01. fikih muamalah.pdf

Upload: willcomespro

Post on 21-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    1/43

    Fiqih Muamalah

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    2/43

    tentang islam?

    Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi

    Muhammad saw. untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan

    dirinya dan dengan sesamanya.Akidah

    Ibadah:

    1- Shalat

    2- Puasa

    3- Zakat

    4- Haji , dll.

    1- Sistem Pemerintahan

    2- Sistem Ekonomi

    3- Sistem Sosial

    4- Sistem Pendidikan

    5- Sistem Sanksi Hukum

    6- Politik Luar Negeri

    Allah SWT

    ManusiaSesama Manusia:

    Muamalah (dlm arti luas)

    Diri Sendiri:

    1- Hukum-hukum Akhlak

    2- Hukum Pakaian

    3- Hukum Makanan

    4- Hukum Minuman

    Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu (Q.s. An-Nahl: 89)

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    3/43

    Pengertian Fiqih Muamalah

    Fiqih Muamalah terdiri dari dua kata :(1) Fiqih, dan (2 ) Muamalah.

    Fiqih secara bahasa (etimologis)

    al-fahmu (memahami)

    Fiqih secara istilah (terminologis)

    ilmu tentang hukum-hukum syara' yang amaliah

    yang digali dari dalil-dalilnya yang terperinci.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    4/43

    Cakupan Fiqih Muamalah

    Fiqih Muamalah mencakup segala hukum-hukumsyara yang berkaitan denganpengelolaan harta benda

    (tasharruf fi al-maal).

    Maka, fiqih muamalah sering disebut juga FIQIHMUAMALAH MALIYAH.

    Tidak termasuk cakupan Fiqih Muamalah :

    1. Hukum-hukum Ibadah, ex sholat, haji.2. Hukum-hukum Uqubat (Jinayat), ex qishash.

    3. Hukum-hukum Munakahat, ex talak, rujuk.

    4. Hukum-Hukum Siyasah, ex hukum khilafah.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    5/43

    Kaidah Syara

    Hukum muamalah wajib didasarkan pada dalil syari(al Quran, Hadits, Ijma Shahabat dan Qiyas)

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    6/43

    Hukum Syariah

    Tuntutan(al-iqtidha)

    Pilihan(takhyiir)

    Kondisi(al-wadhu)

    Al-ahkam al-khamsah

    1. Wajib2. Sunnah3. Haram4. Makruh

    5. Mubah 1. Sabab2. Syarat3. Shihah4. Buthlan5. Fasad

    6. Mani7. Azhimah8. Rukhsah

    Khithab Taklif Khithab Wadhi

    Seruan pembuat hukum (asy-syaari) yang berkaitandengan perbuatan-perbuatan hamba, baik dalam bentuk:

    Yang akan dibahas adalah khithab wadhi, karena halitulah yang berhubungan dengan ketentuan suatu akad,apakah akad itu sah, batil atau fasad.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    7/43

    KHITHABALLAH DAN RASULNYA

    WAJIB SUNNAH MUBAH HARAM MAKRUH

    Q O R I N A H

    5 HUKUM SYARIAT(AHKAMUL KHAMSAH)

    JAZM GHAIRU JAZM JAZM GHAIRU JAZM

    PERINTAH LARANGAN

    Khithab Taklifi

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    8/43

    1. As-Sabab

    Adalah setiap sifat yang nyata dan kokoh, yang keberadaannya

    ditunjukkan oleh dalil syariah sebagai penanda adanya hukum, bukanbagi penetapan/legislasi (tasyri) hukum. Ringkasnya: sesuatu yangmenjadi penanda adanya hukum.

    Contohnya, tergelincirnya matahari ditetapkan sebagai penandaadanya sholat.

    Dirikanlah oleh kalian sholat sesudah matahari tergelincir

    (al-isra [17]: 78)

    Contoh lain, ditetapkannya hilal Ramadhan sebagai penanda adanyashaum Ramadhan;

    Karena itu, siapa saja diantara kalian hadir (di negeri tempattinggalnya) pada bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu (Al-

    Baqarah [2]: 185)

    Khithab Wadhi

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    9/43

    Contoh lain; AKADmisalnya menjadi

    sabab terjadinya prosesperpindahan kepemilikan sipenjual kepada si pembeli.

    Jika akad itu ada maka adapula proses perpindahankepemilikan.

    Jika akad tidak ada, makatidak ada pula prosesperpindahan kepemilikanitu.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    10/43

    2. Asy-Syarath (Syarat)

    Adalah sifat yang menyempurnakan apa yang dipersyaratkan dalam

    perkara yang dituntut oleh yang dipersyaratkan itu, atau yangdituntut oleh hukum dalam yang dipersyaratkan itu.Contoh; Hauldalam zakat (uang) adalah penyempurna kepemilikan harta

    yang telah mencapai nishab. Jadi haul merupakan syarat dalamkepemilikan harta yang telah mencapai nishab sehingga

    diwajibkan zakat di dalamnya. Karena itu, haul merupakan perkarayang dituntut oleh yang dipersyaratkan.

    IhshanSanksi Rajam. Menutup AuratSholat. WudhuSholat

    Ketiadaan syarat memastikan ketiadaan yang dipersyaratkan,

    tetapi keberadaannya tidak memastikan adanya yangdipersyaratkan.Wudhu adalah syarat bagi keabsahan sholatJika tidak ada wudlu maka sholat tidak adaNamun, jika ada wudhu tidak serta merta sholat itu ada.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    11/43

    3. Al-Mani (Penghalang)

    Adalah sebab yang dituntut karena illat yang menafikan illat (sebab)apa yang dilarang.

    Artinya, al-mani adalah semua sifat yang kokoh yang ditunjukkanoleh dalil sami bahwa keberadaannya mengharuskan adanya suatualasan yang menafikan sebab sesuatu yang dihalanginya.

    Contoh:Hutangpenghalang kewajiban zakat, meskipun terpenuhi nishabdan haulPembunuhanmenjadi penghalang bagi proses pewarisan meskiterdapat sebab pewarisan, yakni hubungan kekerabatan.

    Mani terbagi 2:1. Mani yang menghalangi dari tuntutan dan pelaksanaan sekaligus.

    Hilang akal karena tidur/gila: menghalangi tuntutan dan

    pelaksanaan pelaksanaan akad jual-beli, dll.2. Menghalangi tuntutan (tholab) tetapi tidak menghalangipenunaiannya. Jenis kelamin perempuan menghalangi tuntutan sholat jumat,

    tetapi tidak menghalangi penunaiannya Belum baligh adalah penghalang dari tuntutan shaum, tetapi

    anak kecil yang melaksanakan shaum diperbolehkan.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    12/43

    4. Ash-Shihah (Sah/Absah)

    Adalah kesesuaian dengan ketentuan asy-syari. Yang dimaksud dandiinginkan dari sah/absah adalah pengaturan implikasi perbuatan didunia dan juga di akhirat.

    Sholatyang memenuhi rukun dan syarat pada diri orang yangmelaksanakannya dan kondisinya adalah sholat yang sah. Artinya,sholat itu berpahala, membebaskan dari tanggungan dan

    menggugurkan qadla.

    Jual beliyang memenuhi seluruh rukun dan syaratnya adalah jualbeli yang sah. Artinya, memberikan hukum serta kebolehanpemanfaatan dan pengelolaan pada apa yang dimiliki. Implikasi diakhirnya adalah pahala, walaupun tidak tampak menonjol kecuali

    dalam perkara ibadah.

    Adapun keabsahan dalam perkara muamalah artinya: halal yaknikebolehan pemanfaatan.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    13/43

    5. Al-Buthlan (Batil)

    Adalah lawan dari ash-shihah, yaitu ketidaksesuaian dengan

    ketentuan asy-syari. Artinya, tidak ada penetapan implikasiperbuatan di dunia dan adanya penetapan sanksi di akhirat.Maknanya, perbuatan itu tidak akan berpahala, tidakmembebaskan tanggungan dan tidak menggugurkan kewajibanqadla.

    Sholatjika salah satu rukunnya ditinggalkan, statusnya batil.

    Syirkah(perseroan/kemitraan bisnis)jika kosong dari salah satu

    syarat keabsahannya, statusnya batil.

    Contoh: Sekian banyak orang menyimpan uang di bank denganmengklaim sebagai shohibul maal (pemilik modal) dan bank

    sebagai mudharib (pengelola) kemudian pihak bank menyerahkanpengelolaanya kepada pihak lain.

    Syirkah tersebut batil karena tidak terealisirnya akad danketidakjelasan status masing-masing pihak. Implikasi darikebatilan akad tsb adalah keharaman pemanfaatan dan layakmendapatkan sanksi di akhirat.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    14/43

    6. Fasad (Rusak)

    Adalah apa saja yang pada asalnya memenuhi ketentuan asy-syari,tetapi sifatnya yang tidak terkait dengan pokok (substansi)menyalahi ketentuan asy-syari.

    Fasad tidak terdapat dalam perkara ibadah.

    Misal: Akad fasadbisa terjadi karena kemajhulan(ketidakjelasan)harga/kompensasi.

    Seperti, jual beli dengan harga yang belum jelas, atau ijarah (ijaratulajiir) atau pemanfaatan jasa seseorang yang upahnya tidakdisebutkan, misalnya

    kamu bantu saya menjadi tukang potong rumput di kebun sayaseluas 300 m2, nanti pokoknya ada imbalannya.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    15/43

    7. al-Azimah dan ar-Rukhshah

    Al-Azimahadalah hukum-hukum yang disyariatkan denganpensyariatan secara umum dan manusia terikat untukmengamalkannya.

    Contoh: shaum, membasuh anggota badan dalam wudlu, tidak

    menjual buah sebelum layak (konsumsi)

    Ar-Rukhshahadalah hukum-hukum yang disyariatkan sebagaikeringanan karena adanya uzur, sementara hukum azimah tetap adadan manusia tidak harus mengamalakannya.

    Contoh: shaum bagi yang sakit, mengusap anggota tubuh yang

    terluka (dalam wudhu) dan sholat sambil duduk bagi orang yanglemah.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    16/43

    Macam MuamalahDari Segi Ada Tidaknya Akad

    1. Muamalah tanpa akad (sepihak, tanpa perlu ijab

    qabul) seperti hawalah (pengalihan hutang kepada

    yang wajib menanggungnya), dhoman (penjaminan),

    kafalah (penjaminan utang), washiyat, dll.

    2. Muamalah dengan akad seperti jual beli, ijarah,

    syirkah, dll.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    17/43

    B G IM N L HIRNY

    FIQIH MU M L H

    Fiqih Muamalah lahir (berasal) dari IJTIHAD ygdilakukan mujtahid dari DALIL-DALIL SYARI(Sumber Hukum).

    IJTIHAD : mengerahkan segala kemampuan untukmenggali hukum syara dari dalil-dalil syarinyayang terperinci

    (Al-Ijtihad : badzlul wusi fi istinbath al-ahkam al-syariyyah min adillatiha at-tafshiliyah.)

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    18/43

    B G IM N L HIRNY

    FIQIH MU M L H

    METODE IJTIHAD :1. Memahami fakta permasalahan.2. Memahami nash-nash syara yang terkait

    permasalahan3. Mengistimbath hukum syara dari nash syarauntuk permasalahan yg ada.

    SYARAT IJTIHAD :

    1. Memahami fakta permasalahan2. Memahami Bahasa Arab.3. Memahami ilmu-ilmu syariah (ex ulumul

    Qur`an, tafsir Qur`an, ulumul hadits, hadits,

    ushul fiqih)

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    19/43

    B G IM N PLIK SI

    FIQIH MU M L H

    ADA TIGA PELAKSANA :1. Individu (ex jual beli, dll)2. Institusi (ex Syirkah, dll)3. Negara (ex Zakat, Jizyah, dll)

    SYARAT PELAKSANAAN SCR BAIK

    DLM MASYARAKAT :HARUS ADA SISTEM HUKUM ISLAM

    (TANPA SISTEM HUKUM YG LAIN)

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    20/43

    B G IM N PLIK SI

    FIQIH MU M L H

    ADA TIGA UNSUR SISTEM HUKUM :1. Substansi Hukum (ex hukum Islam, Hukum

    Sipil, Hukum Adat)2. Institusi Hukum (ex polisi, kejaksaan,

    pengadilan, dll)3. Budaya Hukum (ex kebiasaan, cara berpikir,

    opini, dll)

    DI INDONESIA BERLAKU SINKRETISMESISTEM HUKUM (=> SYIRIK) :1. Sistem Hukum Sipil (Barat)2. Sistem Hukum Islam

    3. Sistem Hukum Adat.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    21/43

    Hukum Asal Perbuatan

    Sesungguhnya perbuatan manusia hakikatnyamembutuhkan pengetahuan akan statushukumnya sebelum berbuat karena hukum

    syara adalah miqyas al-amal (standarperbuatan).

    Hukum syara berisi awamir (perintah-perintah) dan nawahiyah (larangan-larangan)

    dari Allah taala. Setiap perbuatan manusia harus terikat

    (taqoyyudu) dengan hukum Allah.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    22/43

    Dalil (bukti)

    surat al-Hijr ayat 92:

    Maka demi Tuhan-mu, benarlah bahwakami akan meminta pertanggungjawaban

    mereka semuanya atas apa yang merekalakukan

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    23/43

    Surat Yunus ayat 61:

    dan tidaklah engkau (hai Muhammad) di dalam suatuperkara dan engkau tidak melihat Quran dan tidaklahkamu melakukan sesuatu perbuatan kecuali kami menjadi

    saksi-saksi apabila engkau melakukannya

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    24/43

    Hadist Rosulillah SAW:

    barang siapa yang melakukan sesuatu yang baru di dalamperkara/urusan kami ini (sedangkan) tidak ada (tuntunan)

    padanya maka itu tertolak/batal.

    Perilaku Shahabat:

    dan para sahabat ridhwanullahi alaihim selalu bertanya

    kepada Rasulullah SAW tentang aktifitas mereka hinggamengetahui status hukumnya sebelum merekamelakukannya (Atho Ibn Kholil, Taysir al-Wusul ila al-Usul,hal.14)

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    25/43

    Maka Kaidah Ushul atas amal:

    Hukum asal perbuatan manusia adalah terikatdengan hukum Allh.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    26/43

    Hukum Asal Benda

    Benda bukanlah perbuatan.

    Benda adalah obyek yang ditransaksikan manusia dalamperbuatan/amalnya, sedangkan amal/perbuatan adalah

    apa yang manusia lakukan termasuk transaksi baik dalambentuk perbuatan, ucapan untuk memenuhi keperluahidupnya, dan biasanya perbuatan tersebut berkaitandengan benda (al-asyya).

    Misal: makan adalah perbuatan yang berkaitan denganmakanan (roti), jeruk,dll.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    27/43

    Hukum benda pun harus mengharuskan adanyastatus hukum sebagaimana status hukum dariperbuatan.

    Hukum syara telah menetapkan bahwa statushukum benda ternyata hanya dua yaitu halal danharam, ini berbeda dengan hukum atas

    perbuatan yang terdiri dari 5 (wajib/fardhu,haram, sunah/mandub, makruh, dan mubah).

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    28/43

    Dalil (bukti)Surat Yunus ayat 59:

    Katakanlah (hai Muhammad): terangkanlahkepadaku tentang apa yang Allah turunkankepadamu, lalu kamu menjadikan sebagiannya

    haram dan sebagiannya halal, katakanlah: apakahAllah telah mengizinkannya kepadamu atau kamumengada-ada atas namaAllah?

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    29/43

    Surat an-Nahl ayat 115:

    Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu(memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yangdisembelih dengan menyebut nama selain Allah;

    Surat al-Arafayat 157:

    dan menghalalkan bagi mereka segala yang baikdan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    30/43

    Dari beberapa nash telah menjelaskan bahwa as-Syari (Allah taala) membolehkan (memubahkan)atau menghalalkan segala sesuatu, danmengharamkan sebagian darinya dengan tetapmembutuhkan nash untuk memperkecualikannyayang hukum asalnya adalah halal/boleh.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    31/43

    Kaidah atas Benda

    Hukum asal benda adalah mubah selamatidak ada dalil yang mengharamkannya.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    32/43

    Wallahu alam bi ash-showabnastaghfirullaha al-azhim

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    33/43

    Pengertian Akad

    Secara bahasa:ikatan (ar-rabthu), pengukuhan (al-ihkam),penguatan (at-taqwiyah).

    Aqada al-hablaini, artinya dia mengikat yang satu dengan yg

    lain. (Al-Buyu, As-Sabatin, 13

    Secara istilah syari:

    Ikatan ijab dengan kabul yang sesuai hukum syara yang

    menimbulkan akibat hukum pada objek akad.

    (Al-Buyu, As-Sabatin, 13)

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    34/43

    Rukun Akad

    1. Al-aqidani (Dua Pihak Yg Berakad)

    2. Mahallul Aqad (Objek Akad)

    3. Shighat Akad (Ijab Kabul)

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    35/43

    al-qidni Yaitu dua pihak yang

    berakad. Harus layak melangsungkan

    akad, yakni baligh dan

    berakal, atau minimal

    mumayyiz tapi tergantung

    izin dari pihak yang

    bertanggungjawab atasnya.

    Secara syari berwenang

    melangsungkan akad.

    Salah satu atau keduanya bisaatas nama dirinya sendiri atau

    mewakili pihak lain.

    Mahall al-Aqd

    Sesuatu yang menjadi

    obyek akad Sesuatu yang di dalamnya

    ditetapkan berlaku

    implikasi akad dan hukum-

    hukumnya Mis, barang yang dijual

    dalam akad bay(jual-beli),

    utang yang dijamin dalam

    akad kaflah,

    proyek/kegiatan bisnisuntuk mendapat

    keuntungan dalam akad

    syirkah

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    36/43

    Shighat (Ijab & Qabul)

    Ungkapan timbal balik yang menunjukkan kesepakatan keduapihak

    Redaksi lafzhiyah yang mengungkapkan kehendak kedua

    pihak dalam melangsungkan akad

    Harus dinyatakan secara jelas Ijab harus menunjukkan kepastian, karenanya biasa

    menggunakan lafal lampau (mdhi), jadi tidak menggunakan

    kalimat masa depan, mis: saya akan membeli...

    Bisa dengan ucapan, tulisan, praktek yang menunjukkandeal/kesepakatan (bi at-tath), dengan isyarat, dsb.

    Ijab dan qabul harus bertaut, dalam satu majelis. Tidak boleh

    ada jeda antara ijab dan kabul.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    37/43

    Akad Sah & Tidak Sah

    Akad Ada Dua Macam :

    Akad Yang Sah

    (Memenuhi Rukun Akad)

    Akad Yang Tidak Sah

    (Tidak Memenuhi Rukun Akad)

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    38/43

    Akad Bathil & Fasid

    Akad batil = akad yang cacat (melanggar) pada rukundan atau pada ketentuan akadnya; yaitu cacat salah saturukunnya, atau cacat pada syarat yang wajib melekat padarukun aqad.

    Akad seperti ini menjadi batal dengan sendirinya.

    Contoh : jual beli yang barangnya tidak jelas (janin)

    Akad fasid = akad yang cacat di luar rukun-rukun akad.

    Akad seperti ini menjadi sah (sempurna) setelahpenyebab fasad-nya diperbaiki/dihilangkan.

    Contoh: Jual beli dengan harga yang tidak jelas.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    39/43

    1. Syarat yang Sah dan Mengikat:

    Syarat yang diharuskan oleh akad, mis. Syarat jaminan terhadap terhadap

    ketiadaan cacat pada barang yang djual, syarat penyerahan upah, dsb

    Syarat untuk kemaslahatan salah satu pihak, dimana ia tidak mau

    menerima akad kecuali syarat itu terpenuhi. Mis, syarat tentangkarakteristik obyek, waktu dan cara pembayaran

    Syarat bukan muqtadha al-aqd(tidak termasuk ketentuan akad) dan

    tidak menyalahi muqtadha al-aqddan bagi salah satu atau kedua pihak

    terdapat maslahat di dalamnya. Mis, seseorang menjual mobil danmensyaratkan ia kendarai sampai tempat tertentu baru diserahterimakan.

    Di masa Rosul, Jabir bin Abdullah mensyaratkan untuk mengendarai unta

    yang dijualnya kepada Nabi saw

    Status Hukum Syarat dalam Akad

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    40/43

    2. Syarat Yang Bathil, Sementara Akadnya Tetap

    Sah

    Yaitu syarat yang menyalahi hukum dan muqtadha al-aqd

    Mis, syarat agar pembeli tidak menghibahkan barang yang

    dibeli.

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    41/43

    3. Syarat yang membatalkan akad :

    Syarat yang membatalkan akad sejak asalnya. Yaitu syarat yang

    berupa akad lain. Mis, saya jual barang ini dengan syarat andamenjadi makelar saya untuk cari pelanggan

    Tidak halal salaf dan jual beli dan tidak pula dua syarat dalam

    satu jual beli(HR. Nasai, Tirmidzi dan Daruquthni) Syarat yang dengannya tidak terakadkan akad. Mis, syarat

    dalam kasus aqd al-muallaq (akad pengaitan). Mis, saya jual

    tanah saya ini jika ortu saya setuju.

    Syarat yang tak jelas dan tak tertentu. Mis, jual beli sesuatu

    dengan syarat bisa mengembalikannya kapan saja tanpa ada

    batasan waktu yang jelas. Tak jelas: jual beli atau pinjam

    meminjam? Tak tertentu: jika jual beli harus ijab kabul dalam

    satu majelis

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    42/43

    Akad batil karena larangan terhadap akadnya sendiri

    Bay al-Munbadzah, JB dg cara saling melempar barang/pakaiannya

    Bay al-Mulmasah, JB dg meraba/pegang bayar, tdk ada hak

    khiyar/pilihan.

    Bay al-Hishah, JB dg melempar batu kerikil pd barang yg ditawarkan

    (sighat).

    Akad kerja maksiat Akad batil karena larangan atas rukun akad

    Bay al-Malqh, JB hewan yg masih di perut induknya (zat)

    Bay al-Madhmn, JB air (sperma) yg masih berada di sulbi hewan jantan.

    Pembeli (betina), penjual (jantan), anaknya milik pembeli.

    Bay al-Janin, JB janin hewan (unta/domba), majhul/tdk jelas. Bay al-Haml, JB janin

    Akad batil karena gharar (ketidakjelasan yg tetap ada, sementara transaksi tetap

    berlangsung sehingga menyebabkan perselisihan) dan sebagainya

    Jual beli susu masih belum diperah

    Contoh-Contoh Akad Batil

  • 7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf

    43/43

    Akad fasad karena kemajhulan harga/kompensasi

    Jual beli dengan harga yang belum jelas, nikah

    maharnya tidak jelas, ijarah upahnya tidak

    disebutkan.

    Akad fasad karena ketidakjelasan waktu

    Ijarah sampai datang musim hujan, jual beli

    hewan sampai melahirkan.

    Contoh-Contoh Akad Fasad