(14) dosa melupakan ayat al-quran [sani] pdf

16
Dosa Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran Kemudian MelupakannyaOLEH MUH. SANI ABDUL MALIK (NPM: 10.31.0272) HADIS keempat belas

Upload: unity40iptiq

Post on 25-Oct-2015

74 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

“Dosa Mengetahui

Ayat atau Surah

al-Quran Kemudian

Melupakannya”

OLEH

MUH. SANI ABDUL MALIK

(NPM: 10.31.0272)

HADIS keempat belas

Page 2: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 122 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagian pakar ilmu hadits menyatakan bahwa takhrij hanya merupakan suatu usaha

untuk mempertemukan suatu matan hadits dengan sanadnya yang sampai kepada

Rasulullah dalam berbagai sumber asli. Namun menurut Mahmud Tahhan, selain

menunjukkan materi hadist pada berbagai sumber pokok, dalam takhrij juga dilakukan

penjelasan tentang kualifikasi beberapa perawi pada transmisi hadits tersebut sesuai

keperluan1.

Seiring begitu banyaknya informasi hadits yang merebak di kalangan masyarakat,

maka takhrij hadits merupakan salah satu cabang ilmu hadits yang begitu urgent,

mengingat sifat ilmu takhrij bagi para pelajar sebagai ilmu dharuri (primer) untuk dikuasai

dan diamalkan dalam verifikasi berbagai hadits tersebut. Tidak terkecuali dengan pelajar

hadits pada masa kini, karena dengan melalui takhrijlah dapat ditemukan ragam hadis

dengan muatannya yang terdapat dalam berbagai buku sumber yang ditulis oleh para ahli

pada masa-masa awal Islam.

Dalam perihal keutamaan al-Qur`an, banyak tersebar di kalangan umat Islam

terutama para pelajar dan penghafal al-Qur`an- informasi hadits ataupun makna hadits

yang mensugesti untuk selalu berinteraksi dengannya. Salah satunya adalah hadits yang

menyatakan ‘dosa bagi orang yang menghafal al-Qur`an kemudian melupakannya’. Namun

sayangnya, dari sekian banyak hadits tersebut hanya sejumlah kecil yang berkualitas

shahih.

Berbeda dengan penelusuran dan penelitian pada abad kedua sampai abad keenam

atau pada masa para Imam dan Huffadz hadits, pada masa modern ini kita hampir tidak

menemukan hadits yang belum diketahui oleh para ahli hadits tersebut, atau dengan kata

lain kita dapat katakana bahwa pada saat ini tidak ada satu pun hadits yang belum ditakhrij.

Maka dari itu, sebagai pelajar hadits pada masa modern ini, peneliti mencoba menulusuri

sebuah hadits dengan metode dan tujuan yang selaras dengan masa kini.

1 Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, “Pengantar Ilmu Takhrij”, makalah disampaikan pada mata kuliah Takhrij Hadits, (Ciputat, 2011), hal. 1.

Page 3: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 123 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

B. PERMASALAHAN

Di kalangan para penghafal al-Qur`an banyak informasi yang dikatakan merupakan

hadits menyatakan dosa bagi orang yang melupakan atau lupa dengan hafalan al-Qur`an.

Salah satu redaksi muatan hadits tersebut adalah yang diterjemahkan sebagai berikut:

“Tiada dosa yang lebih besar daripada melupakan al-Qur`an, “Telah diperlihatkan kepadaku

semua pahala amalan umatku hingga kotoran yang dikeluarkannya dari masjid. Aku juga telah

ditunjukkan dosa-dosa umatku, maka tidak aku lihat dosa yang lebih besar dari orang yang

mengetahui ayat atau surat al-Qur`an kemudian melupakannya”.

Dari pemaparan redaksi hadits dan hubungannya dengan urgensinya sebagai

argumentasi suatu tuntunan bagi umat Islam, timbul beberapa permasalahan, diantaranya:

1. Siapakah yang meriwayatkan hadits tersebut?

2. Bagaimanakah skema transmisi periwayatan hadits tersebut?

3. Bagaimana kualitas para perawi hadits tersebut?

4. Apa hipotesa hukum hadits dari penelitian salah satu jalur transmisi?

5. Bagaimana hubungan kandungan hadits tersebut dengan berbagai hadits lain?

C. METODE DAN SITEMATIKA

Dalam penelusuran sumber dan asal-usul hadits tersebut, peneliti mengunakan

pendekatan dan metode sebagai berikut:

1. Pendekatan redaksional dan tema dengan bertumpu pada methode mu’jami

(alfazhi), fihrisi, dan istiqra`i maudhu’i (Manual).

2. Pendekatan deskripsional dengan metode istiqra’i isnadi wa matni (analisis

transmisi dan analisis materi, isi atau muatan dengan media Digital).

Sedangkan dalam penelitian biografi, keadaan, dan kedudukan para perawi, peneliti

menggunakan metode:

1. Penelusuran biografi para rawi pada suatu runtutan transmisi dengan manual

maupun digital.

2. Penulusuran berbagai pendapat pakar ilmu hadits tentang para rawi pada

transmisi tersebut.

Adapun sistematika penulisan, laporan penelitian ini terdiri dari: Bab I merupakan

Pendahuluan, meliputi; Latar Belakang, Permasalahan, Metode dan Sistematika. Bab II

Penelusuran, terdiri dari; Hasil Penelusuran Manual, Hasil Penelusuran Digital, dan

Perbandingan Matan Hadits. Bab III Penelitian Transmisi Hadits, meliputi; Perbandingan

dan Skema Transmisi Periwayatan, Biografi Perawi, Penilaian Ulama Terhadap Perawi,

Ringkasan. Bab IV Penutup terdiri dari Pendapat Para Ahli dan kesimpulan dari penelitian

kualifikasi transmisi hadits.

Page 4: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 124 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

BAB II

PENELUSURAN

A. HASIL PENELUSURAN MANUAL

Dalam menelusuri hadits dengan pendekatan redaksional metode mu’jami (alfazhi),

maka diperlukan penerjemahan kembali ujung (tharf) redaksi pada matan kedalam bahasa

aslinya (Arab). Hingga kemudian dapat ditelusuri sesuai penertiban abjad dalam mu’jam.

Dalam proses ini dilakukan penerjemahan ujung kalimat dari terjemahan hadits

sebagai berikut:

Bahasa Indonesia Bahasa Arab

“Telah diperlihatkan kepadaku semua

amalan umatku” عرضت علي أجور أمتي

Ketika ditelusuri dalam al-Mu’jam al Mufahrasy, ditemukan hasil yang

menunjukkan bahwa redaksi tersebut terdapat pada hadits yang tercantum dalam2;

٩١، ثواب القرآن، ت ٩١، كتاب الصالة، د

Selanjutnya diteruskan dengan proses penelusuran dengan metode fihrisi dan

istiqra`i maudhu’i , dengan menelusuri hadits pada kitab-kitab yang tertera di mu’jam

secara meneliti daftar isi dan tema-tema yang berkaitan dengan keutaman al-Qur`an.

Adapun hasil penelusurannya adalah sebagai berikut:

الترمذي، كتاب فضائل القرآنسنن : ث نا ع اب بن الحكم الوراق الب غدادي حد ث نا عبد الوه بد المجيد بن عبد العزيز عن ابن جريج عن المطلب بن حد

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم عرضت علي أجور أمتي حتى القذاة يخرجها حنطب عن أنس بن مالك قال هاالمسجد وعرضت علي ذنوب أمتي ف لم أر ذن با أعظم من سورة من القرآن أو آية أوتيه الرجل من 3.ا رجل ثم نسي

سنن أبو داود، كتاب الصالة : رنا اب بن عبد الحكم الخزاز أخب ث نا عبد الوه عبد المجيد بن عبد العزيز بن أبي رواد عن ابن جريج عن المطلب حد

تى قال رسول الله صلى الله عليه وسلم عرضت علي أجور أمتي ح بن عبد الله بن حنطب عن أنس بن مالك قال ة من القرآن أو آية أوتي ها القذاة يخرجها الرجل من المسجد وعرضت علي ذنوب أمتي ف لم أر ذن با أعظم من سور

ها 4.رجل ثم نسي

2 Dr. A, J. Wersinck, Al-Mu’jam al-Mufahrasy, Juz IV, hal. 181.

3 Sunan at-Tirmidzi, Kitab Fadhāil al-Qur`an, Bab 19, No. 2916 , (Kairo: Dār al-Hadīts, 2005) , Juz V, hal. 25.

4 Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Fī Kans al-Masjid, No. 461, (Kairo: Dār al-Hadīts, 1999) , Juz I, hal. 230.

Page 5: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 125 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

B. HASIL PENELUSURAN DIGITAL

Setelah ditemukan redaksi hadits dengan metode mu’jami (alfazhi), kemudian

dilanjutkan penelusuran redaksional dengan penggalan redaksi khusus pada matan dalam

mutūn al-Hadīts, al-Maktabah as-Syāmilah, penggalan redaksi khusus yang diambil

adalah kata ( نسيهاث م ).

Maka muncul hasil penelusuran menerangkan bahwa hadist tersebut terdapat pada

berbagai sumber. Karena sumber yang dipakai hanya yang berupa kitab induk saja, yakni

kiteb yang menampilkan transmisi perawi secara lengkap, maka hasil penelusurannya

adalah sebagai berikut:

٩٥١ ص/ ٩١ ج) - الترمذى سنن( ث نا اب عبد حد ث نا الب غدادي الوراق الحكم بن الوه بن المطلب عن جريج ابن عن العزيز عبد بن المجيد عبد حد

يخرجها القذاة حتى أمتي أجور علي عرضت وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قال مالك بن أنس عن حنطب ها ثم رجل أوتيها آية أو القرآن من سورة من أعظم ذن با أر ف لم أمتي ذنوب علي وعرضت المسجد من الرجل .نسي

٥١ ص/ ٢ ج) - داود أبى سنن( ث نا اب عبد حد ب عن جريج ابن عن رواد أبي بن العزيز عبد بن المجيد عبد أخب رنا الخزاز الحكم عبد بن الوه المطل

حتى أمتي أجور علي عرضت وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قال مالك بن أنس عن حنطب بن الله عبد بن أوتي ها آية أو القرآن من سورة من أعظم ذن با أر ف لم أمتي ذنوب علي وعرضت المسجد من الرجل يخرجها القذاة

ها ثم رجل نسي

٢٧٩ ص/ ٢ ج) - خزيمة ابن صحيح( ب بن المطلب عن جريح ابن عن رواد أبي بن المجيد عبد نا الحكم بن الوهاب عبد نا بكر أبو نا طاهر أبو نا حنط

من لرجل يخرجها القذاة حتى أمتي أجور على عرضت سلم و عليه اهلل صلى اهلل رسول قال: قال مالك بن أنس عن .نسيها ثم رجل أوتيها آية أو القرآن سورة من أعظم هو ذنبا أر فلم أمتي ذنوب على وعرضت المسجد

٤٤١ ص/ ٢ ج) - الكبرى البيهقي سنن( عبد بن المجيد عبد ثنا الحكم عبد بن الوهاب عبد ثنا داود أبو أنبأ بكر بن محمد أنبأ الفقيه محمد بن الحسين أنبأ

اهلل صلى اهلل رسول قال قال مالك بن أنس عن حنطب بن اهلل عبد بن المطلب عن جريج بن عن رواد أبي بن العزيز أر فلم أمتي ذنوب علي وعرضت المسجد من الرجل يخرجها القذاة حتى أمتي أجور على عرضت: سلم و عليه

بن الوهاب عبد عن خزيمة بن إسحاق بن محمد ورواه نسيها ثم رجل أوتيها وآية القرآن من سورة من أعظم ذنبا .الوراق الحكم

Page 6: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 126 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

(٣٣١ ص/ ٩ ج) - الطبراني - الصغير المعجم أبي بن العزيز عبد بن المجيد عبد حدثنا اآلدمي يزيد بن محمد حدثنا األصبهاني الوزير بن إسحاق بن علي حدثنا

ت: سلم و عليه اهلل صلى اهلل رسول قال قال عنه اهلل رضي مالك بن أنس عن الزهري عن جريج بن عن رواد عرض سورة أو آية من أعظم ذنبا أر فلم أمتي ذنوب علي وعرضت المسجد من الرجل يخرجها القذاة حتى أمتي أجور علي

نسيها ثم رجل أوتيها

C. PERBANDINGAN MATAN

Adapun dalam perbandingan matan, seluruh jalur periwayatan tidak ada perbedaan.

Yakni semua Imam meriwayatkan dengan matan:

م ن أعظ م ذن ب ا أر ف ل م أمت ي ذن وب عل ي وعرض ت المس جد م ن الرج ل يخرجه ا الق ذاة حت ى أمت ي أج ور عل ي عرض ت

.نسي ها ثم رجل أوتي ها آية أو القرآن من سورة

Page 7: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 127 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

BAB III

PENELITIAN TRANSMISI HADIS

A. PERBANDINGAN DAN SKEMA TRANSMISI PERIWAYATAN

اب عبد - الترمذ الب غدادي الوراق الحكم بن الوه العزيز عبد بن المجيد عبد - جريج ابن - حنطب بن المطلب - مالك بن أنس - داود أبى الخزاز الحكم عبد بن - اب عبد الوه رواد أبي بن العزيز عبد بن المجيد عبد - جريج ابن - حنطب بن الله عبد بن المطلب - مالك بن أنس –

-البيهقي - محمد بن الحسين بكر بن محمد - داود أبو - اب عبد الحكم عبد بن الوه - العزيز عبد بن المجيد عبد - جريج ابن الله عبد بن المطلب - – مالك بن أنس

خزيمة ابن طاهر أبو - بكر أبو - الحكم بن الوهاب عبد - رواد أبي بن المجيد عبد - جريح ابن - حنطب بن المطلب - مالك بن أنس - الطبراني -األصبهاني الوزير بن إسحاق بن علي -اآلدمي يزيد بن محمد -رواد أبي بن العزيز عبد بن المجيد عبد -جريج بن -الزهري -مالك بن أنس

وسلم عليه اهلل ىصل اهلل رسول

مالك بن أنس

اهلل عبد بن المطلب

جريج ابن

الحكم دببن ع الوهاب عبد

العزيز عبد نب المجيد عبد

أبى داود الترمذى

بكر بن محمد

الفقيه محمد بن الحسين

البيهقي

بكر أبو

طاهر أبو

ابن خزيمة

حدثنا

أنبأنا/ أخبرنا

عن

اآلدمي يزيد بن محمد

الوزير بن إسحاق بن علي األصبهاني

الطبراني

الزهري

Page 8: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 128 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

B. Biografi Perawi

Adapun para perawi yang diteliti ialah para perawi yang terdapat pada transmisi

riwayat at-Tirmidzi. Mereka itu adalah:

1. Anas bin Malik

Nama lengkapnya adalah Anas bin Malik bin an-Nadhar bin Dhamdham bin Zaid

bin Haral bin Jundab bin ‘Amir bin Ghanm bin ‘Adi bin an-Najjar al-Anshari, nama

panggilannya Abu Hamzah al-Madini.5 Ia adalah sahabat, perawi tingkat pertama yang

kemudian tinggal di Basharah dan wafat tahun 92 H/93 H pada umur 103.

Kedekatannya dengan Rasulullah karena ia berkhidmat kepada Rasulullah sejak

pertama kalinya beliau hijrah ke Madinah pada tahun 1H hingga sepuluh tahun, sesuai

dengan anjuran ibunya. Menurut az-Zuhri, Anas bin Malik pernah bertutur: “Ketika

Rasulullah datang ke Madinah aku berumur 10 tahun, sedangkan ketika beliau wafat

umurku 20 tahun.”

Ja’far bin Sulaiman meriwayatkan dari Tsabit dari Anas bin Malik, semasa aku

kecil, Ummu Sulaim (ibunya) membawanya kepada Rasulullah dengan kemudian

berkata: “Wahai Rasulullah, ini si kecil Anas, do’akanlah ia.” Kemudian Rasulullah pun

berdoa: “Ya Allah perbanyaklah hartanya dan anaknya, dan masukkanlah ia ke surga.”6

Dan aku (Anas) mengharapkan yang ketiga itu dari pada dua yang lain.

Selain dari Rasulullah, ia juga meriwayatkan hadits dari para sahabat, diantaranya;

Abu Bakar, Umar, Utsman, ‘Abdullah bib Rawahah, Fatimah, Tsabit bin Qais,

‘Abdurrahman bin ‘Auf, ibnu Mas’ud, dan para sahabat lain yang jumlahnya sampai 30

orang lebih.

Adapun para perawi yang menjadi murid dan meriwayatkan hadits dari Anas bin

Malik jumlahnya begitu banyak yang kemudian periwayatannya sampai pada al-

Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa`i, dan Ibnu Majah. Namun dari

sekian banyak daftar murid Anas bin Malik, tidak terdapat nama al-Muththalib bin

Hanthab.7

5 Ahmad bin Hajar al-‘Asqalani, Tahdzib at-Tahdzib, (Bairut: Dar Ihya at-Turats al-‘Arabi, 1993), Juz I, hal. 237-238; Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, (Bairut: ar-Risalah, 1998), Juz I, hal. 289. 6 Menurut ibnu Hajar ada redaksi lain yang diriwayatkan oleh Hamad bin Zaid dengan tambahan:

“…panjangkanlah umurnya dan ampuni dosanya”. Lihat catatan kaki pada Tahdzib at-Tahdzib, hal. 238. 7 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, Juz I, hal. 290. Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib,Juz I, hal. 237-238.

Page 9: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 129 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

2. Al-Muththalib bin Hanthab

Ialah al-Muththalib bin Abdullah bin al-Muththalib bin Hanthab bin al-Harits bin

‘Ubaid bin ‘Umar bin Makhzum al-Makhzumi. Pendapat lain mengatakan dengan

menghapus nama al-Muthathalib yang kedua.8 Ia merupakan perawi tingkat 4, yaitu

tingkat setelah pertengahan tabiin.

Ia meriwayatkan hadits dari Umar, Abu Musa al-Asy’ari, Zaid bin Tsabit, Aisyah,

Ummu Salamah, Abu Hurairah, Abu Rafi’, ibn Abbas, ibn Umar, ibn Amr bin al-Ash,

Anas bin Malik, Jabir, dan para sahabat yang lain.

Adapun para perawi yang meriwatkan darinya, diantaranya adalah; Anaknya al-

Hakam, Khalid bin Rabah, Zuhair bin Muhammad at-Tamimi, Abdul Malik bin Juraij,

dll. Periwayatannya sampai pada al-Bukhari, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa`I, dan

ibn Majah.

3. Ibnu Juraij

Ia adalah Abdul Malik bin Abdul Aziz bin Juraij al-Qurasyi al-Umawi, biasa

dipanggil Abu Walid dan Abu Khalid al-Makki. Ia wafat pada tanggal 10 Dzulhijjah

tahun 150 H pada umur 70 tahun, dan merupakan perawi tingkat 6, yakni mereka yang

sezaman dengan tabiin junior.

Ia meriwayatkan hadits dari para tabiin yang diantaranya; bapaknya Abdul Aziz,

Aban bin Shalih al-Bashri, Isma’il bin Umayah al-Qurasyi, al-Muththalib bin Hanthab,

dll. Periwayatannya sampai kepada al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-

Nasa`i, dan ibn Majah.9

Selain dari jalur al-Muththalib bin Hanthab, dalam periwayatan hadits ini dari Anas

bin Malik, ia mempunyai jalur lain dari az-Zuhri.

Dalam daftar murid-muridnya terdapat nama Abdul Majid bin Abdul Aziz bin

Ruwad. Yang konon katanya ia merupakan orang yang paling tahu dengan hadits yang

diriwayatkan oleh ibnu Juraij.

4. Abdul Majid bin Abdul Aziz

Ia mempunyai nama lengkap Abdul Majid bin Abdul Aziz bin Abu Rawwad al-

Azdi. Biasa dipanggil Abdul Hamid al-Makki. Merupakan perawi tingkat 9, yakni atba’

tabiin junior yang wafat pada tahun 206 H.10

8 Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Juz V, hal. 459; Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, Juz VII, hal. 131-132.

9 Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Juz III, hal. 501-502; Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, Juz IV, hal. 559-560.

10 Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Juz III, hal. 488.

Page 10: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 130 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

Meriwayatkan hadits dari bapaknya Abdul Aziz bin Abu Rawwad, Aiman bin

Nabil, ibn Juraij, dll. Sedangkan yang meriwayatkan darinya diantaranya, asy-Syafi’i,

Ahmad dan terdapat pula dalam daftar nama murid-muridnya Abdul Wahhab bin Abdul

Hakam yang periwayatannya diriwayatkan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi, selain itu

haditsnya juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, an-Nasa`I, dan ibnu Majah.

5. Abdul Wahhab bin Abdul Hakam

Nama lengkapnya adalah Abdul Wahhab bin Abdul Hakam bin Nafi’ al-Waraq,

biasa dipanggil dengan Abu al-Hasan al-Waraq al-Baghdadi, an-Nasa`I dan Ahmad

memanggilnya dengan sebutan Ibnu al-Hakam. Ia merupakan perawi tingkat 11, yaitu

generasi pertengahan para pengambil hadits dari tabi’ tabiin. wafat pada tahun 250 H.11

Abdul Wahhab bin Abdul Hakam meriwayatkan hadits dari Hajaj bin Muhammad

al-Mashishi, Abdul Majid bin Abdul Aziz bin Rawwad, Muadz bin Muzdz al-Anbari,

Yahya bin Sa’id al-Umawi, Yahya bin Salim at-Thaifi, dan Yazid bin Harun. Riwayat

tersebut sampai kepada para Imam, yakni Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa`i.

6. At-Tirmidzi

Ialah Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin adh-Dhahak as-Sulami al-Bughi

at-Tirmidzi. Lahir pada tahun 209 H Merupakan perawi tingkat 12, yaitu generasi

pengambil hadits dari atba’ tabiin junior yang wafat pada tahun 279 H.12

Dalam daftar guru-guru at-Tirmidzi terdapat nama Abdul Wahhab bin Abdul

Hakam yang menjadi perawi yang meriwayatkan hadits ini padanya.

C. PENILAIAN ULAMA TERHADAP PERAWI

1. Anas bin Malik

Abu Hurairah berkata: “Aku tidak pernah melihat seseorang yang shalatnya

menyerupai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam kecuali ibnu ‘Ummi Sulaim (Anas

bin Malik)”.13

Begitu pula Menurut Anas bin Sirin, Anas bin Malik merupakan orang

yang terbaik shalatnya, ketika safar dan hadhar.14

Sebagaimana kesepakatan para ulama

bahwa para sahabat semuanya ‘adil,15

maka Anas bin Malik dapat dijamin

kredibilitasnya karena ia merupakan salah seorang sahabat yang paling dekat dengan

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

11 Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Juz III, hal. 529. Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal,Juz V hal. 17. 12 Sunan at-Tirmidzi, Juz I, hal. 62. 13 Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Juz I, hal. 238 14

Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, Juz I, hal. 293. 15

Abdurrahman bin Abu Bakar as-Suyuthi, Tadrib ar-Rawi, (Riyad: Maktabah Riyad Hadits,___), Juz II, hal. 214.

Page 11: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 131 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

2. Al-Muththalib bin Hanthab

Menurut Ya’qub bin Sufyan, ad-Daruqutni, ibn Hibban al-Muththalib ialah tsiqah.

Sebagaimana Ibn Abu Hatim berkata: Abu Zar’ah ditanya tentang kualitas al-

Muththalib, kemudian beliau menjawab, ia merupakan orang yang tsiqah. Ibn Hajar

berkata bahwa ia merupakan perawi yang terpercaya (shaduq), namun banyak

menyamarkan identitas (tadlis) dan meriwayatkan hadits secara mursal. 16

Menurut al-Mizzi, dalam periwayatan at-Tirmidzi dan Abu Dawud terdapat hadits

yang diriwayatkan al-Muththalib dari Anas bin Malik, yang dalam hal ini diriwayatkan

oleh muridnya Abdul Malik bin Juraij. Namun at-Tirmidzi dan Ali bin al-Madini

mengingkari bahwa al-Muththalib pernah mendengar hadits dari Anas bin Malik.17

Muhammad bin Sa’d menilai bahwa al-Muththalib bin Hanthab banyak

meriwayatkan hadits, namun haditsnya tidak dijadikan hujjah karena ia banyak

meriwayatkan hadits dengan mursal.18

3. Ibnu Juraij

Menurut ibnu Hajar, ibnu Juraij adalah tsiqah, faqīh, fādhil. Bahkan Ahmad bin

Hanbal berkata bahwa ibnu Juraij merupakan seorang perawi yang tsabat, shahih al-

Hadits, ia tidak pernah meriwayatkan hadits kecuali dengan ketekunan.19

Ibn Hibban

pun memasukkannya pada golongan ats-Tsiqat.20

Sedangkan pendapat Yahya bin Sa’id, ibnu Juraij merupakan orang terpercaya

(Shaduk), jika ia meriwayatkan dengan redaksi tahdits (حدثني) maka itu adalah sima’ ,

jika dengan ikhbar ( أخبرنا أخبرني/ ), maka itu adalah qira`ah, namun jika dengan redaksi

qaul (قال), maka anggap saja angin berlalu.21

Ibn Hajar menilai bahwa ibn Juraij meriwayatkan hadits secara mursal, melakukan

tadlīs (menyamarkan identitas) dan merupakan perawi mudallis stadium 3.22

Menurut

Yahya bin Ma’in, ia tidak mempunyai periwayatan apapun dari az-Zuhri. 23

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Quraisy bin Anas, ibn Juraij berkata, “Aku tidak

mendengar sesuatu pun dari az-Zuhri, tetapi aku diberi salah satu bagian yang kemudian

16 Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Juz V, hal. 459- 460; Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, Juz VII, hal. 132. 17 At-Tirmidzi, 2916; Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, Juz VII, hal. 132. 18 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, Juz VII, hal. 132. 19 Riwayat Abu Thalib dalam al-Jarh wa Ta’dil; Catatan kaki pada Tahdzib al-Kamal, Juz IV, hal. 561. 20 Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Juz III, hal. 503. 21

Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, Juz IV, hal. 562. 22

Ahmad bin Hajar al-‘Asqalani, Thabaqat al-Mudallisin, (Jordan: Maktabah al-Manar,___), hal. 41. 23

Riwayat Utsman bin Sa’id ad-Darimi; Tahdzib al-Kamal, Juz IV, hal. 561.

Page 12: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 132 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

aku tulis dan aku ijazahkan kepadanya”. Bahkan ad-Daruqutni dalam hal ini berkata,

“Hati-hatilah dengan tadlīsnya ibnu Juraij karena ia buruk dalam tadlīs, ia tidak

mentadlis kecuali pada apa yang ia dengar dari perawi majruh”. 24

Sehingga dengan

kata lain dapat dipastikan bahwa apa yang ia riwayatkan dengan tadlīs, itu merupakan

riwayat yang ia dengar dari perawi majruh.

4. Abdul Majid bin Abdul Aziz

Menurut Yahya bin Ma’in dan Ahmad bin Hanbal, Abdul Majid bin Abdul Aziz

adalah perawi yang tsiqah. Selain itu, ia juga merupakan perawi yang paling tahu dan

paling tsabat dalam periwayatan ibnu Juraij. Ibnu Hajar menilai bahwa ia merupakan

orang yang terpercaya (shaduk) namun tersalah dalam periwayatannya.

Abu Hatim berkata, “ia bukanlah perawi yang kuat.” Ibn Abi Maryam menyatakan

bahwa ia merupakan perawi yang meriwayatkan dari orang-orang lemah. Menurut

al-Bukhari, Abdul Majid bin Abdul Aziz meriwayatkan dengan irja`, atau

meriwayatkan hadits yang bercorak ideologi kaum murji`ah. Ad-Daruqutni berpendapat

bahwa hadits Abdul Majid tidak menjadi hujjah, namun ia tetap dianggap (yu’tabar

bih). Bahkan menurut ibnu Hibban ia adalah perawi matruk, karena ia merupakan

perawi yang membolak-balikan hadits, meriwayatkan hadits-hadits munkar dari para

perawi masyhur.25

5. Abdul Wahab bin Abdul Hakam

An-Nasa`i, ad-Daruqutni, ibn Hibban, dan ibnu Hajar Abdul Wahab bin Abdul

Hakam merupakan perawi tsiqah. Bahkan adz-Dzahabi menilainya sebagai orang

tsiqah, shalih, dan punya kemampuan yang besar. Selain itu menurut Abu bakar al-

Khatib, ia adalah orang tsiqah, shalih, wara’, dan zahid.26

6. At-Tirmidzi

Al-Idrisi menilai at-Tirmidzi sebagai salah satu Imam yang diikuti dalam ilmu

hadits, ia menulis kitab al-Jami’, at-Tawarikh, al-‘Ilal dengan ketelitian. Menurut

adz-Dzahabi ia merupakan al-Hafidz. Al-Mizzi juga menilainya sebagai al-Hafidz dan

merupakan salah satu Huffadz yang Allah menjadikannya manfaat bagi kaum

muslimin.27

24 Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Juz III, hal. 503. 25

Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Juz III, hal. 488. 26

Ibn Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Juz III, hal. 529; Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal,Juz V hal. 17. 27

Sunan at-Tirmidzi, Juz I, hal. 67-68.

Page 13: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 133 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

D. RINGKASAN

NO NAMA WAFAT SELISIH KET Hasil

1 Rasulullah 11 H

2 Anas bin Malik 93 H 82 th Bertemu Tersambung

3 Al-Muththalib bin Hanthab - - - -

4 Ibnu Juraij 150 H - - -

5 Abdul Majid bin Abdul Aziz 206 H 56 th Mungkin bertemu Tersambung

6 Abdul Wahab bin Abdul Hakam 250 H 44 th Mungkin bertemu Tersambung

7 At-Tirmidzi 279 H 29 th Mungkin bertemu Tersambung

NO NAMA MURID GURU Hasil

1 Rasulullah Anas bin Malik

2 Anas bin Malik - Rasulullah Tersambung

3 Al-Muththalib Ibnu Juraij Anas bin Malik Terputus

4 Ibnu Juraij Abdul Majid Al-Muththalib Tersambung

5 Abdul Majid Abdul Wahab Ibnu Juraij Tersambung

6 Abdul Wahab At-Tirmidzi Abdul Majid Tersambung

7 At-Tirmidzi - Abdul Wahab Tersambung

NO NAMA Tingkat JARH TA’DIL Hasil

1 Anas bin Malik 1 - Semua Sahabat

Adil Pasti diterima

2 Al-Muththalib 4 Mursil, Mudallis,

tidak menjadi hujjah Tsiqah, Shaduk Tidak diterima

3 Ibnu Juraij 6 Mursil, Mudallis Tsiqah, Faqih Tidak diterima

4 Abdul Majid 9

Murji`ah, tidak

menjadi hujjah,

bukan perawi yang

kuat.

Tsiqah,Tsabat,

Shaduk

Tidak diterima,

Dianggap

5 Abdul Wahab 11 - Tsiqah, Shalih,

Wara’ Diterima

6 At-Tirmidzi 12 - Al-Imam, Al-Hafidz Diterima

Page 14: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 134 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

BAB IV

PENUTUP

A. PENDAPAT PARA AHLI

Adapun pendapat para ulama ahli hadits dalam periwayatan hadits ini diantaranya

adalah:

1. At-Tirmidzi berpendapat bahwa hadits ini gharib.

2. Al-Bukhari tidak mengetahui hadits ini dan menganggapnya gharib. Ia tidak

mengetahui bahwa al-Muthalib bin Hanthab pernah mendengar hadits dari sahabat

kecuali hanya satu periwayatan saja.28

3. Ad-Darimi menyatakan bahwa al-Muththalib tidak mendengar hadits dari sahabat

satupun.

4. Al-Qurtubi menilai hadits ini sebagai hadits gharib tsabit.

5. Al-Albani menilai bahwa transmisi hadits ini dhaif karena al-Muththalib dan ibn

Juraij mudallis dan ia telah meriwayatkan hadits ini dengan ‘an’anah. Maka

pastinya, hadits ini mempunyai cacat pada dua tempat; pertama, keterputusan

periwayatan diantara ibn Juraij dan al-Muththalib; kedua, keterputusan diantara al-

Muththalib dan Anas bin Malik.29

B. KESIMPULAN

Dari penelitian singkat di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kualitas transmisi

pada periwayatan at-Tirmidzi dalam hadits ini adalah Dha’if, Mardud (lemah, tidak

diterima) karena beberapa sebab, diantaranya:

1. Terdapat perawi yang kredibilitasnya diragukan dan tidak diterima periwayatannya,

yakni:

a. Al-Muththalib bin Hanthab adalah perawi yang majruh karena ia merupakan

perawi mursil dan mudallis dan dapat dipastikan bahwa ia tidak meriwayatkan

hadits ini langsung dari Anas bin Malik karena ia bukan termasuk salah satu

murid Anas bin Malik dan periwayatannya dari Anas bin Malik telah diingkari

oleh Ali al-Madini dan at-Tirmidzi.

b. Abdul Malik bin Abdul Aziz bin Juraij (ibn Juraij) adalah perawi majruh karena

merupakan perawi mursil dan mudallis stadium 3, yakni perawi yang

28

Sunan at-Tirmidzi, Juz V, hal. 25. 29

Muhammad Nashiruddin al-Albani, Dha’if Abu Dawud, (Kuwait: Muassasah Ghuras, 1423H), Juz I, hal. 164.

Page 15: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 135 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

menyamarkan periwayatan dari para perawi lemah dengan menggantinya dengan

para perawi yang kuat.

c. Abdul Majid bin Abdul Aziz adalah perawi majruh karena ia berideologi murji`ah

dan ia merupakan perawi matruk yang sering membolak-balikan hadits munkar

menjadi masyhur.

2. Terdapat keterputusan samar (saqt khafi) pada transmisi hadits tersebut yang

disebabkan oleh penyamaran identitas perawi (tadlis) oleh beberapa perawi yang

meriwayatkan hadits ini dengan redaksi ‘an’anah.

Demikianlah laporan penelitian ini ditulis dengan sekemampuan peneliti. Semoga

dapat diambil manfaat darinya walaupun disajikan dengan begitu singkat dan jauh dari

kesempurnaan. Peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik membangun yang kiranya

dapat menyempurnakan penelitian ini. Memang tiada yang pernah bisa sempurna karena

kesempurnaan seutuhnya milik Allah ‘Azza wa Jalla, wa huwa ‘alam bis sawab…

Sabtu, 12 Rabiul Awwal 1433

5 Februari 2012

Peneliti

Moh. Sani Abdul Malik

NPM: 10.31.0272

Page 16: (14) Dosa Melupakan Ayat Al-Quran [Sani] PDF

Oleh : Muh. Sani Abdul Malik (Mahasiswa PTIQ Jakarta) | 136 تخريج الحديث

Dosa Orang yang Mengetahui Ayat atau Surah al-Quran kemudian Melupakannya

Daftar Pustaka

Abu Dawud, Sulaimān bin al-Asy’ats as-Sajastani, Sunan Abī Dāud, (Dār al-Hadīts:

Kairo 1999)

At-Tirmidzi, Muhammad bin ‘Isa bin Saurah, Sunan At-Tirmidzi, (Kairo: Dār al-

Hadīts 2005)

Ibn Hajar, Ahmad bin Hajar al-‘Asqalani, Tahdzib at-Tahdzib, (Bairut: Dar Ihya at-

Turats al-‘Arabi, 1993)

Al-Mizzi, Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf, Tahdzib al-Kamal, (Bairut: ar-Risalah,

1998)

As-Suyuthi, Abdurrahman bin Abu Bakar, Tadrib ar-Rawi, (Riyad: Maktabah Riyad

Hadits,___)

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, Dha’if Abu Dawud, (Kuwait: Muassasah Ghuras,

1423H)

Wersinck, Dr. A, J., Al-Mu’jam al-Mufahrasy li Alfadz al-Hadits.

‘Ubaydi, Ahmad Hasbillah, “Pengantar Ilmu Takhrij”, makalah disampaikan pada

mata kuliah Takhrij Hadits, (Ciputat, 2011)