1. print benkep jadi

25
 KEPERAWATAN BENCANA “SISTEM PENDIDIKAN KEPERAWATAN BENCANA” Disusun oleh : Agus Darmawan (P17320310015) Anbar Irwanti (P17320310030) Awang Yuniana (P17320310027) Ferdi Crisnandi P (P17320310026) Herti Setia Maharani (P17320310028)  Nita Yulianti (P17320310029) POLTEKKES KEMENKES BANDUNG PRODI KEPERAWATAN BOGOR  JL.Dr. Sumeru No.116,Bogor 

Upload: linda-maulida

Post on 29-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keperawatan bencana

TRANSCRIPT

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 1/25

 

KEPERAWATAN BENCANA

“SISTEM PENDIDIKAN KEPERAWATAN BENCANA” 

Disusun oleh :

Agus Darmawan (P17320310015)

Anbar Irwanti (P17320310030)

Awang Yuniana (P17320310027)

Ferdi Crisnandi P (P17320310026)

Herti Setia Maharani (P17320310028)

 Nita Yulianti (P17320310029)

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

PRODI KEPERAWATAN BOGOR  

JL.Dr. Sumeru No.116,Bogor 

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 2/25

i

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan

tugas mata kuliah Keperawatan bencana. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit

hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan

materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-

kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada

Dosen mata kuliah Keperawatan bencana yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami

sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.Orang tua yang telah turut membantu,

membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.Semoga materi ini

dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya

 bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Aamiin.

Penyusun

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 3/25

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................................................................ 1

A. Latar belakang ........................................................................................................................................................... 1

B. Tujuan ....................................................................................................................................................................... 1

BAB II .................................................................................................................................................................................. 2

TINJAUAN TEORITIK ....................................................................................................................................................... 2

A. Pendekatan ‗‖Secara Bertahap‖ dalam Pendidikan dan Pelatihan Keperawatan Bencana.................................... 6

B. Jenis-jenis dan Pola Pendidikan dan Pelatihan .......... .......... ........... .......... ........... .......... ........... .......... ........... ..... 14

a) Pengkategorian melalui tingkat ketepatan rencana dan isi terhadap partisipan pelatihan .......... ........... ......... 14

 b) Pengkategorian melalui metode pendidikan .......... .......... ........... .......... ........... .......... ........... .......... ........... ..... 15

c) pengkategorian melalui peserta pelatihan .......... ........... .......... ........... .......... ........... .......... ........... .......... ......... 16

d) Pendidikan dan pelatihan khusus ........... ........... .......... ........... .......... ........... .......... .......... ........... .......... ........... 18

BAB III ............................................................................................................................................................................... 21

PENUTUP .......................................................................................................................................................................... 21

A. Kesimpulan ................................................................................................................................................ 21

B. Saran .......................................................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................................... 22

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 4/25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar belakang

Tak seorang pun tahu kapan atau dimana bencana selanjutnya akan terjadi dan itu tidak 

mungkin dapat diprediksikan dengan akurat tentang jenis, skala dan tingkat kerusakan dari

 bencana yang akan terjadi. Ada pribahasa yang menjelaskan tentang bencana yang terjadi secara

tiba-tiba yang berbunyi ―bencana itu datang ketika kita lupa padanya‖ dan ini merupakan suatu

frasa untuk menyampaikan pentingnya persiapan sehari-hari terhadap bencana yang akan datang.

Selanjutnya bab ini memfokuskan pada ―pendidikan keperawatan bencana‖ yang

merupakan salah satu upaya konkret dalam kesiapsiagaan bencana dan menjelaskan tentang

 pendekatan dasar dalam mengembangkan pendidikan dan pelatihan dengan melihat bagaimana

system pendidikan dan pelatihan perlu dikembangkan.

B.  Tujuan

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 5/25

2

BAB II

TINJAUAN TEORITIK 

A.  Pentingnya Pendidikan Keperawatan Bencana

Pendidikan keperawatan bencana merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan pada

fase tenang dari siklus bencana. Tugas perawatan dalam situasi darurat adalah bukan tugas yang

dapat dilakukan oleh semua perawat. Untuk memberikan tindakan medis dan perawatan yang

terbaik kepada korban dan orang-orang yang terluka dalam jumlah banyak pada saat kondisi

darurat, maka perlu dilakukan pendidikan keperawatan bencana sebelum bencana terjadi

sehingga perawat mendapatkan pemahaman dan keterampilan khusus yang memungkinkan

menangani situasi khusus pada saat bencana secara cepat dan fleksibel.

Pada akhir tahun 1990, banyak bencana alam dalam skala besar terjadi di seluruh dunia,

menimbulkan kerusakan di Negara-negara secara luas, tidak terikat pada ukuran ataupun status

sebagai Negara industry atau pertanian, bahkan Negara-negara yang teknologinya maju pun telah

terkena bencana. PBB telah menetapkan periode dari tahun 1990-1999 sebagai ―Dekade

Internasional Pengurangan Bencana Alam (IDNDR; International Decade Natural Disaster 

Reduction)‖ dan melakukan berbagai aktivitas untuk berkontribusi dan mempromosikan upaya

untuk mengurangi dampak bencana alam dengan tema ―Menciptakan Kultur Pencegahan‖. Pada

tahun 2000, Strategi Internasional untuk Pengurangan Bencana telah didirikan untuk meneruskan

misi IDNDR. Hubungan kerja sama ini melibatkan pemerintah, tenaga ahli, organisasi-organisasi

dan masyarakat untuk meminta pengertian dari tenaga ahli dalam ruang lingkup yang besar 

tentang perlunya mengurangi resiko bencana‖. Telah ditunjukkan pentingnya perawat untuk 

memahami bencana alam dan mengembangkan program penanganan bencana yang akan terjadi.

Keadaan ini menunjukkan pentingnya tenaga ahli keperawatan uang meningkatkan kesehatan

masyarakat untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam kesiapsiagaan bencana, kemudian

meningkatkan kesadaran mereka terhadap bencana dalam kehidupan sehari-sehari, mempunyai

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 6/25

3

 pengetahuan khusus dan tepat tentang keperawatan bencana, dan belajar keterampilan dimana

mereka dapat melakukan praktik dalam situasi darurat. Memperkuat pendidikan dan pelatihan

terhadap SDM dan mengembangkan system untuk kegiatan tersebut merupakan upaya penting

dalam kesiapsiagaan bencana dan mengurangi kerugian dari dampak bencana.

B.  Pendekatan dasar untuk mengembangkan pendidikan keperawatan bencana

Apa pendekatan yang menjadi dasar untuk mengembangkan pendidikan keperawatan

 bencana? Pembahasan tentang pendidikan dan pelatihan dapat dilihat dari tiga perspektif, yaitu

‗berkelanjutan‘,‘bertahap‘,dan ‗jenis/pola‘. 

1.  Sifat berkelanjutan/kontinuitas pendidikan dan pelatihan

Perspektif yang penting dalam pengembangan pendidikan keperawatan bencana adalah sifat

 berkelanjutan/kontinuitas pendidikan dan pelatihan. Aktivitas praktik keperawatan baik yang

 berkaitan dengan keperawatan bencana atau sebaliknya, tidak dapat dilakukan apabila program

 pendidikan dailkaukan hanya sekali. Dalam masyarakat yang terus berubah, yang paling penting

adalah tenaga ahli keperawatan secara berkelanjutan mempertahankan dan meningkatkan

 pengetahuan dan keterampilannya dan mereka harus secara terus-menerus mempelajarinya

sehingga mereka akan siap memanfaatkan kapabilitasnya ketika hal itu diperlukan. Melanjutkan

 pendidikan menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi situasi bencana, dimana keadaan

lingkungan spesifik yang berbeda dari biasanya (ditandai dengan terbatasnya penyediaan obat,

SDM dan fasilitas). Dalam situasi yang demikian tenaga professional perlu menangani aktifitas

di luar ruang lingkup dari tugas pokok sehari-hari.

Untuk memastikan bahwa pendidikan keperawatan bencana terus berjalan dan meningkatkan

tingkat kesiapsiagaan bencana di antara perawat, hal penting yang dilakukan adalah melihat

situasi dari perspektif keduanya baik pendidikan keperawatan dasar maupun pendidikan

 berkelanjutan melalui pertanyaan sbb:

1.  Bagaimana caranya supaya pendidikan keperawatan bencana dimasukan ke dalam

 pendidikan keperawatan dasar sebelum mahasiswa menjadi perawat?

2.  Bagaimana caranya supaya pendidikan keperawatan bencana dimasukkan ke dalam

 pendidikan perawatan berkelanjutan setelah lulus?

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 7/25

4

Dan penting juga menetapkan kesempatan pendidikan dan pelatihan sehingga perawat dapat

mengembangkan pengetahuan mereka secara sistematis dalam bidang ini (gb 1)

Di Jepang, Palang Merah Jepang (JRCS:Japanese Red Cross Society) dan Pasukan Bela Diri

Jepang (SDF:Self-Defence Force) telah menangani pemberian pendidikan keperawatan bencana

secara aktif di pendidikan keperawatan dasar dan pendidikan keperawatan berkelanjutan.

Misalnya, JRCS diminta untuk membantu dalam koordinasi aktivitas pertolongan sesuai dengan

Perjanjian Bantuan Bencana dan berdasarkan sejumlah Konvensi Jenewa, Keputusan Konferensi

Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Undang-Undang Pokok Penanganan

Bencana dan undang-undang Penanganan Gempa Bumi Berskala Besar. Untuk melaksanakan

tugas tersebut, JRCS telah merekrut, melatih, dan membina tenaga pertolongan dan menyiapkan

 perlengkapan / materi pertolongan, dan telah berhasil dalam melaksanakan program pendidikan

medis dan keperawatan bencana. Di dalam program pendidikan keperawatan dasar di Akademi

Keperawatan dan Universitas keperawatan Palang Merah di seluruh Jepang terdapat mata kuliah

metode pertolongan pertama Palang Merah dan keperawatan bencana, maka mahasiswa

diberikan kesempatan untuk belajar keperawatan bencana selama mereka masih kuliah. Dalam

hal pendidikan keperawatan berkelanjutan, kurikulum pendidikan keperawatan bencana yang

harus diambil untuk menjadi tenaga pertolongan dimasukkan ke dalam pendidikan pelayanan di

rumah sakit (PBL: Praktik Belajar Lapangan) dan program pelatihan bencana juga dilakukan

secara berkala.

Gempa bumi besar di Hanshin-Awaji (1995) membawa peralihan pada pendidikan

keperawatan bencana yang sebelumnya hanya diberikan kepada kelompok perawat tertentu.

Pengalaman dari Gempa Bumi Besar di Hanshin-Awaji ini membuat perawat di seluruh Jepang

memiliki kepedulian yang tinggi tentang pentingnya pendidikan keperawatan bencana. Sebagai

Pendidikan Keperawatan

dasar

Pendidikan Keperawatan

berkelan utan

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 8/25

5

akibantnya banyak institusi pendidikan yang mulai mengimplementasikan pendidikan

keperawatan bencana ke dalam kurikulum kepeerawatan dasar mereka.

 Namun demikian, metode implementasinya berbeda-beda di setiap institusi kartena tidak 

adan standar pelaksanaan yang jelas. Contohnya, beberapa institusi telah mendirikan

keperawatan bencana sebagai mata kuliah tersendiri, di lain pihak telah memperkenalkannya

sebagai sebuah unit dalam mata kuliah keperawatan komunitas. Juga, beberapa institusi telah

menjadikannya sebagai materi kuliah wajib untuk semua mahasiswa, sedangkan ada juga yang

menjadikannya sebagai mata kuliah pilihan. Institusi-institusi lain juga memasukkannya di luar 

kurikulum akademik normal, dan sebagai gantinya merekomendasikan mahasiswa untuk belajar 

langsung di dalam latihan gabungan siap siaga bencana yang dilakukan oleh berbagai institusi

dan di dalam latihan itu, mahasiswa berperan sebagai korban bencana.

Kalau memikirkan bencana dapat terjadi dimanapun dan kapanpun, dan bencana dalam skala

 besar bertambah dewasa ini, maka semua mahasiswa keperawatan diharapkan mengembangkan

kepedulian terhadap bencana dan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang

diperlukan di bidang ini. Mempelajari keperawatan bencana selama pendidikan keperawatan

dasar termasuk penting dari sisi pemberian motivasi mahasiswa untuk melanjutkan pelajarannya

setelah lulus.

Table 1 menunjukkan bagaimana keperawatan bencana telah dijadikan sebagai materi kuliah

wajib (30 jam per 1 SKS) di Universitas Keperawatan A. hal penting disini adalah program

 pendidikan dasar mengidentifikasi bagaimana mahasiswa perlu dilatih serta apa yang harus

diketahui dalam mencapai tujuan. Mengetahui tingkat kemampuan praktik keperawatan bencana

yang dimiliki mahasiswa pada saat lulus akan mempermudah untuk menetapkan apa yang harus

diajarkan dalam program pendidikan keperawatan berkelanjutan, dan bagaimana

mengajarkannya, serta informasi apa yang perlu ditambahkan dalam fondasi pengetahuan dasar 

mereka.

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 9/25

6

2.  Pendekatan „”Secara Bertahap” dalam Pendidikan dan Pelatihan Keperawatan

Bencana

Kunci perspektif kedua dalam pengembangan pendidikan keperawatan bencana adalah

 pendekatan ―secara bertahap‖, yaitu pendidikan perlu diberikan berdasarkan setiap tahap. Sama

seperti keterampilan praktik keperawatan yang dibina secara bertahap, keterampilan praktik 

keperawatan pada saat bencana juga perlu dibina dengan cara yang sama supaya memperoleh

efektifitas yang optimal. Hal ini berkaitan dengan pertanyaan yang telah disebutkan sebelumnya

: ―Bagaimana caranya su paya pendidikan keperawatan bencana dimasukkan ke dalam

 pendidikan keperawatan berkelanjutan setelah lulus?‖. Itu juga berkaitan dengan perluasan peran

yang harus dimainkan oleh perawat selama terjadi bencana. Sebagai contoh, dalam keadaan

darurat, perawat biasa dan manajer / kepala perawat seharusya memainkkan peran yang berbeda.

Jika dibuat sistem pendiikan secara bertahap, seperti melaksanakan pendidikan dan pelatihan

secara bertahap sesuai dengan perkembangan dari perawat dan perluasan peran yang harus

dimainkan oleh perawat, atau perawat yang sudah menyelesaikan / lulus pendidikan dan

 pelatihan tahap 1 akan diikutsertakan pada pendidikan dan pelatihan tahap berikut, maka

efektifitas dari pendidikan dapat ditingkatkan.

Setiap rumah sakit melakukan berbagai usaha untuk memberikan pendidikan dan pelatihan

secara bertahap8)9). Tabel 2 menunjukkan contoh bagaimana memberikan pendidikan secara

 bertahap di rumah sakit dimana akan menjadi pusat pelayanan medis pada saat bencana. Dalam

contoh iini, mahasiswa yang baru direkrut oleh rumah sakit dilibatkan di dalam pelatihan pemula

dan belajar materi dasar. Berdasarkan hal ini rumah sakit telah membentuk beberapa tingkatan

 peelatihan dimana perawat dapat mengikuti : pelatihan untuk perawat tingkat menengah yanng

telah bekerja 3 — 5 tahun, pelatihan untuk kepala perawat, dan pelatihan untuk ahli keperawatan

 bencana berposisi membimbing perawat bencana yang lain.

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 10/25

7

Target pelatihan Tujuan pelatihan Komponen Pelatihan Utama

Pelatihan untuk

perawat pemula (baru

mulai bertugas)

1.  Mengembangkan

kesadaran dan

kepedulian yang tinggi

terhadap kesiapsiagaan

pada bencana

2.  Mempelajari

pengetahuan dasar

yang dibutuhkan pada

saat bencana dan

melengkapiketerampilan dasar.

1.  Pemahaman seluruh

struktur fasilitas /

sarana rumah sakit dari

sisi keamanan.

2.  Mengkonfirmasikan

 jalur evakuasi dan

 jaringan komunikasi.

3.  Pengkajian fisik

(asesmen fisik) latihan

membalut, danmetode pemindahan

pasien.

Pelatihan untuk perawat

menengah (berpengalaman 3

tahun)

1.  Mempelajari

pengetahuan khusus

yang diperlukan pada

saat bencana dan

melengkapi

keterampilan.

2.  Memahami peran

yang harus dimainkan

oleh perawat pada

saat bencana.

1.  Definisi jenis bencana.

2.  Pengetahuan dasar

keperawatan bencana.

3.  Pelatihan triage.

4.  System pencegahan

bencana,,

perlengkapan, dan

persediaan pada saat

bencana di dalam

rumah sakit.

5.  Pelatihan evakuasi

untuk tsimulasi

bencana.pengetahuan

dan keterampilan

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 11/25

8

tentang pengobatan

darurat.

Pelatihan untuk kepala /

manajer perawat

1.  Mempelajari

pengetahuan dan

keterampilan supaya

bisa menunjukan sifat

kepemimpinan

sebagai kepala /

manager perawat

pada saat bencana,

menyelamatkan

nyawa orang, dan

mencegah bencana

sekunder.

2.  Memahami respon

organisasi terhadap

saat terjadi bencana

1.  Peran kepala / manajer

perawat dalam pada

saat bencana

(penataan struktur

organisasi ketika

bencana terjadi

memanfaatkan sumber

dan ESDM yang efektif 

, mengumpulkan dan

menyampaikan

informasi, dll)

2.  Perawatan ketika

bencana terjadi

3.  Penyusunan jaringan

dengan institusi terikat

pada saat bencana.

Pelatihan perawat ahli

bencana

1.  Memahami peranana

dan tanggung jawab

dari tenaga ahli

keperawatan bencana.

2.  Mampu memberikan

bimbingan pada

keperawatan bencana.

3.  Mampu memahami

dan melakukan praktik

1.  Ciri-ciri khusus dan

pengobatan bencana

2.  Jenis bencana dan ciri-

ciri penyakit khusus

3.  Perubahan siklus

bencana dan

kebutuhan

keperawatan

4.  Perawatan untuk

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 12/25

9

dan memainkan peran

sebagai parawat

dalam berbagai fase

siklus bencana.

orang-orang yang

lemah pada bencana

5.  Psikologi pada saat

bencana, kesehatan

mental korban dan

penyelamatan

6.  Perencanaan dan

praktek pendidikan dan

pelatihan untuk

keperawatan bencana

Table 1: contoh pendidikan keperawatan bencana di universitas keperawatan A

Keperawatan bencana membutuhkan keterampilan khusus supaya dapat memberi respon

dengan cepat, fleksibel dan tepat dalam situasi yang tidak menentu dan tidak terduga.

Melengkapi perawat untuk memberikan perawatan dalam situasi darurat membutuhkan pelatihan

secara bertahap, namun beberapa keterampilan dasar yang diperlukan adalah kemampuan untuk 

melakukan sebuah pengkajian fisik (asesmen fisik), memberikan pertolongan pertama, dan

membuat pertimbangan yang tepat.

Mahasiswa diharapkan telah mempelajari bagaimana melakukan pengkajian fisik dan

 bantuan pertama dasar di dalam ruang kelas melalui latihan praktik, tetapi ini tidak berarti bahwa

mereka dapat menerapkan keterampilan keperawatan bencana. Hal penting dalam keperawatan

 bencana. Hal penting dalam keperawatan bencana adalah menyadari perlunya pengembangan

lebih lanjut dari pendidikan perawat dan menguasai keterampilan khusus serta berupanya untuk 

membina diri akan keterampilan dasar termasuk kemampuan membuat keputusan yang tepat.

Universitas kami menganggap bahwa bencana ― Bencana dan Keperawatan ‖ adalah mata

kuliah komperhensif dimana mahasiswa berupaya mengaplikasikan pengetahuan dan

keterampilan yang didapatkan sebelumnya serta harus diambil oleh mahasiswa semester 8.

Berdasarkan kondisi pelajaran tersebut, tujuan dari mata kuliah ini adalah supaya mahasiswa

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 13/25

10

 belajar siklus bencana secara keseluruhan; memahami masalah – masalah kesehatan, kebutuhan

keperawatan dan peran perawat dalam setiap siklus bencana . serta mendapatkan keterampilan

dasar yang mereka butuhkan untuk memberikan pelayanan keperawatan bencana. Untuk 

meningkatkan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, hal-hal yang penting adalah

mahasiswa perlu memahami bencana, pendekatan manajemen, dan perbedaan antara situasi

darurat dan yang normal (walaupun keduanya kondisi kritis), dan juga memiliki kemampuan

untuk berpikir tentang peranan perawat di dalam situassi darurat. Gambaran umum dari

kelas/mata kuliah ini seperti di bawah ini. Akhirnya setelah melakukan simulasi di ruang kelas,

kita akan bekerja sama dengan Red Cross Society/ Palang Merah untuk melakukan latihan di

luar sehingga mahasiswa dapat menyadari perbedaan bagaimana mereka mambayangkan

situasi darurat, dan keadaan darurat yang sesungguhnya seperti apa, sehingga mereka diberi

motivasi untuk melanjutkan pendidikannya di bidang ini di masa depan.

1.  Gambaran umum bencana 1 pertemuan (90 menit)

  Mempelajari definisi dan jenis bencana.

  Memahami pengaruh bencana terhadap kesehatan masyarakat dan kehidupan

sehari-hari.

  Memikirkan mengenai rawan bencana.

2.  Gambaran umum manajemen bencana, 1 pertemuan 90 menit

  Mempelajari ciri-ciri siklus bencana dan setiap fase bencana.

  Memikirkan peran perawat dalam manajemen bencana.

3.  Gambaran umum keperawatan bencana, 1 pertemuan (90 menit)

  Memahami perbedaan antara keperawatan bencana dan keperawatan darurat.

  Memikirkan kebutuhan keperawatan dalam setiap fase bencana.

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 14/25

11

4.  Topik Keperawatan bencana, 11 pertemuan (90 X 11 pertemuan)

  Memahami ciri-ciri keperawatan selama fase akut bencana, 1 pertemuan (90

menit)

  Mempelaari dasar-dasar triage, 2 pertemuan (90 menit X 2)

  Memahami pentingnya kesehatan mental pada korban dan para penolong; dan

mempejakari metode dukungan, 2 pertemuan (90 menit X 2)

  Memikirkan dukungann kepada penduduk di daerah paling lemah pada bencana, 2

 pertemuan (90 menit X 2)

  Praktek umum 9 simulasi di dalam kelas dan latihan di luar menggunakan studi

kasus0, 4 pertemuan (90 menit X 4).

Target pelatihan Tujuan pelatihan Komponen Pelatihan Utama

Pelatihan untuk 

 perawat pemula (baru

mulai bertugas)

3.  Mengembangkan

kesadaran dan

kepedulian yang tinggi

terhadap kesiapsiagaan

 pada bencana

4.  Mempelajari

 pengetahuan dasar yang

dibutuhkan pada saat

 bencana dan

melengkapi

keterampilan dasar.

4.  Pemahaman seluruh

struktur fasilitas /

sarana rumah sakit dari

sisi keamanan.

5.  Mengkonfirmasikan

 jalur evakuasi dan

 jaringan komunikasi.

6.  Pengkajian fisik 

(asesmen fisik) latihan

membalut, dan metode

 pemindahan pasien.

Pelatihan untuk perawat

menengah (berpengalaman 3

tahun)

3.  Mempelajari

 pengetahuan khusus

yang diperlukan pada

saat bencana dan

6.  Definisi jenis bencana.

7.  Pengetahuan dasar 

keperawatan bencana.

8.  Pelatihan triage.

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 15/25

12

melengkapi

keterampilan.

4.  Memahami peran yang

harus dimainkan oleh

 perawat pada saat

 bencana.

9.  System pencegahan

 bencana,,

 perlengkapan, dan

 persediaan pada saat

 bencana di dalam

rumah sakit.

10. Pelatihan evakuasi

untuk tsimulasi

 bencana.pengetahuan

dan keterampilan

tentang pengobatan

darurat.

Pelatihan untuk kepala /

manajer perawat

3.  Mempelajari

 pengetahuan dan

keterampilan supaya

 bisa menunjukan sifat

kepemimpinan sebagai

kepala / manager 

 perawat pada saat

 bencana,

menyelamatkan nyawa

orang, dan mencegah

 bencana sekunder.

4.  Memahami respon

organisasi terhadap

saat terjadi bencana

4.  Peran kepala / manajer 

 perawat dalam pada

saat bencana (penataan

struktur organisasi

ketika bencana terjadi

memanfaatkan sumber 

dan ESDM yang efektif 

, mengumpulkan dan

menyampaikan

informasi, dll)

5.  Perawatan ketika

 bencana terjadi

6.  Penyusunan jaringan

dengan institusi terikat

 pada saat bencana.

Pelatihan perawat ahli 4.  Memahami peranana 7.  Ciri-ciri khusus dan

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 16/25

13

 bencana dan tanggung jawab

dari tenaga ahli

keperawatan bencana.

5.  Mampu memberikan

 bimbingan pada

keperawatan bencana.

6.  Mampu memahami

dan melakukan praktik 

dan memainkan peran

sebagai parawat dalam

 berbagai fase siklus

 bencana.

 pengobatan bencana

8.  Jenis bencana dan ciri-

ciri penyakit khusus

9.  Perubahan siklus

 bencana dan kebutuhan

keperawatan

10. Perawatan untuk orang-

orang yang lemah pada

 bencana

11. Psikologi pada saat

 bencana, kesehatan

mental korban dan

 penyelamatan

12. Perencanaan dan

 praktek pendidikan dan

 pelatihan untuk 

keperawatan bencana

Sebagai tambahan, di Jepang, pendidikan keperawatan bencana juga dilakukan di luar 

rumah sakit dimana perawat bekerja. Sebagai contoh, Asosiasi Keperawatan Jepang (JNA:

Japanese Nursing Association)‖ sebagai organisasi fungsional (professional) perawat mulai

memberikan pendidikan keperawatan bencana sebagai bagian dari mata kuliah keperawatan

 berkelanjutan sejak bulan juni 2000. Tujuan dari pelatihan yang biasanya 2 hari ini adalah

untuk ―meningkatkan pengetahuan mengenai bencana dan kemampuan, mempersiapkan serta

menciptakan organisasi yang dapat merespon segala sesuatu bencana‖. Topic utama yangdiangkat adalah dasar-dasar dari pengobatan pada saat bencana, keperawatan bencana yang

nyata, manajemen krisis di dalam masyarakat / komunitas, kegiatan perawatan yang nyata di

tempat pengungsian, dan kegiatan pelayanan kesehatan mental pada saat bencana. Sesi

 pelatihan ini dibuka untuk seluruh anggota perawat yang telah terdaftar sebelumnya. Selama 4

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 17/25

14

tahun, sejak 2000 hingga 2003, pelatihan ini telah melatih perawat sebanyak 1390 orang dan

 pelatihan ini telah memberikan kesempatan bagi banyak perawat untuk belajar pengetahuan

dan keterampilan yang khusus yang diperlukan untuk keperawatan bencana.

3.  Jenis-jenis dan Pola Pendidikan dan Pelatihan

Kunci perspektif ketiga dalam pengembangan pendidikan keperawatan bencana adalah

 jenis/pola pendidikan dan pelatihan. Ada bermacam-macam jenis pendidikan dan strategi yang

 perlu diadopsi dalam rangka meningkatkan efektifitas pendidikan dengan memilih jenis

 pendidikan khusus yang didasari pada tujuan pelatihan, kesiapan partisipan, dari kebutuhan

 pelajaran.

a)  Pengkategorian melalui tingkat ketepatan rencana dan isi terhadap partisipan

pelatihan

Jenis-jenis dari pendidikan dan pelatihan dapat dikategorikan atas dasar tingkat ketepatan

 partisipan dengan rencana dan isi sebagai berikut. Hal ini berdasarkan buku pedoman untuk 

 pembentukan organisasi yang disusun oleh Pan American Health Organization (PAHO).

(1) Latihan yang telah direncanakan sebelumnya :

Ini adalah latihan-latihan yang dilakukan atas dasar scenario yang telah direncanakan.

Glari resik kadang-kadang dilakukan. Dengan pelaksanaan pelatihan beberapa kali, yang

 berdasarkan manual penanganan bencana, maka hal itu akan membantu partisipan untuk lebih

mengenali tugas dan perannya sendiri.

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 18/25

15

(2) Pelatihan mendadak (tanpa diberitahukan secara rinci)

Pada jenis latihan ini partisipan hanya mengetahui informasi mengenai pelaksanaan

 pelatihan dan hal-hal yang utama saja.

(3) Latihan ditempat kerja yang dirahasiakan (dilaksanakan secara mendadak 

ditempat kerja)

Hanya sedikit saja yang mengetahui pelatihan itu dilakukan ditempat kerja. Jenis

 pelatihan ini adalah tidak efektif jika peserta menerima pelatihan yang secukupnya melalui

latihan-latihan yang berulang-ulang sebelumnya dari jrnis latihan ertama dan kedua yang telah

dijelaskan diatas

b)  Pengkategorian melalui metode pendidikan

Jenis pendidikan dan pelatihan yang dikategorikan melalui metode pelatihan seperti 1) 

kuliah dan 2) praktik. Praktik termasuk pelatihan dasar , simulasi di dalam kelas, dan simulasi

di luar kelas.

(1) Kuliah

Kuliah merupakan hal yang penting dalam rangka membantu peserta

mendapatkan pengetahuan pokok yang mereka butuhkan untuk mendukung praktik 

keperawatan bencana dan memotivasi pembelajaran peserta. Perkuliahan yang

menggunakan alat / bahan membantu peserta untuk membayangkan / mendapatkan

gambaran situasi bencana dan lebih memahami materi yang telah dipelajari.

(2) Praktik 

Praktik adalah cara yang penting supaya pengetahuan yang telah mereka pelajari

melalui kuliah akan diterapkan pada saat pelaksanaan yang nyata. Bahkan praktiknya

menjadi lebih efektif ketika mengikuti tahap  –  tahap seperti berikut ini. Praktik 

 pelatihan dasar didesain untuk membantu peserta mendapatkan keterampilan dasar 

yang penting dalam situasi darurat seperti triage, pertolongan pertama, cara

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 19/25

16

memindahkan / mengangkut pasien, dan pembukaan dan manajemen tempat

 pertolongan. Kemudian simulasi di kelas dengan kerja kelompok dilakukan

 berdasarkan scenario hipoten, seperi menetapkan jenis bencana dan skala bencana,

fase siklus bencana dan tempat aktivitas. Lebih lanjut, informasi yang diperoleh dari

simulasi di kelas dapat digunakan untuk menciptakan simulasi di luar kelas sebagai

kesempatan belajar yang praktis dan komprehensif. Ketika simulasi dimanfaatkan

conoh bencana sebelumnya yang familier bagi peserta, maka simulasi cenderung

lebih mudah bagi peserta untuk mengikuti pelatihan tersebut dan menjadi sangat

efektif.

c)  pengkategorian melalui peserta pelatihan

Pendidikan dan pelatihan dapat dikategorikan berdasarkan lingkup para peserta sebagai

 berikut :

(1) Pendidikan dan pelatihan untuk perawat

Pendidikan dan pelatihan ini ditunjukan kepada perawat, dan isinya telah dijelaskan

sebelumnya, maka tidak dibahas lagi disini. Yang perlu diperhatikan adalah untuk 

memperlihatkan kemampuan seseorang didalam situasi darurat, peserta harus

 berpartisipasi secara aktif dalam kesempatan belajar dan latihan, belajar tentang cara

menghadapi situasi bencana dan meningkatkan tingkat kesiagaan diri pada saat

normal. Pada waktu sama, penting juga mengembangkan ―praktek keperawatan

yang berbasis ― dalam praktik keperawatan setiap hari. Perawat yang dapat

membuat observasi secara teliti dengan menggunakan seluruh panca indera selama

melakukan aktivitas keperawatan yang biasa mereka lakukan, dan dapat membuat

keputusan yang akurat yang didasari pada observasi ini, akan mendapatkan

kemampuan untuk memutuskan secara cepat dan mengambil tindakan yang tepat pada saat bencana. Akumulasi dari pengalaman keperawatan yang dilakukan setiap

hari akan menjadi daya penggerak yang menyokong praktik keperawatan bencana.

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 20/25

17

(2) Pendidikan dan pelatihan untuk tim medis

Ketika bencana terjadi, rumah sakit yang ada di dekat lokasi bencana akan memainkan

 peran untuk mengirim tim medis ke lokasi bencana, menerima korban luka/sakit,

 bekerjasama dengan rumah sakit yang mendukung untuk membantu dan menerima staf 

medis dari/ keinstitusi medis, memasok persediaan obat-obatan dan menerima

 perpindahan pasien. Agar pengiriman tim medis ke lokasi bencana berjalan lancar,

rumah sakit perlu membentuk tim medis di dalam rumah sakit itu sebelumnya dan tim

medis tersebut harus diberi pendidikan dan pelatihan. Sebagai contoh , rumah sakit B

yang menjadi RS basis pada saat bencana selalu membentuk 9 tim yang terdiri dari 2

dokter, 3 perawat, 2 petugas administrasi (kadang-kadang termasuk farmasi) dan

mereka telah mengembangkan sebuah system untuk pengiriman tim ini dalam peraturanshift ketika bencana terjadi. Selain itu, setaun sekali, rumah sakit ini melakukan

 program pelatihan selama 2 hari penuh yang terfokus pada pelatihan dasar (termasuk 

 pemasangan tenda) dan triage, sehingga tim ini siap bertugas pada saat darurat.

Penting juga mengembangkan system ini untuk akomodasi jumlah yang besar dari

 pasien yang terkena luka dan membuat latihan untuk system implementasi. Ini

memerlukan control pada perencanaan internal di rumah sakit dalam menghadapi

 bencana, sebagai contoh bagaimana aktivitas harus dikoordinasikan pada setiap institusi

medis, pendirin pusat penanganan bencana internal, penempatan area triage dan tempat

tindakan, pengalokasian SDM dan material, dan pemanggilan staf secara darurat.

(3) Pelatihan gabungan dengan institusi lain yang terkait

Ketika bencana terjadi, 1 tim medis dapat beroperasi sendiri atau adakalanya

 bekerjasama dengan beberapa tim medis, pemadam kebakaran, tenaga pasukan militer,

 pemerintah dan organisai relawan untuk mengatasi situasi bencana tersebut. Oleh

karena it, tidak hanya melakukan pendidikan dan pelatihan untuk tim individu medis

yang telah dijelaskan diatas, tetapi penting juga melakukan aktivitas pelatihan gabungan

yang bertujuan untuk melakukan kerjasama antara institusi terkait. Di jepang,

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 21/25

18

dilaksanakan pelatihan gabungan bencana tingkat prefektur, kota dan rukun tetangga

(RT).

Sebaiknya latihan-latihan ini dilakukan secara berkala dimana telah dibuat scenario

 berkenaan dengan jenis dan skala yang diperkirakan dan juga jumlah korban,

identifikasi peranan dan ruang lingkup tanggung jawab dari setiap institusi dan peserta

yang terlibat dan metode komunikasi satu sama lain.

(4) Pelatihan gabungan yang dilibatkan penduduk setempat dan organisasi relawan

Penting sekali melibatkan penduduk setempat dalam latihan bencana. Dengan

 partisipasi penduduk setempat sebagai pemeran pasien pada latihan-latihan yang

dijelaskan diatas, maka penduduk setempat diberikan kesempatan penyuluhan terhadap

 pencegahan bencana dan pada saat yang sama pelatihan gabungan menjadi lebih

dinamis dan realistis bagi instansi yang terkait. Ada juga upaya-upaya melakukan

latihan yang diikuti kelompok wanita, anggota pemadam kebakaran, dan kelompok 

relawan local untuk melatih diri di dalam peran khusus yang dapat mereka mainkan

seperti mempersiapkan makanan (bagian dapur), pengiriman dan pembagian barang

 bantuan kepada korban.

d)  Pendidikan dan pelatihan khusus

Sebagai tambahan diatas, berikut ini adalah jenis-jenis pendidikan dan pelatihan khusus.

1.DMAT (Disaster Medical Assistance Team)

DMATs adalah tim medis yang dikirim pada saat bencana yang telah dilatih khusus dan

dapat diaktifkan sewaktu-waktu agar dapat bergerak dalam fase akut bencana (dalam 48

 jam pertama). Di jepang, setifikat DMAT diberikan oleh Departemen kesehatan, tenaga

kerja dan kesejahteraandimulai pada tahun 2006 ddan sampai 2007sebanyak 386 pada

272 organisasi/sarana telah menyelesaikan pelatihan ini, menghasilkan 2391 petugas

DMAT. Dari jumlah ini, 992 orang adalah perawat.

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 22/25

19

2.MIMMS (Major Incident Medical Management and Support)

MIMMS adalah program pealtihan selama 3 hari dimana personil medis dan kesehatan

(dokter, perawat, tenaga ambulan dll) mempelajari cara-cara yang sistematis dari

 pendekatan kecelakaan besar dan bencana.Program ini sedang diterapkan secara luas di

inggris dan Australia dan sekarang sedang berkembang dan menjadi standar umum di

eropa.

Bagian ini telah dipertimbangkan dari 3 perspektif fundamental yakni ―berkelanjutan‖<

―secara bertahap‖, dan ―jenis/pola‖ sebagai pemikiran pengembangan pendidikan

keperawatan bencana. Pengembangan sumber daya manuisa merupakan hal yang harus

ada untuk bersiap pada bencana yang terjadi secara tiba-tiba. Berdasarkan ini, kita

harus menciptakan kesempatan pendidikan dan pelatihan dan pengembangan system-

sistem pendidikan keperawatan bencana.

3. Menuju perbaikan program pendidikan keperawatan bencana.

Akhirnya, di bagian ini akan didiskusikan upaya-upaya yang sedang dilakukan

mengenai pengembangan lebih lanjut dari pendidikan bencana.

Pertama, menangani upaya-upaya yang sedang berlangsung dalam mengevaluasi dan

mengembangkan program pelatihan dan pendidikan yang sedang diimplementasikan

dalam bidang pendidikan keperawatan bencana adalah hal penting, sama seperti

 pentingnya mengevaluasi bagaimana aktivitas pendidikan yang baik dalam

menyampaikan tujuan yang telah didesaindan membuat perbaikan yang diperlukan.

Tanpa evaluasi ini, tidak mungkin mendapatkan informasi tentang bagian mana yang

diperlukan . Tanpa evaluasi ini, tidak mungkin mendapatkan informasi tentang bagian

mana yang memerlukan perbaikan. Sama dengan seluruh aktivitas pendidikan harus

mengikuti siklus PDCA (Plan, Do, Cheak, Art). Dalam proses ini, harus dipertanyakan

apakah isi dari pendidikan dan pelatihan yang diberikan untuk menghasilkan tujuan

 pendidikan dan pelatihan yang diberikan untuk menghasilkan tujuan pendidikan yang

khusus telah tepat atau pendidikan yang khusus telah tepat atau belum dan apakah

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 23/25

20

metode pengajarannya telah efektif atau belum. Kunci kedua dalah pengembangan

materi pelajaran. Materi pelajaran yang digunakan ketika meneruskan pendidikan

keperawatan bencana termasuk teks dan materi video yang digunakan dalam kuliah,

studi kasus yang digunakan pada saat latihan dikelas dan diluar kelas serta berbagai alat

 peraga/ model yang digunakan untuk menambah realitas selama pelatihan dilakukan.

Untuk meningkatkan efek pendidikan itu, penting untuk mengembangkan materi ini,

maka hal ini perlu dipertimbangkan. Kunci ketiga adalah pengembangan sumber daya

manusia (SDM). Dalam hal ini penting untuk mengembangkan keterampilan pengajar 

yang melakukan aktivitas pendidikan keperawatan bencana. Pembinaan spesialis

 pendidikan keperawatan bencana merupakan tantangan besar untuk masa depan.

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 24/25

21

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Bab ini telah memfokuskan pada pendidikan keperawatan bencana sebagai salah satu

upaya kongkrit yang dilakukan dalam rangka kesiapsiagaan bencana dan telah

menjelaskan pendekatan dasar dan contoh kongkrit untuk mengembangkan pendidikan

dan pealtihan dengan melihat bgaimana system pendidikan dan pelatihan perlu

dikembangkan/ ditata.

Pendidikan keperawatan bencana adalah salah satu aktivitas yang dilakukan selama

masa tenang satu aktivitas yang dilakukan selama masa tenang dari siklus bencana.

Perawat mempunyai peranan penting dalam fase ini, yakni menignkatkan kesadarannya

terhadap bencana dan pada saat normal memperoleh pengetahuan dan keterampilan

yang diperlukan untuk keperawatan bencana. Untuk melakukan tugas ini perlu

mengembangkan kesiapsiagaan pada bencana dengan mempertahankan dan

meningkatkan keterampilan diri sendiri melalui program pendidikan dan pelatihan

secara berkala dan berkelanjutan dan perlu terus melanjutkan praktik keperawatandidalam aktivitasnya sehari-hari.Untuk mengembangkan kemampuan praktik pada

keperawatan bencana bagi perawat, maka hal ini menjadi penting untuk 

mengembangkan program pendidikan bencana yang menekankan ― berkelanjutan‖,

―secara bertahap‖, dan ―jelas/pola‖ mengevaluasi terhadap program pendidikan dan

 pelatihan yang sedang / telah dilaksanakan serta melakukan upaya yang berkelanjutan

untuk perbaikannya.

B.  Saran

7/15/2019 1. Print Benkep Jadi

http://slidepdf.com/reader/full/1-print-benkep-jadi 25/25

22

DAFTAR PUSTAKA

Zailani,et.al.2009.Keperawatan Bencana.Banda Aceh:Forum Keperawatan Bencana