1. contoh skripsi (format baru)

Upload: labertoz

Post on 07-Jul-2018

261 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    1/374

     

    TESIS

    PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS

    MOBILE UNTUK MEMBANTU MENDIAGNOSIS

    PENYAKIT AKIBAT GIGITAN NYAMUK

    EMANUEL SAFIRMAN BATA

     No. Mhs. : 115301620/PS/MTF

    PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

    PROGRAM PASCA SARJANA

    UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

    2012

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    2/374

     

    i

    TESIS

    PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS

    MOBILE UNTUK MEMBANTU MENDIAGNOSIS

    PENYAKIT AKIBAT GIGITAN NYAMUK

    EMANUEL SAFIRMAN BATA

     No. Mhs. : 115301620/PS/MTF

    PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

    PROGRAM PASCA SARJANA

    UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

    2012

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    3/374

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    4/374

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    5/374

     

    iv

    PERNYATAAN

    Menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil karya pribadi dan bukan

    duplikasi dari karya tulis yang telah ada sebelumnya. Karya tulis yang telah ada

    sebelumnya dijadikan penulis sebagai acuan dan referensi untuk melengkapi

     penelitian dan dinyatakan secara tertulis dalam penulisan acuan dan daftar pustaka.

    Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

    Yogyakarta, Juli 2012

    Emanuel Safirman Bata

     Nama : EMANUEL SAFIRMAN BATA

     Nomor Mahasiswa : 115301620/PS/MTF

    Program Studi : Magister Teknik Informatika

    Konsentrasi :  Mobile Computing

    Judul Tesis : Pengembangan Sistem Pakar Berbasis  Mobile  untukMembantu Mendiagnosis Penyakit Akibat Gigitan

     Nyamuk

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    6/374

     

    v

    INTISARI

    Di Kabupaten Sikka, nyamuk adalah sumber penularan penyakit malaria, demam

     berdarah, chikungunya dan kaki gajah. Pada tahun 2010 penyakit-penyakit

    tersebut menjadi populer dengan ditemukannya banyak kasus yang meliputi

    19.763 kasus malaria, 861 kasus demam berdarah, 20 kasus chikungunya dan

    5.252 kasus kaki gajah. Kurangnya sarana dan prasarana medis serta keadaan

    geografis yang buruk menjadi faktor penyebabnya. Kabupaten Sikka hanya

    memiliki tiga buah rumah sakit dan 57 orang dokter. Jumlah seperti ini tentunya

    tidak sebanding dengan jumlah penduduk saat itu sebesar 300.328 jiwa. Jauhnya

    tempat pelayanan kesehatan menyebabkan masyarakat harus mengeluarkan dana

    lebih untuk memeriksakan kesehatannya. Hal ini tentunya akan membebani

    sebagian masyarakat yang memiliki latar belakang perekonomian yang rendah.Berdasarkan masalah diatas, penulis mengembangkan sebuah sistem pakar

     berbasis mobile  yang mampu membantu masyarakat untuk mendiagnosis

     penyakit-penyakit akibat gigitan nyamuk sehingga masyarakat dapat mengambil

    langkah cepat untuk menanggulangi penyakit tersebut. Untuk menangani masalah

    ketidakpastian data, sistem ini menggunakan Teorema Bayes. Sistem ini dapat

    membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka untuk memonitoring perkembangan

     penyakit akibat gigitan nyamuk melalui media grafik. Berdasarkan hasil pengujian

    yang dilakukan terhadap empat orang dokter, tiga orang operator dan 30

     pasien/masyarakat yang sedang atau pernah mengalami penyakit akibat gigitan

    nyamuk maka dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat memberikan kontribusi,

     baik bagi pasien maupun dokter untuk melakukan diagnosis penyakit.

    Kata Kunci: Sistem Pakar, Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk, Short MessageService, Teorema Bayes

     

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    7/374

     

    vi

    ABSTRACT

    At Sikka district, mosquito is a source infecting agent of malaria, dengue,

    chikungunya and elephantiasis. On 2010, these diseases have been popular with

    the founding of many cases that consist of 19.763 Malaria, 861 Dengue, 20

    Chikungunya and 5.252 Elephantiasis. The lack of medical structure and

    infrastructure and bad geographical condition was being a causal factors. The

    SIkka district was only has three hospital and 57 doctors. This amount is unequal

    with the recent population as much as 300.328 peoples. The far of health service

     places was causing the people more paying in order to examining their health.

    This will burden the person that has a lowest economic condition. Based on the

     problem above, the author was developing an expert system based on mobile that

    able to helping people to diagnosing the disease that caused from mosquito bite sothat the people able to take an emergency action to handling this disease. To

    handling the uncertain data, this system was using Teorema Bayes. This system

    can helping Health Department of Sikka District in order to monitoring the

    increasing of disease that caused by mosquito bite through graphical media. Based

    on test result on four doctor, three operator and 30 patients/persons while or has

     been suffering the disease that caused by mosquito bite announced this system can

    give a contribution to the patients and doctor in order to diagnosing the disease.

    Keyword: Expert System, Disease Caused By Mosquito Bite, Short Message

    Service, Teorema Bayes

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    8/374

     

    vii

    MOTTO

    Orang yang berhasil tidak pernah menyerah

    Orang yang menyerah tidak pernah berhasil

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    9/374

     

    viii

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan hasil karyaku ini teristimewa kepada:

    Bapa di Surga,

    Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,

    terima kasih atas segala berkat dan bimbingan-Nya.

    Bapak Bonefasius Nurak, Alm dan Mama Editha Avelina, Alma.

    Bapak Thobias Soman, Mama Flaviana Rona dan Mama Ivonia Mati,

    terima kasih atas segala doa dan dukungannya.

    Kakak Yohanes sekeluarga, kakak Elisabeth sekeluarga, adik Theresia, kakak

     Nona, Bapak Yosep Dare sekeluarga, Mama Bura sekeluarga, Mama Gode

    sekeluarga, Kakak Leksi, Kakak Yus, Kakak Lony, Kakak Yoris, Sahabatku

    Maz Preng dan Erika, terima kasih atas segala doa dan dukungannya.

    Teman-teman seperjuangan MTF angkatan 2010, 2011 dan 2012 serta semua

    sahabat yang tidak dapat kusebutkan namanya satu per satu,

    terima kasih buat doa dan dukungannya.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    10/374

     

    ix

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur Penulis sampaikan kepada Bapa di Surga, Tuhan Yesus

    Kristus dan Bunda Maria, karena atas segala berkat dan bimbingan-Nya penulis

    dapat menyeleslesaikan tesis dengan judul Sistem Pakar Berbasis  Mobile  untuk

    Membantu Mendiagnosis Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk (SiPamuk). Tesis ini

    merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 2 (S2) pada Program

    Studi Magister Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

    Tesis ini dapat terlaksana dengan baik atas bimbingan dan bantuan banyak

     pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima

    kasih kepada:

    1.  Bapak Y. Sigit Purnomo W.P., S.T., M.Kom. selaku dosen pembimbing I

    yang telah meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk membantu penulis

    dalam memberikan arahan dan masukan terkait tesis yang penulis kerjakan.

    2.  Ibu Dra. Ernawati, M.T., selaku Ketua Prodi MTF dan sekaligus sebagai

    dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak arahan, koreksi dan

    masukan untuk perbaikan tesis penulis.

    3.  Bapak Eddy Julianto, S.T., M.T., selaku dosen penguji yang telah menguji

    tugas akhir penulis.

    4.  Para Dosen MTF yang sangat baik hati membagikan ilmu serta keramahan,

    staff Admisi yang selalu membantu Penulis

    5. 

    Masyarakat Kabupaten Sikka khususnya masyarakat Desa Bloro yang telah

    menyediakan waktu untuk mengisi kuesioner.

    6. 

    Bapak Bonefasius Nurak, Alm., Mama Editha Avelina, Alma., Bapak Thobias

    Soman, Mama Flaviana Rona dan Mama Ivonia Mati, orang tua yang selalu

    mendoakan penulis.

    7.  Kakak Yohanes sekeluarga, kakak Elisabeth sekeluarga, adik Theresia, kakak

     Nona, Bapak Yosep Dare sekeluarga, Mama Bura sekeluarga, Mama Gode

    sekeluarga, Kakak Leksi, Kakak Yus, Kakak Lony, Kakak Yoris, Sahabatku

    Maz Preng dan Erika, yang selalu mendoakan dan mendukung penulis.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    11/374

     

    x

    8. 

    Teman-teman seperjuangan: Rian, Kribo yang paling cantik dan modiz, Kak

    Indri yang baik hati, Bud, Maz Yuba, EzKade, Mr. R, Rio, Nyong Ambon,

    Bapa Patris selalu tersenyum, PNS, Maz Ardi, Maz Bimo, Maz Martinus, Bu

    Melda dan Bapa Oscar yang selalu ceria dan semua teman lainnya yang tak

    dapat penulis sebutkan namanya satu per satu terima kasih atas kebersamaan

    serta kekompakan kita untuk selalu saling menguatkan.

    9. 

    Teman-teman seperjuangan MTF Angkatan 2010 dan 2012: Pa Max, Pa

    Payong, Pa Tedy, Kak Benya, Kak Kris, Kak Jose, Bapak Ono yang selalu

    ada, Maz Hogi, Ragil, David dan semua teman yang tak dapat penulis

    sebutkan namanya satu per satu. Terima kasih atas kerbersamaan dan

    kekompakan kita selama ini.

    Penulis menyadari tesis ini masi jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran

    yang membangun sangat diharapkan untuk dijadikan acuan perbaikan ke arah

    yang lebih baik. Akhir kata, semoga laporan tesis ini dapat bermanfaat bagi

     pembaca.

    Yogyakarta, Juli 2012

    Penulis

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    12/374

     

    xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

    HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI .................................................... iii

    HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv

    INTI SARI ............................................................................................................. v

    ABSTRACT ......................................................................................................... vi

    MOTTO .............................................................................................................. vii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 

    A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

    C. Batasan Masalah ........................................................................................ 4

    D. Keaslian Penelitian .................................................................................... 5

    E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

    A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 7

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    13/374

     

    xii

    B. Landasan Teori .......................................................................................... 17

    1. Kecerdasan buatan secara umum .......................................................... 17

    2. Sistem pakar (expert system) ................................................................. 18

    3. Komponen sistem pakar ........................................................................ 19

    4. Representasi pengetahuan (knowledge representation) ........................ 23

    5. Penyakit-penyakit akibat gigitan nyamuk ............................................. 24

    6. Ketidakpastian dengan Teorema Bayes ................................................ 31

    7. Sistem Informasi Mobile ....................................................................... 33

    8. Short Message Service (SMS) ............................................................... 34

    9. Kabupaten Sikka ................................................................................... 40

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 43

    A. Studi Kepustakaan ..................................................................................... 43

    B. Metode Observasi ...................................................................................... 43

    C. Kuesioner .................................................................................................. 44

    D. Metode Pengembangan Perangkat Lunak ................................................. 44

    1. Analisis kebutuhan perangkat lunak ..................................................... 44

    2. Perancangan perangkat lunak ................................................................ 44

    3. Implementasi perangkat lunak (coding ) ................................................ 44

    4. Pengujian perangkat lunak .................................................................... 44

    BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...................................... 46

    A. Deskripsi Sistem ....................................................................................... 46

    1. Perspektif produk .................................................................................. 46

    2. Fungsi produk ........................................................................................ 47

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    14/374

     

    xiii

    3. Flowchart  Proses Auto Diagnosis SiPamuk (SMS Gateway) ............... 54

    4. Algoritma diagnosis dengan Teorema Bayes ........................................ 56

    5. Sosialisasi SiPamuk ke masyarakat ....................................................... 57

    6. Karakteristik pengguna.......................................................................... 58

    B. Kebutuhan Khusus .................................................................................... 58

    1. Kebutuhan antarmuka eksternal ............................................................ 59

    a. Antamuka pemakai ........................................................................... 59

     b. Antarmuka perangkat keras .............................................................. 59

    c. Antarmuka perangkat lunak .............................................................. 59

    2. Kebutuhan fungsionalitas perangkat lunak ........................................... 60

    a. Use case SiPamuk ............................................................................. 60

     b. Entity Relationship Diagram (ERD) ................................................ 61

    C. Peracangan Perangkat Lunak .................................................................... 61

    1. Perancangan arsitektur layar ................................................................. 61

    2. Class diagram ....................................................................................... 62

    3. Dekomposisi data .................................................................................. 64

    4. Perancangan antarmuka ......................................................................... 66

    BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ................................................... 67

    A. Implementasi ............................................................................................. 67

    1. Proses implementasi SiPamuk .............................................................. 67

    2. File hasil implementasi SiPamuk .......................................................... 69

    3. Antarmuka SiPamuk ............................................................................. 75

    B. Pengujian Sistem ....................................................................................... 97

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    15/374

     

    xiv

    1. Pengujian fungsionalitas ....................................................................... 97

    2. Stress testing ........................................................................................106

    3. Pengujian pengguna ............................................................................108

    C. Analisis Kelebihan dan Kekurangan Sistem ...........................................116

    1. Kelebihan ............................................................................................116

    2. Kekurangan .........................................................................................116

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................118

    A. Kesimpulan .............................................................................................118

    B. Saran ........................................................................................................118

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    16/374

     

    xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Kasus Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk (2010) .................................... 2

    Tabel 2. Perbandingan Penelitian .......................................................................... 14

    Tabel 3. Nilai Probabilitas Populasi Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk

    di Kabupaten Sikka Tahun 2010 ............................................................. 30

    Tabel 4. Daftar Gejala Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk .................................... 30

    Tabel 5. AT Command  yang Digunakan pada SMS Server  ................................. 36

    Tabel 6. Skema Format SMS PDU Pengirim........................................................ 37

    Tabel 7. Validity Period ........................................................................................ 38

    Tabel 8. Skema Format SMS PDU Penerima ....................................................... 39

    Tabel 9. Tabel Kecamatan..................................................................................... 64

    Tabel 10. Tabel Desa............................................................................................. 64

    Tabel 11. Tabel Pustu ............................................................................................ 64

    Tabel 12. Tabel Pasien .......................................................................................... 64

    Tabel 13. Tabel Diagnosis..................................................................................... 65

    Tabel 14. Tabel Penyakit....................................................................................... 65

    Tabel 15. Tabel Rule ............................................................................................. 65

    Tabel 16. Tabel Gejala .......................................................................................... 65

    Tabel 17. Tabel Inbox ........................................................................................... 66

    Tabel 18. Tabel Outbox ......................................................................................... 66

    Tabel 19. Tabel Operator ...................................................................................... 66

    Tabel 20. File Hasil Implementasi SiPamuk ......................................................... 70

    Tabel 21. Tabel Dalam Basis Data ........................................................................ 74

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    17/374

     

    xvi

    Tabel 22. Deskripsi dan Hasil Pengujian .............................................................. 98

    Tabel 23. Stress Testing ......................................................................................106

    Tabel 24. Hasil Kuesioner Pilihan Jawaban Masyarakat ....................................108

    Tabel 25. Hasil Kuesioner Pilihan Jawaban Operator ........................................111

    Tabel 26. Hasil Kuesioner Pilihan Jawaban Dokter............................................113

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    18/374

     

    xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Komponen Sistem Pakar ..................................................................... 19

    Gambar 2. Arsitektur SiPamuk ............................................................................. 47

    Gambar 3.  Flowchart  Proses Auto Diagnosis SiPamuk (SMS Gateway) ............ 55

    Gambar 4. Use Case Diagram Sipamuk ............................................................... 60

    Gambar 5. Entity Relationship Diagram SiPamuk ............................................... 61

    Gambar 6. Layer Architecture............................................................................... 62

    Gambar 7. Class Diagram SiPamuk ..................................................................... 63

    Gambar 8. Implementasi SiPamuk ........................................................................ 67

    Gambar 9. Antarmuka Halaman Login ................................................................. 75

    Gambar 10. Antarmuka Halaman Utama Server  .................................................. 77

    Gambar 11. Antarmuka Halaman Utama Client  ................................................... 77

    Gambar 12. Antarmuka Tab Operator .................................................................. 78

    Gambar 13. Antarmuka Tab Kecamatan ............................................................... 79

    Gambar 14. Antarmuka Tab Desa ......................................................................... 79

    Gambar 15. Antarmuka Tab Pustu ........................................................................ 80

    Gambar 16. Antarmuka Tab Penyakit ................................................................... 81

    Gambar 17. Antarmuka Tab Gejala ...................................................................... 81

    Gambar 18. Antarmuka Tab  Rule ......................................................................... 82

    Gambar 19. Contoh SMS Registrasi Pasien .......................................................... 83

    Gambar 20. Flowchart Auto Registrasi ................................................................. 83

    Gambar 21. SMS Hasil Registrasi Pasien ............................................................. 84

    Gambar 22. Contoh SMS Diagnosis ..................................................................... 84

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    19/374

     

    xviii

    Gambar 23. Flowchart Auto Diagnosis ................................................................ 85

    Gambar 24. SMS Hasil Diagnosis ........................................................................ 87

    Gambar 25. Contoh SMS Bantuan ........................................................................ 88

    Gambar 26. Flowchart  Permintaan Bantuan ......................................................... 89

    Gambar 27. SMS Informasi bantuan SiPamuk ..................................................... 89

    Gambar 28. Antarmuka Tab Kelola Inbox............................................................ 90

    Gambar 29. Antarmuka Tab Kelola Outbox ......................................................... 91

    Gambar 30. Antarmuka Tab Data Pasien .............................................................. 91

    Gambar 31. Antarmuka Tab Data Diagnosis ........................................................ 92

    Gambar 32. Antarmuka Halaman Cetak laporan dan Brosur ............................... 92

    Gambar 33. Antarmuka halaman Ubah Password  ................................................ 93

    Gambar 34. Laporan Rekap Pasien ....................................................................... 93

    Gambar 35. Laporan Riwayat Diagnosis .............................................................. 94

    Gambar 36. Grafik Kasus Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk ............................... 94

    Gambar 37. Laporan Rekap Hasil Diagnosis ........................................................ 95

    Gambar 38. Brosur Gejala Penyakit Akibata Gigitan Nyamuk ............................ 95

    Gambar 39. Brosur Penyakit Pencegahan dan Pengobatan .................................. 96

    Gambar 40. Brosur Daftar Puskesmas Pembantu ................................................. 96

    Gambar 41. Grafik Hasil Pengujian Pengguna (Masyarakat) .............................110

    Gambar 42. Grafik Hasil Pengujian Pengguna (Operator) .................................112

    Gambar 43. Grafik Hasil Pengujian Pengguna (Dokter) ....................................115

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    20/374

     

    xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Kuesioner

    Lampiran 2. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

    Lampiran 3. Deskripsi Perancangan perangkat Lunak

    Lampiran 4. Perencanaan, Deskripsi dan hasil uji Perangkat Lunak

    Lampiran 5. Sertifikat Publikasi Tesis

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    21/374

     

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    22/374

     

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    Dewasa ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah

    merambah ke berbagai bidang kehidupan manusia, tak terkecuali bidang

    kesehatan yang senantiasa mengadaptasi perkembangan teknologi tersebut.

    Beberapa institusi kesehatan seperti rumah sakit, klinik, laboratorium dan bahkan

     puskesmas serta Dinas Kesehatan sudah banyak yang mengadopsi teknologi ini.

    Penggunaan teknologi informasi memang sudah dirasa perlu dalam mengolah data

    dan informasi kesehatan yang jumlahnya tidak terbatas. Tidak hanya untuk

    meingkatkan efektifitas pelayanan, aksesibilitas terhadap data kesehatan dan

     peningkatan efisiensi, teknologi informasi juga akan sangat membantu dalam

     proses diagnosis, pemantauan dan pengevaluasian penyakit-penyaki akbat gigitan

    nyamuk yang terjadi pada suatu daerah tertentu.

    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) (2010), Kabupaten Sikka

    merupakan daerah kepulauan dengan total luas daratan 1.731,91 km2. Terdapat 18

     pulau, baik yang didiami ataupun tidak. Sebagian besar penduduknya tinggal di

    daerah berbukit-bukit dan terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik,

    sarana transportasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat

     pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku

    masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Kondisi daerah seperti ini dapat

    menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat meresahkan warga. Penyakit

    yang paling banyak ditemukan di daerah ini adalah penyakit-penyakit yang

    1

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    23/374

    2

    disebabkan oleh gigitan nyamuk seperti demam berdarah, malaria, chikungunya 

    dan kaki gajah ( filariasis). Penyakit ini akan menjadi semakin banyak di saat

    terjadi perubahan iklim seperti peralihan musim kemarau ke musim hujan atau

    sebaliknya (Kementrian Kesehatan RI, 2011).

    Tabel 1 berikut ini menunjukan jamlah kasus penyakit akibat gigitan nyamuk

    menurut data BPS Kabupaten Sikka dan Kementrian Kesehatan RI tahun 2010.

    Tabel 1. Kasus Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk (2010)

     Nama Penyakit Kabupaten Sikka Indonesia

    Malaria 19.763 229.819

    Demam Berdarah 861 157.444

    Kaki Gajah/ Filariasis  5.252 11.969

    Chikungunya 20 53.899

    Permasalahan lain yang sering muncul adalah kurangnya sarana dan

     prasarana medis. Menurut data BPS (2010), Kabupaten Sikka hanya memiliki tiga

    rumah sakit, 22 puskesmas/pustu, 598 posyandu, 57 orang dokter, 428 perawat

    dan bidan. Jumlah ini tentunya tidak sebanding dengan jumlah penduduk

    Kabupaten Sikka yang pada waktu itu berjumlah 300.328 jiwa, dengan rata-rata

    kepadatan penduduk 173,41 jiwa per km². Hal ini mengakibatkan banyak

    masyarakat yang enggan untuk memeriksakan penyakit yang diderita jika

     penyakit tersebut belum parah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah alat yang dapat

    memudahkan masyarakat untuk memeriksakan atau mendiagnosis penyakit

    mereka serta saran pengobatannya.

    Telepon selular adalah sebuah alat yang memudahkan manusia untuk

     berkomunikasi atau bertukar informasi jarak jauh. Banyak fitur-fitur yang tersedia

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    24/374

    3

    didalamnya, salah satu diantaranya adalah Short Message Service (SMS). Media

    informasi melalu SMS sudah sangat umum dipakai dan bahkan sudah menjadi

    kebutuhan masyarakat Kabupaten Sikka pada khususnya. Pengguna telepon

    selular di kabupaten ini sudah mencapai 202.447 pengguna (Telkomsel, 11 April

    2012). Layanan yang sangat efektif, efisien dan murah, memudahkan

     penyampaian informasi kepada masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-

    daerah terpencil yang sulit terjangkau oleh kendaraan bermotor. Dengan adanya

    SMS masyarakat akan diberi kemudahan untuk memperoleh berbagai informasi

    diantaranya informasi yang berhubungan dengan kesehatan termasuk kemudahan

    dalam mendiagnosis penyakit serta penanggulangannya.

    Sistem pakar merupakan solusi tepat untuk menyelesaikan masalah diatas.

     Namun informasi yang benar dari pengguna pun sangat menentukan untuk

    menampilkan hasil yang benar. Jawaban yang diberikan pengguna belum tentu

    memiliki kepastian yang penuh. Hal ini tentunya akan mengakibatkan

    ketidaksempurnaan hasil diagnosa.

    Sistem pakar yang baik harus berdasarkan pada metode-metode tertentu untuk

    hasil yang akurat. Salah satu metode yang diterapkan dalam sistem pakar adalah

    Teorema Bayes. Metode ini dapat melakukan pengambilan keputusan ( inferensi)

     probabilistik. Inferensi Probabilistik  memprediksi nilai variabel yang tidak dapat

    diketahui secara langsung dengan menggunakan nilai-nilai variabel lain yang telah

    diketahui. Pada banyak kasus, teorema ini terkenal dengan keakuratannya yang

    tinggi (Purnamawati, 2011).

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    25/374

    4

    Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan mengembangkan sistem

     pakar berbasis mobile yang mampu mendiagnosa penyakit-penyakit akibat gigitan

    nyamuk yang diderita oleh masyarakat Kabupaten Sikka. Dengan demikian

    masyarakat tidak perlu lagi bersusah payah untuk memeriksakan dirinya ke rumah

    sakit atau puskesmas yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya. Hanya dengan

    mengirimkan SMS gejala-gejala yang diderita, mereka langsung mengetahui jenis

     penyakit apa yang diderita serta saran pengobatannya. Untuk mengatasi masalah

    ketidakpastian data, digunakan Teorema Bayes.

    B.  Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

    ini adalah bagaimana mengembangkan sebuah sistem pakar berbasis mobile untuk

    membantu mendiagnosis penyakit akibat gigitan nyamuk?

    C.  Batasan Masalah

    Agar pembahasan tidak melebar dari topik, maka penulis membatasi

     permasalahan penelitian yaitu:

    1. 

    Sistem pakar berbasis mobile untuk membantu mendiagnosis penyakit akibat

    gigitan nyamuk akan diterapkan pada kantor Dinas Kesehatan Kabupaten

    Sikka.

    2.  Metode ketidakpastian yang digunakan adalah Teorema Bayes.

    3.  Interaksi antara sistem dan user   melalui SMS. User   akan mengetikkan lalu

    mengirimkan kata kunci yaitu beberapa kode gejala yang dialaminya

    kemudian sistem akan mendiagnosis dan membalas SMS dari pengguna yang

    meliputi jenis penyakit yang diderita serta saran pengobatannya.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    26/374

    5

    4. 

    Penyakit-penyakit akibat gigitan nyamuk yang dibahas dalam penelitian ini

    adalah malaria, demam berdarah, chikungunya dan kaki gajah.

    D.  Keaslian Penelitian

    Penelitian yang dibuat mengenai pengembangan sistem pakar berbasis mobile

    untuk membantu mendiagnosis penyakit akibat gigitan nyamuk yang akan

    diterapkan pada kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka ini belum pernah

    dilakukan oleh peneliti lain.

    E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian 

    Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem pakar berbasis

    mobile untuk membantu mendiagnosis penyakit akibat gigitan nyamuk.

    Beberapa manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. 

    Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka

    Memberikan kemudahan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka untuk

    memantau dan mengevaluasi penyakit-penyaki akibat gigitan nyamuk yang

    terjadi di Kabupaten Sikka.

    2.  Bagi Masyarakat

    a. 

    Membantu masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau jauh dari

    sarana dan prasarana kesehatan serta daerah yang berpotensi terhadap

     penyakit akibat gigitan nyamuk secara khusus masyarakat Kabupaten

    Sikka untuk mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala-gejala yang

    dialami.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    27/374

    6

     b. 

    Memudahkan penanganan penyakit akibat gigitan nyamuk dimana melalui

    hasil diagnosis melalui media SMS, masyarakat dapat mengambil tindakan

    cepat untuk mengatasi penyakit tersebut.

    3.  Bagi Pembaca

    Dapat dijadikan sebagai bahan referensi di bidang penelitian sistem pakar

     berbasis mobile.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    28/374

     

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    29/374

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.  Tinjauan Pustaka

    Sistem pakar adalah sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia.

     pengetahuan tersebut dimasukan ke dalam sebuah komputer dan kemudian

    digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan

    kepakaran atau keahlian manusia (Sutojo, Mulyanto, Suhartono, 2010). Seseorang

    yang bukan pakar menggunakan sistem pakar untuk menyelesaikan masalah-

    masalah yang dihadapi diantaranya masalah kesehatan dan pertanian, sedangkan

    seorang pakar menggunakan sistem pakar untuk knowledge assistant . Dalam

     bidang kesehatan, sistem pakar ini tentunya akan sangat memudahkan masyarakat

    untuk mendiagnosis penyakit tanpa harus bertemu langsung dengan dokter (Patra,

    Sahu, Mandal, 2010). Dalam bidang pertanian, sistem pakar dapat membantu para

     petani untuk mengidentifikasi jenis penyakit atau hama yang menyerang

    tanamannya (Sarma, Singh, Abhijeet, 2010).

    Media interaksi antara pengguna dan sistem pakar dapat melalui SMS,

    website dan komputer desktop. Dari ketiga media ini, SMS merupakan pilihan

    yang tepat khususnya untuk masyarakat di Kabupaten Sikka. Hal ini disebabkan

    karena saat ini penggunaan telepon selular sebagai penyedia layanan SMS sudah

    sangat umum dipakai dan bahkan sudah menjadi kebutuhan (Bose, Nahid, Islam,

    Saha, 2010). Layanan yang sangat efektif, efisien dan murah, memudahkan

     penyampaian informasi kepada masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-

    7

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    30/374

    8

    daerah terpencil yang sulit terjangkau oleh kendaraan bermotor (Katankar,

    Thakare, 2010).

    Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem

    Solver  (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon pada pertengahan tahun

    1960. Sampai saat ini sudah banyak sistem pakar yang dibuat dan dikembangkan

    di berbagai bidang kehidupan diantaranya yang paling sering ditemukan adalah

     bidang kesehatan dan pertanian.

    Pada penelitian-penelitian sebelumnya di bidang kesehatan, menunjukan

     bahwa salah satu penyakit mematikan yang paling ditakuti adalah malaria.

    Penyakit ini ditimbulkan akibat gigitan nyamuk betina dewasa yang ditularkan

    kepada manusia lewat kelenjar ludah (Mathur, Vargas, Alvarez, Olson, Marinotti,

    James, 2010). Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ini,

    diantaranya adalah penelitian untuk mengevaluasi vaksin malaria (Small, Chengy,

    Havez, 2010) dan penelitian cross-sectional   untuk menilai tingkat kepatuhan

     penyedia layanan kesehatan terhadap pedoman pengendalian malaria (Ray, Nair,

    2011). Selain melalui evaluasi vaksin dan cross-sectional , sistem pakar juga dapat

    menjadi pilihan yang tepat untuk membantu pasien melakukan diagnosis serta

    mengatasi penyakit malaria.

    Pada tahun 2011, Djam, Wajiga, Kimbi dan Blamah melakukan sebuah

     penelitian tentang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit malaria

    menggunakan metode  Fuzz Logic  dan knowledge base. Sistem ini mampu

    menbantu pasien, dokter, peneliti dan praktisi untuk mengidentifikasi penyakit

    malaria dengan baik berdasarkan gejala-gejala yang ditimbulkan. Selain

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    31/374

    9

    menggunakan metode  Fuzz Logic  dapat juga menggunakan aturan inferensi

    terhadap basis pengetahuan (Oluwagbemi, Adeoye, Fatumo, 2009). Data yang

    digunakan untuk mengisi basis pengetahuan diperoleh dari studi literatur dan para

     pakar kesehatan. Hal ini tentunya akan menghasilkan representasi pengetahuan

    yang lebih baik (Biswas, Bairagi, Panse dan Shinde, 2011).

    Chen, Hsu, Liu dan Yang (2008) mengembangkan sebuah sistem pakar

     berbasis web untuk mendiagnosis gizi. Sistem ini berbasis aturan. Aturan-aturan

    tersebut disimpan dalam sebuah database  SQL. Hal ini tentunya akan

    memberikan kemudahan apabila suatu saat terjadi penambahan aturan atau

     pengetahuan baru. Sistem pakar ini memiliki kemampuan untuk mendiagnosis

    gizi pasien dengan baik berdasarkan beberapa data inputan seperti data pasien,

    data antropometrik, data pemeriksaan fisik, data biokimia dan data makanan atau

    nutrisi. Setelah data diisi secara lengkap sistem akan melakukan inferensi

    terhadap basis aturan dan membuat diagnosa gizi. Setelah itu ahli diet akan

    membuat keputusan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data yang

    diperoleh dari 100 pasien penderita ginjal kronis, yaitu data albumin, kolesterol

    dan beberapa data pendukung lainnya. Setelah dibandingkan hasilnya,

    disimpulkan bahwa sistem pakar lebih cepat dan lebih akurat daripada ahli diet

    manusia.

    Sementara itu pada tahun yang sama Naser dan Ola mengembangkan sebuah

    sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit mata menggunakan aturan inferensi

    terhadap basis pengetahuan. Sistem ini sangat membantu pasien untuk

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    32/374

    10

    mendiagnosis penyakit mata dan dapat dijadikan sebagai alat pelatihan interaktif

    mengenai penyakit mata.

    Mahmoodabadi, Ahmadian, Abolhasani, Babyn dan Alirezaie (2010)

    melakukan sebuah penelitian tentang sistem pakar untuk mendeteksi aritmia atau

     pola atau perubahan yang cepat dari denyut jantung normal menggunakan  Fuzz

     Logic. Sistem pakar ini mampu mendeteksi 14 jenis aritmia dan kelainan jantung

    dengan baik.

    Pada tahun yang sama, Uminingsih mengembangkan sebuah sistem informasi

    dugaan sementara penentuan jenis penyakit dengan gejala demam menggunakan

    sistem pakar berbasis SMS. Metode yang digunakan adalah Certainty Factor

    (CF). Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penyakit yang sama mempunyai

    CF yang berbeda, hal ini dikarenakan ada beberapa penyakit mempunyai

    kesamaan gejala dengan penyakit yang lain. CF ini dihasilkan berdasarkan

     perhitungan perkalian CF dari gejala dengan CF dari pakar. Akses informasi

    dilakukan menggunakan media SMS dengan bantuan SMS  gateway  yang dapat

    menghubungkan PC dengan mobile phone terminal   yang berperan transfer data

    komputer dengan handphone terminal .

    Bria (2011) mengembangkan sebuah aplikasi sistem pakar untuk

    mendiagnosis penyakit umum seperti diare, TBC paru, HIV-AIDS, malaria,

    anemia, hipertensi, infeksi saluran pernafasan bagian atas akut, pneumonia,

     bronkhitis akut, dispepsia, apendiks dan infeksi saluran kencing. Penyakit-

     penyakit ini banyak ditemukan pada masyarakat Kabupaten Belu, Nusa Tenggara

    Timur. Sistem pakar ini berhasil dibangun dan dapat membantu dokter untuk

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    33/374

    11

    mempermudah pekerjaan mereka dalam mendiagnosis penyakit dan

    mempermudah masyarakat untuk mendiagnosis jenis penyakit umum yang

    diderita. Berdasarkan hasil pengujian pada tiga orang dokter dan 30 pengguna

    web, 93.93% jawaban menunjukan setuju bahwa sistem ini dapat memberikan

    kontribusi kepada masyarakat atau dokter dalam hal mendiagnosa penyakit.

    Metode yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan dalam sistem pakar

    ini adalah  Forward Chaining . Sedangkan untuk menangani masalah

    ketidakpastian data menggunakan CF dengan range  nilai nol hingga satu. Tool  

    yang digunakan adalah PHP dengan database MySQL.

    Pada tahun yang sama Klaudius mengembangkan sebuah sistem pakar untuk

    mengidentifikasi penyakit pada kelinci. Penelitian ini dilakukan di daerah

    Yogyakarta. Sistem pakar ini memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi jenis

     penyakit pada kelinci berdasarkana gejala-gejala yang ditimbulkan secara umum

    serta mampu menyajikan informasi dengan cepat dan user-friendly. Sistem ini

    menggunakan teknik pelacakan  Forward Chaining   dalam mendiagnosa dan

    metode CF untuk menunjukan nilai kepastian terhadap suatu diagnosa. Tools yang

    digunakan dalam mengembangkan aplikasi ini adalah PHP, editor dreamweaver 8

    dan MySQL.

    Selain digunakan untuk membantu pasien dan dokter dalam mendiagnosa

     penyakit malaria, mengidentifikasi gizi, penyakit mata, penyakit kelainan pada

     jantung dan penyakit kanker payudara, sistem pakar juga dapat digunakan untuk

    mendiagnosis penyakit-penyakit lainnya seperti penyakit kulit (Asghar, Saqib dan

    Ahmad, 2011), tuberkolosis (Imianvan, Obi, 2011), migren (Maizels, Wolfe,

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    34/374

    12

    2008), diabetes (Derya dan Beyli, 2010), gagal jantung (Ceylan, Özbay dan

    Karlik, 2010), keracunan (Navarro, Bandojo, Gatapia, Santos, Marcelo,

    Panganiban dan Prospero, 2010) dan masih banyak lagi yang lainnya.

    Selain di bidang kesehatan, sistem pakar juga banyak dikembangkan di

     bidang lainnya seperti bidang pertanian. Sistem pakar dapat membantu para petani

    untuk mendiagnosis penyakit-penyakit umum yang terjadi pada tanaman padi

    selama masa hidup (Sarma, Singh, dan Abhijeet, 2010). Sistem pakar ini

    dilengkapi dengan fasilitas explanation  atau penjelasan (Darlington, 2011)

    terhadap setiap gejala dan penyakit serta solusinya. Selain pada tanaman padi,

    sistem pakar juga dapat membantu para petani untuk untuk mengidentifikasi

     penyakit-penyakit utama pada tanaman kacang-kacangan (Devraj dan Jain, 2011).

    Sistem ini menyediakan antar muka yang user-friendly. Pertanyaan-pertanyaan

    yang diajukan berupa teks dan gambar. Urutan pertanyaan yang diajukan bersifat

    dinamis tergantung pada jawaban dari petani.

    Purnamawati (2011) melakukan sebuah penelitian sistem pakar untuk

    mendiagnosa penyakit pada tanaman cabai merah menggunakan Metode

    Bayesian. Sistem akan memberikan hasil berupa nama penyakit yang dilengkapi

    dengan info penyakit hasil berdasarkan nilai kepastian dari  guest . Nilai

     probabilitas Bayesian adalah derajat keyakinan probabilitas pengguna terhadap

    gejala yang dirasakan. Nilai probabilitas Bayesian terbesar yang dimiliki oleh

     penyakit yang dihasilkan dari proses diagnosa adalah penyakit yang memiliki

    kemungkinan terbesar yang diderita tanaman cabai merah milik guest .

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    35/374

    13

    Sistem pakar juga dapat dikembangkan dalam bidang lainnya seperti untuk

    mendiagnosis kerusakan alat-alat elektronik (Aribowo dan Khomsah, 2011).

    Dengan menggunakan metode  forwar chaining  dan Bayesian sistem ini mampu

    mendiagnosis kerusakan alat-alat elektronik dengan syarat knowledge  yang

    dibutuhkan sudah tersedia. Sistem pakar dilengkapi dengan manajemen

    ketidakpastian sehingga sistem tetap dapat memberikan hasil kesimpulan

    walaupun fakta yang dimasukkan oleh pengguna tidak lengkap.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    36/374

    14

    Tabel 2. Perbandingan Penelitian

    No Penelitian Tujuan MetodeHasil

    1 Chen, Y., Hsu, C., Liu,L., dan Yang, S., 2008,Constructing a nutrition

    diagnosis expert system,

     Expert Systems with

     Applications, Vol. 39Issue 2, pp. 2132-2156

    Membangun sebuah sistem pakar untuk Membantu ahlidiet untuk mendiagnosa gizi pasien berdasarkan dataantropometrik, data pemeriksaan fisik, data biokimia dan data makananatau nutrisi.

    Aturaninferensi

    Mampu mendiagnosa gizi pasien lebih cepat dan lebihakurat dari ahli diet manusia. Sistem ini berbasis aturan.Aturan-aturan dan pengetahuannya disimpan dalamsebuah database SQL. Hal ini tentunya akanmemberikan kemudahan apabila suatu saat terjadi penambahan aturan atau pengetahuan baru. Kelemahandari sistem ini adalah aksesnya terbatas saat ada koneksiinternet.

    2 Naser, S.S.A., Ola,A.Z.A., 2008, An ExpertSystem for Diagnosing

     Eye Diseases Using

    Clips, Journal ofTheoretical and Applied

     Information Technology,Vol. 4, pp. 923-930

    Membangun sebuah sistem pakar untuk Membantudokter dan masyarakatuntuk mendiagnosa penyakit mata

    Aturaninferensi

    Sistem pakar ini sangat membantu pasien untukmendiagnosa penyakit mata khususnya pasien denganlatar latar belakang ekonominya rendah. Selain itu dapatdijadikan sebagai alat pelatihan interaktif mengenai penyakit mata. Kelemahan dari sistem ini adalahaksesnya terbatas saat ada koneksi internet.

    3 Mahmoodabadi, S.Z.,Ahmadian, A.,Abolhasani, M., Babyn,P., dan Alirezaie, J.,2010, A fast expert system for

    electrocardiogram

    arrhythmia detection, Expert Systems The

     Journal of Knowledge

    Membangun sebuah sistem pakar untuk Membantudokter dan pasien untukmendeteksi aritmia atau pola atau perubahan yangcepat dari denyut jantungnormal

    Logika Fuzzy System pakar ini mampu mendeteksi Empat belas jenisaritmia dan kelainan jantung. Penerapan filter waveletdengan fungsi scaling telah terbukti memberikan hasilyang tepat dalam penelitian ini. Kelemahan dari sistemini adalah aksesnya terbatas saat ada koneksi internet.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    37/374

    15

     Engineering , Vol. 27, pp.180-200

    4 Uminingsih, 2010, SistemInformasi DugaanSementara PenentuanJenis Penyakit DenganGejala DemamMenggunakan Sistem

    Pakar Berbasis Sms,Jurnal TeknologiTechnoscientia, Vol. 2, No. 1, pp. 112-119

    Membangun sebuah sisteminformas berbasis sistem pakar untukmengidentifikasi penyakitdengan gejala demam

    Certainty Factor

    Penggunaan sistem pakar dalam mendiagnosa penyakitdengan gejala demam ini memiliki tingkat keakuratadata yang baik. Dengan berbasis SMS, sistem inimenjadi sangat praktis untuk konsultasi penyakitdemam karena dapat diakses dimana saja dan kapan sajasejauh kondisi jaringan tidak ada masalah.

    5 Bria, Y.P., 2011,Pengembangan SistemPakar untukMendiagnosis PenyakitUmum Berbasis Web,Tesis, Universitas AtmaJaya Yogyakarta

    Mengembangkan sebuahsistem pakar untukmendiagnosis penyakit penyakit umum yangdiderita

     ForwardChaining  danCertainty

     Factor  

    Berdasarkan hasil pengujian pada 3 orang dokter dan 30 pengguna web, 93.93% jawaban menunjukan setuju bahwa sistem ini dapat memberikan kontribusi kepadamasyarakat atau dokter dalam hal mendiagnosa penyakit. Kelemahan dari sistem ini adalah aksesnyaterbatas saat ada koneksi internet.

    6 Klaudius, J.B.S., 2011,Pengembangan SistemPakar untukMengidentifikasiPenyakit pada Kelinci,Tesis, Universitas AtmaJaya Yogyakarta

    Mengembangkan sebuahsistem pakar untukmengidentifikasi penyakit- penyakit pada kelinci berdasarkan gejala-gejalanya.

     Forward

    Chaining  danCertainty Factor  

    Sistem pakar ini mampu menyajikan informasi dengancepat dan user friendly. Berdasarkan hasil uji dengan pengguna, sistem pakar ini menyampaikan hasilidentifikasi penyakit berupa yang diderita kelinci,definisi penyakit, tindakan yang harus dilakukanterhadap penyakit, penyebab penyakit dan solusi untuk penanganannya serta disertai dengan tingkatkepastiannya. Kelemahan dari sistem ini adalahaksesnya terbatas saat ada koneksi internet.

    7 Purnamawati, M.M.D.,2011, Pengembangan

    Membangun sebuah sistem pakar untuk

    Bayesian Sistem ini sangat membantu para petani untukmengidentifikasi penyakit pada tanaman cabai merah

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    38/374

    16

    aplikasi sistem pakaruntuk diagnosa penyakit pada tanaman cabaimerah, Tugas Akhir,Univ. Atma JayaYogyakarta

    mengidentifikasi penyakit pada tanaman cabai merah besar

    dengan memberikan hasil berupa nama penyakit yangdilengkapi dengan info penyakit hasil berdasarkan nilaikepastian dari guest. Kelemahan dari sistem ini adalahaksesnya terbatas saat ada koneksi internet.

    8 Aribowo, A.S., Khomsah,S., 2011, Sistem Pakar

    dengan Beberapa Knowledge Base menggunakanProbabilitas Bayes danMesin Inferensi ForwardChaining , semnasIF2011, ISSN: 1979-2328, pp. D51-D58

    Membangun sebuah sistem pakar untuk mendiagnosis

    kerusakan alat-alatelsektronik

    Bayes dan Forward

    Chaining  

    Sistem pakar dapat mengelola knowledge untuk beberapa kasus dengan baik sehingga setiap knowledge

    dapat bermanfaat untuk diagnosa setiap kasus tanpasaling mengganggu satu sama lain. Sistem pakar inidilengkapi dengan manajemen ketidak pastian sehinggadapat memberikan hasil kesimpulan walaupun faktayang dimasukkan oleh pengguna tidak lengkap.Kelemahan dari sistem ini adalah aksesnya terbatas saatada koneksi internet.

    9 Emanuel Safirman Bata,2012, PengembanganSistem Pakar Berbasis Mobile untuk MembantuMendiagnosis PenyakitAkibat Gigitan Nyamuk,Universitas Atma JayaYogyakarta

    Mengembangkan sebuahsistem pakar berbasismobile untuk membantumendiagnosis penyakitakibat gigitan nyamuk.

    TeoremaBayes

    Sistem pakar ini dapat membantu masyarakat yangtinggal di daerah terpencil atau jauh dari sarana dan prasarana kesehatan serta daerah yang berpotensiterhadap penyakit akibat gigitan nyamuk secara khususmasyarakat Kabupaten Sikka untuk mendiagnosis penyakit dengan tepat berdasarkan gejala-gejala yangdialami. Selain itu sistem ini dapat memberikankemudahan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sikkauntuk memonitoring dan mengevaluasi programkesehatan serta surveilans penyakit-penyaki akbatgigitan nyamuk yang terjadi di Kabupaten Sikka.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    39/374

    17

    Berdasarkan perbandingan penelitian pada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa,

    masalah-masalah yang akan diteliti penulis terkait dengan penyakit akibat gigitan

    nyamuk yang terjadi di Kabupaten Sikka dapat diselesaikan dengan menggunakan

    sistem pakar melalui media SMS. Metode yang digunakan adalah Teorema Bayes.

    Dengan menggunakan sistem pakar berbasis SMS, pengguna diberi kemudahan

    untuk mendiagnosa penyakit berdasarkan pada gejala-gejala yang timbul serta

    dapat digunakan kapan dan dimana saja selama konektifitas jaringan telepon tidak

     bermasalah. Teorema Bayes dalam penelitian ini digunakan sebagai metode atau

    alat pengambilan keputusan untuk memperbaharui tingkat kepercayaan dari suatu

    informasi serta dapat memberikan hasil kesimpulan walaupun gejala yang

    dimasukkan oleh pasien tidak lengkap. Sistem pakar yang akan dikembangkan

     penulis, menggunakan basis pengetahuan sehingga akan memberikan kemudahan

    apabila suatu saat terjadi penambahan aturan atau pengetahuan baru seiring

    dengan meningkatnya pengetahuan medis.

    B.  Landasan Teori

    1.  Kecerdasan buatan secara umum

    Kecerdasan buatan berasal dari bahasa Inggris “ Artificial Intelligence” atau

    disingkat AI, yaitu intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan

    artificial  artinya buatan. Kecerdasan buatan yang dimaksud disini merujuk pada

    mesin yang mampu berpikir, menimbang tindakan yang akan diambil dan mampu

    mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia. Masalah yang

    ditangani oleh kecerdasan buatan makin lama makin berkembang sehingga

    memungkinkan bagi kecerdasan buatan untuk merambah ke bidang ilmu yang

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    40/374

    18

    lain. Sebagai contoh perpaduan antara teknik elektro dan kecerdasan buatan

    melahirkan berbagai ilmu baru seperti pengolahan citra, teori kendali serta

     pengenalan pola dan robotika. Sistem pendukung keputusan dan sistem informasi

    manajemen adalah hasil kontribusi dari kecerdasan buatan (Sutojo, Mulyanto,

    Suhartono, 2010).

    2.  Sistem pakar (expert system)

    Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan

    keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu

    masalah. Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat

    dari dialog dengan pengguna. Dengan bantuan sistem pakar, seorang yang bukan

     pakar atau ahli dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah serta

    mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar (Sutojo,

    Mulyanto, Suhartono, 2010).

    Sistem pakar dapat memiliki banyak manfaat, diantaranya mampu bekerja

    dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti. Pengguna dapat merespon

    dengan: “tidak tahu” atau “tidak yakin” pada satu atau lebih pertanyaan selama

    konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawabannya. Bisa digunakan

    sebagai media pelengkap dalam pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan

    sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman karena adanya fasilitas penjelas

    yang berfungsi sebagai guru. Sistem pakar dapat meningkatkan kemampuan untuk

    menyelesaikan masalah karena sistem pakar mengambil sumber pengetahuan dari

     banyak pakar. Selain itu sistem pakar juga memiliki kemampuan untuk

    menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang, dapat beroperasi di lingkungan

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    41/374

    19

    yang berbahaya serta tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan atau sakit (Sutojo,

    Mulyanto, Suhartono, 2010).

    3.  Komponen sistem pakar

    Ada dua bagian penting dari sistem pakar, yaitu lingkungan pengembangan

    (development environment ) dan lingkungan konsultasi (consultation 

    environment ). Lingkungan pengembangan digunakan oleh pembuat sistem pakar

    untuk membangun komponen-komponennya dan memperkenalkan pengetahuan

    ke dalam knowledge base (basis pengetahuan). Lingkungan konsultasi digunakan

    oleh pengguna untuk berkonsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan

    dan nasehat dari sistem pakar layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar

    (Sutojo, Mulyanto, Suhartono, 2010). Gambar 1 berikut ini menunjukan

    komponen-komponen yang penting dalam sebuah sistem pakar

    User 

     Antarmuka

     Aksi yang

    direkomendasi

    Fasilitas

    Penjelasan

    Motor Inferensi

      Blackboard

    Rencana Agenda

    Solusi Deskripsi

      Masalah

    Fakta-fakta tentang

    kejadian tertentu

    Basis Pengetahuan

    Fakta : Apa yang diketahui

      tentang area domain

    Rule : Logical Reference

    Perbaikan

    Pengetahuan

    Rekayasa

    Pengetahuan

    Pengetahuan

    Pakar 

     Akuisisi Pengetahuan

    Lingkungan Konsultasi Lingkungan Pengembangan

     

    Gambar 1. Komponen Sistem Pakar (Sutojo, Mulyanto, Suhartono, 2010).

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    42/374

    20

    a.  Akuisisi pengetahuan

    Akuisisi pengetahuan digunakan untuk memasukan pengetahuan dari seorang

     pakar dengan cara merekayasa pengetahuan agar bisa diproses oleh komputer dan

    menaruhnya ke dalam basis pengetahuan dengan format tertentu. Ada beberapa

    cara untuk mendapatkan pengetahuan yaitu:

    1)  Kuesioner

    Metode ini dilakukan dengan cara membagikan daftar pertanyaan tertulis

    kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner

    kemudian dicatat atau direkam, kemudian diolah untuk menghasilkan suatu

    informasi tertentu.

    2)  Observasi

    Observasi adalah suatu metode yang menunjukan cara mengumpulkan data

    dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek yang akan diteliti

    dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang

    hal-hal tertentu yang akan diamati. Materi dan pengetahuan hasil pengamatan

    akan dikumpulkan dan digunakan sebagai acuan dalam penelitian.

    3)  Analisa dokumen

    Analisa dokumen merupakan kegiatan pengumpulan dokumen-dokumen yang

     berhubungan dengan materi penelitian kemudian dianalisa untuk menghasilkan

    suatu informasi baru yang menunjang penelitian.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    43/374

    21

    4)  Wawancara

    Wawancara adalah sebuah metode pencarian data melalui kegiatan tanya

     jawab secara  face to face  antara peneliti dengan responden untuk mendapatkan

    informasi secara lisan dengan tujuan untuk memperoleh data yang dapat

    menjelaskan ataupun menjawab suatu permasalahan penelitian.

     b.  Basis pengetahuan (knowledge base)

    Basis pengetahuan mengandung pengetahuan yang diperlukan untuk

    memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah. Basis pengetahuan

    terdiri dari dua elemen dasar yaitu fakta dan rule. Fakta menunjukan situasi,

    kondisi dan permasalahan yang ada. Misalkan fakta tentang jumlah kasus demam

     berdarah, malaria, chikungunya dan kaki gajah berturut-turut yang terjadi di

    Kabupaten Sikka pada tahun 2010 adalah 861, 19.763, 20 dan 5.252.  Rule adalah

    aturan untuk mengarahkan penggunaan pengetahuan dalam memecahkan masalah.

    Misalkan aturan untuk menetapkan seseorang menderita penyakit akibat gigitan

    nyamuk berdasarkan gijala-gejala yang dialami.

    c.  Mesin inferensi (inference engine)

    Mesin inferensi adalah sebuah program yang berfungsi untuk memandu

     proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang

    ada, memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model dan fakta yang disimpan

    dalam basis pengetahuan untuk mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam

     prosesnya mesin inferensi menggunakan Teorema Bayes sebagai panduan dalam

    melakukan proses penalaran (Sutojo, Mulyanto, Suhartono, 2010).

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    44/374

    22

    d.  Dareah kerja (blackboard )

     Blackboard  adalah area kerja memori yang disimpan sebagai database untuk

    deskripsi persoalan terbaru yang ditetapkan oleh data input  dan digunakan juga

    untuk penekanan hipotesis dan keputusan sementara. Tiga-tipe keputusan yang

    dapat direkam pada blackboard  yaitu rencana (bagaimana menghadapi masalah),

    agenda (aksi-aksi potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi) dan solusi

    (calon aksi yang akan dibangkitkan)

    e.  Antarmuka pengguna (user interface)

    User Interface merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan langsung

    dengan pengguna. Antarmuka pengguna berfungsi sebagai penghubung atau

    media komunikasi antara pengguna dengan sistem pakar. Komunikasi akan

    semakin bagus bila disajikan dalam bahasa alami.

    f.  Subsistem penjelasan (explanation subsystem/justifier) 

    Berfungsi untuk memberi penjelasan kepada pengguna, bagaimana suatu

    kesimpulan dapat diambil. Kemampuan seperti ini sangat penting bagi pengguna

    untuk mengetahui proses pemindahan keahlian pakar maupun dalam pemecahan

    masalah (Sutojo, Mulyanto, Suhartono, 2010).

    g.  Sistem perbaikan pengetahuan (knowledge refining system)

    Kemampuan memperbaiki pengetahuan dari seorang pakar diperlukan untuk

    menganalisis pengetahuan, belajar dari kesalahan masa lalu, kemudian

    memperbaiki pengetahuannya sehingga dapat dipakai pada masa mendatang.

    Kemampuan evaluasi diri seperti itu diperlukan oleh program agar dapat

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    45/374

    23

    menganalisis alasan-alasan kesuksesan dan kegagalannya dalam mengambil

    kesimpulan (Sutojo, Mulyanto, Suhartono, 2010).

    h.  Pengguna (user )

    Pengguna adalah seseorang yang menggunakan sistem pakar untuk

    mendiagnosa jenis penyakit berdasarkan gejala-gejala yang dialaminya. Pada

    umumnya penggua sistem pakar bukanlah seorang pakar. Mereka membutuhkan

    saran dan solusi dari pakar untuk menyelsesaikan masalah yang dihadapi.

    4.  Representasi pengetahuan (knowledge representation)

    Representasi pengetahuan adalah sebuah metode yang digunakan untuk

    merumuskan pengetahuan-pengetahuan yang terdapat dalam sebuah masalah.

    Bahasa representasi harus mudah dipahami oleh programer untuk mendapatkan

    suatu solusi pemecahan masalah. Sebuah sistem pakar yang handal dan efektif

    dapat diperoleh jika representasi pengetahuannya dipilih dengan tepat.

    Representasi pengetahuan terdiri dari beberpa model yaitu jaringan semantik

    ( semantic nets), bingkai ( frame), kaidah produksi ( production rule) dan logika

     predikat ( predicate logic).

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan representasi pengetahuan kaidah

     produksi yang dituliskan dalam bentuk jika-maka (if-then). Setiap rule terdiri dari

    dua bagian, yaitu bagian  IF   disebut evidence  (fakta-fakta) dan bagian THEN  

    disebut hipotesis atau kesimpulan. Syntax Rule adalah I F  evidence then  hipotesis.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    46/374

    24

    5.  Penyakit-penyakit akibat gigitan nyamuk

    Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai " Mosquito", berasal dari

    sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil.

     Nyamuk adalah serangga yang tergolong dalam order diptera;  genera  termasuk

    anopheles, culex,  psorophora, ochlerotatus, aedes,  sabethes, wyeomyia, culiseta,

    dan haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35  genera  yang merangkum

    2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan

    enam kaki panjang; antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15

    mm. Sebagian besar spesies nyamuk betina menghisap darah (hematophagy) dari

    hewan lain yang dapat menyebarkan penyakit, membunuh jutaan orang setiap

    tahun sejak ribuan tahun yang lalu karena gigitan nyamuk dapat menyebabkan

    timbulnya beberapa penyakit bagi korban gigitannya, antara lain:

    a.  Penyakit malaria

    1)  Definisi

    Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama  plasmodium.

    Ada empat jenis  plasmodiaum yaitu  plasmodium falciparum,  plasmodium vivax,

     plasmodium malariae  dan  plasmodium ovale. Penyakit ini ditularkan melalui

    gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit

     plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah

    merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal

    menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi

    komplikasi yang berujung pada kematian. Penyakit ini paling banyak terjadi di

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    47/374

    25

    daerah tropis dan subtropis dimana parasit  plasmodium  dapat berkembang baik

     begitu pula dengan vektor nyamuk anopheles.

    2)  Gejala

    Gejala malaria terjadi rata-rata setelah sembilan sampai 14 hari setelah

    terinfeksi. Daftar gejala penyakit malaria beserta nilai probabilitasnya dapat

    dilihat pada tabel 4. Nilai probabilitas tersebut diperoleh dari hasil analisis empat

    orang pakar yang diperoleh penulis menggunakan metode kuesioner.

    3)  Pengobatan

    Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit

    terhadap obat tertentu. Untuk suatu serangan malaria  falciparum  akut dengan

     parasit yang resisten terhadap klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin

    secara intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi resistensi terhadap klorokuin,

    karena itu biasanya diberikan klorokuin dan primakuin sedangkan untuk

     pengobatan malaria, ada beberapa jenis obat yang dikenal umum yaitu obat

    standar (klorokuin dan primakuin), obat alternatif (kina dan sulfadoksin +

     pirimetamin), obat malaria penunjang (vitamin B complex, vitamin C dan sulfas

    ferrosus), obat malaria berat (kina HCL 25% injeksi-1 ampul 2 cc) dan obat

    malaria alternatif (klorokuin injeksi-1 ampul 2 cc).

     b.  Penyakit demam berdarah

    1)  Definisi

    Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus

    dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    48/374

    26

    genus aedes, misalnya aedes aegypti atau aedes albopictus. Terdapat empat jenis

    virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah yaitu

    DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Penyakit demam berdarah ditemukan di

    daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan

    yang lembap. Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada

    seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama.

    Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang

     berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia.

    2)  Gejala

    Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi

    oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus

    dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah

    infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang

    lebih parah saat terinfeksi untuk kedua kalinya. Daftar gejala penyakit demam

     berdarah beserta nilai probabilitasnya dapat dilihat pada tabel 4. Nilai probabilitas

    tersebut diperoleh dari hasil analisis empat orang pakar yang diperoleh penulis

    menggunakan metode kuesioner.

    3)  Pengobatan

    Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah

    yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau

    elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat

    yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    49/374

    27

    menurunkan demam serta banyak istirahat. Bagi pasien dengan demam berdarah

    yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah

    sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi

    darah akibat pendarahan yang terjadi. Seseorang yang terkena demam berdarah

     juga harus dicegah terkena gigitan nyamuk, karena dikhawatirkan dapat

    menularkan virus dengue kepada orang lain yang sehat.

    c. 

    Penyakit chikungunya

    1)  Definisi

    Chikungunya adalah suatu penyakit yang menyebabkan posisi tubuh

     penderita menjadi meliuk atau melengkung, mengacu pada postur penderita yang

    membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Penyebab penyakit ini adalah

    sejenis virus, yaitu alphavirus  dan ditularkan lewat nyamuk aedes aegypti.

     Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski

    masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan.

    Penyakit chikungunya  disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus

    chikungunya. virus chikungunya  ini masuk keluarga togaviridae, genus

    alphavirus.

    2)  Gejala

    Daftar gejala penyakit chikungunya beserta nilai probabilitasnya dapat dilihat

     pada tabel 4. Nilai probabilitas tersebut diperoleh dari hasil analisis empat orang

     pakar yang diperoleh penulis menggunakan metode kuesioner.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    50/374

    28

    3)  Pengobatan

    Penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam tujuh hari karena virus ini

    termasuk  self limiting disease  maksudnya hilang dengan sendirinya dengan

    istirahat cukup, obat demam, kompres, serta antisipasi terhadap kejang demam.

     Namun, rasa nyeri akibat penyakit ini masih tertinggal dalam hitungan minggu

    sampai bulan. Dokter biasanya hanya memberikan obat penghilang rasa sakit dan

    demam atau golongan obat yang dikenal dengan obat-obat flu serta vitamin untuk

     penguat daya tahan tubuh (misalnya parasetamol).

    d.  Penyakit kaki gajah

    1)  Definisi

    Cacing filaria (wuchereria bancrofti) termasuk salah satu jenis invertebrata

    yang merugikan manusia. Di Indonesia,  filariasis  dapat disebabkkan oleh tiga

     jenis cacing filaria, yaitu wuchereria bancrofti,  grugia malayi dan brugia timori.

    Cacing filaria dapat menyebabkan penyakit kaki gajah atau  filariasis  yang

    ditularkan melalui gigitan berbagai jenis nyamuk kecuali nyamuk mansoni yang

     jumlahnya kurang lebih 23 spesies nyamuk dari genus anopheles, culex,

    mansonia, aedes  dan armigeres. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila

    tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap, berupa

     pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik wanita maupun pria. Akibatnya,

     penderita penyakit kaki gajah tidak dapat bekerja secara optimal bahkan dalam

    hidupnya selalu bergantung pada orang lain.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    51/374

    29

    2)  Gejala

    Daftar gejala penyakit kaki gajah beserta nilai probabilitasnya dapat dilihat

     pada tabel 4. Nilai probabilitas tersebut diperoleh dari hasil analisis empat orang

     pakar yang diperoleh penulis menggunakan metode kuesioner.

    3)  Pengobatan

    Pemeriksaan dilakukan pada darah penderita dan diperiksa pada pukul 20.00

    malam waktu setempat karena pada saat malam hari mikrofilaria  terdapat di

    dalam darah tepi penderita. Apabila ternyata di dalam pemeriksaan sediaan darah

    tebal ditemukan mikrofilaria, maka orang tersebut dinyatakan sebagai penderita

     filariasis  atau terserang penyakit kaki gajah. Program eliminasi dilaksanakan

    melalui pengobatan masal dengan DEC ( Diethil Carbarnazile Citrate) dan

    albendasol untuk setahun sekali selama lima tahun. DEC bersifat membunuh

    mikrofilaria  juga makrofilaria  atau satu-satunya obat penyakit kaki gajah

    ( filariasis) yang efektif, aman dan relatif murah. Pada pengobatan perorangan,

    aturan dosis yang dianjurkan untuk 6 mg/kg berat badan/hari, selama 12 hari di

    minum sesudah makan, dalam sehari tiga kali. Pada pengobatan masal (program

     pengendalian filariasis), digunakan pemberian DEC dosis rendah, dengan jangka

    waktu pemberian yang lebih lama, misalnya dalam bentuk garam DEC 0,2%-

    0,4% selama 9-12 bulan, untuk orang dewasa digunakan 100 mg/minggu selama

    40 minggu.

    Menurut data BPS Kabupaten Sikka (2010), jenis penyakit akibat gigitan

    nyamuk yang paling banyak diderita oleh penduduk Kabupaten Sikka adalah

    malaria dengan jumlah kasus mencapai 19.763 kasus. Selanjutnya diikuti oleh

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    52/374

    30

    kaki gajah dengan jumlah 5.252 kasus, demam berdarah berjumlah 861 kasus dan

    chikungunya berjumlah 20 kasus. Jika jumlah kasus diatas dibagi dengan jumlah

     penduduk Kabupaten Sikka saat itu maka akan diperoleh nilai probabilitas

     populasi penyakit akibat gigitan nyamuk yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut

    ini.

    Tabel 3. Nilai Probabilitas Populasi Penyakit Akibat Gigitan Nyamukdi Kabupaten Sikka Tahun 2010

    Kode  Nama Penyakit Nilai Probabilitas PopulasiH1  Malaria 0,065805

    H2  Demam berdarah 0,002867

    H3  Chikungunya 0,000067

    H4  Kaki gajah 0,017488

    Tabel 4 berikut ini menunjukan gejala-gejala yang ditimbulkan akibat

     penyakit malaria, demam berdarah, chikungunya dan kaki gajah beserta nilai

     probabilitasnya masing-masing yang diperoleh dari hasil analisis empat orang

     pakar.

    Tabel 4. Daftar Gejala Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk

    KodeGejala

    Gejala PenyakitAkibat Gigitan Nyamuk

    Presentase KemungkinanMenderita Penyakit

    Malaria(%)

    DBD(%)

    Chikungunya(%)

    KakiGajah

    (%)E1  Menggigil/dingin 0,55 0,45 0,15 0,1E2  Demam 0,7 0,7 0,5 0,45E3  Suhu badan meningkat 0,45 0,5 0,38 0,15E4  Berkeringat 0,55 0,48 0,3 0,08E5  Sakit kepala 0,58 0,68 0,55 0,15E6  Mual 0,3 0,3 0,05 0E7  Muntah-muntah 0,25 0,1 0,05 0,05E8  Nyeri saat menelan 0,1 0,15 0,08 0,03E9  Nyeri seluruh/sebagian anggota tubuh 0,4 0,55 0,63 0,23E10  Pucat 0,43 0,4 0,35 0,28E11  Gangguan kesadaran 0,4 0,4 0,13 0,03E

    12  Kejang-kejang 0,38 0,35 0,13 0

    E13  Mata kuning 0,55 0,05 0 0

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    53/374

    31

    E14  Tubuh kuning 0,38 0,05 0 0E15  Pendarahan di hidung 0,05 0,58 0,03 0

    E16  Pendarahan di gusi 0,05 0,6 0 0E17  Pendarahan pada saluran pencernaan 0,05 0,15 0,03 0,03E18  Jumlah kencing kurang (oliguri) 0,2 0,3 0,18 0,05E19  Warna urine seperti teh tua 0,5 0,1 0,05 0,03E20  Sesak nafas 0,1 0,1 0,05 0,03E21  Ruam 0,05 0,15 0,05 0,03E22  Perdarahan kecil-kecil di kulit 0,05 0,55 0,1 0E23  Penurunan trombosit 0,25 0,75 0,13 0,15E24  Tubuh melengkung/meliuk 0,05 0,05 0,03 0,03E25  Mata merah 0 0,1 0,05 0,03E26  Flu 0,25 0,23 0,1 0,05E27  Lumpuh 0 0 0,45 0,05E28  Lemas 0,45 0,5 0,3 0,1

    E29  Bengkak di daerah lipatan paha 0 0 0,1 0,45E30  Ketiak tampak kemerahan 0,05 0,1 0,03 0,03E31  Tungkai, lengan, buah dada membesar 0 0 0 0,4E32  Buah zakar terlihat agak kemerahan 0,05 0,08 0,03 0,05E33  Buah zakar terasa panas 0 0,05 0,05 0E34  Nyeri otot 0,45 0,48 0,45 0,38E35  Kulit merah 0 0,2 0,03 0,03E36  Kekurangan darah/anemia  0,2 0,4 0,08 0E37  Perdarahan pada anus 0 0,05 0 0E38  Kekurangan cairan(dehidrasi) 0,15 0,2 0,15 0,05E39  Terasa geli pada kulit 0,05 0,08 0,03 0,08E40  Nyeri dibelakang mata 0,1 0,2 0,1 0

    E41  Kencing berdarah (haematuria) 0,1 0 0 0E42  Pendarahan di bawah kulit 0 0,45 0,13 0E43  Sulit tidur 0,15 0,15 0,13 0,1E44  Tekanan darah menurun 0,13 0,18 0,1 0,05

    6.  Ketidakpastian dengan Teorema Bayes

    Teorema Bayes diadopsi dari nama penemunya yaitu Thomas Bayes sekitar

    tahun 1950. Teorema Bayes adalah sebuah teori kondisi probabilitas yang

    memperhitungkan probabilitas suatu kejadian (hipotesis) bergantung pada

    kejadian lain (bukti). Pada dasarnya, teorema tersebut mengatakan bahwa kejadian

    di masa depan dapat diprediksi dengan syarat kejadian sebelumnya yang telah

    terjadi.

    Teorema Bayes adalah suatu metode yang digunakan untuk menangani

    masalah ketidakpastian data. Contohnya kasus pasien yang menderita gejala

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    54/374

    32

    demam dan suhu badan meningkat. Keputusan yang diambil adalah apakah pasien

    tersebut menderita demam berdarah, malaria, chikungunya  atau kaki gajah.

    Sebuah sistem pakar yang baik harus mempu menangani masalah ketidakpastian

    data diatas. Dengan menggunakan Teorema Bayes, sistem pakar dapat

    mengestimasi dan menarik kesimpulan dengan baik.

    Teorema Bayes menyediakan beberapa rumusan untuk menarik kesimpulan

     berdasarkan fakta (evidence) dan hipotesis.

    a.  Bentuk Teorema Bayes untuk evidence tunggal dan hipotesis tunggal

    Keterangan:

    = probabilitas hipotesis H terjadi jika evidence E terjadi

    = probabilitas munculnya evidence E, jika hipotesis H terjadi

    = probabilitas hipotesis H tanpa memandang evidence apapun

    = probabilitas evidence E tanpa memandang apapun

     b.  Bentuk Teorema Bayes untuk evidence tunggal dan hipotesis ganda

    Keterangan:

    = probabilitas hipotesis terjadi jika evidence E terjadi

    = probabilitas munculnya evidence E, jika hipotesis terjadi

    = probabilitas hipotesis tanpa memandang evidence apapun

    ...................................................................... (1)

    ......................................................... (2)

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    55/374

    33

    = jumlah hipotesis yang terjadi

    c. 

    Bentuk Teorema Bayes untuk evidence ganda dan hipotesis ganda

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumusan bentuk Teorema Bayes

    dengan evidence ganda dan hipotesis ganda. Hal ini dikarenakan dalam penelitian

     penulis menemukan ada beberapa penyakit yang memiliki gejala yang sama.

    Seperti gejala demam dimiliki oleh penyakit demam berdarah, malaria,

    chikungunya dan kaki gajah.

    7.  Sistem Informasi Mobile 

    Dalam perkembangannya sistem informasi tidak hanya berhenti pada

    computer based information system  saja. Perkembangan baru yang dipicu oleh

     banyaknya penggunaan telepon seluler di berbagai belahan dunia. Hampir setiap

    orang sudah memiliki handphone untuk berkomunikasi nirkabel. Mobilitas orang

    yang tinggi merupakan kata kunci munculnya teknokogi komunikasi bergerak

    (mobile communication) seperti handphone. Mobilisasi yang tinggi jangan sampai

    menghalangi seseorang terhadap akses informasi. Hal inilah yang mendasari

    munculnya mobile information system. Dengan mobile information system setiap

    orang dapat mengakses informasi kapanpun, dimanapun dan untuk urusan apapun.

    Pada perkembangan berikutnya, teknologi nirkabel makin pesat setelah

    ditemukan SMS. Penggunaan SMS pada handphone  lebih banyak jika

    dibandingkan dengan komunikasi secara langsung. Selain hemat, komunikasi

    melalui SMS lebih bersifat personal. Munculnya SMS memberi inspirasi bagi

    ..... (3)

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    56/374

    34

    sejumlah orang untuk mengembangkan aplikasi yang berbasis SMS seperti kuis

     berhadiah, polling, pemesanan tiket, sistem informasi akademik, dan transaksi

     perbankan.

    8.  Short Message Service (SMS)

    SMS merupakan fasilitas standar dari GSM, walaupun kini sudah banyak

    telepon selular dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) yang

     juga dilengkapi dengan fasilitas SMS. Fasilitas ini dipakai untuk mengirim dan

    menerima pesan ke dan dari sebuah telepon selular.

    a.  Global System for Mobile communication (GSM)

    GSM merupakan standard yang diterima secara global untuk komunikasi

    seluler digital. Sepanjang evolusi telekomunikasi seluler, berbagai sistem telah

    dikembangkan tanpa standard tertentu. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah

    terutama dalam pengembangan digital radio technology. Pada tahun 1982, GSM

    ( groupe special mobile) yang merupakan suatu grup kerja pada CEPT

    (Conference Europeance d’Administration de Post at Telecomunication) dibentuk

    untuk menciptakan sebuah sistem yang menjadi standard pada handphone  di

    Eropa. Nama dari sistem diambil dari grup ini namun karena alasan marketing,

    kemudian GSM berubah menjadi Global System for Mobile Communication.

     b.  SMS gateway 

    SMS gateway merupakan mekanisme mengirim dan menerima pesan singkat

     berupa teks melalui sebuah komputer yang terhubung ke handphone atau modem

    Global System for Mobile Communication  (GSM) melalui  serial port , IrDA

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    57/374

    35

    maupun bluetooth  dimana handphone  berfungsi sebagai modem. Arsitekur ini

    disebut independent service. Arsitektur lain untuk menghubungkan antara

     penerima dan penyedia informasi melalui SMS yaitu dependent service  dimana

    komputer yang berfungsi sebagai server  gateway  terhubung secara langsung ke

    server operator seluler melalui internet. SMS  gateway  dapat dimanfaatkan untuk

    keperluan yang lebih luas dalam menyediakan informasi sejenis bagi banyak

    orang sesuai permintaan dengan format tertentu secara otomatis (Wahidin, 2010).

    c.  Cara kerja short message service 

    Pada saat pesan SMS dikirim dari handphone, pesan tersebut tidak langsung

    dikirim ke handphone  tujuan, akan tetapi terlebih dahulu dikirim ke Short

     Message Service Center   (SMSC) dengan prinsip  store and forward , setelah itu

     baru dikirimkan ke handphone  yang dituju. Melalui keberadaan SMSC dapat

    diketahui status dari SMS yang dikirim, apakah telah sampai ataukah gagal

    diterima oleh handphone tujuan. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif

    dan menerima SMS yang dikirim, ia akan mengirim kembali pesan konfirmasi ke

    SMSC yang menyatakan bahwa SMS telah diterima. Kemudian SMSC

    mengirimkan kembali status tersebut kepada si pengirim. Tetapi jika handphone 

    tujuan dalam keadaan mati atau di luar jangkauan, SMS yang dikirimkan akan

    disimpan pada SMSC sampai periode validitas terpenuhi, jika periode validitas

    terlewati maka SMS itu akan dihapus dari SMSC dan tidak dikirimkan ke

    handphone tujuan. Disamping itu SMSC juga akan mengirim pesan informasi ke

    nomor pengirim yang menyatakan pesan yang dikirim belum diterima atau gagal

    (Wahidin, 2010).

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    58/374

    36

    d.   AT command

     AT command  adalah perintah-perintah yang digunakan untuk berkomunikasi

    dengan terminal (handphone) melalui  serial port   pada komputer. Dengan  AT

    command , dapat diketahui vendor dari handphone  yang digunakan, kekuatan

    sinyal, membaca pesan yang ada pada SIM card dan lainnya. Tabel 5 berikut ini

     berisi perintah-perintah AT  yang terkait dengan SMS server :

    Tabel 5.  AT Command yang Digunakan  pada SMS Server  

    AT Command Keterangan

    AT Mengecek apakah handphone telah terhubung

    AT + CMGF Menetapkan format mode dari terminal

    AT + CSCS Menetapkan jenis encoding

    AT + CNMI Mendeteksi pesan SMS baru masuk secara otomatis

    AT + CMGL Membuka daftar SMS yang ada pada SIM Card  

    AT + CMGS Mengirim pesan SMS

    AT + CMGR Membaca pesan SMSAT + CMGD Menghapus pean SMS

    Dalam menggunakan AT command  ada beberapa hal yang harus diperhatikan

    yaitu command apa yang harus dimasukan pada terminal, tindakan apa yang harus

    dilakukan setelah command dimasukan ke terminal dan mengetahui respon apa

    yang didapat setelah melakukan tindakan pada command yang dimasukan. 

    e.   Protocol Data Unit  (PDU)

    Dalam pengiriman dan penerimaan pesan SMS, terdapat dua mode, yaitu

    mode teks dan mode PDU . Mode teks adalah format pesan dalam bentuk teks asli

    yang dituliskan pada saat akan mengirimkan pesan. Sedangkan mode PDU  adalah

    format pesan dalam bentuk oktet heksadesimal dan oktet semidesimal dengan

     panjang mencapai 160 (7 bit) atau 140 (8 bit) karakter. Di Indonesia, tidak semua

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    59/374

    37

    operator   GSM   maupun terminal mendukung mode teks, sehingga mode yang

    digunakan adalah mode  PDU (Wahidin, 2010). Pada pengiriman pesan terdapat

    dua jenis mobile, yaitu mobile terminated   (handphone  penerima) dan mobile

    originated  (handphone pengirim).

    1)   PDU  pengiriman

    PDU pengirim adalah pesan yang dikirim dari handphone ke SMSC. Pada

     prinsipnya apabila kita mengirim pesan ke nomor tujuan, pesan itu akan melalui

    SMSC. Pesan yang akan dikirim oleh terminal masih dalam bentuk teks,

    sedangkan dalam pengiriman ke SMSC harus dalam bentuk PDU. Untuk itu

    sebelum dikirim, terminal atau handphone akan melakukan perubahan dari format

    teks menjadi PDU, proses ini sering disebut proses encodec (Wahidin, 2010).

    Adapun skema dari format PDU pengirim telah diatur dan ditetapkan oleh ETSI

    terlihat pada tabel 6 berikut ini.

    Tabel 6. Skema Format SMS PDU Pengirim

    SCA PDU Type MR DA PID DCS VP UDL UD

    Keterangan:

    a)  Service Center Address (SCA): adalah informasi dari alamat atau nomor

    SMSC. SCA memiliki tiga komponen yaitu len  (panjang informasi SMSC

    dalam octet ), type of number  (format nomor dari SMSC. Untuk format lokal

    81 hexa, sedangkan format internasional 91 hexa) dan service center number  

    (nomor SMSC dari operator pengirim. Jika panjangnya ganjil maka pada

    karakter terakhir ditambahkan 0F hexa). Dalam pengiriman SMS, nomor

    SMSC tidak dicantumkan sehingga SCA bernilai 00.

  • 8/18/2019 1. Contoh Skripsi (Format Baru)

    60/374

    38

     b)   PDU Type: nilai default  dari PDU type untuk SMS pengirim adalah 11 hexa,

    yang memiliki arti bahwa 11 hexa = 0010001. 

    c)   Message Reference (MR): acuan dari pengaturan pesan SMS. Apabila diberi

    nilai 00 maka pengaturan pesan SMS dilakukan sendiri oleh handphone 

    tujuan. 

    d)   Destination Address  (DA): alamat atau nomor tujuan, yang terdiri atas

     panjangnya nomor tujuan (len), format dari nomor tujuan (type number ) dan

    nomor tujuan (destination number ).

    e)   Protocol Identifier (PID): tipe atau format dari ca