138305976-ileus ec hernia

30
BAB I PENDAHULUAN Istilah gawat abdomen menggambarkan keadaan klinis akibat kegawatan di rongga perut yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama. Keadaan ini memerlukan penanggulangan segera yang sering berupa tindakan bedah, misalnya pada obstruksi, perforasi, atau perdarahan masif di rongga perut maupun saluran cerna. Infeksi, obstruksi atau strangulasi saluran cerna dapat menyebabkan perforasi yang mengakibatkan kontaminasi rongga perut oleh isi saluran cerna sehingga terjadilah peritonitis. 1 Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus (Sabara, 2007). Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Davidson, 2006). Di Amerika diperkirakan sekitar 300.000-400.000 menderita ileus setiap tahunnya (Jeekel, 2003). Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa hernia yang dirawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen Kesehatan Indonesia. Terapi ileus obstruksi biasnya melibatkan intervensi bedah. Penentuan waktu kritis serta tergantung atas jenis dan lama proses ileus obstruktif. Operasi dilakukan secepat yang layak

Upload: anita-puspita

Post on 30-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 138305976-Ileus Ec Hernia

BAB I

PENDAHULUAN

Istilah gawat abdomen menggambarkan keadaan klinis akibat kegawatan di rongga perut

yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama. Keadaan ini memerlukan

penanggulangan segera yang sering berupa tindakan bedah, misalnya pada obstruksi, perforasi,

atau perdarahan masif di rongga perut maupun saluran cerna. Infeksi, obstruksi atau strangulasi

saluran cerna dapat menyebabkan perforasi yang mengakibatkan kontaminasi rongga perut oleh

isi saluran cerna sehingga terjadilah peritonitis. 1

Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan

penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus (Sabara, 2007).

Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Davidson, 2006). Di

Amerika diperkirakan sekitar 300.000-400.000 menderita ileus setiap tahunnya (Jeekel, 2003).

Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif  tanpa hernia yang dirawat

inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen Kesehatan

Indonesia.

Terapi ileus obstruksi biasnya melibatkan intervensi bedah. Penentuan waktu kritis serta

tergantung atas jenis dan lama proses ileus obstruktif.  Operasi dilakukan secepat yang layak

dilakukan dengan memperhatikan keadaan keseluruhan pasien (Sabiston, 1995).

Page 2: 138305976-Ileus Ec Hernia

BAB II

LAPORAN KASUS

Kasus

Seorang laki-laki umur 42 tahun, datang ke poliklinik bedah dengan keluhan perut kembung,

mual muntah , terkadang nyeri perut yang hebat sekali.

Sebelum timbul gejala tersebut, pasien memiliki benjolan dilipat paha kiri yang hilang jika

pasien beristirahat. Namun saat ini, walaupun pasien istirahat, benjolan tetap tidak hilang

Page 3: 138305976-Ileus Ec Hernia

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

Laporan kasus

Nama : Tn N

Umur : 42 tahun

Pekerjaan : wiraswasta

Agama : islam

Alamat : Jalan iskandar raya no 13

Keluhan utama : nyeri perut hebat

Keluhan tamabahan : perut kembung, mual, muntah, benjolan di lipat paha kiri yang

tidak hilang walaupun sudah beristirahat.

Riwayat penyakit : benjolan di lipat paha kiri, hilang ketika beristirahat.

Anamnesis tambahan

Gejala Utama: 13

§ Nyeri-Kolik

o Obstruksi usus halus : kolik dirasakan disekitar umbilikus

o Obstruksi kolon : kolik dirasakan disekitar suprapubik.

§ Muntah

o Stenosis Pilorus : Encer dan asam

o Obstruksi usus halus : Berwarna kehijauan

Page 4: 138305976-Ileus Ec Hernia

o Obstruksi kolon : onset muntah lama.

§ Perut Kembung (distensi)

§ Konstipasi

o Tidak ada defekasi

o Tidak ada flatus

Adanya benjolan di perut, inguinal, dan femoral yang tidak dapat kembali menandakan adanya

hernia inkarserata. Invaginasi dapat didahului oleh riwayat buang air besar berupa lendir dan

darah. Pada ileus paralitik e.c. peritonitis dapat diketahui riwayat nyeri perut kanan bawah yang

menetap. Riwayat operasi sebelumnya dapat menjurus pada adanya adhesi usus.2 Onset keluhan

yang berlangsung cepat dapat dicurigai sebagai ileus letak tinggi dan onset yang lambat dapat

menjurus kepada ileus letak rendah.2 3

Pemeriksaan fiisik

A. Strangulasi

Adanya strangulasi ditandai dengan adanya lokal peritonitis seperti: 13

§ Takikardia

§ Pireksia (demam)

§ Lokal tenderness dan guarding

§ Rebound tenderness

§ Nyeri lokal

§ Hilangnya suara usus lokal

Untuk mengetahui secara pasti hanya dengan laparotomi. 4

Page 5: 138305976-Ileus Ec Hernia

B. Obstruksi

§ Inspeksi

Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung. Benjolan pada regio inguinal, femoral dan

skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata. Pada Intussusepsi dapat terlihat massa abdomen

berbentuk sosis. Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada bekas luka operasi sebelumnya.2 3 7 8

§ Auskultasi

Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi. Pada fase lanjut bising usus dan

peristaltik melemah sampai hilang.13 15

§ Perkusi

Hipertimpani

§ Palpasi

Kadang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, hernia.

§ Rectal Toucher

- Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease

- Adanya darah dapat menyokong adanya strangulasi, neoplasma

- Feses yang mengeras : skibala

- Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi

- Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi

- Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis 2 3

Page 6: 138305976-Ileus Ec Hernia

Perkiraan diagnosis

Ileus obstruksi

Hernia inguinalis lateralis

Hernia inguinalis medial

Hernia femoralis

Peyebab ileus obstruksi :

1.Perlengketan 1: Lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh secara lambat atau

pada jaringan parut setelah pembedahan abdomen.

Pada pasien ini tidak ditemukan adanya luka bekas operasi di perut. Jadi diagnosis ini dapat

disingkirkan

2.Intususepsi 1: Salah satu bagian dari usus menyusup kedalam bagian lain yang ada dibawahnya

akibat penyempitan lumen usus. Segmen usus tertarik kedalam segmen berikutnya oleh gerakan

peristaltik yang memperlakukan segmen itu seperti usus. Paling sering terjadi pada anak-anak

dimana kelenjar limfe mendorong dinding ileum kedalam dan terpijat disepanjang bagian usus

tersebut (ileocaecal) lewat coecum kedalam usus besar (colon) dan bahkan sampai sejauh rectum

dan anus.

3.Volvulus 1: Usus besar yang mempunyai mesocolon dapat terpuntir sendiri dengan demikian

menimbulkan penyumbatan dengan menutupnya gelungan usus yang terjadi amat distensi.

Keadaan ini dapat juga terjadi pada usus halus yang terputar pada mesentriumnya

4.Hernia1 : Protrusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot abdomen.

Pada pasien ini ia memiliki benjolan di lipat paha yang dulu suka hilang timbul dan apabila

pasien beristirahat benjolan akan hilang, namun saat ini walaupun sudah beristirahat benjolan

tetap tidak hilang.

Page 7: 138305976-Ileus Ec Hernia

5.Tumor : Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau tumor diluar usus

menyebabkan tekanan pada dinding usus ,emgakibatkan obstruksi.Pada pasien ini tidak teraba

adanya massa di abdomen, sehingga tumor sebagai penyebab ileus obstruksi dapat disingkirkan

6. Adhesi 2: ileus yang umumnya tidak disertai strangulasi, adhesi biasanya berasal dari

rangsangan peritoneum akibat peritonitis setempat atau umum atau pasca operasi.

7. Askariasis 2: kebanyakan cacing hidup di usus halus bagian jejunum. Biasanya ada puluhan

hingga lebih dari seratus. Biasanya cacing menyebabkan kontraksi local di dinding usus yang

disertai dengan reaksi radang setempat yang tampak di permukaan peritoneum. Pada pasien

askariasis biasanya gejala disertai dengan adanya peningkatan suhu tubuh, tapi pada pasien ini

tidak ada gejala demam.

Page 8: 138305976-Ileus Ec Hernia

Pemeriksaan penunjang

Tes darah : hitung darah lengkap/ LED dan pemeriksaan biokimia darah untuk menentukan

kadar elektrolit dan fungsi ginjal setelah muntah akibat obstruksi. Pada strangulasi terjadi

leukositosis dengan pergeseran ke kiri dan peningkatan amylase serum.

Foto polos abdomen : bisa menunjukan obstruksi usus. Terlihat multiple air-fluid level dalam

pola tangga pada posisi foto tegak.

Pencitraan radiologi dengan kontras : barium follow though atau barium enema bermanfaat bagi

pasien bila gejala membaik(sabagian) dengan penatalaksanaan konservatif dan di indikasikan

untuk invaginasi.

Diagnosis kerja ileus obstruktif ec hernia inguinalis

Penatalaksanana 3

Penatalaksanaan awal 3,4

- Periksa Keadaan Umum. Resusitasi cairan dan elektrolit segera bila pasien menunjukkan

tanda-tanda dehidrasi.

- Cairan intravena

Pada pasien ini terdapat gejala mual dan muntah, hal ini mengakibatkan keluarnya cairan

elektrolit dalam tubuh, sehingga sebelum melakukan tindakan operatif kita mestinya

menstabilkan keseimbangan elektrolit pada tubuh pasien ini. Pada pasien ini gangguan

elektrolit yang diderita adalah asidosis metabolic sehingga pada pasien ini kita

mengunakan infus NaCl ditambah dengan Natrium laktat 1/6 molal.

Page 9: 138305976-Ileus Ec Hernia

Operasi dapat dilakukan apabila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ vital berfungsi

secara memuaskan.

- Dekompresi pipa pada traktus gastrointestinal untuk dekompres lambung sehingga

mengurangi distensi usus yang bias menyebabkan peningkatan tekanan intralumen dan

kemungkinan ancaman vascular juga untuk menghindari terjadinya aspirasi paru akibat

regurgitasi cairan usus.

Farmakologis4

Pemberian obat - obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai profilaksis.

Antiemetik dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntah.

Operatif

Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang mengalami obstruksi

untuk mencegah perforasi. Tindakan operasi biasanya selalu diperlukan. Menghilangkan

penyebab obstruksi adalah tujuan kedua.

Komplikasi 4

Komplikasi dari ileus antara lain terjadinya :

o   nekrosis usus, perforasi usus,

o    Sepsis,

o   Syok-dehidrasi,

o   Abses Sindrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisi,

o   Pneumonia aspirasi dari proses muntah,

o   Gangguan elektrolit,

o    Meninggal

Page 10: 138305976-Ileus Ec Hernia

Prognosis

Mortalitas obstruksi tanpa strangulata adalah 5% sampai 8% asalkan operasi dapat segera

dilakukan. Keterlambatan dalam melakukan pembedahan atau jika terjadi strangulasi atau

komplikasi lainnya akan meningkatkan mortalitas sampai sekitar 35% atau 40%. Prognosisnya

baik bila diagnosis dan tindakan dilakukan dengan cepat.

Page 11: 138305976-Ileus Ec Hernia

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

A. KONSEP DASAR1

Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan aliran normal isi usus sepanjang saluran

usus. Obstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial atau total. Obstruksi usus biasanya

mengenai kolon sebagai akibat karsino ma dan perkembangannya lambat. Sebahagaian dasar dari

obstruksi justru mengenai usus halus.Obstruksi total usus halus merupakan keadaan gawat yang

memerlukan diagnosis dini dan tindakan pembedahan darurat bila penderita ingin tetap hidup.

Ada dua tipe obstruksi yaitu :

1.Mekanis (Ileus Obstruktif)

Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan tidak dapat diatasi oleh peristaltik. Ileus obstruktif ini

dapat akut seperti pada hernia stragulata atau kronis akibat karsinoma yang melingkari. Misalnya

intusepsi, tumor polipoid dan neoplasma stenosis, obstruksi batu empedu, striktura, perlengketan,

hernia dan abses

2.Neurogenik/fungsional (Ileus Paralitik)

Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf ototnom mengalami paralisis dan peristaltik usus

terhenti sehingga tidak mampu mendorong isi sepanjang usus. Contohnya amiloidosis, distropi

otot, gangguan endokrin seperti diabetes mellitus, atau gangguan neurologis seperti penyakit

Parkinson

B.PENYEBAB

1.Perlengketan : Lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh secara lambat ataupada

jaringan parut setelah pembedahan abdomen

2.Intusepsi : Salah satu bagian dari usus menyusup kedalam bagian lain yang ada dibawahnya

akibat penyempitan lumen usus. Segmen usus tertarik kedalam segmen berikutnya oleh gerakan

peristaltik yang memperlakukan segmen itu seperti usus. Paling sering terjadi pada anaka-anak

Page 12: 138305976-Ileus Ec Hernia

dimana kelenjar limfe mendorong dinding ileum kedalam dan terpijat disepanjang bagian usus

tersebut (ileocaecal) lewat coecum kedalam usus besar (colon) dan bahkan sampai sejauh rectum

dan anus.

3.Volvulus : Usus besar yang mempunyai mesocolon dapat terpuntir sendiri dengan demikian

menimbulkan penyumbatan dengan menutupnya gelungan usus yang terjadi amat distensi.

Keadaan ini dapat juga terjadi pada usus halus yang terputar pada mesentriumnya

4.Hernia : Protrusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot abdomen

5.Tumor : Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau tumor diluar usus

menyebabkan tekanan pada dinding usus.

Patofisiologi

Mual – Muntah dan Kembung (a)

Pada umumnya keluhan ini merupakan bagian dari sindroma dispepsi. Muntah dapat dirangsang

melalui (disertai etiologinya) :

- serabut afferent vagus dari lapisan visceral Gastrointestinal (sindroma reseptor 5HT3),

misalnya muntah akibat rangsang peritoneum atau peritonitis, kolik bilier atau disertai

distensi gastrointestinal.

- System vestibuler yang dirangsang oleh posisi atau infeksi vestibuler (reseptor histamine

H1 dan muskarinik)

- System saraf pusat misalnya rangsang penciuman, penglihatan,emosi

- Chemoreseptor trigger zonbe pada area postrema medula (reseptor serotonin 5HT3 dan

dopamin D3),misalnya muntah akibat obat kemoterapu, toksin, hipoksia, uremia,

asidosis, dan pengobata radiasi.

Etiologi

- obat : OAINS, digoksin, eritromisisn

- sistem saraf pusat : tumor, perdarahan intrakranial, infeksi, motion sickness, gangguan

psikiatrik, gangguan labirin

Page 13: 138305976-Ileus Ec Hernia

- gangguan gastrointestinal dan peritoneal : gastric outlet obstuction, obstruksi usus halus,

gastroparesis, pankreatitis, kolesistisis, hepatitis akut.

- Gangguan metabolisme endokrin : uremia, ketoasidosis diabetik, penyakit tiroid.

Pendekatan diagnostik

- setiap kasus muntah harus dinilai keadaan sistemik yag menyertainya (uremia,

kehamilan, status nutrisi, DM) serta adanya gangguan aspek neurologi (vertigo,

parestesia, nyeri kepala hebat, rasa lemas yang mencolok )

- muntah disertai nyeri perut hebat harus diwaspadai adanya rangsang peritoneum,

obstruksi intestinal akut atau penyakit pankreatobilier

- korelasi dengan waktu makan juga dapat menuntun kearah penyebabbya (ppsikogenik,

gastroporesis, tukak peptik yang menimbulkan obstruksi, akalasia)

- laboratorium biasanya merupakan dampak muntah atau menggambarkan penyakit

sistemik dasarnya

- aspirasi melalui selang nasogastric yang memperlihatkan banyak residu lambung,

membawa kita berpikir akan adanya obstruksi (baik organik maupun fungsional)

- esofagogastrokopi

- barium meal

- pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab dasarnya

Nyeri Perut (a)

Nyeri perut dapoat merupakan variasi kondisi dari yang bersifat sangat ringan sampai yang

bersifat fatal. Dapat berasal dari nyeri visceral abdomen akibat terangsang mekanik (seperti

regangan, spasme) atau kimiawi (seperti inflamasi, iskemia). Nyeri visceral bersifat tumpul, rasa

Page 14: 138305976-Ileus Ec Hernia

terbakar dan samar batas lokasinya. Sedangkan nyeri peritoneu parietal lebih bersifat tajam dan

lokasinya lebih jelas. Ujung saraf nyeri pada organ seperti hati dan ginjal terbatas pada

kapsulnya, jadi rasa nyeri timbul bila ada regangan karena pembesaran organ. Reffered pain

dapat dijelaskan pada keadaan dimana serat nyeri visceral dan serat somatik berada pada satu

tingkat disusunan saraf spinal.

Etiologi

- inflamasi peritonium parietal, perforasi, peritonitis, appendisitis, diverkulitis, pankreatitis

dan kolesistisis

- kelainan mukosa visceral seperti tukak peptik, inflammtory bowel disease, kolitis infeksi,

esofagitis.

- Obstruksi visceral seperti ileus obstruktif, kolik bilier atau renal karena batu.

- Regangan kapsula organ seperti hepatitis, kista ovarium, pielonefritis

- Gangguan vaskuler seperti iskemia dan infark intestinal

- Gangguan motilitas sepert iritable bowel syndrome , dispepsia fungsional

- Ekstraabdominal seperti herpes, trauma muskuloskeletal, infark miokard pain.

Pendekatan Disgnostik

- berdasarkan lokasi nyerinya

Lokasi nyeri Dugaan sumber

Epigastrium Gaster, pankreaas, duodenum

Periumbilikalis Usus halus, duodenum

Kuadran kanan atas Hati, duodenum, kandung empedu

Page 15: 138305976-Ileus Ec Hernia

Kuadran kiri atas Pankreas, limpa, gaster, colon, ginjal

- kualitas nyeri.

Pada dasarnya harus dibedakan rasa nyeri kolik seperti pada obtruksi intestinal dan bilier.

Rasa nyeri tumpul seperti pada batu ginjal, rasa seperti diremas pada kolestiasis dan rasa

panas pada esofagitis, dan apendicitis tidak jarana menimbulkan rasa nyeri tumpul yang

menetap.

- intensitas nyeri

pada keadaan akut, intensitas nyeri dapat diurut berdasarkan intensitas nyeri yang paling

hebat sampai ke relative ringan sebagai berikut : perforasi ulkus, pankreatitis akut, kolik

ginjal, ileus obstruktif, kolesistiasis, apendisitis, tukak peptic, gastroenteritis dan esofagitis.

Sedangkan nyeri kronik lebih sulit menentukannya karena banyak factor psikologis yang

turut berperan

- factor yang mencetuskan nyeri dan faktor yang meringankan

nyeri perut yang dapat diringankan dengan minum antasid dapat diperkirakan menderita

tukak peptik (terutama tukak duodenum). Nyeri pada penyakit pankreas serig timbul setelah

makan, dan juga pada iskemia intestinal. Pada penyakit kolon, rasa nyeri berkurang setelah

buang air besar.

- harus juga diketahui gejala sistemik yang menyertainya.

- Pemeriksaan penunjang berupa laboratorium, radiologi, dan endoskopi sesuai indikasi

penyakit yang diduga menyertainya.

Ileus obstruktif

Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa

memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional.

Page 16: 138305976-Ileus Ec Hernia

Perbedaan utama adalah obstruksi paralitik di mana peristaltik dihambat dari permulaan,

sedangkan pada obstruksi mekanik peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian intermitten, dan

akhirnya hilang. 12

Perubahan patofisiologi utama pada obstruksi usus dapat dilihat pada gambar. Lumen

usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan gas akibat peningkatan

tekanan intralumen, yang menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Oleh

karena sekitar 8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari10, tidak adanya

absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. Muntah dan penyedotan

usus setelah pengobatan dimulai merupakan sumber kehilangan utama cairan dan elektrolit.

Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok

—hipotensi, pengurangan curah jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik.

Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan lingkaran setan penurunan absorpsi cairan

dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat

distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke

dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk menyebabkan bakteriemia. 12

Patofisiologi Obstruksi Usus.

Page 17: 138305976-Ileus Ec Hernia

Gejala dan Tanda 2,3

Sistemik

- Hipovolemia

- Syok

- Oligouria

- Gangguan elektrolit

Page 18: 138305976-Ileus Ec Hernia

Perut kembung

- Kelebihan cairan

- Kelebihan gas dalam usus

Serangan kolik

- Nyeri perut belakang

- Mual / muntah

- Gelisah/mengeliat

- Hiperperistaltik tampak sewaktu kolik

- Nada tinggi

Halangan pasase

- Obstipasi

- Susah flatus

MANIFESTASI KLINIS

A. Obstruksi sederhana

Obstruksi usus halus merupakan obstruksi saluran cerna tinggi, artinya disertai

dengan pengeluaran banyak cairan dan elektrolit baik di dalam lumen usus bagian oral

dari obstruksi, maupun oleh muntah. Gejala penyumbatan usus meliputi nyeri kram pada

perut, disertai kembung. Pada obstruksi usus halus proksimal akan timbul gejala muntah

yang banyak, yang jarang menjadi muntah fekal walaupun obstruksi berlangsung lama.

Nyeri bisa berat dan menetap. Nyeri abdomen sering dirasakan sebagai perasaan tidak

enak di perut bagian atas. Semakin distal sumbatan, maka muntah yang dihasilkan

semakin fekulen.1,2,10

Page 19: 138305976-Ileus Ec Hernia

Tanda vital normal pada tahap awal, namun akan berlanjut dengan dehidrasi

akibat kehilangan cairan dan elektrolit. Suhu tubuh bisa normal sampai demam. Distensi

abdomen dapat dapat minimal atau tidak ada pada obstruksi proksimal dan semakin jelas

pada sumbatan di daerah distal. Bising usus yang meningkat dan “metallic sound” dapat

didengar sesuai dengan timbulnya nyeri pada obstruksi di daerah distal.10

B. Obstruksi disertai proses strangulasi

Gejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai dengan nyeri

hebat. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skar bekas operasi atau hernia. Bila

dijumpai tanda-tanda strangulasi berupa nyeri iskemik dimana nyeri yang sangat hebat,

menetap dan tidak menyurut, maka dilakukan tindakan operasi segera untuk mencegah

terjadinya nekrosis usus.10

C. Obstruksi mekanis di kolon timbul perlahan-lahan dengan nyeri akibat sumbatan

biasanya terasa di epigastrium. Nyeri yang hebat dan terus menerus menunjukkan adanya

iskemia atau peritonitis. Borborygmus dapat keras dan timbul sesuai dengan nyeri.

Konstipasi atau obstipasi adalah gambaran umum obstruksi komplit. Muntah lebih sering

terjadi pada penyumbatan usus besar. Muntah timbul kemudian dan tidak terjadi bila

katup ileosekal mampu mencegah refluks. Bila akibat refluks isi kolon terdorong ke

dalam usus halus, akan tampak gangguan pada usus halus. Muntah fekal akan terjadi

kemudian. Pada keadaan valvula Bauchini yang paten, terjadi distensi hebat dan sering

mengakibatkan perforasi sekum karena tekanannya paling tinggi dan dindingnya yang

lebih tipis. Pada pemeriksaan fisis akan menunjukkan distensi abdomen dan timpani,

gerakan usus akan tampak pada pasien yang kurus, dan akan terdengar metallic sound

pada auskultasi. Nyeri yang terlokasi, dan terabanya massa menunjukkan adanya

strangulasi.2,10

Perbandingan Klinis bermacam-macam ileus.15

Macam ileus Nyeri UsusDistensi Muntah

borborigmi Bising usus Ketegangan

abdomen

Obstruksi ++ + +++ Meningkat -

Page 20: 138305976-Ileus Ec Hernia

simple tinggi(kolik)

Obstruksi

simple rendah

+++

(Kolik)

+++ +

Lambat, fekal Meningkat

-

Obstruksi

strangulasi

++++

(terus-menerus,

terlokalisir)

++ +++

Tak tentu

biasanya meningkat

+

Paralitik+

+++++ Menurun -

Oklusi

vaskuler

+++++ +++ +++ Menurun +

Penatalaksanaan

1. Konservatif

§ Penderita dirawat di rumah sakit.

§ Penderita dipuasakan

§ Kontrol status airway, breathing and circulation.

§ Dekompresi dengan nasogastric tube.

§ Intravenous fluids and electrolyte

§ Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.

§ Lavement jika ileus obstruksi, dan kontraindikasi ileus paralitik.

2. Farmakologis 4

§ Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob.

§ Analgesik apabila nyeri.

Page 21: 138305976-Ileus Ec Hernia

3. Operatif

Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus.

(a) Koreksi sederhana (simple correction). Hal ini merupakan tindakan bedah sederhana untuk

membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia incarcerata non-strangulasi, jepitan oleh

streng/adhesi atau pada volvulus ringan.

(b) Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang “melewati” bagian usus yang

tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Crohn disease, dan sebagainya.

(c) Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada

Ca stadium lanjut.

(d) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk

mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon, invaginasi, strangulata,

dan sebagainya. Pada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang dilakukan tindakan operatif

bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya

pada Ca sigmoid obstruktif, mula-mula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari dilakukan

reseksi usus dan anastomosis.

Prognosis

Saat operasi, prognosis tergantung kondisi klinik pasien sebelumnya.

Setelah pembedahan dekompresi, prognosisnya tergantung dari penyakit yang mendasarinya.2 3

Page 22: 138305976-Ileus Ec Hernia

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidajat, R.; Dahlan, Murnizat; Jusi, Djang. Gawat Abdomen. Dalam Buku Ajar

Ilmu Bedah. Edisi 2. Editor: Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. Jakarta: EGC,

2003. Hal: 181-192.

2. Fiedberg, B. and Antillon, M.: Small-Bowel Obstruction. Editor: Vargas, J., Windle,

W.L., Li, B.U.K., Schwarz, S., and Altschuler, S. http://www.emedicine.com. Last

Updated, June 29, 2004.

3. Basson, M.D.: Colonic Obstruction. Editor: Ochoa, J.B., Talavera, F., Mechaber,

A.J., and Katz, J. http://www.emedicine.com. Last Updated, June 14, 2004.

4. Anonym. Mechanical Intestinal Obstruction. http://www.Merck.com.

5. Anonym. Ileus. http://www.Merck.com.

6. Leaper, D.J., Peel, A.L.G., McLatchie, G.R., and Kurup, V.: Gastrointestinal disease.

In Oxford handbook of clinical surgery. Editor by McLatchie, G.R., and Leape, D. 2nd

Edition. London: Oxford University Press, 2002. p: 214-296.

7. Hebra, A., and Miller, M.: Intestinal Volvulus. Editor: DuBois, J.J., Konop, R., Li,

B.UK., Schwarz, S. and Altschuler, S. http://www.emedicine,com. Last Updated:

February 25, 2004.

8. Chahine, A.A.: Intussusception. Editor: Nazer, H., Windle, M.L., Li, B.UK.,

Schwarz, S. and Altschuler, S. http://www.emedicine,com. Last Updated: June 10,

2004.

Page 23: 138305976-Ileus Ec Hernia

9. Shukia, P.C.: Volvulus. Editor: DuBois, J.J., Konop, R., Piccoli, D., Schwarz, S. and

Altschuler, S. http://www.emedicine.com. Last Updated: May 18, 2005.

10. Levine, B.A., and Aust, J.B. Kelainan Bedah Usus Halus. Dalam Buku Ajar Bedah

Sabiston’s essentials surgery. Editor: Sabiston, D.C. Alih bahasa: Andrianto, P., dan

I.S., Timan. Editor bahasa: Oswari, J. Jakarta: EGC, 1992.

11. Badash, Michelle. Paralytic Ileus (Adynamic Ileus, Non-mechanical Bowel

Obstruction). EBSCO Publishing, 2005.

12. Price, S.A. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Editor: Price, S.A.,

McCarty, L., Wilson. Editor terjemahan: Wijaya, Caroline. Jakarta: EGC, 1994.

13. Browse, Norman, L. An Introduction to the Symptoms and Signs of Surgical Disease.

3rd Edition. London: Arnold, 1997.

14. Hamami, AH., Pieter, J., Riwanto, I., Tjambolang, T., dan Ahmadsyah, I. Usus Halus,

apendiks, kolon, dan anorektum. Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Editor:

Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. Jakarta: EGC, 2003. Hal: 615-681.

15. Anonym. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Lab/UPF Ilmu Bedah. Rumah Sakit

Umum Daerah Dokter Soetomo. Surabaya, 1994.