triyanikusumastuti.files.wordpress.com file · web viewselamat berjumpa dalam pembahasan modul...

30
MODUL ANALISIS FARMASI Oleh : 1. Drs. Agus Winarso, M.Kes, Apt 2. Nutrisia Aquariushinta Sayuti, S.Farm., M.Sc., Apt 3. Indri Kusuma Dewi, S.Farm., M.Sc., Apt JURUSAN JAMU

Upload: letuong

Post on 03-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MODUL ANALISIS FARMASI

Oleh :

1. Drs. Agus Winarso, M.Kes, Apt2. Nutrisia Aquariushinta Sayuti, S.Farm., M.Sc., Apt

3. Indri Kusuma Dewi, S.Farm., M.Sc., Apt

JURUSAN JAMU

POLITEKNIK KESE

HATAN SURAKARTA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN

Selamat berjumpa dalam pembahasan modul Analisis Farmasi, tentang : analisis kualitatif farmasi dan jamu, analisis kuantitatif farmasi dan jamu

Kompetensi :

1. Mampu menerapkan keahlian penentuan dan peracikan berbagai jenis kandungan jamu untuk mengatasi masalah kesehatan klien.

2. Mampu melakukan penelitian sederhana dalam pelayanan jamu

Selamat belajar, semoga sukses!

I. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1

TOPIK I. ANALISIS KUALITATIF

A. Tujuan Pembelajaran (Learning Outcome)Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1. tentang Analisis kulitatif, Anda diharapkan

mampu:

1. Menerapkan metode analisis kimia dengan analisis golongan kation (TIK KB 1)

2. Menerapkan metode analisis kimia dengan analisis golongan anion (TIK KB 1)

3. Menerapkan metode analisis kimia dengan analisis golongan obat (TIK KB 1)

B. Pokok Materi Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, maka diharapkan Anda mempelajari

tentang:

1. Analisis golongan kation (TIK KB 1) ............ (Bahan Kajian).............(Kompetensi No......)

a. mampu menetapkan identifikasi kimia kualitatif dengan analisis golongan kation

(Indikator)

2. Analisis golongan anion (TIK KB 1) ............. (Bahan Kajian).............(Kompetensi No......)

a. mampu menetapkan identifikasi kimia kualitatif dengan analisis golongan anion

(Indikator)

3. . Analisis golongan obat (TIK KB 1) ............. (Bahan Kajian).............(Kompetensi No......)

a. mampu menetapkan identifikasi kimia kualitatif dengan analisis golongan obat

(Indikator)

C. Uraian Materi

1. Analisis golongan kation

Pada análisis sistematik dari kation maka golongan logam-logam yang akan

diidentifikasi dipisahkan menurut golongan berikut :

- Golongan I, disebut golongan asam klorida terdiri atas : Pb2+ , Ag+, Hg2

- Golongan II, disebut golongan hidrogen sulfida, terdiri atas : As, Sn, Sb, Cu,

Pb2+ , Bi2+ , Hg2+ , Cd2+

- Golongan III, disebut golongan amonium sulfida terdiri atas : Al, Cr, Fe, Zn,,

Mn, Co, dan Ni

- Golongan IV, disebut golongan amonium karbonat, terdiri atas : Ba, Sr, dan

Ca

- Golongan V, disebut golongan sisa, terdiri atas : Mg, K, NH4+

2. Análisis Golongan Anion

Análisis anion dilakukan dengan mengamati perubahan spesifik dari sampel yang

diuji meliputi perubahan warna/terjadinya gas/bau dari sampel yang diuji, atas

penambahan asam sulfat encer/pekat. Untuk menganalisis anion dalam larutan,

maka harus bebas dari logam berat dengan cara menambahkan larutan Na2CO3

jenuh, lalu dididihkan. Dalam hal ini logam-logam tersebut akan terlarutkan

sebagai garam karbonat, sedangkan anionnya terlarut sebagai garam natrium.

Análisis anion meliputi uji :

- Uji untuk sulfat : kepada 1 ml larutan sampel ditambah HCl encer hingga

asam, tambahkan lagi 1 ml, didihkan dan tambahkan 1 ml larutan BaCl2 jika

terjadi endapan putih BaSO4, berarti menunjukkan adanya sulfat.

- Uji untuk reduktor : 1 ml larutan sampel diasamkan dengan asam sulfat encer,

kemudian tambahkan 0,5 ml lagi. Setelah itu ditambah 1 tetes 0,05 N KMnO4.

Jika warna ungu hilang, maka ada sulfit, thiosianat, sulfida, nitrit, bromida,

iodida, arsenit. Jika warna itu hilang pada pemanasan, maka ada oksalat

- Uji untuk oksidator : 1 ml larutan sampel ditambah 0,5 ml HCl pekat dan 1

ml larutan jenuh MnCl2, jika larutan coklat atau hitam, menunjukkan adanya

nitrat, nitrit, klorat, kromat, ferisianida, bromat, iodat, permanganat. Jika hasil

uji negatif, maka hanya sedikit nitrat dan nitrit.

- Uji dengan larutan Perak Nitrat : uji ini dilakukan untuk adanya thiosianat,

iodid, bromida dan klorida.

3. Análisis Golongan Obat

Análisis golongan obat dilakukan melalui :

- Pemeriksaan organoleptis yaitu pengamatan pendahuluan dengan

menggunakan indera kita, dilihat, diraba kehalusannya dengan ujung jari,

dibau dan dirasakan.

- Kelarutan. Zat dicoba diselidiki kelarutannya dengan bermacam-macam zat

pelarut baik anorganik dan organik.

- Fluoresensi di bawah lampu ultra violet. Bentuk serbuk dalam larutan dilihat

di bawah lampu UV

- Pengarangan dan pemijaran. Pengarangan bertujuan untuk mengetahui zat

yang diperiksa organik atau anorganik, sedangkan pemijaran untuk

mengetahui zat yang diperiksa mengandung anion atau kation.

- Análisis elemen, dilakukan seperti pada praktikum kimia organik untuk

mengetahui unsur-unsur penyusun senyawa tersebut : C, N, S, P atau unsur

halogen : Cl, Br, I

- Análisis gugus, perlu diidentifikasi yaitu inti benzen, fenol, alkohol polivalen,

gugus mereduksi, aldehid, amina aromatik, gugus sulfon, gugus aldehid, dll

- Análisis pendahuluan, hal ini untuk mengetahui termasuk golongan apa

senyawa yang diselidiki, termasuk : golongan karbohidrat, fenol/salisilat,

anilin, barbiturat, pirazolon, sulfonamid, alkaloid, atau piridin.

- Reaksi penjurusan, mengamati perubahan warna sampel setelah direaksikan

dengan menggunakan pereaksi Fehling A dan B, vanilin test, fluoresensi

larutan H2SO4 encer, Murexide, Marquis, Virtali, Kufrifil Chen & Ko

- Reaksi khusus meliputi : zwikker kardizol, hexamin, santosin, uji borat dan

pengamatan bentuk kristal melalui mikroskop.

Latihan 1.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

I.Kation

1. Golongan I, disebut golongan asam klorida terdiri atas : Pb2+ , Ag+, Hg2

Gol ini membentuk endapan dg HCL

a.Pada percobaan digunakan Ag dalam perak nitrat, ditambahkan asam klorida

encer,terbentuk endapan putih Tulis reaksinya

b.Pada endapan ad.a.ditambahkan larutan amoniak/amonium hidroksida,apa yang terjadi

tulis reaksinya.

2. Golongan II. golongan hidrogen sulfida, terdiri atas : As, Sn, Sb, Cu,

Kation gol ini tidak membentuk endapan dengan HCL,tetapi membentuk endapan dengan

hidrogen sulfida,dalam suasana asam mineral encer.

Go IIA:tidak dapat larut dalam amonium sulfida,mis:merkurium(II),tembaga,bismt dan kadmium

Gol IIB.Larut dalam amonium sulfida,mis:arsenik(II),(V)Stibium(III),(V) dan timah(III),(IV)

a.Pada percobaan digunakan 1ml Na3AsO3,ditambah AgNO3terbentuk endapan kuning ,tulis

reaksinya

b.Tulis reaksinya,bila pada endapan ad.a,ditambah NH3 akan larut.

3.Gol III,Kation gol ini tidak bereaksi dengan HCl encer ataupun H2S dalam suasana asam

mineral encer,membentuk endapan dengan Pada percobaan amonium sulfida dalam suasana

netral at amoniak,mis:kobalt(II),nikel(II), besi(II),(III),kromium(III),aluminium,zink,mangan(II)

a. Pada percobaan digunakan 1 ml larutan besi(III)klorida,ditambah Na OH terjadi endapan

coklat kemerahan,tulis reaksinya

b. Pada percobaan digunakan 1 ml larutan besi(III)klorida,ditambah Na

asetat(CH3COONa)warna coklat kemerahan

4.Golongan IV, golongan amonium karbonat, terdiri atas : Ba, Sr, dan Ca,

Kation gol ini tidak bereaksi dengan reagensia gol I,II,III,membentuk endapan dengan amonium

karbonat dengan adanya amonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam

a.Pada percobaan digunakan CaCl2,ditambah amonium carbonat terjadi endapan putih,tulis

reaksinya

b. Pada percobaan digunakan CaCl2,ditambahKalium ferosianida berlebih terjadi endapan

putih,tulis reaksinya

5.Gol.V. golongan sisa, terdiri atas : Mg, K, NH4+

Kation kation yang tidak bereaksi dengan reagen reagen sebelumnya

a.Pada percobaan digunakan 1ml larutan Magnesium klorida,ditambah Na OH terjadi endapan putih tulis

reaksinya

b. Pada percobaan digunakan 1ml larutan Magnesium klorida,ditambah Amonium karbonat terjadi endapan

putih,tulis reaksinya

II.Anion

1.Klorida

Pada percobaan digunakan NaCl,ditambahkan AgNO3 terjadi endapan putih,tulis reaksinya

2.Tiosianat

a. Pada percobaan digunakan KCNS ,ditambahkan Ag NO3,timbul endapan putih,tulis reaksinya

b. Pada percobaan digunakan KCNS ,ditambahkan Fe Cl3 terjadi warna merah darah,tulis reaksinya

c. Pada percobaan digunakan KCNS ,ditambahkanMerkuri(II)Nitrat terjadi endapan putih,tulis reaksinya

3.Nitrit,NO2

a. Pada percobaan digunakan natrium nitrit,ditambahkan H2SO4encer timbul gas berwarna coklat,tulis

reaksinya

b. Pada percobaan digunakan natrium nitrit,ditambahkan KJ dan diasamkan dengan asam sulfat timbul gas

Iod(J2) warnahitam,tulis reaksinya

4.Carbonat

a. Pada percobaan digunakan Na2CO3,ditambahkan H2SO4encer timbul gelembung gas,tulis reaksinya

b. Pada percobaan digunakan Na2CO3,ditambahkan Ag NO3,timbul endapan putih,tulis reaksinya

c. Pada percobaan digunakan Na2CO3,ditambahkan BaCl2,timbul endapan putih,tulis reaksinya

d. Pada percobaan digunakan Na2CO3,ditambahkanPb(NO3)2,timbul endapan putih,tulis reaksinya

5.Asam oksalat

a. Pada percobaan digunakan Na2C2O4,ditambahkan Ag NO3,timbul endapan putih,tulis reaksinya

b. Pada percobaan digunakan Na2C2O4,ditambahkan air barit(Ba(OH)2,timbul endapan putih, larut dalam

CH3COOH,tulis reaksinya

c. Pada percobaan digunakan Na2C2O4,ditambahkan CaCl2,timbul endapan putih,larut dalam asam nitrat,tulis

reaksinya

e. Pada percobaan digunakan Na2C2O4,ditambahkan barium nitrat,timbul endapan putih, ,tulis reaksinya

f. Pada percobaan digunakan Na2C2O4,ditambahkan feri klorida,timbul endapan putih kekuningan,tulis

reaksinya

6.Sulfat

a. Pada percobaan digunakan Na2SO4,ditambahkan Ba CL2 timbul endapan putih,yang tidak larut dalam

HNO3 atau HCl, tulis reaksinya

b. Pada percobaan digunakan Na2SO4,ditambahkan CH3COO Pb terbentuk endapan putih,yang tidak larut

dalam amonium asetat, tulis reaksinya

7.Jodida

a. Pada percobaan digunakan KJ,ditambahkan AgNO3 timbul endapan kuning, tulis reaksinya

b. Pada percobaan digunakan KJ,ditambahkan kupri sulfat timbul endapan coklat, tulis reaksinya

8.Bromida

a. Pada percobaan digunakan Na Br,ditambahkan asam sulfat encer tidat timbul gas,bila dipanaskan,timbul gas

yang berwarna coklat kuning, tulis reaksinya

b. Pada percobaan digunakan Na Br,ditambahkan Ag NO3,timbul endapan putih, tulis reaksinya

9.Fosfat

a. Pada percobaan digunakan Na3Fosfat,ditambahkan Ag NO3,terjadi endapan kuning, tulis reaksinya

b. Pada percobaan digunakan Na3Fosfat,ditambahkan Ba(NO3)2,terjadi endapan putih, tulis reaksinya

c. Pada percobaan digunakan Na3Fosfat,ditambahkan FeCl3,terjadi endapan putih, tulis reaksinya

9.Fluorida

a. Pada percobaan digunakan NaF,ditambahkan Ca CL2,terjadi endapan halus dan putih, tulis reaksinya

10.Borat

a. Pada percobaan digunakan Na tetraborat,ditambahkan Ag NO3,terjadi endapanputih, tulis reaksinya

b. Pada percobaan digunakan Na tetraborat,ditambahkanBa CL2,terjadi endapanputih, tulis reaksinya

11.Tiosulfat

a. Pada percobaan digunakan Na tiosulfat,ditambahkan H2SO4 encer,terjadigas berbau merangsang dan

endapan sulfur, tulis reaksinya

b. Pada percobaan digunakan Na tiosulfat,ditambahkanAg NO3,terjadi endapan putih yang segera menjadi

kuning coklat akhirnya hitam, tulis reaksinya

12.Asetat

a. Pada percobaan digunakan Na asetat,ditambahkan Fe Cl3 dan dipanasi timbul warna coklat tua, tulis

reaksinya

b. Pada percobaan digunakan Na asetat,ditambahkan merkuro nitrat timbul endapan putih, tulis reaksinya

13.Sulfit

a. Pada percobaan digunakan Na2Sulfit,ditambahkan asam sulfat encer timbul gas yang merangsang, tulis

reaksinya

b. Pada percobaan digunakan Na2Sulfit,ditambahkan Ag NO3,tidak terjadi perubahan yang dapat

dilihat,dengan penambahan reagensia yang lebih banyak, timbulendapan kristal putih, tulis reaksinya

c. Pada percobaan digunakan Na2Sulfit,ditambahkan Ba CL2 timbul endapan putih, tulis reaksinya

d. Pada percobaan digunakan Na2Sulfit,ditambahkanK2Cr O4 dan HNO3 timbulwarna hijau, tulis reaksinya

Setelah mencoba menjawab latihan 1. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban berikut ini:

Kegiatan Belajar 2

TOPIK II. ANALISIS KUANTITATIF

A. Tujuan Pembelajaran (Learning Outcome)Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1. tentang Analisis kuantitatif, Anda diharapkan

mampu:

1. Menerapkan metode analisis kimia dengan metode asidi-alkalimetri (TIK KB 2)

2. Menerapkan metode analisis kimia dengan metode argentometri (TIK KB 2)

3. Menerapkan metode analisis kimia dengan metode nitrimetri (TIK KB 2)

4. Menerapkan metode analisis kimia dengan metode yodo-yodimetri (TIK KB 2)

5. Menerapkan metode analisis kimia dengan metode bromatometri (TIK KB 2)

6. Menerapkan metode analisis kimia dengan permanganometri dan kompleksometri (TIK

KB 2)

Jawaban latihan 1.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

B. Pokok Materi Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, maka diharapkan Anda mempelajari

tentang:

1. Metode asidi-alkalimetri (TIK KB 2) ............. (Bahan Kajian).............(Kompetensi No......)

a. mampu menetapkan kadar kimia dengan metode asidimetri (Indikator)

b. mampu menetapkan kadar kimia dengan metode alkalimetri (Indikator)

2. Metode argentometri (TIK KB 2) ............. (Bahan Kajian).............(Kompetensi No......)

a. mampu menetapkan kadar kimia dengan metode argentometri (Indikator)

3. . Metode nitrimetri (TIK KB 2) ............. (Bahan Kajian).............(Kompetensi No......)

a. mampu menetapkan kadar kimia dengan metode nitrimetri (Indikator)

4. Metode yodo-yodimetri (sesuai Jumlah TIK Kegiatan Belajar 2)

a. mampu menetapkan kadar kimia dengan metode yodometri (Indikator)

b. mampu menetapkan kadar kimia dengan metode yodimetri (Indikator)

5. Metode bromatometri (sesuai Jumlah TIK Kegiatan Belajar 2)

a. mampu menetapkan kadar kimia dengan metode bromatometri (Indikator)

6. Metode permanganometri dan kompleksometri (sesuai Jumlah TIK Kegiatan Belajar 2)

a. mampu menetapkan kadar kimia dengan metode permanganometri (Indikator)

b. mampu menetapkan kadar kimia dengan metode kompleksometri (Indikator)

C. Uraian Materi

1. Metode asidi-alkalimetri

Asidi alkalimetri merupakan metode yang mendasarkan pada reaksi netralisasi,

yaitu reaksi antara ion hidrogen (berasal dari asam) dan ion hidroksida (berasal dari basa)

yang membentuk molekul air. Asidimetri adalah penetapan kadar basa dari suatu sampel

dengan menggunakan larutan baku asam yang sesuai. Sebaliknya, alkalimetri adalah

penetapan kadar asam dari suatu sampel dengan menggunakan larutan baku basa yang

sesuai.

Dalam suatu asidi-alkalimetri, suatu asam didefinisikan sebagai suatu spesi

(molekul atau ion) yang dalam larutannya dapat memberikan proton (donor proton).

Sedangkan basa didefinisikan sebagai suatu spesi yang dapat menerima proton (akseptor

proton). Contoh molekul asam adalah HCl, H2SO4, HNO3, H2S, CH3COOH, dll; asam

kation adalah H3O+, NH4; asam anion adalah H2SO4- , HCO3

-, H2PO4- dll. Sedangkan

contoh molekul basa adalah NH3, NaOH, Ca(OH)2, dll; basa kation adalah Ag(NH3)2+;

basa anion adalah OH-,SO42- ,CO3

2- ,CH3COO-, dll.

Titik akhir titrasi dapat ditunjukkan dengan berbagai indikator seperti terlihat

pada tabel 1.

Tabel 1. Trayek pH dan perubahan warna berbagai indikator yang biasa digunakan

Indikator Trayek pH Warna

Asam Basa

Kuning metil 2,4 - 4,0 Merah Kuning

Biru bromfenol 3,0 – 4,6 Kuning Biru

Jingga metil 3,1 – 4,4 Jingga Metil

Hijau bromkresol 3,8 – 5,4 Kuning Biru

Merah metil 4,2 – 6,3 Merah Kuning

Ungu bromkresol 5,2 – 6,8 Kuning Ungu

Biru bromtimol 6,1 – 7,6 Kuning Biru

Merah fenol 6,8 – 8,4 Kuning Merah

Merah kresol 7,2 – 8,8 Kuning Merah

Biru timol 8,0 – 9,6 Kuning Biru

Fenolftalein 8,2 – 10,0 Tak berwarna Merah

Timolftalein 9,3 – 10,5 Tak berwarna Biru

Setelah mencoba menjawab latihan 1. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban berikut ini:

Latihan 1.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Jawaban latihan 1.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. PROSES PERNAFASAN

2. Metode argentometri

Metode argentometri disebut juga metode pengendapan, adalah titrasi yang

melibatkan reaksi pengendapan. Pada reaksi ini berlangsung pembentukan senyawa

yang relatif tidak larut atau sukar larut, sehingga terbentuk endapan. Reaksi ini cukup

sempurna sehingga dapat diukur secara kuantitatif. Prinsip hasil kali kelarutan dapat

diterapkan pada semua reaksi pengendapan.

Metode argentometri merupakan metode umum digunakan untuk

penetapan kadar halogenida, yaitu senyawa yang mengandung atom halogen, atau

senyawa-senyawa yang dapat membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada

suasana tertentu, misalnya kloramfenikol, dimana atom klor diubah dahulu menjadi

klorida.

Ada beberapa metode yang dikenal dalam titrasi Argentometri, yaitu :

1. Metode Mohr, atau disebut juga metode langsung, halogen diendapkan dalam

suasana netral dengan larutan AgNO3 menggunakan indikator larutan kalium

kromat, K2CrO4. Pada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak halida dan

setelah tercapai titik ekivalen, maka dengan penambahan sedikit AgNO3 akan

bereaksi dengan kromat membentuk endapan perak kromat Ag2CrO4 yang

berwarna merah.

2. Metode Volhard, atau disebut juga metode tak langsung, larutan sampel

halogenida ditambah dengan larutan perak nitrat berlebihan hingga terbentuk

endapan perak halida, kemudian kelebihan perak diendapkan dengan larutan baku

kalium atau amonium tiosianat. Indikator yang digunakan adalah larutan ferri

amonium sulfat. Titrasi ini harus berlangsung dalam suasana asam (pH di bawah

3). Setelah tercapai titik ekivalen kelebihan sedikit tiosianat bereaksi dengan

indikator ferri membentuk endapan merah ferri tiosianat.

3. Metode Fajans, digunakan indikator adsorbsi, misalnya eosin dan diklorfluoresin.

Pada titik ekivalen indikator teradsorbsi oleh endapan yang memberikan

perubahan warna pada larutan tetapi pada permukaan endapan.

4. Metode Liebig, titik akhir titrasi ditandai bukan oleh indikator melainkan dengan

terjadinya kekeruhan.

Setelah mencoba menjawab latihan 2. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban berikut ini:

2. PROSES PERNAFASAN

3. Metode Nitrimetri

Metode nitrimetri adalah penetapan kadar dengan menggunakan larutan baku

natrium nitrit. Metode ini didasarkan pada reaksi antara amina aromatik primer dengan

asam nitrit dalam suasana asam, membentuk garam diazonium. Reaksi ini dikenal

sebagai reaksi diazotasi.

Latihan 2.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Jawaban latihan 2.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

NaNO2 + HCl HNO2 + NaCl

Reaksi harus dilakukan pada suhu rendah (di bawah 150C), sebab pada suhu yang

lebih tinggi garam diazonium yang terbentuk tidak stabil dan akan terhidrolisis menjadi

fenol dan gas nitrogen. Reaksi diazotasi dapat dipercepat dengan menambahkan kalium

bromida.

Titik akhir dapat ditunjukkan dengan menggunakan pasta kanji iodida atau kertas

kanji iodida sebagai indikator luar. Ketika larutan digoreskan pada pasta, adanya

kelebihan nitrit segera menimbulkan warna biru. Kejadian ini dapat ditunjukkan lagi

setelah larutan didiamkan selama satu menit.

KI + HCl KCl + HI

2 HI + 2 HNO2 I2 + 2 NO + 2 H2O

I2 + kanji kanji – iod (biru)

Titik akhir juga dapat ditunjukkan dengan menggunakan campuran tropeolin 00 dan biru

metilen sebagai indikator dalam memberikan warna merah – violet, atau secara

potensiometri menggunakan elektroda kalomel platina.

Setelah mencoba menjawab latihan 3. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban berikut ini:

2. PROSES PERNAFASAN

Latihan 3.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Jawaban latihan 3.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Yodo - yodimetri

Yodium merupakan oksidator yang relatif lemah. Potencial reduksi dari sistem

yodium – yodida ini jauh kecil dibandingkan dengan sistem oksidator yang lain.

I2 + 2e- 2 I- E0 = + 0,535 volt

Walaupun demikian yodium masih mampu mengoksidasi reduktor-reduktor kuat.

Dengan demikian yodium bereaksi sempurna dengan reduktor kuat seperti SnCl2, H2SO3,

H2S, Na2S2O3, dll.

Metode titrasi ini dalam penggunaannya sering terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Yodimetri : merupakan titrasi langsung dengan larutan baku yodium terhadap senyawa

dengan potensial reduksi lebih rendah.

2. Yodometri : merupakan titrasi tidak langsung, yang diterapkan terhadap senyawa yang

mempunyai potensial reduksi lebih tinggi. Yodium yang dibebaskan dititrasi dengan

larutan baku natrium tiosulfat.

Larutan yodium sendiri dapat digunakan sebagai indikator, dimana satu tetes larutan

yodium 0,1 N dalam 100 ml air memberikan warna kuning pucat. Namun untuk

menaikkan kepekaan titik akhir biasa digunakan indikator kanji. Dalam konsentrasi

yodida 4 x 10-4 M sudah memungkinkan yodium dalam konsentrasi 2 x 10-5 M yang akan

memberikan warna biru yang nyata dari kompleks antara kanji dan yodium. Penyusun

utama kanji adalah amilosa dan amilopektin. Amilosa dengan yodium membentuk warna

biru, sedangkan amilopektin dengan yodium membentuk warna merah. Titik akhir juga

dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator karbon tetraklorida (CCl4). Adanya

yodium dalam lapisan organik akan berwarna ungu.

Setelah mencoba menjawab latihan 4. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban berikut ini:

Latihan 4.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Jawaban latihan 4.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Bromatometri

Kalium bromat merupakan zat pengoksid (oksidator) yang kuat dengan nilai potensial

standarnya sebesar 1,44 V. Dalam suasana asam, kalium bromat dengan adanya bromida

akan mengoksidasi bromida akan mengoksidasi bromida menjadi brom.

KBrO3 + 5KBr + 6HCl 3Br2 + 6KCl + 3H2O

Aplikasi dari bromatometri dalam análisis kuantitatif bisa digunakan untuk menetapkan:

1. Senyawa-senyawa yang bersifat reduktor seperti vitamin C dan Arsen (III)

2. Senyawa-senyawa yang mampu bereaksi secara substitusi dengan brom seperti

phenol, asam salisilat, anilin dan sulfonamid.

3. Senyawa-senyawa yang mampu bereaksi secara adisi dengan brom seperti kalsium

siklobarbital dan etena.

Titrasi secara bromatometri dapat dilakukan dengan dua cara yaitu titrasi langsung

dan titrasi tidak langsung.

1. Titrasi Langsung

Sejumlah reduktor seperti vitamin C dan arsen (III) dapat dititrasi secara

langsung dengan larutan baku kalium bromat yang mengandung bromida dalam

suasana asam. Pada titik akhir titrasi akan muncul brom bebas yang langsung

dapat dipakai sebagai petunjuk telah tercapainya titik akhir titrasi yakni dengan

timbulnya warna kuning dalam larutan. Akan tetapi lebih baik jika digunakan

indikator-indikator seperti metil jingga, metil merah dan fuchsin. Indikator-

indikator ini merupakan indikator yang irriversibel dan mempunyai warna yang

biasa muncul dalam suasana asam. Sebagai contoh indikator metil merah dalam

suasana asam akan berwarna merah sehingga sebelum dilakukan titrasi secara

langsung dengan baku KBrO3-KBr warna larutan adalah merah dan pada titik

akhir titrasi indikator metil merah akan dirusak dengan adanya kelebihan brom

sehingga warna merah hilang. Dengan semua indikator yang irreversibel ini,

sedikit perusakan indikator sering terjadi terlalu dini maka sedikit indikator

tambahan biasanya diperlukan sebelum titik akhir titrasi.

2. Titrasi Tidak Langsung

Beberapa senyawa tidak dapat dititrasi secara langsung dengan baku

kalium bromat karena senyawa-senyawa tersebut kurang reaktif terhadap brom

sehingga reaksinya lambat akan tetapi ditetapkan secara kuantitatif dengan brom

berlebihan yang diperoleh dari larutan kalium bromat-bromida dalam larutan

asam. Kelebihan Br2 ditambah dengan kalium yodida untuk menghasilkan

yodium yang selanjutnya dititrasi dengan larutan baku tiosulfat. Karena brom

mudah menguap maka penetapan ini digunakan labu yodium (Iodin flask) atau

erlenmeyer bertutup.

6. Permanganometri dan Kompleksometri

Permanganometri adalah penetapan kadar zat berdasar atas reaksi oksidasi reduksi

dengan KmnO4. Dalam suasana asam reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :

MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn++ + 4 H2O

Dengan demikian berat ekivalennya seperlima dari berat molekulnya atau 31,606. Asam

sulfat merupakan asam yang paling cocok karena tidak bereaksi dengan permanganat.

Sedangkan dengan asam klorida terjadi reaksi sebagai berikut:

2 MnO4- + 10 Cl- + 16 H+ 2 Mn++ + 5 Cl2 + 8 H2O

Untuk larutan tidak berwarna, tidak perlu menggunakan indikator, karena 0,01 ml

kalium permanganat 0,1 N dalam 100 ml larutan telah dapat dilihat warna ungunya.

Untuk memperjelas titik akhir dapat ditambahkan indikator redoks seperti feroin, asam

N-fenil antranilat. Penambahan indikator ini biasanya tidak diperlukan, kecuali jika

menggunakan kalium permanganat 0,01 N.

Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa

kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pembentuk

kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium

etilendiamina tetraasetat (dinatrium EDTA). Senyawa ini dengan banyak kation

membentuk kompleks dengan perbandingan 1 : 1.

Kestabilan dari senyawa kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan

pH dari larutan, oleh karena itu titrasi dilakukan pada pH tertentu. Pada larutan yang

terlalu alkalis perlu diperhitungkan kemungkinan mengendapnya logam hidroksida.

Penetapan titik akhir titrasi digunakan indikator logam, yaitu indikator yang dapat

membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara indikator dan

ion logam harus lebih lemah daripada ikatan kompleks antara larutan titer dan ion

logam. Larutan indikator bebas mempunyai warna yang berbeda dengan larutan

kompleks indikator. Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri

adalah hitam eriokrom, jingga xilenol, dan biru hidroksi naftol.

D. Rangkuman

............................................................................................................................................................

.......................................................................................................................dst........