06 garis kontur.pdf

27
Interpretasi struktur dalam irisan data seismik melibatkan interpolasi tiga dimensi data sepanjang lintasan pada setiap bidang luasan daerah eksplorasi. Hasilnya berupa luasan permukaan yang disebut ‘horizon’. Pada umumnya horizon ditampilkan dengan menggunakan peta kontur. Peta kontur yang disajikan biasanya berupa peta struktur (daerah prospek) dan peta ketebalan. Horizon dapat pula disajikan dalam bentuk penampang geologi atau diagram Fence.

Upload: rizki-khikmawati

Post on 07-Nov-2015

66 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • Interpretasi struktur dalam irisan data seismik melibatkan

    interpolasi tiga dimensi data sepanjang lintasan pada

    setiap bidang luasan daerah eksplorasi.

    Hasilnya berupa luasan permukaan yang disebut horizon. Pada umumnya horizon ditampilkan dengan menggunakan

    peta kontur.

    Peta kontur yang disajikan biasanya berupa peta struktur

    (daerah prospek) dan peta ketebalan.

    Horizon dapat pula disajikan dalam bentuk penampang

    geologi atau diagram Fence.

  • Kontur Kontur adalah garis-garis pada peta yang menghubungkan titik-titik

    pada peta yang mempunyai nilai/besar sama.

    Sedangkan peta kontur merupakan garis-garis yang menggambarkan bidang horizontal suatu permukaan yang diproyeksikan ke sebuah bidang datar.

    Garis-garis kontur digambar pada interval garis tertentu yang memadai sedemikian rupa sehingga peta kontur tersebut memberikan informasi yang lengkap dan mudah dibaca/ dimengerti.

    Misal untuk interval kontur waktu sebesar 10 20 ms, interval kontur kedalaman 50-100 ft, dan lain sebagainya.

    Pemilihan interval garis kontur disesuaikan dengan relief struktur lokal, ketelitian peta yang dikehendaki terhadap relief dan kualitas data.

  • Membuat garis kontur

    Membuat garis kontur biasanya dilakukan secara manual atau dengan menggunakan mesin komputer yang dapat mengerjakan lebih cepat dan akurat terhadap keterlibatan masing-masing data (data individual) dari pada cara manual.

    Kualitas pengkonturan yang dilakukan oleh mesin sangat bergantung pada kecanggihan perangkat lunak itu sendiri, misal perangkat lunak program SURFER, MATLAB, ENERGRAPH dan lain-lain.

    Namun demikian pembuatan garis kontur dengan menggunakan mesin sering gagal pada saat menampilkan struktur-struktur komplek atau daerah-daerah yang memerlukan imajinasi geologis tertentu

  • Contoh ambiguitas konturing

  • Pembuatan peta kontur secara

    prinsip terdapat tiga metode

    1. Linier atau proporsional, adalah metode yang melakukan interpolasi linier antara nilai-nilai titik yang tersaji untuk menentukan tempat garis kontur,

  • 2. Kontur Jarak Sama (Equal Spacing Contouring), adalah penempatan garis kontur berdasarkan asumsi bahwa kemiringan (dip) suatu struktur tidak bervariasi. Sebagai konsekwensinya daerah tinggian atau daerah rendahan dikontur hanya berdasarkan data yang ada dengan jarak garis kontur sama.

  • 3. Interpretatif atau Paralel adalah pengkonturan yang digambarkan dengan cara turut melibatkan pertimbangan-pertimbangan imajinasi/ pola-pola struktur geologi yang mungkin berdasarkan perkiraan nalar, seperti perubahan kemiringan suatu struktur adalah smooth, maka garis konturnya akan paralel.

  • Smoothing Garis Kontur

    Setelah pengkonturan secara

    lengkap untuk semua titik

    data, selesai dilakukan

    biasanya ditinjau kembali

    peta kontur tersebut untuk

    dilakukan penghalusan

    (smoothing) sesuai dengan

    perasaan/ pengalaman orang

    yang membuat, walaupun

    terdapat sedikit kesalahan

    penempatan garis kontur

    menurut posisi data (Gambar

    5). Oleh karena itulah

    penarikan garis-garis kontur

    mempunyai nilai seni

    tersendiri, yang tidak

    terdapat pada tarikan garis

    kontur oleh mesin.

  • Aturan

    dasar

    pembuatan

    garis kontur

  • Garis kontur seperti ini sering muncul pada struktur yang berbentuk sadel, sehingga memerlukan kehati-

    hatian dalam pengkonturannya agar peta yang diperoleh benar dan dapat dibaca/dimengerti.

  • Prosedur Penarikan Garis Kontur

    Hubungkan titik-titik tertinggi lebih dahulu untuk semua titik dengan garis tipis yang mudah

    dihapus.

    Tentukan posisi setiap nilai garis kontur lainnya yang lebih rendah sepanjang garis tersebut.

    Gambarkan garis-garis yang menghubungkan titik atau posisi garis yang bernilai sama

    menurut aturan-aturan umum di atas.

  • Pengkonturan Dengan Mesin

    Komputer

    Pada umumnya prinsip kerja perangkat

    lunak dalam pembuatan garis kontur

    menggunakan metode Kisi Segitiga atau

    Kisi Tegaklurus.

    Format data masukan ke mesin berbentuk

    (x, y, z) dengan (x,y) adalah posisi titik dan

    (z) sebagai nilai data di titik tersebut.

  • Metode kisi segitiga (Triangular Grids)Langkah pertama mesin akan menghubungkan titik

    titik kontrol seperti yang ditunjukkan dalam Gambar

    10 untuk membentuk jaringan segitiga. Segitiga ini

    mengambil data di sebelahnya yang terdekat dari titik

    kontrol data satu sama lain, sehingga bentuk segitiga

    yang terbentuk tidak unik. Banyak bentuk segitiga

    yang dapat terbentuk dan setiap segitiga

    diperlakukan sebagai individu-individu problem tiga

    titik.

    Dari ketiga titik tersebut dilakukan interpolasi dan

    dipilih suatu nilai untuk dihubungkan dengan nilai

    yang sama pada segitiga lain di sebelahnya dan

    seterusnya sehingga membentuk garis kontur, seperti

    yang digambarkan oleh Gambar 10 tersebut.

    Lingkaran hitam adalah garis kontur yang dibentuk

    dan angka-angka (1,16), (3,5) dan seterusnya adalah

    posisi (x,y).

    Salah satu kekurangan langkah-langkah di atas

    adalah hasil garis konturnya tampak patah-patah

    (tidak smooth) sehingga cenderung sudutnya tidak

    realistik. Kekurangan ini dapat diperhalus

    dengan membagi-bagi lagi jaringan segitiga tersebut

    menjadi jaringan segitiga yang lebih kecil, sehingga

    garis kontur yang terbentuk menjadi lebih halus

    seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 11.

  • Metode Kisi Tegaklurus (Orthogonal Grid Systems)

    Tanda segiempat hitam adalah posisi titik-titik simpul (nodal) kisi yang diperoleh dari data mentah (raw data) yang merupa lingkaran terbuka. Garis kontur individu diletakkan relatif terhadap simpul kisi tersebut. Jarak antar simpul kisi menentukan kehalusan garis kontur yang dapat bervariasi bari tempat satu ke tempat lainnya, bergantung pada kerapatan data asli dan resolusi kisi yang dikehendaki.

    Nilai di titik simpul kisi pertama kali ditentukan dengan menggerakkan jendela (window) yang melintas pada luasan peta. Jendela di pusatkan pada setiap simpul kisi, kemudian di dalam luasan tersebut dilakukan pencarian data terdekat (dalam contoh ini terdapat 4 data terdekat), untuk menentukan angka/nilai yang sesuai pada posisi masing-masing simpul di dalam jendela tersebut dengan metode rata-rata, rata-rata berbobot dengan invesi jarak kisi, inversi jarak kubus atau inversi jarak kuadrat dan lain sebagainya.

    Prosedur ini dilakukan pada seluruh permukaan peta dengan menggerakkan jendela secara berurutan. Garis-garis kontur di tentukan dengan nilai data yang telah ditentukan pada simpul-simpul kisi tersebut.

  • Perbandingan Pengkonturan Mesin

    Terhadap Manual

    Perbedaan antara keduannya dapat ditulis secara singkat sebagai berikut, sebagai ilustrasi dapat dilihat Gambar 12b.

    Peta kontur hasil mesin

    Secara teknis benar Stabil dan dapat diproduksi/diulang dengan hasil yang sama Dapat memutuskan/menunjukkan daerah yang mungkin prospek/berhasil dengan

    teliti (pada daerah komplek struktur geologinya belum tentu benar).

    Garis konturnya representatif Sangat berguna sebagai peta kontur standar.

    Peta kontur hasil manual

    Sangat interpretatif dan intuitif Mencerminkan adanya informasi tambahan Sangat konseptual Bias (praduga) pribadi yang tidak didukung oleh kenyataan dapat mengakibatkan

    peta tidak akurat.

    Sangat baik bila digunakan bersama-sama dengan mesin pemetaan.

  • Pemetaan Ketebalan

    Peta ketebalan membantu interpretasi untuk;

    Pemahaman bagaimana struktur lokal telah berubah selama kurun waktu geologi.

    Identifikasi dan penghapusan distorsi dalam peta-peta struktur yang tidak halus (smooth) akibat kesalahan koreksi statik residual.

    Koreksi residual statik pada pemrosesan data seismik memang sering dapat menghilangkan bentuk lapisan yang tidak teratur/tidak halus (irregular), tetapi pada struktur yang komplek koreksi tersebut terkadang hampir tidak kelihatan bedanya. Pemetaan ketebalan secara tidak langsung berakibat menghaluskan ketidakteraturan sisa suatu permukaan lapisan tersebut (smoothing).

    Kegunaan lain dari peta ketebalan bagi interpreter adalah untuk menjaga konsistensi ketebalan, tidak hanya pada satu lintasan seismik melainkan juga untuk antar lintasan seismik dalam satu peta eksplorasi, serta untuk mengkontrol hubungan yang nalar antara struktur dangkal (batas lapisan atas) dengan struktur yang dalam (batas lapisan bawah).

  • Pemetaan Sesar

    diperlukan informasi Arah pergeseran vertikal (up

    atau down), Besar pergeseran vertikal, Arah strike

    dari sesar tersebut. Jika dapat diukur, sudut

    kemiringan semu suatu sesar adalah dan jika

    diketahui sudut kemiringan sebenarnya (true dip

    angle), maka dapat diperkirakan sudut horizontal ,

    yaitu sudut antara lintasan seismik terhadap arah

    jurus (strike) sesar melalui persamaan,

    Misal diukur sudut kemiringan semu (dari data

    seismik) sesar sebesar 40o dan diyakini bahwa

    sudut kemiringan sebenarnya 55o, maka sudut

    jurus sesar terhadap lintasan seismik adalah 36o

    sin

    tan

    tan

    1

  • Irisan vertikal (Cross Section)

    Irisan yang dimaksud adalah irisan geologi atau seismik yang merupakan irisan vertikal suatu sistem lapisan batuan atau pemantul. Irisan geologi/ seismik ditampilkan dalam dua dimensi sebagai kontrol geologi yang datanya dapat diperoleh dari data log sumur, atau data pengamatan geologi lain di permukaan.

  • Kombinasi Data Geologi Dan Data Seismik

    Kontrol yang terbaik untuk membuat irisan adalah adanya dua log sumur

    yang terkoreksi baik bersama dengan irisan seismik kualitas bagus

    yang terletak di antara dua log sumur tersebut. Log sumur mempunyai

    pengukuran kedalaman yang akurat berfungsi sebagai marker suatu lapisan

    atau horizon yang berkorelasi kuat terhadap data seismik. Sehingga

    kenampakan-kenampakan struktur geologi akan dapat dipetakan dengan baik.

    303 m

    Multi-story

    Onlapping Fill

    Incision

    4

    W

    WS5.5

    WS5.0

  • Diagram FenceDiagram Fence adalah

    salah satu sarana tampilan

    dalam peta kontur untuk

    mempresentasikan secara

    geologis data irisan seismik

    ke dalam bentuk 3D. Jenis

    diagram Fence dapat

    berupa model 3D dari data

    3D atau model 2D yang

    presentasikan ke bentuk 3D

  • Estimasi Cadangan Dari Peta Kontur

    Dari peta kontur, pada struktur-struktur yang menarik dapat dihitung volume materi yang mengisi struktur tersebut secara kasar.

    Dengan menganggap bahwa ketebalan lapisan relatif seragam dan struktur prospeknya mempunyai bentuk geometri tertentu, lithologi, karakter reservoar, kandungan air dan lain-lainnya sejenis, maka dapat diperkirakan volume cadangannya melalui peta ketebalan.