karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/bab-i-2.docx · web viewbanda...

50
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada Rasulullah SAW serta sahabat dan keluarga beliau sekalian dengan segala kebaikan Beliau yang telah membawa kita dari alam jahiliyah kepada alam islamiayh dan dari alam yang penuh kebiadaban kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Dalam makalah ini yang berjudul “Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas ” yang ditulis dengan segenap kemampuan yang terbatas dan sederhana mungkin. Terima kasih yang tidak terhingga kepada Dosen Pembimbing dan seluruh pihak yang telah ikut berpatisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami berharap agar makalah ini dapat dikritik yang membangun dan hasilnya dapat bermanfaat bagi kami dan orang lain. Banda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis 1

Upload: buinhi

Post on 09-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada Rasulullah SAW

serta sahabat dan keluarga beliau sekalian dengan segala kebaikan Beliau yang

telah membawa kita dari alam jahiliyah kepada alam islamiayh dan dari alam

yang penuh kebiadaban kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam makalah ini yang berjudul “Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas ”

yang ditulis dengan segenap kemampuan yang terbatas dan sederhana mungkin.

Terima kasih yang tidak terhingga kepada Dosen Pembimbing dan seluruh

pihak yang telah ikut berpatisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Dengan

selesainya penyusunan makalah ini, kami berharap agar makalah ini dapat dikritik

yang membangun dan hasilnya dapat bermanfaat bagi kami dan orang lain.

Banda Aceh, 29 Januari 2011

Penulis

1

Page 2: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................... iDaftar Isi.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 11.1 Latar Belakang.............................................................................. 11.2 Tujuan Penulisan........................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 42.1 Pengertian Kepemimpinan............................................................ 42.2 Pemimpin Pendidikan................................................................... 7

1) Mengkomonikasikan Visi....................................................... 82) Wewenang Bagi Guru............................................................. 9

2.3 Tipe Atau Gaya Kepemimpinan Kualitas dalam Pendidikan ...... 92.4 Karaktristik Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas.............. 102.5 Metode Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas..................... 11

1) Mempunyai Visi Yang Jelas................................................... 122) Responsif................................................................................. 133) Seorang Pelatih....................................................................... 14

2.6 Perilaku Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas.................... 14a) Pentingnya EQ........................................................................ 15b) Sikap Kepemimpinan dalam Organisasi................................. 17

2.7 Ciri-ciri pemimpin yang berkualitas............................................. 192.8 Faktor-faktor yang memperngaruhi efektivitas Kepemimpinan . .

dalam manajemen pendidikan....................................................... 212.9 Teori Tentang Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas.......... 22

BAB III PENUTUP................................................................................. 29A. Kesimpulan................................................................................... 29B. Saran.............................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 31

Makalah :

2

Page 3: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM KUALITAS

DI

SUSUN

OLEH :

ZULKARNAINIM. HUSENERIYANTI

Dosen Pengasuh : Prof. Dr. Tb. Abin Syamsuddin Makmun Prof. Dr. Murniati AR, M.Pd

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONALPROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN BANDA ACEH

2011

3

Page 4: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah mahkluk Tuhan yang paling tinggi dibanding mahkluk

yang lain. Manusia dianugerahi  pikiran, kemampuan untuk memilah dan memilih

mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itu seharusnya manusia

mampu mengelolah lingkungan yang baik, termasuk kehidupan sosialnya.

(http://rvnsprasetyo.wordpress.com/2010/09/01/)

Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi

pemimpin, minimal memimpin dirinya sendiri. Seperti termaktub dalam Al qur’an

surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi “ ingatlah ketika Tuhanmu berfirman

kepada malaikat , sesungguhnya aku akan mengangkat Adam menjadi khalifah di

muka bumu. Menurut Bachtiar Surin, perkataan khalifah berarti penghubung atau

pemimpin yang memimpin sesuatu.

Seorang pemimpin pendidikan dituntut agar memiliki kemampuan

menggerakkan personel satuan pendidikan atau sekolah dalam melaksanakan

tugas pembelajaran sesuai prinsip-prinsi pedagogik.

Pendidikan adalah alat yang paling dapat diandalkan, karena dalam

pendidikan terjadi proses transformasi informasi dan pengetahuan yang sistematis.

Dari pendidikan diharapkan dapat mencetak manusia-manusia yang kelak akan

membawa bangsa ini menjadi lebih baik. Dengan pendidikan,masyarakat akan

semakin maju yang akhirnya terjadi kesadaran publik sehingga secara bertahap

mengubah bangsa ini dari sikap menghamba dan tunduk menjadi sikap mandiri

dan mempunyai harga diri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Membangun manusia seutuhnya merupakan tujuan yang terbaik dalam kewajiban

pendidikan. Manusia seutuhnya merupakan tujuan terbaik dalam kewajiban

4

Page 5: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

pendidikan. Manusia seutuhnya berarti mengoptimalkan semua sisi potensi yang

dimiliki (fisik, hati dan akal). Atau dengan kata lain memadukan antara unsur

iman dan taqwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(http://hilmiarifin.com/2001/27/1)

Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas didasarkan pada empat

ukuran/indikator, yaitu (1) mutu produk/lulusan, (2) mutu proses pembelajaran,

(3) mutu layanan sekolah dan (4) mutu lingkungan sekolah.

Mutu produk/lulusan pendidikan dapat dinilai berdasarakan nilai ujian

akhir nasional/sekolah yang tinggi. Tetapi tentunya nilai bukan satu-satunya

ukuran, harus didukung dengan ukuran lainnya yaitu lulusan lembaga pendidikan

juga mempunyai kecakapan dan ketrampilan untuk hidup (life skills), yang dapat

dimanfaaatkan untuk bekal hidup peserta didik di masyarakat. Selain itu tentunya

lulusan pendidikan juga mempunyai nilai-nilai kemanusian yang tinggi, yang

responsi terhadap persoalan sosial yang ada.

Mutu proses pembelajaran sangat ditentukan pada profesionalisme guru.

Guru dalam pembelajaran tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan semata

tetapi juga mendidik, mengarahkan dan menggerakan siswa agar menjadi manusia

seutuhnya, tidak hanya pandai dan terampil tetapi juga berintegritas serta berbudi

pekerti yang luhur. Mulu layanan sekolah yang baik tidak hanya layanan kepada

siswa akan tetapi kepada orang tua, tamu sekolah dan lain sebagainya. Mutu

layanan juga ditentukan dari kemampuan pelaku sekolah untuk dapat menjalin

hubungan dan memberikan pelayanan yang terbaik pada suluruh stakeholder

sekolah. Mutu lingkungan sekolah ditunjukkan dengan sekolah yang bersih,

indah, damai. Dengan lingkungan yang baik akan menciptakan kenyamanan

proses belajar mengajar di sekolah. (Dhanay, 2010:11)

5

Page 6: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini diarahkan untuk :

a) Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan Pendidikan dalam

Kualitas

b) Untuk mengetahui Tipe atau Gaya Kepemimpinan Pendidikan dalam

Kualitas

c) Untuk mengetahui Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan dalam

Kualitas

d) Untuk mengetahui Prilaku Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas

e) Untuk mengetahui Ciri-ciri Kepemimpinan dalam Kualitas

f) Untuk Mengetahui Faktor-faktor Kepemimpinan pendidikan dalam

kualitas.

6

Page 7: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan

Kata “kepemimpinan” terjemahan dari bahasa inggris “leadership” yang

menurut Ensiklopedi Umum dalam tahun 1993 penerbit Yayasan Kanisius

diartikan sebagai “Hubungan yang erat antara seorang dan kelompok manusia,

karena ada kepentingan yang sama”. Hubungan tersebut ditandai oleh tingkah

laku yang tertuju dan terbimbing dari pemimpin dan yang dipimpin. Berkaitan

dengan hal tersebut, maka dalam kepemimpinan tentu akan melibatkan unsur

pemimpin yakni orang yang akan mempengaruhi tingkah laku pengikutnya

(influence) dan pengikut-pengikutnya (influence) dalam situasi tertentu. Oleh

karena itu Stephen Covey seorang “guru” di bidang manajemen menyatakan

bahwa pemimpin yang berhasil di abad 21 adalah yang mempunyai visi,

keberanian serta kerendahan hati untuk terus menerus belajar dan mengasah

kecakapan emosinya.

Kepemimpinan adalah hal yang esensi dalam TQM. Pemimpin harus

memiliki visi dan dapat menterjemahkannya ke dalam kebijakan dan tujuan

khusus dengan jelas.

Kepemimpinan adalah kemampuan yang dipunyai seseorang untuk

mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. (T. Hani

Handoko, 1997:294).

Definisi lain dari kepemimpinan adalah merupakan suatu kemampuan dan

kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan atau

mengelola orang lain agar mereka mau berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan

7

Page 8: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

bersama (Burhanuddin,1994 :62) . Dalam pengertian ini seseorang yang ingin

diakui sebagai pemimpian harus memiliki kelebihan dalam beberapa fungsi diatas,

yakni:mempengaruhi, membimbing sampai pada mengelola orang lain.

Sedangkan menurut Wiles dalam Burhanuddin (1994:62) kepemimpinan

merupakan segenap bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang bagi penetapan

dan pencapaian tujuan kelompok.

Dari beberapa batasan tersebut bila kita garis bawahi bahwa

kepemimpinan atau kegiatan memimpin merupakan usaha yang dilakukan oleh

seseorang dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk mempengaruhi,

mendorong, mengarahkan dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin supaya

mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam mencapai

tujuannya.

Kepemimpinan menurut Burhanuddin (1994:63) dapat muncul kapan dan

dimanapun apabila ada unsur-unsur sebagai berikut :

1) Ada orang–orang yang memimpin, mempengaruhi dan memberikan

bimbingan.

2) Ada orang-orang yang dipengaruhi.

3) Ada kegiatan tertentu dalam menggerakkam bawahan.

4) Adanya tujuan.

Menurut stoner Manajemen Kepemimpinan adalah sebagai proses

mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas. Ada

tiga implikasi penting, pertama, kepemimpinan melibatkan orang lain ( bawahan

atau pengikut ), kwalitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam

menerima pengarahan dari pemimpin. Kedua, kepemimpinan merupakan

pembagian yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok.

Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan

anggota kelompok dan sebaliknya anggota kelompok atau bawahan secara tidak

langsung mengarahkan kegiatan pimpinan. Ketiga kepemimpinan disamping

8

Page 9: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain

seorang pimpinan tidak dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus

dikerjakan tapi juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah

pemimpin.

“Kepemimpinan merupakan salah satu fenomena yang paling mudah

diobservasi, tetapi menjadi salah satu hal yang paling sulit untuk dipahami”

(Richard L. Daft, 1999).

Menurut Parjudi Atmosudirjo pengertian kepemimpinan dapat ditelaah

dari berbagai segi yaitu sebagai berikut :

1) Kepentingan dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian seseorang yang

mendatangkan keinginan para kelompok orang – orang untuk

mencotohnya dan mengikutinya atau yang memancarkan suatu pengaruh

yang tertentu, suatu kekuatan atau wibawa, yang demikian rupa sehingga

membuat sekelompok orang – orang mau melakukan apa yang di

kehendaki.

2) Kepemimpinan adalah suatu seni (art) kesanggupan (ability) atau tekhnik

(technique) untuk membuat sekelompok orang bawahan dalam organisasi

formal atau para pengikut atau simpatisan dalam organisasi mengikuti atau

mentaati segala apa yang dikehendakinya.

3) Kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai sarana.

Definisi tentang pendidikan adalah :

1) Proses dimana seseorang yang mengembangkan kemampuan, sikap dan

bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dimasyarakat tempat dia hidup.

2) Proses dimana orang dihadapkam pada pengaruh lingkungan yang terpilih

dan terkontrol sehingga mereka mengalami perkembangan

kemampuan sosial dan individu yang optimal. (Moch. Idochi Anwar,1991

9

Page 10: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

Dari definisi di atas, maka pengertian dari kepemimpinan pendidikan

adalah suatu kesiapan, kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam proses

mempengaruhi, mendorong,membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang

lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan

dan pengajaran agar segenap kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien

dalam mencapai tujuan pendidikan.

Lebih lanjut kepemimpinan adalah kemampuan seni mempengaruhi

tingkah laku manusia dan kemampuan untuk membimbing beberapa orang untuk

mengkordinasikan dan mengarahkan dengan maksud dan tujuan tertentu. Untuk

dapat menggerakkan beberapa orang pelaksana, seorang pemimpin harus memiliki

kelebihan dibandingkan orang yang dipimpinnya misalnya kelebihan dalam

menggunakan pikirannya,  rohaniah, dan badaniah. Agar dapat menggunakan

kelebihanya tersebut, seorang pemimpin suatu organisasi difasilitasi dengan apa

yang disebut dengan tugas dan wewenang.

Tugas adalah kewajiban untuk melaksanakan dan wewenang adalah hak

untuk bertindak.. Wewenang seorang pemimpin adalah hak untuk menggerakkan

orang atau bawahannya supaya suka mengikutinya atau menjalankan tugas yang

diperintah kepadanya. Kepengikutan timbul karena pemimpin mempunyai abhiga

mika yaitu dapat menarik simpati dari orang lain, pradaya yaitu selalu bertindak

bijaksana,; atma sampat yaitu bermoral dan berbudi pekerti yang luhur,

Sakyasanmata, yaitu selalu bertindak teliti dan cermat

2.2 Pemimpin Pendidikan

Total Quality merupakan suatu keinginan dan jaan hidup organisasi yang

menganut pesan-pesannya. Peters dan Austin memberikan pertimbangan spesifik

dalam kepemimpinan pendidikan. Dalam kualitis pendidikan menurut Peter dan

Austin memerlukan seorang pemimpin. Pemimpin pendidikan membutuhkan

kualifikasi berikut :

10

Page 11: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

1. Visi dan Simbol. Kepala sekolah harus mengkomunikasikan nilai-nilai

lembaga pada stafnya, siswa dan masyarakat luas.

2. Management by walking About merupakan hal yang diperluka oleh

gaya kepemimpinan untuk setiap lembaga.

3. For The Kids dalam pendidikan konsep tersebut identik dengan “dekat

dengan lemabag". Hal ini untuk menyakinkan bahwa organisasi

memiliki focus yang jelas pada pelanggan utamanya.

4. Otonomi, percobaan, dan dukungan pada kegagalan. Pemimpin

menyiapkan segala menganjurkan adanya inovasi pada stafnya dan

menyiapkan segala sesuatu untuk mengantisipai kemungkinan yang

timbul.

5. Menciptakan perasaan kekeluargaan.

6. Rasa kesatuan, irama, keinginan, intensitas dan antusias. Hal tersebut

merupakan kualitas personal yang diperlukan oleh pemimpin

pendidikan (Peter dan Austin, 1986 : 393-4141)

1) Mengkomunikasikan Visi

Senior Management harus memberikan bimbingan dan menyampaikan

visi serta inspirasinya. Dalam organisasi TQM seluruh manajer harus menjadi

pemimpin dan unggul dalam proses kualitas. Manajer harus menjadi

pemimpin dan unggul dalam proses kualitas. Manajer perlu untuk

mengkomunikasikan misi dan menyebarkannya melalui organisasi. Banyak

manajer, khususnya Manajer Madya merasa kesulitan untuk menerima dan

menerapkan TQM. Hal ini disebabkan oleh perubahan peranan. Dengan

demikian, perlu ditekankan fungsi kepemimpinan disini adalah untuk

mempertinggi kualitas pengajaran dan mendukung staf yang terlibat

didalamnya.

Peranan pemimpin dalam pengembangkan budaya kualitas adalah :

1. Memiliki visi tentang Total Quality untuk lembaganya

2. Memiliki komitment pada proses peningkatan kualitas

11

Page 12: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

3. Mengkomunikasikan peran kualitas

4. Menyakinkan kebutuhan pelanggan sebagai pusat perhatian

kebijakan lembaga.

5. Menyakinkan bahwa terdapat chanel yang cocok untuk

menyampaikan suara pelanggan.

6. Pemimpin pengembangan staf.

7. Jangan menyalahkan pihak lain jika ada masalah yang muncul

tanpa mencari bukti-bukti.

8. Memimpin inovasi dalam lembaga mereka.

2) Wewenang bagi Guru

Spenbauer meletakkan dasar pentingnya kepemimpinan, seperti yang

ditulis (Spanbaur, 1992 : 15) yaitu :” Komitmen lebih sekedar ceramah yang

diberikan tentang pentingnya kualitas di sekolah kita. Peningkatan kualitas.

Komitmen memerlukan promosi dan perhatian tentang cara baru serta

memerlukan promosi dan perhatian tentang cara baru serta memerlukan kajian

ulang yang konstan tentang setiap tindakan yang telah dilaksanakan”.

2.3 Tipe atau Gaya Kepemimpinan Kualitas dalam Pendidikan

Tipe atau gaya kepemimpinan adalah cara gaya seseorang melaksanakan

suatu kepemimpinan, didalam kepemimpinan ada tiga unsur yang saling berkaitan

yaitu unsur manusia, unsur sarana dan unsur tujuan.

Berbagai gaya atau tipe kepemimpinan banyak kita jumpai dalam

kehidupan sehari – hari, termasuk disekolah. Walaupun pemimpin pendidikan

khususnya formal adalah pemimpin yang angkat secara langsung maupun melalui

pemilihan.

1) Kepemimpinan Yang Otokratis

Pemimpin bertindak sebagai diktator , pemimpin adalah pengerak dan

12

Page 13: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

penguasa kelompok. Kewajiban bawahan atau anggota – anggotanya

hanyalah mengikuti dan menjalankan, tidak boleh membatah ataupun

mengajukan saran.

2) Kepemimpinan yang Laissez Faire (masa bodoh).

Pemimpin yang seperti ini menafsirkan demokrasi dalam arti keliru,

karena demokrasi seolah –olah diartikan sebagai kebebasan bagi setiap

anggota untuk mengemukakan dan mempertahankan pendapat dan

kebijakannya masing –masing. Tingkat keberhasilan organisasi atau

lembaga yang dipimpin dengan Gaya Laissez Faire semata – mata

disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok,

dna bukan karena pengaruh dari pemimpinnya.

3) Kepemimpinan yang demokratis

Pemimpinan demokrasi selalu menyadari bahwa dirinya merupakan

bagian dari kelompoknya. Berhasil tidaknya suatu pekerjaan bersama

terletak pada kelompok dan pimpinan.

4) Kepemimpinan Pseudo Demokratis

Pemimpin ini sebenarnya bersikap otokratis, tetapi ia pandai memberikan

kesan seolah –olah demokratis.

2.4 Karakter Kepemimpinan Pendidikan dalam kualitas

Menurut Ken Blanchard, ada sejumlah ciri-ciri dan nilai yang muncul dari

seorang pemimpin yaitu memiliki tujuan utama melayani kepentingan mereka

yang dipimpinnya. Orientasinya bukan untuk kepentingan diri pribadi maupun

golongan tetapi justru untuk kepentingan umum yang dipimpinnya.

Pemimpin juga memiliki perhatian kepada mereka yang dipimpinnya.

Perhatian itu terwujud dalam bentuk kepedulian dan mau mendengar setiap

kebutuhan, kepentingan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya.

Contohnya manajer farm berusaha memenuhi kebutuhan pemilik farm dengan

cara memperoleh laba setinggi-tingginya dari hasil penjualan hasil ternak

13

Page 14: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

(daging ayam dan telur) tapi tidak dengan cara memeras tenaga karyawan

kandang secara paksa, melainkan ikut terjun langsung membantu karyawan

dalam kegiatan operasional kandang. Pemilik farm juga memberikan fasilitas

bagi karyawan yang tinggal di kandang, memperhatikan kesehatan karyawan

dan rela membagi keterampilan yang dimiliki kepada karyawan.

Ciri seorang pemimpin salah satunya adalah akuntabilitas. Istilah

akuntabilitas berati penuh tanggung jawab dan dapat diandalkan. Artinya

seluruh perkataan, pikiran dan tindakannya dapat dipertanggungjawabkan

kepada publik atau kepada setiap anggota organisasinya.

Pemimpin juga harus mampu mengendalikan ego. Mengendalikan ego

berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang

dihadapi begitu berat. Seorang pemimpin selalu dalam keadaan tenang, penuh

pengendalian diri dan tidak mudah emosi. Misalnya saat terjadi kasus kematian

tinggi pada ayam secara tiba-tiba, manajer farm tidak boleh serta merta

menyalahkan karyawan, melainkan menghadapi dengan tenang dan segera

mengambil keputusan dan tindakan karena kasus tersebut juga menjadi tanggung

jawabnya.

2.5 Metode Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas

Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki karakter semata, tetapi

juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi

pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas dari aspek

yang pertama, yaitu berkarakter seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi

pemimpin justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metode

kepemimpinan yang baik. Ada 3 hal penting dalam metode kepemimpinan, yaitu

:

14

Page 15: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

1) Mempunyai visi yang jelas

Visi (target) ini merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan

perubahan, yang mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas dari orang-orang

yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin adalah inspirator

perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas kemana organisasinya akan

menuju. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali.

Ada 2 aspek mengenai visi, yaitu visionary role dan implementation role.

Artinya seorang pemimpin tidak hanya dapat membangun atau menciptakan visi

bagi organisasinya tetapi memiliki kemampuan untuk menerapkan visi tersebut ke

dalam suatu rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk mencapai visi itu.

Contohnya adalah sebuah farm yang memiliki visi “Menjadi Farm yang

Terdepan di Bandung dalam Menghasilkan Produk Daging Berkualitas Tahun

2015”. Untuk mewujudkan visi tersebut, manajer farm beserta karyawan mulai

menyusun dan melakukan serangkaian kegiatan manajemen pemeliharaan terpadu

meliputi desinfeksi kandang dan peralatan secara teratur, pemberian ransum yang

berkualitas dan pelaksanaan program kesehatan tepat waktu.

Untuk menghasilkan produk ternak (seperti daging) yang berkualitas,

membutuhkan program pemeliharaan yang baik dan terkontrol. Manajer farm

sangat berperan dalam memberikan dukungan komunikasi yang efektif dengan

pemilik dan karyawan farm. Komunikasi ini terkait dengan manajemen

pemeliharaan ternak dan penerapan biosekuriti yang terpadu. Biosekuriti yang

dijalankan dengan ketat dan terkontrol di farm akan meminimalkan kerugian

akibat ternak yang sakit sehingga terjadi peningkatan performan produksi. Produk

ternak yang berkualitas adalah produk ternak yang hygienis, sehat dan memenuhi

kebutuhan dan kepuasan konsumen. Jika produk yang dihasilkan sudah

berkualitas, artinya visi sudah tercapai.

15

Page 16: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

Pemimpin mampu memenuhi tugas kepemimpinannya serta kebutuhan

pribadi dan karyawan yang dipimpinnya

2) Responsif

Artinya dia selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan

dan impian terhadap mereka yang dipimpinnya. Selain itu, selalu aktif dalam

mencari solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang dihadapi

organisasinya.

Kepemimpinan pemilik farm sangat menentukan kinerja karyawan farm.

Manajer farm yang baik memiliki kemampuan untuk membangun kepercayaan

diri karyawan kandang dan tim kerja yang solid, contohnya mau memberikan

pujian atas kerja karyawan kandang yang baik dan memberikan peringatan pada

kelalaian/kesalahan dengan cara-cara yang baik pula.

Operator kandang akan mampu bekerja baik di bawah kepemimpinan

manajer farm yang baik. Dalam hal ini perlu adanya penumbuhan motivasi dan

pengurangan tingkat stres bagi para karyawan farm. Tidak kalah pentingnya

adalah sistem pemberian reward (imbalan/ balas jasa) atau bonus atas performan

ternak yang menjadi tanggung jawabnya. Performan kerja operator kandang

ditentukan dari kualitas produk hasil ternak yang berhasil dipanen. Contohnya

16

Page 17: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

ketika laba hasil panen ayam meningkat maka berikanlah bonus atas kerja keras

karyawan kandang.

3) Seorang pelatih atau pendamping bagi orang-orang yang dipimpinnya

(performance coach)

Artinya dia memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan mendorong

anak buahnya dalam menyusun perencanaan (termasuk rencana kegiatan,

target/sasaran, rencana kebutuhan sumber daya dsb). Misalnya melakukan

kegiatan monitoring dan mengevaluasi kinerja dari operator kandang saat

desinfeksi kandang.

Manajer farm harus mampu membangun budaya efisien dalam proses

pencapaian performan ternak yang maksimal dan menjadi contoh/teladan bagi

anak buahnya. Contohnya adalah dengan menerapkan kedisplinan operator

kandang. Kapan karyawan memberi ransum, air minum, desinfeksi kandang,

mencuci tempat ransum dan minum harus selalu dikontrol untuk menegaskan

kedisiplinan. Kedisiplinan dalam pemeliharaan ternak akan meningkatkan IP

(performance index) dan menurunkan biaya pemeliharaan.

Peran administratif dari manajer farm juga diperlukan. Misalnya manajer

farm membuat sistem recording (pencatatan). Pencatatan yang terkontrol dapat

memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat misalnya dalam hal

pencegahan kerugian yang lebih besar. Proses pemeliharaan ternak ini tidak akan

efektif jika tidak dibarengi dengan produktivitas yang unggul dari keseluruhan

orang-orang yang terlibat di dalamnya.

2.6 Perilaku Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas

Pemimpin sejati bukan sekedar memperlihatkan karakter dan integritas,

serta memiliki kemampuan dalam metode kepemimpinan, tetapi dia harus

menunjukkan perilaku maupun kebiasaan seorang pemimpin, yaitu : memiliki

17

Page 18: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

perilaku yang tidak bertentangan dengan agama seperti taat beribadah,

berperilaku jujur, dapat dipercaya, tenggang rasa, rendah hati, tidak sombong

dll. Artinya dia senantiasa menjaga hubungan baik secara horizontal (sesama

manusia) dan secara vertikal (menjaga hubungan baik dengan Tuhan).

Pemimpin sejati senatiasa mau belajar dan tumbuh dalam berbagai aspek, baik

pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi dan sebagainya.

a) Pentingnya EQ (Emosional Quotient) dalam Kepemimpinan Efektif

Apa itu kecerdasan emosi? Apakah dalam dunia kerja emosi perlu dibawa?

Dari zaman dulu sampai sekarang faktor emosi memang menjadi bagian dari

manusia yang sangat besar yang dapat menentukan kemana langkah seseorang.

Istilahnya IQ (Intellegence Quotient/kecerdasan intelektual) memang diperlukan,

tapi IQ bukan satu-satunya perkara yang bisa menjamin kesuksesan.

Seorang pemimpin yang menggunakan pendekatan kecerdasan emosi (EQ)

akan menghasilkan kinerja jauh lebih baik ketimbang pemimpin yang hanya

menggunakan pendekatan IQ. Coba bedakan, pemimpin yang menggunakan

kecerdasan emosi, pola pikirnya dimulai dari melihat karyawan sebagai aset dan

bagian yang penting untuk masa depan perusahaan. Apabila karyawan bebas dari

masalah, selalu termotivasi, diperhatikan kebutuhan dasarnya maka mereka

dengan sendirinya akan maksimal dalam bekerja.

Keuntungan atau laba usaha pada dasarnya hanya merupakan akibat dari

karyawan yang memiliki semangat tinggi, tidak ada masalah pribadi yang dibawa

ke kantor dan mereka terus belajar untuk melihat peluang besar di depan matanya.

Jadi, kalau mau untung, kalau mau sukses, peliharalah orang-orang di dalam

terlebih dahulu.

Sejauh mana pemimpin memperhatikan karyawan? Karyawan juga manusia

yang memiliki masalah, keluh kesah, dan permasalahan hidup sehari-hari. Ketika

18

Page 19: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

pemimpin tidak mau tahu terhadap persoalan karyawannya, jangan menyesal jika

terjadi turn over (keluar masuk karyawan) cukup tinggi di perusahaan tersebut.

Pemimpin harus mampu menempatkan diri sesuai dengan situasi yang tepat.

Kadang bersikap sebagai seorang manajer, kadang bersikap sebagai seorang

bapak kepada anaknya, kadang bersikap sebagai teman atau sahabat, kadang

bersikap sebagai konsultan, kadang pula bisa bersikap sebagai juru therapis yang

mengobati pasiennya.

Pemimpin harus mampu mengelola emosi karyawannya. Satu waktu berikan

pujian bila karyawan melakukan prestasi. Jangan sampai terjadi, ketika karyawan

melakukan kesalahan didamprat habis-habisan, namun ketika berprestasi malahan

tidak disapa sedikitpun.

Dalam suatu farm, manajemen yang didasarkan pada rasa takut terhadap

pemilik dan manajer farm tidak akan memberikan performan yang baik. Operator

kandang yang setiap hari mengurus ternak, tidak akan dapat bekerja secara

maksimal pada kondisi yang tidak kondusif seperti adanya rasa takut yang

berlebihan pada pemilik atau manajer farm. Sikap yang harus dibangun bukanlah

rasa takut, melainkan rasa penghargaan dan saling menghormati antara pimpinan

farm dan karyawan. Seorang manajer farm perlu meninjau ulang cara

kepemimpinan dan menganalisis hasil kerja farm. Jika hasilnya tidak maksimal

maka segera lakukan perbaikan cara kepemimpinan.

19

Page 20: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

b) Sikap kepemimpin dalam organisasi

Ken Blanchard dalam Self Leadership membagi sikap seorang pemimpin ke

dalam 4 posisi kategori ketika melihat karyawan dan situasi yang berbeda-beda.

Kategori tersebut antara lain :

1) Kondisi emergency (darurat)

Pemimpin harus mengarahkan dan memerintah. Misalnya saat terjadi

kasus outbreak AI mendadak, tingkat mortalitas sangat tinggi. Dalam keadaan

tersebut seorang manajer peternakan yang bersangkutan harus bisa secepatnya

mencari solusi dan benar-benar memberikan instruksi secara jelas, tegas bahkan

cenderung otoriter kepada operator atau karyawan kandang. Dan sebaliknya

karyawan pun harus mengerti kondisi mengapa sang manajer bersikap demikian.

2) Melatih

Latihan diberikan kepada karyawan yang memiliki kemampuan (skill)

sedang dan komitmen yang rendah, sehingga dalam kurun waktu tertentu

karyawan tersebut memiliki pengetahuan dan komitmen yang meningkat.

Latihan/training yang diikuti bisa training yang bersifat hardskill maupun

20

Page 21: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

softskill. Contoh yang bisa dilakukan oleh pemilik peternakan ialah mengirim

karyawannya untuk mengikuti diklat yang diadakan oleh Medion.

3) Mendukung

Ini diberlakukan kepada karyawan yang memiliki kemampuan tinggi tapi

komitmen tidak menentu. Dalam beberapa kasus pemimpin banyak melakukan

proses latihan dan mendukung, sehingga karyawan mendapatkan pengetahuan

baru dan langsung dicoba. Contohnya manajer peternakan memberikan latihan

langsung kepada operator kandang mengenai cara desinfeksi kandang. Latihan

akan langsung diaplikasikan dan secara tidak langsung hal tersebut sekaligus

memberikan motivasi secara moril untuk menumbuhkan semangat dan komitmen

yang tinggi kepada para operator kandang.

4) Menugaskan atau mendelegesikan kerja

Ini diberikan kepada karyawan yang memiliki kemampuan dan komitmen

yang tinggi pula. Karyawan jenis ini sudah memiliki kesadaran sendiri sekaligus

kemampuan untuk mengemban tanggung jawab secara penuh. Contohnya ialah

pemilik peternakan memberi kepercayaan kepada salah satu karyawannya untuk

menjadi manajer kandang karena dinilai telah memiliki kemampuan dan tanggung

jawab untuk mengawasi areal peternakan beserta semua tindakan manajemen

yang harus diambil untuk memelihara peternakan tersebut.

Perlu diingat pula bahwa setiap masing-masing dari diri kita adalah

pemimpin, hanya lingkupnya saja yang berbeda. Jadi cara menjadi seorang sosok

pemimpin yang ideal harus diaplikasikan oleh diri kita masing-masing. Kita harus

menyadari bahwa kita juga memegang peranan penting dalam menentukan

kesuksesan perusahaan atau organisasi ke depan.

Memang sulit menumbuhkan 3 aspek kepemimpinan pada keseharian

seorang pemimpin. Adakalanya seorang pemimpin merasa bahwa apa yang telah

dia lakukan sudah memcerminkan sosok seorang pemimpin yang ideal, namun

21

Page 22: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

tidaklah demikian. Terkadang penilaian terhadap seorang pemimpin haruslah

melibatkan seluruh karyawan yang bernaung di perusahaan/organisasi yang dia

pimpin.

Kepemimpinan yang efektif juga didukung oleh adanya komunikasi.

Terciptanya komunikasi yang baik antara semua stakeholder yang bersangkutan

akan memberikan keberhasilan dalam memimpin. Keterlibatan dari semua pihak

dalam sebuah perusahaan mulai dari pekerja dengan jabatan paling bawah sampai

pimpinan tertinggi sangat menentukan tercapainya keberhasilan perusahaan.

Demikian pula dalam suatu peternakan. Hubungan baik mulai dari pemilik,

manajer, operator kandang dan seluruh karyawan merupakan awal terciptanya

suatu kepemimpinan efektif.

Pemimpin-pemimpin besar hampir memiliki watak yang sama, tapi apabila

disederhanakan beberapa ciri pemimpin besar adalah : memiliki kecerdasan

emosi, memiliki integritas, selalu belajar menambah ilmu pengetahuan, memiliki

pola komunikasi interpersonal yang luwes, rendah hati, memiliki visi jauh ke

depan, memiliki prinsip yang kuat dan teguh, mampu mempengaruhi orang lain,

menerima kritikan dan masukan dari siapa pun dan selalu mendidik anak buahnya

agar tumbuh menjadi lebih baik dari hari ke hari.

2.7 Ciri-ciri pemimpin yang berkualitas atau ciri-ciri pemimpin yang baik.

Ciri yang paling utama menurutnya adalah karakter. "Fondasi

kepemimpinan bukan kemampuan atau karisma, tetapi karakter. Orang yang

berkarisma seringkali dianggap sebagai pemimpin yang terbaik, tetapi karisma

dapat dipakai untuk kebaikan maupun kejahatan.

Tanpa karakter, karisma menjadi suatu ancaman, yang digunakan untuk

memanipulasi situasi untuk tujuan-tujuan egois. Apakah dalam memimpin sebuah

perusahaan, pusat pendidikan, politik atau keluarga, karakter selalu menang di

22

Page 23: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

atas karisma. Apa yang sangat kita butuhkan di dalam para pemimpin kita adalah

karakter yang kuat.”

"Kharisma seorang hamba tuhan adalah satu kasih karunia yg dapat

mengangkatnya. Tetapi karakter yg di pakai tuhan untuk

mempertahankannya". Warna karakter akan Jelas dari setiap Respon yg Spontan

yg kita berikan.

Enam ciri lain yang Pastor Rick yakini sebagai kualitas yang esensial pada

seorang pemimpin adalah:

1. Belas Kasihan: Pemimpin yang besar secara tulus mempedulikan dan

mengasihi orang yang mereka pimpin.

2. Perenungan/Kontemplasi: Pemimpin yang besar membangun cadangan

spiritualitas, emosional dan intelektual yang mendalam lewat doa,

ketenangan, bacaan dan renungan. Mereka sadar akan besarnya

tanggungjawab mereka. Mereka menyeimbangkan waktu yang diluangkan

di tempat umum dengan waktu pribadinya.

3. Optimisme: Pemimpin yang terkemuka terus menyakini apa yang benar di

saat setiap orang mau menyerah. Mereka yakin bahwa kejahatan dapat

dikalahkan oleh kebaikan.

4. Konsentrasi: Pemimpin harus bisa fokus pada persoalan kritis dan tidak

sibuk dengan masalah-masalah sekunder.

5. Keberanian: Menangani persoalan yang sulit membutuhkan keberanian

karena solusinya tidak selalunya popular. Tanpa keberanian, pemimpin

hanyalah budak kepada opini publik yang berubah-ubah.

6. Hati nurani yang bersih: Integritas pribadi sangatlah penting karena

kepemimpinan harus dibangun di atas dasar kepercayaan

23

Page 24: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

2.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kepemimpinan Dalam

Manajemen Pendidikan

Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H.

Jodeph Reitz (1981) yang dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut :

a. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan

pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan

pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

b. Harapan dan perilaku atasan.

c. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap

apa gaya kepemimpinan.

d. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya

pemimpin.

e. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku

bawahan.

f. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan

pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat

menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan

akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi

yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar

belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi,

kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social dengan sikap-sikap hubungan

manusiawi.

Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh

M. Ngalim Purwanto, sebagai berikut :

a. Sebagai pelaksana (executive)

b. Sebagai perencana (planner)

24

Page 25: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

c. Sebagai seorangahli (expert)

d. Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group

representative)

e. Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller

of internal relationship)

f. Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of

rewards and punishments)

g. Bentindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)

h. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)

i. Merupakan lambing dari pada kelompok (symbol of the group)

j. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for

individual responsibility)

k. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (ideologist)

l. Bertindak sebagai seorang aya (father figure)

m. Sebagai kambing hitam (scape goat).

Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu

kepemimpinan harus memiliki peranan-peranan yang dimaksud, di samping itu

juga bahwa pemimpin memiliki tugas yang embannya, sebagaimana menurut M.

Ngalim Purwanto, sebagai berikut :

a. Menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompoknya.

b. Dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis dan

yang benar-benar dapat dicapai.

c. Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak

mereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya merupakan

khayalan

2.9 Teori Tentang Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas

Beberapa Teoi Tentang Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas adalah

sebagai berikut :

25

Page 26: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

1. Trait Theories ( Teori-Teori Sifat)

Sifat-sifat kepribadian, social, fisik, dan intelektual yang membedakan

pemimpin dan bukan pemimpin. Keith devis merumuskan 4 sifat umum yang

berpengaruh terhadap keberhasian kepemimpinan antara lain:

Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunayai kecerdasan

yang tinggi diatas kecedasan rata-rata dari pengikutnya akan mempunyai

kesempatan berhasil yang lebih tinggi.

Kedewasaan dan keluasaan hubungan social

Umumnya didalam melakukan interaksi social dngan lingkungan internal

maupn eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang

matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah

dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

Motivsi diri dan dorongan berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang

tingi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian

tercermin pada kinerja yang optimal efektif, dan efisien.

Sikap hubungan kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para

pengikutnya mampu berpihak kepadanya.

2. Behavioral Theories ( Teori Perilaku )

Perilaku spesifik (khusus) yang membedakan pemimpin dan bukan

pemimpin. Yang meliputi:

26

Page 27: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

Ohio state:

Initiating structure yaitu seorang pemimpin yang lebih menyukai

untuk  memahami  struktur nya atau perannya  dan  bawahannya 

untuk mencapai tujuan.

Consideration  yaitu seorang pemimpin yang lebih menyukai 

mempunyai hubungan kerja yang berkarakter   saling percaya,

menghormati gagasan bawahannya dan menghargai perasaan

bawahannya.

University of michigan studies:

employee oriented  yaitu seorang pemimpin yang menekankan pada

hubungan pribadi. Mereka  menggunakan keinginan pribadi didalam

memenuhi kebutuhan karyawannya.

production oriented yaitu seorang pemimpin yang menekankan  teknis

atau aspek tugas bekerja .perhatian utama nya adalah memenuhi tugas

kelompok dan menghargai anggota kelompok.

The Managerial Grid ; Sembilan kali Sembilan samadengan 81 model

kepemimpinan yang berbeda.

Concern for people

Concern for production

3. Contingency Theories ( Teori-Teori Kontingensi)

Pengalaman AL DUNLAP’S demonstrasi kepemimpinan yang berhasil

mencerminkan  situasi penyelesaian  dengan menghukum karyawan dengan

memotong gajnya di perusahaan. Hal ini tidak  berhasil sehingga gaya

kepemimpinan yang tidak efektif ini mengakibatka dia tertembak.

Beberapa kunci pendekatan untuk menjadi sukses dibanding orang lain

dikenalkan  5 pertimbangan yaitu:

27

Page 28: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

a. Filder model yaitu teori yang efektif  dimana kelompok bergantung pada

atasan ada kesesuai antara suatu gaya pemimpin  yang saling berinteraksi

dengan para bawahan dan menyetujui adanya pengendalian situasi dan

pengaruh dari pimpinan.

Filder membuat alat least preferred co-worker (LPC) questionnaire

yaitu suatu alat yag    bertujuan mengukur apakah seseorang berorientasi

pada tugas atau hubungan.

Factor yang menjadi kunci untuk menentukan efektivitas kepemimpinan

pendidikan dalam kualitas adalah:

Leader-member relations ( hubungan antara anggota dan pemimpin:

Tingkat kpercayaan dan rasa hormat antara anggota

dengan pemimpinnya

Task structure ( struktur tugas):

Tingkat  pelaksanaan tugas pekerjaan sesuai dengan prosedur.

Position power ( posisi kekuasaan):

Tingkat pengaruh kekuasaan seorang pemimpin dalam merekut,

mendisiplinkan, mempromosikan dan menaikan gaji.

b. Herse dan situasional blanchard’s mengembangkan model kepemimpinan

:

situational leadership theory (SLT) yaitu suatu teori kontingensi yang

memusatkan pada kesiap siagaan pengikut.

c. Leader – member  exchange (LMX) theory yaitu pemimpin ada didalam

kelompok dan di luar kelompok dan para bawahan; dengan- status didalam

kelompok akan mempunyai pengharkatan prestasi lebih tinggi, lebih

sedikit perputaran, dan  lebih  puas dengan atasan mereka

d. Path-goal theory yaitu  teori dimana  perilaku pemimpin  bisa diterima

oleh para bawahan sepanjang mereka memandang pimpinan sebagai

sumber baik  maupun  kepuasan masa depan.

28

Page 29: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

e. Leader-participation model yaitu suatu tori kepemimpinan yang

menyedikan rangkaian pengaturan untuk menentukan betuk dan parisipasi

untuk pengambilan sejumlah keputusan di dalam  situasi berbeda.

f. Neocharismatic Theories yaitu teori kepemimpinan yang menekankan

simbolisme, pendekatan emosional, dan komitmen pengikut setia.

Kepemimpinan karismatik yaitu pengikut memberi atribut

kepahlawanan dan keistimewaan  dari pengikut kepada pemimpin.

Ciri khas kepemimpinan karismatik adalah:

1. Visi dan artikulasi yaitu mempunyai visi dalam mencapai tujuan ideal 

diharapkan  pencapaian masa depan lebih baik dan mampu menjelaskan

pentingnya visi terhadap bawahan

2. Resiko pribadi yaitu berani mengambil resiko pribadi tinggi,membuat 

mahal, dan terlibat dalam pengorbanan diri untuk mencapai visi.

3. Peka terhadap  lingkungan yaitu dapat membuat penilaian sesungguhnya

terhadap keterbatasan lingkungan dan sumber daya yang diperlukan

untuk mencapai prubahan.

4. Peka terhadap kebutuhan bawahan yaitu  lekas mengerti terhadap

kemampuan dan tanggungjawab  untuk keperluan  dan perasaan bawahan.

5. Perilaku yang luar biasa yaitu keterlibatan perilaku yang dirasa seperti

novel dan adat istiadat.

a. Kepemimpinan transformational: para pemimpin yang menyediakan

pertimbangan secara individu dan rangsangan intelektual, dan yang

menguasai karisma dengan kepemimpinan transaksional (memandu

atau memotivasi para pengikut mereka di dalampencapaian  gol

dibentuk dengan menjelaskan peran dan kebutuhan tugas).

 Ciri khusu kepemimpinan transformational:

1. Karisma yaitu menyediakan pengertian visi dan misi, memanggakan,

memperoleh penghormatan dan kepercayaan.

29

Page 30: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

2. Inspirasi yaitu mengkomunikasikan harpan tinggi, menggunakan symbol

untuk memusatkan usaha menyatakan tujuan penting secara sederhana.

3. Intellectual stimulus yaitu mempromosikan kecerdasan, rasional dan hati-

hati dalam memecahkan msalah.

4. Individualized consideration yaitu member perhatian individu,perlakuan

masing-masing karyawan secara individu, melatih dan menasehati.

Kepemimpinan visioner yaitu kemampuan untuk menciptakan dan

mengartikulasikan suatu visi menarik yang terpercaya tentang masa depan

untuk suatu organisasi atau kesatuan organisasi, yang tumbuh ke luar dan

menciptakan hasil.

Seorang pemimpin antara yang satu dengan yang lain berbeda baik

pengalaman, pendidikan, kondisi lingkungan, pribadi dan lain-lain, karena itu

situasi dalam menetapkan dan menentukan gaya kepemimpinan yang sesuai

dengan masalah yang dihadapi, terutama dalam konteks pengambilan kebijakan

dan keputusan adalah menjadi penting melihat situasi dan kondisi dimana

kepemimpinan itu berlangsung.

Gaya kepemmpinan adalah cara seorang pemimpin bersikap,

berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang

untuk melakukan sesuatu.gaya tersebut bias berbeda-beda atas dasar motivasi,

kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu.

Hakkat kepemimpinan pendidikan  menurut pendapat ahli, antara lain:

1. Menurut ( Hemphill dan Coons), Kepemimpinan adalah Perilaku

seseorangg yang mengarahkan aktivitas suatu kelompok untuk  mencapai

tujuan bersama

2. Menurut  Janda, kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kuasa yang

ditandai dengan persepsi anggota kelompok terhada anggota kelompok

lainnya untuk berperilaku tertentu.

30

Page 31: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

3. Menurut Tannebaum, Kepemimpinan adalah  pengaruh interpersonal yang

terjadi dalam suatu situasi yang diarahkan melalu proses komunikasi untuk

mencapai ujuan tertentu.

4. Menurut Jacobs, Kepemimpinan adalah interaksi antara orang-orang

dimana seseorang memberikan informasi, dan yang lain menjadi yakin

bahwa hasilnya akan meningkat apbila mengikuti arahan atau informasi

tersebut.

5. Menurut stoydill, Kepemimpinan adalah inisiasi dan pemeliharaan

structur dalamharapan dan interaksi.

6. Menurut Katz dan Kahn, Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh

diatas ketaatanmekanis dengan pengarahan rutin organisasi.

7. Menurut Rauch dan Behlang , Kepemimpinan adalah proses

mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi untuk mencapai tujuan

8. Menurut pncasila, seorang pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh 

yang menddorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata

lain ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri

handayani

31

Page 32: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun yang dapat disimpulkan dari sub bab kepemimpinan pendidikan

dalam kualitas adalah sebagai berikut :

1. Kepemimpinan yang efektif sangat penting untuk kelangsungan hidup dan

keberhasilan sebuah organisasi pendidikan. Tak seorangpun yang

berpendapat sama mengenai definisi yang terbaik untuk kepemimpinan

tapi dari definisi-definisi yang ada, setidaknya dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan mengandung arti bahwa seorang pemimpin mempengaruhi

orang lain (bawahannya) supaya lebih bekerja keras dalam tugasnya

ataupun merubah kelakuan mereka.

2. Yang biasa dijadikan kriteria kepemimpinan yang efektif yaitu hasil

kerjasama ataupun prestasi sebuah kelompok yang dipimpinnya ataupun

unit bagiannya.

3. Seorang pimpinan yang efektif tidak hanya bisa mempengaruhi

bawahannya tetapi juga bisa menjamin bahwa para bawahannya tersebut

bekerja dengan seluruh kemampuan dan potensi mereka untuk suatu

organisasi/kantor/kelompok/masyarakat yang ia pimpin.

4. Kualitas kepemimpinan pendidikan adalah memiliki :

a. Kualitas Kepemimpinan Warren Bennis

b. Integritas

c. Dedikasi

d. Berbudi luhur

e. Kerendahan hati

f. Keterbukaan

g. Kreatifitas

32

Page 33: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

3.2 Saran

Adapun yang dapat kami sarankan dari kesimpulan dan dan dari bab-bab

di atas mengenai Kepemimpinan Pendidikan dalam kualitas adalah kepemimpinan

pendidikan dalam kualitas itu Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada

setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan

dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.

33

Page 34: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA

Adair, John. 1984. Menjadi Pemimpin Efektif. Jakarta: PT. Pustaka        Binaman Pressindo.

Davis, Gary A. & Thomas, Margaret A. 1989. Effective Schools and Effective Teachers. Massachusetts: Ally and Bacon.

Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998); Total Quality Management (TQM),Andi Offset : Yogyakarta

Goodlad, J. 1983. A place called a School: Prospects for the Future. New York: McGraw-Hill.

Greenfield, W. D. 1987. Instructional Leadership: Cocepts, Issues, and Controversies. Allyn & Bacon.

Kouzes, J.M. & Posner, B.Z. 1995. The Leadership Challenge. San Francisco: Jossey-Bass Publishing.

Manasse, A. L. 1985. Improving Conditions for Principal Effectiveness: Policy         Implications of Research. Elementary School Journal, 85 (3) 439-463.

Martin, W. J., & Millower, D. J. 1981. The Managerial Behavior of High School Principals. Educational Administration Quarterly, 17, 69-90.

School Principals. Paper presented at the annual meeting of the American Educational Research Association, New York.

Sergiovanni, T. J. 1987. The Principalship: A Reflective Practice Perspective. Boston: Allyn & Bacon.

Sudrajat,Akhmad (2009). Manajemen Kepala Sekolah Dalam Pelayanan Publik (Artikel Jurnal UPI Bandung). Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

34

Page 35: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/BAB-I-2.docx · Web viewBanda Aceh, 29 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN

Suryosubroto,B (2004). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Willower, D. J., & Kmetz, J. T. 1982. The Managerial Behavior of Elementary

http://www.contohmakalah.co.cc/2009/07/macam-tipe-kepemimpinan-dalam.html

http://info.medion.co.id/index.php/artikel/layer/tata-laksana/membangun-kepemimpinan

http://www.khusnuridlo.net/2010/06/kepemimpinan-pendidikan-efektif-di.html

http://1puisi.blogspot.com/2010/01/6-ciri-pemimpin-yang-berkualitas.html

35