1. pendahuluan

7
1. PENDAHULUAN 1.1 APAKAH GEOLOGI ITU? Geologi (geology) berasal dari bahasa Yunani. Geo berarti bumi dan logos berarti ilmu. Jasi, Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kebumian. Disiplin ilmu geologi memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga terdapat pencabangan dan spesialisasi dalam ilmu geologi yang tidak terlepasa dari interaksi ilmu ini dengan berbagdisiplin I ilmu lainnya (lihat tabel 1.1.). Tabel 1.1. Spesialisasi geologi dan keterkaitannya dengan bidang ilmu lain. Spesialisasi Wilayah kajian Ilmu terkait Geochronology Planetary geologi Waktu dan sejarah bumi Geologi planet Astronomi Paleontology fossil Biologi Economic geology Environmental geology Geochemistry Hydrogeology Mineralogy Petrology Sumberdaya mineral dan energi lingkungan kimiawi bumi sumber daya air mineral batuan Kimia Geophisics Structural geology Seismology interior bumi deformasi batuan gempabumi Fisika Geomorphology Oceanography Paleogeography Stratigraphy/ sedimentology bentuk lahan laut lokasi dan kenampakan geografi purba sedimen dan batuan berlapis Pendahuluan 1

Upload: arrie-julio

Post on 26-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tftfff

TRANSCRIPT

Materi Ajar

1. Pendahuluan

1.1 Apakah Geologi itu?

Geologi (geology) berasal dari bahasa Yunani. Geo berarti bumi dan logos berarti ilmu. Jasi, Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kebumian. Disiplin ilmu geologi memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga terdapat pencabangan dan spesialisasi dalam ilmu geologi yang tidak terlepasa dari interaksi ilmu ini dengan berbagdisiplin I ilmu lainnya (lihat tabel 1.1.).

Tabel 1.1. Spesialisasi geologi dan keterkaitannya dengan bidang ilmu lain.

Spesialisasi

Wilayah kajian

Ilmu terkait

Geochronology

Planetary geologi

Waktu dan sejarah bumi

Geologi planet

Astronomi

Paleontology

fossil

Biologi

Economic geology

Environmental geology

Geochemistry

Hydrogeology

Mineralogy

Petrology

Sumberdaya mineral dan energi

lingkungan

kimiawi bumi

sumber daya air

mineral

batuan

Kimia

Geophisics

Structural geology

Seismology

interior bumi

deformasi batuan

gempabumi

Fisika

Geomorphology

Oceanography

Paleogeography

Stratigraphy/sedimentology

bentuk lahan

laut

lokasi dan kenampakan geografi purba

sedimen dan batuan berlapis

1.2 MENGAPA PERLU MEMPELAJARI GEOLOGI?

Kegiatan apa pun yang dilakukan di permukaan bumi sesungguhnya tidak lepas dari disiplin ilmu geologi. Cakupan kajian ilmu ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni secara fisik dan dinamik. Secara fisik, misalnya mempelajari berbagai jenis mineral dan batuan serta bentuk deformasi yang terjadi. Sedangkan secara dinamik, lebih ditekankan pada mempelajari proses. Misal, proses terbentuknya gelombang, banjir, tanah longsor, dan lain-lain.

Setiap kegiatan yang bersentuhan langsung dengan permukaan bumi perlu mendapatkan pertimbangan dari perspektif ilmu geologi. Sayangnya kebanyakan orang hanya tahu bahwa geologi hanya terkait dengan pertambangan atau perminyakan. Padahal cakupan ilmu ini dapat memberikan pertimbangan pada pembangunan perkotaan (tata ruang dan wilayah), pembangunan konstruksi, seperti pembangunan bendungan, jalan dan gedung bertingkat, bahkan ilmu ini dapat memberikan pertimbangan utama dalam mitigasi atau upaya pencegahan terhadap terjadinya bencana alam, seperti banjir, longsor dan kegempaan.

Dalam keseharian banyak sekali contoh bahwa seringkali kita bersinggungan dengan ilmu geologi. Listrik yang kita butuhkan berasal dari sumberdaya energi primer seperti minyak dan gas bumi, batubara dan uranium yang semuanya diperoleh dengan menerapkan ilmu ini. Kita memerlukan material bumi sebagai material konstruksi pada pembangunan gedung, seperti batubata yang bahannya dari lempung yang telah teralterasi atau batugamping, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah yang merupakan material urai yang berasal dari pelapukan batuan, semen portland berkomposisi kapur (asal batugamping) dan lempung, drywall yang berasal dari mineral gypsum, material kaca yang bahannya berasal dari mineral kwarsa, pipa logam dari mineral logam dan pipa plastik yang tidak lepas hasil destilasi minyak bumi, kebutuhan bahan bakar minyak dan pelumas yang berasal dari produk turunan asal minyak bumi dan masih banyak lagi kita butuhkan berasal dari material bumi (Gambar 1.1 dan 1.2).

Namun, kebutuhan di atas jangan sampai memperdaya manausia sehingga luput dalam menjaga kesetimbangan alam. Kesadaran untuk itu harus diikuti dengan tindakan konservasi alam sehingga akan menjamin tidak terjadinya dampak lingkungan yang dapat membawa kerugian besar.

Gambar 1.1. Penambangan batugamping jenis chalky diyang langsung dipotong-potong menyerupai batubata (nama setempat: watu kumbung) dan digunakan untuk material konstruksi (Koleksi pribadi Budhi Kuswan Susilo).

Gambar 1.2. Eksploitasi minyak bumi secara sederhana di Cepu, Jawa Tengah (Koleksi pribadi Budhi Kuswan Susilo).

1.3 KONSEP geologi

Geologi sebagai ilmu modern mulai berkembang sekitar akhir abad ke-18. Seorang ahli fisika yang juga berprofesi sebagai petani, James Hutton (1727-1797) adalah orang yang pertama kali mengenal suatu siklus pada perilaku berbagai proses pada material bumi. Dia menggambarkan proses-proses, seperti pengangkatan tektonik (tectonic uplift), pengikisan (erosion), pengangkutan sedimen (sediment transport) dan pengendapan (deposition) sebagai bagian-bagian dari siklus yang menerus (Hamblin & Christiansen, 1995). Kejadian tersebut diyakini dapat berulang sepanjang waktu geologi (Gambar 1.3. dan 1.4.).

Hutton pada tahun 1788 menyatakan dalam tulisannya bahwa: the result, therefore, of our present enquiry is that we find, no vestige of a beginning, no prospect of an end. inilah selanjutnya yang lebih dikenal sebagai siklus geologi (geologic cycle). Pernyataan di atas berdasarkan pengamatan Hutton pada singkapan batuan di Siccar Point, Skotlandia. Dia melihat bahwa proses-proses tersebut terjadi secara gradual dan hal ini akan sama kejadiannya dalam rentang waktu geologi. Ini adalah konsep yang kemudian dikenal sebagai prinsip uniformitarian (principle of uniformitarianism). Prinsip ini bermakna bahwa hukum alam tidak akan terubah oleh waktu. Penjelasannya adalah bahwa proses-proses lampau yang terjadi sepanjang waktu geologi adalah sama dengan proses-proses yang kita amati saat ini. Prinsip ini sering dinyatakan secara sederhana sebagai The present is the key to the past.

Sedimentasi:

sikuen batuan diendapkan sepanjang waktu

Deformasi: sikuen batuan terdeformasi oleh proses pembentuk pegunungan atau proses pengangkatan dan perlipatan kerak bumi yang diikuti oleh proses erosi.

Penurunan (subsidence)

dan sedimentasi kembali

Sikuen batuan yang baru diendapkan diatas bidang erisi dari sikuen batuan lama yang terdeformasi.

Gambar 1.3. peristiwa geologi yang menggambarkan urut-urutan proses geologi yang dapat berulang (Hamblin & Christiansen, 1995).

Gambar 1.4. Angular unconformity yang terdapat di Siccar Point Skotlandia Selatan. Disini secara historis adalah tempat pertama kali dipahaminya konsep ketidakselarasan (unconformity) oleh James Hutton tahun 1788. Kelompok batuan berumurlebih tua memiliki kedudukan batuan yang vertikal, sedangkan kelompok batuan yang berumur lebih muda diendapkan diatas bidang erosi pada batuan yang lebih tua tersebut (Hamblin & Christiansen, 1995).

Evaluasi materi

1. Apakah pentingnya geologi bagi keteknikan sipil?

2. Jelaskan tentang prinsip the present is the key to the past!

3. Jelaskan tentang geological cycle!

4

Pendahuluan

1

Pendahuluan