0. kontrak belajar kewirausahaan.ppt
TRANSCRIPT
KEWIRAUSAHAAN
Sutoyo, SP, MP email: [email protected] [email protected] Blog: sutoyoagribisnis.blogspot.com
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIANSTPP MALANG
Deskripsi Mata Kuliah
Mata Kuliah Kewirausahaan mempelajari konsep dasar dan ruang lingkup kewirausahaan, pentingnya kewirausahaan, karakteristik wirausaha sukses, identifikasi peluang usaha, perencanaan bisnis (business plan), analisis kelayakan usaha, perencanaan usaha (bussiness paln), langkah-langkah memulai usaha; manajemen usaha kecil, kepemimpinan agribisnis..
Mahasiswa memiliki kompetensi :
(1) mampu menjelaskan konsep dan ruang lingkup kewirausahaan.
(2) mampu menjelaskan pentingnya jiwa kweirausahaan bagi penyuluh dan pelaku utama pembangunan pertanian.
(3) mampu mengidentifikasi karakter wirausaha sukses..
(4) mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang usaha.
(5) dapat melakukan analisis kelayakan usaha dan membuat rencana usaha.
(6) dapat menjelaskan langkah-langkah memulai usaha.
(7) dapat mengelola usaha kecil.
(8) dapat menjelaskan kepemimpinan dalam usaha agribisnis.
KOMPETENSI
4.PENDEKATAN PEMBELAJARAN
STUDENT CENTRE LEARNING (SCL) Small Group Discussion Role Play and Simulation Discovery Learning (DL) Self-Directed Learning (SDL) Cooperative Learning (CL) Collaborative Learning (CbL) Contextual Instruction (CL) Project Based Learning (PBL) Problem Based Learning and Inquiry (PBLI)
Small Group Discussion : - Membentuk kelompok kecil 3 – 5 orang.- Memilih bahan diskusi.- Mempresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas.
Role Play and Silmulation
Simulasi adalah model pembelajaran yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas
Discovery Learning: Mencari, mengumpulkan dan menyusun informasi yang ada untuk
mendiskripsikan /membangun suatu pengetahuan.
Self directed Learning: proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa
sendiri. Mahasiswa merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan dan menilai pengalaman belajarnya sendiri.
Cooperative Learning: Membahas dan menyimpulkan masalah/tugas yang diberikan dosen
secara berkelompok.
Collaborative Learning: Bekerjasama dengan anggota kelompoknya dalam
mengerjakan tugas. Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan
konsensus kelompoknya sendiri. Contextual Instruction: Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata. Melakukan studi lapang/ terjun ke dunia nyata untuk
mempelajari kesesuaian teori. Project Based Learning: Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang
secara sistematis. Menunjukkan kinerja dan mempertanggungjawabkan hasil
kerjanya di forum. Problem Based Learning: Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta
memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual / yang dirancang oleh dosen.
MAHASISWA
DOSEN
SUMBER BELAJAR
SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR
MULTI DEMENSI
MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY DAN DISCOVERY
INTERAKSI
UTUH
MENUNJUKKAN KINERJA KREATIF KOGNITIF PSIKOMOTOR AFEKTIF
OUTCOM PEMBELAJARAN
a. Knowledge and understanding Memahami konsep dasar dan ruang lingkup
kewirausahaan.. Memahami pentingnya jiwa wirausaha bagi penyuluh
dan pelaku utama agribisnis. Memahami langkah-langkah memulai usaha. Memahami kepemimpinan dalam usaha agribisnis
b. Intellectual (thinking) Memiliki pengetahuan dan wawasan dasar tentang
konsep dan ruang lingkup kewirausahaan. Memiliki pengetahuan dan wawasan tentang
pentingnya jiwa kewirausahaan bagi penyuluh dan pelaku utama agribisnis.
Memiliki pengetahuan dan wawasan dasar pentingnya kepemimpinan dalam usaha agribisnis.
OUTCOM PEMBELAJARAN (Lanjutan)
c. Practical skill Mampu mengidentifikasi karakter wirausaha sukses. Mampu menemukan dan memanfaatkan peluang usaha.. Mampu melakukan studi kelayakan usaha dan membuat
rencana usaha. Mampu mengelola usaha kecil.
d. Sikap Bersikap seperti wirausaha dan berdasarkan
pemahamannya menjadikan karakter tersebut sebagai pola hidup dalam kesehariannya.
6. CARA PENILAIAN
ASPEK YANG DINILAI HARD SKILL : pengetahuan,
ketrampilan
SOFT SKILL : kejujuran, kedisiplinan, kemampuan berkomunikasi, tanggung jawab, respek, kemampuan kerja tim dll.
PENILAIAN BELAJAR PENILAIAN BELAJAR
•PENILAIAN KEMAMPUAN KOGNITIF
•PENILAIAN KEMAMPUAN KOGNITIF
•PENILAIAN KEMAMPUAN AFEKTIF
•PENILAIAN KEMAMPUAN AFEKTIF
•PENILAIAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR
•PENILAIAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR Praktikum ?Praktikum ?
Pengamatan ?Pengamatan ?
Ujian tulis ?Ujian tulis ?
BAGAIMANA CARA PENILAIANNYA :
ProsesProses
TUGAS
TUGAS
PRESENTASI
PRESENTASI
PRESENSI
PRESENSI
MEM
BUAT
MODEL
MEM
BUAT
MODEL
KULIAH DAN PRAKTEK
KOMPETENKOMPETEN
??
7. KONTRAK BELAJAR(1) Kuliah dimulai pkl 13.30
a. Jika Dosen terlambat 20 menit (E) dapat ditinggal, kecuali ada kesepakatan atau kontak dengan perwakilan mahasiswa peserta kuliah.
b. Jika mahasiswa terlambat lebih dari 20 menit tidak diperkenan mengikuti kuliah, kecuali mendapat ijin sebelumnya.
c. Jika ada mahasiswa titip absen, maka yang titip dan yang dititipi absen dikenai sanksi: nilai ujian (UTS, UAS) diturunkan 50 persen. Jika mahasiswa ada urusan penting, sebaiknya ijin secara tertulis kepada dosen yang bersangkutan.
d. Selama proses belajar mengajar, mahasiswa dan dosen tidak boleh merokok, berbincang-bincang sendiri selama dosen menjelaskan materi kuliah. Mahasiswa bebas bertanya tentang materi kuliah yang dirasakan belum jelas.
Kontrak Belajar (lanjutan)(2) Tugas dan nilai Mata Kuliah. Tugas-tugas yang
diberikan dosen dan asisten wajib dikerjakan oleh mahasiswa. Jika mahasiswa tidak mengerjakan tugas tersebut, maka berarti nilai tugas-tugas tersebut kosong [0]. Seorang mahasiswa atau sekelompok mahasiswa tidak boleh menjiplak tugas (copy-paste) tugas mahasiswa atau kelompok mahasiswa lainnya. Jika diketahui ada tugas yang sama antar mahasiswa atau kelompok mahasiswa, maka sebagai sanksinya tugas tersebut tidak diberi nilai.
(3) Bagi mahasiswa yang diketahui menyontek selama mengikuti UTS dan UAS dan disertai dengan bukti-bukti yang jelas, maka sanksinya adalah nilainya nol [0].
THANK YOU
DENGAN SMALL GROUP DISCUSSION
a. menjadi pendengar yang baik,
b. bekerjasama untuk tugas bersama,
c. memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif,
d. menghormati perbedaan pendapat,
e. mendukung pendapat dengan bukti, dan
f. menghargai sudut pandang yang bervariasi (gender, budaya, dan lain-lain
Simulasi dapat mengubah cara pandang (mindset) dengan jalan:
a. mempraktekkan kemampuan umum (misalnya komunikasi verbal dan nonverbal),
b. mempraktekkan kemampuan khusus,
c. mempraktekkan kemampuan tim,
d. mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving),
e. menggunakan kemampuan sintesis, dan
f. mengembangkan kemampuan empati.
Prinsip yang digunakan di dalam Student Directed Learning (SDL):
pengalaman merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat,
kesiapan belajar merupakan tahap awal menjadi pembelajar mandiri, dan
orang dewasa lebih tertarik belajar dari permasalahan daripada dari isi mata kuliah
Pengakuan, penghargaan, dan dukungan terhadap proses belajar orang dewasa perlu diciptakan dalam lingkungan belajar
Cooperative Learning merupakan perpaduan antara pembelajaran teacher-centered dan student- centered learning.. Tujuannya adalah untuk membantu menumbuhkan dan mengasah:
a. Kebiasaan belajara aktif pada diri mahasiswa,
b. rasa tanggung jawab individu dan kelompok mahasiswa,
c. kemampuan dan keterampilan bekerja sama antar mahasiswa, dan
d. keterampilan sosial mahasiswa.
Belajar Kolaboratif (Collaborative Learning/CbL)
Belajar Kolaboratif (Collaborative Learning/CbL) adalah
metode belajar yang menitikberatkan pada kerja sama
antar mahasiswa yang didasarkan pada konsensus yang
dibangun sendiri oleh anggota kelompok. Masalah, tugas,
dan kasus berasal dari dosen dan bersifat terbuka (open
ended). Kelompok dibentuk atas dasar konsesus bersama.
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Instruction/CI)
Contoh Kompetensi Pembelajaran.
Mahasiswa dapat menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi proses transaksi jual beli. Konsep transaksi jual beli dibahas di dalam kelas dengan contoh dan diskusi.Mahasiswa diberi tugas dan kesempatan untuk terjun langsung di pusat-pusat perdagangan untuk mengamati proses transaksi jual beli , bahkan terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya.
Project-Based Learning/PjBL
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning/PjBL) adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian atau penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati.
Langkah-langkah Problem-Based Learning/Inquiry
1. menerima masalah yang relevan dengan salah satu atau beberapa kompetensi yang dituntut mata kuliah dari dosennya;
2. melakukan pencarian data dan informasi yang relevan untuk memecahkan masalah;
3. menata data dan mengaitkan data dengan masalah; dan
4. menganalis strategi pemecahan masalah pembelajaran dan penggalian berbasis masalah.