06 garis kontur.pdf
TRANSCRIPT
-
Interpretasi struktur dalam irisan data seismik melibatkan
interpolasi tiga dimensi data sepanjang lintasan pada
setiap bidang luasan daerah eksplorasi.
Hasilnya berupa luasan permukaan yang disebut horizon. Pada umumnya horizon ditampilkan dengan menggunakan
peta kontur.
Peta kontur yang disajikan biasanya berupa peta struktur
(daerah prospek) dan peta ketebalan.
Horizon dapat pula disajikan dalam bentuk penampang
geologi atau diagram Fence.
-
Kontur Kontur adalah garis-garis pada peta yang menghubungkan titik-titik
pada peta yang mempunyai nilai/besar sama.
Sedangkan peta kontur merupakan garis-garis yang menggambarkan bidang horizontal suatu permukaan yang diproyeksikan ke sebuah bidang datar.
Garis-garis kontur digambar pada interval garis tertentu yang memadai sedemikian rupa sehingga peta kontur tersebut memberikan informasi yang lengkap dan mudah dibaca/ dimengerti.
Misal untuk interval kontur waktu sebesar 10 20 ms, interval kontur kedalaman 50-100 ft, dan lain sebagainya.
Pemilihan interval garis kontur disesuaikan dengan relief struktur lokal, ketelitian peta yang dikehendaki terhadap relief dan kualitas data.
-
Membuat garis kontur
Membuat garis kontur biasanya dilakukan secara manual atau dengan menggunakan mesin komputer yang dapat mengerjakan lebih cepat dan akurat terhadap keterlibatan masing-masing data (data individual) dari pada cara manual.
Kualitas pengkonturan yang dilakukan oleh mesin sangat bergantung pada kecanggihan perangkat lunak itu sendiri, misal perangkat lunak program SURFER, MATLAB, ENERGRAPH dan lain-lain.
Namun demikian pembuatan garis kontur dengan menggunakan mesin sering gagal pada saat menampilkan struktur-struktur komplek atau daerah-daerah yang memerlukan imajinasi geologis tertentu
-
Contoh ambiguitas konturing
-
Pembuatan peta kontur secara
prinsip terdapat tiga metode
1. Linier atau proporsional, adalah metode yang melakukan interpolasi linier antara nilai-nilai titik yang tersaji untuk menentukan tempat garis kontur,
-
2. Kontur Jarak Sama (Equal Spacing Contouring), adalah penempatan garis kontur berdasarkan asumsi bahwa kemiringan (dip) suatu struktur tidak bervariasi. Sebagai konsekwensinya daerah tinggian atau daerah rendahan dikontur hanya berdasarkan data yang ada dengan jarak garis kontur sama.
-
3. Interpretatif atau Paralel adalah pengkonturan yang digambarkan dengan cara turut melibatkan pertimbangan-pertimbangan imajinasi/ pola-pola struktur geologi yang mungkin berdasarkan perkiraan nalar, seperti perubahan kemiringan suatu struktur adalah smooth, maka garis konturnya akan paralel.
-
Smoothing Garis Kontur
Setelah pengkonturan secara
lengkap untuk semua titik
data, selesai dilakukan
biasanya ditinjau kembali
peta kontur tersebut untuk
dilakukan penghalusan
(smoothing) sesuai dengan
perasaan/ pengalaman orang
yang membuat, walaupun
terdapat sedikit kesalahan
penempatan garis kontur
menurut posisi data (Gambar
5). Oleh karena itulah
penarikan garis-garis kontur
mempunyai nilai seni
tersendiri, yang tidak
terdapat pada tarikan garis
kontur oleh mesin.
-
Aturan
dasar
pembuatan
garis kontur
-
Garis kontur seperti ini sering muncul pada struktur yang berbentuk sadel, sehingga memerlukan kehati-
hatian dalam pengkonturannya agar peta yang diperoleh benar dan dapat dibaca/dimengerti.
-
Prosedur Penarikan Garis Kontur
Hubungkan titik-titik tertinggi lebih dahulu untuk semua titik dengan garis tipis yang mudah
dihapus.
Tentukan posisi setiap nilai garis kontur lainnya yang lebih rendah sepanjang garis tersebut.
Gambarkan garis-garis yang menghubungkan titik atau posisi garis yang bernilai sama
menurut aturan-aturan umum di atas.
-
Pengkonturan Dengan Mesin
Komputer
Pada umumnya prinsip kerja perangkat
lunak dalam pembuatan garis kontur
menggunakan metode Kisi Segitiga atau
Kisi Tegaklurus.
Format data masukan ke mesin berbentuk
(x, y, z) dengan (x,y) adalah posisi titik dan
(z) sebagai nilai data di titik tersebut.
-
Metode kisi segitiga (Triangular Grids)Langkah pertama mesin akan menghubungkan titik
titik kontrol seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
10 untuk membentuk jaringan segitiga. Segitiga ini
mengambil data di sebelahnya yang terdekat dari titik
kontrol data satu sama lain, sehingga bentuk segitiga
yang terbentuk tidak unik. Banyak bentuk segitiga
yang dapat terbentuk dan setiap segitiga
diperlakukan sebagai individu-individu problem tiga
titik.
Dari ketiga titik tersebut dilakukan interpolasi dan
dipilih suatu nilai untuk dihubungkan dengan nilai
yang sama pada segitiga lain di sebelahnya dan
seterusnya sehingga membentuk garis kontur, seperti
yang digambarkan oleh Gambar 10 tersebut.
Lingkaran hitam adalah garis kontur yang dibentuk
dan angka-angka (1,16), (3,5) dan seterusnya adalah
posisi (x,y).
Salah satu kekurangan langkah-langkah di atas
adalah hasil garis konturnya tampak patah-patah
(tidak smooth) sehingga cenderung sudutnya tidak
realistik. Kekurangan ini dapat diperhalus
dengan membagi-bagi lagi jaringan segitiga tersebut
menjadi jaringan segitiga yang lebih kecil, sehingga
garis kontur yang terbentuk menjadi lebih halus
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 11.
-
Metode Kisi Tegaklurus (Orthogonal Grid Systems)
Tanda segiempat hitam adalah posisi titik-titik simpul (nodal) kisi yang diperoleh dari data mentah (raw data) yang merupa lingkaran terbuka. Garis kontur individu diletakkan relatif terhadap simpul kisi tersebut. Jarak antar simpul kisi menentukan kehalusan garis kontur yang dapat bervariasi bari tempat satu ke tempat lainnya, bergantung pada kerapatan data asli dan resolusi kisi yang dikehendaki.
Nilai di titik simpul kisi pertama kali ditentukan dengan menggerakkan jendela (window) yang melintas pada luasan peta. Jendela di pusatkan pada setiap simpul kisi, kemudian di dalam luasan tersebut dilakukan pencarian data terdekat (dalam contoh ini terdapat 4 data terdekat), untuk menentukan angka/nilai yang sesuai pada posisi masing-masing simpul di dalam jendela tersebut dengan metode rata-rata, rata-rata berbobot dengan invesi jarak kisi, inversi jarak kubus atau inversi jarak kuadrat dan lain sebagainya.
Prosedur ini dilakukan pada seluruh permukaan peta dengan menggerakkan jendela secara berurutan. Garis-garis kontur di tentukan dengan nilai data yang telah ditentukan pada simpul-simpul kisi tersebut.
-
Perbandingan Pengkonturan Mesin
Terhadap Manual
Perbedaan antara keduannya dapat ditulis secara singkat sebagai berikut, sebagai ilustrasi dapat dilihat Gambar 12b.
Peta kontur hasil mesin
Secara teknis benar Stabil dan dapat diproduksi/diulang dengan hasil yang sama Dapat memutuskan/menunjukkan daerah yang mungkin prospek/berhasil dengan
teliti (pada daerah komplek struktur geologinya belum tentu benar).
Garis konturnya representatif Sangat berguna sebagai peta kontur standar.
Peta kontur hasil manual
Sangat interpretatif dan intuitif Mencerminkan adanya informasi tambahan Sangat konseptual Bias (praduga) pribadi yang tidak didukung oleh kenyataan dapat mengakibatkan
peta tidak akurat.
Sangat baik bila digunakan bersama-sama dengan mesin pemetaan.
-
Pemetaan Ketebalan
Peta ketebalan membantu interpretasi untuk;
Pemahaman bagaimana struktur lokal telah berubah selama kurun waktu geologi.
Identifikasi dan penghapusan distorsi dalam peta-peta struktur yang tidak halus (smooth) akibat kesalahan koreksi statik residual.
Koreksi residual statik pada pemrosesan data seismik memang sering dapat menghilangkan bentuk lapisan yang tidak teratur/tidak halus (irregular), tetapi pada struktur yang komplek koreksi tersebut terkadang hampir tidak kelihatan bedanya. Pemetaan ketebalan secara tidak langsung berakibat menghaluskan ketidakteraturan sisa suatu permukaan lapisan tersebut (smoothing).
Kegunaan lain dari peta ketebalan bagi interpreter adalah untuk menjaga konsistensi ketebalan, tidak hanya pada satu lintasan seismik melainkan juga untuk antar lintasan seismik dalam satu peta eksplorasi, serta untuk mengkontrol hubungan yang nalar antara struktur dangkal (batas lapisan atas) dengan struktur yang dalam (batas lapisan bawah).
-
Pemetaan Sesar
diperlukan informasi Arah pergeseran vertikal (up
atau down), Besar pergeseran vertikal, Arah strike
dari sesar tersebut. Jika dapat diukur, sudut
kemiringan semu suatu sesar adalah dan jika
diketahui sudut kemiringan sebenarnya (true dip
angle), maka dapat diperkirakan sudut horizontal ,
yaitu sudut antara lintasan seismik terhadap arah
jurus (strike) sesar melalui persamaan,
Misal diukur sudut kemiringan semu (dari data
seismik) sesar sebesar 40o dan diyakini bahwa
sudut kemiringan sebenarnya 55o, maka sudut
jurus sesar terhadap lintasan seismik adalah 36o
sin
tan
tan
1
-
Irisan vertikal (Cross Section)
Irisan yang dimaksud adalah irisan geologi atau seismik yang merupakan irisan vertikal suatu sistem lapisan batuan atau pemantul. Irisan geologi/ seismik ditampilkan dalam dua dimensi sebagai kontrol geologi yang datanya dapat diperoleh dari data log sumur, atau data pengamatan geologi lain di permukaan.
-
Kombinasi Data Geologi Dan Data Seismik
Kontrol yang terbaik untuk membuat irisan adalah adanya dua log sumur
yang terkoreksi baik bersama dengan irisan seismik kualitas bagus
yang terletak di antara dua log sumur tersebut. Log sumur mempunyai
pengukuran kedalaman yang akurat berfungsi sebagai marker suatu lapisan
atau horizon yang berkorelasi kuat terhadap data seismik. Sehingga
kenampakan-kenampakan struktur geologi akan dapat dipetakan dengan baik.
303 m
Multi-story
Onlapping Fill
Incision
4
W
WS5.5
WS5.0
-
Diagram FenceDiagram Fence adalah
salah satu sarana tampilan
dalam peta kontur untuk
mempresentasikan secara
geologis data irisan seismik
ke dalam bentuk 3D. Jenis
diagram Fence dapat
berupa model 3D dari data
3D atau model 2D yang
presentasikan ke bentuk 3D
-
Estimasi Cadangan Dari Peta Kontur
Dari peta kontur, pada struktur-struktur yang menarik dapat dihitung volume materi yang mengisi struktur tersebut secara kasar.
Dengan menganggap bahwa ketebalan lapisan relatif seragam dan struktur prospeknya mempunyai bentuk geometri tertentu, lithologi, karakter reservoar, kandungan air dan lain-lainnya sejenis, maka dapat diperkirakan volume cadangannya melalui peta ketebalan.