inventarisasi Jalan

    Pelaksanaan inventarisasi jalan dilakukan untuk :

    (1) pencatatan kondisi rata-rata perkerasan jalan setiap 200 m denganmenggunakan kendaraan. Untuk kondisi tertentu yang memerlukan data yanglebih rapat, interval jarak dapat diperpendek.

    (2) pencatatan kondisi lainnya di dalam ruang manfaat jalan (rumaja) dan ruangmilik jalan (rumija), mencakup :

    bangunan-bangunan pelengkap jalan (drainase, saluran, gorong-gorong,guard-rail, dsb.);

    bangunan atau instalasi utilitas (seperti gardu/boks/tiang telepon, tiang listrik,kabel telepon, kabel listrik, pipa air, pipa gas, dsb.);

    pagar, dinding/tembok penahan tebing, dsb.;papan iklan/reklame, gapura, dan sejenisnya yang bersifat permanen atau non

    permanen;

    dan lain sebagainya yang memerlukan perhatian pada saat perencanaan teknisatau pada saat pelaksanaan konstruksi.

    (3) pengambilan foto-foto kondisi existingdi dalam rumaja atau rumija setiap jarakpaling jauh 200 meter; jarak tersebut harus diperpendek apabila ditemukan

    perubahan yang signifikan.Di samping hal yang ditentukan tersebut dalam butir i) di atas, inventarisasi jalan harusmengacu juga kepada pedoman-pedoman IIRMS untuk kegiatan survey jalan

    b. Inventarisasi Jembatan

    Pelaksanaan inventarisasi jembatan dilakukan untuk :

    (1) mendapatkan informasi mengenai existing jembatan yang terdapat pada ruasjalan yang ditinjau, mencakup antara lain :

    nama, lokasi, tipe, dan kondisi umum jembatan;dimensi jembatan, yang meliputi bentang, lebar, ruang bebas, dan jenis lantai;kondisi dan tipe/jenis bangunan bawah dan pondasi;penanganan perbaikan atau pemeliharaan yang diperlukan, termasuk perkiraan

    kuantitas jenis-jenis pekerjaannya;

    kondisi aliran sungai;dan lain sebagainya yang memerlukan perhatian pada saat perencanaan teknis

    atau pada saat pelaksanaan konstruksi.

    (2) pengambilan foto-foto kondisi existing jembatan tersebut, termasuk yangmemperlihatkan kondisi aliran sungainya.

    Di samping hal yang ditentukan tersebut dalam butir i) di atas, inventarisasi jembatanharus mengacu juga kepada pedoman-pedoman BMS untuk kegiatan pemeriksaan

    jembatan.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    7/37

    KAK 7

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    c. Survey Keselamatan Jalan

    Survey Keselamatan Jalan dilakukan untuk melihat data yang telah dikumpulkansebelumnya, guna mengidentifikasi secara langsung permasalahan keselamatan jalan.Tingkat keselamatan jalan dapat dilihat dari beberapa indikasi antara lain:

    1. Black Spot/daerah rawan kecelakaan.Lokasi dengan jumlah kecelakaan dengan korban tewas yang cukup tinggi.

    2. Ketersediaan fasilitas pejalan kaki.Ketersediaan fasilitas bagi pejalan kaki pada lokasi-lokasi tertentu, misalnya: antarapermukiman dengan sekolah/pasar/tempat ibadah.

    3. Hambatan samping.Hambatan samping adalah obyek/aktivitas di sepanjang jalan yang dapatmengganggu pengendara dalam memacu kendaraannya. Hambatan samping dapatberupa: pasar tumpah, pedagang kaki lima, parkir sepanjang jalan, pejalan kaki dibadan jalan, dll.

    3. Keluaran

    a. Informasi yang komprehensif mengenai data inventarisasi jalan, untuk dipergunakansebagai input untuk tahapan perencanaan teknis mendetail dan dapat dipergunakanuntuk estimasi awal kuantitas sebagian pekerjaan yang diperlukan

    b. Informasi yang komprehensif mengenai data inventarisasi jembatan, untukdipergunakan sebagai input untuk tahapan perencanaan teknis mendetail dan dapatdipergunakan untuk estimasi awal kuantitas sebagian pekerjaan pemeliharaan atauperbaikan jembatan yang diperlukan

    c. Laporan mengenai kondisi keselamatan jalan akan dianalisa dan hasilnya berupatindakan-tidakan mitigasi kecelakaan lalu lintas yang akan digunakan sebagai bahanmasukan bagi rencana detail (misalnya: pelebaran bahu jalan, pembuatan jembatan

    khusus bagi pengguna jalan tak bermotor, pemasangan lampu, dll.). Laporankonsultan juga akan meliputi kemungkinan diperlukannya pengadaan tanah untukperbaikan road safetyserta penyesuaian desain/justifikasi teknisbila diperlukan.

    G.2.3. Pengukuran Topografi1. Tujuan

    Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinatdan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan dan jembatan di dalamkoridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1:1000 yang akandigunakan untuk perencanaan geometrik jalan, serta 1:500 untuk perencanaan jembatandan penanggulangan longsoran.

    2. Lingkup Pekerjaan2.1 Pemasangan patok-patok

    - Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75 cm atau pipapralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton dan di atasnya dipasang neutdari baut, ditempatkan pada tempat yang aman, mudah terlihat. Patok BM dipasang

    setiap 1 (satu) km dan pada setiap lokasi rencana jembatan dipasang minimal 3,

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    8/37

    KAK 8

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    masing-masing 1 (satu) pasang di setiap sisi sungai/ alur dan 1 (buah) disekitarsungai yang posisinya aman dari gerusan air sungai.

    - Patok BM dipasang/ ditanam dengan kuat, bagian yang tampak di atas tanahsetinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambang Prasarana Wilayah, notasi dannomor BM dengan warna hitam.

    Patok BM yang sudah terpasang, kemudian di photo sebagai dokumentasi yangdilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi.

    - Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan patok kayu yang cukupkeras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm, panjang sekurang-kurangnya 50 cm,bagian bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan diberi paku, ditanam dengankuat, bagian yang masih nampak diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalamkeadaan khusus, perlu ditambahkan patok bantu.

    - Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitar patok diberitanda-tanda khusus.

    - Pada lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang patok, misalnya di ataspermukaan jalan beraspal atau di atas permukaan batu, maka titik-titik poligon dansifat datar ditandai dengan paku seng dilingkari cat kuning dan diberi nomor.

    2.2. Pengukuran titik kontrol horizontal

    - Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon, dan semua titikikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon.

    - Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur denganmeteran atau dengan alat ukur secara optis ataupun elektronis.

    - Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian baca dalam

    detik. Disarankan untuk menggunakan theodolit jenis T2 atau yang setingkat.- Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal dan titik akhir pengukuran dan untuk

    setiap interval + 5 km di sepanjang trase yang diukur. Apabila pengamatan mataharitidak bisa dilakukan, disarankan menggunakan alat GPS Portable (Global PositioningSystem). Setiap pengamatan matahari harus dilakukan dalam 2 seri (4 biasa dan 4luar biasa).

    2.3. Pengukuran titik kontrol vertikal- Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdiri/ pembacaan pergi-

    pulang.- Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik pengukuran (poligon, sifat datar,

    dan potongan melintang) dan titik BM.- Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala benar, jelas

    dan sama.- Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga benangnya,

    yaitu Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah (BB), dalamsatuan milimiter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi: 2 BT = BA + BB.

    - Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan)yang genap.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    9/37

    KAK 9

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    2.4. Pengukuran situasi

    - Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang mencakup semuaobyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada disepanjang jalurpengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan sebagainya.

    - Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran dan kerapatantitik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar. Pada lokasi-lokasikhusus (misalnya: sungai, persimpangan dengan jalan yang sudah ada) pengukuranharus dilakukan dengan tingkat kerapatan yang lebih tinggi.

    - Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.2.5. Pengukuran Penampang Melintang.

    Pengukuran penampang melintang harus dilakukan dengan persyaratan:

    KondisiLebar koridor,

    (m)Interval,

    (m)Jalan baru

    Interval, (m)Jembatan/Longsoran

    - Datar, landai, dan lurus 75 + 75 50 25- Pegunungan 75 + 75 25 25- Tikungan 50 (luar) + 100

    (dalam)25 25

    Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan alat theodolit.

    2.6. Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan

    - Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing minimum 200 mdari perkiraan garis perpotongan atau daerah sekitar sungai (hulu/ hilir) yangmasih berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan interval

    pengukuran penampang melintang sungai sebesar 25 meter.

    - Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing-masingminimum 100 m dari garis tepi sungai/ jalan atau sampai pada garispertemuan antara oprit jembatan dengan jalan dengan interval pengukuranpenampang melintang rencana trase jalan sebesar 25 meter.

    - Pada posisi lokasi jembatan interval pengukuran penampang melintang danmemanjang baik terhadap sungai maupun jalan sebesar 10 m, 15 m, dan 25m.

    Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang dibentuk alam maupun

    manusia disekitar persilangan tersebut.

    3. Persyaratan3.1. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.

    Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harusdiperiksa dan dikoreksi sebagai berikut:

    a. Pemeriksaaan theodolit:- Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.- Sumbu II tegak lurus sumbu I.- Garis bidik tegak lurus sumbu II

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    10/37

    KAK 10

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    - Kesalahan kolimasi horizontal = 0.- Kesalahan indeks vertikal = 0.

    b. Pemeriksaan alat sifat datar:- Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.- Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.

    Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan dalamlaporan.

    3.2. Ketelitian dalam pengukuranKetelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :

    a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10n, (n adalah jumlah titikpoligon dari pengamatan matahari pertama ke pengamatan matahariselanjutnya atau dari pengukuran GPS pertama ke pengukuran GPSberikutnya).

    b. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5.

    3.3. Perhitungan- Pengamatan Matahari.

    Dasar perhitungan pengamatan matahari harus mengacu pada tabel almanakmatahari yang diterbitkan oleh Direktorat Topografi TNI-AD untuk tahun yangsedang berjalan dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan.

    - Perhitungan Koordinat.Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, antara pengamatan

    matahari yang satu dengan pengamatan berikutnya. Koreksi sudut tidak bolehdiberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjangkaki sudut (kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebihbesar), dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan.

    - Perhitungan Sifat Datar.Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal (ketelitian 0,5 mm),dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar perhitungandengan menjumlahkan beda tingginya.

    - Perhitungan Ketinggian Detail.Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur yang dipakaisebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara tachimetris.

    - Seluruh perhitungan sebaiknya menggunakan sistim komputerisasi.

    3.4. Keluaran- Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1 : 1.000 untuk jalan dan

    1:500 untuk jembatan.- Garis-garis grid dibuat setiap 10 Cm.- Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x) dan

    ordinat (y)-nya.- Pada setiap lembar gambar dan/ atau setiap 1 meter panjang gambar harus

    dicantumkan petunjuk arah Utara.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    11/37

    KAK 11

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    - Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidakboleh dilakukan secara grafis.

    - Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi tandakhusus.

    Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang melintangharus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasidengan interval garis ketinggian (contour) 1 meter.

    G.2.4. Survey Lalu Lintas1. Tujuan

    Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan kendaraanrata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta menginventarisasi jumlah setiap jeniskendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitunglalu lintas harian rata-rata sebagai dasar perencanaan jalan dan jembatan.

    2. Ruang LingkupSurvey lalu lintas meliputi kegiatan:

    2.1. Survey volume kendaraanSeluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dari arah belakangharus dicatat.Setiap lajur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1 orang 1 counterserta format survey yang telah ditentukan.

    2.1.1. Pos-pos perhitungan lalu lintas yang terbagi dalam beberapa tipe pos :

    a Pos Kelas A : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruasjalan dengan jumlah lalu lintas yang tinggi dan mempunyai LHR >10.000 kendaraan.

    b Pos Kelas B : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruasjalan dengan jumlah lalu lintas yang sedang dan mempunyai 5.000 150 kg/cm2, alat sondir terangkat keatas,apabila pembacaan manometer belum menunjukan angka yangmaksimum, maka alat sondir perlu diberi pemberat yang diletakan padabaja kanal jangkar.Hasil yang diperoleh adalah nilai sondir (qc) atau perlawanan penetrasikonus dan jumlah hambatan pelekat (JHP). Grafik yang dibuat adalahperlawanan penetrasi konus (qc) pada tiap kedalaman dan jumlahhambatan pelekat (JHP) secara kumulatif.

    2.3. Lokasi Quarry

    Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur jembatan, maupununtuk bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada disekitar lokasi pekerjaan.Bila tidak dijumpai, maka harus menginformasikan lokasi quarry lain yang dapatdimanfaatkan.

    Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan, perkiraankuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta kesulitan-kesulitan yang mungkin timbuldalam proses penambangannya, dilengkapi dengan foto-foto.

    3. Persyaratan3.1. Pengujian Lapangan

    Metoda pekerjaan lapangan lainnya harus sesuai dengan persyaratan seperti yangdijelaskan pada Tabel Pengujian Lapangan pada halaman berikut ini:

    Tabel Pengujian Lapangan

    No Pengujian Acuan Keterangan

    1. Resistivity ASTM G57-782. Standard Penetration Test

    termasuk Split Spoon Sampling

    ASTM D1586-94 Pada daerah rencana

    jembatan, harusmencapai kedalamanlapisan keras.

    3. Stand Pipe AASHTO T252-84

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    20/37

    KAK 20

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    3.2. Pekerjaan Laboratorium

    Pekerjaan Laboratorium dilaksanakan sesuai ketentuan yang tercantum pada Tabel berikut :

    Tabel Spesifikasi Pengujian Tanah di Laboratorium.

    NO. PENGUJIAN ACUAN KETERANGAN

    SIFAT INDEKS

    1 Kadar air ASTM D 2216-92

    2 Batas susut ASTM D 427-93

    3 Batas plastis ASTM D 4318-93 - Fresh Condition

    4 Batas cair SK-SNI M-07-1989-F - oven dried 100 oC

    5 Analisa saringan SNI-03-3423-1994

    6 Berat Jenis ASTM D 854-92 Gunakan ' Wet method '

    7 Berat isi SNI-1742-1989

    8 Chloride Content K.H. Head, Vol.1, 1984

    9 Carbonate Content K.H. Head, Vol I, 1984

    10 Sulphate Content K.H. Head, Vol. 1, 1984

    SIFAT KUATGESER TANAH

    11 Direct Shear SNI 03-2813-1992 - Fresh sample dengan Penjenuhan

    ASTM D 3080-90 - Fresh sample tanpa Penjenuhan

    - Fresh sample dioven 70 oC selama satu hari

    SIFATPEMAMPATANTANAH

    12 Swelling ASTM D 4546-90 - Fresh Condition - Dioven 40 oC dan 70 oCselama satu hari

    KEPADATAN

    13 Pemadatan

    SIFATKELULUSAN

    14 Permeabilitas KH Head Vol. 2 1984 Manual of Soil Laboratory Testing. Gunakanmetode Falling Head

    G.2.7. Survey Hidrologi dan Hidraulik1. Tujuan

    Tujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah untukmengumpulkan data hidrologi dan karakter/ perilaku aliran air pada bangunan air yang ada

    (sekitar jembatan maupun jalan), guna keperluan analisis hidrologi, penentuan debit banjir

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    21/37

    KAK 21

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan bangunan pengamanterhadap gerusan, river training (pengarah arus) yang diperlukan.

    2 Ruang Lingkup

    Lingkup pekerjaan survey hidrologi dan hidrolika ini meliputi:

    a. Mengumpulkan data curah hujan harian maksimum (mm/hr) paling sedikit dalamjangka 10 tahun pada daerah tangkapan (catchment area) atau pada daerah yangberpengaruh terhadap lokasi pekerjaan, data tersebut bisa diperoleh dari BadanMeteorologi dan Geofisika dan/ atau instansi terkait di kota terdekat dari lokasiperencanaan.

    b. Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-gorong, jembatan,selokan yang meliputi: lokasi , dimensi, kondisi, tinggi muka air banjir.

    c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit dan tinggimuka air banjir rencana dengan periode ulang 10 tahunan untuk jalan arteri, 7 tahununtuk jalan kolektor, 5 tahunan untuk jalan lokal dan 50 tahunan jembatan denganmetode yang sesuai.

    d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukan dalamproses perencanaan yang aman.

    e. Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.f. Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan/ jembatan termasuk pengaruhnya

    akibat adanya bangunan air ( aflux).

    g. Merencanakan bangunan pengaman jalan/ jembatan terhadap gerusan samping atauhorisontal dan vertikal.

    3. PersyaratanProses analisa perhitungan harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-1724-1989 SKBI-1.3.10.1987(Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai).

    3.1. Keluaran.

    - Foto dokumentasi pelaksanaan survey- Data bangunan-bangunan pengaman

    G.2.8. Pengelolaan Lingkungan dan Sosial

    Rencana teknik jalan dan jembatan harus terintegrasi dengan pertimbangan lingkungan, sosialdan keselamatan jalan. Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan antara lain, namun tidakterbatas pada, poin-poin dibawah ini:

    G.2.8.1 Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan

    Berdasarkan pelingkupan yang dilakukan dalam tahap Survey Pendahuluan dapat diidentifikasijenis dokumen lingkungan yang perlu disusun.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    22/37

    KAK 22

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    1. Tujuan

    Tujuan dari studi Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan adalah :

    1. Mengindetifikasi komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampaklingkungan.

    2. Mengindetifikasi komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampaksebagai akibat adanya proyek peningkatan/ pembangunan jalan.3. Memprediksi dan mengevaluasi besarnya dampak lingkungan yang terjadi.4. Merumuskan saran tindak lanjut yang dapat dilaksanakan oleh proyek atau instansi

    lain yang terkait guna mengurangi dampak negatif atau meningkatkan dampakpositif, yang dijabarkan dalam rumusan umum Pengelolaan Lingkungan danPemantauan Lingkungan.

    2. Ruang Lingkup

    Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini adalah:

    2.1. Data Sekunder

    Mengumpulkan semua laporan yang berkaitan dengan masalah lingkungan, antaralain dokumen AMDAL (ANDAL, RKL dan RPL) dan/atau UKL/UPL serta laporan StudiKelayakan untuk ruas jalan yang akan direncanakan.

    2.2. Kajian Data

    Mengkaji ulang dokumen-dokumen tersebut di atas untuk mengidentifikasi sampaisejauh mana pengaruh akibat adanya kegiatan proyek pembangunan/ peningkatan

    jalan terhadap dampak lingkungan sekitarnya.

    2.3. Data Primer (Survey lapangan aspek lingkungan)

    Dalam pelaksanakan survey lapangan aspek lingkungan yang ditelaah meliputi:

    2.3.1. Rencana KegiatanRencana kegiatan pada proyek Jalan dan Jembatan yang diperkirakanakan menimbulkan dampak terhadap lingkungan antar lain pada :

    Tahap Pra Konstruksi, yaitu kegiatan pengukuran dalam halpenentuan trase jalan/ jembatan serta pelaksanaan pembebasanlahan.

    Tahap Konstruksi, yaitu kegiatan mobilisasi alat dan tenagakerja, pengoperasian base camp, penyiapan tanah dasar,pekerjaan konstruksi jalan/ jembatan, dan pengangkutan bahandan material, pengaturan dan pengendalian lalu lintas.

    Tahap Pasca Konstruksi yaitu kegiatan pemeliharaan danpengoperasian jalan/ jembatan.

    2.3.2. Komponen Lingkungan

    Komponen lingkungan yang harus ditelaah adalah :

    a. Komponen Fisik-Kimia

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    23/37

    KAK 23

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    1. Iklima) tipe iklimb) suhu (maksimum, minimum dan rata-rata)c) curah hujan dan jumlah hari hujand) arah dan kecepatan angin

    2. Fisiografi dan Geologia) topografi, geomorfologi dan struktur geologib) jenis tanah dan batuan

    3. Ruang, Lahan dan Tanaha) Inventarisasi tata guna lahan yang ada pada saat ini dan

    rencana penggunaan lahan pada masa yang akan datang.b) Rencana pengembangan wilayah, rencana tata ruang,

    rencana tata guna lahan dan rencana penggunaan sumberdaya lainnya di sekitar lokasi proyek.

    c) Status kepemilikan, dan penggunaan lahan terhadaplokasi proyek.

    4. Air Permukaan TanahYang perlu ditelaah pada air permukaan adalah tingkatsedimentasi badan air sekitar proyek yang mungkin terjadi akibatterbawanya tanah yang terkupas oleh air hujan, dan genanganair/ banjir yang pernah terjadi.

    5. UdaraPenggalian tanah, pengangkutan material dan pengoperasianalat-alat berat akan merubah kualitas udara. Disini dikaji sejauhmana adanya perubahan penurunan kualitas udara yangberpengaruh terhadap makhluk hidup sekitarnya.

    6. KebisinganDilakukan penelaahan terhadap perubahan tingkat kebisinganyang mungkin terjadi yang ditimbulkan oleh kendaraan umummaupun pribadi pada lokasi proyek terhadap penduduk setempat

    b. Komponen BiologiKomponen biologi yang ditelaah adalah Flora dan Fauna termasukyang langka dan dilindungi serta biota binaan.

    c. Komponen Sosial - EkonomiAspek Sosial-ekonomi1. Jumlah penduduk,2. Tingkat pendidikan,3. Mata pencaharian dan kondisi kesehatan masyarakat yang

    terpengaruh oleh kegiatan proyek.

    d. Aspek Sosial - Budaya1. Presepsi masyarakat terhadap adanya rencana proyek2. Adat Istiadat3. Perubahan pola hidup masyarakat.

    e. UtilitasAdanya gangguan fasilitas umum (Saluran Air, listrik, Telepon, PipaGas, PAM), terhadap penduduk dengan adanya kegiatan proyek .

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    24/37

    KAK 24

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    2.4. Merumuskan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam penanganandampak sejak dari tahap pra konstruksi, konstruksi sampai pasca konstruksi antaralain : Sumber Dampak Komponen Lingkungan yang terkena dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan

    2.5. Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait antara lain Subdit Bina Teknik Dit.Bina Teknik, Ditjen Bina Marga.

    3. Persyaratan

    3.1. Peraturan perundang-undangan yang mendukung pelaksanaan studi PengelolaanLingkungan dan Pemantauan Lingkungan adalah :a. Undang-undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004, tentang Jalan.b. Undang-undang No. 14 tahun 1992, tentang LLAJ.c. Undang-undang No. 26 tahun 2007, tentang Penataan Ruang.d. Undang-undang No. 23 tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.e. Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 tentang Jalan.f. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

    Lingkungang. Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005 dan No. 65 tahun 2006 tentang

    Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk KepentinganUmum.

    h. Permeneg LH No. 11/MENLH/2006 tentang Jenis Rencana, Usaha dan/atauKegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai DampakLingkungan Hidup.

    i. Permeneg LH No. 68 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan AnalisisMengenai Dampak Lingkungan Hidup.

    j. Keputusan Menteri KLH No. 02/MENKLH/6/1988 tentang Pedoman PenetapanBaku Mutu Lingkungan.

    k. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86/2002, tentang PelaksanaanUpaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.l. Keputusan Menteri Kimpraswil 17/KPTMS/M/2003, tentang Penetapan Jenis

    Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Kimpraswil yang wajib dilengkapi denganUKL / UPL.

    m. Peraturan Daerah terkait (PERDA)4. Keluaran

    Rumusan upaya pengelolaan lingkungan memberikan rekomendasi penanganan dampaklingkungan dan dituangkan dalam rencana teknik detail, gambar detail dan perhitunganvolume pekerjaan.

    Konsultan, berkoordinasi dengan Subdit Teknik Lingkungan, Ditjen Bina Marga,melaksanakan pemantauan lingkungan dalam setiap tahapan dan memastikan bahwaseluruh rekomendasi lingkungan dilaksanakan.

    G.2.8.2. Survey Kebutuhan Lahan dan Sosial

    Sebagai upaya untuk menghindari terjadinya hambatan pekerjaan akibat permasalahanpengadaan tanah dan keresahan masyarakat, perlu dilakukan survey kebutuhan lahan danidentifikasi sosial di lapangan.

    Survey Kebutuhan Lahan dan Sosial diperlukan bila berdasarkan survey pendahuluan

    teridentifikasi perlunya pengadaan tanah.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    25/37

    KAK 25

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    1. Tujuan

    Tujuan dari Survey Kebutuhan lahan dan sosial adalah :

    1. Perkiraan luasan lahan yang dibutuhkan2. Identifikasi jenis dan jumlah bangunan yang perlu dibebaskan3. Identifikasi potensi permasalahan yang mungkin muncul akibat adanya proses

    pengadaan lahan

    4. Pertimbangan justifikasi teknis akibat kendala lahan dan/atau sosial2. Ruang Lingkup

    Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini adalah:

    2.1. Data kebutuhan lahan

    Survey kebutuhan lahan bukan merupakan survey detail yang melibatkanpengukuran di lapangan, melainkan survey sekunder di instansi-instansi terkaitmengenai gambar persil lahan serta jumlah dan jenis bangunan di sekitar lokasiyang emungkinan perlu dibebaskan. Dengan menggunakan gambar tipikal, luasanlahan yang diperlukan serta jumlah dan jenis bangunan yang akan terkena dampakdapat diidentifikasi.

    Pengumpulan data meliputi survey harga tanah, baik berdasarkan NJOP maupunharga pasar yang berlaku saat ini, serta harga perkiraan pembongkaran bangunanuntuk jenis dan tipe tertentu

    2.2. Wawancara di lapangan

    Kondisi sosial masyarakat dapat diidentifikasi melalui wawancara di lapanganterhadap para pemuka serta tokoh masyarakat yang berada di sekitar lokasi jalan.Focus Group Discussion dapat digunakan sebagai forum sosialisasi bagi pemilikpekerjaan serta diseminasi mengenai program yang akan dilaksanakan sehinggadapat menumbuhkan kesadaran dan kesediaan warga sekitar proyek untuk turutmensukseskan pekerjaan proyek.

    Aspirasi masyarakat yang muncul di lapangan harus dicatat dan menjadi masukanbaik bagi desain (misalnya: permintaan pembangunan pagar halaman) maupunpelaksanaan pekerjaan (misalnya: disertakannya tenaga lokal dalam pekerjaan fisik).

    2.3. Analisa kebutuhan dan justifikasi teknis

    Dalam upaya memecahkan masalah yang sifatnya khusus (misalnya: tidak dapatdilaksanakan pengadaan tanah), desain harus menyesuaikan dengan kondisi dilapangan. Untuk itu perlu disusun suatu Laporan Justifikasi Teknis, yang didalamnyamemuat pertimbangan dan analisa dilakukannya perencanaan khusus tersebut dilapangan.

    3. Keluaran

    Hasil Survey Kebutuhan Lahan dan Sosial akan menjadi bahan masukan bagi perencanaan teknisdan desain. Konsultan membuat laporan Hasil Survey yang memuat antara lain, namun tidakterbatas pada:

    1. Luasan lahan yang dibutuhkan beserta status dan guna lahan eksisting

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    26/37

    KAK 26

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    2. Identifikasi luas lahan, jumlah dan jenis bangunan yang perlu dibebaskan3. Perkiraan biaya yang dibutukan4. Identifikasi potensi sosial yang dapat membantu memperlancar proses pengadaan tanah

    (misal: kearifan masyarakat lokal yang bersedia melepaskan hak atas tanahnya untukkepentingan umum, etc.), potensi negatif yang muncul serta upaya mitigasi yang dapatdilakukan.

    5. Masukan dan pertimbangan justifikasi teknis akibat kendala lahan dan/atau sosial

    G.2.8.3Landscape

    Pada lokasi-lokasi tertentu, misalnya: menuju daerah perkotaan, perlu dipertimbangkn melakukanbeautificationdalam bentuklandscape.

    G.3. PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

    G.3.1.

    StandarStandar geometrik jalan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Tata Cara PerencanaanGeometrik Jalan Antar Kota No. 038/T/BM/1997 dan Standar Perencanaan Geometrik Untuk JalanPerkotaan (Bina Marga - Maret 1992).

    G.3.2. Perencanaan DrainaseDalam perencanaan drainase harus mengacu pada Standar Perencanaan Drainase PermukaanJalan SNI No. 0334241994 dan mengakomodasi faktor keselamatan, pengendalian hanyutan/polusi peralatan dan lain-lain.

    Karena saluran drainase memegang peranan yang sangat penting dalam hal mengumpulkan danmenyalurkan air permukaan dari daerah millik jalan, sehingga perencanaannya harus mempunyaikapasitas yang cukup (dengan periode ulang banjir 10 tahunan untuk jalan arteri, 7 tahunanuntuk jalan kolektor serta 5 tahunan untuk jalan lokal). Lokasi dan bentuk saluran drainase harusdirencanakan agar dapat mencegah bahaya lalu lintas, tahan erosi, bersih terhadap hanyutan/penumpukan material yang akan mengurangi kapasitas drainase.

    Perencanaan drainase meliputi :1. mempelajari pola aliran sesuai dengan kondisi terrain dan rencana jalan2. mempelajari daerah tangkapan air yang ada pada drainase3. menampung dan mengalirkan air permukaan pada daerah manfaat jalan4. merencanakan alinyemen saluran5. merencanakan saluran pada daerah kaki lereng timbunan untuk menyalurkan air

    permukaan pada daerah kaki lereng timbunan untuk menyalurkan air permukaan padadaerah sekitar menuju daerah buangan

    6. merencanakan saluran di atas lereng bukit yang berfugsi untuk mencegah rembesan airdari atas.

    7. merencanakan saluran yang berfungsi untuk terjunan atau pematah arus pada daerahcuram.

    G.3.3. Keselamatan Lalu-lintasDalam perencanaan harus dipertimbangkan aspek keselamatan pengguna jalan, baik selamapelaksanaan pekerjaan maupun paska konstruksi. Perencana harus menjamin bahwa semuaelemen yang direncanakan memenuhi persyaratan desain yang ditetapkan dan sesuai dengan

    kondisi lingkungan setempat.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    27/37

    KAK 27

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    Untuk meningkatkan keselamatan jalan, harus dipertimbangkan tindakan-tindakan mitigasikecelakaan lalu lintas kedalam rencana detail (misalnya: pelebaran bahu jalan, pembuatanjembatan khusus bagi pengguna jalan tak bermotor, pemasangan lampu, dll.), kebutuhan fasilitaspejalan kaki dan pengurangan terhadap side friction. Konsultan perlu mengidentifikasi kebutuhanpengadaan lahan dalam meningkatkan keselamatan jalan, termasuk pembuatan penyesuaiandesain apabila diperlukan.

    G.3.4. Perangkat Lunak PerencanaanDalam melaksanakan perencanaan bisa manual atau dengan menggunakan perangkat lunak yangkompatibel seperti perangkat lunak MOSS atau AD-CAD.

    G.4. PERENCANAAN PERKERASAN JALANG.4.1. StandarRujukan yang dipakai untuk perhitungan konstruksi perkerasan jalan dalam pekerjaan ini adalah:

    a.

    Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metoda AnalisaKomponen (SKBI-2.3.26.1987, UDC: 625.73(02)).b. A guide to the structural design of bitumen-surfaced roads in tropical and sub-tropical

    countries, Overseas Road Note 31, Overseas Centre, TRL, 1993.c. AASHTO Guide for Design of Pavement Structures 1996.d. Ausroads Pavement Design 2000.e. Road Design Sistem (RDS).

    G.4.2.Analisis Lalu LintasTim harus melakukan analisis data lalu-lintas (LHR yang dikonversi kedalam nilai ESA) untukpenetapan konstruksi yang akan dipakai.

    G.4.3. Pemilihan Jenis Bahan MaterialTim harus mengutamakan penggunaan bahan material setempat sesuai dengan masukan darilaporan geoteknik.Bila bahan setempat tidak dapat digunakan langsung sebagai bahan konstruksi, maka Tim harusmengusulkan usaha-usaha peningkatan sifat-sifat teknis bahan sehingga dapat dipakai sebagaibahan konstruksi .

    G.5. PERENCANAAN AKSESORIS JALAN, BANGUNAN STRUKTUR DAN BANGUNANPELENGKAP LAINNYA

    Salah satu rujukan yang dipakai untuk perencanaan bangunan pelengkap dan pengaman jalandalam pekerjaan ini adalah :

    1. Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka Jalan Perkotaan Undang Undang Lalu lintasNo.14 Tahun 1992.

    2. Standar Box Culvert.3. Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan.

    G.6. PERENCANAAN TEKNIS JEMBATANRujukan yang dipakai untuk perencanaan struktur jembatan baik bangunan atas dan bawah

    dalam pekerjaan ini adalah:

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    28/37

    KAK 28

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    a. Bridge Management System (BMS) 1992 bagian BDC (Bridge Design Code) dengan revisi:

    Bagian 2 dengan Pembebanan untuk Jembatan (SK. SNI T-02-2005), sesuaiKepmen PU No. 498/KPTS/M/2005.

    Bagian 6 dengan Perencanaan Struktur Beton dan Jembatan (SK. SNI T-12-2004), sesuai Kepmen PU No. 360/KPTS/M/2004.

    Bagian 7 dengan Perencanaan Struktur Baja dan Jembatan (SK. SNI T-03-2005),sesuai Kepmen PU No. 498/KPTS/M/2005.

    b. Kondisi khusus yang tidak terdapat dalam BMS 1992 (dan revisinya) dapat menggunakanAASHTO atau peraturan lain yang sejenis dengan mendapat persetujuan dari PengunaJasa.

    G.7. PERENCANAAN STABILITAS LERENG (tidak digunakan)Perhitungan stabilitas lereng dilakukan guna memberikan informasi tentang berapa tinggimaksimum dan kemiringan lereng desain galian yang aman dari keruntuhan.

    Perhitungan stabilitas lereng diperoleh dari beberapa parameter tentang sifat fisik tanah setempat

    yang diperoleh dari contoh tabung (undisturbed sample) beberapa dari test triaxial atau directshear.

    Parameter yang dihasilkan dari percobaan ini, yaitu C = kohesi tanah, = sudut geser tanah dan

    w = berat isi tanah .Perhitungan angka keamanan lereng (sudut lereng dan tinggi maksimum yang aman) dilakukandengan menggunakan rumus dan Grafik Taylor. Salah satu contoh rumus yang dapat digunakanadalah :

    Dimana : Na = Angka Stabilitas TaylorC = Kohesi tanah (Ton/m2)H = Tinggi lapisan tanah (m)

    w = Berat isi tanah basah (Ton/m3)Fk = Faktor keamanan (FK >

    1,251 lereng aman)

    Angka Stabilitas (Na) di dapat dengan memplot nilai sudut geser dalam tanah () dengan sudut

    lereng desain () kedalam grafik Taylor (terlampir).

    Faktor lereng (F) digunakan asumsi :

    FK > 1,251 lereng amanFK = 1,251 lereng dalam keseimbanganFK < 1,251 lereng tidak aman

    G.8. PERENCANAAN STABILITAS BADAN JALANKondisi stabilitas badan jalan diidentifikasi dari gejala struktur geologi yang ada, jenis dankarekteristik batuan dan kondisi lereng.Pengkajian stabilitas badan jalan harus mencakup 3 (tiga) hal, yaitu gerakan tanah atau

    longsoran yang sudah ada di lapangan, perkiraan longsoran yang mungkin terjadi (hasil analisis)

    C

    Fk =

    Na x w x H

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    29/37

    KAK 29

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    akibat jenis, arah dan struktur lapisan batuan, dan longsoran yang dapat terjadi akibatpembangunan jalan. Untuk ketiga hal di atas harus diidentifikasi jenis gerakan, faktorpenyebabnya, dan usaha-usaha penanggulangannya.

    G.9. PENGGAMBARANG.9.1. Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dari setiap detail perencanaan danmengajukannya kepadapengguna jasauntuk diperiksa dan disetujui.

    Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya antara lain :

    a. Alinyemen Horizontal (Plan) digambar diatas peta situasi skala 1:1.000 untuk jalan dan 1:500 untuk jembatan dengan interval garis tinggi 1.0 meter dan dilengkapi dengan datayang dibutuhkan.

    b. Alinyemen Vertikal (Profile) digambar dengan skala horizontal 1:1.000 untuk jalan dan

    1:500 untuk jembatan dan skala vertikal 1:100 yang mencakup data yang dibutuhkan.

    c. Potongan Melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA (interval 50 meter),namun pada segmen khusus harus dibuat dengan interval lebih rapat. Gambar potonganmelintang dibuat dengan skala horizontal 1:100 dan skala vertikal 1:50. Dalam gambarpotogan melintang harus mencakup:

    - Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan- Profil tanah asli dan profil/dimensi DAMIJA (ROW) rencana- Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan- Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada).

    d. Potongan Melintang Tipikal (Typical Cross Section) harus digambar dengan skala yangpantas dan memuat semua informasi yang diperlukan antara lain:

    - Gambar konstruksi existing yang ada.- Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian

    yang berbeda-beda.- Penampang pada daerah perkotaan dan daerah luar kota.- Rincian konstruksi perkerasan- Penampang bangunan pelengkap- Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median- Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada)

    e. Gambar standar yang mencakup antara lain: gambar bangunan pelengkap, drainase,rambu jalan, marka jalan, dan sebagainya.

    f. Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas Jembatan.

    g. Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.

    G.9.2. Gambar Rencana (Final Desain)Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah rancangan perencanaan disetujui olehpengguna jasa dengan memperhatikan koreksi dan saran yang diberikan.Gambar rencana akhir terdiri dari gambar-gambar rancangan yang telah diperbaiki dan dilengkapi

    dengan:a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    30/37

    KAK 30

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    b. Daftar isi.c. Peta lokasi proyek.d. Peta lokasi Sumber Bahan Material (Quarry).e. Daftar simbol dan singkatan.f. Daftar bangunan pelengkap dan volume.g. Daftar rangkuman volume pekerjaan.

    G.10.PERHITUNGAN KUANTITAS PEKERJAAN FISIKa. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (per item) harus sesuai dengan spesifikasi yang

    dipakai,

    b. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Tabel perhitunganharus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay item)

    G.11.PERHITUNGAN KUANTITAS PEKERJAAN FISIK1. Tim harus mengumpulkan harga satuan dasar upah, bahan, dan peralatan

    yang akan digunakan di lokasi pekerjaan.

    2. Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk semuamata pembayaran yang mengacu pada Panduan Analisa Harga Satuan No.028/T/BM/1995 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga.

    3. Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaankonstruksi.

    H. JANGKA WAKTU PELAKSANAANKeseluruhan jadwal waktu jasa konsultansi ini terdiri dari pekerjaan perencanaan teknik yangdilakukan dalam periode 8 (delapan) bulan, diharapkan perencanaan teknik dimulai pada bulanMaret 2012 dan berakhir pada bulan November 2012, bersamaan dengan rencana dimulainyaproyek fisik, yang secara kumulatif adalah dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan konstruksi.Jadwal Pelaksanaan dapat dilihat pada LAMPIRAN 2.

    I. PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGAPerkiraan Kebutuhan Personil (Man Month) adalah sebagai berikut:

    Tenaga Ahli : 31,0 OB

    Tenaga Teknis Pendukung : 51,0 OB

    Tenaga Staf Pendukung : 24,0 OB

    Kebutuhan Tenaga Ahli Perencanaan Teknik terdiri dari:

    a. Ketua Tim (Team Leader)

    Memiliki Setifikat Keahlian di bidang perencanaan teknis jalan dan jembatan(dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Terkait), dengan jumlah Orang Bulan

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    31/37

    KAK 31

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    sebesar 8,00 OB .Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggidibidang teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 8(delapan) tahun.

    Adapun tugas utama ketua tim adalah bertanggung jawab pada hal-halberikut:

    - Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan danpersonil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapatdiselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan,

    - Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahappengumpulan data, pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhanpekerjaan.

    b. Ahli Jalan Raya (Highway Engineer)

    Memiliki Setifikat Keahlian di bidang perencanaan teknis jalan (dikeluarkanoleh Asosiasi Profesi Terkait). dengan jumlah Orang Bulan sebesar 8,00 OB.

    Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan

    berpengalaman dibidangnya selama minimal 6 (enam) tahun.Adapun tugas ahli teknik jalan raya adalah merencanakan dan melaksanakansemua kegiatan dalam pekerjaan perencanaan teknik jalan yang mencakuppelaksanaan survey, pemilihan trase, perencanaan geometrik, perkerasan

    jalan dan bangunan pelengkap yang diperlukan, serta harus menjamin bahwarencana jalan yang dihasilkan adalah pilihan yang paling ekonomis dan sesuaidengan standar teknik.

    c. Ahli Jembatan (Bridge Engineer)(Tidak digunakan)

    Memiliki Setifikat Keahlian di bidang perencanaan teknis jembatan(dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Terkait). dengan jumlah Orang Bulan

    sebesar 5,00 OB.Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggidibidang teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 6(enam) tahun.

    Adapun tugas ahli teknik jembatan adalah merencanakan dan melaksanakansemua kegiatan dalam pekerjaan perencanaan teknik jembatan yangmencakup pelaksanaan survey, pemilihan lokasi, perencanaan bangunanbawah dan bangunan atas, serta harus menjamin bahwa rencana jembatanyang dihasilkan adalah pilihan yang paling ekonomis dan sesuai denganstandar teknik.

    d. Ahli Pengukuran (Geodetic Engineer)

    Memiliki Setifikat Keahlian di bidang pengukuran/geodesi (dikeluarkan olehAsosiasi Profesi Terkait), dengan jumlah Orang Bulan sebesar 7,00 OB.Adalah

    seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik geodesi danberpengalaman dibidangnya selama minimal 6 (enam) tahun.

    Adapun tugas ahli teknik pengukuran adalah merencanakan danmelaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan pengukuran yang mencakuppelaksanaan survey pengukuran, pengolahan data pengukuran, danpenggambaran data pengukuran, serta harus menjamin bahwa gambarpengukuran yang dihasilkan adalah benar, akurat, dan siap digunakan untuktahap perencanaan teknik jalan dan jembatan.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    32/37

    KAK 32

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    e. Ahli Tanah dan Bahan (Soil & Material Engineer). Tidak digunakan.

    Memiliki Setifikat Keahlian di bidang perencanaan teknis jalan (dikeluarkanoleh Asosiasi Profesi Terkait), dengan jumlah Orang Bulan sebesar 1,00 OB.

    Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil danberpengalaman dibidangnya selama minimal 6 (enam) tahun.

    Adapun tugas ahli teknik tanah dan bahan adalah merencanakan danmelaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan penyelidikantanah di lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan analisis data tanah,dan perhitungan-perhitungan mekanika tanah, serta harus menjamin bahwadata, analisis dan perhitungan mekanika tanah yang dihasilkan adalah benar,akurat, siap digunakan, dapat memberikan masukan yang rinci mengenaikondisi, sifat-sifat dan stabilitas badan jalan untuk tahap perencanaan teknik

    jalan dan jembatan.

    f. Ahli Hidrologi/ Hidraulik (Hydrology Engineer)

    Memiliki Setifikat Keahlian di bidang sumber daya air (dikeluarkan oleh

    Asosiasi Profesi Terkait), dengan jumlah Orang Bulan sebesar 4,00 OB.Adalahseorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil danberpengalaman dibidangnya selama minimal 6 (enam) tahun.

    Adapun tugas ahli teknik hidrologi/ hidraulik adalah merencanakan danmelaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pengumpulandata hidrologi, pengolahan dan analisis data hidrologi, dan perhitungan-perhitungan hidrologi untuk perencanaan bentuk dan dimensi bangunanhidrologi, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitunganhidrologi yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapatmemberikan masukan yang rinci mengenai curah hujan dan pola aliran airpermukaan untuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan.

    g. Geoteknik (Geoteknik Engineer)

    Memiliki Setifikat Keahlian di bidang Geoteknik (dikeluarkan oleh AsosiasiProfesi Terkait), dengan jumlah Orang Bulan sebesar 4,00 OB.Adalah seorang

    sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan berpengalamandibidangnya selama minimal 6 (enam) tahun.

    Tugas ahli geoteknik adalah dan merencanakan dan melaksanakan semuakegiatan dalam pekerjaan geoteknik yang mencakup pelaksanaan surveygeoteknik, pengolahan dan analisa data geoteknik dan penggambaran datageoteknik yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapatmemberikan masukan yang rinci mengenai kondisi dan stabilitas badan jalanuntuk tahap perencanaan teknis jalan dan jembatan dan dapat memberikan

    masukan yang rinci mengenai sumber bahan beserta sifat sifatnya.

    h. Cost & Quantity Engineer. Tidak digunakan.

    Memiliki Setifikat Keahlian di bidang perencanaan teknis jalan dan jembatan(dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Terkait), dengan jumlah Orang Bulansebesar 1,00 OB. Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi

    dibidang teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 6(enam) tahun.

    Adapun tugas cost quantity engineer adalah melaksanakan semua kegiatanyang mencakup pengumpulan data harga satuan bahan dan upah,

    menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan, membuat perhitungan kuantitaspekerjaan jalan dan jembatan, membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi,

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    33/37

    KAK 33

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    serta harus menjamin bahwa data, perhitungan analisa harga satuan danperhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan akurat.

    i. Ahli Lingkungan (tidak digunakan)

    Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang tekniklingkungan dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 6 (enam) tahun,dengan jumlah Orang Bulan sebesar 2,00 OB. Adapun tugas tenaga ahli

    lingkungan adalah melaksanakan semua kegiatan yang mencakuppengumpulan data, analisis dan menyusun rekomendasi mengenai hal-halyang menyangkut aspek lingkungan akibat pekerjaan konstruksi jalan dan

    jembatan.

    j. Ahli Landscape (tidak digunakan)

    k. Ahli Lalu Lintas (tidak digunakan)

    Memiliki Setifikat Keahlian di bidang perencanaan teknis jalan (dikeluarkanoleh Asosiasi Profesi Terkait),dengan jumlah Orang Bulan sebesar 1,00 OB.

    Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil danberpengalaman dibidangnya selama minimal 6 (enam) tahun,

    Adapun tugas tenaga ahli lalu lintas adalah melaksanakan semua kegiatanyang mencakup pengumpulan data lalu lintas, analisis dan menyusun rencanamengenai hal-hal yang menyangkut lalu lintas di dalam perencanaankonstruksi jalan dan jembatan.

    l. Ahli Kontrak(tidak digunakan)

    J. KELUARANLaporan Teknik yang dihasilkan dari jasa konsultansi ini, adalah sebagai berikut :

    1. Laporan perencanaan

    Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket pekerjaan masing-masing laporan berisi:- Daftar isi.- Peta lokasi proyek.- Daftar bangunan pelengkap.- Uraian yang berisi data perencanaan beserta perhitungan struktur

    bangunan bawah beserta pondasinya, drainase, jalan dan lain-lain.- Gambar rencana yang dibuat di atas kertas kalkir ukuran A1, untuk

    kemudian diperkecil menjadi A3.

    2. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya

    Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap itempekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan biaya.Laporan perkiraan kuantitas dan biaya ini dipisahkan sesuai dengan pekerjaanyang dilaksanakan dengan isi sebagai berikut:- Daftar isi.- Peta lokasi proyek.

    - Daftar bangunan pelengkap/jembatan.- Perhitungan perkiraan kuantitas.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    34/37

    KAK 34

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    - Analisa biaya.- Perkiraan biaya.

    3. Laporan penyelidikan tanah

    Laporan Akhir Geologi dan Geoteknik harus mencakup sekurang-kurangnyapembahasan mengenai hal-hal berikut:- Data proyek.- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek

    terhadap kota besar terdekat.- Kondisi morfologi sepanjang lokasi.- Kondisi badan jalan yang ada sepanjang trase jalan.- Batuan penyusun (stratigrafi) sepanjang trase jalan. Untuk peta

    penyebaran batuan disiapkan dalam kertas HVS ukuran A3 dan diwarnaisesuai dengan standar pewarnaan geologi dan diberi notasi.

    - Hasil akhir pemeriksaan laboratorium dijadikan acuan untuk perbaikanhasil diskripsi secara visual.

    - Penyebaran jenis tanah sepanjang trase jalan. Untuk peta penyebarantanah disiapkan dalam kertas kalkir ukuran A3 dan diwarnai sesuai

    dengan standar pewarnaan geologi dan diberi notasi.- Analisis perhitungan konstruksi timbunan dan stabilitas lereng.- Analisis longsoran sepanjang trase jalan.- Sumber bahan konstruksi jalan (jenisnya dan perkiraan volume

    cadangan).- Gejala struktur geologi yang ada (kekar, sesar/ patahan dsb.) beserta

    lokasinya.- Rekomendasi.

    4. Laporan Topografi

    Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-

    hal berikut:- Data proyek.- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek

    terhadap kota besar terdekat.- Kegiatan perintisan untuk pengukuran.- Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.- Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.- Kegiatan pengukuran situasi.- Kegiatan pengukuran penampang melintang.- Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).- Perhitungan dan penggambaran.- Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya.- Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan pengukuran topografi

    termasuk kegiatan pencetakan dan pemasangan BM, pengamatanmatahari, dan semua obyek yang dianggap penting untuk keperluanperencanaan jalan.

    - Deskripsi BM (sebagai lampiran).- Data ukur hasil ploting dan negatip film harus diserahkan.

    5. Laporan Hidrologi

    Laporan mengenai survey dan analisis hidrologi, yang meliputi :- Data proyek.- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek

    terhadap kota besar terdekat, pos pencatat curah hujan.

    - Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil.

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    35/37

    KAK 35

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    - Analisis/ perhitungan.- Penentuan dimensi dan jenis bangunan air.- Daftar lokasi bangunan air yang direncanakan.

    6. Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik

    Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik sesuai dengan dokumen pelelanganstandar menurut Permen PU No. 34/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007.

    7. Laporan Inventarisasi Jalan dan Jembatan

    Hasil dari survey inventarisasi dibuat dalam satu laporan inventarisasi yangmemuat:(1) Foto dokumentasi(2) Data lapangan(3) Usulan penanganan(4) Laporan teknik

    8. Laporan Survey Lalu lintas

    Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan lengkap yang berisi :1. Foto dokumentasi2. Data lapangan3. Perhitungan4. Laporan teknik(hanya untuk peningkatan jalan)

    9. Laporan Survey Kondisi Perkerasan Jalan

    Hasil penyelidikan dibuat dalam satu laporan lengkap yang memuat :1. Data lapangan2. Perhitungan3. Usulan penanganan sementara4. Laporan teknik

    K. PELAPORANKeluaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:

    1. Laporan PendahuluanLaporan pendahuluan merupakan apresiasi terhadap kerangka acuan kerja kegiatanyang antara lain meliputi latar belakang masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup

    yang diharapkan, metode / cara pendekatan, teknik dan prosedur pengumpulan dataserta analisis. Pada pelaporan ini dicantumkan juga pentahapan pekerjaan, jadwalrencana kerja dan organisasi pelaksanaan studi yang akan dibahas dalam pertemuandengan Pengguna Jasa. Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke 30 (tiga puluh)setelah diterbitkan SPMK dan diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.

    2. Laporan AntaraLaporan ini berisi hasil pengumpulan bahan dan kajian yang akan dibahas dalampertemuan dengan Penyedia Jasa. Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke 120(seratus dua puluh) setelah diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak 5 (lima) buku.

    3. Draft Laporan AkhirLaporan ini merupakan produk akhir sementara yang akan dibahas dalam pertemuandengan Pengguna Jasa. Konsep laporan akhir ini yang diserahkan pada hari ke 210

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    36/37

    KAK 36

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    (dua ratus sepuluh) setelah dikeluarkannya SPMK. Jumlah buku yang akan diserahkansebanyak 5 (lima) buku.

    4. Laporan Akhir yang berisi:- Analisis Data & Perhitungan Topografi- Pembuatan Gambar Topografi- Perhitungan & Perencanaan perencanaan jalan dan jembatan- Pembuatan Gambar Perencanaan Teknik- Perhitungan Kuantitas dan Biaya KonstruksiLaporan ini merupakan penyempurnaan dari Konsep Laporan Akhir. Laporan ini akandiserahkan pada akhir masa kontrak pada hari ke 240 (dua ratus empat puluh)setelah dikeluarkannya SPMK berjumlah sebanyak 5 (lima) buku.

    5. Laporan Ringkasan Eksekutif

    Laporan ini merupakan ringkasan dari Laporan Akhir. Laporan ini akan diserahkanpada akhir masa kontrak pada hari ke 150 (Seratus Lima Puluh) setelahdikeluarkannya SPMK berjumlah sebanyak 5 (lima) buku.

    6. Pembuatan Dokumen Pelelangan.

    Dokumen pelelangan pekerjaan fisik sesuai dengan dokumen pelelangan standarmenurut Permen PU No. 43/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Standardan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi yaitu Dokumen Tender Lengkap yangterdiri dari :

    Bab I Instruksi Kepada Peserta LelangBab II Data LelangBab III Bentuk Surat Penawaran, Lampiran, Surat Penunjukan dan Surat

    Perjanjian/KontrakBab IV Syarat-Syarat Umum KontrakBab V Syarat-Syarat Khusus KontrakBab VI Spesifikasi Teknis

    Bab VII Gambar-GambarBab VIII Daftar Kuantitas, Analisa Harga satuan dan Metode PelaksanaanBab IX Bentuk-bentuk Jaminan

    Dokumen Tender harus diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak SuratPerintah Mulai Kerja (SPMK) diserahkan bersama Laporan Akhir sebanyak 5 (lima)set.

    An. Pejabat Pembuat KomitmenPerencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional

    Sulawesi UtaraAss. Rencana dan Program

    JWA. Tumigolung, ST.NIP. 110 045 764

    ^]

  • 7/27/2019 17. Kak_ren Jln Rumbia - Buyat_ok

    37/37

    P2JN PROV. SULUT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    DAFTARISI

    A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................... 1

    B. MAKSUD DAN TUJUAN .............................................................................................. 1

    C. SASARAN ................................................................................................................... 1

    D. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA .............................................................. 2E. SUMBER PENDANAAN ............................................................................................... 2

    F. RUANG LINGKUP, LOKASI KEGIATAN DAN JASA PENUNJANG ................................ 2

    F.1. RUANGLINGKUP .......................................................................................................................... 2F.2. LOKASI........................................................................................................................................... 3F.3. FASILITASLAINNYA.................................................................................................................... 3

    G. METODOLOGI ............................................................................................................ 3

    G.1. PERSIAPANPELAKSANAANDESAIN .......................................................................................... 3G.1.1. Tujuan.................................................................................................................................. 3G.1.2. LingkupPekerjaan.............................................................................................................. 3

    G.2. SURVEYDANINVESTIGASI ........................................................................................................ 4G.2.1. Survey Pendahuluan.......................................................................................................... 4G.2.2. Inventarisasi Jalan dan Jembatan.................................................................................... 6G.2.3. Pengukuran Topografi....................................................................................................... 7G.2.4. Survey Lalu Lintas............................................................................................................ 11G.2.5. Survey Perkerasan Jalan.................................................................................................. 14G.2.6. Survey Geologi dan Geoteknik........................................................................................ 16

    ASTM D1586-94 .............................................................................................................. 19

    G.2.7. Survey Hidrologi dan Hidraulik....................................................................................... 20G.2.8. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan (Bila Diperlukan)Error! Bookmark no

    G.3. PERENCANAANGEOMETRIKJALAN......................................................................................... 26

    G.3.1. Standar............................................................................................................................... 26

    G.3.2. Perencanaan Drainase..................................................................................................... 26G.3.3. Keselamatan Lalu-lintas................................................................................................... 26G.3.4. Perangkat Lunak Perencanaan....................................................................................... 27

    G.4. PERENCANAANPERKERASANJALAN....................................................................................... 27G.4.1. Standar............................................................................................................................... 27G.4.2. Analisis Lalu Lintas........................................................................................................... 27G.4.3. Pemilihan Jenis Bahan Material...................................................................................... 27

    G.5. PERENCANAANAKSESORISJALAN,BANGUNANSTRUKTURDANBANGUNANPELENGKAPLAINNYA.............................................................................................................................. 27G.6. PERENCANAANTEKNISJEMBATAN ......................................................................................... 27G.7. PERENCANAANSTABILITASLERENG ...................................................................................... 28G.8. PERENCANAANSTABILITASBADANJALAN............................................................................ 28G.9. PENGGAMBARAN........................................................................................................................ 29

    G.9.1. Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)....................................................................... 29G.9.2. Gambar Rencana (Final Desain)..................................................................................... 29

    G.10. PERHITUNGANKUANTITASPEKERJAANFISIK...................................................................... 30G.11. PERHITUNGANKUANTITASPEKERJAANFISIK...................................................................... 30

    H. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ............................................................................. 30

    I. PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA ......................................................................... 30

    J. KELUARAN .............................................................................................................. 33

    K. ............................................................................................................ 35PELAPORAN

    mailto:[email protected]:[email protected]