10 kinetika reaksi berkatalis padat - diyar.kholisoh's blog · pdf filedi dalam industri:...
TRANSCRIPT
1
KINETIKAREAKSI BERKATALIS PADAT
Siti Diyar Kholisoh
Kamis, 23 Juni 2011
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011PRODI TEKNIK KIMIA FTI UPNVY
Kinetika dan Katalisis
Contoh-contoh reaksi berkatalis padat
di dalam industri:
Sumber: Hill, 1977
Sumber: Missen, 1999
Spektrum Rejim Kinetika
Secara keseluruhan (atau global), kecepatan reaksi sistem ini ditentukan oleh:
1 - Kinetika permukaan (surface kinetics)
2 - Tahanan difusi melalui pori katalis padat
3 - Tahanan difusi melalui film batas antar-fase
4 - ∆∆∆∆T partikel katalis padat, yakni gradien suhu di dalam partikel katalis yang disebabkan oleh terjadinya pelepasan panas yang besar selama reaksi.
5 - ∆∆∆∆T film batas antar-fase, yakni gradien suhu antara permukaan luar katalis padat dengan aliran bulk.
Sistem reaksi berkatalis padat:
A Produk reaksikatalis padat
isotermal
2
Schematic Representation of Heterogeneous Catalytic
Reaction on A Porous Catalyst
Sistem Reaksi Heterogen Fase Fluida (A →→→→ P) yang Berkatalis Padat
Tahap proses:
1, 2
3
4
5
6, 7
Tahap proses (1), (2), (6), dan (7): transfer massaTahap proses (3), (4), dan (5): reaksi kimia
3
Kinetika Permukaan
Dasar:Kecepatan reaksi diturunkan atau dijabarkan dengan mengambil asumsi bahwa reaksi berkatalis padat berlangsung pada sisi-sisi aktif (active sites) atau pusat aktif (active centers) yang terdapat pada permukaan katalis.
Tiga tahap yang berlangsung di permukaan:1 - adsorpsi reaktan A ke permukaan, molekul reaktan
berikatan secara kimiawi dengan sebuah sisi aktif katalis,
2 - reaksi di permukaan (dapat berupa mekanisme single-sitemaupun mekanisme dual-sites), dan
3 - desorpsi produk dari permukaan aktif katalis
Fenomena adsorpsi dan desorpsi kimia didekati dengan menggunakan isoterm adsorpsi.
Isoterm Adsorpsi Langmuir
Asumsi-asumsi:
1 - Setiap titik pada permukaan aktif katalis (actives sites)mempunyai keaktifan yang sama dalam mengadsorpsi adsorbat. Setiap active site hanya mengakomodasi satu spesies tunggal teradsorp.
2 - Tidak ada interaksi antar molekul-molekul teradsorp.
3 - Padatan atau permukaan hanya dapat mengadsorpsi dengan satu lapisan saja (monolayer, bukan multilayer).
4 - Jenis molekul adsorbat tertentumempunyai mekanisme adsorpsi dan bentuk teradsorp yang tertentu.
5 - Adsorpsi baru akan berlangsung jika molekul adsorbat bertumbukan dengan active site di permukaan katalis yang kosong atau tidak ditempati oleh molekul adsorbat tertentu.
6 - Kecepatan atau laju desorpsi bergantung kepada konsen-trasi adsorbat yang teradsorp di permukaan katalis padat.
Visualisasi
AA
A
A
A
A
A
A
A
A Produk reaksikatalis padat
Beberapa term:
Adsorpsi
Absorpsi
Adsorbat
Adsorben
Molekul teradsorp
Active site/ active centers
Vacant sites
Occupied sites
θθθθV θθθθi
All active sites = occupied sites + vacant sites
Penjabaran Isoterm Adsorpsi
Secara umum, yang harus ditentukan/dijabarkan:• Kecepatan adsorpsi: …?• Kecepatan desorpsi: …?• Pada kesetimbangan: …?• Neraca permukaan aktif (atau active sites pada
permukaan) katalis: …?
Proses aljabar/ matematika
Beberapa kasus yang ditinjau:1 - Adsorpsi untuk zat tunggal A (tanpa disosiasi)2 - Adsorpsi untuk dua zat (A dan B) yang saling
berkompetisi 3 - Adsorpsi untuk zat tunggal yang disertai dengan
disosiasi
Selanjutnya…
4
Secara Umum
Bentuk isoterm adsorpsi Langmuir untuk sejumlah n zat atau komponen ditentukan oleh:
1 - banyaknya zat yang teradsorp di permukaan aktif katalis,
2 - kondisi adsorpsinya (apakah disertai dengan disosiasi atau tidak, teradsorpsi di permukaan secara kuat atau lemah), serta
3 - keberadaan zat-zat yang bersifat inert. Jika ada zat inert yang terlibat dalam sistem reaksi, maka peristiwa adsorpsi zat inert tersebut harus diperhitungkan pula dalam penjabaran isoterm adsorpsi.
Penjabaran Kinetika Permukaan
Dalam penjabaran persamaan kinetika permukaan (surface kinetics), beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dicermati adalah:
1 - mekanisme reaksi permukaan yang diperkirakan berlangsung,
2 - reversibilitasmasing-masing tahap reaksinya (di dalam mekanisme),
3 - tahap reaksi mana yang berperan menjadi tahap pe-nentu atau pengendali kecepatan reaksi (= ratedetermining step) secara keseluruhan,
4 - tahap-tahap reaksi mana yang berlangsung reversibel (mencapai keadaan quasi equilibrium), dan
5 - hubungan isoterm adsorpsi Langmuir untuk kasus sistem reaksi yang ditinjau.
Kasus I (Hill, 1977):
Kasus I (Hill, 1977): (Lanjutan)
Keterangan:E = Ea = energi aktivasi reaksi di permukaan∆H = perubahan entalpi proses chemosorption
Kasus II (Hill, 1977):
Secara Umum:
The exponent n on the adsorption term is equal to the number of surface sites participating in the reaction, whether they hold adsorbed reactants or participate as vacant sites.
� single-site mechanism
� dual-sites mechanism
5
Two types of mechanisms on surface-reactions:
� single-site (mekanisme Eley-Rideal (ER))Contoh: A + BS ⇔⇔⇔⇔ PS + Q
� dual-sites (mekanisme Hougen-Watson atau Langmuir-Hinshelwood (LH))Contoh: AS + BS ⇔⇔⇔⇔ PS + QS
Secara Umum:
Untuk reaksi: A ⇔⇔⇔⇔ R dengan mekanisme Langmuir-Hinshelwood sbb:
Adsorpsi A : A + S ⇔ AS … (1)Surface reaction : AS ⇔ RS … (2)Desorpsi R : RS ⇔ R + S … (3)
Jika: A dan R teradsorp � maka: θθθθA + θθθθR + θθθθV = 1
Yang menjadi rds θθθθA θθθθR
Surface reaction (2)Dari kesetimbang-
an tahap (1)Dari kesetimbang-
an tahap (3)
Adsorpsi reaktan A (1)Dari kesetimbang-
an tahap (2)Dari kesetimbang-
an tahap (3)
Desorpsi produk R (3)Dari kesetimbang-
an tahap (1)Dari kesetimbang-
an tahap (2)
Ilustrasi
lanjutan
Solution:
Rate determining step:
6
Isoterm adsorpsi Langmuir:
Example: CO Oxidation Reaction
On precious metal surfaces (e.g. Pt) the CO oxidation reaction is generally believed to by a Langmuir-Hinshelwood mechanism of the following type:
CO (g) ⇔⇔⇔⇔ CO (ads)
O2 (g) ⇔⇔⇔⇔ 2 O (ads)
CO (ads) + O (ads) →→→→ CO2 (ads) (rds)
CO2 (ads) ⇔⇔⇔⇔ CO2 (g) (fast)As CO2 is comparatively weakly-bound to the surface, the desorption of this product molecule is relatively fast and in many circumstances it is the surface reaction between the two adsorbed species that is the rate determining step.
The Observed Phenomena:
The kinetics are half-order with respect to the gas phase pressure of molecular oxygen, but negative order with respect to the CO partial pressure, i.e. CO acts as a poison (despite being a reactant) and increasing its pressure slows down the reaction. This is because the CO is so strongly bound to the surface that it blocks oxygen adsorbing, and without sufficient oxygen atoms on the surface the rate of reaction is reduced.
���� CO is much more strongly bound to the surface
7
Soal Latihan:Reaksi fase-gas berkatalis padat: A ↔ B.Hanya A yang teradsorpsi di permukaan katalis. Tahap penentu kecepatan reaksi (rds) dianggap berlangsung searah.
Berdasarkan data:
a. manakah yang menjadi rds (adsorpsi A ke permukaan atau reaksi permukaan)?
b. tentukan nilai parameter kinetikanya!
Soal Latihan:Reaksi fase-gas berkatalis padat: A2 menjadi B. Mula-mula hanya ada gas A2. Reaksi-permukaan merupakan tahap penentu kecepatan reaksi (rds).
Berdasarkan data initial rate
(r0) vs tekanan gas total
sistem reaksi di samping,
ujilah apakah adsorpsi gas A2
disertai disosiasi atau tidak?
Soal (Fogler, 1992):
Reaksi fase-gas berkatalis padat:
hidrometilasi toluena (T) menjadi metana
(M) dan benzena (B). T dan B teradsorpsi
di permukaan katalis, sedangkan H2 dan
M tidak. Reaksi-permukaan menjadi
tahap penentu kecepatan reaksi (rds).
Jabarkanlah persamaan surface-kinetics
untuk kasus ini!
Problem 6-7 (Hill, 1977):
Lanjutan: Jawaban Problem 6.7 (Hill, 1977):
Misal: Diselesaikan
dengan metode
diferensial
Dengan memanfaatkan
stoikiometri:
8
Jadi:k = 0,0396 kPa/detikk = 0,0396 / (0,008314 x (1138 + 273)) mol/(m3.detik)
k = 0,0034 mol/(m3.detik)
Konstanta gas:
R = 0,008314
kJ/(mol.K)
R = 0,008314
kPa.m3/(mol.K) Beberapa Contoh Soal
Aplikasi Sistem Reaktor Alir:
Reaksi fase-gas berkatalis padat: A → R
berlangsung isotermal dalam sebuah reaktor
packed-bed. Kinetika reaksinya: -rA’ = k’ CA2
(-rA’ ≡ mol A/(kg katalis.jam)). Umpan reaktor
berupa gas A murni (CA0 = 100 mol/m3)
dengan laju 1000 m3/jam. Jika penggunaan
katalis seberat 5 kg menghasilkan konversi A
sebesar 80% pada keluaran reaktor,
berapakah k’?
Diadaptasi dari: Levenspiel, 1999
Aplikasi Sistem Reaktor Alir:
Dari: Levenspiel, 1999
UAS KinKat Gasal 2010-2011 (Remidi) UAS KinKat Gasal 2010-2011
9
UAS KinKat Pendek 2009-2010 UAS KinKat Genap 2009-2010
UAS KinKat Gasal 2009-2010 UAS KinKat Genap 2008-2009
UAS KinKat Gasal 2008-2009
siti diyar kholisoh &i gusti suinarcana budiaman
Kamis, 30 Juni 2011