recrec.or.id/emagz/e-magz-edisi-11-september-2016.pdf · susunan liturgi ibadah minggu hamba tuhan...

37

Upload: letram

Post on 07-Mar-2019

285 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:
Page 2: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

RECA CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER

Panggilan beribadah Pengkhotbah

Votum Pengkhotbah

Bacaan Bertanggapan Liturgos & JemaatPujian Pengakuan Dosa Liturgos & JemaatDoa Pengakuan Dosa Secara Pribadi JemaatDoa Pengakuan Dosa LiturgosBerita Anugerah LiturgosPetunjuk Hidup baru Liturgos & JemaatPujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Liturgos & JemaatPujian Syukur 1 Liturgos & JemaatPujian Syukur 2 Liturgos & JemaatPengakuan Iman Liturgos & JemaatPujian Liturgos & JemaatDoa Firman Tuhan PengkhotbahKhotbah Pengkhotbah

Persembahan Liturgos & Jemaat

Doa Persembahan & Doa Syafaat Petugas DoaPengumuman & Seri Pembinaan PengkhotbahDoxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Pengkhotbah

Doa berkat PengkhotbahAmin / “Thank You Lord” PengkhotbahTheme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah

Susunan Liturgi Ibadah Minggu

Hamba Tuhan RECGEMBALA SIDANG SENIOR

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.MTelp : 0815 5055 985Email: [email protected]

GEMBALA BAVARIAN

Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected]

2

GEMBALA LOKAL NGINDEN

Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.ATelp : 0812 3378 0070Email: [email protected]

Page 3: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Teks ini merupakan pendahu-luan dari rangkaian penjelasan

Tuhan Yesus terhadap Hukum Tau-rat (dan tradisi yang mengikutinya). Ungkapan “kamu telah mendengar apa yang difirmankan kepada nenek moyangmu” (ayat 21, 27, 31, 33, 38, 43) bisa merujuk pada Hukum Tau-rat atau pemahaman orang-orang Farisi dan ahli Taurat terhadap Hu-kum Taurat. Jika berkaitan dengan yang pertama berarti Tuhan Yesus sedang menafsirkan ulang Hukum Taurat. Ia tidak membatalkan atau

merendahkan Taurat (bdk. 5:17-20). Ia hanya memperjelas esensi dari perintah-perintah Allah di dalam Hukum Taurat. Jika berkaitan den-gan yang kedua berarti Tuhan Yesus sedang memberikan kritikan terha-dap penafsiran kelompok Farisi dan ahli Taurat. Mereka telah melakukan kesalahan dalam bentuk menam-bahkan berbagai tradisi lisan buatan manusia dan menganggapnya setara (atau lebih tinggi) daripada Hukum Taurat itu sendiri (bdk. 15:1-9).

Jangan Membunuh(Matius 5:21-26) Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

3

Page 4: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

Perintah jangan mem-bunuh (ayat 21)

Kita sebaiknya memahami “mem-bunuh” (ayat 21a) di sini bukan secara umum (kill), tetapi dalam konteks tindakan kriminal pem-bunuhan (murder). Tidak semua pembunuhan dikecam dalam Alk-itab. Allah menerapkan hukuman mati bagi pelaku kejahatan yang se-rius (Kel 21:12, 15-17, 29; 22:19). Be-berapa suku yang terkenal dengan kekejamannya juga diperintahkan untuk ditumpas (Kej 15:16; 1 Sam 15:33). Keseriusan hukuman ini bu-kan penolakan terhadap nilai ma-nusia sebagai gambar Allah (gambar Allah tidak pantas untuk dibunuh). Sebaliknya, hukuman ini merupa-kan tindakan preventif bagi kemun-gkinan pembunuhan-pembunuhan yang lebih besar dan sembarangan.

Membunuh dalam arti tindakan kriminal (murder) sudah dilarang oleh Alkitab sejak awal. Kejadi-an 9:6 mengajarkan: “Siapa yang menumpahkan darah manusia, da-rahnya akan tertumpah oleh manu-sia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.”

Larangan ini juga muncul dalam Dasa Titah (Kel 20:13).

Frasa “siapa membunuh harus dihu-kum” (ayat 21b) kemungkinan mer-upakan penafsiran tradisional yang berkembang dalam masyarakat Ya-hudi secara turun-menurun. Kon-sekuensi pembunuhan ini diletak-kan dalam konteks hukum yang sangat kental. Kata “harus” (eno-chos) secara hurufiah berarti “pan-tas secara legal,” sedangkan kata “dihukum” (tē krisei, lit. “kepada penghakiman”) juga mengandung nuansa legal yang kuat. Nuansa ini semakin kental dengan pemunculan Mahkamah Agama sebagai badan legal (ayat 22) dan hakim penga-dilan (ayat 25).

Penafsiran ulang terhadap per-intah (ayat 22)

Orang yang bijaksana selalu melihat pada esensi, bukan ekspresi; pada apa yang tersembunyi, bukan pada permukaan saja. Itulah yang dilaku-kan oleh Tuhan Yesus. Ia tidak mau hanya berkutat pada bentuk tinda-kan (pembunuhan), melainkan pada esensi dari tindakan itu (kemarahan

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

4

Page 5: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

yang tidak benar). Frasa “tetapi Aku berka-

ta kepadamu” (egō de legō hymin) menyiratkan penekanan (kata “Aku” muncul sebanyak dua kali). Pene-gasan ini berfungsi untuk menun-jukkan otoritas Tuhan Yesus (bdk. 7:28-29). Ia tidak menggantung-kan otoritas pada tradisi, melainkan pada diri-Nya sendiri.

Esensi dari larangan untuk mem-bunuh adalah kemarahan (ayat 22a “setiap orang yang marah terhadap saudaranya”). Terjemahan “marah tanpa alasan” dalam beberapa ter-jemahan kuno (misalnya KJV) di-dasarkan pada salinan-salinan yang kurang bisa dipercaya. Walaupun “tanpa alasan” tidak ada di naskah asli, tetapi tambahan ini merupa-kan penafsiran yang benar. Tidak semua kemarahan adalah berdosa. Pemazmur berkata: “Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa” (Mzm 4:5). Kalimat yang sama di-kutip dalam Efesus 4:26. Tuhan Ye-sus juga beberapa kali marah (Mrk 3:5).

Jenis kemarahan yang dimaksud di ayat 22a diterangkan di bagian

selanjutnya. Ini bukan kemarahan yang kudus atau yang biasa. Orang yang marah ini menyebut saudaran-ya sebagai “kafir” (rhaka). Asal-usul dan makna kata rhaka sulit dipasti-kan. Beberapa penerjemah memilih untuk mempertahankan kata asli ini (KJV/ASV/NIV). Beberapa versi hanya menambahkan “menghina,” tetapi tidak menuliskan isi dari hi-naan itu (RSV/ESV). Jika kata rha-ka berasal dari istilah Aramik yang berarti “kosong,” arti kata ini sangat mungkin berhubungan dengan per-endahan terhadap orang lain. Rhaka mungkin berarti “(kepala) kosong” (bodoh) atau “tidak memiliki nilai sekali”. Penerjemah NASB telah ber-tindak bijaksana pada waktu memi-lih: “you good-for-nothing”.

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

5

Page 6: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

Hinaan lain yang diucap-kan adalah “jahil” (mōros). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “jahil” berarti “bodoh, teruta-ma dalam hal keagamaan.” Ham-pir semua versi Inggris juga memi-lih terjemahan “bodoh”. Walaupun dari sisi terjemahan hurufiah su-dah jelas, namun makna di baliknya masih kabur. Tidak semua ucapan “bodoh” yang ditujukan pada seseo-rang berarti pantas untuk dihukum. Tuhan Yesus memanggil orang-orang Farisi sebagai orang-orang bodoh (23:17). Para rasul beberapa kali menegur kebodohan jemaat (1 Kor 3:18; 15:36; Gal 3:1; Yak 2:20). Sebagian penafsir menduga kata “bodoh” di sini tidak hanya memili-ki muatan intelektual, tetapi teruta-ma secara relijius dan moral. Bodoh dalam arti “jahil” (LAI:TB).

Yang dipentingkan dalam peng-hinaan ini bukanlah kata-katan-ya, melainkan sikap hati terhadap orang lain. Ini tentang kemarahan yang merendahkan orang lain. Ini tentang kebencian terhadap orang lain. Merendahkan dan membenci orang lain secara esensial tidak ber-

beda dengan pembunuhan. Orang yang membunuh dan menghina sesamanya berarti tidak menghar-gai orang lain sebagai gambar Al-lah (Kej 9:6; Yak 3:9). Orang yang membenci sesamanya berarti seo-rang pembunuh (1 Yoh 3:15). Bu-kankah semua tindakan kriminal pembunuhan yang disengaja beras-al dari kemarahan, kebencian, dan penghinaan terhadap orang lain?

Sama seperti pembunuh, orang yang marah secara sembarangan, benci, dan merendahkan sesamanya juga patut dihukum (Mat 5:22). Kon-sekuensi ini bukan hanya secara le-gal (dibawa ke Mahkamah Agama), melainkan juga secara spiritual. Orang itu pantas dihukum ke da-lam neraka. Orang yang tidak mau mengampuni sesamanya berarti tidak menyadari betapa besar do-sa-dosanya dan memerlukan pen-gampunan dari Allah (6:12, 14-15). Orang yang tidak mau mengampuni sesamanya berarti belum mengala-mi pengampunan sejati dari Allah (18:21-35).

6

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 7: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

Aplikasi (ayat 23-26)

Teguran dan peringatan yang keras di ayat 21-22 bukan hanya dimak-sudkan sebagai tambahan informa-si. Ada respons yang dituntut. Ada tindakan yang perlu diambil. Hal ini ditunjukkan melalui pemuncu-lan kata sambung “sebab itu” di awal ayat 23. Perubahan kata ganti orang dari “barangsiapa” menjadi “eng-kau” semakin memperkuat nuansa aplikasi dari bagian ini.

Ada dua konsekuensi dengan inti yang sama, yaitu berdamai. Yang satu berkaitan dengan saudara (ayat 23-24), yang lain dengan lawan (ayat 25-26). Yang satu dalam kon-teks ibadah, yang lain dalam kon-teks pengadilan.

Bagi orang Yahudi, mempersem-bahkan kurban di bait Allah mer-upakan tindakan yang sangat reli-jius. Sebagian bahkan menganggap ritual ini sebagai hal yang paling penting. Tidak heran mereka terjeb-ak pada ritualisme, yaitu mement-ingkan ritual di bait Allah tetapi melupakan kehidupan keseharian. Para nabi mengecam orang-orang

Israel yang rutin memberikan kur-ban tetapi juga terlibat dalam do-sa-dosa yang lain (Yes 1:10-20; Am 5:21-24). Tuhan Yesus menegur orang-orang Farisi yang melupakan tanggung-jawab kepada orang tua demi urusan bait Allah (Mat 15:3-6). Mereka juga rajin dalam member-ikan persembahan tetapi melupa-kan belas kasihan dan keadilan bagi orang lain (Mat 23:23). Bagi Tuhan Yesus, ibadah bukan hanya terbatas pada hal-hal ritual, melainkan juga mencakup kehidupan sehari-hari, termasuk bagaimana menjalin relasi yang baik dengan orang lain. Rela-si vertikal dengan Allah dan relasi horizontal dengan orang lain harus sama-sama sehat.

Apabila seseorang teringat ada ses-uatu dalam hati saudaranya terhadap dia, ia perlu membereskan persoa-lan itu terlebih dahulu. Menariknya, yang dibicarakan di sini bukanlah kemarahan dari orang yang sedang mempersembahkan kurban, me-lainkan kemarahan orang lain. Jadi, kita tidak hanya dituntut untuk menahan kemarahan, namun juga tidak membangkitkan kemarahan orang lain. Entah kita yang sedang

7

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 8: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

marah atau orang lain yang marah, dua-duanya perlu segera diselesaikan. Kesegeraan ini bahkan diterangkan melalui situasi

yang sangat ekstrim: meninggalkan kurban yang sedang dipersembah-kan. Pesan yang disampaikan cukup jelas: sesuatu yang dianggap paling penting sekalipun (misalnya mempersembahkan kurban) masih kalah penting dengan kedamaian dan kasih terhadap orang lain.

Contoh yang kedua adalah proses tuntutan ke pengadilan (ayat 25-26). Kasus yang sedang dipikirkan adalah perkara perdata yang berhubun-gan dengan hutang-piutang. Jika ada orang yang menuntut kita ke pen-gadilan, cepatlah selesaikan persoalan itu sebelum diputuskan di penga-dilan. Penyelesaiannya seperti apa tidak dijelaskan di ayat ini. Yang disorot adalah hasilnya, yaitu perdamaian. Mungkin si penggugat akan member-ikan tenggat waktu tambahan untuk pelunasan dengan jaminan tertentu. Mungkin yang dituntut merendahkan diri dengan meminta maaf dan mulai menunjukkan itikad baik untuk membayar hutangnya.

Pesan yang ingin diungkapkan di ayat 25-26 sama dengan ayat 23-24. Perdamaian tidak seharusnya ditunda-tunda. Perdamaian tidak perlu menunggu situasi yang lebih buruk. Kapanpun dan di manapun, perda-maian perlu segera dilakukan. Ini bahkan tetap harus segera diupayakan dengan orang-orang yang memusuhi kita. Orang yang tidak mau berini-siatif maupun suka menunda-nunda perdamaian dengan orang lain tidak lebih benar daripada para pembunuh. Masihkah Saudara akan menung-gu? Soli Deo Gloria.

8

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 9: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

POKOK DOA SYAFAAT

9

eMAGZ

Pokok Doa Syafaat | #TEACHING

1. Doakan untuk Para pengurus komisi di REC (komisi Sekolah Minggu, Remaja, Pemuda, CPC, M2), Pengurus devisi (Diakonia, Misi, STAR, CPC) dan juga cabang  REC (Bavarian, Batam) agar dapat melayani dengan optimal.

2. Doakan untuk persiapan pembuatan program 2017 agar majelis REC dapat mengkoordinasi dengan komisi dengan baik. Kiranya melalui program di tahun 2017 seluruh keluarga besar REC sema-kin sehat dan menjadi komunitas yang memuliakan Tuhan.

Page 10: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

KATEKISMUS WESTMINSTER

10

eMAGZ

Katekismus Westminster | #TEACHING

Pertanyaan 80:

Apakah semua orang percaya yang sejati senantiasa merasa pasti bah-wa pada saat itu juga mereka mempunyai kedudukan orang yang telah beroleh rahmat, dan akan diselamatkan?

Jawaban :

Kepastian mengenai anugerah dan keselamatan tidak termasuk hakikat iman. Maka adakalanya orang-orang percaya yang sejati terpaksa menung-gu lama, baru mereka memperolehnya. Dan setelah mereka menikmat-inya, kepastian itu dapat saja dilemahkan dan diputuskan oleh berbagai gangguan, dosa, godaan, dan perasaan bahwa Allah telah meninggalkan mereka. Meski demikian, Allah tidak pernah membiarkan mereka kehil-angan kehadiran dan dukungan Roh Allah yang melindungi mereka seh-ingga mereka tidak ama sekali putus asa.

a. Efe 1:13. b. Yes 50:10; Maz 88. c. Maz 22:2; 31:23; 51:8, 12; 77:1-12; Kid 5:2-3, 6. d. 1Yo 3:9; Ayu 13:15; Maz 73:15, 23; Yes 54:7-10.

Page 11: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

11

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

Apa yang anda harapkan?Menebus Realitas Pernikahan | Yang anda butuhkan hanyalah cinta

Sebagai seorang pria muda, saya sangat tertarik pada Luella. Saya

sudah mulai berpikir bagaimana rasanya menghabiskan hidup bersa-manya, tetapi saya tidak benar-be-nar mengetahui apa itu kasih.

Banyak pasangan berpikir kasihlah yang membuat mereka tetap ber-sama, tetapi ada tanda-tanda bah-wa mereka mungkin sedang hidup di tengah-tengah kekeringan kasih, dan mereka tidak mengetahuinya.

DI MANAKAH KASIH?

Saya akan memberikan beberapa hal yang menjadi indikator kekerin-gan kasih.

Perpecahan. Jacob dan Erin sangat berbeda. Perbedaan-perbedaan it-ulah yang pada mulanya membuat hubungan mereka menarik. Mereka menjalani hari-hari mereka dengan cara pandang yang berbeda. Mere-ka sudah bersumbangsih terhadap pertumbuhan dan perubahan yang substansial dalam diri satu sama

Page 12: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

12

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

lain. Tetapi sekarang, per-nikahan mereka terbelah.

Tidak perlu hal besar untuk mem-buat mereka berselisih.

Cinta pada diri membenci perbe-daan. Kasih mengubah perbedaan menjadi kesempatan untuk men-galami kesatuan yang lebih dalam dan lebih penuh. Kesatuan terjadi ketika kasih bersimpangan dengan perbedaan. Apakah kesatuan dari pernikahan Anda bertumbuh?

Kesalahpahaman. Melissa dan Ran-dy memiliki begitu banyak percaka-pan “Tetapi aku pikir kamu ber-kata…” “Tidak, aku tidak berkata demikian,” sehingga mereka men-capai titik di mana mereka takut berbicara kepada pasangannya. Hal kecil menjadi hal besar dan mem-bingungkan. Mereka tidak memer-lukan kelas komunikasi; mereka memerlukan komitmen fungsional dari kasih.

Cinta pada dirilah yang membuat Anda lebih berkomitmen terhadap apa yang Anda mengerti daripa-da untuk mengerti pasangan Anda. Kasih rela membayar pengorbanan

sehari-hari yang dibutuhkan untuk mencapai pengertian yang nyata. Apakah Anda hidup bersama dalam sukacita dalam arti yang sebenarn-ya?

Pemisahan. Jimmy dan Gayle ja-rang berselisih. Mereka menempa persepakatan bisu. Mereka sepakat hidup bersama, tetapi secara terpi-sah. Mereka tidak berusaha untuk menempa gaya hidup relasional. Mereka letih berangkat tidur den-gan marah dan bangun tidur den-gan sengit. Mereka rajin mengh-indari topik apa pun yang berpotensi menuju perbedaan.

Kasih tumbuh subur ketika panggi-lannya adalah untuk membangun

Page 13: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

13

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

hubungan menjadi sema-kin kuat lagi. Kasih rela

membuat pengorbanan yang men-yakitkan yang selalu dituntut keber-samaan. Apakah pernikahan Anda lebih merupakan gambaran dari hidup tinggal bersama (ko-habitasi) daripada relasi (hubungan)?

Disfungsional Fisik. George dan Jeanne memiliki hubungan seks yang dibebani rasa bersalah dan ke-wajiban, dan bahkan hal itu mulai mati. Jeanne tahu bahwa George ti-dak menganggap istrinya menarik, dan Jeanne juga tidak merasa ter-tarik secara fisik kepada suaminya. Sungguh suatu tragedi ketika seks tidak berkaitan dengan kasih.

Kasih takjub akan kekudusan dari hubungan seksual dalam pernikah-an. Kasih mengubah kesulitan sek-sual ke dalam kesempatan mem-bagikan kasih yang lebih dalam. Kasih rela menunggu sehingga ka-lian dapat dipuaskan bersama-sa-ma. Apakah hubungan seksual Anda menggambarkan kasih yang sabar dan mengorbankan diri?

Konflik. Selena dan Jose mahir da-lam bertengkar. Mereka tahu senja-ta-senjata apa yang digunakan untuk melawan satu sama lain dan mereka menggunakannya dengan baik.

Ketika Anda mengasihi seseorang, Anda rela mengabaikan kelemah-an, kejengkelan, dan pelanggaran kecil. Ketika Anda mengasihi seseo-rang, Anda rela mengampuni, me-layani, menunggu, mendengarkan, mempertimbangkan, menguji diri, dan mengorbankan diri – semua hal yang menciptakan dan memba-ngun kedamaian dalam hubungan. Jika konflik di antara Anda dan pas-angan Anda tidak membuat Anda berduka, itu berarti Anda gagal un-tuk mengasihi. Dalam pernikah-an Anda, apakah Anda membenci konflik dan apakah Anda berusaha dengan cara apa pun untuk mencip-takan kedamaian?

WASPADA TERHADAP KASIH PALSU

Ketika Anda berkomitmen untuk menguji kualitas kasih dalam per-nikahan Anda, merupakan hal yang penting untuk menyadari bahwa

Page 14: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

kasih yang palsu memakai topeng yang meyakinkan.

Kita tinggal di dunia materi, sehing-ga keindahan fisik merupakan salah satu yang kita semua pedulikan den-gan cara tertentu. Ketertarikan fisik tidak salah pada dirinya ataupun berbahaya. Sayangnya, keterpeso-naan awal dari ketertarikan fisik be-rusia sangat pendek.

Ya, hal ini menakutkan tetapi benar bahwa Anda tertarik kepada seseo-rang karena kecantikannya. Anda mungkin mengkhayalkan hidup bersama dia sebelum Anda menge-nalnya dengan baik. Anda bahkan mungkin membiarkan diri Anda berhubungan lebih intim sebelum menikah. Anda mungkin berpikir Anda mengasihi orang ini, tetapi sebenarnya tidak. Yang Anda kasi-hi adalah kecantikan fisiknya. Anda ingin bersama dengannya bukan karena Anda mengasihi dia, tetapi karena Anda mengasihi diri Anda sendiri dan ingin mendekorasi hid-up Anda dengan kecantikan fisi-knya. Memang, ini kedengarannya kasar, tetapi saya pikir banyak pas-angan sudah jatuh ke dalam perang-

kap ini.

Hubungan emosi dengan seorang pria atau wanita merupakan hal yang menarik. Untuk menemukan seseorang yang dapat berhubungan dengan Anda, berbicara, dan merasa nyaman dengannya merupakan hal yang menyenangkan dan memuas-kan.

Dalam pernikahan, kaitan emosi ini adalah hal yang penting. Anda ti-dak dapat memiliki hubungan jang-ka panjang dengan seseorang yang tidak memiliki emosi yang sama seperti Anda. Tetapi Anda dapat memiliki semua hal ini dan tidak memiliki kasih. Kebalikannya dapat terjadi juga. Anda dapat memiliki suatu hubungan di mana hubun-gan emosi di antara pria dan wan-ita tidaklah alamiah dan spontan, tetapi di dalamnya terbangun kasih sejati. Kaitan emosi itu berkuasa dan menyenangkan, tetapi hal yang Anda alami ini mungkin bukan kasih.

Kesatuan spiritual bahkan lebih menipu. Merupakan hal yang pent-ing bahwa suami dan istri memili-

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

14

Page 15: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

ki kesatuan spiritual. Ke-satuan ini pertama-tama

didasarkan pada fakta bahwa mer-eka berdua didiami oleh Roh yang sama. Tetapi kesatuan ini lebih dari itu; ini merupakan kesatuan dari wawasan alkitabiah, keyakinan te-ologis, dan pengalaman Kristen. Semua hal ini adalah hal-hal yang baik, tetapi hal-hal ini adalah hal-hal yang Anda mungkin alami den-gan banyak orang percaya. Tetapi harus dikatakan, ketertarikan yang sangat berkuasa dari semangat dan kesatuan spiritual mungkin bukan kasih; itu semua mungkin sebenarn-ya adalah cinta diri yang bertopeng kasih sejati.

Budaya merupakan masalah yang besar dalam pernikahan. Anda memiliki kesukaan dan ketidaksu-kaan tertentu (makanan, pakaian, hiburan, dan lain sebagainya). Anda mendekati setiap hubungan yang Anda miliki dengan asumsi tertentu mengenai apa yang pantas dan yang diharapkan. Anda memiliki defini-si tertentu atas ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman, peker-ja, tetangga, bos, dan lain sebagain-ya. Koleksi pakaian dan perhiasan

Anda mencerminkan enkulturasi.Sekali lagi, ketertarikan yang berkua-sa dari kelanjutan budaya mungkin terasa seperti kasih, tetapi sebenarn-ya merupakan cinta diri yang ber-topeng kasih. Mungkin Anda ter-tarik kepada pasangan Anda bukan karena Anda mengasihi dia, tetapi karena Anda mengasihi diri sendiri, dan Anda takjub oleh betapa besar dia setuju dengan Anda. Mungkin apa yang Anda kasihi adalah kes-amaan dari asumsi budaya Anda. Lagi, apa yang terlihat seperti kasih mungkin hanyalah bentuk menarik dari kasih palsu.

Ringkasan Bagian Komitmen 4, Bab 11, dari buku:What Did You Expect? Redeeming the Realities of Marriage – Paul Da-vid Tripp~ bersambung ~

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

15

Page 16: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

eMAGZ

Bagaimana menyikapi orang yg agnost ik terhadap Agama?|#QandA

(Lanjutan tgl 4 September 2016)

Apabila seorang agnostik yang kita hadapi cenderung pada

atheisme, kita sebaiknya menga-kui bahwa berbagai argumen yang biasanya dipaparkan untuk men-dukung keberadaan Allah bersifat tidak mutlak benar. Artinya, kita ti-dak bisa membuktikan 100% bahwa Allah pasti ada. Argumen kita ter-batas jika dibandingkan dengan re-alita yang sesungguhnya. Ada jarak

antara keduanya. Walaupun demikian, kita terus menggiring orang agnostik untuk membandingkan argumen kita bu-kan dengan realita, melainkan den-gan argumen orang itu. Argumen melawan argumen. Bukan argumen melawan kepastian. Berilah dia kes-empatan untuk menerangkan semua argumen dia satu per satu. Hargailah setiap argumen yang diberikan, lalu tunjukkanlah bahwa argumen kita lebih masuk akal.

Bagaimana menyikapi orang yang Agnostik terhadap Agama?

(Lanjutan)Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

16

Page 17: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

17

eMAGZ

Bagaimana menyikapi orang yg agnost ik terhadap Agama?|#QandA

Apabila dia menganggap agama sebagai hal yang

primitif dan tidak relevan, tunjuk-kanlah kepadanya bahwa sekarang ini sedang terjadi revolusi spiritu-alitas. Berbagai aliran kepercayaan mengalami kebangkitan ketertari-kan terhadap hal-hal non-metarial. Situasi ini dipicu oleh kekosongan hidup akibat materialisme. Kegaga-lan sains dalam memberikan kepua-san holistik bagi banyak orang juga mendorong banyak orang mencari pemuasan-pemuasan yang spriri-tual. Ramalan Friedrich Nietsche tentang “kematian Allah” (death of God) ternyata tidak terbukti. Sema-kin banyak orang menyadari bahwa ada aspek-aspek non-material da-lam diri manusia yang perlu ditelu-suri dan disentuh.

Apabila seorang agnostik mera-sa tersandung dengan orang-orang yang relijius, kita tidak perlu mem-berikan pembelaan terhadap fakta yang ia kemukakan. Banyak penga-nut agama yang telah berpartisipa-si dalam kejahatan dan kehancuran umat manusia. Hampir setiap agama memiliki catatan kelam tersendiri.

Pada saat yang sama kita juga beru-saha untuk menerangkan bahwa inti persoalan bukan terletak pada ag-ama itu sendiri. Jumlah orang yang terbunuh di negara komunis yang tidak mempercayai Allah juga begi-tu besar. Kejahatan dilakukan oleh orang-orang relijius maupun yang tidak relijius. Persoalan utama ter-letak pada diri manusia. Ajaran yang baik dalam sebuah agama pun dapat dipersepsi dan diaplikasikan secara keliru. Dengan menunjukkan beta-pa bobroknya natur manusia yang berdosa, kita malah mendapatkan celah untuk memberitakan injil Ye-sus Kristus. Semua agama mengajar-kan upaya manusia untuk berbuat baik supaya mendapatkan kelepas-an, tetapi usaha ini pasti gagal. Akar persoalan justru terletak pada diri manusia itu sendiri. Jika kerusakan bersifat internal (dalam diri manu-sia), maka solusinya seyogyanya se-cara eksternal. Solusi eksternal ini tidak mungkin disediakan oleh ma-nusia, karena manusia sendiri ada-lah bagian dari persoalan. Solusi paling masuk akal adalah dari Allah sendiri.

Page 18: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

18

eMAGZ

Bagaimana menyikapi orang yg agnost ik terhadap Agama?|#QandA

Langkah berikutnya dalam menyikapi seorang agnostik ada-lah mengajak dia memikirkan probabilitas kebenaran dan kon-

sekuensinya. Kita mengajak dia untuk berandai-andai jika pandangan kita benar, konsekuensi buruk apa yang akan menimpa dia. Begitu pula sebaliknya dengan pandangan dia dan konsekuensi bagi kita. Maksudnya, jika Allah ternyata benar-benar ada, apa yang menjadi konsekuensi bagi dia. Jika Allah memang tidak ada, konsekuensi apa yang akan menimpa kita. Pendekatan yang sudah pernah diperkenalkan oleh Pascal ini akan terdengar relevan dan ramah bagi seorang agnostik, karena dia berada dalam ketidakpastian (jika ia adalah seorang agnostik yang konsisten). Langkah terakhir adalah mengapresiasi kesediaan orang agnostik yang mau meluangkan waktu membicarakan hal-hal yang bagi dia terdengar tidak pasti dan kurang relevan. Hargailah keberanian orang itu untuk mempertanyakan hal-hal yang fundamental dalam hidup. Pada saat yang sama, kita juga mendorong dia untuk tidak pernah berhenti mencari ke-benaran. Jika dia adalah seorang agnostik yang konsisten, ia akan ter-us-menerus mencarinya. Soli Deo Gloria.

Page 19: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

19

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

(Lanjutan tgl 4 September2016)B. Tidak dapat ditolakYang dimaksudkan dengan tidak dapat ditolak (irresistible) ialah bila Allah telah memilih orang-orang un-tuk diselamatkan dan bila Ia mem-berikan Roh Kudus untuk mengu-bah mereka dari orang-orang yang penuh kebencian menjadi orang-orang yang penuh kasih, maka tidak ada seorang pun yang dapat mena-han-Nya. Ia tidak dapat ditolak oleh siapapun. Ia menggenapi apa yang telah direncanakan-Nya.

Tetapi jangan sampai salah mengerti mengenai istilah tidak dapat ditolak. Mungkin ada yang mengartikannya dengan pengertian membuat seseo-rang melakukan sesuatu yang sebe-narnya tidak ingin dilakukannya. Longsoran salju dapat jatuh dari se-buah gunung tinggi dengan kekua-tan yang tak tertahankan, menyapu seorang penduduk desa kedalam ke-matian, diluar keinginan penduduk desa itu. Seorang komunis dapat memaksa seorang pengkhotbah turun dari mimbar dan memasuk-kannya kedalam penjaratanpa bisa

P E N E B U S A N T E R B ATA S

Page 20: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

20

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

dicegah oleh pengkhotbah itu. Seorang laki-laki yang kuat dapat menculik seo-

rang anak berusia tiga tahun dan penculikan itu tidak dapat dicegah oleh anak kecil itu.

Pengertian diatas adalah penger-tian yang keliru dari sejumlah orang mengenai anugerah yang tidak dapat ditolak. Mereka menganggap Allah memaksa orang-orang melakukan apa yang tidak ingin mereka laku-kan. Allah menarik mereka – meski-pun mereka meronta-ronta dan be-rusaha melepaskan diri – supaya mereka masuk sorga, meskipun itu melawan kehendak mereka. Alalah memaksa, menekan, dan melanggar kehendak manusia.

Tetapi ini bukan maksud dari istilah tidak dapat ditolak didalam penga-jaran anugerah yang tidak dapat di-tolak. Dan bila istilah menimbulkan kesalahpahaman, kita dapat memi-liki kata yang lain. Contonya, efektif, atau efektual, atau tak pernah gagal atau pasti. Arti dari anugerah yang tidak dapat ditolak ialah bahwa Al-lah memberikan Roh Kudus untuk bekerja didalam hidup seseorang

agar ia secara pasti diubah dari ja-hat menjadi baik. Ini berarti bahwa Roh Kudus pasti – tanpa tambahan dan, atau, tetapi – membuat setiap orang, yang telah dipilih Allah sejak kekekalan dan yang baginya Kristus telah mati, menjadi percaya kepada Yesus.

Allah selalu melakukannya bagi ma-nusia dengan cara yang disukai ma-nusia. Seperti yang telah kita bicara-kan sebelumnya, manusia itu selalu bebas. Ia melakukan apa yang ingin ia lakukan. Ini tidak berarti bahwa manusia mempunyai kehendak be-bas – yaitu kemampuan yang sama baiknya untuk memilih antara yang baik dan yang buruk. Manusia ti-dak mempunyai kebebasan untuk memilih seperti ini. Karena manu-sia membenci Allah dan mencin-tai dosa, dan dengan kehendaknya sendiri ia secara bebas berbuat dosa tanpa dipaksa oleh pihak lain dari luar. Manusia tidak pernah dapat memilih yang baik, Allah, dan Kris-tus, karena manusia diperbudak oleh Iblis dan keinginannya sendi-ri yang penuh dosa. Manusia tidak memiliki kebebasan yang sebenarn-ya. Bersambung………

Page 21: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

21

eMAGZ

Taman Eden|#DOYOUKNOW

Istilah “Taman Eden” merupakan istilah yang sudah tidak asing bagi

banyak orang. Kepopuleran nama ini bukan berarti keberadaannya su-dah sangat jelas. Banyak orang tetap memiliki rasa ingin tahu yang be-sar berkenaan dengan Taman Eden. Kita sering bertanya atau menden-gar orang lain bertanya apakah ta-man ini hanya sekedar mitos atau benar-benar pernah ada di bumi? Seandainya memang pernah ada di bumi, di manakah posisi taman itu dahulu? Mengapa taman itu se-karang tidak lagi ditemukan? Apa yang terjadi dengan taman itu? Apa-

kah taman ini identik dengan istilah “Firdaus”?

Kita mungkin masih bisa memper-panjang deretan pertanyaan lain seputar Taman Eden. Sayangnya, data Alkitab tentang taman ini san-gat terbatas dan kita perlu belajar untuk merasa puas dengan apa yang disediakan Alkitab. Kata “Eden” yang merujuk pada tanah atau ta-man muncul 13 kali dalam Perjan-jian Lama. Kitab Kejadian sendiri menggunakan kata “Eden” sebanyak enam kali (Kej 2:8, 10, 15; 3:23-24; 4:16). Pemunculan yang lain han-

TAMAN EDEN (Kejadian 2:8)

Page 22: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

22

eMAGZ

Taman Eden|#DOYOUKNOW

ya memberikan gambaran umum tentang Taman

Eden sebagai sebuah tempat yang sangat menyenangkan, subur, selalu dialiri air dan ditumbuhi berbagai pepohonan (Yes 51:3; Yeh. 31:9, 16, 18; 36:35). Taman ini sering diiden-tikkan dengan “taman Tuhan” (Gen 13:10; Yes. 51:3) atau “taman Allah” (Yeh. 28:13; 31:9). Penggunaan isti-lah “Eden” sebagai sebuah tempat yang menyenangkan sangat mun-gkin berhubungan dengan istilah yang sama dalam bahasa Ibrani un-tuk kata “kesenangan” atau “keme-wahan” (dalam bahasa Ibrani, kata eden bisa berarti “kesenangan” atau “kemewahan”, band. 2 Sam 1:24; Yer 51:34, Maz. 36:9).

Taman Eden: apakah hanya se-buah mitos?

Apakah keberadaan Taman Eden hanya sebuah mitos atau simbol saja? Untuk pertanyaan ini kita ha-rus menjawab dengan tegas: “ti-dak!”. Dari cara Musa memaparkan taman ini kita bisa mengambil kes-impulan bahwa ini sungguh-sung-guh pernah ada di bumi. Hal perta-ma yang perlu diperhatikan adalah

penjelasan tentang lokasi taman ini: sungai-sungai yang mengalir dari taman itu disebutkan dengan nama dan ciri khas mereka masing-mas-ing (Kej 2:10-14). Penambahan detil ini jelas mengindikasikan po-sisi yang konkret dari Taman Eden, apalagi dua sungai yang disebutkan memang benar-benar ada di bumi (Efrat dan Tigris, Kej 2:14). Satu hal lain lagi yang turut mendukung ke-beradaan nyata Taman Eden adalah kisah penghukuman Kain di Kejadi-an 4:1-16. Ayat 16 menjelaskan bah-wa Kain pergi dan menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. Karena tanah Nod jelas merujuk pada suatu tempat yang konkret (fisik), maka tanah Eden juga pasti merupakan sesuatu yang riil.

Selain alasan di atas, satu hal yang tidak boleh kita abaikan adalah efek nyata dari peristiwa yang terjadi di Taman Eden. Ketika Adam dan Hawa melanggar perintah Allah dengan memakan buah pengetahuan ten-tang yang baik dan yang jahat, pe-langgaran ini berdampak besar bagi semua umat manusia. Semua orang turut berdosa di dalam Adam dan mewarisi dosanya (Roma 5:12-21).

Page 23: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

23

eMAGZ

Taman Eden|#DOYOUKNOW

Seandainya taman ini hanyalah sebuah mitos, maka peristiwa di dalamnya juga sebuah mitos. Sulit dipahami mengapa sebuah

mitos bisa memiliki dampak nyata yang sedemikian besar. Paulus juga be-berapa kali mengutip peristiwa kejatuhan ke dalam dosa ini sebagai suatu peristiwa historis (2Kor 11:3 “sama seperti Hawa yang diperdayakan oleh ular yang licik itu” dan 1Tim 2:13-14 “lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itu yang tergoda”). Jelas, keberadaan Taman Eden merupakan sesuatu yang konkret dan nyata, sama seperti dampak dari peristiwa kejatuhan yang begitu nyata.

Bersambung……...NK_P

Page 24: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

24

eMAGZ

BAB V | #MISSION

(Lanjutan tgl 4 September 2016)

KONVERSI DAN BUDAYA

Keempat, saya sampai pada relasi konversi dan budaya manusia.

Sebagian orang berpikir dan ber-bicara tentang konversi seolah-olah konversi tidak menimbulkan suatu pergolakan besar dan perubahan kecil, bahkan mungkin tidak sama sekali dalam gaya hidup sang peto-bat. Sebagian orang lagi berharap

terjadinya perubahan langsung yang lengkap, di mana sang petobat langsung bersih dari semua kon-taminasi budaya masa lalunya. Na-mun konversi bukanlah penolakan langsung terhadap semua budaya yang kita warisi. Benar, konver-si memang melibatkan pertobatan dan pertobatan adalah penolakan terhadap sesuatu. Namun ini tidak mengharuskan sang petobat un-tuk langsung keluar dari budayan-ya yang lama ke dalam sub-budaya

K O N V E R S I

Page 25: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

25

eMAGZ

BAB V | #MISSION

Kristen yang sama sekali berbeda. Terkadang kita bahkan meng-harapkan seorang petobat baru keluar dari dunia nyata!

Baik di dunia Barat maupun Timur, sangat penting bagi kita untuk belajar membedakan antara Kitab Suci dan budaya. Di antara semua yang ada di dalam budaya, yang pada intinya hal yang jahat harus ditinggalkan demi Kristus. Dan semua yang baik atau netral, perlu dipertahankan bahkan di-transformasi dan diperkaya. Di dunia Barat, menurut penulis buku God’s lively People, Jemaat kami menuntut dari semua anggota baru, bukan se-kedar konversi tetapi juga perubahan dalam budaya. Anggota baru harus meninggalkan sebagian perilaku masa kininya dan menerima pola lama yang umum di antara sebagian besar jemaat. Orang Kristen baru perlu belajar Bahasa mimbar. Dia harus memiliki beberapa pandangan politik yang konservatif. Dia harus berpakaian sedikit kuno…. Singkatnya, dia harus melangkah mundur dua generasi dan menjalani apa yang kita sebut sebagai penyunatan budaya yang menyakitkan.

Mirip dengan itu, Bishop David Sheppard menulis, bahwa “hanya sedikit orang yang mampu seobyektif seperti pelayan toko, yang berkata bahwa gereja-gereja mengharuskan Anda melakukan kursus kilat di tengah kelas prilaku, dari pada belajar menjadi dewasa secara Kristen.”

Demikian juga dengan Dunia Ketiga dan di manapun agama non-Kris-ten mendominasi budaya suatu bangsa, orang-orang Kristen memerlukan hikmat yang besar untuk membedakan antara apa yang bisa dipertahank-an dan apa yang harus ditolak. Di dalam banyak kasus para petobat baru, mengadopsi sikap yang memandang terlalu negatif terhadap budaya lama mereka. Ini bisa membawa beberapa konsekuensi. Orang-orang Kristen yang sepenunya memutuskan diri dari masyarakat tempat mereka dibe-sarkan akan menemukan diri mereka tanpa akar dan resah, bahkan - dengan melenyapkan batasan yang umum dipakai – merosot ke dalam kebebasan moral. Bahkan mereka bisa mengembangkan “komunalisme”

Page 26: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

26

eMAGZ

BAB V | #MISSION

Kristen yang memberi mereka kesamaan yang baru di dalamnya mereka hidupi, tetapi memutuskan relasi dari teman-teman dan

saudara-saudara mereka yang dulu, bahkan bisa membangkitkan per-tentangan. Ketika orang-orang Kristen di pandang sebagai orang-orang yang merendahkan ikatan tradisional dari masyarakat, mereka dianggap sebagai orang-orang fanatic yang berbahaya dan mendorong suatu per-musuhan yang sangat tajam.

Bersambung.......

Page 27: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

27

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

RENUNGAN HARIAN

Senin, 12 September 2016HAK ALLAH

(Bacaan: Keluaran 20 : 13)

Ada seorang pendeta dan istrinya yang sangat, sangat miskin. Mereka mempunyai 14 anak. Sekarang mereka mengetahui bahwa sang istri se-dang mengandung anak mereka ke 15. Mereka hidup dalam kemiskinan yang amat sangat. Mengingat kemiskinan dan ledakan penduduk dun-ia, apakah anda menganjurkan dia untuk aborsi? Ketahuilah jika anda menganjurkan aborsi pada kasus ini berarti anda baru saja membunuh John Wesley, seorang penginjil besar pada abad ke 19. Seorang ayah sakit sniffles, sang ibu kena TBC. Mereka punya 4 anak, pertama buta, kedua meninggal, ketiga tuli, keempat kena TBC. Sang ibu mengandung lagi, apakah anda menganjurkan aborsi? Jika anda menganjurkan aborsi pada kasus ini berarti anda baru saja membunuh Beethoven, seorang kompos-er lagu-lagu rohani ternama didunia.

Pemikiran yang muncul ketika menghadapi masa-masa sulit tersebut menunjukan bahwa betapa manusia cenderung memandang hukum Al-lah dengan cara yang salah. Perintah Allah “ Jangan membunuh ” men-yadarkan kita, betapa berharga hidup atau nyawa manusia itu. Hidup itu kudus, anugerah Allah. Allah adalah sumber dan pemberi hidup manu-sia. Maka hak atas hidup manusia adalah Allah sendiri.

Tidak sulit bagi kebanyakan orang untuk menentukan ketidaksetujuan-nya untuk pembunuhan dengan sengaja. Namun bagaimana dengan contoh-contoh di atas? Kiranya dalam keadaan sesulit apapun kitaakan menghormati hak Allah untuk memberi dan mengambil nyawa manusia.

Page 28: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

28

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Selasa, 13 September 2016KUASAILAH HATI

(Bacaan: Matius 5:21-26)

Sebuah surat kabar melaporkan sebuah kekerasan tragis yang terjadi di Amerika Selatan. Seorang pria telah membunuh sahabatnya ketika mereka sedang berdebat mengenai perbedaan pandangan politik mereka. Ketika ditanya mengapa ia melakukannya, ia menjawab dengan kata-kata yang menakutkan ini: “Kami memulai diskusi dengan damai, hingga kemudi-an kami berdebat. Karena kehabisan kata-kata, saya membunuhnya.”

Yesus memberikan peringatan yang penting. Orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum. Rupanya hati yang dikuasai amarah sungguh buruk. Semuanya dimulai dari hati. Apapun bentuk perilaku kita diten-tukan oleh hati. Kata “Kafir” berasal dari kata “raca” yang berarti bodoh atau “otak udang.” sedangkan “jahil” berasal dari kata “more” yang berarti karakter yang sangat buruk. Kata ini dipakai untuk merendahkan orang lain sebagai contoh, Kamu tidak punya otak, atau karaktermu seperti bi-natang, dan sebagainya. Dengan kata-kata saja, seseorang bisa melukai perasaan orang lain. Pembunuhan tidak selalu dilakukan secara fisik, seperti menusuk, membunuh dan menembak, ia bisa juga berupa pem-bunuhan karakter melalui kata-kata. Pembunuhan ini bisa mengakibat-kan penderitaan yang lebih lama. Kata-kata yang kasar bisanya tersimpan dalam memori manusia dan menimbulkan luka yang tidak mudah sem-buh.

Kuasailah hatimu. Jagalah hatimu dengan kewaspadaan. Hati yang tidak dijaga akan melahirkan berbagai bentuk pembunuhan. Jangan pernah berhenti berbuat baik karena itulah yang Tuhan inginkan dari kita. Beri-kanlah yang terbaik dari apa yang kita miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, jangan pernah berhenti berbuat baik.

Page 29: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

29

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Rabu, 14 September 2016JANGANLAH KAMU BERBUAT DOSA

(Bacaan: Efesus 4:26)

Ada kisah tentang seorang anak laki-laki, ayah dan ibunya sering berteng-kar di hadapan anak mereka lalu mereka memutuskan untuk bercerai. Ibu anak ini menikah lagi dengan orang lain. Dalam keluarga yang baru ini, anak ini sering melihat ibunya disiksa oleh ayah tirinya. Kejadian ini membuat dia sangat marah terhadap ayah tirinya itu. Ketika ia beranjak dewasa, anak laki-laki ini masuk sekolah jurusan seni. Gurunya pun yang berasal dari suku yang sama dengan ayah tirinya -mengejek dia dengan berkata bahwa ia tidak masuk hitungan. Ia memendam kemarahan terh-adap suku ayah tirinya. Kemarahannya mendorong dirinya untuk belajar menjadi orang yang hebat. Setelah ia menjadi orang yang hebat, ia mem-balas semua perbuatan ayah tirinya dan gurunya. Ia membunuh dengan sadis suku tersebut sebagai ungkapan kemarahannya. Ia membunuh 6 juta orang dari suku itu. Anda mau tahu siapa anak laki-laki ini? Dia adalah Adolf Hitler!

Paulus mengingatkan jemaat di Efesus agar jangan memendam kemarah-an mereka. Paulus berkata apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (Efesus 4:26). Kemarahan tidak boleh dipendam sampai matahari terbe-nam. Kemarahan harus segera dibereskan sebelum matahari terbenam.

Memendam kemarahan ataupun melampiaskannya sama sama bukan-lah cara untuk menyelesaikan kemarahan. Satu-satunya solusinya adalah kuasai kemarahanmu dan selesaikan penyebab amarahmu. Bagaimana dengan saudara? apakah saudara sudah mampu menguasai kemarahan-mu?

Page 30: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

30

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Kamis, 15 September 2016TANDA

(Bacaan: 1Yohanes 3:11-18)

Sadhu Sundar Singh dalam perjalanannya menginjil ke daerah-daerah, ia menghadapi badai salju yang begitu hebat. Ia menemui seorang yang tergeletak dengan badan kaku kedinginan, tetapi masih hidup.  Sadhu Sundar Singh memanggul orang itu di bahunya dan terus berjalan menu-ju kampung seberang. Orang lain yang tidak menolong berpikir mereka akan mati juga kalau harus memanggul orang itu karena perjalanan men-jadi lebih lama, Tetapi ternyata tidak, karena memanggul orang itu Sadhu Sundar Singh seperti berolahraga dan membuat tubuhnya panas, panas itu juga yang dirasakan orang itu sehingga ia juga hidup. Orang yang ti-dak mau menolong itu didapati telah tergeletak kaku di perjalanannya. 

Kasih adalah suatu tanda bahwa saudara telah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup. Saudara mengasihi orang lain, bukan karena mereka dapat melakukan sesuatu yang istimewa untuk saudara, namun saudara mengasihi mereka hanya demi kepentingan mereka sendiri. Itu adalah tanda nyata bahwa saudara adalah orang Kristen sejati.

Apakah Saudara adalah seorang pengikut Kristus?  Jika kita mengaku bahwa diri kita adalah seorang pengikut Kristus tapi dalam kenyataannya kita tidak memiliki kasih, maka kekristenanMu adalah palsu.

Page 31: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

31

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Jumat, 16 September 2016LIDAH YANG DIKENDALIKAN

(Bacaan: Yakobus 3:9-10)

Ada banyak kesulitan yang terjadi karena lidah-lidah yang tidak terkend-ali. Itu sebabnya kita harus bisa mengendalikan lidah kita dan kata-kata yang kita ucapkan. Hubungan dengan sesama akan lebih baik jika kita dapat mengendalikan lidah kita. Lidah yang tidak dikendalikan akan men-yakiti dan akan membuat orang lain sengsara. Alkitab dengan jelas men-gatakan bahwa lidah bagaikan binatang buas yang sulit untuk dijinakkan.

Yakobus dengan jelas mengatakan, betapa banyak kesusahan yang dapat dibuat oleh lidah kita terhadap orang-orang lain. Pernahkah kita men-gatakan hal-hal yang jahat dan tidak baik kepada orang lain sehingga menyakiti hatinya? Pernahkah kita tidak dapat mengendalikan amarah dan mengatakan apa saja yang ada dalam pikiran kita? Ada banyak cara lagi untuk melukai hati orang dengan kata-kata yang tidak benar atau tidak baik, walaupun kita tahu itu seharusnya tidak boleh diucapkan.

Lidah itu seperti api yang jika tidak dikendalikan dapat membakar hutan. Hanya Roh Kudus sajalah yang dapat mengontrol lidah kita dan menahan kita dari berkata-kata yang tidak baik. Ingatlah, saat kita dicobai untuk memakai lidah untuk hal yang merusak, kita harus segera memohon Roh Kudus itu memelihara hati dan juga lidah kita dari yang jahat.

Page 32: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

32

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Sabtu, 17 September 2016KENAL TUHAN ITU PENTING

(Bacaan: 1 Samuel 2:3)

Pada suatu pesta seorang wanita berjalan dengan congkanya sambil mema-merkan mantel indahnya yang terbuat dari wool, bulu domba. Ia merasa lebih dari orang-orang yang lain karena mantel yang dipakainya memang harganya sangat mahal dan indah. Ia menjadi orang yang sombong. Hal yang sama dilakukan Penina terhadap Hana karena ia memiliki anak dan Hana tidak, sehingga dia merasa punya kelebihan. Kelebihannya mem-buat dia sombong dan memandang rendah orang lain.

Masa-masa sulit ini membuat Hana bergumul bersama Tuhan. Di dalam Doa Hana di ayat 1-3 terlihat bagaimana Hana mengenal Tuhannya se-bagai yang Mahakudus, Sang Pelindung, Allah yang Mahatahu. Dalam ayat yang ke-3, Hana menyatakan supaya jangan sombong dan jangan menghina, karena Allah Mahatahu. Pengenalan terhadap pribadi Allah membuat kehidupan Hana berubah. Konsepnya tentang Allah betul-bet-ul mempengaruhi sikap dan perilakunya.

Kita perlu mengenal siapa Allah kita. Pengenalan Allah yang baik akan mempengaruhi sikap kita kepada orang lain. Orang yang sombong den-gan kelebihannya menunjukan pengenalan Allah yang rendah. Semain orang mengenal Allahnya, semakin ia menyadari bahwa semua yang ada dalam dirinya adalah anugerah Allah yang tidak perlu disombongkan.

Page 33: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

33

eMAGZ

PENGUMUMAN

Hari / Tanggal Pukul Keterangan

Senin, 12 September 2016 23.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Ra-dio Bahtera Yudha , 96,4 FM

Selasa, 13 September 2016 18.30 STAR : Formasi Spiritual 2Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.MHUT: Sdr. Efraim (Bavarian)

Rabu, 14 September 2016 19.00 Latihan Musik KU 3HUT: Bp. Go Kiam Hwa (Budi SG)HUT: Bp. Eliezer Tri SebastianHUT: Ibu Rocelyn Vilexitas Prailly

Kamis, 15 September 2016 06.00 Doa Pagi

19.00 Latihan Musik KU 1 dan KU 2HUT: Ibu Diana Rante Sambo Kar-aengHUT: Ibu Khoe (Haimi Suryani)

Sabtu, 17 September 2016 06.00 Doa Pemuridan 18.30 Persekutuan Pemuda

22.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Bp. Sih Lipurno

AGENDA MINGGU INI

Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penat-ua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta sema-kin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan

sesama.”

Page 34: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

34

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 11 September 2016

Penata-layanan

Ibadah Remaja

(Pk. 09.30 WIB)

Ibadah Umum I(Pk. 07.00)

Ibadah Umum II(Pk. 09.30)

Ibadah Umum

III(Pk. 17.00)

Cab. Ba-varian(07.00)

Cab. Bavar-ian

(Pk. 09.30)

Tema Ja n g a n Me m b u n u h ( M at i u s 5 : 2 1 - 2 6 )Pengkhot-

bah Ev. Dodik Ev. Heri Kristanto Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Pdt. Novida

Lassa, M.Th.

Liturgos Sdr, Daniel Bp. Andreas W Sdr. Andy Ibu Nata-lia Sdri. Maria

Pelayan Musik

Kak TheoSdr. EvanEv. Heri

Bp. EliazarSdr. Michael

Sdr. IshakSdr. WillyEv. Dodik

Sdr. James

Sdr. IshakSdr. Haryadi

Sdr. AmirSdr. Vino

Sdr. HizkiaPelayan

LCD Sdr. Daniel Sdri. Ririt Sdr. Kevin Sdr. Randy Sdri. Wella Sdr.i Marlin

Penyambut Jemaat

Sdr. An-dreas

Sdri. Dewi

Ibu WilisIbu Titik

Sdri. KrisnaSdr. Yori

Ibu NunukIbu Yuli

Ibu Han-dayani

Ibu Eriana

Sdr. Budi SBp. Suyono

Bp. An-dreas KIbu Rini

Sdr. JoySdri. Lovie

Sdr. EkaSdri. Lina

Doa SyafaatSdri. Mi-chelle E Ibu Carla

Bp. Budi SG

Ev. Heri Kristanto

Ibu Nata-lia Sdri. Maria

Doa Persemba-

hanSdr. Joy Sdri. Lina

Petugas Minggu Ini Ev. Dodik

Singer Bp. SteviSdri. Risty

Bp. SteviSdri. Hen-

ny

Sdri. KeziaSdri. Clara

Sdri. ChristineSdri. Lina

Sdr. FredySdri. Febe

Page 35: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

35

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 18 September 2016

Penata-layanan

Ibadah Remaja

(Pk. 09.30 WIB)

Ibadah Umum I(Pk. 07.00)

Ibadah Umum II(Pk. 09.30)

Ibadah Umum

III(Pk. 17.00)

Cab. Ba-varian(07.00)

Cab. Bavar-ian

(Pk. 09.30)

Tema Ja n g a n B e r z i n a h ( M at 5 : 2 7 - 3 0 )Pengkhot-

bahEv. Heri

Kristanto Ev. Yohanes Dodik Iswanto Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.

Liturgos Sdri. Fan-cy Ibu Debby Sdr. Andy Sdri. Helen Bp. Koe-

soemo Sdri. Debbie

Pelayan Musik

Ev. Heri Kristanto Bp. Willy TW

Sdr. IshakSdr. HizkiaSdr. YogaSdr. HarisSdr. Willy

Sdr. IshakBp. Hary-

adi

Sdr. IshakSdr. Haryadi

Sdr. AmirSdr. Toni

Sdr. HizkiaPelayan

LCDSdr. Sebas-

tian Sdr. Lutfi Sdri. Ririt Sdr. Kevin Sdr.i Marlin

Penyambut Jemaat

Sdri. Deb-orah

Sdr. Calvin

Bp. SantosoBp. Imbo

Ibu SuyatmiSdri. Dessy

A

Bp. Lipur-no

Ibu HariatiIbu WiwinBp. Budio-

no

Sdr. Budi SBp. SuyonoSdr. IshakSdri. Nata-

lia

Sdr. AndiSdri. Eu-

nice

Sdr. MitoSdri. Eka

Doa SyafaatSdri. Mi-chelle B Bp. Santoso Ibu Hariati

Ev. Heri Kristanto

Bp. Koe-soemo Sdri. Debbie

Doa Persemba-

han

Sdri. Eu-nice Sdr. Mito

Petugas Minggu Ini Ibu Herlin Bp. Hendri

T

Singer Sdri. GlorySdr. Joseph

Sdr. IanSdri. Jacin-

tha

Sdri. RistySdri. Lia

Sdri. Nora

Bp. Erwin

Sdr. EsauSdri. Virgin

Page 36: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

36

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

Penatalayanan 11 September 2016(Pk. 09.30 WIB)

18 September 2016(Pk. 09.30 WIB)

Liturgis Kak Venna Kak Kezia

Pelayan Musik Kak Tika Kak Tika

Doa Pra/Pasca SM Kak Mey Kak Debby

Tema Perjalanan Misi Pertama Paulus Perjalanan Misi Kedua Paulus

Sion Kak Budi Kak Budi

Getsemani Kak Suani Kak Suani

Yerusalem Kak Venna Kak Venna

Nazareth Kak Debby Kak Dessy

Betlehem Kak Kezia Kak Fenny

SEKOLAH MINGGU

KeteranganSabtu, 10 September

2016(Pk. 18.30 WIB)

Sabtu, 17 Septem-ber 2016

(Pk. 18.30 WIB)

Tema Mengenal Diri Apa yang salah dengan aku?

Pengkhotbah Pdt. Novida Lassa Pdt. Novida Lassa

Litrugos Sdri. Glory Sdri. Marlin

Pelayan Musik TEAM TEAM

Pelayan LCD Sdr. Marlin Sdr. Nies

Penyambut Jemaat Sdr. AnelSdr. Demsak

Sdri. AngelSdri. Putri

Petugas Doa Sdri. Christine Sdri. Wati

Singer Sdri. YanceSdri. Clara

Sdr. FredSdri. Risty

IBADAH PEMUDA

Page 37: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-September-2016.pdf · Susunan Liturgi Ibadah Minggu Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:

37

eMAGZ

Data Kehadiran Jemaat

Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Keterangan

Umum 1 Minggu, 4 Sept 2016 28 orang

Umum 2 Minggu, 4 Sept 2016 115 orang SM: 28 orang

Umum 3 Minggu, 4 Sept 2016 65 orang

Remaja Minggu, 4 Sept 2016 -

Pemuda Minggu, 4 Sept 2016 30 orang

Cab. Bavarian KU 1 Minggu, 4 Sept 2016 18 orang SM : -

Cab. Bavarian KU 2 Minggu, 4 Sept 2016 74 orang SM : -

POS Batam Minggu, 4 Sept 2016 16 orang SM: 63 orangRemaja: 38 orang

DATA KEHADIRAN JEMAAT